omp

19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Omphalocele secara bahasa berasal dari bahasa yunani omphalos yang berarti umbilicus (tali pusat) dan cele yang berarti bentuk hernia. Omphalocele diartikan sebagai suatu defek sentral dinding abdomen pada daerah cincin umbilikus (umbilical ring) atau cincin tali pusar sehingga terdapat herniasi organ-organ abdomen dari cavum abdomen namun masih dilapiasi oleh suatu kantong atau selaput. Selaput terdiri atas lapisan amnion dan peritoneum. Diantara lapisan tersebut kadang-kadang terdapat lapisan wharton’s jelly. Dari pengertian di atas ada beberapa definisi tentang Omphalocele, yaitu : Omphalocele adalah sebuah cacat lahir di mana organ usus atau perut bayi keluar dari pusar (pusar). Pada bayi dengan omphalocele , usus keluar yang hanya ditutupi lapisan tipis jaringan dan dapat dengan mudah dilihat. Omphalocele adalah defek (kecacatan) pada dinding anterior abdomen pada dasar dari umbilical cord dengan herniasi dari isi abdomen. Organ-organ yang berherniasi dibungkus oleh peritoneum parietal. Setelah 10 minggu gestasi, amnion dan Wharton Jelly juga membungkus massa hernia. Omphalocele adalah suatu keadaan dimana dinding perut mengandung struktur muskulo aponeuresis yang kompleks. Aponeuresis adalah lembaran jaringan mirip tendon yang lebar serta mengkilap untuk membungkus dan melekatkan otot yang satu dengan yang lainnya dan juga dengan bagian yang digerakkan oleh otot tersebut.

Transcript of omp

Page 1: omp

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Omphalocele secara bahasa berasal dari bahasa yunani omphalos yang berarti

umbilicus (tali pusat) dan cele yang berarti bentuk hernia. Omphalocele diartikan

sebagai suatu defek sentral dinding abdomen pada daerah cincin umbilikus

(umbilical ring) atau cincin tali pusar sehingga terdapat herniasi organ-organ

abdomen dari cavum abdomen namun masih dilapiasi oleh suatu kantong atau

selaput. Selaput terdiri atas lapisan amnion dan peritoneum. Diantara lapisan

tersebut kadang-kadang terdapat lapisan wharton’s jelly.

Dari pengertian di atas ada beberapa definisi tentang Omphalocele, yaitu :

Omphalocele adalah sebuah cacat lahir di mana organ usus atau perut bayi keluar

dari pusar (pusar). Pada bayi dengan omphalocele , usus keluar yang hanya

ditutupi lapisan tipis jaringan dan dapat dengan mudah dilihat.

Omphalocele adalah defek (kecacatan) pada dinding anterior abdomen pada dasar

dari umbilical cord dengan herniasi dari isi abdomen. Organ-organ yang

berherniasi dibungkus oleh peritoneum parietal. Setelah 10 minggu gestasi,

amnion dan Wharton Jelly juga membungkus massa hernia.

Omphalocele adalah suatu keadaan dimana dinding perut mengandung struktur

muskulo aponeuresis yang kompleks. Aponeuresis adalah lembaran jaringan mirip

tendon yang lebar serta mengkilap untuk membungkus dan melekatkan otot yang

satu dengan yang lainnya dan juga dengan bagian yang digerakkan oleh otot

tersebut.

Page 2: omp

2.2 Etiologi

Omphalocele disebabkan oleh kegagalan alat dalam untuk kembali ke rongga

abdomen pada waktu janin berumur 10 minggu sehingga menyebabkan timbulnya

omphalocele. Kelainan ini dapat terlihat dengan adanya prostrusi (sembilan) dari

kantong yang serisi usus dan visera abdomen melalui defek dinding abdomen

pada umbilicus (umbilicus terlihat menonjol keluar).

Faktor resiko tinggi yang berhubungan dengan omphalocele adalah resiko tinggi

kehamilan seperti :

a. Infeksi dan penyakit pada ibu

b. Penggunaan obat-obatan berbahaya, merokok,

c. Kelainan genetik

d. Defesiensi asam folat

e. Hipoksia

f. Salisil dapat menyebabkan defek pada dinding abdomen.

g. Asupan gizi yang tak seimbang

h. Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk ke dalam tubuh ibu

hamil.

