Oleh NOVAN RAMADANIrepository.utu.ac.id/387/1/BAB I_V.pdf · dalam proses belajar, dan peranan...
Transcript of Oleh NOVAN RAMADANIrepository.utu.ac.id/387/1/BAB I_V.pdf · dalam proses belajar, dan peranan...
PENGARUH PEMANFAATAN INTERNETTERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMUSOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TEUKU
UMAR ANGKATAN 2010-2012
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas danmemenuhi syarat-syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Oleh
NOVAN RAMADANINIM : 08C20220019
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH – ACEH BARAT
2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 1970-an perkembangan teknologi informasi yang sangat
menakjubkan terjadi. Konvergansi (penyatuan) antara teknologi komputer dan
telekomunikasi terbentuk dan melahirkan sebuah teknologi baru yang sangat
dahsyat.
Seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan akan semakin terus
berkembang dengan adanya kemajuan teknologi dalam bidang informasi.
Perkembangan ilmu pengetahuan ini menuntut cara baru dalam hal memperoleh
informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Menurut Martin, 1999 dalam Kadir (2003.h.13) mendefinisikan teknologi
informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi yang mengirimkan informasi.
sedangkan Lucas, 2000 dalam Kadir (2003.h.13) menyatakan bahwa teknologi
informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan
mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik.
Sumber informasi yang sangat diminati dewasa ini adalah internet.
Jaringan komputer yang menghubungkan seluruh pengguna komputer dari
berbagai belahan dunia ini mampu menyajikan informasi secara lengkap dan
aktual, yang mencakup hampir seluruh aspek kehidupan. Luasnya yang dimiliki
oleh internet memungkinkan perusahaan, organisasi, program, lembaga
pendidikan, dan lembaga pemerintahan di seluruh dunia saling bertukar informasi.
1
2
Menurut Oetomo B.S.D, dkk (2007.h.117) mengatakan bahwa internet
merupakan sekumpulan jaringan yang terhubung satu dengan lainnya, di mana
jaringan menyediakan sambungan menuju global informasi. Dalam hal tersebut,
jaringan ini memiliki suatu peranan yang sangat besar dalam penyebaran
informasi. Bisa dikata juga, bahwa internet merupakan jalan raya informasi yang
digunakan untuk mengangkut berbagai informasi dan menghubungkan banyak
makhluk hidup (manusia) yang ada di planet bumi.
Perkembangan internet dewasa ini mengalami kemajuan yang begitu pesat.
Hal ini di sebabkan karena internet mampu menutup berbagai kelemahan media
informasi lain yang sudah ada, seperti keterbatasan waktu dalam menyajikan
informasi, baik keterbatasan waktu terbit maupun keterbatasan waktu tayang.
Penyajian informasi di internet dapat dilakukan tanpa terbatasi oleh ruang dan
waktu.
Informasi di dalam dunia pendidikan merupakan kebutuhan sehari-hari.
Kebutuhan informasi menjadi masalah ketika kebutuhan tersebut tidak dapat
terpenuhi. Mahasiswa menghadapi kebutuhan informasi setiap hari dalam proses
belajar mengajar. Permasalahan yang diberikan kepada mahasiswa menjadi
latihan bagi mereka untuk menemukan penyelesaian atau jawaban, yang pada
akhirnya penyelesaian atau jawaban tersebut menjadi pengetahuan baru.
Informasi merupakan satu-satunya sumber yang dibutuhkan seorang
pemimpin lembaga pendidikan. Informasi dapat diolah dari sumber lain yang
dipengaruhi oleh organisasi yang sangat kompleks dan perangkat komputer yang
dimiliki. Informasi dapat memperbaiki kinerja lembaga pendidikan Informasi
yang diolah dengan menggunakan komputer dapat digunakan oleh seorang
3
pemimpinan organisasi atau perseorangan dengan keahlihan yang dimiliki sebagai
saranan komunikasi dan pemecahan masalah, serta informasi yang sangat
berharga dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dapat digali melalui
sumber-sumber yang tersedia, seperti sumber daya manusia, alat media massa,
serta data yang akan dikelola, (Rochaety, dkk, 2008.h.01).
Dalam lembaga pendidikan, teknologi informasi yaitu internet sudah tidak
asing lagi bagi mereka apalagi di era globalisasi. Hampir semua lembaga
pendidikan sudah menggunakan internet, karena adanya internet mereka sanggat
mudah dan gampang untuk mendapatkan informasi-informasi yang menunjang
dalam proses belajar, dan peranan internet bagi mereka adalah untuk membantu
para pelajar, mahasiswa, dosen, maupun peneliti untuk membantu menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan ilmiah mereka baik secara personal maupun interpersonal
yang bersifat kesinambunggan.
Melalui internet, seakan-akan kampus atau sekolah membuka kelas di
berbagai lokasi. Para perserta didik dari berbagai belahan dunia dapat langsung
mengakses situs web kampus atau sekolahnya dan mengikuti pendidikan hanya
dari komputer yang berada di depannya (Oetomo B.S.D, dkk, 2007.h.10).
Banyak sekali manfaat yang didapatkan dalam dunia pendidikan terutama
adalah memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan, ketersediaan informasi yang
up to date, sebagai saranan komunikasi dan adanya fasilitas untuk membentuk dan
melangsungkan diskusi kelompok sehingga akan mendorong peningkatkan
intensitas kajian Iptek. Manfaat tersebut ini sangat menunjang dan mendorong
siswa, mahasiswa dan peneliti dalam proses belajar guna untuk menyelesaikan
tugas-tugas mereka dalam pendidikan.
4
Manfaat internet pada bidang pendidikan adalah menjadi media penting
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Internet telah banyak memberikan
kemudahan bagi semua pihak dalam memfasilitasi sistem pendidikan seperti e-
learning, e-consulting dan e-news. (Oetomo B.S.D, dkk. 2007.h.06).
Dilatarbelakangi pemikiran tersebut, penulis berkeinginan untuk
mengetahui lebih jauh tentang sejauh mana Mahasiswa Jurusan Komunikasi
Fakultas Ilmu Soial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar memanfaatkan
internet dalam mendukung kegiatan perkuliahan mereka. Sehingga penulis
memilih judul penelitian ini yaitu “Penggaruh Pemanfaatan Internet Terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Teuku Umar Angkatan 2010-2012”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah
dalam penilitian ini yaitu : seberapa besar pengaruh pemanfaatan internet terhadap
prestasi belajar Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Teuku Umar Angkatan 2010-2012.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh pemanfaatan internet terhadap prstasi belajar Mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar
Angkatan 2010-2012.
5
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan
maupun wawasan ilmiah kepada penulis dan juga pembaca mengenai
pengaruh pemanfaatan internet terhadap prsetasi belajar mahasiwa.
2. Secara teoritis praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi peneliti berupa fakta-fakta temuan di lapangan dalam
meningkatkan kritis dan analisis penelitian sehingga memperoleh
pengetahuan tambahan dari peneliti tersebut. dan khususnya penelitian ini
dapat menjadi referensi penunjang bagi peneliti berikutnya.
1.5 Sistematika Penulisan
Agar skripsi ini dapat dipahami, maka dibuatlah suatu gambaran singkat
mengenai skripsi, yang dapat dijadikan acuan mengenai keterkaitan antar bab
yang ada di dalamnya dengan uraian sebagai berikut :
Bab I yang memuat pendahuluan yang berisi bahasan meliputin: latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penullisan.
Bab II yang memuat tinjauan pustaka yang berisi bahasan meliputi: semua
disiplin ilmu yang berkaitan dengan skripsi dan sebagai penunjang skripsi yang
dibuat.
Bab III yang memuat metode penelitian yang berisi bahasan meliputi:
perangkat penelitian, waktu, tempat, dan jadwal penelitian.
Bab IV yang memuat hasil penelitian dan pembahasan yang berisi bahasan
meliputi: segala sesuatu yang diperoleh dari kegiatan penelitian dan penjabaran.
6
Bab V yang memuat penutup yang berisi bahasan meliputi: kesimpulan
dan saran yang didasarkan atas temuan yang diperoleh dalam penelitian.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Andri Syaputra (2005) dalam kajian yang mengenai “Dampak
Pemanfaatan Internet Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Progam Studi Ilmu
Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Sumantra Utara” mengatakan bawah
internet merupakan bagian dari teknologi informasi yang dioperasikan dengan
menggunakan sistem komputer yang terkoneksi ke dalam jaringan komputer
internasional, di mana dapat berisi berbagai macam informasi yang dapat diakses
oleh penggunaan untuk kepentingan masing-masing.
Kesimpulan dari penelitiannya adalah bahwa pada umumnya mahasiswa di
Progam Studi Ilmu Perpustakaan Sastra Universitas Sumantra Utara telah
mengenal internet dan sudah mengetahui tentang internet yaitu sebagai saranan
penyediaan informasi. Sebagai besar mahasiswa tersebut memanfaatkan internet
dengan tujuan mencari informasi dan artikel ilmiah serta pembaca berita-berita
secara online. Ferkuensi pemanfaatan internet oleh mahasiswa di kategorikan
tinggi karena terdapat 35,29% responden memanfaatkan internet sekali sehari
dalam lebih dari 21 hari perbulannya. Alasannya karena informasi ilmiah yang
terdapat di internet sangat dibutuhkan pada perkuliahan di Progam Studi Ilmu
Perpustakaan. Sedangakan informasi yang paling banyak dibutuhkan tersebut
berupa artikel lepas, artikel dari e-journal, berita dan hasil penelitian (64,70%).
Pemanfaatan internet berguna untuk membantu mahasiswa di Progam Studi Ilmu
Perpustakaan dalam memahami materi perkuliahan (82,35%).
7
8
Kurikulum yang berlaku pada Progam Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas
Sastra USU mentimulasi mahasiswa untuk lebih banyak mencari informasi ilmiah
di internet. (76,47%). Berdasarkan persentase responden yang setuju dengan
peryataan tersebut, maka angka tersebut terbilang tinggi, sehingga dapat menjadi
indikator bahwa kurikulum yang berlaku sangat berkaitan erat dengan teknologi
khususnya internet. Nilai indeks prestasi mahasiswa tersebut terbilang sudah
cukup baik. Karena mereka yang memeliki nilai indeks prestasi antara 2,44 - 3.62
adalah sekitar (76,47%). Sedangkan yang sudah terterah dalam penelitian ini
bobot tersebut sekitar 23,52%. Hal ini cukup baik karena tidak ada responden
yang memiliki nilai indeks prestasi di bawah 2,44.
Laila Hadri Nasution, S,Sos (2006) dalam penelitian yang berjudul
“Pemanfaatan Internet Guna mendukung kegiatan Perkuliahan Mahasiswa
Program Pascasarjana UNIMED” menyatakan bahwa internet banyak kegunaan
yang menguntungkan yang didapatkan dari internet dari semua bidang seperti
bisnis, akedemis (pendidikan), pemerintahan, organisasi, dan lain sebagainya. Dan
berikut ini berberapa manfaat dari penggunaan internet yang antara lain yaitu: a).
Komunikasi Interatif. b). Akses ke pakar. c). Akses ke perpustakaan. d).
Membantu Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. e). Pertukaran data.
f). Kolaborasi.
