Oleh: Siti Wulandari 15311561

43
KONSEP TA’DIB MENURUT AL-ATTAS DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER KURIKULUM 2013 (Kajian Lapangan di Sekolah Pilot Project K-13 SMP.N 3 Tangerang Selatan) Skripsi ini diajukian sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd) Oleh: Siti Wulandari 15311561 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA TAHUN 1441 H/2019 M

Transcript of Oleh: Siti Wulandari 15311561

Page 1: Oleh: Siti Wulandari 15311561

KONSEP TA’DIB MENURUT AL-ATTAS DALAM PENGEMBANGAN

PENDIDIKAN KARAKTER KURIKULUM 2013

(Kajian Lapangan di Sekolah Pilot Project K-13 SMP.N 3

Tangerang Selatan)

Skripsi ini diajukian sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Oleh:

Siti Wulandari

15311561

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA

TAHUN 1441 H/2019 M

Page 2: Oleh: Siti Wulandari 15311561

KONSEP TA’DIB MENURUT AL-ATTAS DALAM PENGEMBANGAN

PENDIDIKAN KARAKTER KURIKULUM 2013

(Kajian Lapangan di Sekolah Pilot Project K-13 SMP.N 3

Tangerang Selatan)

Skripsi ini diajukian sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan

Agama Islam (S.Pd)

Oleh:

Siti Wulandari

15311561

Pembimbing

Dr. Esi Hairani, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA

TAHUN 1441 H/2019 M

Page 3: Oleh: Siti Wulandari 15311561

LEMBAR PENGESAHAN

ii

Page 4: Oleh: Siti Wulandari 15311561

iii

Page 5: Oleh: Siti Wulandari 15311561

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan Bismillah Walhamdulillah dan Mengharap Ridho

dari Allah SWT dan dengan sepenuh hati sripsi ini saya persembahkan

kepada:

1. Kedua Orang tua, bapak Waskuri dan ibu Sri Utami, serta keluarga

besar yang selalu mencurahkan segala usaha dan do‟a untuk

kelancaran dan keberhasilan belajarku.

2. Alm. KH. M. Syahruddin Al-Bantani dan KH. M. Sofyan Tsauri

Pengasuh Pondok Pesantren Minhajuttholibin Jakarta, KH. Musyfiq

Amrullah,Lc, M.Si Pengasuh Pondok Pesantren At-Tawazun Subang,

Al-Ustadz Ahmad Sururi Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahl

Lembang, H. Asep Hidayat Pengasuh Majelis Ta‟lim Ulumul Qur‟an

Jakarta yang selalu membimbing dan mengajariku ilmu dan adab.

3. Usth Siti Nur Kamilah, Usth Siti Asiah, Usth Nur Baeti, Umi Nur

Jannah yang selama berada di Pondok Attawazun Subang selalu

mengarahkan dan memberikan motivasi untuk terus belajar dan

bermanfaat untuk orang lain.

4. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd atas segala ilmu, waktu, tenaga dan

bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dengan kesabaran dan

keikhlasannya.

iv

Page 6: Oleh: Siti Wulandari 15311561

MOTTO

“Ketika semuanya dilakukan atas dasar Lillah

maka taka ada kata lelah, beramal untuk-Nya

itulah bekal menuju akhirat”.

“Dan Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya

Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar”. (QS.

Ath-Thalaq: 3)

v

Page 7: Oleh: Siti Wulandari 15311561

مسب الله نمحرلا ميحرلا

KATA PENGANTAR

Segala syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah menganugerahkan

nikmat kepada manusia berupa iman, islam, kesehatan, dan ilmu. Shalawat

serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada pimpinan para Rasul

Muhammad Saw dan kepada keluarga, sahabar, serta kita selaku umatnya.

Syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Strara Satu (S1) Program

Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-

Qur‟an Jakarta adalah membuat skripsi. Berkat rahmat dan kasih sayang-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Konsep Ta’dib

Menurut Al-Attas Dalam Pengembangan Pendidikan Karakter

Kurikulum 2013 (Kajian Lapangan di Sekolah Pilot Project K-13

SMP.N 3 Tangerang Selatan)”

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan karena

terbatasnya ilmu yang penulis miliki. Akan tetapi, melalui pengarahan dan

bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis persembahkan bingkaian rasa terimakasih yang

sedalam-dalamnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA, selaku Rektor IIQ

Jakarta.

2. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

sekaligus dosen pembimbing yang banyak membantu,

mengarahkan, serta memberikan motivasi dan kemudahan kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi.

3. Ibu Reksiana, MA.Pd selaku Kaprodi Fakultas Tarbiyah IIQ

Jakarta.

vi

Page 8: Oleh: Siti Wulandari 15311561

4. Seluruh dosen Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI IIQ Jakarta yang

telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan

kepada penulis dan pelayan hingga studi ini dapat selesai.

5. Seluruh Lembaga Tahsin dan Qira‟at Al-Qur‟an (LTQQ) dan

instruktur tahfidz dari semester 1 hingga semester 8 yang telah

membimbing, mengajari, serta memotivasi proses menghafal Al-

Qur‟an selama berada di IIQ Jakarta.

6. Kepala Sekolah dan seluruh jajaran staf guru SMP.N 3 Tangerang

Selatan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan

penelitian di sana.

7. Sahabat yang selalu menemani di setiap perjuangan penulis, Ana

Ulfatul Azizah dan Nur Arsy Aida Rahmawati, selalu memberikan

pertolongan ketika dibutuhkan dan menerima segala bentuk

kekurangan dalam persahabatan.

8. Sahabat kamar asrama E7 tercintah Ayu Widiastuti, Adha Apriani,

Ulin Nuha, Febriani Eka Maulida, bertemu sejak awal masuk IIQ .

9. Sahabat-sahabatku, dari awal masuk kuliah kelas Tarbiyah C

dahulu Andi Rabiatul „Adawiyah, Nirma „Arifin, Erna Nopiyanti,

Nadhifah Mizana Al-Azwi, Asra El-Zulva Ahmadi, Evi Maulida

Sari, Nur Diana Sinta semoga silaturahmi ini terus terjalin.

10. Mang Herdiansyah Tanjung dan Natasya Awaliyah yang telah

bersedia meminjamkan laptop kepada penulis dari awal penulisan

skripsi ini hingga selesai.

11. Teman-teman Fakultas Tarbiyah khususnya 8C Tarbiyah,

Ushuluddin, Syariah, tahun angkatan 2015 yang penulis tidak bisa

sebutkan satu persatu.