Menurut Glasser ada beberapa penyebab omphalocele, yaitu:

1 Faktor kehamilan dengan resiko tinggi, seperti ibu hamil sakit dan

terinfeksi, penggunaan obat-obatan, merokok dan kelainan genetik. Faktor-faktor

tersebut berperan pada timbulnya insufisiensi plasenta dan lahir pada umur

kehamilan kurang atau bayi prematur, diantaranya bayi dengan gastroschizis dan

omfalokel paling sering dijumpai.

2 Defisiensi asam folat, hipoksia dan salisilat menimbulkan defek dinding

abdomen pada percobaan dengan tikus tetapi kemaknaannya secara klinis masih

sebatas perkiraan. Secara jelas peningkatan MSAFP (Maternal Serum Alfa Feto

Protein) pada pelacakan dengan ultrasonografi memberikan suatu kepastian telah

terjadi kelainan struktural pada fetus. Bila suatu kelainan didapati bersamaan

Page 3: omp

dengan adanya omfalokel, layak untuk dilakukan amniosintesis guna melacak

kelainan genetik.

3 Polihidramnion, dapat diduga adanya atresia intestinal fetus dan

kemungkinan tersebut harus dilacak dengan USG.

Selain itu omphalocele juga disebabkan oleh terbukanya (cacat) bagian tengah

dari dinding perut pada pusar (umbilicus). Kulit, otot dan jaringan berserat tidak

ada. Usus menonjol pada bagian yang terbuka dan dilapisi dengan membrane

yang tipis. Tali pusar berada pada pusat pembalikan. Gastroschisis adalah

pembukaan abnormal dari dinding perut, biasanya di sebelah kanan dari pusar,

sehingga usus yang terbuka keluar (hernia). Kedua kondisi didiagnosa dengan

ultrasound prenatal (sebelum lahir).

Omphacele biasanya dihubungkan dengan cacat bawaan (seperti cacat jantung)

dan dengan sindroma genetika spesifik. Operasi penutupan adalah perawatan

terpilih. Namun demikian, kulit dari diding perut harus sering direntangkan

sebelum operasi sehingga ada cukup jaringan untuk menutup lubang. Cacat yang

luas seringkali membutuhkan penutupan kulit.

Pada gastroschisis, usus besar dapat rusak dengan tekanan dan kontak oleh cairan

amoniak. Operasi penutupan adalah perawatan terpilih. Hernia yang besar

membutuhkan pembuatan sebuah “silo”, dimana usus besar yang terbuka

dibungkus dengan sehelai lapisan pelindung dan digantungkan di atas bayi untuk

beberapa hari atau minggu, silo secara perlahan di tekan, memaksa usus kembali

ke dalam perut.

Sebuah omphalocele berkembang saat bayi tumbuh dalam rahim ibu. Otot-otot

pada dinding abdomen (cincin pusar) tidak menutup dengan benar. Akibatnya,

usus tetap berada di luar tali pusat. Sekitar 25 - 40% dari bayi dengan

omphalocele yang memiliki cacat lahir lainnya. Mereka mungkin termasuk

masalah genetik (kelainan kromosom), hernia diafragma kongenital, dan cacat

jantung.

Page 4: omp

2.3 Manifestasi Klinis

Menurut A.H. Markum, manifestasi dari omphalocele adalah :

1. Organ visera / internal abdomen keluar

2. Penonjolan pada isi usus

3. Teridentifikasi pada prenatal dengan ultrasound

Gejala Omphalocele :

Omphalocele yaitu hernia umbilikalis inkomplet terdapat waktu,lahir ditutup oleh

peritonium, selai Warton dan selaput amnion. Hernia umbilikalis biasanya tanpa

gejala, jarang yang mengeluh nyeri. Banyaknya usus dan organ perut lainnya yang

menonjol pada omfalokel bervariasi, tergantung kepada besarnya lubang di pusar.

Jika lubangnya kecil, mungkin hanya usus yang menonjol, tetapi jika lubangnya

besar, hati juga bisa menonjol melalui lubang tersebut.

