Observasi - Smuboy- Pengelolaan Administrasi Pendidikan Untuk Peserta Didik
Transcript of Observasi - Smuboy- Pengelolaan Administrasi Pendidikan Untuk Peserta Didik
PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNTUK
PESERTA DIDIK
L A P O R A N O B S E R V A S I
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
" Administrasi Pendidikan "
Dosen Pembimbing : Agus Purwowidodo, M.Pd
Disusun Oleh :
Abidatul Mufidah 3211063021Afiful Ikhwan 3211063024A. Masruhan Zakaria 3211063026Dahniyar 3211063042Fita Lutfi Mayasari 3211063056Lina Khoiril Mala 3216063113
PRODI PAI B – SMT III
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) TULUNGAGUNG
November 2007
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan observasi ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam memenuhi tugas laporan
observasi ini banyak yang membantu terhadap usaha kami, mengingat hal itu dengan
segala hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua STAIN Tulungagung
2. Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan
3. Drs.H.Sawari Hadi, M.M Selaku Kepala SMUN 2 Boyolangu -
Tulungagung
4. Segenap dewan Guru dan Karyawan SMUN 2 Boyolangu - Tulungagung
5. Kedua orang tua kami yang telah mendo'akan atau memberikan dorongan
moril dan materil.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo' a dan
memohon kehadirat Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh
di sisi Allah SWT.
Dan dalam memenuhi tugas observasi ini kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan keritikan positif, sehingga
bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya kami tetap berharap semoga tugas observasi ini menjadi butir-bitur
amalan kami dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh umat
manusia. Amin Yaa Robbal 'Alamin.
(PENYUSUN )
2
NAMA PESERTA OBSERVASI
DI SEKOLAH MENENGAH UMUM NEGERI 2
BOYOLANGU - TULUNGAGUNG
TAHUN AJARAN 2007 / 2008
NO NAMA PESERTA ALAMAT ASAL
1 Abidatul Mufidah Blitar – Kademangan
2 Afiful Ikhwan Tulungagung – Sumbergempol
3 Ahmad Masruhan Zakaria Trenggalek – Tugu
4 Dahniyar Tulungagung – Mirigambar
5 Fita Lutfi Mayasari Tulungagung – Bandung
6 Lina Khoiril Mala Tulungagung - Rejotangan
3
HALAMAN PENGESAHAN
Tulungagung, 21 November 2007
Di Setujui / Di sahkan Oleh :
Ketua Kelompok Dosen Pembimbing
Afiful Ikhwan Agus Purwowidodo, M.Pd NIM. 3211063024 NIP. 150 378 524
4
D A F T A R I S I
Halaman Judul ……………………………………………………. i
Kata Pengantar ……………………………………………………. ii
Nama Peserta Observasi ……………………………………………………. iii
Halaman Pengesahan ……………………………………………………. iv
Daftar Isi ……………………………………………………………. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………. 1
B. Tujuan Observasi ……………………………………………. 1
C. Tujuan Laporan Penulisan Observasi …………………………. 2
HASIL OBSERVASI DI SMUN 2 BOYOLANGU – TULUNGAGUNG
( PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNTUK PESERTA
DIDIK) ………………………………………………………………… 3
BAB II A N A L I S I S
A. Penerimaan Murid Baru …………….…………………………. 8
B. Ketatausahaan Murid …...……………………………………... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 14
B. Saran ………………………………………………………… 15
C. Harapan ……………………………………………………… 15
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu cabang dari
jurusan Tarbiyah. Program ini pada dasarnya membentuk calon guru kelas, tingkat sekolah
dasar, sekolah menengah pertama dan menengah umum yang professional. Guru yang
melaksanakan tugas keguruan dengan kemampuan tertinggi yang mereka miliki
merupakan guru professional. STAIN Tulungagung telah menyiapkan kader-kader yang
berkualitas dan professional.
Seorang pendidik sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan dan kecakapan
yang bersifat psikologis, yang meliputi :
1. Kompetensi Kognitif ( kecakapan ranah cipta )
2. Kompetensi afektif ( kecakapan ranah rasa )
3. Kompetensi psikomotor ( kecakapan ranah karsa )
Seorang pendidik harus mempunyai semua keterampilan diatas sebelum siap terjun
menjadi pendidik profesional dalam menyiapkan generasi penerus yang cerdas sukses dan
berakhlak mulia sebagai insan kamil dalam mencetak generasi Robbani.
Maka dari itu kami menyusun atau menyimpulkan hasil dari observasi kami ke
sekolah – sekolah yang sudah kami tuju, selain untuk memenuhi tugas, juga agar supaya
bermanfaat untuk kami.
B. Tujuan Observasi
- Untuk mengetahui bagaimana peranan atau seberapa pentingkah peran administrasi
pendidikan itu untuk peserta didik, sebagaimana tema pembahasan observasi kami.
