Novanta Fitria

download Novanta Fitria

of 4

Transcript of Novanta Fitria

  • 8/16/2019 Novanta Fitria

    1/4

    Model pembayaran dengan LS

    Mekanisme pembayaran langsung (LS), yaitu mekanisme pembayaran dari Bendahara

    Umum Negara (KPPN)/Negara kepada rekanan atau pihak ketiga. Mekanisme pembayaran LS

    tidak hanya untuk melakukan pembayaran dengan menggunakan sistem kntrak sa!a, tetapi dapat

    dikembangkan untuk pembayaran langsung kepada pihak ketiga/rekanan tanpa melalui ikatan

     peker!aan dengan sistem kntrak, seperti pembayaran hnr atau untuk pengadaan barang dan

     !asa sampai dengan "p #$ !uta sesuai dengan keppres %$ tahun &$$' yang mengatur mekanisme

    tata ara pengadaan barang/!asa pemerintah.

    Mekanisme pembayaran LS merupakan mekanisme pembayaran yang utama di mana

    dalam rangka penairan PBN, seharusnya lebih menekankan pada prinsip*prinsip pembayaran

    LS ketimbang menggunakan mekanisme UP. Keuntungan yang dapat kita perleh yaitu

    ter!aminnya dilakukan pembayaran dalam rangka PBN leh Negara kepada pihak

    ketiga/rekanan selaku penyedia barang/!asa pemerintah. +an ptimalnya penggunaan uang

     Negara. karena dapat mengurangi idle ash mney  pada bendahara pengeluaran, sehingga dapat

    digunakan seara ptimal leh BUN dalam rangka mana!emen kas.

    Mekanisme Pembayaran UP

    Uang persediaan merupakan uang muka ker!a dengan !umlah tertentu yang bersiat daur 

    ulang (re-l-ing), diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan

    perasinal kantr sehari*hari yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung.

    erminlgi uang persediaan tersebut telah meleati beberapa kali perubahan nama dan besaran

     !umlah. Se!ak diperkenalkan pertama kali dengan nama Uang Untuk +iPertanggung!aabkan

    (UU+P), kemudian mengalami perubahan men!adi Uang 0ang 1arus +ipertanggung!aabkan

    (U01+) pada tahun 233$, dan terakhir pada tahun &$$# men!adi Uang Persediaan (UP) yang

    dikenal sekarang ini.

    Uang persediaan yang diberikan kepada bendahara pengeluaran merupakan uang muka

    ker!a dari Bendahara Umum Negara (BUN) atau Kuasa BUN yang belum membebani anggaran

    (ransit) yang harus dipertanggung!aabkan.

    Pendapat I

    Pembeliaan aset yang sifatnya fisik (peralatan, bangunan, dan lainnya) sampai dengan Rp.

    5 !uta "arus dengan pembayaran langsung

    Sebagian berpendapat baha hal tersebut tidak dapat dilakukan mengingat deinisi uang

     persediaan sesuai pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nmr 23$/PMK.$#/&$2& pin 24 yaitu5

    6Uang Persediaan yang selan!utnya disingkat UP adalah uang muka ker!a dalam !umlah tertentu

    yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan perasinal sehari*

  • 8/16/2019 Novanta Fitria

    2/4

    hari Satuan ker!a atau membiayai pengeluaran yang menurut siat dan tu!uannya tidak mungkin

    dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung7.

    Kemudian pada pasal Pasal 8' !uga disebutkan sebagai berikut5

    2. UP digunakan untuk keperluan membiayai kegiatan perasinal sehari*hari Satker danmembiayai pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui mekanisme Pembayaran LS7

    &. Pembayaran dengan UP yang dapat dilakukan leh Bendahara Pengeluaran/BPP kepada 2

    (satu) penerima/ penyedia barang/!asa paling banyak sebesar "p.#$.$$$.$$$,* (lima puluh

     !uta rupiah) keuali untuk pembayaran hnrarium dan per!alanan dinas.

    '. UP dapat diberikan untuk pengeluaran*pengeluaran5

    a. Belan!a Barang9

     b. Belan!a Mdal9 dan

    . Belan!a Lain*lain.

