NOMOR 1

8
NOMOR 1 A. Audit laporan keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan- laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Yusuf (2001:6) menyatakan audit atas laporan keuangan adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini, auditor menerbitkan laporan tertulis yang berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum.

description

NOMOR 1

Transcript of NOMOR 1

Page 1: NOMOR 1

NOMOR 1

A Audit laporan keuangan (financial statement audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)

Yusuf (20016) menyatakan audit atas laporan keuangan adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan auditor Dalam pemberian jasa ini auditor menerbitkan laporan tertulis yang berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum

B

C

Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang melingkupnya dapat mengakibatkan perubahan atas suatu pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi itu karena adanya penghilangan atau salah saji itu Hal itu mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan keadaan yang berkaitan dengan entitas dan kebutuhan informasi pihak yang akan meletakkan kepercayaan atas laporan keuangan auditan

NOMOR 21 Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang

dilihat dari keadaan yang melingkupnya dapat mengakibatkan perubahan atas suatu pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi itu karena adanya penghilangan atau salah saji itu Hal itu mengharuskan auditor untuk

mempertimbangkan keadaan yang berkaitan dengan entitas dan kebutuhan informasi pihak yang akan meletakkan kepercayaan atas laporan keuangan auditan

NOMOR 2

B Menelusuri suatu data dalam suatu dokumen ke pencatatan pendukungnya (voucher)

Penelusuran (tracing)Untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat sesuai dengan otorisasi dan ketelitian serta kelengkapan catatatan akuntansi Penelusuran terhadap suatu aliran transaksi dimulai dengan mengurutkan bukti asli ke pencatatan akuntansinya untuk menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku besar)

KonfirmasiPenggunaan oleh auditor dimaksudkan untuk memperoleh informasi berupa jawaban dari pihak ketiga yang independen dalam memverifikasi kebenaran asersi laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen

Nomor 2 C

Sistem pengendalian internal merupakan sistem struktur atau proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris manajemen dan karyawan dalam perusahaan yang bertujuan untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan pengendalian tersebut dicapai meliputi efektifitas dan efisiensi operasi keandalan pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dapat tercapai

Satu hal yang penting bagi auditor adalah cara prosedur untuk memperoleh bukti yang cukup atas struktur pengendalian intern klien Hal ini disebabkan karena SPI merupakan salah satu tipe bukti audit

KECUKUPAN BUKTI AUDIT

Berkaitan dengan kuantitas bukti audit Faktor yang mempengaruhi kecukupan bukti audit meliputi

Materialitas Resiko audit Ukuran dan karakteristik populasi

Cukup Atau Tidaknya Bukti Audit

Hal ini berkaitan dengan kuantitas bukti yang harus dikumpulkan oleh auditor Factor yang mempengaruhi pertimbangan auditor dalam menentukan cukup atau tidaknya bukti audit adalah

Materialitas Dan Resiko Akun yang saldonya besar dalam laporan keuangan diperlukan jumlah bukti audit yang lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang bersaldo tidak material Untuk akun yang mempunyai kemungkinantinggi untuk disajikan salah dalam laporan keuangan jumlah bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor umumnya lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang memilliki kemungkinan kecil salah saji

NOMOR 3MEtodologi perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penjualanLangkah - langkah yang dilaksanakan

Memahami struktur pengendalian intern penjualan mempelajari flow chart sistem penjualan klien menyiapkan kuisioner untuk pengendalian intern dan menjalankan uji ldquowalkthroughrdquo atas penjualan

Menaksir resiko pengendalian yang direncanakan terdiri dari empat tahap1 Menentukan kerangka acuan terdapat 6 tujuan audit berkait transaksi yaitu

