oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

201
   PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK PADA PESERTA DIDIK KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H

Transcript of oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

Page 1: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

 

  

PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK PADA PESERTA DIDIK KELAS II MI

PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

oleh

Siti Rizqia Nurmala

11140183000062

JURUSAN/PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H

Page 2: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

i

Page 3: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

ii

Page 4: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

iii

Page 5: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

iv

ABSTRAK Siti Rizqia Nurmala (11140183000062). Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik pada Peserta Didik Kelas II MI Pembangunan UIN Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kegiatan pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik pada peserta didik kelas II MI Pembangunan UIN Jakarta. Pengelolaan kelas menyangkut peserta didik, dan pengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat pelajaran, dan lain-lain). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan penelitian ini digolongkan ke dalam studi kasus deskriptif kualitatif. Metode penelitian ini disebut juga dengan metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Instrumen dalam penelitian ini adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk memandu keterarahan penelitian, peneliti menggunakan instrument lembar observasi, lembar wawancara, dan dokumentasi. Untuk pemeriksaan keabsahan data, peneliti melakukan uji kredibilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kelas oleh guru di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta secara umum sudah terlaksana dengan baik. Demikian pula dengan pembelajaran tematik yang dalam implementasinya secara praktis terlaksana dengan baik. Kendala ditemukan pada pengelolaan kelas yang masih belum konsisten secara periodik teragendakan. Standar kompetensi belum menjadi rujukan perubahan pola-pola pengelolaan kelas. Pada aspek implementasi pembelajaran tematik pun ditemukan permasalahan. Permasalahan yang paling menonjol adalah kurang kreatifnya guru dalam mendesain pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kompetensi serta kebutuhan tumbuh kembang siswa, baik fisik maupun psikis. Kata Kunci: Pengelolaan Kelas, Pembelajaran Tematik    

Page 6: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

v

ABSTRACT

Siti Rizqia Nurmala (11140183000062) Classroom Management in

Thematic Learning Grade II Primary school in Madrasah Pembangunan

UIN Jakarta

The purpose of this study is to determine the process of classroom

management activities in thematic learning in grade II students MI Development UIN Jakarta. Classroom management involves learners, and physical management (rooms, furniture, instructional tools, etc.). The method used in this study is field research and categorized into qualitative descriptive case study. This study method is also called naturalistic research method because based on natural condition (natural setting). Instrument in this study is human instrument, that is researcher herself. To guide the study's severity, researchers used observation sheet, interview sheet, and documentation. To check the validity of the data, the researchers tested credibility and confirmability. The results showed that classroom management by teachers in Madrasah Pembangunan UIN Jakarta in general has been done well. Similarly, implementation of thematic learning has been done well. Constraints are found in the management of classes that have not been consistently periodically scheduled. Standards of competence have not been a reference to changes in classroom management patterns. In the implementation aspect of thematic learning found problems. The most prominent problem is the lack of creative teachers in designing learning with various models of learning in accordance with the demands of competence and development needs of students, both physical and psychological. Keywords: Classroom Management, Thematic Learning

Page 7: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik pada Peserta Didik

Kelas II MI Pembangunan UIN Jakarta”.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari adanya doa, bantuan,

bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., selaku Rektor Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Khalimi, M.Ag., selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Asep Ediana Latip, M.Pd, selaku sekretaris jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dr. Fauzan, MA. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberi

bimbingan, arahan, maupun kritik dan saran yang sangat bermanfaat

selama mengerjakan skripsi.

6. Dindin Ridwanudin, M.Pd., selaku dosen PGMI yang telah memberikan

arahan dan semangat agar dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu,

serta selalu mengingatkan untuk bersyukur dan menikmati setiap

prosesnya.

7. Segenap dosen PGMI, terima kasih atas ilmu, nasehat, motivasi, serta

tugas-tugas yang selama ini telah mendewasakan saya, berkat mereka,

saya mendapatkan banyak ilmu mengenai pengajaran.

Page 8: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

vii

8. Drs. Sugiono, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang dengan tangan terbuka menerima saya untuk

melakukan penelitian.

9. Dewan guru Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta, yang

telah memberikan banyak contoh, teladan, pengalaman, dan memberi

kesempatan untuk belajar lebih banyak, serta tak lupa untuk siswa-

siswa MI Pembangunan yang selalu menyambut saya dengan suka cita.

10. Kedua orang tua saya, Ibu Hj. Kusmiati, dan Bapak H. Sanata, terima

kasih karena tidak henti-hentinya memberikan do’a dan dukungannya

baik moril maupun material, serta telah mengajarkan kemandirian, kerja

keras, dan bersyukur terhadap segala sesuatu yang saya miliki.

11. Kakak saya, Lia Angraeni, dan Sumarlin Jaya, serta Adik Kholil Bisri,

yang tidak henti-hentinya memberikan do’a dan dukungannya. Serta

ponakan saya satu-satunya Muhamad Faza Fauzan ‘Adzima yang telah

menghibur dan menghilangkan kejenuhan selama pembuatan skripsi.

12. Sahabat-sahabat tersayang dan seperjuangan, Naila Qonita, Novalda

Pertiwi, Arum Herdela, Desiana Utami, Roosna Sari Mauludina, Faiz

Nur Haryanti, Nurul Fadhilah, dan Fatihatul Mufarrohah, Ghita Tamalia,

yang telah mengingatkan untuk selalu ber’doa dan berusaha, menghibur,

menemani, dan menyemangati selama proses pembuatan skripsi.

13. Teman-teman PGMI 2014 khususnya PGMI B yang senantiasa

menyemagati saya dalam menyelesaikan skripsi.

14. Teman-teman pengajar di Bimbel Gemilang yang selalu memberi ide-

ide baru dalam pengajaran, serta murid-murid kecilku baik di bimbel

dan privat, yang membuatku banyak belajar dari kalian.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan PPKT

ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Demikian ucapan terima kasih yang dapat saya sampaikan dan

iringan do’a selalu semoga segala amal yang kalian berikan akan

mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis sadar, meskipun usaha telah

maksimal tetapi sebagai manusia pastilah terdapat kekurangan. Oleh karena

Page 9: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

viii

itu, dengan senang hati penulis menerima saran dan masukan untuk

kesempurnaan skripsi ini. Penulis sangat berharap semoga karya ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca, dan juga bagi pengembangan pendidikan.

Jakarta, 11 Mei 2018

Penulis,

Siti Rizqia Nurmala

NIM. 11140183000062

Page 10: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN KARYA ILMIAH ................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH ....................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

ABSTRACT ........................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN DAN DIAGRAM ................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 5

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 7

A. Hakikat Pengelolaan Kelas ........................................................................ 7

1. Pengertian Pengelolaan Kelas ............................................................ 7

2. Tujuan Pengelolaan Kelas .................................................................. 10

3. Pendekatan Pengelolaan Kelas ........................................................... 12

4. Prinsip Pengelolaan Kelas .................................................................. 15

5. Keterampilan Pengelolaan Kelas ....................................................... 16

6. Jenis-jenis Pengelolaan Kelas ............................................................ 19

7. Sasaran Pengelolaan Kelas ................................................................. 21

8. Masalah dalam Pengelolaan Kelas ..................................................... 23

Page 11: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

x

9. Pengelolaan Kelas Efektif .................................................................. 24

10. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengelolaan Kelas .................... 25

B. Pembelajaran Tematik ............................................................................... 30

1. Pengertian Pembelajaran Tematik ...................................................... 30

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik .................................................. 32

3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Tematik ...................................... 34

4. Implikasi Pembelajaran Tematik ........................................................ 36

C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 49

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 49

B. Metode Penelitian ...................................................................................... 49

C. Teknik Pemilihan Informan ...................................................................... 50

D. Situasi Sosial ............................................................................................. 51

E. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data .......................................... 51

F. Instrumen Penelitian .................................................................................. 53

G. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ....................................... 58

H. Analisis Data ............................................................................................ 59

I. Data dan Sumber Data .............................................................................. 60

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 62

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 62

1. Sejarah Singkat MI Pembangunan UIN Jakarta ................................. 62

2. Visi dan Misi ...................................................................................... 63

3. Tujuan MI Pembangunan UIN Jakarta .............................................. 64

4. Sarana dan Prasarana .......................................................................... 66

5. Guru dan Tenaga Kependidikan ......................................................... 68

6. Siswa ................................................................................................. 71

B. Deskripsi dan Interpretasi Data ................................................................. 71

1. Prosedur dan Keterampilan Pengeloaan Kelas di Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta ................................................ 72

Page 12: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

xi

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik .................................................. 84

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 93

A. Kesimpulan ............................................................................................... 93

B. Saran .......................................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 97

BIODATA PENULIS .......................................................................................... 187

Page 13: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Relevan ................................................................. 39

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ...................................................... 54

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Observasi ......................................................... 57

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Dokumentasi ................................................... 58

Tabel 4.1 Sarana Bangunan MI Pembangunan UIN Jakarta ........................... 66

Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana MI Pembangunan UIN Jakarta .................... 67

Tabel 4.2 Hasil MIR (Multiple Intelengence Research) Kelas II MI

Pembangunan UIN Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018 ..................... 75

Page 14: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Hasil MIR (Multiple Intelengence Research) Kelas II MI

Pembangunan UIN Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018 ................ 75

Gambar 4.2 Pola Tempat Duduk Perkelompok .............................................. 77

Gambar 4.3 Pola Tempat Duduk Leter U ....................................................... 78

Gambar 4.4 Pola Tempat Duduk Dibagi Dua Bagian ..................................... 78

Gambar 4.5 Mading Kelas, Absensi Kelas, Jurnal dan Penilaian Kelas ......... 80

Gambar 4.6 Rak Sepatu, Loker, dan Karpet ................................................... 81

Gambar 4.7 Meja Guru dan Proyektor ............................................................ 81

Gambar 4.8 Papan Tulis dan AC .................................................................... 82

Gambar 4.9 Kreasi Media Peserta Didik......................................................... 82

Gambar 4.10 Perpustakaan Kelas dan Tempat Makanan Minuman ................. 82

Gambar 4.11 Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Beberapa

Kali Mengadakan Pelatihan Kurikulum Tematik ....................... 83

Gambar 4.12 Buku Tematik Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta ................................................................................. 86

Gambar 4.13 Proses Pembelajaran Menggunakan Media Video ...................... 88

Gambar 4.14 Proses Pembelajaran dengan Model Jigsaw, Metode Diskusi

dan Poster Comment ................................................................... 89

Page 15: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

xiv

DAFTAR BAGAN DAN DIAGRAM

Bagan 4.1 Struktur Organisasi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta ............ 69

Diagram 4.1 Data Pendidik Berdasarkan Status Kepegawaian ........................... 70

Diagram 4.2 Data Pendidik Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 70

Diagram 4.3 Data Pendidik Berdasarkan Rentang Usia ...................................... 71

Diagram 4.4 Data Pendidik Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan ....................... 71

Diagram 4.5 Jumlah Pserta Didik MI Pembangunan UIN Jakarta Tahun

Ajaran 2017/2018 ............................................................................ 72

Page 16: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................... 99

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian...................................................................... 100

Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................................. 101

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ......................................... 102

Lampiran 5 Pedoman Wawancara Guru .......................................................... 104

Lampiran 6 Pedoman Observasi Guru ............................................................. 108

Lampiran 7 Pedoman Observasi Peserta Didik ................................................ 112

Lampiran 8 Pedoman Hasil Wawancara Kepala Sekolah ................................ 115

Lampiran 9 Pedoman Hasil Wawancara Guru Kelas II A ............................... 118

Lampiran 10 Pedoman Hasil Wawancara Guru Kelas II D ............................... 122

Lampiran 11 Pedoman Hasil Wawancara Guru Kelas II H ............................... 126

Lampiran 12 Pedoman Hasil Wawancara Guru Kelas II E ................................ 130

Lampiran 13 Pedoman Hasil Wawancara Guru Kelas II G ............................... 134

Lampiran 14 Pedoman Hasil Observasi Guru Kelas II A .................................. 138

Lampiran 15 Pedoman Hasil Observasi Peserta Didik Kelas II A ..................... 143

Lampiran 16 Pedoman Hasil Observasi Guru Kelas II D .................................. 146

Lampiran 17 Pedoman Hasil Observasi Peserta Didik Kelas II D ..................... 151

Lampiran 18 Pedoman Hasil Observasi Guru Kelas II H .................................. 154

Lampiran 19 Pedoman Hasil Observasi Peserta Didik Kelas II H ..................... 159

Lampiran 20 Transkip Wawancara Kepala Sekolah .......................................... 162

Lampiran 21 Transkip Wawancara Guru Kelas II A ......................................... 165

Lampiran 22 Transkip Wawancara Guru Kelas II H ......................................... 167

Lampiran 23 Transkip Wawancara Guru Kelas II D ......................................... 169

Lampiran 24 Transkip Wawancara Guru Kelas II E .......................................... 171

Lampiran 25 Transkip Wawancara Guru Kelas II G ......................................... 173

Lampiran 26 Catatan Lapangan 01 .................................................................... 175

Lampiran 27 Catatan Lapangan 02 .................................................................... 177

Lampiran 28 Catatan Lapangan 03 .................................................................... 179

Lampiran 29 Uji Referensi ................................................................................ 181

Page 17: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan bagian terpenting dari proses pendidikan dalam

suatu institusi pendidikan, di mana adanya proses interaksi peserta didik dengan

guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan guru agar dapat terjadi proses perolehan

ilmu dan pengetahuan, penguasaan keterampilan, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik, yang nantinya

pencapaian hasil belajar yang telah dirumuskan tidak menyimpang dari tujuan

pembelajaran.

Proses pembelajaran dapat diimplementasikan dengan baik ketika guru

dapat mengelola kelas secara optimal. Pengelolaan kelas merupakan rangkaian

tingkah laku kompleks yang digunakan oleh guru untuk memelihara suasana

kelas sehingga memungkinkan peserta didik belajar dengan hasil yang efisien

dan berkualitas tinggi, guna mencapai tujuan pembelajaran. Pengelolaan kelas

yang optimal akan mempengaruhi proses belajar mengajar di kelas, yang

nantinya menjadi ukuran kemahiran dan tingkat kemampuan peserta didik

dalam menerima pembelajaran yang telah diberikan.

Suharsimi Arikunto dalam buku Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain

berpendapat, bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh

penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu dengan maksud

agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti

yang diharapkan. Pengelolaan kelas yang dimaksud dilihat dari dua segi, yaitu

Page 18: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

2

  

pengelolaan yang menyangkut peserta didik, dan pengelolaan fisik (ruangan,

perabot, alat pelajaran, dan lain-lain).1

Penanggung jawab kegiatan belajar mengajar yang dimaksud adalah guru.

Untuk tercapainya tujuan pembelajaran perlu adanya tindakan yang dapat

mewujudkan terciptanya suasana kelas yang optimal.

Sebagai pengelola kelas, idealnya guru hendaknya dapat mengelola kelas

sebagai proses menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan

mengajar dapat berlansung secara efektif dan efisien, seperti memahami seluruh

karakter peserta didik di kelas, mengorganisasikan peserta didik, mengatur

ruangan kelas, perabot pelajaran di kelas, mengatur peserta didik dalam belajar,

memilih metode belajar mengajar, penghentian perilaku peserta didik yang

menyeleweng perhatian kelas, pemberian ganjaran dengan segera,

pengembangan hubungan yang baik antara guru dan peserta didik, serta

pengembangan aturan permainan dalam kegiatan kelompok.2

Kelas yang dikelola dengan baik akan menunjang jalannya interaksi

edukatif. Sebaliknya, kelas yang tidak dikelola dengan baik akan menghambat

kegiatan pembelajaran. Peserta didik tidak mustahil akan merasa bosan untuk

tinggal lebih lama di kelas. Hal ini akan berakibat mengganggu jalannya proses

interaksi edukatif, terutama pada pembelajaran berbasis tematik (integrated

curriculum), di mana melalui pembelajaran tematik diharapkan akan

menghasilkan proses pembelajaran yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif,

melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

Ditambah lagi dengan dukungan sarana prasarana, serta media yang tercukupi,

sehingga peserta didik termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran dengan

efektif, senang, dan nyaman.

                                                            1 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2015), h. 177. 2 Faizal Djabidi, Manajemen Pengelolaan Kelas, (Malang: Madani, 2017), h. 35.

Page 19: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

3

  

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta merupakan salah satu

sekolah Islam unggulan yang banyak diminati oleh para pelajar. Kurikulum

yang digunakan di sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta yaitu kurikulim 2013

yang berbasis pada pembelajaran tematik. MI Pembangunan UIN Jakarta,

sangat diminati karena gedung sekolah yang megah, lingkungan sekolah yang

asri dan bebas polusi, sarana dan prasarana yang sangat memadai, guru-guru

dan tenaga kerja yang berkompeten, serta sistem pendidikan yang

mengutamakan tentang keislaman dan pembentukan karakter peserta didik.

Banyak sekali prestasi yang sudah diraih oleh sekolah MI Pembangunan UIN

Jakarta, baik prestasi di bidang akademik maupun non akademik. Prestasi di

bidang akademik di antaranya: juara I lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional,

dan juara I lomba cerdas cermat PMR se-jabodetabek. Sedangkan di bidang non

akademik di antaranya: juara I lomba News Casting tingkat nasional, juara I

lomba pencak silat tingkat nasional, dan juara III lomba nasyid se-jabodetabek.

Setelah peneliti melakukan observasi dan praktik mengajar langsung

selama 4 bulan di kelas II MI Pembangunan UIN Jakarta, terdapat 8 lokal kelas

(dari A-H), satu kelas terdapat 29-30 peserta didik. Setiap kelas memiliki sarana

dan prasarana yang cukup lengkap, seperti bangku, meja, white board, AC,

proyektor, lemari guru, loker peserta didik, karpet untuk alas mengaji, dan

berbagai media belajar peserta didik.

Ada beberapa hal yang masih harus menjadi perhatian bagi guru MI

Pembangunan UIN Jakarta dalam mengelola kelas khususnya pada proses

kegiatan pembelajaran tematik. Masih kurangnya keterampilan guru dalam

mengelola kondisi kelas (pengorganisasian peserta didik, pengaturan pola

tempat duduk, pengaturan alat-alat pengajaran, dan pajangan kelas), masih

terdapat reaksi negatif terhadap anggota kelompok peserta didik (bercakap-

cakap, ribut, pergi ke sana ke mari, melakukan tindakan fisik, adanya

kelompok/geng antar peserta didik, dan saling mengucilkan), guru yang terlalu

serius pada saat proses pembelajaran berlangsung, kurangnya hubungan

Page 20: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

4

  

emosional antara guru dengan peserta didik, dan kurangnya keperdulian antar

peserta didik.

Permasalahan di atas merupakan hal penting yang harus diperhatikan

dalam menerapkan pengelolaan kelas yang baik. Gagalnya seorang guru

mencapai tujuan pengajaran sejalan dengan ketidakmampuan guru mengelola

kelas, yang nantinya akan berpengaruh pada keberhasilan proses belajar

mengajar.

Oleh karena itu, guru harus mengenali secara tepat pokok permasalahan

pengelolaan kelas, baik secara perorangan maupun kelompok peserta didik.

Setelah itu, guru harus memahami pendekatan yang cocok dan tidak cocok

untuk dilakukan pada permasalahan tersebut, dan memilih serta menetapkan

pendekatan yang paling tepat untuk memecahkan masalah tersebut.

Dari latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

kajian penelitian dengan judul: Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik

pada Peserta Didik Kelas II MI Pembangunan UIN Jakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Kurangnya keterampilan guru dalam mengelola kondisi kelas pada

pembelajaran tematik (pengajaran yang masih bersifat monoton,

pengorganisasian peserta didik, pengaturan pola tempat duduk, pengaturan

alat-alat pengajaran, dan pajangan kelas). Sehingga peserta didik merasa

bosan, asik dengan dunianya sendiri, dan dengan adanya pengaturan pola

tempat duduk peserta didik dapat melakukan variasi kerja sama secara

berkelompok.

2. Masih terdapat reaksi negatif terhadap anggota kelompok peserta didik

(bercakap-cakap, ribut, pergi ke sana ke mari, melakukan tindakan fisik,

Page 21: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

5

  

adanya kelompok/geng antar peserta didik, dan saling mengucilkan),

sehingga kelas menjadi tidak kondusif dan optimal.

3. Kurangnya hubungan emosional antara guru dengan peserta didik,

sehingga guru kurang peka terhadap kondisi peserta didik, dan peserta

didik tidak perduli dengan arahan yang disampaikan guru.

C. Pembatasan Penelitian

Agar masalah ini dapat dibahas secara terperinci dan tidak meluas,

penelitian dibatasi pada:

1. Fokus penelitian pengelolaan kelas terhadap guru kelas dan peserta didik

kelas II A, D, dan H MI Pembangunan UIN Jakarta.

2. Proses pengelolaan kondisi kelas II A, D, dan H yang mencakup

pengorganisasian peserta didik, pengajaran yang dilakukan oleh guru,

pengaturan pola tempat duduk, pengaturan alat-alat pengajaran, dan

pajangan kelas.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini yaitu: bagaimana proses kegiatan pengelolaan kelas dalam

pembelajaran tematik kelas II MI Pembangunan UIN Jakarta?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses

kegiatan pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik pada peserta didik

kelas II MI Pembangunan UIN Jakarta.

Page 22: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

6

  

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Kegunaan Teoretis

a. Menambah informasi untuk dunia pendidikan Indonesia, terutama

terhadap guru mengenai pengelolaan kelas.

b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan mengenai

pengelolaan kelas pada pembelajaran tematik.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini berguna sebagai pembelajaran

sekaligus pemahaman mengenai pengelolaan kelas dalam

pembelajaran tematik, dan mempersiapkan diri sebagai guru kelas

yang profesional.

b. Bagi program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI),

hasil penelitian ini dapat menambah khazanah pengetahuan,

melengkapi dan memberikan informasi yang berharga mengenai

pengelolaan kelas pada pembelajaran tematik.

c. Bagi sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta, sebagai

evaluasi dasar mengenai pengelolaan kelas khususnya pada

pembelajaran tematik.

d. Bagi pembaca, memberikan tambahan informasi penelitian, sebagai

bahan referensi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya

yang sejenis.

Page 23: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

 

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas.

Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola”, ditambah awal “pe”

dan akhiran “an”. Istilah lain dari kata pengelolaan adalah “manajemen”.

Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu management,

yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.3

Pengelolaan kelas dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto dalam buku Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, pengelolaan kelas yaitu sekelompok peserta didik yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. Dalam pernyataannya yang lain menegaskan bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Pengelolaan kelas yang dimaksud dilihat dari dua segi, yaitu pengelolaan yang menyangkut peserta didik, dan pengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat pelajaran, dan lain-lain).4 Dua komponen yang menyangkut pengelolaan peserta didik dan fisik/ruangan kelas, merupakan dua unsur penting yang harus diperhatikan oleh guru dalam pengelolaan kelas yang efektif.

Sedangkan menurut Ika Nurdiana A, “pengelolaan kelas adalah

kegiatan yang dilakukan guru yang ditunjukan untuk menciptakan kondisi

kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang

optimal”.5

                                                            3 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2015), h. 174. 4 Ibid,. h. 175. 5 Ika Nurdiana Azizah, dkk, “Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Kelas Rendah pada

Pembelajaran Tematik di SD”, Joyful Learning Journal, Vol. 2, 2017, h. 2.

Page 24: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

8

 

Pengelolan kelas dikemukakan oleh Beetlestone dalam Nafi Isbadrianingtyas, bahwa peserta didik akan merasa senang ketika guru melakukan modifikasi tempat duduk, peserta didik merasa nyaman ketika kelas dalam keadaan bersih, peserta didik sering melakukan pemajangan mading dalam satu minggu dua kali. Pembelajaran tematik memang memfasilitasi peserta didik dengan lingkungan yang nyaman sehingga diperlukan sisi kreatif dari guru untuk mengatur kelasnya. Iklim kelas yang mendukung dapat mendorong terciptanya respon-respon peserta didik secara alami.6

Menurut Sunaryo dan Nyoman dalam Sunhaji, “perlunya kemampuan

mengelola kelas yang dimiliki oleh seorang guru karena pembelajaran adalah

proses membantu peserta didik belajar, yang ditandai dengan perubahan

perilaku baik dalam aspek kognitif maupun psikomotorik.”7

Pengelolaan kelas dikemukakan oleh Sudirman N dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, dkk merupakan upaya mendayagunakan potensi kelas. Ditambah lagi oleh Hadari Nawawi dengan mengatakan bahwa kegiatan pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan peserta didik.8

Menurut Faizal Djabidi, “kegiatan mengelola kelas sebagai proses

menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan mengajar

dapat berlangsung secara efektif dan efisien seperti melalui pemberian

ganjaran dengan segera, pembangunan hubungan yang baik antara guru dan

                                                            6 Nafi Isbadrianingtyas, dkk, “Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah

Dasar”, Jurnal Pendidikan, Vol. 1, Nomor. 5, Mei 2016, h. 903. 7 Sunhaji, “Konsep Manajemen Kelas dan Implikasinya dalam Pembelajaran”, Jurnal

Kependidikan, Vol. 2. Nomor. 2. November 2014, h. 35. 8 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2015), h. 177.

Page 25: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

9

 

peserta didik serta pengembangan aturan permainan dalam kegiatan

kelompok”.9

Manajemen atau pengelolaan kelas pada peserta didik bisa pula diartikan sebagai suatu proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan peserta didik di suatu sekolah mulai dari perencanaan, penerimaan peserta didik, pembinaan yang dilakukan selama peserta didik berada di sekolah, dengan kata lain manajemen tersebut bukanlah dalam bentuk kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik saja, meliputi aspek yang lebih luas, yang secara operasioanl dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.10

Definisi pengelolaan kelas, yang dikutip dari informasi

pendidikan nasional, setidaknya ada lima, yakni: a. Pengelolaan kelas yang bersifat otoritatif, yakni seperangkat

kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas, disiplin sangat diutamakan.

b. Pengelolaan kelas yang bersifat permisif, yakni pandangan ini menekankan bahwa tugas guru adalah memaksimalkan perwujudan kebebasan peserta didik dalam hal ini guru membantu peserta didik untuk merasa bebas melakukan hal yang ingin dilakukannya.

c. Pengelolaan kelas yang berdasarkan prinsip-prinsip pengubahan tingkah laku (behavior modification), yaitu seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan.

d. Pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosial emosional yang positif didalam kelas. Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa kegiatan akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik.

e. Pengelolaan kelas yang berdasar pada anggapan bahwa kelas merupakan sistem sosial dengan proses kelompok (group process) sebagai intinya. Dengan demikian, kehidupan kelas sebagai kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang amat

                                                            9 Faizal Djabidi, Manajemen Pengelolaan Kelas, (Malang: Madani, 2017), h. 35. 10 Nur Hamiyah dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta:

Prestasi Pustakaraya, 2015), Cet. I, h. 35.

Page 26: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

10

 

berarti terhadap kegiatan belajar, meskipun belajar dianggap sebagai proses individual.11

Dari pengertian berbagai para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa,

pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan

memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi

gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain, kegiatan-

kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal

dalam proses belajar mengajar. Yang termasuk kedalam hal ini misalnya

adalah, penghentian tingkah laku peserta didik yang menyelewengkan

perhatian kelas, pemberian hadian bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas

oleh peserta didik, atau penetapan norma kelompok yang produktif. Dari sini

dapat diperjelas bahwa pengelolaan kelas lebih berfokus bagaimana peserta

didik itu dapat terlibat sebagai pelaksana kegiatan dan pelaku kegiatan yang

dapat diperdayakan sedemikian rupa, sehingga peserta didik dapat

mengembangkan segala potensi yang dimiliki.

