OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS -...

71
TANT AN GAN SARJANA HUKUM ISLAM (SHi) MENJADI ADV OKA T MENURUT UNDANG-UNDANG N0.18 TAHUN 2003 (Studi Kurikulum Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta) OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS PROGRAM STUDI PIDANA ISLAM JURUSAN JINAY AH SIY ASAH FAKULTAS SY ARI' AH DAN HUKUM UIN SYAIUF HIDA YATULLAH JAKARTA 1427 H / 2006 M

Transcript of OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS -...

Page 1: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

TANT AN GAN SARJANA HUKUM ISLAM (SHi) MENJADI ADV OKA T

MENURUT UNDANG-UNDANG N0.18 TAHUN 2003

(Studi Kurikulum Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta)

OLEH:

ABDUL ROHMAN LUBIS

PROGRAM STUDI PIDANA ISLAM JURUSAN JINAY AH SIY ASAH

FAKULTAS SY ARI' AH DAN HUKUM

UIN SYAIUF HIDA YATULLAH

JAKARTA

1427 H / 2006 M

Page 2: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

TANTANGAN SARJANA HUKUM ISLAM (SIIi) MEJll.JADI ADVOKAT

MENURUT UNDANG-UNDANG N0.18 TAHUN 2003

(Studi Kurikulum Fakultas Syari'ah dan I-Iukum UlN SyarifHidayatullah Jakarta)

SKRIP SI

Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sru:jana Hukum Islan1

Oleh:

ABDUL ROHMAN LIJBIS

NIM;l010451222IS

Di Bawah imbingan

~. Drs. Odjo Kusnara N, M.Ag.

NIP. 150 060 388

PROGRAM STUDI PIDANA ISLAM JURUSAN ,JINAY AH SIYASAH

FAKULT AS SY ARI' AH DAN I-IUKUM

UINJAKARTA

1427 I-I I 2006 M

Page 3: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang be1judul "Tantangan Sarjana 1-lukum Islam (SHI) Menjadi

Advokat Menurut UU No.18 Tahun 2003; Studi Kurikulum Fakultas Syari'ah dan

1-lukum UIN Syarif 1-lidayatullah Jakarta" telah diajukan dalam sidang munaqosah

Fakultas Syari'ah dan 1-lukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif 1-lidayatullah

Jakarta pada tanggal 21 Juli 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana 1-lukum Islam Program Strata 1 (SI) pada Jurusan

Jinayah Siyasah Program Studi Pidana Islam.

Ketua

Sekertaris

Penguji I

Penguji II

Jakarta, 21 Juli 2006

Mengesahkan

Prof.DR.H.Muhammad Amiu Suima, SH,MA, MM

NIP. 150 210 422

• PmfDRll~~:~:. 0::~:,::·::,MA. M"• ~ /

NIP.150 210 422 ·····/··· JP. : Ors.Abu Thamrin, M.l-lum <Jjj

NIP.150 274 761

: Drs. Afifi Fauzi Abbas, MA

NIP.150 210 42!

: Ah.Azharuddin Lathif, M.Ag

NIP.150 318 308

Pembimbing : Drs H.Odjo Kusnara N. M.Ag --·------4,,~~;;;.,-=:-:-:-:-:----...>

NIP. 150 060 388

Page 4: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrczhim

Assalamu'alaikum Wr.Wh.

Alhamdulillahi Rabbil'alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis mampu

rnenyelesaikan penulisan skripsi ini. Tidak lupa penul is rnenyarnpaikan sholawat dan

salam kepada Nabi Muhammad sang pembawa risalah kebena.ran dan suri tauladan

bagi manusia.

Penulisan skripsi ini tidaklah dapal selesai oleh penulis sendiri, dalarn

perjalanya penulisan skripsi ini tidak hanya rnenguras pikiran dan tenaga penulis

sendiri, begitu banyak pengorbaan, perhatian dan bantuan baik doa rnaupun wujud

kongkrit yang penulis terima dari orang-orang yang selalu ada di dalam hati dan

fikiran penulis. Didasari ha! di alas, penulis ingin rnenyampaikan rasa terima kasih

yang tak terhingga kepada yang terhormat :

I. Prof. Dr. !-I.Muhammad Amin Suma, SH. MA. MM. Dekan Fakultas Syari'ah clan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. H. Afifi Fauzi Abbas, MA. clan Drs. Abu Tamrin, SH. M Hum. Sebagai Pjs

Ketua dan Sekretaris Jurusan Jinayah Siyasah yang tanpa henti mernberikan

dorongan dan semangat kepada penulis.

3. Drs H. Odjo Kusnara N. M Ag selaku Dosen Pembirnbing skripsi penulis, yang

dengan sabar telah memberikan banyak masukan dan saran-saran sehingga skripsi

Page 5: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

ini dapat selesai dengan baik. Semoga apa yang telah bapak ajarkan mendapat

balasan dari Allah SWT.

4. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Sayuti Lubis dan lbunda Siti Khadijah

Nasution yang tapa henti mendukung penulis baik secara moril ataupun materiil,

se1ia berkat kesabaran dan do'a beliaulah skripsi ini dapat penulis selesaikan.

5. Teman-teman di kelas Pidana Islam, Big Bos Syarifudin, Ustad Kholis, !wan

(Keong), Fazrie, Ayung, Opik, Ulfa, D-bie, Sahli (Gompal), Hadi, Khoir, Nasrol,

Aziz, Sefti, Uhla, Ritta, Uwoh, Novi, Desi, Wiwiek, kalian akan selalu ada di

dalam hatiku.

6. Sriyati (Chi-chi) yang selalu ada di sampingku di saat suka maupun duka, yang

memberikan perhatian dan bantuan yang sagat membantu penulis. Tanpamu

apalah artinya aku, semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk menatap hari

depan yang lebih baik.

7. Terakhir kepada semua teman-teman yang telah memberikan batuan moril

maupun materil kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

penulis mengucapkan banyak terima kasih semoga teman-teman mendapat

balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 16 Juli 2006

Penulis

Page 6: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

DAFTARJSI

KATA PENGANTAR. ....................................................................... iv

DAFTAR ISl. ................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pernbatasan dan Perurnusan Masalah ............................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 9

D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan ...................................... 10

E. Sistematika Penulisan ............................................................ 12

BAB II. KURIKULUM FAKULTAS SYARJAH DAN HUKUM

A. Sejara11 dm1 Perkembangan Fakultas Syari'ah dan Hukum ................. 13

B. Program Studi ..................................................................... 17

C. Kurikulum Program Studi PMH, SAS dan SJS .............................. 19

D. Kompetensi dan Gelar Lulusan .................................................. 27

BAB III. ADVOKAT MENURUT UU NO.IS TAHUN 2003

A. Penge1iian Advokat. .............................................................. 31

B. Kedudukan Hukum Advokat.. .................................................. 36

C. Syarat-syarat Menjadi Advokat.. .............................................. .41

D. Hal< dan Kewajiban Advokat .................................................... 43

Page 7: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

BAB IV. TANTANGAN SARJANA HUKUM ISLAM (SHi) MENJADI

ADVOKAT PASCA UU NO 18 TAHUN2003

A. Profesi Advokat di Indonesia ................................................... .48

B. Tantangan Sa1jana Hukum Islam (SHi) Menjadi Advokat. ................. 52

a) Tantangan dari Segi Internal.. .............................................. 52

b) Tantangan dan Peluang dari Segi Eksternal.. ............................ 55

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 59

B. Saran-saran ....................................................................... 60

DAFT AR PUSTAKA ........................................................................ 61

LAMPIRAN ................................................................................. ... 65

Page 8: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

BAB!

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 menentukan secara tegas

bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum. Prinsip Negara hukum menuntut

antara lain adanya jaminan kesamaan bagi setiap orang di hadapan hukum

(equality before the la11~. Oeh karena itu, Undang-undang Dasar juga rnenentukan

bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jamian, perlindungan dan kepastian

lmkum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukurn. 1

Dalam usaha mewujudkan prinsip-prinsip Negara hukum dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara, peran dan fungsi advokat sebagai profesi yang

bebas, mandiri dan bertanggung jawab rnerupakan hal yang penting, di samping

lembaga peradilan dan instansi penegak hukum sepe1ii kepolisian dan kejaksaan.

Melalui jasa hukum yang diberikan, advokat menjalankan tugas profesinya demi

menegakkan keadilan berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat pencari

keadilan, termasuk usaha memberdayakan masyarakat dalam menyadari hak-hak

fundamental mereka di depan hukum. Advokat sebagai salah satu unsur sistem

peradilan merupakan salah satu pilar dalam menegakkan supremasi hukum dan

hak asasi manusia.

1 Pel?jelasan alas Undang-llndang Repuhlik Indonesia No.18 Ta/111n 2003 Tentang Advokat. Dalam himpunan Peraturan Perundang-undangan RI Tahun 2003, (Jakarta: Eko Jaya,2003). H.489.

Page 9: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

2

Advokat sebagai pemberi bantuan hukum atau jasa hukum kepada masyarakat

atau klien yang menghadapi masalah hukum yang keberadaannya sangat

dibutuhkan. Saat ini semakin penting seiring dengan kesadaran hukum

masyarakat meningkat serta kompleksitas masalah hukum.2 Selain dalam proses

peradilan, peran advokat juga terlibat di jalur profesi di Juar pengadilan.

Kebutuhan jasa hukum advokat di luar proses peradilan pada saat sekarang ini

semakin meningkat, sejalan dengan semakin berkembangnya kebutuhan hukum

masyarakat, terutama dalam memasuki kehidupan yang semakin terbuka dalam

pergaulan antar bangsa. Melalui pemberian jasa konsultasi, negosiasi maupun

dalam pembuatan kontrak-kontrak dagang, profesi advokat ikut memberi

sumbangan berarti bagi pemberdayaan masyarakat serta pembaharuan lmkum

nasional, khususnya di bidang ekonomi clan perdagangan, termasuk dalam

penyelesaian sengketa di luar pengadilan. 3 Dalam meberikan jasa hukumnya,

advokat dapat melakukan seeara gratis (predeo) maupun mendapat honorium atau

.fee dari klien. 4

2 Rahman Rosyadi dan Sri Hartini, Advokat Dalam Perspekt(f !dam dan Hukum Positif, (Jakarta; Ghalia Indonesia, 20030 cet kel. h.17

3 Penjelasan alas Undang-Undang Republik Indonesia No.18 Tahun 2003 Tentang Advokat. Op.Cit. h.489.

4 Rahman Rosyadi dan Sri Hartini, Op.Cir. h.17

Page 10: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

3

Advokat terrnasuk profesi mulia, 5 karena ia dapat menj adi mediator bagi para

pihak yang bersengketa tentang perkara, baik yang berkaitan dengan perkara

pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat menjadi fasilitator dalarn

rneneari kebenaran dan menegakkan keadilan untuk membela hak asasi manusia

dan rnernberikan pernbelaan hukum yang bersifat bebas dan mandiri. 6

Profesi advokat sesungguhnya sangat sarat dengan idealisme. Sejak profesi ini

dikenal secara universal sekitar 2000 tahun yang Ialu, ia sudah dijuluki sebagai

Officium Nobile (profesi mulia). Profesi advokat itu mulia, karena ia

mengabdikan dirinya kepada kepentingan masyarakat clan bukan kepada dirinya

sendiri, serta berkewajiban untuk penegakan hak-hak asasi manusia, di samping

itupun bebas dalam membela, tidak terikat kepada perintah klien dan tidak pilih

bulu siapa lawan klien, apakah golongan kuat, pejabat, penguasa dan

sebagainnya.7 Hal ini termasuk kewajiban advokat sebagaimana clirurnuskan

dalarn pasal 18 ayat (1) UU No.18 Tahun 2003 tentang advokat:

"Advokat dalam menjalankan tugas pr()fesinya dilarang membedakan perlakuan terhadap klien berdasarkan jeni.1· kelamin, agama, politik, keturunan, ras atau latar belakang social budaya ".

Bagi advokat,ji·ee pr()fession: kebebasan berprofesi seperti diungkapkan oleh

Aclnan Buyung Nasutoin, ternyata penting. Tidak sekedar demi profesi advokat

5 Binzaid Kadafi (ed), Advokat Indonesia Mencari legetimasi; Studi Tentang Tanggung Jawab Pro.fesi Hukum di Indonesia, (Jakarta, PSHK, 2001 ). Cet ke 3, h.iii.

6 Rahman Rosyadi dan Sri Hartini, Op.Cit. h.17

7 Frans Hendra Winata, Advokat Indonesia Citra, fdea/;sn1e dan Keprihatinan, (Jakarta, Sinar Harapan, 1995). H.14

Page 11: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

4

itu sendiri, melainkan guna mewujudkan kepentingan yang lebih luas, terciptanya

peradilan yang bebas (inde.fendent judiciary) yang mempakan prasyarat dalam

menegakkan rule of law dan melaksanakan nilai-nilai demokrasi. 8

Dalam masyarakat, profesi advokat terkadang menimbulkan pro kontra,

terutama yang berkaitan dengan peranannya dalam memberikan jasa hukum. Ada

sebagian masyarakat menganggap profesi ini sebagai orang yang memutar balik

fakta. Profesi ini dianggap peke1jaan orang yang tidak mempunyai hati nurani,

karena selalu membela orang yang bersalah. Mendapatkan kesenangan di atas

penderitaan orang lain. Mendapatkan uang dengan cara menukarkan kebenaran

dengan kebatilan dan berbagai cemoohan yang bernada negatif. Pro dan kontra

terhadap peran advokat bukan hanya muncul di Negara berkembang seperti

Indonesia. Di Negara-negara majupun profesi advokat juga mendapat pro dan

kontra.

