Nomor pokok wajib pajak

28
ADMINISTRASI PERPAJAKAN “ Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ” DI SUSUN OLEH : NANDA FAUZIAH 1201112413 ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS RIAU 2012 KATA PENGANTAR 1

Transcript of Nomor pokok wajib pajak

Page 1: Nomor pokok wajib pajak

ADMINISTRASI PERPAJAKAN

“ Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ”

DI SUSUN OLEH :

NANDA FAUZIAH

1201112413

ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

2012

KATA PENGANTAR

1

Page 2: Nomor pokok wajib pajak

Puji syukur kahadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena

berkat rahmat dan hidayah Nya, saya bisa menyusun dan menyajikan paper yang berisi tentang

“ NILAI POKOK WAJIB PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK ”

sebagai salah satu tugas kuliah Administrasi Perpajakan . Saya juga mengucapkan terimakasih

kepada Bapak Sri Zuliarni, S.sos., MBA., , selaku dosen mata kuliah Adminstrasi Perpajakan

yang telah memberi bimbingannya kepada Saya dalam proses penyusunan paper ini. Tak lupa

saya mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan

motivasi.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan paper ini masih terdapat banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang

membangun guna menyempurnakan paper ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun paper-

paper atau tugas-tugas selanjutnya.

Saya juga memohon maaf apabila dalam penulisan paper ini terdapat kesalahan

pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud

penulis.

Pekanbaru , 21 Oktober 2013

Nanda Fauziah

DAFTAR ISI

2

Page 3: Nomor pokok wajib pajak

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………....1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….. 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………. 3

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………............5

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penulisan …………………………………………………………5

1.4 Ruang Lingkup ………………………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian nomor pokok wajib pajak dan pengertian pengukuhan pengusaha kena …. 6

pajak

2.2 Fungsi nomor pokok wajib pajak dan fungsi pengukuhan pengusaha kena pajak ……..7

2.3 Pendaftaran untuk mendapatkan NPWP dan tata cara pendaftaran NPWP ……………9

2.4 Penghapusan NPWP dan persyaratannya ……………………………………………..11

2.5 Sanksi yang berhubungan dengan NPWP …………………………………………….12

2.6 Pelaporan Usaha Untuk Pengukuhan PKP ……………………………………………12

2.7 Pengukuhan PKP secara jabatan ……………………………………………………...13

2.8 Pencabutan PKP ………………………………………………………………………13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………17

3.2 Saran ……………………………………………………………………………….18

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………...19

BAB I

PENDAHULUAN

3

Page 4: Nomor pokok wajib pajak

1.1 LATAR BELAKANG

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat

dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa

berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif

untuk mencapai kesejahteraan umum.

Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang "pajak" yang dikemukakan oleh

para ahli diantaranya adalah :

Leroy Beaulieu 

Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak yang dipaksakan oleh kekuasaan

publik dari penduduk atau dari barang, untuk menutup belanja pemerintah

P. J. A. Adriani 

Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh

yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan

tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah

untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk

menyelenggarakan pemerintahan

Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH 

Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat

dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat

ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut

kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan

dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya

digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public

investment'

Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R 

4

Page 5: Nomor pokok wajib pajak

Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan

akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang

ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar

pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan

Pajak dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor

privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa adanya pajak

menyebabkan dua situasi menjadi berubah. Pertama, berkurangnya kemampuan individu dalam

menguasai sumber daya untuk kepentingan penguasaan barang dan jasa. Kedua, bertambahnya

kemampuan keuangan negara dalam penyediaan barang dan jasa publik yang merupakan

kebutuhan masyarakat.

Sementara pemahaman pajak dari perspektif hukum menurut Soemitro merupakan suatu

perikatan yang timbul karena adanya undang-undang yang menyebabkan timbulnya kewajiban

warga negara untuk menyetorkan sejumlah penghasilan tertentu kepada negara, negara

mempunyai kekuatan untuk memaksa dan uang pajak tersebut harus dipergunakan untuk

penyelenggaraan pemerintahan. Dari pendekatan hukum ini memperlihatkan bahwa pajak yang

dipungut harus berdsarkan undang-undang sehingga menjamin adanya kepastian hukum, baik

bagi fiskus sebagai pengumpul pajak maupun wajib pajak sebagai pembayar pajak.

Pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No 6 Tahun 1983 sebagaimana telah disempurnakan

terakhir dengan UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah

"kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung

dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat''.

