Oleh - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website

133
PENGARUH PENERAPAN PRINSIP- PRINSIP GCG ( GOOD CORPORATE COVERNANCE ) DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA SDM DI BUMN ( Studi Kasus PT. Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta ) Oleh : WAHYU ARDILA NIM : 109081000099 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013

Transcript of Oleh - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP- PRINSIP GCG

( GOOD CORPORATE COVERNANCE ) DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP KINERJA SDM DI BUMN

( Studi Kasus PT. Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta )

Oleh :

WAHYU ARDILA

NIM : 109081000099

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP- PRINSIP GCG

( GOOD CORPORATE COVERNANCE ) DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP KINERJA SDM DI BUMN

( Studi Kasus PT. Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta )

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat- syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

WAHYU ARDILA

109081000099

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja Suhendra , S.Ag., MM

NIP.19490602 198703 1 001 NIP. 19711206 200312 1001

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 3 Juni 2013 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Wahyu Ardila

2. NIM : 109081000099

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate

Governance (GCG) dan Budaya Organisasi Terhadap

Kinerja SDM di BUMN (Studi Kasus PT. Pegadaian

Kramat Raya 162 Jakarta) .

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 3 Juni 2013

1. Prof. Dr. Abdul Hamid., MS ( )

NIP. 19570617 198503 1 002 Ketua

2. Titi Dewi Warninda ( )

NIP. 19731221 20051 2 002 Sekretaris

3. Herni Ali HT, SE,MM ( )

Penguji Ahli

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 23 Juli 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Wahyu Ardila

2. NIM : 109081000099

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate

Governance (GCG) dan Budaya Organisasi terhadap

Kinerja SDM di BUMN (Studi Kasus pada PT Pegadaian

Kramat Raya 162 Jakarta) .

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 Juli 2013

1. Prof. Dr. Abdul Hamid., MS ( )

NIP. 195706171985031002 Ketua

2. Dr. Ahmad Dumyati., MA ( )

NIP. 197001062003121001 Sekretaris

3. Yahya Hamja, Dr., MM ( )

NIP.194906021978031001 Pembimbing 1

4. Suhendra S.Ag., MM ( )

NIP. 197112062003121001 Pembimbing 2

5. Dr. Imron Jasin ( )

Penguji Ahli

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Wahyu Ardila

No.Induk Mahasiswa : 109081000099

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu menggembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemenipulasian data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya

ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan

bukti bahwa saya melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikianlah pernyatan yang saya buat dengan sesungguhnya.

Ciputat, Juli 2013

Yang Menyatakan

( Wahyu Ardila )

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I . IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Wahyu Ardila

2. Tempat , Tanggal Lahir : Padang, 07 Juli 1990

3. Alamat :Jl. Ibnu Khaldun III No. 22 RT 03 RW 08

Pisangan Cirendeu Ciputat Timur Tangerang

4. Status dalam Keluarga : Anak ke 2 dari 4 bersaudara

5. Telepon : 081382847654

6. Email : [email protected]

II . PENDIDIKAN

1. SDN 28 Simpang Abu Tahun 1997- 2003

2. MTS Pesantren Darul Funun El Abbasiyah Tahun 2005- 2007

3. MA Pesantren Darul Funun El Abbasiyah Tahun 2007- 2009

4. SI Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009 - 2013

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Hazaratul Isral

2. Tempat , Tanggal Lahir : Padang, 15 Maret 1960

3. Ibu : Yarti Isnel

4. Tempat, Tanggal Lahir : Padang, 30 Agustus 1962

5. Alamat :Sopan Goduang, Kec: Mungka Kab: 50 Kota

Padang Sumatra Barat

IV . PENGALAMAN ORGANISASI

1.Bendahara Asrama Putri IMM Cabang Ciputat Periode 2011 – 2012

2.Ketua Bidang Organisasi Komisariat IMM Cabang Ciputat Periode 2011- 2012

3.Kepala Staff Pengembangan Wilayah dan Teritorial PII PW Jakarta

Periode 2011 - 2013

4. Kepala Staff Intelejen dan Operasional PB Brigade PII Periode 2012- 2015

vi

EFFECT OF IMPLEMENTATION OF PRINCIPLES GOOD CORPORATE

GOVERNANCE AND ORGANIZATIONAL CULTURE TOWARD

PERFORMANCE OF HUMAN RESOURCES IN BUMN

(Case Study on PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta)

Wahyu Ardila

Abstract

The study aims to analyze the infuence of implementation of principles

Good Corporate Governance and organizational culture toward performance of

human resources in BUMN. This research was conducted in PT Pegadaian of

Kramat Raya 162 Jakarta. The population in this study is human resources of PT

Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta. The samples were 68 respondents in this

study using probability sampling method with a simple random sampling, then the

data prosessed by multiple regression analaysis. Indipendent variables in this

research is principles Good Corporate Governance and organizational culture, as

dependent variable is performance of human resources.

The result of this reserch showed that implementation of principles Good

Corporate Governance had no significant influence toward performance of

human resources, and organizational culture too had no significant influence

toward performance of human resources, at testing with simultaneous

implementation of principles Good Corporate Governance and organizational

culture had significant influence to performance of human resources

Keyword: Principles Good Corporate Governance ,Organizational Culture,

Performance of Human Resources.

vii

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP- PRINSIP GCG

( GOOD CORPORATE COVERNANCE ) DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP KINERJA SDM DI BUMN

Oleh : Wahyu Ardila

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Penerapan Prinsip-

prinsip Good Corporate Governance ( GCG ) dan Budaya Organisasi terhadap

kinerja Sumber Daya Manusia di BUMN. Penelitian ini diadakan di PT Pegadaian

Kramat Raya 162 Jakarta. Populasi penelitian ini adalah SDM di PT Pegadaian

Kramat Raya 162 Jakarta. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 68 responden

dengan menggunakan metode probability sampling yaitu simple random

sampling, kemudian diproses dengan multiple regression analaysis. Variabel

terikat pada penelitian ini adalah Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

( GCG ) dan Budaya Organisasi dan variabel bebas yaitu kinerja Sumber Daya

Manusia.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan Prinsip-prinsip Good

Corporate governance (GCG) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja SDM, dan budaya organisasi juga tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja SDM, dalam pengujian secara simultan penerapan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance (GCG) dan budaya organisasi berpengaruh terhadap

kinerja SDM.

Kata Kunci : Prinsip – prinsip Good Corporate Governance (GCG), Budaya

Organisasi, Kinerja SDM

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang

mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang

ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat

guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua, ayahanda Hazaratul Isral dan bunda Yarti Isnel yang telah

memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tiada henti-

hentinya kepada penulis.

2. Segenap keluarga dan teman yang telah menyemangati dan membantu

penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Ahmad Dumyati, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Yahya Hamja selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap permasalahan

atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Suhendra, S.Ag.,MM selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

bersedia memberikan banyak ilmu dan solusi pada setiap permasalahan atas

kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Bimbingan dan arahan untuk

membimbing penulis selama menyusun skripsi.

ix

8. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

9. Bapak Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha.M,Sc yang memberi

semangat dan motivasi untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik dalam

agama, keluarga dam masyarakat kepada penulis.

10. Bapak H. Jayusman. S.Pd, M.M.Pd yang memberi arahan untuk selalu

menjadi pribadi yang tawadhu serta bijaksana dalam hidup.

11. Bapak H. Herman Darnel Ibrahim dan keluarga yang telah memberi beasiswa

untuk penulis serta pelajaran hidup yang berarti.

12. Bapak Yasin dan Ibu Rohani beserta keluarga yang telah menjadi keluarga

untuk penulis.

13. Seluruh teman-teman Manajemen C Angkatan 2009.

14. Seluruh teman-teman Manajemen SDM Angkatan 2009 yang selalu mengisi

hari-hari menjadi menyenangkan.

15. Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

16. Seluruh teman – teman di organisasi Pelajar Islam Indonesia dan Ikatan

Mahasiswa Muhammadiyah.

17. Seluruh teman – teman kos An-Nur.

18. Abang dan Mbak warung internet serta foto copy.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan

kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang manajemen SDM.

Jakarta, Juni 2013

Penulis,

(Wahyu Ardila)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian......................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 7

1. Tujuan Penelitian ............................................................... 7

2. Manfaat Penelitian ............................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 9

A. Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance ........ 9

1. Pengertian Penerapan Good Corporate Governance........... 9

2. Pengertian Pengertian Good Corporate Governance .......... 10

3. Prinsip-prinsip Dasar Good Corporate Governance ........... 11

4. Tujuan Good Corporate Governance ................................ 12

5. Good Corporate Governamce Sebagai Kumpulan Nilai ..... 13

6. Hubungan Penerapan Prinsip-Prinsip Good

Corporate Governance dengan Kinerja SDM .................... 15

xi

B. Budaya organisasi sebagai sistem............................................ 16

1. Pengertian Budaya Organisasi ....................................... 16

2. Fungsi Budaya Organisasi ............................................. 19

3. Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja SDM ... 21

C. Kinerja Sumber Daya Manusia................................................. 22

1. Pengertian Kinerja SDM ............................................. 22

2. Indikator Kinerja Sumber Daya Manusia .................... 24

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ................ 25

4. Penilaian Kinerja ......................................................... 28

D. Penelitian Terdahulu ................................................................. 29

E. Kerangka Pemikiran ................................................................. 33

F. Hipotesis .................................................................................. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 36

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 36

B. Metode Penentuan Sampel ....................................................... 36

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 38

D. Metode Analisa Data ............................................................... 39

1. Uji Statistik Deskriptif ....................................................... 39

2. Uji Kualitas Data ............................................................... 39

a. Uji Validitas .................................................................. 39

b. Uji Reliabilitas .............................................................. 39

3. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 40

a. Uji Normalitas Data........................................................ 40

b. Uji Multikolineritas ........................................................ 40

c. Uji Heteroskedastisitas ................................................... 41

4. Analisis Regresi Berganda ................................................ 41

a. Koefisien Determinasi .................................................. 42

b. Uji Parsial ..................................................................... 42

c. Uji Simultan ................................................................. 43

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ................................. 43

xii

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN .............................................. 47

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan .............................. 47

1. Sejarah Singkat PT Pegadaian Kramat Raya Jakarta ......... 47

2. Profil Umum ...................................................................... 49

a. Visi dan Misi ................................................................ 49

b. Arah Pengembangan ..................................................... 50

c. Struktur Organisasi ....................................................... 51

d. Sumber Daya Manusia .................................................. 52

3. Deskriptif Statistik Demografi Responden ........................ 52

4. Pembahasan dan Analisis Data ......................................... 54

a. Deskriptif Variabel GCG ............................................. 54

b. Deskriptif Variabel Budaya Organisasi ....................... 61

c. Deskriptif Variabel Kinerja SDM ................................ 68

B. Penemuan dan Pembahasan ...................................................... 74

1. Uji Statistik Deskriptif ....................................................... 74

2. Uji Kualitas Data ................................................................ 75

a. Uji Validitas ................................................................. 75

b. Uji Reliabilitas ............................................................ 78

3. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 78

a. Uji Normalitas .............................................................. 78

b. Uji Multikolinearitas .................................................... 81

c. Uji Heteroskedastisitas ................................................. 82

4. Uji Koefisien Determinasi ................................................. 83

a. Uji Koefisien Determinasi ........................................... 83

b. Uji Statistik t ............................................................... 84

c. Uji Statistik F ............................................................... 89

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 91

A. Kesimpulan ............................................................................... 91

B. Implikasi .................................................................................. 92

C. Saran ........................................................................................ 93

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 96

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 97

xiii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Market rangking and scores ...................................................... 2

2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................. 30

2.2 Kerangka Pemikiran .................................................................. 34

3.1 Tabel Operasional ...................................................................... 44

4.1 Deskripsi Data Responden ........................................................ 52

4.2 Deskripsi Statistik Demografi Responden ................................ 53

4.3 Akses Informasi Materiil dan Relevan Mengenai Perusahaan .. 54

4.4 Keterbukaan Melaksanakan Proses Pengambilan Keputusan ... 55

4.5 Kerjasama Media Massa dan Lembaga Non Pemerintahan ..... 55

4.6 Perusahaan dikelola Secara Profesional .................................... 56

4.7 Saling Menghormati Hak............................................................. 56

4.8 Kejelasan Fungsi , Pelaksanaan dan Tanggungjawab................... 57

4.9 Pembagian Tugas yang Tegas....................................................... 57

4.10 Pemberdayaan SPI........................................................................ 58

4.11 Pemenuhan Kewajiban................................................................ 58

4.12 Penghargaan bagi Karyawan ..................................................... 59

4.13 Perjanjian Kerja Bersama .......................................................... 59

4.14 Kondisi Kerja yang Baik ........................................................... 60

4.15 Suasana Adil .............................................................................. 60

4.16 Dukungan Kerja ......................................................................... 61

4.17 Tanggungjawab Anggota ........................................................... 61

4.18 Kebiasaan Memeriksa Hasil Pekerjaan ..................................... 62

4.19 Kebiasaan pada Detail ............................................................... 62

4.20 Kemampuan Target ................................................................... 63

4.21 Fasilitas Kerja ............................................................................ 63

4.22 Kenyamanan Kerja .................................................................... 64

4.23 Toleransi Keperluan Pribadi ...................................................... 64

xiv

4.24 Kerjasama Antar Anggota ......................................................... 65

4.25 Toleransi Antar Anggota .......................................................... 65

4.26 Kompetisi Internal ..................................................................... 66

4.27 Tingkat Kemampuan Diri .......................................................... 66

4.28 Pencapaian Berkesinambungan ................................................. 67

4.29 Frekuensi Perubahan Peraturan ................................................. 67

4.30 Dukungan pada Perubahan ........................................................ 68

4.31 Penguasaan Pekerjaan................................................................ 68

4.32 Penguasaan Metode ................................................................... 69

4.33 Berpikir Positif dalam Masalh ................................................... 69

4.34 Kreatifitas Menghadapi Masalah ............................................... 70

4.35 Semangat Prestasi ...................................................................... 70

4.36 Pemanfaatan Waktu Luang ........................................................ 71

4.37 Efektifitas Kerja ......................................................................... 71

4.38 Kepuasan Konsumen ................................................................. 72

4.39 Informasi Akurat ....................................................................... 72

4.40 Mutu Materi ............................................................................... 73

4.41 Layanan yang Baik .................................................................... 73

4.42 Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 74

4.43 Uji Validitas GCG ..................................................................... 75

4.44 Uji Validitas Budaya Organisasi ............................................... 76

4.45 Uji Validitas Kinerja SDM ........................................................ 77

4.46 Uji Reliabilitas ........................................................................... 78

4.47 Grafik Histogram dan Normal Probability Plots ...................... 79

4.48 Uji Kolmogorov-Smirnov ......................................................... 80

4.49 Uji Multikolinearitas ................................................................. 81

4.50 Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 82

4.51 Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 83

4.52 Uji Parsial ................................................................................. 84

4.53 Uji Simultan .............................................................................. 89

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................. 34

4.1 Struktur Organisasi .................................................................. 36

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Surat Izin Riset ....... .................................... .............................. 98

2. Kusioner.................. ................................................................. . 100

3. Hasil Olah Data Kusioner ............................................................ 105

4. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ............................................. 111

xvii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998 membuat

perekonomian nasional menjadi terpuruk. Hal ini terus berlanjut karna diperburuk

oleh kondisi krisis politik ditanah air sepanjang tahun-tahun tersebut hingga

pertengahan 2001 yang telah membuat bangsa kita dalam keterpurukan dan

ketidakpastian yang luar biasa. Ini dapat dibuktikan dengan fluktuasi nilai tukar

rupiah terhadap mata uang asing khususnya terhadap dolar Amerika Serikat.

Namun, hingga kini krisis tersebut belum teratasi secara menyeluruh (Nurdin,

2003 dalam Wilson, 2011:4).

Menurut bukti empiris yang diperoleh dari hasil riset Asian Corporate

Governance Association menunjukkan masih lemahnya perusahaan-perusahaan

publik di Indonesia dalam mengelola perusahaan dibanding negara-negara Asia

lainya, hal ini terlihat dari hasil survey yang dilakukan oleh berbagai lembaga

internasional salah satunya adalah Asian Corporate Governance Association yang

melakukan akumulasi peringkat nilai pasar dari tahun 2007 ke tahun 2012

menyatakan Indonesia berada pada posisi terendah dari 11 negara di Asia, hal ini

dapat dilihat dari tabel 1.1

2

Tabel 1.1

Sumber : Asian Corporate Governance Association

Survey dari Asian Corporate Governance Association pada bulan

September tahun 2012 memberikan skor 37 untuk pelaksanaan Corporate

Governance di Indonesia jauh di bawah Singapura (69), Hongkong (66) dan

Thailand (58). Rendahnya kualitas penerapan Corporate Governance di Indonesia

ditengarai menjadi kejatuhan perusahaan perusahaan tersebut. Nilai ini mengalami

Market ranking & scores, 2012

CG Watch market scores to 2012

No Country 2007 2010 2012 Change

2012 VS

2010

(ppt)

Trend of CG reform

1. Singapore 65 67 69 +2 Improving, but culture

needs to open more

2. Hong Kong 67 65 66 +1 Static, but reinvigorated

regulator pisitive

3. Thailand 47 55 58 +3 Improving, but corruption

a major issue

4. Japan 52 57 55 -2 Goverment stalling,

companies opening

5. Malaysia 49 52 55 +3 Culture at last showing

signs of openness

6. Taiwan 54 55 53 -2 Rules improving, but still

behind the curve

7. India 56 48 51 +3 Emforcement up, Delhi an

obstacle

8. Korea 49 45 49 +4 Goverment more open,

Chaebols closed

9. China 45 49 45 -4 Rules improve, but culture

still weak

10. Philipines 41 37 41 +4 Improving, but will it be

sustained ?

11. Indonesia 37 40 37 -3 Regressing but new

regulator may help

3

penurunan karena pada tahun 2010 dengan skor (40). Maka skor (37) pada bulan

September 2012 ini menempatkan Indonesia berada pada peringkat rendah.

Kondisi ini memaksa pemerintah untuk melakukan restrukturisasi

ekonomi dan rekapitulasi setelah banyaknya perusahaan yang tidak bisa lagi

beroperasional karena kerugian yang terus melanda. Ini menunjukkan bahwa

sangat lemahnya kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan

perusahaan.

Rendahnya penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia

berdampak pada rendahnya daya saing produk dan daya saing perusahaan-

perusahaan di Indonesia. Rendahnya daya saing perusahaan-perusahaan Indonesia

tidak terlepas dari budaya organisasi (Wibowo, 2011: 2).

Buruknya kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak bisa terlepas

dari kinerja sumber daya manusia yang bekerja di BUMN yang ditandai dengan

budaya organisasi tidak disiplin, karyawan yang tidak jujur, sifat malas, KKN,

menghindari tanggung jawab serta tidak memiliki kompetensi yang sesuai dengan

posisi atau jabatan yang di amanahkan yang kemudian pada akhirnya membuat

kinerja tidak optimal sehingga tidak bisa menghasilkan nilai yang baik bagi

stakeholders.

Saat ini budaya organisasi di perusahaan telah menjadi tema sentral dalam

pengembangan perusahaan. Budaya perusahaan yang dimaksud adalah budaya

perusahaan untuk menerima proses perubahan melakukan dan menerapkan proses

perubahan bahkan menciptakan pengetahuan yang bermanfaat untuk

pengembangan perusahaan.

