NRANINGTYAS PURNASARI NIM. s t v r x s y u s s v Sri wi ...
Transcript of NRANINGTYAS PURNASARI NIM. s t v r x s y u s s v Sri wi ...
i
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
PENERAPAN INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL MOVING AVERAGE
CONVERGENCE DIVERGENCE DAN RELATIVE STRENGTH INDEX DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN JUAL ATAU BELI PADA SAHAM PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK.
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
CENDRANINGTYAS PURNASARI
NIM. 12406173114
Dosen Pembimbing Lapangan
Sri Dwi Estiningrum, S. E. Ak. , M. M. , C. A.
NIP. 197209082007102001
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui
dan disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 02 Maret 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Penerapan Indikator Analisis Teknikal Moving Average
Corvergence Divergence dan Relative Strength Index dalam
Pengambilan Keputusan Jual atau Beli pada Saham PT.
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
MENYETUJUI
DOSEN PAMONG DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Venus Kusumawardhana 𝐒𝐫𝐢 𝐃𝐰𝐢 𝐄𝐬𝐭𝐢𝐧𝐢𝐧𝐠𝐫𝐮𝐦,𝐒.𝐄.𝐀𝐤.,𝐌.𝐌.,𝐂.𝐀.
𝐍𝐈𝐏.𝟏𝟗𝟕𝟐𝟎𝟗𝟎𝟖𝟐𝟎𝟎𝟕𝟏𝟎𝟐𝟎𝟎𝟏
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
𝐒𝐢𝐬𝐰𝐚𝐡𝐲𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧𝐭𝐨, 𝐌. 𝐌
𝐍𝐈𝐃𝐍: 𝟐𝟎𝟏𝟓𝟎𝟔𝟖𝟒𝟎𝟐
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil'alamin. Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada
Allah SWT. atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kepada
penulis kesabaran dan membuka pikiran untuk menuangkan laporan hasil Praktik
Pengalaman Lapangan, sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan praktik
pengalaman lapangan dengan judul "Penerapan Indikator Analisis Teknikal
Moving Average Corvergence Divergence dan Relative Strength Index dalam
Pengambilan Keputusan Jual atau Beli pada Saham PT. Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk." yang mana laporan ini merupakan salah satu laporan
yang diajukan untuk memenuhi tugas akhir.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
beserta keluarga dan sahabat beliau serta bagi kaum muslimin yang mengikuti
sunnahnya hingga hari akhir kelak.
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan dan juga penyusunan
laporan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang ikut serta membantu.
Atas segala dukungan serta bantuan tersebut, maka penulis pada kesempatan ini
mengucapkan terima kasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
3. Hj. Amalia Nuril Hidayati, M.Sy, selaku Kepala Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk dapat
melaksankan kegiatan PPL.
4. Siswahyudianto, M.M, selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk dapat
melaksanakan kegiatan PPL.
5. Sri Dwi Estiningrum, S.E.Ak., M.M., C.A., selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang telah memberikan arahan dan masukan selama kegiatan PPL
dan penyelesaian laporan.
iv
6. Bapak Wibowo Wiyono, selaku Branch Manager di PT. Reliance Sekuritas
Indonesia cabang Malang, yang telah memberikan kesempatan dan
kepercayaan dalam melaksanakan kegiatan PPL.
7. Venus Kusumawardhana, S.E dan Andi Rachman S., S.E, selaku Dosen
Pamong di PT. Reliance Sekuritas Indonesia cabang Malang yang telah
bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan banyak ilmu,
bimbingan dan juga arahan selama berlangsungnya kegiatan PPL.
8. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan penuh.
9. Rahmad, Pirawati, Linda Krisnasari, Rosyida Nur Aini, Yesa Putra Dewangga,
Lutfiyatus Sofiyah, Febriola Kusumasari, Nor Adila, M. Tri Mirza Waldan,
Diana Safira Silvi, Novia Bella Kurnia, Erna Evriani Fitria dan Abdulloh
Anwar selaku Rekan Tim dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini.
10. Dan juga seluruh pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan
satu-persatu.
Semoga semua bantuan, arahan serta bimbingan yang telah diberikan dicatat
oleh Allah SWT. sebagai amal khasanah dan dilipat gandakan pahalanya, Amin.
Disini penulis menyadari bahwa didalam penulisan laporan ini masih terdapat
kesalahan dan kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun
penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap agar
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, 11 Februari 2020
𝐂𝐄𝐍𝐃𝐑𝐀𝐍𝐈𝐍𝐆𝐓𝐘𝐀𝐒 𝐏𝐔𝐑𝐍𝐀𝐒𝐀𝐑𝐈
𝐍𝐈𝐌. 𝟏𝟐𝟒𝟎𝟔𝟏𝟕𝟑𝟏𝟏𝟒
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN .......................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran .................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan ............................................................................ 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................ 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ...................................................................................... 4
B. Pelaksanaan Praktik ............................................................................... 10
C. Permasalahan di Lapangan .................................................................... 12
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga ............................................................. 13
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Saham .................................................................................. 15
B. Pengertian Analisis Teknikal ................................................................. 17
C. Pengertian Analisis Teknikal MACD ..................................................... 19
D. Pengertian Analisis Teknikal RSI .......................................................... 22
E. Analisis Penerapan Indikator Analisis Teknikal Moving Average
Convergence Divergence dan Relative Strength Index dalam
vi
Pengambilan Keputusan Jual atau Beli pada Saham PT. Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk. ........................................................................ 25
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 27
B. Saran ..................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi .................................................................... 8
Gambar 3.1 Indikator MACD pada saham TLKM ......................................... 19
Gambar 3.2 Indikator MACD pada saham TLKM ......................................... 20
Gambar 3.3 Indikator MACD pada saham TLKM ......................................... 21
Gambar 3.4 Momen Death Cross dan Golden Cross pada saham TLKM ....... 22
Gambar 3.5 Indikator RSI pada saham TLKM .............................................. 23
Gambar 3.6 Divergen Bullish pada saham TLKM ......................................... 24
Gambar 3.7 Divergen Bearish pada saham TLKM ......................................... 25
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Berita acara serah terima mahasiswa PPL
Presensi kehadiran harian individual
Presensi kehadiran kolektif
Berita acara harian individual
Form bukti konsultasi dengan DPL
Form bukti kunjungan DPL
Dokumentasi kegiatan PPL
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pasar modal merupakan suatu tempat yang menaungi terjadinya transaksi jual-
beli surat-surat berharga (efek) antara investor dan emiten dengan pialang (broker)
sebagai perwakilan dari investor di bursa saham, di mana pasar modal
menyediakan fasilitas yang dapat mempertemukan dua belah pihak yang
berkepentingan yakni pihak yang membutuhkan dana (issuer) dan pihak yang
memiliki kelebihan dana (investor). Masyarakat dapat berkontribusi dalam
peningkatan pertumbuhan ekonomi negara salah satunya dengan ikut
menginvestaikan dananya kepada perusahaan baik itu milik pemerintah ataupun
swasta. Dalam berinvestasi pada saham misalnya, investor memerlukan strategi
untuk menentukan keputusan investasi yang tepat sehingga mampu memperoleh
keuntungan atau paling tidak dapat meminimalisir kerugian.