1.2 RUMUSAN MASALAH

5

Page 6: Nomor pokok wajib pajak

a) Pengertian nomor pokok wajib pajak dan pengertian pengukuhan pengusaha kena

pajak ?

b) Fungsi nomor pokok wajib pajak dan fungsi pengukuhan pengusaha kena pajak ?

c) Pendaftaran untuk mendapatkan NPWP dan tata cara pendaftaran NPWP ?

d) Penghapusan NPWP dan persyaratannya ?

e) Sanksi yang berhubungan dengan NPWP ?

f) Pelaporan Usaha Untuk Pengukuhan PKP ?

g) Pengukuhan PKP secara jabatan

h) Pencabutan PKP

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

a) Dapat mengetahui dan memahami nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan

pengusaha kena pajak

b) Dapat mengetahui dan memahami fungsi nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan

pengusaha kena pajak

c) Dapat mengetahui tata cara pendaftaran NPWP

d) Dapat mengetahui penghapusan NPWP

e) Dapat mengetahui sanksi-sanksi yang berhubungan dengan NPWP

f) Dapat mengetahui dan memahami pelaporan usaha untuk pengukuhan PKP

g) Dapat mengetahui pengukuhan PKP secara jabatan

h) Dapat mengetahui pencabutan

1.4 RUANG LINGKUP

Seluruh lapisan masyarakat, dan terkhususkan bagi mahasiswa dan mahasiswi fakultas ilmu

sosial dan politik yang menajalani mata kuliah Administrasi Perpajakan.

BAB II

6

Page 7: Nomor pokok wajib pajak

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian NPWP Dan PKP

Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai

sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau

identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya

NPPKP (No. pengukuhan pengusaha kena pajak) adalah setiap wajib pajak sebagai

pengusaha yang dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) berdasrkan undang-undang PPN

wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan pengusaha kena pajak (PKP) dan atau pengusaha

yang dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak memiliki surat pengukuhan kena pajak yang

berisi identitas dan kewajban perpajakan Pengusaha kena pajak.

Pengusaha Kena Pajak, sering disebut PKP adalah Pengusaha yang melakukan

penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak

berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN) 1984 dan perubahannya, tidak

termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan,

kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.

Berdasarkan Pasal 2 ayat (8) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.03/2012,

Wajib Pajak  badan dan Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha yang

memenuhi ketentuan sebagai PKP wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Siapa Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan PKP? Berdasarkan Pasal 1 UU PPN 1984, PKP adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak. Namun demikian, Pengusaha Kecil dikecualikan dari kewajiban melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. Artinya, Pengusaha Kecil boleh memilih untuk dikukuhkan PKP atau tidak.

Batasan Pengusaha Kecil berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2010 adalah pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp600.000.000,00

7

Page 8: Nomor pokok wajib pajak

2.2 Fungsi NPWP Dan PKP

Fungsi NPWP adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda

pengenal diri atau identitas WP, oleh karena itu kepada setiap WP hanya diberikan satu

NPWP.

2. Dipergunkan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam

pengawasan administrasi perpajakan.

3. Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan, sehingga semua yang

berhubungan dengan dokumen perpajakan harus mencantumkan NPWP.

4. Untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perpajakan, misalnya dalam Surat Setoran

Pajak (SSP) dan Surat Setoran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (SSB).

5. Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi tertentu yang mewajibkan

mencantumkan NPWP dalam dokumen-dokumen yang diwajibkan. Missal: Dokumen

Impor (pemberitahuan Impor barang/PIB) dan Dokumen Ekspor (pemberitahuan

Ekspor Barang/PEB)

6. Untuk keperluan pelaporan SPT Masa dan SPT Tahunan. WP diwajibkan

mencantumkan NPWP yang dimilikinya apabila berhubungan dengan dokumen

perpajakan. Terhadap WP yang tidak mendaftarkan diri dikenakan sanksi sesuai

peraturan perundang-undangan perpajakan. Sanksi yang timbul karena tidak

mempunyai NPWP adalah diberikan NPWP terlebih dahulu secara jabatan kemudian

berdasarkan NPWP tersebut dilakukan pemeriksaan. Terhadap NPWP atau Pengusaha

Kena Pajak (PKP) yang tidak memenuhi kewajiban untuk mendaftarkan diri dan atau

melaporkan usahanya dapat diterbitkan NPWP dan atau surat pengukuhan 

Kewajiban mendaftarkan diri tersebut juga berlaku terhadap wanita kawin yang dikenakan

pajak secara terpisah karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki

secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta. 