Omphalocele dapat dilihat dengan jelas, karena isi abdomen menonjol atau keluar

melewati area perut yang tertekan. Berikut ini perbedaan ukuran omphalocele,

yaitu : Omphalocele kecil yaitu hanya usus yang keluar atau menonjol, sedangkan

Omphalocele besar yaitu usus, hati atau limpa yang mungkin bisa keluar dari

tubuh yang sehat.

Omphalocele memperlihatkan sedikit pembesaran pada dasar tali puzat atau

kantong membrane yang menonjol pada umbilicus. Kantong tersebut berukuran

dari kecil sampai berukuran raksasa dan mengenai hati, limfe dan tonjolan besar

pada bowel (isi perut). Tali pusat biasanya diimsersi ke dalam kantong jika

kantong rupture pada uteru, maka usus akan terlihat gelap dan edematous. Jika

tidak ditutup maka selama pelepasan, usus menunjukkan normal yang esensial.

Page 5: omp

Kira – kira 1 dari 3 bayi dengan omphalocel diasosiasikan sebagai congenital

anomaly atau abnormal.

2.4 Patofisiologi

Ada beberapa tahapan dalam perkembangan kelainan pada tali pusar yang terjadi

pada bayi yang baru lahir, yaitu :

1. Selama perkembangan embrio, ada suatu kelemahan yang terjadi dalam

dinding abdomen semasa embrio yang mana menyebabkan herniasi pada

isi usus pada salah satu samping umbilicus (yang biasanya pada samping

kanan). Ini menyebabkan organ visera abdomen keluar dari kapasitas

abdomen dan tidak tertutup oleh kantong.

2. Terjadi malrotasi dan menurunnya kapasitas abdomen yang dianggap

sebagai anomaly.

3. Gastroskisis terbentuk akibat kegagalan fusi somite dalam pembentukan

dinding abdomen sehingga dinding abdomen sebagian tetap terbuka.

4. Letak defek umumnya disebelah kanan umbilicus yang terbentuk normal.

5. Usus sebagian besar berkembang di luar rongga abdomen janin.

Akibatnya, usus menjadi tebal dan kaku karena pengendapan dan iritasi

cairan amnion dalam kehidupan intrauterine. Usus juga tampak pendek.

Rongga abdomen janin sempit.

6. Usus-usus, visera dan seluruh permukaan rongga abdomen berhubungan

dengan dunia luar menyebabkan penguapan dan pancaran panas dari tubuh

cepat berlangsung, sehingga terjadi dehidrasi dan hipotermi, kontaminasi

usus dengan kuman juga dapat terjadi dan menyebabkan sepsis, aerologi

menyebabkan usus-usus distensi sehingga mempersulit koreksi pemasukan

ke rongga abdomen pada waktu pembedahan.

Page 6: omp

7. EmbriogenesisPada janin usia 5 – 6 minggu isi abdomen terletak di luar

embrio di rongga selom. Pada usia 10 minggu terjadi pengembangan

lumen abdomen sehingga usus dari extra peritoneum akan masuk ke

rongga perut. Bila proses ini terhambat maka akan terjadi kantong di

pangkal umbilikus yang berisi usus, lambung kadang hati. Dindingnya

tipis terdiri dari lapisan peritoneum dan lapisan amnion yang keduanya

bening sehingga isi kantong tengah tampak dari luar, keadaan ini disebut

omfalocele. Bila usus keluar dari titik terlemah di kanan umbilikus, usus

akan berada di luar rongga perut tanpa dibungkus peritoneum dan amnion,

keadaan ini disebut gastroschisis. Gastrokhisis dengan usus terbuai tanpa

selaput yang menutupi

2.5 Pemeriksaan Penunjang

Ada beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada kelainan

Omphalocele, diantaranya :

1.Pemeriksaan Fisik

Pada omfalocele tampak kantong yang berisi usus dengan atau tanpa hati di garis

tengah pada bayi yang baru lahir.Pada gastro schisis usus berada di luar rongga

perut tanpa adanya kantong.

2. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Maternal Serum Alfa Fetoprotein (MSAFP). Diagnosis prenatal

defek pada dinding abdomen dapat dideteksi dengan peningkatan MSAFP.

MSAFP dapat juga meninggi pada spinabifida yang disertai dengan peningkatan

asetilkolinesterase dan pseudokolinesterase.