2. Tujuan Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas dilakukan agar suasana belajar di kelas tetap

menyenangkan dan sesuai dengan perencanaan yang dicanangkan oleh guru

dalam upaya mencerdaskan peserta didik, sebagaimana terkandung dalam

tujuan pendidikan.

Adapun tujuan pengelolaan kelas menurut Pupuh Fathurrohman adalah sebagai berikut: a. Speed, artinya peserta didik dapat belajar dalam percepatan

proses dan progress, sehingga membutuhkan waktu yang relatif singkat.

b. Simple, artinya kelas menjadi kondusif, dan materi menjadi sederhana dan mudah dicerna.

                                                            11 Ibid., h. 38.

Page 27: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

11

 

c. Self-confidence, artinya peserta didik dalam belajar dengan penuh percaya diri, menganggap dirinya sehingga dapat berprestasi.12

Menurut Husni El Hilali bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut: a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai

lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.

b. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.

c. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual peserta didik dalam kelas.

d. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.13

Sedangkan menurut Faizal Djabidi, tujuan pengelolaan kelas secara khusus dibagi menjadi dua: a. Tujuan untuk peserta didik:

1) Mendorong peserta didik untuk mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah laku dan kebutuhan untuk mengontrol diri sendiri.

2) Membantu peserta didik untuk mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan dan bukan kemarahan.

3) Membangkitkan rasa tanggung jawab untuk melibatkan diri dalam tugas maupun pada kegiatan yang diadakan.

b. Tujuan untuk guru: 1) Untuk mengembangkan pemahaman dalam penyajian

pelajaran dengan pembukaan yang lancar dan kecepatan yang tepat.

2) Untuk dapat menyadari akan kebutuhan peserta didik dan memiliki kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada peserta didik.

                                                            12 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika

Aditama, 2009), h. 104. 13 Husni El Hilali, “Pentingnya Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran”, Jurnal Edu-Bio, Vol. 3,

2012, h. 131.

Page 28: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

12

 

3) Untuk mempelajari cara merespon tingkah laku peserta didik yang mengganggu secara efektif.

4) Untuk memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif yang dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah laku peserta didik yang muncul di dalam kelas.14

Berbagai tujuan pengelolaan kelas tersebut mengacu pada penciptaan

kondisi belajar yang efektif dan menyenangkan. Kondisi kelas tersebut

mampu menunjang semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Peserta didik yang memiliki semangat yang tinggi dalam mengikuti

pembelajaran, akan berpengaruh terhadap pemahaman serta prestasi belajar

peserta didik.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah

menyediakan, menciptakan, dan memelihara kondisi yang optimal di dalam

kelas sehingga peserta didik dapat belajar dan bekerja dengan baik, yang

memungkinkan peserta didik berbuat sesuai dengan kemampuannya dan

mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif dan efisien. Selain itu, tujuan

pengelolaan kelas yaitu menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam

kegiatan belajar peserta didik dalam lingkungan sosial, emosional, dan

intelektual dalam kelas. Fasilitas itu memungkinkan peserta didik belajar dan

bekerja, tercapainya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana

disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta keterampilan

pada peserta didik.

3. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi

terkait dengan berbagai faktor. Permasalahan peserta didik adalah faktor

utama yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan semangat

peserta didik baik secara kelompok maupun secara individu. Interaksi di

                                                            14 Faizal Djabidi, Manajemen Pengelolaan Kelas, (Malang: Madani, 2017). h. 42.

Page 29: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

13

 

dalam kelas yang terjadi antara guru dengan peserta didik maupun peserta

didik dengan peserta didik, tergantung pada pendekatan yang digunakan

guru dalam mengelola kelas.

Pendekatan pengelolaan kelas yang dapat dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut: a. Pendekatan individual. Hal pertama yang harus dilakukan

oleh guru sebelum mengelola kelas adalah memahami karakter setiap masing-masing peserta didik, di antaranya: gaya belajar masing-masing siswa yang berbeda-beda, cara mengemukakan pendapat, cara berpakaian, daya serap tingkat kecerdasan, dan lain sebagainya.

b. Pendekatan kelompok. Pendekatan ini sewaktu-waktu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial peserta didik. Hal ini didasari oleh setiap makhluk berkencenderungan untuk hidup bersama (homo socius).

c. Pendekatan edukatif. Pendekatan ini merupakan sikap dan perbuatan yang dapat dilakukan guru sebagai bentuk pengajaran dan penanaman nilai kebaikan yang bagi peserta didik, baik dalam pembiasaan cara belajar ataupun apabila peserta didik melakukan kesalahan.

d. Pendekatan keagamaan. Pendekatan ini tidak hanya dalam pelajaran keagamaan, namun dapat disisipkan pada pelajaran umum sebagai bentuk pembiasaan jiwa religious sehingga menyatu dengan nilai agama.15

Pendekatan apabila dikaitkan dengan pengelolaan kelas merupakan

kegiatan dalam proses belajar mengajar agar berjalan agar sesuai dengan

kaidah atau norma yang dilakukan oleh guru menuju pembelajaran yang

berkualitas, kompeten, dan profesional.

Pupuh Fathurrohman mengemukakan bahwa adanya interaksi yang optimal tergantung pada pendekatan yang digunakan oleh guru dalam melakukan pengelolaan kelas, antara lain: a. Pendekatan kekuasaan. Setiap kelas memiliki peraturan serta

tata tertib yang harus dipatuhi oleh peserta didik. Dengan penggunaan pendekatan ini guru harus menyampaikan tata

                                                            15 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2015), h. 54.

Page 30: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

14

 

tertib serta aturan sehingga kondisi kelas tetap tertib dan kondusif.

b. Pendekatan ancaman. Pendekatan ini menggunakan sindiran, larangan, paksaan bahkan hukuman sebagai alat pendidikan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan efek jera pada peserta didik.

c. Pendekatan kebebasan. Pendekatan ini digunakan dengan tujuan agar mampu memberikan serta meningkatkan perasaan bebas pada peserta didik, sehingga peserta didik akan lebih leluasa dalam mengikuti pembelajaran.

d. Pendekatan resep. Kelas memiliki daftar yang berisi hal apa saja yang dapat dilakukan guru dan hal yang tidak boleh dilakukan oleh guru.

e. Pendekatan pengajaran. Pada setiap kelas terdapat suatu masalah yang timbul. Permasalahan tersebut dapat diatasi salah satunya dengan menjadikan proses pengajaran sebagai alat untuk mengurangi perilaku menyimpang pada peserta didik.

f. Pendekatan perubahan. Tingkah laku dan interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik dapat berdampak positif maupun negatif. Diharapkan guru dapat memberikan dorongan, maupun penguatan dengan cara memberikan dukungan, pujian maupun hadiah. Sedangkan pada peserta didik yang bersikap negatif, guru mampu melakukan pencegahan dengan cara menegur atau melontarkan kalimat sindiran. Dengan begitu, diharapkan perilaku peserta didik yang positif dapat berkembang dan perilaku peserta didik yang negatif dapat berkurang.

g. Pendekatan suasana emosional dan hubungan sosial. Guru harus membuat kelas yang kondusif dan menyenangkan akan peserta didik menjadi nyaman dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

h. Pendekatan proses kelompok. Pembentukan kelompok di dasarkan pada karakter setiap sehingga dalam kelompok tersebut dapat tejalin suasan akrab, menyenangkan, dan antar kelompok terjadi persaingan secara sehat.

i. Pendekatan elektis atau pluralistik. Yaitu pengelolaan jelas yang berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk menciptakan dan

Page 31: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

15

 

mengkondisikan kelas dan suasana belajar agar berjalan efektif dan efisien.16

Berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas di atas merupakan

upaya-upaya atau cara alternatif yang dapat dilakukan oleh guru untuk

menciptakan keharmonisan hubungan antara guru dengan peserta didik, serta

tingginya kerja sama antara guru dan peserta didik yang tersimpul dalam

bentuk interaksi.

4. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas

Dalam sebuah kelas, pasti akan selalu timbul permasalahan yang

mengganggu keberlangsungan proses pembelajaran. Guna mengurangi

permasalahan tersebut, dipergunakanlah prinsip-prinsip pengelolaan kelas.

Di samping itu prinsip pengelolaan kelas berfungsi sebagai motivasi peserta

didik untuk belajar secara sungguh-sungguh. Hal ini didominasi dengan

penataan kelas yang nyaman dan tidak menetap atau perlu terus

dikembangkan.

Sebagaimana diungkapkan oleh Syaiful Djamarah Aswan Zain yakni sebagai berikut: a. Hangat dan antusias. Hangat dan antusias diperlukan dalam

belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab dengan peserta didik didik selalu menunjukan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.

b. Tantangan. Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar.

c. Bervariasi. Penggunaan alat atau media atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dengan peserta didik akan mengurangi munculnya gangguan dan meningkatkan perhatian peserta didik.

d. Keluwesan. Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan

                                                            16 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika

Aditama, 2009), h. 105.

Page 32: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

16

 

munculnya gangguan peserta didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.

e. Penekanan pada hal-hal positif. Mengupayakan hal-hal yang positif bagi peserta didik dan menghindari sejauh mungkin kesalahan yang dapat memancing para peserta didik untuk bersikap negatif kepada guru.

f. Penanaman disiplin diri. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah peserta didik dapat mengembangkan disiplin diri. Karena itu guru sebaiknya selalu mendorong peserta didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru hendaknya menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin peserta didik disiplin dalam segala hal.17

Prinsip-prinsip tersebut digunakan agar suasana di kelas serta

interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik maupun peserta didik

dengan peserta didik dapat berjalan dengan baik. Selain itu, berbagai prinsip

pengelolaan kelas mampu menciptakan rasa nyaman bagi peserta didik

selama mengikuti proses pembelajaran.

5. Keterampilan Pengelolaan Kelas

Keterampilan mengelola kelas mencakup penciptaan dan pemeliharaan

iklim pembelajaran yang kondusif, sehingga terciptanya suasana kelas yang

nyaman dan menyenangkan.

Menurut Melvin L. Silberman ada beberapa cara keterampilan yang dapat digunakan guru untuk dalam menciptakan iklim pengelolaan kelas, sebagai berikut: a. Menstimulasi diskusi dalam proses pembelajaran untuk

mengintensifkan dialog dan debat tentang persoalan-persoalan utama dalam materi yang diajarkan.

b. Guru membuat pancingan dalam pembahasan, agar peserta didik mau merumuskan dan mengajukan pertanyaan.

c. Belajar secara mandiri, untuk melatih tanggung jawab peserta didik dalam menyelasaikan tugas individu.

                                                            17 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2015), h. 185-186.

Page 33: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

17

 

d. Pembelajaran afektif dilakukan agar peserta didik dapat memahami perasaan, nilai-nilai, dan sikap mereka.

e. Mengembangkan keterampilan peserta didik pada materi-materi tertentu.18

Menurut E Mulyasa, Keterampilan mengelola kelas

mencakup penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran yang kondusif, diantaranya sebagai berikut: a. Menunjukkan sikap tanggap dengan cara: memandang secara

seksama, mendekati, memberikan pernyataan dan memberi reaksi terhadap gangguan di kelas.

b. Membagi perhatian secara visual dan verbal. c. Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan

peserta didik dalam pembelajaran. d. Memberi petunjuk yang jelas. e. Memberi teguran secara bijaksana. f. Memberi penguatan ketika diperlukan.19

Keterampilan pengelolaan kelas juga berhubungan dengan

pengedalian kondisi belajar, yang bisa dilakukan dengan modifikasi perilaku, mengelola kelompok, menemukan dan mengatasi perilaku negatif. a. Modifikasi perilaku dengan cara:

1) Mengajarkan perilaku baru dengan contoh dan pembiasaan,

2) Meningkatkan perilaku yang baik melalui hadiah dan peguatan,

3) Mempertahankan perilaku baik dengan penciptaan lingkungan,

4) Mengurangi perilaku buruk dengan hukuman. b. Mengelola kelompok, dengan cara: meningkatkan kerjasama

dan keterlibatan, serta menangani konflik, dan memperkecil masalah yang timbul.

c. Menemukan dan mengatasi perilaku negatif, dengan cara: mendorong peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya, menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi.20

                                                            18 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nuansa,

2012). h. 116. 19 E Mulyasa, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset, 2014), Cet. I, h. 43. 20 Ibid., h. 43.

Page 34: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

18

 

Menurut Usman dalam Ika Nurdiana A, keterampilan-

keterampilan yang harus dikuasai guru meliputi: keterampilan bertanya (questioning skills), keterampilan memberi penguatan (reinforcement skills), keterampilan mengadakan variasi (variation skills), keterampilan menjelaskan (explaning skills), keterampilan membuka dan menutup pelajaran (set induction and closure), keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar perorangan.21

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 22 tahun 2016 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran, keterampilan pengelolaan kelas meliputi: a. Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik

peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;

b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik;

c. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;

d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik;

e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;

f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;

g. Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi;

h. Guru menghargai pendapat peserta didik; i. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi; j. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata

pelajaran yang diampunya; dan

                                                            21 Ika Nurdiana Azizah, dkk, “Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Kelas Rendah pada

Pembelajaran Tematik di SD”, Joyful Learning Journal, Vol. 2, 2017, h. 4.

Page 35: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

19

 

k. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.22

Keterampilan ini terkait dengan kemampuan peserta didik

untuk berinisiatif dan mengendalikan kegiatan pembelajaran sedemikian sehingga berjalan secara optimal, efisien, dan efektif. Keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik adalah: 1) Menunjukkan sikap tanggap dengan cara: memandang secara

seksama, mendekati, memberikan pernyataan dan memberi reaksi terhadap gangguan di kelas.

2) Membagi perhatian secara visual dan verbal. 3) Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan

peserta didik dalam pembelajaran. 4) Memberi petunjuk yang jelas. 5) Memberi teguran secara bijaksana. 6) Memberi penguatan ketika diperlukan.23

Keterampilan pengelolaan kelas merupakan kemampuan yang harus

dimiliki oleh guru untuk mengendalikan kegiatan pembelajaran dalam

mengelola kelas, menciptakan dan mempertahankan kelas yang kondusif,

yang nantinya keterampilan tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan

kebutuhan dalam proses pembelajaran.

6. Jenis-Jenis Pengelolaan Kelas

Menurut Nurhadi dalam buku Faizal Djabidi, upaya untuk

menciptakan dan mempertahankan suasana yang diliputi oleh motivasi

belajar peserta didik yang tinggi dapat dilakukan secara preventif maupun

secara kuratif.

a. Pengelolaan Kelas yang Bersifat Preventif

Pengelolaan kelas dikatakan secara preventif apabila upaya yang

dilakukan atas dasar inisiatif guru untuk menciptakan kondisi baru yang

                                                            22 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2016 Tentang

Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. sdm.data.kemdikbud.go.id/ SNP/ dokumen/Permendiknas No 22 tahun 2016.pdf.

23 Panduan Magang II Terintegrasi dengan Mata Kuliah Pengajaran Mikro UNY (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2017), h. 12.

Page 36: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

20

 

menguntungkan bagi proses belajar mengajar. Pengelolaan kelas yang

bersifat preventif ini dapat berupa tindakan, contoh atau pemberian

informasi yang dapat diberikan kepada peserta didik sehingga akan

berkembang motivasi yang tinggi, atau agar motivasi yang baik itu tidak

akan dinodai oleh tindakan peserta didik yang menyimpang sehingga

mengganggu proses pembelajaran di kelas.

b. Pengelolaan Kelas yang Bersifat Kuratif

Pengelolaan kelas secara kuratif adalah pengelolaan kelas yang

dilaksanakan karena terjadi penyimpangan pada tingkah laku peserta

didik sehingga mengganggu jalannya proses pembelajaran. Dalam hal

ini kegitan pengelolaan kelasakan berusaha menghentikan tingkah laku

yang menyimpang tersebut dan kemudian mengarahkan terciptanya

tingkah laku peserta didik yang mendukung terselenggaranya proses

pembelajaran dengan baik.

Guru harus mengetahui pusat perhatian peserta didik pada waktu

mengikuti pelajaran dalam kelas. Apakah peserta didik di kelas tekun

mengikuti dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran atau tidak. Dari

sorot mata atau gerak-gerik peserta didik dapat diketahui apakah mereka

sudah tertuju dan mengikuti dengan baik proses pembelajaran ataukah

mengganggu proses kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat diketahui

ketika peserta didik ditunjuk untuk menjawab atau melakukan perintah

guru, akan memberikan jawaban yang salah atau terlihat terkejut.

Jenis-jenis pengelolaan kelas dapat dijadikan sebagai acuan untuk

guru untuk mempertahankan kondisi kelas yang optimal dalam rangka

pengelolaan kelas. Apabila terdapat peserta didik yang menimbulkan

gangguan pada saat kegiatan pembelajaran, guru dapat menggunakan

seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku peserta didik.24

                                                            24 Faizal Djabidi, Manajemen Pengelolaan Kelas, (Malang: Madani, 2017), h. 62. 

Page 37: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

21

 

7. Sasaran Pengelolaan Kelas

Sasaran pengelolaan kelas itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Pengelolaan Fisik

Pengelolaan kelas yang fisik ini berkaitan dengan ketatalaksanaan

atau pengaturan kelas yang merupakan ruangan yang dibatasi oleh

dinding tempat peserta didik, dengan harapan proses belajar mengajar

dapat berlangsung efektif dan efisien.25

Menurut Ahmad Rohani dalam buku Syaiful Bahri Djamarah, pengelolaan kelas bersifat fisik ini meliputi: 1) Ruangan

Ruangan tempat belajar harus memungkinkan semua bergerak leluasa tidak desak-desakan dan tidak saling mengganggu antara peserta didik pada saat melakukan aktifitas belajar.

2) Pengaturan Tempat Duduk Dalam mengatur tempat duduk yang paling penting

adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dimana dengan demikian guru sekaligus dapat mengontrol tingkah laku peserta didik. Karena pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar.

3) Ventilasi Ventilasi harus cukup menjamin kesehatan peserta

didik, jendela harus cukup besar sehingga memungkinkan panas cahaya matahari masuk, udara sehat dengan ventilasi yang baik, dan peserta didik harus dapat melihat tulisan dengan jelas (tulisan di papan, pada buletin board, buku bacaan, dan sebagainya).

4) Pengaturan Penyimpanan Barang-barang Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus

yang mudah dicapai. Barang-barang yang karena nilai praktisnya tinggi dan dapat disimpan di ruang kelas seperti buku pelajaran, pedoman kurikulum, kartu pribadi, dan sebagainya, hendaknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu gerak kegiatan peserta didik.26

                                                            25 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2015), h. 204. 26 Ibid., 204.

Page 38: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

22

 

b. Pengelolaan Peserta Didik

Pengelolaan peserta didik ini berkaitan dengan pemberian

stimulus dalam rangka membangkitkan dan mempertahankan kondisi

motivasi peserta didik untuk secara sadar berperan aktif dan terlibat

dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Manivestasinya

dapat berbentuk kegiatan, tingkah laku, suasana yang diatur atau

diciptakan guru dengan menstimulasi peserta didik agar ikut serta

berperan aktif dalam proses pendidikan dan pembelajaran secara penuh.

Masalah yang perlu diperhatikan untuk membuat iklim kelas yang sehat

dan efektif sebagai berikut:

1) Bila situasi kelas memungkinkan peserta didik belajar secara

maksimal, fungsi kelompok harus diminimalkan.

2) Manajemen kelas harus memberi fasilitas untuk mengembangkan

kreatifitas dan kerjasama.

3) Anggota-anggota kelompok harus diberi kesempatan berpartisispasi

dalam pengambilan keputusan yang memberi efek kepada

hubungan dan kondisi belajar.

4) Anggota-anggota kelompok harus dibimbing dalam menyelesaikan

kebingungan, ketegangan, dan perasaan tertekan.

5) Perlu diciptakannya persahabatan dan kepercayaan yang kuat antar

peserta didik.27

Untuk menciptakan iklim kelas yang sehat dan efektif, guru harus

mengetahui kondisi peserta didik terlebih dahulu, guru juga perlu melakukan

pengelompokan kerja yang memberikan manfaat bagi peserta didik agar

mereka bisa bekerjasama dalam tugasnya sehingga proses pembelajaran bisa

terlaksana dengan baik dan lancar.

                                                            27 Ibid., h. 204.

Page 39: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

23

 

8. Masalah Pengelolaan Kelas

Masalah pengelolaan kelas seringkali terjadi dalam pelaksanaan

pembelajaran. Masalah ini merupakan penyimpangan dari apa yang

diharapkan dan direncanakan, sehingga menjadi rintangan untuk

mencapainya suatu tujuan pembelajaran.

Menurut Made Pidarta dalam buku Pupuh Fathurrohman, masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku siswa adalah sebagai berikut: a. Kurangnya kesatuan antar peserta didik, karena perbedaan

gender (jenis kelamin), rasa tidak senang, atau persaingan tidak sehat.

b. Tidak ada standar perilaku dalam kerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap, pergi kesana-kemari, dan sebagainya.

c. Terkadang timbul reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya ribut, bermusuhan, mengucilkan, merendahkan, kelompokn bodoh, dan sebagainya.

d. Kelas mentolelir kekeliruan-kekeliruan temannya, ialah mendorong perilaku peserta didik yang keliru.

e. Mudah bereaksi negatif atau terganggu, misalnya bila didatangi monitor, tamu-tamu, iklim yang berubah, dan sebagainya.

f. Moral rendah, permusuhan, sikap agresif, misalnya dalam lembaga dengan alat-alat yang kurang, kekurangan uang, dan sebagainya.

g. Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasi yang baru, dan sebagainya.28

Masalah yang terjadi dalam pengelolaan kelas merupakan bentuk

penyimpangan-penyimpangan yang menghambat proses pengelolaan kelas

secara optimal, di antaranya adalah perilaku peserta didik, seperti: terjadinya

reaksi negatif, moral yang rendah, dan tidak mampu beradaptasi.

                                                            28 Pupuh Fathurahmah dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika

Aditama, 2007). h. 125.

Page 40: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

24

 

Selain itu penyebab timbulnya masalah dalam pengelolaan kelas

adalah sebagai berikut:

a. Hilangnya hubungan komunikasi antara guru dan peserta didik.

b. Sistem pembelajaran yang masih monoton, dan kurang profesionalnya

guru dalam menggunakan metode, strategi, ataupun media.

c. Lingkungan sekolah yang kurang kondusif.

d. Tidak ada kreativitas dari guru, peserta didik, maupun lingkungan

sekolah.

e. Tidak ada batasan waktu belajar.

f. Tidak ada kerja sama antara guru, peserta didik, dan orangtua.29

Ada dua masalah yang seringkali terjadi di kelas, yaitu masalah

pengajaran dan masalah pengelolaan kelas. Masalah pengajaran harus

ditangani dengan pemecahan yang bersifat pengelolaan.

9. Pengelolaan Kelas yang Efektif

Bila kelas diberikan batasan sebagai kelompok orang yang belajar

bersama, yang mendapatkan pengajaran dari guru, maka di dalamnya

terdapat orang-orang yang melakukan kegiatan belajar dengan karakteristik

masing-masing yang berbeda dari yang satu dengan yang lainnya.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, untuk mengelola kelas yang efektif perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan

tertentu, yang dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.

b. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu peserta didik pada waktu tertentu, tetapi bagi semua peserta didik atau kelompok.

c. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku-perilaku masing-masing individu dalam kelompok itu. Kelompok mempengaruhi individu-individu dalam hal

                                                            29 Faizal Djabidi, Manajemen Pengelolaan Kelas, (Malang: Madani, 2017), h. 97.

Page 41: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

25

 

bagaimana mereka memandang dirinya masing-masing dan bagaimana mereka dalam belajar.30

Pengelolaan kelas yang efektif dapat terjadi bila guru menggunakan

upaya-upaya seperti: diskusi dan proyek kelompok kecil, melatih peserta

didik untuk presentasi dan debat terkait materi, latihan melalui pengalaman,

pengalaman kelapangan, simulasi dan studi kasus. Hal tersebut akan

menciptakan gaya belajar mengajar aktif yang sangat sesuai dengan masa

kini. 31

Menurut Radno Harsanto untuk mengelola kelas secara efektif harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Memahami jenis kelas dan karaktek peserta didik. b. Membuat kelompok belajar peserta didik. c. Mengadakan analisis sosial. d. Mengefektifkan papan tulis di kelas. e. Mengefektifkan posisi tempat duduk peserta didik. f. Mengembangkan pemetaan bahan. g. Memanfaatkan perpustakaan kelas. h. Mengembangkan kemampuan bertanya. i. Mengatasi masalah disiplin di kelas.32

Pengelolaan kelas yang efektif harus dilakukan sebagai usaha untuk

menghilangkan atau memperkecil permasalahan-permasalahan yang terkait

dengan pengelolaan kelas, seperti kurangnya kesatuan, tidak adanya standar

perilaku dalam bekerja kelompok, reaksi negatif terhadap anggota

kelompok, dan lain sebagainya.

10. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengelolaan Kelas

Tindakan pengelolaan kelas seorang guru dapat efektif jika guru dapat

mengidentifikasi dengan tepat masalah yang sedang dihadapi, sehingga pada

                                                            30 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2015), h. 214. 31 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nuansa,

2012). h. 29. 32 Radno Harsanto, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, (Yogyakarta: Kanisius, 2007). h. 40.

Page 42: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

26

 

saat terjadi hambatan dapat menemukan strategi yang tepat untuk

menanggulanginya.

a. Faktor Pendukung

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pembelajaran

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor internal (fakor dari dalam peserta didik), yakni keadaan atau

kondisi jasmani dan rohani peserta didik.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi

lingkungan sekitar peserta didik.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni sejenis

upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-

materi pelajaran.33

Faktor di atas dalam banyak hal saling berkaitan dan mempengaruhi

satu sama lain. Dalam hal ini seorang guru yang kompeten dan profesional

diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya

kelompok peserta didik yang menunjukan kegagalan dengan berusaha

mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka.

Ketiga faktor di atas meliputi beberapa aspek:

a. Faktor Internal Peserta Didik

1) Aspek Fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menadai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya,

dapat mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam

mengikuti pelajaran. Kondisi organ-organ khusus peserta didik

seperti tingkat kesehatan indera pendengar, dan indera penglihat,

juga sangat mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam

                                                            33 Faizal Djabidi, Manajemen Pengelolaan Kelas, (Malang: Madani, 2017), h. 108-118.

Page 43: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

27

 

meyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di

kelas.

2) Aspek Psikologis

a) Intelegensi Peserta Didik

b) Sikap Peserta Didik

c) Bakat Peserta Didik

d) Minat Peserta Didik

b. Faktor Eksternal Peserta Didik

1) Faktor Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial seperti para guru, staf administrasi, dan

teman-teman kelas yang mempengaruhi semangat belajar peserta

didik. Selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial peserta didik

adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di

sekitar perkampungan peserta didik. Kondisi masyarakat yang

kumuh yang serba kekurangan, dan anak-anak pengangguran, maka

hal tersebut akan mempengaruhi aktifitas belajar peserta didik.

