Oleh - CORE · Surakarta dengan menggunakan kuesioner, dari 10 mahasiwa (70%) menggunakan sumber...
Transcript of Oleh - CORE · Surakarta dengan menggunakan kuesioner, dari 10 mahasiwa (70%) menggunakan sumber...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HUBUNGAN PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN
STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Oleh :
FITRIA RIZKY KURNIAWATI NIM. R 111 00 07
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Fitria Rizky Kurniawati. R 111 0007.Hubungan Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan . Program Studi D IV Kebidanan FK UNS. 2011
Adanya internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan peserta
didik untuk belajar secara mandiri, dimana media pembelajaran mampu menarik motivasi siswa untuk mau belajar dan membuat antusias dengan materi yang diberikan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kebidanan Muhammadiyah Lamongan sejumlah 150 mahasiswa dan jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 108 responden dengan system Random Sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2011 dengan memberikan kuesioner pada reponden untuk mengetahui tentang penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa. Untuk menganalisis hubungan antara penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar peneliti menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai χ2
hitung 35, 352 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000. Pengujian dilakukan dengan derajat kebebasan (df) sebesar 2 pada taraf signifikansi 0,05 sehingga diperoleh nilai kritis distribusi chi square (χ2
tabel) sebesar 5,991. Sehingga χ2hitung > χ2
tabel (35,352 > 5,991) atau p < 0,05 maka diputuskan H0 ditolak atau Ha diterima.
Simpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan penggunaan interrnet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar, apabila penggunaan internet dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pembelajaran tidak hanya untuk sekedar memanfaatkan jejaring sosial saja media internet dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Kata Kunci: Internet, Media Pembelajaran, Motivasi Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
Sukses Tidak Datang Dengan Sendirinya Melainkan Harus Dicari
“Mudah Bosan Adalah Sumber Kegagalan”
“So We Must Fight and Never Give Up In Life”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah Ini Kupersembahkan Untuk:
1. Ayah dan Ibu tercinta, yang telah membesarkan dan membimbingku. Terima
kasih atas semua pengorbanan yang telah kalian berikan. Tidak akan ada
kesuksessan tanpa doa dan restu kalian.
2. Adik dan semua keluarga yang telah memberikan waktu dan dukungannya.
3. Temen-temen D IV Kebidanan Transfer angkatan 2010, khususnya anak-
anak mamiLovers terima kasih atas semangat dan senyuman yang selalu
kalian berikan semoga kesuksesan selalu menyertai kita, “ be sure that we
will always smile to face this world”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “Hubungan Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajarn
Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah
Lamongan” dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak
maka penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan, untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. DR. Rafik Karsidi, M. S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Prof. Dr. Zainal AA, dr, SpPD – KR - FINASIM, selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. H. Tri Budi Wiryanto, dr, SPOG (K), selaku Ketua Program Studi DIV
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Sri Mulyani, S. Kep., Ns., M. Kes, selaku Sekretaris Program Studi
Diploma Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Erindra Budi C, S.Kep. Ns, M.Kes selaku Ketua TIM Karya Tulis Ilmiah
Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
6. Jarot Subandono, dr., M. Kes selaku pembimbing utama yang telah
memberikan banyak masukan dan bimbingan demi terselesaikannya
Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Mujahidatul Musfiroh S. Kep Ns, selaku pembimbing pendamping yang
telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyelesaian Karya
Tulis Ilmiah ini.
8. Budi Utomo. Drs, Amd. Kep, M. Kes selaku Ketua STIKES
Muhammadiyah Lamongan yang telah memberikan ijin pelaksanaan
penelitian pada mahasiswa D III Kebidanan.
9. Kedua Orang Tua dan sahabat yang telah memberikan dukungan baik
moril maupun spiritual.
10. Semua pihak yang telah membantu dengan setulus hati, sehingga Karya
Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari di dalam menyusun Karya Tulis ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan selanjutnya.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN JUDUL DALAM ........................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. ..............................................................................................
Konsep Dasar Media Pembelajaran
a. ....................................................................................... Peng
ertian Media Pembelajaran. ................................................ 5
b. ....................................................................................... Manf
aat Media Pembelajaran ..................................................... 6
c. ....................................................................................... Inter
net Sebagai Media Pembelajaran ....................................... 7
B. .............................................................................................. Kons
ep Dasar Internet
Halaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. ....................................................................................... Peng
ertian Internet ..................................................................... 8
b. ....................................................................................... Manf
aat Internet Dalam Bidang Pendidikan .............................. 9
c. ....................................................................................... Manf
aat E-Learning Dalam Pembelajaran ................................. 10
C. .............................................................................................. Kons
ep Dasar Motivasi Belajar
a. ....................................................................................... Peng
ertian Motivasi Belajar ....................................................... 10
b. ....................................................................................... Peng
ertian Belajar ...................................................................... 11
c. ....................................................................................... Fakto
r-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ................. 12
d. ....................................................................................... Indik
ator Motivasi Belajar............................................. ............. 13
D. .............................................................................................. Kons
ep Dasar Hubungan Penggunaan Internet Sebagai Media
Pembelajaran Dengan Motivasi Belajar ...................................... 14
E. .............................................................................................. Kera
ngka Konsep ................................................................................ 15
F. ............................................................................................... Hipot
esis ............................................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ...................................................................... 17
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 17
C. Populasi Penelitan .................................................................... 18
D. Sampel dan Teknik Sampling ................................................... 18
E. Estimasi Besar Sampel ............................................................ 19
F. Kriteria Retriksi ........................................................................ 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
G. Variabel dan Definisi Operasional ........................................... 20
H. Cara Kerja ................................................................................. 21
I. Pengolahan data dan Analisis Data .......................................... 24
J. Etika Penelitian........................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. ............................................................................................... Gam
baran Umum ................................................................................ 29
B. ............................................................................................... Hasil
Analisis Univariat ........................................................................ 29
C. ............................................................................................... Hasil
Analisis Bivariat .......................................................................... 31
BAB V PEMBAHASAN ................................................................................ 34
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................... 41
B. Saran.......................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penggunaan Internet Sebagai Media
Pembelajaran Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa ................. 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Penggunaan Internet Sebagai Media
Pembelajaran ............................................................................ 22
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar .......................................... 23
Tabel 3.3 Skoring Angket Motivasi Belajar ............................................. 24
Tabel 3.4 Kategori Motivasi Belajar ........................................................ 24
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Penggunaan Internet Sebagai Media
Pembelajaran ............................................................................ 30
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi
Belajar ....................................................................................... 30
Tabel 4.3 Distribusi Silang Responden Berdasarkan Penggunaan
Internet Sebagai Media Pembelajaran Dan Motivasi Belajar ... 31
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Chi Square dan Koefisien Contingency...... 32
Tabel 4.5 Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi................................... ... 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Surat Pernyataan ................................................................... 45
Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian ............................................................... 46
Lampiran 3 : Surat Balasan Penelitian ........................................................ 47
Lampiran 4 : Lembar Permohonan Menjadi Responden ............................ 48
Lampiran 5 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden .............................. 49
Lampiran 6 : Kuesioner Penggunaan Internet Sebagai Media
Pembelajaran ......................................................................... 50
Lampiran 7 : Kuesioner Motivasi Belajar ................................................... 55
Lampiran 8 : Hasil Tabulasi Penggunaan Internet Sebagai Media
Pembelajaran ......................................................................... 58
Lampiran 9 : Hasil Tabulasi Motivasi Belajar ............................................ 61
Lampiran 10 : Penskoran Angket dan Pengkategorian ................................. 65
Lampiran 11 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................... 67
Lampiran 12 : Hasil Uji Analisis Chi Square ............................................... 77
Lampiran 13 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah ................................. 79
Lampiran 14 : Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ................................ 81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini
berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan
perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari
dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat
kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi
lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan Internet. Salah satu
bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan
perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan (Soekarwati, 2003)
Salah satu pemafataan internet dalam dunia penddikan adalah
adanya media teknologi informasi, tentang e-learning (Soekartawi, 2003 ).