12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang

telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

vii

Page 9: Oleh: Siti Wulandari 15311561

Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT

serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Aamiin. Penulis sadar

bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon

saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun

pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan

dunia pendidikan. Aamiin Yaa Robbal „Alamin.

Jakarta, 08 Agustus 2019

Siti Wulandari

viii

Page 10: Oleh: Siti Wulandari 15311561

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang

satu keabjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ Jakarta, transliterasi

Arab-Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan 2. Vokal

ix

th : ط a: أ

zh : ظ b: ج

„ : ع t: ث

gh : غ ts : ث

f: ف j: ج

q: ق h: ح

k: ك kh : خ

l: ل d: د

m: و dz : ذ

n: ن r: ز

w: و z: ش

s: س :h

‟ : ء zy : ش

sh : y : ص

dh : ض

Vokal Tunggal Vokal Tunggal Vokal Rangkap

Fathah :a أ: â : ai

Kasrah :i :î و : au

Dhammah : u و:û

Page 11: Oleh: Siti Wulandari 15311561

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (لا) qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (لا) qamariyah dengan

bunyinya. Contoh :

ج س ق ة ن ا : al-Baqarah

د ت م al-MadĬnah : ن ا

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (لا) syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (لا) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan didepan dan

sesuai dengan bunyinya.

Contoh :

م سج

ا ن

:ar-Rajul ج د س asy-Sayyidah: ن ا

م د ا ز شمس ad-Dârimĭ : ن ا asy-Syams : ن ا

c. Syaddah (Tasydid)

Syaddah(Tasydid) dengan system aksara Arab digunakan lambang

(_ ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,

yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydid. Aturan

ini berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di tengah kata, di

akhir kata, ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh

huruf-huruf syamsiyah.

Contoh :

ماللث ث ث : Âmannâ billâhî هماناسءت ه ف : Âmannâ as-Sufahâ’u

إن نا ره : Inna al-Ladzîna وناسكع : Wa ar-rukka’i

d. Ta Marbutha (ج)

Ta Marbutha (ج) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata

sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.

Contoh :

ج ئ د لا ف : al-Af’idah

مت لا ل س عتا م جب al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah : ن ا

x

Page 12: Oleh: Siti Wulandari 15311561

Sedangkan Ta Marbutha (ج) yang diikuti atau disambungkan (di-

washal) dengan kata benda (isim), maka dialihaksarakan menjadi huruf

“t”.

Contoh :

ت هت ة عبمصث ى

:„Âmilatun Nâshibah

سي نا كب لا ت : al-Âyat al-Kubrâ

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi

apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang

Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti penulisan awal

kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain.

Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,

seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan

lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,

maka huruf yang ditulis capital adalah awal nama diri, bukan kata

sandangnya. Contoh : Ali Hasan al-Aridh, al-Asqallani, al-Farmawi dan

seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur‟an dan nama-nama

surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh : Al-Qur‟an, Al-Baqarah,

Al-Fatihah dan seterusnya.

xi

Page 13: Oleh: Siti Wulandari 15311561

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator dalam Konsep Ta‟dib Menurut Al-Attas mampu

mengaitkan dengan pengetahuan.

Table 2.2 Indikator Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013

memiliki rumusan keterampilan berpikir dan bertindak sesuai

indikator dengan dimensi kompetensi lulusan.

Tabel 2.3 Gabungan indikator Konsep Ta‟dib Menurut Al-Attas dan

Konsep Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013.

Tabel 3.1 Draf wawancara Konsep Ta‟dib dalam Pengembangan

Pendidikan Karakter Kurikulum 2013.

Tabel 4.1 Susunan organisasi SMP.N 3 Tangerang Selatan

Tabel 4.2 Pemetaan tenaga pengajar SMP.N 3 Tangerang Selatan

Tabel 4.3 Sarana dan prasarana ruang kelas.

Tabel 4.4 Fasilitas lainnya.

xii

Page 14: Oleh: Siti Wulandari 15311561

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Wawancara Kepala Bidang Kurikulum SMP.N 3 Tangerang

Selatan.

Lampiran 2: Wawancara Guru PAI SMP.N 3 Tangerang Selatan.

Lampiran 3: Wawancara Peserta Didik SMP.N 3 Tangerang Selatan.

Lampiran 4: Dokumentasi

Lampiran 5: Surat Permohonan Dosen Pembimbing

Lampiran 6: Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian

xiii

Page 15: Oleh: Siti Wulandari 15311561

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. ii

PENYATAAN PENULIS ..................................................................... iii

PERSEMBAHAN ................................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiii

DAFTAR ISI ......................................................................................... xiv

ABSTRACT .......................................................................................... xvii

ABSTRAK ............................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................1

B. Identifikasi Masalah ................................................................8

C. Batasan Masalah .....................................................................9

D. Rumusan Masalah .................................................................. 10

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 10

G. Tinjauan Pustaka .................................................................... 11

H. Sistematika Penulisan ............................................................. 14

BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................... 15

A. Konsep Ta’dib Menurut Al-Attas ......................................... 15

1. Definisi Ta’dib ................................................................ 15

2. Pentingnya Konsep Ta’dib ............................................... 21

3. Unsur Pembentuk Konsep Ta’dib .................................... 24

a) Unsur Diri Sendiri ...................................................... 24

xiv

Page 16: Oleh: Siti Wulandari 15311561

b) Unsur Lingkungan Pendidikan .................................. 27

c) Unsur Pengajaran dan Pembelajaran ......................... 31

d) Unsur Memahami Hakikat Manusia dalam Islam ..... 35

B. Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013 ........................ 41

1. Pengertian Pendidikan Karakter ...................................... 41

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter ......................... 46

3. Landasan-Landasan dalam Kurikulum 2013................... 52

1) Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) ...................... 57

2) Standar Kompetensi Isi ............................................. 61

3) Standar Proses …………………………………….... 65

4) Standar Penilaian …………………………………... 69

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 76

A. Jenis Penelitian .................................................................... 76

B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 77

C. Sumber Data ........................................................................ 78

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 78

E. Indikator Penelitian ............................................................. 82

F. Teknik Analisis Data ........................................................... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................... 86