4

Menurut (Terrence dalam Wibowo, 2010: 379) menyatakan “budaya

organisasi dapat mempengaruhi kinerja sumber daya organisasi ke arah yang lebih

baik atau lebih buruk”. Mencapai kinerja tinggi bukanlah hasil sampingan

otomatis dari membangun budaya yang kompak dan meyakinkan, tetapi juga

memerlukan manajemen tertentu. Karena menciptakan budaya kinerja tinggi

menempatkan pengelolaan berpusat pada manusia.

Perlu dibangun paradigma baru tentang pengelolaan perusahaan yang

baik atau Good Corporate Governance (GCG). Lemahnya penerapan praktik

Good Corporate Governance (GCG) pada perusahaan di Indonesia merupakan

salah satu penyebab lemahnya perekonomian bangsa kita, hal ini bisa dilihat dari

lemahnya penerapan praktik Good Corporate Governance (GCG) pada

perusahaan di Indonesia (Wilson, 2008: 10).

Melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-117/M-MBU/2002

tentang penerapan praktik Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN,

BUMN didorong untuk wajib menerapkan Good Corporate Governance (GCG)

secara konsisten dan menjadikan Good Corporate Governance (GCG) sebagai

landasan operasionalnya. BUMN sebagai salah satu ujung tombak roda

perekonomian Negara, memang dituntut mengambil langkah komprehensif

terhadap asset-asetnya agar dapat menghasilkan profit berbentuk pemasukan kas

sehinngga memiliki nilai tambah (value added).

Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) pada sebagian besar

perusahaan di Indonesia merupakan awal perubahan budaya kerja perusahaan.

Untuk meningkatkan kinerja perusahaan perlu menyiapkan pedoman perusahaan

5

yang baik dan terstruktur. Kinerja sumber daya manusia yang baik akan berakibat

pada perumusan perencanaan strategi perusahaan yang baik pula yang pada

akhirnya menghasilkan program kerja yang baik dan berimbas pada keuntungan

atau laba perusahaan. Hal ini bisa dicapai jika ada kerja sama dan tata kelola yang

baik dari seluruh komponen perusahaan.

Demikian juga halnya dengan salah satu BUMN yaitu PT Pegadaian yang

merupakan salah satu dari 141 BUMN. PT Pegadaian yang telah berusia 112

tahun mencerminkan penuh dengan pengalaman. PT Pegadaian sejak didirikan

hingga sekarang telah melakukan banyak hal bagi pembangunan ekonomi

nasional walaupun citranya tidak begitu dikenal masyarakat karna dilihat sebagai

lembaga yang usang pada masa dulu (Ketut Sethyon, 2002: 3).

Pegadaian sebagai salah satu subsistem pelayanan perekonomian

memberikan jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan keuangan yang

mengacu pada loyalitas dan kepercayaan. Layanan jasa ini tentu saja akan

menghindarkan masyarakat dari rentenir yang sangat merugikan.

Pelaksanaan prinsip prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada

BUMN termasuk PT Pegadaian turut memberikan sumbangan positif bagi

perekonomian nasional Indonesia. Apalagi dengan hadirnya PT Pegadaian sangat

membantu masyarakat dalam menghadapi persaingan pasar dengan menyediakan

dana dengan sistem yang khusus serta bisa terhindar dari perlakuan tidak

menyenangkan dari pemilik modal. Kemudian terus berupaya menciptakan

budaya organisasi yang baik demi mewujudkan perekonomian Indonesia menjadi

lebih baik.

6

PT Pegadaian memperoleh posisi 3 terbaik dalam penerapan Good

Corporate Governance (GCG) dari hasil studi yang dilakukan oleh BUMN tahun

2009 serta peringkat 3 pada tahun 2011 kategori inovasi produk jasa namun

seperti yang telah dijelaskan pada bagian atas bahwa posisi ini belum

menunjukkan prestasi yang signifikan pada tingkat global karena pada tingkat

Asia posisi Indonesia pada peringkat bawah di Asia.

Penelitian ini hanya dilakukan terbatas pada BUMN PT Pegadaian yang

terletak di kantor pusat Jl. Kramat Raya No 162 Jakarta–10430. Penerapan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan budaya organisasi pada

PT Pegadaian memungkinkan PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta untuk

meningkatkan kinerja SDM-nya sehingga berdampak positif pada peningkatan

kinerja perusahaan. PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta sebagai kantor pusat

PT Pegadaian yang seyogya bisa menjadi pedoman dan contoh bagi kantor cabang

yang tersebar di seluruh Indonesia .

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas penulis tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan prinsip prinsip Good

Corporate Governance (GCG) dan budaya organisasi terhadap kinerja SDM di

BUMN (studi kasus PT Pegadaian kramat Raya 162 Jakarta). Penelitian ini

berjudul “ Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

(GCG) dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja SDM di BUMN (Studi

Kasus PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta) “ .

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka peneliti

mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh penerapan prinsip prinsip Good Corporate

Governance (GCG) terhadap kinerja SDM di BUMN (PT Pegadaian

Kramat Raya 162 Jakarta) ?

2. Bagaimanakah pengaruh budaya organisasi kinerja SDM di BUMN

(PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta) ?

3. Bagaimanakah pengaruh penerapan prinsip prinsip Good Corporate

Governance (GCG) dan budaya organisasi terhadap kinerja SDM di

BUMN (PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta) ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka tujuan dan manfaat

penelitian ini adalah :

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui secara

empiris pengaruh penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance

(GCG) dan budaya organisasi terhadap kinerja SDM di BUMN (PT

Pegadaian) Kramat Raya 162 Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi terhadap Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai pengaruh penerapan

8

prinsip-prinsip Good Corpotate Governance (GCG) dan budaya

organisasi terhadap kinerja Sumber Daya Manusia (SDM).

b. Bagi pihak instansi, hasil penelitian diharapkan memberikan

sumbangan saran, pemikiran dan informasi yang bermanfaat yang

berkaitan penerapan prinsip- prinsip nilai yang baik: Good Corpotate

Governance (GCG) dan budaya organisasi terhadap kinerja Sumber

Daya Manusia (SDM).

c. Secara praktis, penelitian ini dapat :

1) Bagi pihak instansi hasil penelitian diharapkan memberikan

sumbangan saran, pemikiran dan informasi yang bermanfaat yang

berkaitan perencanaan strategi dalam meningkatkan kinerja

karyawan.

2) Bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan dan

pengetahuan dalam membuat karangan ilmiah.

3) Sebagai perbandingan bagi penelitian yang serupa di masa yang

akan datang dan segala pemanfaatan dari tulisan ini.

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance ( GCG )

1. Pengertian Penerapan (Implementasi)

Dalam setiap perumusan suatu kebijakan menyangkut kegiatan–kegiatan

maupun program selalu diiringi dengan suatu tindakan implementasi. Karena

betapapun baiknya suatu kebijakan tanpa implementasi, maka tidak akan banyak

memberikan arti. Berikut ini disampaikan beberapa pengertian implementasi

menurut para ahli. Menurut (Werther dan Davis, 1996 dalam Sedarmayanti, 2011:

119) implementasi adalah sebagai proses yang berjalan dimana karyawan akan

memahami dan menerima nilai, norma, dan menumbuhkan kepercayaan dalam

organisasi.

Sementara itu, (Mead dalam Sunarto, 2004: 32) menyatakan bahwa

implementasi atau penerapan sebagai proses untuk mengetahui peran yang harus

dijalankannya serta peran yang harus dijalankan oleh orang lain diarahkan untuk

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan

kebijakan sebelumnya.

Jadi dengan demikian implementasi adalah suatu kegiatan atau rangkaian

aktivitas yang memiliki maksud untuk melaksanakan, menjalankan, menerapkan

suatu keputusan kebijakan tertentu. Dengan kata lain bahwa implementasi atau

penerapan merupakan sebuah penempatan konsep, ide, kebijakan, atau inovasi

dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak berupa perubahan

pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap.

9

10

2. Pengertian Good Corporate Governance (GCG)

Istilah Good Corporate Governance (GCG) ini secara luas telah dikenal

dalam dunia usaha. Istilah GCG diperkenalkan pertama kali oleh Cadbury

Committee pada tahun 1992, dikenal dengan Cadbury Report (Wilson, 2008: 3).

Berikut ini adalah beberapa pengertian Good Corporate Governance (GCG).

Menurut (Abeng dalam Wilson, 2008:5) menyatakan bahwa “Good

Corporate Governance (GCG) merupakan suatu sistem, proses, dan seperangkat

peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan

(stakeholder) dan dimaksudkan untuk mengatur hubungan semua pihak dan

mencegah terjadinya kesalahan–kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan

untuk memastikan bahwa kesalahan- kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki

dengan segera”.

Menurut (Pieris dan Jim, 2007:135) menyatakan bahwa Good Corporate

Governance (GCG) adalah partisipasi, hukum dan aturan, transparansi,

responsivitas, orientasi konsensus, keadilan dan kewajaran, efisiensi dan

efektivitas, akuntabilitas, dan visi strategis.

Good Corporate Governance (GCG) menurut (Prakarsa dalam

Sedarmayanti, 2007 : 54) adalah “mekanisme administratif yang mengatur

hubungan–hubungan antara manajemen perusahaan, komisaris, direksi, pemegang

saham dan kelompok–kelompok kepentingan yang lain. Hubungan–hubungan ini

dimanifestasikan dalam bentuk berbagai aturan permainan dan sistem insentif

sebagai kerangka kerja yang diperlukan untuk menentukan tujuan–tujuan

11

perusahaan dan cara- cara pencapaian tujuan–tujuan serta pemantaun kinerja yang

dihasilkan “.

Untuk keseragaman berdasarkan defenisi–defenisi diatas dapat kita

memahami bahwa Good Corporate Governance (GCG) pada intinya adalah hal-

hal yang berkenaan dengan suatu sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder).

3. Prinsip-prinsip Dasar Good Corporate Governance (GCG)

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) adalah kaedah, norma

atau pedoman perusahaan yang diperlukan dalam sistem pengelolaan BUMN

yang sehat. Berikut ini adalah prinsip-prinsip Good Corporate Governance

(GCG) yang terdapat dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-117/M-

MBU/2002 tentang penerapan praktek GCG pada BUMN :

a. Transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam

melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam

mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.

b. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan

pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan

terlaksana secara efektif.

c. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di

dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta

peraturan perundangan yang berlaku.

d. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan

dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau

12

tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan

perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat.

e. Fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara

di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan

perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.

Sementara itu menurut OECD (The organization for Economic and

Development) ada empat prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu :

kewajaran, pengungkapan informasi secara transparan, akuntabilitas, dan

tanggungjawab.

4. Tujuan Good Corporate Governance (GCG)

Terdapat enam tujuan dari implementasi Good Corporate Governance

(GCG) pada BUMN dalam (Pieris dan Jim, 2007 : 144).

a. Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional.

b. Meningkatkan investasi nasional.

c. Turut mensukseskan program privatisasi.

d. Memaksimalkan nilai BUMN dengan cara menbangun prinsip keterbukaan,

akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar

perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun

internasional.

e. Mendorong pengelolaan BUMN secara professional, transparan dan

efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian.

13

f. Mendorong agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan

dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung

jawab sosial BUMN terhadap stakeholder maupun kelestarian lingkungan

di sekitar BUMN.

5. Good Corporate Governamce (GCG) Sebagai Kumpulan Nilai

Nilai telah diartikan oleh para ahli dengan berbagai pengertian, dimana

pengertian satu berbeda dengan yang lainnya. Adanya perbedaan pengertian

tentang nilai ini dapat dimaklumi oleh para ahli itu sendiri karena nilai tersebut

sangat erat hubungannya dengan pengertian-pengertian dan aktivitas manusia

yang komplek dan sulit ditentukan batasannya.

Sebuah nilai dapat kita pahami sebagai “kerangka dasar peseptual yang

relatif menetap, yang membentuk dan mempengaruhi sifat seseorang“ (J. Winardi,

2007 :10) dan menurut (Rokeach dalam Dananjaja, 1986 : 10) menyatakan nilai

sebagai sesuatu yang dimiliki oleh seseorang, sesuatu yang dijadikan ukuran baku

bagi persepsinya mengenai dunia luar. Menurut (England dalam Dananjaja, 1986 :

13) nilai adalah kerangka persepsi sesesorang, mirip ideologi atau falsafah hidup

seseorang.

Dari beberapa pengertian tentang nilai di atas dapat difahami bahwa nilai

itu adalah sesuatu yang abstrak, ideal, dan menyangkut keyakinan terhadap yang

dikehendaki, dan memberikan corak pada pola pikiran, perilaku, perasaan.

Dengan demikian untuk melacak sebuah nilai harus melalui pemaknaan terhadap

14

kenyataan lain berupa tindakan, tingkah laku, pola pikir dan sikap seseorang atau

sekelompok orang.

Seorang individu bisa saja memiliki nilai–nilai yang berbeda, bahkan

bertentangan dengan individu–individu lain. Nilai yang dianut oleh seorang

individu dan berbeda dengan nilai yang dianut oleh anggota lainnya disebut

sebagai nilai individual. Sedangkan nilai–nilai yang dianut oleh sebagian besar

anggota masyarakat disebut nilai sosial.

Interaksi dari berbagai nilai sosial akan membentuk sebuah konsep baru

yang disebut sistem nilai. Sistem nilai adalah kesepakatan yang dijadikan

pedoman dalam bersosialisasi. Sistem nilai tidak hanya berlaku dalam lingkungan

masyarakat secara umum tapi juga dapat berlaku dalam lingkungan atau

perusahaan.

Menurut (Pabundu, 2006 : 15) nilai yang dianut seseorang bisa

mempengaruhi perilaku atau tingkah lakunya, sebab apa pun yang dilakukannya

dibimbing dan berpedoman pada nilai-nilai yang dianutnya. Dalam organisasi atau

perusahaan, nilai yang dianut seorang anggota akan mempengaruhi tingkah

lakunya dalam beriteraksi dengan anggota lain maupun dalam melaksanakan

tugas.

Sementara itu, (Danandjaja, 1985: 17) mengemukakan bahwa nilai

memberi arah pada sikap, keyakinan dan tingkah laku seseorang, serta memberi

pedoman untuk memilih tingkah laku yang diinginkan pada setiap individu.

Karenanya nilai berpengaruh pada tingkah laku sebagai dampak dari pembentukan

15

sikap dan keyakinan, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai merupakan faktor

penentu dalam berbagai tingkah laku sosial.

Dengan demikian, nilai-nilai mengandung standar normatif dalam perilaku

individu maupun dalam masyarakat. Dalam kaitannya dengan organisasi, nilai

sangat penting untuk dipelajari karena nilai menjadi dasar untuk memahami sikap

karena nilai mempengaruhi persepsi seorang.

Apabila antara sumber daya manusia dengan perusahaan telah tercapai

keselarasan nilai, maka ini memberikan keuntungan bagi kedua pihak, disatu sisi

karyawan akan lebih bersemangat kerja yang berdampak pada peningkatan kinerja

karyawan, sementara dilain sisi dengan meningkatkan kinerja karyawan itu, secara

keseluruhan akan membuat performance perusahaan menjadi baik.

6. Hubungan Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG)

dengan Kinerja SDM

Penerapan prinsip–prinsip Good Corporate Governance (GCG) akan

berdampak terhadap kinerja SDM, karena Good Corporate Governance (GCG)

sebagai sebuah system nilai memiliki kumpulan core value (transparansi,

kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban dan kesetaraan) dimana nilai

ideal dari apa yang dinilai baik oleh semua pihak dalam mengelola perusahaan

(Pabundu, 2010: 23).

Hal ini dapat dilakukan melalui transformasi nilai-nilai yang terkandung

didalam prinsip Good Corporate Governance (GCG) ke dalam kegiatan sehari-

hari pekerja dan jajaran manajemen perusahaan. Nilai-nilai tersebut akan

16

mempengaruhi perilaku setiap individu yang pada akhirnya akan mempengaruhi

kinerjanya.

Penerapan konsep prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

dalam perusahaan umumnya masih bersifat abstrak, untuk itu perlu ada norma

atau pedoman dalam berprilaku yang bersifat konkrit dan terukur yang mengikat

seluruh anggota sehingga bersedia untuk menerapkan setiap prinsip Good

Corporate Governance (GCG).

Dengan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

proses pengambilan keputusan akan langsung baik sehingga akan menghasilkan

keputusan yang optimal, meningkatkan efesiensi yang lebih baik. Menjalankan

penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) memungkinkan

dihindarinya atau sekurang-kurangnya dapat meminimalisasi terhadap

penyalahgunaan wewenang oleh pihak direksi dalam pengelolaan perusahaan

maupun pihak yang berkepentingan lainnya. Dan nilai perusahaan dimata investor

meningkat akibat meningkatnya kepercayaan mereka terhadap pengelolaan

perusahaan tempat mereka berinvestasi (Ristifani, 2009).

B. Budaya organisasi sebagai sistem

1 . Pengertian Budaya Organisasi

Kata budaya (culture) menurut seseorang sosiolog dan kritikus budaya

Inggris, (William dalam Kusdi, 2011 : 5) menyatakan bahwa istilah kultur pada

awalnya dipakai untuk menyebut aktivitas membudidayakan tanaman atau

hewan. Jadi kultur mengandung arti perawatan atau pemeliharaan.

17

Budaya menggambarkan satu perangkat kesalingtergantungan nilai dan

cara berprilaku yang umum dalam komunitas dan yang cenderung mengabdikan

dirinya, bahkan ada yang dalam jangka panjang (Kotter dan Heskett, 1997: 157).

Budaya merupakan istilah yang sulit untuk diekspresikan secara berbeda,

tetapi setiap orang mengetahui dan merasakannya. Budaya sebagai sebuah

kumpulan orang yang terorganisasi yang berbagi tujuan, keyakinan, dan nilai–

nilai yang sama dan hal itu dapat diukur dalam bentuk pengaruhnya pada motivasi

(Cartwright dalam Wibowo, 2011: 15). Kini konsep tersebut telah pula mendapat

tempat dalam perkembangan ilmu perilaku organisasi, dan menjadi bahasan yang

penting dalam literatur ilmiah di kedua bidang itu dengan memakai istilah budaya

organisasi.

Menurut (Glinow dan McShane, 2007 dalam Chatab, 2007 : 226) budaya

terdiri atas nilai dan asumsi bersama didalam organisasi. Sementara itu menurut

(Luthans, 2007 dalam Chatab, 2007 : 226) dan menurut (Koentjaraningrat dalam

Chatab, 2007 : 226) menyatakan budaya organisasi dapat terlihat dari wujud:

wujud gagasan, wujud kelakuan, dan wujud fisik.

Menurut (Wheelen dan Hunger, 1998 dalam Ardana, Mujiati dan Ayu,

2009 : 166) budaya organisasi adalah himpunan dari kepercayaan, harapan dan

nilai yang dianut bersama oleh anggota organisasi dan diwariskan dari suatu

generasi ke generasi berikutnya.

Pada dasarnya budaya organisasi merupakan kepribadian organisasi.

Menurut (Robbins, 1996 :289) budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama

yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu suatu sistem dari makna bersama.

18

Sistem makna bersama ini merupakan seperangkat karakteristik utama yang

dihargai oleh organisasi tersebut.

