Omega 3
description
Transcript of Omega 3
OMEGA 3
A. Definisi Omega-3
Istilah omega sendiri berasal dari Bahasa Latin, artinya “ujung netral”
atau “terakhir”. Dalam struktur kimia organik, apabila letak atau posisi ikatan
rangkap berada pada atom karbon ketiga terhitung dari gugus metil, asam lemak
itu dinamai omega-3.
Gambar 1. Linoleic Acid
Dalam istilah ilmiahnya omega-3 termasuk kedalam Essential Fatty Acid atau
sering disingkat EFA. Kadang disebut juga sebagai vitamin F tetapi masih
belum populer penggunaannya. Essential, karena bila kekurangan asam lemak
ini, kesehatan tubuh akan terganggu. Sedikit perbedaan dengan vitamin yang
biasa kita kenal, EFA harus dikonsumsi dalam dosis yang lebih tinggi
dikarenakan DHA dan EPA dapat disintesa di dalam tubuh kita melalui ALA,
tetapi conversion ratenya rendah sekali. Sehingga kebutuhan harus didapatkan
dari luar tubuh. Bila ditilik dari struktur molekul senyawa ini, maka orang
menyebutnya juga PUFA (poly unsaturated fatty acid), yaitu dikarenakan tidak
jenuhnya hydrogen atom dan terdapat beberapa double carbon bound.
Hingga kini EFA masih menjadi bahan penelitian, khususnya omega-3 yang
sudah lama menjadi bahan supplement kesehatan. Dalam kehidupan sehari- hari
sering pula kita ketemui EFA di dalam makanan yang mengandung nilai nutrisi
tinggi. Terdapat empat kelompok besar EFA yait
1. DHA (Docosahexaenoic Acid), omega-3 Terdapat di ikan (cod liver oil,
salmon, sardines, dan lain-lain.), asi, hati, otak. Berikut ini struktur dari
Docosahexaenoic Acid :
Gambar 2. Docosahexaenoic Acid
2. EPA (Eicosapentaenoic Acid), omega-3 Terdapat di ikan, cod liver oil,
salmon (bukan ternakan), sardines, dan ikan lain-lainnya, asi, hati, otak.
Berikut ini struktur dari Eicosapentaenoic Acid :
Gamabar 3. Eicosapentaenoic Acid
3. GLA (Gamma Linolenic Acid), omega-6 Terdapat di borage oil, evening
primerose oil, black currant seed oil, dan lain-lain.
d. ALA (Alpha Linolenic Acid), omega-3 Terdapat di flax seed oil. canola
oil, soybean oil, dan lain-lain yang berasal dari biji-bijian. Berikut ini
struktur dari Alpha Linolenic Acid :
Gambar 4. Alpha Linolenic Acid
Masih ada beberapa lagi EFA lainnya yang memainkan peranan penting bagi
kesehatan, seperti LA, Linoleic Acid (di dalam tubuh dirubah menjadi GLA),
terdapat pada banyak vegetable oil, Stearidonic acid (SDA), Eicosatrienoic acid
(ETE), Hexadecatrienoic acid (HTA), Tetracosahexaenoic acid (Nisinic acid)
dan lain sebagainya.
B. Manfaat Omega-3
Sebenarnya begitu banyak banyak manfaat kesehatan yang bisa kita
dapatkan dari Omega-3 terutama untuk orang dewasa, anak-anak, wanita hamil
dan orang yang sedang menderita penyakit. Berikut ini adalah beberapa manfaat
yang bisa kita dapatkan dari mengkonsumsi Omega-3:
1. Berpengaruh Pada Daya Ingat.
Mudah lupa, susah mengingat sesuatu atau pikun merupakan penyakit
yang sering diderita oleh para orang tua. Omega-3 sebagai makanan otak
sangat penting untuk perkembangan membran sel pada sistem neurologis
dari otak kita dan jalur sinyal. Hal ini telah terbukti secara ilmiah bahwa
Omega-3 membantu perkembangan otak dan memori untuk anak-anak dan
orang dewasa
2. Mencegah Penyakit Jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa Omega-3 dapat mencegah penyakit
jantung dan penyakit lain yang berhubungan dengan jantung, hal ini
dikarenakan Omega-3 meningkatkan elastisitas arterial. Menurunkan resiko
aritmia (detak jantung yang abnormal) dan juga tekanan darah tinggi. Cara
mendapatkan omega-3 untuk mencegah penyakit jantung dapat dilakukan
dengan makan tanaman pangan seperti walnuts, bayam, arugula, alpukat,
dan minyak canola, serta produk dari bahan kedelai yang mengandung
lemak tak jenuh seperti tahu. Mereka memiliki bentuk omega-3 yang disebut
ASN yang dapat membantu mencegah penyakit jantung.
Mengonsumsi ikan dua kali seminggu juga bisa membantu mencegah
penyakit jantung. Selain itu dapat juga dengan mengonsumsi telur karena
omega-3 juga terdapat pada telur
3. Menurunkan kadar kolesterol tinggi.
Sebuah Penelitian mengatakan pengkonsumsian ikan yang kaya akan
Omega-3 secara teratur terbukti meningkatkan kolesterol baik dan
menurunkan kadar trigliserida (lemak dalam darah)
4. Memerangi Nyeri
Peneliti di University of Pittsburgh Medical Center menemukan bahwa
hampir dua pertiga pasien penderita kronis leher dan punggung sakit berhasil
mengatasi masalahnya dengan mengonsumsi minyak ini. Setelah
mengkonsumsi pil anti nyeri berupa pil minyak ikan, rasa sakit bisa
membaik dalam waktu 20-30 hari. Ini salah satu fungsi omega 3 yang
memiliki kemampuan untuk memerangi peradangan. Cara mendapatkan
omega-3 ini mudah, tidak perlu harus mengkonsumsi pil minyak ikan. Kata
dokter Yusuf C Maroon dari University of Pittsburgh, hanya dengan
mengkonsumsi ikan air laut seperti salmon dan kembung serta ikan dari
danau, kandungan omega-3 untuk mengatasi nyeri bisa diperoleh.
5. Omega-3 sangat baik untuk kesehatan mata dan penglihatan secara umum,
karena Omega-3 merupakan komponen utama dari retina.
