NON-ACTIVATEDVERSION · PDF fileBerdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan...

41
THE PURSUIT OF THE CONCEPTUAL FRAME WORK MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi Oleh: Ani Khalifah 103403041 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTASEKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com

Transcript of NON-ACTIVATEDVERSION · PDF fileBerdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan...

THE PURSUIT OF THE CONCEPTUAL FRAMEWORK

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata Kuliah Teori Akuntansi

Oleh:Ani Khalifah 103403041

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTASEKONOMI

UNIVERSITASSILIWANGI TASIKMALAYA

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

2012

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

LEMBAR PENGESAHAN/PENERIMAAN

Makalah ini telah diterima pada hari…………..…, tanggal………………………

oleh

Dosen Mata Kuliah Teori Akuntansi,

Dr. Wawan Sukmana, S.E., M.Si., Ak.

i

i

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh swt. Karena berkata rahmat

dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “THE

PURSUIT OF THE CONCEPTUAL FRAME WORK” untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Teori Akuntansi.

Pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi yang relevan dan dapat

diandalkan. Untuk membantu menyediakan informasi keuangan jenis ini, akuntan

menggunakan kerangka kerja konseptual sebagai pedoman akuntansidan pelaporan

keuangan. Kerangka kerja konseptual serupa dengan konstitusi., suatu sistem

koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang salig berhubungan,

yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat,

fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak

mendapat berbagai bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Wawan Sukmana, S.E., M.Si., Ak. selaku dosen mata kuliah Teori Akuntansi;

2. Orang tua yang selalu memberikan inspirasi dan do’a demi kelancaran

pembuatan makalah ini;

ii

ii

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

3. Rekan-rekan Akuntansi yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan

makalah ini;

4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak

kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh

sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis

dan pembaca. Amin.

Tasikmalaya, Oktober 2012

Penulis

iii

iii

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………….. i

KATA PENGANTAR ………………………………………………... ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………. 2

C. Tujuan Makalah …………………………………………… 2

D. Kegunaan Makalah ………………………………………... 3

E. Prosedur Makalah …………………………………………. 3

BAB II THE PURSUIT OF THE CONCEPTUAL FRAME WORK

A. Tinjauan Pustaka ……………………………………………… 4

B. Pembahasan ………………………………………………… 7

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan …………………………………………………..... 32

B. Saran ……………………………………………………….... 33

DAFTAR PUSTAKA

iv

iv

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam globalisasi dunia yang terjadi sekarang ini, dimana perubahan

terjadi begitu cepat sehingga memberikan dampak yang sangat pesat pada

semua bidang kehidupan, ilmu pengetahuan dan bidang manajemen

keuangan. Keadaan dunia usaha yang makin komplek dan mulai menipisnya

batas antar Negara mengakibatkan tingkat persaingan semakin meningkat,

apabila menjelang tahun 2002 yang disebut sebagai era perdagangan bebas,

hal itu membawa pengaruh yang tidak kecil bagi dunia usaha. Perusahaan

yang mamapu yang mampu menerapkan kinerja usaha secara efektif dan

efesien saja yang mampu bersaing dengan perusahaan sejenis baik datang

dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Persaingan yang semakin kompetitif di dunia usaha menyebabkan

banyak perusahaan memacu kinerjanya untuk meningkatkan keuntungan.

Untuk itulah diperlukan suatu strategi yang tepat dan baik agar dapat

mencapai tujuan perusahaan secara maksimal. Jika perusahaan mampu

mempertahankan hasil yang telah dicapainya, diharapkan banyak investor

yang menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Dalam hubungan

dengan pengukuran kinerja perusahaan, tingkat kesehatan perusahaan akan

memberikan dampak dalam pengambilan keputusan baik pihak kreditur dan

1

1

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

saham maupun bagi pihak interen perusahaan itu sendiri. Para calon

kreditur dan pemegang saham sangat berkepentingan untuk mengetahui

kondisi sebenarnya dalam perusahaan, agar modal yang diinvestasikan

cukup aman untuk mendapatkan profit yang sesuai. Tentunya untuk menilai

kinerja perusahaan diperlukan suatu informasi yang relevan dan penentuan

alat ukur kinerja perusahan yang tepat. Laporan keuagan merupakan

informasi yang dibutuhka dalam menilai kinerja perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kerangka kerja konseptual akuntansi berdasarkan FASB?

2. Apa manfaat dari kerangka kerja konseptual?

3. Apa aturan dan prinsip dasar standar teori akuntansi?

C. Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan

tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Kerangka kerja konseptual akuntansi berdasarkan FASB;

2. Manfaat dari kerangka kerja konseptual;

3. Aturan dan prinsip dasar standar teori akuntansi;2

2

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

D. Kegunaan Makalah

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat bagi penulis,

pembaca, dan pihak-pihak yang terkait didalamnya. Secara teoritis makalah

ini disusun agar si pembaca atau pihak lainnya mendapatkan ilmu

pengetahuan dan wawasan yang luas.

E. Prosedur Makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini

penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan

konprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan teknik

study pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca

berbagai literature yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah

dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta

mengaplikasikan data.

3

3

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

BAB II

THE PURSUIT OF THE CONCEPTUAL FRAME WORK

A. Tinjauan Pustaka

Para ahli memiliki definisi tersendiri dalam memberi definisi untuk suatu

pengertian. Untuk menjelaskan definisi tentang sebuah makna kata konsep,

dan akuntansi. Para ahli juga memiliki pandanagan yang berbeda.