Karakteristik budaya menurut Robbins (1996 : 289) dikemukakan ada

tujuh karakteristik primer hakikat budaya organisasi. Ketujuh karakter tersebut

yaitu:

a. Inovasi dan mengambil risiko.

b. Perhatian pada rincian.

c. Orientasi hasil.

d. Orientasi manusia.

e. Orientasi tim.

f. Agresivitas.

g. Stabilitas.

Inovasi dan pengambilan risiko berkaitan dengan sejauh mana para

anggota organisasi/ karyawan didorong untuk inovatif dan berani mengambil

risiko. Perhatian ke hal yang rinci berkaitan dengan sejauh mana para anggota

organisasi/karyawan diharapkan mau memperlihatkan kecermatan, analisis, dan

perhatian kepada rincian. Orientasi hasil mendiskripsikan sejauh mana

manajemen fokus pada hasil bukan pada teknik dan proses yang digunakan untuk

mendapatkan hasil tersebut.

Orientasi orang berkenaan sejauh mana keputusan manajemen

memperhitungkan efek hasil kepada orang-orang di dalam organisasi tersebut.

Orientasi tim berkaitan dengan sejauh mana kegiatan kerja organisasi

dilaksanakan dalam tim-tim kerja, bukan pada individu individu.

19

Keagresifan menjelaskan sejauh mana orang-orang dalam organisasi

menunjukkan keagresifan dan kompetitif. Stabilitas adalah sejauh mana kegiatan

organisasi menekankan dipertahankannya status quo sebagai lawan dari

pertumbuhan atau inovasi.

Dari berbagai definisi budaya organisasi yang telah dikemukakan di atas,

dapat ditarik pemahaman bahwa budaya perusahaan adalah sistem nilai-nilai yang

diyakini oleh semua anggota perusahaan dan yang dipelajari, diterapkan, serta

dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan

dapat dijadikan acuan berperilaku dalam perusahaan untuk mencapai tujuan

perusahaan yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, budaya yang dapat dijadikan sebagai pondasi bagi

bangunan Good Corporate Governance (GCG) tentu saja adalah budaya

perusahaan yang baik. Karena budaya perusahaan yang buruk tidak akan bisa

menjadi pondasi Good Corporate Governance (GCG). Budaya perusahaan yang

baik adalah yang tidak mengabaikan nilai-nilai lokalitas (local wisdom).

2. Fungsi Budaya Organisasi

Menurut (Hofstede dan Peterson, 2000 dalam Kusdi 2011 : 84) merinci

fungsi budaya organisasi sebagai berikut:

a. Budaya organisasi mempunyai peranan untuk memahami organisasi

dengan baik bagi semua elemen yang terlibat dalam organisasi tersebut.

b. Meningkatkan efektifitas hubungan sosial dalam organisasi demi

tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

c. Memungkinkan memanipulasi dan mengontrol pekerja.

20

Adapun menurut (Shein dalam Pabundu, 2010 : 13) membagi fungsi

budaya organisasi berdasarkan tahap pengembangannya.

a. Fase awal, merupakan tahap pertumbuhan suatu organisasi yang mana

pada fase ini fungsinya sebagai pembeda dengan organisasi lainnya.

b. Fase pertengahan hidup organisasi, yang mana pada fase ini fungsinya

sebagai integrator karena munculnya sub-sub budaya baru sebagai

penyelamat krisis identitas dan membuka kesempatan untuk terus

melakukan perubahan budaya organisasi.

c. Fase dewasa, yang mana pada fase ini fungsinya dapat sebagai

penghambat dalam berinovasi karena orientasi pada keberhasilan pada

masa lalu sehingga hal ini menjadikan anggota organisasi merasa puas

dengan pencapaian yang ada.

Menurut (Chatab, 2007 : 226) ada beberapa fungsi dari budaya organisasi

adalah sebagai berikut :

a. Identitas , yang merupakan ciri atau karakter organisasi.

b. Pengikat / pemersatu ( social cohesion ).

c. Sumber misalnya inspirasi.

d. Sumber penggerak dan pola perilaku.

e. Kemampuan meningkatkan nilai tambah.

f. Pengganti formalisasi seperti olahraga rutin hari sabtu yang tidak

dipaksakan.

21

Fungsi tersebut menunjukkan bahwa budaya dapat membentuk perilaku

dan tindakan karyawan dalam menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu, nilai-

nilai yang ada dalam organisasi perlu ditanamkan sejak dini pada diri setiap

anggota organisasi.

Menurut (Robbins, 2002 dalam Ardana, Mujiati dan Ayu, 2009: 170) ada

beberapa fungsi budaya organisai sebagai berikut :

a. Sebagai tapal batas.

b. Sebagai identitas.

c. Mewujudkan komitmen.

d. Mempersatukan organisasi dalam bingkai sistem sosial.

e. Sebagai pemandu sikap serta prilaku.

3. Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Sumber Daya Manusia

Budaya organisasi merupakan “perekat sosial“ dan menghasilkan

“perasaan kekamian”, sehingga meniadakan proses perbedaan yang merupakan

bagian dari kehidupan organisasi yang tidak dapat kita elakkan. Budaya organisasi

memberikan suatu sistem bersama tentang organisasi (Sedarmayanti, 2011: 76).

Budaya organisasi sebagai sebuah sistem yang dilihat dari sisi in put,

budaya organisasi mencakup umpan balik (feed back), sedangkan di lihat dari

proses budaya organisasi mengacu kepada asumsi, nilai dan norma dan sementara

dilihat dari out put berhubungan dengan pengaruh budaya organisasi terhadap

perilaku organisasi. Dengan demikian budaya organisasi berpengaruh terhadap

kinerja, hal ini ditandai dengan adanya interaksi individu dengan lingkungan, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

22

Budaya organisasi sangat berpengaruh terhadap kinerja SDM jika budaya

organisasi berjalan dengan baik maka tidak mengherankan jika anggota organisasi

adalah orang-orang yang berkualitas (Tjahjadi, 2001). Dan menurut penelitian

yang dilakukan oleh Prasentyantono dan Kumpyurini (2008) menyatakan bahwa

budaya organisasi berpenngaruh positif terhadap kinerja SDM.

Hubungan budaya organisasi dengan kinerja didukung oleh hasil penelitian

Ojo Olu melalui tesisnya yang berjudul: Impact Assessment of Corporate Culture

on Employee Job Performance yang diterbitkan oleh Business Intelligence

Journal bulan Agustus 2009 volume 2 nomor 2, menyatakan bahwa terdapat

hubungan positif antara budaya organisasi dengan kinerja pekerja perbankan di

Nigeria.

C. Kinerja Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Kinerja Sumber Daya Manusia

Kinerja karyawan merupakan aspek yang penting dalam manajemen

sumber daya manusia. Beberapa pengertian yang dikemukakan adalah sebagai

berikut :

Menurut (Bernardian, 1993 dalam Sedarmayanti, 2011: 260) “kinerja

adalah catatan mengenai outcome yang dihasilkan dari suatu aktifitas tertentu,

selama kurun waktu tertentu pula”. (Costello, 1994 dalam Wibowo, 2012: 9)

menyatakan bahwa manajemen kinerja merupakan dasar dan kekuatan pendorong

yang berada di belakang semua keputusan organisasi, usaha kerja dan alokasi

sumber daya.

23

Pendapat (Bacal, 1999 dalam Wibowo, 2012 : 8) menyatakan bahwa

kinerja sumber daya manusia merupakan proses komunikasi yang dilakukan

secara terus menerus dalam kemitraan antara karyawan dengan atasan

langsungnya. Proses merupakan suatu sistem, memiliki sejumlah bagian yang

semuanya harus diikutsertakan, apabila hendak memberikan nilai tambah bagi

organisasi, manajer dan karyawan.

Kinerja menurut (Wirawan, 2009: 5) adalah keluaran yang dihasilkan oleh

fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam

waktu tertentu. Menurut (Wirawan, 2009: 54-55) secara umum dimensi kinerja

dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu: hasil kerja, perilaku kerja, dan

sifat pribadi yang berhubungan dengan pekerjaan.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat hasil kerja yang dapat dicapai

oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tugas

dan tanggungjawab masing–masing dalam rangka upaya mencapai tujuan

organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika

(Prawirosentono, 1999 dalam Joko Widodo, 2008 : 135).

Menurut Scribner-English Dictionary terbitan Amerika Serikat tahun 1979

dalam (Prawirosentono, 1999: 2) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai

oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi yang sesuai dengan

wewewang dan tanggungjawab masing–masing dalam rangka upaya mencapai

tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan moral dan etika.

24

Dengan memperhatikan beberapa pendapat pakar diatas dapat dirumuskan

bahwa pada dasarnya kinerja merupakan penampilan hasil karya personal baik

kuantitas maupun kualitas dalam organisasi (Ilyas, 2002: 65). Kinerja yang baik

akan memberikan manfaat bukan hanya untuk organisasi tapi juga bagi manajer,

dan individu.

2. Indikator Kinerja Sumber Daya Manusia

Menurut (Moeheriono, 2012: 160) indikator kinerja meliputi beberapa hal

sebagai berikut :

a. Pelayanan yang tepat waktu.

b. Tingkat keterampilan karyawan sesuai dengan tugas dan pekerjaan.

c. Efektifitas sistem laporan keuangan.

d. Jumlah omset penjualan.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah

ditetapkan. Indikator kinerja harus dihitung dan diukur serta digunakan sebagai

dasar untuk melihat dan menyakinkan bahwa kinerja dapat mencapai keberhasilan

(Sedarmayanti, 2011: 198).

Kinerja karyawan yang tinggi sangat diperlukan untuk menjaga

kelangsungan hidup perusahaan itu. Secara umum, individu yang menunjukkan

hasil kerja yang bagus dapat dikatakan sebagai individu yang memiliki kinerja

yang tinggi atau baik. Begitu pula sebaliknya, individu yang menunjukkan hasil

kerja yang buruk dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki kinerja yang

rendah atau buruk.

25

Kinerja SDM yang tinggi dapat ditunjukkan oleh adanya sistem formal

dalam mengkomunikasikan nilai-nilai perusahaan, mengembangkan organisasi

pembelajaran, penilaian formal terhadap seluruh karyawan minimal satu kali

setahun, karyawan memiliki prospek jangka panjang terhadap tujuan perusahaan

dan melakukan promosi internal bila memungkinkan (Armstrong dan Baron, 1998

dalam Wibowo, 2007 : 69).

Sedangkan menurut ( Michel dan Larson dalam Riduwan dan Engkos,

2012: 186 ) indikator kinerja SDM adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan

b. Prakarsa

c. Ketepatan waktu

d. Kualitas hasil kerja

e. Komunikasi

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja karyawan dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain : menurut

(Armstrong dan Baron, 1998 dalam Wibowo, 2012 : 100) ada beberapa elemen

pokok yaitu :

a. Personal factors : keterampilan, kompetensi, motivasi, dan komimen

individu.

b. Leadership factors :kualitas dorongan, bimbingan , dukungan dari manajer

dan tim.

c. Team factors, kualitas dukungan dari rekan sekerja organisasi.

26

d. System factors, sistem kerja dan fasilitas yang diberikan organisasi.

e. Contextual / situasional factors, ditunjukkan tingginya tingkat tekanan dan

perubahan lingkungan internal dan eksternal.

Adapun menurut (Hersey, Kenneth dan Dewey dalam Wibowo 2012:

103) faktor yang mempengaruhi kinerja :

a. Tujuan, merupakan suatu keadaan yang lebih baik yang ingin dicapai

dimasa yang akan datang sehingga memberikan arah kerja.

b. Standar ,mempunyai arti penting karena memberikan kapan suatu tujuan

dapat diselesaikan, memberikan ukuran tujuan yang diinginkan serta

menjawab pertanyaan tentang kapan kita tahu bahwa kita gagal atau

sukses.

c. Umpan balik, melaporkan kemajuan, baik kualitas maupun kuantitas,

merupakan masukan yang digunakan untuk mengukur kemajuan kinerja,

standar kinerja, dan pencapaian tujuan.

d. Alat atau sarana, merupakan sumber daya yang dapat digunakan untuk

membantu menyelesaikan tujuan dengan sukses, dan juga merupakan

faktor penunjang untuk pencapaian tujuan.

e. Kompetensi, merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk

menjalankan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan baik sehingga

memungkinkan seseorang mewujudkan tugas yang berkaitan dengan

pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

f. Motif, merupakan alasan bagi seseorang untuk melakukan sesuatu.

27

g. Peluang, pekerja perlu mendapatkan kesempaytan untuk menunjukkan

prestasi kerjanya.

Menurut (Ilyas, 2002: 128) menjelaskan ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja SDM :

a. Karakteristik pribadi (umur, sex, pengalaman, orientasi, gaya komunikasi).

b. Motivasi.

c. Pendapatan dan gaji.

d. Keluarga.

e. Organisasi.

f. Supervisi.

g. Pengembangan karier.

Menurut (Chester dalam Suyadi Prawirosentono, 1999: 27) yang

mempengaruhi kinerja adalah sebagai berikut :

a. Efektifitas dan efesiensi.

b. Otoritas dan tanggungjawab.

c. Disiplin.

d. Inisiatif.

4. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah adalah proses menilai hasil karya personal dalam

suatu organisasi melalui instrumen penilaian kinerja, yang pada hakikatnya hal ini

merupakan suatu evaluasi terhadap penampilan kerja personal dengan

membandingkan standar baku penampilan. Melakukan penilaian kinerja akan

28

membantu organisasi dalam memutuskan keputusan atas umpan balik atas

pelaksanaan kinerja (Ilyas, 2002: 87) .

Menurut (Hall, 1986 dalam Ilyas, 2002: 87) penilaian kinerja “merupakan

proses yang berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja personal dan usaha untuk

memperbaiki kerja personal dalam organisasi“. Dengan melakukan penilaian

kinerja organisasi dapat mengetahui uraian pekerjaan yang telah dirumuskan

sebelummnya, pimpinan akan mengetahui tolak ukur dari uraian kinerja tersebut.

Produktivitas terganggu bila karyawan dan manajer tidak memiliki

kesamaan standar kinerja. Mengungkapkan penyebab-penyebab dasar dari

buruknya kinerja adalah suatu fungsi penting tetapi sering diabaikan dalam

proses penilaian kinerja. Pertemuan penilaian kinerja tidak boleh dilakukan jika

hanya dilihat sebagai upaya bertukar informasi karena seharusnya berfungsi

sebagai peluang untuk mengejar penyebab–penyebab kinerja dan mengambil

tindakan– tindakan yang tepat.

Mempertemukan sudut pandang karyawan dan manajer akan membantu

kedua pihak untuk mengetahui seluruh konteks pekerjaan dan masalah yang ada.

Maka untuk itu menurut (Timpe, 1999: 237) ada beberapa metode yang bisa

dilakukan untuk melakukan penilaian kinerja:

a. Menganalisis pengkajian kinerja.

b. Membandingkan kinerja baik dan buruk.

c. Mendokumentasikan butir - butir penting.

29

Penilaian kinerja dimulai dengan pengumpulan data kinerja para pegawai

sepanjang masa evaluasi kinerja. Penilaian kinerja dilakukan dengan dua metode

yaitu secara formatif adalah penilaian kinerja para karyawan ketika para karyawan

sedang melakukakan tugasnya, hal ini bertujuan untuk melihat ketimpangan

antara kinerja karyawan dengan standar kinerjanya pada waktu tertentu dan

penilaian sumatif adalah penilaian pada akhir periode penilaian, membandingkan

kinerja akhir karyawan dengan standar kinerjanya dan kemudian mengisi

instrumen evaluasi kinerja.

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja

memerlukan indikator-indikator penilaian yang dipengaruhi oleh berbagai faktor

apakah faktor internal ataupun faktor eksternal dengan beragam aspek yang dapat

diukur dengan berpedoman pada standar tertentu yang terdiri dari aspek

kuantitatif dan aspek kualitatif yang berguna untuk mendapatkan feedback guna

keperluan perbaikan organisasi secara khusus manajemen pengelolan sumber daya

manusia.

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh penerapan prinsip prinsip Good Corporate

Governance (GCG) dan budaya organisasi terhadap kinerja sumber daya manusia

(SDM) telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

30

Tabel 2. 1

Penelitian Terdahulu

Bersambung ke halaman berikutnya

Peneliti

( tahun )

Judul Hasil Hasil

Persamaan Perbedaan

Widodo

(2011)

Pengaruh Budaya Organisasi dan

Motivasi Kerja terhadap Kinerja

Guru.

1. Menggunakan data

primer.

2. variabel budaya

organisasi sebagai

variabel Independen.

1. Responden adalah

guru.

2. Tidak menggunakan

variabel Good Corporate

Governance (GCG).

Terdapat pengaruh budaya organisasi

terhadap kinerja, terdapat pengaruh

motivasi kerja terhadap kinerja, dan

terdapat

pengaruh secara simultan budaya

organisasi dan motivasi kerja terhadap

kinerja.

Ristifani

(2009)

Analisis Implementasi Prinsip

Prinsip Good Corporate

Governance (GCG) dan

Hubungannya Terhadap Kinerja

PT.Bank RakyatIndonesia

(Persero)Tbk.

1.Menganalisis

implementasi prinsip-

prinsip Good

Corporate

Governance (GCG)

terhadap kinerja SDM

2.Menggunakan data

primer yaitu kusioner

1. Tidak menggunakan

variabel budaya

organisasi

2. Mengukur kinerja

keuangan dan non

keuangan

Pelaksanaan implementasi prinsip-

prinsip Good Corporate Governance

(GCG) dan

pelaksanaan kinerja pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah

dilaksanakan

dengan baik

31

Tabel 2.1 ( Lanjutan )

Peneliti

( Tahun )

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

Cristina Tri

Setyorini,

Siti

Maghfiroh,

dan Yusriyati

Nur Farida

(2012)

Pengaruh Komitmen

Organisasi , Budaya

Organisasi, Keterlibatan

Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan BMT

1.Menganalisis pengaruh

budaya organisasi terhadap

kinerja karyawan

2.data primer dengan

menyebar kusioner

1. Responden adalah

karyawan BMT

2. Menggunakan tiga

variabel independen

Menunjukkan hubungan

positif dan siqnifikan antara

komitmen organisasi ,

budaya organisasi,

keterlibatan kerja terhadap

kinerja karyawan namun

pengaruh keterlibatan kerja

lebih kuat dibandingkan

variabel budaya organisasi

dan komitmen kerja.

Soedjono

(2005)

Pengaruh Budaya

Organisasi Terhadap

Kinerja Organisasi

dan Kepuasan Kerja

Karyawan pada Terminal

Penumpang

Umum di Surabaya

1. Menggunakan variabel

budaya organisasi sebagai

variabel independen

2. Menggunakan data

primer

1.Menggunakan metode

Structural Equation

Modelling

(SEM)

Ada pengaruh signifikan

budaya organisasi terhadap

kinerja organisasi, ada

pengaruh signifikan kinerja

organisasi terhadap

karyawan, ada pengaruh

signifikan dari budaya

organisasi terhadapkepuasan

pelanggan, tidak ada

pengaruh langsung dari

budaya organisasai yang

diarahkan pada kinerja

organisasi.

