Olah Rasa Mendidik Kejujuran

4
Semoga Kesejahteraan, Ketentraman, Kebahagiaan, Selalu di limpahkan kepada para warga pangestu karena sih, tuntunan, pepadang dan lindungan Sang Guru Sejati. Tema yang akan saya bawakan kali ini adalah tentang : MENDIDIK KEJUJURAN Korupsi, kolusi dan nepotisme, KKN itu akibat dari orang yang tidak jujur. Korupsi itu adalah penyelewengan atau penggelapan uang / waktu / barang dan lain sebagainya. Kolusi yaitu persekongkolan / kerjasama untuk maksud yang tidak terpuji. Nepotisme kecenderungan untuk mengutamakan (menguntungkan) sanak saudara sendiri, golongan sendiri, sahabat, terutama jabatan, pangkat di lingkungan pemerintahan atau perusahaan. Orang yang tidak jujur bukan hanya lapisan atas saja tetpi juga ada di lapisan menengah dan bawah, orang tua, dewasa, remaja dan anak-anak. Mengapa ketidak jujuran meluas di segala aktifitas masyarakat dan aparat negara? Sebab tidak ada pendidikan kejujuran ( budi pekerti) dari SD, SMP, SMA, Sampai perguruan tinggi dan sebagainya. Orang yang sudah kaya harta benda kadang-kadang masih mempunyai sifat yang tidak jujur, hal ini disebabkan nafsu Lauamah yang masih besar, serakah, angkara murka, luba, tamak. Walaupun kekayaannyasudah melimpah ruahmobil mewah dan sebagainya dan tidak ada cukupnya lalu lupa pada Sang Guru Sejati sehingga koncatan sang pepadang untuk menambah kekayaannya lalu pergi ke gunung kawi mencari jimat keris dan sebagainya dalam sabda Sang Guru Sejati , Sabda Khusus- Pangetan 1 dalam bahasa jawa “Poin 10 Wruhaniro rojobrono utuwa kasugihan kang awujud bondho (kedonyan) iku bakal agawe petenge batiniro kang bakal ngedohake siro soko nampani ilining sih soko pangeran kang

description

tentang kejujuran

Transcript of Olah Rasa Mendidik Kejujuran

Page 1: Olah Rasa Mendidik Kejujuran

Semoga Kesejahteraan, Ketentraman, Kebahagiaan, Selalu di limpahkan kepada para warga pangestu karena sih, tuntunan, pepadang dan lindungan Sang Guru Sejati. Tema yang akan saya bawakan kali ini adalah tentang :

MENDIDIK KEJUJURANKorupsi, kolusi dan nepotisme, KKN itu akibat dari orang yang tidak jujur. Korupsi itu

adalah penyelewengan atau penggelapan uang / waktu / barang dan lain sebagainya. Kolusi yaitu persekongkolan / kerjasama untuk maksud yang tidak terpuji. Nepotisme kecenderungan untuk mengutamakan (menguntungkan) sanak saudara sendiri, golongan sendiri, sahabat, terutama jabatan, pangkat di lingkungan pemerintahan atau perusahaan.

Orang yang tidak jujur bukan hanya lapisan atas saja tetpi juga ada di lapisan menengah dan bawah, orang tua, dewasa, remaja dan anak-anak.

Mengapa ketidak jujuran meluas di segala aktifitas masyarakat dan aparat negara? Sebab tidak ada pendidikan kejujuran ( budi pekerti) dari SD, SMP, SMA, Sampai perguruan tinggi dan sebagainya.

Orang yang sudah kaya harta benda kadang-kadang masih mempunyai sifat yang tidak jujur, hal ini disebabkan nafsu Lauamah yang masih besar, serakah, angkara murka, luba, tamak. Walaupun kekayaannyasudah melimpah ruahmobil mewah dan sebagainya dan tidak ada cukupnya lalu lupa pada Sang Guru Sejati sehingga koncatan sang pepadang untuk menambah kekayaannya lalu pergi ke gunung kawi mencari jimat keris dan sebagainya dalam sabda Sang Guru Sejati , Sabda Khusus- Pangetan 1 dalam bahasa jawa

“Poin 10 Wruhaniro rojobrono utuwa kasugihan kang awujud bondho (kedonyan) iku bakal agawe petenge batiniro kang bakal ngedohake siro soko nampani ilining sih soko pangeran kang kang awujud pepadhang utuwo dalan kang anjog ing ketentreman langgeng.

Poin 11 keno siro golek roja’brono utuwo bondho kanggo pikuateng uripiro ono ing donyo, nanging ojo nganti siro kawaseo dening bondhoniro iku.

Wose dudu rojo brano utuwo barang-barang kadonyaniro koyotu sugih, singgih, mukti, wibowo, lan sepanunggalane iku kang marake laliniro marang ingsun demeniko utuwo kantih kumantiling atiniro marang barang kadonyan mau kan nyebabake dadi aling-aling kang nutupi marang prakoro kang bener tutuwo (hak).

