ODINOFAGIA
-
Upload
raysha-ramadhani -
Category
Documents
-
view
145 -
download
6
description
Transcript of ODINOFAGIA
ODINOFAGIA
Definisi
Odinofagia adalah nyeri tajam pada daerah substernal pada saat menelan dan reflek
dari penyakit erosiva yang berat2.
Etiologi
Esofagitis karena kandida, virus herpes, cytomegalovirus, luka korosif karena benda
tajam, obat yang menginduksi esofagitis2..
Penyakit yang memiliki gejala odinofagia:
1. Faringitis
Faring memiliki tiga divisi antara lain, nasofaring, orofaring, dan hipofaring.
Divisi ini berkaitan satu dengan yang lainnya tetapi berisikan perbedaan jaringan
limfoid dan struktur1. Faringitis adalah peradangan pada mukosa faring, jaringan
lomfoid, muskular, dan lemak sekitar dan jaringan fascial. Faringitis dapat bersifat
infeksius atau noninfeksius dan dapat berkaitan dengan penyakit sistemik seperti,
human imunodefisiensi virus (HIV)1.
Anamnesis faringitis1 :
Suara serak
Odinofagia
Demam
Malaise
Nyeri kepala
Gejala gangguan traktus gastrointestinal seperti mual, muntah, nyeri kepala
Gejala infeksi virus seperti batuk, pilek, dan nasal kongesti
Gambar 5. Faringitis granular4
Pemeriksaan fisik faringitis1:
Pembesaran limfanodus cervikal anatara lain : posterior cervical,
submandibular, jugular dan limfadenopati axila.
Examinasi faring telihat eritem pada mukosa orofaring termasuk kemerahan
pasa uvula dan peteki pada soft palate
Tonsil dapat juga terlihat eritem dan inflamasi, dapat juga terdapat whitish
spot dan eksudat creamy
Pada beberapa pasien dapat juga terlihat “scarlet fever” rash, yang terdiri dari
papul eritematous yang bermula pada leher dan menyebar ke ekstremitas
kecuali telapak tangan dan kaki
2. Esofagitis
Kelainan pada esofagus kebayakan dapat dievaluasi dengan gejala nyeri
tenggorokan, disfagia, reflux dan globus faringeus.1 etiologi tersering dari esofagitis
adalah cytomegalovirus, herpes simpleks virus dan candida2. Esofagitis adalah
peradangan pada esofagus yang dapat disebabkan karena : (1). Agen korosif; (2).
Cairan panas; (3). Laserasi saat menelan atau trauma esofagus; (4). Infeksi dari
stomatitis pada mukosa mulut; (5).kelainan sistemik seperti pemfigus4.
Anamnesis pada esofagitis1:
Nyeri dan disfagia
Odinofagia
Heartburn
Pemeriksaan fisik pada esofagitis1:
Plak Putih kekuningan pada dasar mukosa yang eritem pada mukosa
esofagus
Dapat ditemukan candidiasis oral atau faring apabilaa etiologinya candida
Multipel ulser yang dangkal pada mukosa esofagus
3. Tonsilitis
Gambar 1. Anatomi tonsil 4
Tonsila palatina merupakan kumpulan dari linfoid subepitel yang berada
diantara pilar faucial. Fungsi dari tonsil adalah sebagai proteksi traktus respiratorius
dan saluran cerna dari invasi bakteri yang juga sebagai pembunuh infeksi.3
Tonsilitis akut terdiri dari beberapa komponen atau diklasifikasikan sebagai :
(a). Superfisial tonsilitis, merupakan bagian dari infeksi faring yang sering disebabkan
oleh virus ; (b). Tonsilitis folikular akut, merupakan peradangan yang meluas hingga
ke crypts yang berisikan cairan purulen dilihat dari adanya titik kuning pada awal
crypts; (c). Tonsilitis parenkimatous akut, merupakan keterlibatan dari tonsil yang
telihat membesar dan merah; (d). Tonsilitis membranosa akut, merupakan tahap depan
dari tonsilitis folikular akut dimana eksudat dari perpaduan crypts membentuk
membran pada permukaan tonsil4. Anamnesis dari tonsilitis akut4 :
Suara serak
Odinofagia, pada kebanyakan anak menolak untuk makan dikarenakan rasa
nyeri
Demam, pada suhu 38˚-40˚C yang disertai dengan kaku
Sakit telinga, hal tersebut dapat terjadi dari tonsil atau otitis media akut yang
timbul karena komplikasi
Gejala konstitusional, dapat timbul gejala seperti faringitis, dapat juga
terdapat nyeri kepala, nyeri pada seluruh tubuh dan juga dapat terjadi nyeri
abdomen yang disebabkan oleh limfadenitis mesentrika yang menimbulkan
gejala seperti apendiksitis akut.