A. Biografi Syed Muhammad Naquib Al-Attas ....................... 86

1. Silsilah Keluarga ........................................................... 86

2. Riwayat Pendidikan ....................................................... 86

3. Karya-Karya Syed Muhammad Naquib Al-Attas ......... 89

B. Gambaran Umum SMP.N 3 Tangerang Selatan ................. 91

1. Profil SMPN 3 Tangerang Selatan ................................ 91

2. Visi dan Misi ................................................................. 93

C. Deskripsi Data ...................................................................... 97

D. Analisis Data ........................................................................ 113

xv

Page 17: Oleh: Siti Wulandari 15311561

1. Signifikansi Pemikiran Syed Muhammad

Naquib Al-Attas ............................................................. 113

2. Relevansi Konsep Ta‟dib Menurut Al-Attas

dalam Pengembangan Pendidikan Karakter

Kurikulum 2013 ............................................................. 115

BAB V PENUTUP ................................................................................ 117

A. Kesimpulan............................................................................ 117

B. Saran ...................................................................................... 117

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 119

xvi

Page 18: Oleh: Siti Wulandari 15311561

ABSTRACT

Wulandari, Siti. 2019. Ta'dib Concept According to Al-Attas in the

Development of the 2013 Curriculum (Field Study in K-13

Pilot Project School SMP.N 3 Tangerang Selatan). Thesis,

Tarbiyah Faculty. Department of Islamic Education. Al-Qur'an

Institute of Sciences (IIQ) Jakarta. Supervisor: Dr. Esi Hairani,

M.Pd.

Keywords: Ta‟dib Concept, Character Education, 2013 Curriculum.

The background of this thesis writing is the writer‟s interest in the main

issue in the world of education, namely character education. Character in

Islam in known as noble character. The noble character in Islam is sourced

from the Messenger of Allah, in living up to the concept of Islamic

Education it takes the thought of a figure in Islam, the Muslim intellectual

named Syed Muhammad Naquib Al-Attas with the concept of ta‟dib as the

goal of Islamic education.

The purpose of education in the concept of ta‟dib with the 2013

curriculum has in common is to form a person who has noble character and

morals so as to create a good human being with the union and balance

between morality and intellect as a form of self-servitude to Allah SWT as

His creatures.

This study aims to 1) know the concept of ta‟dib according to Syed

Muhammad Naquib Al-Attas, 2) find out the concept of the 2013

curriculum, 3) the research also has the aim to produce internalization in

character education in the 2013 curriculum in school SMP.N 3 Tangerang

Selatan. This study uses qualitative research that does not use statistical data

or numerical calculations. The method used in this research is to use

descriptive and data collection techniques by observation, interview, and

documentation.

The result of this study indicate that there is an internalization between

the concept of ta‟dib according to Al-Attas in developing the 2013

curriculum at the pilot school project K-13 school SMP.N 3 Tangerang

Selatan very well because student already have and run the values

developed in 2013 curriculum which is spiritual value, sosial value,

knowledge value, and skill value in daily life.

xvii

Page 19: Oleh: Siti Wulandari 15311561

ABSTRAK

Wulandari, Siti. 2019. Konsep Ta’dib Menurut Al-Attas dalam

Pengembangan Kurikulum 2013 (Kajian Lapangan di Sekolah

Pilot Project K-13 SMP.N 3 Tangerang Selatan). Skripsi,

Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut

Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. Dosen Pembimbing: Dr. Esi

Hairani, M.Pd.

Kata Kunci: Konsep Ta’dib, Pendidikan Karakter, Kurikulum 2013.

Latar belakang penulisan skripsi ini adalah ketertarikan penulis

terhadap isu utama dalam dunia pendidikan yaitu pendidikan karakter.

Karakter dalam Islam dikenal dengan akhlak yang mulia. Akhlak mulia

dalam Islam bersumber pada Rasulullah saw, dalam menghayati konsep

pendidikan Islam dibutuhkan pemikiran seorang tokoh dalam Islam,

intelektual muslim itu bernama Syed Muhammad Naquib Al-Attas dengan

pemikiran konsep ta’dib sebagai tujuan pendidikan Islam.

Tujuan pendidikan dalam konsep ta’dib dengan kurikulum 2013

memiliki kesamaan yaitu membentuk pribadi yang memiliki budi pekerti

dan akhlak yang mulia sehingga menciptakan manusia yang baik dengan

penyatuan dan keseimbangan antara moralitas dan intelektualitas sebagai

bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT sebagai makhluk ciptaan-Nya.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui konsep ta’dib menurut

Syed Muhammad Naquib Al-Attas, 2) mengetahui konsep kurikulum 2013,

3) penelitian ini juga memiliki tujuan untuk menghasilkan internalisasi

dalam pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 di sekolah SMP.N 3

Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan kualitatif yaitu penelitian

yang tidak menggunakan data statistik atau perhitungan angka. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis konten-

deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara,

dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat internalisasi

antara konsep ta’dib menurut Al-Attas dalam pengembangan kurikulum

2013 di sekolah pilot project K-13 SMP.N 3 Tangerang Selatan dengan

sangat baik karena peserta didik sudah memiliki dan menjalankan nilai-nlai

yang dikembangkan dalam kurikulum 2013 yaitu nilai spiritual, nilai sosial,

nilai pengetahuan, dan nilai keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.

xviii

Page 20: Oleh: Siti Wulandari 15311561

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, karena

manusia saat dilahirkan tidak mengetahui sesuatu apapun, sebagaimana

firman Allah SWT di dalam Al-Qur‟an:

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,

penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (QS. An-Nahl[16]:78)

Namun, di sisi lain manusia pada dasarnya sudah memiliki potensi

(fitrah) yang harus dikembangkan sampai batas maksimal. Pendidikan

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam hidup dan

kehidupan manusia. Bagaimanapun, sederhananya komunitas manusia

memerlukan pendidikan. Dalam pengertian umum, kehidupan dan

komunitas tersebut akan ditentukan oleh aktivitas pendidikan

didalamnya. Sebab pendidikan secara alami sudah merupakan kehidupan

manusia.

Pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah benteng dan menjadi

harapan satu-satunya bagi permasalahan-permasalahan yang timbul bagi

bangsa ini. Dalam perkembangan pendidikan di Indonesia permasalahan-

permasalahan kerap kali terjadi budaya kekerasan, adanya ketimpangan

sosial, sikap individualis, perilaku bullying, serta perilaku penyimpangan

lainnya yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat yang dapat

1

Page 21: Oleh: Siti Wulandari 15311561

2

mempengaruhi dunia pendidikan. Permasalahan-permasalahan yang

sekarang terjadi dapat disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang

arti dan makna pendidikan itu sendiri.

