NOMOR TENTANG PENETAPAN TERMINAL KHUSUS...

5
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 567 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN TERMINAL KHUSUS PARIWISATA MEDANA BAY MARINA DI KECAMATAN TANJUNG, KABUPATEN LOMBOK UTARA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT SEBAGAI TEMPAT MASUK DAN KELUAR {ENTRY AND EXIT) KAPAL WISATA ( YACHT] ASING MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2015 tentang Kunjungan Kapal Wisata (Yacht) Asing ke Indonesia, perubahan pelabuhan masuk dan keluar untuk kunjungan kapal wisata (yacht) asing ditetapkan oleh Menteri Perhubungan; b. bahwa untuk meningkatkan kunjungan kapal wisata (yacht) ke Indonesia, perlu menetapkan Terminal Khusus Pariwisata Medana Bay Marina di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai tempat masuk dan keluar (entry and exit) kapal wisata (yacht) asing; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan Terminal Khusus Pariwisata Medana Bay Marina di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat Sebagai Tempat Masuk dan Keluar (Entry and Exit) Kapal Wisata (Yacht) Asing; Mengingat ...

Transcript of NOMOR TENTANG PENETAPAN TERMINAL KHUSUS...

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KP 567 TAHUN 2018

TENTANG

PENETAPAN TERMINAL KHUSUS PARIWISATA MEDANA BAY MARINA

DI KECAMATAN TANJUNG, KABUPATEN LOMBOK UTARA,

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT SEBAGAI TEMPAT MASUK DAN

KELUAR {ENTRY AND EXIT) KAPAL WISATA ( YACHT] ASING

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 105

Tahun 2015 tentang Kunjungan Kapal Wisata (Yacht)

Asing ke Indonesia, perubahan pelabuhan masuk dan

keluar untuk kunjungan kapal wisata (yacht) asing

ditetapkan oleh Menteri Perhubungan;

b. bahwa untuk meningkatkan kunjungan kapal wisata

(yacht) ke Indonesia, perlu menetapkan Terminal Khusus

Pariwisata Medana Bay Marina di Kecamatan Tanjung,

Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat

sebagai tempat masuk dan keluar (entry and exit) kapal

wisata (yacht) asing;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

Keputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan

Terminal Khusus Pariwisata Medana Bay Marina

di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara,

Provinsi Nusa Tenggara Barat Sebagai Tempat Masuk dan

Keluar (Entry and Exit) Kapal Wisata (Yacht) Asing;

Mengingat ...

- 2 -

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4849);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4966);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang

Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun

2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5731);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang

Kenavigasian (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5093);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang

Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5108) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22

Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5208);

6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

7. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang

Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

8. Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2015 tentang

Kunjungan Kapal Wisata (Yacht) Asing ke Indonesia

(Lembaran ...

- 3 -

Menetapkan

PERTAMA

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 218);

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun

2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 1844) sebagaimana telah beberapa kali

diubah terkahir dengan Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor PM 117 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun

2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2017 Nomor 1891);

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 171 Tahun

2015 tentang Tata Cara Pelayanan Kapal Wisata (yacht)

Asing di Perairan Indonesia (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 1672) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

PM 123 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Perhubungan Nomor PM 171 Tahun 2015

tentang Tata Cara Pelayanan Kapal Wisata (yacht) Asing

di Perairan Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor 1526);

MEMUTUSKAN:

: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG

PENETAPAN TERMINAL KHUSUS PARIWISATA MEDANA BAY

MARINA DI KECAMATAN TANJUNG, KABUPATEN LOMBOK

UTARA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT SEBAGAI

TEMPAT MASUK DAN KELUAR (ENTRY AND EXIT) KAPAL

WISATA (YACHT) ASING.

: Menetapkan Terminal Khusus Pariwisata Medana Bay Marina

di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara Provinsi

Nusa Tenggara Barat yang dioperasikan oleh PT. Wisata Alam

Samudera berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan

Nomor KP 1172 Tahun 2013 tanggal 13 November 2013, sebagai

tempat masuk dan keluar (entry and exit) kapal wisata (yacht)

asing.KEDUA ...

- 4 -

KEDUA : Terminal Khusus Pariwisata sebagai tempat untuk kegiatan

kunjungan kapal wisata (yacht) asing sebagaimana dimaksud

dalam Diktum PERTAMA, akan diberikan kemudahan

pelayananan di bidang kepabeanan, keimigrasian, karantina,

dan kepelabuhanan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

KETIGA : Pengelola Terminal Khusus Medana Bay Marina, dalam

melayani kegiatan kapal wisata (yacht) asing, wajib:

a. mematuhi ketentuan peraturan perundangan di bidang

kepelabuhanan, angkutan di perairan, dan lingkungan

maritim, serta peraturan perundang-undangan dari

instansi Pemerintah lainnya yang berkaitan dengan

kegiatan kapal wisata (yacht) asing;

b. melaporkan kegiatan operasional kapal wisata (yacht)

asing kepada Menteri Perhubungan melalui Direktur

Jenderal Perhubungan Laut dengan tembusan

Penyelenggara Pelabuhan setempat; dan

c. menyiapkan ruangan atau tempat untuk pelaksanaan

tugas Pemerintahan.

KEEMPAT : Pengawasan dan pengendalian terhadap kelancaran

pelayanan kapal wisata (yacht) asing di Terminal Khusus

Pariwisata Medana Bay Marina dilakukan oleh Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pemenang.

KELIMA : Keputusan Menteri ini dapat dicabut apabila pengelola

terminal khusus melanggar ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Diktum KETIGA.

KEENAM : Direktur Jenderal melaksanakan pembinaan dan pengawasan

teknis terhadap pelaksanaan Keputusan Menteri ini.

KETUJUH ...

- 5 -

KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 3 April 2018

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada :

1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman;

2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;

3. Menteri Keuangan;

4. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;

5. Menteri Pariwisata;

6. Menteri Pertanian;

7. Menteri Kesehatan;

8. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

9. Kepala Staf Angkatan Laut;

10. Gubernur Nusa Tenggara Barat;

11. Bupati Lombok Utara;

12. Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan;

13. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan;

14. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pemenang;

15. Direksi PT. Wisata Alam Samudera.

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO HUKUM