Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

15

Click here to load reader

Transcript of Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

Page 1: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

1

Observasi Implementasi Pembelajaran IPS di Kurikulum 2013

di SDN Magelang 5

Kelas IV

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas mata kuliah PENDIDIKAN IPS SD

Dosen Pengampu : Amilla Fidyah Astuti, S.Pd

Disusun oleh:

1. Eka Noviana M 13.0305.0015

2. Pamungkas Mei R 13.0305.0025

3. Septi Puji A 13.0305.0052

REGULER 3/A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2014

Page 2: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

2

Daftar Isi

Halaman Judul .............................................................................................. 1

Daftar Isi....................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 3

A. Latar Belakang ................................................................................. 3

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

C. Tujuan............................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI.............................................................................. 6

BAB III HASIL OBSERVASI..................................................................... 11

KESIMPULAN ............................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 15

LAMPIRAN ................................................................................................. 16

Page 3: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam

siklus kehidupan manusia dari lahir hingga akhir hayat. Pendidikan menjadi hal

yang penting dalam menciptakan dan mengembangkan kepribadian serta

perkembangan jiwa anak kelak. Pendidikan merupakan suatu upaya yang

dilakukan secara sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan nasional adalah usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

pengendalian diri, kebiasaan, kecerdasan dan ketrampilan yang diperlukan bagi

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun

2003).

Pemerintah pada tahun lalu telah mengeluarkan kebijakan tentang

Kurikulum 2013. Kebijakan ini antara lain memberi ruang gerak yang luas kepada

lembaga pendidikan khususnya SD/MI dalam mengelola sumber daya yang ada,

dengan cara mengalokasikan seluruh potensi dan prioritas sehingga mampu

melakukan terobosan-terobosan sistem pembelajaran yang lebih inovatif dan

kreatif.

Salah satu upaya kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang

menggunakan kurikulum berbasis kompetensi di SD/MI adalah melakukan

pembelajaran tematik. Pembelajaran model ini akan lebih menarik dan bermakna

bagi anak karena model pembelajaran ini menyajikan tema-tema pembelajaran

yang lebih aktual dan kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian

masih banyak pihak yang belum memahami dan mampu menerapkan model ini

secara baik.

Page 4: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

4

Pada pembelajaran tematik tidak ada lagi yang namanya pemisahan mata

pelajaran. Kurikulum baru ini membuat banyak perubahan pada sistem

pembelajaran sekolah dasar (SD). Kurikulum 2013 itu mengurangi jumlah mata

pelajaran SD menjadi 6 yang saat ini ada 10 mata pelajaran, yaitu: Pendidikan

Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS,

Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,

serta Muatan lokal dan Pengembangan diri.

Enam mata pelajaran yang diajarkan di SD pada kurikulum 2013 itu

adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Pendidikan Jasmani, Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Seni Budaya. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang sebelumnya diajarkan di SD, akan

diajarkan secara terpadu atau terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain.

Dengan diterapkannya sistem pembelajaran berbasis tematik integratif di

kurikulum 2013, mata pelajaran IPA dan IPS bukannya dihapus dari kurikulum,

tapi diintegrasikan berdasarkan tema. Untuk mata pelajaran IPA akan menjadi

materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Mata pelajaran

IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, sedangkan mulok dan pengembangan diri itu

kaitannya nanti dengan Seni Budaya. Nama mata pelajaran IPA dan IPS sama

sekali tidak dimunculkan, tetapi muatannya di munculkan di pelajaran-pelajaran

lain.

1. Tempat Pelaksanaan Observasi

Kelompok kami melaksanakan observasi di SD Negeri Magelang 5 yang

berada di Jalan Pahlawan no. 41B kecamatan Magelang Tengah, kota Magelang

telp. (0293) 365765, kode pos 56117.

2. Waktu Pelaksanaan

Observasi dilaksanakan pada Jum’at, 24 Oktober 2014 mulai pukul 07:00-

10.00 WIB.

3. Obyek observasi

Page 5: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

5

Dalam observasi ini yang menjadi obyek observasi adalah implementasi

pembelajaran IPS di SD, kelompok kami mengamati proses pembelajaran yang

terjadi di kelas 4.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana proses pembelajaran IPS di SD dengan menggunakan

kurikulum 2013?

2. Apa saja yang menjadi kendala di dalam proses pembelajaran khususnya

IPS untuk SD di dalam kurikulum 2013?

C. Tujuan

1. Melalui kegiatan observasi diharapkan mampu untuk menginformasikan

mengenai proses pembelajarn IPS di SD dengan menggunakan kurikulum

2013.