Internet untuk pembelajaran juga dapat difungsikan sebagai sumber
belajar yang memuat data dan fakta untuk referensi belajar (Suprobo,
2010). Hasil survey yang dilakukan Net Index Study 2010 oleh Yahoo –
TNS, Indonesia merupakan negara terbesar dan tercepat dalam
pertumbuhan penggunaan internet. Dari hasil survey Yahoo- TNS Net
Index Highlights pada tahun 2010, penggunaan internet di Jawa Tengah
mengalami peningkatan sebesar 11% lebih tinggi bila dibandingkan
dengan Jakarta dan Bandung (Fitria, 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Sehingga dengan adanya media pembelajaran, penyampaian materi
akan menjadi lebih menarik (Munadi, 2010). Motivasi dalam kegiatan
belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri
seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang menimbulkan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh individu dapat
tercapai (Winkel,2009).
Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 10
mahasiwa DIII Kebidanan semester IV Universitas Sebelas Maret
Surakarta dengan menggunakan kuesioner, dari 10 mahasiwa (70%)
menggunakan sumber dari internet dan (30%) menjawab menggunakan
sumber buku untuk mengerjakan tugas. Mahasiswa lebih senang
menggunakan internet dibanding sumber dari buku, hal ini disebabkan
karena mencari materi diinternet lebih mudah, murah, praktis dan cepat
dibanding bila mencari sumber dari buku. Di kampus STIKES
Muhammadiyah Lamongan sejak tahun 2009 sudah dilengkapi dengan
fasilitas hot spot area, dengan adanya fasilitas tersebut diharapakan
mampu meningkatkan motivasi mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran.
Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Azwar dan Otok
(2009), mahasiswa Institut Teknologi Surabaya dengan judul Analisa
pengaruh penggunaan internet sebagai media belajar, motivasi belajar dan
kreatifitas terhadap prestasi belajar siswa dengan menggunakan structural
equation modeling (Studi Kasus SMAN 1 Probolinggo). Jika pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
penelitian sebelumnya peneliti menganalisis sejauh mana internet
mempengaruhi hasil belajar siswa SMA. Pada penelitian ini peneliti ingin
melihat hubungan penggunaan internet sebagai media pembelajaran
dengan motivasi belajar. Motivasi merupakan faktor inner atau batin yang
berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar
(Ahmadi, 2004).
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Hubungan penggunaan internet
sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa DIV
Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah
Lamongan”.
B. Rumusan Masalah
“Adakah hubungan antara penggunaan internet sebagai media
pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa DIII Kebidanan
semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah Lamongan
Tahun 2011?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menjelaskan hubungan penggunaan internet sebagai media
pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa DIII Kebidanan
semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Lamongan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi penggunaan internet sebagai media pembelajaran
mahasiswa D III Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadyah Lamongan.
b. Mengidentifikasi motivasi belajar mahasiswa D III Kebidanan
semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah
Lamongan.
c. Menganalisis hubungan penggunaan internet sebagai media
pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa D III Kebidanan
semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah
Lamongan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Dapat memberikan masukan kepada institusi pendidikan untuk lebih
memanfaatkan dan mengembangkan suatu media pembelajaran untuk
maningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memperkuat teori bahwa ada hubungan antara
penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi
belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif (Munadi, 2010).
Media Pembelajaran dalam arti luas adalah setiap orang,
bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang
memungkinkan siswa untuk menerima pengetahuan, ketrampilan dan
sikap. Dengan demikian guru atau dosen, buku ajar, lingkungan adalah
media . Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan.
Di dalamnya terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan
kepada orang lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari buku-buku,
rekaman, internet, film, microfilm dan sebagainya. Semua itu adalah
media pembelajaran karena memuat informasi yang dapat
dikomunikasikan keapada siswa (Anitah, 2007)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Manfaat Media Pengajaran
Sudjana (2007) menyebutkan manfaat media pembelajaran sebagai
berikut: a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak didik
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b) Bahan pengajaran
akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh anak
didik dan memungkinkan anak didik menguasai tujuan pengajaran
lebih baik. c) Metode pengajar akan lebih bervariasi sehingga anak
didik tidak bosan. d) Anak didik lebih banyak melakukan kegiatan
belajar.
Zulkifli (2010) berpendapat bahwa internet dalam dunia
pendidikan memiliki manfaat antara lain:
a. Internet sebagai alat komunikasi yang bekerja sangat cepat.