Diantara sekian banyak profesi hukum, advokat merupakan jenis profesi yang

paling banyak menimbulkan kontroversi. Situasi demikian tidak hanya dirasakan

di Negara-negara berkembang saja, tetapi juga di Negara-negara maju. Dalam

beberapa survai di negra Amerika Serikat, profesi advokat masih menempati

posisi terhormat. Pengacara naik pmornya karena banyak pemimpin dunia

berangkat dari profesi ini dan terbukti mereka semua orang-orang cerdas, rasional

dan orang yang pandai berargumentasi. Ironisnya dalam jajak pendapat yang lain,

'Rahman Rosyadi dan Sri Hartini, Op.Cit. h.18

Page 12: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

5

advokat ternyata juga mendapat predikat yang paling ticlak disukai.9 Mereka

dipandang sebagai gerombolan orang-orang yang senang memutar balik fakta,

membuat gelap persoalan yang sudah jelas, dan tidak bern1oral Karen mengambil

keuntungan dari penderitaan orang Jain. 10

Ter!epas dari pro dan !contra masyarakat terhadap peran advokat, pacla

kenyataannya pemberian jasa lrnkum melalui advokat bagi setiap warga Negara

telah berlangsung lama. Bahkan sejalan dengan perkembangan kehidupan clan

kesadaran masyarakat diberbagai biclang, khususnya di bidang hukum. Jasa

hukum melalui advokat dewasa ini berkembang meqjadi kekuatan institusional.

Dengan munculnya berbagai organisasi yang dikelola secara professional.

Peranannya dianngap penting demi peradilan yang bebas, eepat dan sederhana.

Eksistensinya makin clibutuhkan masyarakat dalatn membantu mencari keadilan

dan menegakkan hukum untuk diperoleh hak-haknya kembali yang dirampas.

Praktek advokat yang !adinya hanya bergerak di lingkungan peradilan umum

telah merambah ke lingkungan peradilan agama. Terdapat kecenderungan

meningkat, para pihak, suami atau istri yag bercerai terutama dikalangan menegah

ke atas, sering menggunakan jasa advokat, penasehat hukum atau pengacara

dengan berbagai alasan. 11

9 Daiji Damo Diharjo dan Shidarta, Pokok-pokok Filsqfat Hukum, (Jakmta,Gramedia Utarna, 2000). h.294.

'0 Ibid. h. 295.

11 Rahman Rosyadi dan Sri Hartini, Op.Ci!. h.19-20.

Page 13: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

6

Kendati keberadaan dan fungsi advokat di Indonesia sudah berkembang

sebagaimana diketahui, namun profesi advokat masih belum diberikan kebebasan

untuk mengatur dirinya sendiri. Jni terlihat dalam pengelolaan kewenangan-

kewenangan vital seperti: pengangkatan, sertifikasi, pengawasan dan penindakan

terhadap advokat dipegang sepenuhnya oleh Mahkamah Agung dan Menteri

Kehakiman. 12

Dengan disahkam1ya UU No.18 Tahun 2003 tentang advokat pada 5 April

2003, profesi advokat kini memiliki UU yang khusus mengatur profesinya. Hal

positif yang dapat ditarik dari pengaturan UU ini adalah, diberikannya profesi

advokat kepercayaan untuk mengatur dirinya sendiri. Kewenangan-kewenangan

vital sebagaimana disebut terdahulu, telah diserahkan sepenuhnya kepada profesi

advokat sebagai bentuk pengakuan atas kemandirian profesi advokat. Hal positif

lain dari di undangkannya UU ini adalah, dibukannya celah pengawasan

eksternal-yang berasal dari kalangan akademisi hukum serta tokoh

masyarakat-dalam pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap dan fungsi

mengadili advokat yang diduga melakukan pelaggaran kode etik dan aturan

12 Hal ini didasarkan pada pasal 36 UU No.14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung dan Keputusan Bersama Ketua MA dan Menteri Kehakiman No: KMA/005/SKBIVIl/1987 dan No: M.03-PR.08.05 Tahun 1987 Tentang Tata Cara Pengawasan, Penindakan dan Pembelaan diri Penasehat Hukum Ketua Mahkamah Agung dan Menteri Kehakiman RI. Sumaryono, Etika Prqfesi Hukum, (Yogyakarta, Kanisius, 1995) cet ke 6. h.243.

Page 14: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

7

internal profesi Iainnya. 13 Sebuah sinyal pengakuan tentang satu sisi buramnya

wajah dunia advokat kita selama ini.

Namun terlepas dari hal positif yang dimiliki, UU Advokat ini juga banyak

menuai kritik dari berbagai kalangan hukum. Salah satu kritik yang paling

menonjol adalah, diperbolehkannya di luar sa~jana hukum regular untuk menjadi

advokat. 14 Protes tersebut terlihat sagat tendensius, karena hanya mengalamatkan

prates tersebut kepada para lulusan Sarjana Syari'ah, bukan para lulusan Akademi

Ilmu Kepolisian atau Akademi Hukum Militer. 15

Pangkal kritikan tersebut, oleh banyak kalangan-termasuk oleh pengacara

senior Adnan Buyung Nasution-disebabkan oleh fakta bahwa te1:jadi disparitas

kualitas masing-masing lulusan-terutama lulusan Fakultas Syari'ah. Para sa~jana

Syari'ah divonis tidak layak menjadi advokat karena sejak semula memang tidak

disiapkan untuk memberi jasa hukum dilingkup yang um um, tetapi hanya sebatas

yang berhubungan dengan hukum Islam saja.

Tuduhan tersebut bagi kita-para sa~iana syari'ah-memang terasa

menyakitkan. Tidak saja karena tuduhan tcrsebut bisa jadi tidak berdasar dan

13 Hadi Hardiansah, UU Tentang Advokat don Pendidikan f'r(}fesi Hukum di Indonesia, Jurnal Jentera, edisi khusus 2003.h.135

14 Ketentuan tersebut tereantum dalam pasal 2 ayat I UU No. I 8 Tahun 2003 Tentang Advokat. Yang berbunyi: "Yang dapat diangkat sebagai advokat adalah sarjana yang berlatar belakang pendidikan linggi hukum Jan setelah mengikuti pendidikan khusus profesi advokat yang dilaksanakan o/eh organisasi advokat".

15 Hadi Subhan, Sarjana Syari'ah Tak layak .!adi Advokat?, fornal An-Naqd, edisi September 2003. h.3.

Page 15: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

8

terlihat sekedar untuk mempertahankan hegemoni dan diskriminasi para sa~jana

hukum umum terhadap para sarjana syari'ah. Sebagaimana selama ini te~jadi dan

bahkan dilegalkan lewat SEMA No. I Tahun 1998 tentang Mekanisme proses

seleksi atau ujian untuk menjadi advokat. 16 Namun peristiwa tersebut patut

kiranya kita sikapi dengan arif dan bijak., agar dapat kita jawab dengan objektif.

Untuk itu perlu kiranya dilakukan pegkajian mendalam tentang sistem

pendidikan hukum Fakultas Syari'ah dan Hukum, guna menjawab tuduhan

tersebut. Ini penting untuk mengukur seberapa tinggi kualitas sarjana syari'ah

dalam ha! penguasaan hukum, sebagai modal utama seorang advokat. Dalam

kerangka inilah, penulis tertarik untuk mengangkat tema besar ini kedalam sebuah

karya tulis berbentuk skripsi dengan judul; TANTANGAN SAR.JANA HUKUM

ISLAM MENJADI ADVOKAT MENURUT UU N0.18 TAHUN 2003. (Studi

Terhadap Kurikulum di Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Jakarta)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.

Agar pembahasan dalam tulisan ini tidak melebar ke masalah-masalah lain

diluar pembahasan. Maka penulis rasa perlu untuk melakukan pembatasan dan

perumusan masalah. Pembahasan tulisan ini hanya akan dibatasi pada masalah

tantangan saijana syari'ah pasca disahkannya UU Advokat yang memberikan

16SEMA ini mengatur standar persyaratan kelulusan ujian baik bagi pcn1ohon lulusan fakultas hukum maupun lulusan fakultas Syari'ah. Keduannya terlebih dahulu harus mengatasi sembilan mata kuliah ujian yang sama, bila lulus bagi yang berijazah fakultas hukum boleh menjadi advokat disemua lingkungan peradilan, akan tetapi bagi yang lulus degan ijazah lilkultas Syari'ah hanya bisa menjadi advokat sebatas lingkungan pcradilan agatna saja. M Nuzul. ~~vari 'ah dan Pendidikan di Indonesia ··ue/iat Sang Saudara Tua·•, Jurnal Jcntera cdisi khusus 2003. h.83.

Page 16: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

9

payung hukum bagi sarJana syari'ah untuk menjadi seorang advokat. Fokus

bahasan akan diarahkan pada sistem pendidikan yang lebih dititik beratkan pada

kajian kurikulum Fakultas Syari'ah dan Hukum talum 2003. Sehingga diharapkan

akan dapat melihat dengan jelas bagaimana sebenarnya kualitas yang dimiliki

lulusan Fakultas Syari'ah dan Hukum. Ini pada gilirannya dapat menjadi salah

satu tolak ukur yang menetukan, apakah smjana syari'ah secara kualitas memang

layak menjadi seorang advokat.

Dari pembahasan pem batasm1 masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

beberapa masalah, sebagai berikut:

I. Bagaimana Fakultas Syari'ah dan I-Iukum menerapkan sistem pendidikan

hukumnya?.

2. Bagaimana Fakultas Syari'ah clan Hukum menerapkan kurikulum?.

3. Bagaimana tantangan internal sarjana syari'ah menjadi advokat, dan

4. Bagaimana tantangan eksternal saijana syari'ah menjadi advokat?.

C. Tujuan dan Manfaat Penclitian.

Adapun tujuan umum yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah, untuk

mengetahui lebih mendalam mengenai tantangan saijana Syari'ah pasca

disahkannya UU Advokat yang memberikan payung hukum bagi smjana Syari'ah

untuk menjadi seorang advokat. Adapun secara rinci sesuai degan perumusan

maslah di alas, maka t~juan penulisan ini adalah sebagai berikut:

Page 17: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

10

1. Mengetahui bagaimana Fakultas Syari'ah dan Hukum menerapkan sistem

pendidikannya, sehingga terlihat bagaimana orintasi Fakultas Syari'ah dan

Hukum.

2. Mengetahui bagaimana Fakultas Syari'ah dan Hukum rnenerapkan

kurikulumnya.

3. Mengetahui apa sa1a tantangan internal dan eksternal yang dihadapi

sarjana Syariah untuk menjadi advokat.

D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan.

Penulisan skripsi ini menggunakan rnetode studi kepustakaan dengan

pendekatan deskriptif kualitatif. Deskriptif artinya mencari fakta lewat

interpretasi yang tepat dengan maksud membatasi deskripsi, gambaran secara

sistematis, faktual clan akurat tentang fakta-fakta, sifat-sifat serta relasi antar

fenomena yang diselidiki. Sedang kualitati f lebih untuk memahami dan

menafsirkan makna suatu relasi dengan situasi tertentu menurut perspektif

penulis.

Sumber data diperoleh dari data primer dan skunder. Data primer terdiri dari

UU No 18 Tahun 2003 Tentang Advokat serta kurikulum Fakultas Syari'ah clan

Hukum tahun 2003. Adapun data sekunder tcrdiri dari publikasi-pubikasi Ilmiah

maupun laporan-laporan mass media tentang tema tcrkait.

Pengumpulan data didasarkan pada studi dokumenter tentang sistem

pendidikan Fakutas Syari'ah clan Hukum baik yang di :sajikan dalam buku

Page 18: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

11

pedoman Fakultas Syari'ah dan Hukum maupun yang tersedia di perpustakaan.

Setelah data terkumpul penulis melakukan pengolahan dan analisis data dengan

pendekatan deduktif. Analisis dimulai dengan pemaparan fakta-fakta empiris

yang berlrnbungan dengan objek penelitian, kemudian fakta-fakta tersebut

diabstraksikan. Kurikulum merupakan unit analisis utama kita yang akan dipilah

berdasarkan klasifikasi masing-masing jurnsan serta kompetensi mata kuliah

untuk semakin memudahkan penilaian.

Teknik Penulisan

Teknik penulisan dalm skripsi ini disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku

di Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun buku

acuan yang digunakan adlah buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syari'ah

dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta tahun 2005.

Page 19: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

12

E. Sistematika Penulisan.

Skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai berikut:

Bab pertama, merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan clan manfaat penelitian, metode

penelitian dan teknik penulisan dan terakhir sistematika penulisan.

Bab kedua, mencleskripsikan sejarah clan perkembangan Fakultas Syari'ah dan

Hukum, Program studi Fakultas Syar'iah dan Hukum dan megenai kurikulum

Program studi beserta gelar kelulusa.

Bab ketiga, menjelaskan bagaimana menjadi aclvokat clan persyaratan­

persyaratan yang harus dimiliki untuk menjacli aclvokat menurut UU No.18 Tahun

2003, beserta hak dan kewajibannya.

Bab keempat, mel"\jelaskan bagaimana profesi clan organisasi advokat di

Indonesia, juga dibahas bagaimana tantangan Smjana Hukum Islam menjacli aclvokat.

