NOMOR /b TAHUN2016 TENTANG TATACARAPEMBAGIAN … · Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber...

15
BUPATI MUSIBANYUASIN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR /b TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN TABUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MARA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN Menimbang Mengingat a. bahwa berdasarkan Pasal 96 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6 Tahun 2014 tentang Desa, ketentuan mengenai tata cara pengalokasian Alokasi Dana Desa diatur dengan Peraturan Bupati; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Tentang Pengalokasian Dana DesaAPBNKabupaten MusiBanyuasin tahun 2016; 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 17, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor4286); 3. Undang"Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara 1

Transcript of NOMOR /b TAHUN2016 TENTANG TATACARAPEMBAGIAN … · Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber...

BUPATI MUSIBANYUASIN

PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN

NOMOR /b TAHUN 2016

TENTANG

TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP

DESA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN TABUN ANGGARAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MARA ESA

BUPATI MUSI BANYUASIN

Menimbang

Mengingat

a. bahwa berdasarkan Pasal 96 ayat (4) Peraturan

Pemerintah Nomor 47 tahun 2015 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa, ketentuan mengenai tata cara

pengalokasian Alokasi Dana Desa diatur dengan

Peraturan Bupati;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan

Bupati Musi Banyuasin Tentang Pengalokasian Dana

Desa APBNKabupaten Musi Banyuasin tahun 2016;

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang

Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di

Sumatera Selatan (Lembar Negara Republik Indonesia

Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 17, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor4286);

3. Undang"Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara

1

6 Tahun

Republik

Lembaran

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun

2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dengan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4438);

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2011, tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor

1821);

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

2014, tentang Desa (Lembaran Negara

Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan

Negara Nomor 5495);

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah Menjadi Undang~Undang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 24, Tambahan lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5657);

2

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58

Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79

Tahun 2005 ten tang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38

Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan

Pemerintahan Daerah KabupatenjKota (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60

Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47

Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Noinor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan

Pe1aksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

Tentang Desa (Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5717);

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8

Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa

Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Be1anja

Negara (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5694);

3

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2012 tentang

Kelurahan;

Republik Indonesia

Monografi Desa dan

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 113 Tahun 2014 Tentang PengeIoIaan Keungan

Desa;

18. PeraturaIi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2015 No. 2036);

19. Peraturan Menteri KeuangaIi Republik Indonesia Nomor

49 / PMK.07 / 2016 tentang Tata Cara Pengalokasian,

PenyaIuaran, Penggunaan, Pemantauan dan. Evaluasi

Dana Desa

20. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 4

Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Tata Kerja

Organisasi Pemerintah Desa (Lembar Daearah Kabupaten

Musi Banyuasin Tahun 2007 Nomor 4);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 5

Tahun 2007 ten tang Pedoman penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa (Lembar Daearah

Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2007 Nomor 5);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.Nomor 2

Tahun 2008 ten tang Kewenangan Pemerintahan

kabupaten Musi Banyuasin (Lembar Daerah Kabupaten

Musi Banyuasin Tahun 2008 Nomor 2);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 1

Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin tahun

Anggaran 2016 (Lembar Daerah Kabupaten Musi

Banyuasin Tahun 2016 Nomor 01);

4

Menetapkan

MEMUTUSKAN:

PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN TENTANG TATA

CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA

SETIAP DESA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN

ANGGARAN 2016

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Musi Banyuasin.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Bupati adalah Bupati Musi Banyuasin.

4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi

Banyuasin yang selanjutnya disingkat BPMPDadalah lembaga teknis daerah

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pemberdayaan masyarakat

dan pemerintahan desa yang meliputi penguatan kelembagaan dan

pengembangan partisipasi masyarakat, pemberdayaan adat dan

pengembangan sosial budaya masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi

masyarakat, pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna,

fasilitasi pemerintahan desa serta melaksanakan ketatausahaan Badan.

5. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Musi

Banyuasin adalah salah satu perangkat daerah yang mempunyai tugas

pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan

teknis operasional di bidang pengelolaan pendapatan dan keuangan yang

meliputi perencanaan pengendalian operasional, pendapatan, anggaran,

perbendaharaan dan akuntansi serta melaksanakan ketatausahaan dinas.

6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah

Kabupaten Musi Banyuasin.

7. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat

yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

5

8. Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumiah penduduk

yang mempunyai organisasi pemerintah terendah Iangsung dibawah camat

dan tidak berhak menyelenggarakan pemerintahan sendiri.