Menurut Malo, et.al (1985 : 46) pengertian konsep adalah ‘ide-ide,

penggambaran hal-hal atau benda-benda ataupun gejala sosial, yang

dinyatakan dalam istilah atau kata.”

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588),

pengertian konsep adalah “gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun

yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-

hal lain.”

Sejalan dengan pendapat diatas, Soedjadi (2000:14) mengemukakan

bahwa pengertian konsep adalah ”ide abstrak yang dapat digunakan untuk

mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan

dengan suatu istilah atau rangkaian kata.”

Rahmat (2001 : 12) menyatakan pengertian konsep adalah “abstraksi

yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus.”

Pakar lain yang mendefinisikan konsep adalah Bahri (2008:30) konsep

adalah “satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang

sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap

4

4

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam

golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam

bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat

dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).”

Lebih jauh, Singarimbun dan Effendi (2009) menyatakan pengertian

konsep adalah “generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga

dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep

merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang

dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai

dengan maksud kita memakainya.”

Dahar (1996 : 80) menyatakan bahwa pengertian konsep adalah “suatu

abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-

kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama.”

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

Konsep merupakan abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk

pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan.

Pengertian Konsep sendiri adalah universal di mana mereka bisa diterapkan

secara merata untuk setiap extensinya. Konsep juga dapat diartikan pembawa

arti.

American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam

haraphap (2003) mendefinisikan akuntansi sebagai “seni pencacatan,

penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran

moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan

termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.”

5

5

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Menurut American Accounting Assosiation adalah “ accounting as the

process identifiying, measuring, and communicating economic information

permit informed judgement and decisions by user of the information” “

Akuntansi merupakan proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan

informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan

yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”

(Willopo, 2005:90).

Akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga

karakteristik penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian, pengukuran, dan

pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada

(3) pemakai yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah dipakai

untuk menjelaskan akuntansi selama beratus-ratus tahun” (Kieso, 2002:2).

Sedangkan menurut Charles T. Horngren, dan Walter T.Harrison

(Harrison, 2007:4) menyatakan bahwa akuntansi adalah “ sistem informasi

yang mengukur aktivitas bisnis, memroses data menjadi laporan, dan

mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.”

Menurut FASB akuntansi adalah “ Accounting is the body knowledge

and function concered with systematic organiting, recording, classifiying,

proccesing, summarizing, analyzing, interpreting and supplying of

dependeble and significant information convering, transaction, and event

wich are, in part at least, of financial character, required for the management

and operation of an entity and for report taht have to be submitted there on to

meet fiduciary and other responsibility.”

“Secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi

6

6

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan” ( Warren dkk,

2005:10).

Accounting Principle Board Statement (Muhammad, 2002:10) juga

mengemukakan bahwa akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang berfungsi

unutk memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang,

mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam

pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih diantara

bebrapa alternatif.”

Dari beberapa pengertian akuntansi menurut para ahli dapat disimpulkan

bahwa akuntansi adalah suatu sistem atau teknik dari suatu pencatatan,

penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan laporan keuangan dalam ukuran

moneter sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam suatu periode

tertentu.

B. Pembahasan

Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi

karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan

keuangan. Berbagai sumber atau penulis mengajukan sehimpunan atau

seperangkat konsep dasar yang isinya berbeda–beda.

Konsep dasar secara implisit melekat pada tiap penalaran dalam

merekayasa akuntansi. Konsep dasar bersifat asumsi yang validitasnya tidak

selalu dapat diuji tetapi bermanfaat sebagai basis penalaran. Pengembangan

kerangka kerja konsep akuntansi yang dilakukan dalam organisasi

7

7

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

authoritative dan semi authoritative terdapat hal yang dipertimbangkan wajar

untuk melakukan 2 pekerjaan secara bersamaan/paralel. Namun demikian,

tentu juga terdapat aktivitas-aktivitas yang seharusnya dilakukan berurutan

(series). Berikut ini adalah salah satu langkah penting oleh IASB

(International Accounting Standards Board) yang mencerminkan peribahasa

di atas.

Orang awam sekalipun akan sepakat bahwa pengembangan yang

sistematis seharusnya berlandas pada kerangka dasar atau konsep. Terlebih

jika ingin mengembangkan sesuatu yang sangat monumental maka

keberadaan kerangka dasar atau konsep merupakan keniscayaan. Kerangka

dasar atau konsep tersebut dapat dianalogikan sebagai cetak-biru (blueprint)

ataupun arsitektur dalam pengembangan gedung-gedung menjulang tinggi.

Hal demikian juga dilakukan dalam pengembangan standar akuntansi; IASB

mendasarkan diri pada Kerangka dasar (Framework for the Preparation and

Presentation of Financial Statements) yang diterbitkan tahun 1989, dan

FASB (Financial Accounting Standards Board) yang menyusun standar

akuntansi di USA mendasarkan diri pada konsep yang disebut SFAC

(Statement of Financial Accounting Concepts) yang diterbitkan dalam

beberapa tahun.