6
- Untuk memberikan pengalaman mengenal peran administrasi pendidikan di dalam
dunia pendidikan, karena kami memang dituntut untuk menjadi seorang pendidik
atau guru yang berpengalaman ( professional ).
C. Tujuan Penulisan Laporan Observasi
Tujuan penulisan laporan merupakan suatu hal yang sangat penting sekali dalam
melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan. Adapun tujuan penulisan laporan ini di bagi
menjadi dua, yaitu :
1. Tujuan Umum
- Sebagai salah satu syarat untuk melengkapi mata kuliah Administrasi
Pendidikan di STAIN Tulungagung.
- Untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan memiliki keterampilan, nilai dan
sikap yang diperlukan bagi profesinya serta memperoleh pengalaman tentang
pendidikan dasar, menengah atau atas.
2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui sejauh mana di lapangan peran administrasi pendidikan
dalam lingkup peserta didik khususnya, sesuai dengan tema kami yang
ditugaskan, karena berbicara masalah administrasi pendidikan amat sangat luas
sekali dan tidak ada batasannya kalau diukur dari segi maha luas tentang
pendidikan.
- Untuk meningkatkan kemampuan keprofesionalan sebagai calon – calon
pendidik yang berkualitas untuk membimbing kembali atau mencetak kembali
seorang pendidik atau anak bangsa.
7
BAB II
A N A L I S I S
PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNTUK PESERTA DIDIK ( ADMINISTRASI MURID )
Yang dimaksud dengan pengelolaan administrasi pendidikan untuk peserta didik
(Admnistrasi Murid) adalah kegiatan pencatatan murid mulai dari proses penerimaan
hingga murid tersebut keluar dari sekolah disebabkan karena tamat atau sebab-sebab lain.
Tidak semua yang berhubungan dengan murid digarap oleh administrasi murid.
Penggarapan administrasi untuk murid kadang-kadang termasuk kedalam administrasi
murid, tetapi adakalanya termasuk kedalam administrasi kurikulum, keuangan, sarana, atau
masuk humas pendidikan. Membagi kelas menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil
yaitu membuat kelompok-kelompok belajar, termasuk garapan administrasi kurikulum.
Pemberian kartu SPP untuk diatur pelaksanaan penarikan dananya, termasuk kedalam
administrasi keuangan,dll.
Jenis-jenis kegiatan administrasi murid dapat di daftar melalui gambaran bahwa
lembaga pendidikan diumpamakan sebagai sebuah trasformasi, yang mengenal masukan
(input), pengolahan didalam transformasi (proses) dan keluaran (output). Dengan demikian
penyajian penjelasan admnistrasi murid dapat diurutkan menurut aspek-aspek tersebut.
Dengan melihat pada proses memasuki sekolah sampai murid meninggalkannya, terdapat
empat kelompok pengadministrasian, yaitu : (1) penerimaan murid, (2) ketatausahaan
murid, (3) pencatatan bimbingan dan penyuluhan serta (4) pencatatan prestasi belajar.
Adapun analisis dari hasil observasi kami di SMUN 2 Boyolangu – Tulungagung :
1. Penerimaan Murid Baru
8
Penerimaan murid baru merupakan peristiwa penting bagi suatu sekolah, termasuk
sekolah kejuruan. Menurut klasifikasi jenis sekolah, sekolah kejuruan merupakan sekolah
khusus, sehingga persyaratan untuk muridnya juga semestinya berbeda dengan persyaratan
murid untuk sekolah umum. Bukan hanya di Indonesia, sekolah kejuruan dimaksudkan
untuk mendidik anak-anak agar lulusannya memiliki keterampilan tertentu, sebagai bekal
untuk memasuki lapangan kerja atau okupasi. Sesuai dengan kondisi Indonesia sekarang
ini, banyaknya lapangan kerja yang ada dimasyarakat terlalu tidak imbang dibandingkan
dengan banyaknya pencari kerja. Banyak lulusan yang tidak mendapatkan tempat kerja.
Keadaan seperti ini menimbulkan problem berat bagi pemerintah, dan diatasi dengan
himbauan kepada para lulusan agar mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.
Untuk mendukung usaha pemerintah kearah penciptaan lapangan kerja, masalah
penerimaan murid baru tentu harus dikaitkan dengan usaha itu. Calon siswa yang diterima
seyogyanya diseleksi secara ketat agar dapat diperoleh siswa yang memiliki sikap
wiraswasta yang tinggi, serta mempunyai keterampilan yang memadai.