Investasi pada saham biasanya terdapat dua analisis yang digunakan yaitu
analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental merupakan
analisis yang dilakukan pada laporan keuangan perusahaan yang mampu
mencerminkan kinerja suatu perusahaan. Sedangkan analisis teknikal merupakan
analisis yang dilakukan dengan membaca grafik dari harga saham di mana
menurut analis teknikal harga saham sudah cukup untuk mencerminkan kinerja
suatu perusahaan. Analisis teknikal sekiranya lebih mudah dilakukan daripada
analisis fundamental yang harus menghitung laporan perusahaan satu per satu.
Analisis teknikal memiliki beberapa indikator yang dapat digunakan seperti
Moving Average, MACD (Moving Average Convergence Dievergence),
Stochastic Oscillator, RSI (Relative Strength Index), Bollinger Bands dan lain
sebagainya. Melalui analisis teknikal, dengan memilih beberapa indikator yang
ingin digunakan para investor yang masih awam dapat ikut memantau pergerakan
harga sahamnya dengan menggunakan beberapa dari indikator analisis teknikal
tersebut. Indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) dan RSI
(Relative Strength Index) merupakan indikator tipe Oscillator yang biasanya
menampilkan osilasi antara nilai minimal dan maksimal tertentu yang tampil di
2
bawah grafik harga. Selain itu, indikator tipe Oscillator juga memperhitungkan
fluktuasi volume trading pada suatu instrumen. Indikator MACD (Moving
Average Convergence Divergence) biasanya digunakan untuk mengkonfirmasi
arah tren yang diidentifikasi, sedangkan RSI (Relative Strength Index) biasanya
digunakan untuk menunjukkan momentum yang bagus bagi trader untuk
melakukan buy atau sell.
Oleh karena itu, dengan mengambil judul laporan "Penerapan Indikator
Analisis Teknikal Moving Average Corvergence Divergence dan Relative
Strength Index dalam Pengambilan Keputusan Jual atau Beli pada Saham PT.
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk." penulis dapat mengetahui bagaimana
indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) dan RSI (Relative
Strength Index) bekerja dalam analisis teknikal.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa jurusan
Manajemen Keuangan Syariah di IAIN Tulungagung ialah:
a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Indikator Analisis Teknikal
Moving Average Corvergence Divergence dalam Pengambilan Keputusan
Jual atau Beli pada Saham PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
b. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Indikator Analisis Teknikal
Relative Strength Index dalam Pengambilan Keputusan Jual atau Beli pada
Saham PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
2. Kegunaan
a. Bagi Mahasiswa, berguna untuk memperluas pengetahuan keilmuan dalam
rangka pembentukkan keahlian akademik di instansi lembaga usaha,
mengembangkan dan mengimplementasikan ilmu di dunia pendidikan
dengan dunia kerja, mengenal dunia kerja dan budayanya sehingga
mahasiswa nantinya siap terjun di dunia kerja dengan terampil dan
inovatif serta profesional dalam mengemban tugas dan amanah sesuai
bidang keilmuan yang diambil penulis.
3
b. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, berguna sebagai salah satu
media penyerapan informasi yang bermanfaat untuk pengembangan
kurikulum yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan di dunia kerja,
dan sebagai media sosialisasi antara perguruan tinggi yang memiliki akses
yang memadai dalam penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
c. Bagi Perusahaan Sekuritas, berguna sebagai sarana untuk kajian bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan dalam waktu yang akan
datang, serta sebagai sarana untuk menjembatani hubungan kerjasama
antara lembaga yang terkait dengan lembaga pendidikan.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung untuk program Gelombang I
Tahun 2020 dilaksanakan di Kantor Perwakilan PT. Reliance Sekuritas Indonesia
Tbk. Malang. Berikut waktu dan informasi data Lembaga tempat pelaksanaan
PPL:
Nama Instansi : Kantor Perwakilan PT. Reliance Sekuritas
Indonesia Tbk. Malang
Alamat : Jl. Guntur No. 19, Klojen, Kota Malang
No. Telp : +62 341 347611
Tanggal Pelaksanaan : 07 Januari – 07 Februari 2020
Hari : Senin – Jum'at
Waktu : Pukul 08:00 – 18:30 WIB
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Nama Lembaga
Kantor Perwakilan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. Malang
2. Alamat
Jl. Guntur No. 19, Klojen, Kota Malang.
Telepon : +62 341 347611
Website : www.reliancesekuritas.com
3. Visi dan Misi
PT. Reliance Sekuritas Indonesia Tbk memiliki visi dan misi, sebagai berikut:
Visi:
Menjadi salah satu perusahaan jasa keuangan kelas dunia dengan standar
kinerja pelayanan yang berkualitas dengan nilai integritas tinggi (reliable).
Misi:
a. Memperluas kemampuan perusahaan dalam memberikan solusi keuangan
secara komprehensif.
b. Memfokuskan pengembangan kemampuan sumber daya manusia;
c. Mengembangkan infrastruktur layanan yang terintergrasi.
4. Letak Geografis dan Kondisi
Kantor Perwakilan PT Reliance Sekuritas Indonesia Malang berada di
jalan Guntur nomor 19 Malang. Memiliki satu gedung dengan kapasitas 1
lantai. Sebelah timur PT Reliance Sekuritas terdapat beberapa café yang
berjajar, beberapa deret kantor lain dan dekat dengan Pasar Oro-Oro Dowo
jika lebih ke arah timur lagi. Sebelah barat PT Reliance Sekuritas Indonesia
5
terdapat bangunan rumah sebagai tempat usaha seperti penginapan, tempat
makan dan kursus bahasa inggris yang menderet ke utara, kemudian di
seberang deretan tersebut terdapat Taman Merbabu. Sebelah utara PT
Reliance Sekuritas Indonesia Tbk terdapat perumahan di area jalan Baluran.
