Oleh : VINSEN YUMINTO BIFEL NIM : 1706020054
Transcript of Oleh : VINSEN YUMINTO BIFEL NIM : 1706020054
SKRIPSI
RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT BATANG PUTAK
Pembimbing I Pemimbing II
Defmit B.N. Riwu ST.,MT
NIP: 19751205 200112 1 002
Jack C.A. Pah, ST.,MT,
NIP: 19720304 200604 1 001
Oleh :
VINSEN YUMINTO BIFEL
NIM : 1706020054
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Putak merupakan nama pakan lokal
di Pulau Timor, Nusa Tenggara
Timur yang diperoleh dari batang
pohon gewang ( Coypha gebanga ).
1.2. PAYUNG PENELITIAN
Universitas Nusa Cendana
memiliki Rencana Induk Penelitian
Undana (2016-2020).
1.3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar
belakang diatas maka
permasalahan yang dirumuskan
dalam penelitian ini adalah
bagaimana konstruksi rancang
bangun alat hasil design pemarut
batang putak untuk pakan ternak
secara efisien dan efektif.
1.4. BATASAN MASALAH
Mengingat luasnya permasalahan untukmenghasilkan mesin pemarut putakuntuk pakan ternak maka permasalahanyang dibatasi adalah sebagai berikut:1. Biaya pembuatan alat tidak dihitungatau ditinjau2. Mata pisau yang digunakan denganmaterial baja karbon High carbon steel,dengan C 0,8-1,5 (%) ketebalan 5 mm.3. Menggunakan metode VDI 2221
1.6. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Almamater Universitas Nusa
Cendana
3. Bagi Masyarakat
1.5 TUJUAN PEELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hasil rancang bangun
mesin pemarut batang putak untuk
pakan ternak .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENELITIAN TERDAHULU
2.2. DASAR TEORI
2.3. KOMPONEN ELEMEN MESIN PEMARUT BATANG PUTAK
2.4. METODE PERANCANGAN VDI 2221
2.5. FAKTOR KEAMANAN
TERLAMPIR
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. LOKASI PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas
Nusa Cendana kupang, Nusa Tenggara Timur.
3.2. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
3.3. ALAT DAN BAHAN
3.3.1. alat
Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Gergaji Besi dan Gerinda potong , Motor listrik, Mesin bor untuk pembuatan lubang pada
bagian-bagian komponen tertentu,Meter untuk pengukuran dimensi,Mesin las untuk
perakitan,Penyiku dan kunci untuk mengencangakan baut dan Kamera untuk mengambil
gambar
3.3.2. Bahan
Pulley, Tali V-Belt,Bearing (bantalan), Besi Poros, Pisau parut, Baut dan mur
, Besi hollo dan besi plat, Elektoda RB 2,6, Batang putak
3.4. Model Alat
3.5. METODE PENELITIAN
3.5.1. PERANCANGAN MENGGUNAKAN METODE VDI 2221
A. Menentukan Spesifikasi Awal
B. Membuat struktur fungsi
C. Menentukan prinsip solusi sub fungsi
D. Membuat Selection Chart untuk memili Varian
3.6. PROSEDUR PENELITIAN
3.6.1. Tahap Persiapan Pembuatan Alat
3.6.2. Tahap pembuatan Mesin Pemarut Batang Putak Untuk Pakan Ternak
3.7. ANALISA DATA
TERLAMPIR
3.9.Diagram Alir
Bab IV
HASIL DAN PEMBAHASAN4.1.Hasil PenelitianDari hasil penelitian ini, terdapat dua hal pokok yang didapat yaitu hasil
perancangan menggunakan metode VDI 2221 dan pengujian alat pemarut batang
putak.
Langkah- langkah untuk mendapatkan pilihan konsep yang akan diproduksitersebut akan dijabarkan dibawah ini.
4.3. Proses perancangan konsep alat menggunakan metode VDI 2221Dalam melakukan perancangan mesin pemarut batang putak ini,perancangan terlebih dahulu
melakukan :
a. Penentuan Spesifikasi Awal Alat Pemarut Batang Putak
Gambar VI.1. Daftar acuan spesifikasi awal
b. Membuat Struktur FungsiGambar IV.2. Sub Struktur fungsi alat pemarut batang putak
c. Daftar solusi sub fungsi
Gambar IV.2. Prinsip solusi sub fungsi
Varian 1 : Posisi alat vertikal, sumber daya secara manual,penerus daya menggunakan roda gigi,mata pisau yang digunakan persegi panjang,material rangka yang digunakan besi U,dan material kesing yang digunakan plat almunium.Varian 2 : posisi alat horisontal, sumber daya dari motor listrik,penerus daya V-belt dan pulley, mata pisau yang digunakan roda gila,material rangka yang digunakan besi U, dan material kesing yang digunakan plat eyser.Varian 3 : posisi alat horisontal, sumber daya dari motor listrik,penerus daya V-belt dan pulley, mata pisau yang digunakan adalah berbentuk tabung,material rangka yang digunakan besi hollow, dan material kesing yang digunakan plat eyser.Varian 4 :posisi alat diagonal, sumber daya dari motor torak,penerus daya gear dan rantai, mata pisau yang digunakan roda gila,material rangka yang digunakan besi I,dan material kesing yang digunakan stainless Steel.
