ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
-
Upload
vanny-resi -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
1/55
1
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MAJALENGKANomor : 15 TAHUN 2010
Tanggal : 17 Desember 2010Tentang : PEDOMAN OPERASIONALPEMERIKSAAN INSPEKTORATKABUPATEN MAJALENGKA
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana dimaklumi bersama bahwa pengawasan(controling) merupakan salah satu fungsi organik manajemen yangsangat penting di samping perencanaan (planning),pengorganisasian (organizing) dan penggerakan (actuiting).
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaanpembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, pengawasanditujukan untuk menjamin agar penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakatberjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana danketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam implementasinya, pengawasan dilakukan secaraproporsional dan profesional serta harus menjadi bagian dari upayauntuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
Dalam konteks tersebut, Organisasi Perangkat Daerah sertaPemerintahan Desa merupakan bagian integral dari sistem
penyelenggaraan pemerintahan, maka pengawasan ataspenyelenggaraan pemerintah daerah dan pemerintahan desa itudilaksanakan oleh aparat pengawas intern pemerintah. Hal ini sejalandengan amanat Pasal 218 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyatakan “pengawasanatas penyelenggaraan Pemerintah Daerah dilaksanakan oleh AparatPengawas Intern Pemerintah sesuai Peraturan Perundang-undangan”
Memahami dan menyadari bahwa tugas pengawasanmenanggung beban yang cukup berat, maka dalam implementasinya
dibutuhkan sinergitas semua aspek pelaksanaan tugas pengawasanbaik menyangkut landasan hukum, sistem dan prosedur maupun
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
2/55
2
koordinasi dan sinkronisasi antar APIP, yang dalam hal ini secarakeseluruhan semua prasyarat ini harus didukung oleh aparat
pengawasan yang memiliki profesionalitas, dedikasi, kredibilitas sertamoral yang tinggi disamping selalu komit menjunjung tinggi kode etikyang menjadi acuannya.
Terkait dengan hal tersebut di atas, maka dalampenyelenggaran pengawasan diperlukan adanya PedomanOperasional yang akan mengatur secara sistemik penyelenggaraanpengawasan. Pedoman Operasional ini akan menjadi acuan dasarbagi para pemeriksa di lingkungan Inspektorat KabupatenMajalengka di dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan.
1.2 Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Pedoman Operasional ini antaralain :1. Memberikan pemahaman, persepsi dan langkah yang sama
dalam mengimplementasikan tugas pengawasan khususnyamenyangkut aplikasi teknis pelaksanaan pemeriksaan
Inspektorat Kabupaten Majalengka baik yang bersifat reguler,kasus, pemeriksaan on call atau tugas lain yang dibebankan.
2. Digunakan sebagai acuan dasar oleh APIP dan atau Auditoruntuk melaksanakan pemeriksaan.
3. Pelaksanaan pemeriksaan terselenggara lebih sistemik, efisien,efektif, akurat dan tepat sasaran.
4. Pelaporan hasil pemeriksaan dapat dipertanggungjawabkandengan penyajian yang memadai.
5. Hasil pemeriksaan dapat memberikan saran konstruktif guna
mendorong meningkatnya kinerja dan akuntabilitas entitaspemeriksaan.
1.3 Lingkup Kegunaan Dan Wilayah Pengawasan
Secara eksplisit, Pedoman Operasional ini digunakan dilingkungan Inspektorat Kabupaten Majalengka untuk pelaksanaanpemeriksaan komprehensif dan pemeriksaan tertentu pada SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka, Pemerintahan
Desa/Kelurahan, Perusahaan Daerah dan Sekolah-sekolahberdasarkan PKPT yang ditetapkan.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
3/55
3
Dalam konteks yang lain, Pedoman Operasional inimemberikan penjelasan secara rinci tentang teknik dan prosedur
pemeriksaan yang dalam pelaksanaannya dapat menyesuaikandengan kebutuhan pemeriksaan.Dengan demikian, Pedoman Operasional ini hendaknya tidak
diartikan serta digunakan secara kaku dan sempit tetapi sebaliknyaharus mampu berimprovisasi agar dapat menjadi alat peningkatanprofesionalitas para APIP dan atau Auditor sehingga hasilpemeriksaan lebih berdayaguna dan berhasilguna.
Ditinjau dari sisi lingkup wilayah pengawasannya, pengawasanatas penyelenggaraan pemerintahan ini meliputi :1. Administrasi Umum Pemerintahan
Dalam penyelenggaraannya, pengawasan mengenaiadministrasi umum pemerintahan dilakukan terhadap :a. Kebijakan daerahb. Kelembagaanc. Pegawai Daerahd. Keuangan Daerahe. Barang Daerah
2. Urusan Pemerintahan
Sedangkan pengawasan tentang urusan pemerintahandilaksanakan terhadap:a. Urusan wajib;b. Urusan pilihan; danc. Tugas Pembantuan
Berkaitan dengan pelaksanaannya, pengawasanpenyelenggaraan pemerintahan oleh APIP dan atau Auditor dilakukanmelalui kegiatan :
1. PemeriksaanBatasan pemeriksaan berdasarkan pedoman ini adalah proses
kegiatan yang bertujuan untuk meyakinkan tingkat kesesuaian antarasuatu kondisi yang menyangkut kegiatan dari suatu entitas dengankriterianya yang dilakukan oleh APIP dan atau Auditor yangkompeten dengan mendapatkan dan mengevaluasi buktipendukungnya secara sistematis, analitis, kritis dan selektif gunamemberikan pendapat atau simpulan dan rekomendasi kepada pihak
yang berkepentingan.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
4/55
4
2. MonitoringDalam hal ini yang dimaksud dengan monitoring adalah
kegiatan mengamati, mengawasi keadaan dan pelaksanaan ditingkat lapang yang secara terus menerus atau berkala disetiaptingkatan atas program sesuai rencana.
3. EvaluasiSedangkan mengenai evaluasi, hal ini diartikan sebagai
proses kegiatan penilaian kebijakan daerah, akuntabilitas kinerjadaerah atau program dan kegiatan pemerintahan daerah untukmeningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Berdasarkan ruang lingkupnya, monitoring dan evaluasi inidilakukan terhadap administrasi umum pemerintahan dan urusanpemerintahan yang penyelenggaraannya dilaksanakan sesuaidengan petunjuk teknis yang ditetapkan.
1.4 Penyusunan Rencana PengawasanSecara substansial penyusunan rencana pengawasan
berpedoman pada kebijakan pengawasan yang telah ditetapkan yangdalam pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Inspektorat Kabupaten
Majalengka.Dalam hal ini, penyusunan rencana pengawasan didasarkan
pada prinsip keserasian, keterpaduan, menghindari tumpang tindihdan pemeriksaan berulang-ulang serta memperhatikan efisiensi danefektifitas dalam menggunakan sumber daya pengawasan.
1. Penyusunan PKPT Awal penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)
Inspektorat Kabupaten Majalengka dimulai melalui kegiatan Rapat
Koordinasi Pengawasan Daerah (RAKORWASDA) yangdiselenggarakan oleh Inspektorat Kabupaten Majalengka.RAKORWASDA diikuti oleh seluruh APIP dan Auditor InspektoratKabupaten Majalengka serta unsur lain yang dibutuhkan dalamRAKORWASDA.
Dalam RAKORWASDA tersebut bila dibutuhkan dapatmengundang Inspektorat Propinsi Jawa Barat yang bertindak sebagainara sumber dan fasilitator.
Hasil RAKORWASDA ini selanjutnya akan dibawa dalam forum
Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah (RAKORWASDA) TingkatPropinsi Jawa Barat.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
5/55
5
Untuk memenuhi aspek legalitas, PKPT ditetapkan melaluiKeputusan Bupati Majalengka.
2. Materi PKPTMateri PKPT Pemerintah Kabupaten Majalengka antara lain
mencakup :a. Ruang Lingkup.b. Sasaran Pemeriksaan.c. SKPD yang diperiksa.d. Jadual Pelaksanaan Pemeriksaan.e. Jumlah Tenaga/Personil.f. Anggaran Pemeriksaan, dang. Laporan Hasil Pemeriksaan yang diterbitkan.
1.5 Jenis PemeriksaanDitinjau dari sisi jenisnya, pelaksanaan pemeriksaan yang
dimaksud dalam pedoman ini adalah pemeriksaan operasional(operasional audit) yang dilaksanakan secara komprehensif danpemeriksaan dengan tujuan tertentu, yang mencakup :1. Pemeriksaan Operasional (operasional audit) yang
dilaksanakan melalui pemeriksaan :a. Reguler (berkala) dan/atau sewaktu-waktu
1) SifatPenyelenggaraan pemeriksaan bersifat berkala yangdalam pelaksanaannya baik mengenai pengaturanwaktu, ruang lingkup, sasaran pemeriksaan dan lainsebagainya mengacu sepenuhnya pada ketentuansebagaimana ditetapkan dalam PKPT.
2) Sasaran Pemeriksaan
a) Aspek pelaksanaan tugasDalam pelaksanaan pemeriksaan reguler inisasaran pelaksanaan tugas pada setiap entitas,meliputi :(1) Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi
Pemeriksaan terhadap pelaksanaan tugastupoksi dimaksudkan untuk memperolehkeyakinan yang memadai bahwa tugaspokok dan fungsi SKPD telah direncanakan,
dilaksanakan secara ekonomis, efisien danefektif, serta mencakup pula ketaatan
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
6/55
6
terhadap peraturan perundang-undangan/kewenangan urusanpenyelenggaraan pemerintahan daerah dankewajaran perta nggungjawa bannya.
(2) Pengelolaan Pegawai DaerahHal ini dimaksudkan untuk memperolehkeyakinan yang memadai bahwapengelolaan pegawai daerah/sumber dayamanusia telah digunakan secara optimaldalam mendukung pelaksanaan tugas pokokdan fungsi organisasi secara efisien danefektif serta berdasarkan peraturanperundang-undangan.
(3) Pengelolaan Keuangan DaerahDimaksudkan untuk memperoleh keyakinanyang memadai bahwa pengelolaan keuangantelah dilakukan sesuai dengan peraturanperundang-undangan dan penggunaan danadilaksanakan secara ekonomis, efisien danefektif dalam rangka mendukung,pelaksanaaan tugas pokok dan fungsi
instansi pemerintah.(4) Pengelolaan Barang Daerah
Bertujuan untuk memperoleh keyakinanyang memadai bahwa pengelolaan barangdaerah telah dikelola sesuai denganperaturan perundang-undangan yangdigunakan untuk mendukung pelaksanaantugas pokok dan fungsi organisasi secaraekonomis, efisien dan efektif.
b) LingkupSasaranMencakup entitas pemeriksaan :(1) SKPD Kabupaten Majalengka.(2) Pemerintahan Desa.(3) Lembaga Pendidikan (SD/SMP/SMA).(4) Perusahaan Daerah.
b. Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan (PAMJAB)Jenis pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka berakhirnyamasa jabatan Kepala Desa yakni pelaksanaan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan tugas dantanggungjawab Kepala Desa yang berhenti dari jabatannya
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
7/55
7
atau Kepala Desa yang mengundurkan diri. Aspek pelaksanaan tugas yang menjadi sasaranpemeriksaan meliputi :1) Kebijakan desa.2) Kelembagaan desa.3) Keuangan desa, dan5) Kekayaan desa.
2. Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentua. Pemeriksaan khusus/pengusutan atas kebenaran laporan
mengenai adanya indikasi terjadinya penyimpangan,korupsi, kolusi dan nepotisme.Pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan untukmenangani dan menyelesaikan berbagai permasalahansehubungan dengan adanya laporan (pengaduan) yangditerima dari masyarakat baik yang diterima langsung danatau melalui Bupati maupun limpahan dari PemerintahPropinsi maupun Pemerintah Pusat (dalam hal inikhususnya dari Inspektorat Jendral), KomisiPemberantasan Korupsi (KPK) serta Badan PemeriksaKeuangan (BPK).
Batasan mengenai pengaduan masyarakat ini menyangkuttentang laporan dari masyarakat mengenai adanya indikasiterjadinya penyimpangan, korupsi, kolusi dan nepotismeyang dilakukan oleh aparat pemerintah dan atau aparatpemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan.Dengan demikian ruang lingkup penanganan pengaduanmasyarakat meliputi :1) penyalahgunaan wewenang.2) hambatan dalam pelayanan masyarakat.
3) korupsi, kolusi dan nepotisme, dan4) pelanggaran disiplin pegawai.
b. Pemeriksaan/penilaian atas manfaat dan keberhasilankebijakan pelaksanaan program dan kegiatan.Pelaksanaan pemeriksaan tertentu berdasarkan pedomanini antara lain menyangkut :1) Pemeriksaan atas Permintaan (audit on call)
Pelaksanaan pemeriksaan yang diselenggarakanterhadap program atau kegiatan tertentu berdasarkan
perintah dari Pimpinan seperti Dana Alokasi Desa(ADD), Program PPK-IPM Kecamatan dan lain
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
8/55
8
sebagainya.2) Pemtak (pemeriksaan serentak)
Pelaksanaan pemeriksaan yang diselenggarakanberdasarkan pedoman ini memiliki karakter :a) Menyangkut materi pemeriksaan terbatas pada
pelaksanaan tugas aspek (pengelolaan)keuangan daerah.
b) Untuk masa penyelenggaraan satu tahunanggaran tertentu.c) Menyangkut entitas pemeriksaan dalam lingkup
SKPD Pemerintah Kabupaten Majalengka yangterbatas.
d) Dilakukan secara serentak dalam waktu yangbersamaan.e) Termasuk dalam PKPT tahun yang bersangkutan.f) Lingkup pengelolaan di samping mereviu kembali
dari aspek perencanaan, pelaksanaanprogram/kegiatan juga menilai kinerjaprogram/kegiatan, penilaian terhadap out put danout come dan aspek pelayanan (untukpendapatan daerah).
3) Program Pemerintah Kabupaten MajalengkaJenis pemeriksaan ini termasuk dalam PKPT.Penyelenggaraan pemeriksaannya dilakukan terhadappelaksanaan program tertentu sebagai bagian darikebijakan Pemerintah Kabupaten Majalengka, sepertiProgram Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Keuangandan Belanja Tidak Terduga Pemerintah KabupatenMajalengka.
4) Reviu Laporan KeuanganReviu Laporan Keuangan adalah prosedurpenelusuran angka-angka, permintaan keterangan dananalisis yang dijadikan dasar bagi APIP atau Auditoruntuk memberikan keyakinan yang memadai bahwalaporan keuangan tidak salah saji dan telah disajikanberdasarkan Sistem Pengendalian Intern yangmemadai dan sesuai dengan Standar AkuntansiPemerintah.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
9/55
9
BAB IIPERSIAPAN PEMERIKSAAN
2.1 Pembentukan, Susunan, Wewenang Dan Tanggung Jawab TimPemeriksa1. Mekanisme Pembentukan Tim
a. Inspektur atau Sekretaris membuat Nota Dinas kepadamasing-masing Inspektur Pembantu untuk mengajukanpersonil.Usulan personil dipertimbangkan berdasarkan kebutuhanentitas pemeriksaan, menunjuk pada pola diutamakansesuai dengan bidang tugasnya, kemampuan dan
keterampilan teknis atau kompetensi lainnya serta memillkiloyalitas dan dedikasi atau standar umum pengawasan.
b. Pada tahap berikutnya, kerangka Tim dimaksud dibahasoleh Inspektur dan Sekretaris.Dalam hal tertentu Inspektur dan Sekretaris antara laindapat :1) meminta penjelasan kepada Inspektur Pembantu
tentang usulan kerangka tim, dan atau2) merubah usulan kerangka tim.
3) mengusulkan Ketua Tim Pemeriksa.c. Hasil pembahasan Inspektur dan Sekretaris secara
administratif diolah oleh Kepala Sub Bagian Perencanaan,Evaluasi dan Pelaporan untuk dituangkan dalam rancanganKeputusan Inspektur tentang Penunjukan Tim.
d. Inspektur menetapkan Keputusan tentang Penunjukan Tim.e. Sebagai penjabaran dari Keputusan Inspektur, Sekretaris
membuat surat perintah tugas atas Tim yang ditunjukmelakukan pemeriksaan.
2. Susunan TimPemeriksaKonfigurasi TimPemeriksa terdiri atas :a. Penanggung Jawabb. Pengendali Teknisc. Ketua Timd. Anggotaatau disesuaikan dengan kebutuhan Tim.
3. Wewenang dan Tanggung Jawab Tim Pemeriksa Lingkupkewenangan dan tanggung jawab Tim Pemeriksa mencakup :
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
10/55
10
a. Penanggungjawab1) Menetapkan personil Tim Pemeriksa yang
diaplikasikan melalui penandatangan Surat PerintahTim Pemeriksa atas nama Bupati.
2) Melakukan entry briefing.3) Menerima ekspose hasil pemeriksaan dari
Pengendali Teknis dan Ketua Tim Pemeriksa.4) Menyetujui dan menandatangani PKP, NHP dan LHP.5) Mengoreksi Surat Bupati.6) Menandatangani Surat Bupati.7) Mempertanggungjawabkan seluruh Kegiatan
Pemeriksaan.
c. Pengendali Teknis1) Menandatangani KKP.2) Memimpin briefing Tim Pemeriksa.3) Mewakili Inspektur melakukan entry briefing.4) Mengendalikan dan melakukan supervisi kegiatan
pemeriksaan.5) Melakukan reviu hasil pemeriksaan.6) Mengoreksi dan Memaraf PKP, NHP dan LHP.7) Memberi petunjuk yang bersifat strategis tentang
penyelesaian masalah yang ditemukan saatpelaksanaan pemeriksaan.
8) Melakukan wawancara dengan pimpinan entitaspemeriksaan.
9) Memimpin exit briefing.10) Menyampaikan ekspose hasil pemeriksaan kepada
Penanggung Jawab.d. Ketua Tim
1) Memimpin survey pendahuluan
2) Merumuskan PKP.3) Mendistribusikan tugas kepada Anggota Tim.4) Memimpin, membimbing dan menggerakan
pelaksanaan pemeriksaan.5) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas antar
anggota.6) Mengkoordinasikan antara pemeriksa dengan entitas
pemeriksaan.7) Melakukan pemeriksaan sesuai PKP.
8) Merumuskan dan memaraf KKP serta mereviu KKP Anggota Tim.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
11/55
11
9) Mengkomunikasikan hasil pemeriksaan denganentitas pemeriksaan.
10) Meminta komentar dari pimpinan entitaspemeriksaan.
11) Menyusun dan merumuskan NHP bersama AngotaTim.
12) Menyusun dan merumuskan LHP bersama AngotaTim.
e. Anggota1) Mengumpulkan bahan untuk PKP.2) Menyusun PKP.3) Melakukan pemeriksaan sesuai dengan PKP.
4) Mencatat hasil tahapan pemeriksaan dalam KKP.5) Melaporkan proses tahapan pemeriksaan kepada
Ketua Tim pemeriksa.6) Membuat rancangan NHP.7) Meminta komentar yang diperiksa.8) Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemui saat
pelaksanaan pemeriksaan dengan Ketua Timpemeriksa
9) Mengumpulkan dan menyusun current file dan
permanent file dalam ordner dan menyampaikankepada Ketua Tim untuk selanjutnya diserahkankepada Sekretaris Inspektorat.
10) Menyusun rancangan LHP.
2.2 Pemberitahuan Pada Entitas Pemeriksaan1. Sebelum survey pendahuluan dimulai, Inspektur secara formal
memberitahukan secara tertulis kepada pimpinan entitaspemeriksaan mengenai adanya kegiatan penyelenggaraan
pemeriksaan, paling lambat satu minggu sebelumpelaksanaannya.
2. Pemberitahuan ini menyangkut kapan pemeriksaan akandilaksanakan, lamanya pemeriksaan dan tujuan pemeriksaan.
3. Dalam pemberitahuan ini harus dilampirkan daftar permintaaninformasi dan data yang diperlukan untuk survey pendahuluan.
2.3 Survey PendahuluanSurvey pendahuluan adalah pengumpulan data awal sebelum proses
pemeriksaan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran umummengenai kondisi entitas pemeriksaan yang hasilnya dapat
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
12/55
12
dimanfaatkan sebagai penentu arah dan langkah pemeriksaan.Pemahaman kondisi entitas pemeriksaan dimaksud diantaranyameliputi :1. Dasar Hukum.2. Tujuan Organisasi.3. Peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan.4. Tujuan Organisasi.5. Masalah kebijakan, metode dan prosedur maupun kegiatan
operasional serta masalah keuangan.6. Informasi lapangan.Kegiatan survey pendahuluan dilakukan untuk :1. Mendapatkan informasi yang relevan.
2. Menelaah informasi yang diperoleh.3. Mengidentifikasi potensi kelemahan dan kerentanan
pelaksanaan kegiatan operasional/sistem pengendalianmanajemennya.
4. Membuat simpulan.
2.4 Penyusunan Program Kerja Pemeriksaan (Pkp)1. Pengertian
Program Kerja Pemeriksaan adalah rencana dan langkah-langkah prosedur dan teknik pemeriksaan yang disusun secarasistimatis yang harus dilaksanakan oleh pemeriksa selamapelaksanaan pemeriksaan untuk mencapai tujuan pemeriksaan.
2. FungsiEsensinya terletak pada pelaksanaan fungsi PKP sebagai :a. Sarana komunikasi antara Penanggungjawab, Pengendali
Teknis, Ketua Tim dan Anggota Tim.b. Sarana pemberian tugas kepada Tim Pemeriksa.
c. Sarana pengawasan pelaksanaan pemeriksaan secaraberjenjang.
d. Sebagai sarana tolok ukur/kendali teknis pengawasan.e. Pedoman kerja/pegangan bagi pejabat pengawas
pemerintah.f. Landasan untuk membuat LHP.
3. Sifata. Dinamis dan inovatif
Dalam konteks ini, materi PKP tidak bersifat konstan
atau universal mengingat setiap sasaran pemeriksaanmemiliki ciri dan karakter berbeda.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
13/55
13
b. Fleksibel dan adaptif dalam pengertian dapat memberikanruang dan kesempatan untuk melakukan pengembanganpemeriksaan sesuai kondisi lapangan
c. Tidak dilaksanakannya suatu langkah dalam PKP harusdisetujui oleh Pengendali Teknis dan Ketua Tim Pemeriksadan diberikan penjelasan alasan tidak dilaksanakannyasuatu langkah.
4. Penyusunan - format dan materi PKPa. Penyusunan PKP
1) Mekanisme penyusunanPada dasarnya bahan untuk penyusunan PKPdikumpulkan oleh Anggota Tim pemeriksa sesuai
dengan kompetensinya, yang dalam hal inipenyelenggaraannya perlu mempertimbangkan sertamemperhatikan secara materialitas berbagai faktordiantaranya :a) substansi perintah yang diterimanya.b) sifat, waktu dan luas cakupan pemeriksaan.c) perimbangan kekuatan Tim.d) identifikasi data yang diyakini memiliki validitas
dan berkorelasi dengan penyelenggaraan
pemeriksaan.e) diagnosis sasaran pemeriksaan.
