Omzet Pengiriman JNE Pasar Apartemen Sewa Masih Tertekan...

1

Transcript of Omzet Pengiriman JNE Pasar Apartemen Sewa Masih Tertekan...

Page 1: Omzet Pengiriman JNE Pasar Apartemen Sewa Masih Tertekan …bigcms.bisnis.com/file-data/1/1560/183f2524_Des15-Triha... · 2016-04-25 · ne rapan biaya tambahan terhadap ... JAKARTA

Hadijah Alaydrus & Gloria F.K. [email protected]

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indo nesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan skema itu diusulkan untuk mengubah ke se pa katan tarif progresif se be lum nya.

Pada Kamis (14/4), kesepakatan baru tarif progresif berupa free time penumpukan pada hari per-ta ma dan hari kedua berlaku tarif pro gresif 300% dari tarif dasar, hari ketiga dikenakan 600% dari ta rif dasar sedangkan pada hari ke empat dan seterusnya dikenai 900% dari tarif dasar.

Adapun tarif dasar penumpukan peti kemas di Tanjung Priok hing-ga kini berlaku Rp27.200 per

kon tai ner ukuran 20 kaki dan Rp54.400 per kontainer ukuran 40 kaki.

Zaldy menilai PT Pelabuhan Indo nesia (Pelindo) II, Otoritas Pela buhan Utama Tanjung Priok dan para asosiasi pengguna jasa pelabuhan harus merevisi ke se-pa kat an free time hanya berlaku pada hari pertama.

Bila Pelindo II masih ingin me-la ku kan dialog penetapan tarif pro gresif inap kontainer, dia mem-per soalkan free time pada hari per tama saja dan pinalti pada hari ke dua hanya 300%.

“Ya karena kebanyakan do ku-men itu rampung setelah kapal me ra pat, sehingga tidak mungkin hari kedua kena charge. Kami min ta hari keempat saja kena charge jadi 1.800%. Kan sama saja hari kedua 300%, hari ketiga 600%, dan hari keempat 900%, total nya 1800%,” katanya kepada Bisnis, Jumat (22/4).

Zaldy menegaskan formula tarif pro gresif penumpukan kontainer im por itu lebih efektif dan relevan ka rena perhitungan besar tarifnya sama dengan rumusan awal.

Dia juga membandingkan tarif pe num pukan di pelabuhan kering

Cika rang Dry Port (CDP) yang di ke lola PT Cikarang Inland Port yang lebih murah. Menurutnya, CDP jelas menawarkan harga yang lebih murah untuk me na-rik minat pengguna jasa di pela-buh an. Oleh karena itu, Zaldy me man dang pelabuhan kering yang dikelola swasta jauh lebih mu rah ketimbang pelabuhan BUMN karena persaingan harga tan pa harus melibatkan banyak pe mangku kepentingan.

“Makanya sebenarnya CDP bisa me nentukan sendiri tarifnya, dia pa kai perhitungan bisnis. Kalau le bih mahal tidak ada yang mau pa kai. CDP mau pakai tarif sendiri tak libatkan asosiasi sebenarnya sah-sah saja karena ini persaingan bis nis,” ungkapnya.

TANGGAPAN CDPSementara itu, General Manager

Commer cial PT Cikarang Inland Port Imam Wahyudi mengatakan pihak nya selaku pengelola pela-buh an kering swasta sudah me ne-rap kan sistem struktur penarifan jasa pelabuhan sesuai dengan peratur an yang berlaku.

Saat ini, dia menambahkan pe-ne rapan biaya tambahan terhadap

pe layanan di fasilitas CDP berupa cost recovery dikeluarkan akibat pe nerapan tarif progresif di Pe la-buh an Tanjung Priok.

“Untuk melibatkan asosiasi [ter kait penerapan cost recovery] da lam arti kita berdiskusi iya, te tapi penetapan tarif pelayanan te tap menjadi port authority di CDP yang menentukan,” ujarnya, Minggu (24/4).

Diskusi itu bukan untuk penentuan tarif, tetapi lebih ke pa-da menginformasikan pe ne rap an biaya tam bahan akibat tarif pro-gre sif di Priok.

Hampir enam tahun, imbuhnya, CDP tidak pernah melakukan re-visi tarif. Menurutnya, cost re-co very merupakan penambahan ta rif sementara struktur tarif ter-minal CDP tetap tidak berubah.