Bab kelima, 111erupakm1 bab penutup yang berisi kesimpulm1 dan cliakhiri

dengan beberapa saran dalam rangka perbaikan dan upaya yang lebih maksimal

dalam mendidik sarjana-sarjana lulusan Fakultas Syari'ah dan Hukum agar menjadi

advokat yang hm1dal dan tidak diremehkan oleh smjana-smjana di luar lulusan

Fakultas Syari'ah dm1 Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Page 20: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

BAB II

KURIKULUM FAKULTAS SYARl'AH DAN HUKUM

A. Sejarah dan Perkembangan Falmltas Syari'ah dan Huimm.

Sejarah berdirinya Fakultas Syari'ah dan Hukum Uil~ Jakarta, tidak bisa

dilepaskan dari sejarah panjang IAIN Syarif Hidayatullah Jakatia. IAIN Syarif

Hidayatullah sendiri berawal dari sebuah Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA),

yang didirikan pada tanggal 1 Juni 1957. ADIA sebagai sekolah kedinasan, saat

itu masih terbatas bagi mahasiswa yang mendapat tugas belajar dari lingkungan

Departemen Agama. Saat itu ADIA barn memiliki tiga jurusat1, yaitu Jun.1sat1

Pendidikan Agama, Jurusan Bahasa Arab dan Jurusan Khusus untuk Imam

Tentara. 1

Pada perkembangan selanjutnya, berdasarkan keputusan menteri Agama RI

No. 94 Tahun 1963 tertanggal 25 Februari 1963 diadakanlah pembagian tugas

antai·a IAIN Yogyakarta dengat1 IAIN Jakai·ta, dimana IA.IN Jakarta bertugas

untuk mengakomodir Fakultas-fakultas Agama Islam yang ada dilingkungan

Jakarta Raya, Jawa Barat dan Sumatra. Saat awal dibuka IAIN Jakarta hanya

memiliki empat fakultas yaitu Fakultas Tarbiyah, Adab dan Usuluddin yang

bertempat di Jakarta dan Fakultas Syari 'ah yang bertcmpat di Serang. 2

1 Nama ADIA hanya bertahan 3 tahun sejak tahun 1957 sampai 1960, pada tahun 1960 -1963 ADIA berubah nama menjadi fakultas dari JAIN Al- Jami'ah yang berpusat di Yogyakarta. IAJN Cabag Jakarta tersebut hanya memiliki dua fakultas yaitu Tarbiyah dan Adah. UlN Syarif Hidayatullah, Pedoman Akademik Tahun 200312004, (Jakarta, UlN Jakarta, 2003). h. I

2 Ibid, h.2.

Page 21: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

14

Pada akhir tahun 1966 muncul pemikiran untuk membuka Fakultas Syariah di

Jakarta. Untuk itu dilakukanlah persiapan-persipan, sehingga terbentuk suatu tim

yang dipimpin oleh Rektor Sunarjo dengan anggota sebagai berikut : Prof Taha

Yahya Umar.MA, Pro/H.Bustami A. Gani, Kl:!. A.Zaini M{ftah, H.Anshar

Suryohadiputro, Drs.H.Peunoh Daly, Ulja Djaelani, Pro.fH.Jbrahim Hasen,

Suwahjo Sumodilogo SH, H.Ahmad Sukardja, Muhammad Duni Ar!fin dan

H.Rustan SA. 3

Karena minimya sarana dan prasarana, perkuliahan Fakultas Syari'ah baru

bisa dimulai sejak tahun 1969. Tahap awal pimpinan fakultas dirangkap oleh

Rektor Prof. Sunardjo sendiri dan pelaksanaanya diserahkan kepada Drs. H.

Peunoh Daly merangkap sebagi Ketua Jurusan Ilmu Agarna Islam di Fakultas

Tariyah. Setelah mulai tertata rapi Rektor kemudian mengangkat KI-I Syukri

Ghazali sebagai pimpinan Fakultas Syari'ah Jakarta berdasarkan SK Menteri

Agama Nomor 159 Tahun 1969.4

Ketika diangkatnya KH Syukri Ghazali sebagai pimpinan Fakulas Syariah

pada tahun 1969, sampai saat ini setidaknya telah te1:jadi 13 kali pergantian

pimpinan Fakultas Syari'ah. Diantara mereka yang pernah menjabat sebagai

pimpinan Fakultas Syari'ah adalah:

Periode pertama tahun 1968-1972: Dekan : KH.M.Syukri Ghazali

3 Fakultas Syari'ah dan Hukum, Buku Pedoman Fakultas Syariah dan Hukum Tahun 200312004. (Jakm1a, FSH, 2003). h.2.

4 Ibid, h.3

Page 22: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

15

Wakil Dekan I : Drs. Zarkowi Soejati Wakil Dekan II : Drs. Moh. Dja'far Sekertaris/Bendahara : Rustan,SA.BA

Periode kedua be/as 2002-2006 : Dekan : Prof.DR. Hasanuddin ,AF.MA Wakil Dekan I : Prof.DR.Hj.Huzaimah Tahido Wakil Dekan II : Drs. Afifi Fauzi Abbas, MA Wakil Dekru1 III : Drs. Odjo Kusnru·a N,MA Kabag TU : Ir. Y ru·si Berlianti

Periode ketiga be/as 2006-2010: Dekan : Prof.DR.I-I.Muhammad Amin Suma,SH.MA. Wakil Dekrui I : DR.Mujar Ibnu Syarif, MA Wakil Dekrui II : Drs, Nooryamin Aini,MA Wakil Dekan III : Drs. Yayan Sopian ,MA Kabag TU : Ir.Yarsi Berlianti

Seiring perubahru1 nruna IAIN menjadi UIN pada tahun 2003, maka te1jadi

pula perubahru1 nama disemua fakultas di lingkungan UIN Syarif Hidayatulah

Jakruta. Tak terkecuali Fakultas Syari'ah yang berubah nama menjadi Fakultas

Syari'ah dan Hukum. Perubahan nama menjadi Fakulas Syariah dan Hukum

secara otomatis memuat konsekwensi logis, diantaranya adalah perumusan ulang

visi dan misi Fakultas Syari'ah clan Hukum ini. Adapun visi clan misi Fakultas

Syari'ah pasca perubahrui nama menjadi Fakultas Syari'ah dan Hukum, adalah:

Visi Fakultas Syari'ah clan Hukum adalah terwujudnya Fakultas Syari'ah clan

Hukum sebagai salah satu Fakultas di lingkungan UIN Syarif I-lidayatullah

Jakarta yang unggul dan terkemuka dalam pengkajian clan pengembangan ilmu-

ilmu syari'ah drui ilmu hukum yang berwawaskan kelslaman clan kelndonesiaan.

Page 23: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

16

Adapun misi Fakultas Syari'ah dan Hukum adalah:

1) Menghasilkan sarjana yang memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan

global di bidang syari'ah dan hukum.

2) Melakukan reintegrasi ilmu-ilmu syari'ah dan hukum

3) Mengembangkan keilmuan syari'ah dan hukum melalui kegiatan penelitian

Memberikan kontribusi peningkatan kualitas hidup bangsa dan bernegara

terutama dalam upaya penegakan hukum di lndonesia.5

Berdasarkan visi dan misi tersebut, maka orientasi pendidikan Fakultas

Syari 'ah dan hukum secarn umum ditunjukkan untuk menyiapkan peserta didik

atau mahasiswa menjadi Sarjana Hukum Islam atau Sarjana Hukum yang

memiliki kompetensi sebagai berikut:

1) Menguasai Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia

2) Menguasai dasar ilmiah dan dasar kerja untuk menggembangkan ilmu

syari 'ah dan ilmu hukum.

3) Mengenal dan peka akan masalah keadilan dan masalah kemasyarakatan.

4) Mampu menganalisa masalah hukum Islam, hukum umurn dan masyarakat

5) Mampu menggunakan hukum (Islam dan umum) seagai sarana untuk

mernecahkan rnasalah kemasyarakatan dengan bijaksana berdasarkan atas

prinsip-prinsip hukum.6

5 Ibid, h.33.

6 Ibid, h.34. Poin-poin tentang kompetensi Julusan Fakultas Syari'ah dan Hukum ini jika diperhatikan tidak jauh berbeda dcngan apa yang discbutkan dalam pasal I ayat (I) SK Mendiknas

Page 24: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

17

B. Program Studi

Sampai saat ini Fakultas Syari'ah dan Hukum setidaknya memiliki empat

jurusan dan sembilan program studi disamping program Non Reguler atau

ekstensi. Masing-masing adalah sebagai berikut:

a. Jurusan Ahwal Syakhshiyah

Jurusan ini memiliki dua program studi yang memiliki konsentarsi dan

orientasi berbeda, mereka adalah :

I) Program Studi Peradilan Agama (PA)

2) Program Studi Administrasi Keperdataan Islam (AKI)

Kedua progran1 studi ini mempunyai tujuan untuk menyiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau

professional dalam bidang ilmu Syari'ah khususnya biclang Peraclilan Agama

clan Aclministrasi Keperclataan Islam, sehingga dapat mengembangkan clan

menyebarluaskan serta mengupayakan penggunaan dan pelaksanaannya

cl al am masyarakat. 7

b. Jurusan Jinayah Siyasah

Jurusan ini memiliki clua program studi yang memiliki konsentarsi clan

orientasi berbecla, mereka aclalah :

I) Program Stucli Siyasah Syar'iyyah (SS), dan

No.0325/U/1994 Tentang Kurikulum yang belaku umum secara nasional program sarjana ilmu hukum. Harkristuti Harkrisnowo, Selintas Sejarah dan Prospek Pengembagan Pendidikan Tinggi Hukum di Indonesia, (Jakarta, Jumal Jentera, 2003). h.12

7• !bid, h.6

Page 25: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

18

2) Program Studi Pidana Islam (Pl).

Kedua program studi ini mempunyai tujuan untuk menyiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau

professional yang mampu menerapkan, mengembangkan, dan/atau

menciptakan Hukum Islam khususnya bidang tata Negara dan pidana. Juga

megupayakan pengembangan dan penyebaran Hukum Islam khususnya

bidang tata Negara dan pidana serta mengupayakan pengunaanya untuk

meningkatkan taraf kehidupan masyarakat clan memperkaya kebudayaan

nasional. 8

c. Jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukurn

Jurusan ini memiliki tiga program studi yang memiliki konsentarsi clan

orientasi berbeda, mereka aclalah :

I) Program Studi Perbandingan Mazhab Fikih (PMF)

2) Program Studi Perbandingan Hukum (PH), clan

3) Program Studi Perbandingan Mazhab Fikih Khusus (PMFK)

Ketiga program studi ini mempunyai tujuan untuk menyiapkan peserta diclik

menjadi anggota masyarakat yang mcmiliki kemampuan akaclemik clan/atau

professional dalam bidang ilmu Syari'al1 khususnya biclang Perbandingan

Mazhab Fikih, Perbandingan 1-Iukum dan Perbandingan Mazhab Fikih Khusus

8 Jinayah Siyasah, Buku Panduan Akademik Ta/nm Akademik 200512006. (Jakarta, Jinayah Siyasah, 2005). h. I.

Page 26: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

19

sehingga dapat mengembangkan dan menyebarluaskan se1ia mengupayakan

penggunaan dan pelaksanaannya dalam masyarakat.9

d. Jurusan Muamalat

Jurusan ini memiliki dua program studi yang memiliki konsentarsi dan

orientasi berbeda, mereka adalah :

I) Program Studi Perbankan Syari'ah (PS), dan

2) Program Studi Asuransi Syari'ah (AS).

Kedua progran1 studi ini mempw1yai tujuan untuk menyiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau

professional dalam bidang ilmu Syari'ah khususnya bidang Perbankan

Syari'ah dan Asuransi Syari'ah, sehingga dapat mengembangkan dan

menyebarluaskan serta mengupayakan penggunaan dan pelaksanaannya

dalam masyarakat. 10

C. Kurikulum Program Studi SAS, SJS dan PMH

Mulai tahun akademik 2003-2004 di Fakultas Syari'ah dan Hukum

diberlakukan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Muata11 lokal dari KBK ini

meliputi:

I. Landasan kemampuan pengembangan kepribadian

2. Kemampuan penguasaan ilmu ketrampilan

3. Kemampuan mensikapi clan berprilaku dalam berkarya dapat mandiri, dan

9 Buku Pedoman Fakultas Syariah dan Hukum, Op.Cit, h.7-8

'°Ibid, h.9.

Page 27: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

20

4. Dapat hidup be1masyarakat dengan berkerja sama.

Output atau target yang hendak dicapai dengan KBK ini adalah supaya

Mahasiswa atau alwnni memiliki:

I. Kecerdasan intelektual

2. Kematangan proresional

3. Kedalaman spiritual, dan

4. Keluhuran moral

Untuk memenuhi kebutuhan KBK dan target yang hendak dicapai maka

ditetapkan sejumlah mata kuliah yang dikelompokkan menjadi:

I. Mata Kuliah untuk memenuhi kompetensi utama,

2. mata Kuliah untuk memenuhi kompetensi pendukung,

3. Mata Kuliah yang dapat mendukung kompetensi lainnya. 11

Adapun jabaran dan susunan mata kuliah untuk masing-masing program studi

diuaikan sebagai berikut:

A. Jurusau Akhwal Al-Syakhsyiah

1. Program Studi Peradilan Agama

Kompetensi Utama Kompetensi Pcndukng Komnctensi Lain -Nama MK SKS NamaMK SKS Nama MK SKS

Fiqih Mwiakahat 6 Pend. Kewarganegaraan 2 Praktikum (KUA, 0 Qiraat & Ibadat)

Fiqih Mawaris 3 Bhs. Arab I,II,III 6 KKN 4 MM F.Munakahat 3 Bhs Im!!.!ris I, II, III 6 Skri2si 6 Tafsir Ahkam 3 Bhs Indonesia 2 Hadis Ahkam 3 Ulumul Qur' an 3 -

11 Ibid, h.40.

Page 28: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

21

Ilmu Falak I &II 6 Ulumul Hadits 2 Masai! Fiqhiyah 3 Tarikh Tasry' 3 Hukum Perdata 3 Pengantar Studi Islam 3 Islam di Indonesia Peradilan Islam 3 Metode Penelitian 2 1-Iukum Perdata 3 MPH 2 1-Iukum Acara 3 Ilmu Mantiq 2 Peradilan Agama HukumAcara 3 Filsafat Umum 2 Perdata Politik Hukum 3 PII-I/PTHI 3 Islam di Indonesia Hkm Keluarga di 3 Ilmu Perundang- 2 Negara 2 Muslim undangan Kapita Selekta 3 Usu! Fiqh I dan II 6 Masalah akltual dalamHukum Keluarga Praktek Peradilan 3 Qawaid Fiqhiyah 3 Agama Hukum Agraria 3 Fiqih lbadah 3 dan Perwakafan Hukum Perdata 3 Fiqih Siyasah 3 Internasional

Fikih Muamalat 3 Fiqih Jinavat 3 Pengantar Perbandingan 3 Madzhab Filsafat Hukum Islam 3 Sosiologi Hukum 3 Hukum Pidana 3 Hukum Acara Pidana 3 Peradilan TUN 2 Advokasi 2 Praktek 1-Iukum Islam di 3 Indonesia -Hukum Perikatan Islam 3 Bahasa Belanda 3

JumlaI1 60 Jumlah 90 Jumlah 10

2. Program Studi Administrasi Keperdataan Islam

Page 29: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

22

Komnetensi Utama KomJJetensi Pendulm!! KomJJetensi Lain NamaMK SKS NamaMK SKS NamaMK SKS

Fiqih Munakahat 6 Pend. Kewarganegaraan 2 Praktikum (KUA, 0 Qiraat & Ibadat)