2) Aspek legalitasPKP diparaf oleh Pengendali Teknis sebelumditandatangani oleh Inspektur.
b. Format dan materi PKPPKPdisusun dalam format dan materi PKPsebagai berikut :1) Dibuat secara tabelarisyang mencakup ruang kolom
isian :
a) Nomor Urutb) Nomor Langkah Kerjac) Uraiand) Pemeriksae) Rencana Waktu Pemeriksaanf) Realisasi Waktu Pemeriksaang) Keterangan
2) Pada lembar pertama sisi kiri ditulis nama instansipemeriksaan : INSPEKTORAT KABUPATEN
MAJALENGKA.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
14/55
14
3) Pada lembar pertama ditengah ditulis judul PKP, namaentitas pemeriksaan, masa yang diperiksa dan NomorPKP.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
15/55
15
BAB IIIPELAKSANAAN PEMERIKSAAN
3.1 Pertemuan Awal (Entrybriefing)
1. Pembicaraan pendahuluan hendaknya dipersiapkan denganseksama dan dilakukan oleh Penanggung jawab dan atauPengendali Teknis bersama Tim pemeriksa dengan pimpinanentitas pemeriksaan.
2. Agar pimpinan entitas pemeriksaan mendapat gambaran yang
tepat tentang pemeriksaan operasional, hendaknya dijelaskanpengertian pemeriksaan operasional dan manfaat yangdiperoleh dari pemeriksaan tersebut.
3. Tim pemeriksa hendaknya mengungkapkan secara jelas tentangsasaran pemeriksaan, ruang lingkup pemeriksaan, masa yangdiperiksa, waktu pemeriksaan serta personil Tim pemeriksa.
3.2 Pelaksanaan Pemeriksaan Operasional
1. PengertianPemeriksaan operasional adalah suatu pemeriksaan yangdimaksudkan sebagai penilaian terhadap cara pengelolaansuatu organisasi dan bertujuan membantu pimpinan organisasitersebut untuk melaksanakan tugasnya dengan lebih baik sesuaidengan peraturan ketentuan dan perundang-undangan yangberlaku. Penilaian tersebut adalah penilaian yang sistematis danobyektif atas operasi manajemen untuk perbaikan dan
pengembangannya di masa yang akan datang. Pemeriksaanoperasional ditekankan pada penilaian terhadap cara-caramanajemen mengelola sumber daya untuk mencapai tujuanyang ditetapkan bagi suatu program dan kegiatan.
2. Tujuana. Menilai pelaksanaan kegiatan.b. Mengidentifikasikan berbagai kelemahan sistem
pengendalian manajemen untuk perbaikan.c. Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindak
lanjut.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
16/55
16
3. Ruang Lingkupa. Semua aspek manajemen yang perlu mendapat perhatian
untuk diperbaiki dan ditingkatkan mutu penanganannya
oleh manajemen atas kegiatan atau program yangdiperiksa.
b. Aspek-aspek manajemen yang perlu mendapat perhatianuntuk diperbaiki dan ditingkatkan mutu penangannannyaadalah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, pengelolaankeuangan, pengelolaan pegawai daerah, dan pengelolaanbarang daerah.
4. SasaranSasaran pemeriksaan operasional mencakup :
a. Ketaatan pada peraturan dan perundang-undangan yangberlaku.
b. Pemeriksaan ekonomisKonsep kehematan berhubungan dengan cara berbagaisumber daya disediakan.
c. Pemeriksaan efisiensiKonsep efisiensi berkaitan dengan hubungan antarakeluaran yaitu barang, jasa atau hasil lainnya dengansumber daya yang digunakan.
d. Pemeriksaan efektivitasKonsep efektivitas bersangkutan dengan tingkat pencapaiantujuan dan hubungan antara pengaruh yang sesungguhnyadalam suatu kegiatan.
5. Entitas Pemeriksaana. SKPDb. Perusahaan Daerahc. Lembaga Pendidikand. Pemerintahan Desa
6. Penilaian dan Pengujian SPMSebelum melakukan Pemeriksaan Operasional hendaknyadilakukan penilaian dan pengujian SPM. Hakekat pengendalianmanajemen adalah tindakan yang dilakukan oleh manajemenuntuk mengarahkan atau menjalankan operasi sesuai denganstandar atau tujuan yang diinginkan. Dengan demikianpengendalian manajemen mencakup sistem organisasi,prosedur dan praktek dalam penanganan dan penyelesaiantugas-tugas manajemen secara efektif, dengan tujuan untuk
menilai tingkat efektivitas dan mengenali kemungkinan adanyakelemahan pengendalian manajemen entitas pemeriksaan, dan
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
17/55
17
unsur-unsuryang penting adalah :a. Organisasi;b. Perencanaan;
c. Kebijakan;d. Prosedur;e. Pencatatan;f. Pelaporan;g. Personalia;h. Reviu intern.
7. MateriSecara rinci, materi pedoman pemeriksaan operasional untukSKPD, Perusahaan Daerah, Sekolah-sekolah dan Desa-desa
sesuai dengan PKPT.
3.3 Temuan Dan Pengembangan Temuan
1. Pengembangan TemuanPengembangan temuan adalah pengumpulan dan pendalamaninformasi khusus yang bersangkutan dengan entitaspemeriksaan untuk dievaluasi dan dianalisis karena diperkirakan
akan berguna bagi pimpinan entitas pemeriksaan.2. Persyaratan Temuan yang dapat dikembangkan
Untuk dapat mengembangkan temuan dengan baik pemeriksaperlu mengetahui ciri-ciri suatu temuan. Temuan dapatditeruskan kepada pemakai laporan bila telah dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:a. Cukup berarti/berguna.b. Berdasarkan pada fakta dan bukti yang relevan dan
kompeten.
c. Dikembangkan secara obyektif.d. Didasarkan pada hasll pemeriksaan yang memadai guna
mendukung setiap kesimpulan yang diambil.e. Meyakinkan, kesimpulan harus logis dan jelas.f. Dapat ditindak lanjuti.Untuk mendukung data dan fakta yang memadai perlu dilakukanpemeriksaan fisik atau material melalui metode sampling denganistilah uji petik. Pada dasarnya uji petik merupakan bagian daripemeriksaan fisik dengan tujuan membandingkan antara data
yang diperoleh baik berupa data yang bersifat administratif,informasi, wawancara atau keterangan lain yang diperoleh dari
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
18/55
18
kondisi riil dilapangan yang selanjutnya mengadakanpenelaahan apabila terjadi perbedaan. Untuk memperolehmanfaat yang optimal dalam pelaksanaan uji petik, perlu disusun
rencana uji petik yang substansinya menyangkut antara lain,tujuan uji petik, sasaran atau populasi yang kan diteliti danasumsi yang digunakan.Teknis pemeriksaan fisik diprioritaskan pada kegiatanpengadaan barang dan jasa baik dalam proses pelaksanaan,keluaran maupun hasil dan pencapaian program.Tata cara pemeriksaan fisik/uji petik :a. Mempelajari dokumen rencana/ dokumen Pengadaan
barang/jasa dan
kelengkapannya.b. Pemeriksaan dilakukan sekurang-kurangnya oleh 2 (dua)
orang pejabatpemeriksa dan didampingi oleh pengelola kegiatan/timteknis.
c. Melakukan penilaian dan pengukuran serta bila diperlukanlakukan ujilaboratorium.
d. Hasil pemeriksaan fisik dituangkan dalam berita acara fisik
yang sekurang-kurangnya memuat realisasi prestasipekerjaan, pokok-pokok pekerjaan yang telah dikerjakandan permasalahannya serta keterangan lain yang dianggappenting.
e. Untuk jasa konsultansi perencanaan, pengawasan danlainnya ujipetikdisamping terhadap output/outcome dapat dilakukanterhadap terhadappersonil dan peralatan dan proses penyusunan ditempat
kerja/kantor/studio.f. Untuk hal tertentu apabila hasil pemeriksaan fisik terdapat
suatu indikasikerugian negara yang cukup berarti, KKN perlu dilakukandengan pemeriksaan khusus.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengembangantemuan :a. Pertimbangan harus ditekankan pada situasi dan kondisi
pada saat kejadian, bukan pada saat pemeriksaandilakukan.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
19/55
19
b. Harus mempertimbangkan sifat kompleksitas dan besarnya jumlah serta nilai uang yang dilibatkan dalam entitaspemeriksaan.
c. Temuan harus dianalisis secara jujur dan kritis untukmenghindarkan ungkapan yang tidak logis.
d. Kewenangan hukum entitas pemeriksaan perludikemukakan pada laporan, antara lain :1) Kasus mengenai ketentuan yang berlaku tidak
dilaksanakan sesuai dengan yang dimaksud.2) Kemungkinan diadakan perubahan terhadap ketentuan
yang berlaku.3) Pengeluaran yang berlawanan dengan ketentuan yang
berlaku.3. Langkah-langkah Pengembangan Temuan
Apabila pemeriksa menjumpai kelemahan-kelemahan ataukekurangan yang penting dan strategis dalam pelaksanaankegiatan entitas pemeriksaan, pemeriksa harus segeramenyusun rencana pengembangan semua aspek yangberhubungan dengan masalah tersebut dengan tepat dan segeramenyusun program pemeriksaan lanjutan, didukung dengansurat perintah perpanjangan selama 7 (tujuh) hari kerja, apabila
dalam perpanjangan tersebut dianggap terdapat permasalahanyang memerlukan pendalaman yang lebih lanjut, makadilanjutkan dengan Pemeriksaan khusus.
4. Proses Pengembangan Temuana. Kuasai peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan temuan yang bersifat penting.b. Kenali secara khusus apa yang kurang dalam hubungannya
dengan kriteria/tolok ukur yang lazim. Pada dasarnya,dalam suatu pemeriksaan, pemeriksa membandingkan
apa yang sebenamya terjadi dengan apa yang seharusnyaterjadi.
c. Kenali batas wewenang dan tanggung jawab pejabat yangterlibat dalampelaksanaan entitas pemeriksaan.
d. Pastikan sebab-sebab kelemahan (yang mendasar)e. Tentukan apakah kelemahan itu merupakan kasus yang
berdiri sendiri atau tersebar luas.f. Tentukan akibat atau arti pentlngnya kelemahan.
g. Kenali dan cari pemecahan persoalan hukum.h. Pekerjaan pemeriksa belum lengkap jika ada persoalan
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
20/55
20
hukum yang belum dikenali sehingga perlu dicaripemecahannya.
i. Usahakan mendapat tanggapan pejabat atau flhak yang
langsung berkepentingan yang mungkin akan mengalamiakibat negatif oleh pelaporan temuan tersebut.
j. Menentukan tindakan korektif atau perbaikan yang patutdisarankan.
3.4 Saran/Rekomendasi
Saran atau rekomendasi adalah pendapat yang telah
dipertimbangkan mengenai situasi tertentu dan harus mencerminkanpengetahuan dan penilaian mengenai pokok persoalan dan upayamengatasinya.
Rekomendasi harus dirancang sedemikian rupa gunamemperbaiki kondisi-kondisi yang memerlukan perbaikan.1. Pada umumnya temuan diakhiri dengan saran yang ditujukan
kepada pimpinan entitas pemeriksaan sehubungan dengankoreksi kelemahan atau pencegahan berulangnya kelemahan
tersebut. Langkah-langkah perbaikan merupakan tanggung jawab pimpinan entitas pemeriksaan.