3. Prenatal, ultrasound

Fetal echocardiogram (ultrasound of the heart) menunjukkan adanya defek

ompalocele

Page 7: omp

4. Pemeriksaan radiology

Fetal sonography dapat menggambarkan kelainan genetik dengan memperlihatkan

marker structural dari kelainan kariotipik. Echocardiography fetus membantu

mengidentifikasi kelainan jantung. Untuk mendukung diagnosis kelainan genetik

diperjelas dengan amniosentesis

Pada omphalocele tampak kantong yang terisi usus dengan atau tanpa hepar di

garis tengah pada bayi yang baru lahir.

2.6 Penatalaksanaan dan Prognosis

A. Penatalaksanaan prenatal

Apabila terdiagnosa omphalocele pada masa prenatal maka sebaiknya dilakukan

informed consent pada orang tua tentang keadaan janin, resiko tehadap ibu, dan

prognosis. Informed consent sebaiknya melibatkan ahli kandungan, ahli anak dan

ahli bedah anak. Keputusan akhir dibutuhkan guna perencanaan dan

penatalaksanaan berikutnya berupa melanjutkan kehamilan atau mengakhiri

kehamilan. Bila melanjutkan kehamilan sebaiknya dilakukan observasi melaui

pemeriksaan USG berkala juga ditentukan tempat dan cara melahirkan. Selama

kehamilan omphalocele mungkin berkurang ukurannya atau bahkan ruptur

sehingga mempengaruhi pronosis.

Oak Sanjai meyebutkan bahwa komplikasi dari partus pervaginam pada bayi

dengan defek dinding abdomen kongenital dapat berupa distokia dengan kesulitan

persalinan dan kerusakan organ abdomen janin termasuk liver. Walaupun

demikian, sampai saat ini persalinan melalui sectio caesar belum ditentukan

sebagai metode terpilih pada janin dengan defek dinding abdomen. Ascraft

menyatakan bahwa beberapa ahli menganjurkan pengakhiran kehamilan jika

terdiagnosa omphalocele yang besar atau janin memiliki kelainan konggenital

multipel.

Page 8: omp

B. Penatalaksanan postnatal (setelah kelahiran)

Penatalaksannan postnatal meliputi penatalaksanaan segera setelah lahir

(immediate postnatal), kelanjutan penatalakasanaan awal apakah berupa operasi

atau nonoperasi (konservatif) dan penatalaksanaan postoperasi. Secara umum

penatalaksanaan bayi dengan omphalokele dan gastroskisis adalah hampir sama.

Bayi sebaiknya dilahirkan atau segera dirujuk ke suatu pusat yang memiliki

fasilitas perawatan intensif neonatus dan bedah anak. Bayi-bayi dengan

omphalokel biasanya mengalami lebih sedikit kehilangan panas tubuh sehingga

lebih sedikit membutuhkan resusitasi awal cairan dibanding bayi dengan

gastroskisis.

Penatalaksanaan segera bayi dengan omphalocele adalah sbb:

1. Tempatkan bayi pada ruangan yang asaeptik dan hangat untuk mencegah

kehilangan cairan, hipotermi dan infeksi.

2. Posisikan bayi senyaman mungkin dan lembut untuk menghindari bayi

menagis dan air swallowing. Posisi kepala sebaiknya lebih tinggi untuk

memperlancar drainase.

3. Lakukan penilaian ada/tidaknya distress respirasi yang mungkin

membutuhkan alat bantu ventilasi seperti intubasi endotrakeal. Beberapa

macam alat bantu ventilasi seperti mask tidak dianjurkan karena dapat

menyebabkan masuknya udara kedalam traktus gastrointestinal.

4. Pasang pipa nasogastrik atau pipa orogastrik untuk mengeluarkan udara

dan cairan dari sistem usus sehingga dapat mencegah muntah, mencegah

aspirasi, mengurangi distensi dan tekanan (dekompresi) dalam sistem usus

sekaligus mengurangi tekanan intra abdomen, demikian pula perlu

dipasang rectal tube untuk irigasi dan untuk dekompresi sistem usus.

5. Pasang kateter uretra untuk mengurangi distensi kandung kencing dan

mengurangi tekanan intra abdomen.

