novia.p2.21.sarji

download novia.p2.21.sarji

of 2

description

pemicu 2

Transcript of novia.p2.21.sarji

21. KELAINAN LOBUS TEMPORAL ( Novia Kaisarianti )Kerusakan Dominan1. Cortical deafness kerusakan pada primary visual atau somatic cortex yang menuju pada kehilangan kesadaran akan sensasi, sehingga hal ini cukup masuk akan untuk memprediksi bahwa kerusakan bilateral pada auditory cortex akan menghasilkan tuli kortikal.2. Auditory Agnosia ketidakmampuan untuk menginterpretasi suara nonverbal tetapi dapat menginterpretasi ungkapan.Kerusakan Non-DominanAmusia tidak dapat membedakan antara nada musik yang berbeda, dan beberapa juga mengalami kesulitan membedakan antara pola berirama yang berbeda.a. Congenital amusia : kekurangan pada musik yang kebanyakan orang telah memiliki kemampuan ini sejak lahir. Cirinya adalah tidak dapat mengenali atau bersenandung lagu-lagu yang dikenali, kurang peka terhadap nada yang disonan. b. Acquired amusia : mempunyai ciri yang sama seperti amusia bawaan, tapi tidak diperoleh karena diwariskan, amusia jenis ini adalah akibat dari kerusakan otak.Ada 8 simptom yang diasosiasikan dengan penyakit pada lobus temporal, yaitu1. Gangguan sensasi auditory dan persepsi kerusakan pada auditoryperceptual terletak pada bagian kiri lobus temporal. Bagian kiri lobus temporal penting untuk membedakan ucapan. Pada bagian ini juga terdapat gangguan yang disebut dengan aphasia dimana seseorang sulit untuk mengenali kata-kata ( terletak pada Wernickes area). Selain itu, ketika terjadi kerusakan pada bagian kanan lobus temporal, maka seseorang akan mengalami kemunduran dalam mepersepsi karakteristik tertentu dari musik (loudness, quality dan pitch)2. Gangguan selective attention input auditory dan visual kerusakan pada bagian kanan lobus temporal akan mengakibatkan ketidakmampuan seseorang dalam mengenali dan me-recall wajah maupun gambar-gambar.3. Kelainan persepsi visual luka pada bagian kiri lobus temporal akan mengakibatkan ketidakmampuan untuk fokus karena sistem syarafnya terluka. Begitu juga dengan bagian kanan lobus temporal.4. Kerusakan pengorganisasian dan pengkategorisasian materi verbalkerusakan lobus temporal juga mengakibatkan seseorang tidak dapat mengkategorisasikan sebuah kata, gambar, maupun objek yang familiar.5. Gangguan pemahaman bahasa Seseorang dengan kerusakan ini mengakibatkan ia selalu keluar dari konteks, apakah itu kalimat, gambar , maupun ekspresi wajah.6. Kerusakan memori jangka panjang kerusakan pada lobus temporal mengakibatkan seseorang mengalami amnesia. Kerusakan pada inferotemporal cortex mengakibatkan ketidak sadaran dalam me-recall informasi. Luka pada bagian kiri lobus temporal mengakibatkan seseorang tidak dapat me-recall materi verbal, sebaliknya jika bagian kanan rusak, akan mengakibatkan ketidakmampuan me-recall materi non-verbal7. Perubahan kepribadian dan perilaku afektif kerusakan lobus temporal mengakibatkan gangguan pada emosi (karena amygdala terstimulasi).8. Perubahan perilaku seksualSumber : http://biology.about.com/gi/o.htm?zi=1/XJ&zTi=1&sdn=biology&cdn=education&tm=420&f=00&tt=11&bt=0&bts=0&zu=http%3A//www.sci.uidaho.edu/med532/temporal.htm