9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan

adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

10. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan desa.

11. Perangkat Desa adalah Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya yang

terdiri atas Sekretariat Desa (Kaur Keuangan dan Kaur Umum) dan

pelaksana teknis lapangan (kepala seksi sesuai dengan kebutuhan

maksimal 5 orang) serta unsur kewilayahan (kepala dusun).

12. Sekretaris Desa adalah Perangkat Desa yang bertugas membantu Kepala

Desa dalam bidang tertib administrasi pemerintahan dan pembangunan

serta pelayanan dan pemberdayaan masyarakat.

13. Pegawai Negeri Sipil, selanjutnya disingkat PNSadalah mereka yang setelah

memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-

undangan, diangkat o1ehpejabat yang berwenang dan diserahi tugas-tugas

dalam sesuatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara Iainnya yang

ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji

menurut peraturan perundang-undangan.

14. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang merupakan

perwujudan dernokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai

un sur penyelenggara pemerintahan desa;

15. Lembaga Kemasyarakatan, atau yang disebut dengan nama lain adalah

Iembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan

merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat

seperti Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)/ Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat (LPM).

16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,. yang selanjutnya disingkat

APBD,adalah suatu rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang

dibahas dan disetujui oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan

berdasarkan Peraturan Daerah.

6

17. Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas untuk

melaksanakan fungsi bendahara umum daerah.

18. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat

Musrenbangdes adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan

secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak yang

berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan

terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan di

Desa selama 5 (lima)dan 1 (satu) tahun.

19. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang

termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan

hak dan kewajiban desa tersebut.

20. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggung-

jawaban dan pengawasan keuangan desa.

21. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang selanjutnya disebut

PTPKD adalah perangkat desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk

melaksanakan pengelolaan keuangan desa.

22. Bendahara Desa adalah perangkat desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa

untuk menerima, menytmpan, menyetorkan, menatausahakan,

membayarkan dan mempertanggungjawabkan keuangan desa dalam rangka

pelaksanaan APBDesa.

23. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disebut APBDesa

adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan

disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan

Peraturan Desa.

24. Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah

Kabupaten untuk Desa yang bersumber dari bagian dana penerimaan pajak

daerah, retribusi daerah dan dana keuangan pusat dan daerah yang

diterima oleh Kabupaten setelah dikurangi belanja pegawai.

25. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat

RPJMDesa adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun

yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan

desa, kebijakan umum dan program, dan program Satuan KeIja Perangkat

Daerah (SKPD), lintas SKPD dan program prioritas kewilayahan disertai

dengan rencana keIja.7

26. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKPDesa

adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan

penjabaran dari RPJMDesa yang memuat rancangan kerangka ekonomi

desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang

dimutakhirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan

pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh

pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan

RPJMDesa.

27. Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa yang selanjutnya

disingkat (DURKP-Desa) adalah daftar yang merupakan usulan kegiatan

pembangunan Desa yang menggunakan dana yang sudah je1as sumbernya

baik dari APBN,APBD (Provinsi, Kabupaten) APBDesa, Swadaya masyarakat

dan Kerjasama dengan Pihak Ketiga.

28. Kelompok Kerja Kabupaten yang mempunyai tugas memberikan arah

kebijakan pengelolaan, pengendalian, sosialisasi, verifikasi, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan Alokasi Dana Desa.

29. Kelompok Kerja Kecamatan adalah Tim yang me1akukan penelitian

kelengkapan dokumen rencana kegiatan Alokasi Dana DesajKelurahan,

pengendalian, monitoring, dan evaluasi diwilayahnya.

30. Kelompok Kerja DesajKelurahan adalah suatu Tim yang dibentuk untuk

penge101aanpe1aksanaan Alokasi Dana DesajKe1urahan.

31. Penanggungjawab Administrasi Kegiatan selanjutnya disingkat PJAKadalah

bagian dari susunan Tim Pengelola Tingkat Desa yang diwewenangkan

kepada Sekretaris Desa.

32~ Penanggung Jawab Keuangan Kegiatan PJKK adalah bagian dari susunan

Tim Pengelola Tingkat DesajKelurahan yang diwewenangkan kepada

Bendaharawan DesajKaur Keuangan Kaur Lainnya.