Pendidikan merupakan suatu proses yang memiliki program tujuan.

Keberhasilan pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang

diinginkan sangat bergantung dengan aktor atau pelaku pendidikan itu

sendiri. Aktor yang dimaksud adalah para guru atau pendidik, baik di

lingkungan formal maupun non formal. Hal ini menunjukkan bahwa

pendidik sangat mengemban tanggung jawab yang besar terhadap

keberhasilan proses pendidikan.

Kemajuan teknologi-informasi telah mengubah sumber dan cara

belajar. Belajar tidak indentik dengan menenteng buku, majalah, dan

jurnal. Guru atau pendidik bisa membaca dan belajar ragam informasi

dan pengetahuan melalui telepon pintar dan tablet yang sangat mudah

dan ringan dibawa ke mana dan kapan saja. Kini, belajar tidak lagi sesulit

dulu, maka tidak ada alas an guru tertinggal informasi dan terkendala

belajar. Hal ini terkecuali bagi guru-guru di daerah terpencil yang sulit

mendapatkan akses internet. Namun guru-guru tersebut tetap harus giat

membaca dan belajar meski dalam keterbatasan.1

Dalam Islam, istilah pendidikan yang sering digunakan adalah kata

tarbiyah dan ta‟lim. Perguruan tinggi Islam yang membuka jurusan

keguruan sangat familiar dengan Fakultas Tarbiyah. Penggunaan istilah

tarbiyah dan ta‟lim dirasa kurang mewakili atau kurang relevan makna

pendidikan yang sesungguhnya. Salah seorang ilmuan muslim lebih

menyukai penggunaan kata ta‟dib dibandingkan kata tarbiyah dan ta‟lim.

Hal ini juga yang menjadi dasar munculnya gagasan konsep ta‟dib dalam

dunia pendidikan.

1 Jejen Musfah, Aalisis Kebijakan Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2018), h. 4

Page 22: Oleh: Siti Wulandari 15311561

3

Pendidikan karakter, adab, dan akhlak merupakan pendidikan paling

utama yang sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah, terlihat dari

beberapa kisah dan riwayat para sahabat yang mempunyai akhlak dan

adab yang luhur dan tinggi. Adab merupakan langkah awal dalam

membina masyarakat Islam. Adab zaman dahulu merupakan pelajaran

paling mendasar dan jauh lebih lama prosesnya daripada menuntut suatu

disiplin ilmu tertentu. Umat Islam sebagai komponen terbesar bangsa

Indonesia seharusnya menjadi umat yang paling menonjol karakternya

sehingga tujuan akhir dari pendidikan Islam hakikatnya adalah realisasi

dari cita-cita ajaran Islam, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-

Qur‟an:

“Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat

bagi semesta alam”.(QS. Al-Anbiya[21]:107)

Ayat tersebut mengandung hakikat misi Islam, yaitu membawa

kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Jika ayat tersebut dikaitkan

dengan pendidikan, maka dapat dipahami bahwa pendidikan berorientasi

untuk melahirkan generasi yang mampu melaksanakan misi rahmatan lil

„alamin sebagaimana tujuan Rasulullah dilahirkan ke bumi ini.

Syed Muhammad Naquib Al-Attas merupakan salah satu dari

segelintir intelektual Muslim kontemporer yang intelektualitasnya

berakar kuat pada tradisi Islam. Al-Attas menawarkan konsep ta‟dib yang

pertama kali diangkat pada konferensi Islam pertama di Mekah tahun

1977. Al-Attas mengatakan bahwa pendidikan dalam Islam bertujuan

untuk menciptakan manusia yang baik dengan penyatuan dan

keseimbangan dari moralitas dan intelektualitas. Konsep inilah yang akan

membawa suatu negara dapat menghasilkan bukan hanya warga negara

Page 23: Oleh: Siti Wulandari 15311561

4

yang baik dan mampu bekerja keras, tetapi juga mampu untuk

menjadikan manusia paripurna di masa yang akan datang.

Keseimbangan pada tiga aspek kecerdasan (spiritual, emosional, dan

intelektual) akan membentuk seseorang menjadi pribadi yang berkarakter

paripurna berguna bagi masa depan bangsanya. Manusia paripurna yang

didambakan akan dapat terwujud dengan melalui satuan pendidikan di

mana peserta didik dipersiapkan secara matang dan sungguh-sungguh

dengan melibatkan suatu pemangku kepentingan. Manusia yang

terpelajar dengan baik, dalam artian baiknya secara menyeluruh,

berkaitan dengan spiritual dan materialnya seseorang akan senantiasa

selalu berusaha menanamkan kualitas kebaikan yang diterima darinya.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dalam pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa pendidikan usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar anak didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Pelaksanaan pendidikan saat ini memang dirasa sangat penting

(urgent). Gambaran situasi masyarakat bahkan situasi dunia pendidikan

Indonesia menjadi masalah pokok/pengaruh utama dalam internalisasi

pendidikan karakter di Indonesia.

Pendidikan yang mengedepankan aspek moral atau dikenal dengan

pendidikan karakter perlu diterapkan dalam kurikulum pendidikan

dan pengajaran di Indonesia, mengingat semakin meningkatnya

tawuran antar pelajar, degradasi moral remaja pendidikan, dan

kenakalan-kenalakan remaja lainnya. Bahkan sangat

memprihatinkan, keinginan untuk membangun sifat jujur pada anak

melalui program Kantin Kejujuran di setiap sekolah/madrasah,

Page 24: Oleh: Siti Wulandari 15311561

5

banyak yang gagal. Banyak usaha kantin kejujuran yang bangkrut karena belum adanya sifat dan perilaku jujur dari siswa.2

“Pada kenyataan yang terjadi saat ini, dalam suasana kehidupan

modern dan kebudayaan yang mengglobal serta terpenuhinya berbagai

mobilitas kehidupan secara teknologis saat ini, manusia mulai

berhadapan dengan masalah klasik mengenai jati-diri dan tujuan

hidupnya”.3 Menurut Hadari Nawawi mengatakan bahwa:

Sehubungan Dengan adanya perkembangan dan kemajuan IPTEK

juga mengakibatkan munculnya nilai-nilai baru. Nilai-nilai itu

sebagian sejalan dengan ketentuan-ketentuan Allah SWT, namun

ada juga yang dapat menyesatkan manusia. Salah satunya adalah

nilai individualisasi bergerak ke arah individualisme dan bahkan

egoisme, memunculkan sikap acuh pada kepentingan bersama.