6. Pasang jalur intra vena (sebaiknya pada ektremitas atas) untuk pemberian

cairan dan nutrisi parenteral sehingga dapat menjaga tekanan intravaskuler

Page 9: omp

dan menjaga kehilangan protein yang mungkin terjadi karena gangguan

sistem usus, dan untuk pemberian antibitika broad spektrum.

7. Lakukan monitoring dan stabilisiasi suhu, status asam basa, cairan dan

elektrolit

8. Pada omphalokel, defek ditutup dengan suatu streril-saline atau povidone

-iodine soaked gauze, lalu ditutup lagi dengn suatu oklusif plastik dressing

atau plastik bowel bag. Tindakan harus dilakukan ekstra hati-hati diamana

cara tersebut dilakukan dengan tujuan melindungi defek dari trauma

mekanik, mencegah kehilangan panas dan mencegah infeksi serta

mencegah angulasi sistem usus yang dapat mengganggu suplai aliran

darah.

9. Pemeriksaan darah lain seperti fungsi ginjal, glukosa dan hematokrit perlu

dilakukan guna persiapan operasi bila diperlukan

10. Evaluasi adanya kelainan kongenital lain yang ditunjang oleh pemeriksaan

rongent thoraks dan ekhokardiogram.

Bila bayi akan dirujuk sebaiknya bayi ditempatkan dalam suatu inkubator hangat

dan ditambah oksigen.

Berikut ini ada beberapa pertolongan pertama yang dilakukan pada bayi yang

menderita omphalocele :

1. Kantong omfalokel dibungkus kasa yang dibasahi betadin , selanjutnya

dibungkus dengan plastic.

2. Bayi dimasukkan incubator dan diberi oksigen

3. Pasang NGT dan rectal tube

4. Antibiotika

C. Penatalaksanaan nonnoperasi (konservatif)

Penatalaksanaan konservatif dilakukan bila penutuan secara primer tidak

memungkinkan, misal pada omfaokel dengan diameter > 5 cm. Penatalaksanaan

omfalocele secara konservatif dilakukan pada kasus omfalokel besar atau terdapat

perbedaan yang besar antara volume organ-organ intraabdomen yang mengalami

Page 10: omp

herniasi atau eviserasi dengan rongga abdomen seperti pada giant omphalocele

atau terdapat status klinis bayi yang buruk sehingga ada kontra indikasi terhadap

operasi atau pembiusan seperti pada bayi-bayi prematur yang memiliki hyaline

membran disease atau bayi yang memiliki kelainan kongenital berat yang lain

seperti gagal jantung. Pada giant omphalocele bisa terjadi herniasi dari seluruh

organ-organ intraabdomen dan dinding abdomen berkembang sangat buruk,

sehingga sulit dilakukan penutupan (operasi/repair) secara primer dan dapat

membahayakan bayi. Beberapa ahli mengatakan, walaupun demikian, pernah

mencoba melakukan operasi pada giant omphalocele secara primer dengan

modifikasi dan berhasil. Tindakan nonoperatif secara sederhana dilakukan dengan

dasar merangsang epitelisasi dari kantong atau selaput. Suatu saat setelah

granulasi terbentuk maka dapat dilakukan skin graft yang nantinya akan terbentuk

hernia ventralis yang akan direpair pada waktu kemudian dan setelah status

kardiorespirasi membaik.

Penatalaksanaan secara konservatif dapat dilakukan dengan perawtan sebagai

berikut :

1. Bayi dijaga agar tetap hangat

2. Kantongditutup kasa steril dan ditetesi NaCl 0,9% kalo perlu ditutup

dengan lapisan silo yang dikecilkan secara bertahap

3. Posisipenderita miring

4. NGT diisap-isap tiap 30 menit

Tindakan nonoperatif lain dapat berupa penekanan secara eksternal pada kantong.

Beberapa material yang biasa digunakan ialah Ace wraps, Velcro binder, dan

poliamid mesh yang dilekatkan pada kulit. Glasser menyatakan bahwa tindakan

nonoperatif pada omfalocele memerlukan waktu yang lama, membutuhkan nutrisi

yang banyak dan angka metabolik yang tinggi serta omfalokel dapat ruptur

sehingga dapat menimbulkan infeksi organ-organ intraabdomen. Ashcraft

menyebutkan bahwa dari suatu studi, bayi-bayi yang menjalani penatalaksanaan

nonoperatif ternyata memiliki lama rawat inap yang lebih pendek dan waktu full

Page 11: omp

enteral feeding yang lebih cepat dibanding dengan penatalaksanaan dengan

silastic.