    +ari pasal*pasal tersebut, uang persediaan hanya dapat diberikan untuk membiayai

    kebutuhan pembayaran perasinal keperluan sehari*hari satuan ker!a. idak semua belan!a

    mdal yang bernilai sampai dengan "p.#$ !uta dapat dibayarkan dengan uang persediaan. :adi

    untuk pembelian mtr misalnya yang mempunyai nilai "p.&$ !uta, tidak dapat dilaksanakan

    melalui uang persediaan. Mengapa demikian; Karena mtr bukan merupakan kebutuhan sehari*

    hari perkantran. Uang persediaan dapat diberikan untuk belan!a mdal yang siatnya untuk keperluan perasinal sehari*hari, misalnya dalam pengadaan gedung, terdapat belan!a untuk 

     per!alanan dinasnya, maka biaya per!alanan dinasnya tersebut dapat dibayarkan melalui uang

     persediaan (misal akun #'2224 Belan!a Mdal Per!alanan Pengadaan anah) +alam pengadaan

    gedung misalnya terdapat hnr tim tanah, ini dapat dibayar melalui uang persediaan (misal

    #'222' . Belan!a Mdal Pembayaran 1nr im anah).

    Pengertian keperluan perasinal sehari*hari artinya kebutuhan yang senantiasa berulang

    dan sudah dapat diperkirakan pasti memang dibayarkan setiap bulannya, misalnya pembayaran

    tagihan air, listrik, bensin untuk kendaraan dinas dan lain sebagainya. :adi terus berulang setiap

     bulan. +an tidak mungkin pembeliaan mtr misalnya masuk dalam perhitungan renana uang

     persediaan nrmal, karena tidak mungkin pembeliaan mtr dilakukan setiap bulan, seara

     berulang*ulang. lasan selan!utnya adalah sesuai pengertian uang persediaan di atas yaitu

    6membiayai pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui mekanisme Pembayaran Langsung

    (LS)7. Sebagian besar belan!a mdal, biasanya prsinya memang lebih banyak harus dilakukan

    dengan pembayaran langsung. +an biasanya bila kita berbiara mengenai belan!a mdal, maka

    langsung akan langsung terbayang dalam benak pikiran kita baha untuk pengadaannya

  • 8/16/2019 Novanta Fitria

    3/4

     berhubungan dengan lelang, dan lelang identik dengan pembayaran melalui mekanisme LS.

    Sehingga seharusnya, belan!a mdal yang nilainya di baah "p. #$ !uta pun harus dilaksanakan

    dengan LS. Misalnya pembelian mtr seharga "p &$ !uta harus melalui mekanisme LS.

    Pembayaran tersebut tidak dapat dilakukan dengan uang persediaan. Karena pembelian mtr 

    masih dapat dilaksanakan dengan LS.

    #pa yang dimaksud dengan $amba"an Uang Persediaan %

    ambahan Uang Persediaan adalah uang yang diberikan kepada satker untuk kebutuhan yang

    sangat mendesak dalam satu bulan melebihi pagu UP yang ditetapkan.

    Pemberian UP diatur sebagai berikut5

    2. Kepala KPPN dapat memberikan UP sampai dengan !umlah "p.&$$.$$$.$$$,* (duaratus

     !uta rupiah) untuk klasiikasi belan!a yang diperblehkan diberi UP bagi instansi dalam

    ilayah pembayaran KPPN bersangkutan.

    &. Permintaan UP di atas "p.&$$.$$$.$$$,* (duaratus !uta rupiah) untuk klasiikasi belan!a

    yang diperblehkan diberi UP harus mendapat dispensasi dari Kepala Kanil +it!en

    Perbendaharaan.

     Syarat untuk menga!ukan ambahan UP 5

    2. Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak/ tidak dapat ditunda9

    &. +igunakan paling lama satu bulan se!ak tanggal SP&+ diterbitkan.

    '. pabila tidak habis digunakan dalam satu bulan sisa dana yang ada pada bendahara,

    harus disetr ke "ekening Kas Negara9

    8. pabila ketentuan ketiga diatas tidak dipenuhi kepada satker yang bersangkutan tidak

    dapat lagi diberikan UP sepan!ang sisa tahun anggaran berkenaan.

    #. Pengeualian terhadap butir keempat diputuskan leh Kepala Kanil +it!en

    Perbendaharaan atas usul Kepala KPPN.

    #pa yang dimaksud dengan Penggantian Uang Persediaan %

    SPM*

  • 8/16/2019 Novanta Fitria

    4/4

    kembali UP sebagaimana dimaksud dapat diberikan apabila dana UP telah dipergunakan

    sekurangkurangnya 4# > dari dana UP yang diterima.

    SPM*