Obat Penghambat Infus Kalsium

4
OBAT PENGHAMBAT INFUS KALSIUM Kimia Verampil, anggota pertama kelompok ini yang berguna dalam klinik, merupakan hasil percobaan, untuk mensintesis analog papaverin yang lebih aktif, alkaloid vasodilator yang di temui dalam bunga opium Farmakokinetik Penghambat influx kalsium merupakan obat yang aktif per oral dan mudah terikat ke protein plasma (80-90%). Metabolisme hati untuk lintasan pertama besar jumlahlahnya bagi verapamil dan diltiasem. Waktu paruh pembuangan 3-6 jam, nifedipin dan verapamil terutama diekskreasi melaui urina dan diltiasem melalui feses. Ketiga senyawa ini di metabolismekan dalam jumlah besar. Tabel 11-3. Farmakokinetik beberapa obat penghambat influks kalsium Obat Absorpsi Mulai Kerja Waktu Paruh Plasma Pembuangan verapa mil >90% sesudah Pemberi an per oral. < 1% menit sesudah pemberian intravena, 30 menit sesudah per oral. 6 jam Sekitar 90% protein plasma; 85% pembuangan oleh hepar pada lintasan pertama sesudah pemberian per oral. Sekitar 70% dibuang oleh ginjal; 15 % oleh saluran pencernaan. Nifedi pin >90% sesudah pemberi an per oral atau < 1 menit sesudah pemberian intravena, < 3 menit sesudah 4 jam Sekitar 90% terikat ke protein plasm; dimetabolisme menjadi asam laktat. Obat dan metabolitnya diekskresi ke urina

description

OBAT PENGHAMBAT INFUS KALSIUM KimiaVerampil, anggota pertama kelompok ini yang berguna dalam klinik, merupakan hasil percobaan, untuk mensintesis analog papaverin yang lebih aktif, alkaloid vasodilator yang di temui dalam bunga opiumFarmakokinetik Penghambat influx kalsium merupakan obat yang aktif per oral dan mudah terikat ke protein plasma (80-90%). Metabolisme hati untuk lintasan pertama besar jumlahlahnya bagi verapamil dan diltiasem. Waktu paruh pembuangan 3-6 jam, nifedipin dan verapamil terutama diekskreasi melaui urina dan diltiasem melalui feses. Ketiga senyawa ini di metabolismekan dalam jumlah besar.Tabel 11-3. Farmakokinetik beberapa obat penghambat influks kalsiumObat Absorpsi Mulai Kerja Waktu Paruh Plasma Pembuanganverapamil >90% sesudah Pemberian per oral. Nifedipin >90% sesudah pemberian per oral atau sublingual. diltiasem 70-90% sesudah pemberian per oral. 30 menit sesudah oral 3-4 jam Sedikit terikat ke protein plasma, tetapi banyak diasetilasi.Obat dan metabolit diekskresi ke feses` Farmakodinamik Mekanisme kerjaPenghambat influks kalsium yang terikat ke struktur membrane bertanggung jawab bagi “ aliran masuk yang lambat” struktur yang di anggap merupakan saluran yang sangat menyerupai saluran natrium saraf, tetapi bersifat relatif selektif terhadap kalsium. Sehingga jaringan yang membutuhkan influks kalsium untuk aktivitas normal akan rentan terhadap penghambatan obat ini. Penghambatan saluran kalsium oleh obat-obat tersebut menyerrupai penghambatan saluran natrium oleh anestesi lokal. Obat yang bekerja pada bagian dalam membrane dan terikat lebih efektik ke saluran pada membran yang terdepolarisasi. Sebagian penghambatan ini dapat di hilangkan dengan meninggikan konsentrasi kalsium meskipun kadar kalsium tidak tercapai secara klinis. Perhitungan sebagian penghambatan ini dapat juga di capai dengan penggunaan obat yang meninggikan aliran kalsium treansmembran seperti simpatomimetik.Efek samping dan Reaksi yang MerugikanEfek samping dari penghambat kalsium adalah sakit kepala, hipotensi (lebih sering pada nifedipin dan lebih jarang pada diltiazem), pusing, dan flushing pada kulit. Refle stakikardia dapat terejadi akibat hipotensi. Penghambat kalsium dapat menyebabkan perubahan-perubahan paada fungsi hati dan ginjal, dn enzim hati dalam serum harus diperiksa secara berkala. Penghambat kalsium seringkali di berikan dengan obat-obat anti angina lainya seperti nitrat untuk mencegah angina.Toksitas Efek toksik terpenting yang telah dilaporkan dari penghambat influks kalsium adalah perluasan langsung efek terapeutiknya. Penghambat influks kalsium yang berlebihan dapat menyebabkan depresi jantung yang berat, meliputi henti jantung kongestif. Effek ini jarang dijumpai dalam klinik. Pasien yang menghambat obat penghambat –β lebih sensitif terhadap efek depreesi jantung menghambat influks kalsium. Toksitas ringan (tidak memerlukan penghentian pengobatan) meliputi ‘flushing’, edema, ‘dizziness’, mual dan konstipasi.Table 11-4. dosis dan toksitas obat penghambat influks kalsium.Obat Dosis Toksitas Verpamil (calan, isoptin) 75-150 µg/kg intravena; 80-160 mg tiap 8 jam per oral. Hipotensi, depresi miokardium, payah jantung, edema ‘dependet’.Nifedipin (adalat, procardia) 3-10 µ/kg intravena; 10-40 mg tiap 8 jama per oral. Hipotensi, ‘dizzness’, ‘flushing’, mual, konstipasi, edema ‘dependent’.Diltiazem (cardizem) 75-150 µg/kg intravena; 30-80