Fiqih Mawaris 3 Bhs. Arab I,II,III 6 KKN 4 MM F.Munakahat 3 Bhs Inggris I, II, III 6 Skripsi 6 Tafsir Ahkam 3 Bhs Indonesia 2 HadisAhkam 3 Ulumul Qur'an 3 Ilmu Falak I &II 6 Ulumul Hadits 2 Masai! Fiohiyah 3 Tarikh Tasrv' 3 Hukum Perdata 3 Pengantar Studi Islam 3 Islam di Indonesia Ilmu Manajemen 3 Metode Penelitian 2 I Hukum Perdata 3 MPH 2 HukumAcara 3 Ilmu Mantiq 2 Peradilan Agama HukumAcara 3 Filsafat Umum 2 Perdata Politik Hukum 3 PIH/PTHI 3 Islam di Indonesia Hkm Keluarga di 3 Ilmu Perundang- 2 Negara 2 Muslim undangan Hukurn Agraria 3 Usu! Fiqh I dan II 6 dan Perwakafan -HAN 3 Qawaid Fiohivah 3 Menej Perkawinan 3 Fiqih Ibadah 3 dan Keluarga Mnj. Zakat dan 3 Fiqih Siyasah 3 Wakaf --

Fikih Muan1alat 3 Figih Jina;)'.at 3 Pengantar Perbandingan 3 Madzhab --~-----------~--Filsafat Hukum Islam 0

J

Sosiologi Hukum 3 -Hukum Pidana 3 J--Iukum Acara Pidana 3 -Peradilan TUN 2

-Hukum Perikatan Islam 2 Bahasa Belanda 3

Page 30: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

23

I Jumlah I 66 I Jumlah 84 I Jumlah 10

B. Jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukum

1. Program Studi Perbandingan Madzhab Fiqih

Kompetensi Utama Kompetensi Pcnduknl! Komvetensi Lain NamaMK SKS NamaMK SKS NamaMK SKS

Pengantar 6 Pend. Kewarganegaraan 2 Praktikum (KUA, 0 Prbdgan Mazhab Qiraat & Ibadat) Tafsir Ahkam 3 Bhs. Arab I,Il,11! 6 KKN 4 Hadits Allkam 3 Bhs Inggris I, II, III 6 Skriosi 6 MM Usu! Fiqh I,II 3 Bhs Indonesia 2 MM Q.Fiqhiyah I, 3 Ulumul Qur'an 3 dan II MM Fiqih. Ibadah 6 Ulumul Haclits 2 MM Munakahat 3 Tarikh Tasry' 3 MMMawaris 3 Pengantar Studi Islam 3

Metode Penelitian 2 MPH 2 Ilmu Mantiq 2 --Filsafat U mum 2

·-PIH/PTHI 3 Ilmu Perundang- 2 undangan Usu! Fiqh I clan II 6 Qawaid Fiqhiyah 3 Fiqih Ibadah 3 Fiqih Sivasah 3 Fikih Muamalat 3 Fiqih Jinayat 3 Filsafat Hukum Islam 3 Sosiologi Hukum 3 Hukum Piclana 3 Hukum Acara Pidana 3 Peradilan TUN 2 Advokasi 2 Praktek Hukum Islam di 3 Indonesia Hukum Perikatan Islam 3 Bahasa Belm1da 3

Page 31: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

24

I Jumlah I 60 I Jumlah 90 I Jumlah IO I 2. Program Studi Perbandingan Hukum

Kompetensi Utama Komnetensi Penduknr.; Komnetensi Lain NamaMK SKS NamaMK SKS NamaMK SKS

Pengantar 3 Pend. Kewarganegaraan 2 Praktikum (KUA, 0 Perbadingan Qiraat & Ibadat) Mazhab Perbandingan 9 Bhs. Arab I,II,III 6 KKN 4 Filsafat Hukum Perbandingan 9 Bhs Inggris I, II, III 6 Skripsi 6 Hkm Perdata I, II Perbandingan Hk 4 Bhs Indonesia 2 Agraria I, II Perbandingan 6 Qur'an Hadits 3 HTN I ,II Perbandingan 6 Qawaid Fiqhiyah 3 HAN I, II Perbandingan Hk 4 Tarikh Tasry' 3 Dagang I, II Perbandingan Hk 4 Pengantar Studi Islam 3 Ketatakerj aan I, II Perbandingan Hk 4 Metode Penelitian 2 Internasional I, II Perbandingan Hk 6 MPH 2 Acara Perdata I, II Perbandingan Hk 4 Ilmu Mantiq 2 Acara Pidana I, II Perbandingan Hk 4 Filsafat Umum 2 Acara TUN I, II

PIH 3 Ilmu Perundang- 2 undangan Usu! Fiah I dan II 6 !'THI 3 SP! 3 Filsafat Umum 2 Sosiologi Hukum 3 -· Tafsir Ahkam 3 Hadits Ahkam 3 Fiqih Ibadah 3

Page 32: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

25

Advokasi 2 Masai! Fiqhiyah 3 Sejarah Peradilan Agma 3 HukumPajak 3

Jumlah 72 Jumlah 78 Jumlah 10

C. Jurusan Jinayaf Siyasah

1. Program Studi Siyasah Syar'iyyah

Kompetensi Utama Kompetensi Pendulmg Kompetensi Lain NamaMK SKS NamaMK SKS NamaMK SKS

Ilm u Negara 3 Pend. Kewarganegaraan 2 Praktikum MPPP 4 --Fiqih Siyasah I, II 6 Bhs. Arab I,II,III 6 KKN 4 Hadis Ahkam 3 Bhs Inggris I, II, III 6 Skripsi 6 Tafsir Ahkam 3 Bhs Indonesia 2 Pemikiran 3 Ulumul Qur'an 3 Ketatanegaraan Islam Sistem Ktngaraan di 6 Ulumul Hadits 2 Negara Muslim --HTN 3 Tarikh Tasry' 3 Sistem Ktngaraan di 3 Pengantar Studi Islam 3 Negara Baral -Perbandingan HTN 3 Metode Penelitian 2 Hk Kelembagaan 4 MPH 2 Negara I, II ----------Hk. 0 Ilmu Mantiq 2 .)

Kewarganegaraan danHAM HAN 3 Filsafat Umum 2 Hk Keuangan Ngara 3 PIH/PTHI 3 Peradilan Islam 3 Ilmu Penmdang- 2

undangan Politik Hukum 3 Usu! Fiqh I dan II 6 di Indonesia

-Masai! Fiqhiyah 3 Qawaid Fiohiyah 3 Kpita Selekta 3 Fiqih Ibadah 3 masalah HTN H ukum TUN 3 Fiqih Munakahat 2

Fikih Muamalat 3

Page 33: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

26

Fiq ih Jinayat 3 Pengantar Perbandingan 3 Madzhab Filsafat Hukum Islam 3 Sosiologi Hukum 2 Hukum Pidana 3 Hukum Perdata 3 Hk Acara Perdata/ PA 2 Hk Acara Pidana I TUN 2 Sistem Politik Indonesia 3 Hukum Dinlomasi 2 Peradilan Agama di 3 Indonesia

Jumlah 61 .lumlah 85 .lumlah 14

2. Program Studi Pidana Islam

Komoctcnsi Utama Komoctcnsi Pcndukng Komnetcnsi Lain NamaMK SKS NamaMK SKS NamaMK SKS

F Jinayab I, II, III 9 Pend. Kewarganegaraan 2 Praktikum MPPP 4 Muqoronah Mazhab fi 3 Bhs. Arab I,II,III 6 KKN 4 Fiqh Jinayah Tafsir Ahkam 3 Bhs Irnmris I, II, III 6 Skrinsi 6 Hadis Ahkam 3 Bhs Indonesia 2 Hk. Acara Pidana 3 Ulumul Qur'an 3 Islam Hk.Pidana Islam di 3 Ulumul Hadits 2 Dunia Islam Hk Pidana I, II, III 9 Tarikh Tasry' 3 Tdk Pidana dibidang 3 Pengantar Studi Islam 3 Ketatane!:\araan -Hk Acara Pidana 3 Metode Penelitian 2 Praktek Hk Pidana 3 MPH 2 Kriminologi 3 Ilmu Mantia 2 -Viktimonologi 2 Fiaih Munakahat 2 Perbandingan Hkm 3 PIH/PTHI 3 Pidana KSM Aktual dalan1 3 Ilnrn Perundang- 2 Hukum Pidana undangan Masai! Fiqhiyah 3 Usu! Fiqh I dan IT 6 -------

Qawaid Fiahivah 3

Page 34: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

27

Fiqih Ibadah 3 Hukum Islam di 2 Indonesia Fikih Muamalat 3 Fiqih Jinayat 3 Pengantar Perbandingan 3 Madzhab Filsafat Hukum Islam 3 Sosiologi Hukum 2 Hukum Pidana 3 Hukum Perdata 3 Hk Acara Perdata/ PA 2 Peradilan Islam 2 Hukum Tata Negara 3 Advokasi 2

~.

Peradilan Agama di 3 Indonesia Praktek Hk I slam di Indonesia

Jumlah 59 Jumlah 85 Jumlah 14"

D. Kompetensi dan Gelar Lulusan

Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki

kompetensi sendiri sesuai dengan jurusannya masing-masing. Menurut buku

pedoman Fakultas Syari'ah dan Hukum tahu 2003, sm:jana Syari'ah diharapkan

mampu menjadi panutm1 dalam masyarakat dan dapat memberikan sumbangsih

pemikiran baik dalmn bidm1g hukum !slain maupun Hukum Positif. Kompetensi

lulusan Fakultas Syari'ah dan Hukum adalah sebagai berikut:

a. Kompetensi Profesi pm·a Lulusm1

Lulusan Fakultas Syari'ah dan Hukum dapat berprofesi menjadi:

12 Jinayah Siyasah, Op.Cit, h.

Page 35: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

1) Hakim dan Panitera di pengadilan agama dan pengadilan umwn.

2) Administrator di Kantor Urusan Agama (KUA).

3) Mufti (Ahli fatwa untuk semua urusan syari'ah).

4) Konsultan di lembaga-lembaga keuangan syari'ah

5) Politisi Muslim, dan

6) Ahli Bank dan Asuransi Syari'ah.

b. Alternatif Profesi Lulusan

28

Selain profesi di atas para lulusan Fakultas Syari'ah dan Hukum juga

memiliki profesi lainnya yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan dan

kemampuan akademik para lulusan, seperti:

I) Administrator pada lembaga Syari'ah dan Hukum.

2) Konsultan masalah-masalah syari' ah.

3) Pengacara atau Advokat di Pa dan PN.

4) Politisi Muslim dan Ahli Tata Negara Islam

5) Tenaga ahli clan konsultan di perbankan dan asuransi atau lembaga

keuangan syari 'ah.

c. Indikator kompetensi

Lulusan Fakultas Syari'ah dan l-Iukum memiliki keahlian dalam bidang:

1) 1-lukum Islan1 dan hukum positif.

2) Teori Politik clan Tata Negara Islam

3) Administrasi dan Menejemen perkantoran serta lembaga syari'ah ·

Page 36: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

4) Teori perbankan dan asuransi syari'ah.

d. Tolak Ukur Kompetensi

29

Sa1jana Fakultas Syari'ah dan Hukum selama masa pendidikan hingga

selesai diharapkan mampu memahami berbagai ilmu pengetahuan di

antaranya adalah:

1) Hukum Islam dan hukum positif

2) Masalah-masalah politik dan ketata negaraan Islam dan umum.

3) Masalah administrasi dan manajeme perkantoran

4) Masalah perbankan clan asuransi Islam.

e. Mata Kuliah Utama

Selama mengikuti perkuliahan pacla Fakultas Syari'ah clan Hukum para

lulusan cliberikan mata kuliah utama yaitu berbagai ilmu dalam bidang hukum

Islam clan positif, teori-teori politik dan ketata negaraan Islam dan umum dan

toeri-teori perbankan dan asuransi Islam maupun konvensional.

f. Proses Integrasi Kompetensi Mata Kuliah

Fakultas Syariah dan Hukum menyajikan mata kuliah tentang:

1) Syari'ah, misalnya: Usu! fiqih, Qawaid fiqih, Fiqih lbadat, Fiqih

Munakahat, Fiqih Mawaris, Fiqih Muamalat, Fiqih Jinayat, dan Fiqih

Siyasa11.

2) Hukum Positif, misalnya: Hukum Perdata, Pidana, Dagang, Tata

Negara, Admintrasi Negara, Perburuhan, Perdata lnternasional dll.

Page 37: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

30

3) Hukum Acara: Hukum Acara Perdata, Pidana, Peradilan Agan1a,

Peradilan Militer.

4) Teori dan praktek Politik dan Tata Negara di Negara Muslim dan Non

Muslim se1ia Indonesia.

5) Teori perbankan dan asuransi syari'ah serta konvensional. 13

Gelar Kelulusan

Sebagai fakultas yang memiliki konsentrasi pada dua bidang hukum yaitu

hukum islam dan hukum positif. Fakultas Syari'ah dan Hukum memiliki gelar

kelulusan sm:jana Hukum Islam (SHI). Dengan gelar ini lulusan Fakultas Syari'ah

dm1 Hukum memiliki hak dan kewajibm1 yang smna dengan lulusan Fakultas

Hukum lainnya.

Fakults Syari'ah dan Hukum sebagaimana telah dijelaskan di atas, memiliki

Jurnsm1 Mumnalat yang terdiri dari perbm1kan syari'ah dan asurm1si syari'alJ.

Lulusm1 dari kedua progrmn studi ini tidak menggunakm1 gelar SHi sebagaimana

para lulusm1 lainya dilingkungan Fakultas Syari'ah dan Hukum melainkan

menggunakm1 gelm· Sarjana Ekonomi Islmn(SEi) yang merupakm1 penyesulm1

dengan konsentrasi jurnsm1 tersebut. 14

13 Fakultas Syari'ah dan Hukum, Pedoman Akademik Tahun 200312004, (Jakarta,FSH,2003). h.61.

14 !bid, h. I I.

Page 38: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

BAB III

ADVOKAT MENURUT UNDANG-UNDANG NO 18 TAHUN 2003

A. Pengertian Advokat

Secara historis pemberian jasa hukum oleh advokat di Indonesia berawal dari

kedermawanan elit gereja terhadap pengikutnya. Hal ini berlangsung sejak datang

agama Nasrani ke Indonesia pada tahun 1500 an bersama dengan datangnya

bangsa Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda. 1

Sebagai sebuah koloni, hukum yang secara fomial di berlakukan di Indonesia

sebagian mengadopsi sistem hukum yang diterapkan pemerintah Hindia Belada.

