Oges Kelompok 1 - Diare
-
Upload
nurul-azizah -
Category
Documents
-
view
46 -
download
12
description
Transcript of Oges Kelompok 1 - Diare
KELOMPOK 1
Diare
Anggota Kelompok
Ririn SetyaningsihDidit DarnawanMaulidya AugustineNurul AzizahMuhamad TeguhNuraritaAstridDewi Kumala PutriShinta MarlinDefira Metha DiandraElizabeth Greffiana
Outline
Pendahuluan Manifestasi KlinikPatofisiologiAlgoritma TerapiTerapi Non FarmakologiAntimotilitasAdsorbenAntisekretoriMikroflora UsusAntibiotik Okreotida
PENDAHULUAN
DEFINISI DIARE
Diare merupakan gejala umum dari infeksi saluran pencernaan yang
disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri, virus dan protozoa.
Diare didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang buang air besar
dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja yang
memiliki frekuensi setidaknya tiga kali atau lebih dalam satu hari. Meskipun
sebagian besar kejadian diare pada anak biasanya ringan, namun kasus
akut dapat menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan dan dehidrasi,
yang dapat mengakibatkan kematian atau konsekuensi berat lainnya apabila
cairan tidak diganti saat terjadi tanda-tanda diare.
JENIS-JENIS DIARE
Acute Watery Diarrhoea
Bloody Diarrhoea
Persistent Diarrhoea
Acute Watery Diarrhoea
Diare akut termasuk kolera dan berhubungan dengan kehilangan
cairan yang signifikan serta dehidrasi cepat pada individu yang
terinfeksi. Diare ini biasanya berlangsung selama beberapa jam atau
beberapa hari. Patogen yang umumnya menyebabkan diare akut ini
adalah V. cholerae atau bakteri E. coli bakteri, serta rotavirus.
Bloody Diarrhoea
Diare berdarah, atau yang sering disebut sebagai disentri, ditandai
dengan adanya darah pada feses. Hal ini terkait dengan kerusakan
usus dan kehilangan unsur hara dalam individu yang terinfeksi.
Penyebab paling umum dari diare berdarah ini adalah Shigella, agen
bakteri yang juga merupakan penyebab paling umum dari kasus diare
parah.
Persistent Diarrhoea
Diare persisten adalah episode diare, dengan atau tanpa darah, yang
berlangsung setidaknya 14 hari. Anak-anak kurang gizi dan orang-
orang dengan penyakit lain, seperti AIDS, lebih mungkin untuk
mengalami diare persisten. Kondisi diare ini akan cenderung
memperburuk kondisi mereka.
PENYEBAB DIARE
1. Infeksi (bakteri, virus atau parasit)
2. Malabsorpsi
3. Alergi
4. Keracunan
5. Imunodefisiensi
6. Sebab-sebab lainnya
PENYEBAB DIARE
PENYEBAB DIARE
MANIFESTASI KLINIS DIARE
DAFTAR PUSTAKA
Wells, Barbara G. 2009. Pharmacotherapy Handbook Seventh Edition. United States of America: The
McGraw-Hill Companies, Inc.
WHO Library Cataloging-in-Publication Data. 2009. Diarrhoea: Why children are still dying and
what can be done. The United Nations Children’s Fund (UNICEF) and World Health Organization
(WHO). ISBN 978-92-806-4462-3 (UNICEF). ISBN 978-92-4-159841-5 (NLM classification: WS 312)
(WHO). Diakses melalui pada tanggal 20 November 2014 pukul 20.00 WIB
http://www.unicef.org/health/files/Final_Diarrhoea_Report_October_2009_final.pdf.
World Gastroenterology Organisation Global Guidelines. 2012. Acute diarrhea in adults and
children: a global perspective. World Gastroenterology Organisation. Diakses pada tanggal 20
November 2014 pukul 22.30 WIB melalui
http://www.worldgastroenterology.org/assets/export/userfiles/Acute%20Diarrhea_long_FINAL_120604.pd
f
.
Patofisiologi
PATOFISIOLOGI
Ada banyak penyebab diare, tetapi dalam hampir semua kasus, diare disebabkan oleh salah satu dari empat mekanisme dasar, yaitu:
Diare osmotikDiare sekretorikInflamasi dan infeksi diare, Motilitas yang berlebihan
Diare Osmotik
Diare osmotik biasanya disebabkan oleh salah satu dari dua situasi berikut: Menelan substrat yang kurang dapat diserap:
Biasanya berupa karbohidrat atau ion divalen yang umumnya bersifat higroskopis. Substrat ini akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Akibatnya, feses menjadi cair. Contoh umumnya, yaitu manitol atau sorbitol, garam epson (MgSO4) dan beberapa antasida (MgOH2).
