OBJEK 2
-
Upload
salmi-seprianti -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
description
Transcript of OBJEK 2
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM LEMAH
SECARA KONDUKTOMETRI
I. TUJUAN
1. Untuk menentukan nilai Ka asam lemah.
2. Mempelajari daya hantar listrik larutan elektrolit kuat dan
elektrolit lemah.
II. TEORI
Apabila suatu senyawa dilarutkan dalam pelarut (misalnya air)
maka akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik yang disebut dengan larutan elektrolit. Elektrolit
sering kali diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya
menghantarkan arus listrik. Elektrolit yang dapat
menghantarkan arus listrik dengan baik digolongkan ke dalam
elektrolit kuat, sedangkan elektrolit yang sifat menghantarkan
arus lsitriknya lemah atau buruk digolongkan ke dalam
elektrolit lemah.
Apabila garam dapur, asam cuka atau gula secara terpisah
dilarutkan ke dalam air kemudian dialirkan arus listrik menuju
bola lampu dengan melewati masing-masing larutan tersebut
maka dapat diamati hal-hal berikut ini :
1. Arus listrik yang melalui larutan asam cuka menyebabkan
lampu menyala-redup, artinya asam cuka memiliki daya
hantar yang lemah.
2. Arus listrik yang melalui larutan garam dapur menyebabkan
lampu menyala terang, artinya larutan garam dapur
mempunyai daya hantar yang kuat.
3. Sedangkan arus listrik yang melalui larutan gula tidak mampu
menyalakan lampu, artinya larutan gula tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
Pada tahun 1938 muncul konsep asam basa yang
dikemukakan oleh Gilbert Lewis. Lewis mengusulkan definisi
asam basa dalam bentuk donor dan akseptor elektron. Definisi
ini lebih banyak digunakan karena sederhana dan aplikasinya
cukup luas. Berikut contoh konsep teori asam basa menurut
Lewis :
Ag+ + 2NH3 → Ag(NH3)2
Asam Basa
Ni +4CO → Ni(CO)4
Konsep asam basa menurut Lewis adalah :
1. Asam adalah penerima atau aseptor elektron.
2. Basa adalah pemberi atau donor elektron.
Selain teori asam basa tersebut, masih ada lagi beberapa
teori asam basa lainnya, yaitu :
a. Lux Flood
Asam adalah akseptor oksida, sedangkan basa adalah
pendonor oksida.
b. Sistem Pelarut
Asam adalah zat terlarut yang dapat meningkatkan
konsentrasi kation pelarut, sedangkan basa adalah zat
terlarut yang dapat meningkatkan konsentrasi anion
pelarut.
c. Usanovich
Asam adalah spesies yang bereaksi dengan basa
menghasilkan kation atau penerima anion atau elektron,
sedangkan basa adalah spesies yang bereaksi dengan
menghasilkan anion atau elektron yang bergabung dengan
kation.
Ionisasi Air
Air bersifat menghantarkan listrik walaupun daya
hantarnya lemah. Menurut teori Bronsted Lowry air bersifat
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
sebagai pelarut protik karena melibatkan proton dalam
reaksinya dengan senyawa lain.
Pada pengenceran tak hingga, baik elektrolit kuat maupun
elektrolit lemah akan berdisosiasi sempurna. Arrhenius
menyatakan suatu besaran yang dikenal dengan derajat
disosiasi (α). Dengan mengetahui nilai konstanta disosiasi suatu
asam lemah, konsentrasi ion dalam larutan pada berbagai
konsentrasi dapat dihitung :
AB A+ + B-
c(1- α) αc αc
Ka = ¿¿
Ka = (α c)2
c (1−α ) ………… (1)
α = λ / λ0 ………… (2)
Dimana :
α = derajat disosiasi.
λ = daya hantar equivalen larutan pada konsentrasi tertentu.
λ0 = hantaran equivalen larutan pada pengenceran tak hingga.
