NOMOR & TANGGAL NO KETERANGAN PERJANJIAN …beta.semarangkota.go.id/content/image/files/bab...

25
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013 556 NO NOMOR & TANGGAL PERJANJIAN KETERANGAN dalam bidang olah raga golf. Jangka waktu sewa adalah sampai dengan di tunjuknya pengelola tetap atau paling lama 1 tahun, mulai tanggal 23 Oktober 2013. Nilai sewa sebesar Rp. 100.000.000,- setiap bulan yang dibayarkan setiap tanggal 15 pada periode berkenaan. Sumber: Bagian Kerjasama 2013 b. Kerjasama Program Dana Bergulir NO NOMOR & TANGGAL PERJANJIAN KETERANGAN 1. No.050/2910 No.229/BMI/SMG/IX/2013 Tanggal 13 September 2013 Program Pengelolaan Dana Bergulir Syariah Bagi Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Di Kota Semarang Kerjasama Dengan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Semarang. Bagi hasil dan/atau marjin bagi Koperasi dan UMKM penerima Dana Bergulir Syariah dilakukan berdasarkan keuntungan bersih yg diperoleh dari pembiayaan kepada anggotanya. Keuntungan bersih diperoleh dari pendapatan Koperasi dan UMKM setelah dikurangi pajak dan biaya paling banyak 20 % dari total pendapatan program. Perhitungan dan distribusi bagi hasil sebagai berikut : - Pihak I 15 % , Pihak II 20 %, Koperasi & UMKM 65 % - Keuntungan Pihak II didistribusikan untuk keperluan adm, pengawasan dan pembinaan Koperasi & UMKM - Perhitungan & distribusi dilakukan setiap 3 bln terhitung sejak pencairan dana bergulir syariah dari Pihak II 2. No.510.72/1104 No.17/BPSMG/IV/13 Tanggal 19 April 2013 Program Pengelolaan Modal Bergulir Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Kota Semarang kerjasama dengan PD.BPR Bank Pasar. Sasaran : Koperasi, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) binaan PKK dan Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM). Jangka waktu 36 bulan (19/4/2013 - 18/4/2016) Sumber: Bagian Kerjasama 2013 c. Selain kerjasama tersebut diatas,Pemerintah Kota Semarang telah melakukan fasilitasi optimalisasi pengembangan lapangan golf Manyaran Indah dengan PT. Mega Kuantum Properti Indonesia yang menghasilkan perjanjian sewa menyewa selama 30 tahun dengan masa grace period diawal untuk pembangunan selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2014 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2045 dengan nilai sewa sebesar Rp. 44.270.000.000,- (empat puluh empar milyar dua ratus tujuh puluh juta rupiah) d. Dalam rangka pengawasan dan pengendalian kerjasama dengan pihak ketiga, maka pelaksanaan kerjasama yang kurang menguntungkan Pemerintah Kota Semarang dan mempunyai potensi

Transcript of NOMOR & TANGGAL NO KETERANGAN PERJANJIAN …beta.semarangkota.go.id/content/image/files/bab...

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 5 6

NO NOMOR & TANGGAL

PERJANJIAN KETERANGAN

dalam bidang olah raga golf. Jangka waktu sewa adalah sampai dengan di tunjuknya

pengelola tetap atau paling lama 1 tahun, mulai tanggal 23 Oktober 2013.

Nilai sewa sebesar Rp. 100.000.000,- setiap bulan yang dibayarkan setiap tanggal 15 pada periode berkenaan.

Sumber: Bagian Kerjasama 2013

b. Kerjasama Program Dana Bergulir NO NOMOR & TANGGAL PERJANJIAN KETERANGAN 1. No.050/2910

No.229/BMI/SMG/IX/2013 Tanggal 13 September 2013

Program Pengelolaan Dana Bergulir Syariah Bagi Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Di Kota Semarang Kerjasama Dengan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Semarang.

Bagi hasil dan/atau marjin bagi Koperasi dan UMKM penerima Dana Bergulir Syariah dilakukan berdasarkan keuntungan bersih yg diperoleh dari pembiayaan kepada anggotanya. Keuntungan bersih diperoleh dari pendapatan Koperasi dan UMKM setelah dikurangi pajak dan biaya paling banyak 20 % dari total pendapatan program.

Perhitungan dan distribusi bagi hasil sebagai berikut : - Pihak I 15 % , Pihak II 20 %, Koperasi & UMKM 65 % - Keuntungan Pihak II didistribusikan untuk keperluan

adm, pengawasan dan pembinaan Koperasi & UMKM - Perhitungan & distribusi dilakukan setiap 3 bln terhitung

sejak pencairan dana bergulir syariah dari Pihak II 2. No.510.72/1104

No.17/BPSMG/IV/13 Tanggal 19 April 2013

Program Pengelolaan Modal Bergulir Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Kota Semarang kerjasama dengan PD.BPR Bank Pasar.

Sasaran : Koperasi, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) binaan PKK dan Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM).

Jangka waktu 36 bulan (19/4/2013 - 18/4/2016)

Sumber: Bagian Kerjasama 2013

c. Selain kerjasama tersebut diatas,Pemerintah Kota Semarang telah melakukan fasilitasi optimalisasi pengembangan lapangan golf Manyaran Indah dengan PT. Mega Kuantum Properti Indonesia yang menghasilkan perjanjian sewa menyewa selama 30 tahun dengan masa grace period diawal untuk pembangunan selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2014 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2045 dengan nilai sewa sebesar Rp. 44.270.000.000,- (empat puluh empar milyar dua ratus tujuh puluh juta rupiah)

d. Dalam rangka pengawasan dan pengendalian kerjasama dengan pihak ketiga, maka pelaksanaan kerjasama yang kurang menguntungkan Pemerintah Kota Semarang dan mempunyai potensi

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 5 7

konflik / bermasalah selama ini, pada tahun 2013 telah dilakukan langkah tegas penyelesaian dengan melakukan pemutusan / pengakhiran perikatan perjanjian kerjasama yaitu: Penghentian perjanjian sewa tanah di Jl. Pandanaran Kel.

Mugassari yang dipergunakan untuk SPBU oleh PT.Rabas dikarenakan adanya permasalahan hukum terkait denda keterlambatan pembayaran uang sewa yang sampai saat ini masih proses tingkat kasasi di Mahkamah Agung. Dalam rangka memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau maka saat ini tanah tersebut di fungsikan sebagai taman kota.

Pemutusan perikatan perjanjian sewa tanah dan bangunan lapangan golf Gombel Golf Semarang berserta fasilitasnya di Jl. Gombel Lama Nomor 90 Kel. Tinjomoyo Kec. Banyumanik Semarang oleh PT. Damar Djaya Lestari dikarenakan adanya cidera janji pihak PT.Damar Djaya Lestari yaitu: - Tidak membayar bank garansi sebesar Rp. 1.700.000.000,- (satu

milyar tujuh ratus juta rupiah) - Tidak membayar Pajak Bumi dan Bangunan selama 2 tahun

(tahun 2012 dan 2013) berserta dendanya sebesar Rp. 767.000.0000 (tujuh ratus enam puluh tujuh juta rupiah) per September 2013.