Penjualan tercatat adalah untuk pengiriman aktual yang dilakukan kepada pelanggan yang nonfiktif (existency) Penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan) Penjualan yang tercatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim ditagih dan dicatat dengan benar (akurasi) Transaksi penjualan diklasifikasi dengan sesuai Penjualan dicatat dalam waktu yang tepat Transaksi penjualan dimasukkan dengan pantas dalam berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan

pengikhtisaran)2 Mengidentifikasi pengendalian intern kunci untuk penjualan dan kelemahannya 3 Memadukan pengendalian intern kunci dan kelemahannya tersebut dengan tujuan audit 4 Menaksir resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi kelemahan dan pengendalian tujuan

Evaluasi untung rugi pengujian atas pengendalian Merancang pengujian atas pengendalian untuk penjualan untuk mengurangi resiko pengendalian yang ditetapkan Merancang pengujian substantif atas transaksi penjualan untuk menentukan apakah ada kesalahan moneter atau

penyimpangan dalam transaksi penjualan Pengujian substantif untuk transaksi penjualan antara lain sbb1 Untuk meyakini bahwa penjualan yang dicatat benar-benar ada2 Transaksi penjualan yang terjadi telah dicatat3 Penjualan dicatat secara akurat4 Penjualan yang dicatat telah diklaisifikasikan dengan semestinya5 Penjualan dicatat pada tanggal yang tepat6 Transaksi penjualan dicatat dengan semestinya di berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar

NOMOR 4

Tujuan Pengujian Substantif terhadap Hutang usaha1 Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan hutang usaha2 Membuktikan keberadaan hutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan hutang usaha yang dicantumkan di neraca3 Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo hutang usaha yang disajikan di neraca4 Membuktikan kewajiban klien yang dicantumkan di neraca5 Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan hutang usaha di neraca

NOMOR 4

Perancangan Pengujian Substantif

1 Prosedur awalPengujian audit dimilai dengan mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industry klien

2 Prosedur analitisuntuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian telah konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilaporkan dalam laporan keuangan

3 Pengujian rincian transaksia Menelusuri hutang yang dicatat ke dokumentasi pendukung b Melaksanakan pengujian pisah batas pembelian c Melaksanakan pengujian pisah batas pengeluaran kas d Melakukan pencarian hutang yang belum tercatat

4 Pengujian rincian saldoa Konfirmasi hutang usaha b Merekonsiliasi hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan pemasok

5 Pembandingan penyajian laporan dengan GAAP

NOMOR 5

Mengusut saldo persediaan yang

tercantum di neraca neraca ke saldo akun

persediaan di buku besar

Menghitung kembali saldo akun

persediaan di buku besar besar

1048707SaldoSaldoawalawal

1048707DitambahDitambahjumlahjumlahpendebitanpendebitan

1048707DikurangiDikurangijumlahjumlahpengkreditanpengkreditan

Page 2: NOMOR 1

B

C

Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang melingkupnya dapat mengakibatkan perubahan atas suatu pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi itu karena adanya penghilangan atau salah saji itu Hal itu mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan keadaan yang berkaitan dengan entitas dan kebutuhan informasi pihak yang akan meletakkan kepercayaan atas laporan keuangan auditan

NOMOR 21 Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang

dilihat dari keadaan yang melingkupnya dapat mengakibatkan perubahan atas suatu pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi itu karena adanya penghilangan atau salah saji itu Hal itu mengharuskan auditor untuk

mempertimbangkan keadaan yang berkaitan dengan entitas dan kebutuhan informasi pihak yang akan meletakkan kepercayaan atas laporan keuangan auditan

NOMOR 2

B Menelusuri suatu data dalam suatu dokumen ke pencatatan pendukungnya (voucher)

Penelusuran (tracing)Untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat sesuai dengan otorisasi dan ketelitian serta kelengkapan catatatan akuntansi Penelusuran terhadap suatu aliran transaksi dimulai dengan mengurutkan bukti asli ke pencatatan akuntansinya untuk menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku besar)

KonfirmasiPenggunaan oleh auditor dimaksudkan untuk memperoleh informasi berupa jawaban dari pihak ketiga yang independen dalam memverifikasi kebenaran asersi laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen

Nomor 2 C

Sistem pengendalian internal merupakan sistem struktur atau proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris manajemen dan karyawan dalam perusahaan yang bertujuan untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan pengendalian tersebut dicapai meliputi efektifitas dan efisiensi operasi keandalan pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dapat tercapai

Satu hal yang penting bagi auditor adalah cara prosedur untuk memperoleh bukti yang cukup atas struktur pengendalian intern klien Hal ini disebabkan karena SPI merupakan salah satu tipe bukti audit

KECUKUPAN BUKTI AUDIT

Berkaitan dengan kuantitas bukti audit Faktor yang mempengaruhi kecukupan bukti audit meliputi

Materialitas Resiko audit Ukuran dan karakteristik populasi

Cukup Atau Tidaknya Bukti Audit

Hal ini berkaitan dengan kuantitas bukti yang harus dikumpulkan oleh auditor Factor yang mempengaruhi pertimbangan auditor dalam menentukan cukup atau tidaknya bukti audit adalah

Materialitas Dan Resiko Akun yang saldonya besar dalam laporan keuangan diperlukan jumlah bukti audit yang lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang bersaldo tidak material Untuk akun yang mempunyai kemungkinantinggi untuk disajikan salah dalam laporan keuangan jumlah bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor umumnya lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang memilliki kemungkinan kecil salah saji

NOMOR 3MEtodologi perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penjualanLangkah - langkah yang dilaksanakan

Memahami struktur pengendalian intern penjualan mempelajari flow chart sistem penjualan klien menyiapkan kuisioner untuk pengendalian intern dan menjalankan uji ldquowalkthroughrdquo atas penjualan

Menaksir resiko pengendalian yang direncanakan terdiri dari empat tahap1 Menentukan kerangka acuan terdapat 6 tujuan audit berkait transaksi yaitu

Penjualan tercatat adalah untuk pengiriman aktual yang dilakukan kepada pelanggan yang nonfiktif (existency) Penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan) Penjualan yang tercatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim ditagih dan dicatat dengan benar (akurasi) Transaksi penjualan diklasifikasi dengan sesuai Penjualan dicatat dalam waktu yang tepat Transaksi penjualan dimasukkan dengan pantas dalam berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan

pengikhtisaran)2 Mengidentifikasi pengendalian intern kunci untuk penjualan dan kelemahannya 3 Memadukan pengendalian intern kunci dan kelemahannya tersebut dengan tujuan audit 4 Menaksir resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi kelemahan dan pengendalian tujuan

Evaluasi untung rugi pengujian atas pengendalian Merancang pengujian atas pengendalian untuk penjualan untuk mengurangi resiko pengendalian yang ditetapkan Merancang pengujian substantif atas transaksi penjualan untuk menentukan apakah ada kesalahan moneter atau

penyimpangan dalam transaksi penjualan Pengujian substantif untuk transaksi penjualan antara lain sbb1 Untuk meyakini bahwa penjualan yang dicatat benar-benar ada2 Transaksi penjualan yang terjadi telah dicatat3 Penjualan dicatat secara akurat4 Penjualan yang dicatat telah diklaisifikasikan dengan semestinya5 Penjualan dicatat pada tanggal yang tepat6 Transaksi penjualan dicatat dengan semestinya di berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar

NOMOR 4

Tujuan Pengujian Substantif terhadap Hutang usaha1 Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan hutang usaha2 Membuktikan keberadaan hutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan hutang usaha yang dicantumkan di neraca3 Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo hutang usaha yang disajikan di neraca4 Membuktikan kewajiban klien yang dicantumkan di neraca5 Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan hutang usaha di neraca

NOMOR 4

Perancangan Pengujian Substantif

1 Prosedur awalPengujian audit dimilai dengan mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industry klien

2 Prosedur analitisuntuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian telah konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilaporkan dalam laporan keuangan