Selain itu, ada juga metode yang dapat dilakukan untuk nengatasi kelainan

omphalocele yaitu dengan metode terapi non bedah.

Indikasi terapi non bedah adalah:

1. Bayi dengan ompalokel raksasa (giant omphalocele) dan kelainan penyerta

yang mengancam jiwa dimana penanganannya harus didahulukan daripada

omfalokelnya.

2. Neonatus dengan kelainan yang menimbulkan komplikasi bila dilakukan

pembedahan.

3. Bayi dengan kelainan lain yang berat yang sangat mempengaruhi daya

tahan hidup.

Namun kerugian dari metode ini adalah kenyataan bahwa organ visera yang

mengalami kelainan tidak dapat diperiksa, sebab itu bahaya yang terjadi akibat

kelainan yang tidak terdeteksi dapat menyebabkan komplikasi misalnya obstruksi

usus yang juga bisa terjadi akibat adhesi antara usushalus dan kantong. Jika

infeksi dan ruptur kantong dapat dicegah, kulit dari dinding anterior abdomen

secara lambat akan tumbuh menutupi kantong, dengan demikian akan terbentuk

hernia ventralis, karena sikatrik yang terbentuk biasanya tidak sebesar bila

dilakukan operasi. Metode ini terdiri dari pemberian lotion antiseptik secara

berulang pada kantong, yang mana setelah beberapa hari akan terbentuk skar.

Setelah sekitar 3 minggu, akan terjadi pembentukan jaringan granulasi yang

secara bertahap kana terjadi epitelialisasi dari tepi kantong. Penggunaan antiseptik

merkuri sebaiknya dihindari karena bisa menghasilkan blood and tissue levels of

mercury well above minimum toxic levels. Alternatif lain yang aman adalah

alkohol 65% atau 70% atau gentian violet cair 1%. Setelah keropeng tebal

terbentuk,bubuk antiseptik dapat digunakan. Hernia ventralis memerlukan

tindakan kemudian tetapi kadang-kadang menghilang secara komplet.

Page 12: omp

D. Penatalaksanaan dengan operasi

Tujuan operasi atau pembedahan ialah memperoleh lama ketahanan hidup yang

optimal dan menutup defek dengan cara mengurangi herniasi organ-organ

intraabomen, aproksimasi dari kulit dan fascia serta dengan lama tinggal di RS

yang pendek. Operasi dilakukan setelah tercapai resusitasi dan status

hemodinamik stabil. Operasi dapat bersifat darurat bila terdapat ruptur kantong

dan obstruksi usus.

Operasi dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu primary closure (penutupan

secara primer atau langsung) dan staged closure (penutupan secara bertahap).

Standar operasi baik pada primary ataupun staged closure yang banyak dilakukan

pada sebagiaan besar pusat adalah dengan membuka dan mengeksisi kantong.

Organ-organ intraabdomen kemudian dieksplorasi, dan jika ditemukan malrotasi

dapat dikoreksi dengan :

1. Primary Closure

Primary closure merupakan treatment of choice pada omfalokel kecil dan medium

atau terdapat sedikit perbedaan antara volume organ-organ intraabdomen yang

mengalami herniasi atau eviserasi dengan rongga abdomen. Primary closure

biasanya dilakukan pada omfalokel dengan diameter defek < 5-6 cm. Operasi

dilakukan dengan general anestesi dengan obat-obatan blok neuromuskuler. Mula-

mula hubungan antara selaput dengan kulit serta fascia diinsisi dan vasa–vasa

umbilkus dan urakus diidentifikasi dan diligasi. Selaput kemudian dibuang dan

organ-organ intraabddomen kemudian diperiksa. Sering defek diperlebar agar

dapat diperoleh suatu insisi linier tension free dengan cara memperpanjang irisan

2 –3 cm ke superior dan inferior.