Kesimpulan dari penelitiannya adalah dari aspek pola pemanfaatan internet
seperti, frekuensi rata-rata menggunakan internet dalam satu bulan, mayoritas
responden sebanyak 5 kali, sementara lama penggunaan setiap kali mengakses
umumnya hanya sekitar 1-2 jam saja. Fasilitas internet yang selalu yang
digunakan oleh responden adalah www, dan selalu menggunakan search engine
9
Yahoo (38%) dan Google (30%). Dari hasil penelusuran yang dilakukan 72
responden merasa selalu sesuai dengan kebutuhan yang mereka perlukan. Hasil
temuan tersebut umumnya (52%) mencetak hasil temuan mereka dan (34%) hanya
dibaca di monitor komputer.
Rose Mareta (2010) dalam kajiannya mengenai “Pengaruh penggunaan
Internet Sebagai Media Belajar Terhadap Prestasi belajar Mahasiswa (Studi Kasus
Pada Mahasiswa Pendidikan Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Yogyakarta Angkatan 2010)” menyatakan bahwa internet merupakan
hubungan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di
mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi yang
berhubungan kasus akademik, pemerintah, komersial dan organisasi.
Hasil dari kesimpulan penelitian ini bertujuan untuk menguji secara
empiris pengaruh penggunaan internet sebagai media belajar terhadap prestasi
belajar mahasiswa pendidikan Adiministrasi Perkantoran FIS UNY angkatan
2012. Dari analisi data yang diperoleh dapat disimpulkan terdapat pengaruh
positif penggunaan internet sebagai media belajar terhadap prestasi belajar
mahasiswa pendidikan Adiministrasi Perkantoran FIS UNY angkatan 2012.Untuk
variabel penggunaan internet sebagai media belajar termasuk golongan sedang
dan untuk variabel prestasi termasuk golongan tinggi.Penelitian ini menghasilkan
harga thitung sebesar 1.893 ttabel sebesar 1,633 dan memiliki volume sebesar 0,000.
Selain itu diperoleh harga koefisien determinasi (r2) sebesar 0,0004 dan rxy 0,020 .
Koefisien determinasi (r2) menunjukan tingkat ketepatan garis regresi, digunakan
untuk menjelaskan proporsi dari ragam prestasi belajar mahasiswa (Y) yang
10
diterangkan oleh variabel bebasnya. Hal ini berarti 0,04% dapat diterangkan oleh
variabel penggunaan internet sebagai media belajar (X).
Adapun keterkaitan dengan penulis yang dilakukan sekarang adalah bahwa
setiap mahasiswanya sama-sama menggunakan dan memafaatkan internet untuk
mencari informasi dan artikel ilmiah guna untuk mengerjakan atau menyelesaikan
tugas-tugas yang di berikan oleh dosen. Bukan hanya itu saja, tapi internet bisa
juga memberi motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik
khususnya mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Teuku Umar
Angkatan 2010 – 2012.
2.2 Teori Khusus Yang Berhubungan Dengan Topik Di Bahas
2.2.1 Model Stimulus Respons S – R
Model stimulus – respons (S – R) adalah model komunikasi yang paling
dasar.Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran
behavioristik. Model tersebut mengambarkan hubungan stimulus – respons
(Mulyana, 2007.h.143).
Prinsip teori ini sebenarnya merupakan prinsip yang sederhana, yaitu
respons merupakan reaksi balik dari individu ketika menerima stimulus dari suatu
proses komunikasi. Jadi model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan-
tulisan), isyarat-isyarat nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan akan
merangsang orang lain untuk memberikan respons dengan cara tertentu. Jadi kita
bisa menganggap proses ini sebagai petukaran atau perpindahan informasi atau
gagasan. Proses ini dapat bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek.
Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi berikutnya.
11
Model S – R mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses, khususnya
yang berkenakan dengan faktor-faktor manusia. secara implist ada asumsi dalam
model ini bahwa prilaku (respons) manusia dapat diramalkan. Ringkasannya,
komunikasi dianggap statis manusia berperilaku karena kekuatan dari luar
(stimulus), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan bebasnya.
Model ini lebih sesuai bila diterapkan pada sistem pengendalian suhu udara ahli-
ahli prilaku manusia.
Berdasarkan uraian di atas jika maka dikaitkan dengan penelitian ini maka
prinsip Stimulus Respons ( S – R ) yaitu efek adalah reaksi khusus dirangsangkan
khusus, dengan demikian dapat diharapkan atau diduga hubungan yang erat antara
proses komunikasi verbal (lisan-tulisan) dan komunikasi secara nonverbal
(isyarat-isyarat bahasa tubuh, gambar, dan tindakan-tindakan tertentu). Dalam hal
penelitian ini diwujudkan dalam bentuk penyediaan layanan informasi dalam
media massa (internet) dengan reaksi (respons) tertentu dari prilaku.
Stimulus Respons ( S – R ) menjelaskan bahwa aksi-reaksi itu terjadi
akibat adanya suatu proses komunikasi. Besar kecilnya respons yang terjadi
tergantung kepada stimulus yang memberi.
2.2.2 Model Stimulus Organisme Respons( S - O – R )
Model S-O-R juga digunakan dalam penelitin ini. Teori S-O-R sebagai
singkatan dari Stimulus Organisme Respons yang di mana objek materialnya
adalah manusia yang jiwanya meliputi komponem-komponem : sikap, prilaku,
kognisi, opini, efeksi, dan konasi.
Prinsip teori ini merupakan prinsip yang sederhana yaitu di mana efek
merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. Seseorang dapat mengharapkan atau
12
memperkirakan suatu kaitan efek antara pesan-pesan media massa dan reaksi
audience, dapat juga dikatakan efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap stimulus respons, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikasi.
McQuail dalam Burhan Bungin (2006.h.275) menjelaskan elemen-elemen
utama dari teori ini adalah :
a. Pesan (Stimulus, S)
b. Penerima (Organisme, O)
c. Efek (Respons, R)
Menurut Burhan Bungin (2006.h.275-276) prinsip stimulus-respons ini
merupakan dasar dari teori jarum hipodermik, teori klasik mengenai proses
terjadinya efek media masa yang sangat berpengaruh. Teori jarum hipodermik
memandang bahwa sebuah pemberitaan media massa diibaratkan sebagai obat
yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah audience, yang kemudian audience
akan bereaksi seperti diharapkan. Dalam masyarakat massa, di mana prinsip
stimulus-respons mengasumsikan bahwa pesan informasi dipersiapkan oleh media
dan didistribusikan secara sistematis dan dalam skala yang luas. Sehingga secara
serempak pesan tersebut dapat diterima oleh sejumlah besar individu, bukan
ditujukkan orang per orang. Kemudian sejumlah besar individu itu akan merespon
pesan informasi itu. Penggunaan teknologi telematika yang semakin luas
dimaksudkan untuk reproduksi dan distribusi pesan informasi itu sehingga
diharapkan dapat memaksimalkan jumlah penerima dan respons oleh audience,
sekaligus meningkatkan respons oleh audience.
13
Sikap merupakan bentuk respons yang dapat diamati. Respons atau
perubahan sikap bergantung pada proses terhadap individu. Stimulus yang
merupakan pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat diterima atau
ditolak, komunikasi yang terjadi dapat berjalan apabila komunikan memberikan
perhatian terhadap stimulus yang disampaikan kepadanya. Sampai pada proses
komunikan tersebut memikirkannya sehingga timbul pengertian dan penerimaan
atau sebaliknya.
Adapun terkaitan model S-O-R dalam penelitian ini adalah:
1. Stimulus yang dimaksud adalah pesan yang disampaikan dalam internet.
2. Organisme yang dimaksud adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi
FISIP Universitas Teuku Umar angkatan 2010-2012.
3. Respon yang dimaksud adalah opini khalayak pembaca di kalangan
mahasiswa.
Teori Stimulus Organisme Respons (S-R-O) menjelaskan pengaruh yang
terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari komunikasi. Besar kecilnya
pengaruh serta dalam bentuk apa pengaruh itu terjadi, tergantung pada isi
penyajian stimulus.
2.2.3 Teori User and Gratification
Teori yang digunakan sebagai acuan dasar penelitian ini adalah teori User
and Gratification. Berdasarkan sejarahnya, pendekatan User and Gratification
dimulai pada awal dekade 1940-1950 an, para pakar melakukan penelitian
mengapa khayalak terlibat dalam berbagai jenis prilaku komunikasi melalui
media.
14
Teori User and Gratification milik Blumer dan Katz ini mengatakan
bahwa pengguna media melainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan
media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam
proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang
paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori User and
Gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan altenatif untuk
memasukkan kebutuhannya (Nurudin, 2007.h.192).
Pendekatan unser and gratification ditujukan untuk mengambarkan proses
penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh
individu atau agregasi individu (Effendy dalam Burhan Bungin, 2006.h.284).
Adapun keterkaitan model User and Gratification dalam penelitian ini
adalah suatu proses pendekatan di mana kebutuhan mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi FISIP Universitas Teuku Umar angkatan 2010-2012 terhadap pesan-
pesan yang ada di dalam media (internet) merupakan asas manfaat dan kepuasan.
Teori User and Gratification memandang individu sebagai makhluk supra-
rasional dan sangan selektif. Yang jelas, dalam teori ini adalah perhatian bergeser
dari proses pengiriman pesan ke proses penerimaan pesan.
2.3 Sejarah Perkembangan Internet
Berdasarkan catatan sejarah dari berbagai sumber, internet pertama kali
hadir di dunia ketika ARPANET (Advabced Research Project Agency Network)
melakukan penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET, termasuk kaidah
rangkaian tanpa pusat, teori queueing, dan kaedah pertukaran paket.
ARPANET itu sendiri merupakan lembaga yang dibentuk oleh ARPA
(United States Department Research Project Agency), yang bernaung di bahwa
15
Depertemen keamanan AS atau Department Of Defense (DOD), dengan tujuan
utama meneliti dan menggambarkan konsep jaringan agar semua kegiatan transfer
data lebih efesien. Pada awalnya, internet hanya digunakan untuk mendukung
kegiatan militer, tetapi pada tanggal 01 Januari 1983 ARPANET menukar koneksi
dari NPC ke TCP/IP, metode alamat yang terakhir ini lebih sering digunakan dari
tahun 90-an hingga sekarang.
Namun demikian, berberapa situs tertentu menambahkan bahwa
pembangunan ARPANET dan ARPA ini dipergunakan oleh perang dingin
diantara dua kutub besar dunia, yaitu AS dan Uni Soviet. Uni Soviet, yang pada
tahun 1957 meluncurkan sebuah satelit Sputnik, membuat AS kelabakan.
Kemudian, Presiden Dwight D. Eisenhower membuat progam tandingan serupa
agar kedigdayaan mereka tidak tersaingi oleh US dengan membangun kedua
sarana tersebut.hal inilah yang sampai sekarang menjadi perdebatan di kalangan
praktisi internet dalam menentukan mana yang lebih berperan dalam sejarah
internet.
Perkembangan internet terhitung sangat pesat sekali. Hal yang paling
berpengaruh delam perkembangan internet adalah ketika pada Januari 1992
pengguna internet membentuk The Internet Society, yang mempromosikan
internet. Pada tahun 1994, CERN dan MIT membentuk World Wide Web
Consortium (W3C) sebagai otoritas tunggal bagi pengembangan WEB.Yang
berwenang menetapkan berbagai standar di dalamnya. Awal dekade 90-an, WEB
site (pusat informasi berbasis HTML di internet) hanya berjumlah sekitar 50 buah
URL (Uniform Resource Lacator – sistem pengalamatan kios informasi di
internet) dan hanya berisi teks saja.
