NUR-Bab 1-Sejarah Antro Psikologi

9
Bahan Ajar “Antropologi Psikologi dan Psikiatri-SOA333Nurcahyo Tri Arianto Pandangan Koentjaraningrat Menurut Koentjaraningrat (1990:39-40), Antropologi Psikologi merupakan bagian dari ilmu antropologi, yang terutama berkembang di Amerika dan yang kini sudah menjadi meluas, sehingga bisa dikatakan telah menjadi subilmu sendiri. Perkembangan ini didukung oleh pengetahuan para ahli antropologi psikologi dalam ilmu, teori, dan metode yang cukup mendalam. Ilmu antropologi psikologi sendiri mula-mula berkembang berkaitan dengan tiga hal. Pertama, terdapat ahli-ahli antropologi yang dalam memandang suatu kebudayaan sebagai suatu kesatuan yang holistik, yang memfokuskan pada watak khas (etos), yang dipancarkan oleh kebudayaan tersebut. Kedua, ada ahli-ahli antropologi yang ingin meneliti sampai sejauh mana konsep-konsep atau teori-teori psikologi yang dikembangkan dari data kebudayaan di Eropa Barat dan Amerika (metropolitan) bersifat universal dan dapat diterapkan pada individu yang hidup dalam 1 Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir Bab 1 mengenai Orientasi Studi ini, mahasiswa Antropologi semester 4 diharapkan dapat menjelaskan: (1) sejarah studi Antropologi Psikologi, (2) penelitian dan ruang lingkup, (3) pendekatan dan metode. Pokok Bahasan Dalam Bab 1 ini mahasiswa Antropologi diajak untuk

description

ANTRO

Transcript of NUR-Bab 1-Sejarah Antro Psikologi

Page 1: NUR-Bab 1-Sejarah Antro Psikologi

Bahan Ajar “Antropologi Psikologi dan Psikiatri-SOA333”

Nurcahyo Tri Arianto

Pandangan Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat (1990:39-40), Antropologi Psikologi merupakan bagian dari ilmu antropologi, yang terutama berkembang di Amerika dan yang kini sudah menjadi meluas, sehingga bisa dikatakan telah menjadi subilmu sendiri. Perkembangan ini didukung oleh pengetahuan para ahli antropologi psikologi dalam ilmu, teori, dan metode yang cukup mendalam. Ilmu antropologi psikologi sendiri mula-mula berkembang berkaitan dengan tiga hal. Pertama, terdapat ahli-ahli antropologi yang dalam memandang suatu kebudayaan sebagai suatu kesatuan yang holistik, yang memfokuskan pada watak khas (etos), yang dipancarkan oleh kebudayaan tersebut. Kedua, ada ahli-ahli antropologi yang ingin meneliti sampai sejauh mana konsep-konsep atau teori-teori psikologi yang dikembangkan dari data kebudayaan di Eropa Barat dan Amerika (metropolitan) bersifat universal dan dapat diterapkan pada individu yang hidup dalam kebudayaan dan masyarakat di luar Eropa dan Amerika. Ketiga, ada ahli antropologi yang ingin mendeskripsikan kepribadian umum penduduk suatu kebudayaan tertentu secara lebih ilmiah dan teliti.

Menurut Koentjaraningrat, kecuali ketiga sebab di atas, antropologi psikologi juga berkembang karena adanya perhatian baru pada masalah yang lama sebelum ilmu antropologi dan sosiologi ada, yang sudah ada pada filsafat sosial. Masalah itu adalah hubungan antara individu dan masyarakat. Di samping itu masalah lain yang mempengaruhi perkembangan antropologi psikologi adalah masalah pengaruh proses belajar pada suatu kebudayaan serta masalah pergeseran orientasi nilai budaya.

1

Tujuan Instruksional Khusus

Pada akhir Bab 1 mengenai Orientasi Studi ini, mahasiswa Antropologi semester 4 diharapkan dapat menjelaskan: (1) sejarah studi Antropologi Psikologi, (2) penelitian dan ruang lingkup, (3) pendekatan dan metode.