Dari persinggungan antara perangkat hukurn asing yang telah diperkenalkan dan

di perlakukan oleh Belanda dengan tata nilai yang telah hidup di tengah-tengah

rnasyarakat, te1jadi hubungan informal antara hukurn tradisional dan kolonial.

Salah satu rnata rantai praktek pemberian jasa hukum an tar clua hukum itu adalah

Pokrol Bambo (zakwerneme) yang acla di desa-desa clm1 ahli hukum professional

(Advocaat en Procureurs) yang lahir di kota-kota besar pada pelaym1an

aclministrasi Kolonia] di pengadilan-pengadilan pemerintah clan di sekolah-

sekolah hukum. 2

Perkataan advokat yang dikenal clunia luas, semula berasal dari bahasa latin

yaitu advocatus yang megandung arti scorang ahli hukum yang memberikan

1 Todung Mulya Lubis, Bantuan Hukum dan Kemiskinan Strukturai, (Jakarta,LP3ES, 1986). Cet 1.h.4.

2 Binzaid J(adafi, Advokal Indonesia Mencari legetin1asi; Studi Tentang Tanggung Ja1vab Profesi Hukum di Indonesia, (.Jakarta, PSHK, 2001).h.55.

Page 39: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

32

bantuan atau pertolongan dalam soal-soal hukum, atau advocare, yaitu berarti to

defend, to call to one's aid to vouch or warrant. 3

Sedangkan dalam bahasa Inggris, advokat disebut trial lawyer. Secara spesifik

di Amerika dikenal sebagai attorney at law atau di Inggris dikenal sebagai

barrister. Peran yang diberikan oleh penasehat hukmn di Amerika dikenal

sebagai consellor at law atau di Inggris dikenal sebagai solicitor. 4

Dari pengertian di atas menurut penulis, pengerti.an advokat adalah

merupakan profesi yang memberikan jasa hukum kepada masyarakat atau

kliennya baik secara litigasi maupun nonlitigasi dengan mendapatkan atau tidak

mendapatkan honorium ataujee.

Advokat pada dasamya sudah dikenal pada masa kerajaan Romawi dengan

nama advokat gereja (Kerkelfjke advocaten) atau duivel advocaten, yaitu advokat

yang tugasnya memberikan segala macam keberatan-keberatan dan atau nasihat-

nasihat dalan1 suatu upacara pemyataan suci bagi seseorang yang telah meniggal,

sehingga semenjak tahun 1879 di Romawi dikenal pula istilah advocaat-procireur

berasal dari bahasa latin advokat yaitu jJro-cure' yang artinya wakil. Kemudian

penulisannya kedalam bahasa Indonesia lebih tepat dengan istilah advokat.5

3 Lasdin Walas, Cakrawala Advokat Indonesia, (Yogyakarta, Liberty, I 998). Cet ke I .h.2-3

4 Yudha Pandu, Klien dan Penasehat !Jukum Dal am Perspektif Masa Kini, (Jakarta, Abadi Jaya, 200 I ).h.11

5 Lasdin Walas, Op.Cit. h .. 4

Page 40: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

33

Di Negara Belanda diadakan perbedaan antara advokat dengan pengacara.

Hal itu tertuang dalam Kitab Undang-undang Acara Perdata Belanda (Het

Burgerlijik Proces) yang mengenal istilah : "Advocaat en Procureur ''. Advokat

ad al ah seorang pembela, penasehat dan pengacara. Sed angkan procureur atau

pengacara adalah seorang ahli hukum acara (perdata), yang memberikanjasa-jasa

dan mewakili pihak yang berperkara dalam mengajukan perkara di muka

pengadilan. Dalam prakteknya, di negeri Belanda seorang procureur adalah

membantu tugas advokat. Perkara-perkara yang diajuktm kepada hakim oleh

procureur adalah atas nama advokatnya. Tugas pengacara hanyalah terbatas pada

mewakili pihak-pihak yang berperkara di muka hakim, untuk melakukan tindakan

yang formil-formil saja seperti, meminta penundaan sidang.6

Di Indonesia sebagai nama resmi profesi dalam sistem peradilan di Indonesia

pertama-tama ditemukan dalam bab IV Ketentuan Susunan Kehakiman dan

Kebijaksanaan Mengadili (RO). Advokat itu merupakan padanan dari kata

advocaaat (Belanda-pen) yalmi seorang yang telah resmi diangkat untuk

menjalankan profesinya setelal1 memperoleh gelar A1eester in de rechten (Mr). 7

Di dalam praktek hukum sering didengar penyatuan istilah 'Advokat-

Pengacara' yang terpengaruh dengan istilah 'Advocaat-.Procureur ', sehingga

banyak menimbulkan berbagai pengertian. Sementara orang beranggapan ba11wa

6 Wawan Tunggul Alam, Memahami Pro.fesi Hukum, Hakim, .Jaksa, Palisi Notaris, Advokat dan Konsultan Hukum Pasar Modal, (Jakarta, Melina Populer,2004(.h.110-111

Luhut M.P Pangharibuan\ Advokat dan Cole111pt of' Court: Satu Proses di Delvan Kehormatan Profesi, (Jakai1a, Djembatan, 2002). Cet ke 2.h.6

Page 41: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

34

advokat itu sama saja dengan pengacara dan atau sebaliknya. Di dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia yang disusun oleh WJS Poerwadenninata terbitan Balai

Pustaka 1976, disebutka11 bahwa advokat adalah pengacara atau ahli hukum yang

berwenang be1tindak sebagai penasihat atau pembela perkara dalam pengadilan. 8

Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai kedua istilah tersebut, baik

dalam lingkungan praktek peradilan sehari-hari maupnn di kalangan praktisi dan

teoritis hukum, namun secara yuridis formil istilah kata advokat tetap digunakan

tanpa merubah arti dan makna semula yaitu sebagai advokal, begitu pula dengan

kata pengacara. Namw1 dalam praktek dewasa ini ternyata bdum ada istila11 baku

untuk menyebut profesi yang dimaksud. Dalam berbagai ketentuan penmdang­

undangan terdapat inkonsistensi sebutan. Misalnya dalam UU No. 14 Tahun

1970 Tentang Ketetuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, lJU No. 14 Tahun 1985

Tentang Mahkmna11 Agung dan UU No.2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum,

menggunakan istilah Penasihat Hukum.

Kiranya kedua lJndm1g-undang ym1g terakhir merujuk pada yang pertama

ym1g secara konseptual melihat bahwa advokat adalah sebagai 'pihak luar' dalam

sistem peradilan. Pada saat yang sama praktek administratif digunakan secara

berbeda clan inkonsistensi pula. Misalnya, Departemen Kehakiman menggunakan

istilah pengacara dm1 Pengadilan Tinggi menggunakan Advokat I pengacara.

8 Lasdin Wains, Op.Cit. h .. 7

Page 42: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

35

Selanjutnya dalam berbagai kesempatan istilah tersebut digunakan secara

bergantian. 9

Secara tenninologis terdapat beberapa pengertian advokat yang didefinisikan

oleh para ahli hukum, organisasi, peraturan perundang-undangan, antara lain:

"Advokat adalah orang yang mewakili klien untuk melakukan tindakan hukum berdasarkan surat kuasa yang diberikan untuk pembelaan atau penuntutan pada acara persidangan di pengadilan atau beracara di

d ·t ,,Jo penga 1 an

"Advokat ialah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yan§ memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-undang Advokat" 1

"Seorang penasehat hukum adalah seseorang yang memenuhi syarat yang di tentukan oleh atau berdasarkan undang-undang untuk memberikan bantuan hukum "12

"Advokat adalah orang yang berpraktek memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar peradilan yang memenuhi syarat berdasarkan undang-udang yang berlaku, baik sebagai advokat, pengacara, penasehat hukum, pengacara praktek ataupun sebagai konsultan hukum" 13

Advokat secara umum dapat dikatakan sebagai profesi yang memberikan jasa

hukum kepada masyarakat atau kliennya, baik secara litigasi maupun non litigasi

dengan mendapat atau tidak mendapat honorium.

9 Luhut M.P Pangharibuan, Op.Cit. h.7

10 Yudha Pandu, Loe.Cit. h.11

11 Asosiasi Advokat Indonesia (AA!), Anggaran Dasar AA!, h.1

12 Undang-undang No.18 Tahun 2003 Tentang Advokat, (Bandung, Citra Umbara, 2003). 1-1.4

13 KKAI, Kade Etik Advokat Indonesia, disahkan pada tanggal 23 Md 2002. Bab I. Pasal I.

Page 43: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

36

Dengan memperhatikan beberapa kepentingan tersebut di atas berkenaan

dengan fungsi advokat, yaitu tugas yang cliemban oleh advokat sebagai suatu

kewajiban, berarti sesuatu yang wajib dilakukan oleh aclvokat dalam memberikan

jasa hukum kepada masyarakat atau klien. Oleh karena itu, aclvokat clalam

menjalankan tugasnya be1ianggung jawab kepada Negara, masyarakat, pengdilan,

klien clan pihak lainnya.

B. Kedudukan Hukum Advokat.

Sistem penegakan hukum merupkan salah satu tonggak utama dalam suatu

Negara. Dalan1 sistem pembagian kekuasaan, fungsi penegak hukum babkan

ditempatkan sebagai suatu cabang tersendiri, karena sistem inilah yang

berwenang menyelesaikan sengketa antara Negara dengan warga Negara atau

antar warga Negara. Oleh karena itu, ada asumsi umum bahwa guna mencapai

kepastian hukum setiap elemen dalam sistem penegakan hukum juga diatur oleh

Negara.

Sebagaimana yang telah diuraikan pada bah pendahuluan, bahwa advokat juga

merupakan bagian dari penegak hukum. Peranannya dalam membantu

menegakkan hukum, keadilan dan kebenaran, tidak dapat dipungkiri terdapat

kepentingan Negara untuk mengatur profesi advokat guna menjan1in sistem

penegakan hukum yang telah ditetapkan clapat be1jalan clengan baik.

Pemberian jasa hukum yang dilakukan oleh aclvokat kepacla masyarakat atau

klien, sesungguhnya mempunyai lanclasan hukum yang kuat yang bersumber clari

Page 44: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

37

hukum zaman kolonial maupun setelah masa kemerdekaan. 14 Perihal bantuan

hukum termasuki prinsip equality before the law dan access to legal councel,

dalam hukum positif Indonesia telah diatur secara jelas melalui berbagai

peraturan perundang-undangan. 15

Berkaitan dengan pemberian bantuan hukum ini diatur dalam UUD 1945,

misalnya:

Pasal 27 ayat (!),yang berbuyi:

"Segala warga Negara bersamaan kedudukaannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wqjib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecuali"

Pasal 34, yang berbunyi:

"Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara Negara"

Pernyataan di atas jelas bahwa UUD juga menentukan bahwa setiap orang

berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil

se1ia perlakuan yang sama di depan hukum.

Sejalan dengan semakin berkembangnya kebutuhan hukum masyarakat atas

keingianan dari berbagai pihak, kalangan advokat, penegak hukum dan

masyarakat umum terhadap perlunya diterbitkan undang-undang yang mengatur

secara jelas dan tegas tentang advokat dan yang berkenaan dengan hal tersebut.

Seperti yang dinyatakan dalam sw-vey yang dilakukan terhadap 396 advokat di

14 Rahmat Rosyadi dan Sri Hartini, Advokal Dalam Perspekli/ Islam dan Hukum Posil(f, (Jakarta; Ghalia Indonesia, 2003) cet ke I. h.73

15 Frans I-Iendra Winata, Bantuan l-fukun1 Suatu J·!ak Asasi Manusia clan Bukan Be/as Kasihan, (Jakmta, Elex Media Kompatindo, 2000). H.34-35.

Page 45: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

38

lima kota besar di indonesia bahwa sebanyak 99,5 persen advokat menyatakan

perlu dibentuk undang-undang advokat. Komposisi yang sama ditemukan pada

respons msyarakat umum yang berdomisili di kota-kota tersebut, dimana 70,6

persen diantaranya menyatakan perlu keberadaan undang-undang advokat. 16

Mengenai hal tersebut juga tergambar dari bunyi pasal 38 UU No.14 Talmn

1970 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehakiman yang menggantikan UU

No.19 Tahun 1964, pada dasarnya materi yang menyinggung kedudukan clan

peran advokat tidak terlalu berbecla dengan undang-undang kekuasaan kehakiman

sebelumnya. Namun undang-undang ini dibuat clengan menggunakan pendekatan

barn terhaclap prinsip-prinsip peradilan modern seperti dimulai penghargaan akan

independensi dan imparsialitas lembaga peradilan serta prinsip jamian hak asasi

manusia dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman.

Hingga dirubah lagi menjadi UU No.35 Tahun 1999, pasal tersebut memberi

perintah tentang pengaturan Iebih Ianjut terhadap ketentuan bantuan hukum

kedalam suatu undang-undang tersendiri. Karena inilah yang melatar belakangi

upaya para advokat Indonesia untuk mempeijuangkan undang-undang tersencliri

yang mengatur tentang fungsi bantuan hukum yaitu RUU tentang advokat. 17

Selain itu, RUU advokat dilandasi oleh peraturan penmclang-undangan lain

yang berkaitan antara yang satu dengan lainnya sebagai suatn sistem hukum yang

16 Binzaid Kadafi (ed), Advokat Indonesia Mencari Legetimasi; Studi Tentang Tanggung Jawab Pro(esi Hukum di Indonesia, (Jakarta, PSHK, 2001). Cet kc 3, h.93-95.