Dasar : - Surat Walikota Semarang Nomor : 030/04175 tanggal 10 Oktober

2013 perihal Pemutusan Perikatan Perjanjian Sewa Menyewa Lapangan Golf “Gombel Golf Semarang”.

- Berita Acara Serah Terima Nomor :030/04332 tanggal 22 Oktober 2013 tentang Serah Terima Pengelolaan Tanah Dan Bangunan Lapangan Golf Gombel Golf Semarang Berserta Fasilitasnya Yang Terletak Di Jalan Gombel Lama Nomor 90 Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

Untuk menghindari kekosongan pengelolaan lapangan golf Gombel Golf Semarang, maka saat ini ditunjuk Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jawa Tengah sebagai pengelola sementara dengan cara sewa sampai ditunjuknya pengelola tetap atau paling lama 1 tahun. Dasar:

- Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor : 030/579 tanggal 22 Oktober 2013 tentang Penunjukan Pengelolaan Sementara Tanah Dan Bangunan Lapangan Golf Gombel Golf Semarang Berserta

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 5 8

Fasilitasnya Yang Terletak Di Jalan Gombel Lama Nomor 90 Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Semarang Oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jawa Tengah.

- Surat Perjanjian Nomor : 019.6/218/2013 – Nomor : 019/SEK/PGI-JTG/XII/2013 tanggal 23 Oktober 2013 tentang Pengelolaan Sementara Tanah Dan Bangunan Lapangan Golf Gombel Golf Semarang Berserta Fasilitasnya Yang Terletak Di Jalan Gombel Lama Nomor 90 Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Semarang Oleh Persatuan Golf Indonesia Provinsi Jawa Tengah.

- Berita Acara Nomor : 031/04335 tanggal 23 Oktober 2013 tentang Serah Terima Pengelolaan Tanah Dan Bangunan Lapangan Golf Gombel Golf Semarang Berserta Fasilitasnya Yang Terletak Di Jalan Gombel Lama Nomor 90 Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

e. Dalam rangka mendukung pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga pada tahun 2013 telah dilakukan kegiatan kajian terhadap beberapa obyek yang di pandang mempunyai potensi untuk di kerjasamakan / dikembangkan yaitu: 1. Kajian Peluang Kerjasama Pengembangan Kawasan Tinjomoyo

Kota Semarang. 2. Kajian Potensi Kerjasama Pemanfaatan Pasar Ikan Higienis (PIH)

Mina Rejomulyo Kota Semarang. 3. Kajian Peruntukan Terbaik Lapangan Pancasila Terhadap

Pengembangan Kawasan Simpanglima Terpadu. 4. Kajian Strategi Pengembangan Goa Kreo Kota Semarang 5. Kajian Strategi Pengembangan Kawasan Kota Lama Di Kota

Semarang 6. Kajian Pemanfaatan Kawasan Banjir Kanal Barat Sebagai Wisata

Air Kota Semarang (Waterfront City)

f. Sedangkan dalam rangka evaluasi perjanjian kerjasama maka telah diadakan kajian yaitu: 1. Kajian Evaluasi Perjanjian Kerjasama Tentang Kontrak Bagi Tempat

Usaha Dalam Rangka Peningkatan Daya Guna Tanah Di Sekitar Tugu Tabanas Gombel Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang.

2. Kajian Evaluasi Perjanjian Kerjasama Tentang Sewa Menyewa Tanah Dan Bangunan Lapangan Golf Gombel Golf Semarang Berserta Fasilitasnya Milik Pemerintah Kota Semarang Yang Terletak

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 5 9

Di Jalan Gombel Lama No.90 Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

6.3 KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH 6.3.1 Koordinasi Musyawarah Pimpinan Daerah Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Bupati/Walikota tidak lagi berkedudukan sebagai kepala wilayah, di dalam pasal 25 mengatur mengenai tugas dan wewenang Kepala Daerah sama sekali tidak disinggung kewenangan mengenai melakukan koordinasi pemerintahan. Dengan demikian Bupati/Walikota tidak lagi memiliki kewajiban secara hukum untuk melakukan koordinasi instansi vertikal di daerah. Koordinasi yang dijalankan saat ini, termasuk forum MUSPIDA hanyalah meneruskan praktik pemerintahan yg selama ada tetapi tanpa dasar hukum yang jelas. Walaupun demikian pelaksanaan koordinasi dengan instansi vertikal di Kota Semarang tetap dilaksanakan oleh Walikota mengingat menjadi hal ini tetap menjadi keputusan yang strategis untuk dilakukan demi kestabilan bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Keamanan di wilayah Kota Semarang.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1986 bahwa Pimpinan Muspida Kabupaten/Kota secara ex-officio dijabat oleh Kepala wilayah (Walikota) dengan keanggotaan pimpinan unsur pertahanan (Dandim), pimpinan unsur kepolisian (Kapolres), dan pimpinan unsur kejaksaan (Kajari). Namun untuk menjaga hubungan baik dan untuk mempermudah pelaksanaan tugas umum pemerintahan maka unsur MUSPIDA ditambahkan beberapa Instansi Vertikal yang ada di wilayah Kota Semarang. Penambahan tersebut ditetapkan dalam Keputusan Walikota Semarang Nomor 130/1/2010 tentang Pembentukan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Semarang dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : Ketua : Walikota Semarang Wakil Ketua : Wakil Walikota Semarang Sekretaris : Sekretaris Daerah Kota Semarang Anggota : 1. Ketua DPRD Kota Semarang 2. Kapolrestabes Semarang 3. Komandan Kodim 0733/BS Semarang 4. Kepala Kejaksaan Negeri Semarang 5. Ketua Pengadilan Negeri Semarang

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 6 0

6. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang 7. Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang 8. Ketua Pengadilan Agama Semarang 9. Komandan Lanal Semarang 10. Kepala Satuan Brimob Daerah Jawa Tengah 11. Komandan Yon Arhanudse 15 Semarang 12. Komandan Denpom IV/5 Semarang 13. Komandan Yonif 400/Raider Semarang 14. Kepala Detasemen TNI AU Semarang 15. Kepala Kantor Imigrasi Semarang 16. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang.

Pelaksanaan koordinasi yang bersifat pokok dan strategis dilakukan oleh Walikota Semarang bersama-sama dengan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Semarang serta Perangkat Daerah yang ada. Bersama dengan para Pimpinan Wilayah, Walikota Semarang melakukan rapat-rapat atau menyelenggarakan Musyawarah Pimpinan Daerah Plus (Muspida Plus), sedangkan dengan Perangkat Daerah dilakukan dalam bentuk rapat-rapat koordinasi yang sifatnya koordinasi teknis. Rapat atau forum koordinasi dimaksudkan dalam rangka konsultasi dan koordinasi untuk mewujudkan dan memelihara stabilitas dan situasi kondisi daerah yang kondusif.

Dalam prakteknya Walikota Semarang selaku Ketua, sedapat mungkin langsung memimpin rapat-rapat koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, untuk dapat merumuskan berbagai alternatif kebijakan berdasarkan permufakatan dan kesamaan pendapat di antara seluruh anggota. Selama tahun 2013 pelaksanaan rapat-rapat koordinasi di tingkat Muspida Plus selalu efektif dalam membantu memperlancar proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kota, termasuk memelihara kehidupan sosial dan politik yang sehat serta kesatuan dan persatuan bangsa yang kokoh. Di samping fungsi tersebut peran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah ini juga sangat sentral dan strategis guna memadukan berbagai kegiatan pemerintahan, pembangunan kota dan pelayanan umum, sehingga sangat membantu dalam pelaksanaan tugas-tugas Kepala Daerah.

Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang dilakukan memiliki beberapa tujuan antara lain : 1) Membangun pemahaman dan persepsi yang sama terhadap

kebijakan- kebijakan yang ditempuh dalam rangka mengefektifkan

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 6 1

program-program pembangunan kota yang dilaksanakan, seperti pembebasan tanah untuk pembangunan infrastruktur kota, keamanan wilayah dan lain-lain.

2) Mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota Semarang secara berdaya guna dan berhasil guna.

3) Mengevaluasi dan melakukan penilaian atas intensitas, ekstensitas, situasi dan kondisi ketentraman, keamanan dan ketertiban dalam masyarakat serta merumuskan langkah-langkah strategis, teknis dan taktis yang diperlukan dalam rangka pengendalian, pencegahan maupun penanggulangan ketentraman dan ketertiban umum.

4) Menentukan sistem, prosedur dan mekanisme operasional pengamanan pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan kota guna mewujudkan stabilitas nasional dan daerah yang mantap dan terkendali serta kondusif. Secara keseluruhan pelaksanaan tugas umum pemerintahan

koordinasi Muspida dilaksanakan dalam bentuk pelaporan, konsultasi dan rapat-rapat koordinasi dalam berbagai aspek penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hasil pokok yang dicapai selama tahun 2013 adalah meningkatnya manajemen penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kota yang lebih efektif dan terpadu.

Pada tahun 2013 Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Semarang telah beberapa kali melaksanakan pertemuan formal maupun informal untuk membahas dan mencari formula yang tepat untuk menyelesaikan masalah atau menghadapi kondisi ideologi, sosial politik, sosial budaya, ekonomi dan keamanan dengan data sebagai berikut :

DATA KEGIATAN FORUM KOMUNIKASI PIMPINAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2013

NO HARI / TANGGAL MATERI 1 Rabu

16 januari 2013 Rapat FKPD tentang Koordinasi Persiapan Kunjungan Wakil Presiden RI di Kota Semarang

2 Senin 21 januari 2013

Rakor FKPD tentang Antisipasi Menghadapi Rob, Banjir, Puting Beliung dan Longsor

3 Kamis 7 februari 2013

Rakor FKPD dalam rangka Meninjaklanjuti Inpres No.2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri

4 Selasa 19 Februari 2013

Rakor FKPD tentang Mengurai Titik-titik Keramaian di Kota Semarang

5

Senin 25 Februari 2013

Rapat FKPD tentang koordinasi persiapan penilaian tahap kedua terkait Adipura

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 6 2

NO HARI / TANGGAL MATERI 6 Rabu

6 Maret 2013 Pengarahan Forum koordinasi pimpinan Daerah dalam rangka pengamanan Wilayah

7 Kamis 14 Maret 2013

Rakor FKPD tentang Rencana Pelaksanaan kegiatan memperingati Hari Air Sedunia tingka Kota Semarang

8 Kamis 28 Maret 2013

Rakor FKPD tentang sosialisasi persiapan Semarang Great Sale 2013

9 Senin 1 April 2013

Rakor FKPD tentang Rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota Semarang ke-466

10 Selasa 9 April 2013

Pengarahan FKPD tentang terkait pemeliharaan Kamtibmas di Kota Semarang

11 Selasa 16 April 2013

Rakor FKPD tentang upaya meminimalisir kejahatan jalanan

12 Kamis 25 April 2013

Rapat FKPD Mengenai koordinasi Pelaksana Festival “Semarang Night Carnival”

13 Rabu 1 Mei 2013

Rakor FKPD tentang Antisipasi Kenaikan BBM dan Hari Buruh Nasional

14 Rabu 9 Mei 2013

Rapat koordinasi FKPD mengenai persiapan pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap 1 Tahun 2013

15 Senin 13 Mei 2013

Rakor FKPD tentang Persiapan Pelaksanaan Pilgub Jateng

16 Kamis 30 Mei 2013

Rakor FKPD tentang Pemantapan Persiapan Pengamanan Laga Sepakbola di Wilayah Kota Semarang

17 Selasa 4 Juni 2013

Rakor FKPD tentang persiapan Gerakan Program Semarang Bersih di16 Kecamatan Secara Serentak

18 Kamis 13 Juni 2013

Rapat FKPD mengenai koordinasi Pelaksanaan Launching Car Free Night and Day

19 Selasa 18 Juni 2013

Rakor FKPD tentang Antisipasi Kenaikan BBM

20 Selasa 25 Juni 2013

Rapat FKPD mengenai Sosialisasi Kenaikan Tarif Angkutan Umum

21 Kamis 4 Juli 2013

Rakor FKPD mengenai Jelang Bulan Ramadhan

22 Selasa 9 Juli 2013

Rakor FKPD tenang Persiapan Tinjauan Lapangan Menghadapi Bulan Ramadhan

23 Selasa 23 Juli 2013

Rakor FKPD tentang Menjelang Lebaran 2013

24 Rabu 31 Juli 2013

Rakor FKPD mengenai Pemantauan Kesiapan Fasilitas Umum (seperti Pasar, Stasiun) dan Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat Jelang Hari Raya Idul Fitri dilanjutkan Tinjauan Lapangan

25 Jumat 2 Agustus 2013

Rakor FKPD mengenai Pemantauan Arus Lalu Lintas Jelang Lebaran dilanjutkan Pemantauan dari Udara

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 6 3

NO HARI / TANGGAL MATERI 26 Senin

5 Agustus 2013 Rakor FKPD mengenai Obyek Vital dan Kesiapan Posko-posko Lebaran dilanjutkan Tinjauan Tinjauan Lapangan ke Balaikota,Taman lele, Gudang Bulog, Bonbin Mangkang, Terminal Mangkang dan Posko Lebaran

27 Selasa 13 Agustus 2013

Rakor FKPD tentang Persiapan Rangkaian Kegiatan HUT RI ke-68 Tingkat Kota Semarang

28 Selasa 3 September 2013

Rakor FKPD tentang Pelaksanaan Festival Banjir Kanal Barat

29 Selasa 10 September 2013

Rapat FKPD tentang Sosialisasi Penyelenggaraan Festival Kota Lama dan Shympony Kota Lama

30 Selasa 16 September 2013

Rapat FKPD tentang persiapan kegiatan Peringatan Haornas Tingkat Semarang

31 Selasa 24 September 2013

Rakor FKPD mengenai upaya percepatan penyelesaian perekaman E-KTP

32 Senin 30 September 2013

Rapat FKPD tentang Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang

33 Rabu 16 Oktober 2013

Rakor FKPD tentang Kesiapsiagaan Pengamanan Situasi kamtibmas dan kontijensi Jelang Pileg 2014

34 Selasa 22 Oktober 2013

Rapat FKPD mengenai checking pelaksanaan Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

35 Senin 28 Oktober 2013

Rapat FKPD tentang koordinasi Kegiatan Kerja Bakti terpadu TNI, Polri dan PNS

36 Senin 11 November 2013

Rakor FKPD tentang Rencana Kunjungan Kerja Walikota Jungu Korea Selatan ke Kota Semarang