Pokok BahasanDalam Bab 1 ini mahasiswa Antropologi diajak untuk mempelajari studi Antropologi Psikologi, yang berkaitan dengan sejarahnya, penelitiannya, dan lingkup studinya

Page 2: NUR-Bab 1-Sejarah Antro Psikologi

Bahan Ajar “Antropologi Psikologi dan Psikiatri-SOA333”

Pandangan James Danandjaja

Menurut Danandjaja (1988: 1-3), Antropologi Psikologi (Psychological Anthropology) adalah subdisiplin ilmu antropologi. Nama subdisiplin ilmu antropologi ini, sebenarnya nama baru dari ilmu yang dahulu dikenal dengan nama Culture and Personality [Kebudayaan dan Kepribadian], atau kadang juga disebut Ethnopsychology [Psikologi Suku Bangsa]. Sarjana pertama yang menganjurkan pemakaian nama baru adalah ahli antroplogi AS terkemuka Francis L.K. Hsu. Anjuran ini kemudian diikuti para ahli antropologi AS pada umumnya. Alasan para ahli antropologi AS mempergunakan istilah ini, karena lebih logis daripada Culture and Personality. Istilah yang terakhir ini memberi kesan bahwa kebudayaan dan kepribadian merupakan dua konsep yang berbeda, sedangkan dalam kenyataan tidaklah demikian. Ruth Benedict misalnya menganggap "kebudayaan adalah psikologi individual yang disorot" besarkan ke layar, sehingga memberikannya berukuran raksasa serta berjangka waktu lama". Kluckhohn dan Murray juga tidak puas dengan istilah Culture and Personality, karena menurut mereka istilah tersebut berlandaskan pada konsep iualisme yang salah. Oleh karenanya mereka menganjurkan istilah itu diganti saja dengan istilah Culture in Personality [Kebudayaan di dalam Kepribadian] atau Personality in Culture [Kepribadian di dalam Kebudayaan].

Istilah Etnopsikologi (Ethnopsychology) tidak dipergunakan kebanyakan ahli antropologi, karena nama itu memberi kesan bahwa ilmu tersebut hanya memperhatikan psikologi suku bangsa di daerah terpencil saja. Padahal sejak permulaan perkembangannya, ilmu Antropologi Psikologi sudah memperhatikan psikologi dari kolektif-kolektif di daerah perkotaan, bahkan juga watak bangsa (national character) dari bangsabangsa modern seperti Jerman, Jepang, Rusia, dan lain-lain. Lebih penting lagi, istilah Ethnopsychology dapat memberi kesan bahwa iltnu ini adalah subdisiplin dari ilmu Psikologi dan bukan dari ilmu Antropologi.

Subdisiplin ini sejak lahirnya sudah bersifat antardisiplin. Hal ini disebabkan karena bukan saja teori, konsep, serta metode penelitiannya dipinjam dari berbagai disiplin seperti antropologi, psikolagi, psikiatri, dan psikoanalisa, melainkan juga para pendirinya berasai dari disiplin bermacam-macam, sebelum mereka menjadi ahli antropologi psikologi. Mereka itu antara lain adalah Ralph Linton, Margaret Mead, Cora DuBois (ketiganya ahli antropologi), Abram Kardiner (seorang ahli psikiatri), W.H.R. River (seorang ahli psikologi), Erik H. Erikson (seorang ahli psikoanalisa Neo Freudian), Geza Roheim (seorang ahli psikoanalisa Freudian ortodoks), dan lain-lain.

Dari nama-nama tersebut, dapatlah dikatakan bahwa di dalam ilmu antropologi psikologi para sarjana dari disiplin antropologi, psikologi, dan psikiatri, bertemu. Dapat juga dikatakan bahwa di sanalah ilmu antropologi budaya dan sosial dapat berhubungan dengan ilmu psikologi kepribadian, psikologi perkembangan, ilmu psikiatri, dan psikoanalisa secara sangat akrab dan produktif. Seperti kita ketahui, antropologi budaya memperhatikan cara hidup berbeda yang dikembangkan masyarakat di berbagai tempat berbeda di dunia, sedangkan psikologi kepribadian (perkembangan dan psikiatri) adalah ilmu yang meneliti kepribadian manusia, yang karyanya menyangkut usaha untuk mengerti mengapa dan bagaimana pribadi berbeda satu sama lain. Karya antropologi pada masa sebelum berkembangnya sub disiplin tersebut, pada umumnya, tidak ada hubungan dengan