Dengan memanfaatkan teknologi internet, maka komunikasi dari
seorang kepada banyak orang (one-to-many communication) dapat
dilakukan secara simultan/bersamaan.
b. Internet sebagai alat mengakses informasi. Melalui internet,
informasi yang disajikan oleh berbagai surat kabar atau majalah,
artikel-artikel tentang ikmu pengetahuan dan teknologidapat kita
akses tanpa harus berlangganan.
c. Internet sebagai alat pendidikan/pembelajaran. Perkembangan dan
kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke
seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya
untuk pendidikan/pembelajaran.
Melihat pentingnya TIK dalam dunia pendidikan membuat
dikeluarkannya berbagai keputusan yang mendorong penggunaan
TIK di sekolah. Salah satunya adalah Permendiknas No. 38 tahun
2008 tentang pengelolaan TIK di lingkungan Depdiknas (Zulkifli,
2010).
3. Internet Sebagai Media Pembelajaran.
Sanaky (2009) berpendapat bahwa aplikasi internet sebagai
media dalam proses pendidikan dapat dilakukan dengan banyak cara,
antara lain sebagai berikut:
a) E-Learning: E Learning atau pembelajaran online adalah
pembelajaran yang mana pelaksanaannya didukung oleh jasa
teknologi seperti telepon,audio, videotape, transmisi satelit atau
komputer.
b) E-Library: Merupakan perpustakaan online yang berisikan 800
milyar informasi tentang ilmu pengetahuan dll.
c) Virtual University : Merupakan aplikasi dari proses pendidikan
jarak jauh, di mana virtual university merupakan salah satu
kemudahan yang diberikan layanan internet bagi pembelajar yang
mengalami kesulitan dalam hal waktu tatap muka langsung, dan
tentunya dalam prosesnya tidak mengurangi kualitas dari pendidikan
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
d) EdukasiNet : Merupakan situs pembelajaran berbasis internet
artikel artikel, rancangan pengajaran, bahan ajar, proyek pendidikan,
kurikulum, tutor, pusat sebaran dan penerbitan, forum diskusi.
A. Internet
1. Pengertian Internet
Internet merupakan kepanjangan dari Interconnected network. Internet
merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di
dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana
hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon
dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi
yaitu protokol TCP/IP yang berisikan informasi dan sebagai sarana
komunikasi data yang berupa suara, gambar, video dan juga teks
Dunia dewasa ini menjadi semakin terhubung (interconnected) satu
dengan lainnya. Dengan kata lain kita dapat menggunakan telepon
genggam untuk menghubungi teman yang berada dibelahan dunia lain.
Kita dapat menonton siaran langsung pertandingan bola piala dunia
yang berlangsung di benua lain. Atau bahkan kita dapat berinvestasi
dalam ekonomi dunia karena pasar modal di Tokyo, London dan New
York terhubung secara elektronis selama 24 jam sehari. Keterhubungan
inilah yang disebut Interconnected Network atau lebih populer dengan
sebutan internet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Manfaat internet dalam bidang pendidikan
Zulkifli (2009), berpendapat adapun manfaat internet dalam
bidang pendidikan antara lain :
a) Internet sebagai alat komunikasi yang bekerja sangat cepat. Dengan
memanfaatkan teknologi internet, maka komunikasi dari seorang
kepada banyak orang (one-to-many communication) dapat dilakukan
secara simultan/bersamaan.
b) Internet sebagai alat mengakses informasi. Melalui internet,
informasi yang disajikan oleh berbagai surat kabar atau majalah,
artikel-artikel tentang ikmu pengetahuan dan teknologidapat kita
akses tanpa harus berlangganan.
c) Internet sebagai alat pendidikan/pembelajaran. Perkembangan dan
kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke
seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara,
institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya
untuk pendidikan/pembelajaran. Adapun pengertian E-Learning di
dalam LearnFrame.Com dalam Glossary of e Learning Terms
(Glossary, 2011), e Learning adalah sistem pendidikan yang
menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar
dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer
standalone.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
3. Manfaat e-learning dalam pembelajaran e-learning
Sanaky (2009), berpendapat bahwa penggunaan internet e-
learning memilki beberapa manfaat, antara lain :
a) Perubahan budaya belajar dan peningkatan mutu pembelajaran
pembelajar dan pengajar.
b) Perubahan pertemuan pembelajaran yang tidak terfokus pada
pertemuan (tatap muka).
c) Tersedianya materi pembelajaran di media elektronik melalui
website e-learning yang mudah diakses.
d) Pengayaan materi pembelajaran sesuai dengan kemajuan
teknologi.
e) Menciptakan competitive positioning dan meningkatkan brand
image.
f) Meningkatkan kualitas pembelajarn dan kepuasan pembelajar serta
kualitas pelayanan.
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian motivasi belajar
Motivasi dalam kegiatan belajar dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
kegiatan belajar dan yang menimbulkan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh individu dapat
tercapai (Winkel,2009).
Motivasi secara umum juga dapat diartikan sebagai upaya
untuk mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu
( Sardiman, 2010). Motivasi dapat menentukan baik tidaknya
dalam mencapai tujuan sehinnga semakin besar motivasinya
semakin besar kesuksesan belajarnya (Ahmadi, 2004).
2. Pengertian Belajar
Belajar dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental/psikis,
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan sejumlah perubahan dalam
pengetahuan/pemahaman, keterampilan dan nilai–sikap. Perubahan
itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas (Winkel, 2009)
Belajar secara luas dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-
fisik menuju ke perkembangan pribadi sesungguhnya. Arti sempit
belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman, 2010).