37 Senin 18 November 2013

Rapat FKPD tentang Antisipasi Aksi Unjuk Rasa Menuntut Kenaikan UMK Buruh

38 Senin 25 November 2013

Rakor FKPD mengenai Memungkinan Bahaya Bencana selama Musim Penghujan dan Paparan Jalan satu arah

39 Senin 2 Desember 2013

Rapat FKPD tentang Persiapan Penyelenggaraan FFI 2013 di Kota Semarang

40 Selasa 10 Desember 2013

Rakor FKPD mengenai Rangkaian Kegiatan Hari Nusantara ke-14 Tingkat Kota Semarang

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 6 4

NO HARI / TANGGAL MATERI 41 Senin

16 Desember 2013

Rakor FKPD tentang Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2014

42 Jumat 20 Desember 2013

Rakor FKPD mengenai Pengamanan Perayaan Natal dan Persiapan Pemantauan Natal di Gereja-gereja di Kota Semarang

43 Selasa 31 Desember 2013

Rakor FKPD mengenai Kesiapan Pengamaan Kegiatan Semarak Akhir Tahun 2013

Sumber Data : Badan Kesbangpol Kota Semarang Tahun 2013

6.3.2 KOORDINASI BIDANG PERTANAHAN Prinsip dasar pembangunan adalah untuk mewujudkan masyarakat

yang adil, makmur dan sejahtera. Agar pembangunan untuk kepentingan umum dapat terselenggara dengan baik, maka diperlukan ketersediaan tanah dengan berpedoman pada azas Kemanusiaan, Demokratis dan Berkeadilan.

Pengadaan tanah untuk kepentingan umum bertujuan menyediakan tanah bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, negara dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hokum pihak yang berhak.

Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan seiring perkembangan dan tuntutan kebutuhan masyarakat, sehingga dilakukan penyempurnaan dengan terbitnya regulasi yang mengatur antara lain : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum; 2. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya

Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.2/2013 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 6 5

5. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah;

6. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Selanjutnya dijelaskan dalam Undang-undang tersebut mengenai

proses/ tahapan dalam pengadaan tanah sebagai berikut : a. Perencanaan, yang disusun dalam sebuah dokumen perencanaan

pengadaan tanah. b. Persiapan, meliputi pemberitahuan rencana pembangunan;

pendataan awal lokasi rencana pembangunan; dan konsultasi publik rencana pembangunan.

c. Pelaksanaan, meliputi inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah; penilaian ganti kerugian; musyawarah penetapan ganti kerugian; pemberian ganti kerugian; dan pelepasan tanah instansi.

d. Penyerahan hasil. Pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk

kepentingan umum memerlukan kerjasama dan koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan Badan Pertanahan Nasional. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama Tahun 2013 antara lain:

1. PENGADAAN TANAH UNTUK WADUK JATIBARANG Pada Tahun 2013 proses pengadaan tanah untuk pembangunan Waduk Jatibarang telah mencapai tahap akhir dengan dilaksanakannya pembayaran ganti rugi tanah yang terletak di Kelurahan Kedungpane, Kandri dan Jatirejo dengan perincian sebagai berikut :

NO LETAK TANAH TARGET REALISASI

KETERANGAN / PROGRES KELURAHAN KECAMATAN

JML LUAS JML LUAS BID. ( M ²) BID. ( M ²)

1 Kedungpane Mijen 227 1,026,464 224 1,020,408 Tdk diketahui pemiliknya (NN) = 1 bidang, sepakat /ada sengketa = 2 bidang

2 Jatibarang Mijen 8 23.115 8 23.115 Selesai

3 Kandri Gunungpati 196 730.055 196 730.055 Selesai

4 Jatirejo Gunungpati 139 462.172 139 462.172 Selesai

JUMLAH TOTAL 570 1.050.771 567 1,021,623 PROSENTASE = 99 %

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2013.

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 6 6

a. Permasalahan / Hambatan: 1) Ada pemilik bidang tanah an. Irwan Apriyanto yang belum sepakat

dengan harga ganti rugi yang ditawarkan; 2) Terdapat 1 (satu) bidang tanah seluas ± 500 M2 yang belum

diketahui pemiliknya; 3) Penetapan lokasi akan berakhir Juni 2014.

b. Upaya Penyelesaian 1) P2T perlu melakukan klarifikasi dengan pihak irwan apriyanto,

apakah dapat segera dibayarkan ganti ruginya atau dilakukan konsinyasi oleh Dinas PSDA & ESDM Kota Semarang;

2) Menyiapkan surat perintah konsinyasi dari P2T kepada SATKER serta dokumen pendukungnya;

3) Mengingat penetapan lokasi sudah merupakan perpanjangan, sehingga sebelum bulan juni pengadaan tanah waduk jatibarang harus selesai (termasuk apabila harus dikonsinyasi).

2. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN / NORMALISASI KALI

TENGGANG Proses pengadaan tanah untuk pembangunan/ normalisasi Kali Tenggan pada Tahun 2013 secara administrasi vakum. Hal ini disebabkan karena permintaan harga warga masyarakat yang terlalu tinggi dibandingkan dengan harga yang dihitung oleh Appraisal. Di Kelurahan Tambakrejo, harga Appraisal Rp. 580.000,- sedangkan permintaan warga Rp. 1.900.000,-. Adapun di Kelurahan Terboyo Kulon harga Appraisal Rp. 70.000,- sedangkan permintaan warga Rp. 500.000,-. Sebagai upaya penyelesaian akan dijadwalkan musyawarah dengan warga dengan difasilitasi P2T membahas permasalahan harga tanah, nilai bangunan dan tanaman. Selanjutnya terhadap sisa tanah yang tidak efektif dipertimbangkan untuk dibeli semua oleh Satker setelah dilakukan verifikasi oleh Tim. Demikian halnya terhadap sisa bangunan yang tidak efektif akan dilakukan pengecekan oleh Dinas terkait.

3. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN KOLAM RETENSI (RETARDING POND) Upaya penyelesaian terhadap proses pengadaan tanah untuk pembangunan kolam retensi terus dilakukan, antara lain koordinasi

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 6 7

dengan pihak-pihak terkait (Kementerian BUMN, PT. Pelindo III, PT. TMB, Kejaksanaan, BPKRI, Pemprov Jateng). Selanjutnya PT. Pelindo III (Persero) selaku pemegang HPL melalui suratnya kepada Walikota Semarang yakni Nomor PJ.06/25.1/PIII-2013 Tanggal 31 Januari 2013 tentang Pembayaran ganti rugi pelepasan tanah HPL Pelabuhan menyatakan bahwa pada prinsipnya telah menyepakati / mau menerima ganti rugi dengan mendasarkan pada Nilai Appraisal independen dan setelah adanya pendapat resmi dari BPKP. Namun belum ada kejelasan tentang mekanisme pembayarannya.

4. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL BATANG –

SEMARANG. Proses pengadaan tanah guna pembangunan jalan tol Semarang – Batang sampai dengan Tahun 2013 sementara vakum, menunggu kejelasan dari Kementrian Pekerjaan Umum.

5. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KERETA API (DOUBLE TRACK) LINTAS PEKALONGAN-SEMARANG. Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perkeretaapian memiliki program pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara Jawa yang menghubungkan Jakarta- Surabaya termasuk di dalamnya melewati wilayah Kota Semarang, yaitu jalur Pekalongan – Semarang dan Semarang Bojonegoro. Selanjutnya pada pada tanggal 9 November 2011, telah dilakukan penetapan lokasi oleh Gubernur Jawa Tengah. Adapun realisasi kegiatan pengadaan tanah yang dilaksanakan pada Tahun 2013 sejumlah 289 bidang tanah seluas 51.033 M2 senilai Rp. 37.767.303.966,- atau sebesar 59% dengan perincian sebagai berikut:

NO. LETAK TANAH (KELURAHAN)

TARGET REALISASI KETERANGAN

BID LUAS BID LUAS GANTI RUGI PEMBER KASAN

BELUM SEPAKAT

Kec. Tugu

1 Mangkang Kulon 91 8.802 84 7.292 7.459.073.018 7 -

2 Mangunharjo 10 1.686 10 1.686 1.794.149.114 - -

3 Mangkang Wetan

20 1.290 15 838 897.939.671 5 -

4 Randugarut 7 315 4 242 266.837.917 3 -

5 Karanganyar 52 14.696 41 10.848 5.334.409.299 10 1

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 6 8

NO. LETAK TANAH (KELURAHAN)

TARGET REALISASI KETERANGAN

BID LUAS BID LUAS GANTI RUGI PEMBER KASAN

BELUM SEPAKAT

6 Tugurejo 87 19.199 54 9.598 4.500.989.043 19 14

7 Jrakah 8 6.697 7 2.907 2.803.757.255 - -

Kec. Smg Barat

8 Krapyak 6 5.157 2 2.907 3.926.686.345 - 2

8 418 - - - - 8

9 Kalibanteng Kulon

3 1.613 3 1.613 - - -

10 Tawangsari 6 5.855 6 5.855 - - -

11 Karangayu 136 4.411 - - - - 136

12 Krobokan 140 5.383 - - - - 140

13 Tambakharjo 16 1.682 12 644 1.233.574.425 3 1

14 Gisikdrono 9 360 7 185 532.555.359 2 -

Kec. Smg Utara

15 Bulu Lor 17 1.107 - - - 17 -

62 3.071 - - - - 62

16 Plombokan 22 1.753 21 1.380 6.885.253.060 3 -

17 Dadapsari 18 859 17 532 1.058.672.292 - -

18 Bandarharjo 8 2.557 4 850 1.073.407.168 4 -

JUMLAH 726 86.911 289 51.033 37.767.303.966 73 364

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2013.

a. Permasalahan / Hambatan 1) Terdapat 350 bidang yang merupakan tanah Negara yang tidak

memiliki bukti kepemilikan P.II dan belum ada payung hukum untuk penyelesaiannya;

2) Sebagian warga masih belum sepakat dengan harga yang ditawarkan oleh SATKER (permintaan warga terlalu tingggi).

b. Upaya Penyelesaian 1) SATKER dan P2T terus melakukan pendekatan secara persuasif

kepada warga termasuk mekanisme akhir apabila tidak tercapai kesepakatan akan ditempuh upaya penitipan ganti rugi di Pengadilan (Konsinyasi);

2) Satgas melakukan upaya jemput bola atas kendala kelengkapan dokumen dalam pemberkasan (Waris, Pembuktian Alas Hak, Wakaf);

3) P2T Kota Semarang telah berkonsultasi baik secara tertulis maupun audiensi dengan BPNRI terkait persoalan payung hukum tanah negara yang terkena jalur ganda, namun belum ada jawaban/ petunjuk lebih lanjut;

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 6 9

4) Melalui fasilitasi DPRD Kota Semarang dilaksanakan audiensi dengan warga penghuni tanah Negara di Kelurahan Karangayu, Krobokan dan Bulu Lor dengan kesimpulan akan dilakukan audiensi dengan Kementrian Keuangan dan Kementrian Perhubungan.

6. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KERETA API (DOUBLE TRACK) LINTAS SEMARANG - BOJONEGORO. Pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara Jawa yang selanjutnya adalah Jalur Ganda Lintas Semarang – Bojonegoro. Adapun perkembangan proses pengadaan tanah yang dilaksanakan selama Tahun 2013 sebagai berikut:

No. LETAK TANAH (KELURAHAN)

TARGET REALISASI KETERANGAN

BIDANG LUAS (M2)

BIDANG LUAS (M2)

GANTI RUGI

1 Kemijen 14

707,5 6 369 319.385.679

2 bidang yang belum sepakat adalah tanah P.II

2 Tambakrejo 25 1.671 16 981 2.570.106.226 6 bidang yang belum sepakat adalah tanah P.II

3 Tlogomulyo 16 154 - - - Tanah PT.Pertamina meminta ganti lahan

JUMLAH 55 2.553 22 1.350

2.917.407.558 57%

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2013

a. Permasalahan / Hambatan:

1) Terdapat 6 bidang tanah di Kelurahan Tambakrejo dan 2 bidang tanah di Kelurahan Kemijen dengan status tanah P.II (tanah negara) sehingga belum dapat dilakukan proses pembayaran;

2) Di Kelurahan Tlogomulyo, PT. Pertamina selaku pemilik tanah meminta ganti rugi dapat diberikan dalam bentuk ganti lahan.

b. Upaya Penyelesaian 1) Terhadap tanah dengan status P.II (tanah negara), meskipun telah

ada pendapat hukum (legal opinion) dari KEJATI Jateng Nomor B.3194/0.3/Gp.2/07/2013 Tanggal 29 Juli 2013, namun belum dapat dilaksanakan pembayaran ganti rugi karena menunggu petunjuk dari BPNRI/ Pemerintah Pusat;

2) Terhadap tanah milik PT. Pertamina akan diselesaikan dengan mekanisme tukar guling secara langsung antara SATKER dengan PT. Pertamina (di luar mekanisme P2T).

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 7 0

7. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM (TPU) Pada Tahun 2013 telah dilakukan realisasi pembayaran tanah untuk pembangunan tempat pemakaman umum yang berada di Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik sejumlah 1 (satu) bidang tanah seluas 2.321 M2 senilai Rp. 1.377.975.000,-. a. Permasalahan / Hambatan

1) Sebagian lahan merupakan tanah P.II / Tanah Negara; 2) Terdapat beberapa bidang tanah yang belum sepakat; 3) Ketersediaan Anggaran dari SATKER yang terbatas; 4) Biaya operasional P2T belum terakomodir sesuai Permenkeu

Nomor 58. b. Upaya Penyelesaian

1) Terhadap bidang tanah yang merupakan tanah P.II / Tanah negara dikonsultasikan dan dikoordinasikan payung hukumnya;

2) Terhadap pemilik yang belum sepakat secara intensif dilakukan pendekatan baik oleh Satker maupun P2T baik secara langsung maupun melalui tokoh masyarakat setempat;

3) Dilakukan penjelasan agar pemahaman tentang penganggaran biaya-biaya yang diperlukan dalam pengadaan tanah sesuai ketentuan.

8. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN PELEBARAN JALAN

KARTINI – JOLOTUNDO – GAJAH Pengadaan tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan Kartini – Jolotundo – Gajah terletak di wilayah Kelurahan Sambirejo Kecamatan Gayamsari. Jalan ini merupakan penghubung antara Jalan Kartini dengan Jalan Gajah dengan target bidang tanah seluas ± 14.000 M2 yang terdiri dari 100 bidang tanah. Adapun realisasi pembayaran ganti rugi pada Tahun 2013 sebagai berikut:

No. LETAK TANAH TARGET REALISASI

KELURAHAN KECAMATAN BIDANG LUAS BIDANG LUAS BESAR GANTI RUGI 1 SAMBIREJO GAYAMSARI 100 14.000 82 7.640 22.730.811.963 JUMLAH TOTAL 100 14.000 82 7.640 22.730.811.963

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2013

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 7 1

a. Permasalahan / Hambatan 1) Terdapat 3 bidang tanah yang belum diketahui pemiliknya

(NN); 2) Terdapat 5 pemilik bidang tanah yang belum sepakat; 3) Terdapat 7 bidang tanah yang terindikasi sengketa kepemilikan

tanah; 4) Terdapat 1 bidang A.n Laila Rohmah yang keberatan atas

kelas/zona nilai tanah; 5) Terdapat perbedaan hasil ukur dan data yuridis tanah BKM.

b. Upaya Penyelesaian 1) Terhadap bidang tanah yang belum diketahui pemiliknya (NN)

telah dipublikasikan / diumumkan melalui media koran Tanggal 23 Desember 2013;

2) Terhadap pemilik yang belum sepakat secara intensif dilakukan pendekatan baik oleh Satker maupun P2T baik secara langsung;

3) SATKER perlu koordinasi dengan Lembaga Penilai Tanah untuk peninjauan kembali atas Zona/Kelas tanah;

4) Akan dilaksanakan ploting dan sinkronisasi data yuridis dan lapangan.

9. PENGADAAN TANAH NORMALISASI KALI BERINGIN Sebagai salah satu usaha Pemerintah Kota Semarang dalam mengatasi permasalahan banjir yang terjadi di Kota Semarang khususnya di wilayah Kecamatan Tugu, maka dilaksanakan kegiatan normalisasi Kali Beringin yang terletak di Kelurahan Mangkang Wetan dan Mangunharjo Kecamatan Tugu. Adapun target pelaksanaan sejumlah 153 bidang dengan luas ± 67.446 M2, dengan realisasi pembayaran ganti rugi pada Tahun 2013 sebesar Rp.5.931.757.041, - dengan perincian sebagai berikut:

No. LETAK TANAH TARGET REALISASI

KELURAHAN KECAMATAN BIDANG LUAS BIDANG LUAS BESAR GANTI RUGI

1 MANGKANG WETAN TUGU 146 51.315 48 14.806 Rp.5.931.757.041

2 MANGUNHARJO TUGU 7 16.131 0 0 0

JUMLAH TOTAL 153 67.446 48 14.806 Rp.5.931.757.041

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2013

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 7 2

a. Permasalahan / Hambatan 1) Terdapat beberapa bidang tanah yang belum sepakat; 2) Terdapat beberapa bidang tanah yang belum terdata dalam

inventarisasi tanah; 3) Terdapat beberapa pemilik tanah yang komplain atas

tanah/bangunan. b. Upaya Penyelesaian

1) Terhadap pemilik yang belum sepakat secara intensif dilakukan pendekatan baik oleh Satker maupun P2T baik secara langsung maupun melalui tokoh masyarakat setempat;

2) Akan dilakukan pengecekan ulang atas tanah/bangunan.

10. PENGADAAN TANAH EMBUNG HULU KALI BERINGIN Selanjutnya kegiatan yang terkait dengan normalisasi Kali Beringin adalah pembuatan Embung Hulu Kali Beringin yang terletak di Kelurahan Ngadirgo Kecamatan Mijen dan Kelurahan Wates Kecamatan Ngaliyan, dengan target pelaksanaan sejumlah 29 bidang dengan luas ± 48.111 M2. Pada Tahun 2013 belum dilaksanakan realisasi pembayaran ganti rugi, pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah masih dalam proses sosialisasi atas hasil inventarisasi atas tanah/ tanaman/ bangunan yang terkena pengadaan tanah.

6.3.3 KOORDINASI BIDANG STATISTIK

1. Kebijakan dan Kegiatan a. Forum Koordinasi

Koordinasi di bidang Statistik diperlukan dalam rangka meningkatkan efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. Data statistik yang obyektif dan dapat dipercaya menunjang keberhasilan perencanaan pembangunan.

b. Materi Koordinasi Beberapa kegiatan yang dilakukan di bidang statistik dalam rangka akurasi dan validitas data : a) Penerbitan buku-buku yang berisi analisis, kajian dan paparan

data statistik;

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 7 3

b) Survei dan sensus yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat (terutama yang dilaksanakan oleh BPS) dengan dukungan dari Pemerintah Kota Semarang.

c. Instansi Vertikal yang Terlibat Koordinasi di bidang Statistik dilaksanakan antara Pemerintah Kota Semarang dengan Badan Pusat Statistik (BPS), sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, khususnya pada Pasal 17 yang menyebutkan bahwa Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh BPS dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan a. Sumber dan Jumlah Anggaran

1) Penerbitan buku-buku Anggaran berasal dari APBD Kota Semarang dengan jumlah anggaran untuk tahun 2013 sejumlah Rp. 638.500.000,- dan terserap sejumlah Rp. 582.985.030,-

2) Survei dan Sensus Anggaran berasal dari Pemerintah Pusat (APBN)

b. SKPD Penyelenggara Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah 1) Penerbitan buku-buku

Bappeda Kota Semarang 2) Survei dan Sensus

Kecamatan dan Kelurahan sebagai petugas lapangan dan kontributor data serta SKPD lain yang secara teknis terkait langsung dengan survei dan sensus yang dilaksanakan

c. Jumlah Kegiatan Koordinasi yang dilaksanakan 1) Penerbitan buku-buku 2) Survei dan Sensus

Survey PPLS (Program Perlindungan Sosial) Survey Industri Susenas

d. Hasil dan Manfaat Koordinasi 1) Penerbitan buku-buku

Kerjasama dalam penyusunan Buku-buku Statistik yang diperlukan dalam perencanaan dan pengendalian

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 7 4

pembangunan di Kota Semarang sudah dilaksanakan secara rutin tiap tahun dan berlangsung lama. Pada tahun 2013, buku-buku yang diterbitkan adalah sebagai berikut : 1. Buku Kota Semarang Dalam Angka tahun 2012 2. Buku Profil Kependudukan Kota Semarang tahun 2012 3. Buku Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota

Semarang tahun 2011/2012. 4. Buku Kecamatan Dalam Angka tahun 2012 5. Buku Domestik Regional Bruto Kota Semarang tahun 2012 6. Buku Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Semarang tahun

2012 7. Buku Statistik Ketahanan Sosial Kota Semarang tahun 2012 8. Buku Saku Kota Semarang tahun 2012 9. Buku Indikator Ekonomi Kota Semarang tahun 2012 10. Buku PDRB Menurut Penggunaan Kota Semarang tahun

2012 11. Buku Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Semarang

Tahun 2012 12. Buku Pemerataan Pendapatan dan Pola Konsumsi

Penduduk Kota Semarang tahun 2012.