6. Membantu mengurangi depresi.
Seperti kita ketahui bentuk lain dari omega-3 adalah DHA yang berfungsi
membantu kinerja dan produksi lemak dalam proses kimia. Biasanya, orang
yang sering mengalami depresi adalah akibat kekurangan DHA. Dengan
mengonsumsi omega-3 dapat meningkatkan efektivitas pengobatan karena
mempengaruhi otak dengan cara yang berbeda dari antidepresan.
Menggabungkan Omega-3 dengan obat antidepresan, akan mengurangi
depresi dengan cara yang berbeda, menurut David Mischoulon, MD, seorang
profesor psikiatri dari Harvard Medical School
7. Mengurangi risiko pembekuan darah.
Omega-3 memiliki sifat antikoagulan yang mempengaruhi kemampuan
trombosit untuk membekukan darah, sehingga peredaran darah menjadi
lancar dan juga terhindar dari penyumbatan pembuluh darah yang berakibat
stroke.
8. Untuk wanita hamil,
Omega-3 telah terbukti bahwa sangat penting dalam perkembangan
kesehatan fisik dan mental pada bayi .Sebuah penelitian yang cermat
menunjukkan bahwa pasangan yang sedang merencanakan bayi atau sedang
hamil atau sedang menyusui direkomendasikan untuk mengkonsumsi
Omega-3 untuk membantu pertumbuhan bayi lebih cepat. Omega-3 juga
sangat baik untuk meningkatkan kesehatan anak secara keseluruhan. Hal ini
terbukti bahwa anak-anak yang mengkonsumsi Omega-3 sebagai suplemen
memiliki kemampuan baca yang lebih baik. Omega-3 juga bermanfaat bagi
anak-anak yang menderita disleksia, dyspraxia dan ADHD.
9. Omega-3 dapat mengurangi nyeri haid.
Hasil Studi menunjukkan bahwa para wanita yang mengkonsumsi suplemen
Omega-3 mengalami berkurangnya rasa nyeri pada saat haid. Kedua jenis
Omega-3 yaitu asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic
(DHA) diyakini mengurangi tingkat prostaglandin. Tingkat prostaglandin
yang tinggi pada wanita selama menstruasi membuat kontraksi rahim
meningkat dan kejang otot.
10. Omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi dan juga bermanfaat untuk kondisi
seperti asma, psoriasis eksim, dan radang sendi.
Omega 3 mungkin bisa membantu mengurangi peradangan yang terkait
dengan penyakit asma. Penelitian terbaru dari studi Indiana University
menyatakan, para pasien yang mengkonsumsi minyak ikan bisa
membantunya melakukan kontrol gerak tubuh lebih baik ketimbang harus
melakukan diet mengurangi porsi makan
11. Bermanfaat untuk diabetes. Sebuah studi penelitian menunjukkan Omega-3
dapat menurunkan trigliserida dan apoproteins, dan tidak ada efek samping
pada kontrol glikemik.
12. Omega-3 juga berperan dalam tingkat penyerapan vitamin yang larut dalam
lemak, seperti vitamin A, D, E dan vitamin K. Vitamin tersebut diperlukan
oleh tubuh kita untuk melawan infeksi, menjaga kesehatan mata dan kulit,
sirkulasi jantung, pembekuan darah dan kuat tulang.
Meskipun Omega-3 banyak memiliki manfaat kesehatan, tetapi sebuah studi
yang dipublikasikan pada tahun 2006 oleh Journal of American Medical
Association melaporkan bahwa analisis terhadap berbagai penelitian tidak
menemukan bukti bahwa adanya hubungan yang signifikan antara asupan
Omega-3 asam lemak dan timbulnya beberapa jenis kanker.
(http://bioalami.blogspot.com/2008/05/manfaat-omega-3-untuk-
kesehatan.html).
Depresi, kelelahan, kulit kering dan gatal, rambut dan kuku rapuh dan sakit
sendi adalah beberapa gejala kekurangan Omega-3 dalam tubuh. Konsumsi
Omega-3 yang berlebihan dapat meningkatkan risiko perdarahan dan stroke
hemorrhagic. Jadi konsumsilah sesuai dosis yang tepat.
C. Sumber – sumber Omega-3
Mengkonsumsi asam lemak omega-3 bermanfaat bagi tubuh. Lemak tak
jenuh ganda (polyunsaturated fats) ini, yang memainkan peran penting dalam
menjaga fungsi sel-sel tubuh kita, telah terbukti mampu mengurangi inflamasi
berbahaya yang bisa menimbulkan penyakit jantung, menurunkan level
trigliserida dan tekanan darah, dan mencegah aritmia jantung yang fatal. Tubuh
kita tidak bisa memproduksi berbagai jenis omega-3, namun kita harus rajin-
rajin mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung berbagai jenis
omega-3. Ternyata asam lemak ini terdapat di dalam berton-ton makanan,
seperti kacang-kacangan, minyak dan sayur-sayuran tertentu, dan seperti yang
mungkin kita sudah tahu yaitu terdapat pada makanan laut.
Panduan makanan terbaru dari pemerintah federal AS, yang dikeluarkan pada
awal tahun 2011, menyarankan jumlah tertentu yaitu 8 ons seminggu untuk
mendapatkan asupan harian rata-rata 250 mg asam eicosapentaenoic (EPA) dan
asam docosahexaenoic (DHA), dua jenis omega-3 utama. Di bawah ini adalah
tinjauan tentang beberapa jenis ikan dan kerang-kerangan yang populer dan
perkiraan kandungan total kedua asam lemak tersebut dalam setiap 4 ons-nya
1. Ikan Salem (salmon) (salmon Atlantik, salmon Chinook, salmon
Coho): 1.200-2.400 mg
2. Ikan Teri (Anchovies): 2.300-2.400 mg.
3. Tuna Sirip Biru: 1.700 mg; Tuna Sirip Kuning; dalam kaleng: 150-
300 mg.
4. Ikan Sarden (Sardines): 1.100-1.600 mg.
5. Ikan Forel (Trout): 1.000-1.100 mg
6. Kepiting: 200-250 mg.
7. Ikan Kerapu (Cod): 200 mg.
8. Kerang (Scallops): 200 mg
9. Lobsters: 200 mg.
10. Ikan Nila (Tilapia): 150 mg.
11. Udang: 100 mg.
jenis omega-3 yang terdapat dalam sebagian minyak sayuran, yang oleh
tubuh sebagiannya diubah menjadi EPA dan DHA. Kacang koro (kacang
merah), kacang belang (pinto), dan kacang hijau adalah sumber omega-3 yang
baik. Bila seseorang membutuhkan sumber Omega-3 alami, tetapi tidak suka
mengkonsumsi ikan atau seorang vegetarian, maka bisa mendapatkannya pada
buah. American Heart Association memang merekomendasikan makan ikan
salmon, makarel, herring, sarden dan tuna, karena ikan ini mengandung Omega-
3 tertinggi daripada sumber lainnya. Namun jika menginginkan sumber Omega-
3 yang alami kita bisa mengkonsumsi biji rami dan kenari, tetapi tidak menutup
kemungkinan kita juga dapat menemukanya pada buah.