“Kemarin ada recovery charge ka re na kita tidak bisa menyerap dan [cost] itu harus muncul se-hing ga pengguna jasa harus mem bayarnya,” ujarnya.

Terhadap tarif pro gresif di Priok, Imam me ne gaskan CDP juga terkena im bas pada hari kedua dan ketiga sama saja dengan peng gu na jasa di pelabuhan yang me la ku kan pro ses custom clearance.

T R A N S P O R T A S I & L O G I S T I K28 Senin, 25 April 2016

ALI juga mengusul-kan free time pe num-puk an impor hingga hari ke tiga.

Soal tarif, CDP se la lu berkomunikasi dengan pengguna jasa.

JAKARTA — Asosiasi Logistik Indonesia mengusulkan revisi

tarif progresif penumpukan kontainer

impor di Pelabuhan Tanjung Priok dengan masa bebas atau free time selama tiga hari

dan hari keempat dikenai penalti

1.800%.

ONGKOS PENUMPUKAN KONTAINER

Priok Perlu Ubah Tarif Progresif

PERUBAHAN TARIF KONTAINER

Bisnis/Nurul Hidayat

Aktivitas bongkar muat peti kemas terlihat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, belum lama ini. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengusulkan

untuk mengubah kesepakatan skema tarif progresif penumpukan kontainer.

JELANG LEBARAN

Omzet Pengiriman JNE Bakal Tumbuh 50%

ANGKUTAN GAS

JSK Abadi Bantah Langgar Asas Cabotage

JAKARTA — PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir memprediksi omzet jasa titipan kilat akan mengalami peningkatan sekitar 50% menjelang Lebaran tahun ini.

Presiden Direktur PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Mohamad Feriadi optimistis perusahaannya akan meng-alami kenaikan omzet pengiriman 50% pada momen hari raya Idulfitri.

“Kami memperkirakan ada kenaikan 50%, dan kami optimistis karena kami melihat e-commerce semakin ramai dan ini masih dalam pertumbuhan sehingga angkanya growing,” jelasnya kepada Bisnis, Jumat (22/4).

Feriadi merencanakan pembangunan infrastrukur jasa titipan di sejumlah kota di kawasan timur Indonesia. Dia menjelaskan secara bertahap akan meres-mikan titik kawasan operasional JNE untuk ikut mewujudkan visi pemerintah membangun Indonesia bagian timur.

“Kami masih mempersiapkan peres-mian di sejumlah titik. Kebetulan memang kemarin yang sudah cukup siap dari Medan terlebih dahulu, Batam, kemudian Bandung, dan kemudian Pontianak. Ini akan terus bergerak,” tuturnya.

Beberapa kawasan Indonesia bagian timur yang menjadi target operasional JNE adalah Sulawesi dan sekitar misalnya Manado dan Palu. Saat ini, perusahaan itu masih melakukan kajian guna merumuskan kebutuhan infrastruktur di kawasan tersebut.

Feriadi yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman

Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) menilai sudah saatnya perusahaan jasa titipan swasta bersinergi dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan e-commerce.

Sebelumnya, JNE sudah membuka gedung operasional baru di kawasan Sumatra, yakni di Medan dan Batam pasca peresmian Gateway di Wangon, Banyumas, Jawa Tengah awal April 2016.

FOKUS MAKANAN Dari Manado, JNE Cabang Manado

juga fokus mendukung pengembangan UKM, khususnya sektor makanan dengan memberikan fasilitas pengemasan khusus guna memastikan barang kiriman tetap prima.

Kepala Cabang JNE Manado Julianus Barthen Patinggi mengatakan kekhasan pengemasan dari Sulawesi Utara banyak hadir dari sektor makanan.

Tahun lalu, sekitar 40% total pengiriman melalui JNE Manado berupa makanan dan bahan makanan, sisanya pakaian dan jenis barang lainnya.

“Potensi pengiriman bahan makanan ataupun makanan yang dihasilkan oleh UKM Sulut besar. Jelas kami harus meng-ambil potensi ini,” tuturnya.

Dengan kekuatan jaringan JNE di Manado sebanyak 35 unit, dia menargetkan tahun ini bertambah menjadi 50 jaringan.