Paling tidak peserta didik tersebut akan menemukan kesulitan

ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam

alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimilikinya.

a) Faktor Lingkungan Non-Sosial

b) Faktor Pendekatan Belajar

c. Faktor Penghambat

Adapun masalah pengelolaan kelas yang bersumber pada peserta

didik dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu masalah

individual dan masalah kelompok.

Menurut R. Dreikus dan P. Cassel dalam buku Faizal Djabidi, bahwa masalah pengelolaan kelas individual dibedakan menjadi empat macam, yaitu: 1) Tingkah laku yang ingin mendapat perhatian, misalnya

dengan membadut atau ramai di kelas.

Page 44: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

28

 

2) Tingkah laku yang ingin menunjukan kekuatan, misalnya membandel, membantah, bertindak emosional.

3) Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain, misalnya memukul, menggigit, dan lain sebagainya.

4) Peragaan ketidakmampuan, yaitu dalam bentuk sama sekali menolak untuk mencoba melakukan apapun karena yakin banyak kegagalan yang menjadi bagiannya. Misalnya berlagak menyerah atau tidak berdaya, pasif, apatis, acuh tak acuh, atau bahkan menolak sama sekali melakukan apapun.34

Masalah yang dihadapi guru dalam kelas bisa terjadi kapan saja.

Masalah ini datang dari berbagai tingkah laku yang ditimbulkan oleh peserta

didik yang ingin mencari perhatian ataupun berbuat sesuatu yang dapat

mengganggu proses pembelajaran. Untuk itu guru harus melakukan

pendekatan dengan peserta didik tersebut dan berusaha mencari solusi yang

tepat untuk menghadapinya.

L. V. Johnson dan M. A. Bany dalam buku Faizal Djabidi, mengemukakan enam kategori masalah kelompok dalam pengelolaan kelas, yaitu: 1) Kelas kurang kohersif (kompak), misalnya ada perbedaan

jenis kelamin, suku, dan tingkatan sosio-ekonomi dan sebagainya.

2) Kelas bereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya. Misalnya mengejek anggota kelas.

3) Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok, misalnya memberi semangat kepada badut kelas.

4) Kelompok mudah sekali dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.

5) Semangat kerja rendah, lamban, dan malas. Misalnya semacam aksi protes kepada guru karena menganggap tugas ang diberikan kurang adil.

6) Kelas sukar menyesuaikan diri dengan keadaan baru, misalnya perubahan jadwal dan pergantian guru.35

                                                            34 Ibid., h. 108-118. 35 Ibid., h. 108-118.

Page 45: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

29

 

Selain itu ada dua faktor penghambat dalam pengelolaan kelas,

sebagai berikut:

a. Faktor Guru

Telah dijelaskan di atas bahwa guru pun bisa merupakan faktor

penghambat dalam pelaksanaan penciptaan suasana yang

menguntungkan dalam proses pembelajaran. Faktor penghambat yang

datang dari guru berupa:

1) Tipe Kepemimpinan Guru

2) Gaya Mengajar Guru yang Monoton

3) Kepribadian Guru

4) Pengetahuan Guru

5) Pemahaman Guru Tentang Peserta Didik

b. Faktor Peserta Didik

Faktor lain merupakan hambatan dalam pengelolaan kelas adalah

faktor peserta didik, antara lain:

1) Faktor Lingkungan Keluarga

Tingkah laku peserta didik di kelas merupakan pencerminan

keadaan keluarga. Sikap otoriter orang tua yang akan tercermin

dalam tingka laku peserta didik yang agresif dan apatis. Di dalam

kelas sering ditemukan peserta didik pengganggu dan pembuat

ribut. Mereka itu biasanya dari keluarga yang tidak utuh dan kacau.

Kebiasaan kurang baik di lingkungan keluarga seperti tata tertib

tidak patuh pada disiplin, kebebasan yang berlebihan atau terlampau

dikekang akan merupakan latar belakang yang menyebabkan

peserta didik melanggar disiplin di dalam kelas.

Page 46: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

30

 

2) Faktor Fasilitas

Faktor fasilitas yang mempengaruhi dalam sistem pengelolaan

kelas meliputi:

a) Jumlah peserta didik dalam kelas yang jumlah peserta didiknya

banyak sulit untuk dikelola.

b) Besar ruangan kelas yang kecil dibandingkan dengan jumlah

peserta didik dan kebutuhan peserta didik untuk bergerak

dalam kelas.

c) Ketersediaan alat peraga yang tidak sesuai dengan jumlah

peserta didik yang membutuhkannya akan menimbulkan

masalah dalam pengelolaan kelas.36

Faktor penghambat dalam pembelajaran disebabkan karena keadaan

masyarakat kelas yang kurang menyatu dan kurang semangat dalam

menerima pelajaran. Untuk menangani masalah tersebut guru harus bisa

menciptakan suasana yang bisa membangkitkan semangat belajar peserta

didik dan mengganti metode belajar yang sesuai dengan kondisi peserta

didik. Dalam pelaksanaan pengelolaan kelas akan ditemui berbagai faktor

penghambat. Hambatan tersebut bisa datang dari guru sendiri, dari peserta

didik, lingkungan keluarga, ataupun faktor fasilitas.

B. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang didasarkan pada

sebuah tema sentral sebagai pengkait pada beberapa mata pelajaran yang

diajarkan, atau dengan kata lain pembelajaran tematik mengkaitkan beberapa

mata pelajaran dalam satu payung tema.37

                                                            36 Ibid., h. 108-118. 37 Yanti Herlianti, Pembelajaran Tematik, (Jakarta: UIN Press, 2015). h. 129.

Page 47: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

31

 

Andi Prastowo berpendapat bahwa pembelajaran tematik merupakan

model pendekatan pembelajaran terpadu (integrated learning) pada jenjang

taman kanak-kanak (TK/RA) atau sekolah dasar (SD/MI) yang

diimplementasikan pada kelas rendah (kelas 1, 2, dan 3) yang didasarkan

pada tema-tema tertentu yang kontekstual dengan dunia peserta didik.38

Hal tersebut didasari oleh pertimbangan bahwa pembelajaran tematik

lebih sesuai dengan perkembangan fisik dan psikis peserta didik, di mana

pembelajaran harus lebih menyenangkan.

Pentingnya pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik dikemukakan oleh Majid dalam Nafi Isbadrianingtyas bahwa pada pelaksanaan pembelajaran tematik, suasana belajar dibuat menyenangkan, ruangan ditata disesuaikan dengan tema yang dilaksanakan, dan modifikasi bangku peserta didik disesuaikan dengan kebutuhan belajar. Pada kegiatan diskusi kelompok, peserta didik tidak selalu duduk di bangku namun bisa juga di karpet. Pada kegiatan belajar pada tema tertentu dapat dilakukan di dalam kelas maupun luar kelas.39

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

tematik merupakan proses pembelajaran secara utuh dan terpadu

(integrated), yang mengaitkan atau memadukan beberapa kompetensi dasar

dan indikator dari kurikulum atau standar isi dari beberapa mata pelajaran

menjadi satu kesatuan untuk dikemas dalam satu tema, yang nantinya hasil

dari pembelajaran tersebut dapat melahirkan kualitas pribadi yang

mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang terintegrasi.

                                                            38 Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan Praktik, (Jakarta:

Kencana, 2014). h. 52. 39 Nafi Isbadrianingtyas, dkk, “Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah

Dasar”, Jurnal Pendidikan, Vol. 1, Nomor. 5, Mei 2016, h. 902.

Page 48: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

32

 

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki banyak karakteristik, berbagai

karakteristik tersebut dapat dikerucutkan menjadi 18 macam, yaitu:

a. Adanya efisiensi (ketepatan cara dalam menjalankan sesuatu, tidak

membuang biaya, waktu, dan tenaga).

b. Kontekstual, berhubungan dengan situasi yang ada hubungannya dengan

suatu kejadian atau pengalaman.

c. Student centered atau berpusat pada peserta didik.

d. Memberikan pengalaman langsung (autentik), dengan cara mendalami

materi secara langsung dengan diri masing-masing peserta didik.

e. Pemisahan mata pelajaran yang tidak jelas antar mata pelajaran, bukan

berarti menghilangkan esensi dan tujuan pembelajaran.

f. Holistis atau peserta didik mampu memahami semua materi pelajaran

dan konsep yang dijarakan secara utuh.

g. Fleksibel atau bersifat luwes, artinya guru tidak boleh kaku ketika

melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

h. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik,

yang memang sangat berguna serta sangat mempengaruhi

perkembangan intelektual dan kehidupan peserta didik.

i. Kegiatan belajar sangat relevan dengan kebutuhan peserta didik di

sekolah dasar, sehingga proses mental peserta didik akan bekerja secara

aktif dalam menghubungkan informasi secara utuh.

j. Kegiatan yang dipilih bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik,

dengan tujuan untuk menguasai dan mengaitkan konsep-konsep dalam

satu mata pelajaran dan mata pelajaran lainnya.

k. Kegiatan belajar akan lebih bermakna.

l. Mengembangkan keterampilan berpikir (metakognisi) peserta didik.

Page 49: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

33

 

m. Menyajikan kegiatan belajar pragmatis yang sesuai dengan

permasalahan.

n. Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik.

o. Menekankan keaktifa peserta didik dalam pembelajaran, baik secara

fisik, mental, intelektual, maupun emosional, guna tercapai

pembelajaran yang optimal.

p. Menggunakan prinsip bermain sambil belajar.

q. Mengembangkan komunikasi peserta didik.

r. Lebih menekankan proses ketimbang hasil.40

Dengan kata lain, berbagai karakteristik dalam pembelajaran tematik

untuk mengoptimalkan peroses pembelajaran dan mengembangkan

intelektual serta komunikasi peserta didik dalam proses pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan dan pengalaman peserta didik. Memanfaatkan

pembelajaran yang menyenangkan untuk melatih cara berpikir (kognitif),

dan afektif peserta didik, di mana peserta didik turut aktif dalam proses

pembelajaran.

3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Tematik Pada dasarnya tujuan pembelajaran tematik yaitu menciptakan proses

pembelajaran lebih menyenangkan dengan mempengaruhi pengembangan

sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan pembelajaran tematik adalah:

a. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.

b. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi

mata pelajaran dalam tema yang sama.

c. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan

berkesan.

                                                             40 Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan Praktik, (Jakarta:

Kencana, 2014). h. 100-109.

Page 50: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

34

 

d. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik mengaitkan berbagai

mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik.

e. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam

situasi nyata.

f. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena meteri yang

disajikan dalam konteks tema yang jelas.

g. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan

secara terpadu.

h. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan

dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi

dan kondisi.41

Pembelajaran tematik dikembangkan selain untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan, diharapkan peserta didik juga dapat:

a. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih

bermakna.

b. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan

memanfaatkan informasi.

c. Menumbuh kembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai- nilai

luhur yang diperlukan dalam kehidupan.

d. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama,

toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.

e. Meningkatlkan gairah dalam belajar.

f. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.42

Dengan menerapkan pembelajaran tematik, guru dan peserta didik

akan mendapatkan banyak manfaat. Di antara manfaat tersebut adalah:

                                                            41 Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Jakarta: UIN Press, 2015). h. 39. 42 Mohamad Muklis, “Pembelajaran Tematik”, Jurnal Fenomena, Vol. IV, Nomor. 1, 2012, h. 69.

Page 51: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

35

 

a. Pembelajaran mampu meningkatkan pemahaman konseptual peserta

didik terhadap realitas sesuai dengan tingkat perkembangan

intelektualitasnya.

b. Pembelajaran tematik memungkinkan peserta didik mampu

mengeksporasi pengetahuan melalui serangkaian proses kegiatan

pembelajaran.

c. Pembelajaran tematik mampu meningkatkan keeratan hubungan antar

peserta didik.

d. Pembelajaran tematik membantu guru dalam meningkatkan

profesionalismenya.

e. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik.

f. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena berkesan dan bermakna.

g. Mengembangkan keterampilan berfikir peserta didik sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi.

h. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja, toleransi,

komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.43

Dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat pembelajaran tematik

memiliki keterkaitan satu sama lain yaitu memberikan wawasan dan

pengetahuan kepada guru dan peserta didik, bahwa pembelajaran tematik

merupakan pembelajaran yang dirancang secara bekmana dan

menyenangkan, serta berdasarkan kebutuhan peserta didik dalam

mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

4. Implikasi Pembelajaran Tematik

Dalam implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar

mempunyai berbagai implikasi yang mencakup:

a. Implikasi bagi guru

                                                            43 Ibid., h. 69.

Page 52: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

36

 

Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam

menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi peserta didik, juga dalam

memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar

pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan

utuh.

b. Implikasi bagi peserta didik

1) Peserta didik harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang

dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara

individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal.

2) Peserta didik harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang

bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok,

mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.

c. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media

1) Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada peserta

didik baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari,

menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara

holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya

memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.

2) Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik

yang sifatnya didisain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan

pembelajaran, maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan

yang dapat dimanfaatkan.

3) Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media

pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu peserta

didik dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.

4) Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat

menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-

masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan

buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.

Page 53: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

37

 

d. Implikasi terhadap pengaturan ruangan

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu

melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan.

Pengaturan ruang tersebut meliputi:

1) Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang

dilaksanakan.

2) Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan

dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung.

3) Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di

tikar/karpet.

4) Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di

dalam kelas maupun di luar kelas.

5) Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya

peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar.

6) Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga

memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya

kembali.

e. Implikasi terhadap pemilihan metode

Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam

pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan

dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaan, bermain

peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.44

Dapat disimpulkan bahwa implikasi pembelajaran tematik mencakup

implikasi bagi guru, peserta didik, sara prasarana, media, metode, dan

pengaturan ruang kelas. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi sistem

pengelolaan kelas efektif dan lebih optimal.

                                                            44 Ibid., h. 69.

Page 54: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

38

 

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada tabel 2.1 di bawah ini, dijelaskan hasil penelitian yang relevan

dengan penelitian ini, berupa skripsi dan jurnal yang didapat dari berbagai

sumber, di antaranya:

Page 55: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

39  

Tabel 2.1

Hasil Penelitian yang Relevan

No. Penulis Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1. Nur Chamidah

(Skirpsi.

Fakultas Ilmu

Pendidikan.

Universitas

Negeri

Yogyakarta.

2014).

Pengaruh

Pengelolaan

Kelas terhadap

Prestasi Belajar

IPS Siswa Kelas

IV SD Negeri

Margoyasan

Yogyakarta.

Kelompok eksperimen

yang diberi pengelolaan

kelas secara fisik dan

pengaturan siswa lebih

baik dibandingkan

dengan kelompok control

yang diberi pengelolaan

kelas berupa pengaturan

siswa, ditunjukkan

dengan nilai rata-rata

kelompok eksperimen

lebih baik dari kelompok

Penelitian ini sama-

sama meneliti

Mengenai

pengelolaan kelas di

sekolah dasar.

Perbedaan penelitian

ini terletak pada

variabel Y yaitu

prestasi belajar IPS,

dan penelitian skripsi

yang dilakuan oleh

Nur Chamidah

menggunakan metode

penelitian eksperimen

kuasi dengan desain

nonequivalen control

group design.

Page 56: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

40

 

kontrol.

Perbedaan prestasi belajar

IPS antara kelompok

eksperimen dan

kelompok kontrol sebesar

1,64

dilihat dari selisih nilai

rerata posttest.

2. Frisca Fauzia

Khairunnissa

(Skripsi.

Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan

Keguruan

Universitas

Syarif

Hidayatullah

Pengaruh

Pengelolaan

Kelas terhadap

Hasil Belajar

Siswa pada Mata

Pelajaran IPS di

SMP Al-

Islamiyah

Ciputat.

Hasil penelitian ini yaitu

Terdapat tingkat korelasi

R (Rxy) sebesar 0,272

dan R Square (Koefisien

Diterminasi) sebesar

7,39% menunjukkan

bahwa korelasi antara

pengelolaan kelas dan

hasil belajar memiliki

korelasi yang lemah atau

Penelitian ini sama-

sama meneliti

mengenai

pengelolaan kelas.

Perbedaan penelitian

ini terletak pada

variabel Y yaitu hasil

belajar pada mata

pelajaran IPS di SMP,

dan penelitian

skripsi yang dilakuan

oleh Frisca Fauzia

menggunakan metode

Page 57: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

41

 

Jarkarta). rendah. Dengan

demikian, maka hipotesis

0 ditolak dan hipotesis 1

diterima, artinya tidak

terdapat pengaruh

signifikan antara

pengelolaan kelas

terhadap hasil belajar

siswa pada mata

pelajaran IPS di SMP

Islamiyah Ciputat.

penelitian kuantitatif

dengan teknik

pengambilan sampel

yaitu simple random

sampling.

3. Ridwan (Jurnal

Kiat, Vol. 8

No. 1, 2016)

Strategi

Pengelolaan

Kelas dalam

Meningkatkan

Prestasi Belajar

Siswa 1 Sigi.

Penilaian terhadap proses

pengajaran, berdasarkan

hasil wawancara,

observasi peneliti dan

supervisi kepala sekolah,

bahwa kompetensi guru

dalam pembelajaran di

Penelitian ini sama-

sama meneliti

tentang pengelolaan

kelas, dan

menggunakan

metode penelitian

kualitatif deskrptif.

Perbedaan penelitian

terletak pada Strategi

untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa

(Variabel Y).

Page 58: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

42

 

kelas sudah bagus sekali,

bahkan guru senior selalu

menularkan etos kerja

yang bagus, baik dalam

melaksanakan tugas

mengajarnya, tugas

mengadministrasi

hasil mengajar, maupun

tugas tambahan dari

sekolah. Demikian juga

para guru SMA Negeri 1

Sigi memiliki komitmen

mempertahankan prestasi

sekolah yang sudah bagus

ini untuk lebih

ditingkatkan lagi

sehingga prestasi siswa

menjadi

Page 59: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

43

 

optimal.

4. Muhammad

Faishal

Ramdhan

(Skripsi.

Fakultas Ilmu

Trabiyah dan

Keguruan,

Universitas

Islam Syarif

Hidayatullah

Jakarta 2014).

Pengaruh

Persepsi Siswa

terhadap

Keterampilan

Guru dalam

Mengelola Kelas

terhadap Hasil

Belajar IPS Kelas

VIII di MTs

Nuurul Bayan

Kecamatan

Kelapanunggal

Kabupaten

Sukabumi

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh positif

dan signifikan mengenai

persepsi siswa tentang

keterampilan guru dalam

mengelola kelas terhadap

hasil belajar IPS kelas

VIII MTs Nuurul Bayan

Kecamatan

Kelapanunggal

Kabupaten Sukabumi,

dengan ri (x1) = 0,597, rxxy

=0,536 dan thitung sebesar

6,753 lebih besar dari

ttabel sebesar 0,000.

Penelitian ini sama-

sama meneliti

tentang pengelolaan

kelas.

Perbedaan penelitian

ini terletak pada

variabel Y yaitu hasil

belajar siswa dengan

metode kuantitaif.

5. Suhaebah Nur

(Jurnal

Pengaruh

Pengelolaan

Berdasarkan hasil analisis

kuisioner terhadap data

Penelitian ini sama-

sama meneliti

Perbedaan penelitian

ini terletak pada

Page 60: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

44

 

Pepatuzdu,

Vol. 8, No. 1,

November

2014)

Kelas terhadap

Minat Belajar

PKN pada

Peserta Didik di

SMA di SMA 1

Polewali

yang diperoleh variabel

X, adalah 32,32. Dengan

demikian, total skor rata-

rata kemampuan guru

dalam mengelola kelas

selama pelajaran PKN

cukup baik. Dalam

kuesioner minat (Variabel

Y) Setelah total skor

dibagi dengan jumlah

responden (1328:31),

Hasil yang diperoleh

adalah 45,83. Dengan

demikian, total skor rata -

rata siswa terhadap mata

pelajaran PKN di SMA

Negeri 1 Polewali

tergolong baik pada

kriteria tinggi. Dari hasil

tentang pengelolaan

kelas, dan sama-

sama menggunakan

metode deskriptif

dengan penelitian

lapangan (field

research).

variabel Y yaitu minat

belajar pada mata

pelajaranPKN di

SMA, dan

penggunaan metode

pada penelitian ini

yaitu studi korelasi.

Page 61: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

45

 

analisis korelasi ternyata,

rxy 4:48 adalah korelasi

yang sangat kuat.

6. Dian Arumsari

(Jurnal

Akuntansi dan

Pendidikan,

Vol. 6, No. 1,

2017)

Pengaruh Media

Pembelajaran dan

Keterampilan

Pengelolaan

Kelas terhadap

Prestasi Belajar

Siswa SMK

Negeri 5 Madiun.

Hasil penelitian ini

adalah pengaruh simultan

media pembelajaran dan

keterampilan pengelolaan

kelas, diperoleh Fhitung

sebesar 33,060. Nilai

Ftabel dicari pada

signifikansi 0,05 dengan

uji dua pihak dan jumlah

data (n) = 84, maka

diperoleh Ftabel sebesar

1,39. Nilai Fhitung lebih

besar daripada Ftabel

(33,060 >1,39), maka Ho

ditolak. Artinya, ada

pengaruh secara

Penelitian ini sama-

sama meneliti

tentang pengelolaan

kelas.

Perbedaan penelitian

terletak pada adanya

pengaruh media

pembelajaran

terhadap prestasi

belajar siswa SMK,

dan menggunakan

metode penelitian

kuantitatif dengan

teknik proporsional

sampling.

Page 62: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

46

 

signifikan antara media

pembelajaran dan

keterampilan pengelolaan

kelas secara bersama-

sama terhadap prestasi

belajar.

7. Berlian Henu

Cahyani

(Jurnal Spirits,

Vol. 3, No. 1,

2012)

Peran

Pengelolaan

Kelas dalam

Regulasi Diri

pada Siswa

selama di Kelas.

Hasil penelitian bahwa

pengelolaan kelas dapat

berperan dalam regulasi

diri siswa selama di

kelas. Data dapat

diketahui bahwa regulasi

diri selama di kelas terdiri

dari: kemampuan

memperhatikan,

kemampuan mencari

instruksi, kemampuan

monitoring, kemampuan

Persamaan penelitian

ini yaitu sama-sama

meneliti tentang

pengelolaan kelas,

dan menggunakan

metode penelitian

kualitatif deskriptif.

perbedaan penelitian

terletak pada variabel

terikat yaitu regulasi

diri pada siswa.

Page 63: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

47

 

keterlibatan dalam kelas

dan metacognitive talk.

Pengelolan kelas terdiri

dari: kemampuan

melibatkan siswa secara

aktif, kemampuan dalam

mengelola gangguan di

kelas dan penggunaan

waktu belajar yang

efisien. Dua aspek

tersebut sudah baik dan

terpenuhi pada diri siswa.

8. Rosdiana, dkk

(Jurnal Lentera

Pendidikan,

Vol. 20 No. 1,

2017)

Pengaruh

Manajemen Kelas

terhadap

Keaktifan Belajar

Peserta Didik

pada MTS

Madani Alauddin

Hasil penelitian deskriptif

ini adalah adanya

keaktifan belajar peserta

didik di MTs Madani

Alauddin Kabupaten

Gowa berada pada

kategori sedang.

Penelitian ini sama-

sama meneliti

tentang pengelolaan

kelas.

Perbedaan penelitian

ini terletak pada

variabel terikat yaitu

keaktifan belajar

siswa, dan

menggunakan metode

penelitian kuantitatif

Page 64: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

48

 

Kabupaten Gowa. Sedangkan hasil analisis

statistik inferensial

menunjukkan nilai t

hitung sebesar 3,250

lebih besar dari pada nilai

t tabel distribusi dengan

nilai 1,980 dengan taraf

signifikansi sebesar 5%

(3,250 > 1,980) =

(thitung > ttabel) berarti

ada pengaruh manajemen

kelas terhadap keaktifan

belajar peserta didik di

MTs Madani Alauddin

Kabupaten Gowa.

dengan pendekatan

penelitian yang

digunakan adalah Ex

Post Facto.

Page 65: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

 

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Pembagunan UIN Jakarta

yang beralamat di Jl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Jakarta, Pondok Pinang,

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan

Maret tahun ajaran 2017/2018.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan

(field research) dan penelitian ini digolongkan ke dalam studi kasus deskriptif

kualitatif. Metode penelitian ini disebut juga dengan metode penelitian

naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

setting). Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human

instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, maka

diperlukan penguasaan teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya,

menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial menjadi lebih jelas

dan bermakna.45

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,

suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data

yang pasti merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih

menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan

transferability.46

                                                            45 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2006), h.

8. 46 Ibid., h. 9.

Page 66: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

50

 

Pada penelitian ini menggunakan istilah “social situation” atau situasi

sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actor), dan

aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.47

Dalam pelaksanaanya, pertama mengumpulkan data kualitatif mengenai

pengelolaan kelas terhadap pembelajaran tematik kelas II A, D dan H Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta dengan menggunakan metode wawancara,

observasi, dan dokumentsi.48

Tahap selanjutnya, menganalisis masing-masing sumber data yang

diperoleh dari berbagai sumber yang telah ditentukan untuk menjawab rumusan

masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Dengan demikian, akan

didapatkan informasi yang mendalam mengenai pengelolaan kelas terhadap

pembelajaran tematik peserta didik kelas II A, D, dan H Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta.49

C. Teknik Pemilihan Informan

Informan adalah orang yang memberikan informasi. Dalam penelitian ini

teknik yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian kualitatif adalah

dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, dengan kata lain sampel yang

ditetapkan secara sengaja oleh peneliti.50 Teknik ini dipilih berdasarkan tujuan

penelitian yakni memilih orang-orang yang dianggap dapat memberikan

informasi tentang masalah pada penelitian ini.

Pemilihan level kelas II (A, D, dan H) sengaja dipilih berdasarkan MIR

(Multiple Intelengence Research) yang telah diterapkan MI Pembangunan UIN

Jakarta. Level kelas berdasarkan MIR bukan untuk membandingkan antara anak

                                                            47 Ibid., h. 215. 48 Ibid., h. 222. 49 Ibid., h. 243. 50 Ibid., h. 218.

Page 67: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

51

 

bodoh dan pintar melainkan untuk mendapatkan data yang menyeluruh pada

kelas II MI Pembangunan UIN Jakarta. Menurut MIR peserta didik pada kelas A

rata-rata memiliki tingkat kecerdasan Linguistic, pada peserta didik kelas II D

rata-rata memiliki tingkat kecerdasan Interpersonal, dan pada peserta didik kelas

II H rata-rata memiliki tingkat kecerdasan Kinestetic.

Adapun beberapa informan tersebut adalah:

1. Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.

2. Guru kelas II A, D, dan H Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.

3. Peserta didik kelas II A, D, dan H Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta.

D. Situasi Sosial

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tapi oleh

Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga

elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang

berinteraksi secara sinergis.51

Tempat dalam penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta, sedangkan pelaku dalam aktivitas penelitian ini adalah kepala

sekolah, guru dan peserta didik kelas II A, D, dan H Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta, serta aktifitas dalam penelitian ini adalah

pengelolaan kelas yang telah diimplementasikan di kelas II A, D, dan H pada

pembelajaran tematik.

E. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, maka

langkah-langkah yang dilakukan antara lain:

                                                            51 Ibid, h. 215.

Page 68: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

52

 

1. Observasi

Penelitian ini menggunakan observasi partisipatif, yaitu peneliti

terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan,

peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut

merasakan suka dukanya.52

Dalam penelitian ini, data terhadap objek dikumpulkan dan akan

dicatat datanya dengan mengamati langsung bentuk pengelolaan kelas II A,

D, dan H Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta, yang mencakup 2

aspek yaitu guru dan peserta didik. Pada guru di antaranya: persiapan

pembelajaran (memberikan motivasi dalam belajar, ruangan, pengaturan

tempat duduk, ventilasi, dan pengaturan penyimpanan barang-barang),

mengorganisasikan peserta didik baik secara individu ataupun kelompok

(Memakai metode, model, dan memanfaatkan media serta fasilitas yang

tersedia, memberikan kebebasan untuk mengembangkan dan menyajikan

hasil karya, memberi tindakan secara tanggap kepada peserta didik yang

melakukan penyimpangan, membimbing peserta didik dalam mengalisis dan

mengevalusi proses pemecahan masalah, serta melakukan refleksi).

Sedangkan pada peserta didik di antaranya: dampak terhadap proses

pengelolaan yang dilakukan oleh guru.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu. Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-

hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan

                                                            52 Ibid, h. 227.

Page 69: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

53

 

situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan

melalui observasi.53

Wawancara juga merupakan cara untuk memperoleh data melalui

narasumber sebagai orang yang dianggap paling tahu mengenai masalah

yang diteliti. Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstuktur

(semistructure interview), yaitu wawancara yang dilakukan dengan

menggunakan pedoman yang telah ditetapkan, namun berkembang setelah

wawancara berlangsung.54

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara terhadap kepala

sekolah, guru kelas II A, D, dan H Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta, dan beberapa guru lain pada kelas II Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat memiliki

data dan informasi yang lebih mendalam dan menyeluruh selain dari pada

observasi.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang.55

Dalam penelitian ini, dokumentasi berupa gambar-gambar dan

dokumen, seperti: RPP, silabus, LKS, media, buku pelajaran, modul, dan

lain sebagainya, yang menerangkan pelaksanaan pengelolaan kelas II A, D,

dan H Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diartikan sebagai alat yang dapat menunjang sejumlah

data yang diperkirakan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

                                                            53 Ibid, h. 232. 54 Ibid, h. 233. 55 Ibid, h. 240.

Page 70: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

54

 

Pada dasarnya, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu

sendiri.56 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara mengetahui pengelolaan kelas di

kelas II A, D, dan H Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta. Selain

itu wawancara juga dilakukan untuk mengetahui kondisi kelas dan peserta

didik selama proses pembelajaran.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara

Objek Penelitian Aspek Indikator Pertanyaan

Kepala Sekola MI

Pembangunan UIN

Jakarta

Pengelolaan kelas

secara umum

1. Memahami

pengertian

penglolaan kelas.

2. Mengetahui sistem

pengelolaan kelas.

3. Mengadakan

pelatihan dan

supervise.

4. Mengetahui sarana

dan prasarana.

5

                                                            56 Ibid., h. 222.

Page 71: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

55

 

Guru Kelas II MI

Pembangunan UIN

Jakarta

Pengelolaan kelas

dan pembelajaran

tematik

1. Memahami

pengertian

pengelolaan kelas

dan pembelajaran

tematik.

2. Menata ruangan

kelas (mading,

perpustakaan

kelas, media, alat

pembelajaran,

dan lain-lain).

3. Membentuk pola

tempat duduk

peserta didik.

4. Membentuk

karakter peserta

didik.

5. Menggunakan

model, metode,

dan strategi pada

pembelajaran

tematik.

8

Masalah dan

hambatan dalam

pengelolaan kelas

dan pembelajaran

tematik

1. Mengetahui

masalah dan

hambatan dalam

pengelolaan

kelas.

2. Mengetahui

3

Page 72: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

56

 

masalah dan

hambatan dalam

pembelajaran

tematik.

Perencanaan

pelaksanaan dalam

pembelajaran

5. Membuat

perencanaan

pelaksanaan

dalam

pembelajaran.

6. Mengaplikasikan

RPP dalam

pembelajaran.

3

Sarana dan prasarana

yang mendukung

dalam pembelajaran

tematik

1. Mengetahui

sarana dan

prasarana yang

diperlukan dalam

pembelajaran

tematik

1

2. Observasi

Observasi dan catatan lapangan ini meliputi kegiatan pengamatan

terhadap implementasi pengelolaan kelas pada saat proses pembelajaran

tematik di kelas II A, D, dan H Madrasah Ibtidaiyah Pembagunan UIN

Jakarta.

Page 73: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

57

 

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Observasi

No. Objek

Penelitian

Variabel

Penelitian

Indikator No

Item

Jumlah

Butir

1.

Guru

Proses

Pengelolaan

Kelas dalam

Pembelajaran

Tematik

1. Mengelola kelas

yang mencakup

fisik dan persiapan

pembelajaran.

2. Mengorganisasikan

peserta didik untuk

belajar (individu

dan kelompok).

1

16

2.

Peserta Didik

Proses Belajar

Peserta Didik

1. Mengatahui

dampak

pengelolaan kelas

terhadap peserta

didik dalam

pembelajaran

tematik.

2

10

3. Dokumentasi

Dokumentasi berupa gambar-gambar dan dokumen, seperti: RPP,

silabus, LKS, media, buku pelajaran, modul, dan lain sebagainya, yang

menerangkan pelaksanaan pengelolaan kelas II A, D, dan H Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.

Page 74: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

58

 

Tabel 3.3 Studi Dokumentasi

No. Aspek Objek

1. Proses pengelolaan kelas

dalam pembelajaran tematik

1. Gambar atau foto, rekaman, video,

dan lain-lain terkait dengan proses

pengelolaan kelas.

2. Silabus, RPP, media/alat peraga,

absensi kelas, penialaian, buku

tematik, buku modul, dan dokumen

lainnya.

G. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian tentu apakah data ini sesuai dengan tujuan, maka penulis

akan memuat pemeriksaan dan informasi keabsahan data dengan dua cara: 1) Uji

Kredibilitas diantaranya dengan triangulasi, perpanjangan pengamatan, dan

menggunakan bahan refrensi, dan 2) Pengujian Konfirmability, sebagai berikut:

1. Uji Kredibilitas

Bermacam-macam cara pengujian data dengan menggunakan uji

kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif,

diantaranya:

a. Triangulasi data

Merupakan teknik dengan sumber, metode, penelidik dan teori,

dan peneliti disini akan menggunakan triangulasi dengan sumber sebagai

perbandingan pengecekan kepercayaan suatu data informasi yang telah

peneliti tulis.57

                                                            57 Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah: Panduan Berbasis Kualitatif Lapangan

dan Perpustakaan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), h. 165.

Page 75: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

59

 

Triangulasi data pada hakikatnya menggabungkan berbagai teknik

pengumpulan data untuk dicek keabsahannya, yang antara lain melalui

wawancara, angket, dokumentasi dan observasi.58

b. Perpanjangan penelitian

Yaitu peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan,

wawancara, dan yang lainnya dengan sumber data yang lama maupun

baru.59

c. Menggunakan bahan refrensi

Yaitu adanya pendukung untuk membuktikan data yang

ditemukan oleh peneliti. Seperti rekaman wawancara, dan foto-foto atau

dokumen autentik.60

2. Pengujian Konfirmability

Peneliti secara jujur menuliskan apa yang dilihat, didengar dan

diamati tanpa memasukkan kepentingan pribadi, orang lain, atau suatu

organisasi ke dalam skripsi ini secara objektif tidak mendukung pihak-pihak

tertentu. Dan peneliti akan memberikan beberapa hasil gambar terkait

penelitian yang berlangsung dengan sumber yang relevan.61

H. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapang, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dimengerti oleh orang lain.62

                                                            58 Ibid., h. 165. 59 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2006), h.

270. 60 Ibid., h. 275. 61 Ibid., h. 277. 62 Ibid., h. 244.

Page 76: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

60

 

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan

Huberman yang terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema polanya.63 Proses

analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yakni dari pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan

data. Penyajian bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan

hubungan antar kategori. Penggunaan gambar, bagan, dan tabel bisa

memperkuat data deskriptif dan mempermudah pembaca dalam memahami

isi penelitian.64

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing)

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada pengumpulan data

berikutnya.65

I. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data penelitian ini adalah data kualitatif berupa hasil

pengamatan, observasi, maupun wawancara. Adapun keseluruhan data yang

dibutuhkan untuk keperluan analisis adalah data yang bersumber dari kepala

sekolah, guru, dan peserta didik kelas II A, D, dan H Madrasah Pembangunan

UIN Jakarta (responden). Data-data yang dimaksud adalah hasil jawaban                                                             

63 Ibid., h. 247 64 Ibid., h. 249 65 Ibid., h. 252.

Page 77: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

61

 

responden (selft report), dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

penelitian yang meliputi foto, video, rekaman, Silabus, RPP, media/alat peraga,

LKS, buku tematik, buku modul, dan dokumen lainnya.    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

   

 

Page 78: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

 

62  

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat MI Pembangunan UIN Jakarta

Lahirnya Madrasah Pembangunan UIN Jakarta berawal dari keinginan

akan adanya lembaga pendidikan Islam yang representif dari para tokoh di

Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada awal tahun

1972, Panitia Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh

Rektor IAIN (sejak tahun 2002 berubah menjadi UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, Prof. H. M. Toha Yahya Omar (alm).

Tahun 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan UIN Syarif

Hidayatullah (MP UIN) Jakarta membuka tingkat Ibtidaiyah. Jumlah muridnya

baru 58 orang, terdiri dari kelas I : 43 orang kelas II : 8 orang dan kelas III : 7

orang. Permulaan kegiatan belajar mengajar dimulai tanggal 7 Januari 1974.

Tanggal 7 Januari inilah yang kemudian ditetapkan sebagai “Hari Kelahiran” MP

UIN Jakarta.

Sesuai dengan Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, sejak awal

September 1974 pembinaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dilaksanakan

oleh Tim Pembinaan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Tarbiyah. Tugas tim ini

di antaranya menyiapkan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta sebagai

Madrasah Laboratorium FTIK UIN Syarif Hidayatullah.

Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak tahun 2002 Madrasah

Pembangunan IAIN Jakarta mengikuti perubahan nama menjadi Madrasah

Pembangunan UIN Jakarta.

Page 79: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

64

 

Kini diusianya yang telah lebih dari 40 tahun, siswa MI Pembangunan UIN

Jakarta berjumlah lebih dari 1.378 orang. Prestasi-prestasi yang telah diraih baik

dalam bidang akademik maupun non akademik serta kepercayaan masyarakat

yang begitu besar untuk menyekolahkan putra-putrinya di Madrasah

Pembangunan UIN Jakarta membuktikan bahwa MP UIN Jakarta memiliki mutu

yang dapat diandalkan.

2. Visi dan Misi MI Pembangunan UIN Jakarta

Visi Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta:

Menjadi lembaga pendidikan dasar dan menengah yang unggul dan

terkemuka dalam pembinaan keislaman, keilmuan dan keindonesiaan, dengan

mengapresiasi potensi didik serta perkembangan era global.

Misi Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta:

a. Menyelenggarakan pendidikan yang akan melahirkan lulusan beriman,

bertakwa dengan kemampuan kompetitif serta memiliki keunggulan-

keunggulan komparatif;

b. Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terdapat keseimbangan

antara kekuatan keilmuan dengan perkembangan jasmani siswa, dan dapat

melahirkan lulusan yang cerdas, kuat serta sehat;

c. Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan ke-

Islaman, sains dan teknologi serta apresitatif terhadap kecenderungan

globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia;

d. Melakukan pembinaan tenaga pendidik sebagai tenaga profesional yang

menguasai aspek keilmuan, keterampilan mengajar, kepribadian pedagogis

serta komunikasi global yang dijiwai akhlak mulia;

e. Melakukan pembinaan tenaga kependidikan sebagai tenaga profesional

yang menguasai bidang ilmu yang mendukung tugasnya, etos kerja yang

tinggi, serta kepribadian yang Islami;

Page 80: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

65

 

f. Mengupayakan tersedianya sarana prasarana dan fasilitas belajar mengajar

yang dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat

mengikuti kegiatan belajar seluas-luasnya, sehingga madrasah benar-benar

berfungsi sebagai pusat pembelajaran;

g. Melakukan pembinaan kemandirian dan teamwork melalui berbagai

aktivitas belajar intra maupun ekstrakurikuler.

3. Tujuan Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

Tujuan Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

a. Terselenggaranya pendidikan dasar dan menengah yang akan melahirkan

lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan kompetitif serta

keunggulan komparatif;

b. Terwujudnya peserta didik yang yang memiliki keseimbangan antara

kekuatan jasmani dan rohani serta kepekaan dan kepedulian sosial;

c. Terwujudnya kurikulum yang memiliki kekuatan pada pembinaan

keislaman, sains dan teknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan

globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia dan

kemampuan potensi anak;

d. Tersedianya pendidik sebagai tenaga profesional yang menguasai bidang

keilmuan yang diasuhnya secara luas, mendalam dan komprehensif serta

memiliki kemampuan untuk mengajarkannya (teaching skill),

berkepribadian pedagogis dan berakhlak mulia;

e. Tersedianya tenaga kependidikan profesional yang dalam menguasai

tugasnya didukung oleh ilmu pengetahuan yang relevan, memiliki etos

kerja, loyalitas, dan dedikasi yang tinggi yang dilandasi akhlak mulia;

f. Tersedianya sarana prasarana dan fasilitas sumber belajar yang dapat

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat belajar seluas-

luasnya, sehingga madrasah benar-benar berfungsi sebagai pusat

pembelajaran;

Page 81: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

66

 

g. Terwujudnya peserta didik yang mandiri yang mampu melakukan

teamwork melalui berbagai aktivitas belajar intra maupun ekstrakurikuler.

4. Sarana dan Prasarana

a. Bangunan

Tabel 4.1

Sarana Bangunan MI Pembangunan UIN Jakarta

NO JENIS FASILITAS JUMLAH LUAS (M²)

1. Ruang Kelas 50 3450

2. Ruang Kepala Madrasah 1 30

3. Ruang Guru 2 225

4. Ruang Tata Usaha 2 150

5. Laboratorium 3 225

Komputer 1 75

MIPA 1 75

C. I P S 1 75

D. Bahasa 1 75

E. Kitchen Lab 1 50

6. Perpustakaan 1 225

7. Ruang Kesenian/Musik 1 71

8. Ruang BP/BK 1 75

9. Ruang UKS 1 75

11. Ruang Serbaguna 1 375

12. Masjid dan Aula 1 432

13. Rumah Dinas 2 70

14. Kantin 5 138

Page 82: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

67

 

b. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.2

Sarana dan Prasarana MI Pembangunan UIN Jakarta

NO JENIS FASILITAS JUMLAH

1 Mesin Tik 1

2 Komputer Kantor 27

3 Komputer Siswa 60

4 Printer 13

5 Scan Nilai 2

6 Audio Visual 4

7 Foto Copy/ Resograf 2

8 Mesin Fax 1

9 Meja Guru 128

10 Meja TU 23

11 Kursi Integral Siswa 1440

12 Filling Kabinet 9

13 LCD/OHP 30

14 Kendaraan Operasional 5

15 AC 131

16 Lainnya (Laptop) 8

17 Scanner 4

15. Koperasi Sekolah 1

15 WC Guru 7 151

16 WC Murid 30 383

Page 83: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

68

 

c. Kegiatan Ekstrakurikuler

1) Dokter Kecil 12) Futsal

2) Pramuka 13) Bola Basket

3) Karate 14) Manga

4) Taekwondo 15) Marawis

5) Seni Lukis 16) Tenis Meja

6) Seni Tari 17) Sains Club

7) Seni Musik 18) Peer Mediation

8) Marching Band 19) Math Club

9) English Club 20) Jurnalistik (Wartawan Cilik)

10) Tahfiz 21) Kelompok Peduli Lingkungan

11) Paskibra

Page 84: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

69

 

5. Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta

Bagan 4.1

STRUKTUR ORGANISASI

MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

________________ : Garis Instruktif

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ : Garis Koordinatif

YAYASAN

FITK UIN JAKARTA

KOMITE MADRASAH

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR

Kepala Bagian Tata Usaha

SUBBAG

ADM DIKJAR

SUBBAG

ADM UMUM & HUMAS

SUBBAG

KEPEG & KEUANGAN

Kepala MA

Kepala MTs

Kepala MI

Wakabid. Kurikulum

Wakabid. Kesiswaan

Wakabid. Kurikulum

Wakabid. Kesiswaan

Waka I

Waka IV

Waka III

Waka II

PUSAT LITBANG DAN JAMINAN MUTU

PUSAT SISTEM INFORMASI, DOKUMENTASI DAN

PUBLIKASI

PERPUSTAKAAN LABORATORIUM

Page 85: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

70

 

6. Data Pendidik Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

Diagram 4.1

Data pendidik berdasarkan status kepegawaian

Dari diagram di atas menunjukkan bahwa data pendidik Madarasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta berdasarakan status kepegawaian terdiri

dari 47 PNS, dan 40 non-PNS.

Diagram 4.2

Data pendidik berdasarkan jenis kelamin

Dari diagram di atas menunjukkan bahwa data pendidik Madarasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta berdasarakan status jenis kelamin terdiri

dari 44 laki-laki, dan 43 perempuan, dengan jumlah keseluruhan 87 tenaga

pendidik.

Page 86: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

71

 

Diagram 4.3

Data pendidik berdasarkan rentang usia

Dari diagram di atas menunjukkan bahwa data pendidik Madarasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta berdasarakan rentang usia mulai dari

usia 25 tahun sampai 65 tahun.

Diagram 4.4

Data pendidik berdasarkan kualifikasi pendidikan

Dari diagram di atas menunjukkan bahwa data pendidik Madarasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta berdasarakan kualifikasi pendidikan

terdiri dari S1 berjumlah 83 orang, PGA berjumlah 1 orang, D II berjumlah 2

orang, dan SGO berjumlah 1 orang.

Page 87: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

72

 

7. Data Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

Diagram 4.5

Jumlah Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

Tahun Pelajaran 2017/2018

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa data peserta didik

Madarasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta, dengan jumlah 1378 peserta

didik, dan jumlah rombel 48 kelas (setiap paralel kelas terdiri dari 8 kelas):

a. Kelas 1: 240 peserta didik d. Kelas III: 217 peserta didik

b. Kelas II: 238 peserta didik e. Kelas IV: 220 peserta didik

c. Kelas III: 228 peserta didik f. Kelas V: 235 peserta didik

C. Deskripsi dan Interpretasi Data Data-data hasil penelitian pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik

pada kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta diperoleh

melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Observasi dilakukan dengan mengamati proses pengelolaan kelas yang

dilakukan oleh guru dalam pembelajaran tematik pada kelas II MI Pembangunan

Page 88: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

73

 

UIN Jakarta. Selain itu observasi juga dilakukan dalam mengamati tata letak fisik

kelas yang meliputi: pengaturan pola tempat duduk, kebersihan ruangan dan

ventilasi kelas, pengaturan alat-alat pengajaran, pajangan kelas, dan sarana

prasarana yang terdapat di kelas (papan tulis, mading kelas, proyektor, AC,

perpustakaan kelas, loker peserta didik, tempat menaruh makanan dan minuman,

karpet dan meja untuk mengaji, serta rak sandal).

Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara semi terstruktur yang

terlebih dahulu peneliti telah memiliki sejumlah pertanyaan untuk diajukan,

namun berkembang saat proses wawancara berlangsung. Wawancara ini

ditujukan kepada pihak-pihak yang dianggap peneliti sebagai narasumber yang

cocok untuk menggali data yang dibutuhkan oleh peneliti, antara lain kepala

sekolah, dan guru kelas II (A, D, dan H) Madrasah Ibitidaiyah UIN Jakarta.

Terakhir, peneliti melakukan dokumentasi yang berhubungan dan

mendukung penelitian, khususnya mengenai proses pengelolaan kelas di kelas II

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta. Dokumentasi yang peneliti

dapatkan berupa lampiran RPP, silabus, dan foto-foto saat proses pengelolaan

kelas berlangsung.

Secara rinci, hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dipaparkan

sebagai berikut:

1. Prosedur dan Keterampilan Pengelolaan Kelas di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta

Pada hakikatnya pengelolaan kelas merupakan tugas guru untuk

menciptakan kondisi belajar yang optimal dan menetralisir keadaan jika terjadi

gangguan di dalam kelas selama proses belajar mengajar. Di mana guru sebagai

ujung tombak pendidikan, sebab guru secara langsung berupaya mempengaruhi,

membina, dan mengembangkan kemampuan peserta didik agar menjadi manusia

yang cerdas, terampil, dan bermoral tinggi.

Keterampilan pengelolaan kelas dirasa sangat penting dimiliki oleh guru

kelas MI Pembangunan UIN Jakarta, di samping untuk kenyamanan peserta didik

Page 89: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

74

 

dalam belajar, juga untuk menunjang keberhasilan peserta didik dalam

memahami kosep, mengalisis dan mengaplikasikan pembelajaran. Hal ini seperti

yang telah peneliti tanyakan kepada kepala sekolah, dan guru kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.

“Pengelolaan kelas itu penataan kelas untuk menunjang proses kegiatan

belajar mengajar, seperti mengatur fokus siswa untuk belajar, serta tata letak

tempat duduk dan mading”.66

“Pengelolaan kelas menurut hemat saya, dapat mengkodisikan kelas dan

peserta didik, membuat seluruh siswa fokus terhadap materi yang disampaikan,

serta mengajar sesuai dengan RPP yang sudah dibuat”.67

Keterampilan dalam pengelolaan kelas memang diharapkan untuk

menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan mengajar dapat

berlansung secara efektif dan efisien, serta meningkatkan fokus peserta didik

dalam memahami pelajaran khususnya pada pembelajaran tematik. Hal tersebut

tidak luput dari profesionalitas guru dalam mengatur pengelolaan kelas, serta

sarana dan prasarana yang dapat dimanafaatkan di kelas. Hal ini seperti

diungkapkan oleh kepala sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta.

“Sistem pengelolaan kelas di bawah tanggung jawab guru kelas, dimulai

dari tersedianya layout kelas, menetapkan denah atau pola tempat duduk, harus

tersedia seperangkat administrasi yang standar untuk proses kegiatan belajar

mengajar, baik jurnal kelas, absensi kelas, penilaian, struktur kelas, tata tertib

kelas, sampai jadwal piket. Pada kelas rendah layout yang digunakan harus

disesuaikan, tidak terlalu sulit, seperti membuat kreasi yang dapat ditempel di

mading kelas, serta tidak lupa untuk melibatkan peserta didik dalam mengelola

                                                            66 Ummu Sa’diyah, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II H Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 12.39 WIB. 67 Rita Zahara, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II E Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta, 12 April 2018 pukul 12.32 WIB.

Page 90: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

75

 

kelas, sebagai bentuk pembelajaran dan kedisiplinan yang ditanamkan sejak

dini”.68

Pembagian peserta didik pada kelas II yang terdiri dari 8 kelas, diatur

bukan berdasarkan pintar atau bodohnya peserta didik, melainkan berdasarkan

MIR (Multiple Intelengence Research) yang menggambarkan gaya belajar

peserta didik. Peneliti memilih tiga bentuk kecerdasan atau gaya belajar peserta

didik yang menyangkut dalam proses pengelolaan kelas, yaitu linguistic,

kinesthetic, dan interpersonal. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh kepala

sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta.

“Pengaturan kelas paralel pada kelas II diatur sesuai acuan MIR (Multiple

Intelengence Research) yang menggambarkan gaya belajar peserta didik”.69

Tabel 4.3

Hasil MIR (Multiple Intelengence Research)

Kelas II Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018

No. Tipe Kecerdasan A B C D E F G H

1. Interpersonal 16 11 1 12 13 10 6 5

2. Linguistik 15 15 - 1 1 - 1 10

3. Kinestetik 6 5 4 - - - 4 16

4. Matlog 3 1 9 5 7 17 9 3

5. Intra Personal 1 2 4 1 5 4 3 3

6. Spasial Visual 1 3 6 12 5 12 8 1

7. Naturalis - 1 7 - - - - 1

8. Musik - 1 1 3 1 - - -

Rata-rata 5.3 5 4 4 4 5.4 3.9 4.9

Sumber: Next Edu (Discovering Human’s Multiple Intelengences)

                                                            68 Yon Sugiono, Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 13.24 WIB. 69 Yon Sugiono, Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 13.24 WIB.

Page 91: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

76

 

Gambar 4.1 Hasil MIR (Multiple Intelengence Research) kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

Faktanya, setelah diwawancara dari tiga guru kelas II (A, D, dan H),

pengelolaan kelas yang bersifat fisik, seperti pengaturan pola tempat duduk,

kebersihan ruangan dan ventilasi kelas, pengaturan alat-alat pengajaran dan

pembuatan mading kelas, tidak ada jangka waktu khusus dalam penerapannya.

Pengaturan dilakukan jika merasa kondisi kenyamanan peserta didik yang

berkurang dan suasana saat belajar dirasa sudah mulaitidak kondusif. Hal ini

seperti yang diungkapkan oleh guru kelas II (A, D, dan H).

Page 92: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

77

 

“Biasanya perbulan, tapi tergantung suasana belajar. Kalau mading tidak

ada patokan waktu khusus, jika peserta didik membuat kreasi baru ditempel di

mading”.70

“Tempat duduk minimal sebulan sekali, namun terkadang melewati satu

bulan. Kalau pembuatan mading tidak ada patokan waktu, tergantung ada kreasi

peserta didik yang bisa dipajang”.71

“Tidak ada patokan jangka waktu untuk mengatur tempat duduk dan

mading kelas, kalau dirasa sudah tidak kondusif suasana belajarnya, baru diganti

polanya”.72

“Kalau saya paling cepat dua minggu sekali, atau paling lama sebulan

sekali. Saat ini saya sedang mencoba membuat leader pada setiap kelompok,

supaya peserta didik yang mendominasi dapat merangkul temannya yang dirasa

kurang dan lamban mengikuti pelajaran, walaupun terkadang ada pro dan kontra

antar peserta didik”.73

Berdasarkan hasil observasi, pengamatan, dan wawancara, pola

pengaturan tempat duduk yang biasa diterapkan pada siswa kelas II terdapat tiga

pola, yaitu: membetuk leter U, membuat kelompok (5-6 kelompok), dan dibagi

menjadi dua bagian. Sedangkan pada penempatan tempat duduk peserta didik

diatur secara heterogen. Hal ini seperti diungkapan guru kelas II A Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.

“Tata letak tempat duduk biasanya dibagi menjadi 5-6 kelompok,

membuat leter U, atau dibagi menjadi dua saja. Penempatan peserta didik di

samping saya melihat sesuai dengan MIR, saya menggabungkan peserta didik

                                                            70 Linda Nurlinda, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II A Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 13.47 WIB. 71 Syukri Rifa’I, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II D Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 09.10 WIB. 72 Ummu Sa’diah, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II H Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 12.39 WIB. 73 Sarmadan Noor Daulay, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II G Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta, 12 April 2018 pukul 13.59 WIB.