Malabsorpsi:Terjadi karena adanya gangguan enzim contohnya, yaitu intoleransi laktosa akibat
kekurangan laktase dalam brush border enzim. Dalam kasus ini, jumlah moderat laktosa yang dikonsumsi (biasanya susu) dengan epitel usus yang mangalami kekurangan laktase akan menyebabkan laktosa tidak dapat secara efektif dihidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa untuk proses penyerapan. Sehingga laktosa osmotik-aktif masih dipertahankan dalam lumen usus. Laktosa yang tidak dapat diserap tersebut akan masuk ke dalam usus besar dimana akan difermentasikan oleh bakteri kolon, menjadi gas (CO2, H2, dan CH4) sehingga menghasilkan produksi gas yang berlebihan.
Diare Sekretorik
Diare sekretorik terjadi ketika sekresi air ke dalam lumen usus melebihi penyerapan atau dengan kata lain, volume yang mencapai usus besar lebih banyak dari keadaan normal.
Selain racun bakteri, sejumlah besar agen lainnya dapat menyebabkan diare sekretorik dengan menyalakan perlengkapan sekresi usus, seperti:- Beberapa obat pencahar air ditarik ke dalam lumen usus secara
osmotik- Antibiotik mengganngu ekosistem bakteri usus, sehingga penyerapan terganggu.
- Hormon yang disekresikan oleh tumor jenis tertentu (misalnya vasoaktif peptida usus)
- logam tertentu, racun organik, dan produk tanaman (misalnya arsen, insektisida, racun jamur, kafein)
Inflamasi & Infeksi Diare
Epitel dari tabung pencernaan dilindungi dari gangguan sejumlah mekanisme yang merupakan penghalang proses pencernaan. Gangguan epitel dari usus akibat mikroba patogen atau virus adalah penyebab yang sangat umum dari diare pada semua spesies. Penghancuran epitel tidak hanya menghasilkan eksudasi serum dan darah ke dalam lumen, tetapi sering dikaitkan dengan kerusakan epitel. Dalam kasus tersebut, penyerapan air terjadi sangat tidak efisien dan menghasilkan diare. Contoh patogen sering dikaitkan dengan diare yang menular, meliputi:- Bakteri: Salmonella, E. coli, Campylobacter- Virus: rotavirus, coronaviruses, parvoviruses (anjing dan kucing), norovirus
- Protozoa: coccidia spesies, Cryptosporium, Giardia
Secara garis besar bakteri enteropatogen menyebabkan diare dengan 4 cara yaitu :
1) Kolonisasi dan melekatnya bakteri ke permukaan usus, sehingga terjadi destruksi microvilli dan kerusakan enterosit (adherent).
2) Setelah mengadakan kolonisasi, bakteri akan mensekresi enterotoksin yang akan mengikat reseptor spesifik di mukosa usus. Akibatnya terjadi peningkatan mediator intraselluler (adenosine 3-5 cyclic phosphate ataupun guanosine monophosphate) yang akan menyebabkan perubahan transport air dan elektrolit, tanpa adanya perubahan morfologi usus (toxigenic).
3) Bakteri enteropatogen yang menginvasi mukosa usus akan menyebabkan timbulnya radang dan ulkus. Enterosit dihancurkan dalam jumlah yang banyak, pembuluh darah akan ruptur lekosit rusak. Sehingga timbul/pengeluaran darah dan pus bersama tinja (invasive).
4) Sekresi sitotoksin yang menyebabkan kerusakan mukosa usus (cyroroxic).
Adherent Toxigenic Invasive CytotoxicEnteropathogenic E. coliEnterohemorrhagic E. soli
Shigella EnterotoxigenicE. coliY. enterocoliticaAeromonasV. cholera dannon-O' vibrioserogroup
Shigella SalmonellaY. enterocoliticaC. jejuniV. parahaemolyticus
Shigella Enteropathogenic E. coliEnterohemorrhagic E. coilC. difficile
Diare Terkait dengan Motilitas Yang Berlebihan
Agar nutrisi dan air secara efisien diserap, isi usus harus berada pada epitel mukosa dan mempertahankan cukup lama kondisi tersebut untuk memungkinkan terjadinya penyerapan. Gangguan motilitas akan mempercepat waktu transit yang dapat mengurangi proses penyerapan, sehingga dapat menyebabkan diare.
Algoritma Terapi
Algoritma Terapi
Algoritma Terapi (con’d)
Referensi
DiPiro, J. T. (2008). Pharmacotherapy: a pathophysiologic approach. New York, McGraw-Hill Medical.
TERAPI NON FARMAKOLOGI
Rehidrasi (konsumsi elektrolit)
Istirahat yang cukup
Mengubah gaya hidup
Hindari konsumsi makanan
padat
Menghentikan laksatif atau obat
lainnya yang menyebabkan
diare.
Oralit
Oralit merupakan campuran garam elektrolit, seperti natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat.
Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung garam elektrolit yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare.
