obat

13
BIDANG FARMASI UPTD PUSKESMAS PATARUMAN I NOMOR REVISI KE : 3 HALAMAN 1/1 DITETAPKAN OLEH : PROTAP INSPEKSI PELAYANAN OBAT Hj.dr. IKA RIKA ROHANTIKA Nip. 19720102 200604 2 003 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Prosedur 5. Unit Terkait Pendaftaran,BP umun,BP gigi,BP KIA 6. Referensi Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi ke 4 TANGGAL TERBIT : 3 September 2014 Kepala Puskesmas Pataruman I IS Obat adalah suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis,mengurangi rasa sakit,mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan. 1. Mempermudah proses pelayanan dan penyerahan obat kepada pasien 2. Memperlancar petugas obat dalam melayani obat kepada pasien 3. Mempermudah petugas obat dalam pelayanan kepada pasien Dilaksanakan oleh petugas Farmasi pada pelayanan Obat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pataruman I sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan 1. Petugas obat melayani setiap resep yang datang (anak dan dewasa),untuk resep anak- anak obat di buat puyer. 2. Petugas obat membuat tanggal,aturan pakai obat/dosis,nama pasien. 3. Petugas obat mengecek kembali obat yang telah di kerjakan. 4. Petugas obat memberikan obat kepada pasien sambil menjelaskan cara pemakaian obat,indikasi pada pasien. 5. Petugas obat mengecek kembali nama pasien,umur pasien dan alamat pasien agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan obat. 6. Petugas obat menyuruh pasien untuk mengulangi penjelasan yang di arahkan oleh petugas obat tadi. PATARUMAN I

description

kldsvnsnkgnfbjksbvb,jnvnkrgnvkvf,drnkjer,vkjthtgbsjnvrjtgnbthbgkjnfkejdbkehbthbsngnmdebvhbegrnkjebt,dnjdknbd,ngjnykngdtnnkdjngb,jdnb,bndjd,ngbdj,nbgjd,gnbjdnbgdj,n

Transcript of obat

Page 1: obat

BIDANG FARMASI UPTD PUSKESMAS PATARUMAN I

NOMOR REVISI KE : 3 HALAMAN 1/1

DITETAPKAN OLEH :Kepala Puskesmas Pataruman I

PROTAPINSPEKSI PELAYANAN OBAT

Hj.dr. IKA RIKA ROHANTIKA Nip. 19720102 200604 2 003

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Prosedur

5. Unit Terkait Pendaftaran,BP umun,BP gigi,BP KIA

6. ReferensiPengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi ke 4

TANGGAL TERBIT : 3 September 2014

IS Obat adalah suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis,mengurangi rasa sakit,mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan.

1. Mempermudah proses pelayanan dan penyerahan obat kepada pasien

2. Memperlancar petugas obat dalam melayani obat kepada pasien

3. Mempermudah petugas obat dalam pelayanan kepada pasien

Dilaksanakan oleh petugas Farmasi pada pelayanan Obat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pataruman I sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

1. Petugas obat melayani setiap resep yang datang (anak dan dewasa),untuk resep anak-anak obat di buat puyer.

2. Petugas obat membuat tanggal,aturan pakai obat/dosis,nama pasien.

3. Petugas obat mengecek kembali obat yang telah di kerjakan.

4. Petugas obat memberikan obat kepada pasien sambil menjelaskan cara pemakaian obat,indikasi pada pasien.

5. Petugas obat mengecek kembali nama pasien,umur pasien dan alamat pasien agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan obat.

6. Petugas obat menyuruh pasien untuk mengulangi penjelasan yang di arahkan oleh petugas obat tadi.

PATARUMAN I

Page 2: obat

BIDANG FARMASI UPTD PUSKESMAS PATARUMAN I

NOMOR REVISI KE : 3

DITETAPKAN OLEH :Kepala Puskesmas Pataruman I

PROTAP

Hj.dr. IKA RIKA ROHANTIKANip. 19720102 200604 2 003

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Prosedur

2. Menyiapkan daftar harga obat

3. Mencatat jumlah R/ obat generik setiap hari

4. Merekap jumlah R/ obat generik tiap akhir bulan

5. Unit Terkait Pendaftaran,BP umun,BP gigi,BP KIA

6. ReferensiPengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi ke 4

HALAMAN 1/1

TANGGAL TERBIT : 3 September 2014

INSPEKSI PENGGUNAAN OBAT GENERIK

Obat generik adalah obat dengan nama resmi International Non Propieritary Names (INN) yang ditetapkan dalam farmakofe Indonesia / buku standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.