Page 93: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

78

 

secara campur dan merata dengan kemampuan yang berbeda-beda, kecuali pada

peserta didik yang memerlukan ekstra perhatian lebih itu di tempatkan di depan

namun masih bercampur rata”.74

Gambar 4.2 Pola tempat duduk perkelompok

Gambar 4.3 Pola tempat duduk leter U

                                                            74 Linda Nurlinda, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II A Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 13.47 WIB.

Page 94: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

79

 

Gambar 4.4 Pola tempat duduk dibagi dua bagian

Keberhasilan pengelolaan kelas dapat terwujud dengan adanya kerjasama

antara guru dengan peserta didik. Namun, pada penerapannya terdapat hambatan

dan masalah-masalah yang muncul pada proses pengelolaan kelas, terutama pada

tingkat kecerdasan dan gaya belajar peserta didik yang berbeda-beda Hal tersebut

dapat mempengaruhi keberhasilan pengelolaan kelas dan mengganggu proses

kegiatan belajar mengajar. Hal ini seperti diungkapkan guru kelas II (A, D, dan

H) Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.

“Di kelas II A memang peserta didik lebih dominan linguistic (banyak

berbiacara/ngobrol saat pelajaran), jadi harus didiamkan dulu baru bisa

dilanjutkan pelajarannya, dan itu menghambat proses pembelajaran. Kalau ada

yang penyelewengan saya akan tegur, mengucapkan istigfar, dan bahkan sampai

saya suruh untuk belajar di luar. Sedangkan reward, saya kasih bintang di papan

reward”.75

“Kalau di kelas II D memang lebih dominan interpersonal, walaupun ada

beberapa peserta didik yang intrapersonal (pendiam). Jadi peserta didik yang

interpersonal ini mudah emosional dan tidak mau mengalah satu sama lain,

sedangkan yang pendiam biasanya cuek dan cenderung lambat mengikuti                                                             

75 Linda Nurlinda, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II A Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 13.47 WIB.

Page 95: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

80

 

pembelajaran. Kalau ada bentuk penyelewengan saya suruh baca istigfar 50 kali.

Kalau reward saya kasih alat tulis seperti penghapus, pensil, dan rautan”.76

“Kalau di kelas II H sebetulnya kalau disesuaikan berdasarkan MIR lebih

dominan linguistic (sering ngobrol), namun semakin ke sini peserta didik rata-

rata menjadi kinesthetic (tidak bisa diam) ada saja yang dimainkan, entah pensil,

kertas dibuat mainan, sampai naik ke kursi. Kalau sudah melewati batas, saya

akan suruh peserta didik untuk menulis janji supaya tertib, dan Alhamdulillah

ada efeknya”.77

Proses pengelolaan kelas juga tidak luput dari adanya sarana dan

prasarana kelas yang mendukung berjalannya proses pengelolaan kelas sehingga

dapat berjalan dengan baik. Pada kelas II Madrasah Ibtidiayah Pembangunan

UIN Jakarta, kelengkapan sarana dan prasarana kelas sama, meliputi: papan tulis,

mading kelas, proyektor, AC, perpustakaan kelas, loker peserta didik, tempat

menaruh makanan dan minuman, karpet dan meja untuk mengaji, rak sandal,

serta media hasil kreasi peserta didik dalam penerapan pembelajaran tematik. Hal

ini seperti diungkapkan oleh kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta.

“Sarana dan prasarana di dalam kelas dibuat selengkap mungkin. Adapun

kalau ada sesuatu yang kurang, dapat diajukan ke bagian administrasi umum

untuk ditindak lanjuti. Secara garis besar, setiap kelas paralel memiliki

kelengkapan saran dan prasarana yang sama”.78

                                                            76 Syukri Rifa’I, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II D Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 09.10 WIB. 77 Ummu Sa’diah, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II H Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 12.39 WIB. 78 Yon Sugiono, Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 13.24 WIB.

Page 96: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

81

 

Gambar 4.5 Mading kelas, absensi kelas, jurnal dan penilaian kelas

Gambar 4.6 Rak sepatu, loker, dan karpet

Page 97: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

82

 

Gambar 4.7 Meja guru dan proyektor

Gambar 4.8 Papan tulis dan AC

Page 98: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

83

 

Gambar 4.9 Kreasi media peserta didik

Gambar 4.10 Perpustakaan kelas dan tempat makanan minuman

Berdasarkan hasil wawancara, ternyata ditemukan fakta bahwa

sebelumnya pernah ada pelatihan mengenai kurikulum pembelajaran tematik

yang di dalamnya mencakup pengelolaan kelas. Seraya diungkapkan oleh kepala

sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.

Page 99: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

84

 

“Sebetulnya, kalau pelatihan khusus pengelolaan kelas di MI

Pembangunan UIN Jakarta belum pernah ada, namun beberapa kali sekolah

mengadakan pelatihan untuk guru mengenai kurikulum tematik yang di

dalamnya mencakup pengelolaan kelas walaupun tidak secara mendalam, seperti

letak tempat duduk, dan administrasi kelas”.79

Gambar 4.11 Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta beberapa kali

mengadakan pelatihan kurikulum tematik

                                                            79 Yon Sugiono, Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 13.24 WIB.

Page 100: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

85

 

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, serta melakukan telaah

terhadap dokumentasi, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pengelolaan kelas Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta secara

garis besar merupakan tanggung jawab dari guru kelas, baik terkait dengan

ruangan atau fisik kelas, seperti pola tempat duduk, kebersihan ruangan dan

ventilasi kelas, pembuatan mading, layout kelas, jurnal kelas, absensi dan

penilaian peserta didik, jadwal piket dan tata tertib kelas, sarana dan

prasarana kelas, sampai penanaman kerjasama terhadap peserta didik dalam

mengelola kelas dengan baik.

b. Tujuan pengelolaan kelas itu sendiri yaitu menciptapkan suasana dan proses

belajar mengajar yang kondusif dan optimal di dalam proses pengelolaan

kelas, serta menumbuhkan hubungan emosional yang baik antara guru dan

peserta didik dan mengurangi bentuk perilaku negatif antar peserta didik.

c. Pembagian kelas II dilakukan secara paralel sesuai acuan MIR (Multiple

Intelengence Research) yang menggambarkan gaya belajar peserta didik,

seperti linguistic, kinesthetic, dan interpersonal. Kelas II A memiliki

dominan tingkat kecerdasan linguistic, kelas II D melimiliki dominan tingkat

kecerdasan interpersonal, dan kelas II H memiliki dominan tingkat

kecerdasan kinesthetic.

d. Tidak adanya jangka waktu dalam membuat pengaturang pola tempat duduk,

pengaturan alat-alat pengajaran, dan pembuatan mading kelas pada kelas II

Madrasah Ibtidaiyah UIN Jakarta. Semuanya diatur secara kondisional

sesuai dengan kondusif atau tidaknya suasana kelas.

e. Ada tiga pola pengaturan tempat duduk pada kelas II Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta, yaitu: pola perkelompok, pola leter U, dan pola

dua bagian.

f. Adanya penindakan secara langsung terhadap peserta didik kelas II

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta yang melakukan

penyelewengan atau tindakan negatif saat proses pengelolaan kelas

Page 101: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

86

 

berlangsung, di antaranya: membaca istigfar, membuat janji ketertiban dan

kedisiplinan, mengikuti pelajaran di luar kelas, berdiri di depan kelas dengan

mengangkat kaki dan menjewer telinga, dan mediasi jika ada selisih paham

antara wali murid terhadap perilaku negatif antar peserta didik. Sedangkan

reward yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa bintang yang

ditempelkan di papan bintang, alat tulis (pensil, penhapus, dan rautan), serta

makanan ringan.

g. Sarana dan prasarana kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta secara umum memiliki kelengkapan yang sama, seperti: papan tulis,

mading kelas, proyektor, AC, perpustakaan kelas, loker peserta didik, tempat

menaruh makanan dan minuman, karpet dan meja untuk mengaji, serta rak

sandal.

2. Pengaplikasian pembelajaran tematik pada kelas II Madrasah Ibtidaiyah UIN

Jakarta

Pengelolaan kelas akan berjalan dan terlihat ketika diterapkan dalam

suatu bentuk kegiatan belajar mengajar. Dalam teorinya, pembelajaran tematik

sendiri yaitu proses pembelajaran secara utuh dan terpadu (integrated), yang

membutuhkan perhatian khusus dalam proses pembelajarannya untuk

membentuk tiga kecerdasan siswa (sikap, pengetahuan, dan keterampilan). Oleh

karena itu pengelolaan kelas dan pembelajaran tematik merupakan satu kesatuan

yang saling ketergantungan dalam penerapannya. Hal tersebut seperti

diungkapkan oleh kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta.

“Pembelajaran tematik khususnya pada kelas rendah harus diperhatikan

secara ekstra dalam penerapannya, karena di dalam pembelajaran tematik terselip

Page 102: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

87

 

proses pengelolaan kelas, baik dalam pengaturan peserta didik saat belajar dan

pembuatan media”.80

Gambar 4.12 Buku tematik kelas II Madrasah Ibitidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta

Hasil wawancara mengungkapkan, sebelum melakukan kegiatan

pembelajaran tematik, seluruh kelas II membuat perencanaan pembelajaran atau

RPP (Rencana Program Pembelajaran) yang akan menjadi acuan dalam proses

kegiatan pembelajaran tematik. Hal tersebut seraya diungkapkan oleh guru kelas

II A Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.

“Di awal semester kami sudah mulai membuat RPP, dengan cara

membagi secara rata sesuai dengan dengan tema yang akan digunakan dalam satu

semester. Kami membagi tugas, supaya lebih ringan dalam pengerjaannya. Kami

pun biasanya mengadakan kumpulan kelas paralel seminggu sekali untuk

menyiapkan pembelajaran yang sekiranya harus membuat media”.81

Dalam pengaplikasiannya, keterampilan guru dalam mengelola kelas

khususnya pada pembelajaran tematik, memerlukan model, metode, strategi, dan

                                                            80 Yon Sugiono, Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 13.24 WIB. 81 Linda Nurlinda, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II A Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 13.47 WIB.

Page 103: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

88

 

media yang sesuai dengan materi pembelajaran. Dengan tujuan pembelajaran

menjadi lebih bermakna, dan peserta didik pun dapat senang dalam belajar,

sehingga bisa mengaitkan dengan pengalaman dan kehidupan sehari-hari.

Guru kelas II D mengatakan, bahwa minimal seminggu sekali diadakan

perkumpulan kelas paralel untuk menyiapkan pembelajaran yang sekiranya akan

menggunakan media, “Biasanya diadakan kumpulan paralel seminggu sekali

untuk menyiapkan pembelajaran yang perlu mengunakan media seperti membuat

relief bumi, membuat balok dari karton, menghias kendi, dan masih banyak

lainnya”.82

Namun pada faktanya, hasil wawancara mengungkapkan bahwa tidak

semua guru kelas II memakai model, metode, dan strategi khusus dalam setiap

mengajar. Dari tiga kelas yang dilakukan penelitian, dua di antaranya tidak

menggunakan model, metode, dan strategi saat mengajar. Semuanya lebih

terfokus pada penghabisan 1-2 pembelajaran dengan pengejaran materi

pembelajaran. Guru kelas II H mengatakan pemanfaatan media dengan

menggunakan video, lebih digunakan untuk penguatan materi, “kadang-kadang

menggunakan media dengan video, tergantung materinya”.83

Dipertegas dengan ungkapan guru kelas II E yang mengatakan media

video sangat membantu peserta didik dalam memahami materi, “Saya sering

menayangkan video untuk memberikan pemahaman lebih terkait materi kepada

peserta didik”.84

                                                            82 Syukri Rifa’I, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II D Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 09.10 WIB. 83 Ummu Sa’diah, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II H Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 12.39 WIB. 84Rita Zahara, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II E Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta, 12 April 2018 pukul 12.32 WIB.

Page 104: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

89

 

Gambar 4.13 Proses pembelajaran menggunakan media video

Sesuai dengan hasil observasi bahwa dalam mengajar guru tidak

meggunakan model, dan metode yang khusus, melainkan hanya memanfaatkan

media video, dan sesuai dengan alur pembelajaran tematik yang terdapat pada

buku tematik peserta didik.

Walaupun memang tayangan video dapat menambah penguatan

pemahaman peserta didik. Sisi negatif yang timbul adalah peserta didik tidak

terlibat secara aktif, dan tidak dapat mengeksplorasi kemampuan berpikirnya.

Padahal hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas II A, bahwasanya dampak

peserta didik terhadap proses pembelajaran tematik yang menggunakan metode

dan media khusus, sangat berpengaruh pada motivasi dan antusiasme peserta

didik dalam mengikuti dan memahami pelajaran.

Hasil wawancara terhadap guru kelas II A yang menggunakan model saat

pembelajaran mengatakan, “Saya saat pembelajaran biasanya seperti tadi,

menggunakan model jigsaw mtode diskusi, dan media karton untuk poster

comment saat pembelajaran tematik.”85

                                                            85 Linda Nurlinda, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II A Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 12.39 WIB.

Page 105: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

90

 

Gambar 4.14 Proses pembelajaran dengan model jigsaw, metode diskusi dan

poster comment

Hasil observasi memperlihatkan bahwa dengan digunakannya metode dan

media dalam pembelajaran akan memberikan dampak yang positif dan membuat

peserta didik semakin aktif, dapat mengeskplorasi serta menggali informasi

kemampuan berpikirnya. Peserta didik juga mambangun komunikasi antar

peserta didik dengan diskusi kelompok. Artinya guru memberi kebebasan lebih

kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengaitkan pembelajaran

dengan kehidupan sehari-hari, karena pusat pembelajaran yang utama adalah

peserta didik (student center).

Dalam implementasinya, tidak dipungkiri adanya masalah-masalah yang

ditemukan selama proses pembelajaran tematik berlangsung. Hal terbesar yang

dapat disimpulkan dari hasil wawancara adalah keterbatasan waktu dan sulitnya

pembahasan materi bagi peserta didik kelas II, menjadi hambatan bagi guru

untuk mengajarkan konsep materi, sehingga ketercapaian tujuan dan ketuntasan

pembelajaran tidak didapat secara utuh.

Page 106: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

91

 

Hal tersebut seraya diungkapkan oleh guru kelas II D, “Selain sulitnya

mengatur fokus siswa yang sulit mengikuti pelajaran, juga mengatur waktu

karena harus mengejar dan menuntaskan materi pembelajaran”.86

Ditambah dengan ungkapan guru kelas II G yang berkata, “Sebetulnya

pembelajaran tematik bagus, namun materi yang diberikan kepada kelas II cukup

sulit dicerna oleh peserta didik, banyak konteks yang tidak seimbang dengan

pemikiran peserta didik kelas II, sehingga memerlukan ekstra berpikir peserta

didik”.87

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, serta melakukan telaah terhadap

dokumentasi, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Penerapan embelajaran tematik kelas II MI Pembagunan UIN Jakarta,

dimulai dengan pembuatan perencanaan program pembelajaran atau RPP

yang telah dirancang dan dibagi secara merata pada awal semester kepada

guru paralel kelas II untuk satu semester.

b. Penggunaan model, metode, strategi, dan media khusus pada pembelajaran

tematik akan dapat membagun motivasi dan antusiasme peserta didik dalam

menggali informasi.

c. Kefokusan peserta didik kelas II MI Pembangunan UIN Jakarta menjadi hal

penting dalam proses pembelajaran tematik.

d. Madrasah Ibtidaiyah UIN Jakarta beberapa kali melakukan pelatihan untuk

guru-guru mengenai kurikulum 2013, yang di dalamnya berisi pembekalan

kepada guru dalam mengimplementasikan pembelajaran tematik agar

menjadi mudah, menyenangkan, dan bermakna.

e. Hambatan yang ditemukan pada implementasi pembelajaran tematik pada

kelas II MI Pembangunan UIN Jakarta adalah sulitnya mengatur waktu yang

sangat terbatas untuk dapat memberikan hasil yang maksimal kepada peserta                                                             

86 Syukri Rifa’I, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II D Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta, 21 Maret 2018 pukul 09.10 WIB.

87 Sarmadan Noor Daulay, Hasil wawancara dengan Guru Kelas II G Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta, 12 April 2018 pukul 13.59 WIB.

Page 107: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

92

 

didik, baik pada pemahaman konsep, dan membuat pembelajaran tematik

menjadi bermakna. Selain itu perbedaan gaya belajar peserta didik yang

cenderung lamban mengikuti pembelajaran juga mempengaruhi proses

pembelajaran tematik menjadi semakin lama.

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki kekurangan karena keterbatasan peneliti.

Penelitian ini hanya berfokus pada proses pengelolaan kelas dalam pembelajaran

tematik dan dampak pengelolaan kelas terhadap peserta didik kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta, sehingga tidak meneliti proses

pengelolaan kelas yang ada di kelas tinggi dan kelas rendah lainnya.

Page 108: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

 

93  

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap keterampilan pengelolaan kelas

dalam pembelajaran tematik yang dilakukan guru kelas II Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengelolaan kelas oleh guru secara umum sudah terlaksana dengan baik. Hal

tersebut dibuktikan dengan keterampilan guru dalam mengelola kelas,

seperti memetakan pola-pola tempat duduk siswa, mengondisikan kelas

selalu dalam keadaan bersih, menyediakan perangkat-perangkat pendukung

pembelajaran berupa mading, layout kelas, jurnal kelas, jadwal piket dan tata

tertib kelas, serta sarana dan prasarana kelas lainnya yang tergolong ke

dalam jenis pengelelolaan kelas yang bersifat preventif. Pada aspek ini,

terungkap pula kendala-kendala yang dihadapi oleh guru. Kendala tersebut

antara lain terkait dengan konsistensi pengelolaan kelas itu sendiri.

Terungkap fakta bahwa pengelolaan kelas yang bersifat kuratif, atau dengan

kata lain pengorganisasian guru terhadap peserta didik dalam proses

pembelajaran masih belum terlihat (masih banyak peserta didik yang tidak

fokus dalam pelajaran, membuat kegaduhan, dan adik dengan diri sendiri),

serta perubahan pola-pola tempat duduk belum terprogram secara baik.

Perubahan pola tempat duduk belum didasarkan kepada tuntutan kompetensi

materi pembelajaran dan gaya belajarpeserta didik. Guru belum secara

maksimal mengondisikan kelas sesuai dengan kebutuhan tahapan tumbuh

kembang peserta didik yang beragam. Faktor akses guru yang minim

terhadap berbagai pelatihan terkait dengan pengelolaan kelas menjadi

kendala tersendiri.

Page 109: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

94

 

2. Pembelajaran tematik secara umum sudah terlaksana. Hal tersebut terungkap

dari hasil observasi pembelajaran terhadap dokumen RPP. Guru-guru sudah

mampu merancang dan melaksanakan proses pembelajaran tematik dengan

baik. Di sisi lain, fakta menunjukkan bahwa keberlangsungan proses

pembelajaran tematik masih bersifat monoton. Belum seluruh guru mampu

mengkreasikan pembelajaran dengan beragam pendekatan, model, metode,

strategi.

3. Paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center) masih

mendominasi. Terungkap fakta bahwa salah satu masalah penerapan

pembelajaran tematik adalah terbatasnya manajemen waktu dalam proses

pembelajaran tematik, hal tersebut mengakibatkan kurang maksimalnya

pengajaran guru dan pemahaman peserta didik terkait pembelajaran tematik.

B. SARAN

Pengelolaan kelas yang telah dilaksanakan khususnya dalam pembelajaran

tematik, hendaknya dapat berlanjut pada tahap pengembangan melalui pelatihan

khusus secara berkala bagi guru dalam pengelolaan kelas untuk meningkatkan

kompetensi guru Madarasah Pembangunan. Kendala-kendala yang ditemukan

sebaiknya menjadi titik awal dalam proses evaluasi yang menjadikan pengelolaan

kelas menjadi lebih baik lagi, sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran

secara menyeluruh. Selain itu, kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini,

hendaknya dapat dikembangkan secara lebih luas sesuai dengan perkembangan

zaman.

Page 110: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

96

 

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Ika Nurdiana., dkk. 2017. Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Kelas Rendah pada Pembelajaran Tematik di SD. Joyful Learning Journal. Vol. 2.

Djabidi, Faizal. 2017. Manajemen Pengelolaan Kelas. Malang: Madani. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2015. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:

Rineka Cipta. El Hilali, Husni. 2012. Pentingnya Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran, Jurnal

Edu-Bio. Vol. 3. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:

Refika Aditama. Hamiyah, Nur dan Mohammad Jauhar. 2015. Pengantar Manajemen Pendidikan di

Sekolah, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Cet. I. Harsanto, Radno. 2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius. Herlianti, Yanti. 2015. Pembelajaran Tematik. Jakarta: UIN Press. Isbadrianingtyas, Nafi., dkk, 2016. Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik

di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan. Vol. 1. Mukhtar. 2010. Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah: Panduan Berbasis

Kualitatif Lapangan dan Perpustakaan. Jakarta: Gaung Persada Press. Muklis, Mohamad. 2012. Pembelajaran Tematik. Jurnal Fenomena, Vol. 4, Nomor.

1. Mulyasa, E. 2014. Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset. Cet. I. Panduan Magang II Terintegrasi dengan Mata Kuliah Pengajaran Mikro UNY. 2017.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2016

Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. sdm.data.kemdikbud.go.id/ SNP/ dokumen/Permendiknas No 22 tahun 2016. Diakses pada tanggal 13 September 2017.

Page 111: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

97

 

Prastowo, Andi. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan

Praktik. Jakarta: Kencana. Ridwanudin, Dindin. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN Press. Silberman, Melvin L. 2012. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:

Nuansa. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta. Sunhaji. 2014. Konsep Manajemen Kelas dan Implikasinya dalam Pembelajaran.

Jurnal Kependidikan, Vol. 2. Nomor. 2.

Page 112: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

98

 

LAMPIRAN

Page 113: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

99

 

Lampiran 1

Page 114: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

100

 

Lampiran 2

Page 115: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

101

 

Lampiran 3

Page 116: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

102

 

Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

GURU KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Wawancara Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembagunan UIN Jakarta,

meliputi:

A. Tujuan: untuk memperoleh data melalui dasar sumber yang terpilih mengenai

pengelolaan kelas Madrasah Ibtidaiyah UIN Jakarta.

B. Identitas

Nama Responden : ………………….

Waktu dan Tempat Wawancara : ………………….

C. Pertanyaan:

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak pahami mengenai

pengelolaan kelas?

2. Bagaimana sistem pengelolaan kelas

secara umum di MI Pembangunan

UIN Jakarta?

Page 117: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

103

 

3. Adakah pelatihan mengenai

pengelolaan kelas untuk tingkat MI?

4. Bagaimana bentuk pembagian

peserta didik paralel kelas II MI

Pembangunan UIN Jakarta?

5. Bagaimana sarana dan prasarana

yang mendukung di kelas II MI

Pembangunan UIN Jakarta?

Ciputat, ………………….

Informan

NIP.

Page 118: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

104

 

Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

GURU KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Wawancara guru kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembagunan UIN Jakarta,

meliputi:

A. Tujuan: untuk memperoleh data melalui dasar sumber yang terpilih mengenai

pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah

UIN Jakarta.

B. Identitas

Nama Responden : ………………………

Kelas : ………………………

Waktu dan Tempat Wawancara : ………………………

C. Pertanyaan:

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak/ibu pahami

mengenai pengelolaan kelas?

2. Bagaimana sistem pengelolaan kelas

di kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Page 119: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

105

 

3. Berapa kali bapak/ibu melakukan

secara rutin pengaturan pola tempat

duduk peserta didik dan pembuatan

mading kelas?

4. Bagaimana pola penataan ruangan

kelas yang mencakup tempat duduk,

pengelolaan kelompok peserta didik,

alat pengajaran dan pajangan kelas?

5. Bagaimana cara bapak/ibu

mengorganisasikan peserta didik dan

memahami karakter peserta didik di

kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

6. Masalah apa saja yang ditemukan

dalam pengelolaan kelas terutama

dalam pembelajaran tematik?

7. Bagaimana sikap bapak/ibu jika

menemukan tindakan

negatif/penyelewengan pada peserta

didik saat proses pembelajaran

Page 120: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

106

 

tematik berlangsung?

8. Apa yang bapak/ibu pahami

mengenai pembelajaran tematik?

9. Apa bapak/ibu membuat Rencana

Pelakasanaan Pembelajaran (RPP)

pada pembelajaran tematik?

10. Kapan pembuatan RPP pada

pembelajaran tematik dilakukan?

11. Bagaimana RPP yang diterapkan

pada pembelajaran tematik di kelas II

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta?

12. Apa saja model dan metode yang

digunakan dalam pembelajaran

tematik di kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta?

13. Apa saja sarana dan prasana yang

Page 121: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

107

 

mendukung pada pembelajaran

tematik di kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta?

14. Bagaimana proses pengelolaan

pembelajaran tematik di kelas II MI

Pembangunan UIN Jakarta?

15. Apa saja hambatan yang ditemukan

bapak/ibu dalam mengajar tematik di

kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Ciputat, ………………….

Informan

NIP.

Page 122: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

108

 

Lampiran 6

PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

GURU KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati pengelolaan

kelas dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta dengan cara di checklist (√) dan aspek yang diamati meliputi:

A. Tujuan : Untuk memperoleh informasi dan data mengenai pengelolaan kelas

dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta.

B. Identitas Guru

Nama Guru Kelas : .................................

Kelas : .................................

Waktu : …………………….

C. Aspek yang diamati:

No Aspek Indikator SB B C K Keterangan

1. Pengelolaan

fisik dan

Persiapan

pembelajaran

Memastikan ruangan

kelas, papantulis,

kolong meja,

loker/lemari, dan

ventilasi bersih dan

rapih.

Page 123: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

109

 

Mengatur tempat

duduk, dan membuat

kelompok peserta

didik secara heterogen

dan sesuai dengan

karakteristik peserta

didik.

Memeriksa

penyimpanan barang-

barang peserta didik

dan memberi arahan

apabila masih terlihat

belum rapih.

Memberikan motivasi

belajar dan ice

breaking sebelum

belajar.

Membuat RPP dan

media pembelajaran.

Menjelaskan tujuan

pembelajaran.

Menjelaskan

logistik/alat/bahan

yang dibutuhkan.

Menyesuaikan materi

pelajaran dengan

kecepatan dan

kemampuan belajar

Page 124: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

110

 

peserta didik.

Memulai dan

mengakhiri proses

pembelajaran sesuai

dengan waktu yang

dijadwalkan.

2. Mengorganis

asikan

peserta didik

untuk belajar

(individu dan

kelompok)

Memberikan contoh

dengan tutur kata yang

sopan, volume dan

intonasi suara dalam

proses pembelajaran

harus dapat didengar

dengan baik oleh

peserta didik.

Menciptakan

ketertiban,

kedisiplinan,

kenyamanan,

keselamatan, dan

kepatuhan pada

peraturan dalam

menyelenggarakan

proses pembelajaran.

Memakai metode,

model, dan

memanfaatkan media

serta fasilitas yang

tersedia.

Page 125: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

111

 

Memberikan

kebebasan untuk

mengembangkan dan

menyajikan hasil

karya.

Membimbing peserta

didik dalam

mengalisis dan

mengevalusi proses

pemecahan masalah.

Memberi tindakan

secara tanggap kepada

peserta didik yang

melakukan

penyimpangan

Membantu peserta

didik untuk

melakukan refleksi

terhadap pemahaman

dan penyelidikan

dalam pembelajaran.

Page 126: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

112

 

Lampiran 7

PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

PESERTA DIDIK KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Kelas : ………………………….