Usaha tolong menolong untuk berbuat kebaikan cenderung

berkurang, namun sebaliknya tolong menolong untuk berbuat

keburukan dan kerusakan di bumi semakin meningkat.4

Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak

menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis

kompetensi sekaligus berbasis karakter yang mampu membekali peserta

didik dengan perkembangan zaman dan tuntutan teknologi. Hal tersebut

penting, guna menjawab tantangan arus globalisai, berkonstruksi pada

pembangunan masyarakat dan kesejahteraan sosial, lentur, serta adaptif

terhadap perubahan.

Pemerintah pembuat kebijakan perubahan kurikulum di Indonesia,

dari kurikulum KTSP sampai kurikulum 2013 yang berlaku saat ini

merujuk pada ayat Al-Qur‟an yang berbunyi:

2 Muchlas Samani dan Hariyanto, Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 2

3 Abdul Munir Mulkhan, Paradigma Intelektual Muslim, (Yogyakarta: SIPRES, 1993), h.3

4 Hadari Nawawi, Pendidikan dalam Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), h. 333

Page 25: Oleh: Siti Wulandari 15311561

6

Artinya: “Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami

kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang

membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan

mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan

kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah [2]: 151)

Berkaitan dengan ayat tersebut bahwasanya Allah sudah

menyempurnakan kepada Rasul untuk membacakan ayat-ayat-Nya

dengan tujuan supaya manusia dapat kembali mengajarkan dan

mensucikan jiwa dan mempelajari apa yang belum dikuasainya. Inilah

ayat yang melatarbelakangi adanya perubahan kurikulum 2013 sebagai

bahan evaluasi dari kurikulum sebelumnya dan untuk membantu

pendidikan yang ada di Indonesia saat ini.

Pendidikan karakter di Indonesia menjadi garapan dan evaluasi

sepanjang tahun terus menerus dilakukan di dalam lembaga-lembaga

sekolah di seluruh negeri. Upaya yang dilakukan Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan dalam membangun pendidikan karakter adalah

penerapan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 yang mempunyai dasar

dan tujuan untuk pengembangan dan penguatan pendidikan karakter anak

bangsa. Kurikulum 2013 memiliki pendidikan berbasis pada kompetensi

dan pendidikan karakter.

Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah

pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia secara utuh,

terpadu dan seimbang sesuai dengan kompetensi lulusan pada setiap

satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang

berbasis kompetensi dan karakter, dengan pendekatan tematik dan

kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri

meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan

Page 26: Oleh: Siti Wulandari 15311561

7

menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan

akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.5

Dengan adanya kompetensi dasar yang meliputi kompetensi

spiritual, pengetahuan, sosial, dan keterampilan yang menekankan pada

pendidikan karakter. Kurikulum 2013 menggunakan metode belajar

scientific approach yang terdiri dari kegiatan mengamati, menanya,

menalar mengkomunikasikan, dan membentuk jaringan dan metode

penilaian dengan sistem authentic assessment yang melihat tidak hanya

keseimbangan antara kemampuan menjadi manusia baik (soft skills) dan

manusia yang memiliki kecakapan sekaligus pengetahuan untuk hidup

secara layak (hard skills) yang didalamnya terdapat aspek kompetensi

spiritual, sosial, pengetahuan serta keterampilan. Cita-cita dan tujuan

pendidikan karakter yang dilakukan pemerintah ini tercermin dalam sila

pertama dan sila kedua pancasila yang menjadi dasar negara Repbulik

Indonesia.

Program pemerintah RI tentang pendidikan berbasis karakter perlu

diapresiasi, dikarenakan kemajuan pada seseorang atau suatu bangsa

sangat ditentukan oleh karakter manusia atau bangsa tersebut. Sebaliknya

jika suatu bangsa memiliki karakter yang lemah dibiarkan terus menerus

dan tidak dilatih secara berangsur-angsur, maka dikhawatirkan masa

depan bangsa tersebut juga akan terancam tidak berkembang dan

mengalami kemunduran. Program yang diluncurkan pemerintah

seharusnya tidak hanya pada tataran formalitas pendidikan saja,

melainkan harus didukung dan dijiwai sepenuhnya oleh seluruh pihak.

Karena itulah pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk

mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat

5 Mulyasa, Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 7

Page 27: Oleh: Siti Wulandari 15311561

8

yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab

berdasarkan falsafah Pancasila.

Jika pendidikan karakter didasarkan kepada falsafah Pancasila yang

tidak dijelaskan pada makna dan hakikat yang sebenarnya, maka sudah

dipastikan pendidikan karakter berpijak di atas pondasi yang rapuh.

Seharusnya pendidikan karakter di Indonesia khususnya umat Islam

dengan berdasarkan kepada konsep Tauhid. Itulah sebenarnya makna dan

konsep yang paling tepat bagi pendidikan karakter di Indonesia, sesuai

dengan makna Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Yang Adil

dan Beradab.

Berdasarkan kondisi yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dilihat

secara nyata bahwa pendidikan karakter bukan diberikan dalam satu mata

pelajaran khusus, akan tetapi diberikan secara integratif melalui seluruh

mata pelajaran, dan untuk menjawab persoalan yang berkaitan dengan

konsep ta‟dib dan pendidikan karakter, penulis akan memaparkan sebuah

penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul: Internalisasi Konsep

Ta’dib Menurut Al-Attas Terhadap Pendidikan Karakter Dalam

Kurikulum 2013.

B. Indetifikasi Masalah

Fokus masalah analisa penelitian ini berkisar pada pembahasan

internalisasi konsep ta‟dib menurut al-Attas terhadap pendidikan karakter

dalam kurikulum 2013 yang sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional

sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Adapun permasalahan yang dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Perlunya memahami konsep ta‟dib menurut Al-Attas sebagai suatu

konsep pendidikan karakter.

Page 28: Oleh: Siti Wulandari 15311561

9

2. Konsep ta‟dib perlu dijelaskan dan disosialisasikan sebagai konsep

pendidikan karakter Islam agar peserta didik memiliki sifat atau adab

dalam kehidupannya.

3. Konsep ta‟dib belum menjadi dasar bagi pengembangan pendidikan

karakter di Indonesia sebagai suatu internalisasi.

4. Perlu dijelaskan secara menyeluruh konsep pendidikan karakter

dalam kurikulum 2013 beserta nilai-nilai karakter yang

dikembangkan dalam satuan pendidikan.