2. Untuk memberikan saran secara konstruktif, pemeriksa harusmemaparkan setiap kelemahan secara lengkap. Jika pemeriksatidak dapat menyarankan suatu cara yang terbaik dari berbagaialtematif untuk mengambil tindakan korektif, sebaiknyapemeriksa memberikan rekomendasi berdasarkan berbagaipilihan yang diyakininya.
3. Pemeriksa harus mempertimbangkan pula besarnya biaya
pelaksanaan suatu saran dengan manfaatnya. Untukrnemperoleh tidakan korektif secara cepat dan menentukan,maka dalam berbagai kasus tertentu, mengemukakan temuansecara lisan (bobotnya tidak strategis dan bersifat administratif)akan merupakan jalan yang paling efektif dan efisien.
4. Meskipun pemeriksa telah mengemukakan temuan, kesimpulandan rekomendasi secara lisan, penyusunan dan penyampaianlaporan secara tertulis tetap diperlukan.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
21/55
21
3.5 Penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan (Kkp)
1. Pengertian
a. Mengenai pengertian KKP ini antara lain dikenal beberapabatasan seperti : Berdasarkan SAS (Statement on AuditingStandart), KKP adalah catatan (dokumentasi) yang dibuatoleh pemeriksa mengenai bukti-bukti yang dikumpulkanberbagai teknik dan prosedur pemeriksaan yang diterapkanserta simpulan-simpulan yang dibuat selama melakukanpemeriksaan.
b. Berdasarkan Standar Audit Aparat Pemeriksa FungsionalPemerintah (APFP), KKP adalah dokumentasi yang dibuat
oleh pemeriksa mengenai semua hal yang dilakukannya,yang berisi metodologi pemeriksaan yang diperoleh,prosedur pemeriksaan yang ditempuh, bukti-buktipemeriksaan yang dikumpulkan dan simpulan pemeriksaanyang diambil selama pelaksanaan pemeriksaan.
c. Setiap pemeriksa wajib membuat KKP pada saatmelaksanakan tugasnya.
d. KKP adalah catatan-catatan yang dibuat dan atau data yangdikumpulkan oleh pemeriksa pada saat melaksanaan
pemeriksaan yang ditulis dengan rapih dan sistimatis. (dapatmenggunakan print out komputer).
e. KKP harus mencerminkan langkah-langkah kerjapemeriksaan yang telah dituangkan dalam PKP, pengujianyang dilakukan, informasi yang diperoleh dan kesimpulanhasil pemeriksaan.
2. Manfaata. Merupakan dasar penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP).
b. Merupakan alat atasan untuk mereviu dan mengawasipelaksanaanpekerjaan para pemeriksa.
c. Merupakan alat pembuktian dari LHP.d. Menyajikan data untuk keperluan referensi.e. Merupakan salah satu pedoman untuk pemeriksaan
berikutnya.f. Merupakan alat bukti tertulis bagi pemeriksa apabila terjadi
suatu pengaduan kepada pemeriksa atas temuan yang
dihasilkan pada saat pemeriksaan.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
22/55
22
3. Syarat-syarata. Lengkap.b. Bebas dari kesalahan, baik kesalahan hitung maupun
kesalahan penyajian informasi.c. Didasarkan atas fakta dan argumentasi yang rasional.d. Sistematis, bersih, mudah diikuti dan diatur rapi.e. Memuat hal-hal yang penting dan relevan dengan
pelaksanaan pemeriksaan.f. Mempunyai tujuan yang jelas.g. Sedapat mungkin menghindari
pekerjaan menyalin.4. Prosedur Pengisian KKP
a. Pada halaman pertama sebelah kiri atas, tuliskan namainstansi pemeriksa INSPEKTORAT KABUPATENMAJALENGKA.
b. Pada halaman pertama sebelah kanan atas untuk tiapkelompok KKP, tuliskan nomor langkah kerja, tanggal,direviu oleh siapa dan tanggal direviu.
c. Untuk setiap kelompok KKP yang terdiri dari beberapahalaman, tuliskan nomor halaman dan gunakan satu mukahalaman untuk tiap lembar KKP.
d. Daftar pembantu dibuat dengan menggunakan lembaranKKP yang terpisah.
e. Cantumkan teknik pemeriksaan, kesimpulan dan ataukomentar dari pemeriksa.
f. KKP harus dibuat diatas blanko KKP yang telah ditetapkan.g. Untuk lembaran KKP yang berasal dari entitas pemeriksaan
(salinan) supaya diberi tanda "Salinan Untuk Pemeriksa"dan diberi catatan tanggal diterima, serta dibuat intisarinya.
h. Untuk daftar yang diterima dari entitas pemeriksaan agar
diteliti lebih dahulu kebenarannya dan diseleksi menurutkeperluannya.5. Pengarsipan
a. KKPdihimpun dalam ordner dan atausejenisnya.b. Pada kulit depan ordner KKP ditulis :
(1) Berkas aktif tanggal :(2) Berkas tidak aktif tanggal :(3) Arsip nomor :(4) KKP nomor :
(5) Jenis dan sasaran pemeriksaan :(6) Periode yang diperiksa :
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
23/55
23
c. Daftar isi memuat antara lain :1) LHP2) Surat Perintah
3) Daftar ikhtisar temuan dan rekomendasi4) Berkas KKP sesuai indeks :
• Berkas Program Pemeriksaan• Berkas Persiapan Pemeriksaan• Berkas Pemeriksaan Operasional• Tindak Lanjut
3.6 Pembahasan Hasil Pemeriksaan Dengan Pengendali Teknis Dan
Atau Penanggung Jawab (Reviu)
1. Tujuana. Pelaksanaan pemeriksaan lebih terarah dan terkendali.b. Temuan dan rekomendasi mendapat pertimbangan yang
lebih matang.c. Penanggung jawab Pemeriksaan/Pengendali Teknis
memperoleh informasi yang cukup luas sebagai bahanpembahasan temuan dengan entitas pemeriksaan.
2. Cara Pembahasana. Selama pemeriksaan berlangsung, tiap temuan dan
rekomendasi penting yang menghendaki penanganansegera harus secepatnya dibahas dengan PengendaliTeknis. Agar temuan tersebut dapat dibahas secara lebihbaik dengan pengendali teknis, maka Ketua Tim pemeriksaharus sudah memperoleh informasi yang lengkap mengenaitemuan tersebut, termasuk hasil konfirmasi dengan entitaspemeriksaan yang dilakukan dengan cara reviu meeting
dan atau reviu sheet KKP.b. Bila dianggap perlu, temuan tersebut harus dibicarakanpengendali teknis dengan penanggung jawab pemeriksaan.Disamping itu Ketua Tim pemeriksa dapat membicarakantemuan lainnya dalam konsultasi berkala denganPengendali Teknis dan atau Penanggung jawabpemeriksaan. Dalam pelaksanaannya, penanggung jawabpemeriksaan dapat mendelegasikan kewenangannyadalam melakukan reviu kepada Sekretaris.
c. Dalam pelaksanaan ketentuan itu hendaknyadipertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
24/55
24
3.7 Pembahasan Hasil Pemeriksaan Dengan Entitas Pemeriksaan
1. Tujuan
a. Mengkomunikasikan dan menyamakan persepsi tentangsesuatu masalah/temuan.
b. Mempercepat penyusunan konsep laporan.c. Mengurangj kemungkinan sanggahan terhadap laporan.d. Lebih lengkap dan tepatnya konsep laporan.e. Dapat lebih cepatnya dilakukan tindakan koreksi.
2. Cara Pembahasana. Pembahasan hasil pemeriksaan dilakukan oleh
Penanggung jawab atau Pengendali Teknis tergantung
pada masalah atau besarnya entitas pemeriksaandidampingi oleh Ketua Tim pemeriksa.
b. Pembahasan dilakukan dengan pimpinan entitaspemeriksaan atau pejabat yang ditunjuknya dengan atautanpa didampingi oleh pejabat yang berhubungan denganmasalah yang dibahas atau hanya dengan pejabat yangberhubungan dengan masalah yang bersangkutan.
c. Pembahasan dilakukan selama pemeriksaan berlangsungdan atau setelah pekerjaan lapangan selesai.
d. Hasil pembahasan tersebut dituangkan dalam naskah yangmerupakan bagian dari KKP.
3.8 Penyusunan Naskah Hasil Pemeriksaan (Nhp)
1. Pengertiana. NHP adalah laporan awal dari suatu rangkaian kegiatan
pemeriksaan yang disampaikan kepada entitas
pemeriksaan setelah selesai pelaksanaan pemeriksaan.b. NHP berisikan temuan yang meliputi kondisi, kriteria, sebab,akibat, komentar entitas pemeriksaan serta rekomendasi.
c. NHP juga berisi batas waktu entitas pemeriksaan untukmelaksanakan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
d. NHP ditandatangani oleh Penangung jawab pemeriksaandan disetujui oleh pimpinan entitas pemeriksaan denganmaksud sepakat dengan temuan yang ada.
2. Format NHP sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan
ini.
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
25/55
25
3.9 Exitbriefing
1. Exit Briefing adalah pertemuan antara Tim pemeriksa yangdipimpin oleh Pengendali Teknis dan atau Penanggung jawabdengan pimpinan entitas pemeriksaan setelah berakhirnyasuatu rangkaian kegiatan pemeriksaan.
2. Dalam exit briefing disampaikan NHP serta catatan-catatan lainyang berguna bagi entitas pemeriksaan.
3.10 Jadual Rangkaian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan
Secara teknis rangkaian pelaksanaan kegiatan disusun dalamkerangka jadual sebagai berikut :
NO. URAIAN KEGIATAN JATUHTEMPO
KETERANGAN
1 Nota Dinas H-20 Sekretaris
2 Penyusunan KerangkaTim H-18 Inspektur Pembantu
3 Pembahasan KerangkaTim
H-16 Inspektur/Sekretaris
4 Penyelesaian Administrasi UsulanTim Pemeriksa
H-15Ka Sub Bag PEP
5 Pemberitahuan Susunan
Tim dan EntitasPemeriksaan
H-14
Ka Sub Bagi PEP
6 Pemberitahuan KepadaEntitas Pemeriksaandan PenyampaianQuetionaieres Check list/data Informasi UmumKepada Entitaspemeriksaan
H-12 Ka Sub Bag Umum
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
26/55
26
NO. URAIAN KEGIATAN JATUHTEMPO
KETERANGAN
7 Penyampaian DataInformasi UmumKepada Tim
H-8 Ka Sub Bag PEP
8 Pembahasan dataInfor- masi umum
H-7 Tim Pemeriksa
9 Penandatangan/penetapan Tim Pemeriksa
H-6 Inspektur
10 Penyusunan PKP H-5 Tim Pemeriksa11 Penyelesaian
Administrasi TimH-4 Sekretariat
12 Pembekalan Tim H-1 Inspektur
13 Entry Briefing H Inspektur/Sekretaris
14 Reviu Tentatif Inspektur/Sekretaris/Pengendali Teknis
15 Penyusunan NHP H+13/15 Tim Pemeriksa
16 Exit Briefing H+15/20 Inspektur/Sekretaris
17 Ekspose Tentatif Tim Pemeriksa
27
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
27/55
27
BAB IVMATERI PEDOMAN
OPERASIONAL PEMERIKSAAN
4.1 Tugas Pokok Dan Fungsi
a. PengertianTugas pokok dan fungsi suatu entitas pemerintahan padadasarnya merupakan penjabaran dari pada penyelenggaraantugas umum pemerintahan.
b. Tujuan Pemeriksaan
Untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tugaspokok dan fungsi SKPD telah direncanakan, dilaksanakansecara ekonomis, efisien dan efektif, serta mencakup pulaketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dankewajaran pertanggungjawabannya.
c. Simpulan yang diharapkan1) Tugas pokok dan fungsi telah dijabarkan dalam struktur
organisasi yang dengan jelas menggambarkan pembagiantugas dan wewenang kepada setiap pejabat maupun
dijabarkan dalam bentuk program/kegiatan yangmendukung setiap program dan kegiatan (fungsi dibagihabis pada setiap instansi).