Jadi jelas sekali Sabda Sang Guru Sejati bahwa harta itu dapat membutakan hati gara-gara harta warisan orang membunuh saudaranya bahkan orang tuanya.

Arti pokok jujur ialah. Menepati janji atau dan kesanggupan baik yang telah terlahir dalam kata-kata maupun yang masih di dalam hati yaitu niat. Orang yang tidak menetapi

Page 2: Olah Rasa Mendidik Kejujuran

niatnya berarti mendustai batinny sendiri sedang apabila niat tadi telah lahir dalam kata-kata, padahal tidak di tepati maka kebohongannya disaksikan orang lain.

Misanya kita sudah berjanji dalam hati (niat) misal kita petani padi setelah panen mau budi dharma pada organisasi Pangestu tapi pas waktnya panen berubah pikirannya, budi dharmanya nanti saja ah; kalau panen lagi. Ini artinya mendustai batinnya sendiri. Kemudian apabila niat tadi telah terlahir dalam kata-kata padahal tidak di tepati, maksudnya telah di ucapkan pada orang lain tetapi tidak dilaksanakan itu yang dinamakan berbohong, dan kesanggupannya disaksikan orang lain.

Untuk mendidik kejujuran, itu dilaksanakan sejak bayi yang masih dalam kandungan sang ibu. Sang ibu dan bapak kendaknya harus berjalan dijalan rahayu dan melaksanakan HASTASILA dan menjauhi Paliwara.

Sesudah putra/putrinya lahir harus diberi pendidikan soal kejujuran (Ajaran Sang Guru Sejati) yang sesuai dengan prasetya suci. Kita harus yakin (percaya sungguh-sungguh) bahwa kemudian hari putra/putri akan menjadi orang yang jujur dan menjadikusuma bangsa. Misalnya contoh dalam mendidik anak dalam kejujuran misalnya anak merengek-rengek mau ikut orang tua lalu anak di bohongi, lalu jawab orang tua jangan ikut ! bapak/ibu mau suntik kalau ikut nanti kamu disuntik. Padahal orang tuanya pergi kepasar, itulah salah satu contoh mendidik yang tidak jujur;” Sabda Sang Guru Sejati dalam Sasangka Jati “Belajarlah bersikap jujur, sebab kejujuran mendatangkan keadilan, sedangkan keadilan menuntun kemulyaan abadi. Jujur memberi keberanian serta menentramkan hati juga menyucikan hati lagipula membuat tulusnya budi pekerti(tabiat).seseorang mustahil memeluk agama dengan sempurna apabila lidahnya juga tidak suci. Teguhlah dalam kebenaran sekalipun kejujuranmu dapat merugikanmu, serta jangan pula suka berdusta walau dustamu dapat menguntungkanmu”.

Jujur mendatanglan keadilan, orang tidak jujur menjadi tidak adil, jujur memberi keberanian orang yang tidak jujur pasti merasa ketakutan. Misalnya orang yang tidak menepati janjinya.

Sabda Sang Guru Sejati selanjutnya “ Hanya barang siapa berkata jujur, serta bertindak sesuai dengan kenyataan, artinya berbuat benar, orang tersebut sungguh dapat sempurna, orang bodoh yang jujur adalah lebih baik daripada orang pandai yang lancung. Sesungguhnya barang siapa tidak dapat dipercaya tutur katanya, atau tidak menepati janaji dan kesanggupannya, termasuk golongan orang munafik (pura-pura, mendua hati), sehingga tidak akan menerima sih Tuhan. Para calon siswa yang berusaha agar dapat bersama dengan Sang Guru Sejati, hendaklah menepati segala apapun yang telah kau sanggupi.

Menurut sabda Sang Guru Sejati diatas lebih baik orang bodoh yang jujur daripada orang pandai yang lancung. Hal ini jangan salah mengerti, yaitukita berperinsip orang yang bodoh tapi jujur, bila demikian maka negara kita akan dipenuhi orang yang bodoh tapi jujur, sehingga negara yang kita cintai ini tidak akan maju. Kita harus maju mengikut

Page 3: Olah Rasa Mendidik Kejujuran

perkembangan teknologi, menjadi orang pandai yang jujur, jangan sebaliknya menjadi pandai tidak jujur akibatnya kita akan hancur.

Orng yang pandai dan jujur akan mendatangkan keadilan yaitu tidak korupsi, kolusi dan nepotisme. Cepat mensejahterkan, memakmurkan dan membentuk manusia indonesia yang budi luur. Demikian negara kita akan menjadi negara yang adil, aman, tentram, subur, makmur, sejahtera dan sentausa,

Seimpulannya apabila kita ingin memiliki watak yang jujur hendaknya melaksanakan sabda Sang Guru Sejati salah satunya adalah bab Jujur.

Satuhu.