5. Pendidikan karakter menurut Kemendikbud menjadi acuan praktis

dalam semua lembaga sekolah menjadi kendala implementasi di

sekolah.

6. Pedoman pendidikan karakter terhadap peserta didik harus tercermin

dari pendidikan karakter yang dilakukan oleh Rasulullah terhadap

anak-anaknya.

7. Hasil internalisasi konsep ta‟dib menurut Al-Attas dengan

pendidikan karakter pada kurikulum 2013 menjadi sangat penting

dalam proses pendidikan.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas mengingat banyak dan

luasnya masalah dan dengan adanya beberapa keterbatasan, waktu, dana,

materi, teori-teori supaya penelitian ini dapat dilakukan secara

mendalam. Maka, penulis membatasi permasalahan dalam judul skripsi

ini sebagai berikut:

1. Konsep ta‟dib menurut al-Attas dalam pengembangan kurikulum

2013.

2. Bentuk internalisasi konsep ta‟dib yang terkadung dalam pendidikan

karakter kurikulum 2013.

Page 29: Oleh: Siti Wulandari 15311561

10 D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan maka

dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep ta‟dib menurut al-Attas dalam pengembangan

kurikulum 2013?

2. Bagaimana hasil internalisasi konsep ta‟dib menurut al-Attas dalam

menghasilkan pendidikan karakter di SMP.N 3 Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan maka penelitian ini

mempunyai tujuan:

1. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan konsep ta‟dib menurut al-

Attas dalam pengembangan kurikulum 2013.

2. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan hasil internalisasi konsep

ta‟dib menurut al-Attas dalam menghasilkan pendidikan karakter di

SMP.N 3 Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, sedikit banyaknya penelitian ini dapat memberikan

kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu

pendidikan, serta sebagai sumbangan pemikiran dalam khazanah ilmu

pendidikan karakter dan ilmu pendidikan Islam atau pembelajaran

mengenai pendidikan karakter dan memberikan manfaat kepada

seluruh masyarakat umumnya.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh sekolah,

khususnya di kalangan kepala sekolah, guru-guru dan siswa.

3. Dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi para peminat ilmu

pendidikan untuk melakukan penelitian yang belum dilakukan.

Page 30: Oleh: Siti Wulandari 15311561

11

4. Hasil penelitian ini adalah langkah awal yang dilakukan oleh penulis,

selanjutnya penulis mempersilahkan untuk mengkritisi dan

menindaklanjuti skripsi ini.

G. Tinjauan Pustaka

Sejumlah penelitian tentang pembahasan tentang pendidikan

karakter menurut para ahli atau pendidikan karakter menurut Islam dan

yang terkait dengan berapa peraturan perundang-undangan, telah banyak

dilakukan, baik mengkaji secara spesifik topik tersebut ataupun yang

mengkajinya secara umum akan tetapi sejalan dengan pembahasan

penelitian ini. Berikut ini adalah merupakan beberapa tinjauan umum

atau sebagian karya-karya penelitian tersebut, baik yang berupa buku

skripsi maupun berbentuk jurnal yang bersumberkan dari suatu kasus

diantaranya sebagai berikut:

1. Penelitian Nurul Fitriani (2016) mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur‟an

Jakarta Fakultas Tarbiyah yang berjudul “Pemikiran Syed

Muhammad Naquib Al-Attas Mengenai Pengembangan Kuriukulum

Pendidikan Islam”. Penelitian ini menjelaskan tentang dalam

pengembangan kurikulum Islam al-Attas lebih menekankan pada

keutamaan peranan guru. Al-Attas menyarankan peserta didik agar

tidak tergesa-gesa dalam belajar kepada guru. Perbedaan penelitian

ini dengan penelitian yang akan akan disusun adalah pengembangan

kurikulum Islam dengan kurikulum 2013 dan dilakukannya observasi

langsung tetang internalisasi di sekolah sedangkan penelitian ini tidak

melakukan observasi ke sekolah.

2. Penelitian Adian Husaini yang berjudul “Pendidikan Karakter

Berbasis Ta‟dib” tahun 2013. Penelitian ini merupakan jurnal

Tsaqofah Volume 09 No. 02. Penelitian ini melalui pendekatan

kualitatif dengan jenis penelitian pustaka ini menerangkan tentang

Page 31: Oleh: Siti Wulandari 15311561

12

pendidikan karakter berbasis ta‟dib yang dijiwai dari nilai-nilai

pancasila. Usaha pemerintah dalam mengkampayekan pendidikan

harus diambil dari ajaran agama Islam, karena adab sendiri

merupakan kosa kata Islam. Konsep pendidikan adab Islam sudah

saatnya menjadi dasar bagi pemerintah untuk menggalakan

pendidikan karakter. Pembahasan konsep ta‟dib sebagai konsep

utama, bukan lagi melihat penghayatan dan internalisasi dalam

pengembangan pendidikan karakter di Indonesia ini menjadi

perbedaan penelitian yang akan dilakukan.

3. Penelitian Kaimudin yang berjudul “Implementasi Pendidikan

Karakter Dalam Kurikulum 2013” merupakan Jurnal Dinamika Ilmu

Volume 14 No. 1 Tahun 2014. Penelitian library research ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana rancangan pendidikan

karakter yang terdapat dalam kurikulum 2013. Pendidikan karakter

ini akan digunakan untuk menyelesaikan berbagai problematika

penyimpangan karakter di Indonesia. Perbedaan yang terdapat pada

penelitian ini dengan penelitian yang akan disusun terletak pada

internalisasi dengan konsep adab yang pada penelitian ini tidak

digunakan.

4. Penelitian Rosniati Hakim yang berjudul “Pendidikan Karakter

Peserta Didik Melalui Pendidikan Berbasis Al-Qur‟an” tahun 2014.

Penelitian ini merupakan Jurnal Pendidikan Karakter Volume IV No.

2. Penelitian kualitatif ini membahas mengenai pembentukan karakter

peserta didik yang dijiwai dari nilai-nilai Al-Qur‟an. Pembentukan

karakter dengan pendekatan pendidikan Al-Qur‟an ini diharapkan

menjadi proses pembentukan akhlak dan mampu menjadi pondasi

utama meningkatkan derajat martabat peserta didik anak bangsa.

Perbedaan penelitian ini terletak pada konsep dasar pendidikan

Page 32: Oleh: Siti Wulandari 15311561

13

karakter yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan dasar

Al-Qur‟an saja sedangkan penelitian yang akan dilakukan selanjutnya

adalah menggunakan dasar yang sama tetapi terhimpun dalam

pemikiran Al-Attas.

5. Penelitian Nur Hidayah yang berjudul “Konsep Pendidikan Karakter

Dalam Perspektif Pendidikan Islam” tahun 2015. Penelitian ini

menggunakan metode library research ini memaparkan konsep

pendidikan karakter berdasarkan Al-Qur‟an dan Sunnah memiliki

kesamaan dengan yang diajarkan Pendidikan Islam dalam hal tujuan

maupun metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran.

Persamaannya terletak dalam konsep pendidikan karakter dan

perbedaannya terletak pada peneliti terdahulu mengemukakan

keterkaitan tujuan dan metode pembelajaran yang digunakan dalam

konsep pendidikan karakter dalam perspektif Islam melalui metode

dialog, nasihat, dan sebagainya. Sedangkan, penelitian yang akan

dilakukan berfokus pada konsep ta‟dib menurut Al-Attas dan

pendidikan karakter dalam kurikulum 2013.

6. Penelitian Indra Fajar Nurdin yang berjudul “Perbandingan Konsep

Adab Menurut Ibn Hajar Al-„Asqalany Dengan Konsep Pendidikan

Karakter Di Indonesia” tahun 2015 merupakan Jurnal Pendidikan

Karakter Volume IV No. 1. Penelitian kualitatif ini menggunakan

metode library research dengan menampilkan fenomena kemerosotan

karakter, moral dan etika pada masyarakat Indonesia kasusnya marak

pada korupsi, konflik, kriminalisasi. Konsep pendidikan adab sudah

selayaknya menjadi cerminan dalam membentuk masyarakata yang

berkarakter yang di dapat dengan konsep adab menurut Ibn Hajar Al-

Asqalany dan mengetahui perbandingan serta relevansi konsep adab

tersebut dengan konsep pendidikan karakter di Indonesia. Terdapat

Page 33: Oleh: Siti Wulandari 15311561

14

perbedaan tokoh dan pemikiran mengenai konsep ta‟din antara

penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan sehingga

berbeda pula tujuan dan hasil penelitian yang akan disusun.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan bertujuan untuk memfokuskan penelitian

terhadap objek tersebut, peneliti kemudian menggunkan sistematika bab

agar lebih terarah antara lain:

BAB I: Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah penelitian, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan

sistematika penulisan.

BAB II: Kajian Teori

Untuk menjelaskan secara mendalam tentang kaitan-kaitan teori

yang akan diteliti. Didalamnya terdapat pengetian konsep ta‟dib

menurut Al-Attas, pengertian pendidikan karakter dalam kurikulum

2013.

BAB III: Metodelogi Penelitian

Berisi metodelogi penelitian yang meliputi jenis penelitian, sifat

penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis sumber data yang

berfungsi memaparkan data awal sebagai landasan penelitian.

BAB IV: Hasil Penelitian

Bab ini berfungsi untuk mengetahui adanya penghayatan serta

internalisasi juga adanya penyelesaian masalah pada pembahasan terkait.

BAB V: Penutup

Berisi kesimpulan dan saran. Bab ini berfungsi untuk memaparkan

satu kesimpulan, saran dan harapan untuk penelitian yang belum

dikembangkan.

Page 34: Oleh: Siti Wulandari 15311561

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis simpulkan dari pembahasan

penelitian ini adalah:

Pertama, Konsep ta’dib menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas

merupakan penanaman adab dalam diri manusia yang terintegrasi antara

ilmu pengetahuan dan terkait dengan prakteknya. Ilmu pengetahuan

ditanamkan untuk menghasilkan kemantapan amal dan tingkah laku yang

baik berlandaskan keimanan. Tujuan konsep ta’dib Al-Attas adalah

menjadi manusia yang baik bertanggung jawab, mengolah pikiran dan

jiwa yang meliputi aspek spiritual, sosial, pengetahuan, keterampilan.

Kedua, hasil internalisasi konsep ta’dib dalam pengembagan

pendidikan karakter kurikulum 2013 di SMP.N 3 Tangerang Selatan

sudah cukup baik yaitu tercermin pembentukan pada peserta didik yang

berkarakter susila dan berakhlak mulia serta mampu menerapkan ilmu

pengetahuan yang dimiliki dengan sangat baik dan benar. SMP.N 3

Tangerang Selatan sudah menjalankan kewajiban membantu peserta

didik untuk dilatih dan akan terus menerus dilatih dengan berbagai

kegiatan di sekolah sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai supaya

tercermin dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Saran

Berdasarkan kajian teori dan kesimpulan mengenai penelitian ini,

penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Penanaman nilai-nilai keislaman di sekolah sangat urgent untuk

dilakukan lebih sering, contohnya dengan merealisasikan kegiatan

117

Page 35: Oleh: Siti Wulandari 15311561

118

peringatan hari raya dalam Islam yang belum terlaksana di sekolah

agar bertambah besar kecintaan dan terus mengingat kisah-kisah yang

terjadi terdahulu dan dapat mengambil hikmah atau pelajaran untuk

anak didik.

2. Jika ingin mengubah sikap dan etika anak didik, harus dimulai

dengan mengubah lingkungan sekitar menjadi baik, dan perubahan

tersebut diawali oleh figur-figur yang berperan di masing-masing

lingkungan. Orang tua sebagai figur di rumah, guru sebagai figur di

sekolah, dan tokoh masyarakat sebagai figur di masyarakat. Karena

pada dasarnya anak didik adalah pengikut unggul, mereka akan

mengikuti dan mencontoh apa yang telah diajarkan kepada mereka.

3. Melalui penulisan skripsi ini diharapkan masyarakat umum paham

betapa pentingnya menciptakan siatusi yang kondusif untuk

berjalannya pendidikan baik dan membantu pihak sekolah untuk terus

memantau/melaporkan kegiatan anak didik di luar sekolah.

Page 36: Oleh: Siti Wulandari 15311561

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Al-Mahira, 2016.

Abdullah, Dudung, Konsep Manusia Dalam Al-Qur’an (Telaah Krisis

tentang Makna dan Eksistensi), Jurnal al-daulah Vol. 6 No.2, Tahun:

2017.http://journal.uin-

alauddin.ac.id/index.php/al_daulah/article/view/4886/4374

Ali, Aisyah M, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasinya, Jakarta:

Prenadamedia Group, 2018.