Penggabungan persamaan (1) dan (2) diperoleh persamaan
(3), yaitu :
K = c λ2
λ0( λ0−λ ) 1λ =
1
K λ02 (λc) +
1λ0
Nilai K diperoleh dari kurva :
1A
Vs Ac
Pada percobaan ini penentuan tetapan kesetimbangan asam
lemah dilakukan dengan menggunakan konduktometer.
Konduktansi didefinisikan sebagai kebalikan dari tahanan.
Satuan dari konduktansi atau hantaran adalah ohm. Hantaran
suatu larutan berbanding lurus pada luas permukaan elektroda
dikali konsentrasi ion per satuan volume larutan. Metoda
konduktasi dapat digunakan untuk mengikuti titrasi reaksi jika
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
perbedaan antara konduktansi cukup besar antara sebelum dan
sesudah penambahan reagen. Tetapan sel harus diketahui,
dimana selama pengukurannya yang berturut-turut jarak
elektroda harus tetap. Tetapi proses pengenceran membuat
hantarannya tidak berfungsi secara linear tapi dengan
konsentrasi.
Titrasi secara konduktansi sangat berguna bila hantaran
sebelum dan sesudah reaksi cukup banyak berbeda. Metoda ini
kurang bermanfaat untuk larutan dengan konduktansi ionik
yang terlalu tinggi, contoh Fe3+ dan KMnO4. Karena perubahan
ini dari hantaran sebelum dan sesudah titik equivalen terlalu
kecil jika dibandingkan dengan besarnya konduktansi total.
Asam kuat dan asam lemah
Asam kuat adalah asam yang dapat terionisasi sempurna
atau 100 % dalam air, contohnya :
H2O + HCl H3O+ + Cl-
Sedangkan asam lemah adalah asam yang tidak terionisasi
seluruhnya dalam air dan terjadi reaksi bolak-balik yang dalam
reaksi digambarkan dengan dua panah, contohnya :
CH3COOH + H2O CH3COOH + H3O+
Dalam reaksi diatas, setiap saat hanya 1% dari molekul
asam etanoat yang diubah ke dalam bentuk ion, sisanya tetap
dalam molekul asam etanoat yang sederhana.
III. PROSEDUR PERCOBAAN
III.1Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Konduktometer, untuk menghitung daya hantar.
2. Sel hantaran, sebagai sel penghantar.
3. Gelas piala, sebagai tempat sampel.
4. Gelas ukur, untuk mengukur volume sampel.
5. Labu ukur, untuk mengencerkan sampel.
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
3.1.2 Bahan
1. Asam asetat, sebagai sampel.
2. KCl 0,1 N, sampel.
III.2Skema Kerja
- dicuci dengan aquadest
hingga nilai hantarannya
konstan
-diencerkan dengan -dilarutkan dengan
-diukur nilai
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Sel Hantaran
AquadestLarutan KClLarutan asam asetat
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
berbagai konsentrasi konsentrasi 0,1N
hantaran
-diukur nilai hantaran diukur nilai hantaran
-diukur suhu
-diukur suhu dan diukur suhunya
- hasil data diolah dalam
bentuk grafik
III.3Skema Alat
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Hasil data
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
Keterangan :
1. Elektroda
2. Larutan
3. Konduktometer
IV. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