Menurut Munadi (2010), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi proses belajar yaitu:
a. Faktor internal, antara lain: 1). Faktor fisiologis seperti
kesehatanyang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya, semuanya
akan membantu dalam proses dan hasil belajar. 2). Faktor
psikologis, setiap manusia memiliki kondisi psikologis yang
berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis
tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses
dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis
yang dapat diuraikan antara lain meliputi intelegensi, perhatian,
minat dan bakat, motif dan motifasi, kognitif dan daya nalar.
b. Faktor eksternal, antara lain: 1). Faktor lingkungan yang
mempengaruhi proses belajar berupa lingkungan fisik atau alam
dan dapat pula berupa lingkungan social. 2). Faktor instrumental
adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang
sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor
instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas,
dan guru.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Suryabrata (2004) mengungkapkan beberapa faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar antara lain:
a) Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu yang dibagi
menjadi dua antara lain: (1) faktor sosial meliputi faktor manusia
lain baik hadir secara langsung atau tidak langsung, (2) faktor non
sosial yang meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu,
sarana prasarana dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b) Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri individu yang dibagi
menjadi dua: (1) faktor fisiologis meliputi keadaan jasmani dan
keadaan fungsi fungsi fisiologis, (2) faktor psikologis yang
meliputi minat, kecerdasan, dan persepsi.
Menurut Munadi (2010), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi proses belajar yaitu:
a) Faktor internal, antara lain: 1). Faktor fisiologis. 2). Faktor
psikologis.
b) Faktor eksternal, antara lain: 1). Faktor lingkungan yang
mempengaruhi proses belajar berupa lingkungan fisik atau alam
dan dapat pula berupa lingkungan social. 2). Faktor instrumental
adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang
sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor
instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan
guru.
4. Indikator motivasi belajar
Indikator motivasi belajar menurut Uno (2009) dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: adanya hasrat dan keinginan
berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya
harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam
belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, serta adanya
lingkungan belajar yang kondusif sehinnga memungkinkan peserta
didik dapat belajar dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
C. Hubungan penggunaan internet sebagai media pembelajaran
dengan motivasi belajar
Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang
semakin meluas terutama di negara-negara maju dan negara
berkembang, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan
media ini diharapakan terselenggarakannya proses belajar
mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan
karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa
digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain
telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM
Interkatif dan lain-lain (Sanaky, 2009).
Internet sebagai media yang diharapkan akan menjadi
bagian dari suatu proses belajar mengajar di sekolah, internet harus
mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses
komunikasi interaktif antara guru dengan siswa sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam suatu kegiatan pembelajaran (Boettcher
1999).
Guru dapat memotivasi siswanya dengan membangkitkan
minat belajarnya dengan cara memberikan dan menimbulkan
harapan. Salah satunya dengan expectancy yaitu suatu keyakinan
yang secara seketika timbul untuk terpenuhinya suatu harapan yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Salah satu
pemberian harapan itu yakni dengan cara memudahkan siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
bahkan yang dianggap lemah sekalipun dalam menerima dan
memahami isi pelajaran yakni melalui pemanfaatan media
pembelajaran yang tepat guna. Selanjutnya dengan penjelasan di
atas penggunaan internet sebagai media pembelajaran diharapakan
mampu memotivasi siswa dalam proses pembelajaran (Munadi,
2010).
D. Kerangka Konsep
: Variabel diteliti
: Variabel tidak diteliti
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual Hubungan Penggunaan Internet Sebagai
Media Pembelajaran Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa.
Media Pembelajaran :
- Audio
- Visual
Motivasi Belajar ‐ Audio Visual : Multimedia berbasis computer (internet)
Prestasi Belajar
Faktor instrumental :
-Kurikulum
-Sarana Prasarana
-Pengajar
Faktor internal :
-Jasmani
-Rohani
Faktor eksternal :
- Sarana Prasarana
-Lingkungan Belajar
- Informasi jauh lebih lengkap
-Praktis
-Murah
- Dapat diakses dimana saja dan setiap saat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
E. Hipotesis
Hipotesis : Berdasarkan kerangka konsep di atas dapat dirumuskan
hipotesa alternatif (Ha) sebagai berikut : “Ada hubungan penggunaan
internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar
mahasiswa DIII Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadyah Lamongan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
BAB III
Metodologi Penelitian
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu stategi untuk mencapai
tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman
atau penunutun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam,
2003).
Desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian
ini adalah studi keorelasi (correlaton study) atau analitik yang
merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel
pada suatu situasi atau sekelompok subjek (Notoatmodjo, 2002).
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yaitu
mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya
melalui pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas dengan
variabel tergantung (efek) yang dilihat dan di ukur hanya sekali pada
saat yang sama (Taufiqurrohman, 2003).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Mahasiswa DIII Kebidanan
semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah
Lamongan, bulan Mei/Juni Tahun 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
C. Populasi Penelitian
1. Populasi Target
Populasi target dalam penelitian ini adalah mahasiswa
program studi DIII Kebidanan Sekolah Tinngi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Lamongan.
2. Populasi Aktual
Populasi aktual dalam penelitian ini adalah mahasiswa
program studi DIII Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadyah Lamongan sebanyak 150 Mahasiswa.
D. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009). Sampel adalah sebagian yang
diambil dari keseluruhan objek yang dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2002)
Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel
untuk menentukan sampel dalam penelitian terdapat berbagai teknik
sampling yang digunakan (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini
menggunakan teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh
adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel
(Sugiyono, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa DIII Kebidanan
semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah
Lamongan. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Simple
Random Sampling yaitu mengambil sampel anggota populasi secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan dianggap
homogen (Taufiqurrohman, 2003).
E. Estimasi Besar Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2009). Berdasarkan jumlah sampel di atas
maka besar sampel ditentukan berdasarkan rumus:
N.z2p.q
Keterangan :
n = Perkiraan jumlah sampel
N = Perkiraan besar populasi
z = Nilai standar normal untuk α 0,05 (1,96)
p = Perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q = 1-p
d = tingkat kesalahan yang dipilih (d=0,05) (Nursalam, 2003)
Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh besar sampel dalam
penelitian ini sebanyak 108 responden dari 150 mahasiswa.
n = d2 (N-1) + z2.p.q
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
F. Kriteria Retriksi
Adapun kriteria retrinsik pada penelitian ini adalah:
1. Kriteria inklusi
a. Masih terdaftar sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadyah Lamongan semester IV jurusan DIII
Kebidanan
b.Bersedia menjadi subyek penelitian
2. Kriteria eksklusi
a. Mahasiswa yang tidak menggunakan internet sebaga media dalam
menunjang proses pembelajaran.
b. Menolak sebagai subyek penelitian.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik
yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2003).
Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan
ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2009).