16
Tahun 1992, host kesatujuta terhubung ke internet dan tahun 1995 terdapat
puluhan backbone, ratusan jaringan penengah ragional, puluhan ribu LAN, jutaan
host dan pengguna.Pertumbuhannya, yang mampu menampilkan tidak hanya teks,
namun juga grafik (gambar, foto, animasi), suara, video dan dimensi (3D) (dalam
buku Panduan Menggunakan Internet Untuk Pemula, 2008.h.03-04).
2.4 Pengertian Internet
Kadir (2003.h.370) mengatakan bahwa internet merupakan contoh
jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan komputer yang terbesar di seluruh
penjuruh dunia dan tidak terikat pada satu organisasipun. Definisi selanjutnya
adalah bahwa internet merupakan jaringan komputer dunia yang menghubungkan
jaringan-jaringan komputer regional di seluruh dunia (Wahana Komputer,
2004.h.53). Jadi di sini dapat dikatakan bahwa internet bukan merupakan suatu
jaringan tetapi terdapat ribuan jaringan komputer yang saling terkoneksi.
Pada dasarnya internet merupakan bagian dari teknologi informasi.
teknolgi informasi Menurut Martin, 1999 dalam Kadir (2003.h.13)
mendefinisikan bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk
memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencangkup teknologi
komunikasi untuk mengirim informasi. Kemudian Lucas, 2000 dalam Kadir
(2003.h.13) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk
teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirim informasi dalam
bentuk elektronis.
Setelah melihat berbagai pendapat sebagaimana disebut di atas, penulis
mencoba menyimpulkan bahwa internet adalah suatu kumpulan atau jaringan
17
komputer yang ada di seluruh dunia yang terkoneksi dengan komputer satu ke
kompuer lain.
2.5 Fasilitas Yang Tersedia di Internet
Pengertian fasilitas berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2002.h.415) adalah sesuatu yang dapat membantu memudahkan pekerjaan, tugas,
dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fasilitas internet adalah
segala sesuatu yang dapat membantu memudahkan pengguna dalam
memanfaatkan internet.
Oetomo B.S.D, dkk (2007.h.24-29) mengatakan bahwa masing-masing
layanan memiliki kekhasan dan fungsi tersendiri. Dengan kata lain, layanan saling
melengkapi untuk menjawab kebutuhan para pengakses dalam berkomunikasi
dengan rekan-rekan dan para mitranya lewat internet. Adapun, pembahasan
sejumlah layanan internet seperti : e-mail, mailing list, internet relay chat
(chatting), USENET dan newsgroup, file tranfer protocol (FTP), dan layanan
multimedia.
2.5.1 E-mail
E-mail merupakan jenis layanan di internet yang paling populer. Dengan
menggunakan laynan e-mail, para pengakses dapat saling berkirim atau menjawab
surat atau berita dari rekan-rekan di mana pun dan kapan pun mereka berada.
Layanan e-mail memungkinkan pula para pengakses untuk mengirimkan lampiran
berupa file yang berisi gambar atau tulisan.
E-mail merupakan alat komunikasi yang murah dan cepat. Lewat e-mail,
para pengakses dapat berkorespondensi dengan para sahabat di mana pun mereka
berada. Hanya dalam hitungan detik, surat yang ditulis akan tiba di kotak surat
18
elektronik yang dituju. Layanan e-mail memungkinkan para pengakses
menyimpan surat-surat yang dianggap penting. Dengan demikian, mereka dapat
menelusurinya kembali di kemudian hari.
2.5.2 Mailing List
Penggunaan e-mail dapat di kembangkan menjadi layanan Mailing List
atau sering disingkat milis. Layanan ini bermanfaat untuk berlangganan informasi
dari suatu group diskusi yang diminati atau saranan diskusi yang mengasyikkan.
Melalui milis, para pengakses dapat mengirimkan informasi-informasi, baik
berupa laporan kejadian, berita ekonomi, politik, keamanan, maupun informasi
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Milis sangat cocok digunakan untuk koordinasi atau pemeliharaan
komunitas-komunitas yang sesuai dengan minat kompetensinya. Setiap e-mail
yang dikirim ke seluruh anggota milis secara otomatis. Dengan demikian, setiap
anggota mendapatkan informasi yang sama.
2.5.3 Internet Relay Chat (Chatting)
Layanan tentu akan disukai karena melalui chatting, para pengakses dapat
bercakap-cakap dengan rekan-rekan yang ada dalam sebuah ruang chatting.
Melalui layanan, para pengakses dapat memperbincangkan beragam topik,
melalui dari olahraga, motor, hingga hobi yang lain. melalui fasilitas chatiting,
para pengakses akan memiliki banyak temen di internet. Mereka akan menjadi
teman bercakap-cakap dan tempat untuk mencurahkan isi hati atau perasaan
pengakses.
19
Chatting merupakan sarana yang murah bagi pengakses untuk
berkomunikasi secara tekstual. Jadi, pengakses berkomunikasi melalui tulisan
yang diketik. Kemudian, rekan-rekan pengakses akan membalas dalam bentuk
tulisan pula. Memang ada sedikit kekakuan dibandingkan percakapan langsung
lewat telepon. Namun, bagi pengakses yang sudah biasa tentu chatting menjadi
kegiatan yang mengasyikkan.
2.5.4 USENET dan Newsgroup
Jenis layanan lain di internet adalah USENET. Layanan berupa Bulletin
Board Service (BBS) dalam bentuk pesan. Setiap pengaksesnya internet dapat
bergabung untuk saling bertukar informasi satu sama lainnya. Supaya penggunaan
USENET, pengakses perlu membentuk group-group berdasarkan topik-topik
diskusi yang disebut Newsgroup.
Newsgroup ibarat papan komunikasi dimana setiap orang bebas mencari
informasi yang dibutuhkan serta memberikan informasi yang dimilikinya. Setiap
orang bebas memberikan komentar terhadap suatu masalah yang ada dan
komentar akan terbaca pula oleh para pemakai newsgroup.
2.5.5 File Tranfer Protocol (FTP)
Melalui internet, para pengakses dapat pula mengirimkan file yang berisi
tulisan, gambar, animasi, musik, atau game kepada para rekannya. Mereka dapat
melakukannya karena internet menyediakan fasilitas layanan berupa File Tranfer
Protocol (FTP). FTP memungkinkan pengakses untuk menyalin file secara
elektronik dari satu komputer ke komputer lainnya di dalam internet.
Layanan FTP paling banyak digunakan untuk lalu lintas file, khususnya
bagi perusahaan dan organisasi atau perseorangan, yang akan mengirimkan surat
20
lamaran kerja atau mengirimkan file kepada rekan-rekannya. Para mahasiswa dan
pelajar dapat pula memanfaatkannya untuk mengumpulkan laporan praktikum
atau peper kepada dosen atau guru serta bertukar foto atau animasi lucu sebagai
selingan kepada rekan-rekannya.
2.5.6 Layanan Multimedia
Layanan multimedia internet atau yang dikenal World Wide Web (WWW)
merupakan aplikasi internet yang paling diminta para pengakses. WWW disukai
karena mencakup sumber daya multimedia, antara lain suara, gambar, video,
audio, dan animasi. Oleh karena itu, aplikasi demikian menjadi semacam sarana
untuk menyajikan informasi yang interaktif dan atraktif.
Dari berberapa fasilitas yang ada di dalam internet yang telah diuraikan di
atas, yang paling sering digunakan atau dipakai oleh mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi FISIP Universitas Teuku Umar Angkatan 2010-2012 adalah fasilitas
e-mail, chatting dan layanan multimedia.Karena kedua fasilitas tersebut sangat
populer dan sangat mudah digunakan. Sebenarnya fasilitas lainnya mudah
digunakan dan sangat populer sekali dalam lembaga pendidikan, tetapi mahasiswa
komunikasi jarang mempergunakannya fasilitas internet seperti mailing list,
UNSENET dan newsgroup, dan file transfer protocol (FTP).
Selain fasilitas internet di atas, ada juga fasilitas lainnya yang terdapat
dalam internet yaitumesin pencari (search engine). Oetomo B.S.D, Dkk
(2007.h.171-172) mengatakan bahwa search engine adalah sebuah progam yang
mencari dokumen dengan kata kunci tertentu dan memberikan hasil berupa
sekumpulan dokumen di mana kata kunci di temukan.
21
Ada berberapa search engine yang populer dan sering di manfaatkan
anatara lain yaitu :
Yahoo (www.yahoo.com)
Altavista (www.Altavista.com)
Google (www.google.com)
Alltheweb (www.alltheweb.com)
Di dalam lembaga pendidikan di perguruan tinggi khususnya pada
mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Teuku Umar angkatan
2010-2012 yang paling terkanal dan sering digunakan atau dimanfaatkan adalah
search engine yahoo dan google yang lain jarang dipergunakan. Seperti yang
sudah diuraikan di atas, sebenarnya semua mesin pencari itu memiliki fungsi yang
sama dan tidak ada yang berbeda.
2.6 Prestasi Belajar
2.6.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai
pada saat priode tertentu. Cronbach menyatakan bahwa belajar itu merupakan
perubahan prilaku sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Cronbach bahwa
belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu
menggunakan pancaindra. Dengan kata lain, bahwa belajar adalah sesuatu cara
mengamati, membaca, menuntun, dan mengikuti arah tertentu (dalam Riyanto,
2009.h.05).
Sedangkan menurut Gagne dinyatakan bahwa belajar merupakan
kecendrungan perubahan pada diri manusia yang dapat dipertahankan selama
22
proses pertumbuhan. Hal ini dijelaskan kembali oleh Gagne bahwa belajar
merupakan suatu pristiwa yang terjadi di dalam kondisi-kondisi tertentu yang
dapat diamati, diubah, dan dikontrol. (dalam Riyanto, 2009.h.05).
Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang
diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Tujuan
belajar merupakan cara yang akurat untuk menentukan hasil pembelajaran
(Hamalik, 2010:730). Secara umum tujuan belajar adalah untuk mencapai
perubahan dalam tingkah laku belajar.
Widayatu (1999.h.110-111) mengatakan bahwa pestasi belajar adalah
suatu hasil usaha yang dicapai mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran
prestasi dapat ditingkatkan dengan cara memberikan motivasi kepada mahasiswa
agar mereka giat dalam belajar, sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai
dengan baik.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat kita ketahui bahwa prestasi
belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliiki mahasiswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses
belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan
sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai
setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.
2.6.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku si
subjek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Suryabrata
(2007.h.233-237) mengklasifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar yaitu :
23
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri pelajar
(mahasiswa). Faktor ini dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
1. Faktor nonsosial dalam belajar
Kelompok faktor-faktor ini boleh juga tak terbilang jumlahnya, seperti
misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang,
ataupun malam), tempat (letaknya, pengedungannya), alat-alat yang
dipakai untuk belajar (seperti alat tulis-menulis, buku-buku, alat-alat
peraga, dan sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat pelajar). Semua
faktor-faktor yang disebutkan dan juga faktor-faktor yang telah disebutkan
harus kita atur sedemikian rupa, sehingga dapat membantu
(menguntungkan) proses/pembuatan belajar secara maksimal.
2. Faktor-faktor sosial dalam belajar
Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial di sini adalah faktor manusia
(sesama manusia), baik manusia itu (hadir) maupun kehadirannya itu dapat
disimpulkan, jadi tidak langsung hadir.
b. Faktor-faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar
(mahasiswa). Faktor ini dapat lagi digolongkan menjadi dua bagian yaitu :
1. Faktor-faktor fisiologis dalam belajar
Faktor fisiologis ini masih dapat lagi dibedakan menjadi dua macam, yaitu
:
24
Keadaan tonus jasmani Pada umumnya ini dapat di katakan malatar
belakangi aktivitas belajar seperti keadaan jasmani yang segar akan lain
pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, keadaan jasmani
yang lelah lain pengaruhnya daripada yang lelah lain pengaruhnya
daripada yang tidak lelah.