2

Page 3: NUR-Bab 1-Sejarah Antro Psikologi

Bahan Ajar “Antropologi Psikologi dan Psikiatri-SOA333”

kepribadian, dalam arti jika mempelajari perilaku suatu kolektif, ia tidak mencari motif apa yang ada di belakang perilaku tersebut. Oleh karena itu, ilmu antropologi psikologi adalah ilmu yang menjembatani kebudayaan dan kepribadian, yang menjadi fokus dari dua ilmu berbeda (antropologi dan psikologi), yang sebenarnya sangat erat hubungannya.

Berlandaskan pada perkembangan studi Antropologi Psikologi, maka karya-karya penelitian yang dapat digolongkan ke dalam Antropologi Psikologi menurut Francis L.K. Hsu (Danandjaja 1988: 3-5) adalah:1 Suatu karya yang dihasilkan oleh seorang ahli antropologi, yang mempunyai pengetahuan

mengenai konsep psikologi atau karya yang dihasilkan oleh seorang ahli dari disiplin lain, yang mempunyai pengetahuan mengenai konsep antropologi maupun psikologi (jika ia bukan seorang ahli psikologi).

2 Segala karya yang mempermasalahkan individu sebagai tempat atau wadah kebudayaan.3 Segala karya yang memberikan pengakuan serius kepada "kebudayaan sebagai variabel

bebas (independent variable)” maupun variabel terikat (dependent variabel), yang berhubungan dengan kepribadian.

4 Segala karya dari seorang ahli antropologi, yang mempergunakan konsep atau teknik tes psikologi, yang memberikan data tepat-guna dalam bentuk yang dapat dipergunakan oleh para ahli antropologi.

5. Ruang-lingkup antropologi psikologi sama dengan pengkajian secara lintas budaya (cross cultural studies) mengenai kepribadian dan sistem sosial budaya. Pengkajian tersebut meliputi masalah berikut:a. Hubungan struktur sosial dan nilai-nilai budaya dengan pola rata-rata (modal pattern)

pengasuhan anak. b. Hubungan antara pola rata-rata pengasuhan anak dengan struktur kepribadian rata-rata

(modal personality), seperti yang diungkapkan dalam perilaku.c. Hubungan antara struktur kepribadian rata-rata dengan sistem peran (role system) dan

aspek proyeksi dari kebudayaan.d. Hubungan dari semua variabel tersebut di atas dengan pola perilaku menyimpang

(deviant behavior patterns) yang berbeda dari suatu kolektif ke kolektif yang lain. Teori yang dipergunakan dan hipotesa yang diuji, dapat berasal dari ilmu perilaku (behavior science) apa saja. Namun ciri khas penelitian Antropologi Psikologi adalah penekanannya pada perbedaan kelompok-kelompok alamiah (natural groups) sebagai pokok perhatiannya. Jadi penelitian mengenai perbedaan individu bukan lapangan perhatian Antropologi Psikologi. Demikian juga penelitian mengenai perbedaan kolektif yang sengaja dibentuk untuk kepentingan penelitian (experimentally produced group) bukan merupakan obyek penelitian Antropologi Psikologi. Penelitian mengenai peran-peran kepribadian di dalam masyarakat tertentu, mungkin masih juga dapat menjadi obyek penelitian Antropologi Psikologi, sekalipun sebenamya lebih merupakan lapangan Psikologi Sosial. Namun perbedaan kelompok di dalam suatu masyarakat merupakan obyek penelitian Antropologi Psikologi.

6. Konsep kepribadian-kebudayaan (personality culture), yang timbul sebagai akibat interaksi dari kedua ilmu tersebut di atas, yakni psikologi dan antropologi, sangat berguna sekali. Hal

3

Page 4: NUR-Bab 1-Sejarah Antro Psikologi

Bahan Ajar “Antropologi Psikologi dan Psikiatri-SOA333”

ini akan menyebabkan para peneliti antropologi psikologi dalam studinya mengenai perilaku, selalu memperhatikan fakto-faktor penyebab pendahulunya (antecedents), dan tidak akan puas hanya dengan pelukisan mengenai sifat-sifat khas saja, seperti yang pada umumnya dilakukan para ahli psikologi sosial.