IV.1Data dan Perhitungan
4.1.1 Tabel
SampelKonduktivi
tasSuhu
Aquades 342 μs 27,0 °C
CH3COOH 0,2
N2,72 mS 27,2 °C
CH3COOH 0,4
N3,09 mS 27,3 °C
CH3COOH 0,6
N3,25 mS 27,3 °C
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
CH3COOH 0,8
N3,43 mS 27,4 °C
CH3COOH 1,0
N3,67 mS 27,4 °C
KCl 33,10 mS 27,6 °C
4.1.2 Pengenceran asam asetat 98 %
N asam asetat = % . ρ .1000
BE =
98% .1,05g /ml .100060 g /molek = 17,15 N
1. CH3COOH 1 N
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 17,15 N = 100 mL . 1 N
V1 = 5,83 mL
2. CH3COOH 0,8 N
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 1 N = 100 mL . 0,8 M
V1 = 80 mL
3. CH3COOH 0,6 N
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 0,8 N = 100 mL . 0,6 M
V1 = 75 mL
4. CH3COOH 0,4 N
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 0,6 N = 100 mL . 0,4 N
V1 = 66,67 mL
5. CH3COOH 0,2 N
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 0,4 N = 100 mL . 0,2 N
V1 = 50 mL
4.1.2 Penentuan Hantaran Listrik (L)
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
Hantaran Listrik = hantaran listrik sampel - hantaran listrik
aquades
L aquades = 342 μS = 0,342 x 10-3 S
1. CH3COOH 1 N
L asam asetat = (3,67 - 0,342) x 10-3 S
= 3,328 x 10-3 S
2. CH3COOH 0,8 N
L asam asetat = (3,43 - 0,342) x 10-3 S
= 3,088 x 10-3 S
3. CH3COOH 0,6 N
L asam asetat = (3,25 - 0,342) x 10-3 S
= 2,908 x 10-3 S
4. CH3COOH 0,4 N
L asam asetat = (343,09 - 0,342) x 10-3 S
= 2,748 x 10-3 S
5. CH3COOH 0,2 N
L asam asetat = (2,72 - 0,342) x 10-3 S
= 2,378 x 10-3 S
4.1.3 Penentuan Nilai Kappa
Rumus : K = L . ρA
, dimana ρA
= 0,099 cm-1
1. CH3COOH 1 N
K = 3,328 x 10-3 S (0,099 cm-1)
= 0,329 x 10-3 S cm-1
2. CH3COOH 0,8 N
K = 3,088 x 10-3 S (0,099 cm-1)
= 0,3057 x 10-3 S cm-1
3. CH3COOH 0,6 N
K = 2,908 x 10-3 S (0,099 cm-1)
= 0,2879 x 10-3 S cm-1
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
4. CH3COOH 0,4 N
K = 2,748 x 10-3 S (0,099 cm-1)
= 0,2720 x 10-3 S cm-1
5. CH3COOH 0,2 N
K = 2,378 x 10-3 S (0,099 cm-1)
= 0,2354 x 10-3 S cm-1
4.1.4 Penentuan Hantaran Ekuivalen (λc)
Rumus : λc = 1000 .KM
1. CH3COOH 1 N
λc = 1000x (0,329x 10−3S cm−1)
1N = 0,3295 S cm2 moleq-1
2. CH3COOH 0,8 N
λc = 1000x (0,3057x 10−3S cm−1)
0,8N = 0,3821 S cm2 moleq-1
3. CH3COOH 0,6 N
λc = 1000x (0,2879x 10−3S cm−1)
0,6N = 0,4798 S cm2 moleq-1
4. CH3COOH 0,4 N
λc = 1000x (0,2720x 10−3S cm−1)
0,4N = 0,6801 S cm2 moleq-1
5. CH3COOH 0,2 N
λc = 1000x (0,2354 x10−3Scm−1)
0,2N = 1,1771 S cm2 moleq-1
4.1.5 Penentuan Nilai Hantaran Suhu
Rumus : Λt = Λ0 [1 + 0,02 (t – 25)°C]
1. CH3COOH 1 N
Λt = 390,55 [1 + 0,02 (27,4 – 25)°C]
= 390,5 x 1,048
= 409,2964 S cm2 moleq-1
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
2. CH3COOH 0,8 N
Λt = 390,55 [1 + 0,02 (27,4 – 25)°C]
= 390,55 x 1,048
= 409,2964 S cm2 moleq-1
3. CH3COOH 0,6 N
Λt = 390,55 [1 + 0,02 (27,3 – 25)°C]
= 390,55 x 1,046
= 408,5153 S cm2 moleq-1
4. CH3COOH 0,4 N