Berikut ini daftar buah yang kaya akan Omega-3 berdasarkan penyajian 100 gr.
Buah – buahan yang mengandung Omega-3 mulai yang paling tinggi adalah:
1. Raspberry – 126 mg
2. Jambu biji – 112 mg
3. Alpukat – 110 mg
4. Blackberry – 94 mg
5. Elderberry – 85 mg
6. Kismis – 72 mg
7. Jambu biji / Strawberry – 65 mg
8. Blueberry – 58 mg
9. Kumquats – 47 mg
10. Gooseberry – 46 mg
11. Blewah 46 – mg ,
12. Buah Ceri – 44 mg
13. Buah kiwi – 42 mg,dan
14. Buah mangga 37 mg.
http://septiriyan.wordpress.com/2012/09/29/manfaat-omega-3-dalam-tubuh/
MANFAAT DAN KANDUNGAN GIZI LELE
Lele merupakan ikan jenis air tawar yang mudah di temui dimana saja.Ikan lele
merupakan jenis ikan yang mudah hidup,tahan dari segala cuaca bahkan di air yang
kotor dan berlumpurpun ikan Lele mampu bertahan.Ikan Lele mempunyai nama yang
beraneka ragam sesuai dengan daerah di mana ikan Lele tinggal antara lain: ikan kalang
(Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet
(Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele
atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia) Biskuit lele merupakan biskuit
fungsional untuk mengatasi kekurangan gizi, sangat cocok dikonsumsi anak-anak
A. Kandungan ikan lele:
Lele (budidaya), 1 fillet (141.5g) (dimasak, panas kering) (5 oz.)
Kalori: 217
Protein: 26.7g
Karbohidrat: 0.0g
Total Fat: 11.5g
Excellent sumber: Selenium (20.7mcg), dan Vitamin B12 (4mcg)
Sumber yang baik: Kalium (459mg), dan Niacin (3.6mg)
Berdasarkan hasil penelitian,lele memiliki kandungan gizi yang cukup
tinggi.dalam 500 gram lele dumbo (kira-kira terdiri dari 4 ekor)mengandung 12 gram
protein,energi 149 kalori,lemak 8,4 gram dan karbohidrat 6,4 gram.
Makanan yang merupakan “sumber yang sangat baik” dari nutrisi tertentu
menyediakan 20% atau lebih dari nilai harian yang dianjurkan, berdasarkan
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) .
Ketika dimasak (panas kering), lele liar memberikan 0,333 gram omega-3 asam
lemak, berasal dari EPA (0.1g), DHA (0.137g), dan ALA (0.096g), per 100 gram ikan
lele liar. Ketika dimasak (panas kering), lele budidaya memberikan 0,259 gram omega-
3 asam lemak, berasal dari EPA (0.049g), DHA (0,128), dan ALA (0.082g), per 100
gram ikan lele budidaya.
Berdasarkan kajian ilmiah ikan lele memiliki kandungan protein yang cukup
tinggi didalamnya yaitu sekitar 17%,tak hanya itu ikan ini juga memiliki berbagai
macam asam lemak,esensial yang dapat mencukupi kabutuhan akan asam lemak harian
kita sekitar 9%. Namun batasi konsumsi ikan ini,karena kandungan kolesterolnya juga
lumayan tinggi.1 hari 2 ekor sudah cukup memberikan banyak manfaat.
Keunggulan ikan lele dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah kaya
akan Leusin dan Lisin. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino esensial yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen.
Leusin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot (Wikipedia,
2008). Lisin merupakan salah satu dari 9 asam amino esensial yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perbaikan jaringnan. Lisin termasuk asam amino yang sangat penting
dan dibutuhkan sekali dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Pasalnya, asam
amino ini sangat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang pada anak,
membantu penyerapan kalsium dan menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh, dan
memelihara masa tubuh anak agar tidak terlalu berlemak. Lisin juga dibutuhkan untuk
menghasilkan antibody, hormone, enzim, dan pembentukan kolagen, disamping
perbaikan jaringan. Tak kalah pentingnya, lisin bisa melindungi anak dari cold sore dan
virus herpes (Wikipedia, 2008)
Lele merupakan sumber asam lemak omega 3, yaitu asam lemak dengan ikatan
rangkap pada posisi karbon nomor 3 dari gugus metil atau disebut karbon posisi omega.
Asam lemak ini merupakan precursor dari thrombaxiane A3 dan prostaglandin I3, zat
yang sangat efektif untuk ganti agregasi keping-keping darah. Pencegahan agregasi
keping-keping darah dapat mengurangi risiko menderita penyakit jantung.
Dari penelitian yang dilakukan secara berkelanjutan, para peneliti menemukan
pula manfaat lain dari asam lemak omega 3, yaitu menurunkan tekanan darah;
membantu merawat kesehatan kulit, terutama dari ekzema dan dermatitis; serta
berperan dalam pembentukan cerebral cortese otak. Ini sangat berguna sekali bagi anda
yang sering beraktivitas olahraga berat, atau aktivitas-aktivitas yang membutuhkan
energi serta reflek yang tinggi.
Kekurangan asam lemak omega 3 pada hewan percobaan menunjukkan
rendahnya penglihatan atau kecerdasan. Meski belum bisa menentukan jumlah omega 3
yang diperlukan untuk mengatur jantung supaya sehat secara efektif, para ahli
menganjurkan 20-25% asam lemak esensial yang dikonsumsi berupa asam lemak
omega 3. Untuk memenuhinya, mereka mengingatkan untuk tidak menggunakan
suplemen minyak ikan secara rutin. Bahayanya antara lain, overdosis vitamin A dan
vitamin D yang dapat menyebabkan keracunan dan juga perdarahan.
http://manfaatdankandungan.blogspot.com/2013/04/manfaat-dan-kandungan-gizi-
lele.html
MEMBUAT VIRGIN COCONUT OIL SECARA SEDERHANA
Di beberapa daerah, VCO lebih dikenal dengan nama minyak kelentik atau
minyak krengseng. Pembuatan minyak kelapa ini merupakan upaya pemanfaatan buah
kelapa yang dipanen dari kebunnya sendiri. Biasanya, kelapa yang sudah dipanen hanya
mampu bertahan selama 1-2 bulan. Setelah itu, buah kelapa akan busuk, atau tumbuh
menjadi anakan baru. Di samping itu, mahalnya harga minyak goreng baik yang
berbahan baku kelapa, kelapa sawit, jagung, atau kedelai di pasaran juga menjadi alasan
lain.