Tema : ………………………….

Sub Tema : ………………………….

Pembelajaran : ………………………….

Hari/Tanggal : ………………………….

Waktu : ………………………….

No. Aspek yang diamati SB B C K

Keterangan

1. Peserta didik mengikuti peraturan

dan arahan dari guru.

2. Peserta didik terlibat secara aktif

dalam menggali informasi tentang

tema atau pembelajaran yang

dipelajari.

3. Keterhubungan tema atau

pembelajaran dengan kegiatan

yang dilakukan.

4. Peserta didik mengaitkan materi

pelajaran dengan pengetahuan

yang relevan.

5. Peserta didik antusias dalam

menggunakan media dan fasilitas

Page 127: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

113

 

yang bersedia.

6. Peserta didik mengikuti beragam

aktivitas pembelajaran sesuai

dengan metode atau model

pembelajaran yang digunakan

guru.

7. Peserta didik belajar dalam konsep

learning by doing.

8. Pusat pembelajaran adalah peserta

didik sebagai pelaku utama

(students center).

9. Terjadi interaksi antara peserta

didik, serta peserta didik dengan

guru, lingkungan, dan sumber

belajar lainnya.

10. Peserta didik belajar dalam

kelompok-kelompok diskusi.

Page 128: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

114

 

Keterangan:

SB (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup) K (Kurang)

Apabila seluruh

pernyataan dari

indikator

dilakukan/terpenuhi.

Apabila ada satu

pernyataan dari

seluruh indikator

yang tidak

terlaksana.

Apabila ada dua

penyataan dari

seluruh indikator

yang tidak

terlaksana.

Apabila seluruh

pernyataan dari

indikator tidak

terlaksana.

Ciputat, ……………………. Guru Kelas NIP.

Page 129: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

115

 

Lampiran 8

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

GURU KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Wawancara Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembagunan UIN Jakarta,

meliputi:

A. Tujuan: untuk memperoleh data melalui dasar sumber yang terpilih mengenai

pengelolaan kelas Madrasah Ibtidaiyah UIN Jakarta.

B. Identitas

Nama Responden : Drs. Yon Sugiono

Waktu dan Tempat Wawancara : 13.24 WIB, di Ruang Kepala Sekolah

C. Pertanyaan:

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak pahami mengenai

pengelolaan kelas?

Pengelolaan kelas terkait dengan pengelolaan

fisik atau ruangan dengan melibatkan peserta

didik juga.

2. Bagaimana sistem pengelolaan kelas

secara umum di MI Pembangunan

UIN Jakarta?

Sistem pengelolaan kelas di bawah tanggung

jawab guru kelas, dimulai dari tersedianya

layout kelas, menetapkan denah atau pola

tempat duduk, harus tersedia seperangkat

administrasi yang standar untuk proses

kegiatan belajar mengajar, baik jurnal kelas,

Page 130: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

116

 

absen kelas, penilaian, struktur kelas, tata

tertib kelas, sampai jadwal piket. Pada kelas

rendah layout yang digunakan harus

disesuaikan, tidak terlalu sulit, seperti

membuat kreasi yang dapat ditempel di

mading kelas, serta tidak lupa untuk

melibatkan peserta didik dalam mengelola

kelas, sebagai bentuk pembelajaran dan

kedisiplinan yang ditanamkan sejak dini.

3. Adakah pelatihan mengenai

pengelolaan kelas untuk tingkat MI?

Sebetulnya, kalau pelatihan khusus

pengelolaan kelas di MI Pembangunan UIN

Jakarta belum pernah ada, namun beberapa

kali sekolah mengadakan pelatihan untuk

guru mengenai kurikulum tematik yang di

dalamnya mencakup pengelolaan kelas

walaupun tidak secara mendalam, seperti

letak tempat duduk, dan administrasi kelas.

4. Bagaimana bentuk pembagian

peserta didik paralel kelas II MI

Pembangunan UIN Jakarta?

Pengaturan kelas paralel pada kelas II diatur

sesuai acuan MIR (Multiple Intelengence

Research) yang menggambarkan gaya belajar

peserta didik.

5. Bagaimana sarana dan prasarana

yang mendukung di kelas II MI

Pembangunan UIN Jakarta?

Sarana dan prasarana di dalam kelas dibuat

selengkap mungkin. Adapun kalau ada

sesuatu yang kurang, dapat diajukan ke

bagian administrasi umum untuk ditindak

Page 131: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

117

 

lanjuti. Secara garis besar, setiap kelas paralel

memiliki kelengkapan saran dan prasarana

yang sama.

Ciputat, 26 Maret

Informan

Drs. Yon Sugiono

NIP.

Page 132: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

118

 

Lampiran 9

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

GURU KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Wawancara guru kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembagunan UIN Jakarta,

meliputi:

A. Tujuan: untuk memperoleh data melalui dasar sumber yang terpilih mengenai

pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah

UIN Jakarta.

B. Identitas

Nama Responden : Linda Nurlinda, S.Pd

Kelas : II A

Waktu dan Tempat Wawancara : 12.39 WIB, di Ruang Kelas

C. Pertanyaan:

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak/ibu pahami

mengenai pengelolaan kelas?

Melakukan suatu cara untuk mengajarkan

peserta didik terutama pada peserta didik

yang melakukan penyimpangan.

2. Bagaimana sistem pengelolaan kelas

di kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Melakukan tata letak tempat duduk,

memperhatikan kedisiplinan peserta didik,

dan melakukan ice breaking.

Page 133: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

119

 

3. Berapa kali bapak/ibu melakukan

secara rutin pengaturan pola tempat

duduk peserta didik dan pembuatan

mading kelas?

Biasanya pengaturan tempat duduk perbulan,

tapi mading tidak ada jangka waktu, kalau

peserta didik membuat kreasi, bisa ditempel

di mading.

4. Bagaimana pola penataan ruangan

kelas yang mencakup tempat duduk,

pengelolaan kelompok peserta didik,

alat pengajaran dan pajangan kelas?

Biasanya dibagi menjadi 5 kelompok karena

lebih mudah berdiskusi, atau membuat leter

U. Untuk alat pengajaran di simpang di

lemari.

5. Bagaimana cara bapak/ibu

mengorganisasikan peserta didik dan

memahami karakter peserta didik di

kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Di samping saya melihat MIR peserta didik,

saya menggabungkan peserta didik secara

campur dan merata dengan kemampuan yang

berbeda-beda, kecuali pada peserta didik yang

memerlukan ekstra perhatian lebih itu di

tempatkan di depan namun masih bercampur

rata.

6. Masalah apa saja yang ditemukan

dalam pengelolaan kelas terutama

dalam pembelajaran tematik?

Di kelas II A memang peserta didik lebih

dominan linguistic (banyak

berbiacara/ngobrol saat pelajaran), jadi harus

didiamkan dulu baru bisa dilanjutkan

pelajarannya, dan itu menghambat proses

pembelajaran.

7. Bagaimana sikap bapak/ibu jika

menemukan tindakan

negatif/penyelewengan pada peserta

didik saat proses pembelajaran

tematik berlangsung?

Kalau ada yang penyelewengan saya akan

tegur, mengucapkan istigfar, dan bahkan

sampai saya suruh untuk belajar di luar.

Sedangkan reward, saya kasih bintang di

papan reward.

Page 134: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

120

 

8. Apa yang bapak/ibu pahami

mengenai pembelajaran tematik?

Kurikulum terpadu yang menggabungkan

semua mata pelajaran umum.

9. Apa bapak/ibu membuat Rencana

Pelakasanaan Pembelajaran (RPP)

pada pembelajaran tematik?

Ya, kelas II pralel membuat RPP secara RPP

setiap satu kali pembelajaran.

10. Kapan pembuatan RPP pada

pembelajaran tematik dilakukan?

Pada awal semester sudah dibagi-bagi secara

merata kepada seluruh guru kelas II.

11. Bagaimana RPP yang diterapkan

pada pembelajaran tematik di kelas II

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta?

Sesuai dengan silabus, KD, dan indikator

pembelajaran.

12. Apa saja model dan metode yang

digunakan dalam pembelajaran

tematik di kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta?

Saya terkadang menggunakan model jigsaw,

inquiry, dan kooperatif learning. Metodenya

diskusi, poster comment, dan ceramah. Kalau

media saya menggunakan karton, video

tergantung materi pembelajaran.

13. Apa saja sarana dan prasana yang

mendukung pada pembelajaran

tematik di kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta?

Saya sangat terbantu dengan sarana dan

prasarana, misalnya: adanya proyektor,

mading, dan AC.

14. Bagaimana proses pengelolaan

pembelajaran tematik di kelas II MI

Diajarkan sesuai materi pembelajaran tematik,

satu hari dapat menghabis 1-2 pembelajaran.

Page 135: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

121

 

Pembangunan UIN Jakarta?

15. Apa saja hambatan yang ditemukan

bapak/ibu dalam mengajar tematik di

kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Kesulitan dalam mengatur waktu untuk

menghabiskan 1-2 pembelajaran, ditambah

lagi sekarang sedang mengejar materi karena

sebelantar lagi Ujian Akhir Semester (UAS).

Ciputat, 23 Maret 2018

Informan

Linda Nurlinda, S.Pd

NIP.

Page 136: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

122

 

Lampiran 10

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

GURU KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Wawancara guru kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembagunan UIN Jakarta,

meliputi:

A. Tujuan: untuk memperoleh data melalui dasar sumber yang terpilih mengenai

pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah

UIN Jakarta.

B. Identitas

Nama Responden : Syukri Rifa’I, S.Pd

Kelas : II D

Waktu dan Tempat Wawancara : 09.10 WIB, di Perpustakaan

C. Pertanyaan:

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak/ibu pahami

mengenai pengelolaan kelas?

Pengelolaan itu di samping isinya mengenai

administrasi juga lebih kepada display kelas

atau penataan ruang/fisik.

2. Bagaimana sistem pengelolaan kelas

di kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Sempat ada pelatihan yang berkaitan dengan

pengelolaan kelas. Mengatur kedisiplinan

peserta didik, penataan fisik kelas (tempat

duduk, tempat makan, dan lain-lain).

Page 137: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

123

 

3. Berapa kali bapak/ibu melakukan

secara rutin pengaturan pola tempat

duduk peserta didik dan pembuatan

mading kelas?

Tempat duduk diatur minimal sebulan sekali,

kadang melewati satu bulan. Pembuatan

mading tidak ada patokan waktu, tergantung

kalau ada kreasi peserta didik yang bisa

dipajang.

4. Bagaimana pola penataan ruangan

kelas yang mencakup tempat duduk,

pengelolaan kelompok peserta didik,

alat pengajaran dan pajangan kelas?

Saya sedang menggunakan pola yang dibagi

dua bagian, tapi terkadang dibuat

perkelompok. Alat pengajaran dan pajangan

disimpan di lemari/mading.

5. Bagaimana cara bapak/ibu

mengorganisasikan peserta didik dan

memahami karakter peserta didik di

kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Saya atur siswa secara heterogen dengan

karakter dan tingkat kecerdasan yang

berbeda-beda. Kebetulan di kelas saya

dominan interpersonal (indin selalu menjadi

pemimpin, tidak mau mengalah, dan

cenderung memilih-milih teman).

6. Masalah apa saja yang ditemukan

dalam pengelolaan kelas terutama

dalam pembelajaran tematik?

Ada peserta didik yang pendiam, jadi sulit

mengikuti pelajaran, cenderung cuek dengan

pelajaran. Dan ada peserta didik yang

emosional dan tidak mau mengalah satu sama

lain.

7. Bagaimana sikap bapak/ibu jika

menemukan tindakan

negatif/penyelewengan pada peserta

didik saat proses pembelajaran

tematik berlangsung?

Jika tidak tertib saat pembelajaran tematik,

saya akan suruh maju ke depan kelas dan

membaca istigfar 50 kali. Kalau sudah

melewati batas saya akan panggil

orangtuanya. Kalau reward saya akan

memberikan hadiah berupa alat tulis (pensil,

penghapus, dan rautan).

Page 138: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

124

 

8. Apa yang bapak/ibu pahami

mengenai pembelajaran tematik?

Kurikulum terpadu yang menyatukan

beberapa mata pelajaran.

9. Apa bapak/ibu membuat Rencana

Pelakasanaan Pembelajaran (RPP)

pada pembelajaran tematik?

Ya, membuat RPP dengan dibagi-dibagi

bersama guru paralel kelas II.

10. Kapan pembuatan RPP pada

pembelajaran tematik dilakukan?

Di awal semester kami sudah mulai membuat

RPP untuk satu semester.

11. Bagaimana RPP yang diterapkan

pada pembelajaran tematik di kelas II

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta?

Sesuai dengan silabus , KD, indikator

pembelajaran tematik. Biasanya diadakan

kumpulan paralel seminggu sekali untuk

menyiapkan pembelajaran yang memerlukan

media khusus.

12. Apa saja model dan metode yang

digunakan dalam pembelajaran

tematik di kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta?

Saya sering menggunakan media audio visual,

seperti lagu atau video.

13. Apa saja sarana dan prasana yang

mendukung pada pembelajaran

tematik di kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta?

Sarana dan prasarana seperti proyektor, wifi,

AC, dan ATK. Kalau ada bahan-bahan atau

keperluan yang harus dibeli itu sudah

dirapatkan di awal semester sesuai bedah

buku tematik.

Page 139: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

125

 

14. Bagaimana proses pengelolaan

pembelajaran tematik di kelas II MI

Pembangunan UIN Jakarta?

Biasanya dilakukan secara berkelompok pada

pembelajaran tertentu, satu hari dapat

menuntaskan 1-2 pembelajaran.

15. Apa saja hambatan yang ditemukan

bapak/ibu dalam mengajar tematik di

kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Sulit membagi peserta didik dalam

berkelompok terutama pada peserta didik

yang intrapersonal (pendiam). Dan sulot

mengatur waktu karena mengejar materi

pembelajaran.

Ciputat, 22 Maret 2018

Informan

Syukri Rifa’I, S.Pd

NIP.

Page 140: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

126

 

Lampiran 11

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

GURU KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Wawancara guru kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembagunan UIN Jakarta,

meliputi:

A. Tujuan: untuk memperoleh data melalui dasar sumber yang terpilih mengenai

pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah

UIN Jakarta.

B. Identitas

Nama Responden : Dra. Ummu Sa’diyah

Kelas : II H

Waktu dan Tempat Wawancara : 13.47 WIB, di Ruang Kelas

C. Pertanyaan:

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak/ibu pahami

mengenai pengelolaan kelas?

Penataan kelas untuk menunjang proses

kegiatan belajar mengajar dengan situasi dan

kondisi yang ditentukan.

2. Bagaimana sistem pengelolaan kelas

di kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Berdo’a sebelum belajar, mangatur fokus

peserta didik supaya bisa mengikuti kegiatan

belajar mengajar.

3. Berapa kali bapak/ibu melakukan Tidak ada patokan jangka waktu, tergantung

Page 141: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

127

 

secara rutin pengaturan pola tempat

duduk peserta didik dan pembuatan

mading kelas?

suasana peserta didik, akan diubah kalau

dirasa sudah tidak kondusif.

4. Bagaimana pola penataan ruangan

kelas yang mencakup tempat duduk,

pengelolaan kelompok peserta didik,

alat pengajaran dan pajangan kelas?

Ada 2 pola, pertama dibagi menjadi dua

bagian, atau membuat 5 kelompok. Alat

pengajaran disimpan di meja guru atau lemari,

pajangan dipajang di mading.

5. Bagaimana cara bapak/ibu

mengorganisasikan peserta didik dan

memahami karakter peserta didik di

kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Saya justru menggabungkan peserta didik

yang berisik (sering ngobrol) menjadi

berdekatan dan ditaruh di paling depan

supaya tidak mengganggu peserta didik yang

serius mengikuti pelajaran, dan lebih mudah

dikontrol.

6. Masalah apa saja yang ditemukan

dalam pengelolaan kelas terutama

dalam pembelajaran tematik?

Peserta didik masih sering mengobrol dan

main sendiri, lari-larian di dalam kelas, dan

bercanda.

7. Bagaimana sikap bapak/ibu jika

menemukan tindakan

negatif/penyelewengan pada peserta

didik saat proses pembelajaran

tematik berlangsung?

Menulis janji sebanyak 5 baris “saya berjanji

skan belajar dengan tertib”, dan akan

bertambah jumlah barisnya kalau

mengulanginya. Kalau reward saya berikan

alat tulis (pensil, rautan, dan penghapus).

8. Apa yang bapak/ibu pahami

mengenai pembelajaran tematik?

Menggabungkan materi pelajaran menjadi

satu kesatuan.

9. Apa bapak/ibu membuat Rencana Ya, kami membuat RPP secara bersama-

Page 142: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

128

 

Pelakasanaan Pembelajaran (RPP)

pada pembelajaran tematik?

sama, satu paralel kelas II untuk satu

semester.

10. Kapan pembuatan RPP pada

pembelajaran tematik dilakukan?

Sudah dibuat di awal semester secara

bersama-sama.

11. Bagaimana RPP yang diterapkan

pada pembelajaran tematik di kelas II

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta?

Sesuai silabus, dan indikator pembelajaran

tematik.

12. Apa saja model dan metode yang

digunakan dalam pembelajaran

tematik di kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta?

Kadang-kadang saya menggunakan media

video tergantung dengan materi, membuat

relief bumi, dan menggunakan cat air.

13. Apa saja sarana dan prasana yang

mendukung pada pembelajaran

tematik di kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta?

Sangat terbantu dengan sarana dan prasarana

di kelas seperti proyektor, ATK, dan AC.

14. Bagaimana proses pengelolaan

pembelajaran tematik di kelas II MI

Pembangunan UIN Jakarta?

Diajarkan sesuai materi pembelajaran saja,

terkadang dihubungkan dengan kehidupan

sehari-hari.

15. Apa saja hambatan yang ditemukan Sulit mengatur waktu untuk menyelesaikan 1-

Page 143: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

129

 

bapak/ibu dalam mengajar tematik di

kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

2 pembelajaran karena harus mengejar materi

untuk UAS, juga karena untuk mendiamkan

peserta didik supaya fokus saja terkadang

membutuhkan waktu 10 menit.

Ciputat, 21 Maret 2018

Informan

Dra. Ummu Sa’diyah

NIP.

Page 144: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

130

 

Lampiran 12

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

GURU KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Wawancara guru kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembagunan UIN Jakarta,

meliputi:

A. Tujuan: untuk memperoleh data melalui dasar sumber yang terpilih mengenai

pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah

UIN Jakarta.

B. Identitas

Nama Responden : Rita Zahara, S.Pd

Kelas : II E

Waktu dan Tempat Wawancara : 12.32 WIB, di Ruang Kelas

C. Pertanyaan:

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak/ibu pahami

mengenai pengelolaan kelas?

Pengelolaan kelas menurut hemat saya, dapat

mengkodisikan kelas dan peserta didik,

membuat seluruh siswa fokus terhadap materi

yang disampaikan, serta mengajar sesuai

dengan RPP yang sudah dibuat.

2. Bagaimana sistem pengelolaan kelas

di kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Bagi saya yang terpenting adalah materi yang

saya sampaikan dapat dicerna oleh peserta

didik. jadi secara otomatis peserta didik harus

Page 145: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

131

 

fokus kepada saya, karena dari situlah dapat

diukur sejauh mana pencapaian pemahaman

peserta didik terkait materi yang disampaikan.

3. Berapa kali bapak/ibu melakukan

secara rutin pengaturan pola tempat

duduk peserta didik dan pembuatan

mading kelas?

Paling cepat seminggu sekali, dan paling lama

dua minggu sekali atau bahkan lebih, dengan

menempatkan peserta didik secara merata.

4. Bagaimana pola penataan ruangan

kelas yang mencakup tempat duduk,

pengelolaan kelompok peserta didik,

alat pengajaran dan pajangan kelas?

Sekarang saya sedang menggunakan pola

perkelompok. Atau menggunakan pola leter

U, atau dibagi dua.

5. Bagaimana cara bapak/ibu

mengorganisasikan peserta didik dan

memahami karakter peserta didik di

kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Saya melihat MIR dan benar di kelas saya

lebih dominan interpersonal dan ada yang

kinesthetic.

6. Masalah apa saja yang ditemukan

dalam pengelolaan kelas terutama

dalam pembelajaran tematik?

Masalah terbesar adalah pada peserta didik

yang lamban mengikuti pelajaran, sehingga

dapat menghambat jalannya pembelajaran.

Bahkan di kelas ini kalau tidak ditegaskan ada

saja yang bermain fisik, missal memukul

dengan menggunakan penggaris, dan lain-

lain.

7. Bagaimana sikap bapak/ibu jika

menemukan tindakan

negatif/penyelewengan pada peserta

didik saat proses pembelajaran

tematik berlangsung?

Saya melakukan peneguran langsung secara

tegas. Kalau saya sudah berat dan saya tidak

sanggup mengatasi, saya akan lapor ke guru

BP sebagai mediator dan tetap

mengkomunikasikan ke orangtua.

Page 146: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

132

 

8. Apa yang bapak/ibu pahami

mengenai pembelajaran tematik?

Menggabungkan beberapa mata pelajaran

umum menjadi sebuah tema.

9. Apa bapak/ibu membuat Rencana

Pelakasanaan Pembelajaran (RPP)

pada pembelajaran tematik?

Ya..kami sudah buat bersama-sama dengan

guru kelas II lainnya.

10. Kapan pembuatan RPP pada

pembelajaran tematik dilakukan?

Di awal semester sudah dibuat dan dibagi

merata.

11. Bagaimana RPP yang diterapkan

pada pembelajaran tematik di kelas II

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta?

Disesuaikan dengan tema, pembelajaran,

tujuan, dan indikator, baru dapat dibuat

perencanaan.

12. Apa saja model dan metode yang

digunakan dalam pembelajaran

tematik di kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta?

Saya lebih suka menggunakan video untuk

penguatan materi, karena memang tidak

cukup dengan hanya penjelasan saja,

melainkan harus lihat contoh real.

13. Apa saja sarana dan prasana yang

mendukung pada pembelajaran

tematik di kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta?

Ada proyektor, AC, dan wifi. Semua sangat

membantu ketika proses belajar mengajar.

14. Bagaimana proses pengelolaan

pembelajaran tematik di kelas II MI

Pembangunan UIN Jakarta?

Menuntaskan 1-2 pembelajaran dalam sehari,

dan harus dihubungkan dengan kehidupan

sehari-hari.

15. Apa saja hambatan yang ditemukan Kalau tematik masalahnya di waktu, karna

Page 147: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

133

 

bapak/ibu dalam mengajar tematik di

kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

tematik itu materi tidak ada pengulangan dan

harus tuntas hari itu juga. Jadi pemahaman

yang didapat tidak mendalam dan meyeluruh

Ciputat, 12 April 2018

Informan

Rita Zahara, S.Pd

NIP.

Page 148: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

134

 

Lampiran 13

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

GURU KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Wawancara guru kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembagunan UIN Jakarta,

meliputi:

A. Tujuan: untuk memperoleh data melalui dasar sumber yang terpilih mengenai

pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah

UIN Jakarta.

B. Identitas

Nama Responden : Sarmadan Noor Daulay, S.Pd

Kelas : II G

Waktu dan Tempat Wawancara : 13.59 WIB, di Ruang Kelas

C. Pertanyaan:

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak/ibu pahami

mengenai pengelolaan kelas?

Mempersiapkan bahan materi yang akan

diajarkan, dan mengkodisikan peserta didik

agar siap untuk belajar.

2. Bagaimana sistem pengelolaan kelas

di kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Menyiapkan RPP, mengkondisikan peserta

didik agar siap belajar dan fokus terhadap

materi yang disampaikan.

3. Berapa kali bapak/ibu melakukan

secara rutin pengaturan pola tempat

duduk peserta didik dan pembuatan

Tidak ada jangka waktu untuk mengatur pola

tempat duduk, tapi paling cepat dua minggu

sekali atau lebih dari itu.

Page 149: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

135

 

mading kelas?

4. Bagaimana pola penataan ruangan

kelas yang mencakup tempat duduk,

pengelolaan kelompok peserta didik,

alat pengajaran dan pajangan kelas?

Terkadang dibagi menjadi dua, atau dibuat

perkelompok. Saat ini saya sedang memakai

pola perkelompok dan mencoba membuat

leader pada setiap kelompok, dengan tujuan

agar dapat merangkul temannya yang kurang

dalam mengikuti pelajaran, walaupun ada pro

dan kontranya dari peserta didik.

5. Bagaimana cara bapak/ibu

mengorganisasikan peserta didik dan

memahami karakter peserta didik di

kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

Berdasarkan MIR, di kelas saya lebih

dominan kinesthetic dan linguistic, jadi kelas

cenderung ramai.

6. Masalah apa saja yang ditemukan

dalam pengelolaan kelas terutama

dalam pembelajaran tematik?

Banyak, salah satunya peserta didik yang telat

datang ke sekolah akan mempengaruhi

kesiapan belajar peserta didik tersebut, dan

peserta didik yang butuh perhatian khusus

(lamban dalam belajar).

7. Bagaimana sikap bapak/ibu jika

menemukan tindakan

negatif/penyelewengan pada peserta

didik saat proses pembelajaran

tematik berlangsung?

Kalau penyimpangannya ringan saya akan

menegurnya, menyuruhnya membaca istigfar.

Namun kalau sudah berat saya

8. Apa yang bapak/ibu pahami Kurikulum integrated dengan menyatukan

Page 150: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

136

 

mengenai pembelajaran tematik?

beberapa mata pelajaran umum menjadi tema

yang telah ditentukan.

9. Apa bapak/ibu membuat Rencana

Pelakasanaan Pembelajaran (RPP)

pada pembelajaran tematik?

Yaa..kami membagi-bagi dalam pembuatan

RPP.

10. Kapan pembuatan RPP pada

pembelajaran tematik dilakukan?

Diawal semester sudah mulai dibagi secara

merata untuk satu semester.

11. Bagaimana RPP yang diterapkan

pada pembelajaran tematik di kelas II

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta?

Saya melihat dan menyesuaikan dari KD,

indikator, tujuan, dan pembelajaran.

12. Apa saja model dan metode yang

digunakan dalam pembelajaran

tematik di kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta?

Saya menggunakan media audio visual

dengan menayangkan video, dengan

menggunakan metode demonstrasi dan

diskusi kelompok.

13. Apa saja sarana dan prasana yang

mendukung pada pembelajaran

tematik di kelas II Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta?

Sarana dan prasarana yang mendukung seperti

proyektor, AC, dan wifi.

14. Bagaimana proses pengelolaan

pembelajaran tematik di kelas II MI

Pembangunan UIN Jakarta?

Membuat RPP, mengajar sesuai pembelajaran

dan tujuan pembelajaran tematik. Satu hari

harus bisa menuntaskan 1 pembelajaran.

15. Apa saja hambatan yang ditemukan

bapak/ibu dalam mengajar tematik di

Pertama, konten isi pembelajaran tematik bagi

kelas II sangat sulit dicerna oleh peserta didik,

Page 151: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

137

 

kelas II MI Pembangunan UIN

Jakarta?

jadi guru sulit juga mengajar konsep yang

mudah dipahami oleh peserta didik. Kedua,

waktu yang ada sangat singkat sedangkan

materi sulit dan satu pembelajaran harus

dituntaskan dalam satu hari, ditambah lagi

sekarang sedang mengejar materi untu UAS.