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tentunya terutama fungsi-fungsi
pancaindra. Pancaindra dapat dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya
pengaruh ke dalam individu. Dalam sistem persekolahan dewasa ini di
antara pancaindra itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah
mata dan telinga.
2. Faktor-faktor fisiologi
Aden N. Frandsen dalam dalam Suryabrata (2007.h.236-237) mengatakan
bahwa hal yang mendorong seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut :
Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk
selalu maju.
Adanya keinginan untuk memperbaiki simpati dari orang tua, guru, dan
teman-teman.
Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha
yang baru, baik dengan koperasi maupun kompetisi.
Adanya keinginan untuk memperbaiki rasa aman bila menguasai pelajaran.
Adanya ganjara atau hukuman sebagai akhir daripada belajar.
25
2.8 Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan tesis
(kesimpulan). Menurut Sekaran (2005) mendefinisikan hipotesis sebagai
hubungan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang di ungkap dalam
betuk pertanyaan yang dapat di uji (Juliansyah Noor, 2011.h.79).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis yang dapat dibuat dalam
penelitian ini adalah :H : tidak terdapat pengaruh pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar
mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Teuku Umar angkatan 2011-2012.H : terdapat pengaruh pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar
mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Teuku Umar angkatan 2011-2012.
Dan hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemanfaatan
internet terhadap prestasi belajar mahasiswa Komunikasi pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar angkatan 2011-2012.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar, yang beralamat di Jalan
Alue Peunyareng (ALPEN) Kampus Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh,
Kecamataan Meurebo, Kabupaten Aceh Barat.
Sedangkan waktu penelitian yang penulis lakukan yaitu bedasarkan Surat
Keteranagn (SK) penelitiaan dari Universitas Teuku Umar Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Jutusan Ilmu Komunikasi.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini merupakan subjek dengan kriteria tertentu
yang berguna dalam perolehan data yang dibutuhkan. Menurut Usman dan Akbar
(20009.h.42) mengatakan bahwa populasi adalah semua nilai baik dari hasil
penghitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada
karakteristik tertentu mengenai sekelompok yang lengkap dan jelas.
Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi kriteria populasi ini
adalah seluruh mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Teuku Umar angkatan 2010-2012 yang sudah melewati
semester satu. Data yang diperoleh dari akademik FISIP terdapat jumlah
mahasiswa sebanyak 119 orang. Dalam hal ini jumlah populasi adalah 119 orang
mahasiswa.
26
27
3.2.2 Sampel
Sampel (contoh) ialah sebagai anggota populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling (Usman dan
Akbar, 2009.h.43). Dalam pengambilan sampel, penulis mengunakan teknik
sample Proportionate Stratified Random Sampling. Menurut Juliansyah Noor
(2011.h.152) mengatakan bahwa teknik ini hampir sama dengan Simple Random
Sampling namun penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan) yang ada
dalam populasi.
Penentuan besar sampel didasarkan pada pendapat yang dikemukakan oleh
Arikunto (2006.h.134), “Jumlah subjek dari populasi dapat diambil 10-15% atau
20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari a) kemampuan penelitian
dilihat waktu, tenaga b) sempit luasnya wilayah pengamatan dan subjek, karena
hal ini menyangkut banyak sedikitnya data”.
Penulis menetapkan sampel pada penelitian ini sebanyak 20% dari jumlah
populasi yang ada. Maka besarnya sampel yang di ambil dalam penelitian ini
adalah sebanyak 23 orang. Adapun penentuan sampel untuk stratum dapat dilihat
pada table 1 berikut ini :
Tabel 3.1: Penentuan Sampel
No Tahun Angkatan Sub Popupasi Sampel123
201020112012
253262
25 x 20% = 532 x 20% = 662 x 20% = 12Jumlah 119 23
28
3.3 Pendekatan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam pembuatan skripsi ini yaitu
menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan pada
angka yang diambil dari angket yang disebar ke responden.
Arikunto (2006.h.12) mengatakan bahwa pendekatan kuantitatif adalah
penelitian yang menggambarkan masalah yang ada sekarang berdasarkan data
mentah atau data yang telah ada.
Penggunaan pendekatan kuantitatif dikarenakan pada penelitin ini
penerapan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode stastika,
yaitu data-data kuantitatif yang dikumpulkan melalui pengukuran, sedang model
penelitiannya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas
Teuku Umar Angkatan 2010-2012.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis mengunakan teknik pengumpuulan data
adalah sebagai berikut :
Kuisioner, yaitu memberikan data pertanyaan yang diberikan dengan
masalah penelitian kepada respondens.
Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui bahan perpustakaan
yang dijadikan sumber informasi.
3.5 Sumber Data
Data penelitian ini bersumber dari data primer dan data skunder. Umar
(2009.h.42) mengatakan bahwa data primer dan data skunder adalah sebagai
berikut :
29
Data primer adalah data yang di dapat dari sumber pertama dari individu
atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang bisa dilakukan oleh peneliti.
Data skunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpulan data primer atau pihak lain.
3.6 Kisi-Kisi Kuesioner
Untuk membuat kuesioner, maka terlebih dahulu penulis menentukan
indikator untuk mengukur nilai variabel tersebut. Menurut Suliyanto (2006.h.144)
mengatakan bahwa menentukan indikator untuk dapat mengukur nilai variabel
maka kaitan harus dapat mengidentifikasi indikator-indikator yang dapat
dipergunakan untuk mengukur besarnya variabel tersebut. Penyusunan indikator
ini dapat didasarkan pada teori variabel tersebut.
Setelah menentukan indikator, maka penulis melakukan atau membuat
kisi-kisi kueisioner pada penelitian tersebut. Adapaun kisi-kisi kueisioner pada
penelitian ini adalah seabagai berikut :
Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Kuesioner
Variabel Indikator ItemPertanyaan
JumlahPertanyaan
(X)Pemanfaatan
internet
Menggunakan internetE-mailMailing ListInternet Relay Chat (Chating)USENET dan NewsgroupFile Tranfer Protocal (FTP)World Wide Web (WWW)Menggunakan search engine(mesin pencari)
1 dan 23 dan 4
56987
10, 11, 12,dan13
22111114
30
(Y)PrestasiBelajar
Kemampuan prestasi belajarHasil yang dicapaiMotivasiProses pembelajaranKendalaKebutuhan belajarKeperluanSaranan
4, 11, dan137
2 dan 31 dan 12
89 dan 10
56
31221211
Jumlah 26 26
3.7 Teknik Pengukuran Skor
Melalui penyebaran angket yang berisikan berberapa pertanyaan, maka
ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat
kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian
ini adalah memakai skala ordinal untuk menentukan jawaban kuesioner responden
yang disebarkan oleh responden. (Sugiono, 2005.h.108).
Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut
:
1. Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5
2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4
3. Untuk jawaban alternatif “c” diberi skor 3
4. Untuk jawaban alternatif “d” diberi skor 2
5. Untuk jawaban alternatif “e” diberi skor 1
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk
masing-masing responden untuk masing-masing variabel yaitu :
1. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,24 – 5,00
2. Skor untuk kategori tinggi : 3,43 – 4,23
3. Skor untuk kategori sedang : 2,62– 3,42
31
4. Skor untuk kategori rendah : 1,81 – 2,61
5. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00 – 1,80
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif
yang digunakan untuk menguji perbedaannya pada dua sampel yang berbeda, dan
pengaruh faktor yang satu dengan faktor lainnya sekaligus menguji hipotesis.
Adapun metode statistik yang digunakan adalah :
3.8.1 Uji Validitas dan Realibilitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan
pada kuesioner yang harus diganti/dibuang karena tidak relevan. (Umar,
2011.h.166). Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai
berikut :
a. Jika harga thitung > ttabel , maka pertanyaan tersebut valid.
b. Jika harga thitung < ttable , maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam
hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden
yang sama. (Usman, 2011.h.168-169).
3.8.2 Uji Korelasi Product Moment (r)
Korelasi product moment digunakan untuk menentukan hubungan antara
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut :
rxy= ∑ (∑ )(∑ ){ ∑ ² (∑ )²}{ ∑ ² (∑ )²} (Arikunto,2006.h.274)
32
ket :r : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel yn : Jumlah responden∑ : Jumlah hasil perkalian antara skor variabel x dan variabel y∑ : Jumlah seluru skor x∑ : Jumlaah seluruh skor y∑ ² : Kuadarat x∑ ² : Kuadarat Y
3.8.3 UjiSignifikan Koefisien
Untuk menghitung taraf Signifikan Koefisien pengaruh (t) yang
disesuaikan dengan rumus yang dikemukakan oleh Hasan (2009.h.96) adalah
sebagai berikut :t = √( ²) dengan db = n - 2
ket :t : taraf signifikan koefisien pengaruhn : jumlah sampelr : koefesien korelasi
3.8.4 Uji Koefisien Penentu (KP)
Koefisien Penentu (KP) atau Koefisien Determinasi (KD) adalah angka
atau indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah
variabel atau lebih (variabel bebas, X) terhadap Variasi (naik/turunnya) variabel
yang lain (variabel terikat, Y).
Koefisien penentu dirumuskan :
KP = (rxy)² x 100%
Keterangan:
KP = koefisien Korelasi
rxy = koefisien korelasi product moment (Hasan, 2002.h.112-113)
33
3.8.5 Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi berguna untuk: mendapatkan hubungan fungsional antara
dua variabel atau lebih mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor terhadap
variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel prediktor terhadap
varibel kriteriumnya. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :Y = + bXKeterangan :Y ( baca ye topi) = variabel kriterium
X = variabel prediktor
a = bilangan konstan
b = koefisien arah regresi linier UsmandanAkbar (2009.h.216)
Rumus koefisien a dan b adalah := (∑ )(∑ ²) (∑ )(∑ )∑ ² (∑ )²= ∑ (∑ )(∑ )∑ ² (∑ )² Usman dan Akbar (2009.h.2169)
3.9 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan
kriteria sebagai berikut :
a. H diterima (H ditolak) jika t hitung < t tabel
b. H ditolak (H diterima) jika t hitung > t tabel
Taraf nyata yang digunakan biasanya 5% (0,05) atau 1% (0,01) untuk uji
satu pihak arah dan 2,5% (0,025) atau 0,5% (0,005) untuk jadi dua pihak (Hasan,
2009.h.96). Berdasarkan keterangan tersebut, maka penulis menetapkan taraf
signifikasinya pada penelitian ini adalah 0,5% (0,005) uji dua pihak.
34
Berdasarkan deskripsi kriteria pengujian hipotesis tersebut, maka kondisi
hipotesis diterima atau ditolak dalam penelitian ini berdasarkan pada derajat nilai
bebas db = n – 2 = 21 dengan tarik signifikan 0,05% .
Adapun hipotesis yang diajukkan yaitu :
a. H : pemanfaatan internet tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik angkatan 2010-2012.
b. H : pemanfaatan internet berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik angkatan 2010-2012.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Universitas Teuku Umar
Tahun 1983 para ulama dan pemuka masyarakat Aceh Barat bekerjasama
dengan pemerintah Kabupaten Aceh Barat merintis berdirinya suatu yayasan
pendidikan dengan tujuan utama adalah mendirikan Perguruan Tinggi Swasta.