1. Variabel bebas : Penggunaan multimedia berbasis computer
(internet) sebagai media pembelajaran
Definisi : Penggunaan internet dalam kegiatan belajar yang
dilakukan oleh mahasiswa.
Indikator : Pemanfaatan internet oleh mahasiswa dalam proses
belajar (.Kegiatan belajar, Kegiatan pengerjaan tugas).
Alat ukur : Kuesioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Skala : Nominal
2. Variabel terikat : motivasi belajar
Definisi : Adanya dorongan dan kebutuhan daya penggerak dari
dalam mahasiswa dalam belajar.
Indikator : Adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, harapan cita-cita masa depan,
penghargaan dalam belajar, dan adanya lingkungan
belajar yang kondusif.
Alat ukur : Kuesioner
Skala : Ordinal
H. Cara Kerja
1. Jenis Data
Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan
pendekatan untuk mencari korelasioanal. Jenis data yang diperoleh
adalah data primer. Pengambilan data dilakukan hanya sekali oleh
peneliti.
2. Alat pengumpul data
Alat pengumpul data untuk mendapatkan data yang
diperlukan menggunakan kuesioner/ angket.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Tabel 3.1 Kisi-kisi angket penggunaan internet sebagai media
pembelajaran
Variabel penelitian Indikator Jumlah Item
Internet sebagai media
pembelajaran
Jumlah
a. Menggukan internet dalam
kegiatan belajar.
b. Menggunakan internet dalam
kegiatan pengerjaan tugas
15
15
30
Perhitungan skor penggunaan internet sebagai media dalam
pembelajaran mengadopsi dari Nursalam (2008) dengan skor
maksimal 30 dan skor minimal 0. Dengan kategori menggunakan
internet > 15 dan tidak menggunakan internet < 15.
Untuk angket motivasi peneliti mengambil dari Uno (2009)
yaitu angket motivasi kerja karyawan yang sudah dirubah oleh
peneliti. Adapun kisi-kisi angket motivasi belajar mahasiswa
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket motivasi belajar
Variabel
Penelitian Indikator
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Jumlah
Item
Motivasi
Belajar
Jumlah
a. Adanya hasrat
dan keinginan
berhasil
b. Adanya
dorongan dan
kebutuhan dalam
belajar
c. Adanya harapan
dan cita-cita
masa depan
d. Adanya
penghargaan
dalam belajar
e. Adanya
Kegiatan
yang
menarik
dalam
belajar
f. Adanya
lingkungan
belajar yang
kondusif
2,25,27,30
3,26,28,29
5,17
15,22
9,23
6,25
15
1,11
12,13
4,14
16,24
8,10,18,20
7,18
15
6
6
4
4
6
4
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Tabel 3.3 Skoring angket dengan Skala Likert
Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan Positif Nilai Pernyataan Negatif
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
Perhitungan skor untuk motivasi belajar dengan jumlah soal 30
dengan nilai tertinggi 5, sehinggga diperoleh nilai tertinggi 30×5 =150
dan skor terendah adalah 30×1=30. Rentang skor 150-30= 120. Dengan
kategori motivasi tinggi, sedang, rendah ( Sugiono, 2008).
Tabel 3.4 Kategori motivasi belajar
Interval Persentase Kategori
66,7 - 100
33,4 - 66,6
≤ 33,3
Tinggi
Sedang
Rendah
3. Cara pengumpulan data
Pengumpulan data akan penulis mulai segera setelah proses perijinan
selesai. Langkah pertama dari penelitian ini adalah peneliti melakukan
uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner. Kemudian setelah dilakukan
uji validitas dan reliabilitas dan kuesioner dinyatakan valid dan reliabel,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
selanjutnya peneliti menyebar kuesioner pada responden yaitu
mahasiswa D III Kebidanan semester IV STIKES Muhammadiyah
Lamongan.
a. Uji Validitas
Validitas instrument adalah pengukuran dan pengamatan yang
berarti prinsip keandalan dalam pengumpulan data. Instrument dapat
megukur apa yang seharusnya diukur.
Hidayat (2009) menyatakan bahwa uji validitas dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik korelasi Pearson product moment
dengan bantuan SPSS for windows. Suatu kuesioner dikatakan valid
apabila hasil perolehan hraga r dikontribusikan dengan harga product
moment dinyatakan valid setelah dikonsultasikan dengan r tabel pada
taraf signifikan 5%, jika harga rxy lebih besar dari r tabel maka
dikatakan butir soal valid (Sugiyono, 2006).
Dalam uji validitas peneliti menyebarkan kuesioner kepada
sampel, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Setelah data
terkumpul dan data ditabulasi, kemudian dilakukan uji validitas
dengan menggunakan korelasi Pearson product moment dengan
bantuan SPSS. Dari hasil uji validitas 30 soal pada kuesioner
motivasi belajar, 30 soal dinyatakan valid dengan nilai rxy > r tabel
(0,361). Dan dari 30 soal pada kuesioner penggunaan internet 30 soal
dinyatakan valid dengan hasil rxy > r tabel (0,361).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
b. Uji Reliabilitas
Pada penelitian ini reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian
dahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik
(Arikunto, 2006). Di dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas
alat ukur menggunakan rumus Alfa Cronbach. Selanjutnya hasil
penghitungan dianalisis dengan menggunakan SPSS. Bila hasil r
hitung lebih besar dari r tabel maka instrumen dikatakan reliabel.
Dari 30 soal pada kuesioner motivasi setelah penggunaan
internet yang sudah dinyatakan valid kemudian dilakukan uji
reliabilitas dengan hasil r hitung 0,836. Dan dari 30 soal pada
kuesioner motivasi yang dinyatakan valid kemudian dilakukan uji
reliabilitas dengan hasil r hitung 0,840. Dengan demikian kuesioner
tersebut reliable karena r hitung ≥ 0,444.
c. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui popuklasi data
berdistribusi data normal atau tidakl. Dalam penelitian ini
menggunakan uji One Sample Kolmogorov smirnov dengan
menggunakan taraf signifikansi (Assymp. Sig > 0,05) lebih besar
dari 0,05 atau 5% (Triton, 2006). Proses uji normalitas data
dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan SPSS 18 for
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
windows. Dari hasil uji didapatkan nilai p value untuk data
penggunaan internet sebesar 0,334 > α dan p value untuk data
motivasi sebesar 0, 268 > α, maka dapat disimpulkan kedua data
tersebut berdistribusi normal.