Untuk yang sebelah selatan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk di seberang
kantor terdapat Hutan Kota Malabar Malang. Jadi PT Reliance Sekuritas
Indonesia Tbk ini dapat dikatakan berada di komplek perkantoran di mana di
sekelilingnya terdapat banyak tempat usaha yang berdiri, kantor-kantor lain,
pasar, taman dan perumahan warga.
Kantor Perwakilan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Malang
memiliki gedung dengan kondisi yang baik, serta kondisi kantor yang bersih
dan nyaman mengingat lingkungan kantor yang berdekatan dengan taman dan
hutan kota. Kantor Perwakilan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Malang
memiliki 1 lantai di mana gedung bagian barat depan digunakan sebagai
garasi dan tempat sholat bagi satpam, office boy, dan anak-anak magang
kemudian masuk ke bagian dalam terdapat ruangan Branch Manager dan
toilet. Di gedung bagian tengah digunakan sebagai ruangan anak-anak
magang yang di dalamnya terdapat 3 monitor komputer yang berfungsi
sebagai memantau pergerakan harga saham (trading), AC, papan tulis beserta
spidol dan penghapus, rak buku yang berisi koran bisnis dan bacaan-bacaan
mengenai pasar modal, tersedia air minum kemasan galon, serta kursi dan
meja. Di belakang ruang magang terdapat gudang dan di sebelah ruang
magang bagian depan digunakan sebagai ruang tamu dan di belakangnya
digunakan sebagai tempat trading para broker. Di gedung bagian timur depan
digunakan sebagai ruang administrasi dealing, kemudian di belakang ruangan
tersebut di gunakan sebagai tempat sholat karyawan kantor, toilet, dan dapur.
Di setiap ruangan pada perusahaan ini dilengkapi dengan AC dan toilet yang
bersih. Selain itu, perusahaan ini juga dilengkapi dengan peralatan kantor
berupa komputer, telepon, printer, wifi dan TV. Sementara ruang gudang
digunakan sebagai tempat penyimpanan kursi-kursi, lemari dan sebagainya.
6
5. Sejarah Perusahaan
Reliance pada awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari
1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities, yang kemudian berubah
menjadi PT Ludlow Securities pada tanggal 13 September 1999 dan berganti
nama menjadi PT Reliance Sekuritas Indonesia, tbk saat bergabung ke dalam
Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003.
Meneruskan kegiatan PT Ludlow Securities sebagai perantara pedagang
efek dengan kode Anggota Bursa “LS”, Manajemen PT Reliance Sekuritas
Indonesia saat itu berinisiatif untuk membawa Perseroan ke tingkat dan
eksposure yang lebih tinggi. Laporan keuangan yang baik selama beberapa
tahun sebelumnya memberi kepercayaan diri untuk menawarkan kepemilikan
saham Reliance kepada publik. Pada tanggal 19 Mei 2005, PT Reliance
Sekuritas Indonesia menjadi perusahaan terbuka (Go Public) dan berubah
nama menjadi PT Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk. tanggal 13 Juli 2005
Reliance mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (saat ini Bursa Efek
Indonesia) dengan kode saham RELI, dan merupakan perusahaan sekuritas
patungan pertama yang menjadi perusahaan public di Indonesia. Saat ini
Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. berada di 60 peringkat teratas sekuritas,
dengan fokus pada pasar ritel dengan lebih dari 15.000 nasabah yang
didukung oleh 34 kantor perwakilan dan galeri investasi di kota-kota besar di
Indonesia. PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk menjalin kerja sama dengan
Bursa Efek Indonesia dan perguruan tinggi dalam menyelenggarakan Galeri
Investasi guna mendukung perluasan bidang usaha yang dilakukan sejak 2008.
PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang
bergerak di area pasar modal, dengan kegiatan utamanya yaitu sebagai
perantara pedagang efek baik saham maupun pendapatan tetap dan juga
penjamin emisi serta manajer investasi. Pada tahun-tahun terakhir merintis
terwujudnya fasilitas layanan online trading yang diluncurkan tahun 2010, hal
tersebut mendorong pertumbuhan yang sangat pesat dalam industri pasar
modal khususnya bagi para investor. Hal tersebut menjadikan para investor
dapat dengan mudah melakukan transaksi dengan adanya fasilitas online
7
trading. Online trading merupakan salah satu transaksi saham melalui
komputer yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun asalkan tersedia
sambungan internet.
PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk aktif sebagai perantara pedagang
efek tetap dan sejak tahun 2008 memperluas bidang usaha dengan menjadi
Agen Penjual Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Negara Ritel (Sukuk).
Demikian juga dengan kegiatan corporate finance dan investment banking
yang dimulai pada tahun 2007, PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk aktif
dalam kegiatan-kegiatan penjaminan emisi efek dan penasehat keuangan.1
1 Dikutip dari www.reliancesekuritas.com, diakses pada 12 Februari 2020 pukul 10:17 WIB
8
6. Struktur Organisasi
Gambar 2.1
Struktur Organisasi PT. Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Kantor
Perwakilan Malang, 2020
Sumber: PT. Reliance Sekuritas Indoensia Tbk Kantor Perwakilan Malang, 2015
Job Description antara lain sebagai berikut:
1) Branch Manager (BM), adapun tugas pokoknya sebagai berikut:
a) Bertanggungjawab secara umum mengenai operasional kantor dan
secara perdagangan.
Director Brokerage
Branch Manager
Wibowo Wiyono
Head of
Marketing
Venus
Kusumawardhana
IT
Hendry Prayitno
Admin Umum &
Finance
Fitri Wahyuni
Head of Dealing
Dewi Kurniawati
Head of Gallery
Andi Rachman S
Marketing
Venus
Kusumawardhana
Sales of Eqouity
Arie Wijaya
Yusup Sulistyo
Andi Rachman S
Anton Swadana
Dealer
Dewi Kurniawati
Administrasi
Dealing
Sandra Dewi
Emi Setyaningsih
Jemmy Norman
Rosyani Veronika
Security
Jumadi
Kurir
Yusuf
Office Boy
Wahyu
9
b) Mengangkat dan memberhentikan karyawan.
c) Mengembangkan SDM (Pelatihan Karyawan).
d) Memenuhi pengembangan fasilitas kantor.
2) Head of Marketing, adapun tugas pokoknya sebagai berikut:
a) Bertanggung jawab terhadap Branch Manager dan Marketing
dibawahnya, termasuk:
1. Performing marketing
2. Target marketing
3. Penambahan jumlah nasabah
4. Pelayanan nasabah
5. Strategi marketing
6. Meminimalisir resiko kerugian (jual/beli efek)
b) Publikasi.
c) Bertanggungjawab atas kegiatan ekstern kantor.
d) Edukasi tentang Pasar Modal.
e) Pembukaan pojok.
f) Menjalin kerjasama dengan pihak luar.