Bersambung ke halaman berikutnya

32

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Sumber:Diolah dari berbagai referensi

Peneliti

( Tahun )

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

Erna

Hidayah

(2008)

Pengaruh Kualitas

Pengungkapan Informasi

Terhadap Hubungan

Antara Penerapan

Corporate Governance

Dengan Kinerja

Perusahaan Di Bursa Efek

Jakarta

1.Menggunakan teknik

regresi berganda

1.Data sekunder

2. Tidak menggunakan

variabel budaya organisasi

Tidak terdapat pengaruh

yang siqnifikan antara

penerapan Corporate

Governanve

Thomas S.

Kaihatu

(2006)

Good Corporate

Governance dan

Penerapannya di Indonesia

1.Mengganalisis penerapan

Good Corporate

Governance

1.Menggunakan data

sekunder

Rendahnya pemahaman

terhadap arti penting dan

strategisnya

penerapan prinsip-prinsip

GCG oleh pelaku bisnis di

Indonesia. Selain itu,

budaya organisasi turut

mempengaruhi penerapan

GCG di Indonesia.

33

E. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan

antar variabel yang akan diteliti. Kerangka pemikiran dalam suatu penelitian perlu

dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih

(Sugiyono, 2008: 88 dalam Jayakusumah, 2011 : 25).

Alur kerangka pemikiran yang menggambarkan pengaruh penerapan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan budaya organisasi

terhadap kinerja SDM di BUMN (PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta).

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau (X1) dalam penelitian

ini terbagi dalam lima indikator : transparansi, akuntabilitas, responsibility,

independen, kewajaran atau keadilan. Budaya organisasi (X2) yang diukur dalam

penelitian ini adalah: inovasi dan mengambil, risiko, perhatian terhadap detil,

berorientasi pada hasil, berorientasi pada manusia, berorientasi tim, agresivitas,

dan stabilitas. Kinerja SDM (Y) yang terbagi dalam : kemampuan, prakarsa/

inisiatif, ketepatan waktu, kualitas hasil kerja, dan komunikasi. Model analisis

yang digunakan adalah model analisis regresi linier berganda (Multiple

Regression Analysis).

34

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

(X1)

Prinsip-Prinsip Good Corporate

Governance (GCG)

(X2)

Budaya Organisasi

(Y)

Kinerja Sumber Daya Manusia

Uji validitas & reliabilitas

Uji Asumsi Klasik

Regresi Linier Berganda

Uji F Uji t Adj R

2

Interprestasi

35

F. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan diatas, maka dapat

disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan prinsip-

prinsip Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja SDM di

BUMN (PT Pegadaian) Kramat Raya Jakarta .

Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap

kinerja SDM di BUMN ( PT Pegadaian) Kramat Raya Jakarta.

2. Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi

terhadap kinerja SDM di BUMN ( PT Pegadaian) Kramat Raya Jakarta.

Ha= Terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap

kinerja SDM di BUMN ( PT Pegadaian) Kramat Raya Jakarta.

3. Ho= Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan prinsip-

prinsip Good Corporate Governance ( GCG ) dan budaya organisasi

terhadap kinerja SDM di BUMN ( PT Pegadaian) Kramat Raya Jakarta .

Ha= Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan prinsip-prinsip

Good Corporate Governance ( GCG ) dan budaya organisasi terhadap

kinerja SDM di BUMN ( PT Pegadaian) Kramat Raya Jakarta.

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan

prinsip prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan budaya organisasi

terhadap kinerja SDM di BUMN (studi kasus PT Pegadaian Kramat Raya 162

Jakarta).

B. Metode Penentuan Sampel

1.Populasi

Menurut (Usman, 2006: 181) “populasi adalah “semua nilai baik hasil

perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada

karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas”.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi populasi pada penelitian ini

adalah seluruh pegawai yang ada dikantor pusat PT Pegadaian Kramat Raya 162

Jakarta. Berdasarkan data yang diperoleh melalui tinjaun pustaka diketahui jumlah

karyawan tetap PT Pegadaian Kramat Raya Jakarta berjumlah 211 orang.

2. Sampel

Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data

sebenarnya, maksudnya sampel adalah bagian dari populasi(Prasetyo dan Lina,

2006: 119). Pengambilan sampel dimaksudkan sebagai representatif dari seluruh

populasi yang ada, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi.

Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability

37

sampling yaitu pemilihan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi

setiap unsur anggota yang dipilih menjadi anggota sampel (Wardatusolihah, 2010:

38). Dengan pendekatan simple random sampling. Untuk mendapatkan sampel

maka dalam penentuan sampel penelitian ini menggunakan rumus slovin

(Riduwan dan Engkos dalam Wardatusolihah, 2010 : 39).

n = N / N (d)2 + 1

= 211/211 (0,1)2+1

= 67,84

= 68

Dimana n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d2

= 10% atau 0,1

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah : karyawan PT

Pegadaian Kramat Raya Jakarta yang akan dipilih dengan rumus slovin, dimana

jumlah sampel berjumlah 68 orang dengan cara tabel acak yang diperoleh dari

proses acak dengan menggunakan komputer di mana probabilitas angka dari 1, 2,

3, dan seterusnya adalah sama. Dalam menggunakan tabel acak sebelumnya telah

ditentukan titik awal sesuai dengan tabel acak (Suharyadi dan Purwanto,

2009:11).

38

C. Metode Pengumpulan Data

Menurut (Sugiono, 2004: 139) bila dilihat dari sumber datanya maka

pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder”. Sumber

primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan

sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melihat dokumen.”

Dalam pengumpulan data yang akan dianalisa, penulis menggunakan

beberapa metode :

1. Penelitian Kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan

dengan mengumpulkan data-data serta informasi yang diperlukan sebagai

landasan teori dengan cara membaca literature, buku-buku manajemen dan

sumber-sumber lain yang menunjang penyusunan skripsi ini.

2. Penelitian Lapangan (field research) yaitu data penelitian yang dilakukan

dengan menggunakan kusioner kepada responden secara langsung. Peneliti

akan memberikan sebanyak 68 kusioner kepada sampel yang telah dipilih.

Untuk pengumpulan datanya menggunakan kusioner (angket) setiap

indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan diberi

skor atau nilai atau menggunakan skala Likert (Priadana, 2009: 173).

a) Skor 1 jika jawaban responden sangat tidak setuju ( STS )

b) Skor 2 jika jawaban responden tidak setuju ( TS )

c) Skor 3 jika jawaban responden ragu ( TS )

d) Skor 4 jika jawaban responden setuju ( S )

e) Skor 5 jika jawaban responden sanggat setuju ( SS )

39

D. Metode Analisa Data

1.Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriftif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

menggambarkan data yang terkumpul namun bukan membuat kesimpulan yang

bersifat generalisasi.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian

validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung

korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson

Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh

adalah valid. (Ghozali, 2009:49).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil

pengamatan dengan instrumen atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang

berbeda, dengan kata lain reliabilitas berkaitan dengan keandalan suatu indikator

mengenai informasi yang ada pada indikator dengan konsisten. Teknik digunakan

untuk mengukur reliabilitas pengamatan adalah Cronbach Alpha dengan cara

membandingkan nilai alpha dengan standarnya, dengan ketentuan jika (Ghozali,

2009:42).

40

a) Cronbach Alpha > 0,6 maka instrumen pengamatan dinyatakan reliabel.

b) Cronbach Alpha < 0,6 maka instrumen pengamatan tidak reliabel.

3.Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Salah satu cara

termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik

histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2009:147).

b. Uji Multikolineritas

Uji Multikolinearitas berguna untuk mengetahui apakah model regresi

yang diajukan ditemukan adanya korelasi kuat antar variabel independen. Jika

terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi (Umar,

2004: 80). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan

Variance Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen

(Ghozali, 2009:203-206). Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika

mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance

mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel

41

independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multikol jika

koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,05).

c. Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoroskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah yang variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap atau Homoroskedastisitas.

4.Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan adalah pengaruh penerapan prinsip-

prinsip GCG (Good Corporate Governance) dan budaya organisasi terhadap

kinerja SDM di BUMN (Studi Kasus PT. Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta)

dengan menggunakan metode regresi linear berganda dengan bentuk persamaan

sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Ket : Y = Variabel kinerja SDM

a = Konstanta regresi berganda

b1, b2 = Koefisien regresi

X1 = Prinsip prinsip GCG ( Good Corporate Governance )

X2 = Budaya Organisasi

e = Error

42

Terkait dengan penggunaan alat uji regresi berganda, terdapat beberapa

analisis yang digunakan , antara lain :

a. Uji Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur kemampuan

variabel-variabel independen, yaitu Good Corporate Governance (GCG) dan

Budaya Organisasi dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu kinerja

SDM. Nilai koefisien determinasi (R2) untuk menunjukan persentase tingkat

kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan. Nilai R2, memiliki

range antara 0 sampai 1. Jika nilai R2 semakin mendekati 1 maka berarti semakin

besar variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Sebaliknya, jika R2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel

independen menerangkan variabel dependen terbatas (Ghozali, 2009:85).

Penggunaan R2

memiliki kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel

bebas yang dimasukkan dalam model regresi dimana setiap penambahan satu

variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan meningkatkan R2

meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel tergantungnya (Suliyanto, 2011: 59). Maka beberapa

peneliti menyarankan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 karna nilai Adjusted

R2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam

model.

43

b. Uji t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas

atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada

tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2009:88).

c. Uji F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk

mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model

regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05 (Ghozali, 2009:88).

E. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis, penelitian mengenai

Pengaruh Penerapan Prinsip Prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja SDM di BUMN ( Studi Kasus PT Pegadaian

Kramat Raya 162 Jakarta). Dimana terdapat tiga variabel sebagai berikut :

1. Variabel bebas ( X ) :

a. ( X1 ) adalah variabel prinsip- prinsip GCG

b. ( X2 ) adalah variabel budaya organisasi

2. Variabel terikat ( Y ) :

( Y ) adalah kinerja SDM

44

Tabel 3.1

Tabel Operasional

Variabel Dimensi Indikator Skala No

item

Prinsip- prinsip Good

Corporate

Governance ( GCG )

Transparansi

1.Kemudahan akses informasi materiil dan relevan mengenai

perusahaan

2.Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan

keputusan

3. Meningkatkan jalur arus informasi melalui kerjasama dengan

media massa dan lembaga non pemerintahan

Ordinal

1

2

3

Kemandirian

1. Perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan

kepentingan / tekanan pihak lain

2. Saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang serta

tanggung jawab masing-masing

Ordinal

4

5

Akuntabilitas

1.Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ

2.Pembagian tugas yang tegas antar organ

3.Pemberdayaan Satuan Pengawasan Internal dan Komite Audit

Ordinal

6

7

8

Pertanggungjawaban

1. Pemenuhan kewajiban kepada pihak ketiga dengan baik dan

tepat waktu

2. Pelaksanaan pengadaan, pengangkatan, penempatan,

pemberhentian, kedudukan, kepangkatan, jabatan, gaji/upah,

kesejahteraan dan penghargaan

3. Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

Ordinal

9

10

11

45

Kewajaran / keadilan

1. Memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi setiap

pegawai sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta peningkatan

kesejahteraannya sesuai dengan kemampuan keuangan

perusahaan

2.Adil dan bebas dari bias karena perbedaan suku, asal-usul,jenis

kelamin, agama, atau hal-hal lain yang tidak ada kaitannya

dengan kinerja

Ordinal

12

13

Budaya Organisasi Inovasi dalam

mengambil resiko

1. Dukungan suasana kerja terhadap kreativitas

2. Tanggung jawab anggota organisasi terhadap risiko pekerjaan

Ordinal 14

15

Perhatian pada

rincian

1.Kebiasaan memeriksa kembali hasil pekerjaan

2.Kebiasaan memperhatikan pada hal detail ( teliti )

Ordinal 16

17

Orientasi hasil /

manfaat

1.Kemampuan memenuhi target yang ditetapkan

2.Dukungan lembaga dalam bentuk fasilitas kerja

Ordinal 18

19

Orientasi manusia

1.Dukungan lembaga terhadap kenyamanan kerja

2 . Toleransi lembaga terhadap keperluan pribadi

Ordinal 20

21

Orientasi tim

1. Kerjasama yang terjalin antar anggota organisasi

2. Toleransi antar anggota organisasi

Ordinal 22

23

Agresifitas

1. Tingkat kompetisi internal lembaga

2. Tingkat kemauan anggota organisasi meningkatkan

kemampuan diri

3. Tingkat kemauan anggota organisasi dalam pencapaian yang

Berkesinambungan

Ordinal 24

25

26

Stabilitas

1. Frekuensi perubahan peraturan lembaga

2. Tingkat dukungan anggota organisasi terhadap perubahan

peraturan

Ordinal

27

28

46

Kinerja Kemampuan 1.Penguasaan pekerjaan setiap karyawan

2.Penguasaan metode dalam menyelesaikan pekerjaan oleh

setiap karyawan

Ordinal

29

30

Prakarsa/ Inisiatif 1.Berpikir positif yang lebih baik

2.Mewujudkan kreatifitas

3.Pencapaian prestasi

Ordinal

31

32

33

Ketepatan waktu 1.Pemanfaatan waktu luang sebelum jam kerja resmi

2.Pemanfaatan waktu efektif dalam setiap pekerjaan

Ordinal

34

35

Kualitas hasil kerja 1.Pemberian kepuasan yang maksimal bagi konsumen

2.Informasi yang akurat bagi konsumen

Ordinal

36

37

Komunikasi 1.Mutu penyampaian materi

2.Penguasaan materi yang disampaikan pada nasabah

Ordinal

38

39

47

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta.

Pada abad XVII, Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) suatu

maskapai perdagangan dari negeri Belanda datang ke Indonesia dengan tujuan

berdagang. Barangkali karena melihat penduduk Indonesia waktu masih

terbelakang dalam segala hal, terpisah – pisah tetapi tanahnya subur . Mereka

tentu untuk melakukan eksploitasi Indonesia dan juga dalam rangka persaingan

perdagangan dengan beberapa negara lain seperti Spanyol dan Portugal (Ketut

Sofyan, 2002: 39).

Sebagai upaya untuk memperlancar usaha mereka (VOC) pun mendirikan

Bank van Leening di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746 yakni suatu lembaga

gadai yang akan menberikan kredit. Bank van Leening ini lah yang kemudian

menjadi cikal bakal Pegadaian di Indonesia.

Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda

(1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat

diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari

Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).

Tetapi karena pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah

darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh

karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian

47

48

pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi

kepada pemerintah.

Pada saat Belanda berkuasa kembali, pemerintah Hindia Belanda

menerapkan apa yang disebut dengan „cultuur stelsel‟ dimana dalam kajian

tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian

ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda

mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur

bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April

1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat).

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian

yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan

Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132.

Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-

San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.

Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan

Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang

kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan

Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan

Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali

dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia.

49

Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu

sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan

PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan

PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi

Perusahaan Umum (PERUM). Hingga pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011,

bentuk badan hukum Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan

(www.pegadaian.co.id).

2. Profil Umum

a. Visi dan Misi

Visi :

PT Pegadaian memiliki visi yaitu pada tahun 2013 pegadaian menjadi

"champion" dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai dan fiducia bagi

masyarakat menengah ke bawah.

Misi :

1) Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat

khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi

keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan

menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.

2) Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan

tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.

3) Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

50

b. Arah Pengembangan

PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta telah menjadi jendela keunggulan

Badan Usaha Milik Negara yang terus menggeliat dan terus memberikan

konrtibusi positif bagi pertumbuhan ekonomi , hal ini dapat dilhat dari jumlah

asset Perseroan serta dengan memberikan pinjaman,dan juga memberikan

sumbangan pendapatan bagi negara. Komitmen untuk melayani masyarakat

terutama masyarakat menengah ke bawah dengan menghadirkan berbagai layanan

dan produk yang dibutuhkan dan sesuai bagi masyarakat Indonesia.

Prinsip melayani rakyat antara lain terwujud dari pengembangan outlet

Pegadaian hingga pelosok daerah, dimana saat ini PT Pegadaian telah memiliki

4.586 outlet. PT Pegadaian kini hadir di semua tempat dari desa hingga kota, dari

pasar tradisional hingga ke Mall. Melalui perluasan cakupan area tersebut PT

Pegadaian akan semakin dekat dijangkau oleh masyarakat.

Disamping melaksanakan program usaha, PT Pegadaian juga melakukan

berbagai kegiatan yang bersifat Corporate Social Responsibility (CSR) yang dapat

meningkatkan dunia usaha dan kesejahteraan masyarakat, melalui pemberian

beasiswa, program Go Entrepreneur terhadap mahasiswa yang mempunyai usaha

tetapi kekurangan modal kerja, program Water Well untuk membantu masyarakat

agar lebih sadar akan pentingnya Mandi Cuci Kakus (MCK), bantuan bencana

alam dan sebagainya. Dengan segala kelebihan dan keterbatasan, PT Pegadaian

bertekad untuk terus ikut berperan aktif membantu menyejahterakan masyarakat.

51

Tgl. Disahkan :

Tgl. Berlaku :

Pengesahan :

o

Lampiran

Peraturan Direksi nomor : 979/PSDM-Bk.200322/2012

03 Juli 2012

03 Juli 2012

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

PT PEGADAIAN (PERSERO)

KOPERASI

DewanKomisaris

Kepalasatuan pengawasan

intern

DirekturBisnis I

Jeneral Manajer Bisnis Fidusia dan

Jasa lain

Jeneral Manajer Bisnis Syariah

Direktur Bisnis II

Jeneral Manajer Operasional

Teknologi informasi

Jeneral Manajer Pengembangan

Teknologi informasi Jeneral Manajer Bisnis Gadai

Jeneral Manajer Bisnis Emas

Jeneral Manajer Bisnis Properti dan

Aflliasi

Jeneral Manajer pengembangan

Produk dan Pemasaran

Direktur Bisnis III

Direktur Keuangan

Direktur Umum dan

SDM

Jeneral Manajer Tresuri

Jeneral Manajer Akuntansi

Jeneral Manajer manajemen Risiko

Jeneral Manajer Pengelolaan SDM dan

Budaya Kerja

Jeneral Manajer Kesejahteraan &

Hubungan Industrial

Jeneral Manajer Pendidikan dan

Pelatihan

Jeneral Manajer Logistik

Sekertaris Perusahaan

Jeneral Manajer Initiative Strategi &

Decision Support

Jeneral Manajer PKBL dan CSR

Kepala Biro Hukum dan Kepatuhan

Jeneral Manajer Jaringan Cabang

Pimpinan Wilayah

DewanKomisaris

52

d. Sumber Daya Manusia

Pencanangan PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta , pada tahun 2013

“Champion” dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai dan fidusia bagi

masyarakat golongan menengah ke bawah adalah sebagai suatu visi keunggulan

yang menyeluruh dalam bidang ekonomi pembiayaan berbasis gadai dan fidusia.

a. Manajemen Puncak Top Management

b. Manajemen Menengah Middle Management

c. Manajemen Pelaksana Low Mangement

d. Staf Administrasi Administration Staff

e. Pegawai Tidak Tetap Outsourcing Employee

3. Deskriptif Statistik Demografi Responden

Deskriptif demografi responden yang memberikan gambaran mengenai

karakteristik responden yang seluruhnya merupakan Pegawai yang bekerja di

Kantor Pegadaian Pusat Kramat Raya 162 Jakarta. Penyajian deskripsi responden

dalam penelitian ini dapat dilihat berikut ini

Tabel 4.1

Deskripsi Data Responden

Responden Jumlah Persentase

Kuesioner yang disebar 68 100%

Kuesioner yang tidak kembali 0 0%

Kuesioner kembali namun tidak dapat diolah 0 0%

Kuesioner yang dapat diolah 68 100%

Sumber : Data primer yang diolah

53

Berdasarkan tabel 4.1 di atas menjelaskan bahwa kuesioner yang disebar

kepada responden sebanyak 68 kuesioner dengan tingkat pengembalian sebesar

100% yang berarti bahwa seluruh kuesioner kembali dan dapat diolah.