I. Analisis Data
1. Analisa Data
a. Editing
Editing data meliputi kegiatan meneliti kembali kelengkapan
lembar observasi yang telah diisi.
b. Coding
Coding atau memberikan kode pada atribut dari variabel untuk
memudahkan dalam analisa data
c. Scoring
Memberikan skor atau nilai pada tiap jawaban responden.
d. Tabulating
Langkah ini dilakukan dengan memasukkan data hasil
penelitian ke dalam tabel sesuai kriteria.
e. Pengolahan Data
Analisa data menurut Hidayat (2007) dengan (SPSS) :
1. Analisa univariat, dilakukan pada tiap variabel penelitian
melalui distribusi frekuensi dan prosentase. Hasilnya di
tampilkan dalam bentuk tabel dan narasi.
2. Analisa bivariat, untuk mengetahui hubungan antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan
motivasi belajar. Skala kedua variabel adalah skala nominal
kategorikal dan interval kategorikal untuk mengetahui
hubungna kedua variabel menggunakan uji statistik Chi
Square dengan bantuan SPSS. Adapun tahapan-tahapan
dalam melakukan analisis chi square sebagai berikut: a.
Menentukan hipotesis, b. Menentukan nilai kritis, c.
Menentukan nilai chi square hitung, d. Pengambilan
keputusan tentang menerima atau menolak H0 dan Ha
ditolak, e. Kesimpulan didasarkan pada keputusan
menerima atau menolak H0 dan Ha. Adapun ketentuan
yaitu bila chi kuadrat hitung lebih besar dari chi kuadrat
tabel dinyatakan tidak ada hubungan, dan bila chi kuadrat
hitung lebih kecil dari chi kuadrat tabel, maka dinyatakan
ada hubungan dengan taraf kepercayaan (α) 95 % dan taraf
kesalahan (p) 5 % (Sugiono, 2006)
J. Etika Penelitian
1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi rresponden) Informed
consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan yang
bertujuan agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
subyek bersedia maka harus menandatangani lembar persetujuan
(informed consent)
2. Anomity (tanpa nama)Anomity adalah kerahasiaan identitas atau
biodata dari responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama
subyek pada lembar pengumpulan data.Confidentiality (rahasia)
3. Confidentiality adalah kerahasiaan informal kelompok data tertentu
sebagai riset. Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
masalah-masalah lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan,
merupakan salah satu kampus yang sedang berkembang saat ini. Di kampus
ini terdapat dua program studi yaitu S1 Keperawatan dan DIII Kebidanan,
untuk menunjang proses pembelajaran kampus menyediakan fasilitas
perpustakaan dan hot spot area sebagai salah satu sarana untuk membantu
kelancaran proses pembelajaran. Adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat
mempermudah mahasiswa untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas kuliah
dan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk meningkatkan
motivasi belajar.
B. Hasil Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan responden
berdasarkan variabel yang diteliti yaitu penggunaan internet sebagai media
pembelajaran dan motivasi belajar. Hasil perhitungan univariat meliputi tabel
distribusi frekuensi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
1. Penggunaan Internet sebagai Media Pembelajaran
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Penggunaan Internet sebagai Media Pembelajaran
Kategori Frekuensi Persentase
Menggunakan
Tidak menggunakan
102
6
94,4
5,6
Total 108 100,0
(Sumber: Data Primer Juni 2011)
Tabel 4.1 menunjukkan distribusi frekuensi responden berdasarkan
penggunaan internet sebagai media pembelajaran. Responden
dikategorikan menggunakan internet sebagai media pembelajaran yaitu
sebanyak 102 mahasiswa (94,4%). Hanya ada 6 mahasiswa (5,6%) yang
dikategorikan tidak menggunakan internet sebagai media pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2. Motivasi Belajar
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Motivasi Belajar
Kategori Frekuensi Persentase
Tinggi
Sedang
Rendah
21
85
2
19,4
78,7
1,9
Total 108 100,0
(Sumber : Data Primer 2011)
Tabel 4.2 menunjukkan distribusi frekuensi responden berdasarkan
motivasi belajar. Sebagian besar responden sebanyak 85 mahasiswa
(78,7%) memiliki motivasi belajar yang dikategorikan sedang. Terdapat 21
mahasiswa (19,4%) yang memiliki motivasi belajar yang dikategorikan
tinggi. Hanya ada 2 mahasiswa (1,9%) yang memiliki motivasi belajar
yang dikategorikan rendah.
C. Hasil Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan antara
penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar.
Gambaran bentuk hubungan secara deskriptif diketahui berdasarkan distribusi
silang kedua variabel. Signifikansi dan keeratan hubungan diketahui
berdasarkan hasil perhitungan chi square.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Tabel 4.3
Distribusi Silang Responden berdasarkan Penggunaan Internet sebagai Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar
Motivasi Belajar
Total Tinggi Sedang Rendah
Penggunaan
Internet
Menggunakan 21
(19,4%)
81
(75,0%)
0
(0,0%)
102
(94,4%)
Tidak
menggunakan
0
(0,0%)
4
(3,7%)
2
(1,9%)
6
(5,6%)
Total 21
(19,4%)
85
(78,7%)
2
(1,9%)
108
(100,0%)
Tabel 4.3 memperlihatkan distribusi silang responden berdasarkan
penggunaan internet sebagai media pembelajaran dan motivasi belajar.
Responden yang dikategorikan menggunakan internet sebagai media
pembelajaran sebagian besar memiliki motivasi belajar yang tergolong sedang
(75,0%). Selebihnya adalah responden yang memiliki motivasi belajar
tergolong tinggi (19,4%). Responden yang dikategorikan tidak menggunakan
internet sebagai media pembelajaran sebagian besar memiliki motivasi belajar
yang tergolong sedang (3,7%). Selebihnya adalah responden yang memiliki
motivasi belajar tergolong rendah (1,9%). Distribusi tersebut menunjukkan
bahwa mahasiswa yang menggunakan internet sebagai media pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan yang
tidak menggunakan internet sebagai media pembelajaran. Dari hasil uji
normalitas didapatkan distribusi data normal dengan nilai p value > α, dengan
hasil p value untuk data penggunaan internet sebagai media pembelajaran
sebesar 0,334 dan 0, 268 untuk data motivasi belajar. Untuk selanjutnya
kemudian data dianlisis dengan menggunakan chi square.