Menurut (Danandjaja 1988: 3-5), apa yang diuraikan di atas adalah inventarisasi mengenai jenis hasil penelitian yang dapat digolongkan sebagai karya Antropologi Psikologi oleh L.K. Hsu. Selain itu sudah tentu ada penggolongan yang dilakukan oleh sarjana Antropologi Psikologi AS lainnya seperti Milton Singer. Menurut Singer (Danandjaja 1988:5), penelitian Antropologi Psikologi yang masih ia sebut sebagai Culture and Personality dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok permasalahan besar, yaitu: (1) kelompok hubungan kebudayaan dengan sifat pembawaan manusia (human nature), (2) kelompok hubungan kebudayaan dengan kepribadian khas kolektif tertentu (typical personality), dan (3) kelompok hubungan kebudayaan dengan kepribadian individual (individual personality). Dari ketiga kelompok permasalahan besar itu timbul beberapa pokok permasalahan penelitian lainnya, seperti: (a) hubungan antara perubahan kebudayaan dengan perubahan kepribadian, dan (b) hubungan kebudayaan dengan kepribadian abnormal. Penonjolan ketiga kelompok permasalahan besar penelitian tersebut di atas memang diilhami oleh rumusan kerpribadian manusia ke dalam tiga aspek besar dari Clyde Kluckhohn dan Henry A. Murray. Menurut mereka (Danandjaja 1988:5), setiap manusia dalam batas-batas tertentu, kepribadiannya itu dapat bersifat: sama dengan manusia lain, sama dengan sebagian manusia lain, dan tidak sama dengan manusia lain.

Berdasarkan ketiga aspek kepribadian manusia itu, Milton Singer menggolongkan semua penelitian antropologi yang pernah dilakukan orang ke dalam tiga kelompok permasalahan tersebut ditambah dengan kedua permasalahan tersebut di atas, yang me -nurutnya merupakan cabang dari ketiga kelompok dasar tersebut. Secara kongkrit, penelitian yang berhubungan dengan ketiga kelompok permasalahan besar itu adalah penelitian mengenai: (a) sifat pembawaan manusia; (b) kepribadian khas kolektif tertentu kepribadian tipikal); dan (c) kepribadian individual.

Penelitian yang dapat digolongkan ke dalam penelitian hubungan kebudayaan dengan sifat pembawaan manusia (human nature) adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh Bronislaw Malinowski untuk mencari Oedipus complex pada penduduk pulau Trobrian (1927); penelitian yang dilakukan Margaret Mead untuk mengetahui apakah ketegangan yang dialami orang pada masa akil balig juga ada di masyarakat luar Ero-Amerika (1939); atau oleh Geza Roheim, untuk mencari lambang-lambang seks dalam folklor lisan (1950).

Penelitian yang dapat digolongkan ke dalam penelitian hubungan kebudayaan dengan kepribadian khas kolekrif tertentu atau kepribadian tipikal (typical personality) adalah seperti yang dilakukan Ruth Benedict untuk mencari pola kebudayaan beberapa suku bangsa di dunia (1932); atau penelitian yang pernah dilakukan Ralph Linton, Cora DuBois, dan lainlain, untuk mencari struktur kepribadian dasar (basic personality structure) suku-suku bangsa di dunia (1939 & 1945); atau penelitian Cora DuBois untuk mencari.kepribadian rata-rata (modal personality) penduduk pulau Alor (1944); atau penelitian Ruth Benedict, Margaret Mead, Geofrey

4

Page 5: NUR-Bab 1-Sejarah Antro Psikologi

Bahan Ajar “Antropologi Psikologi dan Psikiatri-SOA333”

Gorer, dan lain-lain, untuk mencari watak bangsa (national character) dari berbagai bangsa di dunia.

Penelitian yang dapat digolongkan ke dalam kepribadian individual (individual personality) adalah penelitian yang coba mengerti individu sebagai insan yang hidup di dalam kebudayaan, dan kebudayaan sebagai wadah tempat hidup individu-individu. Metode yang dipergunakan adalah dengan jalan mengumpulkan serta menganalisis riwayat hidup (life histories) responden tertentu, dan respons terhadap test-test proyeksi, mimpi, dan sebagainya. Contoh karya hasil penelitian semacam ,ini adalah: Crashing Thunder: The Autobiography of an American Indian dari Paul Radin (1926): The Children of Sanchez: Autobiography of a Mexican Family dari Oscar Lewis (1961); dan Son of Old Man Hat: A Navaho Autobiography dari W. Dijk. (1961).