Dalam satu kali produksi VCO dibutuhkan 20 – 25 butir kelapa. Dari bahan
baku tersebut, dihasilkan sekitar 2-3 liter minyak kelapa, tergantung dari kualitas kelapa
yang digunakan dan proses pembuatannya. Frekuensi pembuatannyapun cukup lama,
biasanya sampai minyak goreng tersebut habis. Alasan lain yangmembuat produksi
dalam jumlah sedikit juga disebabkan karena daya simpan minyak kelapa goreng tidak
bisa terlalu lama, sekitar 1-2 bulan. Hal ini disebabkan oleh adanya proses pemanasan.
Di atas suhu 80° C saat proses pemanasan berlangsung, banyak kandungan
antioksidan yang menguap dan hampir semua jenis protein mengalami denaturasi. Oleh
karenanya, minyak kelapa mudah teroksidasi sehingga menyebabkan ketengikan.
Proses pembuatan minyak kelapa murni dengan cara tradisional sangat mudah
untuk diterapkan oleh petani di pedesaan. Di samping peralatan yang digunakannya
sangat sederhana, teknologi prosesnya pun cenderung mudah dilakukan.
A. Bahan Baku
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan VCO secara tradisional yaitu
daging buah kelapa. Sementara bahan tambahan pada proses pembuatan VCO
secara tradisional tidak diperlukan. Kualitas bahan (kelapa) yang digunakan
akan sangat berpengaruh terhadap kualitas VCO yang dihasilkan, di samping
juga dipengaruhi oleh proses produksi. Kecuali itu, kualitas bahan yang
digunakan juga berpengaruh terhadap rendemen VCO yang dihasilkan. Semakin
baik mutu kelapa yang digunakan, kualitas VCO yang dihasilkan juga akan
semakin baik, di samping juga rendemennya semakin tinggi, demikian
sebaliknya. Adapun ciri-ciri kelapa yang baik untuk digunakan sebagai bahan
pembuatan VCO seperti berikut ini.
1) Berasal dari varietas kelapa dalam atau kelapa hibrida lokal. Rendemen
yang diperoleh dari varietas ini akan lebih banyak dibandingkan dengan
kelapa hibrida.
2) Telah berumur 11-13 bulan. Umur kelapa yang akan digunakan untuk
membuat VCOtidak boleh terlalu muda atau kelewat tua. Apabila terlalu
muda, kandungan minyaknya masih sangat rendah sehingga rendemen
yang dihasilkan akan sedikit. Sebaliknya, bila kelapa yang digunakan
sudah terlalu tua, banyak kandungan minyak yang sudah diubah menjadi
karbohidrat. Dengan demikian, rendemen yang dihasilkan pun akan
sedikit.
3) Berat kelapa berkisar 130 g/butir. Sebaiknya, ukuran kelapa dipilih yang
seragam agar memudahkan dalam penanganan.
4) Kulit sabut kelapa sudah berwarna cokelat. Hal ini menandakan bahwa
kelapa tersebut sudah cukup tua.
5) Apabila dikoclak, bunyinya akan terdengar nyaring. Tentu saja hal ini
sangat berhubungan dengan jumlah air yang terdapat di dalamnya.
Apabila koclak, menandakan bahwa jumlah air yang berada di dalam
kelapa telah berkurang. Berkurangnya jumlah air ini berhubungan
dengan dekomposisi kandungan gizi kelapa. Banyak kandungan zat-zat
gizi dari air kelapa yang dipindahkan ke dalam daging buahnya. Dengan
demikian kandungan zat gizi yang terdapat di dalam daging buah akan
bertambah banyak, terutama kandungan minyak atau lemaknya.
6) Kelapa belum berkecambah. Apabila sudah berkecambah, kelapa
tersebut sudah terlalu tua sehingga kandungan gizinya banyak yang
sudah berubah.
7) Apabila dibelah, daging buah berwarna putih dengan ketebalan berkisar
10-15 mm. Pada pangkal kelapa, sudah terdapat benjolan kecil berwarna
kekuningan, disebut gandos. Apabila gandos tersebut sudah besar,
sebaiknya tidak digunakan karena kandungan minyak dalam daging buah
sudah banyak berkurang.
B. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan VCO secara tradisional
sebagai berikut.
1) Slumbat, alat ini digunakan untuk mengupas kelapa dari sabutnya. Alat
ini sering digunakan oleh petani, terutama di pedesaan. Namun, bila ada
mesin untuk mengupas sabut kelapa juga bisa digunakan agar pekerjaan
mengupas kelapa menjadi lebih cepat. Di samping itu, bila anggaran
sangat terbatas, parang juga bisa digunakan untuk mengupas kelapa.
Namun, pengupasan kelapa dengan alat ini sangat lama.
2) Golok atau parang, alat ini digunakan untuk memecah tempurung kelapa
sehingga air kelapa bisa mengalir keluar. Sebaiknya, golok atau parang
yang digunakan dipilih yang berbahan besi atau baja. Tujuannya tentu
saja agar proses pemecahan tempurung bisa berjalan dengan baik, di
samping juga agar basil yang diperoleh terkesan rapi.
3) Ember digunakan untuk menampung air kelapa. Sebaiknya bahan ember
berupa karet agar tidak mudah pecah saat diangkat atau dipindahkan bila
telah terisi penuh. Ember yang digunakan tidak harus bagus, tetapi
kebersihan harus tetap dijaga.
4) Penyukil digunakan untuk memisahkan daging buah kelapa dari
tempurung yang menempel. Sebaiknya, penyukil terbuat dari besi agar
tidak mudah berkarat. Hal yang terpenting yaitu bahwa mata pisau
penyukil hams tajam agar mudah masuk ke dalam sela-sela daging buah
dan tempurung. Selain itu, gagang (pegangan) penyukil juga harus
nyaman sehingga memudahkan dalam penyukilan daging kelapa.