2) Survei dan Sensus SURVEY PPLS (Program Perlindungan Sosial), up-dating data

kemiskinan Kegiatan ini lebih mendasarkan pada pemahaman bahwa penanggulangan kemiskinan dibutuhkan suatu sinergitas dan keterpaduan secara berkelanjutan sehingga dibutuhkan adanya up-dating data kemiskinan sebagai bahan dasar perumusan kebijakan selanjutnya. Koordinasi tersebut dalam rangka mendukung pelaksanaan pendataan dilapangan dengan melibatkan petugas dari Kelurahan dan Kecamatan dalam hal : - Rekruitmen petugas penjaringan yang berasal dari

masyarakat secara langsung ( Karang Taruna, Ketua RT/RW dll ).

- Koordinasi pendataan dan sosialisasi. Survey PPLS ini bersifat insidentil dan tergantung kebutuhan Pusat, selama ini sudah dilaksanakan setiap 3 tahun sekali.

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 7 5

SURVEY INDUSTRI Kegiatan ini diarahkan untuk dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan investasi di Kota Semarang, khususnya disektor industri, yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi para pelaku usaha untuk berinvestasi sekaligus dalam rangka penyusunan kebijakan di bidang ketenagakerjaan.

SUSENAS Kegiatan ini merupakan upaya identifikasi kemandirian masyarakat dilihat dari kemampuan sektor ekonominya. Dalam upaya validasinya, telah dilaksanakan pendataan oleh Tim dengan metode terjun langsung ke masyarakat. Dengan data ini diharapkan dapat dirumuskan kebijakan-kebijakan dibidang perekonomian yang lebih mengarah kepada penguatan program ekonomi kerakyatan.

e. Tindak Lanjut Hasil Koordinasi 1) Penerbitan buku-buku

Buku-buku yang diterbitkan telah dikirimkan kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Perguruan Tinggi, Instansi Vertikal di Kota Semarang serta berbagai instansi yang membutuhkan, baik pemerintah maupun non-pemerintah.

2) Survei dan Sensus Data hasil survei dan sensus dikirimkan oleh BPS Kota Semarang kepada Pemerintah Pusat untuk dilaksanakan kompilasi dengan data dari daerah lain. Setelah itu, dilakukan analisis atas data yang telah dikompilasi sebagai bahan penyusunan berbagai kebijakan. Selain itu, sebagian data hasil survei dan sensus juga digunakan sebagai bahan kajian dan analisis mengenai kondisi di Kota Semarang yang disajikan dalam bentuk buku statistik yang diterbitkan oleh Bappeda Kota Semarang

3. Permasalahan dan Solusi Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam koordinasi bidang Statistik adalah :

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 7 6

a. Ketergantungan yang cukup tinggi terhadap BPS dalam hal pengumpulan data potensi daerah, karena secara Undang-undang otoritas kewenangan penyediaan data ada pada BPS.

b. Sebagai instansi vertikal, BPS memiliki penjenjangan organisasi sampai ke tingkat pusat, sehingga beberapa keputusan membutuhkan waktu yang cukup lama, karena menunggu adanya keputusan resmi dari BPS Pusat.

Untuk mengatasi permasalahan pada koordinasi bidang statistik, solusi yang ditempuh adalah : Mempererat kerja sama dan peningkatan koordinasi dengan BPS

untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

6.4 PENEGASAN BATAS WILAYAH Penegasan batas wilayah merupakan suatu kegiatan yang penting

dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/ kota. Melalui penegasan batas ditetapkan batas otorita dari masing-masing daerah. Sehingga tercipta stabilitas dan sinergitas hubungan antara dua wilayah yang berbatasan. Penetapan batas wilayah dalam hal ini diartikan sebagai upaya penetapan dan penegasan batas baik antara kelurahan, kecamatan maupun dengan Kabupaten/Kota tetangga. Penegasan batas juga bermanfaat guna meminimalisir kemungkinan munculnya permasalahan di wilayah perbatasan.

6.4.1 Penegasan Batas Antar Daerah Secara geografis, Kota Semarang berbatasan dengan 3 (tiga) daerah, yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Kendal. Adapun panjang garis batas Kota Semarang dengan daerah yang berbatasan sebagai berikut:

- Dengan Kabupaten Semarang ± 18,05 Km - Dengan Kabupaten Demak ± 34,63 Km - Dengan Kabupaten Kendal ± 44,61 Km

Kegiatan penegasan batas daerah Kota Semarang dengan Kabupaten berbatasan pada Tahun 2013 ini adalah perapatan pilar batas Kota Semarang dengan Kabupaten Semarang (segmen Kecamatan Banyumanik dan Tembalang – Kecamatan Ungaran Timur) dengan pemasangan sejumlah 27 pilar perapat. Kegiatan ini dibiayai melalui APBD Kota Semarang.

Selain itu dilaksanakan juga kegiatan perapatan pilar batas Kota Semarang dengan Kabupaten Kendal (segmen Kecamatan Ngaliyan dan

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 7 7

Tugu – Kecamatan Kaliwungu Selatan dan Kaliwungu) dengan pemasangan sejumlah 10 pilar perapat. Adapun kegiatan tersebut dibiayai melalui APBD Kabupaten Kendal.

6.4.2 Batas Wilayah Administrasi Kecamatan Kota Semarang Pelaksanaan penegasan batas wilayah dimulai tahun 2010 berjumlah

40 buah dengan rincian Pilar Batas Utama (PBU), 1 (satu) buah, Pilar Acuan Batas Utama (PABU) berjumlah 22 buah,dan Pilar Acuan Batas Antara (PABA) sejumlah 17 buah, pada tahun 2012 berjumlah 27 buah pilar pembatas ( Kecamatan Tugu, Ngaliyan dan Mijen) dan pada tahun 2013 sejumlah 27 buah pilar pembatas (Kecamatan Gunungpati, Banyumanik, Gajahmungkur & Semarang Barat).

Di 16 Kecamatan Kota Semarang yang sudah dilaksanakan Pemasangan Pilar adalah sebagai berikut :

NO KECAMATAN KELURAHAN 1 Genuk Bangetayu Wetan, Muktiharjo Lor, Terboyo Kulon 2 Pedrungan Tlogomulyo, Muktiharjo Kidul, Gemah, Pedurungan Kidul 3 Gayamsari Kaligawe, Tambakrejo, Pandean Lamper, Gayamsari 4 Semarang Timur Kemijen, Rejomulyo, Karangturi, Karang Tempel 5 Semarang Utara Tanjung Mas, Bandarharjo, Bulu Lor, Panggung Kidul, Panggung Lor 6 Semarang Tengah Purwodinatan, karang Kidul, Lamper Tengah, Pendrikan Lor 7 Semarang Selatan Pleburan, Peterongan, Lamper Tengah, Wonodri, Burusari, Bulu

Stalan, Mugasari, Randusari 8 Tembalang Sendangguwo, Sendang Mulyo, Kramas, Tembalang, Jangli 9 Banyumanik Jabungan, Pedalangan, Sumurboto, Ngesrep, Tinjomoyo, Pudak

Payung, Padangsari, Sumurboto, Srodol Kulon 10 Candisari Karang Anyar Gunung, Jatingaleh, Kaliwiru, Tegalsari, Candi,