2) Perencanaan kegiatan dan program yang dilakukan olehsetiap SKPD berlandaskan dokumen perencanaan (RKPD,KUA/PPAS, RENSTRA, RENJA).
3) Evaluasi atas setiap kegiatan senantiasa dilakukan.4) Setiap kegiatan dan program telah didukung kriteria/tolok
ukur keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran.
5) Prinsip-prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi (KIS)senantiasa diwujudkan dalam melaksanakan program dankegiatan.
6) Sistem informasi senantiasa dikelola dan dikembangkanguna menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
7) Terdapat kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
8) Perencanaan dan pengawasan sistem pengawasan melekatsenantiasa dilakukan.
28
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
28/55
28
9) Jika terdapat tugas tambahan, maka tugas tambahantersebut harus berdasarkan peraturan perundang-undangan.
d. Langkah-langkah yang dilakukan1) Struktur organisasi dan uraian tugas
a) Tugas pokok dan fungsi telah dijabarkan ke dalamberbagai tugas dan wewenang dalam bentukbidang/bagian atau menurut jenis kegiatannya.Untuk mengetahui hal ini perlu dilakukan penilaiandan pengujian, apakah :(1) Struktur organisasi telah dibuat sesuai dengan
dasar hukum pembentukannya dan peraturanperundang-undangan lainnya.
(2) Struktur organisasi telah mencerminkan adanyapengendalian intern yang baik.
(3) Uraian tugas dan wewenang yang tertulis danmencerminkan pembagian seluruh tugas pokokdan fungsi instansi pemerintah yangbersangkutan.
(4) Uraian tugas tidak ada yang tumpang tindih.
(5) Uraian tugas dikomunikasikan kepada pejabatyang bersangkutan.(6) Evaluasi, struktur, tugas pokok dan fungsi secara
periodik.b) Tugas pokok dan fungsi telah dijabarkan dalam
beberapa pokok-pokok kegiatanUntuk mengetahui hal ini perlu dilakukan penilaiandan pengujian apakah :(1) Setiap kegiatan instansi senantiasa
berlandaskan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.(2) Setiap kegiatan instansi dengan jelas
mengidentifikasikan tujuan, dan sasarannya.(3) Tujuan dan sasaran setiap kegiatan senantiasa
mengarah kepada pencapaian misi instansibersangkutan yang tercermin dalam tugas pokokdan fungsinya.
2) Perencanaan Kegiatan dan ProgramUntuk mengetahui hal ini perlu dilakukan penilaian danpengujian, apakah :
29
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
29/55
29
a) Penetapan kegiatan instansi pemerintah yangdijabarkan dalam bentuk lima tahunan dan rencanatahunan telah didasarkan kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan didasarkanpula kepada pertimbangan dan analisis yang objektifdan memadai.
b) Perencanaan instansi pemerintah dalam bentukrencana lima tahunan maupun tahunan mencakupperencanaan keuangan, sarana dan prasarana,sumber daya manusia dan metode Kerja;
c) Rencana lima tahunan maupun tahunan tersebutmencerminkan dengan jelas elemen-elemen :
(1) Tujuan dari setiap rencana kegiatan.(2) Strategi atau cara-cara yang akan ditempuh
dalam mencapai rencana.(3) Sumber-sumber daya yang akan digunakan
dalam melaksanakan rencana, termasukbesaran kuantitatifnya.
(4) Jangka waktu yang dibutuhkan dalam mencapaikegiatan yang direncanakan.
(5) Asumsi-asumsi yang mendasari pembuatan
rencana.
3) Evaluasi Pelaksanaan KegiatanEvaluasi atas pelaksanaan kegiatan senantiasa dilakukan.Untuk mengetahui hal ini perlu dilakukan penilaian danpengujian, apakah :a) Instansi pemerintah telah memiliki suatu sistem
evaluasi pelaksanaan kegiatan.b) Bagian atau bidang tertentu telah ditetapkan untuk
melakukan evaluasi.c) Hasil evaluasi dapat mengidentifikasikan hal-halantara lain :(1) Jenis kegiatan.(2) Rencana kegiatan dalam bidang keuangan
maupun spesifikasi teknisnya.(3) Realisasi pencapaian rencana kegiatan.(4) Hasil perbandingan antara rencana dan
realisasi.(5) Pemecahan masalah yang mungkin timbul
dalam pencapaian rencana kegiatan.
30
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
30/55
30
d) Hasil evaluasi telah dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
4) Kriteria/TolokukurTerdapat kriteria/tolok ukur sebagai sarana untuk menilaipencapaian tujuan dan sasaran suatu tugas pokokdan fungsi ataupun program/kegiatan.Untuk mengetahui hal ini perlu dilakukan penilaian danpengujian, apakah :a) Setiap program dan kegiatan yang merupakan
penjabaran dan pendukung tugas pokok dan fungsitelah ditetapkan kriteria/tolok ukurnya sebagai
penilaian keberhasilanb) Kriteria/tolok ukur yang dibuat berpedoman pada
prinsip berikut :(1) Kepastian mengenai apa yang diukur;(2) Ukuran yang akan dicapai;(3) Cara pengukuran;(4) Penyimpangan yang dapat diberikan toleransi;(5) Pihak-pihak yang berkepentingan dengan kriteria
tersebut.
c) Kriteria/tolok ukur yang telah dibuat digunakan secarakonsisten.d) Kriteria/tolok ukur yang digunakan oleh instansi
pemerintah berasal dari :(1) Tolok ukur yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan.(2) Tolok ukur yang ditetapkan oleh instansi yang
bersangkutan berupa target yang harus dicapai.(3) Tolok ukur yang berasal dari kegiatan sejenis.
(4) Tolok ukur berdasarkan pendapat para ahli.(5) Tolok ukur yang berasal dari kinerja tahun-tahunsebelumnya.
(6) Tolok ukur yang berasal dari sektor swasta.
5) Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasia) Prinsip koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi
diterapkan baik dalam lingkungan organisasi maupundalam hubungan dengan instansi pemerintah dalammisi dan pelaksanaan pembangunan proyek proyekyang mendukung tugas pokok dan fungsi.
31
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
31/55
Untuk mengetahui hal ini perlu dilakukan penilaiandan pengujian, apakah :(1) Koordinasi sudah dilakukan mulai dari
perumusan kebijakan.(2) Telah ditentukan secara jelas satuan
kerja/instansi atau pejabat yang secarafungsional bertanggung jawab dan berwenangatas sesuatu masalah.
(3) Pejabat atau instansi yang secara fungsionalbertanggungjawab dan berwenang mengenaisesuatu masalah, memprakarsai danmengkoordinasikan.
(4) Telah dikembangkan sarana koordinasi dankomunikasi antara instansi pemerintah yangterkait.
b) Tugas tambahan yang mungkin dilaksanakanoleh instansi bersangkutan disamping tugaspokoknya telah ditetapkan berdasarkan suatuketentuan yang sejalan dengan peraturan diatasnya.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaiandan pengujian apakah :
(1) Tugas tambahan telah didasarkan pada suatukeputusan atau ketetapan pihak yangberwenang.
(2) Keputusan/ketetapan yang dibuat sejalandengan peraturan perundang undangan dandampak dari penugasan tersebut terhadapfungsi dan tugas pokoknya.
6) Sistem Informasi
Instansi pemerintah telah menyelenggarakan sisteminformasi yang dikelola secara ekonomis, efisien danefektif.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian danpengujian apakah :a) Pengelolaan sistem informasi yang sudah berjalan
didasarkan ada prinsip-prinsip ekonomis, efisien danefektif, yang antara lain tercermin dari hal-hal :(1) Informasi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
oleh penggunanya.
32
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
32/55
(2) Informasi diproduksi sesuai dengan kebutuhandan tidak berlebihan.
(3) Informasi yang dihasilkan dikelola secara
ekonomis dalam hal pemungutan, pemrosesandan pengadministrasian data, penyajian,pendistribusian dan penyimpanan informasi.
b) Instansi pemerintah yang bersangkutan mampumengembangkan program perangkat lunak yangdiperiukan bagi kelancaran tugas pokok danfungsinya.
c) Penyebarluasan dan layanan informasi kepadamasyarakat didasarkan kepada sendi-sendi
pelayanan yang memuat prinsip kesederhanaan,kejelasan dan kepastian, keamanan, keterbukaan,efisien, ekonomis, keadilan yang merata danketepatan waktu.
d) Instansi pemerintah yang bersangkutan memiliki danmemanfaatkan tenaga ahii di.bidang teknologiinformasi.
e) Hasil (output) sistem informasi dapat diandalkan darisegi ketepatan, kelengkapan dan keakuratannya.
f) Sistem informasi yang ada mendukungberkembangnya jaringan sistem informsi diberbagaibidang pembangunan dan pelayanan kepadamasyarakat.
7) Pertanggungjawaban Tugas Pokok dan Fungsia) Instansi Pemerintah telah membuat dan melaporkan
pertanggungjawaban atas tugas pokok danfungsinya.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaiandan pengujian apakah :(1) Proses penyusunan laporan
pertanggungjawaban berdasarkan kepadasistem yang memadai.
(2) Laporan pertanggungjawaban yang dibuat olehinstansi pemerintah memperhatikan pula prinsip-prinsip pelaporan yang baik, antara lain, relevan, jelas dan ringkas, dapat dimengerti, dapatdipercaya, tepat waktu, konsisten denganlaporan lainnya, serta kelengkapan cakupan
33
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
33/55
materi pertanggungjawaban.b) Peraturan perundang-undangan yang masih
relevan senantiasa dijadikan dasar bagi setiap gerak
dan langkah instansi pemerintah.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaiandan pengujian, apakah :(1) Setiap kegiatan/program didasarkan pada
peraturan perundang-undangan.(2) Setiap kegiatan/program yang dilakukan harus
merupakan pehjabaran dari maksud dan tujuandibuatnya peraturan perundang undangantersebut.
(3) Praktek-praktek yang menyimpang danterjadinya salah tindak disebabkan adanyakemungkinan salah penapsiran terhadapperaturan perundang-undangan.
(4) Terdapat kemungkinan adanya peraturan yangtidak sesuai lagi atau bertentangan dengantujuan program.
8) Pelaksanaan Waskat
Pelaksanaan pengendalian organisasi melaluiPengawasan Melekat (Waskat) senantiasa dijaga dandikembangkan oleh setiap jenjang pimpinan instansipemerintah.a) Struktur Organisasi
Unsur pengawasan melekat dalam pengorganisasianini adalah setiap individu harus melaksanakan tugasyang sesuai dengan pengorganisasian tersebutsehingga tidak ada satu orangpun yangmelaksanakan dan mengendalikan semua tahap darisetiap kegiatan yang ada. Dalam hal ini perludiperhatikan bahwa setiap organisasi harusmemperjelas pembagian tugas, tanggung jawab danwewenang bagi seluruh anggota organisasi dandihindarkan adanya penumpukan kewenangandalam satu tangan. Untuk menilai hal tersebut perludilakukan penilaian dan pengujian apakah:
34
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
34/55
(1) Seluruh kegiatan telah dibagi habis kepadasetiap individu sehingga setiap individumempunyai tanggung jawab yang jelas dalam
pencapaian tujuan organisasi.(2) Tanggung jawab setiap individu telah ditetapkan
secara jelas.(3) Atasan yang mendelegasikan wewenang dan
tanggung jawab kepada bawahannya telahmempunyai sistem pemantauan untukmeyakinkan bahwa tugas yang didelegasikandilaksanakan dengan benar.
