o Se/as Rabu Kamis -...
Transcript of o Se/as Rabu Kamis -...
inilahkorano Senin o Se/as a
..- --- ----- -_. --.- --- -_._ .. -- _. -- ._. - - . '-" -----_._- ----_.- - ---- ----
o Ssbtu 0 Mlngguo Rabu 0 Kamis • Jumat
2 317 18 19
4 520 21
o Sep 0 Okt ' 0 Nov 0 Des.Jan OPeb o Mar OApr
6 7 8 9 10 1122 23 24 25 26OMel OJun OJul 0 Ags
12 (!!) 14 1527 28 29 30 31
ntlslpasl Pembangu anJembatan.Selat Sun.
PEl\lBANGUNANin frastruktur
perhubungan,sepet-ti jalan,
jcmbatan,bandar udara,
atau pelabuhau,seringkall hanya
dipandang sebagaibagian darl
pembangunanfisik atau rekayasa
teknologidalam rangka
mempcrmudahkomunikasi dan
transportasiantarwilayah.
Padahal, kehadiran infrastruk-tur fisik memiliki dampakyang kompleks terhadap selu-
ruh dimensi kehidupan masyarakat,karena rawan konflik sosial.
Seperti pada sejumlah rencanapsmbangunan waduk dan pembang-kit listrik. Konflik mudah munculkarena dipicu ketidakjelasan dankekhawatiran publik terhadaprisiko dari kehadiran infrastrukturtersebut. Bahkan prasangka pem-bangunan infrastruktur hanya me-nguntungkan segelintir kelompok 'memicu resistensi publikterhadaprencana pembangunan terse but.
Berbagai kendala yang muncul,sebelum, pada saat, dan setelahkehadiran sarana infrastruktur fisikmenunjukkan bahwa isu-isu politik,sosial, dan budaya penting untukdiperhatikan. Respons terhadap isu-isu tersebut secara proporsional dapatmembantu mengantisipasi berbagairesistensi yang rnungkin muncul,sekaligus membantu pihak-pihak 'yang berwenang untuk merumuskanmekanisme antisipasi yang sesuaidengan kondisi politik, sosial, dan bu-daya di lokasi infrastruktur tersebut.
Rencana Pemerintah untukmembangun Jembatan Selat Sundayang menghubungkan Pulau Jawa-Sumatera merupakan salah satumegaproyek yang cukup meng-undang perhatian publik. Tidakhanya dari besarnya investasi finan-sial, tapi dampak yang akan timbulsetelahjembatan berdiri.
Setelah pembangunan JembatanSuramadu, Pemerin-tah tarnpak-
ILUSTRASllNllAH SALMAN FAR 1ST
Dede MarianaGuru Besar llrnu Pemerintahan
Universitas Padjadjaran
nya makin yakin memilih pern-bangunan jernbatan sebagai salahsatu kebijakan strategis di bidanaperhubungan. Meskipun banyakkalangan yang menganggap proyek
, pembangunanjembatan antarpulau,sebagai kebijakan inefisien dari sisibiaya dan waktu. •
Pemerintah berkeyakinan, pe -bangunanjernbatan antarpulau, d patmendorong percepatan arus aktivitasekonomi yang semula berpusat diPulau Jawa menjadi lebih tersebar.Selama ini, arus aktivitas ekonorniantarpulau yang mengandalkaninfrastruktur pelabuhan tidak terlalu
'efisien karena keterbatasanjumlahkapal dan gudang. Akibatnya, kapal-kapal pengangkut barang seringkaliharus mengantre untuk bongkar sauh,Ditambah keterbatasan daya tarn-pung kapal menyebabkan mobilit .manusia dan komoditas agak terham-bat. Jalur transportasi lewat udarapun belum secara maksimal diaksesmasyarakat karena mahal.
Dari sisi ekonomi, mobilitasbarang dan komoditas lainnya an-tarpulau diyakini akan lebih tinggi.Jembatan Selat Sunda nantinyadiharapkan akan menghubungkaPulau Sumatera, Jawa, dan kemu-
, dian lanjut hingga menghubungk nMadura dan Bali. Denganjalur
. darat tersebut diharapkan mobili-tas mariusia serta komoditas lebih
Kllplng Humas Onpad ao r r
mudah dan masifketimbang meIaIuijaIur Iaut. Selama ini, pendistribusianbarang dari Sumatera ke Jawa atausebaliknya sering terkendala pengang-kutan di Pelabuhan Bakauheni atauMerak. Terutarna waktu penyeberang-an kapal feri yang cukup lama, yakni2-3 jam sekali perjalanan.
Resistensi terhadap rencanapembangunan Jembatan Selat Sundaterutama bersumber dari kondisigeografis lokasi jembatan tersebutyang berisiko rnengalarni gempa laut.Apalagi, biaya konstruksi yang diper-lukan sangat besar karena diperlukanteknologi khusus agar jembatan bisabertahan menghadapi risiko gempadfln terpaan angin yang cukup besar.
Pilihan terhadap kebijakan per-hubungan berbasis jalur darat jugadikritik banyak kalangan sebagaikebijakan yang menafikan kondisigeografis Indonesia sebagai negarakepuIauan. Sarana transportasimelaIui darat, dalamjangka panjangdikhawatirkan akan menyebabkan ke-macetan, Iedakan jumlah kendaraanbermotor, pemborosan energi, dankerusakan lingkungan akibat poIusi.
Dari sist sosial, budaya, dan poIitik,resistensi juga muncuI karena kekha-watiran pembangunan Jembatan'Selat Sunda makin meningkatkanarus mobiIitas ke Jawa. Kekhawatir-an ini didasari kenyataan bahwakegiatan ekonomi di Iuar Jawa sangatdidominasi oIeh industri ekstraktifyang sekarang muIai menurun karenaberkurangnya cadangan sumberdayaalam di luar Jawa.
Sementara di Jawa, kegiatanindustri berbasis jasa mengalami per-
. tumbuhan. Kondisi ini akan makinmendorong kesenjangan
bahkan kemungkinan me-micu brain drain akibatperpindahan sumberdaya manusia dari IuarJawa ke PuIau Jawa.
Karena itu, di dalamperencanaan pemba-
ngunan Jembatan SeIatSunda hendaknya secara dini
dipetakan isu-isu sosiaI, budaya,dan politik terkait dampak dibangun-nya jembatan yang menghubungkankedua pulau terse but. Sehingga harap-an kemaslahatan secara maksimaIdengan dibangunnya Jembatan SelatSunda akan dapat lebih mudah untuk
-diwujudkan. Semoga. (*)