Jomblang, Wonotingal 11 Gajahmungkur Karangrejo, Lempongsari, Bendungan, Sampangan, Bendan Duwur,

Petompon, Gajahmungkur 12 Semarang Barat Bongsari, Cabean, Krobokan, Krapyak, Kembang Arum, Manyaran,

Tambakharjo, Ngemplak Simongan, Bojong Salaman, Tawang Mas, Tawang Sari

13 Tugu Jrakah, Tugurejo, Karang Anyar, Randugarut, Mangkang Wetan, Mangkang Kulon, Mangunharjo

14 Ngaliyan Purwoyoso, Kalipancur, Bamban Kerep, Wates, Podorejo, Tambakaji, Wonosari, Ngaliyan

15 Gunungpati Sukorejo, Sumurejo, Cepoko, Sadeng, Jatirejo, Kandri, Sekaran, Patemon, Pakintelan

16 Mijen Purwosari, Kedungpane, Pesantren, Ngadirgo, Wonoplumbon, Jatibarang

Rencana Tindak Lanjut

Rencana Perapatan pilar batas wilayah administrasi kecamatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 adalah Kecamatan Semarang Utara ( Utama), Semarang Tengah (Utama), Semarang Timur (Utama)Semarang

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 7 8

Selatan (Pendukung), Gayamsari (pendukung). Kegiatan ini akan dianggarkan lagi pada tahun anggaran 2014.

6.5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA Pencegahan dan penanggulangan bencana yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang berpedoman kepada Undang – Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah salah satu amanat dalam Undang-Undang tersebut, sebagai institusi teknis dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Penyelenggaraan penanggulangan bencana dilaksanakan dengan serangkaian upaya meliputi, kegiatan mitigasi bencana, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan rehabilitasi. 1) Mitigasi bencana, yaitu serangkaian upaya untuk mengurangi risiko

bencana, melalui penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

2) Kesiapsiagaan bencana, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

3) Tanggap darurat bencana, adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi dan penyelamatan.

4) Rehabilitasi bencana, yaitu serangkaian kegiatan perbaikan dan pemulihan aspek kebutuhan dasar masyarakat korban bencana sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar aspek kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.

Kondisi geografis Kota Semarang yang diantaranya terdiri dari wilayah pesisir, dataran rendah, perbukitan serta secara geologis memiliki daerah patahan, rentan terhadap bencana alam terutama banjir dan tanah longsor. Banjir di wilayah Kota Semarang dapat disebabkan oleh hujan lokal, banjir kiriman dari wilayah Kabupaten Semarang/Kendal dan rob air laut.

Secara keseluruhan kejadian-kejadian bencana selama tahun 2013 masih didominasi dalam bentuk bencana kebakaran disusul kemudian

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 7 9

banjir, pohon tumbang, tanah longsor dan angin puting beliung, seluruh kejadian bencana tercatat sebanyak 155 kejadian. Dari sekian banyak kejadian tersebut, Walikota Semarang selama tahun 2013 pernah mengeluarkan surat pernyataan status bencana sebagai prasyarat dalam menggunakan dana Bantuan Sosial Kejadian Tidak Terencana dan Dana Kedaruratan. Akibat kejadian tersebut tercatat 2 orang meninggal dunia dan 9 orang luka ringan/berat dengan taksiran kerugian materi sebesar Rp.4.417.000.000,- Dalam rangka penanggulangan bencana Pemerintah Kota mengalokasikan bantuan sosial dan dana siap pakai dalam APBD Tahun Anggaran 2013. Dengan memberikan bantuan sosial kepada para korban bencana, masyarakat korban bencana telah mampu bangkit untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan diharapkan secara bertahap mampu untuk kembali hidup secara wajar dalam segala aspek kehidupannya. Sedangkan dana siap pakai hanya dapat dipergunakan setelah ada penetapan bencana daerah oleh Walikota Semarang, selama tahun 2013 tidak ada penetapan status bencana sehingga dana siap pakai belum dipergunakan. Adapun dana bantuan sosial yang telah sebesar Rp. 248.000.000,- (dua ratus empat puluh delapan juta rupiah) diperuntukan kepada 80 orang kepala keluarga korban bencana.

6.6 PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM Ketentraman dan ketertiban umum adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur. Penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum merupakan bagian dari tugas-tugas umum pemerintahan yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan kota dan pelayanan umum yang dilaksanakan. Mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum yang efektif juga sangat terkait dengan penegakan hukum yang tegas dan konsisten. Dengan demikian terkait dengan kesadaran hukum dan disiplin masyarakat serta seluruh aparat penegak hukum dan penyelenggara negara secara keseluruhan. Upaya-upaya konsepsional, teknis operasional dan taktis bersama-sama unsur lainnya yang terkait untuk mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum antara lain : 1) Penetapan kebijakan taktis operasional pembinaan ketenteraman dan

ketertiban umum melalui penerapan sistem dan prosedur tetap pengamanan daerah-daerah dan obyek vital.

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

5 8 0

2) Peningkatan pengamanan swakarsa masyarakat di masing-masing lingkungannya, khususnya lingkungan permukiman melalui pemberdayaan Linmas.

3) Peningkatan intensitas penegakan hukum khususnya terhadap pelanggaraan peraturan daerah, operasi penertiban khususnya pelanggaran peraturan daerah yang dapat merusak wajah kota seperti pedagang kaki lima (PKL), pengemis gelandangan orang terlantar (PGOT), wanita tuna susila (WTS) dan sejenisnya.

4) Pembinaan masyarakat melalui pengawasan, pengamanan, pemantauan aksi-aksi unjuk rasa, serta tindakan kriminal yang mengganggu ketenteraman dan ketertiban masyarakat.

5) Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan lembaga negara lainnya, kerjasama sebagaimana dimaksud didasarkan atas hubungan fungsional, saling membantu dan saling menghormati dengan mengutamakan kepentingan umum dan memperhatikan hirarki dan kode etik profesi dan birokrasi.

Walaupun upaya-upaya tersebut telah dilakukan harus diakui hasil yang dicapai belum sepenuhnya optimal, namun tindakan-tindakan operasional yang telah dilakukan mampu secara relatif lebih memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Kota Semarang. Hal ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 gangguan kemanan, ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kota Semarang tidak menjurus kepada anarkhis, separatis dan tidak berlatar belakang SARA. Gangguan yang terjadi meliputi pelanggaran Perda sebanyak 589 kasus, unjuk rasa sebanyak 36 kali. Sedangkan untuk kriminalitas yang tercatat di Polrestabes Semarang pada tahun 2013 sejumlah 3.232 kasus yang terdiri atas 2.797 kasus pidana umum dan 435 kasus pidana khusus. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2012 yang mencapai 3.909 kasus.

Di samping itu, motivasi tindakan pelanggaran dan kejahatan sering terkait dengan faktor-faktor sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan tindakan kriminalitas juga harus dilakukan dengan mengupayakan partisipasi aktif masyarakat. Bersama-sama dengan berbagai komponen masyarakat, Pemerintah Kota Semarang maupun pihak Polrestabes Semarang juga melakukan berbagai kegiatan pembinaan, santiaji, dialog dan sebagainya dalam rangka menurunkan tingkat kriminalitas di Kota Semarang.