2. Untuk menginformasikan mengenai kendala yang terjadi di lapangan

perihal proses pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013.

Page 6: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru kepada anak

didiknya. Selain itu, pendidikan adalah alat untuk merubah cara berpikir kita dari

cara berpikir tradisional ke cara berpikir ilmiah. Peranan seorang guru dalam

proses belajar mengajar sangat penting dalam mengembangkan perubahan tingkah

laku pada siswa. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan

yang bersifat pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik), maupun

yang menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Sardiman, 2006:2). Keberhasilan

penyelenggaraan pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya

adalah kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui proses

pembelajaran. Pada hakekatnya penyampaian materi pelajaran atau proses belajar

merupakan proses komunikasi yaitu proses penyampaian pesan atau pikiran dari

seseorang kepada orang lain.

B. Pengertian Sekolah

Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar,

serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah merupakan salah satu

tempat bagi para siswa untuk menuntut ilmu. Melihat kenyatannya hingga

sekarang sekolah masih dipercaya oleh sebagian besar anggota masyarakat

sebagai salah satu tempat untuk belajar, berlatih kecakapan, menyerap pendidikan

atau tempat proses mendewasakan anak. Sekolah sebagai salah satu lembaga

pendidikan (formal), mempunyai misi dan tugas yang cukup berat, juga bisa

dikatakan bahwa sekolah berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam

arti menumbuhkan, memotivasi dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang

mencakup etika, logika, estetika, dan praktika, sehingga tercipta manusia yang

utuh dan berakar pada budaya bangsa (Sumidjo, 1999: 71).

C. Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013

Page 7: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

7

Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 dapat diartikan suatu kegiatan

pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam

satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6) menyatakan

bahwa Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 merupakan satu usaha untuk

mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta

pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat

ditegaskan bahwa Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 dilakukan dengan

maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan,

terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu

Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 akan memberi peluang pembelajaran

terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar.

Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu,

aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.

D. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik

Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa

prinsip dasar yang perlu diperhatikan yaitu 1) bersifat terintegrasi dengan

lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan tema, dan 3)

efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas berikut ini akan diurakan

ketiga prinsip tersebut, berikut ini.

1. Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan.

Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam suatu format

keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengan

kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah

dan memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan

sehari-hari dikaitkan dengan topik yang dibahas.

2. Bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja secara sungguh-

sungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang riil sekaligus

mengaplikasikannya.

Page 8: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

8

Dalam melakukan Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013siswa

didorong untuk mampu menemukan tema-tema yang benar-benar

sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami siswa.

3. Efisiensi

Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013memiliki nilai efisiensi

antara lain dalam segi waktu, beban materi, metode, penggunaan

sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai ketuntasan

kompetensi secara tepat.

E. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik 2013

Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 memiliki ciri-ciri atau

karakteristik sebagai berikut 1) berpusat pada siswa, 2) Memberikan pengalaman

langsung kepada siswa, 3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, 4)

Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses

pembelajaran., 5) Bersifat fleksibel, 6) Hasil pembelajaran dapat berkembang

sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Agar diperoleh gambaran yang lebih

jelas tentang karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Berpusat pada siswa

Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa

sebagai pusat aktivitas dan harus mampu memperkaya pengalaman

belajar. Pengalaman belajar tersebut dituangkan dalam kegiatan belajar

yang menggali dan mengembangkan fenomena alam di sekitar siswa.

2. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa

Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa perlu belajar secara

langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guru perlu

menciptakan kondisi yang kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya

pengalaman yang bermakna.

3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Mengingat tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan saling

keterkaitan maka batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.

Page 9: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

9

4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses

pembelajaran.

5. Bersifat fleksibel

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013

tidak terjadwal secara ketat antar mata pelajaran.

6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan

kebutuhan siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut diungkapkan karakteristik pembelajaran

terpadu/tematik sebagai berikut: 1) pembelajaran berpusat pada anak, 2)

menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan, 3) belajar melalui

pengalaman langsung, 4) lebih memperhatikan proses daripada hasil semata, 5)

sarat dengan muatan keterkaitan.

Peran dan Pemilihan Tema dalam Pembelajaran Tematik. Tema dalam

Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 memiliki peran antara lain:

1. Siswa lebih mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik

tertentu.

2. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai

kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.

3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan

4. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan

mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa.

5. Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan

dalam konteks tema yang jelas.

6. Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam

situasi yang nyata.

7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara

terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali.