(4) Pejabat yang diberi tugas telah mempunyai
kewenangan untuk melakukan tindakan yangdiperlukan dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
(5) Pejabat yang diberi kewenangan telah mampumelaksanakan tugasnya dengan arahan yangseminimal mungkin dan konsultasi denganatasan dilakukan hanya jika terjadipenyimpangan;
(6) Pejabat yang diberi kewenangan telah
melaporkan hasil pelaksanaan tugas yangdiberikan kepadanya;(7) Bentuk pengorganisasian telah sesederhana
mungkin;(8) Pengorganisasian telah fleksibel untuk
memungkinkan dilakukanya perubahan jikaterjadi perubahan dalam rencana,kebijaksanaan, dan tujuan organisasi;
(9) Bagan pengorganisasian dan uraian tugas telahdibuat secara jelas sehingga akan bermanfaatdidalam pemahaman tugas, tanggung jawabdan kewenangan yang diberikan.
b) Kebijaksanaan PelaksanaanKebijaksanaan yang dibuat oleh setiap Pirnpinanorganisasi harus dapat menjadi pegangan bagi setiapindividu yang diberi kewenangan untukmelaksanakan tugasnya.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaiandan pengujian, apakah :
35
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
35/55
(1) Kebijaksanaan telah dituangkan secaratertulisjelas dan sistematis.
(2) Kebijaksanaan telah dikomunikasikan kepada
seluruh pejabat dan pegawai di dalamorganisasi;
(3) Kebijaksanaan yang dibuat tidak bertentangandengan peraturan perundang-undangan dankonsisten dengan tujuan dan kebjaksanaanpada tingkatyang lebih tinggi;
(4) Kebijaksanaan yang dibuat telah dapatmendorong pelaksanaan kegiatan secara lebihekonomis, efisien dan efektif dan dapat
memberikan tingkat keyakinan yang memadaidalam pengamanan kekayaan organisasi;(5) Kebijaksanaan telah direviu secara berkala dan
dimutakhirkan bila perlu.c) Rencana Kerja
Dengan perencanaan yang baik akan terciptapengawasan secara otomatis.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaiandan pengujian apakah :
(1) Rencana keija telah dibuat secara tertulis.(2) Rencana kerja telah memberikan kejelasantentang tujuan dan sasaran organisasi.
(3) Rencana kerja telah mencerminkan penjabaran/operasionalisasi tugas pokok dan fungsiorganisasi.
(4) Rencana kerja telah memuat indikatorkeberhasilan.
(5) Rencana kerja telah luwes agar dapat dilakukanperubahan sesuai dengan perkembangankeadaan.
(6) Rencana kerja telah diikuti dengan programkerja.
(7) Program kerja telah memperhatikan semuafaktor misalnya siapa, apa, bilamana, dimanadan bagaimana akan melaksanakankegiatannya.
(8) Program kerja telah memperhatikan segalasumber daya yang ada dan potensial secaraekonomis, efisien dan efektif.
36
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
36/55
(9) Pembuatan program kerja telah melibatkanseluruh pihak yang terkait dalam kegiatan baikunsur teknis maupun keuangan.
d) ProsedurProsedur adalah langkah-langkah yang ditetapkanuntuk melaksanakan kegiatan sesuai dengankebijaksanaan yang telah ditetapkan.Prosedur tersebut harus mencerminkan pemisahanfungsi sehingga tercipta pengawasan yang melekat.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaiandan pengujian apakah :(1) Prosedur telah berdasarkan atas peraturan
perundang-undangan-undangan dankebijaksanaan yang berlaku.(2) Prosedur telah dikoordinasikan untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahandan penyimpangan. Dalam hal ini pekerjaanseorang pegawai secara otomatis diperiksaulang oleh pegawai lain yang independen daripekerjaan tersebut, Untuk kegiatan yang tidakbersifat mekanis prosedur hendaknya tidak
terlalu rinci sehingga memungkinkan pelaksanauntuk mengambil pertimbangan.(3) Prosedur telah dibuat sesederhana mungkin
sehingga mudah dimengerti dan semurahmungkin agar prinsip ekonomis dan efisiendapat terpenuhi,
(4) Prosedur tidak tumpang tindih, bertentanganatau duplikasi dari prosedur lainnya,
(5) Prosedur telah direviu secara periodik dandikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
e) PencatatanPencatatan merupakan salah satu unsurpengendalian yang dapat memberikan kejelasanmengenai informasi tentang semua pelaksanaantugas.Pencatatan memungkinkan penelusuran kembaliseluruh kejadian sehingga dapat digunakan sebagaisarana pengawasan.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian
dan pengujian apakah :
37
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
37/55
(1) fungsi pencatatan secara organisatoris telahdipisahkan dari fungsi penyimpanan maupunfungsi penguasaan
(2) pencatatan telah jelas, lengkap, akurat, tepatwaktu dan sistematis.
(3) pencatatan telah sesuai dengan kebutuhan unitorganisasi dan taat kepada peraturanperundang-undangan.
(4) pencatatan telah dapat menggambarkankegiatan yang menjadi tanggungjawab individumaupun unit organisasi secara utuh, danmencakup semua aspek serta tahap kegiatan.
(5) pencatatan telah dapat mendukung penyusunanlaporan pertanggungjawaban.
f) PelaporanSetiap pimpinan organisasi menggunakan laporanyang diterimanya sebagai dasar dalam pengambilankeputusan. Pelaporan itu sendiri merupakan bentukpertanggungjawaban setiap kegiatan. Dari pelaporandapat diketahui kelemahan, hambatan dan
penyimpangan yang terjadi sehingga dapat dilakukantindak lanjut perbaikan yang diperlukan.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaiandan pengujian apakah :(1) Laporan telah dibuat sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan dan memuat informasihasil kegiatan yang harusdipertanggungjawabkan.
(2) Individu atau unit organisasi telah membuatlaporan hanya untuk kegiatan yang menjaditanggungjawabnya;
(3) Biaya penyiapan dan pengumpulan datauntukpembuatan laporan telahmempertimbangkan manfaat pelaporantersebut;
(4) Laporan telah didasarkan pada fakta dan datayang akurat;
(5) Laporan singkat, jelas, padat tepat dankonsisten dengan masalah yang dilaporkan.
Dengan demikian laporan hanya memuat
38
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
38/55
informasi yang penting dan diperlukan olehpejabat yang berhak menerima laporan;
(6) Istilah yang tidak lazim dihindari agar tidak
menimbulkan salah penafsiran;(7) Sejauh memungkinkan, laporan kinerja telah
memuat perbandingan antara realisasi denganstandar biaya, kualitas dan kuantitas yangditetapkan;
(8) Laporan hasil kinerja yang tidak dapat dilaporkansecara kuantitatif, maka laporan lebih ditekankanpada terjadinya penyimpangan atau kejadian lainyang memerlukan perhatian khusus dari
pimpinan;(9) Laporan dibuat dan disampaikan tepat waktudan akurat;
(10) Penerima laporan secara periodik telahdimintakan pendapatnya untuk menentukanapakah mereka masih memerlukan laporansebagaimana yang biasa mereka terima atau isidan bentuk laporan perlu disempurnakan.
g) Pembinaan PersonilSalah satu fungsi manajemen yang penting adalahmemberikan tugas dan kewajiban kepada setiapindividu di dalam organisasi. Pembinaan personilmerupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiappimpinan instansi/Satker sebagai upaya untukmeningkatkan kemampuan, semangat dan gairahkerja, serta disiplin setiap pegawai dalammelaksanakan tugas yang menjaditanggungjawabnya.Pembinaan personil meliputi kegiatan sejakpenerimaan dan penempatan pegawai, pendidikandan pelatihan, pembinaan karier, penghargaan danpemberhentian pegawai. Untuk menilai hal tersebutperlu dilakukan penilaian dan pengujian apakah :
(1) Penerimaan dan penempatan pegawai telahsesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan untukmelaksanakan pekerjaan yang ditugaskankepadanya.
39
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
39/55
(2) Pembinaan dilakukan secara terus menerusberkesinambungan dan manusiawi.
(3) Pendidikan dan pelatihan telah diberikan
kepada para pegawai untuk memperolehkesempatan dalam pengembangan karier danmenyesuaikan dengan kebijakan dan prosedurbaru.
(4) Pegawai diberikan informasikan mengenaitugas-tugas dan tanggungjawab dari bagian laindalam organisasi sehingga mereka memahamibagaimana dan dimana posisi dan pekerjaanmereka di dalam organisasi secara keseluruhan.
(5) Hasil kinerja seluruh pegawai telah direviusecara periodik untuk mengetahui apakahseluruh tugas pokok telah dilaksanakan.
(6) Hasil kinerja yang baik telah diberi pengakuandan penghargaan. Sebaliknya kekurangan ataukelemahan pegawai telah didiskusikan agar parapegawai mendapat kesempatan untukmemperbaiki kinerjanya atau meningkatkankemampuannya.
h) Reviu InternReviu intern adalah tindakan untuk menilai apakahsistem pengendalian manajemen yang diciptakandalam suatu organisasi telah berjalan sebagaimanamestinya dan apakah sistem tersebut masihmemadai untuk menunjang pelaksanaan tugas pokokdan fungsi.Reviu intern merupakan unsur kegiatan yangdimaksudkan untuk menjaga agar sistem (unsurwaskat yang lain) berjalan dengan baik dan untukmenelaah kembali seluruh unsur waskat yang telahdiselenggarakan apakah masih sesuai dengankondisi unit kerja yang bersangkutan. Dengandemikian, hasil reviu intern ini dapat digunakanuntuk mengetahui keberhasilan waskat yang telahberjalan maupun mengembangkan atau merevisiunsur waskat yang tidak sesuai lagi.Tingkat intensitas reviu intern pada suatu unsurwaskat tergantung pada tingkat kesempurnaan unsur
waskat tersebut. Semakin tinggi kualitas unsur
40
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
40/55
waskat yang lain semakin rendah tingkat intensitasreviu intern.Untuk menllai hal tersebut perlu dilakukan penilaian
dan pengujian apakah :(1) Pimpinan telah menyusun organisasi dansistem internal reviu yang sesuai dengankebutuhan.
(2) Reviu intern telah dilakukan oleh pihak yangtidak terlibat langsung di dalam kegiatan yangdireviu.
(3) Semua kegiatan reviu di dalam organisasi,seperti inspeksi dan pemeriksaan intern telah
dikordinasikan dengan baik.(4) Tugas tanggung jawab dan kedudukan unitreviu intern telah ditetapkan secara jelassehingga kewenangannya diakui.
(5) Pekerjaan reviu intern telah direncanakan danmendapat persetujuan dari pimpinan puncak.
(6) Pekerjaan reviu intern telah memenuhi standarprofesi dan dipercaya secara objektif.
(7) Pihak yang melakukan pekerjaan reviu interntelah menekankan kepada upaya tindakanperbaikan.
(8) Kelemahan-kelemahan yang ditemukan telahdibicarakan dengan pihak yang direviu kecualihal-hal yang memerlukan perlakuan khusus.
(9) Prosedur tindak lanjut telah diciptakan untukmemantau apakah saran telah diperhatikan,perbaikan telah dilakukan dan hasilnyamemuaskan.
9) Tugas TambahanJika terdapat tugas tambahan maka tugas tambahantersebut harus berdasarkan peraturan perundang-undangan.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan pemeriksaandan pengujian apakah :(1) Berdasarkan keputusan pihak yang berwenang;(2) Ditetapkan berdasarkan suatu ketentuan yang sejalan
dengan peraturan perundang-undangan;(3) Telah diperhitungkan dampaknya terhadap fungsi dan
tugas pokoknya.