Λt = 390,55 [1 + 0,02 (27,3 – 25)°C]
= 390,55 x 1,046
= 408,5153 S cm2 moleq-1
5. CH3COOH 0,2 N
Λt = 390,55 [1 + 0,02 (27,3 – 25)°C]
= 390,55 x 1,046
= 408,5153 S cm2 moleq-1
4.1.6 Penentuan Derajat Ionisasi
Rumus : α = λcλ0
1. CH3COOH 1 N
α = 0,3295S cm2moleq−1
390,55S cm2moleq−1 = 8,4368 x 10-4
2. CH3COOH 0,8 N
α = 0,3821Scm2moleq−1
390,55S cm2moleq−1 = 9,7836 x 10-4
3. CH3COOH 0,6 N
α = 0,4798S cm2moleq−1
390,55S cm2moleq−1 = 12,285 x 10-4
4. CH3COOH 0,4 N
α = 0,6801Scm2moleq−1
390,55S cm2moleq−1 = 17,4139 x 10-4
5. CH3COOH 0,2 N
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
α = 1,1771Scm2moleq−1
390,55S cm2moleq−1 = 30,1395 x 10-4
4.1.7 Penentuan Nilai Ka
Rumus : Ka = C .α2
1−α
1. CH3COOH 1 N
Ka = 1N (8,4368x 10−4)2
1−8,4368x 10−4
= 71,1796 x10−8
0,9991 = 7,1240 x 10-7
2. CH3COOH 0,8 N
Ka = 0,8N (9,7836 x10−4)2
1−9,7836 x10−4
= 76,5751x 10−8
0,9990 = 7,6650 x 10-7
3. CH3COOH 0,6 N
Ka = 0,6N (12,285 x10−4)2
1−12,285x 10−4
= 90,5527 x10−8
0,9988 = 9,0664 x 10-7
4. CH3COOH 0,4 N
Ka = 0,4N (17,4139 x10−4)2
1−17,4139 x10−4
= 121,2976 x10−8
0,9982 = 12,1509 x 10-7
5. CH3COOH 0,2 N
Ka = 0,2N (30,1395x 10−4)2
1−30,1395x 10−4
= 181,6779x 10−8
0,9970 = 18,2227 x 10-7
4.1.8 Persamaan Regresi
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
X = Ʌc dan Y = 1Ʌc
X Y XY X2
0,32
95
0,38
21
0,47
98
0,68
01
1,17
71
3,034
9
2,617
1
2,084
2
1,470
4
0,849
5
1,0000
1,0000
1,0000
1,0000
1,0000
0,1086
0,1460
0,2302
0,4625
1,3856
3,04
86
10,05
61
5,0000 2,3329
xrata-rata = 0,6097
yrata-rata = 2,0112
B = nΣXY−ΣX ΣYn Σ x2−(Σ x )2
B = 5 (5 )−3,0486(10,0561)
5 (2,3329 )−¿¿
= -2,3864
A = y – Bx
= (2,0112) – (-2,3864) (0,6097)
= 3,4662
Jadi persamaan regresinya adalah Y = 3,4662 – 2,3864X
Ka =1
A (Ʌo2) =
13,4662¿¿ = 1,8914 x 10-6
Jadi Ka CH3COOH yang kita peroleh adalah = 0,19 x 10-5
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
Grafik
a. Kurva Ʌc vs 1Ʌc
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.10
0.050.1
0.150.2
0.250.3
0.35
f(x) = 0.11045 x + 0.21973R² = 0.976510388108208
Kurva Ʌc vs 1/Ʌc
Ʌc
1/Ʌ
c
b. Kurva Konsentrasi vs Daya Hantar Listrik
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.10
0.51
1.52
2.53
3.5f(x) = 1.12 x + 2.218R² = 0.976794891761408
Kurva Konsentrasi vs Daya Hantar Listrik
Konsentrasi (N)
Daya H
anta
r Lis
trik
x 0
,001
(S)
IV.2Pembahasan
Pada praktikum ini bertujuan untuk menentukan nilai Ka asam
lemah dan mempelajari daya hantar listrik larutan elektrolit
kuat dan elektrolit lemah. Dalam percobaan penentuan tetapan
kesetimbangan asam lemah secara konduktometri ini
pengukuran derajat disosiasi dilakukan berdasarkan atas
pengukuran konduktivitas elektrolit yang biasa disebut dengan
metoda konduktivitas. Dari konduktometer dapat diketahui
besarnya konduktivitas atau hantaran (L) dari suatu larutan dan
akan digunakan untuk mencari tetapan sel dengan membagi
hantaran jenis dengan hantaran larutan sampel.