IASB dan FASB bekerjasama dalam Joint Project dalam rangka

konvergensi pengembangan akuntansi keuangan. Salah satu program Joint

Project ini adalah pengembangan kerangka dasar atau konsep untuk

penyusunan standar-standar akuntansi keuangan. Beragam manfaat

diharapkan dapat diperoleh dari keberadaan kerangka dasar atau konsep

8

8

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

dalam pengembangan standar akuntansi (Sony Warsono-bin-Hardono, 2011).

Pada bulan September 2010 kedua dewan tersebut menghasilkan Conceptual

Framework for Financial Reporting (selanjutnya disingkat Kerangka dasar

konseptual) sebagai produk dari Joint Project tersebut untuk menggantikan

kerangka dasar dan konsep yang sebelumnya digunakan masing-masing

dewan. IASB menerbitkan Kerangka dasar konseptual tersebut di dokumen

terpisah, sedangkan FASB menerbitkannya dalam SFAC No. 8. Ada hal

yang menarik jika kita melihat Kerangka dasar konseptual (KDK) yang

dihasilkan IASB dan FASB. Salah satu fakta yang jelas terlihat, dan

dinyatakan demikian oleh kedua dewan, adalah bahwa ternyata KDK tersebut

belum lengkap. Berdasar versi SFAC No.8, KDK terdapat 3 Chapter:

Chapter 1 (tentang tujuan pelaporan keuangan maksud umum) telah lengkap,

Chapter 2 masih kosong (direservasi untuk membahas tentang entitas

pelaporan), dan Chapter 3 (tentang karakteristik kualitatif informasi keuangan

penuh-guna). Sementara itu, KDK menurut IFRS terdiri dari 4 Chapter yang

mana Chapter 1 sampai dengan Chapter 3 sama dengan SFAC No. 8 dan

Chapter 4 berisi hal-hal yang terdapat di Kerangka dasar yang ditetapkan di

tahun 1989. Ibarat sebuah buku pedoman, KDK yang seharusnya merupakan

pijakan dasar dalam penyusunan standar ternyata belum lengkap. IASB

sejauh ini juga terus berupaya untuk menerbitkan ataupun merevisi standar-

standar akuntansi yang ada. Padahal, penyusunan standar yang baik

seharusnya mengacu pada KDK.

1. Kerangka Kerja Konseptual Akuntansi versi FASB

9

9

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh

FSAB sebagai : “a coherent system of interrelated objectives and

fundamentals that is expected to lead to consistent standards and the

prescribes the nature, functions, and limits of financial accounting and

reporting”. Yang dapat diartikan kerangka kerja konseptual merupakan

sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang

saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang

konsisten dan penentuan sifat, fungsi serta batas-batas dari akuntansi

keuangan dan laporan keuangan. Yang dimaksud tujuan adalah tujuan

pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok)

adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang

menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan

yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara

meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental,

artinya bahwa konsep-konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok

tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam

menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan

dan pelaporan. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman

dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan

akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan.

Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika

mengacu pada kerangka teori yang telah ada.

Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial

10

10

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Accounting Standard Board) telah menerbitkan enam statement of

financial accounting concept yang berhubungan dengan pelaporan

keuangan entitas bisnis, yaitu:

a. SFAC No. 1, “Objektive of Financial Reporting by Business

Enterprises,” yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.

b. SFAC No. 2, “Qualitative Characteristics of Accounting

Information,” yang menjelaskan karakteristik yang membuat

informasi akuntansi yang bermanfaat.

c. SFAC No. 3, “Elements of Financial Statements of Business

Enterprises,” yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat

dalam laporan keuangan, seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan

beban.

d. SFAC No. 5, “Recognition and Measurement in Financial Statements

of Business Enterprisess,” yang menetapkan kriteria pengakuan dan

pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang

biasanya harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan

waktunya.

e. SFAC No. 6, “Element of Financial Statement,” yang menggantikan

SFAC No. 3 dan memperluas lingkup SFAC No. 3 dengan

memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.

f. SFAC No. 7, “Using Cast Flow Information and Present Value in

Accounting Measurements,” yang memberikan kerangka kerja bagi

pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang

(present value) sebagai dasar pengukuran.

11

11

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Dari keenam statement di atas, dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. TINGKATPERTAMA: TUJUAN DASAR

Tujuan pelaporan keuangan (objectives of financial reporting)

adalah untuk menyediakan informasi: yang berguna bagi mereka yang

memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi

untuk membuat keputusan investasi serta kredit; untuk membantu

investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta

pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian

arus kas masa depan; tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap

sumber daya tersebut, dan perubahan di dalamnya.

Tujuan (objectives) dimulai dengan lebih banyak berfokus pada

informasi yang berguna bagi para investor dan kreditor dalam

membuat keputusan. Fokus ini lalu menyempit pada kepentingan

investor dan kreditor atas prospek penerimaan kas dari investasi

mereka dalam, atau dari pinjaman yang telah mereka berikan ke

entitas bisnis. Pada akhirnya, tujuan berfokus pada laporan keuangan

yang menyediakan informasi yang berguna untuk menilai prospek

arus kas yang akan diterima entitas bisnis yaitu arus kas yang menjadi

harapan investor dan kreditor. Pendekatan ini dikenal sebagai

kegunaan keputusan (decision usefulness).