3 Pengujian rincian transaksia Menelusuri hutang yang dicatat ke dokumentasi pendukung b Melaksanakan pengujian pisah batas pembelian c Melaksanakan pengujian pisah batas pengeluaran kas d Melakukan pencarian hutang yang belum tercatat

4 Pengujian rincian saldoa Konfirmasi hutang usaha b Merekonsiliasi hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan pemasok

5 Pembandingan penyajian laporan dengan GAAP

NOMOR 5

Mengusut saldo persediaan yang

tercantum di neraca neraca ke saldo akun

persediaan di buku besar

Menghitung kembali saldo akun

persediaan di buku besar besar

1048707SaldoSaldoawalawal

1048707DitambahDitambahjumlahjumlahpendebitanpendebitan

1048707DikurangiDikurangijumlahjumlahpengkreditanpengkreditan

Page 3: NOMOR 1

mempertimbangkan keadaan yang berkaitan dengan entitas dan kebutuhan informasi pihak yang akan meletakkan kepercayaan atas laporan keuangan auditan

NOMOR 2

B Menelusuri suatu data dalam suatu dokumen ke pencatatan pendukungnya (voucher)

Penelusuran (tracing)Untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat sesuai dengan otorisasi dan ketelitian serta kelengkapan catatatan akuntansi Penelusuran terhadap suatu aliran transaksi dimulai dengan mengurutkan bukti asli ke pencatatan akuntansinya untuk menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku besar)

KonfirmasiPenggunaan oleh auditor dimaksudkan untuk memperoleh informasi berupa jawaban dari pihak ketiga yang independen dalam memverifikasi kebenaran asersi laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen

Nomor 2 C

Sistem pengendalian internal merupakan sistem struktur atau proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris manajemen dan karyawan dalam perusahaan yang bertujuan untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan pengendalian tersebut dicapai meliputi efektifitas dan efisiensi operasi keandalan pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dapat tercapai

Satu hal yang penting bagi auditor adalah cara prosedur untuk memperoleh bukti yang cukup atas struktur pengendalian intern klien Hal ini disebabkan karena SPI merupakan salah satu tipe bukti audit

KECUKUPAN BUKTI AUDIT

Berkaitan dengan kuantitas bukti audit Faktor yang mempengaruhi kecukupan bukti audit meliputi

Materialitas Resiko audit Ukuran dan karakteristik populasi

Cukup Atau Tidaknya Bukti Audit

Hal ini berkaitan dengan kuantitas bukti yang harus dikumpulkan oleh auditor Factor yang mempengaruhi pertimbangan auditor dalam menentukan cukup atau tidaknya bukti audit adalah

Materialitas Dan Resiko Akun yang saldonya besar dalam laporan keuangan diperlukan jumlah bukti audit yang lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang bersaldo tidak material Untuk akun yang mempunyai kemungkinantinggi untuk disajikan salah dalam laporan keuangan jumlah bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor umumnya lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang memilliki kemungkinan kecil salah saji

NOMOR 3MEtodologi perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penjualanLangkah - langkah yang dilaksanakan

Memahami struktur pengendalian intern penjualan mempelajari flow chart sistem penjualan klien menyiapkan kuisioner untuk pengendalian intern dan menjalankan uji ldquowalkthroughrdquo atas penjualan

Menaksir resiko pengendalian yang direncanakan terdiri dari empat tahap1 Menentukan kerangka acuan terdapat 6 tujuan audit berkait transaksi yaitu

Penjualan tercatat adalah untuk pengiriman aktual yang dilakukan kepada pelanggan yang nonfiktif (existency) Penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan) Penjualan yang tercatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim ditagih dan dicatat dengan benar (akurasi) Transaksi penjualan diklasifikasi dengan sesuai Penjualan dicatat dalam waktu yang tepat Transaksi penjualan dimasukkan dengan pantas dalam berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan

pengikhtisaran)2 Mengidentifikasi pengendalian intern kunci untuk penjualan dan kelemahannya 3 Memadukan pengendalian intern kunci dan kelemahannya tersebut dengan tujuan audit 4 Menaksir resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi kelemahan dan pengendalian tujuan