5) Mesin pemarut digunakan untuk memarut daging buah kelapa. Apabila
tidak memungkinkan untuk mengadakan mesin pemarut, sementara bisa
menggunakan parutan yang terbuat dari kayu dan dipasang mata pisau
untuk memarutnya. Hal yang terpenting dari pemarut yaitu mata
pisaunya, yaitu hams tajam dan tidak mudah berkarat. Bila periu,
lakukan pengolesan minyak setelah dipakai, tentu saja sebelumnya harus
dibersihkan dari sisa ampas yang masih menempel. Mata pisau ini juga
erat kaitannya dengan tingkat kehalusan ampas kelapa yang diperoleh.
Semakin halus butiran ampas kelapa tersebut, akan menghasilkan santan
kelapa yang lebih banyak, demikian sebaliknya.
6) Kain saring santan digunakan untuk menyaring ampas kelapa saat
memeras. Dengan demikian, ampas kelapa tidak terikut bersama dengan
santan. Kain saring yang dipilih bisa berupa kain kaos sehingga air
santan mudah keluar saat dilakukan pemerasan, sedangkan ampas kelapa
tetap tertinggal di dalam kain tersebut.
7) Stoples digunakan untuk mengendapkan santan kelapa sampai terbentuk
dua lapisan, yaitu krim (kepala santan/kanil) dan skim. Skim berisi
protein yang terlarut dalam air. Stoples yang digunakan sebaiknya
berwarna terang (transparan) sehingga kedua lapisan tersebut dapat
dengan mudah bisa dilihat. Sementara bahan stoples bisa terbuat dari
plastik agar ringan (tidak berat).
8) Selang digunakan untuk membuang skim santan. Bahan selang bisa
terbuat dari karet agar mudah ditekuk dan tidak lengket bila tidak
digunakan. Kran pun bisa digunakan untuk menggantikan fungsi selang.
Kran air yang digunakan bisa berukuran 3/4 inci dan dipasang di dasar
stoples.
9) Wajan digunakan untuk memasak kepala santan hingga terbentuk
minyak. Sebaiknya, bahan wajan terbuat dari email sehingga tidak
mudah gosong saat proses pemasakan dilakukan. Ukuran wajan
disesuaikan dengan kapasitas produksi yang sedang dijalankan.
10) Pengaduk digunakan untuk mengaduk santan saat pemasakan dilakukan.
Pengaduk bisa bempa susuk atau centong. Hal yang perlu diperhatikan,
centong harus berukuran panjang agar tangan tidak merasa panas saat
mengaduk santan. Di samping itu, bahan centong juga tidak berupa
bahan yang mudah menghantarkan panas, misalnya besi. Kalau terbuat
dari besi, bisa disambung dengan kayu agar tidak menghantarkan panas.
Bahan centong juga hams tahan panas sehingga tidak mudah meleleh.
11) Kompor digunakan sebagai sumber pemanas dalam proses pemasakan
santan menjadi minyak kelapa. Kompor yang digunakan bisa berbahan
bakar minyak tanah atau gas. Dengan kedua kompos ini, besar-kecilnya
api bisa dengan mudah diatur. Tungku juga bisa digunakan sebagai alat
pemanas dengan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Namun, umumnya
api yang dihasilkan tidak bisa diatur dengan mudah sehingga penyebaran
panas tidak bisa merata. Selain itu, api yang cukup besar juga bisa
membuat gosong pada wajan dan minyak kelapa yang dihasilkan.
12) Kain saring digunakan untuk menyaring minyak kelapa yang mungkin
masih bercampur dengan blondo. Untuk menghasilkan minyak kelapa
murni berkualitas bagus, penyaringan juga bisa dilakukan dengan kertas
saring.
13) Kertas saring digunakan untuk menyaring VCO dari kotoran yang masih
bisa lobos oleh penyaringan menggunakan kain. Kertas saring yang
digunakan untuk menyaring VCO yang dibuat secara tradisional hanya
terdiri dari satu macam, yaitu ukuran 10 mikron. Kertas saring dipotong
kecil sesuai dengan ukuran corong. Kertas saring bisa dibeli di toko
kimia atau apotek. Harganya bervariasi, tetapi kisarannya sekitar Rp
4.000,00.
C. Cara Pembuatan
Tahap pembuatan VCO secara tradisional dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
pembuatan santan kelapa, pembuatan VCO, serta penyaringan.
1) Pembuatan santan kelapa:
Adapun tahap-tahap pembuatan santan kelapa secara tradisional sebagai
berikut.
a. Kupas sabut kelapa dengan slumbat sampai sabut tersebut terpisah dari
daging buah kelapa yang masih terbungkus oleh tempurung kelapa. Selain
slumbat, parang atau mesin pengupas kelapa juga bisa digunakan,
tergantung skala usaha yang kita inginkan, dan tentu saja juga disesuaikan
dengan anggaran yang kita miliki. Pada proses ini diperoleh sabut kelapa
sebagai hasil sampingnya. Sabut kelapa masih bisa diolah menjadi
berbagai kerajinan tangan dan media tanam
b. Belah kelapa yang masih terselubungi oleh tempurung kelapa
menggunakan golok. Pada proses ini, sekaligus juga bertujuan untuk
membuang air kelapa. Seperti pada sabut, air kelapa juga masih bisa
digunakan untuk membuat kecap, asam, dan nata de coco.
c. Congkel daging buah kelapa yang masih melekat pada tempurung
menggunakan pisau penyukil. Pada proses ini juga akan menghasilkan
tempurung sebagai hasil sampingnya. Tempurung kelapa masih bisa
dimanfaaatkan untuk pembuatan arang dan asap cair.
d. Cuci daging buah kelapa yang sudah terkumpul di dalam ember.
Pencucian sebaiknya menggunakan air mengalir agar lebih cepat bersih, di
samping juga lebih bersifat higienis.
e. Haluskan ukuran daging buah kelapa menggunakan pemarut. Apabila
memungkinkan, bisa menggunakan mesin pemarut agar proses pemarutan
bisa berjalan dengan cepat. Usahakan ukuran partikel parutan sekecil
mungkin agar santan yang diperoleh lebih banyak.
f. Campurkan air ke dalam hasil parutan dengan perbandingan 10 : 6.