Dalam menyediakan informasi kepada pemakai laporan

keuangan, profesi akuntan mengandalkan laporan keuangan bertujuan-

umum (general-purpose financial statement), yaitu menyediakan

12

12

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

informasi paling bermanfaat dengan biaya minimal kepada berbagai

kelompok pemakai. Hal yang mendasari tujuan ini adalah konsep

bahwa pemakai membutuhkan pengetahuan yang memadai tentang

persoalan bisnis dan akuntansi keuangan untuk memahami informasi

yang terkandung dalam laporan keuangan. Ini penting, karena berarti

dalam membuat laporan keuangan, pemakai diasumsikan memiliki

kompetensi yang memadai (reasonable competence) unutk

memahaminya, hal ini akan berdampak terhadap cara dan sejauh mana

informasi dilaporkan.

b. TINGKATKEDUA: KONSEP-KONSEP FUNDAMENTAL

Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi: Agar berguna

dalam pengambilan keputusan (decision usefulness), informasi

akuntansi harus memiliki dua kualitas yaitu kualitas primer dan

kualitas sekunder. Tentu saja terdapat beberapa kendala untuk

mencapai dua kualitas tersebut.

1) Kualitas Primer

a) Relevansi, Agar relevan informasi akuntansi harus mampu

membuat perbedaan dalam sebuah keputusan, memiliki nilai

prediktif atau nilai umpan-balik, dan harus disajikan secara tepat

waktu.

b) Keandalan (reliabilitas). Informasi dianggap andal jika dapat

diverifikasi,  netral, disajikan secara tepat serta bebas dari

13

13

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

kesalahan dan bias (penyimpangan). Reabilitas sangant

diperlukan oleh individu-individu yang tidak memiliki waktu

atau keahlian untuk menevaluasi isi faktual dan informasi.

c) Daya Uji (verifiability). Ditunjukkan ketika pengukur-pengukur

independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang

sama, mendapatkan hasil yang serupa.

d) Ketepatan penyajian (representational faithfulness). Angka-

angka dan penjelasan dalam laporan keuangan mewakili apa

yang benar-benar ada dan terjadi.

e) Netralitas (neutrality). Informasi tidak dapat dipilih untuk

kepentingan sekelompok pemakai tertentu. Info yang disajikan

harus faktual, benar dan tidak bias.

f) Keberdayaujian (verifiability). Informasi harus dapat di

g) uji kebenarannya. Dapat diujinya kebenaran informasi akuntansi

berdasar pada keobyektifan dan konsensus.

h) Kenetralan (neutrality). Informasi akuntansi dimaksudkan untuk

memenuhi tujuan berbagai kelompok pemakai. Oleh karena

itu harus bebas dari usaha-usaha untuk memberikan keuntungan

lebih kepada kelompok tertentu.

i) Kejujuran penyajian (representational faithfulness).Penyajian

yang jujur berarti adanya kesesuaian antara fakta dan informasi

yang disampaikan.

2) Kualitas Sekunder

14

14

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Kualitas sekunder yang harus dimiliki informasi akuntansi

adalah keberdayabandingan  (comparability) dan konsistensi

(consistency).

a) Keberdayabandingan.  Informasi akuntansi akan lebih

bermanfaat jika dapat dibandingkan antara satu perusahaan

dengan perusahaan yang lain dalam satu industri (perbandingan

horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk

periode yang berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan

standar dan ukuran tertentu.

b) Konsistensi.  Sebuah entitas  dikatakan konsisten dalam

menggunakan standar akuntansi apabila  mengaplikasikan

perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk

kejadian-kejadian serupa, dari periode ke periode.

3) Kendala-kendala untuk mencapai Kualitas

Terdapat dua kendala yang mempengaruhi tercapainya

kualitas informasi seperti yang telah dijelaskan, yaitu pertimbangan

manfaat-biaya dan tingkat materialitas. Dua kendala lainnya yang

kurang dominan tapi merupakan bagian dari lingkungan pelaporan

adalah praktek industri dan konservatisme.

a) Pertimbangan manfaat-biaya (cost-effectiveness). Untuk

menghasilkan informasi yang relevan,andal, berdaya banding,

dan konsisten dibutuhkan biaya yang mahal. Oleh karena biaya

dan terutama manfaat tidak mudah diukur, maka

15

15

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

mempertimbangkan hubungan manfaat-biaya menjadi masalah

b) Materialitas (materiality) berhubungan dengan dampak suatu

item terhadap operasi keuangan perusahaan secara

keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika

pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi

atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan.

Sebaliknya, jika item tersebut tidak memiliki dampak dalam

pengambilan keputusan maka item tersebut tidak material.

Baik faktor-faktor kuantitatif maupun kualitatif harus

dipertimbangkan dalam menentukan apakan suatu item

material atau tidak.

c) Praktik industri.(industry practices) Sifat unik dari sejumlah

industri dan perusahaan terkadang memerlukan penyimpangan

dari teori dasar. Dalam industri utilitas publik, aktiva tidak

lancar dilaporkan terlebih dahulu dalam neraca untuk

menunjukkan karakteristik industri utilitas yang padat modal.

Tanaman pertanian umunya dilaporkan pada nilai pasar karena

sulit untuk menentukan angak-angka biaya yang akurat atas

tanaman individual itu.

d) Konservatisme (conservatism) berarti jika ragu, maka pilihlah

solusi yang sangat kecil kemungkinannya dalam menghasilkan

penetapan laba dan aktiva yang terlalu tinggi. Tujuan dari

konvensi ini, jika diaplikasikan secara tepat adalah

menyediakan pedoman yang paling rasional dalam situasi sulit

16

16

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

: jangan menyajikan angka laba bersih dan aktiva bersih yang

terlalu tinggi.