17 Ibid, h.82.

Page 46: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

39

saling memperkuat. Beberapa peraturan dan perundang-undangan yang terkait

adalah sebagai berikut: 18

I. Pasal 5 ayat (1) dan pasal 20 ayat (2) UUD 1945.

2. UU No.I/Drt Tahun 1951 Tentang Tindakan untuk menyelenggarakan

susunan, kekuasaan dan acara pengadilan sipil (Reglement Bumi Putra yang

diperbaharui I HIR), (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 9)

3. UU No.8 TaJmn 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (LN Talllm 1981 No.76

TambaJian LN No.3209)

4. UU No.14 TaJmn 1985 Tentang MaJ1kamah Agung (LN No 73 Tahun 1985,

Tambahan LN No.3316)

5. UU No.2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum (LN Tahun 1986 No.2

TambaJian LN No.3327)

6. UU No.4 Tahun 1998 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-undang Tentang Kepailitan Menjadi Undang-undang (LN Tahun

1998 No. 135, Tan1bahan LN No.3778)

7. UU No.30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase (LN Tahun 1999 No.138,

Tambalian LN No.3827)

Kendati keberadaan dan fw1gsi advokat sudah berkembang sebagaimana

dikemukakan, peraturan perundang-undangan yang diatur institusi advokat

sampai saat dibentuk UU Advokat, masih ditemukan dalam Reglement op de

Rechterl/jike Organiatie en het Beleid der Justice in Indonesia atau RO

18 Rahmat Rosyadi dan Sri Hartini, Loe. Cit, h.117.

Page 47: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

40

(Staatsblad 1847:23 jo Stb 1848:57), pasal 165 -192 dengan segala perubahan dan

penambahan, Bepaligen Betrejfende het Kostuum der Rechterlijike Ambtenar

Hoofd in Advokaten, procureur en Deuwaarders (Stb.1848:8), Bevoegdheid

Departemen Hoofd in Burgelijike Zaken van Land (Stb. 1910:446 jo Stb

1922:522), dan Vertegenwoordingging van de land in rechten

(K.B.S.1922:522). 19

Kemudian dengan disahkannya UU No 18 Tahun 2003 Tentang Advokat

melalui Lembaran Negara RI No 49 Tahun 2003, maka terwujud sudah keinginan

banyak kala11gan terhadap satu-satunya landasan yuridis bagi aktivitas advokasi.

Dengan kelahiran u11dang-undang tersebut diyakini bahwa para advokat aka11

berperan sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam memberikan bantuan hukum

atau jasa hukum kepada masyarakat atau klien.

Dengan di dasari peraturan perundang-undangan di atas bagi mereka yang

melakukan malpraktek dalam arti melakukan peran menyimpang dari tugas clan

fungsinya, maka dapat dikenakan sanksi yuridis berdasarkan w1da11g-undang

tersebut. Adapun sangsi administratif dari oganisasi berdasarkan pada Kade Etik

clan sumpah jabatan yang diucapkan.

Dalam UU No 18 Tahun 2003 Tentang Advokat diatur secara konferhensif

berbagai ketentuan penting yang melingkupi profesi advokat dengan tetap

mempertahankan prinsip kebebasan clan kemandirian advokat, seperti dalam

19 Ropuan Rambe, Teknik Praktek Advokat, (Jakarta, Grasindo,200 I). h.33

Page 48: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

41

pengangkatan, pengawasan dan penindakan serta ketentuan bagi pengembangan

organisasi advokat yang kuat dimasa mendatang.

Disan1ping itu diatur pula berbagai prinsip dalam menyelenggarakan tugas

profesi advokat, kbususnya dalam peranannya menegakkan keadilan dan

terwujudnya prinsip-prinsip Negara hukum pada umumnya.20

C. Syarat-syarat Menjadi Aclvokat

Seseorang yang akan mejadi advokat harus mempersiapkan diri dengan segala

kemampuan, terutanm yang berkaitan dengan pengetalrnan lrnkum, baik hukum

formil maupun materil.21 Menumt Ropuan Rambe, seorang advokat harus selalu

fleksibel, kreatif dan mempunyai kualifikasi serta karakter pribadi yang

substantif, antara lain ia hams mempunyai dosis .fighting spirit yang cukup,

karena tanpa itu, maka sulit seorru1g advokat dapat beke1:ja secara maksimal.22

Supaya terpenuhi persyaratru1 kualifikasi dan indefendensi bagi advokat, maka

proses pengangkatannya hams selektif melalui tes pengetahuan hukum dan tes

kepribadiru1 yang diatur oleh undru1g-undang. Pada saat ini untuk pengru1gkatan

advokat tela11 diatur melalui UU No 18 Tahun 2003 Tentru1g Advokat, yang

dijelaskan pada pasal-pasal sebagai berikut:

Pasal 2, berbw1yi :

20 Agustin Teras Narang, Proses Pembahasan UU Advokat di Pariemen, (Jakmia, Yayasan Pancur Siwah, 2003). Cet ke I. h.18 I.

21 Ibid, h.81 22 Ropuan Rambe, Op.Cit, h.34

Page 49: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

42

a. Yang dapat diangkat sebagai advokat adalah sarjana yang berlatar be/akang pendidikan tinggi hukum dan setelah mengikuti pendidikan khusus profesi advokat yang dilaksanakan oleh organisasi advokat.

b. Pengangkatan advokat dilakukan oleh organisasi advokat. c. Salinan surat keputusan pengangkatan advokat sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) disampaikan kepada Mahkamah Agung dan Menteri Kehakiman.

Ketentuan ini dimaksudkan agar para advokat dalam menjalankan prakteknya

selalu dapat dipantau oleh Mahkamah Agung, selain oleh organisasi advokat itu

sendiri. Disamping itu secara administratif keberadaan advokat juga perlu di data

baik mengenai tempat prakteknya maupun jumlah advokat yang berpraktek.

Penman clan keterlibatan organisasi di sini adalah bahwa se:orang calon advokat

harus mengikuti l\iian Kode Etik yang diselenggarakan oleh asosiasi atau

organisasi dimana ia nanti mencatatkan diri sebagai anggota. Walaupun

pendaftaran untuk mengikuti u31ru1 Kode Etik dilakukan oleh masing-masing

asosias1 atau orgru1isasi advokat, tetapi senng pelaksanaan ujian Kode Etik

tersebut dilakukan secara serentak clan bersama-sama antara asosiasi atau

orgru1isasi advokat yang ada.

Pasal 3 berbunyi:

a. Untuk dapat diangkat menjadi advokat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Warga Negara Republik Indonesia 2) Bertempat tinggal di Indonesia 3) Tidak bersetatus sebagai pegawai negeri atau pejabat Negara 4) Berusia sekurang-kurangnya 25 tahun 5) Berijasah sarjana yang berlatar belakang pendl'dikan tinggi hukum

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) 6) Lulus ujian yang diadakan oleh organisasi advokat

Page 50: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

43

7) Magang sekurang-kurangnya 2 tahun terus menerus pada kantor advokat

8) Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih

9) Berprilaku baik, jujur, bertanggug jawab, adil dan mempunyai integritas yang tinggi.

b. Advokat yang telah diangkat berdasarkan persyaratan sebagai mana dimakmd pada ayat (1) dapat menjalankan praktiknya dengan menghususkan diri pada bidang tertentu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.

Ketentuan ini memberikan kesempatan kepada advokat untuk mengembagkan

professional di bidang hukum dan ilmu tertentu misalnya pasar modal, hak atas

kekayaan intelektual (HAIG), perbankan dan lain-lain.

D. Hak dan Kewa.iiban Advokat Dalam Sistem Peradilan Indonesia.

Hak dan kewajiban advokat secara umum telah diatur dalam ketentuan pasal

14 hingga pasal 20 Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat.

Adapun secara gamblang clapat clijelaskan clalam poin-poin di bawab ini:

I. Hak Advokat dalam Sistem Peradilan di Indonesia.

a. Menclampingi klien selama proses penyelidikan dan penyiclikan.

1-Iak tersebut timbul clari pengakuan akan perlindungan hak-hak tersangka atau

terdakwa dalam perkara pidana. Setiap warga negara membutuhkan bantuan

profesi hukum guna mendapatkan peraclilan yang wajar dalam menghaclapi

tuduhan !criminal yang seringkali melibatkan usaha paksa dari alat-alat Negara

yang berwenang memprosesnya secara hukum. Penm advokat aclalah

memastikan ticlak adanya penyalahgunaan wewenang tersebut.

b. Maju di muka pengadilan.

Page 51: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

44

Hanya fungsi mewakili orang-orang yang mencari keadilan hukum di depan

peradilan yang merupakan fungsi khas para lawyer. Kesimpulan ini didapat atas

perkembangan para advokat yang menurut Daryl Koehn bernilai sedikit lebih

dari pada konselor (konsultasi), negosiator atau ahli prumus dokumen.23

c. I-Iak atas kebebasan dan perlindungan dalam menjalankan fungsinya.

Seorang advokat dalam menjalankan tugasnya harus memiliki kebebasan dan

tidak ada intervensi dari pihak manapun. Salah satu kasus yang pernah

mengenmka adalah kasus penangkapan pembela umum Dadang Tri Sasongko

pada tahun I 992 atas tuduhan subversif karena membela warga desa Singasari

Kabupaten Gresik.24 Kasus tersebut menunjukan pentingnya kebebasan dan

perlindungan dalam mejalankan tugas mendampingi klien.:!s

d.Ikut menentukan kebijakan dalam sistem peradilan.

h.56.

Ada dua dasar pokok yang mendasari hak advokat untuk ikut menentukm1

kebijakan dalam sistem peradilan yaitu:

l) Aclvokat merupakan bagian integral dalam sistem peradilan.

2) Karena advokat dalam menjalankan fungsinya berkewajiban untuk

mengupayakan peradilan yang adil dan benar (fair trial) bagi kliennya,

23 Daryl Koehn, Landasan Etika Profesi, (Yogyakarta, Kanisius, 20000. h.37

2'1 Prans 1-lendra Winata, A clvokat Indonesia, (Jakarta, Pusaka Sinar I-Iarapan, 1995) cet ke I,

25 Hal ini sejalan dcngan apa yang tertuang pasal 14 dan 15 lJU No 18 Tahun 2003.

Page 52: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

45

maka ia harus memiliki hak pula untuk memastikan bahwa sistem

peradilan seoptimal mungkin menyerap prinsip.fair trial.

e. Mengawasi proses peradila11 dan aparat penegak hukum.

Advokat harus memastikan bahwa proses peradilan dan aparat penegak hukum

yang dihadapinya selalu menjunjung tinggi prinsip fair trial, termasuk dalam

lingkup ini adalah hak menolak hakim untuk menangani perkara.

f. Hak mendapatkan infonnasi dan layanan administrasi.

Untuk mewakili klien dalam suatu perkara perlu diakui hak advokat terhadap

informasi dan layanan administrasi yudisial. Sulit atau bahkan musta11il bagi

advokat untuk mewakili klienya secara maksimal, apabila al<ses informasi

tertutup atau apabila layanan administarsi yudisial diberikan secara

diskriminati f.26

g. Menjalankan fungsi arbitrase dan mediasi.

Advokat mempunyai tanggung jawab profesi untuk memastikan bahwa

kliennya mendapatkan keadilan dalam suatu perkara dan pencapaian keadilan

ini tidak harus melalui proses peradilan semata. Pihak-pihak yang berperkara

dapat bersepakat untuk melakukan pembicaraan sebelum atau pada saat proses

peradilan dilangsungkan dan pembicaraan ini dapat dilahirkan kesepakatan

yang dipandang adil bagi semua pihalc

i. Hak atas rahasia jabatan.

26 Hak ini sejalan dengan apa yang diatur dalam kctentuan pasal 17 UU No.18 Tahun 2003

Page 53: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

46

Hak atas rahasia jabatan penting untuk dikenali karena advokat juga dibebani

kewajiban untuk menjaga kerahasiaan dalam hubungannya dengan klien. Hal

ini merupakan bagian dari tugas advokat untuk menjaga kepercayaan profesinya

terhadap masyarakat. 27

2. Kcwajiban Advokat Dalam Sistcm Peradilan Indonesirn.

a. Memenuhi kualifikasi.

Salah satu kewajiban advokat sebagai pemberi bantuan hukum di lingkungan

peradilan adalah pemenuhan kualifikasi clasar, agar dapat berinteraksi secara

fungsional dengan pelaku peraclilan lainnya, dan menjarnin terselenggaranya

proses peradilan yang mengedepankan prinsip sederhana, murah clan cepat.

Tanpa adanya standar kualifikasi clapat te1:jadi dimana advokat yang berbicara

di pengadilan tidak memiliki pengetahuan yang cukup me:ngenai hukum acara

dan substansi hukum atas kasus yang clisiclangkan, sehingga te1jadi kekacauan

dalam peradilan kasus tersebut.28

b. Menghormati institusi dan proses peradilan.

Kewajiban lain yang mempunyai titik persinggungan dengan Negara adalah

meghormati institusi dan proses peradilan. Lembaga peradilan membutuhkan

kewibawaan yang tinggi agar perintah-perintah atau putusan-putusannya dapat

dihormati atau lebih mengikat. Advokat sebagai salah satu elemen peradilan

27 Hak ini sejalan dengan apa yang diatur dalam ketentuan pasal 19 UU No.18 Tahun 2003

28 Binzaid Kadafi (ed), Advokat Indonesia A1/encari Legelilnasi; Studi Tenlang Tanggung .Jmvah Profesi Hukum di Indonesia, (.Jakarta, PSI IK, 200 I). Cct kc 3, h. 95.

Page 54: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

47

dalam konteks integrated judiciary system, hams ikut menjaga kewibawaan

terse but.

c. Mentaati Ketentuan Hukum Acara.

Pedoman nonnatif yang hams selalu dipegang advokat dalam menjalankan

profesinya, terutama dibidang litigasi adalah hukum acarn, sebagai perangkat

hukum yang mengatur pelaksanaan fungsi setiap elemen peradilan agar

ketentuan lrnkum material dapat ditegakkan. Ketaatan pada hukum acara

berdampak luas bagi proses peradilan dan bisa mendatangkan konsekwensi

yuridis bagi pihak-pihak yang terkait dalam jalannya peradilan. Pelanggaran

hukum acara juga potensial mengganggu prinsip peradilan yang sederhana,

murah dan cepat.

Page 55: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

BAB IV

TANTANGAN SARJANA HUKUM ISLAM (SHI) MENJADI ADVOKAT

PASCA UNDANG-UNDANG NO 18 TAHUN 2003

A. Profesi Advokat di Indonesia.

Sistem penegakan hukum merupakan salah satu tonggak utama dalan1 Negara.

Dalam sistem pembagian kekuasaan fungsi penegak hukum bahkan di tempatkan

sebagai satu cabang tersendiri karena sistem inilah yang berwenang

menyelesaikan segketa antara Negara dan warga Negara atau antar warga Negara.