41
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
41/55
4.2 Pengelolaan Pegawai Daeraha. Pengertian
Pegawai daerah atau Sumber Daya Manusia adalah tenaga
kerja yang tersedia dalam suatu organisasi baik kuantitasmaupun kualitas. Pengelolaan SDM berkaitan denganaktivitasnya/fungsi yang di desain untuk meningkatkanproduktivitas kerja pegawai. Aktivitas tersebut mencakupanalisis beban kerja dan analisis jabatan, perencanaan pegawai,penerimaan dan seleksi pegawai, program pendidikan danpelatihan, pengembangan manajemen dan organisasi SDM,sistem penilaian prestasi kerja, perencanaan danpengembangan karir, dan sistem penghargaan.
b. Tujuan PemeriksaanUntuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwapengelolaan pegawai daerah telah digunakan secara optimaldalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsiorganisasi secara efisien dan efektif serta berdasarkanperaturan perundang-undangan.
c. Simpulan yang diharapkan1) Analisis beban kerja dan analisis jabatan telah dilakukan.2) Perencanaan untuk memenuhi kebutuhan pegawai telah
disusun.3) Penerimaan dan seleksi pegawai telah memperhatikan
kebutuhan oraganisasi.4) Pendidikan dan pelatihan telah dilaksanakan untuk
meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kecakapanpegawai untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
5) Pengembangan manajemen dan organisasi telah dilakukanuntuk meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pokokdan fungsi.
6) Penilaian prestasi kerja telah dilakukan untuk mengetahui
kemampuan/ keterampilan/kecakapan, perilaku dan hasilyang dicapai oleh setiap pegawai .
7) Perencanaan dan pengembangan karir memungkinkansetiap pegawai mengetahui arah pengembangan karirmasing-masing.
8) Sistem penghargaan telah diarahkan untuk meningkatkanmotivasi kerja pegawai.
d. Langkah-langkah kerja yang dilakukan1) Analisis beban kerja dan analisis jabatan
Tujuan analisis beban kerja dan analisis jabatan adalah
42
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
42/55
untuk digunakan sebagai dasar pengisian lowonganformasi, mutasi, promosi dan reorganisasi. Instansi harusmelakukan analisis beban kerja dan analisis jabatan.
Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian danpengujian apakah :a) Instansi telah melakukan analisis beban kerja dan
analisis jabatan.b) Dari hasil analisis beban kerja ditetapkan norma waktu
efektif yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan dalam rangka pelaksanaan tugaspokok dan fungsi.
c) Dari analisis jabatan ditetapkan uraian dan struktur
jabatan dalam organisasi.d) Dari hasil analisis beban kerja dan analisis jabatanditetapkan jumlah dan kualifikasi kebutuhantenaga/formasi.
e) Analisis beban kerja dan analisis jabatan telahmencakup seluruh pekerjaan/kegiatan dalam rangkapelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
f) Pengisian lowongan formasi, mutasi, promosi danreorganisasi telah dilaksanakan berdasarkan analisisbeban kerja/jabatan yang disusun tersebut.
Analisis beban kerja/jabatan yang digunakan sebagai dasarpengisian lowongan formasi, mutasi, promosi danreorganisasi telah dimutakhirkan secara periodik.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian danpengujian apakah :a) Terdapat kegiatan pemutakhiran analisis beban
kerja/jabatan secara periodik.b) Kegiatan pemutakhiran analisis beban kerja/jabatan
yang dilaksanakan telah disesuaikan dengan
perkembangan tugas pokok instansi yangbersangkutan.
2) Perencanaan PegawaiTujuan perencanaan sumber daya manusia adalah untukdigunakan sebagai dasar pemenuhan sumber dayamanusia yang dibutuhkan.Instansi harus menginventarisasi kualitas dan kuantitaspegawai yang ada.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian dan
pengujian apakah :
43
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
43/55
a) Penilaian terhadap kemampuan, ketrampilan,kecakapan dan potensi pengembangan kualitaspegawai yang ada.
b) Analisis atas penggunaan/pemanfaatan pegawai yangada. Instansi mempunyai estimasi/perkiraan kebutuhanpegawai untuk jangka waktu tertentu.
Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian danpengujian apakah :a) Telah dilakukan estimasi mengenai kebutuhan
pegawai, baik kuantitas maupun kualitas (kemampuan,ketrampilan dan kecakapan).
b) Estimasi tersebut mempertimbangkan kemungkinan
pengembangan organisasi.Instansi mempunyai rencana pemenuhan kebutuhanpegawai.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian danpengujian terhadap :a) Rencana penerimaan pegawai baru.b) Rencana pemilihan pegawai untuk ditempatkan pada
jabatan tertentu.c) Rencana pendidikan dan pelatihan.d) Rencana penempatan Pegawai.e) Rencana promosi dan pengembangan pegawai.
3) Penerimaan dan seleksi pegawaiTujuan penerimaan dan seleksi pegawai adalah untukmenyesuaikan penerimaan dan penempatan pegawaidengan jumlah dan mutu yang dibutuhkan.Penerimaan dan seleksi pegawai harus didasarkan kepadakebutuhan organisasi.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian danpengujian apakah :
a) Penerimaan pegawai telah sesuai dengan latarbelakang pendidikan dan pengalaman yangdiisyaratkan.
b) Seleksi untuk menilai kemampuan, ketrampilan dankecakapan calon pegawai yang akan diterima telahdilakukan.
c) Pegawai yang diterima telah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Penugasan atau penempatan pegawai pada jabatan
tertentu disesuaikan dengan latar belakang pendidikannya.
44
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
44/55
Untuk mengetahui hal ini perlu diteliti apakah parapegawai/petugas yang menempati jabatan dalam rangkapelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi telah
mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalamanyang diisyaratkan dan telah sesuai dengan hasil seleksi.
4) Program pendidikan dan pelatihanTujuan program pendidikan dan pelatihan adalah untukmeningkatkan kemampuan/ketrampilan/kecakapan dankarier pegawai. Program pendidikan dan pelatihan sesuaidengan ketentuan yang berlaku harus dilaksanakan untukpegawai baru maupun pegawai lama.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian danpengujian apakah :a) Instansi yang bersangkutan mempunyai program
pendidikan atau pelatihan bagi pegawai baru ataupegawai lama.
b) Program pendidikan atau pelatihan tersebut telahsesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c) Pendidikan atau pelatihan telah dilakukan bagi parapegawai yang baru diterima menjadi pegawai instansiyang bersangkutan.
d) Pendidikan dan pelatihan diselenggarakansecara berkesinambungan.
Pendidikan dan pelatihan harus didasarkan kepadakebutuhan pelaksanaan tugas.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian danpengujian apakah :a) Instansi telah mengadakan analisis kebutuhan
pelatihan dengan hasil analisis kebutuhan.b) Diklat telah dilaksanakan menurut skala prioritas.
c) Setiap tingkat/jenjang pegawai memperoleh diklatyang tepat dengan kebutuhannya.
Pendidikan dan pelatihan harus menunjang perencanaandan pengembangan karier pegawai. Untuk itu perlu ditelitiapakah diklat yang diselenggarakan dapat meningkatkanpengetahuan/ketrampilan /kemampuan dalam mendukungperencanaan dan pengembangan karier.
45
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
45/55
5) Pengembangan manajemen dan organisasi SDM.Tujuan pengembangan manajemen dan organisasi SDMadalah agar tugas setiap pegawai sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi instansi. Setiap pegawai harusmengetahui secara pasti tugas dan tanggungjawabnya.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian danpengujian apakah :a) Tugas dan tanggung jawab setiap pegawai telah
diuraikan dengan jelas dan dikomunikasikan secaratertulis kepada para pegawai yang bersangkutan.
b) Tugas dan tanggung jawab tersebut telah dimengertioleh pegawai yang bersangkutan.
Setiap pegawai melaksanakan tugas menurut uraian tugasyang telah ditetapkan oleh instansi.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan Penilaian danpengujian apakah :a) Setiap pegawai telah melaksanakan tugas sesuai
dengan uraian tugas yang telah ditetapkan secaratertulis oleh instansi.
b) Terdapat pelaksanaan tugas diluar tugas pokokinstansi yang, didasarkan atas perintah atasan.
c) Pelaksanaan tugas diluar tugas pokok tersebutmempengaruhi kelancaran pelaksanaan tugas pokok.
Atasan langsung harus melakukan pengendalianterhadap bawahannya.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan Penilaian danpengujian apakah :a) Terdapat alat pengendalian atasan langsung terhadap
bawahannya, misalnya laporan realisasi pelaksanaaantugas secara periodik.
b) Alat pengendalian tersebut dapat diandalkan untukmengetahui pelaksanaan tugas harian setiap pegawai.
6) Sistem penilaian prestasi kerjaPenilaian prestasi adalah untuk mengetahuikemampuan/ketrampilan/kecakapan, perilaku dan hasilyang telah dicapai oleh setiap pegawai.Instansi harus mempunyai sistem penilaian prestasi kerja.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian dan
pengujian apakah :
46
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
46/55
a) Instansi telah mempunyai sistem penilaian prestasikerja;
b) Sistem penilaian prestasi kerja tersebut memiliki
kriteria yang jelas dantransparan.
7) Perencanaan dan pengembangan karierRencana dan pengembangan karier dimaksudkan untukmemungkinkan setiap pegawai dapat mengetahui arahpengembangan kariernya. Instansi mempunyai rencana danpengembangan karier bagi pegawai.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian danpengujian apakah :a) Rencana karier telah disusun oleh instansi.b) Rencana karier tersebut telah sejalan dengan
perencanaan SDM instansi yang bersangkutan.c) Rencana karier tersebut telah dikomunikasikan
sehingga setiap pegawai dapat mengetahui arahpengembangan karier masing-masing.
Sistem mutasi atau rotasi pegawai telah direncanakan dandilaksanakan untuk memungkinkan pegawai mempunyaipengalaman pada jenis pekerjaan lainnya.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian danpengujian apakah :a) Sistem mutasi atau rotasi pegawai telah disusun oleh
instansi yang bersangkutan.b) Sistem mutasi atau rotasi tersebut memberikan
kesempatan bagi setiap pegawai mempunyaipengalaman pada jenis pekerjaan lainnya.
c) Sistem mutasi atau rotasi tersebut telah memadaiuntuk menghindari adanya praktek yang tidak sehat.
8) Sistem penghargaanTujuan pemberian penghargaan adalah untukmeningkatkan motivasi kerja para pegawai.Instansi harus memberikan penghargaan pada pegawaiyang berprestasi.Untuk menilai hal tersebut perlu dilakukan penilaian danpengujian apakah :a) Instansi mempunyai sistem pemberian penghargaan;b) Jenis-jenis penghargaan yang diberikan dapat
mendorong peningkatan prestasi kerja pegawai yang
47
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
47/55
bersangkutan dan pegawai lainnya;c) Jenis penghargaan yang diberikan tepat/berguna bagi
pegawai yang bersangkutan.