4) Elemen-elemen utama Laporan Keuangan

SFAC No. 6 menetapkan sepuluh elemen utama laporan

keuangan. Cakupannya bukan hanya perusahaan yang berorientasi

laba, tetapi juga organisasi nirlaba. Elemen-elemen laporan

keuangan bagi organisasi yang berorientasi laba meliputi 10

macam, yaitu :

a) Aktiva

Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan,

yang diperoleh atau dikendalikan oleh sebuah entitas sebagai

hasil dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu.

b) Kewajiban

Pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan,

yang timbul dari kewajiban-kewajiban berjalan dari sebuah

kejadian entitas tertentu, kewajiban yang ditimbulkan ileh

transaksi atau kejadian masalalu untuk mentransfer aktiva atau

menyediakan jasa kepada entitas-entitas lain di masa depan.

c) Ekuitas

Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah

dikurangi dengan kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis,

ekuitas merupakan kepentingan kepemilikan.

d) Investasi oleh pemilik

17

17

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Kenaikkan aktiva bersih sebuah perusahaan yang

ditimbulkan oleh transfer sesuatu yang benilai dari entitas lain

kepada perusahaan tersebut untuk mendapatkan atau menaikkan

kepentingan kepemilikkan (ekuitas) didalamnya. Aktiva adalah

bentuk yang paling umum diterima oleh pemilik, tapi investasi

ini juga meliputi jasa atau kepuasan atau konversi.

e) Distribusi kepada pemilik

Penurunan aktiva bersih sebuah perusahaan yang

diakibatkan oleh pemindahan aktiva, penyediaan jasa, atau

penciptaan oleh kewajiban perusahaan kepada pemilik.

Distribusi kepada pemilik akan menurunkan kepentingan

kepemilikkan (ekuitas) dalam perusahaan.

f) Laba komprehensif

Perubahan ekuitas (aktiva bersih) sebuah entitas selama

suatu periode yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain

yang bukan bersumber dari pemilik. Hal ini termasuk semua

perubahan ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan yang

diakibatkan oleh investasi oleh pemilik dan distribusi kepada

pemilik.

g) Pendapatan

Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah

entitas atau pelunasan kewajiban ( kombinasi dari keduanya)

selama suatu periode dari pengiriman atau produksi barang,

penyediaan jasa, atau aktivitas-aktivita lain yang merupakan

18

18

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

opersi utama atau operasi sentral perusahaan.

h) Beban

Arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva sebuah

entitas atau terjasinya kewajiban (kombinasi dari keduanya)

selama suatu periode dari pengiriman atau produksi arang,

penyediaan jasa, aktivitas lain yang merupakan opersi utama

atau operasi sentral perusahaan.

i) Keuntungan

Keniakan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang

ditimbulakan oleh transaksu peripheral atau insidentil dan dari

semua transaksi serta kejadian lainya dan situasi yan

mempengaruhi perusahaaan selama suatu periode kecuali yang

berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.

j) Kerugian

Penurunan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang

ditimbulkan dari transaksi peripheral atau insidental dan dari

semua transaksi serta kaejadian lainya dan situasi yang

mempengaruhi perusahaan selama suatu periode kecuali yang

berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.

Adapun bagi organisasi nirlaba ada 7 macam, yaitu : aktiva,

kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian

c. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

19

19

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Tingkat ketiga kerangka konseptual terdiri dari konsep-konsep

yang dipakai untuk mengimplementasikan tujuan dasar dari tingkat

pertama. Konsep-konsep ini menjelaskan apa, kapan, dan bagaimana

unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui, diukur, dan

dilaporkan oleh sistem akuntansi.

1) Asumsi-Asumsi Dasar.

Asumsi-asumsi  menyediakan satu landasan bagi profesi

akuntansi. Jadi, asumsi dasar akuntansi adalah anggapan-anggapan

yang digunakan oleh para akuntan agar akuntansi dapat

dipraktikkan.

a) Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption).

Akuntansi memandang bahwa perusahaan merupakan unit yang

berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-pihak yang memiliki

kepentingan (pemilik, kreditor, karyawan, dan lainnya).

b) Asumsi Kelangsungan Hidup (going concern). Sebagian besar

metode akuntansi di dasarkan pada asumsi kelangsungan hidup

yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang.

Asumsi kelangsungan hidup berlaku dalam banyak situasi

bisnis. Hanya pada saat likuidasi tampaknya tidak bisa

dihindarkan lagi, asumsi kelangsungan hidup tidak dapat

diterapkan.

c) Asumsi unit moneter ( monetary unit assumption). Akuntansi

menggunakan unit moneter sebagai alat pengukur suatu obyek

20

20

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

atau aktivitas perusahaan dan menganggap nilai uang adalah

stabil dari waktu ke waktu.

d) Asumsi periodisitas (periodicity assumption). Cara yang paling

akurat untuk mengukur hasil operasi perusahaan adalah dengan

mengukurnya pada saat perusahaan tersebut di likuidasi.