Jenis WP, Tempat Pendaftaran dan Kewajiban Pajak

No  Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak

Kewajiban Pajak

8

Page 9: Nomor pokok wajib pajak

1 Orang Pribadi (OP)

Tempat Tinggal WP a.PPh Pasal 25 OP b. PPN & PPhBM c.PPh Pasal 21/22/23/26/4 (2) Final

Tempat kegiatan usaha (OP Pengusaha Tertentu)

a. PPh Pasal 25 OP/4 (2) Final

2 Badan Tempat Kedudukan WP

a.PPh Pasal 25 Badan ;b.PPN & PPnBM c.PPh Pasal 21/22/23/26/4 (2) Final

3 Cabang Tempat kegiatan usaha WP dilakukan

a.PPN dan PPnBM b.PPh Pasal 21/22/23/26/4 (2) Final 

4 Tempat pendaftaran

KEP-67/PJ./2004 tentang Tempat Pendaftaran Bagi WP Tertetu dan atau Tempat Pelaporan Usaha bagi Pengusaha Kena Pajak Tertentu

Pengusaha Orang Pribadi atau Badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha di

beberapa wilayah kantor DJP, wajib melaporkan usahnya untuk dikukuhkan sebagai PKP baik di

kantor DJP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan maupun di

kantor DJP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha

dilakukan. 

Fungsi PKP adalah sebagai berikut :

1. Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban PKP di bidang PPN dan PPnBM.

2. Sebagai identitas PKP yang bersangkutan.

3. Sarana dalam pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penjualan Barang

Mewah (PPnBM).

2.3 Pendaftaran Untuk Mendapatkan NPWP dan Tata Cara Pendaftaran NPWP

Pendaftaran untuk mendapatkan NPWP :

9

Page 10: Nomor pokok wajib pajak

Berdasarkan sistem self assessment setiap WP wajib mendaftarkan diri ke Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi

Perpajakan (KP4) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat

kedudukan WP, untuk diberikan NPWP.

Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan pajak

secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki

secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.

Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha berbeda

dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya

meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah

kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.

Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila

sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling lambat

pada akhir bulan berikutnya.

WP Orang Pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan permohonan

untuk memperoleh NPWP.

Tata cara Pendaftaran NPWP :

10

Page 11: Nomor pokok wajib pajak

Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan

menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor

Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) setempat dengan melampirkan:

1. Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan: Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi

penduduk Indonesia atau foto kopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari

instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.

2. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan :

1. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat

keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau

Kepala Desa bagi orang asing;

2. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang

berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.

3. Untuk WP Badan :

1. Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan

penunjukkan dari kantor pusat bagi BUT;

2. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat

keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau

Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus aktif;

3. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal

kabupaten

Lurah atau Kepala Desa.

1. Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/ Pemotong:

1. Fotokopi KTP bendaharawan;

2. Fotokopi surat penunjukkan sebagai bendaharawan.

2. Untuk Joint Operation sebagai wajib pajak Pemotong/pemungut:

1. Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation;

2. Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation;

3. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat

keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau

Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint operation.

11

Page 12: Nomor pokok wajib pajak

3. Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin

tidak pisah harta harus melampirkan foto kopi surat keterangan terdaftar.

4. Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa

khusus.

2.4 Penghapusan dan Persyaratan NPWP

Penghapusan dan persyaratan NPWP adalah sebagai berikut :

1. WP meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan, disyaratkan adanya fotokopi akte

kematian atau laporan kematian dari instansi yang berwenang;

2. Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan, disyaratkan

adanya surat nikah/akte perkawinan dari catatan sipil;

3. Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai Subjek Pajak. Apabila sudah

selesai dibagi, disyaratkan adanya keterangan tentang selesainya warisan tersebut dibagi

oleh para ahli waris;

4. WP Badan yang telah dibubarkan secara resmi, disyaratkan adanya akte pembubaran yang

dikukuhkan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang;

5. Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai BUT,

disyaratkan adanya permohonan WP yang dilampiri dokumen yang mendukung bahwa

BUT tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk dapat digolongkan sebagai WP;

6. WP Orang Pribadi lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai WP.

2.5 Sanksi Yang Berhubungan Dengan NPWP

12

Page 13: Nomor pokok wajib pajak

Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau

menggunakan tanpa hak Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, sehingga dapat merugikan pada

pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda

paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

A.Berdasarkan PER-31 tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pemotongan,