33. Tim Pe1aksana kegiatan selanjutnya disingkat TPK adalah Tim yang

melaksanakan kegiatan pembangunan sarana prasarana dan pemberdayaan

ekonomi produktif masyarakat yang dibiayai dari Alokasi Dana

DesajKelurahan, yang dalam pelaksanaan tugasnya didampingi oleh

fasilitator Desaj Kelurahan.

34. Sketsa desa adalah gambaran desa secara kasarjumum mengenai keadaan

sumber daya fisik (alam dan buatan) yang digunakan sebagai alat untuk

menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan keadaan sumber8

daya pembangunan dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah.

Hasilnya berupa masalah sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan

keamanan.

35. Kalender musim adalah alat untuk mengetahui masa-masa kritis dalam

kehidupan masyarakat, yaitu saat-saat dirasakannya masalah-masalah

yang menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar dan terjadi cukup parah

dan berulang-ulang.

36. Bagan kelembagaan adalah suatu gambaran keadaan peran (manfaat)

lembaga-lembaga di desa baik lembaga formal maupun lembaga non formal

bagi masyarakat.

Pasa12

Peraturan Bupati ini menetapkan Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di

Kabupaten Musi BanyUasin Tahun Anggaran 2016 sebagaimana tercantum

dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Peraturan Bupati Musi Banyuasin ini.

Pasal3

Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di Kabupaten Musi Banyuasin Tahun

Anggaran 2016 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dihitung dengan cara:

a W = (0,25 * Zll + (0,35 * Z21+ (0,10 * Z31+ (0,30 * Z41Keterangan:W = Dana Desa setiap DesaZI = rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total

penduduk Desakabupaten/kota yang bersangkutan22 = rasio jumlah penduduk miskinDesa setiap terhadap total

penduduk miskin Desakabupaten/kota yangbersangkutan

Z3 = rasio luas wilayahDesa setiap terhadap luas wilayahDesakabupaten/kota yang bersangkutan

Z4 = rasio IKGsetiap Desa terhadap totallKGDesakabupaten/kota yang bersangkutan

b. Data jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a bersumber dari kementerian yang

berwenang dan/ atau lembaga yang menyeleggarakan urusan pemerintahan

di bidang statistik.

9

Pasa14

Indeks tingkat kesulitan geografis setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 mengacu pada indeks kesulitan geografis yang di tetapkan oleh Menteri

Keuangan.

Pasal5

(1)Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui pemindahbukuan dari dari

Rekening Kas Dmum Daerah ke Rekening Kas Umum Desa.

(2)Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas

Umum Desa dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari keIja setelah Dana

Desa diterima di Rekening Kas Umum Daerah.

(3)Penyaluran Dana Desa dilakukan secara bertahap:

a. tahap I pada bulan April- Juli sebesar 60% (enam puluh perseratus);

b. tahap II pada bulan Agustus - Oktober sebesar 40% (empat puluh

perseratus) .

(4)Penyaluran Dana Desa tahap I dilakukan setelah Kepala Desa

menyampaikan-:

a. APBDesa paling lambat bulan Maret; dan

b. laporan realisasi penggunaan Dana Desa semester sebelumnya.

(5)Penyaluran Dana Desa tahap II dilakukan setelah Kepala Desa

menyampaikan laporan realisasi pengunaan Dana Desa Tahap I,.

(6)Rincian Dana Desa yang diterima Desa setiap tahun dianggarkan dalam

APBDesa.

10

Pasa16

(1) Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat yang meliputi Bidang penyelenggaraan

pemerintahan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain:

a. penetapan dan penegasan batas Desa;

b. pendataan Desa;

c. penyusunan tata ruang Desa;

d. penyelenggaraan musyawarah Desa;

e. pengelolaan informasi Desa;

f. penyelenggaraan perencanaan Desa;

g. penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;

h. penyelenggaraan kerjasama antar Desa;

i. pengadaan sarana dan prasarana kantor Desa; dan

j. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

(2) Bidang pelaksanaan pembangunan Desa antara lain:

a. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan

lingkungan Desa antara lain:

1. tambatan perahu;

2. jalan pemukiman;3. jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian;

4. pembangkit listrik tenaga mikrohidro ;

5. lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan

6. infrastruktur Desa lainnya sesuai kondisi Desa.

b. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

kesehatan antara lain:

1. air bersih berskala Desa;

2. sanitasi lingkungan;

3. pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; dan

4. sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.

c. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan dan kebudayaan antara lain:

11

1. taman bacaan masyarakat;

2. pendidikan anak usia dini;