1. untuk memantau penulisan obat generik disemua pelayanan kesehatan pemerintah

2. Untuk membantu masyarakat agar mendapatkan pengobatan yang aman, akurat, bermutu dan terjangkau

Dilaksanakan oleh dokter di puskesmas dan di Rumah Sakit Umum Daerah (pelayanan kesehatan pemerintah ) dan semua pihak yang terkait

1. Menghitung jumlah item obat generik dan obat paten yang ada di puskesmas

5. Membuat laporan pemantauan penulisan obat generik di puskesmas tiap triwulan

6. Menyerahkan laporan tersebut pertriwulan ke dinas kesehatan kota banjar

PATARUMAN I

Page 3: obat

BIDANG FARMASI UPTD PUSKESMAS PATARUMAN I

NOMOR REVISI KE : 3

DITETAPKAN OLEH :Kepala Puskesmas Pataruman I

PROTAP

Hj.dr. IKA RIKA ROHANTIKANip. 19720102 200604 2 003

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Prosedur

5. Unit Terkait Pendaftaran,BP umun,BP gigi,BP KIA

6. Referensi

HALAMAN 1/1

TANGGAL TERBIT : 3 September 2014

INSPEKSI PENCATATAN DAN PENYIMPANAN RESEP

Pencatatan dan penyimpanan resep adalah merupakan salah satu proses dalam pelayanan kefarmasian untuk tertib administrasi

Untuk mencatat dan mengetahui jumlah item obat yang digunakan tiap hari serta jumlah resep yang dilayani.

Dilaksanakan oleh pengelola obat di puskesmas setiap hari

1. Mencatat jumlah resep harian berdasarkan jenis pelayanan (umum,gakin/ gratis, asuransi )

2. Membendel resep yang mempunyai tanggal yang sama berdasarkan urutan nomer resep

3. Menyimpan bendel resep pada tempat yang ditentukan secara berurutan berdasarkan tanggal agar memudahkan dalam penelusuran resep

4. Memusnahkan resep yang telah disimpan selama 3 (tiga ) tahun dengan cara dibakar

5. Membuat berita acara pemusnahan resep dan dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.

Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI, 2006.

PATARUMAN I

Page 4: obat

BIDANG FARMASI UPTD PUSKESMAS PATARUMAN I

NOMOR REVISI KE : 1

DITETAPKAN OLEH :Kepala Puskesmas Pataruman I

PROTAP

IKA RIKA ROHANTIKA, drNip. 19720102 200604 2 003

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Memberantas peredaran gelap psikotropika

3. Kebijakan

4. Prosedur

5. Unit Terkait BP umum

6. Referensi Obat-Obat penting edisi 5

BIDANG FARMASI UPTD PUSKESMAS PATARUMAN I

NOMOR REVISI KE : 3

DITETAPKAN OLEH :

HALAMAN 1/1

TANGGAL TERBIT : 23 JUNI 2011

INSPEKSI PEMAKAIN OBAT PSIKOTROPIKA

Obat Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.

1. Menjamin ketersediaan psikotropika guna kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan

2. Mencegah terjadinya penyalahgunaan psikotropika

Dilaksanakan oleh petugas Farmasi pada pelayanan Obat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pataruman I sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

1. Resep ditulis oleh dokter dengan kelengkapan dan tanda tangan / paraf dokter, umur, nomer medreg.

2. Resep psikotropika terpisah dengan resep yang lainnya kecuali dalam bentuk racikan

3. Salinan resep yang mengandung psikotropika tidak dapat dilayani walaupun resep tersebut baru dilayani sebagian

4. Resep psikotropika dicatat dalam buku khusus dan setiap bulan di laporkan ke dinas kesehatan

HALAMAN 1/1

TANGGAL TERBIT : 3 September 2014

PATARUMAN I

PATARUMAN I

Page 5: obat

Kepala Puskesmas Pataruman I

PROTAP

Hj.dr. IKA RIKA ROHANTIKANip. 19720102 200604 2 003

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Memberantas peredaran gelap psikotropika

3. Kebijakan

4. Prosedur

5. Unit Terkait BP umum

6. Referensi Obat-Obat penting edisi 5

TANGGAL TERBIT : 3 September 2014

INSPEKSI PEMAKAIN OBAT PSIKOTROPIKA

Obat Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.