Artinya, dari hasil parutan 10 butir kelapa ditambahkan 6 liter air. Apabila
jumlah air yang ditambahkan terlalu sedikit, kemungkinan masih ada sisa
minyak yang tertinggal di dalam ampas kelapa. Namun, bila
penambahannya terlalu banyak, hanya akan menyulitkan saat membuang
air karena jumlah air dibandingkan minyak dalam santan jauh lebih
banyak.
g. Remas-remas santan menggunakan tangan. Tujuannya yaitu untuk
mengeluarkan seluruh kandungan gizi, terutama minyak yang terdapat
dalam butiran daging buah kelapa yang sudah halus. Semakin lama
peremasan tentu saja akan menghasilkan minyak dalam santan yang lebih
banyak. Sebaiknya peremasan dihentikan manakala air bilasan air sudah
tidak berwarna putih (agak bening). Hal ini menandakan bahwa
kandungan santan sudah berkurang.
h. Saring santan menggunakan kain saring. Tujuannya untuk memisahkan
antara santan dengan ampasnya. Peras ampas yang masih terdapat di
dalam kain saring agar sisa santan yang masih terdapat di dalam ampas
bisa keluar semuanya.
2) Pembuatan VCO
Adapun tahap pembuatan VCO dengan cara tradisional sebagai berikut:
a. Endapkan santan pada ember transparan selama satu jam hingga terbentuk
krim santan (kanil/kepala santan) dan skim santan. Krim santan berada di
bagian atas karena mengandung minyak dalam jumlah banyak. Seperti
yang kita tahu, bahwa berat jenis minyak lebih ringan dibandingkan berat
jenis air. Sementara skim santan berada di bawah karena umumnya terdiri
dari air dan protein. Ambil air (bagian bawah) dengan selang hingga
tingggal tersisa krim bagian atasnya.
b. Ambil krim santan dan masak di atas kompor dengan suhu sekitar 100-
110° C menggunakan wajan. Panaskan hingga mendidih. Aduk-aduk
santan selama proses pemasakan agar panas yang diterima oleh santan bisa
merata.
c. Matikan api kompor bila sudah terbentuk minyak dan blondo. Lama waktu
yang dibutuhkan sampai terbentuk minyak berkisar 3-4 jam. Umumnya,
minyak tersebut tidak berwarna bening, tetapi sedikit kekuningan.
Sementara blondo berwarna kecokelatan. Blondo ini masih bisa
dimanfaatkan sebagi bahan pangan, misalnya untuk pembuatan kue.
Saring blondo dari minyak menggunakan serok. Upayakan penyaringan
berjalan dengan sempurna agar tidak ada lagi sisa blondo yang terdapat di
dalam minyak.
3) Penyaringan
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan minyak dari ikutan-ikutan, berupa
blondo dan kotoran lainnya. Penyaringan di sini tidak bertujuan untuk
menjernihkan warna VCO. Penyaringan dilakukan dengan kain dan kertas
saring. Adapun cara penyaringan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
a. Pasang kain pada corong yang telah dihubungkan dengan botol kaca.
Sedikit demi sedikit, tuang VCO ke dalamnya. Sebaiknya penyaringan
dilakukan dengan hati-hati karena ditakutkan tumpah.
b. Saring hasil saringan pertama dengan kertas saring. Adapun cara
penyaringannya sama dengan penyaring dengan kain.
http://orenzpunya.wordpress.com/2007/07/05/membuat-vco-dengan-cara-tradisional/
RADIKAL BEBAS
A. Pengertian
Radikal bebas (free radical) biasa di sebut juga oksidan sebenarnya adalah
sejenis partikel terkecil dari suatu molekul yang mengandung gugusan elektron yang
tidak berpasangan pada orbit terluarnya. Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan
satu buah elektron dari pasangan elektron bebasnya, sehingga molekul radikal menjadi
tidak stabil dan mudah sekali bereaksi dengan molekul lain, membentuk radikal baru.
Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor
eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat pemicu radikal dalam
makanan dan polutan lain. Di dalam tubuh, radikal bebas akan menurunkan kesehatan
akibat terjadinya proses oksidasi. Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat
kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata.
Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan
jantung, kanker, katarak dan menurunnya fungsi ginjal.
Radikal bebas yang mengambil elektron dari sel tubuh manusia dapat
menyebabkan perubahan struktur DNA sehingga terjadi mutasi. Bila perubahan DNA
ini terjadi bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit kanker. Tubuh manusia,
sesungguhnya dapat menghasilkan antioksidan tetapi jumlahnya sering sekali tidak
cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh (stress oksidatif).
Atau sering sekali, zat pemicu yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan
antioksidan tidak cukup dikonsumsi. Sebagai contoh, tubuh manusia dapat
menghasilkan Glutathione, salah satu antioksidan yang sangat kuat, hanya saja, tubuh
memerlukan asupan vitamin C sebesar 1.000 mg untuk memicu tubuh menghasilkan
glutahione ini. Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci
utama pencegahan stres oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang dihasilkannya.
B. Penyebab Radikal Bebas
Tubuh manusia pada dasarnya di desain secara alamiah untuk dapat
menangkal radikal bebas yang ada. Namun, jika jumlahnya berlebihan yang
berasal dari dalam (internal tubuh) maupun dari luar (eksternal) maka tubuh
tidak mampu mengatasi kondisi tidak seimbang semacam itu. Radikal bebas
dalam tubuh bisa bersumber dari beberapa kondisi yang dialami oleh seseorang
baik secara sadar maupun tidak, antara lain :
1. Stress Oksidatif
Stress atau tekanan yang dialami oleh seseorang, yang diwujudkan dengan
ekspresi emosi seperti gelisah, marah, jengkel, dan sebagainya.
2. Polutan
Polusi yang berupa asap rokok, asap kendaraan bermotor, pabrik dan limbah
asap atau cair lain-lain.
3. Sinar ultraviolet
Paparan sinar matahari dalam durasi lama dengan frekuensi kekerapan yang
signifikan juga mampu memberikan efek ketidakseimbangan molekul
dalam tubuh (radikal bebas)
4. Makanan tidak sehat
Makanan dengan bahan kimia berbahaya seperti pengawet buatan (MSG,
vetsin), pewarna sintetis, perasa dan pemanis buatan. dan lain-lain.
C. Akibat Radikal Bebas
Efek negatif yang ditimbulkan oleh radikal bebas atau dalam artian
kekurangan antioksidan adalah bersifat kronis. Maksudnya adalah dampak
buruk berupa penyakit akan dirasakan dalam waktu yang cukup lama.