Namun, pengambil keputusan tidak bisa menunggu selama itu

untuk menerima informasi semacam itu. Asumsi periodisitas

(periodicity assumption) atau periode waktu menyiratkan bahwa

aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat di pisahkan dalam

periode waktu artifisial periode waktu ini bervariasi, tetapi yang

paling umum yaitu secara bulanan, kuartalan dan tahunan.

2. Manfaat Kerangka Kerja Konseptual

Kebutuhan akan kerangka kerja konseptual sangat diperlukan, manfaat

dari kerangka kerja konseptual yaitu: pertama, agar bermanfaat maka

penetapan standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan

seangkaian konsep serta tujuan fundamenta. Kerangka kerja konseptual

yang baik akan memungkinkan Financial Accounting Standards Boards

menerbitkan standar-standar yang berguna dan konsisten dari wktu ke

waktu. Sekelompok standar dan aturan-aturan koheren harus dihasilkan.

Kedua, kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan

keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan. Ketiga,

kerangka kerja konseptual akan melporkan komparabilitas antar laporan

keuangan perusahaan. Keempat, masalah-masalah praktis yang baru akan

21

21

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori yang ada.

3. Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi

a. Prinsip Biaya historis (historical cost). GAAP mewajibkan sebagian

besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan

harga akuisisi. Biaya (cost) memiliki keunggulan yang penting

dibandingkan penilaian yang lainnya yaitu dapat diandalkan.

b. Prinsip Pengakuan pendapatan. Pendapatan umumnya diakui jika (1)

telah direalisasi atau dapat direalisasikan dan (2) telah dihasilkan.

Pendapatan dikatakan telah direalisasi jika produk barang dan jasa

telah dipertukarkan dengan kas atau klain dengan kas. Pendapatan

dikatakan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima atau dipegang

dapat segera dikonversikan menjadi kas atau klaim atas kas. Aktiva

dikatakan dapat dikonversikan menjadi kas apabila dapat dijual atau

dipertukarkan dalam pasar.

c. Prinsip Penandingan (matching principle). Karena menyatakan usaha

(beban) ditandingkan dengan pencapaian (pendapatan) sepanjang hal ini

rasioanal dan dapat diterapkan. Beban untuk suatu periode ditentukan

dengan mengaitkannya dengan pendapatan tertentu atau dengan periode

tertentu.. Beban diakui :

jika terdapat hubungan langsung atau sebab akibat dengan

penjualan produk atau penyerahan jasa,

pada periode terjadinya, yakni pada saat kas dikeluarkan jika tidak

terdapat hub. Langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk

atau jasa,

22

22

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

dengan alokasi yang sistematis dan rasional, jika butir 1 dan 2 tidak

terpenuhi. Contoh: depresiasi.

d. Prinsip Pengungkapan Penuh (full disclosure principle)

Perusahaan mengikuti praktek umum dengan menyediakan

informasi yang memadai dan signifikan untuk mempengaruhi penilaian

serta keputusan pemakai. Mengakui sifat dan jumlah informasi yang

dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan trade off penilaian,

seperti :

Hal-hal yang harus diungkapkan karena mempengaruhi keputusan

pemakai;

Kebutuhan untuk menyajikan secara penuh agar informasi dapat

dipahami.

Disamping itu, penyusunan laporan keuangan juga harus

memperhitungkan biaya pembuatan dan penggunaan laporan keuangan.

Informasi tentang posisi keuangan, laba, arus kas, dan investasi dapat

ditemui dalam salah satu tempat berikut: (1) dalam bagian utama

laporan keuangan, (2) catatan atas laporan keuangan, atau (3) informasi

suplementer.

Laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan

arus kas, dan laporan ekuitas pemilik. Laporan keuangan (financial

statement) merupakan cara mengomunikasikan informasi yang formal

dan terstruktur. Catatan atas laporan keuangan (notes to financial

statement) umumnya ditujukan untuk memperkuat atau memperjelas

pos-pos yang disajikan dalam bagian utama laporan keuangan. Jika

23

23

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

informasi dalam bagian utama laporan keuangan menyajikan gambaran

yang tidak lengkap menyangkut kinerja dan posisi keuangan

perusahaan, maka informasi tambahan yang dibutuhkan untuk

mendapatkan gambaran yang lengkap harus dimasukkan dalam catatan

atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan dapat berbentuk

narasi , sebagian, atau seluruhnya. Misalkan, penjelasan tentang

kebijakan akuntansi dan metode yang dipakai untuk mengukur unsur-

unsur yang dilaporkan dalam laporan, sarta penjelasan mengenai

ketidakpastian dan kontinjensi. Catatan atas laporan keuangan tidak

hanya membantu tetapi juga penting untuk memahami kinerja dan

posisi keuangan perusahaan. Sedangkan informasi suplementer

(supplementary information) dapat mencakup rincian atau jumlah yang

merupakan perspektif yang berada dari yang dipakai dalam laporan

keuangan. Informasi ini dapat berupa informasi kuantitatif yang sangat

relevan tetapi reabilitasnya rendah. Contohnya pada perusahaan minyak

dan gas biasanya menyajikan informasi tentang cadangan-pasti.

4. Standar teori akuntansi berdasarkan aturan dan prinsip dasar

a. Postulat Akuntansi, postulat akuntansi terbagi menjadi empat yaitu:

1) Postulat akuntansi entity

Menurut konsep ini kita bisa menyusun laporan keuangan

sesuai dengan kebutuhan pemakainya, maka setiap perusahaan

dianggap sebagai unit akuntansi yang terpisah dari pemiliknya yang

menjadi perhatian dalam postulat ini adalah para pemakai laporan

keuangan bukan pada apa yang diinginkan oleh teori akuntansi.