Julianus mengatakan jaringannya sudah tersebar di seluruh Sulut, minimal ada tiga unit jaringan di setiap kabupaten/kota. (Gloria F.K. Lawi/David Eka Issetiabudi)

JAKARTA — Pemilik Izin Penggunaan Kapal Asing Hai Yang Shi You 301 PT JSK Abadi Lines yang bekerja sama dengan PT Pelindo Energi Logistik membantah kapal berbendera China tersebut beroperasi sebagai pengangkut gas alam cair.

Hadi Prayitno, Kepala Divisi Operasional PT JSK Abadi Lines, menuturkan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) yang berada di dalam kapal Hai Yang Shi You 301 bukan sebagai muatan.

Menurutnya, gas alam cair itu hanya sebagai pengembali suhu tangki di dalam kapal yang sudah mencapai -5 derajat celcius. “Jadi sesungguhnya itu bukan riil muatan,” katanya di Jakarta, Jumat (22/4).

Dia menambahkan LNG merupakan muat an yang suhunya mencapai -160 derajat celcius. Bila tangki kapal yang masih memiliki suhu -5 derajat celcius di isi dengan LNG yang memiliki suhu le bih rendah akan membuat tangki pecah.

Agar tangki tidak pecah, dia me nu tur-kan tangki itu perlu memiliki suhu mi nus 160 derajat celcius. adapun untuk men-capai suhu tersebut, diperlukan proses yang dinamakan de ngan cooldown.

Dia melanjutkan LNG yang ada dalam kapal berbendera China itu bukan se-ba gai muatan dapat dibuktikan dengan jumlahnya yang hanya mencapai sekitar 1.500 m3 dari total muatan yang mencapai 31.000 m3.

Bukti lain bahwa LNG yang ada di

dalam kapal bukan sebagai muatan juga dapat terlihat dari surat penyataan PT Badak NGL. Dalam salinan statement of tank cooldown, LNG yang mencapai 1.870 MMbtu itu tertulis LNG for cooldown. “Di atasnya tertulis cooling down, sementara kalau untuk muatan tertulisnya loading.”

Menurutnya, izin kapal berbendera China itu berlayar karena memang fungsinya untuk cooldown.

Terkait dengan LNG yang ada dalam kapal tersebut saat ini, dia menambahkan dalam jangka satu bulan akan habis dengan sendirinya karena menguap. Saat ini, dia melanjutkan suhu di dalam tangki sudah mendekati -150 derajat celcius namun belum ada kegiatan.

General Manager PT JSK Abadi Lines Mira Soekamto menuturkan LNG yang ada di dalam kapal itu tidak dapat ditarik, dan akan hilang juga habis dengan sendirinya.

Dia melanjutkan kapal berbendera China itu nantinya hanya akan bersifat sebagai penyimpan pasif yang tidak melakukan kegiatan transportasi.

PT JSK Abadi Lines menjalin kerja sama dengan afiliasi perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III yakni PT Pelindo Energi Logistik terkait dengan operasional kapal berbendera China tersebut.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelayaran Salam Bahagia Johnson W Sutjipto mempertanyakan operasional kapal asing yang disewa PT Pelindo Energi Logistik. (Yudi Supriyanto)

Pelabuhan Tanjung Priok Cikarang Dry Port 20 Kaki 40 Kaki 20 Kaki 40 Kaki

Handling (lift off/on) 187.500 281.300 Handling (lift off/on) 187.500 281.300

Tarif dasar penyimpanan 27.200 54.400 Tarif dasar penyimpanan 25.840 51.680

Free time (impor) Satu hari Satu hari Free time (impor) Lima hari Lima hari

Tarif hari kedua dan seterusnya (tarif progresif) 244.800 489.600 Tarif hari keenam hingga kesepuluh 51.680 103.360

- Tarif hari kesebelas dan seterusnya 77.520 155.040

- Cost recovery 489.600 979.200

Tarif pemeriksaan fisik 1.015.000 1.390.000 Tarif pemeriksaan fisik 1.015.000 1.390.000

Pinalti Pinalti

Setelah SPPB 200% Setelah SPPB gratis

Setelah SP2 300% Setelah SP2 gratis

Perbandingan Tarif Layanan di Pelabuhan Tanjung Priok dan CDP (Rp)

Sumber: SPPB: surat persetujuan pengeluaran barang, SP2: surat penyerahan petikemas, PT Cikarang Inland Port, diolah BISNIS/HUSIN PARAPAT

Pasar Apartemen Sewa Masih Tertekan

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia, 25 April 2016