Kemudian dilakukan manual strecthing pada dinding abdomen memutar diseluruh

kuadran abdomen. Manuver tersebut dilakukan hati-hati agar tidak mencederai

liver atau ligamen. Kulit kemudiaan dideseksi atau dibebaskan terhadap fascia

secara tajam. Fascia kemudian ditutup dengan jahitan interuptus begitu pula pada

kulit. Untuk kulit juga dapat digunakan jahitan subkutikuler terutama untuk

Page 13: omp

membentuk umbilikus (umbilikoplasti) dan digunakan material yang dapat

terabsorbsi. Standar operasi ialah dengan mengeksisi kantong dan pada kasus

giant omphalocele biasanya dilakukan tindakan konservatif dahulu, namun

demikian beberapa ahli pernah mencoba melakukan operasi langsung pada kasus

tersebut dengan teknik modifikasi

2. Staged closure

Pada kasus omfalocele besar atau terdapat perbedaan yang besar antara volume

organ-organ intraabdomen yang mengalami herniasi atau eviserasi dengan rongga

abdomen seperti pada giant omphalocele, dapat dilakukan tindakan konservatif.

Cara tersebut ternyata memakan waktu yang lama, membutuhkan nutrisi yang

banyak dan beresiko terhadap pecahnya kantong atau selaput sehingga dapat

timbul infeksi. Juga pada keadaan tertentu selama operasi, ternyata tidak semua

pasien dapat dilakukan primary closure. Yaster M. et al dari suatu studinya

melaporkan bahwa kenaikan IGP (intra gastricpressure) > 20 mmHg dan CVP >

4 mmHg selama usaha operasi primer dapat menyebabkan kenaikan tekanan

intraabdomen yang dapat berakibat gangguan kardiorespirasi dan dapat

membahayakan bayi sehingga usaha operasi dirubah dengan metode staged

closure. Beberapa ahli kemudian mencari solusi untuk penatalaksanaan kasus-

kasus tersebut, yang akhirnya ditemukan suatu metode staged closure.4 Staged

closure telah diperkenalkan pertama kali oleh Robet Gross pada tahun 1948

dengan teknik skin flap yang kemudian tejadi hernia ventralis dan akhirnya cara

tersebut dikembangkan oleh Allen dan Wrenn paada tahun 1969 dengan suatu

teknik “silo”

Selain itu untuk mengatasi kelainan omphalocele dapat dilakukan dengan

memberikan obat analgesic. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam

pemberian obat analgesic, yaitu :

1. Rencanakan untuk memberikan analgesik yang telah ditentukan sebelum

prosedur

Page 14: omp

a.Oral : efek obat terjadi setelah 11/2 – 2 jam untuk hapir semua obat

analgesik.

b.Intravena : efek paling cepat setelah 5 menit.

2.Kuatkan efek dari analgesik dengan memberitahukan bahwa anak akan

merasa lebih baik.

3.Berikan obat mulai dengan dosis yang dianjurkan sesuai dengan BB, contoh

obat :

a.Obat - obat anti inflamasi nonsteroid : asetaminofen dengan 10 – 20 mg/kg

per dosis setiap 4 -6 jam, tidak boleh lebih dari 5 dosis dalam 24 jam.

b.Opioid pilihan untuk nyeri sedang sampai berat (dosis awal anak dengan

BB < 50kg) contohnya :

Morfin : oral 0,2–0,4 mg/kg tiap 3 – 4 jam. Parenteral 0,1 – 0,2 mg/kg. IM 3 –

4 jam 0,02 – 0,1 mg/kg dan IV bolus 2 jam.

Fentanil : oral 5 – 15 mg/kg. Parenteral 0,5 – 2,5 mg/kg dan IV bolus setiap

0,5 jam.

Kodein: oral 1 mg/kg tiap 3–4 jam. Parenteral tidak dianjurkan.

Akibat yang diderita oleh penderita Omphalocele diantaranya :

Infeksi usus dan kematian jaringan usus yang bisa berhubungan dengan

kekeringan atau trauma oleh karena usus yang tidak dilindungi.

Penyakit atau kelainan ini sangat berbahaya dan dapat pula menyebabkan

kematian. Angka kematian tinggi bila omphalocele besar karena kantong

dapat pecah dan terjadi infeksi.