24

24

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

2) Postulat akuntansi going concern

Postulat ini menganggap bahwa perusahaan akan terus

melaksanakan operasinya sepanjang proses penyelesaian proyek,

perjanjian, dan kegiatan yang sedang berlangsung. Artinya bahwa

perusahaan dianggap tidak akan berhenti, ditutup atau dilikuidasi

dimasa yang akan datang. Jadi postulat ini membenarkan metode

historical cost dan book value terhadap asset.

3) Postulat akuntansi unit of measure

Postulat ini menganggap bahwa setiap transaksi harus diukur

dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam (alat ukurnya

adalah uang/rupiah). Keterbatasannya ; informasinya dalam bentuk

mata uang ; nilai berfluktuasi karena tergantung kepada

kemampuan dari daya beli uang tersebut.

4) Postulat akuntansi accounting period

Dalam menyajikan laporan keuangannya harus dilakukan

secara periode. Pengertian periode adalah jangka waktu pelaporan

yang dapat bulanan, per triwulan, caturwulan, semester dan

tahunan.

b. Konsep Teori Akuntansi

1) Konsep teori akuntansi the proprietory theory

25

25

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Menurut konsep ini, entity adalah sebagai agen, perwakilan

atau penugasan dari pengusaha atau pemilik. Tujuan utamanya

adalah menentukan dan menganalisa kekayaan bersih perusahaan

yang merupakan hak si pemilik

2) Konsep teori akuntansi the entity theory

Teori ini menganggap entity sebagai sesuatu yang terpisah

dan berbeda dari pihak yang menanamkan modal ke dalam

perusahaan dan unit usaha itulah yang menjadi pusat perhatian

yang harus dilayani bukan pemilik. Dengan demikian yang menjadi

perhatiannya adalah income

Asset – liabilities = proprietor’s equity

asset = equities asset = liabilities + stockholder’s equity

26

26

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

3) Konsep teori akuntansi the fund theory

Teori ini menganggap unit usaha merupakan sumber ekonomi

(funds) dan kewajiban yang ditetapkan sebagai pembatasan –

pembatasan terhadap penggunaan aset tersebut. Perhatian teori ini

adalah assets.

4

) Konsep teori akuntansi commander theory

Teori ini menganggap bahwa yang harus diperhatikan adalah

mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang untuk melakukan

kontrol ekonomi atas pengembangan yang efektif terhadap suatu

lembaga.

5) Konsep teori akuntansi the investor theory

Teori ini menganggap bahwa yang perlu diperhatikan adalah

investor/kreditur (specific equities) dan residual equities

(pemegang saham)

Asset = pembatasan asset

asset = spesifik ekuitas + residual eqkuitas

27

27

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

4. Statement on Accounting Theory and Theory Acceptance (SATTA)

Pada tahun 1973, Komite AAA untuk Konsep dan Standar Laporan

Keuangan untuk Eksternal bertugas untuk memperbaharui ASOBAT agar

sesuai dengan perubahan akuntansi yang terjadi pada awal ASOBAT

sampai dengan tahun tersebut. Laporan ini Statement on Accounting

Theory and Theory  Acceptance (SATTA) tidak ditujukan untuk

memperbaharui ASOBAT, akan tetapi lebih sebagai suatu review status

teori akuntansi dan tanggapan atas teoritersebut. SATTA pertama memulai

dengan melakukan review terhadap teori akuntansi dan menemukan bahwa

sejumlah teori menjelaskan akuntansi dalam lingkup yang sempit. Komite

mencatat bahwa ketika ada persetujuan secara umum dimana tujuan

laporan keuangan adalah untuk menyediakan data ekonomis mengenai

entitas akuntansi, teori yang berbeda-beda muncul karena perbedaan cara

para teoris dalam menetapkan pengguna data akuntansi dan lingkungan.

Pendekatan yang bermacam-macam untuk teori akuntansi dapat

diringkas menjadi (1) klasik, (2) keputusan bermanfaat, (3) dan

informasiekonomis.

a. Pendekatan Klasikal

Studi ini meliputi periode dari 1922 sampai dengan 1962,

denganperkecualian satu risalah dari tahun 1975. SATTA

mengungkapkan bahwa semua hasil kerja tersebut bersifat deduktif dan

mengkritiknya sebagai sesuatu yang secara umum tidak

berhubungan dalam hal tidak ditujukan atau dibangunberdasar hasil kerja

28

28

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

sebelumnya. Sebagai catatan bahwa banyak pengarang dari hasil kerja

ini dilatih dalam dunia ekonomi yang dipengaruhi oleh teori ekonomi

neoklasikal perusahaan, dimana meragukan biaya historis dan secara

umum menganjurkan penggunaan nilai sekarang. SATTA membuat

subklasifikasi studi dalam kelompok ini menjadi sekolah deduktif

(pendapatan sebenarnya) dan sekolah induktif. Teori sekolah

deduktif mempertahankan bahwa pendapatan diukur dengan basis

penilaian tunggal akan memenuhi kebutuhan semua pengguna. Studi

sekolah induktif dipandangoleh SATTA sebagai usaha untuk

merasionalkan atau membenarkan praktekakuntansi yang ada.

b. Pendekatan Keputusan Bermanfaat

Studi keputusan bermanfaat berfokus pada pengakuan yang

bermanfaat adalah suatu tujuan dasar akuntansi. Pendekatan ini

menekankan pada penggunaan model keputusan. Sekali model

keputusan terpisah telah dipilih, informasi yang relevan dengan model

ditetapkan dan alternative akuntansi dibandingkan dengan data penting

untuk implementasi model. Sebagai contoh, laporan Trueblood

menyatakan bahwa tujuan dasar laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang bermanfaat untuk membuat keputusan

ekonomis.