Penyetoran PPh Pasal 21 Pasal 20;

1. Bagi penerima penghasilan yang PPh pasal 21 yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib

Pajak, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20% (dua puluh

persen) daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki NPWP

2. Jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)

adalah sebesar 120% (seratus dua puluh persen) dari jumlah PPh Pasal 21 yang seharusnya

dipotong dalam hal yang bersangkutan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak

3. Pemotongan PPh Pasal 21 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku untuk

pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat tidak final

4. Dalam hal pegawai tetap atau penerima pensiun berkala sebagai penerima penghaslan

yang telah dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif yang lebih tinggi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dalam

tahun kalender yang bersangkutan paling lama sebelum pemotongan PPh Pasal 21 untuk

masa pajak Desember, PPh Pasal 21 yang telah dipotong atas selisih pengenaan tarif

sebesar 20% (dua puluh persen) lebih tinggi tersebut diperhitungkan dengan PPh Pasal 21

terhutang untuk bulan-bulan selanjutnya setelah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak.

2.6 Pelaporan Usaha Untuk Pengukuhan PKP

Pengusaha yang dikenakan PPN, wajib melaporkan usahanya pada KPP yang wilayah

kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha dan tempat kegiatan

usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi PKP.

Pengusaha Orang Pribadi atau Badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha tersebar di

beberapa tempat, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP ke KPP

yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan, juga wajib

mendaftarkan diri ke KPP di tempat kegiatan usaha

13

Page 14: Nomor pokok wajib pajak

Pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP wajib mengajukan

pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai PKP.

Pengusaha kecil yang tidak memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP tetapi sampai

dengan suatu masa pajak dalam suatu tahun buku seluruh nilai peredaran bruto telah

melampaui batasan yang ditentukan sebagai pengusaha kecil, wajib melaporkan usahanya

untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lambat akhir Masa Pajak berikutnya.

2.7 Pengukuhan PKP secara jabatan

Kantor Pelayanan Pajak dapat menerbitkan Pengukuhan PKP secara jabatan, apabila WP tidak

melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP sedangkan berdasarkan data yang dimiliki

Direktorat Jenderal Pajak ternyata Wajib Pajak memenuhi syarat untuk dikukuhkan sebagai PKP.

Contoh kasus : WP telah melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal

20/05/2010. Namun ternyata dikemudian hari diketahui / terdapat data bahwa sejak tahun 2009

WP sudah seharusnya dikukuhkan menjadi PKP. Maka sebenarnya kewajiban sebagai PKP harus

dipenuhi WP sejak tahun 2009 dan Direktorat Jenderal Pajak dapat menerbitkan Pengukuhan PKP

secara jabatan.

2.8 Pencabutan PKP

Pencabutan PKP adalah sebagai berikut :

1.      Pengusaha PKP pindah alamat kewilayah kerja KPP lain

2.      Pindah tempat kedudukan

3.      Pindah tempat kegiatan usaha

4.      Perubahan status perusahaan.

CONTOH GAMBAR-GAMBAR NPWP :

14

Page 15: Nomor pokok wajib pajak

15

Page 16: Nomor pokok wajib pajak

16

Page 17: Nomor pokok wajib pajak

Gambar formulir untuk pendaftaran NPWP :

BAB III17

Page 18: Nomor pokok wajib pajak

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat

dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa

berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif

untuk mencapai kesejahteraan umum.

Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai

sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau

identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya

NPPKP (No. pengukuhan pengusaha kena pajak) adalah setiap wajib pajak sebagai

pengusaha yang dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) berdasrkan undang-undang PPN

wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan pengusaha kena pajak (PKP) dan atau pengusaha

yang dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak memiliki surat pengukuhan kena pajak yang

berisi identitas dan kewajban perpajakan Pengusaha kena pajak.

Pengusaha Kena Pajak, sering disebut PKP adalah Pengusaha yang melakukan

penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak

berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN) 1984 dan perubahannya, tidak

termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan,

kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.

Fungsi NPWP adalah sebagai berikut :

18

Page 19: Nomor pokok wajib pajak

Sarana dalam administrasi perpajakan.

Tanda pengenal diri atau Identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban

perpajakannya.

Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.

Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan.

Fungsi PKP adalah sebagai berikut :

Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban PKP di bidang PPN dan PPnBM.

Sebagai identitas PKP yang bersangkutan.