3) Head of Dealing, adapun tugas pokoknya sebagai berikut:
a) Bertanggungjawab kepada Branch Manager dan juga pada
bawahannya.
b) Bertanggungjawab atas kegiatan operasional intern kantor.
4) Admin, adapun tugas pokoknya sebagai berikut:
a) Menginput order jual dan beli atas instruksi nasabah.
b) Menginformasikan pergerakan saham.
10
5) Accounting, adapun tugas pokoknya sebagai berikut:
a) Menyiapkan portofolio harian.
b) Trading confirm.
c) Mengelola administrasi.
d) Cek keluar masuk dana perusahaan dan nasabah.
6) IT, adapun tugas pokoknya sebagai berikut:
a) Bertanggungjawab terhadap koneksi online trading.
b) Instalasi software pada perusahaan dan nasabah.
7) Marketing (Broker), adapun tugas pokoknya sebagai berikut:
a) Trading.
b) Bertanggungjawab atas dana nasabah dan dana kantor.
c) Mencari nasabah.
8) Head of Gallery, adapun tugas pokoknya sebagai berikut:
a) Bertanggungjawab terhadap gallery yang ada di area Malang dan
sekitarnya.
9) Office Boy (OB), adapun tugas pokoknya sebagai berikut:
a) Melayani kebutuhan karyawan (makan, minum).
b) Menjaga kebersihan kantor.
10) Satpam, adapun tugas pokoknya sebagai berikut:
a) Menjaga keamanan sehari-hari.
b) Membantu parkir nasabah.
B. Pelaksanaan Praktik
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan di Kantor Perwakilan PT.
Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. Malang yang beralamat di Jl. Gunutr No. 19,
11
Klojen, Malang. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini dilaksanakan selama
5 minggu terhitung tanggal 07 Januari 2020 sampai dengan 07 Februari 2020.
Jadwal kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini mengikuti jam kerja kantor
yang juga mengikuti dari jam kerja Bursa Efek Indonesia yakni setiap Senin
sampai dengan Jum'at pukul 08:00-16:30WIB, namun untuk penulis selaku anak
magang Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan pukul 08:00-18:30 WIB. Di
mana pada pukul 08:00-09:00 WIB kegiatan yang dilakukan ialah presentasi
individu mengenai materi pasar modal yang telah dibagi oleh Dosen Pamong di
perusahaan. Pukul 09:00-12:00 WIB kegiatan yang dilakukan ialah simulasi
trading (jual/beli saham) dengan memantau pergerakan harga saham melalui
monitor PC yang tersedia di ruangan magang. Pukul 12:00-13:00 WIB kegiatan
yang dilakukan ialah materi analisis fundamental dan analisis teknikal, namun
lebih difokuskan pada analisis teknikal dengan menggunakan aplikasi Chartnexus
setelah itu istirahat sampai pukul 13:30 WIB. Pukul 13:30-16:15 WIB
melanjutkan kegiatan simulasi trading. Pukul 16:30-18:30 WIB melanjutkan
kegiatan tanya jawab saat presentasi pagi kemudian dilanjutkan dengan
penyampaian materi tambahan yang disampaikan oleh Dosen Pamong di
perusahaan.
Selama Praktik Pengalaman Lapangan penulis tidak ditempatkan di bagian
manapun karena penulis belum memiliki lisensi profesi pasar modal dan belum
begitu mumpuni untuk berada di posisi Wakil Perantara Pedagang Efek
(WPPE)/Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE)/Wakil Manajer Investasi (WMI).
Namun penulis diberikan kesempatan untuk mengamati pergerakan harga saham
secara langsung dan melakukan simulasi trading, serta memperoleh informasi
tambahan melalui diskusi dengan Dosen Pamong selaku broker juga di
perusahaan tersebut. Melalui analisis teknikal penulis memperoleh pengetahuan
untuk menghasilkan suatu keputusan investasi melalui sinyal yang terdapat pada
indikator teknikal, menentukan pola dalam sebuah chart, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah kegiatan yang penulis lakukan selama Praktik Pengalaman
Lapangan di Kantor Perwakilan PT. Reliance Sekutitas Indonesia Tbk. Malang:
1. Mengamati pergerakan harga saham.
12
2. Melakukan simulasi trading (jual/beli saham).
3. Mempelajari analisis teknikal khususnya pada saham dalam pasar modal.
4. Menganalisis faktor-faktor pendukung dalam pengambilan keputusan
jual/beli saham.
5. Praktik ke lapangan langsung (edukasi pasar modal kepada masyarakat).
C. Permasalahan di Lapangan
Masih banyak masyarakat yang belum mengenal atau mengetahui tentang
pasar modal. Ditambah dengan pandangan masyarakat awam terhadap pasar
modal terkait investasi yang terkesan "buruk" bagi mereka serta anggapan mereka
bahwa investasi hanya dapat dilakukan oleh kaum yang memiliki perekonomian
tinggi (modal besar). Selain itu, masih banyak perusahaan sekuritas yang tidak
menyediakan program edukasi (magang) bagi mahasiswa yang terkait dengan
bidang tersebut sehingga kesempatan untuk mahasiswa memperoleh ilmu lebih
dalam mengenai pasar modal masih terbilang sempit khususnya mengenai analisis
yang digunakan dalam trading saham misalnya, seperti adanya analisis
fundamental dan analisis teknikal yang ternyata kedua analisis tersebut biasanya
digunakan oleh broker untuk melakukan trading.
Di dunia perkuliahan, ilmu mengenai analisis teknikal banyak yang tidak
diajarkan sehingga mahasiswa kebanyakan hanya mengetahui analisis secara
fundamental dalam menilai kinerja suatu perusahaan dan tidak mengetahui
mengenai analisis teknikal, bagaimana analisis teknikal dilakukan, serta apa saja
yang menjadi indikator dalam analisis teknikal. Sehingga dapat dikatakan, analisis
teknikal khususnya seperti indikator MACD (Moving Average Convergence
Divergence) dan RSI (Relative Strength Index) masih asing bagi mahasiswa
terlebih lagi masyarakat awam yang belum mengetahui tentang trading secara
menyeluruh. Mengingat mahasiswa dapat menjadi sebagai agen penyalur
(menyebarkan) informasi kepada masayarakat luas. Berbagai kendala tersebut
tentu harus dipertimbangkan dan diselesaikan oleh pihak-pihak terkait. Oleh
karena itu, edukasi tentang pasar modal masih perlu dilakukan kepada seluruh
lapisan masyarakat agar pasar modal tidak lagi dianggap sebagai suatu hal yang
13
kegiatannya terkesan buruk dan masyarakat dapat mengetahui bagaimana
indikator analisis teknikal khususnya MACD Moving Average Convergence
Divergence) dan RSI (Relative Strength Index) bekerja dalam trading saham yang
dilakukan .