D. Selection Chart Pemilihan VarianUntuk menentukan varian yang akan digunakan dalam proses perancangan ini, dilakukan seleksi terhadap varian yang ada.
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa varian yang masih masuk dalam kriteria perancangan adalah varian 2 dan 3. dengan mempertimbangkan, kemungkinan untuk direalisasikan dalam bentuk prototype sesuai batasan perancangan yang sudah dibahas, maka dipilih varian 3 yang akan dilanjutkan ke proses berikutnya. Varian 3 menggunakan posisi horisontal, sumber daya motor listrik,penerus daya V-belt dan pulley, mata pisau yang digunakan adalah berbentuk tabung,material rangka yang menggunakan besi hollow, dan material kesing yang digunakan plat eyser.
Setelah varian yang terbaik telah diperoleh kemudian dilakukan perancangan detail. Perancangan detailmeliputi perancangan konstruksi, penyediaan alat dan bahan,perhitungan dan pemilihan komponenelemen mesin,hingga pada perakitan komponen yang telah dipilih. gambar rancangan pemarut batangputak dapat dilihat pada Gambar IV.3. rototipe fisik yang dibuat disajikan pada gambar IV.4.
Gambar IV. 4.Rancangan Alat Pemarut BatangPutak
Gambar IV. 5. Prototype Alat Pemarut BatangPutak
IV.3. Pengujian Mesin Pemarut Batang PutakBahan yang digunakan dalam pengujian ini adalah bongkahan batang putak. SelanjutnyaBongkahan batang putak dimasukan melalui corong masuk. Corong masuk pada alat iniberfungsi sebagai pemasukan bongkahan batang putak. Bongkahan batang putak yang akandiuji dalam penelitian ini adalah Volume bongkahan batang putak dari 1.250 mete kubik,2.500 mete kubik , dan 10.000 mete kubik .
IV.4. Hasil Analisa / PerhitunganIV.4.1. Perencanaan Mesin Pemarut
Torsi yang diperlukan (T) = 58,8 N.mm
Daya yang diperlukan (P) = 434 937 Watt
IV.4.2. Pemilihan Poros
Daya Rencana (Pd) = 0,58 kw
Momen yang terjadi pada poros (T) = 392,328 kwh
V-belt Pada Pembebanan Poros = 0,00773 kw
Mencari Tegangan Geser Yang Diizinkan () = 28,4 kg/mm
Menentukan diameter poros = 25 mm
IV.4.3. Pemilihan Sabuk V-belt
Daya Rencana (Pd) = 0,58 kwh
Momen ( T ) = 407,657 kwh
Diameter luar puli = 136 mm
Kecepatan Sabuk ( V ) = 54,95, m/detik
Gaya Tangensial = 11 kg
Panjang Keliling ( L ) = 1524,32 mm
Sudut Kontak ( ) = 3,5 radius
Gambar IV. 6. Hasil Parutan dengan volume 20meter kubik, 10 meter kubik dan 5 meterkubik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Bentuk alat pemarut batang Putak untuk pakan ternak berhasil dibuat secara fisik sesuai denganrencana awal desain.2. Dalam pengujian bongkahan batang putak yang digunakan menghasilkan volume massa
parutan batang putak sebesar 3,5 kg, dan kapasitas alat 70 kg/jam3. Alat pemarut batang putak untuk pakan ternak layak digunakan setelah dilakukanperancangan dan melalui pengujian4. Alat tersebut terbukti dapat digunakan dalam pemarutan batang putak
5.2. Saran
1..Tempat corong keluarnya diperlukan untuk membuat pengarah agar hasil parutan keluar sesuaidengan arah tersebut.2. Untuk mata pisaunya diperlukan material yang bagus3.Untuk penelitian selanjutnya harus dilakukan pra peneltian terlebih dahulu agar dapat mengetahuiketersediaan alat dan bahan yang akan dibutuhkan. Serta menambahkan saringan.4. Putaran motor harus lebih besar.
Prototype mesin pemarut Batang putak