ANTIMOTILITAS
Mekanisme Kerja
Antimotilitas terdiri dari opiat dan turunan opioidOpioid bekerja melalui beberapa mekanisme yang berbeda, terutama
dimediasi melalui reseptor opioid atau pada saraf enterik, sel epitelial dan otot
Mekanisme ini meliputi efek pada motilitas usus (reseptor ), sekresi usus (reseptor ) atau absorpsi (reseptor dan )
Mengurangi motilitas usus serta peristaltik pada usus halus & besar sehingga memperlambat transit isi usus dan meningkatkan waktu kontak untuk absorpsi usus
Contoh: loperamid, difenoksilat, difenoksid, dan paregorik
Indikasi Mekanisme Kerja
Mengontrol dan mengurangi gejlan diare akut nonspesifik dan diare kronis yang berhubungan dengan inflammatory bowel disease atau gastroenteritis
Memperlambat motilitas usus melalui aksinya pada reseptor opioid di usus.
Antisekretory; menghambat calsium-binding protein calmodulin, mengendalikan sekresi klorida
1. Loperamid
Kontraindikasi• Pasien yang berisiko terhadap bakteri enteritis E. coli, Shigella atau
Salmonella• Anak-anak < 2 tahun
Efek Samping Interaksi Obat
PusingKonstipasiMengantukLesuMual
Kotrimoksazol meningkatkan konsentrasi plasma
Quinidine menyebabkan depresi pernapasan
Loperamid meningkatkan absorpsi GI desmopressin
Loperamid
Dosis
Pada orang dewasa dan anak-anak usia 12 tahun dan lebih tua, dosis biasa adalah 4 mg (2 kapsul) sebagai dosis pertama, diikuti dengan 2 mg (1 kapsul) setelah setiap tinja terbentuk. Dosis maksimum adalah 16 mg / hari. Dosis untuk anak-anak adalah: usia 9 sampai 11 tahun, 2 mg tiga kali sehari, usia 6 sampai 8 tahun, 2 mg dua kali sehari, usia 2 sampai 5 tahun, 1 mg tiga kali sehari. Setelah hari pertama, anak-anak kurang dari 12 tahun biasanya menerima dosis 0,1 mg / kg setelah tinja terbentuk
Farmakokinetik
Absorpsi: tidak signifikan diserap dari usus (<40%)ikatan protein: 97%
Distribusi: dalam jumlah sedikit masuk ke ASIMetabolisme: di hati (>50%)Eliminasi: Urin dan feses (1% sebagai metabolit; 30-40% sebagai
bentuk tetap)tmax: 3-5 jamt½: 11 jam
Sediaan
Sediaan Kapsul (2mg) ,tablet (2mg) ,dan dalam bentuk cair
2. Difenoksilat
Mekanisme Kerja
merupakan derivat opioid sintesis dg aktivitas hampir sama dg loperamid. Bedanya, difenoksilat masih memberikan efek yg mempengaruhi sistem saraf pusat.
Indikasi
Diare akut nonspesifik
Kontraindikasi
• Hipersensitifitas• Penyakit hati yang
parah• Diare infeksius• Colitis ulseratif• anak yang berusia <
2 tahun• Toleransi terhadap
alkohol
Efek Samping
• Konstipasi • Lemas • Mulut kering• Pusing dan
mengantuk• Ileus paralitik • Takikardia
http://www.farmacep.com/ilac/lomotil-60-ml-likid http://www.ilacprospektusu.com/il
ac/10/lomotil-60-ml-likid
Interaksi Obat
AlkoholHipnotik sedatifNarkotik
Dosis
5 mg, sehari empat kali, tidak boleh lebih dari 20 mg/hari
Nama Dagang
tersedia dalam bentuk kombinasi dengan atropin Lomotil
Farmakokinetik
Absorpsi: Diserap baik dari saluran pencernaanDistribusi: memiliki kemungkinan didistribusikan ke dalam
ASIMetabolisme: di hatiEliminasi: terutama diekskresikan sebagai metabolit dan
konjugasi dalam feses
3. Difenoksin
Merupakan metabolit aktif difenoksilat dan tersedia sebagai obat yang diresepkan.
Mekanisme Kerja Indikasi
Kontraindikasi
Efek Samping
Diare akut, kronis
HipersensitifitasDiare infeksiuspada anak yang berusia dibawah 2 tahun
Sama dengan difenoksilatmenghambat
pembebasan asetilkolin pada reseptor prasinaptik dalam sistem saraf enterik.
Interaksi Obat
MAO inhibitorAlkoholTranquilizerNarkotik Barbiturat
Dosis
dosis awal 2 mg, diikuti 1 mg tiap kali BAB, tidak boleh lebih dari 8 mg/hari.
Nama Dagang
tersedia dalam bentuk kombinasi dengan atropin Motofen
Sediaan
Tiap tablet mengandung 1 mg difenoxin dan 0,025 mg atropin sulfat
4. Paregoric dan Opium Tincture
Mekanisme Kerja
Paregoric merupakan suatu opioid (camporated tincture opium)Bedakan dg tincture opium: Paregoric hanya mengandung 0.4 mg/mL morfin, sementara opium tinktur mgd 10 mg/mL.