Transcript of Obat Penghambat Infus Kalsium

OBAT PENGHAMBAT INFUS KALSIUM KimiaVerampil, anggota pertama kelompok ini yang berguna dalam klinik, merupakan hasil percobaan, untuk mensintesis analog papaverin yang lebih aktif, alkaloid vasodilator yang di temui dalam bunga opiumFarmakokinetikPenghambat influx kalsium merupakan obat yang aktif per oral dan mudah terikat ke protein plasma (80-90%). Metabolisme hati untuk lintasan pertama besar jumlahlahnya bagi verapamil dan diltiasem. Waktu paruh pembuangan 3-6 jam, nifedipin dan verapamil terutama diekskreasi melaui urina dan diltiasem melalui feses. Ketiga senyawa ini di metabolismekan dalam jumlah besar.Tabel 11-3. Farmakokinetik beberapa obat penghambat influks kalsiumObat

AbsorpsiMulai KerjaWaktu Paruh PlasmaPembuangan

verapamil>90% sesudah Pemberian per oral.< 1% menit sesudah pemberian intravena, 30 menit sesudah per oral.6 jamSekitar 90% protein plasma; 85% pembuangan oleh hepar pada lintasan pertama sesudah pemberian per oral. Sekitar 70% dibuang oleh ginjal; 15 % oleh saluran pencernaan.

Nifedipin>90% sesudah pemberian per oral atau sublingual.< 1 menit sesudah pemberian intravena, < 3 menit sesudah sublingual, < 20 menit sesudah per oral.4 jamSekitar 90% terikat ke protein plasm; dimetabolisme menjadi asam laktat. Obat dan metabolitnya diekskresi ke urina sebanyak 80%.

diltiasem70-90% sesudah pemberian per oral.< 3 men sesuditah pemberian intra vena, > 30 menit sesudah oral3-4 jamSedikit terikat ke protein plasma, tetapi banyak diasetilasi.Obat dan metabolit diekskresi ke feses

`Farmakodinamika. Mekanisme kerjaPenghambat influks kalsium yang terikat ke struktur membrane bertanggung jawab bagi aliran masuk yang lambat struktur yang di anggap merupakan saluran yang sangat menyerupai saluran natrium saraf, tetapi bersifat relatif selektif terhadap kalsium. Sehingga jaringan yang membutuhkan influks kalsium untuk aktivitas normal akan rentan terhadap penghambatan obat ini.Penghambatan saluran kalsium oleh obat-obat tersebut menyerrupai penghambatan saluran natrium oleh anestesi lokal. Obat yang bekerja pada bagian dalam membrane dan terikat lebih efektik ke saluran pada membran yang terdepolarisasi. Sebagian penghambatan ini dapat di hilangkan dengan meninggikan konsentrasi kalsium meskipun kadar kalsium tidak tercapai secara klinis. Perhitungan sebagian penghambatan ini dapat juga di capai dengan penggunaan obat yang meninggikan aliran kalsium treansmembran seperti simpatomimetik.

Efek samping dan Reaksi yang MerugikanEfek samping dari penghambat kalsium adalah sakit kepala, hipotensi (lebih sering pada nifedipin dan lebih jarang pada diltiazem), pusing, dan flushing pada kulit. Refle stakikardia dapat terejadi akibat hipotensi. Penghambat kalsium dapat menyebabkan perubahan-perubahan paada fungsi hati dan ginjal, dn enzim hati dalam serum harus diperiksa secara berkala. Penghambat kalsium seringkali di berikan dengan obat-obat anti angina lainya seperti nitrat untuk mencegah angina.

Toksitas Efek toksik terpenting yang telah dilaporkan dari penghambat influks kalsium adalah perluasan langsung efek terapeutiknya. Penghambat influks kalsium yang berlebihan dapat menyebabkan depresi jantung yang berat, meliputi henti jantung kongestif. Effek ini jarang dijumpai dalam klinik. Pasien yang menghambat obat penghambat lebih sensitif terhadap efek depreesi jantung menghambat influks kalsium. Toksitas ringan (tidak memerlukan penghentian pengobatan) meliputi flushing, edema, dizziness, mual dan konstipasi.

Table 11-4. dosis dan toksitas obat penghambat influks kalsium.Obat Dosis Toksitas

Verpamil (calan, isoptin)

75-150 g/kg intravena; 80-160 mg tiap 8 jam per oral.

Hipotensi, depresi miokardium, payah jantung, edema dependet.

Nifedipin (adalat, procardia)3-10 /kg intravena; 10-40 mg tiap 8 jama per oral.

Hipotensi, dizzness, flushing, mual, konstipasi, edema dependent.

Diltiazem (cardizem)75-150 g/kg intravena; 30-80 mg tiap 6 jam per oral.Hipotensi, dizzness, flushing, bradikardia.