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Chi Square
Chi-Square Tests
35,352a 2 ,00014,085 2 ,001
8,968 1 ,003
108
Pearson Chi-SquareLikelihood RatioLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
4 cells (66,7%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is ,11.
a.
Pada tabel 4.4 disajikan hasil-hasil perhitungan statistik. Nilai uji
statistik chi square (χ2hitung) yang diperoleh adalah sebesar 35,352 dengan
signifikansi (p) sebesar 0,000. Pengujian dilakukan dengan derajat kebebasan
(df) sebesar 2 pada taraf signifikansi 0,05 sehingga diperoleh nilai kritis
distribusi chi square (χ2tabel) sebesar 5,991. Apabila dibandingkan terlihat
bahwa χ2hitung > χ2
tabel (35,352 > 5,991) atau p < 0,05 maka diputuskan H0
ditolak atau Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara penggunaan internet sebagai media pembelajaran
dengan motivasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB V
PEMBAHASAN
A. Penggunaan internet sebagai media pembelajaran
Pada penelitian ini responden yang memenuhi kriteria untuk sampel
penelitian dengan jumlah 108 mahasiswa. Di kampus STIKES
Muhammadiyah sudah dilengkapi dengan fasilitas hot spot area yang
diharapakan mampu untuk menunjang proses pembelajaran. Perkembangan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, semua
institusi pendidikan dituntut untuk mampu menyediakan sarana dan
prasarana yang menunjang demi tercapainya tujuan pendidikan institusi
tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan
fasilitas internet di kampus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hampir
semua responden menggunakan internet sebagai media pembelajaran yaitu
sebanyak 102 mahasiswa (94,4%), dan sebagian kecil dari responden yang
tidak menggunakan internet sebagai media pembelajaran sebanyak 6
mahasiswa (5,6%).
Meskipun teknologi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet
telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran secara lebih efektif
dan produktif, namun di sisi lain ada juga kekurangan internet antara lain,
dari sisi kegairahan kadang-kadang peserta didik lebih bergairah dengan
internetnya karena banyak situs jejaring sosial yang terdapat dalam internet
misalkan facebook. Dalam penelitian ini peneliti hanya ingin mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
bagaimana hubungan penggunaan internet sebagai media pembelajaran
terhadap motivasi balajar. Saat ini penggunaan internet sudah cukup umum
dalam dunia pendidikan, tetapi kita tidak bisa menilai penggunaan internet
dalam dunia pendidikan dapat digunakan dengan baik, karena bisa kita lihat
selama ini banyak mahasiswa yang datang ke perpustakaan hanya ingin
menikmati fasilitas internet untuk membuka jejaring sosial bukan untuk
mencari bahan perkuliahan.
Hasil penelitian masih terdapat 6 (5,6%) responden yang tidak
menggunakan internet dalam proses dan kegiatan belajar, dari data tersebut
dapat dilihat hanya sebagian kecil responden yang tidak menggunakan
internet karena menganggap internet merupakan media pembelajaran yang
tidak efektif karena informasi maupun data yang diperoleh dari internet tidak
valid seperti buku pada umumnya atau mungkin mereka hanya
memanfaatkan fasilitas internet untuk membuka jejaring sosial. Salah satu
cara yang dapat ditempuh oleh suatu institusi pendidikan yang mempunyai
hot spot area adalah dapat membatasi penggunaan akses internet selain
untuk proses pembelajaran.
Penggunaan internet dalam proses pembelajaran dapat membantu
mempermudah proses belajar peserta didik. Internet mempunyai efek yang
cukup berarti terhadap proses dan hasil pembelajaran di kelas dan di luar
kelas yakni memungkinkan terjadinya kemandirian, akselerasi, pengayaan,
perluasan, efektifitas dan produktifitas pembelajaran (Munadi, 2010).
Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner didapatkan skor jawaban tertinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
terdapat pada penggunaan internet digunakan untuk mengerjakan tugas. Hal
ini menunjukkan bahwa para peserta didik menganggap bahwa internet
merupakan sarana yang sangat menunjang dalam penyelesaian tugas,
dimana tugas dapat dikerjakan lebih cepat, mudah dan praktis bila
dibandingkan dengan penggunaan buku, yang menuntut peserta didik untuk
mencari literatur yang sesuai dengan tugasnya, serta memerlukan waktu
yang cukup lama. Senjaya (2009) menjelaskan seorang pendidik harus
mampu memberikan inspiratif bagi peserta didiknya melalui pemanfaatan
media pembelajaran dengan baik sehingga mampu memberikan motivasi
bagi siswa agar tertarik dalam kegiatan belajar.
Hasil ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan
Islamiyati (2007) menyebutkan bahwa ada pengaruh antara media
pembelajaran dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas II
keahlian bangunan SMK Negeri 2 surakarta. Dari penelitian sebelumnya,
didapatkan hasil bahwa pemilihan media yang tepat dalam proses
pembelajaran dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Hal ini
menunjukkan bahwa apabila internet dapat digunakan dengan baik sebagai
media pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
karena mempermudah proses belajar peserta didik.
B. Motivasi Belajar
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki motivasi belajar sedang sebanyak 85 mahasiswa
(78,7%), sebagian kecil responden memiliki motivasi belajar tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
sebanyak 21 mahasiswa (19,4%). Terdapat dua mahasiswa (1,9%) yang
memiliki motivasi belajar rendah. Dalam proses pembelajaran media
difokuskan pada dua hal yaitu berdasarkan medianya dan berdasarkan pada
penggunaannya. Dengan adanya media pembelajaran guru mampu
membantu memotivasi siswanya untuk mendorong menggerakkan siswanya
secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan
adanya motivasi guru mampu membangkitkan minat dan motivasi
belajarnya dengan arousal adalah suatu usaha guru untuk membangkitkan
instrinsic motive siswanya (Munadi,2010).