Proses pertama mengukur daya hantar aquades, tujuannya
untuk dijadikan sebagai pengkoreksi hantaran asam asetat
(elektolit lemah) karena asam asetat tersebut diencerkan
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
dengan aquadest. Asam lemah yang digunakan, dibuat dengan
berbagai konsentrasi yang bervariasi yaitu 1 N; 0,8 N ; 0,6 N ;
0,4 N dan 0,2 N. Dengan adanya variasi konsentrasi dari asam
asetat maka diperoleh nilai hantaran yang berbeda pula.
Setelah dilakukan percobaan, diperoleh data yang
menyatakan bahwa nilai hantaran KCl lebih besar daripada
hantaran asam asetat. Hal ini dikarenakan KCl merupakan
elektrolit kuat yang terion sempurna dibandingkan dengan asam
asetat yang merupakan elektrolit lemah sehingga hanya dapat
terion sebagian.
Selain itu, juga didapatkan bahwa semakin kecil
konsentrasi larutan maka hantaran yang dihasilkan juga
semakin kecil. Dan sebaliknya bila konsentrasi semakin besar
maka hantaran (L) yang dihasilkan juga akan besar. Jadi antara
konsentrasi dengan hantaran (L) mempunyai hubungan
berbanding lurus. Hal ini disebabkan karena berkurangnya
jumlah zat yang terionisasi dalam larutan akibat adanya
pengenceran. Sedangkan untuk konduktivitas molar dengan
konsentrasi berbanding terbalik. Dimana konsentrasi semakin
besar maka konduktivitas molarnya akan semakin kecil dan
sebaliknya bila konsentrasi semakin kecil maka konduktivitas
molarnya akan semakin besar.
Perlu diketahui bahwa hantaran suatu larutan dipengaruhi
oleh konsentrasi suatu larutan dimana konsentrasi berbanding
lurus dengan hantaran. Dan alat yang digunakan untuk
mengetahui hantaran itu adalah konduktometer. Pada alat ini,
tidak hanya dapat menentukan hantaran dari suatu larutan saja
tetapi juga akan mendapatkan berapa suhu dari larutan
tersebut. Setiap menggunakan alat konduktometer dalam
mengukur hantaran maka alat yang terkena larutan tersebut
harus dibilas kemudian dikeringkan terlebih dahulu agar tidak
dipengaruhi daya hantar pada konsentrasi lain.
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
Dalam percobaan ini, juga ditentukan nilai Ka dari asam
asetat. Dari perhitungan dapat dianalisa bahwa nilai Ka akan
bertambah besar jika konsentrasinya berkurang dan sebaliknya
nilai Ka akan berkurang jika konsentrasinya bertambah. Hal ini
disebabkan karena nilai Ka berbanding terbalik dengan
konsentrasi dan juga berbanding terbalik dengan nilai pKa nya
karena pKa = - log Ka. Nilai Ka asam asetat yang diperoleh
adalah sebesar 0,19 x 10-5, sedangkan nilai Ka secara teori
sebesar 1,8 x 10-5.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan:
1. Tetapan kesetimbangan asam lemah dapat ditentukan
dengan konduktometri.
2. Konsentrasi sangat mempengaruhi nilai hantaran, dimana
konsentrasi berbanding lurus dengan hantaran.