Ciputat, 12 April 2018

Informan

Sarmadan Noor Daulay, S.Pd

NIP.

Page 152: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

138

 

Lampiran 14

PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

GURU KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati pengelolaan

kelas dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta dengan cara di checklist (√) dan aspek yang diamati meliputi:

A. Tujuan : Untuk memperoleh informasi dan data mengenai pengelolaan kelas

dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta.

B. Identitas Guru

Nama Guru Kelas : Linda Nurlinda, S.Pd

Kelas : II A

Waktu : 09.05-10.35 WIB

C. Aspek yang diamati:

No Aspek Indikator SB B C K Keterangan

1. Pengelolaan

fisik dan

Persiapan

pembelajaran

Memastikan ruangan

kelas, papantulis,

kolong meja,

loker/lemari, dan

ventilasi bersih dan

rapih.

√ Ruangan kelas

cukup rapih,

papan tulis,

kolong meja,

dan ventilasi

terlihat bersih.

Mengatur tempat √ Pola tempat

Page 153: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

139

 

duduk, dan membuat

kelompok peserta

didik secara

heterogen dan sesuai

dengan karakteristik

peserta didik.

duduk dibuat

perkelompok

dengan

pembagian

peserta didik

secara

heterogen.

Memeriksa

penyimpanan

barang-barang

peserta didik dan

memberi arahan

apabila masih terlihat

belum rapih.

√ Arahan belum

terlihat, tetapi

penyimpanan

barang-barang

sudah cukup

rapih.

Memberikan

motivasi belajar dan

ice breaking sebelum

belajar.

√ Motivasi dan

ice breaking

dilakukan

dengan

nyanyian.

Membuat RPP dan

media pembelajaran.

√ RPP tersedia.

Menjelaskan tujuan

pembelajaran.

√ Tidak

menjelaskan

tujuan

pembelajaran,

melainkan

langsung

masuk pada

Page 154: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

140

 

materi

pembelajaran

Menjelaskan

logistik/alat/bahan

yang dibutuhkan.

√ Penjelasan

logistik dan

alat sudah

cukup jelas.

Menyesuaikan materi

pelajaran dengan

kecepatan dan

kemampuan belajar

peserta didik.

√ Penyesuaian

materi dengan

peserta didik

sudah cukup

baik.

Memulai dan

mengakhiri proses

pembelajaran sesuai

dengan waktu yang

dijadwalkan.

√ Memulai dan

mengakhiri

pembelajaran

sudah tepat

waktu.

2. Mengorganis

asikan

peserta didik

untuk belajar

(individu dan

kelompok)

Memberikan contoh

dengan tutur kata

yang sopan, volume

dan intonasi suara

dalam proses

pembelajaran harus

dapat didengar

dengan baik oleh

peserta didik.

√ Suara dan

intonasi sudah

terdengar oleh

peserta didik.

Menciptakan

ketertiban,

kedisiplinan,

√ Masih banyak

siswa yang

berbicara/men

Page 155: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

141

 

kenyamanan,

keselamatan, dan

kepatuhan pada

peraturan dalam

menyelenggarakan

proses pembelajaran.

gobrol.

Memakai metode,

model, dan

memanfaatkan media

serta fasilitas yang

tersedia.

√ Menggunakan

model jigsaw

dengan

metode poster

comment.

Memberikan

kebebasan untuk

mengembangkan dan

menyajikan hasil

karya.

√ Peserta didik

bebas

mengembangk

an dan

menyajikan

pengetahuan

sesaui

kemampuannn

ya.

Membimbing peserta

didik dalam

mengalisis dan

mengevalusi proses

pemecahan masalah.

√ Peserta didik

dibimbing

untuk

menemukan

dan

menganalisis

masalah.

Memberi tindakan √ Kepekaan

Page 156: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

142

 

secara tanggap

kepada peserta didik

yang melakukan

penyimpangan

guru sudah

cukup baik

terhadap

peserta didik

yang

melakukan

penyimpangan

Membantu peserta

didik untuk

melakukan refleksi

terhadap pemahaman

dan penyelidikan

dalam pembelajaran.

√ Guru sudah

memberikan

penguatan di

akhir

pembelajaran.

Page 157: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

143

 

Lampiran 15

PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

PESERTA DIDIK KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Kelas : II A

Tema : 7 (Merawat hewan dan tumbuhan)

Sub Tema : 2 (Merawat hewan)

Pembelajaran : 4

Hari/Tanggal : Jum’at, 23 Maret 2018

Waktu : 09.05-10.35 WIB

No. Aspek yang diamati SB B C K

Keterangan

1. Peserta didik mengikuti

peraturan dan arahan dari guru.

√ Masih ada beberapa

peserta didik yang

sibuk sendiri, dan

mengobrol.

2. Peserta didik terlibat secara

aktif dalam menggali informasi

tentang tema atau pembelajaran

yang dipelajari.

√ Sebagian besar

peserta didik sudah

antusias dalam

menggali informasi.

3. Keterhubungan tema atau

pembelajaran dengan kegiatan

yang dilakukan.

√ Keterhubungan

tema dengan

kegiatan sudah

cukup baik.

4. Peserta didik mengaitkan

materi pelajaran dengan

√ Peserta didik sudah

mulai bisa

Page 158: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

144

 

pengetahuan yang relevan. mengeksplorasi

dengan kehidupan

sehari-hari.

5. Peserta didik antusias dalam

menggunakan media dan

fasilitas yang bersedia.

√ Sudah mulai bisa

bekerja sama antar

kelompok.

6. Peserta didik mengikuti

beragam aktivitas pembelajaran

sesuai dengan metode atau

model pembelajaran yang

digunakan guru.

√ Sebagian besar

peserta didik aktif

dalam mengikuti

pembelajaran.

7. Peserta didik belajar dalam

konsep learning by doing.

√ Sudah mulai

terlihat, ditambah

dengan video

sebagai penguatan.

8. Pusat pembelajaran adalah

peserta didik sebagai pelaku

utama (students center).

√ Masih banyak

mendpat arahan

dari guru.

9. Terjadi interaksi antara peserta

didik, serta peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan

sumber belajar lainnya.

√ Komunikasi yang

terjalain sudah

cukup baik.

10. Peserta didik belajar dalam

kelompok-kelompok diskusi.

√ Peserta didik sudah

memiliki kelompok

diskusi, dan dapat

berdiskusi

kelompok.

Page 159: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

145

 

Keterangan:

SB (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup) K (Kurang)

Apabila seluruh

pernyataan dari

indikator

dilakukan/terpenuhi.

Apabila ada satu

pernyataan dari

seluruh indikator

yang tidak

terlaksana.

Apabila ada dua

penyataan dari

seluruh indikator

yang tidak

terlaksana.

Apabila seluruh

pernyataan dari

indikator tidak

terlaksana.

Ciputat, 23 Maret 2018 Guru Kelas Linda Nurlinda, S.Pd NIP.

Page 160: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

146

 

Lampiran 16

PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

GURU KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati pengelolaan

kelas dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta dengan cara di checklist (√) dan aspek yang diamati meliputi:

A. Tujuan : Untuk memperoleh informasi dan data mengenai pengelolaan kelas

dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta.

B. Identitas Guru

Nama Guru Kelas : Syukri Rifa’i, S.Pd

Kelas : II D

Waktu : 10.10-11.40 WIB

C. Aspek yang diamati:

No Aspek Indikator SB B C K Keterangan

1. Pengelolaan

fisik dan

Persiapan

pembelajaran

Memastikan ruangan

kelas, papantulis,

kolong meja,

loker/lemari, dan

ventilasi bersih dan

rapih.

√ Ruang kelas

ventilasi,

papan tulis,

kolong meja,

dan ventilasi

sudah terlihat

rapih dan

Page 161: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

147

 

bersih.

Mengatur tempat

duduk, dan membuat

kelompok peserta

didik secara heterogen

dan sesuai dengan

karakteristik peserta

didik.

√ Belum

melakukan

pengaturan

pola tempat

duduk, pola

yang

digunakan

yaitu

membagi

menjadi dua

bagian,

dengan

membagi

peserta didik

secara

heterogen.

Memeriksa

penyimpanan barang-

barang peserta didik

dan memberi arahan

apabila masih terlihat

belum rapih.

√ Arahan

belum

terlihat,

namun

penyimpanan

barang-

barang sudah

cukup rapih.

Memberikan motivasi

belajar dan ice

breaking sebelum

√ Pemberian

motivasi dan

ice breaking

Page 162: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

148

 

belajar. belum

terlihat.

Membuat RPP dan

media pembelajaran.

√ RPP tersedia.

Menjelaskan tujuan

pembelajaran.

√ Langsung

masuk pada

materi

pembelajaran

.

Menjelaskan

logistik/alat/bahan

yang dibutuhkan.

√ Penjelasan

bahan sudah

cukup.

Menyesuaikan materi

pelajaran dengan

kecepatan dan

kemampuan belajar

peserta didik.

√ Penyesuaian

materi

dengan

kemampuan

peserta didik

sudah baik.

Memulai dan

mengakhiri proses

pembelajaran sesuai

dengan waktu yang

dijadwalkan.

√ Memulai dan

mengakhiri

pembelajaran

sudah tepat

waktu

2. Mengorganis

asikan

peserta didik

untuk belajar

(individu dan

Memberikan contoh

dengan tutur kata yang

sopan, volume dan

intonasi suara dalam

proses pembelajaran

√ Suara dan

intonasi

sudah

terdengar

oleh seluruh

Page 163: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

149

 

kelompok) harus dapat didengar

dengan baik oleh

peserta didik.

peserta didik.

Menciptakan

ketertiban,

kedisiplinan,

kenyamanan,

keselamatan, dan

kepatuhan pada

peraturan dalam

menyelenggarakan

proses pembelajaran.

√ Masih

banyak siswa

yang belum

fokus dan

asik dengan

diri sendiri.

Memakai metode,

model, dan

memanfaatkan media

serta fasilitas yang

tersedia.

√ Belum

terlihat

menggunaka

n model dan

metode,

hanya

menggunaka

n media

video saja.

Memberikan

kebebasan untuk

mengembangkan dan

menyajikan hasil

karya.

√ Masih

banyak

arahan dari

guru.

Membimbing peserta

didik dalam

√ Bimbingan

untuk

Page 164: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

150

 

mengalisis dan

mengevalusi proses

pemecahan masalah.

menemukan

dan

menganalisis

permasalahan

sudah cukup

baik.

Memberi tindakan

secara tanggap kepada

peserta didik yang

melakukan

penyimpangan

√ Masih kurang

peka terhadap

peserta didik

yang cuek

dan lambat

dalam

mengikuti

pelajaran.

Membantu peserta

didik untuk

melakukan refleksi

terhadap pemahaman

dan penyelidikan

dalam pembelajaran.

√ Belum

nampak

refleksi dan

penguatan

yang

diberikan.

Page 165: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

151

 

Lampiran 17

PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

PESERTA DIDIK KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Kelas : II D

Tema : 7 (Merawat hewan dan tumbuhan)

Sub Tema : 1 (Hewan di Sekitarmu)

Pembelajaran : 5

Hari/Tanggal : Kamis, 21 Maret 2018

Waktu : 10.10-11.40

No. Aspek yang diamati SB B C K

Keterangan

1. Peserta didik mengikuti

peraturan dan arahan dari guru.

√ Masih banyak

peserta didik yang

tidak fokus dan

sibuk sendiri.

2. Peserta didik terlibat secara

aktif dalam menggali informasi

tentang tema atau pembelajaran

yang dipelajari.

√ Sebagian besar

peserta didik sudah

antusias dalam

menggali informasi.

3. Keterhubungan tema atau

pembelajaran dengan kegiatan

yang dilakukan.

√ Keterhubungan

tema dengan

kegiatan sudah

cukup baik.

4. Peserta didik mengaitkan √ Peserta didik sudah

Page 166: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

152

 

materi pelajaran dengan

pengetahuan yang relevan.

mulai bisa

mengeksplorasi

dengan kehidupan

sehari-hari.

5. Peserta didik antusias dalam

menggunakan media dan

fasilitas yang bersedia.

√ Belum ada media

khusus yang

digunakan, hanya

berupa video saja.

6. Peserta didik mengikuti

beragam aktivitas pembelajaran

sesuai dengan metode atau

model pembelajaran yang

digunakan guru.

√ Belum terlihat

metode yang

digunakan, peserta

didik hanya

memperhatikan

tayangan video.

7. Peserta didik belajar dalam

konsep learning by doing.

√ Penguatan materi

dengan video sudah

cukup, namun

belum terlalu

terlihat konsep

learning by doing.

8. Pusat pembelajaran adalah

peserta didik sebagai pelaku

utama (students center).

√ Masih banyak

mendapat arahan

dari guru.

9. Terjadi interaksi antara peserta

didik, serta peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan

sumber belajar lainnya.

√ Komunikasi yang

terjalain sudah

cukup baik.

Page 167: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

153

 

10. Peserta didik belajar dalam

kelompok-kelompok diskusi.

√ Belum terlihat

kelompok diskusi

peserta didik.

Keterangan:

SB (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup) K (Kurang)

Apabila seluruh

pernyataan dari

indikator

dilakukan/terpenuhi.

Apabila ada satu

pernyataan dari

seluruh indikator

yang tidak

terlaksana.

Apabila ada dua

penyataan dari

seluruh indikator

yang tidak

terlaksana.

Apabila seluruh

pernyataan dari

indikator tidak

terlaksana.

Ciputat, 22 Maret 2018 Guru Kelas Syukri Rifa’I, S.Pd NIP.

Page 168: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

154

 

Lampiran 18

PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

GURU KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati pengelolaan

kelas dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta dengan cara di checklist (√) dan aspek yang diamati meliputi:

A. Tujuan : Untuk memperoleh informasi dan data mengenai pengelolaan kelas

dalam pembelajaran tematik di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta.

B. Identitas Guru

Nama Guru Kelas : Dra. Ummu Sa’diyah

Kelas : II H

Waktu : 09.10-11.40 WIB

C. Aspek yang diamati:

No Aspek Indikator SB B C K Keterangan

1. Pengelolaan

fisik dan

Persiapan

pembelajaran

Memastikan ruangan

kelas, papantulis,

kolong meja,

loker/lemari, dan

ventilasi bersih dan

rapih.

√ Ruang kelas,

ventilasi,

papan tulis,

kolong meja,

dan loker

sudah tampak

Page 169: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

155

 

bersih dan

rapih.

Mengatur tempat

duduk, dan membuat

kelompok peserta

didik secara heterogen

dan sesuai dengan

karakteristik peserta

didik.

√ Belum

terlihat

pengaturan

tempat

duduk,

namun sudah

menggunaka

n pola yang

dibagi

menjadi dua

bagian

dengan

membagi

peserta didik

secara

heterogen.

Memeriksa

penyimpanan barang-

barang peserta didik

dan memberi arahan

apabila masih terlihat

belum rapih.

√ Arahan sudah

mulai

terlihat, dan

penyimpanan

barang-

barang sudah

rapih.

Memberikan motivasi

belajar dan ice

breaking sebelum

√ Pemberian

motivasi dan

ice breaking

Page 170: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

156

 

belajar. menggunaka

n lagu.

Membuat RPP dan

media pembelajaran.

√ RPP tersedia.

Menjelaskan tujuan

pembelajaran.

√ Langsung

masuk pada

materi

pembelajaran

Menjelaskan

logistik/alat/bahan

yang dibutuhkan.

√ Penjelasan

logistik sudah

cukup baik.

Menyesuaikan materi

pelajaran dengan

kecepatan dan

kemampuan belajar

peserta didik.

√ Penyesuaian

materi

dengan

kemampuan

siswa sudah

cukup baik.

Memulai dan

mengakhiri proses

pembelajaran sesuai

dengan waktu yang

dijadwalkan.

√ Memulai dan

mengakhir

kegiatan

pembelajaran

sudah tepat

waktu.

2. Mengorganis

asikan

peserta didik

untuk belajar

(individu dan

Memberikan contoh

dengan tutur kata yang

sopan, volume dan

intonasi suara dalam

proses pembelajaran

√ Ketegasan

suara dan

intonasi

sudah sangat

baik dan

Page 171: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

157

 

kelompok) harus dapat didengar

dengan baik oleh

peserta didik.

terdengar

oleh seluruh

peserta didik.

Menciptakan

ketertiban,

kedisiplinan,

kenyamanan,

keselamatan, dan

kepatuhan pada

peraturan dalam

menyelenggarakan

proses pembelajaran.

√ Masih ada

beberapa

peserta didik

yang belum

fokus selama

proses

pembelajaran

Memakai metode,

model, dan

memanfaatkan media

serta fasilitas yang

tersedia.

√ Hanya

menggunaka

n merode

ceramah dan

media video

saja.

Memberikan

kebebasan untuk

mengembangkan dan

menyajikan hasil

karya.

√ Masih

banyak

arahan dari

guru.

Membimbing peserta

didik dalam

mengalisis dan

mengevalusi proses

pemecahan masalah.

√ Bimbingan

untuk

menemukan

dan

memecahkan

Page 172: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

158

 

masalah

sudah cukup

baik.

Memberi tindakan

secara tanggap kepada

peserta didik yang

melakukan

penyimpangan

√ Kepekaan

guru terhadap

penyimpanga

n peserta

didik sudah

sangat baik.

Membantu peserta

didik untuk

melakukan refleksi

terhadap pemahaman

dan penyelidikan

dalam pembelajaran.

√ Penguatan

dan refleksi

pembelajaran

belum terlalu

terlihat.

Page 173: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

159

 

Lampiran 19

PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

PESERTA DIDIK KELAS II MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Kelas : II H

Tema : 7 (Merawat hewan dan tumbuhan)

Sub Tema : 1 (Hewan di Sekitarmu)

Pembelajaran : 5 & 6

Hari/Tanggal : Rabu, 21 Maret 2018

Waktu : 09.10-11.40

No. Aspek yang diamati SB B C K

Keterangan

1. Peserta didik mengikuti

peraturan dan arahan dari guru.

√ Masih ada beberapa

peserta didik yang

sibuk sendiri, dan

mengobrol.

2. Peserta didik terlibat secara

aktif dalam menggali informasi

tentang tema atau pembelajaran

yang dipelajari.

√ Masih sering

mendapat arahan

dari guru dalam

menggali informasi.

3. Keterhubungan tema atau

pembelajaran dengan kegiatan

yang dilakukan.

√ Keterhubungan

tema dengan

kegiatan sudah

cukup baik.

4. Peserta didik mengaitkan

materi pelajaran dengan

√ Peserta didik sudah

mulai bisa

Page 174: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

160

 

pengetahuan yang relevan. mengeksplorasi

dengan kehidupan

sehari-hari.

5. Peserta didik antusias dalam

menggunakan media dan

fasilitas yang bersedia.

√ Hanya

menggunakan

media video saja.

6. Peserta didik mengikuti

beragam aktivitas pembelajaran

sesuai dengan metode atau

model pembelajaran yang

digunakan guru.

√ Belum terlihat

penggunaan metode

khusus dalam

pembelajaran.

7. Peserta didik belajar dalam

konsep learning by doing.

√ Penguatan materi

dengan video sudah

cukup, namun

belum terlalu

terlihat konsep

learning by doing.

8. Pusat pembelajaran adalah

peserta didik sebagai pelaku

utama (students center).

√ Masih banyak

mendapat arahan

dari guru.

9. Terjadi interaksi antara peserta

didik, serta peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan

sumber belajar lainnya.

√ Komunikasi yang

terjalain sudah

cukup baik.

10. Peserta didik belajar dalam

kelompok-kelompok diskusi.

√ Belum terlihat

diskusi kelompok

peserta didik.

Page 175: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

161

 

Keterangan:

SB (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup) K (Kurang)

Apabila seluruh

pernyataan dari

indikator

dilakukan/terpenuhi.

Apabila ada satu

pernyataan dari

seluruh indikator

yang tidak

terlaksana.

Apabila ada dua

penyataan dari

seluruh indikator

yang tidak

terlaksana.

Apabila seluruh

pernyataan dari

indikator tidak

terlaksana.

Ciputat, 21 Maret 2018 Guru Kelas Dra. Ummu Sa’diyah

NIP.

Page 176: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

162

 

Lampiran 20

TRANSKRIP WAWANCARA

Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

Nama Responden : Drs. Yon Sugiono

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

Hari/Tanggal : Senin, 26 Maret 2018

1. Apa yang bapak ketahui mengenai pengelolaan kelas?

Pengelolaan kelas terkait dengan pengelolaan fisik atau ruangan dengan

melibatkan peserta didik juga.

2. Bagaimana sistem pengelolaan kelas secara umum dan secara khusus pada kelas

rendah di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta?

Sistem pengelolaan kelas seacara umum di bawah tanggung jawab guru kelas,

dimulai dari tersedianya layout kelas, menetapkan denah atau pola tempat

duduk, harus tersedia seperangkat administrasi yang standar untuk proses

kegiatan belajar mengajar, baik jurnal kelas, absen kelas, penilaian, struktur

kelas (pemilihan ketua kelas, wakil, sekretaris, bendahara, dan bidang-bidang

lainnya), tata tertib kelas (baik secara umum di kelas atau tata tertib yang sudah

menjadi khas dari kelas tersebut berdasarkan kesepakatan antara guru dengan

anak), sampai jadwal piket. Kalau secara khusus pada kelas rendah sebetulnya

sama, namum pada penataan kelas rendah di mana kelas yang rapih

penataannya merupakan kelas yang siap untuk belajar. Perbedaannya adalah

pada pembuatan layout yang digunakan harus disesuaikan karena masih

adaptasi dari kelas sebelumnya, tidak terlalu sulit, disambungkan dengan

kebiasaan mereka di kelas sebelumnya, kelas yang baik adalah kelas yang dapat

memberikan motivasi kepada anak, seperti membuat kreasi yang dapat ditempel

di mading kelas untuk mengapresiasi sekecil apapun kreasi anak (bukan semata-

Page 177: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

163

 

mata mencari yang terbaik), serta tidak lupa untuk melibatkan peserta didik

dalam mengelola kelas agar terlihat rapih dan indah, sebagai bentuk

pembelajaran dan kedisiplinan yang ditanamkan sejak dini.

3. Dengar-dengar di sekolah ada super visi yang rutin di lakukan oleh kepala

sekolah ya Pak, itu bagaimana sistemnya Pak?

Iya.. memang super visi merupakan bagian dari tugas kepala sekolah. Idealnya

sih lebih sering lebih baik, tapi karena banyaknya kelas di MI Pembagunan UIN

Jakarta ini, minimal dalam satu tahun bisa dikunjungi 1 atau 2 kali dalam satu

semester. Hanya saja tidak boleh salah pengertian, super visi bukan untuk

menilai kelas, tapi untuk melakukan pemantauan kelas. Sehingga jika di kelas itu

ditemukan hal-hal yang tidak sesuai standar, bisa diberikan masukan kepada

guru-guru untuk langkah perbaikan.

4. Bagaimana sistem penempatan peserta didik pada setiap kelas, Pak?

Pengelompokkan di kelas rendah (1 dan 2) masih berdasarkan hasil tes MIR

(Multiple Intelengence Research) yang menggambarkan gaya belajar anak,

paling tidak rumpun gaya belajarnya hampir sama. Kemudian untuk yang 3 dan

4, idealnya juga menggunakan tes kembali, tapi selama ini berdasarkan

campuran dari berbagai macam jenis kemampuan anak, dan dari berbagai kelas

yang berbeda, jadi setiap ajaran baru mereka dapat bertemu dengan kawan baru

lagi, untuk menghilangkan kejenuhan, dan memperluas pergaulan mereka.

5. Apakah ada pelatihan khusus dalam pengelolaan kelas di Madrasah Ibtidaiyah

UIN Jakarta?

Pengelolaan kelas mungkin tidak pelatihan secara khusus, yang ada pelatihan

pengelolaan kelas itu sudah terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan pelatihan

kurikulum 2013, atau proses metodologi pembelajaran. Jadi materi pengelolaan

kelas menjadi bagian dari pelatihan kurikulum tematik.

6. Apa saja sarana dan prasarana di dalam kelas, Pak?

Sarana dan prasarana di dalam kelas itu juga menjadi point-point penting yang

harus ada, dan tanggung jawab wali kelas, apakah tersedia semua sarana dan

Page 178: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

164

 

prasarananya sesuai kebutuhan. Misalnya tidak tersedia dapat mengajukan

kepada bagian umum di Madrasah Pembangunan, biasanya kebutuhan-

kebutuhan tersebut akan diajukan secara bersama-sama dengan kelas paralel.

Secara umum semua kelas paralel memiliki kelengakapan sarana dana

prasarana yang sama di dalam kelas, khususnya dalam pembelajaran tematik,

jika ada media yang dibutuhkan bisa diajukan masing-masing kelas paralel.

Page 179: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

165

 

Lampiran 21

TRANSKRIP WAWANCARA

Guru Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Nama Responden : Linda Nurlinda, S.Pd (Guru kelas II A MI)

Tempat : Ruang Guru

Hari/Tanggal : Jum’at, 23 Maret 2018

1. Apa yang ibu ketahui mengenai pengelolaan kelas?

Bagaimana pengelolaan kelas yang saya tau mah, mengajar pada anak,

memberi tanggapan ketika ada kasus-kasus tertentu, misal ada yang terlambat

dating ke kelas. Pengelolaan kelas juga terkait dengan tata letak, desain kelas,

pembelajarannya juga.

2. Hambatan atau masalah apa saja yang sering ditemukan di kelas, Bu?

Kalau masalah sudah pasti ada, karna kelas ini linguistic jadi banyak siswa

yang mengobrol saat pembelajaran. Jadi harus benar-benar membuat diam

dan fokus itu sulit.

3. Tindakan apa yang dilakukan jika menemui peserta didik yang melakukan

penyimpangan?

Biasanya saya suruh istigfar, atau jika ada hadiah nanti saya bilang tidak

boleh mendapat hadiah, atau nanti pulangnya jadi telat. Pernah sekali saya

suruh mengerjakan di luar karna sudah keterlaluan.

4. Tipe anak di kelas ini sendiri seperti apa, Bu?

Sebetulnya dalam pergaulan sudah baik, namun terkadang ada saja

kecemburuan sosial anak yang muncul, kalau ada yang lebih bagus atau pinter

gitu.

Page 180: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

166

 

5. Terkait hambatan dalam pembelajaran tematik sendiri, seperti apa Bu?

Kalau kesulitan secara materi sih tidak, namun hanya pada waktu saja yang

sulit mengaturnya. Terkadang semua materi tidak dapat tertuntaskan, karna

materi yang terlalu padat.

6. Apakah Ibu membuat RPP? Bagaimana sistem pembuatannya RPP tersebut?

Iya bikin, pembuatannya disesuaikan dengan kompetensinya dan indikatornya.

Jadi di awal semester sudah dibagi-bagi secara rata oleh guru-guru paralel.

7. Ada jangka waktu tersendiri tidak dalam penataan tempat duduk? Lalu

bagaimana pola tempat duduk yang biasa digunakan?

Biasanya kan perbulan, kalau untuk tempat duduk biasanya perkelompok

(dibagi 5 kelompok), atau leter U. Jadi ketika shalat dzuhur lebih mudah.

8. Bagaimana penempatan peserta didik sendiri, Bu?

Kalau saya campur, dalam satu kelompok ada laki-laki dan perempuan juga,

dan disesuaikan dengan tingkat kecerdasan anak juga (ada yang pinter, dengan

yang kurang gitu) sehingga ada yang bisa membimbing.