Dalam penelitian ini sebagian besar responden (78,7%) yang
menggunakan internet mempunyai motivasi sedang dan sebagian kecil
(19,4) memiliki motivasi tinggi . Hal ini dikarenakan tidak sepenuhnya
menggunakan fasilitas internet untuk proses pembelajaran. Mungkin
sebagian responden memang menggunakan internet tetapi tidak sepenuhnya
sebagai penunjang proses pembelajaran, mungkin untuk keperluan lain
seperti membuka jejaring sosial. Dua responden yang tidak menggunakan
internet memiliki motivasi rendah. Bila penggunaan internet dimanfaatkan
sebaik mungkin dalam proses pembelajaran akan mampu untuk
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Suatu media mampu menjadi
komunikator sehingga mampu memberi kemudahan untuk menimbulkan
harapan dari dalam diri seseorang melalui arousal dan expectancy . Arousal
adalah usaha membangkitkan instrinsic motive dan expectancy adalah suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
keyakinan yang secara seketika timbul untuk terpenuhinya suatu harapan
yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan (Hebb, 2009).
Pada perolehan skor kuesioner motivasi belajar yang telah disebar
kepada responden didapatkan skor terendah pada indikator adanya hasrat
dan keinginan berhasil. Uno (2009) berpendapat bahwa adanya hasrat dan
keinginan berhasil merupakan factor instrinsik dalam motivasi. Seseorang
yang telah termotivasi belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya
dengan baik dan tekun dengan harapan memperoleh hasil yang baik.
Sebaliknya apabila seseorang kurang dan tidak memiliki motivasi untuk
belajar, maka dia tidak tahan lama untuk belajar. Mudah tergoda untuk
mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Demikian itu berarti bahwa
motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan dalam
bealajar.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Vika Apriyanti
(2009) tentang pengaruh penggunaan internet sebagai sumber belajar dengan
hasil belajar pada mahasiswa D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah
Lamongan. Dari hasil penelitian sebelumnya penggunaan internet sebagai
sumber belajar mampu mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan internet dalam proses pembelajaran
mampu meningkatkan motivasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
C. Hubungan Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran Dengan
Motivasi Belajar
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua responden
dikategorikan menggunakan internet sebagai media pembelajaran (94,4%)
dan sebagian besar memiliki motivasi belajar yang sedang (78,7%).
Terdapat dua responden yang tidak menggunakan internet sebagai media
pemberlajaran memiliki motivasi rendah. Pemilihan media pembelajaran
yang tepat mampu membantu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
Dengan adanya media yang menarik akan membantu dan mempermudah
proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan dorongan dari dalam diri
peserta didik untuk belajar. Penggunaan internet sebagai media
pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa karena
internet merupakan media yang cukup mudah dan tidak asing lagi
dikalangan pesrta didik.
Peserta didik dengan internet dapat mengakses semua materi yang
dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Peserta didik juga tidak harus datang
ke perpustakaan atau ke toko buku karena membuka internet dapat
dilakukan dimana saja, apalagi saat ini sudah banyak institusi pendidikan
yang dilengkapi denga fasilitas hot spot area untuk menunjang proses
pembelajaran. Sanaky (2010) berpendapat bahwa penggunaan Internet untuk
keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju
dan negara berkembang, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan
media ini diharapakan terselenggarakannya proses belajar mengajar yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet
yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media
pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya
seperti radio, televisi, CD-ROM Interkatif dan lain-lain.
Sebagian besar responden memilih menggunakan internet sebagai
media pembelajaran karena internet memberikan kemudahan dan akses yang
cukup luas. Dengan mendapatkan berbagai kemudahan responden merasa
lebih mudah dan cepat untuk menyelesaikan tugas dan lebih mudah dalam
mencari materi perkuliahan, sehingga internet mampu menjadi komunikator
antara pendidik dan peserta didik untuk membatu meningkatkan motivasi
peserta didik. Boettcher (1999) menjelaskan bahwa internet sebagai media
yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar di
sekolah, internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya
proses komunikasi interaktif antara guru dengan siswa sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Hasil ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Ikit (2009) tentang efektifitas penggunaan internet terhadap
hasil belajar mahasiswa D III Kebidanan Universitas Sebelas Maret, bahwa
penggunaan internet mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dari
hasil penelitian dapat kita lihat bahwa bila internet dimanfaatkan dengan
baik dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Dalam perhitungan analisis bivariat χ2hitung > χ2
tabel (35,352 >
5,991) atau p < 0,05. Derajat keeratan hubungan kedua variabel termasuk
sedang (contingency = 0,497). Maka Ha diterima dan Ho ditolak yang
artinya terdapat hubungan penggunaan internet sebagai media pembelajaran
dengan motivasi belajar mahasiswa. Berdasarkan distribusi silang diketahui
bahwa mahasiswa yang menggunakan internet sebagai media pembelajaran
memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak
menggunakan internet sebagai media pembelajaran. Sehingga dari hasil
perhitungan di atas dapat diketahui bahwa kehadiran suatu media
pembelajaran mampu memotivasi dari dalam diri mahasiswa. Maka dari
pembahasan ini telah diketahui kedua variabel terebut di atas saling
mempengaruhi satu dan yang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan :
1. Sebagian besar karakteristik responden (94,4%) menggunakan
internet sebagai media dalam mengerjakan tugas dan dalam
mencari sumber-sumber materi untuk belajar.
2. Sebagian besar karakteristik responden (75,0%) yang
menggunakan media internet dalam belajar memilki motivasi yang
lebih tinggi dari pada mahasiswa yang tidak menggunakan internet.
3. Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan internet sebagai
media pembelajaran dengan motivasi belajar masiswa DIII
Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan, yaitu dengan
menggunakan internet sebagai media pembelajaran mampu
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
B. SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan.
Dengan adanya penelitian ini, institusi pendidikan mampu
membatasi akses penggunaan internet diluar proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
2. Bagi Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan STIKES
Muhammadiyah Lamongan.
Diharapkan mahasiswa mampu memnfaatkan sebaik
mungkin fasilitas, misalnya internet yang sudah disediakan oleh
institusi pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Diharapakan mampu mengkaji variabel lain yang mungkin
belum diteliti yaitu variabel yang mempengaruhi motivasi belajar.
Antara lain pengaruh dukungan orang tua terhadap motivasi belajar
peserta didik.