Kapan penerimaan murid baru dilakukan ? oleh karena penerimaan murid baru
bukanlah hal yang ringan, maka menjelang tahun ajaran baru proses penerimaan ini harus
sudah selesai. Untuk itu maka penunjukan panitia penerimaan murid baru telah dilakukan
oleh Kepala Sekolah sebelum tahun ajaran berakhir. Panitia murid baru sifatnya tidak
tetap, dan justru sebaiknya dapat diadakan giliran diantara guru-guru. Manfaat adanya
giliran ini antara lain :
a. Semua guru merasa diberi kepercayaan untuk bekerja.
b. Semua guru diberi kesempatan untuk melatih diri memegang suatu tugas
yang meminta suatu pertanggung jawaban yang besar.
c. Personal-personal yang ada disekolah dilibatkan dalam kegiatan selain
kegiatan rutin, sehingga ada selingan.
d. Apabila personal-personal tersebut dilibatkan dalam proses murid, mereka
akan merasa “ ikut memiliki “ sekolahnya.
9
Langkah-langkah penerimaan murid baru di sekolah yang kami observasi berlangsung
sebagai berikut :
a. Menentukan banyaknya murid yang akan diterima, dengan melihat nilai
SKHU/danem.
b. Menentukan syarat-syarat penerimaan.
c. Mengadakan pengumuman, memberikan nomor pendaftaran.
d. Mengadakan pengumuman penerimaan.
e. Mendaftar kembali calon siswa yang diterima.
f. Melaporkan hasil pekerjaan kepada pimpinan sekolah.
2. Ketatausahaan Murid
Sebagai tindak lanjut dari penerimaan murid maka kini menjadi tugas tatausaha
sekolah untuk memproses murid-murid tersebut dalam catatan-catatan sekolah. Catatan
sekolah dibedakan atas dua jenis, yaitu :
a) Catatan untuk seluruh sekolah
b) Catatan untuk satu kelas
Jenis-jenis catatan ini bukan hanya untuk sesuatu tingkat sekolah saja, tetapi
berlaku untuk semua tingkat dan jenis.
a) Catatan – catatan untuk seluruh sekolah meliputi :
1. Buku induk, yaitu : buku yang digunakan untuk mencatat data semua anak yang
pernah dan sedang mengikuti pelajaran disekolah tersebut. Catatan dalam buku
induk meliputi : no urut, no induk (yang dituliskan urut menurut tanggal murid
tersebut didaftar resmi sebagai murid), jenis kelamin, nama dan alamat orang
tua, agama, pekerjaan orang tua, dan keterangan lain-lain yang perlu bagi
10
pemeberian identitas dan keteranga lain. Untuk buku induk yang lengkap
adakalanya dituliskan juga catatan presesntasi murid.
2. Buku klapper, yaitu : buku pelengkap buku induk, yang dituliskan menurut
abjad nama murid, dan berfungsi sebagai penolong untuk pencarian data murid
pada buku induk. Apabila misalnya ada bekas murid yang sudah lama
meninggalkan sekolah tersebut, pada suatu ketika datang kesekolah untuk
meminta surat keterangan sedangkan ia lupa berapa nomor induknya, maka
bekas murud tersebut cukup menyebutkan nama. Dari huruf pertama dari
namanya dapat deketahui pada halaman abjad apa nama tersebut dicari berapa
nomor induknya, untuk kemudian data selengkapnya ditelusuri secara lengkap
dari buku induk.
3. Catatan tata tertib sekolah, yaitu : catatan atau kumpulan peraturan sebenarnya
bukan hanya diperuntukkan bagi murid saja tetapi juga guru dan personal lain.
Aturan tata tertib ini ada yang sifatnya umum dan khusus. Aturan-aturan
tersebut ada yang berasal dari pemerintah (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, pusat maupun setempat), dan ada yang merupakan produk sekolah
sendiri (dikeluarkan oleh Kepala Sekolah atau merupakan hasil musyawarah
dalam rapat dewan guru).
Sekolah merupakan lembaga pendidikan. Bukan hanya intelek saja yang
dikembangkan tetapi pribadi secara utuh. Oleh karena itu tata tertib yang dikeluarkan
bermanfaat untuk anak itu sendiri dalam rangka membentuk pribadi yang baik. Disamping
itu juga dimaksudkan agar dalam sekolah itu terbentuk suasana tentram, teratur, karena
semua mengikuti aturan yang sama. Dan pembentukan tata tertib yang di buat oleh kepala
sekolah lalu kemudian di sepakati oleh dewan guru lainnya lewat rapat harus disesuaikan
dengan sekolah dan keadaan murid-muridnya.