Al-Attas, Syed Muhammad Naquib, The Concept of Education in Islam.

Terj: Haidar Baqir. Konsep Pendidikan Islam, Suatu Kerangka Fikir

Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Mizan, 1990.

______, Islam dan Sekularisme, Terj. Khalif Muammar, Bandung: Institut

Pemikiran Islam dan Pembangunan Islam (PIMPIM), 2011.

Badaruddin, Kemas, Filsafat Pendidikan Islam: Analisis Pemikiran Prof. Dr.

Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009.

Baqi, Muhammad Fu’ad Abdul, Al-Lu’lu wal Marjan, Terj. Arif Rahman

Hakim, Kumpulan Hadits Shahih Bukhari-Muslim, Solo: Insan

Kamil, 2010.

Dewantara, Ki Hajar, Pendidikan, Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan

Taman Siswa, t.t.

Hadisi, La, Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini, Jurnal al-Ta’dib,

Vol. 8, No. 2, Tahun 2015.

https://media.neliti.com/media/publications/235796-pendidikan-

karakter-pada-anak-usia-dini-9a0f6ea6.pdf.

Hakim, Lukmanul, Analisis Perbedaan Antara Kurikulum KTSP dan

Kurikulum 2013, Jurnal Ilmiah Didaktika, Vol. 17 No. 2, Tahun

119

Page 37: Oleh: Siti Wulandari 15311561

120

2017. https://media.neliti.com/media/publications/136807-ID-

analisis-perbedaan-antara-kurikulum-ktsp.pdf

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, Cet ke-12,

2015.

Al-Husain, Muslim Abi ibn Al-Hajjaj Al-Qusairi An-Naisaburi, Sahih

Muslim, Beirut: Muassasah ar-Risalah, 1995.

Husen, Ahmad dkk, Model Pendidikan Karakter Bangsa, Jakarta: UNY,

2010.

Iqbal, Abu Muhammad, Pemikiran Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. 2015.

Kaimudin, “Implementasi Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013”,

Jurnal Dinamika Ilmu Vol. 14 No. 1, 2014. https://journal.iain-

samarinda.ac.id/index.php/dinamika_ilmu/article/download/7/pdf_5

Kemendiknas Republik Indonesia, “Kebijakan Nasional Pembangunan

Karakter Bangsa”, Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang

Kemendiknas. 2010.

Kementerian Agama Republik Indonesia, Undang-Undang dan Peraturan

Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Agama Islam, 2006.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan

Penerapan, Surabaya: Kata Pena. 2014.

Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Majid, Abdul, Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

Cet. ke-5, 2016.

Maunah, Binti, Jurnal: Implementasi Pendidikan Karakter Dalam

Pembentukan Kepribadian Holistik Siswa.

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/download/8615/7107.

Page 38: Oleh: Siti Wulandari 15311561

121 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 21 Tahun 2016

tentang Standar Kompetensi Isi Sekolah Dasar dan Menengah.

http://bsnp-indonesia.org/wp-

content/uploads/2009/06/Permendikbud_Tahun2016_Nomor021_La

mpiran.pdf.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 22 Tahun 2016

tentang Standar Proses Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah.

http://bsnp-indonesia.org/wp-

content/uploads/2009/06/Permendikbud_Tahun2016_Nomor022_La

mpiran.pdf.

Mulkhan, Abdul Munir, Paradigma Intelektual Muslim, Yogyakarta:

SIPRES, 1993.

Mulyasa, Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013.

Musfah, Jejen, Analisis Kebijakan Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2018.

Muslih, Mohammad, Pendidikan Islam dalam Kepungan Globalisasi, Jurnal

Kependidikan Islam, Vol. 4.

Mutahhari, Murtadha, Perspektif Al-Qur’an tentang Manusia dan Agama,

Terj. Jalaluddin Rahmat. Bandung: Mizan, 1984.

Nawawi, Hadari, Pendidikan dalam Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.

An-Nawawi, Imam, Al-Minhaj Syarh Sahih Muslim ibn Al-Hajjaj jilid XI,

Terj. Fathoni Muhammad dan Futuhal Arifin, Jakarta: Darus Sunah,

2011.

Nugraheni, Catmi, “Pelaksanaan Internalisasi Nilai Pendidikan Islam”,

Skripsi, (Purwokerto: Universitas Muhammadiyah, 2016).

Page 39: Oleh: Siti Wulandari 15311561

122

http://repository.ump.ac.id/5539/3/CATMI%20NUGRAHENI%20B

AB%20II.pdf

Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset, 2007.

Samani, Muchlas dan Hariyanto, Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers,

2014.

Sucipto, Hery, Syed Naquib al-Attas: Megaproyek Islamisasi Peradaban,

Republika, 2003.

Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Sugianto, Eko, Menyusun Proposal Skripsi Penelitian Kualitatif Skripsi dan

Tesis, Yogyakarta: Suaka Media, 2015.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2005.

Suyanto, Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama,

Jakarta: DIKTI, 2010.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet ke-

12, 2012.

Truna, Dodi. S dan Rudi Ahmad Suryadi, Paradigma Pendidikan

Berkualitas, t.t.

Witasari, Makalah Hak dan Wewenang Warga Negara Mendapatkan

Pendidikan.https://www.academia.edu/13567533/Makalah_Hak_dan

_Wewenang_pasal_31_UUD_1945.

Page 40: Oleh: Siti Wulandari 15311561

LEMBAR LAMPIRAN

Page 41: Oleh: Siti Wulandari 15311561

HASIL DOKUMENTASI di SMP.N 3 TANGERANG SELATAN

(Foto bersama Ibu Amas Taufaningsih, S. Pd selaku guru mata pelajaran PAI

dan Bapak Drs. Sholeh Fathoni, MA selaku guru penanggung jawab bidang

kurikulum SMP. N 3 Tangsel)

(Hasil karya peserta didik dan hasil prestasi peserta didik SMP.N 3 Tangsel)

Page 42: Oleh: Siti Wulandari 15311561

(Suasana di ruang belajar dan lapangan olahraga di SMP.N 3 Tangsel)

(Peserta ddik SMP.N 3 Tangsel sedang berdiskusi tentang hasil belajar)

(Guru dan peserta didik bersiap melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di musholla

SMP.N 3 Tangsel)

Page 43: Oleh: Siti Wulandari 15311561

(Peneliti sedang melakukan wawancara peserta didik untuk digunakan

sebagai hasil penelitian)