Oleh : Irman Sonjaya, Ah · PDF filePengukuran Lama Penyinaran Matahari Campbell Stokes ( Jam...
Transcript of Oleh : Irman Sonjaya, Ah · PDF filePengukuran Lama Penyinaran Matahari Campbell Stokes ( Jam...
Oleh :
Irman Sonjaya, Ah.MG
KONSEP DASAR
Cuaca
adalah kondisi dinamis atmosfer dalam skala ruang, waktu yang
sempit.
Iklim
merupakan rata-rata kumpulan kondisi cuaca pada skala ruang/
tempat yang lebih luas dan waktu yang lebih lama.
Meteorologi
adalah cabang ilmu yang membahas pembentukan
dan gejala perubahan cuaca serta fisika yang berlangsung di
atmosfer
PERAMATAN UNSUR CUACA
1. Radiasi matahari
2. Suhu Udara
3. Tekanan Udara
4. Angin
5. Penguapan Udara
6. Kelembaban Udara
7. Presipitasi/ hujan
ALAT–ALAT METEOROLOGI
1. PERAMATAN INTENSITAS RADIASI DAN
LAMA PENYINARAN MATAHARI
a. Pengukuran Intrensitas Radiasi Matahari
Actinograph (Calori.cm-2.menit-1)
Gunbellani (milimeter)
b. Pengukuran Lama Penyinaran Matahari
Campbell Stokes ( Jam atau %)
Actinograph Camble StokesGunbellani
2. PERAMATAN SUHU UDARA ( oC )
a. Suhu Udara Maksimum
Thermometer maksimum (air raksa)
b. Suhu Udara Minimum
Thermometer minimum (alkohol)
c. Suhu Bola Basah dan Bola Kering (Kelembaban Udara)
Psycrometer
Therm. BB
Therm. Min
Therm. BK
Therm. Maks.
2. PERAMATAN SUHU TANAH ( oC )
Thermometer Tanah Gundul dan Berumput
5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm
100
cm 50
cm 20
cm
10
cm 5
cm
4. PERAMATAN TEKANAN UDARA ( milibar )
a. Barometer air raksa
5. PERAMATAN KECEPATAN
DAN ARAH ANGIN
a. Kecepatan Angin (m/dt; km/jam; knot)
Cup Counter Anemometer
b. Arah Angin (derajad)
Wind Vane
Cup Counter Anemometer
Barometer air raksa
6. PERAMATAN PENGUAPAN ( milimeter )
a. Evaporasi
Panci terbuka / Open Pan
b. Evapotranspirasi
Piche Evapotranspirasi meter
Open Pan
Piche Evapotranspirasimeter
7. PERAMATAN CURAH HUJAN ( milimeter )
a. Penakar Hujan Otomatis
Hellman
b. Penakar Hujan Manual
Observatorium
Hellman Observatorium
8. PERAMATAN POLUSI UDARA
DAN SAMPEL AIR HUJAN
HV Sampler Rain Gauge
FAKTOR PENGENDALI CUACA
a. Letak Geografis
b. Bentuk Topografi
c. Penerimaan Radiasi Matahari
d. Posisi Terhadap Daratan / Lautan
e. Arus Laut
f. Aliran Massa Udara
Peramatan Unsur Cuaca
( Data )
Distribusi Tipe Cuaca / Iklim
PROSES PEMBENTUKAN CUACA
L a u t
PROSES TERJADINYA HUJAN
Radiasi BumiPenguapan dan
Transfer energi
Pembentukan Awan
Radiasi Atmosfer
H u j a n
Radiasi Matahari
Penguapan dan
Transfer energi
Konveksi
Pembentukan Awan
Cumulus (Cu)
Updraft
PEMBENTUKAN AWAN
CUMULONIMBUS (Cb)
Updraft
Downdraft
Lightning
Gusty/ Squall
\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
\\\\\\\\\\\\\ Hujan \\\\\\\\\\\\\\\\
\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
FAKTOR - FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI CUACA / IKLIM
DI INDONESIA
1. PENGARUH LOKAL
a. Bentuk Topografi
b. Pengaruh Angin Darat - Laut ; Angin Lembah - Gunung
2. PENGARUH REGIONAL
a. Pengaruh Angin Monsoon Asia (musim hujan) dan Angin
Monsoon Australia (musim kemarau)
b. Pola Tekanan Rendah (badai tropis)
musim hujan musim kemarau
Badai Tropis adalah pusaran angin kencang yang biasa terjadi di samu-
dera dengan diameter sampai dengan 200 km dan kecepatan> 185 km/jam
dengan lintasan sejauh > 1000 km.
Badai tropis tumbuh di daerah tropis diatas lintang 9o LU/LS dan bergerak
Ke arah sub tropis ( lintang 231/2 LU/LS )
3. PENGARUH GLOBAL (El~Nino dan La~Nina)
El~Nino merupakan suatu fenomena alam yang dikaitkan
dengan naik suhu permukaan laut Pasifik disekitar perairan
Amerika Selatan (Equador sampai dengan Peru ).
El~Nino berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “Anak Tuhan”
sebagai ungkapan masyarakat nelayan setempat terhadap
melimpahnya hasil ikan pada sekitar Bulan Desember.