Sarana dalam pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penjualan Barang

Mewah (PPnBM).

3.2 SARAN

Sebaiknya setiap rakyat di Indonesia dapat membayar pajak kepada pemerintah, karna

pajak dapat membantu pemerintah dalam membangun Negara ini. Begitu juga sebaliknya

kepada pemerintah apabila rakyat telah membayar pajak dengan tertib dan baik, sebaiknya

pemerintah tidak korupsi atas uang rakyat yang telah mereka percaya kepada pemerintah.

Begitu juga kepada masyarakat yang ingin membangun suatu bisnis sebaiknya mematuhi

aturan yang telah di tetapkan seperti membuat NPWP, SITU, SIUP dan lain sebagainya.

Agar usaha yang di jalani tersebut berjalan dengan baik dan mematuhi aturan hukum yang

berlaku di negara ini. Sehingga nanti kita tidak terlibat dalam berbagai kasus-kasus.

19

Page 20: Nomor pokok wajib pajak

DAFTAR PUSTAKA

file:///F:/Pajak.htm

file:///F:/Nomor_pokok_wajib_pajak.htm

file:///F:/Pengusaha_kena_pajak.htm

file:///F:/nomor-pengukuhan-pengusaha-kena-pajak.html

file:///F:/nomor-pokok-wajib-pajak-dan-pengukuhan.html

file:///F:/pengukuhan-pengusaha-kena-pajak-pkp.html

http://www.google.com/imgres?client=firefox-a&hs=djQ&sa=X&rls=org.mozilla:en-

US:official&biw=1366&bih=598&tbm=isch&tbnid=fMs9LoFuf-e-bM:&imgrefurl=http://

www.ortax.org/files/lampiran/08PJ_PER44.html&docid=hVhpOm61XJjfTM&imgurl=http://

www.ortax.org/files/lampiran/08PJ_PER44_files/

1.JPG&w=850&h=1420&ei=BlBjUqvkOY2xrgfIu4C4AQ&zoom=1&ved=1t:3588,r:1,s:0,i:84&iact=

rc&page=1&tbnh=193&tbnw=116&start=0&ndsp=28&tx=32&ty=51

http://wibowo-pajak.blogspot.com/2012/02/pengertian-npwp-nomor-pokok-wajib-pajak.html

http://iknow.apb-group.com/pengertian-manfaat-penghapusan-sanksi-npwp/

http://www.google.com/imgres?client=firefox-a&hs=vgR&sa=X&rls=org.mozilla:en-

US:official&biw=1366&bih=598&tbm=isch&tbnid=5M7gFNJFChTdiM:&imgrefurl=http://dbs-

mataelangteam.blogspot.com/&docid=dz22yXOE3Ipv-M&imgurl=http://4.bp.blogspot.com/

_N9vqG4s6YrI/S4KoDfnqPkI/AAAAAAAAABA/ZQw7syC0C40/s1600-h/NPWP%252BPT

%252BDFI.jpg&w=800&h=1070&ei=Yl5jUo-

0OcqFrAfbi4HwCw&zoom=1&ved=1t:3588,r:0,s:0,i:81&iact=rc&page=1&tbnh=159&tbnw=119&s

tart=0&ndsp=20&tx=51&ty=102

http://www.google.com/imgres?start=120&client=firefox-a&hs=AhR&sa=X&rls=org.mozilla:en-

US:official&biw=1366&bih=598&tbm=isch&tbnid=PTGt2--LEb5v3M:&imgrefurl=http://

www.pajak.go.id/content/pelayanan-penyelesaian-pendaftaran-

npwp&docid=2k4sOJtnmtT2xM&imgurl=http://www.pajak.go.id/sites/default/files/komik/Untitled-

1.png&w=400&h=400&ei=cV5jUt68MYrlrAeaw4CwCg&zoom=1&ved=1t:3588,r:29,s:100,i:91&ia

ct=rc&page=7&tbnh=201&tbnw=216&ndsp=20&tx=79&ty=106

http://www.google.com/imgres?client=firefox-a&hs=vgR&sa=X&rls=org.mozilla:en-

US:official&biw=1366&bih=598&tbm=isch&tbnid=nDbo8eD0CSCcEM:&imgrefurl=http://

my.opera.com/anggajohan/&docid=cy57mjOHgO-63M&imgurl=http://files.myopera.com/

aadfajarudin/blog/npwp.jpg&w=640&h=402&ei=Yl5O

20