9. Metode atau model apa yang sering digunakan, Bu?

Kaya tadi kan ada jigsaw, inquiry yang pasti, medianya poster comment secara

berkelompok, atau menggunakan video seperti tadi.

Page 181: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

167

 

Lampiran 22

TRANSKRIP WAWANCARA

Guru Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Nama Responden : Drs. Ummu Sa’diyah (Guru kelas II H MI)

Tempat : Ruang Guru

Hari/Tanggal : Rabu, 21 Maret 2018

1. Apa yang ibu ketahui tentang pengelolaan kelas?

Pengelolaan kelas itu penataan untuk menunjang proses belajar mengajar, dan

pengelolaannya pun disesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas.

2. Sistem pengelolaan kelas ini seperti apa, Bu?

Ya…biasa, berdo’a sebelum belajar, kadang-kadang ada ice breaking sebelum

belajar untuk motivasi, lalu masuk ke pembelajaran, dan di akhiri dengan shalat

dzuhur berjama’ah.

3. Berapa kali biasanya ibu mengatur tempat duduk? Bagaimana pola tempat duduk

yang sering digunakan?

Saya biasanya perbulan, polanya kalau ada materi yang membutuhkan untuk

membuat kelompok, saya kelompokkan, kalau tidak paling sayan bagi dua

bagian saja, atau tergantung suasana belajar jika dirasa tida kondusif.

4. Hambatan yang sering terjadi di kelas ini dalam mengelola kelas apa saja, Bu?

Ya itu, anak-anaknya suka main dan mengobrol, fokus paling lama sekitar 10

menit.

5. Bagaimana cara ibu mengatur tempat duduk peserta didik?

Kalau kemarin saya lihat di MIR rata anak linguistic, tapi sekarang lebih ke

kinesthetic sih, karena kan bisa berubah sesuai dengan perkembangan anak.

Anak-anak banyak gerak, dan main-main.

Page 182: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

168

 

6. Apa saja hambatan yang ditemui dalam pembelajaran tematik?

Hambatannya mengejar waktunya, karena kita kan harus mendiamkan anak saja

butuh waktu 10 menit. Jadi kendalanya di waktu, karena materi yang padat.

7. Bagaimana cara ibu mengelompokkan peserta didik?

Saya atur dari tingkat kecerdasan yang pandai, dan kurang. Bahkan saya pernah

mengelompokkan anak yang kurang semua dan ditaruh di depan (di dekat saya)

supaya lebih terkontrol dan tidak mengganggu yang serius belajar.

8. Metode model, dan media apa yang biasa ibu gunakan?

Kadang-kadang saya gunakan media video, tapi ga sering sih, yaaa…

tergantung materi aja sih. Ada beberapa media yang sudah dihasilkan, kaya:

relief bumi, membuat lilin, dan mengecat kendi.

9. Apakah ibu membuat RPP? Bagaimana sistem pembuatan RPP tersebut?

Iya buat RPP, di awal sudah dibagi-bagi kan untuk satu semester kepada guru

kelas II paralel, pertema bisa dibagi 2 orang.

10. Punishment apa saja yang digunakan pada peserta didik yang menyimpang?

Saya suruh nulis janji sebanyak 5 baris “saya berjanji akan belajar dan menulis

dengan baik”, karena padahal semua siswa bisa sebetulnya dalam belajar, cuma

karena males jadi kadang-kadang ngasal. Alhamdulillah setelah menulis janji,

anak ada peningkatan dan tidak separah sebelumnya.

Page 183: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

169

 

Lampiran 23

TRANSKRIP WAWANCARA

Guru Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Nama Responden : Syukri Rifa’i, S.Pd (Guru kelas II D MI)

Tempat : Ruang Guru

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Maret 2018

1. Apa yang bapak ketahui tentang pengelolaan kelas?

Pengelolaan kelas malah ada pelatihannya, di dalamnya berisi selain

administrasi juga lebih kepada display kelas, dan lebih kepada mengatur fisik

(letak meja, letak tempat makan, mading, cara menata barang-barang yang

bagus).

2. Berapa kali bapak mengatur tempat duduk peserta didik? Dan menggunakan pola

tempat duduk seperti apa?

Saya sebulan sekali kalau mengatur tempat duduk, ada leter U, duduk

perkelompok, dan dibagi menjadi 2 bagian. Tapi kalau sekarang lebih

disarankan leter U biar tengahnya bisa dipakai shalat atau tilawati.

3. Bagaimana penerapan pengaturan peserta didik dan memahami karakternya?

Biasanya saya campur antar peserta didik (ada yang interpersonal, linguistic,

dan intrapersonal), tapi di kelas saya lebih dominan interpersonal. Kalau

interpersonal lebih ingin menang sendiri dan dipandang, kalau intrapersonal

lebih pendiam, pengamat, dan asik dengan dirinya sendiri.

4. Hambatan apa saja yang ditemui dalam pengelolaan kelas?

Hambatannya itu dalam mengatur waktu yang sangat padat karena harus

mengejar materi.

5. Penerapan tindakan apa yang digunakan pada peserta didik yang menyimpang?

Kalau reward saya kasih bintang, sama hadiah seperti: pensil, penghapus, dan

rautan. Semua sama ko setiap kelas sudah disediakan alat tulis untuk hadiah.

Page 184: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

170

 

Kalau punishment saya suruh kerjakan pelajaran di luar kelas, bahkan saya

akan panggil orang tuanya kalau perlu mediasi.

6. Adakah hambatan dan pembelajaran tematik?

Lebih sulit mengatur anak yang pendiam dan cuek karna sulit digabungkan

dengan kawannya.

7. Apakah bapak membuat RPP? Dan bagaimana sistem pembuatannya?

Iyaa membuat… di awal semester kami sudah bagi-bagi kepada guru paralel

kelas II untuk satu semester.

8. Media, metode, dan model apa saja yang sering digunakan?

Kalau ada lagu saya gunakan video (audio visual) supaya lebih jelas, kalau ada

materi yang membutuhkan kelompok, saya akan buat kelompok. Biasanya ada

kumpulan seminggu sekali untuk menyiapkan bahan atau media yang

dibutuhkan.

9. Adakah jangka waktu untuk membuat mading?

Tidak ada patokan waktu sih, kalau ada kreasi yang bisa dipajang, baru

dipajang.

10. Apakah bapak terbantu dengan sarana dan prasarana di kelas? Apa saja bentuk

sarana dan prasarananya?

Sangat terbantu, seperti: proyektor, AC, wifi. Sebetulnya akan dirundingkan jika

ada yang diperlukan untuk diajukan ke bagian umum.

Page 185: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

171

 

Lampiran 24

TRANSKRIP WAWANCARA

Guru Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Nama Responden: Rita Zahara, S.Pd (Guru kelas II E MI)

Tempat : Ruang Guru

Hari/Tanggal : Kamis, 12 April 2018

1. Menurut ibu pengelolaan kelas itu seperti apa?

Kalau menurut aku sih.. satu kita bisa mengkondisikan anak, kedua menyiapkan

materi, ketiga mengajar susuai RPP.

2. Bagaimana sistem pengelolaan kelas yang diterapkan ibu di kelas?

Kan orang beda-beda ya.. kalau saya sih apa yang kita sampaikan harus

dipahami anak, dan pada saat aku menyampaikan informasi dapat sampai ke

anak.

3. Adakah jangka waktu untuk mengatur tempat duduk? Bagaimana pola tempat

duduknya?

Seminggu sekali, paling lama sih dua sekali sih ya atau kadang lebih. Kadang

perkelompok, leter U, dibagi dua tapi menghadap depan.

4. Bagaimana cara ibu memahami peserta didik?

Saya lihat MIR, di sini anak-anak lebih interpersonal, dan kinesthetic juga.

Karena mereka kenal masing-masing sudah cukup lama, makanya saya suka

ganti posisi duduk anak seminggu sekali supaya mengurangi ngobrolnya, dan

dari zona nyamannya.

5. Hambatan pengelolaan kelas apa yang ibu temukan di kelas?

Aku sih paling satu anak yang sulit, karna dia lamban dalam memahami belajar,

lambat menulis juga. Jadi mengganggu proses belajar.

Page 186: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

172

 

6. Apa saja hambatan dalam pembelajaran tematik?

Mengatur waktunya sih yang sangat sempit, karena kalau tematik kan harus

tuntas saat itu juga dan tidak ada pengulangan, dan harus mengejar materi

karena mau UAS. Beda dengan KTSP, kalau KTSP kan satu materi lama ya

sampai anak-anak bisa semua, beda dengan tematik ya, gitu sih.

7. Tindakan apa sja yang dilakukan ketika menemui peserta didik yang

menyimpang?

Aku kan orang tegas, jadi ketika mereka melakukan kesalahan, ya aku adili, dan

sekiranya aku tidak bisa selesaikan saya serahkan ke guru BP sebagai pihak

ketiga, kalau sekiranya berat dan fisik, karena di sini ada yang suka bermain

fisik juga, seperti penggaris dibaretin di muka temennya, saking aktifnya. Dan

memang di kelas ini gabisa dilembutin

8. Media, model, dan metode apa saja yang digunakan?

Saya pakai ini, video supaya anak-anak lebih paham, seperti ada lagu saya akan

munculkan videonya.

9. Bagaimana cara ibu memahami karakter peserta didik?

Ya gitu di sini kan lebih ke interpersonal, jadi anak inginnya dilihat dan paling

terdepan, kalau dimintai tolong semuanya ingin membantu, jadi ada plus

minusnya juga sih. Tapi kinesthetic juga di sini, banyak gerak, lari-larian, ya

banyak deh.

Page 187: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

173

 

Lampiran 25

TRANSKRIP WAWANCARA

Guru Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Nama Responden: Sarmadan Noor Daulay, S.Pd (Guru kelas II G MI)

Tempat : Ruang Guru

Hari/Tanggal : Kamis, 12 April 2018

1. Apa yang bapak pahami tentang pengelolaan kelas?

Yang perlu dipersiapkan dalam mengelolan kelas tuh, bahan ajar yang mau

diajarkan, tekniknya apa yang mau dipersiapkan. Kalau kelas bawah sih saya

ingin anak mengkodisikan anak agar siap untuk belajar, karena kalau materi

kelas bawah kan gampang. Kalau untuk administrasi kan umumnya menyiapkan

RPP, dan lain-lain.

2. Adakah jangka waktu dalam pengaturan pola tempat duduk? Bagaimana pola

tempat duduk yang digunakan?

Saya sih inginnya seminggu sekali ganti, tapi karna dari jati jadi repot. Jadi

saya paling 2 minggu sekali, kalau tidak ya lebih dari itu. Kadang-kadang

berkelompok, leter U, atau dibagi 2 saja. Saya sedang pakai metode leader (yang

mempunyai kemampuan lebih) dalam kelompok, jadi setiap kelompok ada

ketuanya untuk bimbing temennya. Jadi ada transfer knowledge, saya pernah

baca tuh metodenya.

3. Hambatan yang ditemukan dalam pengelolaan kelas?

Kalau hambatan mah banyak bu, mulai dari tipikal anak, lalu pada anak yang

perlu perhatian khusus juga sangat mempengaruhi, ada juga faktor dari rumah,

kadang-kadang dari rumah ngambek terus telat dateng ke sekolah juga

mempengaruhi belajar di kelas nantinya. Terakhir itu mengatur waktu sih.

4. Hambatan apa yang ditemui dalam pembelajaran tematik?

Yaitu konten materi tematik yang ga sesuai dengan kemampuan anak ditambah

dengan waktu yang terbatas. Kontennya ga runtut, saya aja sulit mau ngedrill

Page 188: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

174

 

anak dalam perkalian. Banyak konten yang abstrak dan tidak kenalar oleh anak.

Tematik juga kan beberapa kali ada revisi berarti ada masalah kan di dalamnya.

5. Bagaimana cara bapak mengatasi penyimpangan pada peserta didik?

Kalau masih ringan biasanya saya masih menasehati, karna masih anak-anak.

Kalau udah mentok paling baca istigfar, kadang sambil angkat kaki sih di depan.

6. Media, metode, dan model apa yang biasa bapak gunakan?

Biasanya saya apersepsi, karena sekarang mengejar materi dan waktunya

sangat terbatas jadi jarang menggunakan metode. Tapi kadang saya

menggunakan permainan walaupun tidak seideal mungkin, lalu project based

learning seperti membuat bakpao, ya walaupun dalam pelaksanaan hasilnya

tidak maksimal.

Page 189: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

175

 

Lampiran 26

Catatan lapangan 01

Proses Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik

Tanggal : 21 Maret 2018

Waktu : 09.00-11.40 WIB

Tempat : Ruang Kelas II H

Suasana kelas II H Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta yang

tampak ramai pada jam istirahat. Peserta didik tampak sedang memakan bekal

makanan yang dibawa, sibuk mengobrol, berlari-larian di dalam kelas, serta beberapa

peserta didik perempuan yang mengobrol membentuk kelompok.

Terlihat ruang kelas dan ventilasi yang cukup bersih, rak sandal yang tertata

rapih, kelengkapan sarana dan prasarana kelas, seperti: papan tulis, proyektor, AC,

loker peserta didik, karpet dan meja untuk mengaji, mading kelas dengan banyak

kreasi peserta didik, lemari, dan alat-alat pengajaran yang tersusun rapih.

Ketika bel sudah berdering pukul 09.10, seluruh peserta didik berhamburan masuk ke

dalam kelas, bersamaan dengan guru yang masuk ke dalam kelas untuk memulai

kembali pembelajaran.

Mereka menggunakan pola tempat duduk yang dibagi menjadi dua bagian

secara heterogen. Guru kelas mengucapkan salam sebagai tanda pembukaan

pembelajaran yang baru, peserta didik menjawab dengan serentak. Selanjutnya guru

memberikan ice breaking dengan nyanyian yang ditayangkan pada LCD dan

apersepsi sebagai penguatan pada awal pembelajaran, namun tidak menjelaskan

tujuan pembelajarannya.

Pembelajaran sudah masuk pada tema 7, subtema 1, pembelajaran 5,

mengenai “hewan di sekitarku”. Seluruh peserta didik mengikuti pembelajaran

Page 190: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

176

 

dengan cukup antusias, walaupun ada beberapa peserta didik yang masih sibuk

sendiri dengan mainannya dan tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran dan

langsung ditegur secara tegas oleh guru, serta ada beberapa peserta didik yang

memerlukan perhatian khusus baik dalam memahami pembelajaran ataupun dalam

menulis pembelajaran. Sebagai penguatan, guru sesekali menayangkan video terkait

materi pembelajaran. Jangka waktu yang cukup lama pada pembelajaran tematik,

tepat pukul 11.00 guru melanjutkan untuk masuk pada pembelajaran selanjutnya

(pembelajaran 6). Guru memberi arahan dalam mengerjakan tugas, dan sesekali

membantu menemukan pokok permasalahan.

Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 11.30, tanda pembelajaran tematik

sebentar lagi akan berakhir, guru mengulas kembali tentang materi yang telah

dipelajari. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengamati hewan

peliharaan yang ada di rumah, dan dibuat sebuah laporan singkat tentang pengamatan

tersebut. Guru mengakhiri pembelajaran dengan nyanyian, hingga tepat pukul 11.40,

guru mengakhiri pembelajaran tematik, dan mengarahkan peserta didik untuk

merapihkan segala perlengkapan belajar untuk bersiap melakukan sholat dzuhur

berjama’ah.

Page 191: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

177

 

Lampiran 27

Catatan Lapangan 02

Proses Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik

Tanggal : 22 Maret 2018

Waktu : 09.00-11.40 WIB

Tempat : Ruang Kelas II D

Cuaca yang cukup panas hari ini, dan suasana kelas II D Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta yang tampak ramai pada jam istirahat. Peserta didik

tampak sedang memakan bekal makanan yang dibawa, sibuk mengobrol, dan

beberapa peserta didik yang bermain di lapangan sekolah.

Kondisi ruang kelas dan ventilasi yang cukup bersih, kelengkapan sarana dan

prasarana kelas yang sama secara umum, seperti: papan tulis, rak sandal yang tertata

rapih, proyektor, AC, loker peserta didik, karpet dan meja untuk mengaji, mading

kelas dengan banyak kreasi peserta didik, lemari, dan alat-alat pengajaran yang

tersusun rapih.

Ketika bel sudah berdering pukul 09.10, seluruh peserta didik berhamburan

masuk ke dalam kelas, bersamaan dengan guru yang masuk ke dalam kelas untuk

memulai kembali pembelajaran. Mereka menggunakan pola tempat duduk yang

dibagi menjadi dua bagian secara heterogen.

Guru tampak langsung memulai pembelajaran dengan menayangkan video

terkait pembelajaran tematik yang sedang dipelajari pada tema 7, subtema 1,

pembelajaran 5, mengenai “hewan di sekitarku”, tanpa memulai pembelajaran dengan

salam, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan apersepsi terlebih dahulu.

Pada pembelajaran, sebagian besar peserta didik antusias mengikuti pelajaran,

bahkan cenderung rata-rata peserta didik ingin menjadi yang terbaik di kelas, sesekali

berselisih bicara antar peserta didik. Walaupun masih ada beberpa peserta didik yang

Page 192: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

178

 

cuek dan belum fokus mengikuti pelajaran, bahkan diam-diam masih ada yang

tampak sedang memakan sisa makanan sewaktu istirahat. Guru tidak langsung secara

tanggap menegur peserta didik tersebut secara tegas, dan tetap melanjutkan materi

pembelajaran. Sebagai penguatan, guru sesekali menayangkan video terkait materi

pembelajaran, dan bersama-sama menemukan dan menganalisis permasalahan.

Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 11.40, tanda pembelajaran tematik

sudah berakhir, tanpa memberikan refleksi dan penguatan, guru langsung

mengarahkan peserta didik untuk merapihkan segala perlengkapan belajar untuk

bersiap melakukan sholat dzuhur berjama’ah.

Page 193: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

179

 

Lampiran 28

Catatan lapangan 03

Proses Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik

Tanggal : 23 Maret 2018

Waktu : 08.55-10.35 WIB

Tempat : Ruang Kelas II A

Cuaca siang hari yang cukup terik dan suasana kelas II A Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta yang tampak ramai pada jam istirahat. Peserta didik

tampak sedang memakan bekal makanan yang dibawa, sibuk mengobrol, berlari-

larian di dalam kelas, dan bermain bola di depan kelas.

Terlihat ruang kelas dan ventilasi yang cukup bersih, rak sandal yang tertata

rapih, kelengkapan sarana dan prasarana kelas yang sama, seperti: papan tulis,

proyektor, AC, loker peserta didik, karpet dan meja untuk mengaji, mading kelas

dengan banyak kreasi peserta didik, lemari, dan alat-alat pengajaran yang tersusun

rapih.

Ketika bel sudah berdering pukul 09.05, seluruh peserta didik berhamburan

masuk ke dalam kelas, bersamaan dengan guru yang masuk ke dalam kelas untuk

memulai kembali pembelajaran. Setiap hari jum’at memang lebih cepat proses

pembelajarannya dari hari-hari biasa.

Mereka menggunakan pola tempat duduk perkelompok sebanyak 5 kelompok

secara heterogen. Guru kelas mengucapkan salam sebagai tanda pembukaan

pembelajaran yang baru, peserta didik menjawab dengan serentak. Selanjutnya guru

memberikan ice breaking berupa nyanyian, dan apersepsi sebagai penguatan pada

awal pembelajaran, namun tidak menjelaskan tujuan pembelajarannya.

Pembelajaran sudah masuk pada tema 7, subtema 2, pembelajaran 4. Guru terlihat

semangat menjelaskan materi pembelajaran, sesekali menayangkan video sebagai

Page 194: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

180

 

penguatan materi. Pada pertengahan materi, guru memberikan tugas kepada peserta

didik dengan membagikan karton pada setiap kelompok. Karton tersebut digunakan

untuk membuat poster comment terkait materi pancasila yang sedang dipelajari.

Guru menjelaskan aturan cara mengerjakan tugas tersebut, dan terlihat peserta

didik tampak antusias memperhatikan, walaupun tetap saja ada beberpa peserta didik

yang asik dengan dirinya sendiri. Jika ketahuan tidak memperhatikan, guru secara

tegas menegur peserta didik tersebut dan akan dikurangi bintang penilaian sebagai

hukuman. Seluruh peserta didik bekerja sama dan berdiskusi dalam mngerjakan

tugas. Sampai pada pukul 10.00 semua peserta didik harus sudah menyelesaikan

tugas yang diberikan.

Tiba saatnya peserta didik menyajikan hasil tugas yang sudah dikerjakan.

Dengan model jigsaw, guru membuat penyajian hasil tugas peserta didik, dengan cara

ditempelkan seluruh hasil poster comment pada dinding kelas, lalu di bawah arahan

dan bimbingan guru, seluruh kelompok secara bergantian dan berputar secara urut

untuk membaca, menganalisis dan berkomentar terhadap hasil karya kelompok

lainnya. Hingga tiba pukul 10.20, guru menghentikan pembelajaran, dan memberikan

penguatan terhadap pembelajaran yang telah dipelajari.

Waktu sudah menunjukka pukul 10.35, guru mengakhiri pembelajaran, dan

mengarahkan peserta didik untuk berkemas dan bersiap untuk pulang, serta berpesan

untuk melakukan ibadah shalat jum’at bagi peserta didik laki-laki.

Page 195: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

181

 

Lampiran 29

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

“Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik pada Peserta Didik Kelas II

MI Pembangunan UIN Jakarta”. Disusun oleh Siti Rizqia Nurmala

(11140183000062), Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya

oleh dosem pembimbing skripsi pada tanggal 11 Mei 2018.

Jakarta, 18 Mei 2018

Pembimbing

Dr. Fauzan, MA

NIP. 19761107 200701 1 013

Page 196: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

182

 

UJI REFERENSI

Nama : Siti Rizqia Nurmala

NIM : 11140183000062

Judul Skripsi : Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik pada

Peserta Didik Kelas II MI Pembangunan UIN Jakarta

Dosen Pembimbing : Dr. Fauzan, MA

No Referensi No Footnote Halaman

Skripsi

Paraf

Pembimbing

BAB I

1. Syaiful Bahri Djamarah dan

Aswan Zain, Strategi Belajar

Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2015), h. 177.

1 2

2. Faizal Djabidi, Manajemen

Pengelolaan Kelas, (Malang:

Madani, 2017), h. 35.

2 2

BAB II

3. Syaiful Bahri Djamarah dan

Aswan Zain, Strategi Belajar

Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2015), h 174, h. 175, h .

177, h 54, h 185, h 204, h 214

3, 4, 8, 15,

17, 25, 30

7,7, 8, 13,

16, 21, 25

4. Ika Nurdiana Azizah, dkk,

“Keterampilan Guru dalam

5, 21 7, 18

Page 197: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

183

 

Pengelolaan Kelas Rendah pada

Pembelajaran Tematik di SD”,

Joyful Learning Journal, Vol. 2,

2017, h 2, h 4.

5. Nafi Isbadrianingtyas, dkk,

“Pengelolaan Kelas dalam

Pembelajaran Tematik di

Sekolah Dasar”, Jurnal

Pendidikan, Vol. 1, Nomor. 5,

Mei 2016, h 903, h 902.

6, 39 8, 31

6. Sunhaji, “Konsep Manajemen

Kelas dan Implikasinya dalam

Pembelajaran”, Jurnal

Kependidikan, Vol. 2. Nomor. 2.

November 2014, h. 35.

7 8

7. Faizal Djabidi, Manajemen

Pengelolaan Kelas, (Malang:

Madani, 2017), h. 35, h 42, h 62,

h 97, h 108.

9, 14, 24, 29,

33

9, 12, 20,

24, 26

8. Nur Hamiyah dan Mohammad

Jauhar, Pengantar Manajemen

Pendidikan di Sekolah, (Jakarta:

Prestasi Pustakaraya, 2015), Cet.

I, h. 35, h 38.

10, 11 9, 10

Page 198: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

184

 

9. Pupuh Fathurrohman dan M.

Sobry Sutikno, Strategi Belajar

Mengajar, (Bandung: Refika

Aditama, 2009), h. 104, h 105, h

125.

12, 16, 28 11, 15, 23

10. Husni El Hilali, “Pentingnya

Pengelolaan Kelas dalam

Pembelajaran”, Jurnal Edu-Bio,

Vol. 3, 2012, h. 131.

13 11

11. Melvin L. Silberman, Active

Learning 101 Cara Belajar

Siswa Aktif, (Bandung: Nuansa,

2012). h. 116, h 29.

18, 31, 17, 25

12. E Mulyasa, Guru dalam

Implementasi Kurikulum 2013,

(Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2014), Cet. I,

h. 43, h 43.

19, 20 17, 17

13. Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia

Nomor 22 tahun 2016 Tentang

Standar Proses untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan

Menengah.

22 19

Page 199: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

185

 

sdm.data.kemdikbud.go.id/ SNP/

dokumen/Permendiknas No 22

tahun 2016.pdf.

14. Panduan Magang II Terintegrasi

dengan Mata Kuliah Pengajaran

Mikro UNY (Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta,

2017), h. 12.

23 19

15. Radno Harsanto, Pengelolaan

Kelas yang Dinamis,

(Yogyakarta: Kanisius, 2007). h.

40.

32 25

16. Yanti Herlianti, Pembelajaran

Tematik, (Jakarta: UIN Press,

2015). h 129.

37 30

17. Andi Prastowo, Pengembangan

Bahan Ajar Tematik Tinjauan

Teoretis dan Praktik, (Jakarta:

Kencana, 2014). h. 52, h 100.

38, 40 31, 33

18. Dindin Ridwanudin, Bahasa

Indonesia, (Jakarta: UIN Press,

2015). h. 39.

41 34

Page 200: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

186

 

19. Mohamad Muklis,

“Pembelajaran Tematik”, Jurnal

Fenomena, Vol. IV, Nomor. 1,

2012, h. 69.

42 35

BAB III

20. Sugiyono, Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D, (Bandung: Alfabeta, 2006), h

8, h 9, h 215, h 222, h 243, h

218, h 215, h 227, h 232, h 233,

h 240, h 222.

45, 46, 47,

48, 49, 50,

51, 52, 53,

54, 55, 56

49, 49, 50,

50, 50, 50,

51, 52, 53,

53, 53, 54

21. Mukhtar, Bimbingan Skripsi,

Tesis dan Artikel Ilmiah:

Panduan Berbasis Kualitatif

Lapangan dan Perpustakaan,

(Jakarta: Gaung Persada Press,

2010), h. 165, h 165.

57, 58 58, 59

Page 201: oleh Siti Rizqia Nurmala 11140183000062 JURUSAN/PROGRAM ...

187

 

BIODATA PENULIS

Siti Rizqia Nurmala, lahir di Tangerang pada tanggal 06 Mei

1995. Kegemarannya adalah membaca buku, menulis, dan

mempunyai bakat dalam bidang tata rias wajah dan fashion.

Dalam kesehariannya, penulis aktif mengajar di lembaga

pendidikan, bimbingan belajar, dan les privat untuk anak usia

Sekolah Dasar. Sebelumnya, penulis juga pernah mengajar di Taman Pendidikan al-

Quran (TPA). Kecintaan penulis terhadap pendidikan dan anak-anak membuat

penulis bercita-cita untuk terus mengabdi pada dunia pendidikan.