Nomor 7 Th. 2010 Pedoman APBdes 2010_0_2.pdf

9
BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGETAN, Menimbang : a. bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa merupakan rencana operasional tahunan dari program umum Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan; b. bahwa dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa agar sesuai dengan kepentingan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan perlu diterbitkan suatu pedoman; c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4385); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

Transcript of Nomor 7 Th. 2010 Pedoman APBdes 2010_0_2.pdf

BUPATI MAGETAN PERATURANBUPATIMAGETAN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATIMAGETAN, Menimbang:a. bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa merupakan rencana operasionaltahunandariprogramumumPemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan; b. bahwa dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desaagarsesuaidengankepentinganpenyelenggaraan pemerintahan,pembangunandankemasyarakatanperluditerbitkan suatu pedoman; c.bahwaberdasarkanpertimbanganpadahurufadanb,perlu ditetapkanPeraturanBupatitentangPedomanPenyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Mengingat:1. Undang-UndangNomor10Tahun2004tentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4385); 2. Undang-UndangNomor32Tahun2004tentangPemerintahan Daerah(LembaranNegaraTahun2004Nomor125,Tambahan LembaranNegaraNomor4437)sebagaimanatelahbeberapakali diubahterakhirdenganUndang-UndangNomor12Tahun2008 (LembaranNegaraTahun2008Nomor59,TambahanLembaranNegara Nomor 4844); 3. Undang-UndangNomor33Tahun2004tentangPerimbangan KeuanganAntaraPemerintahPusatdanPemerintahanDaerah (LembaranNegaraTahun2004Nomor126,TambahanLembaran Negara Nomor 4438 ); 4. PeraturanPemerintahNomor72Tahun2005tentangDesa( LembaranNegaraTahun2005Nomor158,TambahanLembaran Negara Nomor 4587 ); 5. PeraturanMenteriDalamNegeriNomor13Tahun2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2009; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2007 Nomor 3 ); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 4 Tahun 2007 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2007 Nomor 4 );8. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 5 Tahun 2007 tentang AlokasiDanaDesa(LembaranDaerahKabupatenMagetanTahun 2007 Nomor 5 ); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pokok-PokokPengelolaanKeuanganDaerah(LembaranDaerah Kabupaten Magetan Tahun 2008 Nomor 8 ); MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURANBUPATIMAGETANTENTANGPEDOMAN PENYUSUNANANGGARANPENDAPATANDANBELANJ ADESA TAHUN ANGGARAN 2010. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1.Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalahkesatuanmasyarakathukumyangmemilikibatas-batas wilayahyangberwenanguntukmengaturdanmengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadatsetempatyangdiakuidandihormatidalamsistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2.Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan olehPemerintahDesadanBadanPermusyawaratanDesadalam mengaturdanmenguruskepentinganmasyarakatsetempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yangdiakui dan dihormatidalamsistemPemerintahanNegaraKesatuanRepublik Indonesia. 3.PemerintahDesaatauyangdisebutdengannamalainadalah KepalaDesadanPerangkatDesasebagaiunsurpenyelenggara pemerintahan desa. 4.Keuangandesaadalahkeseluruhankegiatanyangmeliputi perencanaan,penetapan,pelaksanaan,pelaporan,penata usahaan,pertangungjawaban, dan pengawasan keuangan desa. 5.AnggaranPendapatandanBelanjaDesaselanjutnyadisingkat APBDesadalahrencanakeuangantahunanpemerintahandesa yangdibahasdandisetujuibersamaolehPemerintahDesadan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. 