1. Menjamin ketersediaan psikotropika guna kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan

2. Mencegah terjadinya penyalahgunaan psikotropika

Dilaksanakan oleh petugas Farmasi pada pelayanan Obat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pataruman I sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

1. Resep ditulis oleh dokter dengan kelengkapan dan tanda tangan / paraf dokter, umur, nomer medreg.

2. Resep psikotropika terpisah dengan resep yang lainnya kecuali dalam bentuk racikan

3. Salinan resep yang mengandung psikotropika tidak dapat dilayani walaupun resep tersebut baru dilayani sebagian

4. Resep psikotropika dicatat dalam buku khusus dan setiap bulan di laporkan ke dinas kesehatan

Page 6: obat

BIDANG FARMASI UPTD PUSKESMAS PATARUMAN I

NOMOR REVISI KE : 1

DITETAPKAN OLEH :Kepala Puskesmas Pataruman I

PROTAP

IKA RIKA ROHANTIKA, drNip. 19720102 200604 2 003

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Memberantas peredaran gelap psikotropika3. Kebijakan4. Prosedur

HALAMAN 1/1

TANGGAL TERBIT : 23 JUNI 2011

INSPEKSI PEMAKAIN OBAT PSIKOTROPIKA

Obat Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.

1. Menjamin ketersediaan psikotropika guna kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan 2. Mencegah terjadinya penyalahgunaan psikotropika

Dilaksanakan oleh petugas Farmasi pada pelayanan Obat yang ada di wilayah kerja Puskesmas 1. Resep ditulis oleh dokter dengan kelengkapan dan tanda tangan / paraf dokter, umur, nomer medreg.

2. Resep psikotropika terpisah dengan resep yang lainnya kecuali dalam bentuk racikan

3. Salinan resep yang mengandung psikotropika tidak dapat dilayani walaupun resep tersebut baru dilayani sebagian

4. Resep psikotropika dicatat dalam buku khusus dan setiap bulan di laporkan ke dinas kesehatan

PATARUMAN I

Page 7: obat

4. Prosedur

5. Unit Terkait BP umum

6. Referensi Obat-Obat penting edisi 5

Page 8: obat

BIDANG FARMASI UPTD PUSKESMAS PATARUMAN I

NOMOR REVISI KE : 3 HALAMAN 1/1

DITETAPKAN OLEH :Kepala Puskesmas Pataruman I

PROTAP

Hj.dr. IKA RIKA ROHANTIKANip. 19720102 200604 2 003

1. Pengertian

2. TujuanUntuk mrngetahui / membaca isi resep

3. Kebijakan

4. Prosedur 1. Menerima resep pasien

5. Unit Terkait Pendaftaran,BP umun,BP gigi,BP KIA

6. Referensi

TANGGAL TERBIT : 3 September 2014

INSPEKSI PENERIMAAN RESEP

Penerimaan Resep adalah awal dari pengerjaan pelayanan obat

Dilaksanakan oleh petugas farmasi pada pelayanan obat yang ada di wilayah kerja puskesmas pataruman 1 sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan.

2. Memeriksa kelengkapan resep, yaitu nama, nomer surat izin praktek, alamat dan tanda tangan/ paraf dokter penulis resep, tanggal resep, nama obat, dosis, jumlah yang diminta, cara pemberian, nama pasien, umur pasien dan jenis kelamin

3. Memeriksa kesesuaian farmasetik, yaitu bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian.

4. Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya di konsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu meminta persetujuan setelah pemberitahuan.

Pedoman pelayanan kefarmasian di puskesmas, Departemen Kesehatan RI, 2006

PATARUMAN I

Page 9: obat

BIDANG FARMASI UPTD PUSKESMAS PATARUMAN I

NOMOR REVISI KE : 3 HALAMAN 1/1

DITETAPKAN OLEH :Kepala Puskesmas Pataruman I

PROTAP

Hj.dr. IKA RIKA ROHANTIKANip. 19720102 200604 2 003

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

5. Unit Terkait Pendaftaran,BP umun,BP gigi,BP KIA

6. Referensi

TANGGAL TERBIT : 3 September 2014

INSPEKSI PELAYANAN INFORMASI OBAT

Pelayanan informasi obat adalah proses pemberian informasi obat baik nama obat, khasiat, dosis, dan cara pemakaian serta efek samping obat maupun cara penyimpanan obat kepada pasien.

Agar pasien mengerti dan paham cara mengkonsumsi obat yang benar

Dilaksanakan oleh petugas farmasi pada pelayanan obat yang ada di wilayah kerja puskesmas pataruman 1 sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan.

4. Prosedur 1. Menyediakan dan memasang spanduk, poster, booklet, leaflet yang berisi informasi obat pada tempat yang mudah dilihat oleh pasien.

2. Menjawab pertanyaan baik lisan maupun tertulis, langsung atau tidak langsung, dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana melalui penelusuran literatur secara sistematis untuk memberikan Informasi yang dibutuhkan.

3. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat secara sistematis.

Pedoman Pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI, 2006.

PATARUMAN I

Page 10: obat

BIDANG FARMASI UPTD PUSKESMAS PATARUMAN I

NOMOR REVISI KE : 3 HALAMAN 1/1

DITETAPKAN OLEH :Kepala Puskesmas Pataruman I

PROTAP

Hj.dr. IKA RIKA ROHANTIKANip. 19720102 200604 2 003

1. Pengertian

2. Tujuan Mencegah menumpuknya resep-resep di gudang arsip

3. Kebijakan

5. Unit Terkait Pendaftaran,BP umun,BP gigi,BP KIA

6. Referensi

TANGGAL TERBIT : 3 September 2014

INSPEKSI PEMUSNAHAN RESEP

Pemusnahan resep adalah suatu proses memusnahkan resep yang telah disimpan selama 3 tahun atatu lebih

Melaksanakan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku

4. Prosedur 1. Memusnahkan resep yang telah disimpan tiga tahun atau lebih

2. Tata cara pemusnahan : resep narkotik dihitung lembarannya, resep lain ditimbang, resep dihancurkan lalu dikubur atau dibakar.

3. Membuat berita acara pemusnahan sesuai dengan format terlampir

Pedoman Pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI, 2006.

PUSKESMASPATARUMAN 1

Page 11: obat

BIDANG FARMASI UPTD PUSKESMAS PATARUMAN I

NOMOR REVISI KE : 3 HALAMAN 1/1

DITETAPKAN OLEH :Kepala Puskesmas Pataruman I

PROTAP

Hj.dr. IKA RIKA ROHANTIKANip. 19720102 200604 2 003

1. Pengertian

2. Tujuan Memberikan obat kepada pasien sesuai dengan resep

3. Kebijakan

2. Memanggil dan memastikan nomer urut/ nama pasien

3. Menyerahkan obat disertai pemberian informasi obat

5. Unit Terkait Pendaftaran,BP umun,BP gigi,BP KIA

6. Referensi

TANGGAL TERBIT : 3 September 2014

INSPEKSI PENYERAHAN OBAT

Penyerahan obat adalah salah satu proses dalam pelayanan kefarmasian yang merupakan tahap akhir.

Dilaksanakan oleh petugas farmasi pada pelayanan obat yang ada di wilayah kerja puskesmas Pataruman 1 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

4. Prosedur 1. Memeriksa kembali kesesuaian antara jenis, jumlah dan cara penggunaan obat dengan permintaan pada resep.

4. Memastikan bahwa pasien telah memahami cara penggunaan obat

5. Meminta pasien untuk menyimpan obat di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak

Pedoman Pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI, 2006.

PATARUMAN I

Page 12: obat

BIDANG FARMASI UPTD PUSKESMAS PATARUMAN I

NOMOR REVISI KE : 3

DITETAPKAN OLEH :Kepala Puskesmas Pataruman I

PROTAP

Hj.dr. IKA RIKA ROHANTIKANip. 19720102 200604 2 003

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

3. obat di simpan menurut alpabetis

5. Unit Terkait Pendaftaran,BP umun,BP gigi,BP KIA

6. Referensi

HALAMAN 1/1

TANGGAL TERBIT : 3 September 2014

INSPEKSI PENYERAHAN OBAT

is gudang adalah tempat penerimaaan, penyimpanan,pendistribusian dan pemeliharaan barang berupa obat dan alkes dan perbekalan kesehatan lainnya

1. mempermudah proses permintaan,pengadan dan penyerahan obat

2. memperlancar petugas gudang dalam melayani pengadaan obat3. mempermudah petugas gudang obat dalam pengadaan yang dibutuhkanDilaksanakan oleh petugas farmasi pada pelayanan obat yang ada di wilayah kerja puskesmas Pataruman 1 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

4. Prosedur 1. petugas gudang obat menerima persediaan obat dan alat kesehatan dari dinas kesehatan yang sesuai dengan sbbk

2. Petugas gudang obat mencatat jumlah, nomer batch dan tanggal kadaluarsa sediaan farmasi dan alat kesehatan di dalam kartu stok

4. Ruangan gudang obat harus memiliki ventilasi udara5. petugas gudang obat melakukan pengecekan obat yang kadaluarsa setiap 1 bulan sekali

6. petugas gudang obat menyerahkan permintaan obat kepala puskesmas untuk disetujui

7. petugas gudang obat menandatangani bukti penyerahan obat-obatan

undang-undang kesehatan edisi 2009, buku manajemen farmasi jilid 1 kelas 1

PATARUMAN I