3. Jika konsentrasi semakin besar maka nilai hantarannya akan
semakin besar pula dan sebaliknya, jika konsentrasi semakin
kecil maka nilai hantarannya akan semakin kecil pula.
4. Bila konsentrasi semakin besar maka konduktivitas molarnya
akan semakin besar dan sebaliknya, bila konsentrasi
semakin kecil maka konduktivitas molarnya akan semakin
kecil.
5. Bila konsentrasi semakin kecil maka hantaran molarnya akan
semakin besar dan sebaliknya, bila konsentrasi semakin
besar maka hantaran molarnya akan semakin kecil.
6. Bila konsentrasi semakin kecil maka Ka yang didapatkan
semakin besar dan sebaliknya, bila konsentrasi semakin
besar maka Ka yang didapatkan semakin kecil.
7. Asam lemah merupakan elektrolit yang lemah, karena daya
hantarnya yang kecil.
5.2 Saran
Agar pada pratikum selanjutnya, dapat berjalan dengan baik
dan lancar maka diharapkan pada pratikan agar :
1. Bekerja sesuai dengan prosedur kerja.
2. Memahami prinsip dari praktikum kali ini.
3. Teliti dalam mengukur hantaran dengan konduktometer.
4. Teliti dalam melakukan pengenceran asam asetat.
5. Teliti dalam menimbang.
6. Bilas sel konduktometer sampai bersih.
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
JAWABAN PERTANYAAN
1. Yang dimaksud dengan hantaran jenis dan hantaran
equivalen adalah (satuannya)
a. Hantaran jenis adalah perbandingan daerah elektroda
dengan jarak (L) dan K atau dapat didefinisikan sebagai
hantaran larutan 1 m3 dengan satuan ohm (Ω).
b. Hantaran equivalen adalah hantaran larutan yang
mngandung 1 mol elektrolit dan ditempatkan antara 2
elektroda sejajar yang terpisah 1 meter dengan satuan
ohm/m2.
2. Guna mengukur hantaran KCl 0,1 N adalah untuk
menentukan pengukuran hantaran jenis larutan lain dimana
hantaran KCl dianggap konstan.
3. Yang dimaksud dengan :
a. Bilangan transport adalah arus total yang dibawa oleh ion
utama atau bilangan penghantaran.
b. Mobilitas ion adalah pengukuran jarak yang ditempuh oleh
setiap ion dalam waktu tertentu dan prosesnya disebut
metoda pembuatan yang bergerak.
4. Beda disosiasi dengan ionisasi
a. Disosiasi adalah proses penguraian suatu larutan yang
berdasarkan perbandingan molar pada beberapa
konsentrasi (penguraian tidak sempurna).
b. Ionisasi adalah proses penguraian suatu larutan menjadi
ion penyusunnya (terurai secara sempurna).
5. Pada pengukuran hantaran jenis elektrolit lemah perlu
dikoreksi terhadap hantaran jenis air karena asam lemah
mempunyai nilai tetapan kesetimbangan air lebih kecil.
6. Turunkan persamaan penentuan Ka untuk elektrolit 1-2
dengan pengukuran hantaran :
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
cAB A+ + B-
c(1-α) αc αc
Ka = ¿¿
= (α)2
c (1−α )……… (1)
α = λλ0
……… (2)
penggabungan persamaan 1 dan 2 diperoleh :
K = c λ2
λ0( λ0−λ ) 1λ =
1
K λ02 (λc) +
1λ0
Nilai K yang diperoleh dari kurva :
1A
Vs Ac
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri
Praktikum Kimia Fisika IISemester Genap 2011/2012
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, PW. 1994. KIMIA FISIKA JILID I. Jakarta: Erlangga
Bird, Tony. 1987. KIMIA FISIKA UNTUK UNIVERSITAS.
Jakarta: Gramedia
Kopkhar, SM. 1987. KIMIA FISIKA UNTUK UNIVERSITAS. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Zemansky, Sears. 1980. FISIKA UNTUK UNIVERSITAS.
Bandung: Bina Cipta
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri