Nyeri Defisit Pengtahuan Pre Op
-
Upload
bayu-aldi-imansyah -
Category
Documents
-
view
32 -
download
0
Transcript of Nyeri Defisit Pengtahuan Pre Op
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nama
Diagnosa
1
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis akibat penekanan area
suprapubik terkait mioma uteri
Tanggal/
Jam
11 April 2013 pukul 08.30
Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x pertemuan, nyeri dapat diatasi
sesuai indikator sebagai berikut:
Kriteria
Hasil
Tingkat Nyeri
Kriteria Severe
(1)
Substansial
(2)
Moderate
(3)
Mild
(4)
None
(5)
1. Melaporkan nyeri (9 0) X √
2. Lama episode nyeri X √
3. Ekspresi muka nyer (grimace -)i X √
4. Mengenali serangan nyeri X √
5. Melaporkan perubahan gejala nyeri
kepada tenaga kesehatan
X √
6. Pernafasan (16-20x/ menit) X √
7. Nadi (60-100x/ menit) X √
8. Tekanan darah (120/ 80 mmHg) X √
Keterangan:
X = sebelum intervensi
√ = setelah intervensi
Kontrol Nyeri
Kriteria Severe
(1)
Substansial
(2)
Moderate
(3)
Mild
(4)
None
(5)
1. Menggunakan terapi pencegahan
nyeri (melindungi area nyeri)
X √
2. Menggunakan terapi non alagesik
(teknik nafas dalam, kompres,
distraksi nyeri)
X √
3. Melaporkan pengontrolan nyeri X √
4. Menggunakan terapi analgesik
sesuai indikasi.
Keterangan:
X = sebelum intervensi
√ = setelah intervensi
Intervensi Manajemen Nyeri
Indikator Intervensi
1 dan 2 1. kaji nyeri meliputi lokasi, karakteristik, serangan, durasi, kualitas,
frekuensi, skala nyeri, dan faktor presipitasi.
3 2. Observasi isyarat nonverbal adanya ketidaknyaman terutama
yang tidak dapat diungkapkan.
4 dan 5 3. Catat penyebab yang memungkinkan menimbulkan nyeri (adanya
tekanan dari massa mioma uteri)
6, 7, 8 4. Monitor tanda-tanda vital 2 jam sekali.
9 dan 10 5. Kaji pengetahuan klien mengenai manajemen nyeri.
12 6. Kolaborasi pemberian analgesik yang sesuai dengan usia klien
dan dosis
12 7. Observasi efek samping dari analgesik yang diberikan.
10 an 11 8. Ajarkan dan jelaskan pada klien tentang teknik nafas dalam,
distraksi nyeri kompres dan fungsinya saat sedang melakukan
aktivitas yang memicu nyeri.
9, 10, 11 9. Anjurkan untuk tidur/istirahat untuk meredakan nyeri.
Nama
Diagnosa
2
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajannya informasi mengenai
pembedahan histerektomi
Tanggal/
Jam
11 April 2013 pukul 08.30
Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x pertemuan, pengetahuan klien
tentang pembedahan histerektomi akan meningkat sesuai indikator sebagai berikut:
Kriteria
Hasil
Pengetahuan: Persiapan Prosedur Pembedahan
Kriteria No Knowledge
(1)
Limited
Knowledge
(2)
Moderate
Knowledge
(3)
Substantial
Knowledge
(4)
Extensive
Knowledge
(5)
1.Indentifikasi
perubahan status
kesehatan
x √
2. Identifikasi efek
samping dari anastesi
X √
Keterangan:
X = sebelum intervensi
√ = setelah intervensi
Pengetahuan: Prosedur Pembedahan
Kriteria No Knowledge Limited Moderate Substantial Extensive
(1) Knowledge
(2)
Knowledge
(3)
Knowledge
(4)
Knowledge
(5)
3.Prosedur
pembedahan
X √
4. Tujuan pembedahan X √
5.Langkah
pembedahan
X √
6. Efek samping dari
pembedahan
x √
7. Perawatan setelah
pembedahan
x √
Keterangan:
X = sebelum intervensi
√ = setelah intervensi
Intervensi Teaching: PreOperative
Indikator Intervensi
3, 4, dan
5
1. Kaji riwayat pembedahan dan pengetahuan tentang pembedahan
3 dan 5 2. Berikan informasi kepada pasien tentang jadwal, waktu, lokasi
pembedahan, tujuan, dan lama pembedahan.
2 dan 6 3. Berikan informasi tentang gambaran pengobatan pre-operasi dan
efek samping dari anastesi
1 4. Berikan dorongan positif bagi pasien untuk mengurangi kecemasan.
2, 3, dan
5
5. Jelaskan rutinitas preoperatif (anestesi, diet, tes lab, voiding, kondisi
luka, balutan, transortasi dan ruangan tunggu keluarga)
6 6. Sediakan informasi tentang yang akan terjadi setelah pemebedahan
seperti yang akan didengar, dibau, dirasakan dan perasaan
7 7. Instrusikan klien untuk menggunakan mekanisme koping positif
seperti relaksasi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tanggal/ Jam
Diagnosa Implementasi Evaluasi
11 April 201308.00
Nyeri 1. Mengkaji nyeri meliputi lokasi,
karakteristik, serangan, durasi,
kualitas, frekuensi, skala nyeri,
dan faktor presipitasi.
S: Klien mengeluh nyeri di perut bagian bawah, terdapat benjolan. Nteri dirasakan sering.O: skala nyeri 9A: masalah belum teratasi
P: melanjutkan intervensi manajemen nyeri
2. Mengobservasi isyarat
nonverbal adanya
ketidaknyaman terutama yang
tidak dapat diungkapkan.
S: -O: klien tampak meringis (grimace +)A: masalah belum teratasiP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
3. Mencatat penyebab yang
memungkinkan menimbulkan
nyeri (adanya tekanan dari
massa mioma uteri)
S: klien mengatakan terdapat benjolan di perut bagian bawahO: klien menunjuk area nyeri.A: masalah belum teratasiP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
4. Memonitor tanda-tanda vital 2
jam sekali
S: -O:TD= 100/80 mmHgTax= 36HR= 84x/ menitRR= 20x/ menitA: masalah belum teratasiP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
5. Mengkaji pengetahuan klien
mengenai manajemen nyeri.
S: klien mengatakan mengatasi nyeri dengan istirahat.O: klien tampak tenang.A: masalah belum teratasiP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
6. Berkolaborasi pemberian
analgesik yang sesuai dengan
usia klien dan dosis
S: klien mengatakan sudah mendapatkan injeksi obat dari perawat.O: -A: masalah belum teratasiP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
7. Mengobservasi efek samping
dari analgesik yang diberikan.
S: klien mengatakan merasa ngantuk setelah diberi obat.O: mata klien tampak ngantuk.A: masalah belum teratasiP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
8. Mengajarkan dan jelaskan pada
klien tentang teknik nafas dalam,
distraksi nyeri kompres dan
fungsinya saat sedang melakukan
aktivitas yang memicu nyeri.
S: klien mengatakan mau mengikuti prosedurO: klien kooperatif dalam prosedur manajemen nyeriA: masalah teratasi sebagianP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
9. Menganjurkan untuk tidur/
istirahat untuk meredakan nyeri.
S: klien meengatakan mau untuk beristirahatO: klien kooperatif dengan anjuran perawatA: masalah belum teratasiP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
11 April 201310.00
Kupeng 1. Mengkaji riwayat pembedahan
dan pengetahuan tentang
pembedahan
S: klien mengatakan tidak mengetahui tentang prosedur pembedahan.O: -A: masalah belum teratasiP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
2. Memberikan informasi kepada
pasien tentang jadwal, waktu,
lokasi pembedahan, tujuan, dan
lama pembedahan.
S: klien antusias untuk mengetahui informasi pembedahanO: klien memahami informasi yang diberikan perawatA: masalah teratasi sebagianP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
3. Memberikan informasi tentang
gambaran pengobatan pre-operasi
dan efek samping dari anastesi
S: klien antusias untuk mengetahui informasi pembedahanO: klien memahami informasi yang diberikan perawatA: masalah teratasi sebagianP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
4. Memberikan dorongan positif
bagi pasien untuk mengurangi
kecemasan.
S: klien mengatakan tenang setelah mendapat informasiO: klien tampak tenangA: masalah teratasi
sebagianP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
5. Menjelaskan informasi tentang
preoperatif (anestesi, diet, tes lab,
voiding, kondisi luka, balutan,
transortasi dan ruangan tunggu
keluarga)
S: klien antusias untuk mengetahui informasi pembedahanO: klien memahami informasi yang diberikan perawatA: masalah teratasi sebagianP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
6. Menyediakan informasi tentang
yang akan terjadi setelah
pemebedahan seperti yang akan
didengar, dibau, dirasakan dan
perasaan
S: klien antusias untuk mengetahui informasi pembedahanO: klien memahami informasi yang diberikan perawatA: masalah teratasi sebagianP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.
7. Menginstrusikan klien untuk
menggunakan mekanisme koping
positif seperti relaksasi.
S: klien antusias untuk menggunakan mekanisme koping positifO: klien mempraktekkan mekanisme kpoing positifA: masalah teratasi sebagianP: melanjutkan intervensi manajemen nyeri.