4.3 Pengelolaan Keuangan Daeraha. Pengertian
Pengelolaan keuangan daerah dalam konteks pemeriksaanoperasional/komprehensif meliputi sumber-sumber pembiayaanyang diperlukan untuk pelaksanaan tugas pokok dan sumber-sumber pendapatan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugaspokok dan fungsi suatu instansi pemerintah daerah.
b. Tujuan PemeriksaanUntuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwapengelolaan keuangan daerah telah dilakukan sesuai denganperaturan perundang-undangan dan penggunaan danadilaksanakan secara ekonomis, efisien dan efektif dalam rangkamendukung pelaksanaaan tugas pokok dan fungsi instansipemerintah.
c. Simpulan yang diharapkanPenilaian dan pengujian tentang pengelolaan keuangan daerahyang meliputi :1) Perencanaan APBD,
2) Penetapan APBD3) Pelaksanaan APBD,4) Penatausahaan APBD,5) Perubahan APBD6) Pelaporan dan pertanggungjawaban APBD,7) Pengawasan Keuangan Daerah.
d. Langkah - langkah yang dilakukanBatasan tentang Keuangan Daerah yang memberikanpengertian adanya (semua) hak dan kewajiban daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilaidengan uang termasukdi dalamnya segala bentuk kekayaanyang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah, secarasubstansial mencakup :1) Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi
daerah serta melakukan pinjaman.2) Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan
pemerintahan daerah dan membayar tagihan fihak ketiga.3) Penerimaan daerah.
4) Pengeluaran daerah.
48
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
48/55
5) Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh fihak lain(berupa uang, surat berharga, piutang, barang) serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang termasuk kekayaan
yang dipisahkan pada perusahaan daerah.6) Kekayaan fihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerahdalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah danatau kepentingan umum.
4.4 Pengelolaan BarangDaeraha. Pengertian
1) Pengertian barang daerah dalam hal ini meliputi seluruhmaterial, peralatan, barang dan fasilitas yang berada dalampenguasaan dan pengurusan instansi pemerintah yangdiperiksa (entitas).Pengelolaan barang daerah dimaksud meliputi barangDaerah (termasuk kekayaan barang daerah yangdipisahkan) yang dipergunakan untuk mendukungpelaksanaan tugas pokok dan fungsl instansiyangbersangkutan.
2) Pengelolaan barang daerah adalah suatu rangkaiankegiatan yang meliputi perencanaan dan penentuan
kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan danpemeliharaan, pencatatan dan pelaporan, penghapusan,pemindahtanganan dan penyewaan.
b. Tujuan PemerlksaanUntuk memperoleh keyakinan yang memadal bahwapengelolaan barang daerah telah dikelola sesuai denganperaturan perundang-undangan yang digunakan untukmendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasisecara ekonomis, efisien dan efektif.
c. Simpulan yang diharapkanPada dasarnya tersirat bahwa terciptanya tertib administrasi danpengelolaan barang daerah secara eksplisit sangat bergantungkepada adanya kesamaan persepsi dan langkah semua unsuryang terkait dalam pengelolaan barang daerah itu sendlridengan memperhatikan :1) Azas fungsional yakni pengelolaan barang daerah harus
sesuai fungsi, wewenang dan tanggung jawab(kapasitasnya).
49
2) A k i h k k i l l b d h
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
49/55
2) Azas kepastian hukum yakni pengelolaan barang daerahharus dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturanperundang-undangan.
3) Azas transparan yakni pengelolaan barang daerah harustransparan terhadap masyarakat untuk memperolehinformasi yang benar
4) Azas efisien yakni pengelolaan barang daerah harusdigunakan sesuai batasan standar kebutuhan yangdibutuhkan.
5) Azas akuntabilitas yakni pengelolaan barang daerah harusdapat dipertanggungjawabkan.
6) Azas kepastian nilai yakni pengelolaan barang daerahharus didukung oleh adanya kepastian jumlah dan nilaibarang.
Dari penjelasan diatas, maka esensi mengenai pengawasanterhadap pengelolaan barang daerah sebagai baglan dari POPini, lebih bersifat makro analitis dalam konteks kajian, penilaiandan pengujian tentang pengelolaan barang daerah dalam konteks :1) Ruang lingkup dan pejabat pengelolaan barang milik daerah2) Perencanaan kebutuhan, penganggaran, dan pengurusan
barang daerah
3) Penggunaan barang milik daerah4) Penatausahaan barang milik daerah5) Pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah6) Penilaian barang milik daerah7) Pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik
daerahd. Langkah yang dilakukan :
1) Ruang Lingkup Dan Pejabat Pengelolaan Barang MilikDaerah
Adakan penilaian dan pengujian sejauhmana pengelolaanbarang milik daerah telah memenuhi ketentuan perundang-undangan diantaranya mencakup tentang :a) Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD
serta barang yang berasal dari perolehan lainnya yangsah dilaksanakan berdasarkan azas fungsional,kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan,efisiensi, akuntabilitas disamping kepastian nilai.
b) Pejabat pengelolaan barang milik daerah dalam hal ini
pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik
50
d h l l b ilik d h k
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
50/55
daerah, pengelola barang milik daerah, kuasapengguna barang milik daerah atau pengguna barangmilik daerah, telah melaksanakan kewenangan dantanggungjawabnya dalam hal pengelolaan barang milikdaerah.
2) Perencanaan Kebutuhan, Penganggaran Dan PengadaanBarang Milik Daerah Adakan penilaian dan pengujian sejauhmana pengelolaanbarang milik daerah telah memenuhi ketentuan perundang-undangan diantaranya mencakup tentang :a) Bagaimana perencanaan daerah telah disusun dalam
rencana kerja dan anggaran SKPD denganmemperhatikan ketersediaan barang daerah yang adaserta berpedoman pada standar barang, standarkebutuhan dan standar harga
b) Bagaimana pengadaan barang milik daerahdilaksanakan berdasarkan prinsip efisien, efektif,transparan dan terbuka, adil/tidak diskriminatif danakuntabel
3) Penggunaan Barang Milik DaerahPenilaian dan pengujian dilakukan untuk mengetahuisejauhmana pengelolaan barang milik daerah telah
memenuhi ketentuan perundang-undangan diantaranyamencakup tentang :a) status penggunaan berikut penetapannyab) status penggunaan dalam penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi4) Penatausahaan Barang Milik Daerah
Penilaian dan pengujian dilakukan untuk mengetahuisejauhmana pengelolaan barang milik daerah telahmemenuhi ketentuan perundang-undangan diantaranya
mengenai penatausahaannya yakni meliputi pembukuan,inventarisasi dan pelaporan barang milik daerah yangberada dibawah penguasaan pengguna barang/kuasapengguna barang.Proses pembukuan dilakukan mefalui pencatatan dalamDaftar Barang Pengguna oleh kuasa pengguna barang.Proses inventarisasi dilakukan baik berupa pendataan,pencatatan maupun pelaporan hasil pendataan barang miliknegara/daerah.
51
Hasil penatausahaan barang milik negara/daerah pada
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
51/55
Hasil penatausahaan barang milik negara/daerah padadasarnya digunakan untuk penyusunan neraca daerahsetiap tahun serta digunakan sebagai dasar penyusunanRKA disamping sebagai sarana pengaman administratif.
5) Pengamanan Dan Pemeliharaan Barang Milik DaerahPenilaiandan pengujian dilakukan untuk mengetahui sejauhmanapengelolaan barang milik daerah telah memenuhi ketentuanperundang-undangan diantaranya mengenai pengamananadminsitrasi yang ditunjang dengan pengamanan fisik danhukum. Kuasa pengguna barang, pengguna barang danpengelola barang memiliki wewenang dan tanggungjawabdalam menjamin keamanan barang milik
6) Penilaian Barang Milik DaerahPenilaian dan pengujian dilakukan untuk mengetahuisejauhmana pengelolaan barang milik daerah telahmemenuhi ketentuan perundang-undangan antara lainpenilaian barang milik negara/daerah mendapatkan nilaiyang wajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Nilaiwajar atas barang milik negara/daerah pada dasarnyamengandung arti yang penting dalam konteks sebagaidasar penyusunan neraca pemerintah, pemanfaatan dan
pemindahtanganan barang milik negara/daerah.7) Pemanfaatan Dan Pemindahtanganan Barang Milik Daerah
Penilaian dan pengujian dilakukan untuk mengetahuisejauhmana pengelolaan barang milik daerah telahmemenuhi ketentuan perundang-undangan diantaranyamencakup tentang :a) Pemanfaatan dan pemindahtanganan dalam hal
barang milik negara/daerah tidak digunakan untukpenyelenggaraan pemerintahan.
b) Kewenangan pemanfaatan dan pemindahtanganan.
52
BAB V
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
52/55
BAB VPELAPORAN
5.1 Pengertian
Sebagai kegiatan terakhir dari tugas pemeriksaan adalahpenyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Laporan tersebutadalah sarana komunikasi yang resmi dan sangat penting bagipemeriksa untuk menyampaikan informasi tentang temuan,kesimpulan dan rekomendasi kepada entitas pemeriksaan atau yangperlu mengetahui informasi tersebut.
5.2 Bentuk Laporan
1. Bentuk BAB Adalah bentuk laporan yang membagi penyajian dalambeberapa Bab. Bentuk Bab ini dipakai dalam hal :a. Informasi yang dimuat cukup banyak sehingga dikehendaki
penataan yang lebih sistematis.
b. Dikehendaki agar tampil lebih formal.2. Bentuk Surat
Adalah penyajian laporan dalam bentuk surat resmi.Bentuk surat dipergunakan dalam hal :a. Informasi yang dimuat relatif singkat dan strategis.b. Informasi yang disampaikan mendesak untuk segera
ditindaklanjuti.
5.3 Isi Laporan
LHP harus lengkap, akurat, obyektif, meyakinkan, serta jelas danringkas sepanjang hal ini dimungkinkan.
5.4 Format Laporan
Contoh format LHP untuk obkjek pemeriksaan dapat di lihat dalamLampiran Peraturan ini.
53
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
53/55
5.5 Distribus i Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) diserahkan oleh InspekturKabupaten Majalengka kepada :1. Bupati Majalengka.2. Entitas Pemeriksaan.3. Tembusan kepada Pejabat yang berwenang.4. Arsip.
54
BAB VI
-
8/18/2019 ntangpedoman Operasional-reLamp-perbup Nomor 15 Tahumn 2010 Tevisi
54/55
TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN
5.1 Pengertian
1. Tindak lanjut adalah tindakan yang dilaksanakan oleh entitaspemeriksaan sesuai dengan rekomendasi yang telahdikemukakan Pemeriksa dalam LHP. Yang bertanggungjawabmelaksanakan tindak lanjut adalah pihak entitas pemeriksaan,sedangkan Inspektur melalui Sekretaris berkewajiban untuk
memantau pelaksanaan tindak lanjut tersebut.2. Untuk memudahkan pemantauan tindak lanjut, Inspektorat harus
mengadministrasikan seluruh kegiatan dengan tertib.
5.2 Substansi Tindak Lanjut
Dalam memantau tindak lanjut perlu diperhatikan hal-hal sebagaiberikut :
1. Perlu adanya ketentuan yang mengharuskan pimpinan entitaspemeriksaan untuk membuat pernyataan tertulis mengenaitindakan yang telah diambil atas rekomendasi yang telahdiajukan pemeriksa.
2. Copy dari pernyataan tertulis tersebut di atas harus disampaikankepada Inspektur sebagai bahan pertimbangan untukmengambil tindakan selanjutnya. Misalnya saja, mungkindiiakukan kegiatan pemeriksaan lebih lanjut atau melakukan
pembicaraan dengan entitas pemeriksaan guna menegaskanatau meminta penjelasan tentang anggapan yang diungkapkandalam pernyataan tersebut.
3. Dalam laporan, Pemeriksa harus mengungkapkan rekomendasiyang dimasukan dalam laporan hasil pemeriksaan sebelumnyayang membahas pokok persoyang sama dalam rangkapemantauan tindak lanjut.
4.Apabila…54
55
4. Apabila kondisi yang telah