Awal perkembangan Antropologi Psikologi dimulai dari Amerika dan yang kini sudah menjadi meluas, sehingga bisa dikatakan telah menjadi subilmu sendiri. Perkembangan ini didukung oleh pengetahuan para ahli antropologi psikologi dalam ilmu, teori, dan metode yang cukup mendalam. Antropologi psikologi juga berkembang karena adanya perhatian baru pada masalah hubungan antara individu dan masyarakat, masalah pengaruh proses belajar pada suatu kebudayaan serta masalah pergeseran orientasi nilai budaya.Subdisiplin ini sejak lahirnya sudah bersifat antardisiplin. Hal ini disebabkan karena bukan saja teori, konsep, serta metode penelitiannya dipinjam dari berbagai disiplin seperti antropologi, psikolagi, psikiatri, dan psikoanalisa, melainkan juga para pendirinya berasai dari disiplin bermacam-macam, sebelum mereka menjadi ahli antropologi psikologi. Karya antropologi pada masa sebelum berkembangnya sub disiplin tersebut, pada umumnya, tidak ada hubungan dengan kepribadian, dalam arti jika mempelajari perilaku suatu kolektif, ia tidak mencari motif apa yang ada di belakang perilaku tersebut. Oleh karena itu, ilmu antropologi psikologi adalah ilmu yang menjembatani kebudayaan dan kepribadian, yang menjadi fokus dari dua ilmu berbeda (antropologi dan psikologi), yang sebenarnya sangat erat hubungannya.Ruang-lingkup antropologi psikologi sama dengan pengkajian secara lintas budaya (cross cultural studies) mengenai kepribadian dan sistem sosial budaya. Pengkajian tersebut meliputi masalah: a. hubungan struktur sosial dan nilai-nilai budaya dengan pola rata-rata (modal pattern) pengasuhan anak, b. hubungan antara pola rata-rata pengasuhan anak dengan struktur kepribadian rata-rata (modal personality), seperti yang diungkapkan dalam perilaku, c. hubungan antara struktur kepribadian rata-rata dengan sistem peran (role system) dan aspek proyeksi dari kebudayaan, d. hubungan dari semua variabel tersebut di atas dengan pola perilaku menyimpang (deviant behavior patterns) yang berbeda dari suatu kolektif ke kolektif yang lain.

1. Ceritakan kembali secara singkat sejarah perkembangan Antropologi Psikologi.2. Simpulkanlah mengenai penelitian dan lingkup studi Antropologi Psikologi.

5

Page 6: NUR-Bab 1-Sejarah Antro Psikologi

Bahan Ajar “Antropologi Psikologi dan Psikiatri-SOA333”

Antropologi Psikologi adalah subdisiplin ilmu antropologi yang mempertemukan disiplin antropologi, psikologi, dan psikiatri dalam mempelajari hubungan antara kebudayaan dan kepribadian. Antropologi Budaya memperhatikan cara hidup (kebudayaan) yang berbeda, yang dikembangkan masyarakat di berbagai tempat berbeda di dunia.Psikologi Kepribadian (perkembangan dan psikiatri) adalah ilmu yang meneliti kepribadian manusia, yang karyanya menyangkut usaha untuk mengerti mengapa dan bagaimana pribadi berbeda satu sama lain.

Bock, Philip K.1980 Continuities in Psychological Anthropology: A Historical Introduction. San Francisco:nW.H.

Freeman and Company.

Danandjaja, James1988 Antropologi Psikologi: Teori, Metode, dan Sejarah Perkembangannya. Jakarta: Rajawali

Pers.(Bab I. Pendahuluan, hal. 1-17, Bab III. Beberapa Metode Penelitian Antropologi Psikologi, hal. 101-169)

Koentjaraningrat1990 Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta: UI Press.

(Bab 2. Konsepsi-konsepsi Antropologi Psikologi, hal. 39-88)

----- @ -----

6