Indikasi
Diare akut dan kronis
Kontraindikasi
• Hipersensitifitas• Diare karena racun • Pada masa konvulsif
Efek Samping
• Pusing, sedasi, muntah• Euforia, disforia, konstipasi, pruritus
Referensi
Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, Posey LM.2006. Pharmacotherapy Handbook.6th edition. New York: The Mc Graw Hills Companies
Gilman A.G., (1990) Goodman & Gilman’s Pharmacological Basic of Therapeutics, Ed. 10th, Pergamon Press Singapore
Drugbank.com.2013. Loperamid. [online] http://www.drugbank.ca/drugs/DB00836 ( Diakses pada : 20 November 2014 pukul 21.00 WIB)
Drugbank.com.2014. Difenoksilat. [online] http://www.drugbank.ca/drugs/DB01081 ( Diakses pada : 20 November 2014 pukul 21.00 WIB)
Adsorben
Adsorben
Adsorben digunakan untuk mengatasi munculnya gejala diare ,bekerja dengan cara menyerap zat-zat yg terdapat dlm saluran pencernaan & mengeluarkannya bersama-sama dengan feses.
Penggolongan Adsorben
Attapulgit Kaolin- pektin Attapulgin-pektin karboadsorben
Penggolongan Adsorben
Attapulgit : Menyerap kelebihan cairan di dalam tinja dan menyerap toksin.(Biodiar, Enterogit , Kaotate, Neo Koniform,Neo Enterodiastop, New Diatabs, Retab, Tapurae, Teradi)
Penggolongan Adsorben|lanjutan
Kombinasi kaolin & pektin : Hidrofilik organik polimer dan pembentuk bulk, dengan cara mengikat air dalam usus sehingga feses yang lunak menjadi lebih padat.(Kaopectate, Neo Diaform, Neo Kaocitin, Neo Kaominal)
Penggolongan Adsorben|lanjutan
Kombinasi attapulgit & pektin : Andikap, Akita, Arcapec, Diagit, Entrogard, Licopec, Neo Koniform, Neo Entrostop.
Karboadsorben : Becarbon, Norit.
Mekanisme Kerja
Mengadsorbsi toksin dan bakteri
Mengadsorbsi air di usus
Tidak diadsorbsi GIT
Indikasi
• Obat diare umum untuk anak-anak• Terapi gejala diare nonspesifik & diare karena keracunan makanan & toksin dari bakteri/
virus.
Kontra Indikasi
• Lesi pada saluran gastro intestinal• Konstipasi• Obstruksi intestinal• hipersensitivitas
Efek Samping
• Karboadsorben : muntah, konstipasi, feses hitam.• Attapulgit : Konstipasi• Kombinasi : Konstipasi, Inpaksi feses
Perhatian
• Penyerapan adsorben tidak selektif sehingga perlu diperhatikan penggunaannya• Interval 2-3 jam setelah kosumsi obat oral• Jangan berikan pada anak di bawah 6 tahun, kecuali atas resep dokter
Interaksi Obat (kaolin)
• Pemberian bersamaan dengan digoksin akan menurunkan kadar digoksin • Berinteraksi dengan aspirin kloroquin dan hidroksikloroquin, fenotiazin, dan tetrasiklin
Penyimpanan
• Simpan pada suhu kamar, kering, terlindungi dari cahaya.
Golongan Attapulgit New diatabs ®tablet
Kandungan : activated attapulgit
Dosis dewasa : 2 tablet setiap setelah buang air besar Max : 12 tablet/hari
Dosis anak-anak 6-12 thn : 1 tablet setiap setelah buang air besar Max : 6 tablet/hari
Sediaan di Pasaran
Golongan Kombinasi attapulgit & pektin
Entrostop® Tablet
Kandungan : attapulgite 650 mg pectin 50 mg
Dosis dewasa : 2 tablet setiap setelah buang air besar Max : 12 tablet/hari
Dosis anak-anak 6-12 thn : 1 tablet setiap setelah buang air besar Max : 6 tablet/hari
Sediaan di Pasaran
Golongan Kombinasi kaolin-pektin
Neo diaform ® (Corsa) tablet
Kandungan : kaolin 550 mg pectin 20 mg
Dosis dewasa : 2½ tablet setiap setelah buang air besar Max : 15 tablet dlm 24 jam
Dosis anak-anak 6-12 tahun: 1½ tablet setiap setelah buang air besar Max : 7½ tablet dlm 24 jam
Sediaan di Pasaran
Golongan Kombinasi kaolin-pektin
Neo kaominal ® (Molex Ayus) suspensi
Kandungan : per 15 ml kaolin 700 mg, pectin 66 mg
Dosis dewasa : 2 sendok makan setelah buang air besar Max 12 sendok makan sehari.
Dosis anak-anak 6-12 tahun: 1 sendok makan Max 6 sendok makan sehari
Sediaan di Pasaran
Antisekretori
Anti Sekretori
Diberikan pada penderita diare bila terjadi peningkatan sekresi maupun penurunan penyerapan air dan elektrolit dalam jumlah besar.