Contohnya, ketika seseorang terbiasa mengkonsumsi makanan dengan penyedap
buatan, dampak buruknya akan dirasa setelah beberapa tahun berselang. Dan,
ketika sudah mengidap penyakit tersebut maka membutuhkan upaya pengobatan
dengan kesungguhan. Maka, mencegah lebih baik tentunya. Berikut akibat yang
ditimbulkan karena kekurangan antioksidan, dijelaskan dalam bentuk gambar :
Dalam gambar tersebut sangat jelas sekali bahwa efek kekurangan antioksidan
sangat vital bagi tubuh. Mulai dari organ tubuh bagian mata, wajah (dengan
indikasi penuaan dini atau tampak lebih tua dibanding dengan usianya), dada,
perut, pernafasan hingga bagian dalam seperti ginjal juga terancam.
D. Cara Mencegah Radikal Bebas.
Cara mencegah radikal bebas dengan menggunakan antioksidan.
Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda,
memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus,
antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi
antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid (Kochhar dan Rossell, 1990).
Sumber-sumber antioksidan dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu antioksidan sintetik (antioksidan yang diperoleh dari hasil
sintesa reaksi kimia) dan antioksidan alami (antioksidan hasil ekstraksi bahan
alami). Beberapa contoh antioksidan sintetik yang diijinkan penggunaanya
untuk makanan dan penggunaannya telah sering digunakan, yaitu butil hidroksi
anisol (BHA), butil hidroksi toluen (BHT), propil galat, tert-butil hidoksi quinon
(TBHQ) dan tokoferol. Antioksidan-antioksidan tersebut merupakan antioksidan
alami yang telah diproduksi secara sintetis untuk tujuan komersia
Senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami adalah yang
berasal dari tumbuhan. Kingdom tumbuhan, Angiosperm memiliki kira-kira
250.000 sampai 300.000 spesies dan dari jumlah ini kurang lebih 400 spesies
yang telah dikenal dapat menjadi bahan pangan manusia. Isolasi antioksidan
alami telah dilakukan dari tumbuhan yang dapat dimakan, tetapi tidak selalu dari
bagian yang dapat dimakan. Antioksidan alami tersebar di beberapa bagian
tanaman, seperti pada kayu, kulit kayu, akar, daun, buah, bunga, biji dan serbuk
sari (Pratt,1992).
Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik
atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat,
kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional. Golongan flavonoid
yang memiliki aktivitas antioksidan meliputi flavon, flavonol, isoflavon,
kateksin, flavonol dan kalkon. Sementara turunan asam sinamat meliputi asam
kafeat, asam ferulat, asam klorogenat, dan lain-lain.
Berikut 5 sumber makanan yang mengandung antioksidan alami :
a. Mahkota Dewa
Tanaman obat yang berasa dari Papua ini terbukti memiliki beberapa khasiat.
Tanaman ini mengandung senyawa Alkaloid, Saponin, Flavonoid dan
Polifenol. Senyawa-senyawa tersebebut diantaranya bermanfaat untuk
melancarkan peredaran darah, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar
gula, detoksifikasi dan juga sebagai anti-alergi.
b. Buah Tomat
Senyawa penting dalam buah Tomat adalah zat Lycopene, dimana zat ini
sangat berguna untuk menanggal pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
c. Buah Anggur
Buah ini mengandung antioksidan alami dari golongan senyawa Resveratol,
antosianin dan Flavonoid. Ketiga senyawa ini bermanfaat untuk
meningkatkan kineerja sel endotelial yang berfungsi untuk melancarkan
aliran darah dalam arteri sehingga baik untuk mencegah penyakit jantung.
d. Buah Manggis
Pada artikel sebelumnya telah dibahas tentang berbagai kandungan buah
manggis serta khasiat dan manfaatnya. Senyawa aktif pada buah ini yang
bernama Xantone justru banyak terdapat dalam bagian kulit buahnya.
e. Taoge
Taoge hingga saat ini masih dianggap makanan pelengkap, padahal memiliki
kandungan senyawa aktif yang sangat bermanfaat untuk tubuh, antara lain,
folat, protein, fitoestrogen dan vitamin C. Secara keseluruhan sumber
makanan ini bermanfaat untuk memerangi kolesterol jahat dalam tubuh.
E. Mekanisme Perlindungan Antioksidan
Mekanisme kerja antioksidan memiliki dua fungsi. Fungsi pertama
merupakan fungsi utama dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom hidrogen.
Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi utama tersebut sering disebut
sebagai antioksidan primer. Senyawa ini dapat memberikan atom hidrogen
secara cepat ke radikal lipida (R*, ROO*) atau mengubahnya ke bentuk lebih
stabil, sementara turunan radikal antioksidan (A*) tersebut memiliki keadaan
lebih stabil dibanding radikal lipida. Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder
antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme
diluar mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal
lipida ke bentuk lebih stabil (Gordon,1990).
Penambahan antioksidan (AH) primer dengan konsentrasi rendah pada lipida
dapat menghambat atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak.
Penambahan tersebut dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi
maupun propagasi (Gambar 1). Radikal-radikal antioksidan (A*) yang
terbentuk pada reaksi tersebut relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi
untuk dapat bereaksi dengan molekul lipida lain membentuk radikal lipida baru
(Gordon, 1990).
Inisiasi : R* + AH RH + A* Radikal lipida
Propagasi : ROO* + AH ROOH + A*
Gambar 1. Reaksi Penghambatan antioksidan primer terhadap radikal lipida (Gordon 1990)
Besar konsentrasi antioksidan yang ditambahkan dapat berpengaruh pada laju
oksidasi. Pada konsentrasi tinggi, aktivitas antioksidan grup fenolik sering
lenyap bahkan antioksidan tersebut menjadi prooksidan (Gambar 2). Pengaruh
jumlah konsentrasi pada laju oksidasi tergantung pada struktur antioksidan,
kondisi dan sampel yang akan diuji.
AH + O2 A* + HOO*
AH + ROOH RO* + H2O + A*
Gambar 2. Antioksidan bertindak sebagai prooksidan pada konsentrasi
tinggi (Gordon 1990)
PEMBUATAN MENTEGA
Mentega adalah produk yang terbuat dari lemak susu dimana kedalamnya dapat
ditambahkan garam untuk mendapatkan rasa yang lebih baik dan untuk menjaga mutu.
Warna kuning pada mentega disebabkan zat warna β karoten yang terdapat dalam krim
(cream). Sebagian dari kita menghindari mentega dan margarin karena takut pada
kandungan lemaknya. Padahal, banyak zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan
itu. Selain vitamin A dan D, juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-
3 dan omega-6.
Lemak dan minyak merupakan zat gizi penting untuk menjaga kesehatan
manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif
dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Sumbangan energi per gram lemak,
protein, dan karbohidrat masing-masing 9, 4, dan 4 kkal. Nilai gizi mentega sangat
tergantung pada kandungan lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Mentega
merupakan sumber vitamin A yang sangat baik dan merupakan makanan berenergi
tinggi, tidak mengandung laktosa (gula susu) maupun mineral serta kandungan
proteinnya rendah.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), mentega adalah
produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau
campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang
diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu.
Selain garam dapur, ke dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan
bahan pengawet (misalnya sodium benzoat). Emulsi pada mentega merupakan
campuran 18 persen air yang terdispersi pada 80 persen lemak, dengan sejumlah kecil
protein (maksimal 1%) yang bertindak sebagai zat pengemulsi dan Bahan Kering Tanpa
Lemak (Milk Solids-Non-Fat) tidak lebih dari 2 %. Lemak mentega sebagian besar
terdiri dari asam palmitat, oleat dan stearat serta sejumlah kecil asam butirat dan asam
lemak sejenis lainnya. Mentega mengandung lebih banyak lemak jenuh atau saturated
fats yakni 66 persen jika dibandingkan dengan lemak tak jenuhnya yakni 34 persen.
Lemak jenuh ini biasanya terkait dengan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Bahan
lain yang terdapat dalam jumlah kecil adalah vitamin A, E, dan D serta sebagai flavour
adalah diasetil, lakton, butirat dan laktat. Produk mentega yang diproduksi dikenal
dengan mentega masam (sour butter) dan mentega manis (sweet butter) dengan salted
atau unsalted.
a. Bahan dan Alat
Bahan Alat
Krim Cup plastik
Garam Panci
Air es steril Pemanas
Krim separator Krim separator
Pendingin
Termometer
Churn (Penumbuk)
b. Tahapan Dalam Pembuatan Mentega Penyiapan Krim
1. pemisahan krim dari susu dengan menggunakan alat pemisah krim (krim
separator) atau dengan pemisahan secara tradisional, yaitu susu disimpan
semalam dalam suhu 40C, maka lemak susu akan terkumpul dibagian
permukaan susu dan kumpulan lemak ini yang disebut dengan krim.
Selanjutnya krim dipisahkan dengan mengambil menggunakan sendok.
Sebelum digunakan, krim distandarisasi untuk mendapatkan kandungan
lemak sekitar 30-33%, karena telah diketahui krim pada konsentrasi ini
mempunyai sifat-sifat pengadukan (agitasi) yang paling baik.
2. Pasteurisasi krim dengan suhu 90-950C; 30 menit bertujuan untuk
membunuh sejumlah besar bakteri dan enzim-enzim seperti lipase sehingga
meningkatkan mutu simpan produk akhir.
3. Pemeraman (aging) krim dilakukan pada suhu ≤ 100C selama 10-12 jam
sebelum dilakukan penumbukan (agitasi) agar terjadi kristalisasi lemak.
4. Penumbukan Krim , penumbukan krim ditentukan oleh: suhu adukan,
optimumnya 5-100C kandungan lemak krim optimum 30-35%
jumlah krim dalam alat penumbuk 1/3 – ½ penuh penyimpanan krim
sebelum penumbukan, optimumnya 100C selama semalam.
Proses penumbukan bertujuan memisahkan bahan mentega dari buttermilk.
Suhu krim harus dipertahankan tidak melebihi 100C agar bahan mentega
tidak meleleh yang berakibat larut kedalam buttermilk sehingga kadar lemak
mentega menjadi rendah. Selama proses penumbukan, globula lemak
bergabung. Diawali dengan terlihat pembentukan busa dan krim mengental
dikarenakan terjadi pemasukan udara akibat proses penumbukan sehingga
viskositas krim meningkat dan mulai terlihat butiran-butiran lemak terpisah.
Dalam proses penumbukan, krim mengalami perubahan fisik dari granula
yang kecil atau lemak yang tidak tertumbuk akan larut kedalam butter milk
sehingga terjadi kehilangan lemak, oleh karenanya kehilangan lemak harus
ditekan sekecil mungkin.
5. Proses pencucian bahan mentega dengan menggunakan air matang yang
bersuhu 4 0C yang merupakan suhu awal penumbukan bertujuan membilas
granula-granula mentega agar bebas dari buttermilk terutama partikel curd,
disamping menurunkan suhu mentega ke suhu semula.
6. Pemerasan bertujuan disamping untuk mengeluarkan sisa-sisa buttermilk
juga untuk menurunkan kadar air sesuai dengan persyaratan (maksimal
16%). Pemerasan dilakukan dengan menekan permukaan mentega sehingga
sisa-sisa air pencuci keluar, dan dengan menekan dan mengaduk diharapkan
tekstur mentega menjadi lebih homogen, lebih kompak dan tidak terlihat
granula-granula lemak yang memisah. Air yang masih ada berupa titik-titik
kecil dan merata diseluruh bahan mentega sehingga permukaan mentega
terlihat kering. Air yang masih bebas akan mempercepat rusaknya mentega.
Warna mentega harus terlihat rata dan seragam, hal ini menunjukkan
keseragaman kandungan air dalam setiap bagian mentega.
Suhu mentega harus selalu dipertahankan rendah sehingga mentega tidak
lembek (meleleh).
7. Penambahan garam, mentega untuk oles (table butter) biasanya
mengandung garam sampai 3%, tetapi umumnya 0,5-2%. Dengan
penambahan garam dapat memperbaiki rasa dan kualitas mentega.
8. Pengemasan, kemasan yang umum digunakan adalah kertas perkamen,
plastik, aluminium foil, karton maupun kaleng. Mentega yang sudah
dikemas dengan rapat dan disimpan dalam kulkas tahan beberapa bulan,
semakin rendah suhu penyimpanan semakin lama waktu simpannya.
Warna mentega, garam dan air harus merata sehingga tidak terlihat air bebas
dipermukaan mentega. Teksturnya halus, tidak menggumpal dan mudah
dioleskan, secara organoleptik penampakan bagus, flavor dan aroma lembut
dan tidak tengik. Tingginya kandungan lemak mentega merupakan sumber
asam lemak esensial.