Dalam penelitian ini karakteristik yang ingin diketahui adalah umur, jenis

kelamin, pendidikan dan masa kerja. Tabel 4.2 berikut memberikan informasi

tentang deskriftif statistik demografi responden, yang didalamnya dijelaskan

mengenai frekuensi absolute dan persentase responden berdasarkan klasifikasi

umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja dan jabatan.

Tabel 4.2

Deskriftif Statistik Demografi Responden

Keterangan Jumlah Persentase ( % )

Umur

25 – 30 tahun 21 30, 88

31 – 35 tahun 18 26, 47

36 – 40 tahun 12 17, 64

>41 tahun 17 25, 00

Jenis Kelamin

Laki – Laki 30 44,11

Perempuan 38 55, 88

Pendidikan

Terakhir

SLTA 1 1, 47

D3 5 7, 35

S1 44 64, 70

S2 18 26, 47

Lama Kerja

1 – 2 tahun 6 8, 82

2- 3 tahun 13 19, 11

3 - 4 tahun 23 33, 82

>4 tahun 26 38, 23

Jabatan

Jeneral Manager 18 26, 47

Manager 13 19, 11

Assisten Manager 26 38, 23

Staff 11 16, 17

Sumber : Data primer yang diolah, 2013

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah responden pria

(44, 11%) lebih sedikit dari responden wanita (55, 88 %). Proporsi terbesar

responden (30, 88%) berumur 25 tahun sampai 30 tahun, kemudian untuk usia 31

54

sampai 35 memiliki persentase (26, 47) dan untuk usia yang lebih dari 41 tahun

dengan (25 %) sedangkan proporsi yang paling kecil berusia 36 sampai 40 tahun

(17, 64 %).

Untuk responden berdasarkan jenjang pendidikan terakhir yang lulusan

SMA sebesar (1,47%), Diploma 3 (7,35%), SI (64,70 % ), S2 (26, 47). Kemudian

proporsi berdasarkan masa jabatan / pengalaman bekerja 1 sampai 2 tahun sebesar

(8,82%), 2 sampai 3 tahun (19,11) , 3 sampai 4 tahun (33, 82%) dan diatas 4 tahun

(38,23%). Selain itu proporsi berdasarkan jabatan untuk jeneral manajer

(26,47%) , jabatan manajer (19,11%), jabatan assisten manajer (38,23%), dan staff

(16, 17% ) .

4. Pembahasan dan Analisis Data

a. Deskriptif Variabel GCG

Jawaban responden mengenai variabel Good Corporate Governance

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Kemudahan Akses Informasi Materiil dan Relevan Mengenai Perusahaan

GCG_1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,5 1,5 1,5

Ragu-ragu 7 10,3 10,3 11,8

Setuju 49 72,1 72,1 83,8

sangat setuju 11 16,2 16,2 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer diolah, 2013

Tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,5% menyatakan

tidak setuju, 7 responden atau 10,3% menyatakan ragu-ragu, 49 responden atau

72,1% menyatakan setuju, 11 responden atau 16,2% menyatakan sangat setuju

55

terhadap pernyataan kemudahan akses informasi materiil dan relevan mengenai

perusahaan.

Tabel 4.4

Keterbukaan Dalam Melaksanakan Proses Pengambilan Keputusan

GCG_2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 6 8,8 8,8 8,8

Ragu-ragu 10 14,7 14,7 23,5

Setuju 48 70,6 70,6 94,1

sangat setuju 4 5,9 5,9 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer diolah, 2013

Tabel 4.4 di atas menjelaskan bahwa 6 responden atau 8,8% menyatakan

tidak setuju, 10 responden atau 14,7% menyatakan ragu-ragu, 48 responden atau

70,6% menyatakan setuju, 4 responden atau 5,9% menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan

keputusan.

Tabel 4.5

Memiliki jalur arus informasi yang baik melalui kerjasama dengan media

massa dan lembaga non pemerintahan GCG_3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Ragu-ragu 4 5,9 5,9 5,9

Setuju 50 73,5 73,5 79,4

sangat setuju 14 20,6 20,6 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber : data primer diolah, 2013

Tabel 4.5 di atas menjelaskan bahwa 4 responden atau 5,9% menyatakan

ragu-ragu, 50 responden atau 73,5% menyatakan setuju, 14 responden atau 20,6%

menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan memiliki jalur arus informasi yang

baik melalui kerjasama dengan media massa dan lembaga non pemerintahan.

56

Tabel 4.6

Perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan /

tekanan pihak lain GCG_4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Ragu-ragu 8 11,8 11,8 11,8

Setuju 38 55,9 55,9 67,6

sangat setuju 22 32,4 32,4 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.6 di atas menjelaskan bahwa 8 responden atau 11,8% menyatakan

ragu-ragu, 38 responden atau 55,9% menyatakan setuju, 22 responden atau

32,4% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan perusahaan dikelola secara

professional tanpa benturan kepentingan / tekanan pihak lain.

Tabel 4.7

Saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang serta tanggung jawab

masing-masing

Sumber : data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.7 di atas menjelaskan bahwa 9 responden atau 13,2% menyatakan

ragu-ragu, 50 responden atau 73,5% menyatakan setuju, 9 responden atau 13,2%

menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan saling menghormati hak,

kewajiban, tugas, wewenang serta tanggung jawab masing-masing.

GCG_5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Ragu-ragu 9 13,2 13,2 13,2

Setuju 50 73,5 73,5 86,8

sangat setuju 9 13,2 13,2 100,0

Total 68 100,0 100,0

57

Tabel 4.8

Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ GCG_6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 3 4,4 4,4 4,4

Ragu-ragu 4 5,9 5,9 10,3

Setuju 57 83,8 83,8 94,1

sangat setuju 4 5,9 5,9 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.8 di atas menjelaskan bahwa 3 responden atau 4,4% menyatakan

tidak setuju, 4 responden atau 5,9 % menyatakan ragu-ragu, 57 responden atau

83,8% menyatakan setuju, 4 responden atau 5,9% menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban

organ.

Tabel 4.9

Pembagian tugas yang tegas antar organ GCG_7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,5 1,5 1,5

Ragu-ragu 9 13,2 13,2 14,7

Setuju 47 69,1 69,1 83,8

sangat setuju 11 16,2 16,2 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.9 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,5% menyatakan

tidak setuju, 9 responden atau 13,2 %menyatakan ragu-ragu, 47 responden atau

69,1% menyatakan setuju, 11 responden atau 16,2% menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan pembagian tugas yang tegas antar organ.

58

Tabel 4.10

Pemberdayaan Satuan Pengawasan Internal dan Komite Audit GCG_8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,5 1,5 1,5

Ragu-ragu 4 5,9 5,9 7,4

Setuju 42 61,8 61,8 69,1

sangat setuju 21 30,9 30,9 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber : data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.10 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,5% menyatakan

tidak setuju, 4 responden atau 5,9 % mentatakan ragu-ragu, 42 responden atau

61,8% menyatakan setuju, 21 responden atau 30,9% menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan pemberdayaan satuan pengawasan internal dan komite audit.

Tabel 4.11

Pemenuhan kewajiban kepada pihak ketiga dengan baik dan tepat waktu

GCG_9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,5 1,5 1,5

Ragu-ragu 5 7,4 7,4 8,8

Setuju 48 70,6 70,6 79,4

sangat setuju 14 20,6 20,6 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.11 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,5% menyatakan

tidak setuju, 5 responden atau 7,4 % mentatakan ragu-ragu, 48 responden atau

70,6% menyatakan setuju, 14 responden atau 20,6% menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan pemenuhan kewajiban kepada pihak ketiga dengan baik dan

tepat waktu.

59

Tabel 4.12

Memberikan gratifikasi kepada karyawan atas kemampuan kerja dan

prestasi kerja

GCG_10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Ragu-ragu 7 10,3 10,3 10,3

Setuju 50 73,5 73,5 83,8

sangat setuju 11 16,2 16,2 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber:data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.12 di atas menjelaskan bahwa 7 responden atau 10,3%

menyatakan ragu-ragu, 50 responden atau 73,5% menyatakan setuju, 11

responden atau 16,2% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan memberikan

gratifikasi kepada karyawan atas kemampuan kerja dan prestasi kerja.

Tabel 4.13

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sudah memuaskan semua pihak

GCG_11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 6 8,8 8,8 8,8

Ragu-ragu 19 27,9 27,9 36,8

Setuju 32 47,1 47,1 83,8

sangat setuju 11 16,2 16,2 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.13 di atas menjelaskan bahwa 6 responden atau 8,8% menyatakan

tidak setuju, 19 responden atau 27,9 % mentatakan ragu-ragu, 32 responden atau

47,1% menyatakan setuju, 11 responden atau 16,2% menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sudah memuaskan semua

pihak.

60

Tabel 4.14

Memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi setiap pegawai sesuai

dengan ketentuan yang berlaku serta peningkatan kesejahteraannya sesuai

dengan kemampuan keuangan perusahaaan

GCG_12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,5 1,5 1,5

Ragu-ragu 15 22,1 22,1 23,5

Setuju 48 70,6 70,6 94,1

sangat setuju 4 5,9 5,9 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.14 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,5% menyatakan

tidak setuju, 15 responden atau 22,1 % menyatakan ragu-ragu, 48 responden atau

70,6% menyatakan setuju, 4 responden atau 5,9% menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi setiap

pegawai sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta peningkatan

kesejahteraannya sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan.

Tabel 4.15

Mampu menciptakan suasana adil dan bebas dari bias karena perbedaan

suku, asal-usul,jenis kelamin, agama, atau hal-hal lain yang tidak ada

kaitannya dengan kinerja GCG_13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,9 2,9 2,9

Ragu-ragu 9 13,2 13,2 16,2

Setuju 47 69,1 69,1 85,3

sangat setuju 10 14,7 14,7 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.15 di atas menjelaskan bahwa 2 responden atau 2,9% menyatakan

tidak setuju, 9 responden atau 13,2 % menyatakan ragu-ragu, 47 responden atau

61

69,1% menyatakan setuju, 10 responden atau 14,7% menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan mampu menciptakan suasana adil dan bebas dari bias karena

perbedaan suku, asal-usul,jenis kelamin, agama, atau hal-hal lain yang tidak ada

kaitannya dengan kinerja.

b.Deskriptif Variabel Budaya Organisasi

Jawaban responden mengenai variabel budaya organisasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16

Memberikan dukungan suasana kerja terhadap kreativitas SDM BO_1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ragu- ragu 12 17,6 17,6 17,6

Setuju 56 82,4 82,4 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah , 2013

Tabel 4.16 di atas menjelaskan bahwa 12 responden atau 17,6%

menyatakan menyatakan ragu-ragu, 56 responden atau 82,4% menyatakan setuju

terhadap pernyataan memberikan dukungan suasana kerja terhadap kreativitas

SDM.

Tabel 4.17

Tanggung jawab anggota organisasi terhadap risiko pekerjaan BO_2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 3 4,4 4,4 4,4

ragu- ragu 21 30,9 30,9 35,3

Setuju 43 63,2 63,2 98,5

sangat setuju 1 1,5 1,5 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber:data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.17 di atas menjelaskan bahwa 3 responden atau 4,4% menyatakan

tidak setuju, 21 responden atau 30,9 % menyatakan ragu-ragu, 43 responden atau

62

63,2% menyatakan setuju, 1 responden atau 1,5% menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan tanggung jawab anggota organisasi terhadap risiko pekerjaan.

Tabel 4.18

Kebiasaan memeriksa kembali hasil pekerjaan BO_3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 1 1,5 1,5 1,5

ragu- ragu 4 5,9 5,9 7,4

Setuju 57 83,8 83,8 91,2

sangat setuju 6 8,8 8,8 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber; data yang diolah, 2013

Tabel 4.18 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,5% menyatakan

tidak setuju, 4 responden atau 5,9 % menyatakan ragu-ragu, 57 responden atau

83,8% menyatakan setuju, 6 responden atau 8,8% menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan kebiasaan memeriksa kembali hasil kerja.

Tabel 4.19

Kebiasaan memperhatikan pada hal detail (teliti) BO_4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ragu- ragu 2 2,9 2,9 2,9

setuju 59 86,8 86,8 89,7

sangat setuju 7 10,3 10,3 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.19 di atas menjelaskan bahwa 2 responden atau 2,9% menyatakan

ragu-ragu, 59 responden atau 86,8 % menyatakan setuju, 7 responden atau 10,3%

menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan kebiasaan memperhatikan pada

hal detail(teliti).

63

Tabel 4.20

Kemampuan memenuhi target yang ditetapkan BO_5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ragu- ragu 15 22,1 22,1 22,1

Setuju 47 69,1 69,1 91,2

sangat setuju 6 8,8 8,8 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber : data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.20 di atas menjelaskan bahwa 15 responden atau 22,1%

menyatakan ragu-ragu, 47 responden atau 69,1 % menyatakan setuju, 6 responden

atau 8,8% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan kemampuan memenuhi

target yang ditetapkan.

Tabel 4.21

Memberikan dukungan lembaga dalam bentuk fasilitas kerja

Sumber; data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.21 di atas menjelaskan bahwa 15 responden atau 22,1%

menyatakan ragu-ragu, 47 responden atau 69,1 % menyatakan setuju, 6 responden

atau 8,8% menyatakan sangat setuju terhadap memberikan dukungan lembaga

dalam bentuk fasilitas kerja.

BO_6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 1 1,5 1,5 1,5

ragu- ragu 19 27,9 27,9 29,4

Setuju 42 61,8 61,8 91,2

sangat setuju 6 8,8 8,8 100,0

Total 68 100,0 100,0

64

Tabel 4.22

Memberikan dukungan lembaga terhadap kenyamanan kerja BO_7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 3 4,4 4,4 4,4

ragu- ragu 7 10,3 10,3 14,7

Setuju 55 80,9 80,9 95,6

sangat setuju 3 4,4 4,4 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.22 di atas menjelaskan bahwa 3 responden atau 4,4% menyatakan

tidak setuju, 7 responden atau 10, 2% menyatakan ragu-ragu, 55 responden atau

80,9% menyatakan setuju, 3 responden atau 4,4% menyatakan sangat setuju

terhadap memberikan dukungan lembaga terhadap kenyamanan kerja.

Tabel 4.23

Toleransi lembaga terhadap keperluan pribadi BO_8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ragu- ragu 10 14,7 14,7 14,7

Setuju 49 72,1 72,1 86,8

sangat setuju 9 13,2 13,2 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.23 di atas menjelaskan bahwa 10 responden atau 14,7%

menyatakan ragu-ragu, 49 responden atau 72,1% menyatakan setuju, 9 responden

atau 13,2% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan toleransi lembaga

terhadap keperluan pribadi.

65

Tabel 4.24

Kerjasama yang terjalin antar anggota organisasi BO_9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ragu- ragu 8 11,8 11,8 11,8

Setuju 56 82,4 82,4 94,1

sangat setuju 4 5,9 5,9 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.24 di atas menjelaskan bahwa 8 responden atau 11,8%

menyatakan ragu-ragu, 56 responden atau 82,4% menyatakan setuju, 4 responden

atau 5,9% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan kerjasama yang terjalin

antar anggota organisasi.

Tabel 4.25

Toleransi antar anggota organisasi BO_10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ragu- ragu 20 29,4 29,4 29,4

setuju 44 64,7 64,7 94,1

sangat setuju 4 5,9 5,9 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.25 di atas menjelaskan bahwa 20 responden atau 29,4%

menyatakan ragu-ragu, 44 responden atau 64,7% menyatakan setuju, 4 responden

atau 5,9% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan toleransi antar anggota.

66

Tabel 4.26

Tingkat kompetisi internal lembaga BO_11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 2 2,9 2,9 2,9

ragu- ragu 13 19,1 19,1 22,1

setuju 44 64,7 64,7 86,8

sangat setuju 9 13,2 13,2 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber : data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.26 di atas menjelaskan bahwa 2 responden atau 2,9% menyatakan

tidak setuju, 13 responden atau 19, 1% menyatakan ragu-ragu, 44 responden atau

64,7% menyatakan setuju, 9 responden atau 13,2% menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan tingkat kompetisi internal lembaga.

Tabel 4.27

Tingkat kemauan anggota organisasi meningkatkan kemampuan diri BO_12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ragu- ragu 2 2,9 2,9 2,9

setuju 50 73,5 73,5 76,5

sangat setuju 16 23,5 23,5 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.27 di atas menjelaskan bahwa 2 responden atau 2,9% menyatakan

ragu-ragu, 50 responden atau 73, 5% menyatakan setuju , 16 responden atau

23,5% menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan tingkat kemauan anggota

meningkatkan kemampuan diri.

67

Tabel 4.28

Tingkat kemauan anggota organisasi dalam pencapaian yang

berkesinambungan BO_13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 1 1,5 1,5 1,5

ragu- ragu 7 10,3 10,3 11,8

setuju 55 80,9 80,9 92,6

sangat setuju 5 7,4 7,4 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.28 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,5% menyatakan

tidak setuju, 7 responden atau 10,3% menyatakan ragu-ragu, 55 responden atau

80, 9% menyatakan setuju, 5 responden atau 7,4% menyatakan sangat setuju,

terhadap pernyataan tingkat kemauan anggota oganisasi dalam pencapaian yang

berkesinambungan.

Tabel 4.29

Frekuensi perubahan peraturan lembaga BO_14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 2 2,9 2,9 2,9

ragu- ragu 28 41,2 41,2 44,1

Setuju 36 52,9 52,9 97,1

sangat setuju 2 2,9 2,9 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.29 di atas menjelaskan bahwa 2 responden atau 2,9 % menyatakan

tidak setuju, 28 responden atau 14,2% menyatakan ragu-ragu, 36 responden atau

52,9% menyatakan setuju, 2 responden atau 2,9% menyatakan sangat setuju,

terhadap pernyataan frekuensi perubahan peraturan organisasi.

68

Tabel 4.30

Dukungan anggota organisasi terhadap perubahan peraturan BO_15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 1 1,5 1,5 1,5

ragu- ragu 15 22,1 22,1 23,5

setuju 52 76,5 76,5 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.30 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,5 % menyatakan

tidak setuju, 15 responden atau 22,1% menyatakan ragu-ragu, 52 responden atau

76,5% menyatakan setuju, terhadap pernyataan dukungan anggota terhadap

perubahan peraturan.

c.Deskriktif Variabel Kinerja SDM

Jawaban responden mengenai variabel budaya organisasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.31

Penguasaan pekerjaan setiap karyawan K_1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 1 1,5 1,5 1,5

ragu-ragu 10 14,7 14,7 16,2

setuju 53 77,9 77,9 94,1

sangat setuju 4 5,9 5,9 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.31 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,5 % menyatakan

tidak setuju, 10 responden atau 14,7% menyatakan ragu-ragu, 53 responden atau

77,9% menyatakan setuju, dan 4 responden atau 5,9 % menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan penguasaan pekerjaan setiap karyawan.