Bismut Subsalisilat• bekerja sebagai antisekretori, antiinflamasi dan antibakteri
menormalkan kembali keseimbangan cairan & mengurangi diare• Meningkatkan absorpsi cairan dan elektrolit pada usus,
menormalkan sekresi elektrolit (antisekretori)
Indikasi
Terapi adjuvan pada diare ringan/sedang; mual, kram adomen, nyeri lambung, dan indigesti yang menyertai diare; pengobatan diare karena racun/ virus; gangguan pencernaan, nyeri ulu hati; pengobatan dan pencegahan diare
Kontra Indikasi
lansia yang cenderung mengalami impaksi fekal; anak2/ remaja saat/ setelah masa penyembuhan cacar air/ flu (mengandung salisilat) karena dapat meningkatkan resiko Reye’s sindrom; ibu hamil (3rd semester); hipersensitivitas aspirin
Mekanisme Kerja
• Dengan aspirin toksisitas salisilat• Menurunkan absorpsi tetrasiklin /enoksasin• Mengubah efek antikoagulan oral
Efek Samping GI: konstipasi, impaksi, feses abu-abu hitam
Perhatian
• Bayi, lansia, atau pasien yang sangat lemah (dapat terjadi impaksi feses)
• Pasien yang menjalani pemeriksaan radiologik saluran GI (bismut bersifat radiologik)
• Kehamilan dan laktasi(keamanan belum ditetapkan)
Interaksi Obat
Dosis• dewasa: 2 tablet atau 30 ml*• anak-anak 9-12 tahun: 1 tablet atau 15 ml*• anak-anak 3-6 tahun: 1/3 tablet atau 5 ml*• anak-anak <3tahun berat 12 kg/lebih: 5 ml**• anak-anak <3tahun berat 6-8 kg: 2,5 ml*** dapat diulang tiap 30 menit-1 jam, sampai 8 dosis/24 jam** dapat diulang tiap 4 jam, sampai 6 dosis/24 jam
Mikroflora Usus
Mikroflora ususDikenal dengan nama probiotik, diberikan untuk mengganti koloni
mikroflora usus yang mati akibat penggunaan antibiotik, sehingga fungsi usus kembali normal
Probiotik ini juga dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen.
Dapat untuk mengobati dan mencegah diare, termasuk jenis infeksi seperti diare rotavirus.
Terdapat 3 genus bakteri asam laktat yang digunakan: Lactobacillus, Bifidobacterium dan Streptococcus.
Mekanisme kerjaBekerja dengan cara menghasilkan enzim laktase, dapat memulihkan fungsi intestinal dan menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen.
Dosis tergantung dari merek dan dapat diberikan secara bersamaan dengan susu, jus, air atau sereal.
Dosis
Contoh produk probiotik
Yoghurt
Saat masuk kedalam tubuh, yoghurt dengan pasukan “bakteri baiknya” berrfungi untuk mematikan “bakteri jahat” penyebab diare.
Yoghurt kaya akan vitamin B12 dan kalsium. Vitamin B12 berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan sel saraf, menyempurnakan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak, membantu asam amino yang terkandung dalam protein agar dapat dimanfaatkan tubuh, mencegah kesemutan pada kaki, dan mengurangi resiko osteoporosis.
konsumsi yoghurt dapat meningkatkan daya tahan tubuh, terutama terhadap infeksi saluran cerna. Adanya prebiotik pada yoghurt, maka tubuh mendapatkan suplai “bakteri baik” yang sangat diperlukan oleh mereka yang minum antibiotik. Bakteri baik ini juga mempercepat perjalanan makanan ke usus sehingga kadar gula darah dan lemak bisa dipertahankan serta memperbaiki penyerapan kalsium.
ANTIBAKTERI
Antibakterial atau antibiotic digunakan ketika:
pasien-pasien mempunyai diare yang lebih parah dan gigih,
pasien-pasien mempunyai penyakit-penyakit tambahan yang mengerikan seperti gagal jantung, penyakit paru, dan AIDS,
pemeriksaan dan pengujian
feces menyingkapkan infeksi-infeksi parasit-parasit, bakteri yang lebih serius (contohnya, Shigella), atau C. difficile, dan
diare wisatawan.
Indikasidisentri basilerinfeksi saluran kemihmeningitis olehNokardiosistrakoma dan inclusion
conjungtivitis
Efek Samping dan ROTD
Diskrasia darah: anemia hemolitik. purpura, anemia megaloblastik, trombositopenia, leucopenia, dan lain-lain.
Reaksi alergi: urtikaria, penyakit serum, eritema multiformis, sindrom Steven- Johnson, dan lain-lain.