Pada saat ini kemajuan teknologi telah banyak mendorong kemudahan
transaksi pada pasar modal, seperti online trading dan adanya layanan aplikasi
bagi nasabah (investor) untuk dapat ikut memantau pergerakan harga sahamnya.
Berbagai inovasi yang ada saat ini diperkirakan akan terus berkembang pada masa
mendatang sesuai dengan perkembangan kemajuan teknologi.
Hal ini akan menjadi peluang bagi masyarakat luas khususnya untuk dapat
mengakses informasi mengenai pasar modal yang berkaitan dengan transaksi,
investasi dan instrument investasi serta penggunan analisis teknikal sebagai
strategi yang digunakan dalam trading saham, sehingga diharapkan muncul
kesadaran masyarakat untuk tidak ada salahnya berinvestasi terhadap instrumen
investasi dalam pasar modal setelah mengetahui strategi analisis yang digunakan .
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Pada dasarnya saat ini sudah mulai banyak masyarakat yang mengenal pasar
modal, namun memang masih lebih banyak masyarakat yang belum mengenal
pasar modal, seperti misalnya mahasiswa yang saat ini sudah mulai banyak
mengenal pasar modal bahkan ada dari mereka yang sudah menjadi investor
saham di suatu perusahaan. Permasalahan utama yakni kurangnya pemahaman
masyarakat seputar pasar modal mulai dari transaksi, investasi, modal dan
instrument investasi serta analisis yang digunakan sebagai strategi trading di
dalam pasar modal. Namun harapannya ke depan masyarakat luas bisa lebih
mengerti dan dapat merubah padangan mereka terhadap dunia pasar modal
sehingga mereka bisa ikut berkontribusi dalam investasi di pasar modal melalui
broker sebagai perwakilan investor dalam transaksi di pasar modal. Hal tersebut
diusahakan dengan perusahaan sekuritas terus mengadakan sosialisasi/edukasi
pasar modal kepada masyarakat melalui perguruan tinggi dengan dibentuknya
galeri investasi guna perluasan penyebaran informasi pasar modal serta seminar-
seminar pasar modal yang dilakukan di perguruan tinggi ataupun melalui
14
perbankan. Kemudian, adanya program magang yang diadakan oleh beberapa
perusahaan sekuritas yang berkenan untuk membagikan ilmu mengenai strategi
trading yang lebih mendalam melalui analisis teknikal, di mana analisis teknikal
lebih mudah digunakan daripada menggunakan analisis fundamental yang sedikit
lebih rumit dengan mengidentifikasi laporan-laporan keuangan perusahaan untuk
menilai kinerja perusahaan. Melalui program magang tersebut mahasiswa dapat
mengetahui mengenai analisis teknikal seperti indikator dalam analisis teknikal
antara lain yaitu, Moving Average, MACD (Moving Average Convergence
Divergence), RSI (Relative Strength Index), Stokastik, dan Bollinger Bands yang
merupakan beberapa indikator yang biasanya digunakan oleh broker dalam
melakukan trading. Oleh karena itu, dengan adanya upaya yang telah dilakukan
perusahaan sekuritas diharapkan kegiatan investasi di pasar modal dapat terus
berkembang dan masyarakat dapat ikut serta untuk memantau pergerakan harga
sahamnya melalui analisis teknikal dengan beberapa indikator yang dipilih
misalnya seperti indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence)
dan RSI (Relative Strength Index).
15
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Saham
Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer.
Perusahaan memiliki salah satu pilihan untuk menerbitkan saham ketika
memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi lain, saham merupakan
instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu
memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham merupakan bentuk
penyertaan modal dalam suatu perusahaan. Ketika investor memiliki saham sebuah
perusahaan, dapat dikatakan investor tersebut memiliki perusahaan tersebut sebesar
presentase tertentu, sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya.
Perusahaan-perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat pada
umumnya adalah perusahaan yang telah berdiri untuk rentang waktu tertentu serta
mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu. Dengan demikian, diharapkan pada
masa yang akan datang keuntungan tersebut dapat tetap dipertahankan atau
ditingkatkan sehingga pemilik perusahaan dapat mendapatkan keuntungan.
Semakin banyak saham yang dimiliki oleh para investor atau pemegang saham
menunjukkan semakin tinggi tingkat kinerja perusahaan dan begitu pula sebaliknya.
Karakteristik saham antara lain dapat memperoleh dividen, memiliki hak suara
dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), dimungkinkan untuk memiliki Hak
Memesan Efek dengan terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue, dan terdapat
potensial capital gain atau capital loss. Menurut Koetin, saham adalah kertas yang
dicetak dengan bagus, yang membuktikan bahwa pemegangnya turut serta atau
berpartisipasi dalam modal suatu perusahaan, biasanya suatu Perseroan Terbatas
(PT). Dapat dikatakan saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut.2
2 Musdalifah Azis, Sri Mintarti, dan Maryam Nadir, Manajemen Investasi Fundamental,
Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham, (Yogyakarta: Deeppublish, 2015), hlm. 76-77
16
Terdapat jenis saham yang dapat dilihat dari segi kemampuan dalam hak tagih
atau klaim yakni berupa saham biasa (common stock) dan saham preferen
(preferrent stock).
1) Saham biasa merupakan saham yang mewakili klaim kepemilikan pada
penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Pemegang saham biasa
memiliki kewajiban yang terbatas, artinya jika perusahaan bangkrut, kerugian
maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi
pada saham tersebut.
2) Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara
obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti
bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang
dikehendaki investor. Saham ini serupa saham biasa karena mewakili
kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di
atas lembaran saham tersebut dan membayar dividen. Persamaannya dengan
obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap
selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat
dipertukarkan (corvertible) dengan saham biasa.
Ditinjau dari segi kinerja perdagangan, jenis saham dapat dibedakan
sebagai berikut:
1) Blue – Chip Stocks
Merupakan saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi,
sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan
konsisten dalam membayar dividen.