Page 15: omp

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Omphalocele adalah penonjolan dari usus atau isi perut lainnya melalui akar

pusar yang hanya dilapisi oleh peritoneum (selaput perut) dan tidak dilapisi

oleh kulit. Omphalocele terjadi pada 1 dari 5.000 kelahiran. Usus terlihat dari

luar melalui selaput peritoneum yang tipis dan transparan (tembus pandang).

Pada 25-40% bayi yang menderita Omphalocele, kelainan ini disertai oleh

kelainan bawaan lainnya, seperti kelainan kromosom, hernia diafragmatika

dan kelainan jantung. Banyaknya usus dan organ perut lainnya yang menonjol

pada Omphalocele bervariasi, tergantung kepada besarnya lubang di pusar.

Jika lubangnya kecil, mungkin hanya usus yang menonjol; tetapi jika

lubangnya besar, hati juga bisa menonjol melalui lubang tersebut.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dimana isi perut

terlihat dari luar melalui selaput peritoneum. Agar tidak terjadi cedera pada

usus dan infeksi perut, segera dilakukan pembedahan untuk menutup

Omphalocele.

Akibat dari kelainan omphalocele yaitu adadnya infeksi usus dan kematian

jaringan usus yang bisa berhubungan dengan kekeringan atau trauma oleh

karena usus yang tidak dilindungi.

Penyakit atau kelainan ini sangat berbahaya dan dapat pula menyebabkan

kematian. Angka kematian tinggi bila omphalocele besar karena kantong

dapat pecah dan terjadi infeksi.

Page 16: omp

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin. 2000. Anatomi Fisiologi, Jakarta : EGC

Dorland, W. A. Newman. 2000. Kamus Kedokteran Dorland, Jakarta : EGC

Guyton and Hall. 2000. Fisiologi Kedokteran, Jakarta : EGC

Brunner. 2000. Keperawata Medikal Bedah, Jakarta : EGC

Robins. 2000. Dasar Patologi Penyakit, Jakarta : EGC

http://ilmubedah.blogspot.com/2010/06/omphalocele.html

Page 17: omp

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini sering ditemukan kelainan yang disebut dengan

omphalocele. Omphalocele adalah sebuah cacat lahir di mana organ usus atau

perut bayi keluar dari pusar (pusar). Pada bayi dengan omphalocele , usus keluar

yang hanya ditutupi lapisan tipis jaringan dan dapat dengan mudah dilihat.

Omphalocele juga disebabkan oleh terbukanya (cacat) bagian tengah dari

dinding perut pada pusar (umbilicus). Kulit, otot dan jaringan berserat tidak ada.

Usus menonjol pada bagian yang terbuka dan dilapisi dengan membrane yang

tipis. Tali pusar berada pada pusat pembalikan. Gastroschisis adalah pembukaan

abnormal dari dinding perut, biasanya di sebelah kanan dari pusar, sehingga usus

yang terbuka keluar (hernia). Kedua kondisi didiagnosa dengan ultrasound

prenatal (sebelum lahir).

Sebuah omphalocele berkembang saat bayi tumbuh dalam rahim ibu. Otot-

otot pada dinding abdomen (cincin pusar) tidak menutup dengan benar.

Akibatnya, usus tetap berada di luar tali pusat. Sekitar 25 - 40% dari bayi dengan

omphalocele yang memiliki cacat lahir lainnya. Mereka mungkin termasuk

masalah genetik (kelainan kromosom), hernia diafragma kongenital, dan cacat

jantung.

Akibat dari kelainan omphalocele yaitu adadnya infeksi usus dan kematian

jaringan usus yang bisa berhubungan dengan kekeringan atau trauma oleh karena

usus yang tidak dilindungi.

Penyakit atau kelainan ini sangat berbahaya dan dapat pula menyebabkan

kematian. Angka kematian tinggi bila omphalocele besar karena kantong dapat

pecah dan terjadi infeksi.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Omphalocele?

1.2.2 Apa penyebeb Omphalocele?

Page 18: omp

1.2.3 Bagaimanakah kelainan Omphalocele itu berkembang?

1.2.4 Bagaimana pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan?

1.2.5 Bagaimana penatalaksanaan dan prognosis dari kelainan Omphalocele?

Page 19: omp

MAKALAH

OMPHALOCELE

OLEH :

ZUHROTUL JANNAH

STIKES MAHARANI MALANG

PROGAM STUDI DIII KEBIDANAN

2010