69

Tabel 4.32

Penguasaan metode dalam menyelesaikan pekerjaan oleh setiap karyawan K_2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ragu-ragu 12 17,6 17,6 17,6

Setuju 54 79,4 79,4 97,1

sangat setuju 2 2,9 2,9 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber; data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.32 di atas menjelaskan bahwa 12 responden atau 17,6 %

menyatakan ragu-ragu, 54 responden atau 79,4% menyatakan setuju, dan 2

responden atau 2,9 % menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan penguasaan

metode dalam menyelesaikan pekerjaan oleh setiap karyawan.

Tabel 4.33

Berpikir positif dalm menghadapi masalah dan tantangan K_3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ragu-ragu 1 1,5 1,5 1,5

Setuju 60 88,2 88,2 89,7

sangat setuju 7 10,3 10,3 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.33 di atas menjelaskan bahwa 12 responden atau 17,6 %

menyatakan ragu-ragu, 54 responden atau 79,4% menyatakan setuju, dan 2

responden atau 2,9 % menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan berpikir

positif dalam menghadapi masalh dan tantangan yang dihadapi perusahaan.

70

Tabel 4.34

Mewujudkan kreatifitas dalam merespon berbagai masalah pekerjaan K_4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ragu-ragu 6 8,8 8,8 8,8

Setuju 48 70,6 70,6 79,4

sangat setuju 14 20,6 20,6 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.34 di atas menjelaskan bahwa 6 responden atau 8,8 % menyatakan

ragu-ragu, 48 responden atau 70,6% menyatakan setuju, dan 14 responden atau

20,6 % menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan mewujudkan kreatifitas

dalam merespon berbagai masalah pekerjaan.

Tabel 4.35

Selalu bersemangat dalam mencapai prestasi K_5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 1 1,5 1,5 1,5

ragu-ragu 2 2,9 2,9 4,4

Setuju 47 69,1 69,1 73,5

sangat setuju 18 26,5 26,5 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.35 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,5 % menyatakan

tidak setuju, 2 responden atau 2,9% menyatakan ragu-ragu, 47 responden atau

69, 1% menyatakan setuju, dan 18 responden atau 26,5 % menyatakan sangat

setuju terhadap pernyataan selalu bersemangat dalam memcapai prestasi.

71

Tabel 4.36

Pemanfaatan waktu luang sebelum jam kerja resmi dengan baik K_6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ragu-ragu 6 8,8 8,8 8,8

setuju 40 58,8 58,8 67,6

sangat setuju 22 32,4 32,4 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.36 di atas menjelaskan bahwa 6 responden atau 8,8 % menyatakan

ragu-ragu, 40 responden atau 58, 8% menyatakan setuju, dan 22 responden atau

32,4 % menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan memanfaatkan waktu luang

sebelum jam kerja resmi dengan baik.

Tabel 4. 37

Menyelesaikan pekerjaan dengan efektif K_7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

setuju 58 85,3 85,3 85,3

sangat setuju 10 14,7 14,7 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.37 di atas menjelaskan bahwa 58 responden atau 85,3%

menyatakan setuju, dan 10 responden atau 14,7 % menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan menyelesaikan pekerjaan dengan efektif.

72

Tabel 4.38

Pemberian kepuasan yang maksimal bagi konsumen K_8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ragu-ragu 4 5,9 5,9 5,9

setuju 44 64,7 64,7 70,6

sangat setuju 20 29,4 29,4 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data pimer yang diolah, 2013

Tabel 4.38 di atas menjelaskan bahwa 4 responden atau 5,9 % menyatakan

ragu-ragu, 44 responden atau 64,7 % menyatakan setuju, dan 20 responden atau

29,4 % menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan memberkan kepuasan yang

maksimal bagi konsumen pemakai jasa PT Pegadaian .

Tabel 4.39

Informasi yang akurat bagi konsumen

K_9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 5 7,4 7,4 7,4

ragu-ragu 1 1,5 1,5 8,8

setuju 52 76,5 76,5 85,3

sangat setuju 10 14,7 14,7 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber; data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.39 di atas menjelaskan bahwa 5 responden atau 7,4 % menyatakan

tidak setuju, 1 responden atau 1, 5% menyatakan ragu-ragu, 52 responden atau

76,5% menyatakan setuju, dan 10 responden atau 14,7 % menyatakan sangat

setuju terhadap pernyataan memberikan informasi yang akurat bagi konsumen.

73

Tabel 4.40

Mutu penyampaian materi pelayanan baik

K_10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 1 1,5 1,5 1,5

ragu-ragu 8 11,8 11,8 13,2

Setuju 52 76,5 76,5 89,7

sangat setuju 7 10,3 10,3 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.40 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,5 % menyatakan

tidak setuju, 8 responden atau 11,8% menyatakan ragu-ragu, 52 responden atau

76,5% menyatakan setuju, dan 7 responden atau 10,3% menyatakan sangat

setuju terhadap pernyataan memberikan mutu penyampaian materi pelayanan

baik.

Tabel 4.41

Penguasaan materi layanan dengan baik disampaikan pada konsumen K_11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 1 1,5 1,5 1,5

ragu-ragu 9 13,2 13,2 14,7

Setuju 52 76,5 76,5 91,2

sangat setuju 6 8,8 8,8 100,0

Total 68 100,0 100,0

Sumber:data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.41 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,5 % menyatakan

tidak setuju, 9 responden atau 13,2% menyatakan ragu-ragu, 52 responden atau

76,5% menyatakan setuju, dan 6 responden atau 8,8% menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan penguasaan materi layanan dengan baik disampaikan pada

konsumen.

74

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya atau aslinya tanpa bermaksud

untuk membuat kesimpulan yang berlaku secara umum.

Variabel-variabel dalam penelitian ini yang meliputi GCG (Good

Corporate Governance), budaya organisasi dan kinerja SDM akan diuji secara

statistik deskriptif seperti yang terlihat pada tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.42

Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

KINERJA 68 32 51 44,63 3,566

GCG 68 35 60 51,87 4,600

BO 68 40 64 58,04 4,272

Valid N (listwise) 68

Tabel 4.42 diatas menunjukkan jumlah reponden sebanyak 68 orang. Dari

68 responden ini nilai kinerja SDM di Pegadaian Kramat Raya terendah adalah 32

dan nilai kinerja SDM di Pegadaian tertinggi adalah 51. Nilai rata- rata kinerja

SDM di Pegadaian dari 68 responden adalah 44, 63 dengan standar deviasi

sebesar 3,566.

Nilai GCG (Good Corporate Governance) terendah dari 68 responden

adalah 35 dan nilai GCG (Good Corporate Governance) tertinggi adalah 60 .

75

Nilai rata- rata GCG (Good Corporate Governance) dari 68 responden adalah 51,

87 dengan standar deviasi sebesar 4, 600.

Sedangkan nilai terendah kepuasan budaya organisasi dari 68 responden

adalah 40 dan nilai budaya organisasi tertinggi adalah 64. Nilai rata- rata budaya

organisasi dari 68 responden adalah 58, 04 dengan standar deviasi sebesar 4, 272.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation.

Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansi dibawah 0,05.

1. Variabel Independen GCG (Good Corporate Governance)

Tabel 4.43

Uji Validitas

Butir Pearson

Correlation

Sig (2-

tailed) Keterangan

GCG_1 0, 614** 0,000 Valid

GCG_2 0, 487** 0,000 Valid

GCG_3 0, 570** 0,000 Valid

GCG_4 0, 606** 0,000 Valid

GCG_5 0 ,613** 0,000 Valid

GCG_6 0, 651** 0,000 Valid

GCG_7 0, 569** 0,000 Valid

GCG_8 0, 765** 0,000 Valid

GCG_9 0, 472** 0,000 Valid

GCG_10 0, 514** 0,000 Valid

76

GCG_11 0, 606** 0,000 Valid

GCG_12 0, 525** 0,000 Valid

GCG_13 0, 603** 0,000 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil tabel 4.43 di atas dapat dilihat bahwa semua butir

pertanyaan memiliki nilai pearson correlation yang signifikan dibawah 0.05. Jadi

dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel GCG (Good

Corporate Governance) valid dan dapat dilanjutkan kepengujian selanjutnya.

2. Variabel Independen Budaya Organisasi

Tabel 4.44

Uji Validitas

Butir Pearson

Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

BO_1 0, 478** 0,000 Valid

BO_2 0, 590** 0,000 Valid

BO_3 0, 527** 0,000 Valid

BO_4 0, 446** 0,000 Valid

BO_5 0, 587** 0,000 Valid

BO_6 0, 506** 0,000 Valid

BO_7 0, 612** 0,000 Valid

BO_8 0, 525** 0,000 Valid

BO_9 0, 643** 0,000 Valid

BO_10 0, 449** 0,000 Valid

BO_11 0, 766** 0,000 Valid

BO_12 0, 444** 0,000 Valid

BO_13 0, 592** 0,000 Valid

BO_14 0, 513** 0,000 Valid

BO_15 0, 527** 0,000 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

77

Berdasarkan hasil tabel 4.44 di atas dapat dilihat bahwa semua butir

pertanyaan memiliki nilai pearson correlation yang signifikan dibawah 0.05. Jadi

dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel budaya

organisasi adalah valid dan dapat dilanjutkan kepengujian selanjutnya.

3. Variabel Dependen Kinerja SDM

Tabel 4.45

Uji Validitas

Butir Pearson

Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

K_1 0, 473** 0,000 Valid

K _2 0, 613** 0,000 Valid

K _3 0, 554** 0,000 Valid

K _4 0, 729** 0,000 Valid

K _5 0, 732** 0,000 Valid

K _6 0, 479** 0,000 Valid

K _7 0, 501** 0,000 Valid

K_8 0, 593** 0,000 Valid

K _9 0, 693** 0,000 Valid

K_10 0, 859** 0,000 Valid

K_11 0, 676** 0,000 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil tabel 4.45 di atas dapat dilihat bahwa semua butir

pertanyaan memiliki nilai pearson correlation yang signifikan dibawah 0.05. Jadi

dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel kinerja adalah

valid dan dapat dilanjutkan kepengujian selanjutnya.

78

b. Uji reliabilitas

Suatu variabel dikatakan reliabel bila jika memberikan nilai Cronbach‟s

Alpha > 0,60. Sedangkan jika di bawah 0.60 data tersebut dikatakan tidak reliabel.

Tabel 4.46

Uji Reliabilitas

Variabel Cronbrach’s Alpha Status

GCG 0, 834 Reliabel

Budaya Organisasi 0, 832 Reliabel

Kinerja 0, 843 Reliabel

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.46 diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh

pernyataan yang berkaitan dengan variabel independen (Good Corporate

Governance dan budaya organisasi) dan variabel dependen (kinerja SDM) dalam

kuesioner dikatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach‟s Alpha

berturut-turut 0,834 0,832, dan 0,843 lebih besar dari 0,60. Dengan kata lain

bahwa seluruh pernyataan pada penelitian ini memiliki tingkat kehandalan yang

baik dan dapat digunakan dalam analisis pada penelitian ini.

3.Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi

normal atau tidak normal. Untuk mendeteksinya yaitu dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran dan (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik. Jika ada (titik) menyebar disekitar garis diagonal maka

79

menunjukan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi

memenuhi asumsi normal.

Tabel 4.47

Grafik Histogram dan Normal Probability Plots

Sumber : Data diolah SPSS

Dengan melihat gambar 4.47 tampilan grafik normal probability plot

maupun grafik histogram diatas, dapat disimpulkan bahwa pada grafik normal

probability plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan

80

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, Begitu pula pada grafik histrogram

yang memberikan pola distribusi yang normal (tidak terjadi kemiringan). Kedua

grafik di atas menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi

asumsi normalitas. Untuk memperkuat hasil tersebut, maka dilakukan uji

normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, hasilnya sebagai berikut.

Tabel 4.48

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized Residual

N 68

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,98496155

Most Extreme

Differences

Absolute ,118

Positive ,107

Negative -,118

Kolmogorov-Smirnov Z ,975

Asymp. Sig. (2-tailed) ,297

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 4.48 menunjukkan besarnya nilai Sig. (2- tailed ) sebesar 0,297 >

0,05 yang menunjukkan bahwa Ho tidak dapat ditolak hal ini menyatakan nilai

residual terstandarisasi dinyatakan telah terdistribusi secara normal berarti

mendukung uji normalitas dengan histogram dan normal p-plot regression

standaridized.

b.Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat

dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation faktor (VIF).

Menurut Ghazali (2009) nilai cutoff yang biasanya dipakai untuk menunjukan

81

adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF

≥ 10. Dapat kita lihat dalam tabel 4.49.

Tabel 4. 49

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 25,329 5,740 4,413 ,000 GCG ,155 ,113 ,200 1,373 ,174 ,614 1,629

BO ,194 ,122 ,232 1,593 ,116 ,614 1,629

a. Dependent Variable: KINERJA

Sumber : Data diolah SPSS

Dari tabel 4.49 di atas dapat dilihat bahwa nilai TOL (Tolerance) variabel

GCG dan budaya organisasi sebesar 0, 614 sedangkan nilai VIF (Variance

Infloating Factor) variabel GCG dan budaya organisasi sebesar 1, 629. Tidak ada

nilai tolerance yang kurang dari 0,10 dan VIF yang lebih dari 10. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam

model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser dilakukan dengan

meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Jika nilai

probabilitas lebih besar dari nilai alpha (Sig.> ɑ ) , maka dapat dipastikan model

tidak mengandung gejala heterosdastis atau tidak terjadi heteroskedastisitas

apabila t hitung < t tabel. Pada tabel 4.50. model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas.

82

Tabel 4.50

Uji Heteroskedastisitas metode GLEJSER

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 7,861 3,920 2,005 ,049

GCG -,021 ,077 -,043 -,278 ,782

BO -,076 ,083 -,142 -,912 ,365

a. Dependent Variable: KINERJA_RES

Sumber : Data diolah SPSS

Dari tabel 4.50 diatas dapat diketahui bahwa pada model regresi ini tidak

terjadi gejala heteroskedastisitas .Hal ini karena Sig. variabel GCG terhadap

absolut residual sebesar 0, 782 > 0, 05 sedangkan Sig. variabel budaya organisasi

absolut residual sebesar 0, 365 > 0,05.

4.Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi

berganda, yaitu:

a.Uji Koefisien Determinasi

Ghozali (2011: 97) menyatakan bahwa koefisien determinasi (R2) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variansi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu. Jika

nilai R2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut

dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel dependen.

Sebaliknya,jika R2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel

independen menerangkan variabel dependen.

Penggunaan R2

memiliki kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel

bebas yang dimasukkan dalam model regresi dimana setiap penambahan satu

83

variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan meningkatkan R2

meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel tergantungnya (Suliyanto, 59). Maka beberapa

peneliti menyarankan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 karna nilai Adjusted

R2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam

model.

Tabel 4.51

Uji Koefisien Determinasi

sumber : Data diolah SPSS

Dari tabel 4.51 diatas dapat diketahui Adjusted R2

sebesar 0.126 , hal ini

berarti 12, 6%. Hasil tersebut memberikan pengertian bahwa variabel dependen

yaitu kinerja SDM dapat dijelaskan oleh dua variabel independen yang terdiri dari

GCG ( Good Corporate Governance ) dan budaya organisasi dengan nilai sebesar

12,6 % sedangkan sisanya 0,874 atau 87,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya

yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Variabel tersebut yaitu karakteristik pribadi (umur, sex, pengalaman,

orientasi, gaya komunikasi), motivasi, pendapatan, gaji, keluarga, organisasi

supervisi, dan pengembangan karier (Ilyas, 2002: 128).

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,390a ,152 ,126 3,334

a. Predictors: (Constant), BO, GCG

84

b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2011: 98).

Tabel 4.52

Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t

Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 25,329 5,740 4,413 ,000

GCG ,155 ,113 ,200 1,373 ,174

BO ,194 ,122 ,232 1,593 ,116

a. Dependent Variable: KINERJA

Sumber: data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.52 di atas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 25,329 + 0,155 X1 + 0,194 X2

Keterangan:

Y : Kinerja SDM

25, 329 : Konstanta

0,155 , 0,194 : Koefisien

X1 : Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

X2 : Budaya Organisasi

85

Uji Hipotesis 1: Pengaruh Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

Terhadap Kinerja SDM

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.52 variabel Good Corporate

Governance mempunyai t hitung sebesar 1,373 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,174 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima dan menolak Ha 1 , sehingga

dapat dikatakan bahwa Good Corporate Governance secara individu atau parsial

tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja SDM.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Irene Dumasi Siahaan

(2008) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan berlawanan yang rendah antara

penerapan Good Corporate Governance dan kinerja SDM.. Hal ini disebabkan karena

keterbatasan informasi yang diperoleh. Sedangkan untuk menilai Good Corporate

Governance (GCG) harus mengetahui berbagai karakteristik, budaya dan hubungan

antar organ perusahaan dan semua informasi tersebut termasuk kriteria rahasia

perusahaan yang tidak dipublikasikan.

Durden dan Pech (2006) menyatakan bahwa begitu beragamnya

perkembangan konsep dan implementasi Good Corporate Governance (GCG)

yang ada saat ini dapat saja membawa dampak negatif yang tidak terduga

sebelumnya walaupun sebenarnya perusahaan tersebut dimaksudkan untuk

mendorong penerapan Corporate Governance yang lebih baik. Semakin

bertambah fokus pengaturan pada Corporate Governance justru menciptakan

potensi untuk menggangu dan menghambat manajemen senior dalam menjalankan

perannya guna meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka pangjang.

86

Sebelumnya Grantham (2004) menyatakan bahwa salah satu tujuan dari

perkembangan konsep Corporate Governance adalah membentuk suatu tatanan

independen guna mengawasi manajemen dengan ketat. Namun demikian dengan

adanya pengawasan yang ketat ini sebaliknya dapat menggangu dan memberikan

tekanan yang berlebihan kepada manajemen melalui pembatasan kebebasan dan

pengambilan dicretion dalam mengelola dan menjalankan organisasi.

Bartholomeusz (2002) mengungkapkan salah satu tantangan utama yang

dihadapi adalah begitu cepatnya pertumbuhan konsep Good Corporate

Governance baik dalam jumlah maupun kompleks seiring dengan berbagai upaya

mengubah sesuatu yang awalnya merupakan art menjadi science. Dalam proses

tersebut berkembanglah pola pikir yang bersifat terlalu teknis dan legalictic

sehingga seringkali lebih mengutamakan bentuk ( form ) dari pada substansi.

Dalam berbagai belahan dunia, beragam perubahan hukum dan ketentuan

dilakukan guna memperbaiki penerapan Corporate Governance termasuk dengan

memberikan peranan yang lebih besar kepada badan badan pemerintahan yang

berwenang untuk mengawasi penerapan Corporate Governance. Perusahaaan

dituntut untuk mendokumentasikan segala proses secara lebih hati- hati sehingga

semakin menambah tekanan bagi perusahaan untuk memiliki penyimpanan data

yang lebih besar dan pengadaan tekonologi yang lebih baik. Selain itu hal ini juga

akan manambah biaya perusahaan dalam bentuk biaya waktu untuk melakukan

validasi terhadap berbagai fungsi internal control dalam perusahaan.