2) Income Stocks
Merupakan saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar
dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun
sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang
lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai, tidak suka menekan
laba dan tidak mementingkan potensi.
17
3) Growth Stocks
a) (Well-Known)
Merupakan saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan
pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai
reputasi tinggi.
b) (Lesser-Known)
Merupakan saham dari emiten tidak sebagai leader dalam industri, namun
memiliki ciri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan
kurang popular di kalangan emiten.3
4) Speculative Stocks
Merupakan saham perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh
penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan
penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
5) Counter Cyclical Stocks
Merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro
maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini
tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi
sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang
tinggi pada masa resesi.4
B. Pengertian Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan salah satu analisis atau metode pendekatan yang
mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, valas/forex, kontrak berjangka
(future contract), indeks dan beberapa instrumen keuangan lainnya. Analisis
teknikal dapat juga dikatakan sebagai suatu studi utama mengenai harga, termasuk
besarnya (volume) dan posisi terbuka (open interest).5 Seni dari analisis teknikal
3 Gatot Supramono, Transaksi Bisnis Saham dan Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan,
(Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 6-7 4 Musdalifah Azis, Sri Mintarti, dan Maryam Nadir, Manajemen Investasi Fundamental,
Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham, (Yogyakarta: Deeppublish, 2015), hlm. 81 5 Ibid, hlm. 270
18
adalah mencoba untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan trend pada tahap
awal dan menjaga investasi atau bentuk perdagangan hingga mencukupi bukti yang
menunjukkan bahwa trend tersebut berbalik. Dalam analisis teknikal, bukti
disajikan melalui berbagai indikator dan prinsip dasar antara lain pola-pola
(patterns), garis trend (trendline), rata-rata pergerakan, dan momentum harga.6
Analisis teknikal tidak memperhatikan kondisi fundamental perusahaan seperti
kinerja perusahaan ataupun kesehatan perusahaan, akan tetapi hanya melihat dari
sisi harga saham. Analisis teknikal berasumsi bahwa seluruh kondisi perusahaan
telah tercermin pada harga saham, sehingga dengan melihat perilaku (tren) data
harga saham masa lampau, analisis teknikal mencoba meramal pergerakan harga
saham di masa yang akan datang. Maka dapat disimpulkan analisis teknikal
merupakan analisis terhadap pola pergerakan harga di masa lampau, di mana pola
tersebut terjadi suatu trend tertentu yang dapat terjadi secara berulang-ulang
sehingga bertujuan untuk meramalkan pergerakan harga di masa mendatang.
Analis teknikal sering disebut dengan chartist karena para analisnya melakukan
studi dengan menggunakan grafik (chart), di mana mereka berharap dapat
menemukan suatu pola pergerakan harga sehingga mereka dapat
mengeksploitasinya untuk memperoleh keuntungan.
Faktor teknikal dapat disebutkan sebagai berikut:
1) Faktor teknikal dapat diaplikasikan pada semua jenis surat berharga atau
sekuritas pada market manapun, selama sekuritas tersebut memiliki data
historis dengan waktu yang beruntun dan bisa digambarkan grafik dari
runtutan waktu tersebut, maka sekuritas tersebut dapat dianalisis faktor
teknikal.
2) Faktor teknikal dapat menentukan waktu beli dan waktu jual saham.
3) Faktor teknikal dapat diterapkan untuk berbagai dimensi waktu, baik harian,
mingguan, maupun untuk jangka waktu yang lebih panjang.
6 Eduardus Tandelilin, Potofolio dan Investasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2010), hlm. 393
19
4) Faktor teknikal dapat memberikan return saham yang tinggi hanya dengan
mempelajari adanya suatu perubahan tertentu pada market sebelum
bergerak menuju keseimbangan baru.7
C. Pengertian MACD (Moving Average Convergence Divergence)
MACD merupakan salah satu alat/indikator analisa teknikal yang cukup
sederhana namun powerfull. MACD dapat memperkirakan kapan suatu saham akan
rebound dan akan koreksi, maupun jatuh. MACD terdiri dari dua garis yaitu garis
MACD dan garis sinyal. Garis MACD biasanya berwarna biru dengan format
EMA 26 – EMA 12. Garis sinyal biasanya berwarna merah dengan format EMA 9.
MACD dapat menghasilkan sinyal membeli dan menjual. Sinyal membeli ketika
garis MACD memotong dari bawah ke atas garis sinyal. Dikatakan sebagai sinyal
menjual ketika garis MACD memotong dari atas ke bawah garis sinyal.
Berikut penggunaan MACD terhadap saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
untuk mendapatkan informasi jual dan beli.
Gambar 3.1
Indikator MACD pada saham TLKM
Sumber: Chart Nexus
Setelah diolah menggunakan indikator MACD, maka akan diperoleh grafik
MACD dari saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk beserta harga saham TLKM.
7 Ibid, hlm. 272
20
Gambar 3.2
Indikator MACD pada saham TLKM
Sumber: Chart Nexus, diolah
Garis MACD memiliki batas yaitu titik nol (0), di mana area yang berada di
atas garis nol (area positif) merupakan area overbought yang mengindikasikan
pasar sudah terlalu optimis terhadap saham tersebut sehingga mengakibatkan harga
terlalu tinggi. Sebaliknya, area yang berada di bawah garis nol (area negatif)
merupakan area oversold yang mengindikasikan pasar pesimis terhadap saham
tersebut sehingga mengakibatkan harga dinilai terlalu rendah.
MACD dapat dikatakan memberi ramalan tentang pergerakan harga saham di
masa yang akan datang.8 Ketika garis MACD bergerak naik menembus garis nol
dari area negatif ke area positif, titik tersebut memberikan informasi bahwa harga
saham akan bergerak naik, artinya hal tersebut merupakan waktu yang tepat untuk
untuk membeli saham tersebut. Sebaliknya, saat garis MACD bergerak turun
menembus garis nol dari area positif menuju area negatif, titik tersebut
memberikan informasi bahwa harga saham akan bergerak turun, artinya hal
tersebut merupakan waktu yang tepat untuk menjual saham tersebut.