Oleh karena itu ada asumsi umum bahwa guna mencapai kepastian hukum setiap

elemen dalam sistem penegakan hukum juga diatur oleh Negara.

Secara historis peran pemberian jasa hukum oleh advokat di Indonesia

climulai sejak masa penjajahan Belancla, setelah pecahnya pt;rang Napoleon pada

permulaan abacl XIX. Dimana sebagai sebuah Negara koloni, sistem hukum yang

secara formal cliberlakukan di Indonesia sebagian mengadopsi sistem hukum

yang clitetapkn pemerintah Belanda. Sementara masyarakat Indonesia sebelumnya

telah lebih dahulu memiliki seperangkat ketentuan hukum trnclisional yang relatif

berkembang clan clijaclikan patokan clalam membangun sistem sosial, termasuk

untuk menenggahi berbagai persoalan atau sengketa yang muncul pada sistem dan

interaksi sosial tersebut.

Persinggungan antara perangkat hukum asmg yang diperkenalkan clan

cliberlakukan oleh Belancla clengan tata nilai yang telah hidup di tengah-tengah

Page 56: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

49

masyarakat menimbulkan hubungan informal antara tata tertib hukum tradisional

dan kolonial. Salah satu mata ratai antara dua dunia hukum itu adalah Pokrol

Bambu di desa-desa dan ahli hukum professional yang lahir di kota-kota besar,

tepatnya pada pelayanan administrasi kolonial di pengadilan-pengadilan

pemerintah dan sekolah-sekolah hukum. 1

Untuk menertibkan profesi baru ini pada tahun 1848 dikeluarkan aturan

tentang susunan kehakiman dan kebijakan mengaclili (Reglemen op de

Rechterlijke Organisatie en bet Bekeid der Justitie) yang lazim disingkat dengan

RO. Namun dengan politik diskriminasi yang mewarnai penerapan hukum di

Hindia Belanda, RO hanya cliperuntukkan bagi warga Negara Hindia Belanda

yang merupakan sm:jana hukum lulusan universitas di Belanda atau lulusan

Sekolah Tinggi Hukum .Jakarta. Ketentuan RO diterapkan hanya pada advokat

yang menanggani perkara yang melibatkan orang-orang Eropa pacla peradilm1

Raad van Justitie. Sedangkan peraturan bagi Pokrol Bambu yang muncul

dikalangan pribumi, diatur tersendiri jauh kemudian hari dalam staatsblaad l 927-

496 tentang Peraturm1 bantuan clan perwakilan pihak clalam perkara perclata di

Pengadilan Negeri.2

1 Daniel S Lev, Huk1nn dan Politik di Indonesia; Keshuunbungn dan Perubhan, (Jakarta, LP3ES, 1990). H.325.

2 Adnan Buyung Nasution, Banluan flukum di Indonesia. (Jakarta, LP3ES, 1982) Cet kc 1. h.23.

Page 57: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

50

Apabila advokat dalam RO harus merupakan sarjana hukum (masterin de

Rechten) yang berada dalam pengawasan hakim Raad van .Justitie dengan

tambalmn dua advokat yang ditunjuk, maka kedudukan Pokrol Bambu yang

dapat mewakili dan membela dalam perkara sipil di pengadilan landraad

berdasarkan Stbl.1927-496 dapat diisi oleh siapa saja, tidak perlu sa~jana hukum,

dan diawasi sepenulmya oleh pengadilan.3

Aturan dalam RO yang diskriminatif tersebut, ternyata setelah zaman

kemerdekaa RI masih banyak dijadikan acuan oleh lembaga peradilan untuk

menetapkan kebijakan terhadap advokat lndoesia. Misalnya kebijakan

pengawasan oleh pengadilan dibuat mirip dengan materi pengaturan RO. Bahkan

sumpah profesi Advokat yang pemah dikenal juga sepenuhnya diambil dari

materi sumpah dalam R0.4

Peraturan yang diskriminatif dalam advokat juga dialami para pengacara

Syari'ah yaitu para pengacara yang memiliki latar pendidikan Fakultas Syari'ah

atau Perguruan Tinggi Islam baik yang negeri maupun yang swasta. Diskrirninasi

tersebut bahkan dilegalkan lewat SEMA No. I Tahun 1998 tentang Mekanisme

proses seleksi atau ujian untuk rnenjadi advokat.

SEMA ini mengatur standar persyaratan keluJusan ujian baik bagi pemohon

lulusan fakultas hukum maupun lulusan Fakultas Syari'ah. Keduannya terlebih

3 Binzaid Kadafi (ed), Advokat Indonesia ;\4encari Legetirnasi; Studi Tentang Tanggung Jmvab Profesi Hukum di Indonesia, (Jakarta, PSHK, 2001). Cet ke 3, h.40 .

. , Ibid

Page 58: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

51

dahulu harus mengatasi sembilan mata kuliah ujian yang sama, bila lulus bagi

yang berijazah fakultas hukum boleh menjadi advokat disemua lingkungan

peradilan, akan tetapi bagi yang lulus dengan ijazah fakultas Syari'ah hanya bisa

menjadi advokat sebatas lingkungan peradilan agama saja. 5

Diskriminasi ini sebenarnya tidak bisa diterima, dengan alasan apapun.

Bagaimana mungkin hanya karena calon advokat adalah seorang saijana syari'ah

maka ia hanya diperkenankan beracara di peradilan agama saja. Sementara para

sarjana hukum umum dapat beracara di semua lingkungan peradilan termasuk

peradilan agama. Padahal saat seleksi-sebagaimana diatur dalam SEMA No.18

Tahun 1998 tersebut-tidak terdapat perbedaan materi ujian terhadap mereka

yang notabenya sarjana hukum biasa dengan mereks yang smjana syari'ah.

Tidak adanya pengakuan kesetaraan antara advokat yang bergelar sarjana

hukum (SH) dengan pengacara yang bergelar smjana syari'ah (Drs./S.Ag/Sl-11)

menurut penelitian yang dilakukan oleh .Teena] Aripin dan Azharuclclin Latif

tentang Eksistensi Asosiasi Pengacara Syari'ah Indonesia (APSJ) clan Advokat

Syari'ah clalam Panclangan Masyarakat DK! Jakarta, pacla tahun 2004 yang lalu

cliantaranya clilatar belakangi oleh :

Aclanya keraguan para pengarnbil kebijakan di pemerintah RI terhaclap

kemampuan sariana syari'ah clalam pcnguasaan hukum positif selain hukum

Islam. Keraguan ini lcrulama karcna bclum 111cmadai11nya kurikulum fokultns

5 M Nuzul, Syari 'ah dan Pendidikan di Indonesia "Geliat Sang Saudara Tua", Jurnal Jentera edisi khusus 2003. h.83.

Page 59: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

52

syari'ah dalam menampung materi-materi lmkum positif baik hukum material

maupun hukum acara yang digunakan di semua lingkungan peradilan. 6

Di tengah keraguan banyak kalangan terhaclap kualitas aclvokat lulusan

fakultas syari'ah, lahirlah sebuah Unclang-unclang yang memberikan payung

hokum bagi para sarjana syari'ah untuk beracara ticlak lagi terbatas pacla

lingkungan Perclilan Agama tapi clisemua lingkungan perad.ilan. Lahirnya UU No

18 Tahun 2003 Tentang aclvokat ini bisa jacli langkah awal proses menipiskan

jurang cliskriminasi terhaclap para lulusan smjana syari'ah, seperti yang selama ini

terjacli.

B. Tantangan Sarjana Hukum Islam (SHI) Menjadi Advokat.

Mengingat akhirnya lulusan fakultas syari'ah boleh menjacli aclvokat melalui

clisahkmmya UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Aclvokat, maka yang perlu clipirkan

sekarang aclalah langkah atau upaya-upaya apa yang harus diadakan dalam rangka

penyesuaian atau penyeimbangan antara realita stanclar akademis clengan

wewenang yang telah diberikan oleh Unclang-undang.

a. Tantangan dari Scgi Internal.

Sebagaimana sempat disinggung di atas, bahwa ha! yang paling krusial pasca

clisahkannya UU No 18 Tahun 2003 bagi pendiclikan syari'ah secara umum

aclalah bm1yaknya komplain tentang kualitas sarjana fakultas syari'ah yang ticlak

(i Jaenal Aripin dan Azharuddin Latif, laporan Penelitian tentang Eksistensi Asosiasi Pengacara Syari'ah Indonesia (APS!) dan Advokat Syari'ah dalam Pandangan Masyarakat DK! Jakarta. Kei:jasama FSH U!N Jakarta dan DEPAG, Tahun 2004. h.13.

Page 60: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

53

siap pakai.7 Sorotan terbesar adalah karena minimnya kualitas sai:jana syari'ah

dalam penguasaan hukum positifbaik yang formil maupun materil. Jadi tantangan

terbesar bagi kita adalah bagaimana kemudian fakultas syari'ah melakukan

pembenahan atau pembaharuan sistem kurikulum pendidikannya.

Pasca disahkannya UU tentang advokat, tantangan tersebut sepertinya dijawab

oleh fakultas syari'ah dan hukum dengan melakukan banyak pembenahan. Salah

satu pembenahan yang paling urgen adalah dilakukannya pembenahan sistem

kurikulum fakultas syari'ah dan hukum. Jika kita perhatikan secara seksama kita

akan menangkap perubahan tersebut, sebelum disahkannya UU Advokat, materi

mata kuliah di fakultas syari'ah muntlak di dominasi oleh mata pelajaran yang

terkait dengan hukum Islam-kalau pun acla mata kuliah hukum positif

prosentasinya tidak lebih dari I 0 persen.

Tapi pemai1clangan seperti di atas ticlak kitajurnpai lagi saat ini. Materi-materi

hukum positif kini mulai menclapat tempat, porsi hukum positif clalam

kurikulum fakultas syari'ah clan hukum secara urnurn sudah terlihat porposional.

7 Hal ini tergambar jelas pada laporan penelitian Jaenal Aripin dan Azharuddin Latif tentang Eksistensi Asosiasi Pengacara Syari'ah Indonesia (APSI) dan Advokat Syari'ah dalam Pandangan Masyarakat DK! Jakarta tahun 2004. Penelitian ini menggunakan sample para penegak hukum seperti Hakin1, Jaksa, Palisi, Advokat. Dari penelitian terscbut terga1nbar bahwa penguasaan hokun1 111ateriil para advokat syari'ah yang tidak terlalu bagus (30%), sementara penguasaan hokum formil bahkan Jebih rendah sebesar 21 %. Satu ha! yang positif clari penelitian tersebut adalah tingginya kualitas n1oral para advokal syari'ah. Ibid, h. 55.

Page 61: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

54

Kuota materi hukum positif di kurikulum tahun 2003 telah mencapai angka 40

persen dari seluruh mata kulia11 yang ada. 8

Namun banyak ha! yang perlu dicatat dalam proses pembenahan kurikulum

baru tersebut. Yang menjadi problema turunan dari proses pembena11an

kurikulum adalah: Pertama, munculnya mata kuliah serupa tapi tak sama. Di

jurusan SJS misalnya, mata kuliah Tafsir Ahkam denga Hadist ahkam meski jelas

berbeda namun dalam praktek silabusnya hampir bisa dikatakan tidak ada

bedanya. Hal serupa menimpa mata kulialJ Hukum Islam di Indonesia dengan

Praktek Hukum Islam di Indonesia, HTN dengan Perbandingan HTN serta

banyak mata kuliah lain.

Kedua, tidak sistematisnya penawaran mata kuliah hukum positif. Dibeberapa

jurusan kita temui disodori materi Hukum Acara Perdata I TUN padahal belum

mendapat mata kulia11 tentang hukum perdata.

Ketiga, Sebagai fakultas yang juga mengadopsi sistem pendidikan campuran

sebagaimana dianut dibanyak fakultas hukum di Indonesia yaitu pendidikan

hukum akademis dan pendidikan profesi.9 Peran sebagai pendidikan profesi tidak

8 Kendati demikian jika dibanding dengan materi hukum positifyang diajarkan oleh fakultas hukum diperguruan tinggi umum-UI misalnya-tentu porsi hukum positif di fakultas syari'ah memang terlihat sangat keeil. Namun satu hal yang menurut penulis eatat adalah bahwa porsi hokum positif cukup proporsional bagi fakultas syari'ah, nan1un harus dilakukan pen1baharuan lagi terhadap kurikulum berhubung masih banyaknya mata kuliah-matakuliah yang tidak terlalu penting untuk dig anti dan 1ne1nasukkan n1ateri hokum~ln1kun1 positif.

9 Siste1n pendidikan akaden1is adalah pendidikan yang rnengajarkan tentang apa yang dimaksud dengan hukum, apa saja eabang ilmu hukum atau dengan kata Jain lebih bersifat teoritis yang tidak bisa begitu saja diterapkan. Adapun sistem pendidikn profesi adalah sistem pendidikan yang 1ne1nbantu para peserta untuk 1ne111iliki keahlian dala1n penerapan hukun1 atau dengan kata lain

Page 62: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

55

sepenuhnya dimainkan oleh fakultas syari'ah dan hukum. Materi Pendidikan dan

pelatihan kemahiran hukum yang diberikan pada semester akhir sebagaimana

tertuang dalam kegiatan praktikum baik di KUA, Pengadilan maupun di lembaga

legislatif, tidak diolah secara maksimal clan terkesan apa adanya dan cenderung

diabaikan.

Hal ini terlihat dari proses pembekalan, praktek clan eva.luasi yang tidak sesuai

dengan petunjuk teknis penyelenggaraan praktikum. Pembekalan yang

seyogyanya dapat memberi bekal kepada para mahasiswa untuk kesiapan

dilapangan, dilaksanakan dengan apa adanya tanpa rnenejernen yang apik. Waiau

Praktikurn yang seharusnya dijadwalkan satu semester, dalam prakteknya dapat

dipersingkat dalam hitungan jam saja. Secara umum pembekalan dapat dinilai

hanya sebagai sebuah seremonial belaka. Disinilah posisi laboratorium hukum

fakultas syari 'ah clan hukum sebagai wadah para mahasiswa menempa skill

hukumnya sebelum turun ke masyarakat palut dipertanyakan.