87

Durden dan Pech (2006) menyatakan pula bahwa bagi organisasi

organisasi tertentu, pendekatan Corporate Governance yang lebih bersifat

prescriptive , legal, dan regulary akan memperbesar resiko kegagalan manajemen

dalam merespon deras dan cepatnya tekanan tekanan eksternal. Hambatan-

hambatan yang muncul karena ketentuan akan menghambat kecepatan

pengambilan keputusan, mengalihkan perhatian, dan membuat kecil upaya- upaya

manajeman dalam merumuskan strategi berkompetisi, fleksibilitas bisnis dan

usaha- usaha lainya dalam rangka beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Sebaliknya hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Ristifani (2009) penelitian ini menemukan adanya pengaruh yang

siqnifikan antara Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja.

Uji Hipotesis 2: Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja SDM

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.52 variabel budaya

organisasi mempunyai t hitung sebesar 1,593 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,116 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima dan menolak Ha1, sehingga dapat

dikatakan bahwa budaya organisasi secara individu atau parsial tidak berpengaruh

dan tidak signifikan terhadap kinerja SDM.

Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Morgan (1997) yang

menyatakan budaya organisasi yang terlalu kuat sering mendorong organisasi

menjadi egosentrik, seolah-olah perusahaannya yang terbaik sehingga cenderung

menyepelekan dan enggan mengakui keunggulan para pesaing.

88

Seperti yang dikatakan Robbins (1997), hal ini didasarkan pada suatu

kenyataan bahwa hubungan antara budaya dengan kinerja perusahaan bersifat

modest (tidak terlalu kuat) sehingga perlu moderating variable untuk memperjelas

sejauh mana kontribusi budaya organisasi terhadap kinerja perusahaan. Artinya,

budaya organisasi bukan satu-satunya variabel yang dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan. Dalam hal ini Bate (1994), O’Reilley (1989) dan Wilkin and Ouchie

(1983) mengatakan bahwa “budaya sebagai perangkat lunak organisasi harus

kompatibel dengan perangkat kerasnya” manajemen strategi.

Penelitian Lim (1995: 19) berkesimpulan bahwa hubungan budaya

terhadap kinerja bukan bersifat kausalitas dimana budaya organisasi bisa

digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan. Budaya organisasi dalam

pandangan Lim lebih berfungsi sebagai alat untuk mendeskripsikan dan

menjelaskan apa yang terjadi dalam perusahaan dalam rangka memahami

perusahaan tersebut lebih baik. Bagi Denison (1990) dan Kotter and Heskett

(1992), perusahaan yang berhasil bukan sekedar mempunyai budaya yang kuat

tetapi budaya yang kuat tersebut harus cocok dengan lingkungannya.

Sebaliknya penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Widodo (2011) yang menjelaskan adanya pengaruh budaya organisasi terhadap

kinerja guru dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ojo Olu (2009) yang

menyatakan ada pengaruh positif antara budaya organisasi terhadap kinerja.

Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Maghfiroh dan Yusriyati

Nur Farida (2012) yang menyatakan ada pengaruh signifikan antara budaya

organisasi terhadap kinerja karyawan walaupun pengaruhnya tidak sebesar

89

variadel independen yang lain, dan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyantono

dan Kompyurini (2008) yang menyatakan bahwa ada pengaruh budaya organisasi

terhadap kinerja SDM.

c . Signifikansi Simultan (Uji sasistik F)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Jika nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat

kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif yang

menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan

mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011: 98).

Tabel 4.53

Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 129,361 2 64,681 5,819 ,005b

Residual 722,448 65 11,115

Total 851,809 67 a. Dependent Variable: KINERJA

b. Predictors: (Constant), BO, GCG

Sumber : Data diolah SPSS

Uji Hipotesis 3: Pengaruh Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

budaya organisasi terhadap kinerja SDM

Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.53 nilai F hitung diperoleh sebesar

5,819 lebih besar daripada 4 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05,

maka hipotesis alternatif diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa Good

Corporate Governance (GCG) dan budaya organisasi secara simultan

berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja SDM .

90

Hal ini didasarkan pada prinsip – prinsip Good Corporate Governance

(GCG) dan budaya organisasi menjadi perekat moral, motivasi, etos kerja SDM di

Pegadaian serta bisa menutupi kekurangan dan kelebihan dari masing – masing

variabel.

Sehingga untuk mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) ada

beberapa sarana pendukung yaitu : perumusan visi, misi dan tujuan yang jelas,

struktur organisasi yang menjamin keseimbangan pembagian tugas dan kejelasan

tugas masing – masing, serta menghindari tumpang tindih, kejelaan mekanisme

kerja, budaya organisasi dan sistem pengendalian ( Pieris dan Jim, 2007 : 146 ).

Prinsip- prinsip dasar Good Corporate Governance (GCG) dan budaya

organisasi menjadi titik rujukan bagi perusahaan dalam membangun framework

dalam mewujudkan kinerja SDM yang lebih baik. Sehingga akan memberikan

nilai bagi semua stakeholders (Wilson, 2008 : 11 ).

91

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip

prinsip Good Corporate Governance dan budaya organisasi terhadap kinerja

SDM di BUMN (Studi kasus pada PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta).

Responden dalam penelitian ini berjumlah 68 orang. Berdasarkan pada data yang

telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan

dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis pertama, Good Corporate Governance secara

statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja SDM di PT

Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua, budaya organisasi secara statistik tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja SDM di PT Pegadaian Kramat

Raya 162 Jakarta.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga, Corporate Governance (GCG) dan

budaya organisasi terhadap kinerja SDM di PT Pegadaian Kramat Raya

162 Jakarta, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

SDM.

91

92

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis

mengemukakan implikasi sebagai berikut:

1. Bagi PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta

Tantangan implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan budaya

organisasi seiring dengan era globalisasi dengan dinamika perubahan yang

semakin cepat. Dalam situasi kompetisi global seperti ini, Good Corporate

Governance dan budaya organisasi (GCG) merupakan suatu keharusan dalam

rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh. Dengan

mengimplementasi Good Corporate Governance (GCG) dan budaya

organisasi, maka pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan diharapkan

menjadi efisien, efektif, dan produktif dengan selalu berorientasi pada tujuan

perusahaan dan memperhatikan stakeholdernya.

Dengan adanya penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk pertimbangan bagi

pihak PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta agar dapat meningkatkan dan

terus mengevaluasi kinerja SDM.

C. Saran

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya dan agar mendapatkan hasil yang

lebih baik.

1. Penelitian ini hanya mengkaji pengaruh penerapan prinsip- prinsip

Good Corporate Governance dan budaya organisasi terhadap kinerja

SDM, tidak mengkaji pengaruh penerapan prinsip- prinsip Good

93

Corporate Governance dan budaya organisasi terhadap kinerja yang

lain.

2. Pemilihan periode waktu yang relatif pendek mengakibatkan daya uji

rendah sehingga tingkat keakuratan informasi masih relatif kecil.

3. Peneliti menyarankan kepada penelitian selanjutnya agar menggunakan

lebih dari dua variabel dependen untuk mengetahui kinerja SDM di

perusahaan, tidak hanya menggunakan good corporate governance dan

budaya organisasi.

4. Mencoba menguji konsistensi hasil penelitian maka penelitian yang

akan datang sebaiknya menggunakan teknik analisis yang berbeda,

misalnya SEM. Dengan menggunakan teknik analisis SEM dapat

diketahui kuat lemahnya hubungan dimensi dengan variabel penelitian

sehingga implikasi manajerial dapat diurutkan mulai dari pengaruh

paling tinggi sampai pengaruh yang paling kecil.

Mengingat pentingnya penerapan prinsip prinsip Good Corporate

Goverance (GCG) dan budaya organisasi terhadap kinerja SDM

perusahaan, Adapun saran bagi pihak manajemen penulis menyarankan

sebagai berikut ;

1. Diharapkan agar PT Pegadaian Kramat Raya 162 Jakarta dapat

menerapkan prinsip prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan

budaya organisasi yang lebih dengan cara meningkatkan kinerja yang

baik komunikasi antara atasan dengan bawahan / karyawan secara

94

intens sehingga karyawan dapat memahami prinsip–prinsip GCG

tersebut dan menerapkannya dalam aktivitas bekerja.

2. Untuk meningkatkan kinerja SDM, diharapkan tidak hanya

memperhatikan ukuran seberapa banyak kuantitas SDM yang ada

tetapi juga memperhatikan kompetensi yang dimiliki yang

berhubungan dengan profesionalitas personal dalam bidangnya.

3. Di dalam perusahaan perlu menanamkan harapan berupa

perkembangan perusahaan di masa mendatang disertai dengan nilai –

nilai yang menjadi pedoman berperilaku, tetapi harapan tersebut lebih

mudah terwujud jika setiap individu dapat bekerja secara efektif dan

efisien.

95

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Komang dan Ni Wayan Mujiati.”Perilaku Keorganisasian”. Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2009.

Arafat, Wilson.”How to Implement Good Corporate Governance Effectively”.

Jakarta: Skyrocketing Publisher, 2008

Arafat, Wilson.”GCG: Strategy Execution with Balanced Scorecard Approach”.

Jakarta: Skyrocketing Publisher, 2011

Chatab, Nevizond.”Diagnostic Management”. Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta,

2007

Danandjaja. A. Andreas.”Sistem Nilai Manajer Indonesia”. Jakarta: PT Pertija,

1986

Ghozali, Imam.”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

BP UNDIP,2009

Ghozali, Imam.”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.

Semarang: BP UNDIP,2011

Ilyas, Yaslis.”Kinerja : teori, penilaian dan penelitian ”. Jakarta: Pusat Kajian

Ekonomi Kesehatan Universitas Indonesia, 2002

Investor Daily , “BUMN Terbaik”, 2011. Di akses pada tanggal 22 April 2013,

dari file:///F:/25479.htm

Jayakusumah, Herdi.”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen

dalam Keputusan Pembelian Celup Sariwangi”(Studi kasus pada

masyarakat kota Bekasi).Skripsi UIN Jakarta 2011.

Kotter. P. John dan James. L. Hesket.”Corporate Culture and Perfomance”.

Jakarta: Prehallindo, 1997

Kusdi .”Budaya Organisasi “ . Jakarta : Salemba Empat, 2008

Moeheriono.”Indikator Kinerja Utama”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012

Pabundu Tika, Moh.”Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja

Perusahaan”.Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010

Pradana, Moh. Sidik dan Salahudin Muis.” Metodologi Penelitian Ekonomi dan

Bisnis”.Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah.” Metode Penelitian Kuantitatif”.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006

96

Prawirosentono, Suyadi.”Kebijakan Kinerja Karyawan”. Yogyakarta: BPPE,

1999

Pieris, John dan Nizam Jim.”Etika Bisnis dan Good Corporae

Givernance”.Jakarta: Pelangi Cendekia, 2007

Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro.”Cara Menggunakan dan Memakai Path

Analisis”.Bandung: Alfabeta,2012

Robbins , P. Stephen .“Perilaku Organisasi”. Jakarta : Prenhallindo, 1996

Sedarmayanti.”Good Governance dan Good Corporate Governance”. Bandung:

CV. Mandar Maju, 2007

Sedarmayanti.”Manajemen SDM, Reformasi Birokrasi dan Manajemen PNS”.

Bandung: PT Rafika Aditama, 2011

Sethyon, Ketut.”Menapak ke Masa Depan dengan Kegigihan Masa

Lalu”.Jakarta:Perum Pegadaian, 2002

Sugiono, “Statistika Untuk Penelitian” Cv Alfabeta, Bandung, 2004.

Suliyanto.”Ekonometrika Terapan:Teori dan Aplikasi dengan SPSS”.Yogyakarta:

Andi, 2011

Sunarto, Kamanto.”Pengantar Sosiologi “. Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2004

Timpe. A. Dale .”Perfomance”. Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 1999

Umar, Husein.”Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2004

Usman, Hausaini dan Purnomo Setiadi Akbar.”Pengantar Statistika”. Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2006.

Vivanews.“ Transparansi Korporasi Naikkan Kualitas GCG”. 2009. Di akses pada

tanggal 5 mei 2013 dalam file:///F:/82470transparansi_korporasi naikkan

kualitas_gcg.htm.

Wardatusolihah, Lita.”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Masyarakat Untuk Menggunakan Kantong Plastik”. Skripsi FEIS UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010

Wibowo.”Budaya Organisasi”. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011

Wibowo. “Manajemen Kinerja”. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012

Wibowo.”Manajemen Kinerja”. Jakarta: Raja Grafindo Persada , 2007

97

Widodo, Joko.“Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja”. Jakarta: Bayumedia

Publising, 2008

Winardi, J.”Manajemen Prilaku Organisasi”.Jakarta: Prenada Kencana Media

Group, 2007

Wirawan.”Evaluasi Kinerja SDM”. Jakarta : Salemba Empat, 2009

98

99

100

KUISIONER PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GCG

DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA SDM DI

PEGADAIAN

I. Identitas Responden

1. No. Responden :

2. Usia : tahun

3. Jenis kelamin : laki-laki perempuan

4. Masa Kerja : 1- 2 tahun 2-3 tahun > 3 tahun

5. Tingkat Pendidikan : S2 SI D3 SLTA

6. Tingkat Jabatan /Golongan :

II. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Bapak / Ibu diminta untuk memberikan tanggapan atas pernyataan yang ada

pada angket ini yang sesuai dengan keadaan, pendapat dan perasaan Bapak/ Ibu,

bukan berdasarkan pendapat umum atau pendapat orang lain.

2. Berikanlah jawaban singkat pada bagian pertanyaan identitas responden yang

membutuhkan jawaban tertulis Bapak / Ibu.

3. Berikanlah tanda silang ( X ) pada kolam yang Bapak / Ibu anggap sesuai

dengan jawaban pada Bapak / Ibu.

4. Keterangan : STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

R = Ragu – Ragu

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

101

A. Variabel GCG ( Good Corporate Governance )

No Pernyataan STS TS R S SS

1 PT Pegadaian telah memberikan kemudahan akses informasi

terkait isi laporan tahunan perusahaan serta memuat

permasalahan non-keuangan yang perlu diketahui publik

2 PT Pegadaian terbuka dalam menjelaskan alasan- alasan

pengambilan keputusan administratif

3 PT Pegadaian memiliki jalur arus informasi yang baik

melalui media massa dan lembaga non pemerintahan

4 PT. Pegadaian dikelola profesional tanpa tekanan atau

kepentingan dari pihak lain

5 Dalam melakukan pelayanan anda dan karyawan lainnya

saling menghormati tugas dan tanggungjawab masing-

masing di PT Pegadaian

6 Terdapat kejelasan fungsi, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban di PT. Pegadaian

7 Sudah terbentuk dengan baik pembagian tugas yang tegas

antar organ di PT Pegadaian

8 PT Pegadaian sudah melaksanakan pemberdayaan Satuan

Pengawasan Internal dan Komite Audit yang tepat dan

memadai dalam melaksanakan praktik audit yang

independen dan sehat

9 PT Pegadaian sudah tepat waktu dalam pelaksanaan

pemenuhan kewajiban kepada pihak ketiga terkait

perpajakan, pembayaran hak pemilik berupa dividen,

kewajiban pembayaran/pengembalian modal kerja kepada

kreditur

10 PT Pegadaian memberikan gratifikasi/jasa produksi kepada

karyawan sebagai bentuk kemampuan kinerja dan

prestasinya selama bekerja

102

11 Isi perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam PT Pegadaian

sudah memuaskan semua pihak terutama anda sebagai

karyawan

12 PT Pegadaian telah mampu menerapkan kondisi kerja yang

baik dan aman bagi setiap karyawan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku serta peningkatan kesejahteraannya sesuai

dengan kemampuan keuangan perusahaan

13 PT Pegadaian sudah mampu menciptakan suasana adil dan

bebas dari hal-hal bias seperti perbedaan suku, asal-usul,

jenis kelamin, agama, atau hal-hal lain yang tidak ada

kaitannya dengan kinerja perusahaan

B. Variabel Budaya Organisasi

No Pernyataan STS TS R S SS

1 PT Pegadaian telah memberikan dukungan

suasana kerja terhadap kreativitas SDM

2 Karyawan sudah merasa senang dengan segala

tanggungjawab pekerjaan yang diberikan di PT

Pegadaian

3 Karyawan PT Pegadaian berkewajiban

memeriksa kembali hasil pekerjaan semula

4 Karyawan PT Pegadaian telah memiliki

kebiasaan untuk selalu memperhatikan pada hal

detail ( teliti ) dalam pekerjaan

5 Karyawan PT Pegadaian telah memiliki

kemampuan untuk mencapai target yang telah

ditetapkan

6 PT Pegadaian telah dalam memberikan fasilitas

kerja yang mendukung aktifitas kerja

103

7 PT Pegadaian telah memberikan kenyamanan

kerja anggota perusahaan

8 PT Pegadaian telah memberikan toleransi

terhadap keperluan pribadi karyawan misalnya

anggota keluarga sakit atau istri melahirkan dll

9

Sudah terbina dengan baik kerjasama antar

anggota perusahaan di PT Pegadaian

10 Karyawan telah menerapkan toleransi terhadap

sesama anggota di perusahaan, misalnya

perbedaan cara pandang dalam masalah yang ada

di perusahaan

11 Kompetisi internal di PT Pegadaian telah

memacu prestasi kerja yang lebih baik

12 Karyawan telah memiliki kemauan dalam

meningkatkan kemampuan diri, misalnya ikut

work shop atau seminar yang mendukung

pekerjaannya

13 Karyawan telah meningkatkan upaya prestasi

kerja yang selalu baik dari waktu ke waktu

14 PT Pegadaian sering melakukan perubahan

peraturan dalam setahun

15 Karyawan selalu menberikan dukungan terhadap

perubahan peraturan yang dilakukan oleh PT

Pegadaian

104

C. Variabel Kinerja

No Pernyataan STS TS R S SS

1 Karyawan PT Pegadaian telah memiliki upaya

untuk menguasai dengan baik pekerjaanya

masing – masing

2 Karyawan telah menguasai metode yang baik

dalam menyelesaikan pekerjaan pada PT

Pegadaian

3 Karyawan PT Pegadaian selalu berfikir positif

dalam menghadapi masalah dan tantangan

perusahaan kedepan

4 Karyawan memiliki kreatifitas dalam merespon

berbagai bentuk masalah tantangan pekerjaan

5 Karyawan PT Pegadaian selalu bersemangat

dalam mencapai prestasi kerja

6 Karyawan PT Pegadaian memanfaatkan waktu

luang dengan baik sebelum jam bekerja resmi

7

Karyawan PT Pegadaian berupaya

menyelesaikan pekerjaan dengan efektif

8 Karyawan PT Pegadaian memiliki kemampuan

dalam memberikan kepuasan yang maksimal

kepada pelanggan

9 Karyawan PT Pegadaian selalu akurat dalam

membeikan informasi kepada konsumen

10 Karyawan PT Pegadaian dalam menyampaikan

tiap-tiap materi pelayanan kepada konsumen

selalu baik / bermutu

11 Karyawan PT Pegadaian telah menguasai materi

layanan yang baik dalam menyampaikan

informasi kepada konsumen

105

Variabel GCG ( X1 ) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 TOTAL

1 4 2 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 56 2 4 4 5 5 3 3 3 5 4 3 2 3 3 47 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 56 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 49 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 60 6 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 57 7 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 57 8 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 59 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 51