Pemanasan suhu muka laut tersebut mengakibatkan terjadinya
arus naik (upwherling) kepermuaan yang membawa plankton
sebagai sumber makanan bagi ikan.
El~Nino dan La~Nina merupakan suatu fenomena
alam yang dikaitkan dengan naik / turunnya
suhu permukaan laut Pasifik disekitar perairan
Amerika Selatan (Equador – Peru ).
Bila suhu muka laut terjadi kenaikkan terhadap
rata-ratanya, maka feno-mena itu disebut
El~Nino. Sedangkan bila suhu muka laut terjadi
Penuruna-nan terhadap rata-ratanya, maka fe-
nomena itu disebu dengan La~Nina.
Wilayah Indonesia merupakan tempat pertemuan antara dua sirkulasi
massa udara global, yang menyebabkan wilayah ini memiliki potensi
besar bagi pertumbuhan awan konvektif dan jumlah curah hujan yang
tinggi sepanjang tahun.
1. Sirkulasi Utara - Selatan (Sirkulasi Hardley)
atau angin pasat/ trade wind yang bertiup dari daerah tekanan
tinggi subtropis.
2. Sirkulasi Timur - Barat (Sirkulasi Walker)
yang bertiup dari samudera Pasifik Tengah sampai sekitar
wilayah Sulawesi
MEKANISME DASAR SIRKULASI
PERKEMBANGAN EL~NINO
Beberapa variabel yang digunakan dalam mendeteksi perkembangan El~Nino
adalah :
1. Indeks Osilasi Selatan / Southern Oscillation Index (SOI)
Adalah pola fluktuasi/ perbedaan tekanan udara di Belahan Bumi
Selatan (BBS) yang diwakili oleh Darwin (Australia) dengan
Tahiti (Pasifik tengah).
2. Suhu Muka Laut / Sea Surface Temperature (SST)
Adalah suhu permukaan laut/ samudera Pasifik tengah bila telah
terjadi pemanasan/ kenaikkan di atas suhu rata-2nya.
3. Melemahnya Sirkulasi Walker
Perkembangan sirkulasi massa udara timur-barat (Sirkulasi
Walker) yang semakin melemah, yang disertai melemahnya trade
wind.
ANOMALI SUHU MUKA LAUT
Periode El~NinoApril 1998
Periode La~NinaSeptember 1998
POLA UMUM IKLIM DI INDONESIA
MUSIM HUJANPeriode musim hujan di Indonesia
umumnya terjadi pada Bulan Oktober
sampai dengan Bulan April / Juni.
Terjadi akibat pengaruh gerakan semu
matahari yang menuju BBS, sehingga
aktifitas angin barat yang bertiup dari
BBU yang tekanan udaranya lebih tinggi
bergerak dengan membawa uap air
menuju ke BBS yang bertekanan udara
lebih rendah.
Angin timur laut yang bergerak dari Benua Asia setelah memasuki daerah
khatulistiwa arahnya dibelokkan menjadi angin barat laut
Bencana Banjir yang selalu terjadi saat musim hujan
MUSIM KEMARAUPeriode musim kemarau di Indonesia
umumnya terjadi pada Bulan Juni/ Juli
sampai dengan Bulan September/
Oktober.
Terjadi akibat pengaruh gerakan semu
matahari yang menuju BBU, sehingga
aktifitas angin timur yang bertiup dari
BBS yang tekanan udaranya lebih tinggi
bergerak dengan membawa udara kering
menuju ke BBU yang bertekanan udara
lebih rendah.
Angin tenggara yang bergerak dari Benua Australia setelah memasuki
daerah khatulistiwa arahnya dibelokkan menjadi angin barat daya
Bencana kekeringan dan kebakaran hutan/ lahan
yang selalu terjadi saat musim kemarau
EFEK GAS RUMAH KACA
Gas rumah kaca atau Green House Efeck adalah gas-gas di atmosfer yang
dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia yang berkemampuan untuk
menyerap radiasi matahari diatmisfer sehingga menyebabkan meningkatnya
suhu permukaan bumi secara global.
Gas rumah kaca utamanya dihasilkan
selain dari kegiatan manusia yang
berhubungan dengan penggunaan bahan
bakar fosil (minyak, gas, dan batubara)
juga akibat penebangan, penggundulan
serta asap dari kebakaran hutan.
PEMANASAN GLOBAL
GAS – GAS RUMAH KACA
Dalam konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim (United Nation Framework
Convention on Climate Change – UNFCCC), ditetapkan terdapat 6 (enam)
jenis gas yang digolongkan sebagai Gas Rumah Kaca, yaitu :
1. Karbondioksida (CO2)
2. Dinitrooksida (N2O2)
3. Metana (CH4)
4. Sulfurheksafluorida (SF6)
5. Perfluorokarbon (PFCs)
6. Hidrofluorokarbon (HFCs)
DAMPAK EFEK GAS RUMAH
KACAPENINGKATAN SUHU UDARA PERMUKAAN
DAMPAK PERUBAHAN IKLIMUnmitigated emissions
Stabilisation of CO2 at 750 ppm Stabilisation of CO2 at 550 ppm
–75 –50 –25 –5 to 5 25 50 75Change in annual runoff (%)