Saluran cerna: glositis, muntah, mencret, hepatitis, dan lain-lain
Interaksi Obat
•Jangan dimakan bersamaan dengan kalsium, aluminium, magnesium atau suplemen zat besi dalam waktu 2 jam dari minum obat ini.•Diminum saat perut kosong: 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.•Minum dengan segelas penuh air.
Farmakokinetik
ASPEK
FARMAKOKINE
TIK
KETERANGAN
Absorpsi 70-100% dosis sulfonamide diabsorpsi
melalui saluran cerna ; absorpsi
terutama di usus halus
Distribusi kadar obat bentuk bebas mencapai 50-
80% kadar dalam darah.
Metabolisme Sulfa mengalami asetilasi dan oksidasi
Metabolit utama adalah N-4, beberapa
sulfonamide lebih sukar larut dalam air
sehingga menyebabkan kristaluria.
Ekskresi ginjal,,tinja, empedu, dan ASI.
Farmakodinamik
Sulfametoksazol biasanya diberikan dalam kombinasi dengan trimetoprim, inhibitor reduktase dihydrofolate, yang menghambat reduksi asam dihydrofolic menjadi asam tetrahydrofolic. Penelitian telah menunjukkan bahwa resistensi bakteri berkembang lebih lambat dengan kombinasi dari dua obat daripada dengan baik trimetoprim atau sulfametoksazol saja.
Nama Obat Rute
Pemberian
Bentuk Sediaan Dosis Nama Dagang
Sulfametoksazol
kombinasi dengan
Trimetoprim
(Kotrimoksazol)
Per Oral Tablet
o 400 mg sulfametoksazol
dan 80 mg trimetoprim
o 800 mg sulfametoksazol
dan 160 mg trimetoprim
Dewasa dan anak0anak >12
tahun : 2 tablet setiap 12
jam
Bactrim
Bactrisid
Bactoprim
Bactrizol
Suspensi untuk anak-anak
o 200 mg sulfametoksazol
dan 40 mg trimetoprim /
5 ml
o 8 minggu- 5 bulan : 2x
sehari ½ sendok ukur
sirup
o 6 bulan – 5 tahun : 2x
sehari 2 tablet anak
atau 1 sendok ukur
sirup
o 6-12 tahun : 2 x sehari
4 tablet anak atau 2
sendok ukur sirup
Tablet pediatric
o 100 mg sulfametoksazol
dan 20 mg trimetoprim
Intra Vena o 400 mg sulfametoksazol
dan 80 mg trimetoprim
Obat golongan Kuinolon
Indikasi
Ciprofloxacin
Untuk pengobatan : infeksi saluran kemih, sistitis akut tanpa komplikasi, prostatitis kronis, infeksi saluran pernapasan bawah, sinusitis kulit, infeksi struktur kulit, infeksi tulang dan sendi, infeksi intra-abdomen (digunakan dalam kombinasi dengan metronidazole), diare menular, demam tipus (demam enterik), gonore serviks dan uretra, dan anthrax (pasca pajanan).
Ofloxacin Untuk pengobatan infeksi (saluran pernafasan, ginjal, kulit, jaringan lunak, ISK), gonore uretra dan leher rahim.
Pefloxacin Untuk infeksi bakteri gram-negatif- pada sistem pencernaan dan saluran genitourinari.
Indikasi Interaksi
Interaksi dengan Obat Lain atau Makanan
Hindari kopi atau teh (kafein) dalam jumlah berlebihanHindari susu, kalsium yang mengandung produk susu, zat besi, magnesium, seng, antasida, atau garam aluminium 2 jam sebelum atau 6 jam setelah menggunakan antasida.Ambil dengan segelas penuh air.
Hindar kafein dalam dosis tinggi ; dapat diminum sebelum/ sesudah makan
-
Obat golongan Kuinolon
Efek Samping
Ciprofloxacin Efek samping siprofloksasin biasanya ringan dan jarang timbul antara lain: - Gangguan saluran cerna : Mual,muntah,diare dan sakit perut - Gangguan susunan saraf pusat : Sakit kepala,pusing,gelisah,insomnia dan euforia - Reaksi hipersensitivitas : Pruritus dan urtikaria - Peningkatan sementara nilai enzim hati,terutama pada pasien yang pernah mengalami kerusakan hati.
Ofloxacin Mual, muntah, diare, insomnia, sakit kepala, pusing, kelelahan, kekeringan di mulut, sakit dan kram perut, sakit dada, nafsu makan menurun, kemerahan kulit, vaginitis, dysgeusia, rasa gatal digenitalia eksterna (pada wanita), dizziness, kembung, gangguan gastrointestinal, gugup, faringitis, demam, gangguan tidur, somnolens, trunk pain, vaginal discharge, gangguan penglihatan dan konstipasi.