3. balai pelatihanjkegiatan belajar masyarakat;

4. pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan

5. sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi

Desa.

d. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan,

pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi antara

lain:

1. pasar Desa;2. pembentukan dan pengembangan BUMDesa;

3. penguatan permodalan BUMDesa;

4. pembibitan tanaman pangan;

5. penggilingan padi;

6. lumbung Desa;

7. pembukaan lahan pertanian;

8. pengelolaan usaha hutan Desa;

9. kolam ikan dan pembenihan ikan;

10.kapal penangkap ikan;

11.cold storage (gudang pendingin);

12.tempat pelelangan ikan;

13.tambak garam;

14.kandang ternak;

15.instalasi biogas;

16.mesin pakan ternak;17.sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.

e. pelestarian lingkungan hidup antara lain:

1.penghijauan;2. pembuatan terasering;

3. pemeliharaan hutan bakau;

4. perlindungan mata air;

5. pembersihan daerah aliran sungai;

6. perlindungan terumbu karang; dan

7. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

12

(3) Bidang Pemberdayaan Masyarakat antara lain:

a. pe1atihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;

b. pe1atihan teknologi tepat guna;

c. pendidikan, pe1atihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat Desa,

dan Badan Pemusyawaratan Desa;

d. peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain:

1. kader pemberdayaan masyarakat Desa;

2. kelompok usaha ekonomi produktif;

3. kelompok perempuan,

4. kelompok tani,

5. kelompok masyarakat miskin,

6. kelompok ne1ayan,

7. kelompok pengrajin,8. kelompok pemerhati dan perlindungan anak,

9. kelompok pemuda;dan

10. ke1ompok lain sesuai kondisiDesa.

e. Pe1atihan lain sesuai dengan kondisi desa.

Pasal7

Penge10laan keuangan desa dike10la sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terhitung mulai 1 Janw,lri

sampai dengan tanggal31 Desember.

PasalS

(1)Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung dengan

bukti yang lengkap dan sah.

(2)Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat pengesahan

oleh Sekretaris Desa atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan

bukti dimaksud.

(3)Penge1uaran kas desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak dapat

dilakukan sebe1um rancangan peraturan desa tentang APBDesa ditetapkan

menjadi peraturan desa.

(4)Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak

13

lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang

dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasa19(1)Kepala Desa dengan dikoordinasikan oleh camat setempat menyampaikan

laporan realisasi penggunaan Dana Desa semester I dan semester II

kepada Bupati/Walikota.

(2)Penyampaian laporan realisasi penggunaan Dana Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan ketentuan:

a. Semester I paling lambat minggu keempat bulan Juli tahun anggaran

berjalan;

b. Semester II paling lambat minggu keempat bulan Januari tahun

anggaran berikutnya.

PasallO

(1)Bupati/walikota menunda penyaluran Dana Desa dalam hal kepala desa

tidak menyampaikan APBDesa dan/atau laporan realisasi penggunaan

semester sebelumnya.

(2)Penundaan sebagaimana ayat 1 dilakukan sampai dengan disampaikannya

APBDesa dan/ atau laporan realisasi penggunaan semester sebelumnya.

(3)Bupati/walikota mengurangi penyaluran dana desa dalam hal di temukan

penyimpangan pelaksanaan yang mengakibatkan SiLPAtidak wajar.

(4)SiLPADana Desa yang tidak wajar sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

berupa sisa Dana Desa yang melebihi 30% (tiga puluh per seratus) dari

Dana Desa yang diterima Desa.

(5)Penggunaan Dana Desa yang tidak sesuai dengan prioritas sebagaimana

dimaksud pada ayat 4 huruf a tidak mendapatkan persetujuan dari

bupati/walikota.

(6)Pengurangan Dana Desa dilaporkan oleh bupati/walikota kepada Menteri

Keuangan c.q Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan.

14

------------------

Pasal!!

Peraturan Bupati/Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan

Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Musi

Banyuasin

Ditetapkan di : Sekayupada tanggal : & Maret 2016

jWAKlL.BUPATI MUSI BANYUfINSELAKU PELAKSANA TUGABUPATI MUSI BANYUASIN

P-~BENI HERNEDI

Diundangkan di : SekayuPada Tanggal : 8 Maret 2016

SEKRETARIS DAERAH,

H.:t:...mBERITADAERAHKABUPATENMUS! BANYUASINTAHUN2016 NOMOR: 2-1

15