Sehingga, pada tahun 1984 berdirilah sebuah yayasan dengan nama “Yayasan
Pendidikan Teungku Dirundeng Meulaboh”.
Tepatnya tanggal 28 Agustus 1984 Yayasan tersebut resmi terbentuk
dengan Badan Hukum Akte Notaris Nomor 45 Tahun 1984 dengan Notaris
Hamonongan Silitonga, SH di Banda Aceh. Yayasan ini bercita-cita membangun
suatu wadah Pendidikan Tinggi di Aceh Barat, yaitu “Universitas Teuku Umar
Djohan Pahlawan”. Tentu cita-cita itu tidaklah mudah semudah membalikkan
telapak tangan, perlu persiapan yang matang untuk mewujudkan cita-cita
tersebut.
Langkah awal yang diupayakan adalah mendirikan “Sekolah
Pembangunan Pertanian“ pada tahun 1984 yang diiringi dengan mendirikan
“Akademi Pertanian Meulaboh“. Selanjutnya terjadi penataan kembali yayasan
dengan AKTE Perubahan No.32 Tahun 1986 Tgl. 16 Agustus 1986 Notaris
Munir, SH.
Pada Tahun 1993 dilakukan perubahan status Akademi Pertanian
Meulaboh menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) dengan SK DIRJEND
35
36
DIKTI NO: 635/DIKTI/KEP/1993 Tanggal. 23 November 1993. Dalam
perjalanannya STIP teungku dirundeng menjadi cikal bakal lahirnya Universitas
Teuku Umar, yang dimulai dengan keluarnya IZIN PRINSIP berdasarkan SK
DIRJEND DIKTI NO: 1318/D2/2002 Tanggal 25 Juli 2002. Selanjutnya diikuti
dengan IZIN OPERASIONAL berupa Perubahan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian
(STIP) Menjadi Universitas Teuku Umar berdasarkan SK DIRJEND DIKTI NO:
262/D/O/2006 Tgl. 10 November 2006 dan telah diubah dengan
PERMENDIKNAS No:200/D/O/2009 Tanggal 31 Desember 2009.
Sesuai dengan UU No.16 Tahun 2001 Jo UU No.28 Tahun 2004 Tentang
Yayasan selanjutnya pada tahun 2009 Yayasan Pendidikan Teungku Dirundeng
Meulaboh berubah menjadi YAYASAN TEUKU UMAR JOHAN PAHLAWAN
(YAPENTUJOPAH) AKTE No. 155 Tahun 2009 Notaris Azhar Ibrahim,SH
Visi
Mewujudkan Universitas terdepan ditingkat regional, Nasional dan
Internasional dengan memiliki peran strategis terhadap Pembangunan
Daerah dengan menghasilkan sumberdaya berilmu pengetahuan,
mengembangkan teknologi dan seni yang berkualitas dan
berkepribadian Islami.
Misi
Menyelenggarakan program pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, informasi dan seni budaya yang relevan dengan kebutuhan
pembangunan baik regional, nasional dan internasional.Menghasilkan
dan menyebarkan hasil-hasil pengetahuan dan teknologi yang diperlukan
37
untuk peningkatan produktivitas dan kualitas masyarakat melalui tenaga
profesional yang Islami.
Universitas Teuku Umar sudah memiliki 6 Fakultas, diantaranya:
1. Fakultas Pertanian
2. Fakultas Teknik
3. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
4. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
5. Fakultas Kesehatan Masyarakat
6. Fakultas Ekonomi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar memiliki
Visi , Misi, Tujuan dan Sasaran Sebagai berikut :
Visi
Tahun 2020 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku
Umar menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Yang memiliki Kominmen
terhadap keunggulan bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Misi
1. Melaksanakan Pendidikan Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang
bermutu dalam rangka menghasilkan lulusan yang berdaya aing secara
moral maupun akademis yang bermanfaat bagi masyarakat.
2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat guna
menopang pendidikan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
pendidikan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi komunitas
akademik, pemerintah dan masyarakat pada umumnya.
38
3. Melaksanakan manajemen pendidikan dengan menerapkan prinsip
penjaminan mutu (Assurance).
Tujuan
Tujuan dari rencana stratejik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Teuku Umar adalah terwujudnya Visi dan Misi Fakultas seperti target
yang di tetapkan.
Sasaran dan Strategi Pencapaian
Sasaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar
adalah terwujudnya iklim kinerja yang kondusif berdasarkan 3 pilar pendidikan
tinggi.
Strategi untuk mencapai tujuan/sasaran stratejik dilakukan dengan
menerapkan kebijakan pengembangan pendidikan tinggi, yakni Pemerataan dan
Perluasan Akses, Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing, serta Penguatan
Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik.
Masing-masing pilar yang ada berisi akar masalah, identifikasi masalah,
solusi kegiatan dan mekanisme pelaksanaan kegiatan tersebut.
Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Teuku Umar memiliki Visi , Misi, Tujuan dan Sasaran dan Strategi Pencapaian
Sebagai berikut :
Visi
Menjadikan Prodi Ilmu Komunikasi sebagai institusi terdepan bagi
pengembangan ilmu komunikasi dan studi media yang inovatif, mandiri,
berwawasan teknologi komunikasi dan media terkini cyber base,
profesional dan humanis dilandasi keinginan untuk mewujudkan reputasi
39
dan keunggulan kompetitif di kawasan Pantai Barat Aceh pada tahun
2020.
Misi
Untuk mewujudkan visi PS, ditetapkan misi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pendidikan akademik,penelitian dan pengabdian
kepada Masyarakat di bidang ilmu komunikasi dan studi media yang
berbasis kemajuan teknologi komunikasi dan media terkini (cyber base)
2. Meningkatkan kualitas, integritas moral yang tinggi serta mampu
bekerjasama, berinovasi, kreatif dan profesional dalam bidang Ilmu
Komunikasi cyber.
3. Meningkatkan “citra” Program Studi yang berkualitas dan jaminan standar
kualitas lulusan (output).
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai pihak dalam kerangka
pengembangan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi komunikasi
cyber secara kelembagaan.
Tujuan
Adapun tujuan Prodi Ilmu Komunikasi Fisip UTU sebagaiberikut:
1. Membentuk civitas akademika dan sarjana yang memiliki kompetensi
dalam studi komunikasi teknologi cyber, publik relation, jurnalistik dan
studi media
2 Menghasilkan karya penelitian berdimensi komunikasi cyber yang berdaya
guna bagi masyarakat akademik dan umum
40
3. Memberdayakan masyarakat dalam bidang komunikasi cyber sebagai
salah satu bentuk keterlibatan civitas akademika dalam wilayah publik dan
sebagai sarana aktualisasi ilmu
4. Menghasilkan lulusan dengan kualifikasi sarjana strata satu yang terampil
di bidang komunikasi cyber, public relation, dan jurnalistik
5 Menghasilkan jalinan kerjasama dengan berbagai pihak yang relevan
untuk meningkatkan kinerja lembaga dan akseptabilitas lulusan
Sasaran dan Strategi Pencapaian
Program Studi Ilmu Komunikasi mempunyai rencana strategis yaitu
meningkatkan relevansi dan kualitas PS yang memiliki link match dengan
tuntutan kebutuhan perubahan sosial dan out-put yang dihasilkan PS. Langkah
strategis yang dilakukan oleh PS dalam mencapai visi dan misi tersebut adalah:
Sasaran
1. Dapat terserap di semua lini pekerjaan, baik di instansi pemerintah,
lembaga swasta, maupun berwiraswasta.
2. Memiliki keterampilan dalam komunikasi cyber
3. Mampu bersaing dalam produktifitas kerja dan inovatif
4. Dapat mengabdikan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk kesejahteraan
masyarakat
Strategi Pencapaian
1. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai instansi, baik pemerintah
maupun swasta, dengan rentang waktu per 5 tahun
2. Mengembangkan laboratorium (komputer, internet, public relation dan
jurnalistik) dengan sarana dan prasarana memadai sebagai
41
pengejawantahan pelaksanaan “Tridarma Perguruan Tinggi” yang akan
diimplentasikan mulai tahun 2012.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap sistem administrasi dan
sistem pengajaran yang dilakukan sejak tahun 2008 sampai sekarang
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan adminstrasi dan proses
pembelajaran sejak tahun 2008 sampai sekarang
5. Menciptakan iklim kerja dan suasana akademik yang kondusif sejak tahun
2008 sampai sekarang
4.1.2 Karakteristik Responden Penelitian
4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin JumlahLaki-laki
Perempuan914
Jumlah 23 orang
Tabel 4.1 menunjukan bahwa responden berdasarkan jenis kelamin di
domininasikan oleh perempuan yaitu berjumlah 14 orang, sedangkan laki-laki
berjumlah 9 orang.
4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Angkatan
Angkatan Jumlah201020112012
5612
Jumlah 23 orangTabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah
responden yang angkatan 2012 sebanyak 12 orang. Kemudian diikuti oleh
42
responden yang angkatan 2011 sebanyak 6 orang, sedangkan responden yang
paling sedikit pada angkatan 2010 sebanyak 5 orang.
4.2 Distribusi Pemanfaatan Internet (Variabel X)
4.2.1 Distribusi Menggunakan Internet
Distribusi jawaban responden mengenai menggunakan internet dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3Distribusi butir no 1 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
25475
8,721,817,330,421,8
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa responden yang menjawab
pertanyaan menggunakan internet mulai masuk kuliah di Universitas Teuku Umar
terdapat 2 orang (8,7%) responden yang menjawab sangat benar, 5 orang (21,%)
responden yang menjawab benar, 4 orang (17,3%) responden yang menjawab
kurang benar, 7 orang (30,4%) responden yang menjawab tidak benar, dan ada 5
orang (21,8%) responden yang menjawab sangat tidak benar.
Tabel 4.4Distribusi butir no 2 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
107303
43,430,413,1
013.1
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan dari tabel 4.4 diketahui bahwa jawaban responden tentang
mahasiswa menggunakan internet untuk mencari tugas kuliah terdapat 10 orang
(43,4%) responden yang menjawab sangat benar, sisanya responden yang
menjawab benar sebanyak 7 orang (30,4%), kemudian responden yang menjawab
kurang benar berjumlah 3 orang (13,1%) serta tidak ada satupun responden yang
menjawab tidak benar, dan responden yang menjawab sangat tidak benar ada 3
orang (13.1%).
4.2.2 Distribusi Menggunakan Fasilitas Internet E_mail
Distribusi jawaban responden mengenai menggunakan fasilitas internet
yaitu e_mail dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5Distribusi butir no 3 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
49721
17,432,230,48,74,3
Jumlah 23 100
Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa responden yang mejawab
pertanyaan butir no 3 yaitu terdapat 4 orang (17,4%) yang menjawab sangat
benar, kemudian responden yang menjawab benar sebanyak 9 orang (32,2%), 7
orang (30,4%) responden yang menjawab kurang benar, 2 orang (8,7%)
responden yang menjawab tidak benar serta responden yang menjawab sangat
tidak pernah berjumlah 1 orang (4,3%).
44
Tabel 4.6Distribusi butir no 4 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
46364
17,426,113,026,117,4
Jumlah 23 100
Pada tabel 4.4 diketahui bahwa responden yang menjawab pertanyaan
butir no 4 yaitu terdapat berjumlah 4 orang (17,4%) yang menjawab sangat benar,
responden yang menjawab benar berjumlah 6 orang (26,1%), kemudian responden
yang menjawab kurang benar berjumlah 3 orang (13,0%), 6 orang (26,1%)
responden yang menjawab tidak benar dan responden yang menjawab sangat tidak
benar berjumlah 4 orang (17,4%).