6.Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah KabupatenuntukDesa,yangbersumberdaribagiandana perimbangankeuanganpusatdandaerahyangditerimaoleh Kabupaten BAB II ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJ A DESA Bagian Kesatu Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Pasal 2 (1)RancanganPeraturanDesatentangAPBDesyangtelahdisetujui Kepala Desa bersama BPD sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Desa,KepalaDesaberkewajibanmenyampaikanpalinglama3 (tiga) hari kepada Bupati untuk dievaluasi. (2)HasilevaluasiBupatiterhadaprancanganPeraturanDesa sebagaimanadimaksudayat(1)disampaikanpaling lama20(dua puluh) hari kepada Kepala Desa. (3)Apabilahasilevaluasisebagaimanadimaksudpadaayat(2) melampaui batas waktu dimaksud, Kepala Desa dapat menetapkan rancanganPeraturanDesatentangAPBDesmenjadiPeraturan Desa. (4)Evaluasisebagaimanadimaksudpadaayat(1),Bupatisesuai kewenangannya mendelegasikan kepada Camat. Bagian Kedua Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Pasal 3 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ditetapkan dengan Peraturan Desasetiaptahunselambat-lambatnya1(satu)bulansetelah ditetapkanAnggaranPendapatandanBelanjaDaerah(APBD) Kabupaten. Bagian Ketiga Susunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Pasal 4 (1)AnggaranPendapatandanBelanjaDesaterdiridariBagian Pendapatan Desa, Bagian Belanja Desa dan Pembiayaan. (2)BelanjaDesaterdiridariBelanjaLangsungdanBelanjaTidak Langsung. Bagian Keempat Pendapatan Dan Belanja Desa Pasal 5 (1)PendapatanDesasebagaimanadimaksudpasal4ayat(1)terdiri dari : a.pendapatan Asli Desa; b.Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; c.bagian dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; d.bantuanKeuangandariPemerintah,PemerintahPropinsi dan/atauPemerintahKabupatendalamrangkaurusan Pemerintahan; dan e.hibah dan atau sumbangan pihak ketiga yang tidak mengikat. (2)Belanja Desa sebagaimana dimaksud pasal 4 ayat (2) dipergunakan dalamrangkamendanaipelaksanaanurusanpemerintahanyang menjadi kewenangan Desa. Pasal 6 BelanjaLangsungsebagaimanadimaksudpasal4ayat(2)adalah belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang dapat diukur dengan capaian prestasi kerja yangterdiri dari : a.belanja Pegawai; b.belanja Barang dan J asa; dan c.belanja Modal. Pasal 7 Belanja pegawai sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 huruf a tersebut diatasuntukpengeluaranhonorarium/upahdalammelaksanakan program dan kegiatan pemerintahan desa. Pasal 8 (1)Belanjabarangdanjasasebagaimanadimaksuddalampasal6 huruf b digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yangnilaimanfaatnyakurangdari12(duabelas)bulandan/atau pemakaianjasadalammelaksanakanprogramdankegiatan pemerintahan desa. (2)Pembelian/pengadaanbarangdan/ataupemakaianjasa sebagaimanadimaksudpadaayat(1)mencakupbelanjabahan pakai habis, bahan/material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraanbermotor,cetak/penggandaan,sewa rumah/gedung/gudang/parkir,sewasaranamobilitas,sewaalat berat,sewaperlengkapandanperalatankantor,makanandan minuman,pakaiandinasdanatributnya,pakaiankerja,pakaian khusus dan hari-hari tertentu, dan perjalanan dinas. Pasal 9 (1)BelanjamodalsebagaimanadimaksuddalamPasal6hurufc digunakanuntukpengeluaranyangdilakukandalamrangka pembelian/pengadaanataupembangunanasettetapberwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakandalamkegiatanpemerintahan,sepertidalambentuk tanah,peralatandanmesin,gedungdanbangunan,jalan,irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya. (2)Nilai pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud sebagaimanadimaksudpadaayat(1)yangdianggarkandalam belanja modal hanya sebesar harga beli/bangun aset. (3)Belanjahonorariumpanitiapengadaandanadministrasi