Pemilihan tema dalam Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 dapat

berasal dari guru dan siswa. Pada umumnya guru memilih tema dasar dan siswa

menentukan unit temanya.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran

tematik, yaitu:

Page 10: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

10

1. Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 dimaksudkan agar pelaksanaan

kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh.

2. Dalam pelaksanaan Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 perlu

mempertimbangkan alokasi waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya

bahan yang tersedia di lingkungan.

3. Pilihlah tema yang terdekat dengan siswa.

4. Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari pada tema.

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 memiliki beberapa

keuntungan, seperti berikut:

1. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa

2. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan

dan kebutuhan siswa.

3. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan

bermakna.

4. Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi,

komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 di samping memiliki beberapa

keuntungan sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan

yang diperolehnya. Kekurangan yang ditimbulkannya yaitu:

1. Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi

2. Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-

konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.

Page 11: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

11

BAB III

HASIL OBSERVASI

Kami melakukan observasi ‘Implementasi Pembelajaran IPS di SD dengan

Kurikulum 2013’ di SD Negeri Magelang 5 kelas IV. Observasi dilakukan pada

hari Jum’at, 24 Oktober 2014. Di dalam satu kelas tersebut terdapat 33 siswa

dengan jumlah siswa laki-laki 17 anak dan perempuan 16 anak, tetapi pada hari

tersebut terdapat salah satu siswa yang absen.

Seluruh siswa-siswi sekolah tersebut masuk ke dalam kelas masing-

masing pukul 07.15 yang kemudian diisi dengan kerohanian yang disiarkan

melalui satu sumber yaitu dari ruang guru dengan menggunakan microphone, saat

kerohanian tersebut siswa-siswi kelas IV mengumpulkan uang infaq yang

memang dilakukan pada setiap hari Jum’at dan kemudian dikumpulkan ke wali

kelas untuk kemudian diberikan kepada guru agama untuk kepentingan ibadah.

Kerohanian tersebut berakhir pada pukul 07.45, yang kemudian dilanjutkan

pelajaran di kelas masing-masing.

Pada hari ini, yang akan dibahas adalah Tema 4 ‘Berbagai Pekerjaan’,

Subtema 1 ‘mengenal macam-macam pekerjaan’, dan materi pokok yang akan

dibahas adalah ‘sumber daya alam’. Wali kelas membagi siswa-siswi kedalam 6

kelompok dengan nama berbagai macam profesi -ada kelompok Polisi, TNI-AU,

TNI-AD, Perawat, Chef, dan Guru-. Di awal kegiatan, guru memanggil dengan

menyebutkan nama kelompok dan kelompok yang di panggil bertepuk tangan,

kemudian mengajak siswanya refresh dengan cara bernyanyi.

Buku yang digunakan oleh guru hanyalah LKS dari salah satu penerbit –

Viva Pakarindo-, di dalam LKS buku pegangan guru tidak terdapat materi, tetapi

hanyalah berisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik.

Saat pembelajaran, terjadi proses tanya jawab antara guru dan siswa, guru

menanyakan kepada siswa tentang salah satu profesi yakni perawat, kemudian

menanyakan pada siswa apa alat yang digunakan oleh sang perawat dan siswa

Page 12: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

12

menjawat alat suntik, kemudian guru menanyakan kembali mengenai apa yang

diisikan dalam alat suntik dan siswa menjawab obat, lalu guru menanyakan obat

terbuat dari bahan apa, siswa menjawab ada bahan kimia dan bahan herbal, lalu

guru bertanya kembali obat herbal berasal dari apa dan para siswa menjawab

berasal dari tumbuhan. Dari situlah dapat terlihat bahwa guru mencoba

menghubungkan antara mata pelajaran IPS dengan mata pelajaran IPA tetapi tidak

menyebutkan mata pelajaran, dan ini sudah menggambarkan pembelajaran

tematik. Dan anak kemudian membaca materi bersama-sama setelah guru

membacanya terlebih dahulu. Disela-sela pembelajaran guru melakukan proses

tanya jawab dan memberikan penghargaan pada setiap siswa yang mencoba

menjawab. Guru kemudian membagi lembar kerja siswa dan kartu yang

bertuliskan tentang materi Sumber Daya Alam, secara berkelompok siswa

mengisikan nama-nama Sumber Daya Alam pada lembar kerja yang telah

disediakan. Guru membuat dan menyiapkan kolom mengenai klasifikasi Sumber

Daya Alam yang kemudian ditempel didepan kelas, waktu yang diberikan guru

kepada siswa untuk mengerjakan tugas tersebut adalah 20 menit. Siswa terlihat

saling bekerja sama. Setelah waktu yang ditentukan habis guru meminta

perwakilan masing-masing kelompok untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya

di kolom yang telah disediakan didepan kelas. Guru menganjurkan siswa untuk

mencatat hasil kelompoknya di buku tulis masing-masing.