4.2.3 Distribusi Menggunakan Fasilitas Internet Malling List
Distribusi jawaban responden mengenai menggunakan fasilitas internet
yaitu malling list dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7Distribusi butir no 5 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
18482
4,334,817,434,88,7
Jumlah 23 100
Pada tabel 4.6 diketahui bahwa responden yang menjawab pertanyaan
butir no 5 terdapat 1 orang (4,3%) responden yang menjawab sangat benar, 8
orang (34,8%) responden yang menjawab benar, 4 orang (17,4%) responden yang
45
menjawab kurang benar, 8 orang (34,8%) responden menjawab tidak benar dan
responden yang menjawab sangan tidak benar sebanyak 2 orang (8,7%).
4.2.4 Distribusi Menggunakan Fasilitas Internet Internet Relay Chat
(Chatting).
Distribusi jawaban responden mengenai menggunakan fasilitas internet
yaitu internet relay chat (chating) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.8Distribusi butir no 6 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
412322
17,439,213,18,78,7
Jumlah 23 100
Tabel 4,7 menunjukkan bahwa responden yang menjawab pertanyaan butir
no 6 yaitu terdapat 4 orang (17,4 %) yang menjawab sangat benar, 12 orang
(39,2%) yang menjawab benar, responden yang menjawab kurang benar
berjumlah 3 orang (13,1%), kemudian responden yang menjawab tidak benar
sebanyak 2 orang (8,7%) dan 2 orang (8,7%) yang menjawab sangat tidak benar.
4.2.5 Distribusi Menggunakan Fasilitas Internet World Wide Web (WWW).
Distribusi jawaban responden mengenai menggunakan fasilitas internet
yaitu world wide web (www) dapat dilihat pada tabel berikut :
46
Tabel 4.9Distribusi butir no 7 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
510251
21,843,48,721,84,3
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel 4,7 menunjukkan bahwa responden yang menjawab
pertanyaan butir no 7 yaitu terdapat 5 orang (21,8%) yang menjawab sangat
benar, 10 orang (43,4%) yang menjawab benar, 2 orang (8,7%) yang menjawab
kurang benar, kemudian terdapat 5 orang (21,8%) yang menjawab tidak benar dan
responden yang menjawab sangat tidak benar sebanyak 1 orang (4,3%).
4.2.6 Distribusi Menggunakan Fasilitas Internet File Tranfer Protocol
(FTP).
Distribusi jawaban responden mengenai menggunakan fasilitas internet
yaitu file tranfer protocol (FTP) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10Distribusi butir no 8 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
155111
4,321,821,847,84,3
Jumlah 23 100
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada butir pertanyaan no 8 yaitu terdapat
responden yang terdapat berjumlah 1 orang (4,3%) yang menjawab sangat benar,
kemudian disusul lagi dengan responden yang menjawab benar sebanyak 5 orang
(21,8%), selanjutnya ada 5 orang (21,8%) yang menjawab kurang benar, 11 orang
47
(47,8%) yang menjawab sangat tidak benar dan responden yang menjawab sangat
tidak benar berjumlah 1 orang (4,3%).
4.2.6 Distribusi Menggunakan Fasilitas Internet USENET dan Newgroups.
Distribusi jawaban responden mengenai menggunakan fasilitas internet
yaitu UNSENET dan newgroups dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11Distribusi butir no 9 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
351023
13,121,843,48,613,1
Jumlah 23 100
Tabel 4,11 menerangkan bahwa pada pertanyaan butir no 9 terdapat
responden yang menjawab sangat benar berjumlah 3 orang (13,1%), benar
berjumlah 5 orang (21,8%), kurang benar 10 orang (43,4%), tidak benar
berjumlah 2 orang (8,6%) dan sangat tidak benar sebanyak 3 orang (13,1%).
4.2.7 Distribusi Search Engine (Mesin Pencari)
Distribusi jawaban responden mengenai menggunakan fasilitas internet
yaitu Search engine (mesin Pencari) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.12Distribusi butir no 10 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
612131
26,152,24,313,14,3
Jumlah 23 100
48
Berdasarkan tabel 4.12 membuktikan bahwa responden yang menjawab
pertanyaan butir no 10 yaitu terdapat 6 orang (26,1%) yang menjawab sangat
benar, 12 orang (52,2%) responden yang menjawab benar, kemudian dilanjutkan
lagi dengan responden yang menjawab kurang benar berjumlah 1 orang (4,3%), 3
orang (13,1%) yang menjawab tidak benar dan responden yang menjawab sangat
tidak benar berjumlah 1 orang (4,3%).
Tabel 4.13Distribusi butir no 11 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
27563
8,630,421,836,113,1
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa responden yang
menjawab pertanyaan butir no 11 yaitu terdapat sejumlah 2 orang (8,6%)
menjawab sangat benar, 7 orang (30,4%) untuk responden yang menjawab benar,
selanjutnya responden yang menjawab kurang benar sebanyak 5 orang (21,8%), 6
orang (26,1%) yang menjawab tidak benar, dan responden yang menjawab sangat
tidak benar berjumlah 3 orang (13,1%).
Tabel 4.14Distribusi butir no 12 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
08852
034,834,821,78,7
Jumlah 23 100
49
Dari tabel 4.14 di atas membuktikan bahwa responden yang menjawab
pertanyaan butir no 12 yaitu tidak ada satupun responden yang menjawab sangat
benar, 8 orang (34,8%) yang menjawab benar, selanjutnya responden yang
menjawab kurang benar berjumlah 8 orang (34,8%), kemudian responden yang
menjawab tidak benar berjumlah 5 orang (21,7%), dan responden yang menjawab
sangat tidak benar berjumlah 2 orang (8,7%).
Tabel 4.15Distribusi butir no 13 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
109301
43,539,113.1
04,3
Jumlah 23 100
Dari tabel 4.15 menunjukkan bahwa responden dengan menjawab
pertanyaan butir no 13 yaitu terdapat 10 orang (43,5%) yang menjawab sangat
benar, responden yang menjawab benar berjumlah 9 orang (39,2%), responden
yang menjawab kurang benar berjumlah 3 orang (13,1%), rerponden yang
menjawab tidak benar tidak ada satupun dan responden yang menjawab sangat
tidak benar berjumlah 1 orang (4,3%).
4.3 Distribusi Prestasi Belajar (Variabel Y)
4.3.1 Distribusi Kemampuan Prestasi Belajar
Untuk mengetahui pendapat responden mengenai kemampuan prestasi
belajar dapat dilihat pada jawaban responden pada butir no 4, 11, dan 13 ditabel
berikut ini :
50
Tabel 4.16Distribusi butir no 4 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
211532
8,747,821,713,18,7
Jumlah 23 100
Tabel 4,16 membuktikan bahwa responden yang menjawab pertanyaan
butir no 4 yaitu terdapat 2 orang (8,7%) yang menjawab sangat benar, 11 orang
(47,8%) yang menjawab benar, 5 orang (21,7%) yang menjawab kurang benar, 3
orang (13,1%) responden yang menjawab tidak benar, dan responden yang
menjawab sangat tidak benar berjumlah 2 orang (8,7%).
Tabel 4.17Distribusi butir no 11 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
411602
17,447,826,1
08,7
Jumlah 23 100
Tabel 4,17 menjelaskan bahwa responden yang menjawab pertanyaan butir
no 11 yaitu terdapat 4 orang (17,4%) yang menjawab sangat benar, 11 orang
(47,8%) yang menjawab benar, 6 orang (26.1%) yang menjawab kurang benar,
tidak ada satupun responden yang menjawab tidak benar dan responden yang
menjawab sangat tidak benar berjumlah 2 orang (8,7%).
51
Tabel 4.18Distribusi butir no 13 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
39443
13.139,217,317,313,1
Jumlah 23 100
Tabel 4.18 membuktikan bahwa responden yang menjawab pertanyaan
butir no 13 yaitu terdapat berjumlah 3 orang (13,1%) yang menjawab sangat
senang, berjumlah 9 orang (39,2%) yang menjawab benar, berjumlah 4 orang
(17,3%) yang menjawab kurang benar, berjumlah 4 orang (17,3%) yang
menjawab tidak benar dan responden yang menjawab sangat tidak benar sebanyak
3 orang (13,1%).
4.3.2 Distribusi Hasil Yang Dicapai
Untuk mengetahui jawaban responden tentang hasil yang dicapai pada
butir no 7 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.19Distribusi butir no 7 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
09761
039,230,426,14,3
Jumlah 23 100
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa pada butir pertanyaan no 7 yaitu terdapat
responden yang tidak menjawab satupun sangat benar, kemudian disusul lagi
dengan responden yang menjawab benar sebanyak 9 orang (39,2%), selanjutnya
ada 7 orang (30,4%) yang menjawab kurang benar, 6 orang (26,1%) yang
52
menjawab sangat tidak benar dan responden yang menjawab sangat tidak benar
berjumlah 1 orang (4,3%).
4.3.3 Distribusi Motivasi
Untuk mengetahui pendapat responden mengenai motivasi dapat dilihat
pada jawaban responden pada butir no 2 dan 3 ditabel berikut ini :
Tabel 4.20Distribusi butir no 2 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
412313
17,452,113,14,313,1
Jumlah 23 100
Pada tabel 4.20 diketahui bahwa responden yang menjawab pertanyaan
butir no 2 yaitu terdapat berjumlah 4 orang (17,4%) yang menjawab sangat benar,
responden yang menjawab benar berjumlah 12 orang (52,1%), kemudian
responden yang menjawab kurang benar berjumlah 3 orang (13,1%), 1 orang
(4,3%) responden yang menjawab tidak benar dan responden yang menjawab
sangat tidak benar berjumlah 3 orang (13,1%).
Tabel 4.21Distribusi butir no 3 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
412430
17,452,117,413,1
0Jumlah 23 100
Pada tabel 4.21 menunjukkan bahwa responden yang menjawab
pertanyaan butir no 4 yaitu terdapat berjumlah 4 orang (17,4%) yang menjawab
53
sangat benar, responden yang menjawab benar berjumlah 12 orang (52,1%),
kemudian responden yang menjawab kurang benar berjumlah 4 orang (17,4%), 3
orang (13,1%) responden yang menjawab tidak benar dan tidak ada satupun
responden yang menjawab sangat tidak benar.
4.3.4 Distribusi Proses Pembelajaran
Untuk mengetahui jawaban responden tentang proses pembelajaran pada
butir no 1 dan 12 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.22Distribusi butir no 1 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
712220
30,452,28,78,70
Jumlah 23 100
Tabel 4.14 di atas membuktikan bahwa responden yang menjawab
pertanyaan butir no 1 yaitu terdapat 7 orang (30,4%) yang menjawab sangat
benar, selanjutnya responden yang menjawab benar berjumlah 12 orang (52,2%),
kemudian responden yang menjawab kurang benar berjumlah 2 orang (8,7%),
berjumlah 2 orang (8,7%) responden yang menjawab tidak benar, dan tidak
satupun responden yang menjawab sangat tidak benar.
Tabel 4.23Distribusi butir no 12 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
110633
4,343,426,113,113,1
Jumlah 23 100
54
Tabel 4,17 menjelaskan bahwa responden yang menjawab pertanyaan butir
no 11 yaitu terdapat 1 orang (4,3%) sangat benar, 10 orang (43,4%) yang
menjawab benar, 6 orang (26.1%) yang menjawab kurang benar, 3 orang (13,1%)
yang menjawab tidak benar dan responden yang menjawab sangat tidak benar
berjumlah 3 orang (13,1%).