87 Raymod Budiman, Investing is Easy: Teknik Analisis dan Strategi Investasi Saham untuk
Pemula, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2017), hlm. 23
Garis sinyal Garis MACD
21
Gambar 3.3
Indikator MACD pada saham TLKM
Sumber: Chart Nexus, diolah
Pada saham TLKM di bulan September 2019 terdapat sinyal jual di mana garis
MACD bergerak turun menembus batas nol dari area positif ke area negatif. Hal
tersebut menginformasikan bahwa momen tersebut waktu yang tepat untuk
menjual saham sebelum harga semakin lebih turun dan diasumsikan harga akan
bergerak turun dalam beberapa waktu ke depan. Kemudian, pada bulan Oktober
2019 terdapat sinyal beli di mana garis MACD bergerak naik menembus batas nol
dari area negatif ke area positif. Hal tersebut menginformasikan bahwa momen
tersebut merupakan waktu yang tepat untuk membeli saham sebelum harga
semakin lebih naik dan diasumsikan harga akan bergerak naik dalam beberapa
waktu ke depan.
Sinyal jual dan beli dalam indikator MACD juga dapat dilihat dari interaksi dua
buah garis MACD, yaitu garis biru merupakan garis MACD dan garis merah
merupakan garis sinyal. Apabila garis MACD (garis biru) memotong garis sinyal
(garis merah) dari bawah ke atas, menginformasikan adanya sinyal beli di mana hal
tersebut mengindikasikan bahwa harga saham akan bergerak naik. Titik
perpotongan tersebut dapat dikatakan dengan istilah Golden Cross. Sebaliknya,
apabila garis MACD (garis biru) memotong garis sinyal (garis sinyal) dari atas ke
bawah, menginformasikan adanya sinyal jual di mana hal tersebut
Sinyal beli Sinyal jual
Sinyal jual
22
mengindikasikan bahwa harga saham akan bergerak turun. Titik perpotongan
tersebut dapat dikatakan dengan istilah Death Cross.
Gambar 3.4
Momen Death Cross dan Golden Cross pada saham TLKM
Sumber: Chart Nexus, diolah
Pada saham TLKM di bulan Oktober (akhir) 2019 dan di bulan bulan Januari
2020 terlihat jelas adanya Death Cross, yang mana hal tersebut menginformasikan
bahwa momen tersebut merupakan momen yang tepat untuk menjual saham (sinyal
jual) karena, garis MACD memotong garis sinyal dari atas ke bawah. Hal tersebut
diasumsikan bahwa harga saham akan cenderung bergerak turun dalam beberapa
waktu ke depan. Kemudian, pada bulan Desember 2019 terdapat Golden Cross
yang terlihat secara jelas, di mana hal tersebut menginformasikan bahwa momen
tersebut merupakan momen yang tepat untuk membeli saham (sinyal beli) karena,
garis MACD memotong garis sinyal dari bawah ke atas. Hal tersebut diasumsikan
bahwa harga saham akan cenderung bergerak naik dalam beberapa waktu ke depan.
D. Pengertian RSI (Relative Strength Index)
Relative Strength Index (RSI) dikembangkan oleh J. Welles Wilder. RSI adalah
sebuah indikator momentum dalam analisa teknikal yang menggambarkan rasio
antara harga saham dengan indeks pasar atau industri tertentu. RSI memiliki
rentang nilai atau skala antara 0 sampai dengan 100. Pada RSI, terdapat daerah
Death Cross Golden Cross Death Cross
23
jenuh beli (overbought) dan daerah jenuh jual (oversold). RSI dapat dikatakan
memasuki area jenuh beli jika berada di atas 70 dan berada di area jenuh jual jika
berada di bawah 30. Namun, ada pula yang menggunakan level 20-80 untuk level
jenuh beli dan jenuh jual.9 Hasil perbandingan biasanya digambarkan dengan plot-
plot yang menunjukkan perbandingan harga relative saham selama jangka waktu
tertentu. Dari gambar yang telah disusun, investor akan dapat melihat
perbandingan kekuatan saham-saham tersebut terhadap industrinya atau terhadap
indeks pasar. 10 RSI digunakan untuk mengidentifikasi saham yang jenuh jual
(oversold), jenuh beli (overbought), pembalikan tren dan arah tren.
Dalam menentukan tren melalui RSI, dibutuhkan level 50 sebagai pembatas.
Jika sinyal RSI berada di atas 50 maka tren sedang naik, sedangkan jika di bawah
50 maka tren sedang turun. Selain untuk menentukan tren, level 50 juga dapat
menjadi tanda awal perubahan tren. Hal ini dapat ditandai dengan penembusan
level 50. Crossing ini juga biasa dikenal dengan The Centerline Crossover atau
penembusan garis tengah dengan sinyal RSI. Dalam membaca divergence yang
sedang terjadi di pasar, menurut Wilder sinyal divergence bisa menjadi titik
reversal dalam sebuah tren. Hal ini dimungkinkan terjadi karena harga sudah tidak
memiliki kekuatan lagi dalam melanjutkan perjalanannya.
Gambar 3.5
Indikator RSI pada saham TLKM
Sumber: Chart Nexus, diolah
9 Hengky Alexander Mangkulo, Analisa Teknikal Saham dengan Chart Nexus, (Jakarta: PT
Elex Media Komputindo, 2011), hlm. 181 10 Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2010), hlm. 401
overbought oversold
24
Divergen (Divergence) merupakan sebuah sinyal bullish divergence yang
terjadi saat harga pada chart terlihat membentuk lower low, tapi sinyal RSI justru
membentuk higher low. Sedangkan untuk sinyal bearish divergence terjadi saat
harga saham pada chart terlihat membentuk higher high, tetapi sinyal RSI justru
membentuk lower high.11 Pada umumnya ada dua jenis divergen yaitu:
a. Divergen Bullish (Bullish Divergence), yaitu ketika harga mencetak level
rendah baru, tetapi RSI tidak menurun lagi. Divergen Bullish dapat
diterjemahkan sebagai sinyal buy.
Gambar 3.6
Divergen Bullish pada saham TLKM
Sumber: Chart Nexus, diolah
Pada gambar di atas terdapat momen Divergen Bullish yang merupakan
sinyal buy, terjadi di bulan Maret akhir sampai pertengahan Mei 2018 di
mana hal tersebut menginformasikan untuk membeli saham tersebut karena
diprediksikan harga saham akan cenderung bergerak naik dalam beberapa
waktu ke depan..
b. Divergen Bearish (Bearish Divergence), yaitu ketika harga mencetak level
tinggi baru, tetapi RSI tidak meninggi lagi. Divergen Bearish dapat
diterjemahkan sebagai sinyal sell.
11 Dikutip dari https://www-seputarforex-com.cdn.ampproject.org/, diakses pada 12 Februari
2020 pukul 13:04 WIB
25
Gambar 3.7
Divergen Bearish pada saham TLKM
Sumber: Chart Nexus, diolah
Pada saham TLKM terdapat Divergen Bearish di bulan Juli 2016, yang
mana hal tersebut menginformasikan adanya sinyal jual karena
diprediksikan harga saham cenderung akan bergerak turun dalam beberapa
waktu ke depan.