Posisi penting kurikulum terhadap penunjang kualitas para lulusan akhirnya

bukanlah harga mati yang dapat menentukan kualitas para lulusan perguruan

tinggi. Kualitas lulusan sai:jana hukum juga dipengaruhi oleh sektor-sektor lain

dalam sistem pendidikan, seperti metode pengajaran, tenaga pengajar yang handal

Jebih bersifat praksis. Kedua sistem ini di kawasan Eropa dan Amerika dipisahkan, scmentara di banyak negara Asia sistem ini digabungkan-terrnasuk di Indonesia. Penggabungan ini bisa jadi tidak ter\alu bagus karena akan 1nemecah konsentrasi para peserta didik dan beri1nbas tidak n1atangnya ihnu yang dikuasai baik yang toritis niaupun yang praktisnya. Hik1nahanto Ju\vono, !vfen1ikirkan Ke111bali Sisten1 Pendidikan /-!11kun1 di Indonesia, (Jakarta, .lurnal Jentera1 2003). h.88.

Page 63: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

56

baik dalam memberikan meteri maupun metode, ketersediaan perpustakaan, dan

laboratorium.

b. Tantangan dan Peluang dari Scgi Ekstcrnal.

Dari segi eksternal tidak sedikit tantangm1 yang harus dihadapi oleh para

advokat lulusan fakultas syari'ah, kendati juga terbuka lebar pelumig yang harus

dimainkan oleh para advokat syari'ah. Diantara tantangan dan peluang itu aclalah:

Muara terbesar dari tantangan yang harus segera di haclapi oleh para advokat

syari'ah adalah masih kuatnya setigma negatif tentang kualitas penguasaan

hukum positif baik materil maupun formil para advokat syari'ah dikalangan

praktisi hukum. Ditambah lagi belum tersosialisasinya secara maksimal Asosiasi

Pengacara Sym·i'ah sebagai wadah bersatu clan berkiprahnya para advokat

syari'ah. Sehingga berdasar penelitian Jaenal Aripin clan Azharuddin menyebut

tidak ada satu responden pun yang merasakan peran dan kiprah yang dilakukan

asosiasi maupun pengacara syari'ah. 10

Masih kentalnya suasm1a clan sikap diskriminasi terhadap sarjana fakultas

syari'ah. Tidak adanya pengakuan kcsetaraan di atas juga diduga karena adanya

unsur politis yang telah ada seiring tcrjadinya proses perkembangan

institusionalisasi (pelembagaan) hukum Islam menjadi hukum positif, misalnya

ketika pembahasan RUU Perkawinan clan RUU Peradilan 11.gama. Bahkan sejak

zaman penjajahan pun telah terjadi upaya-upaya memarjinalisasi hukum Islam

dalmn sistem hukum nasional yang dilakukan oleh Belanda atas saran pma

JO Jaenal Aripin clan Azharuddin Latif, Loe.Cit, h.48.

Page 64: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

57

smjana-smjana Belanda sepe1ii Snouck Hugronje, Van Valenhoven dan Terr Har.

Khusus pada era kemerdekaan, argumentsi yang sering mereka kemukakan adalah

bahwa RUU yang terkait dengan Hukum Islam di atas ticlak sesuai dengan clasar

pancasila, dan akan berupaya menghidupkan kembali piagam Jakarta. Bahkan acla

yang mengatakan ini sebagai upaya pendirian negara Islam Indonesia. Alasan

yang sama juga mereka kemukakn ketika acla upaya penyetaraan atau

pensejajaran advokat yang bergelar smjana hukum clengan E:mjana syari'ah.

Peluang terbesar bagi para smjana syar'iah aclalah pengakuan umum di

rnasyarakat tentang tingginya integritas moral para sm:jana syari'ah. Ini

merupakan modal utama bagi smjana syari' ah untuk te1jun ke clunia hukum yang

tengah babak-belur oleh praktek-praktek tak terpuji yang dilakukan oleh para

penegak hukum sendiri. Praktek korupsi clan mafia peraclilan menjacli panorama

rirnba hukum kita.

Peluang kedua adalah dengan telah terbentuknya Asosiasi Pengacara Syari'ah

Indonesia (APSI) pacla tahun 2002 lalu. Organisasi ini memiliki mii penting bagi

pengembangan kualitas para smjana syari'ah. Di tempal inilah para smjana

syari'ah dengan tanpa rasa canggung dan malu untuk menempa cliri guna

mempersiapkan cliri menjadi aclvoka!. Aclanya asosiasi ini juga berperan besar

bagi lm1carnya komunikasi antar sarjana syari'ah di seluruh Indonesia serta

terjalinnya ukhuwah diantara mereka.

Page 65: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

58

Peluang terakhir bagi saijana syariah untuk menjadi advokat adalah jaminan

hukum dari Undang-Undang Advokat, bahwa para sa~jana syari'ah berhak

menjadi advokat yang dapat beracara disemua lembaga peradilan. Satu hal yang

tak kalah penting adalah disyaratkannya magang selama 2 tahun berturut-turur di

kantor advokat bagi semua calon advokai. Hal ini merupakan peluang emas yang

dapat kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk menempa kualitas terutama

memperdalain penguasaan hukum positifpara sa~jana syari'ah.

Page 66: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

A. Kcsimpulan

BABY

PENUTUP

Pada bab kelima penulis akan menuliskan mengenai kesimpulan yang di dapat

dari pembahsan masalah pada bab sebelumnya. Adapun kesimpulan penulis

terhadap pembahasan di atas sebagai beriku!:

I. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Syari'ah dan Hukum tahun

2003 telah terjadi perubahan yang cukup signifikan .. lilrn dulu kuota mata

kuliah hukum tenggelam oleh mata kuliah hukum Islam. Pasca disahkannya

Undang-undang No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat, kurikulum di fakultas

Syariah dan Hukum telah mengalami perubahan. Mata kuliah Hukum positif

kini mendapat porsi sekitar 40% clari jumlah seluruh mata kuliah yang ada,

sungguh sebuah perubahan yang radikal clan proporsional.

2. Masuknya mata kuliah hukum positif dalam kurikulum fakultas syari'ah

bukanlah sebuah ancaman karena tidak akan mengurangi sedikitpun ke

khasan pendidikan fakultas syari'ah sebagai pendidikan pengkajian ilmu-ilmu

syariah. Hal ini justru akan menambah kaya wacana pengetahuan sarjana

syari'ah yang diharapkan clapat mengimplementasikannya dalam masyarakat

Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

3. Lahirnya UU No 18 Tahun 2003 merupakan pengakuan secara yuridis Negara

tentang hak para sarjana syari'ah untuk menjadi advokat, sehingga tak perlu

Page 67: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

60

lagi diperdebatkan. Kedati demikian, pasca disahkannya undang-undang

tersebut, para sa~jana syari'ah dituntut untuk melakukan penyesuaian diri

dengan meningkatkan kemampuan penguasaan hukum positif baik hukum

formil maupun materilnya, sebagai alat utama seorang advokat, sebagai mana

dikeluhkan banyak pihak.

B. Saran-saran

Ada baiknya penulis memberikan saran yang membangun dalam rangka lebih

memahamkan masyarakat mengenai Sai:jana Hukum Islam (SHI):

I. UU No.18 Tahun 2003 Tentang Advokat merupakan angin segar bagi sm:jana

Hukum Islam yang ingin menjadi advokat karcna undang-undang ini

memberikan Jandasan yuridis terhadap Sai:jana Hukum Islam yang memiliki

keinginan menjadi advokat. Akan tetapi apabila ha! ini tidak dibarengi dengan

kemampuan yang memadahi dari sm:jana hukum Islam tentu akan menjadi

percuma. Oleh karena ha! tersebut, penulis beranggapan perlunya fakultas

syari'ah dan hukum untuk terns menerus melakukan refitalisasi kurikulum

fakultas sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Kurikulum memang memainkan penting atas kualitas seorang sarjana namun

bukan harga mati. Kualitas sm:iana juga clitentukan oleh anasir-anasir lain

clalam system pendiclikan. Berkenaan dcngan ha! ini penulis menyarankan

untuk membentuk tim pengk~jian silabus seluruh mata kuliah, agar tidak

Page 68: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

61

ditemui antara satu matakuliah dengan satu mata kuliah yang lain bertabrakan

atau lahirnya mata kuliah tanpa silabus.

3. Melakuan fariasi metode pembelajaran, agar skill anak didik tergarap. Satu

ha! yang tak luput adalah perlunya peninjauan kualitas para pengajar

khususunya pengajar mata kuliah hokum. Karena selama ini terlihat pas-

pasan.

4. Perlunya kerjasama yang berkesinambungan dengan lembaga-lembaga hukum

yang ada di Indonesia, ha! ini penulis rasa perlu di karenakan saijana Hukum

Islam merupakan pendatang baru di dunia hukum dan perlu pengakuan

terhadap eksistensinya. Agar apabila ada sa1jana hukum Islam rnelamar

kesebuah departemen hukum tidak te1jadi ketidak tahuan mengenai saijana

hukum Islam.

Page 69: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

62

DAFT AR PUST AKA

Alam, Wawan Tunggul, Memahami Profesi Hukum: Hakim, Jaksa, Palisi, Notaris,

Advokat dan Konsultan Hukum Pasar Modal, .Jakarta, Melenia Populer, Cet I,

2004

Aripin. Jaenal dan Azharuddin Latif, Laporan Penelitian tentang Eksistensi Asosiasi

Pengacara Syari 'ah Indonesia (APSJ) dan Advokat Syari 'ah dalam

Pandangan Masyarakat DKI Jakarta. Kerjasama FSH UIN Jakarta dan

DEPAG, Tahun 2004.

Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Anggaran Dasar AA!.

Azizy. AQodri, Hukum Nasional, Ekleksisme Hukum Islam dan Hu/cum Umum,

Teraju Mizan, 2002

Fauzam. M Aclunad, Perundang-undangan Lengkap 'f'entang Peradilan Umum,

Peradilan Khu.ms dan Mahkamah Konstitusi, Kencana 2002

Hamzah.Andi, Hukum Acara Pidana Indonesia, .Jakarta, Sinar Grafika, Cet ke 3,

2004

Harapan. M Yahya, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHP, Penyidikan

dan penuntutan, Jakarta, Sinar Grafika, 2000

Hasbi Ashshiddiqie Muhammad, Peradilan dan Hukum Acara Islam, Jakarta, Pustaka

Rizki Putra, 2000

.Jauziyah, Ibnu Qoyyim, Hukum Acara Peradilan Islam, Bandung" Pustaka Pelajar,

1997.

Page 70: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

63

Juwono.Hikmahanto Memikirkan Kembali Sistem Pendidikan Hukum di Indonesia,

Jakarta, Jurnal Jentera, 2003

Lubis. Suharwadi, Hukum Ekonomi Islam, Jakai1a, Sinar Grafika, 2000

Kaligis. OC, Pengawasan Terhadap Jaksa Selaku Tindak Pidana Khusus dalam

Pemberantasan Korupsi, Bandung, Alumni, cet ke 1, 2005

Kansil dai1 Kansil Christine, Pokok-pokok Hukum Pidana Hukum Pidana untuk Tiap

Orang, Jakarta, Pustaka Pelajar, 1995

Kadafi, Binziad, Advokat Indonesia Mencari Legetimasi: Studi Tentang Tanggung

Jawab Profesi Hukum di Indonesia, Jakai1a, PSI-IK, 2001

Koehn,Daryl, Landasan Etika Pro.fesi, Yogyakarta, Kanisius, 2000

KKAI, Kode Etik Advokat Indonesia,2002,

Mahendra, Yusril Ihza, Supremasi Hukum di Indonesia, Jakarta, Departemen Hukum

dan Pernndang-undangan, 2002

Mawardi.Imain, Al-Ahkamu As Sulthaniyyah, Jakarta, Dami Falah, 2000

Mubarok.Jaih, Sejarah dan Perkembangan Hukum Islam, Bai1dung, Rosda, 1992

MP Pangharibuan.Lulmt, Advokat dan Con/em of Court: Satu Proses di Dewan

Kehormatan Profesi, Jakai1a, Djembatan, 2002

Narang, Agustin Teras, Proses Pembahasan Undang-undang Advokat di Parlemen,

Jakarta, Yayasan Pancu Siwah, 2003

Pandu. Yudha, Klien dan Penasehat Hukum dalam Prespekt!f Masa kini, Jakarta,

Abadi Karya, 200 I

Page 71: OLEH: ABDUL ROHMAN LUBIS - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9356/1/ABDUL ROHMAN... · pidana, perdata maupun tata usaha Negara. Ia juga dapat

64

Rambe.Ropuan, TeknikPraktek Advokat,Jakarta,Grasindo, 200 I

Roestandi. Achmad dan Muchjidin Effendie, Komentar alas Undang-udang No 5

Tahun 1991 Tentang Kejaksaan RI, Jakarta, Pradya Paramita, 1993

Rosyadi. Rahmad dan Sri Hmiini, Advokat dalam Prespekt!l Islam dan Hukum

Posit/{, Jakarta, Galia Indonesia, 2003

S Lev. Daniel, Hukum dan Politik di Indonesia, Kesinambungan dan Perubahan,

Jakarta, LP3ES, 1990.

Sabun. Ansorie, Hukum Acara Pidana, Bandung, Angkasa, 1990

Sm1toso. Topo, Membumikan Hukum L~lam, Penegakan Syari'at da!am Wawasan dan

Agenda, Jakarta, Gema Insani Pres, 2003

Soedibroto.Soenaryo, KUHP dan KUHAP dilengkapi Yuri.\prudensi MA dengan

HOGE Rood, Jakarta, Raja Grasindo, 2003

Waluto.Bambm1g, Pidana dan Pemidanaan, Jakarta, Sinar Grc;fika, 2004

Winata.Frans Hendra, Bantuan Hukum Suatu Hak Asasi lvfanusia dan Bukan Be/as

Kasihan, Jakarta, Elex Media, 2000

, Advokat Indonesia, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1995

Wisnubroto dan Widiartana, Pembaharuan Hukum Acara .Pidana, Jakarta, Citra

Aditya Bakti, 1999

Wis. Lasdin, Cakrawala Advokal Indonesia, Yogyakarta, Liberty, 1989

Undang-Undang No, 18 Tahun 2003 Tentang Advokat, Bandung, Citra Umbar, 2003