4.3.5 Distribusi Kendala
Untuk mengetahui jawaban responden tentang hasil yang dicapai pada
butir no 8 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.24Distribusi butir no 8 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
09635
039,226,113,121,7
Jumlah 23 100
Tabel 4.24 membuktikan bahwa pada butir pertanyaan no 8 yaitu terdapat
responden yang tidak menjawab satupun sangat benar, kemudian disusul lagi
dengan responden yang menjawab benar sebanyak 9 orang (39,2%), selanjutnya
ada 6 orang (36,1%) yang menjawab kurang benar, 3 orang (13,1%) yang
menjawab tidak benar dan responden yang menjawab sangat kurang benar
berjumlah 5 orang (21,7%).
4.3.6 Distribusi Kebutuhan
Untuk mengetahui jawaban responden tentang kebutuhan pada butir no 9
dan 10 dapat dilihat pada tabel berikut :
55
Tabel 4.25Distribusi butir no 9 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
69521
26,139,221,78,74,3
Jumlah 23 100
Tabel 4.25 di atas membuktikan bahwa responden yang menjawab
pertanyaan butir no 9 yaitu terdapat 6 orang (26,1%) yang menjawab sangat
benar, selanjutnya responden yang menjawab benar berjumlah 9 orang (39,2%),
kemudian responden yang menjawab kurang benar berjumlah 5 orang (21,7%),
berjumlah 2 orang (8,7%) responden yang menjawab tidak benar, dan 1 orang
(4,3%) responden yang menjawab sangat tidak benar.
Tabel 4.26Distribusi butir no 10 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
611510
26,147,821,84,30
Jumlah 23 100
Tabel 4.26 di atas membuktikan bahwa responden yang menjawab
pertanyaan butir no 9 yaitu terdapat 6 orang (26,1%) yang menjawab sangat
benar, selanjutnya responden yang menjawab benar berjumlah 11 orang (47,8%),
kemudian responden yang menjawab kurang benar berjumlah 5 orang (21,8%),
berjumlah 1 orang (4,3%) responden yang menjawab tidak benar, dan tidak ada
satupun responden yang menjawab sangat tidak benar.
56
4.3.7 Distribusi Keperluan
Untuk mengetahui jawaban responden tentang keperluan pada butir no 5
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.27Distribusi butir no 5 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
334103
13,113,117,343,413,1
Jumlah 23 100
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa pada butir pertanyaan no 5 yaitu terdapat
berjumlah 3 orang (13,1%) yang menjawab sangat benar, kemudian disusul lagi
dengan responden yang menjawab benar sebanyak 3 orang (13,1%), selanjutnya
ada 4 orang (17,3%) yang menjawab kurang benar, 10 orang (43,4%) yang
menjawab sangat tidak benar dan responden yang menjawab sangat tidak benar
berjumlah 3 orang (13,1%).
4.3.8 Distribusi Saranan
Untuk mengetahui jawaban responden tentang saranan pada butir no 6
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.28Distribusi butir no 6 jawaban responden
Jawaban Frekuensi Presentase (%)Sangat Benar (SB)Benar (B)Kurang Benar (KB)Tidak Bernah (TB)Sangat Tidak Benar (STB)
361031
13,126,143,413,14,3
Jumlah 23 100
57
Tabel 4,28 menerangkan bahwa responden yang menjawab pertanyaan
butir no 6 adalah berjumlah 3 orang (13,1%) yang menjawab sangat benar, 6
orang (26,1%) yang menjawab benar, 10 orang (43,4%) yang menjawab kurang
benar, 3 orang (13,1%) yang menjawab tidak benar dan 1 orang (4,3%) yang
menjawab sangat tidak benar.
4.4 Klasifikasi Data
Setelah keseluruhan data dari data yang dibutuhkan didapat dan telah
diuraikan, maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap
data tersebut.Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel
penelitian untuk dapat dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan klasifikasi
terhadap data tersebut, yaitu berdasarkan nilai-nilai jawaban responden.Adapun
yang digunakan untuk mengklasifikasikan data tersebut adalah (Sugiono, 2007.h.
118).
Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut
:
1. Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5
2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4
3. Untuk jawaban alternatif “c” diberi skor 3
4. Untuk jawaban alternatif “d” diberi skor 2
5. Untuk jawaban alternatif “e” diberi skor 1
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk
masing-masing responden untuk masing-masing variabel yaitu :
1. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,21 – 5,00
2. Skor untuk kategori tinggi : 3,41 – 4,20
58
3. Skor untuk kategori sedang : 2,61 – 3,40
4. Skor untuk kategori rendah : 1,81 – 2,60
5. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00 – 1,80
Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, sedang,
rendah, dan sangat rendah. Maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-
ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan, dan hasil pembagian pertayaan
tersebut akan di ketahui bahwa jawaban responden termasuk katagori mana.
4.4.1 Pemanfaatan Internet
Untuk melihat pemanfaatan internet pada mahasiswa progam komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar angkatan 2010-
2012, maka dibutuhkan pengkatagorian jawaban responden mengenai
pemanfaatan internet pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.29Distribusi frekuensi pemanfaatan internet (variabel X)
Nilai Jawaban Kategori Frekuensi Presentase %4,21 – 5,003,41 – 4,202,61 – 3,401,81 – 2,601,00 – 1,80
Sangat TinggiTinggiSedangRendahSangat Rendah
29831
8,739,134,813,14,3
Jumlah 23 100
Tabel 4.29 membuktikan bahwa katagori jawaban responden pada
pertanyaan tentang pemanfaatan internet (variabel x) yaitu terdapat 2 orang
(8,7%) dalam katagori sangat tinggi jawaban responden, kemudian jawaban
responden dalam katagori tinggi berjumlah 9 orang (39,1%), sedangkan jawaban
responden dalam katagori sedang berjumlah 8 orang (34,8%), katagori jawaban
59
responden rendah sebanyak 3 orang (13,1%), dan terdapat 1 orang (4,3%)
jawaban responden dalam katagori sangat rendah.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Jurusan
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar
angkatan 2010-2012 dinyatakan berada dalam golongan tinggi dengan
memanfaatkan internet.
4.4.2 Perstasi Belajar
Untuk melihat Perstasi Belajar pada mahasiswa progam komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar angkatan 2010-
2011, maka dibutuhkan pengkatagorian jawaban responden mengenai prestasi
belajar pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.30Distribusi frekuensi Prestasi Belajar (variabel Y)
Nilai Jawaban Kategori Frekuensi Presentase %4,21 – 5,003,41 – 4,202,61 – 3,401,81 – 2,601,00 – 1,80
Sangat TinggiTinggiSedangRendahSangat Rendah
1101200
4,343,552,2
00
Jumlah 23 100
Tabel 4.30 menunjukkan bahwa katagori jawaban responden pada
pertanyaan tentang prestasi belajar (variabel y) yaitu terdapat 1 orang (8,7%)
dalam katagori sangat tinggi, 10 orang (43,5%) dalam katagori tinggi, 12 orang
(52,2%) dalam katagori sedang, dan dalam katagori rendah dan sangat rendah
tidak ada satu jawaban responden.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Jurusan
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar
60
angkatan 2010-2012 dinyatakan berada dalam golongan sedang dengan prestasi
belajar.
4.5 Uji Hipotesa
Pengujian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh pemanfaatan internet
terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan Komunikasi Fakultas lmu Sosial dan
Ilmu Politik angkatan 2010-2012, dengan menggunakan analisa uji validitas dan
realibilitas. uji korelasi product moment (r), uji signifikan koefisien, uji koefisien
penentu (KP), dan uji regresi linier sederhana.
4.5.5 Uji Validitas dan Realibilitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan
pada kuesioner yang harus diganti/dibuangkarena tidak relevan. (Umar,
2011.h.166). Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai
berikut :
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan EXCEL for Windows.
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :
a. Jika harga rhitung > rtabel , maka pertanyaan tersebut valid.
b. Jika harga rhitung < rtabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Pada tahap selanjutnya, kuesioner yang berisikan 26 pertanyaan yang
menyangkut variabel bebas tentang pemanfaatan intenet dan varian bebas tentang
prestasi belajar dapat dijelaskan dalam bentuk tabel berikut :
61
Tabel 4.31 Distribusi hasil uji validitas
No ButirPertanyaan
PemanfaatanInternet (variabel X)
Status Prestasi Belajar(variabel Y)
Status
Butir no 1 0,586 0,431 Valid 0,451 0,431 ValidButir no 2 0,708 0,431 Valid 0,707 0,431 ValidButir no 3 0,694 0,431 Valid 0,491 0,431 ValidButir no 4 0,727 0,431 Valid 0,418 0,431 ValidButir no 5 0,644 0,431 Valid 0,326 0,431 DropButir no 6 0,184 0,431 Drop 0,445 0,431 ValidButir no 7 0,376 0,431 Drop 0,434 0,431 ValidButir no 8 0,742 0,431 Valid 0,322 0,431 DropButir no 9 0,687 0,431 Valid 0,635 0,431 ValidButir no 10 0,650 0,431 Valid 0,584 0,431 ValidButir no 11 0,683 0,431 Valid 0,519 0,431 ValidButir no 12 0,581 0,431 Valid 0,422 0,431 ValidButir no 13 0,453 0,431 Valid 0,460 0,431 Valid
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
(kuesioner) menunjukan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama
(Sugiyono, 2007.h.110). Pada penelitian ini, dalam uji reliabilitas digunakan
penghitungan EXCEL for Windows, seperti tampak pada tabel berikut ini :
Tabel 4.32 Distribusi hasil uji reliabilitas
Pemanfaatan Internet(variabel X)
Prestasi Belajar(variabel Y)
Varian Butir 1,6917 0,77081,8103 1,52961,0751 0,83792,0000 1,23721,2648 -
- 1,0395- 0,8617
1,0198 -1,3913 1,20161,2411 0,67981,4980 1,14620,9526 1,30040,9684 1,6324
Jlh. Varian Butir 14,9130 12,2766Varian Total 71,8775 37,7866Reliablitias 1,0741 1,0776
62
Pengujian reliabilitas instrument ini dilakukan terhadap 23 mahasiswa
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Teuku Umar angkatan 2010-2012.
dan hasil nilai dari pengujian pada pemanfaatan intenet (variabel x) adalah
0,0826, sedangkan hasil pengujian pada prestasi belajar (variabel y) adalah
0,8289.
4.5.2 Uji Korelasi Product Moment (r)
Untuk menghitung koefisien korelasi antara ketersediaan korelasi sebagai
variabel x dan vriabel y, maka terlebih dahulu dilakukan pembobotan atas
jawaban responden yang dapat dilihat pada lampiran V dan VI.