E. Analisis Penerapan Indikator Analisis Teknikal Moving Average Corvergence
Divergence dan Relative Strength Index dalam Pengambilan Keputusan Jual
atau Beli pada Saham PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) dapat
memberikan sinyal apabila terjadi persilangan garis MACD dengan garis sinyal,
yaitu Golden Cross dan Death Cross. Namun selain dari persilangan garis,
indikator MACD juga dapat memberikan informasi sinyal apabila garis MACD
berada di area positif yakni di atas batas nol (0) dan di area negatif yakni di bawah
batas nol (0). Hal tersebut dapat diartikan jika pergerakan harga saham dari
indikator MACD pada saham PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yaitu
TLKM terdapat informasi sinyal jual ketika terjadi Death Cross dan garis MACD
bergerak turun menuju area negatif, kemudian informasi sinyal beli ketika terjadi
Golden Cross dan garis MACD bergerak naik menuju area positif. Maka dengan
adanya informasi sinyal tersebut investor dapat mengambil keputusan untuk
26
menjual atau membeli dari saham TLKM yang belum dimiliki ataupun yang telah
dimiliki tersebut.
Indikator RSI (Relative Strength Index) dapat memberikan sinyal ketika garis
RSI berada di area jenuh beli (overbought) yakni saat garis RSI berada di atas 70
dan berada di area jenuh jual (oversold) jika berada di bawah 30. Selain itu, sinyal
jual atau sinyal beli dapat diketahui melalui adanya informasi tren yang sedang
terjadi di pasar yakni adanya Divergen Bullish dan Divergen Bearish. Divergen
terjadi ketika harga saham pada chart dengan garis sinyal RSI terdapat perbedaan
dalam pembentukan level. Divergen Bullish terjadi ketika harga mencetak level
rendah baru, tetapi RSI tidak menurun lagi (sinyal buy). Sedangkan, Divergen
Bearish terjadi ketika harga mencetak level tinggi baru, tetapi RSI tidak meninggi
lagi (sinyal sell). Hal tersebut dapat diketahui bahwa pada saham TLKM sinyal beli
terjadi ketika indikator RSI berada di area jenuh jual (oversold) dan tren sedang
terjadi Divergen Bullish, maka dalam kondisi tersebut investor dapat mengambil
keputusan untuk membeli saham TLKM. Sedangkan, untuk sinyal jual dapat
diketahui ketika indikator RSI berada di area jenuh beli (overbought) dan tren
sedang terjadi Divergen Bearish, maka dalam kondisi tersebut investor dapat
mengambil keputusan untuk menjual saham TLKM yang dimiliki.
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) dapat digunakan
sebagai strategi dalam pengambilan keputusan jual atau beli pada suatu saham
ketika indikator MACD memberikan sinyal jual dan sinyal beli. Sinyal tersebut
muncul ketika terjadi perpotongan antara garis MACD dengan garis sinyal. Hal
tersebut akan menghasilkan suatu momentum yakni Death Cross (sinyal jual)
dan Golden Cross (sinyal beli). Kemudian, apabila garis MACD berada di area
positif maka hal tersebut juga merupakan momen yang baik untuk membeli
saham dan sebaliknya, ketika garis MACD berada di area negatif maka hal
tersebut merupakan momen yang baik untuk menjual saham. Selain dengan
informasi sinyal yang dihasilkan, dalam MACD volume saham dan juga tren
merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk asumsi sebagai pengambilan
keputusan dalam investasi. Sehingga setelah memperoleh informasi dari
pengamatan yang dilakukan investor dapat mengambil tindakan untuk menjual
sahamnya ketika terdapat sinyal jual dan sebaliknya, investor dapat membeli
saham ketika muncul sinyal beli pada indikator yang telah diamati.
2. Indikator RSI (Relative Strength Index) dapat digunakan sebagai strategi dalam
pengambilan keputusan jual atau beli pada suatu saham ketika indikator RSI
memberikan sinyal jual dan sinyal beli. Sinyal tersebut muncul ketika terjadi
garis sinyal RSI yang berada di area overbought (jenuh beli) yang berarti sinyal
jual dan saat garis sinyal RSI berada di area oversold (jenuh jual) yang berarti
sinyal beli. Selain itu, ketika terjadi Divergen Bullish (sinyal beli) dan Divergen
Bearish (sinyal jual) hal tersebut juga dapat dijadikan sebagai pertimbangan
untuk pengambilan keputusan dalam investasi. Sehingga apabila terdapat sinyal
beli investor dapat mengambil tindakan untuk membeli saham dan sebaliknya
apabila terdapat sinyal jual investor dapat mengambil tindakan untuk menjual
saham yang dimiliki.
28
B. Saran
1. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Saran untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam selaku pengelola PPL
hendaknya turut serta dalam mendukung program yang ada di tempat PPL
mahasiswanya agar program yang sudah ada dapat dilaksanakan secara
berkelanjutan dengan baik.
2. Bagi instansi/lembaga tempat PPL
Saran untuk intansi PPL, semoga program magang yang ada di perusahaan
dapat terus berkelanjutan agar mahasiswa dapat memperoleh informasi
mengenai pasar mdoal yang lebih banyak melalui program magang tersebut.
3. Bagi mahasiswa sebagai peserta PPL
Saran bagi mahasiswa untuk turut serta mendukung upaya pasar modal dalam
hal investasi khususnya saham. Mahasiswa dapat berkontribusi dengan ikut
menjadi investor di pasar modal yang di harapkan dengan adanya hal tersebut
semakin banyak masyarakat yang melek investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Azis, Musdalifah, Mintarti,Sri dan Nadir, Maryam. 2015. Manajemen Investasi
Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham. Yogyakarta:
Deeppublish.
Budiman, Raymod. 2017. Investing is Easy: Teknik Analisis dan Strategi Investasi
Saham untuk Pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Supramono, Gatot. 2014. Transaksi Bisnis Saham dan Penyelesaian Sengketa Melalui
Pengadilan. Jakarta: Kencana.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Potofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius.
Mangkulo, Hengky Alexander. 2011. Analisa Teknikal Saham dengan Chart Nexus,
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
PT. Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. Sejarah dan Profil. www.reliancesekuritas.com.
diakses pada 12 Februari 2020
Seputarforex.com. Pengertian dan Contoh Setting RSI: https://www-seputarforex-
com.cdn.ampproject.org/, diakses pada 12 Februari 2020