Disela pembelajaran guru menjelaskan kepada kami tentang proses

pembelajaran dan cara penilaian kurikulum 2013, dan menceritakan betapa

sulitnya saat melakukan proses penilaian yang prosedurnya sedikit rumit karena

penilaiannya terbagi menjadi beberapa macam, ada penilaian sikap, pengetahuan

dan keterampilan. Dariawal guru juga memberi tahu aspek-aspek penilaian pada

siswa, sehingga siswa tahu apa yang dilakukannya akan mempengaruhi nilainya.

Setelah membahas lembar kerja kelompok guru meminta siswa hanya

menyiapkan buku tulis dan memberi soal secara lisan, dan siswa hanya menulis

jawabannya saja. Pertanyaannya berkisar tentang Sumber Daya Alam dan

pekerjaan. Soal yang perlu dijawab siswa terdiri dari 5 nomor kemudian di geser

Page 13: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

13

kesamping dan dikoreksi antar anggota kelompok, ini juga menguji sikap

kejujuran siswa dalam memberi nilai pekerjaan temannya.

Kemudian siswa membaca teks mengenai Sumber Daya Alam dan

diberikan tugas untuk menjawab soal dibawah bacaan tersebut yang dikerjakan

dirumah atau dijadikan pekerjaan rumah (PR). Guru tidak menyebutkan mata

pelajarannya dan di dalam LKS pun tidak tertera nama mata pelajaran, inilah ciri

dari pembelajaran tematik yang pada dasarnya dari pelajaran IPS berganti ke mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Pada kegiatan selanjutnya guru menanyakan kembali

tentang pelajaran apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini dan kemudian

memberi proyek kepada siswa untuk mencari 10 macam pekerjaan yang ada

disekitar lingkungan siswa.

Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran kurikulum 2013 ini menurut

guru adalah buku yang belum datang diatasi dengan mendownload sendiri buku

kurikulum 2013 akan tetapi didalam kelas tersebut tidak terdapat LCD sehingga

guru menggunakan LKS yang tetap mengacu pada buku pemerintah. Selain itu

dalam satu hari harus selesai satu pembelajaran yang terkadang tidak sesuai

dengan waktu yang ditentukan. Guru juga menceritakan tentang penilaian yang

rumit, membingungkan guru karena banyak sekali kolom penilaian. Untuk rapor

guru mempunyai aplikasi tersendiri yang dirasa sangat membantu untuk

menganalisis hasil belajar siswa. Guru kelas memperlihatkan soal dan hasil UTS

yang telah dilaksanakan dengan cara tes pertema yang soalnya tidak terdapat

dengan jelas pengelompokan mata pelajaran. Meskipun begitu guru mengatakan

bahwa kurikulum 2013 memang sangat menyenangkan untuk anak.

Setelah pelajaran selesai anak-anak diperbolehkan istirahat yakni pada

pukul 09.00 WIB.

Page 14: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

14

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa Pembelajaran

Tematik Kurikulum 2013 dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna dan

utuh. Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 ini memiliki peran yang sangat

penting dalam meningkatkan perhatian, aktivitas belajar, dan pemahaman siswa

terhadap materi yang dipelajarinya, karena pembelajarannya lebih berpusat pada

siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pemisahan

mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

dalam suatu proses pembelajaran., bersifat fleksibel, hasil pembelajaran dapat

berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.

Dengan diterapkannya sistem pembelajaran berbasis tematik integratif di

kurikulum 2013, mata pelajaran IPA dan IPS bukannya dihapus dari kurikulum,

tapi diintegrasikan berdasarkan tema. Untuk mata pelajaran IPA akan menjadi

materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Mata pelajaran

IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, sedangkan mulok dan pengembangan diri itu

kaitannya nanti dengan Seni Budaya. Nama mata pelajaran IPA dan IPS sama

sekali tidak dimunculkan, tetapi muatannya di munculkan di pelajaran-pelajaran

lain.

Page 15: Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013

15

DAFTAR PUSTAKA

www.pppg_tertulis.or.id. Pembelajaran Tematik

www.p3gmatyo.go.id. Pembelajaran Tematik

http://prosiding.upgrismg.ac.id/index.php/pgsd/pgsd/paper/viewfile/323/275.

http://aris_twn.staff.stain_salatiga.ac.id/wp-content/uploads/