29

29

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

c. Informasi Ekonomis

Studi menggunakan pendekatan ini dengan menggunakan teori

ekonomi untuk menetapkan informasi yang penting untuk membuat

keputusan ekonomi.Mereka memperlakukan informasi sebagai suatu

komunitas yang memiliki biayadan harga dan memeriksa apakah

peraturan pelaporan keuangan eksternal diinginkan. SATTA secara jelas

meliputi kategori ini seperti munculnya metode pengembangan teori

akuntansi; akan tetapi, informasi ekonomi tidak memiliki keuntungan

menonjol yang diantisipasi oleh SATTA.

1) Kritik atas Approaches to Theory

SATTA kemudian membahas mengapa tidak satupun

approaches to theory tidak dapat diterima secara umum. SATTA

menyebutkan 6 masalah :

a) Permasalahan dalam menghubungkan teori dan praktek.

b) Permasalahan alokasi.

c) Kesulitan dalam standar normatif.

d) Kesulitan dalam menginterpretasikan penelitian perilaku harga

sekuritas.

e) Permasalahan teori biaya vs keuntungan.

f) Keterbatasan dalam pengembangan data

Bagian berikutnya dari SATTA mencatat bahwa walaupun

pandangan evolusioner akuntansi dapat dipertimbangkan menarik,

bukti-bukti mengesankan bahwa literasi akuntansi yang ada tidak

konsisten dengan pandangan ini. Kuhn menyarankan kemajuan

30

30

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

ilmiah mengalami urutan di bawah ini:

a) Diterimanya paradigma

b) Pelaksanaan atas paradigma tersebut

c) Ketidakpuasan atas paradigma

d) Mencari paradigma baru

e) Menerima paradigma baru

SATTA berpendapat bahwa teori akuntansi sedang berada di

urutan ketiga pada saat itu karena sejumlah teoris merasa tidak puas

dengan pendekatan matching untuk mengkhususkan isi laporan

keuangan.

2) Evaluasi atas SATTA

SATTA fokus pada filosofi ilmu pengetahuan bukan dengan

pengurangnya. Peasnell (1978) menyimpulkan bahwa Teori

Pendekatan SATTA tidak sesuai dengan paradigma, karena suatu

paradigma lebih dari satu set hipotesis. Dia juga mengkritik

pembedaan SATTA antara pendekatan klasikal dan pendekatan

keputusan bermanfaat hanya dibuat-buat. Akhirnya, dia mengesankan

bahwa ketidak mampuan SATTA mencapai konsensus dipengaruhi

oleh fakta bahwa komite yang menulis SATTA terdiri atas beberapa

anggota yang memiliki posisi advokasi yang kuat dalam beberapa

pendekatan untuk mengembangkan teori akuntansi.31

31

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulisdapat mengemukaka

simpulan sebagai berikut.

1. Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem

koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling

berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang

konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi

keuangan dan laporan keuangan yang dimaksud tujuan adalah tujuan

pelaporan keuangan.

2. Kerangka kerja konseptual dibutuhkan untuk membangun dan

menghubungkan badan pembuat konsep serta tujuan, menyediakan

kerangka kerja untuk memecahkan masalah-masalah praktis baru dan yang

muncul, meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan

keuangan tentang pelaporan keuangan, serta menaikkan komparabilitas

laporan keuangan antar perusahaan.

3. Prinsip-prinsip dasar akuntansi tediri dari: Prinsip biaya historis,

pengakuan pendapatan, prinsip penandingan, dan prinsip pengungkapan

penuh.

4. SATTA pertama memulai dengan melakukan review terhadap teori

akuntansi dan menemukan bahwa sejumlah teori menjelaskan akuntansi

32

32

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

dalam lingkup yang sempit. Komite mencatat bahwa ketika ada persetuuan

secara umum dimana tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan

data ekonomis mengenai entitas akuntansi, teori yang berbeda-beda

muncul karena perbedaan cara para teoris dalam menetapkan pengguna

data akuntansi dan lingkungan.

B. Saran

Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang

terkat dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana

mestinya. Lebih dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta

dapat mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di

zaman yang semakin maju ini.

33

33

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

DAFTAR PUSTAKA

Kieso, Donald E. (2007). Akuntansi Intermedite. Jakarta: Erlangga.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2287051-pengertian-konsep-

menurut-para-ahli/#ixzz289m4j6Ir. [30 September 2012)

http://belajarbisnisinternet.blogdetik.com/review/pengertian-akuntansi-menurut-

para-ahli/. [30 September 2012]

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2061502-pengertian-

akuntansi-menurut-para-ahli/#ixzz289nFN

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com

NON-ACTIVATEDVERSIONwww.avs4you.com