11
Hal-hal yang termuat dalam peraturan tata tertib disekolah ini antara lain berupa :
a. Aturan-aturan yang menyangkut lahiriah misalnya : pakaian, peralatan,
kendaraan dan sebagainya.
b. Anturan-aturan tingkah laku, misalnya : sikap murid terhadap kepala
sekolah, guru, sesama murid, karyawan, dan sebagainya.
c. Aturan-aturan ketertiban, misalnya : tentang keharusan ikut gerak jalan,
mengikuti upacara bendera, dan sebagainya yang bersangkutan dengan
kedisiplinan.
b) Catatan – catatan untuk masing-masing kelas.
Sekali lagi administrasi murid adalah administrasi yang menyangkut urusan murid.
Disamping catatan-catatan untuk murid seluruh sekolah, ada lagi catatan – catatan yang
khusus untuk murid-murid dikelas, yaitu :
1. Buku kelas yang merupakan cuplikan kutip dari buku induk.
2. Buku absensi kelas yang diisi setap hari guna mencatat keadaan murid yang
masuk dan tidak masuk sekolah, untuk selanjutnya dihitung persentase absensi
pada tiap-tiap akhir bulan.
3. Buku catatan bimbingan dan penyuluhan.
Kegiatan bimbingan dan penyuluhan dimaksudkan untuk memberikan
bantuan kepada setiap murid agar selama mengikuti pendidikan disekolah tidak
merasa dirugikan, dan dapat mencapai hasil yang maksimal. Pandangan yang
selama ini tersebar adalah bahwa kegiatan bimbingan dan penyuluhan hanya
diperuntukkan bagi murid-murid yang memepunyai masalah saja. Pandangan
ini agaknya berakibat kesuksesan program bimbingan tersebut. Murid-murid
akan merasa malu untuk datang sendiri ketempat bimbingan atau merasa terhina
jika dipanggil oleh guru pembimbing. Padahal secara konseptual kegiatan
12
bimbingan dan penyuluhan tersebut diperuntukan bagi semua murid, dengan
tujuan sekali lagi, membantu mereka agar mencapai tujuan secara maksimal.
4. Buku catatan prestasi belajar murid, meliputi buku daftar nilai dan buku lagger.
a. Buku daftar nilai merupakan buku pertama yang digunakan oleh guru
utnk mencatat nilai mentah yang diperoleh langsung dari ulangan harian
atau ulangan umum, serta nilai-nilai lain seperti nilai tugas dan aktifitas.
b. Buku lagger, yaitu buku kumpulan nilai yang memuat semua nilai untuk
semua bidang pelajaran yang diikuti oleh didalam periode tertentu.
5. Buku Raport
Atau yang sering disebut “ raport “ merupakan sebuah buku yang memuat
laporan hasil belajar murid yang bersangkutan mengikuti pendidikan disekolah
itu.
6. Buku Mutasi
Yaitu buku yang digunakan untuk mencatat adanya murid-murid yang pindah,
baik pindah kesekolah lain (mutasi eksteren), maupun masih didalam
lingkungan sekolah tersebut (mutasi intern).
13
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Pengelolaan administrasi pendidikan untuk peserta didik adalah kegiatan
pencatatan murid mulai dari proses penerimaan hingga murid tersebut keluar dari sekolah,
jenis-jenis kegiatan administrasi murid dapat digambarkan bahwa lembaga pendidikan
diumpamakan sebagai sebuah tranformasi yang mengenal masukan (input) pengelolaan
didalam tranformasi (proses) dan keluar (output), dengan demikian penyajian penjelasan
administrasi murid dapat diurutkan menurut aspek-aspek tersebut. Dengan melihat pada
proses memasuki sekolah sampai murid meninggalkan maka terjadi pengelompokan
pengadministrasian yang dimulai dari penerimaan siswa baru dimana sekolah itu harus
memilih secara selektif dan ketat terutama disekolah kejuruan yang semuanya itu bertujuan
agar dapat diperoleh siswa yang memiliki sikap wiraswasta yang tinggi dan keterampilan
yang memadai sebagai tindak lanjut dari penerimaan siswa baru maka disediakan buku
induk dan buku klapper yang digunakan sebagai arsip siswa yang diterima disekolah itu.
Selain itu juga agar kegiatan belajar mengajar supaya berjalan dengan bai maka diadakan
tat tertib baik untuk siswa sendiri maupun semua warga sekolah itu. Dan yang terakhir
sebagai tolaj ukur belajar siswa maka sekolah memberikan buku raport agar siswa
mengetahui hasil dari belajar mereka selama ini.
14
B. Saran
Dalam laporan observasi ini, kami harapkan kepada pembaca untuk mengkaji ulang
terkait dengan tema ini yang mungkin belum kami bahas, untuk itu lebih dikaji dari
refrensi yang lain.
C. Harapan
Dengan adanya observasi ini kami harapkan dengan sangat bahwa pembaca bisa
lebih mengerti lagi tentang pendidikan guru menuju profesionalisme sehingga bisa berguna
untuk kedepannya.
15