Evaluasi untung rugi pengujian atas pengendalian Merancang pengujian atas pengendalian untuk penjualan untuk mengurangi resiko pengendalian yang ditetapkan Merancang pengujian substantif atas transaksi penjualan untuk menentukan apakah ada kesalahan moneter atau

penyimpangan dalam transaksi penjualan Pengujian substantif untuk transaksi penjualan antara lain sbb1 Untuk meyakini bahwa penjualan yang dicatat benar-benar ada2 Transaksi penjualan yang terjadi telah dicatat3 Penjualan dicatat secara akurat4 Penjualan yang dicatat telah diklaisifikasikan dengan semestinya5 Penjualan dicatat pada tanggal yang tepat6 Transaksi penjualan dicatat dengan semestinya di berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar

NOMOR 4

Tujuan Pengujian Substantif terhadap Hutang usaha1 Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan hutang usaha2 Membuktikan keberadaan hutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan hutang usaha yang dicantumkan di neraca3 Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo hutang usaha yang disajikan di neraca4 Membuktikan kewajiban klien yang dicantumkan di neraca5 Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan hutang usaha di neraca

NOMOR 4

Perancangan Pengujian Substantif

1 Prosedur awalPengujian audit dimilai dengan mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industry klien

2 Prosedur analitisuntuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian telah konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilaporkan dalam laporan keuangan

3 Pengujian rincian transaksia Menelusuri hutang yang dicatat ke dokumentasi pendukung b Melaksanakan pengujian pisah batas pembelian c Melaksanakan pengujian pisah batas pengeluaran kas d Melakukan pencarian hutang yang belum tercatat

4 Pengujian rincian saldoa Konfirmasi hutang usaha b Merekonsiliasi hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan pemasok

5 Pembandingan penyajian laporan dengan GAAP

NOMOR 5

Mengusut saldo persediaan yang

tercantum di neraca neraca ke saldo akun

persediaan di buku besar

Menghitung kembali saldo akun

persediaan di buku besar besar

1048707SaldoSaldoawalawal

1048707DitambahDitambahjumlahjumlahpendebitanpendebitan

1048707DikurangiDikurangijumlahjumlahpengkreditanpengkreditan

Page 4: NOMOR 1

KonfirmasiPenggunaan oleh auditor dimaksudkan untuk memperoleh informasi berupa jawaban dari pihak ketiga yang independen dalam memverifikasi kebenaran asersi laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen

Nomor 2 C

Sistem pengendalian internal merupakan sistem struktur atau proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris manajemen dan karyawan dalam perusahaan yang bertujuan untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan pengendalian tersebut dicapai meliputi efektifitas dan efisiensi operasi keandalan pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dapat tercapai

Satu hal yang penting bagi auditor adalah cara prosedur untuk memperoleh bukti yang cukup atas struktur pengendalian intern klien Hal ini disebabkan karena SPI merupakan salah satu tipe bukti audit

KECUKUPAN BUKTI AUDIT

Berkaitan dengan kuantitas bukti audit Faktor yang mempengaruhi kecukupan bukti audit meliputi

Materialitas Resiko audit Ukuran dan karakteristik populasi

Cukup Atau Tidaknya Bukti Audit

Hal ini berkaitan dengan kuantitas bukti yang harus dikumpulkan oleh auditor Factor yang mempengaruhi pertimbangan auditor dalam menentukan cukup atau tidaknya bukti audit adalah

Materialitas Dan Resiko Akun yang saldonya besar dalam laporan keuangan diperlukan jumlah bukti audit yang lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang bersaldo tidak material Untuk akun yang mempunyai kemungkinantinggi untuk disajikan salah dalam laporan keuangan jumlah bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor umumnya lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang memilliki kemungkinan kecil salah saji