Gambar 2. Tonsilitis folikular akut4 Gambar 3. Tonsilitis eksudativa4
Pada pemeriksaan fisik dari tonsilitis akut4 :
Foetid breath dan coasted tongue
Hiperemis pilar, soft palate dan uvula
Tonsil merah dan bengkak dengan yollowish spot atau terdapat whitish
membrane pada permukaan medial dari tonsil yang dapat dihapus dengan
swab tenggorok. Tonsil dapat membesar dan sangat padat dapat membesar
hingga uvula dan soft palate
Limfa jugulodigastrik membesar dan lembut
Anamnesis pada tonsilitis kronik4:
Serangan rekuren dari suara serak
Iritasi kronik pada tenggorokan dengan disertai batuk
Rasa tidak enak pada mulut dan nafas berbau (halitosis) karena pus pada
crypts
Sulit menelan dan sering tersedak saat malam (saat tonsil membesar dan
menyumbat)
Gambar 4. Tonsilitis parenkimatosa4
Pemeriksaan fisik pada tonsilitis kronik4:
Tonsil dapat membesar tergantung pada derajat
Yellowish spot
Tonsil berukuran kecil tetapi tekanan pada pillar anterior
Kemerahan pada pilar anterior dibandingkan pada mukosa faring merupakan
tanda penting pada tonsilitis kronik
Pembesaran limfanodus jugulodigastrik
4. Abses peritonsilar
Abses peritonsilar merupakan kumpulan pus pada celah peritonsilar yang
berada pada capsul tonsil dan otot konstriktor superior4.
Anamnesis abses peritonsilar4:
Demam 104˚F disertai dengan menggigil dan kaku
Malaise, pagel pada seluruh tubuh, nyeri kepala, mual.
Nyeri tenggorok, biasanya unilateral
Odinofagia, biasanya pasien bahkan tidak dapat menelan saliva.
Suara berat, sering disebut dengan “ hot potato voice”
Nafas berbau busuk oleh karena sepsis pada oral cavity dan higienitas yang
buruk
Gambar 6 dan 7. Abses peritonsilar4
Pemeriksaan fisik abses peritonsilar4:
Tonsil, pilar dan soft palate pada bagian yang terkena mengalami
pembengkakan. Tonsil tidak mengalami pembengkakan namun tertutupi
oleh pilar yang mengalami udem
Uvula membengkak dan udem serta terdorong kesisi yang sehat
Bulging dari soft palate dan pilar anterior diatas tonsil
Pembesaran limfadenopati cervikal yang menginfeksi limfanodus
jugulodigastrik
Tortikolis, leher pasien membengkok condong kearah posisi abses
DAFTAR PUSTAKA
1. Bailey
2. Bansan, Mohan. Pharinx and esophagus. In: disease ear, nose, throat. New delhi.
Jaypee Brothers Medical Publishers:2013.
3. Maqboo, suhail et al. Tonsil. In : textbook of ear, nose, and throat diseases. New
delhi. 7th ed.Jaypee Brothers Medical Publishers:2007.
4. Dhingra, Pr. Pharinx. In : diseases of ear, nose, and throat. Philadelpia. 4th ed.
Saunders Elsevier;2011.