pembelian/pembangunanuntukmemperolehsetiapasetyang dianggarkan pada belanja modal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggarkan pada belanja pegawai dan/atau belanja barang dan jasa. Pasal 10 (1) Belanja Tidak Langsung sesuai Pasal 4 ayat (2) adalah belanja yang dianggarkantidakterkaitsecaralangsungdenganpelaksanaan program dan kegiatan. (2) Kelompokbelanjatidaklangsungsebagaimanadimaksuddalam Pasal 10 adalah belanja pegawai Pasal 11 BelanjapegawaisebagaimanadimaksuddalamPasal10merupakan belanjadalambentukgajidantunjangan,sertapenghasilanlainnya yangdiberikankepadaaparaturpemerintahandesayangditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Pasal 12 Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa wajib disediakan : a.AnggaranyangbersumberdariAlokasiDanaDesa(ADD) penggunaannyaberpedomanpadaPetunjukTeknisPengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Alokasi Anggaran Kelurahan (AAK); b.TunjanganKepalaDesadanperangkatDesasesuaidengan kemampuan keuangan desa. c.SekdesPNSdapatdiberikantunjanganlainyangsahsesuai kemampuan keuangan Desa; d.Bantuan kepada Karang Taruna, RT/RW, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat(LPM),danLinmassesuaidengankemampuan keuangan Desa. Bagian Kelima Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Pasal 13 (1)Untukpelaksanaanpembangunaninfrastruktur/fisikdibentuktim pelaksanaditingkatDesayangditetapkandengankeputusan Kepala Desa. (2)Timpelaksanasebagaimanadimaksuddalampasal14ayat(1) susunannya terdiri dari : a.Penanggung jawab : Kepala Desa; b.Ketua Pelaksana : Ketua LPM; c.Bendahara : Unsur LPM atau Perangkat Desa; d.Anggota :Perangkat Desa atau unsur lembaga lain selain BPD. Bagian Keenam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Pasal 14 (1)APBDes dapat dilakukan perubahan. (2)PerubahanAPBDessebagaimanadimaksudpadaayat(1) dilakukanapabilaterjadiperubahankebijakanPemerintah, perkembangan ekonomi yang tidak sesuai dengan asumsi APBDes, keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar kegiatan dan antar jenis belanja. (3)PerubahanAPBDessebagaimanadimaksudpadaayat(1) ditetapkan dalam Peraturan Desa tentang Perubahan APBDes. Bagian Ketujuh Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Pasal 15 (1)Selambat-lambatnya3(tiga)bulansetelahberakhirnyatahun anggaran, Kepala Desa wajib menetapkan Keputusan Kepala Desa mengenaiperhitungananggarandalambentukLaporan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. (2)Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) selambat - lambatnya1(satu)bulansetelahditetapkanharusdilaporkan kepada Bupati melalui Camat. BABIII PENGAWASAN Pasal16 (1)PengawasanterhadapAnggaranPendapatandanBelanjaDesa dilakukanolehaparatpengawasinternpemerintah(aparat pengawas fungsional) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2)Camat melakukan monitoring dan evaluasi/ pemeriksaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa minimal 1 ( satu ) kali dalam 3 (tiga) bulan dan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan hasilpemeriksaantersebutdilaporkankepadaBupatidengan tembusanInspektoratdanBagianAdministrasiPemerintahan Umum. Pasal 17 GunapemberianbimbingandanpengendaliandibentukTimFasilitasi APBDesditingkatKecamatanyangditetapkandenganKeputusan Camat. BABIV KETENTUAN PENUTUP Pasal18 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agarsetiaporangmengetahuinya,memerintahkanPengundangan PeraturanBupatiinidenganpenempatannyadalamBeritaDaerah Kabupaten Magetan. Ditetapkan di Magetan pada tanggal28 J anuari 2010 BUPATI MAGETAN TTD H. SUMANTRI Diundangkan di Magetan pada tanggal 28 J anuari 2010 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAGETAN TTD H. WARSITO BERITA DAERAH KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2010 NOMOR7