NOMOR 3MEtodologi perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penjualanLangkah - langkah yang dilaksanakan

Memahami struktur pengendalian intern penjualan mempelajari flow chart sistem penjualan klien menyiapkan kuisioner untuk pengendalian intern dan menjalankan uji ldquowalkthroughrdquo atas penjualan

Menaksir resiko pengendalian yang direncanakan terdiri dari empat tahap1 Menentukan kerangka acuan terdapat 6 tujuan audit berkait transaksi yaitu

Penjualan tercatat adalah untuk pengiriman aktual yang dilakukan kepada pelanggan yang nonfiktif (existency) Penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan) Penjualan yang tercatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim ditagih dan dicatat dengan benar (akurasi) Transaksi penjualan diklasifikasi dengan sesuai Penjualan dicatat dalam waktu yang tepat Transaksi penjualan dimasukkan dengan pantas dalam berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan

pengikhtisaran)2 Mengidentifikasi pengendalian intern kunci untuk penjualan dan kelemahannya 3 Memadukan pengendalian intern kunci dan kelemahannya tersebut dengan tujuan audit 4 Menaksir resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi kelemahan dan pengendalian tujuan

Evaluasi untung rugi pengujian atas pengendalian Merancang pengujian atas pengendalian untuk penjualan untuk mengurangi resiko pengendalian yang ditetapkan Merancang pengujian substantif atas transaksi penjualan untuk menentukan apakah ada kesalahan moneter atau

penyimpangan dalam transaksi penjualan Pengujian substantif untuk transaksi penjualan antara lain sbb1 Untuk meyakini bahwa penjualan yang dicatat benar-benar ada2 Transaksi penjualan yang terjadi telah dicatat3 Penjualan dicatat secara akurat4 Penjualan yang dicatat telah diklaisifikasikan dengan semestinya5 Penjualan dicatat pada tanggal yang tepat6 Transaksi penjualan dicatat dengan semestinya di berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar

NOMOR 4

Tujuan Pengujian Substantif terhadap Hutang usaha1 Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan hutang usaha2 Membuktikan keberadaan hutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan hutang usaha yang dicantumkan di neraca3 Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo hutang usaha yang disajikan di neraca4 Membuktikan kewajiban klien yang dicantumkan di neraca5 Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan hutang usaha di neraca

NOMOR 4

Perancangan Pengujian Substantif

1 Prosedur awalPengujian audit dimilai dengan mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industry klien

2 Prosedur analitisuntuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian telah konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilaporkan dalam laporan keuangan

3 Pengujian rincian transaksia Menelusuri hutang yang dicatat ke dokumentasi pendukung b Melaksanakan pengujian pisah batas pembelian c Melaksanakan pengujian pisah batas pengeluaran kas d Melakukan pencarian hutang yang belum tercatat

4 Pengujian rincian saldoa Konfirmasi hutang usaha b Merekonsiliasi hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan pemasok

5 Pembandingan penyajian laporan dengan GAAP

NOMOR 5

Mengusut saldo persediaan yang

tercantum di neraca neraca ke saldo akun

persediaan di buku besar

Menghitung kembali saldo akun

persediaan di buku besar besar

1048707SaldoSaldoawalawal

1048707DitambahDitambahjumlahjumlahpendebitanpendebitan

1048707DikurangiDikurangijumlahjumlahpengkreditanpengkreditan

Page 5: NOMOR 1

NOMOR 3MEtodologi perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penjualanLangkah - langkah yang dilaksanakan

Memahami struktur pengendalian intern penjualan mempelajari flow chart sistem penjualan klien menyiapkan kuisioner untuk pengendalian intern dan menjalankan uji ldquowalkthroughrdquo atas penjualan

Menaksir resiko pengendalian yang direncanakan terdiri dari empat tahap1 Menentukan kerangka acuan terdapat 6 tujuan audit berkait transaksi yaitu