Berdasarkan nilai variabel x dan variabel y (lampiran VII), dapat diketahui
nilai korelasinya antara variabel x dan variabel y dengan menggunakan rumus
Korelasi Product Moment yaitu :
rxy= ∑ (∑ )(∑ ){ ∑ ² (∑ )²}{ ∑ ² (∑ )²}rxy = ( )( ) ( )( ){( )( ) ( ) }{( )( ) ( ) }rxy = {( ) ( }{( ) ( )}rxy = ( )( )rxy = √rxy = ,rxy= 0,45725638rxy= 0,457
4.5.3 Uji Signifikan Koefisien
Untuk menghitung signifikan korelasi pengaruh (t), maka terlebih dahulu
dilakukan penghitungan dari korelasi r. Setelah mengetahui hasil korelasi r
63
barulah masuk penghitungan signifikan korelasi pengaruh (t) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :t = √( ²)t = , √( ( , ²)t = , √√ ,t = , ( , )√ ,t = ,,t = 2,3531631t = 2,353Dari hasil penghitungan uji-t (t-hitung) di atas, maka diperoleh harga nilai
t-hitung adalah sebesar 2,353. Harga t-hitung tersebut selanjutnya dibandingkan
dengan haarga t-tabel untuk kesalahan 0,5% (0,005) dengan derajat bebas (db) n -
2 = 21 adalah sebesar 1,721. Oleh karena itu untuk meninjau kembali hipotesis
dalam penelitian diterima atau ditolak, maka langkah selanjutnya yang dilakukan
adalah dengan membandingkan harga t-hitung dengan t-tabel dan kriteria
penerimaan dan penolakan hipotesis dengan derajat babas (db) n – 2 = 21 pada
taraf signifikan 0,5% (0,005) adalah sebagai berikut :
c. H diterima (H ditolak) jika t hitung < t tabel
d. H ditolak (H diterima) jika t hitung > t tabel
Berdasarkan harga nilai t-hitung (2,353) lebih besar dari t-tabel (1,721),
maka keputusannya adalah menolak H dan H diterima. Dengan demikian dapat
64
disimpulkan bahwa indikator dari pemanfaatan internet, memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar angakatan 2010-
2012. Dari hasil uji signifikansi secara uji t bahwa terdapat pengaruh negatif
namun tidak signifikan antara pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar
mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Teuku Umar angkatan 2010-2012, artinya kebijakan tentang variabel
pemanfaatan internet akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Jurusan
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar
angakatan 2010-2012.
4.5.4 Uji Koefisien Penentu (KP)
Setelah dilakukan uji signifikan korelasi pengaruh (t) maka langkah
selanjutnya adalah melakukan uji koefisien penentu (KP) yaitu dengan cara
menggunakan rumus seperti berikiut ini :
KP = (rxy)² x 100%
= (0,457)² x 100%
= 0,208849 x 100%
= 20,8849
= 20,8 %
Berdasarkan hasil penghitungan menunjukkan bahwa besarnya variabel
pemanfaatan internet dapat menjelaskan bahwa variabel prestasi belajar sebesar
20,8% sedangkan sisanya 79,2 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang belum
diperhitungkan dalam penelitian ini.
65
4.5.5 Uji Regresi Linier Sederhana
Untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih
mendapatkan pengaruh antara variabel prestasi belajar terhadap variabel
pemanfaatan internet atau meramalkan pengaruh variabel prestasi belajar terhadap
varibel pemanfaatan internet. Maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut
: = +Untuk melihat bentuk korelasi antara variabel dengan persamaan regresi
tersebut maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu.
Untuk mencari nilai a, maka digunakan rumus adalah sebagai berikut :a = (∑ )(∑ ²) (∑ )(∑ )∑ ² (∑ )²a = ( )( ) ( )( )( )( ) ( )a =a =a = 29,725316a = 29,7Setelah nilai a sudah di hutung, maka sekarang langkah selanjutnya adalah
untuk mencari nilai b dengan mengunakan rumus sebagai berikut :b = ∑ (∑ )(∑ )∑ ² (∑ )²b = ( )( ) ( )( )( )( ) ( )²
66
b =b =b = 0,3380361b = 0,33Setelah harga a dan b ditemukan, maka persamaan regresi liener sederhana
dapat disusun sebagai berikut:Y = a + bXY = 29,7 + 0,33X
Persamaan regresi yang telah ditemukan dapat digunakan untuk
melakukan prediksi (ramalan) bagaimana individu dalam variabel dependen akan
terjadi bila individu dalam variabel independen ditetapkan. Misalnya nilai X= 60
maka nilai rata-rata Y adalah :Y = 29,7 + 0,33 (60) = 49,5
Garis regresi dapat digambarkan berdasarkan persamaan yang telah
ditemukan adalah:Y = 29,7 + 0,33
67
Gambar 4.1 : Garis regresi nilai pemanfaatan dan nilai rata-rata prestasi
belajar
Gambar tersebut menjelaskan tentang hubungan fungsional yang positif.
Artinya, jika nilai variabel bebas (X) bertambah satu maka secara otomatis nilai
variabel terikat (Y) semakin bertambah (naik). Maka garis signifikan gambar
grafik akan naik sesuai dengan bertambahnya nilai X.
4.6 Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
pemanfaatn internat terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini di tunjukkan dari
hasil uji t dengan thitung sebesar 2,353 lebih besar dari ttabel (1,721). Besarnya
kontribusi pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan Ilmu
Komuniasi FISIP Universitas Teuku Umar angkatan 2010-2012 masih realitif
kecil yaitu senbesar 20,8%. Hal ini terkait dengan adanya mahasiswa mulai
menggunakan, mulai sejak masuk kuliah diperoleh 21,8% dan disamping hal
68
tersebut terdapat 43,4% mahasiswa yang menggunakan internet untuk mencari
tugas kuliah. Berdasarkan data yang diperoleh teryata 32,2% mahasiswa
menggunakan fasilitas internet yaitu e-mail untuk mengirim tugas kuliah kepada
dosen. Dari hasil data yang sudah didapat, terdapat 23 mahasiswa saat mencari
tugas kuliah menggunakan mesin pencari (search engine) yaitu yahoo 43,5% dan
google 52,2% sedangkan altavista 30,4% dengan allthewed 34,8% jarang
digunakan oleh mahasiswa ketika mencari tugas kuliah.
Dari hasil penelitian terdapat 52,1% mahasiswa termotivasi untuk belajar
dengan menggunakan internet, hal ini terbukti bahwa 39,2% mahasiswa tidak
mengalami suatu kendala saat menggunakan internet dan 47,8% menunjukkan
bahwa internet termasuk bagian dari kebutuhan kuliah. Dari 23 mahasiswa
terdapat 39,2% mahasiswa dalam indeks prestasi (IP) yang di capai menjadi
membaik setelah menggunakan internet. Hal ini dapat dilihat dari data yang
diperoleh bahwa intenet bisa membantu mahasiswa Jurusan Komunikasi FISIP
Universitas Teuku Umar angkatan 2010-2012 dalam proses pembelajaran 30,4%
dan 43,4 % proses kegiatan belajar mahasiswa dapat dipengaruhi oleh internet.
Dari hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa pemanfaatan
internet secara tidak langsung berpengaruh terhadap mahasiswa dalam
menggunakan internet sebagai tempat dan sumber belajar, yang dapat berdampak
pada prestasi belajar, satu sisi sistem pengajaran terbuka di perguruan tinggi
menuntut mahasiswa untuk memperoleh sebanyak-banyaknya informasi.
Mahasiswa dapat memperoleh informasi tanpa batas dalam proses belajarnya
dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di dalam internet.
69
Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa internet ini
sangat menguntungkan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar
angkatan 2010-2012. Di mana keuntunggan yang didapat oleh mahasiswa tersebut
adalah mempermudah mendapatkan informasi atau bahan kuliah, menghemat
waktu, menghemat biaya, dan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Menurut
Pavlik (1996) seorang peneliti yang melakukan penelitian di Amerika Serikat
tentang efektivitas pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan
mengatakan bahwa “penelitian ini menujukkan bahwa pemanfaatan teknologi
informasi lebih menguntungkan dibandingkan teknologi instruksional.Keuntungan
tersebut 30% menghemat waktu, 30-40% menghemat biaya dan lebih
meningkatkan prestasi siswa”.
Dari hasil penelitian tersebut pemanfaatan internet sangat bersignifikan
terhadap prestasi belajar mahasiswa, yang di mana mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar
angkatan 2010-2012 yang sering memanfaatkan internet nilai prestasinya lebih
tinggi ketimbang mahasiswa yang jarang atau tidak pernah memanfaatkan
internet. Hal tersebut dikaitkan dengan penelitian lainnya yang dilakukan oleh
National Assessment Of Education Progress pada tahun 2000, menunjukkan
bahwa murid grade empat, delapan, dan dua belas yang memliki internet di rumah
memperoleh nilai sains yang lebih tinggi dibandingkan murid yang tidak
menggunakan internet di rumah (Santrock, 2007).
Sistem seperti ini menjadi mahasiswa harus memanfaatkan internet untuk
mencari informasi-informasi yang mengenai mata kuliah yang ada di internet
70
dalam proses belajarnya. Dalam menyiapkan tugas yang diberikan oleh dosen
berupa tugas pengembangan, mahasiswa juga tidak terlepas dari pemanfaatan
internet.Informasi yang terkandung dalam bahan pustaka terdapat di internet yang
menyediakan bahan untuk mengembangkan pikiran dan memperluas wawasan
mahasiswa yang dapat mereka tuangkan dalam menyiapkan tugas tersebut.
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil berberapa
simpulkan antara lain :
1. Ada pengaruh pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Teuku Umar angkatan 2010-2012. Hal ini di tunjukkan dari
hasil uji t dengan thitung sebesar 2,353 lebih besar dari ttabel (1,721), dengan
derajat bebas (db) n-2 = 21 dalam kesalahan 0,5% (0,005).
2. Kontribusi pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Teuku Umar angkatan 2010-2012 sebesar 20,8%, selebihnya
79,2% dipengaruhi oleh faktor lain di luar kajian penelitian ini.
5.2 Saran
Saran yang dapat dianjurkan berdasarkan kesimpulan di atas yaitu
mengingat pemanfaatan internet berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi
belajar mahasiswa Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Teuku Umar 2010-2012.
Maka para mahasiswa hendaknya lebih meningkatkan frekuensi guna
untuk menmafaatkan internet sebagai sumber informasi dalam belajar.Selain itu,
dosen-dosen disarankan untuk lebih memberikan tugas pengembangan bahan
67
72
kuliah dan tugas mandiri untuk meningkatkan motivasi mahasiswa untuk
memngunakan dan memanfaatkan internet.
73
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek CetXII. Rineka Cipto: Jakarta.
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, Dan DiskursusTeknologi Komunikasi Di Masyarakat. Kencana : Jakarta.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Penerbit Bumi Aksara:Jakarta.
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Poko Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasi.Ghalia Indonesia. Jakarta.
. 2009. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Bumi Kasara.Jakarta.
Kadir, Abdul. 2008. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosda Karya.Bandung
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disestasi, DanKarya Ilmiah.Kencana : Jakarta.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Raja Grafindo Perseda : Jakarta.
Oetomo, B.S.D, Dkk. 2007.Pengantar Teknologi Informasi Internet:Konsep DanAplikasi. Andi.Yogyakarta.
Puvlik, John V. 1996. New Media Technology. Cultu And CommercialPerspectives. Singapore: Allyn And Bacon.
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai Referensi BagiPendidikan Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif DanBerkualitas. Jakarta.
Rochaety, Dkk. 2008.Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : BumiAksara.
Santrock, Jhon, W. 2007. Psikologi pendidikan: Edisi Kedua. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suliyanto, SE, M.Si. 2006. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Penerbit PT Raja GrafindoPerseda: Jakarta.
74
Tim Redaksi. 2005. Kamus Besar Indonesia : Edisi Ketiga. Balai Pustaka:Jakarta.
Umar, Husein. 2009. Metode penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis : EdisiKedua. Rajawali Pres : Jakarta.
Usman, Husaini & Akbar, Setiady, Akbar. 2009. Pengantar Statistika : EdisiKedua. Bumi Aksara:Jakarta.
Widayatu.1999. Mencari Siswa Yang Berprestasi.Remaja Rosdakarya:Bandung.