Pefloxacin Gangguan saluran cerna, nyeri otot dan sendi
Obat golonga
n Kuinolo
n
AbsorpsiDistrib
usiMetabol
ismeEkskresi
Ciprofloxacin
Diabsorpsi baik melalui pemberian oral (bioavailabilitasnya 70 %)
Ikatan dengan protein 20-40 %, waktu paruhnya 4 jam
Metabolisme utama di hati
Ginjal
Ofloxacin Diabsorpsi baik melalui pemberian oral (bioavailabilitasnya 98 %)
Ikatan dengan protein 32 %, waktu paruhnya 9 jam
Metabolisme utama di hati
Ginjal
Pefloxacin Diabsorpsi baik melalui pemberian oral
Ikatan dengan protein 20-30%, waktu paruhnya 8.6 jam
Metabolisme utama di hati
Ginjal
Farmakokinetik FarmakodinamikObat
golongan Kuinolon
Farmakodinamik
Ciprofloxacin
Ciprofloxacin memiliki aktivitas in vitro terhadap berbagai mikroorganisme gram negatif dan gram positif. Terutama obat memiliki afinitas 100 kali lebih tinggi untuk girase DNA bakteri daripada mamalia.
Ofloxacin Terutama obat memiliki afinitas 100 kali lebih tinggi untuk girase DNA bakteri daripada mamalia. Ofloksasin adalah antibiotik spektrum luas yang aktif terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif.
Pefloxacin Pefloxacin adalah antibiotik fluoroquinolone. Flouroquinolones seperti pefloxacin memiliki aktivitas yang sangat baik terhadap bakteri gram negatif aerobik seperti E.coli dan Neisseria gonore serta bakteri gram positif, termasuk S. pneumoniae dan Staphylococcus aureus. Mereka juga dimiliki aktivitas efektif terhadap Shigella, Salmonella, Campylobacter, organisme gonokokal.
Obat golongan Kuinolon
Bentuk Sediaan Dosis Nama Dagang
Ciprofloxacin Tablet (250 mg / tablet) dan tablet (500 mg / tablet)
Untuk infeksi saluran cerna :
- Ringan / sedang / berat : 2 x 250 mg sehari
Ciproxin, Bidiprox, Cyrox, Cylowam, Floxigra, dll.
Ofloxacin Tablet (200 mg / tablet) dan tablet (400 mg / tablet)
Tergantung jenis infeksi, umumnya 1-3 x sehari selama 1-10 hari
Akilem, Betaflox, Danoflox, Ethiflox, Flavotavid, Floxan, Floxika,Floxinaf, Grafloxin, dll.
Pefloxacin Tablet (400 mg / tablet) 2x sehari 1 tablet
Peflacine , AbaktalAmpul (400 mg / 5 ml ampul)
2x sehari 1 ampul
Infus (400mg / 125 ml infus)
N/A
Indikasi
Nama Obat Indikasi
Tetrasiklin Digunakan untuk mengobati diare karena infeksi bakteri ShigellaDapat digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh Klamidia spp, B. burgdorferi (penyakit Lyme), dan infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh khas (S. pneumoniae, H. influenzae, M. catarrhalis) dan organisme atipikal. (C. pneumoniae, M . pneumoniae, L. pneumophila). Juga dapat digunakan untuk mengobati jerawat. Tetrasiklin dapat menjadi obat alternatif bagi orang yang alergi terhadap penisilin.
Kloramfenikol
Digunakan dalam pengobatan kolera, karena menghancurkan Vibrio dan mengurangi diare. Hal ini efektif terhadap bakteri Vibrio yang resisten terhadap tetrasiklin.
Interaksi dengan Obat Lain atau Makanan
Hindari susu, kalsium yang mengandung produk susu, besi, antasida, atau garam aluminium 2 jam sebelum atau 6 jam setelah menggunakan antasida.Minum saat perut kosong: 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.Minum dengan segelas penuh air
Minum saat perut kosong: 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.
Interaksi
Farmakokinetik
FarmakodinamikNama Obat
AbsorpsiDistribus
iMetabolis
meEkskresi
Tetrasiklin Diabsorpsi baik melalui pemberian oral (bioavailabilitasnya 60-80 %)
Ikatan dengan protein 20-57%, waktu paruhnya 6-12 jam
Tidak di metabolisme
Ginjal dan Feses
Kloramfenikol
Diabsorpsi baik melalui pemberian oral (bioavailabilitasnya 70 %)
Ikatan dengan protein 70-80 %, waktu paruhnya 1.5-3 jam
Metabolisme utama di hati
Ginjal
Nama Obat Farmakodinamik
Tetrasiklin Tetrasiklin adalah antibiotik short-acting yang menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat translasi dengan mengikat subunit ribosomal 30S dan mencegah tRNA amino-asil terikat pada situs A di ribosom. Selain itu tetrasiklin dapat mengubah membran sitoplasma bakteri menyebabkan kebocoran isi intraseluler, seperti nukleotida, dari sel.