Penjualan tercatat adalah untuk pengiriman aktual yang dilakukan kepada pelanggan yang nonfiktif (existency) Penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan) Penjualan yang tercatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim ditagih dan dicatat dengan benar (akurasi) Transaksi penjualan diklasifikasi dengan sesuai Penjualan dicatat dalam waktu yang tepat Transaksi penjualan dimasukkan dengan pantas dalam berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan

pengikhtisaran)2 Mengidentifikasi pengendalian intern kunci untuk penjualan dan kelemahannya 3 Memadukan pengendalian intern kunci dan kelemahannya tersebut dengan tujuan audit 4 Menaksir resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi kelemahan dan pengendalian tujuan

Evaluasi untung rugi pengujian atas pengendalian Merancang pengujian atas pengendalian untuk penjualan untuk mengurangi resiko pengendalian yang ditetapkan Merancang pengujian substantif atas transaksi penjualan untuk menentukan apakah ada kesalahan moneter atau

penyimpangan dalam transaksi penjualan Pengujian substantif untuk transaksi penjualan antara lain sbb1 Untuk meyakini bahwa penjualan yang dicatat benar-benar ada2 Transaksi penjualan yang terjadi telah dicatat3 Penjualan dicatat secara akurat4 Penjualan yang dicatat telah diklaisifikasikan dengan semestinya5 Penjualan dicatat pada tanggal yang tepat6 Transaksi penjualan dicatat dengan semestinya di berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar

NOMOR 4

Tujuan Pengujian Substantif terhadap Hutang usaha1 Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan hutang usaha2 Membuktikan keberadaan hutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan hutang usaha yang dicantumkan di neraca3 Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo hutang usaha yang disajikan di neraca4 Membuktikan kewajiban klien yang dicantumkan di neraca5 Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan hutang usaha di neraca

NOMOR 4

Perancangan Pengujian Substantif

1 Prosedur awalPengujian audit dimilai dengan mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industry klien

2 Prosedur analitisuntuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian telah konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilaporkan dalam laporan keuangan

3 Pengujian rincian transaksia Menelusuri hutang yang dicatat ke dokumentasi pendukung b Melaksanakan pengujian pisah batas pembelian c Melaksanakan pengujian pisah batas pengeluaran kas d Melakukan pencarian hutang yang belum tercatat

4 Pengujian rincian saldoa Konfirmasi hutang usaha b Merekonsiliasi hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan pemasok

5 Pembandingan penyajian laporan dengan GAAP

NOMOR 5

Mengusut saldo persediaan yang

tercantum di neraca neraca ke saldo akun

persediaan di buku besar

Menghitung kembali saldo akun

persediaan di buku besar besar

1048707SaldoSaldoawalawal

1048707DitambahDitambahjumlahjumlahpendebitanpendebitan

1048707DikurangiDikurangijumlahjumlahpengkreditanpengkreditan

Page 6: NOMOR 1

NOMOR 4

Perancangan Pengujian Substantif

1 Prosedur awalPengujian audit dimilai dengan mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industry klien

2 Prosedur analitisuntuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian telah konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilaporkan dalam laporan keuangan

3 Pengujian rincian transaksia Menelusuri hutang yang dicatat ke dokumentasi pendukung b Melaksanakan pengujian pisah batas pembelian c Melaksanakan pengujian pisah batas pengeluaran kas d Melakukan pencarian hutang yang belum tercatat

4 Pengujian rincian saldoa Konfirmasi hutang usaha b Merekonsiliasi hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan pemasok

5 Pembandingan penyajian laporan dengan GAAP

NOMOR 5

Mengusut saldo persediaan yang

tercantum di neraca neraca ke saldo akun

persediaan di buku besar

Menghitung kembali saldo akun

persediaan di buku besar besar

1048707SaldoSaldoawalawal

1048707DitambahDitambahjumlahjumlahpendebitanpendebitan

1048707DikurangiDikurangijumlahjumlahpengkreditanpengkreditan

Page 7: NOMOR 1