10 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 54 11 5 4 3 4 3 2 4 4 4 3 2 4 3 45 12 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 49 13 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 54 14 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 55 15 3 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 49 16 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 49 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 49 18 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 47 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 50 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53 21 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 50 22 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 51 23 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 24 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 56 25 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 60 26 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 54 27 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 52 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 51 29 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 56 30 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 31 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 3 2 35 32 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 2 3 2 47 33 3 2 3 4 3 4 3 4 5 3 4 1 3 42 34 2 2 4 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 40 35 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 5 47 36 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 54 37 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 52 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 53 39 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 53 40 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 48 41 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 60 42 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 57 43 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 49 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 49 45 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 47 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 50 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53

106

48 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 50 49 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 54 50 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 52 51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 53 52 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 53 53 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 48 54 4 4 5 5 4 3 3 5 4 3 2 3 3 48 55 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 56 56 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 50 57 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 60 58 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 57 59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 50 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53 61 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 50 62 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 52 63 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 54 64 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 52 65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 51 66 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 56 67 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 68 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 57

107

Variabel Budaya Organisasi ( X2 ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total

1 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 5 4 4 3 4 60 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 54 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 62 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 60 5 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 5 3 3 4 54 6 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 57 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 59 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 59 9 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 58

10 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 54 11 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 50 12 4 4 5 5 4 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 60 13 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 62 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 15 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 3 3 59 16 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 56 17 3 4 3 5 5 5 3 3 5 3 4 4 4 4 3 58 18 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 57 19 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 53 20 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 61 21 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 61 22 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 59 23 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 55 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 61 25 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 62 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 59 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 58 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 59 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 61 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 60 31 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 4 2 2 2 40 32 3 3 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 53 33 3 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 58 34 4 2 4 4 3 2 2 4 4 3 2 4 4 2 4 48 35 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 55 36 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 62 37 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 59 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 39 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 56 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 41 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 63 42 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 58 43 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 45 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 58 46 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 52 47 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 61 48 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 3 3 59 49 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 63 50 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 60

108

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 52 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 54 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 54 55 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 62 56 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 60 57 4 3 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 63 58 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 57 59 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 52 60 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 63 61 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 60 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 61 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 59 64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 58 65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 59 66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 61 67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 61 68 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 64

109

Variabel Kinerja ( Y )

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total

1 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 49

2 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 49

3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 46

4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 46

5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 50

6 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 47

7 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 45

8 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 49

9 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 41

10 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 45

11 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 37

12 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 48

13 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 46

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

15 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 51

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

18 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 46

19 3 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 43

20 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 44

21 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 44

22 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 44

23 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 43

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

25 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 47

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

27 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 45

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

29 4 3 4 3 4 5 4 4 2 3 3 39

30 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 38

31 2 3 4 3 2 4 4 3 2 2 3 32

32 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 44

33 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 50

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

36 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 51

37 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45

38 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 45

39 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 47

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

41 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 50

110

42 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 46

43 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43

44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

46 3 3 4 3 4 3 4 5 4 3 4 40

47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

48 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 44

49 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 51

50 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

52 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 47

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

54 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 50

55 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 44

56 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 45

57 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 50

58 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 46

59 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 39

60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

61 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 44

62 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43

63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

64 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 45

65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

66 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 38

67 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 37

68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

111

1. VARIABEL PRINSIP-PRINSIP GCG (X1)

Correlations

GCG_1 GCG_2 GCG_3 GCG_4 GCG_5 GCG_6 GCG_7 GCG_8 GCG_9 GCG_10 GCG_11 GCG_12 GCG_13 TOTAL_GCG

GCG_1

Pearson Correlation 1 ,501** ,405

** ,434

** ,302

* ,299

* ,218 ,445

** ,262

* ,146 ,234 ,188 ,251

* ,614

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,012 ,013 ,074 ,000 ,031 ,235 ,055 ,125 ,039 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

GCG_2

Pearson Correlation ,501** 1 ,369

** ,390

** ,123 ,173 -,035 ,341

** ,142 ,249

* ,118 ,114 ,141 ,487

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,001 ,319 ,157 ,774 ,004 ,249 ,040 ,339 ,355 ,252 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

GCG_3

Pearson Correlation ,405** ,369

** 1 ,658

** ,232 ,161 ,201 ,572

** ,051 ,199 ,211 ,101 ,258

* ,570

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,000 ,057 ,191 ,101 ,000 ,682 ,104 ,085 ,412 ,034 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

GCG_4

Pearson Correlation ,434** ,390

** ,658

** 1 ,407

** ,271

* ,157 ,641

** ,267

* ,008 ,114 ,187 ,134 ,606

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,001 ,025 ,202 ,000 ,028 ,948 ,355 ,127 ,276 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

GCG_5

Pearson Correlation ,302* ,123 ,232 ,407

** 1 ,427

** ,385

** ,372

** ,350

** ,336

** ,238 ,376

** ,273

* ,613

**

Sig. (2-tailed) ,012 ,319 ,057 ,001 ,000 ,001 ,002 ,003 ,005 ,051 ,002 ,024 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

GCG_6

Pearson Correlation ,299* ,173 ,161 ,271

* ,427

** 1 ,509

** ,417

** ,366

** ,288

* ,400

** ,351

** ,338

** ,651

**

Sig. (2-tailed) ,013 ,157 ,191 ,025 ,000 ,000 ,000 ,002 ,017 ,001 ,003 ,005 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

GCG_7

Pearson Correlation ,218 -,035 ,201 ,157 ,385** ,509

** 1 ,322

** ,432

** ,339

** ,265

* ,367

** ,276

* ,569

**

Sig. (2-tailed) ,074 ,774 ,101 ,202 ,001 ,000 ,007 ,000 ,005 ,029 ,002 ,023 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

GCG_8

Pearson Correlation ,445** ,341

** ,572

** ,641

** ,372

** ,417

** ,322

** 1 ,437

** ,240

* ,381

** ,279

* ,368

** ,765

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,000 ,000 ,002 ,000 ,007 ,000 ,049 ,001 ,021 ,002 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

GCG_9

Pearson Correlation ,262* ,142 ,051 ,267

* ,350

** ,366

** ,432

** ,437

** 1 ,030 ,093 ,019 ,217 ,472

**

Sig. (2-tailed) ,031 ,249 ,682 ,028 ,003 ,002 ,000 ,000 ,811 ,449 ,880 ,076 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

GCG_10

Pearson Correlation ,146 ,249* ,199 ,008 ,336

** ,288

* ,339

** ,240

* ,030 1 ,485

** ,323

** ,283

* ,514

**

Sig. (2-tailed) ,235 ,040 ,104 ,948 ,005 ,017 ,005 ,049 ,811 ,000 ,007 ,019 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

GCG_11

Pearson Correlation ,234 ,118 ,211 ,114 ,238 ,400** ,265

* ,381

** ,093 ,485

** 1 ,284

* ,532

** ,606

**

Sig. (2-tailed) ,055 ,339 ,085 ,355 ,051 ,001 ,029 ,001 ,449 ,000 ,019 ,000 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

112

GCG_12

Pearson Correlation ,188 ,114 ,101 ,187 ,376** ,351

** ,367

** ,279

* ,019 ,323

** ,284

* 1 ,400

** ,525

**

Sig. (2-tailed) ,125 ,355 ,412 ,127 ,002 ,003 ,002 ,021 ,880 ,007 ,019 ,001 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

GCG_13

Pearson Correlation ,251* ,141 ,258

* ,134 ,273

* ,338

** ,276

* ,368

** ,217 ,283

* ,532

** ,400

** 1 ,603

**

Sig. (2-tailed) ,039 ,252 ,034 ,276 ,024 ,005 ,023 ,002 ,076 ,019 ,000 ,001 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

TOTAL_GCG

Pearson Correlation ,614** ,487

** ,570

** ,606

** ,613

** ,651

** ,569

** ,765

** ,472

** ,514

** ,606

** ,525

** ,603

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

GCG_1 47,84 18,257 ,527 ,400 ,820

GCG_2 48,13 18,505 ,357 ,426 ,833

GCG_3 47,72 18,801 ,491 ,616 ,823

GCG_4 47,66 18,018 ,507 ,668 ,821

GCG_5 47,87 18,505 ,536 ,433 ,820

GCG_6 47,96 18,222 ,576 ,433 ,817

GCG_7 47,87 18,385 ,471 ,505 ,823

GCG_8 47,65 17,187 ,699 ,635 ,806

GCG_9 47,76 18,989 ,366 ,503 ,830

GCG_10 47,81 18,993 ,424 ,463 ,827

GCG_11 48,16 17,153 ,469 ,476 ,827

GCG_12 48,07 18,577 ,419 ,402 ,827

GCG_13 47,91 18,052 ,503 ,428 ,821

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

,834 ,840 13

113

2. VARIABEL BUDAYA ORGANISASI (X2)

Correlations

BO_1 BO_2 BO_3 BO_4 BO_5 BO_6 BO_7 BO_8 BO_9 BO_10 BO_11 BO_12 BO_13 BO_14 BO_15 TOTAL_BO

BO_1

Pearson Correlation 1 ,416** ,255

* ,204 ,315

** ,210 ,438

** ,133 ,120 ,083 ,271

* ,120 ,344

** -,019 ,248

* ,478

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,036 ,096 ,009 ,085 ,000 ,279 ,330 ,500 ,026 ,328 ,004 ,879 ,041 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_2

Pearson Correlation ,416** 1 ,054 ,341

** ,346

** ,373

** ,458

** ,122 ,266

* ,131 ,376

** ,019 ,435

** ,145 ,292

* ,590

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,659 ,004 ,004 ,002 ,000 ,320 ,029 ,288 ,002 ,881 ,000 ,239 ,016 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_3

Pearson Correlation ,255* ,054 1 ,364

** ,180 ,105 ,236 ,307

* ,312

** ,119 ,496

** ,206 ,269

* ,215 ,418

** ,527

**

Sig. (2-tailed) ,036 ,659 ,002 ,142 ,392 ,053 ,011 ,010 ,334 ,000 ,092 ,026 ,079 ,000 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_4

Pearson Correlation ,204 ,341** ,364

** 1 ,356

** ,208 ,055 ,084 ,426

** ,013 ,227 ,085 ,368

** ,014 ,288

* ,446

**

Sig. (2-tailed) ,096 ,004 ,002 ,003 ,088 ,655 ,497 ,000 ,914 ,063 ,491 ,002 ,909 ,017 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_5

Pearson Correlation ,315** ,346

** ,180 ,356

** 1 ,621

** ,331

** ,148 ,293

* ,144 ,414

** ,107 ,253

* ,092 ,161 ,587

**

Sig. (2-tailed) ,009 ,004 ,142 ,003 ,000 ,006 ,229 ,015 ,241 ,000 ,385 ,037 ,457 ,190 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_6

Pearson Correlation ,210 ,373** ,105 ,208 ,621

** 1 ,426

** ,035 ,179 ,021 ,338

** ,106 ,205 ,094 ,013 ,506

**

Sig. (2-tailed) ,085 ,002 ,392 ,088 ,000 ,000 ,775 ,143 ,867 ,005 ,390 ,094 ,444 ,917 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_7

Pearson Correlation ,438** ,458

** ,236 ,055 ,331

** ,426

** 1 ,145 ,220 ,130 ,607

** ,174 ,356

** ,159 ,201 ,621

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,053 ,655 ,006 ,000 ,240 ,072 ,291 ,000 ,157 ,003 ,195 ,100 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_8

Pearson Correlation ,133 ,122 ,307* ,084 ,148 ,035 ,145 1 ,398

** ,447

** ,293

* ,248

* ,228 ,441

** ,284

* ,525

**

Sig. (2-tailed) ,279 ,320 ,011 ,497 ,229 ,775 ,240 ,001 ,000 ,015 ,041 ,062 ,000 ,019 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_9

Pearson Correlation ,120 ,266* ,312

** ,426

** ,293

* ,179 ,220 ,398

** 1 ,328

** ,569

** ,362

** ,276

* ,307

* ,380

** ,643

**

Sig. (2-tailed) ,330 ,029 ,010 ,000 ,015 ,143 ,072 ,001 ,006 ,000 ,002 ,022 ,011 ,001 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_10

Pearson Correlation ,083 ,131 ,119 ,013 ,144 ,021 ,130 ,447** ,328

** 1 ,417

** ,246

* ,115 ,265

* ,116 ,449

**

Sig. (2-tailed) ,500 ,288 ,334 ,914 ,241 ,867 ,291 ,000 ,006 ,000 ,044 ,349 ,029 ,347 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_11

Pearson Correlation ,271* ,376

** ,496

** ,227 ,414

** ,338

** ,607

** ,293

* ,569

** ,417

** 1 ,317

** ,352

** ,278

* ,193 ,766

**

Sig. (2-tailed) ,026 ,002 ,000 ,063 ,000 ,005 ,000 ,015 ,000 ,000 ,008 ,003 ,021 ,114 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_12

Pearson Correlation ,120 ,019 ,206 ,085 ,107 ,106 ,174 ,248* ,362

** ,246

* ,317

** 1 ,118 ,371

** ,234 ,444

**

Sig. (2-tailed) ,328 ,881 ,092 ,491 ,385 ,390 ,157 ,041 ,002 ,044 ,008 ,337 ,002 ,054 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_13 Pearson Correlation ,344

** ,435

** ,269

* ,368

** ,253

* ,205 ,356

** ,228 ,276

* ,115 ,352

** ,118 1 ,316

** ,328

** ,592

**

Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,026 ,002 ,037 ,094 ,003 ,062 ,022 ,349 ,003 ,337 ,009 ,006 ,000

114

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,832 ,835 15

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_14

Pearson Correlation -,019 ,145 ,215 ,014 ,092 ,094 ,159 ,441** ,307

* ,265

* ,278

* ,371

** ,316

** 1 ,392

** ,513

**

Sig. (2-tailed) ,879 ,239 ,079 ,909 ,457 ,444 ,195 ,000 ,011 ,029 ,021 ,002 ,009 ,001 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

BO_15

Pearson Correlation ,248* ,292

* ,418

** ,288

* ,161 ,013 ,201 ,284

* ,380

** ,116 ,193 ,234 ,328

** ,392

** 1 ,527

**

Sig. (2-tailed) ,041 ,016 ,000 ,017 ,190 ,917 ,100 ,019 ,001 ,347 ,114 ,054 ,006 ,001 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

TOTAL_BO

Pearson Correlation ,478** ,590

** ,527

** ,446

** ,587

** ,506

** ,621

** ,525

** ,643

** ,449

** ,766

** ,444

** ,592

** ,513

** ,527

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BO_1 54,22 16,831 ,404 ,378 ,826

BO_2 54,43 15,592 ,486 ,501 ,820

BO_3 54,04 16,401 ,443 ,557 ,823

BO_4 53,97 17,014 ,374 ,481 ,827

BO_5 54,18 15,819 ,494 ,516 ,820

BO_6 54,26 15,959 ,386 ,500 ,828

BO_7 54,19 15,620 ,532 ,578 ,817

BO_8 54,06 16,146 ,426 ,408 ,824

BO_9 54,10 16,124 ,580 ,570 ,816

BO_10 54,28 16,443 ,338 ,359 ,830

BO_11 54,16 14,376 ,689 ,751 ,804

BO_12 53,84 16,675 ,348 ,266 ,828

BO_13 54,10 16,034 ,510 ,375 ,819

BO_14 54,49 15,955 ,397 ,421 ,827

BO_15 54,29 16,360 ,440 ,466 ,823

115

3. VARIABEL KINERJA SDM (Y)

Correlations

K_1 K_2 K_3 K_4 K_5 K_6 K_7 K_8 K_9 K_10 K_11 TOTAL_K

K_1

Pearson Correlation 1 ,330** -,026 ,329

** ,350

** ,043 ,346

** ,370

** ,082 ,371

** ,135 ,473

**

Sig. (2-tailed) ,006 ,833 ,006 ,003 ,725 ,004 ,002 ,507 ,002 ,271 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

K_2

Pearson Correlation ,330** 1 ,091 ,464

** ,372

** ,250

* ,239

* ,273

* ,449

** ,492

** ,279

* ,613

**

Sig. (2-tailed) ,006 ,460 ,000 ,002 ,040 ,050 ,024 ,000 ,000 ,021 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

K_3

Pearson Correlation -,026 ,091 1 ,527** ,539

** ,267

* ,265

* ,211 ,269

* ,443

** ,461

** ,554

**

Sig. (2-tailed) ,833 ,460 ,000 ,000 ,028 ,029 ,085 ,027 ,000 ,000 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

K_4

Pearson Correlation ,329** ,464

** ,527

** 1 ,715

** ,192 ,300

* ,362

** ,252

* ,546

** ,456

** ,729

**

Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,000 ,000 ,118 ,013 ,002 ,038 ,000 ,000 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

K_5

Pearson Correlation ,350** ,372

** ,539

** ,715

** 1 ,120 ,294

* ,324

** ,321

** ,582

** ,506

** ,732

**

Sig. (2-tailed) ,003 ,002 ,000 ,000 ,331 ,015 ,007 ,008 ,000 ,000 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

K_6

Pearson Correlation ,043 ,250* ,267

* ,192 ,120 1 ,115 ,236 ,410

** ,407

** ,102 ,479

**

Sig. (2-tailed) ,725 ,040 ,028 ,118 ,331 ,352 ,052 ,001 ,001 ,406 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

K_7

Pearson Correlation ,346** ,239

* ,265

* ,300

* ,294

* ,115 1 ,582

** ,132 ,271

* ,217 ,501

**

Sig. (2-tailed) ,004 ,050 ,029 ,013 ,015 ,352 ,000 ,283 ,025 ,076 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

K_8

Pearson Correlation ,370** ,273

* ,211 ,362

** ,324

** ,236 ,582

** 1 ,289

* ,292

* ,215 ,593

**

Sig. (2-tailed) ,002 ,024 ,085 ,002 ,007 ,052 ,000 ,017 ,016 ,078 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

K_9

Pearson Correlation ,082 ,449** ,269

* ,252

* ,321

** ,410

** ,132 ,289

* 1 ,743

** ,580

** ,693

**

Sig. (2-tailed) ,507 ,000 ,027 ,038 ,008 ,001 ,283 ,017 ,000 ,000 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

K_10

Pearson Correlation ,371** ,492

** ,443

** ,546

** ,582

** ,407

** ,271

* ,292

* ,743

** 1 ,682

** ,859

**

Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,025 ,016 ,000 ,000 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

K_11 Pearson Correlation ,135 ,279* ,461

** ,456

** ,506

** ,102 ,217 ,215 ,580

** ,682

** 1 ,676

**

116

Sig. (2-tailed) ,271 ,021 ,000 ,000 ,000 ,406 ,076 ,078 ,000 ,000 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

TOTAL_K

Pearson Correlation ,473** ,613

** ,554

** ,729

** ,732

** ,479

** ,501

** ,593

** ,693

** ,859

** ,676

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,843 ,848 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

K_1 40,75 11,265 ,353 ,442 ,844

K_2 40,78 11,010 ,528 ,429 ,831

K_3 40,54 11,505 ,484 ,517 ,835

K_4 40,51 10,224 ,647 ,645 ,820

K_5 40,43 10,099 ,644 ,616 ,819

K_6 40,40 11,019 ,334 ,339 ,849

K_7 40,49 11,567 ,420 ,410 ,838

K_8 40,40 10,691 ,479 ,478 ,834

K_9 40,65 9,814 ,572 ,707 ,828

K_10 40,68 9,745 ,811 ,802 ,805

K_11 40,71 10,450 ,582 ,586 ,825