Kloramfenikol Kloramfenikol efektif terhadap berbagai mikroorganisme, namun karena efek samping yang serius (misalnya, kerusakan pada sumsum tulang, termasuk anemia aplastik) pada manusia, biasanya disediakan untuk pengobatan infeksi serius dan mengancam kehidupan (misalnya, demam tifoid). Kloramfenikol bersifat bakteriostatik tetapi mungkin bakterisida dalam konsentrasi tinggi atau jika digunakan terhadap organisme sangat rentan. Kloramfenikol menghentikan pertumbuhan bakteri dengan mengikat ribosom bakteri (pemblokiran peptidil transferase) dan menghambat sintesis protein.
Nama Obat Efek SampingTetrasiklin - Pada pemberian lama atau berulang-ulang, kadang-kadang terjadi superinfeksi bakteri atau
jamur seperti:enterokolitis dan kandidiasis.- Gangguan gastrointestinal seperti: anoreksia, pyrosis, vomiting, flatulen dan diare.- Reaksi hipersensitif seperti: urtikaria, edema, angioneurotik, atau anafilaksis.- Jarang terjadi seperti: anemia hemolitik, trombositopenia,neutropenia dan eosinofilia.
Kloramfenikol Depresi sumsum tulang, anemia aplastik, “Gray syndrome” pada bayi, gangguan pencernaan, radang saraf mata dan saraf tepi.
Nama Obat Bentuk Sediaan Dosis Nama DagangTetrasiklin Kapsul (250 mg / kapsul dan
500 mg / kapsul) *dalam bentuk tetrasiklin HCl
- Dewasa: 4 kali sehari 250 mg - 500 mg.- Anak-anak di atas 8 tahun: sehari 25 - 50 mg/kg berat badan dibagi dalam 4 dosis, maksimum 1 g.
Altetra, Bimatra, Bufacyn, Conmycin, Corsatet, Itracycline, dll.
Kloramfenikol Sirup dan suspensi (kloramfenikol basa 125 mg / 5ml sirup)
Anak-anak < 1 tahun : 4 x sehari 1 sendok tehAnak-anak 1-5 tahun : 4 x sehari 2 sendok teh
Chloracol, Colme, Cymacetine, Imfarmycetyn
Kapsul (250 mg / kapsul) Dewasa : 1-2 gram / hari, dibagi dalam 4 dosisAnak-anak : 25-50 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 4 dosis
Chloramex, Combicetin, Hufamycetin, Grafacetyn
CONTOH BENTUK SEDIAAN
Oktreotida
Merupakan analog oktapeptida dari somatostatin yang efektif menghambat secretory diarrhea yang diakibatkan hormon sekresi tumor pankreas dan saluran pencernaan.
Farmakokinetik
Di darah, oktreotida didistribusi secara utama di plasma, 65% terikat dengan lipoprotein.
Setelah injeksi subkutan, absorpsi terjadi cepat dan sempurna, bioavailabiitas 100%.
Konsentrasi puncak plasma tercapai dalam waktu 20-30 menit.
t1/2 : 90-110 menit.Sekitar 11-20% dosis yang diberikan diekskresikan secara
utuh di urin.
Farmakodinamik
Oktreotida memblok pelepasan serotonin dan peptida aktif lainnya dan efektif mengontrol diare dan flushing.
Efek Samping
Pemakaian jangka pendek Mual. Kembung. Nyeri pada tempat injeksi.
Pemakaian jangka panjang Batu empedu. Hipo/hiperglikemia.
Indikasi
Diare sekretori yang disebabkan oleh VIPoma dan tumor karsinoid yang menyebabkan peningkatan sekresi hormon pankreas dan saluran GI.
Diare kronik yang berkaitan dengan AIDS.Diare yang diinduksi oleh kemoterapi.• Mengontrol simptom (diare dan flushing) pada pasien
menderita metastatik karsinoid tumor.Pengobatan diare yang disebabkan oleh VIPoma.• Terapi tumor hipofisis (misalnya akromegali).
Kontraindikasi
Anak-anak.Wanita hamil dan menyusui.
Dosis
Dosis dewasa Awal : 50 mcg secara subkutan 1-2 kali/hari dan dosis titrasi berdasarkan indikasi hingga 600 mcg/hari dalam 2-4 dosis terbagi.
Pertanyaan oges-diare
Tirza: Diare karena stress? Demam karena diare? Efek samping antasid adalah diare dan tidak boleh dikombinasikan?
Nurma: 1. Kenapa sediaan fenoksilat dikombinasikan sama atropin? 2. fungsi pektin kenapa dikombinasikan dengan kaolin? 3.loperamid apa masuk ke antisekretori ga?
Part 2
Ines: diare karena motilitas usus cepat? Apa yg menyebabkan hal tersebut? Apa ada hubungannya dengan sistem syaraf?
Jawaban
Loperamid bisa untuk sebagai antisekretorik, tapi fungsinya tidak untuk antisekretori.
Antasid memiliki efek laksativumSediaan fenoksilat dikombinasikan sama atropin untuk
meningkatkan kinerja fenoksilat mencapai efek yang diinginkan
Stress membuat diare karena saat stress meningkatkan aktivitas serotonin yang juga memicu kerja motilitas usus