Jawaban Soal Nomor 1

22
Ade Rosanti Adila Fahmida Saptari Ani Nurhasanah Cahya Ayu Agustin Diana Permatasari Enrika Rahayu Novita Arie Setiawati Shinta Rahmawati DISAIN STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Transcript of Jawaban Soal Nomor 1

Ade Rosanti

Adila Fahmida Saptari

Ani Nurhasanah

Cahya Ayu Agustin

Diana Permatasari

Enrika Rahayu

Novita Arie Setiawati

Shinta Rahmawati

DISAIN STUDI EPIDEMIOLOGIDESKRIPTIF

1. Kota X mempunyai 8 RS. Seorang dokter disalah satu RS melakukan penelitian terhadap kasus- kasus diabetes mellitus (DM), selama 1 tahun penelitiannya terkumpul data sebagai berikut :

No ID Sex Umur Suku Kadar gula

Darah gr/ dl

Komplikasi Status Keluar dr

RS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Wanita Wanita

Pria Pria Pria

Wanita Pria

Wanita Pria

Wanita Pria

Wanita Pria

Wanita Pria Pria Pria Pria Pria

Wanita Wanita

Pria Wanita

Pria Wanita

Pria Pria Pria

Wanita Wanita

Pria Wanita Wanita

Pria Pria Pria Pria Pria Pria Pria

50 45 30 35 40 50 40 45 30 60 35 45 50 60 40 35 40 50 40 45 60 40 45 35 40 40 45 50 55 60 40 45 50 40 30 35 35 40 40 40

J awa J awa

Sumatra Sumatra

J awa J awa

Betawi Betawi Betawi Betawi J awa J awa J awa J awa J awa J awa J awa J awa J awa

Sumatra Sumatra Betawi Betawi Betawi Betawi

Sumatra Sumatra

J awa Betawi Betawi

Sumatra J awa

Betawi Sumatra Betawi Betawi Betawi Betawi Betawi J awa

300 200 350 375 280 300 240 300 400 200 150 180 260 200 380 375 150 160 250 280 290 300 325 200 240 210 170 190 340 330 300 260 260 370 400 240 275 200 150 150

Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Tidak ada Ada Ada

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Ada Ada

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Ada Ada Ada Ada

Tidakada Ada

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Ada Ada Ada Ada

Tidak ada Ada Ada Ada Ada

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Meninggal Hidup

Meninggal Meninggal Meninggal Meninggal

Hidup Hidup

Meninggal Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup

Meninggal Meninggal

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup

Meninggal Meningga

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup

Meninggal Meninggal Meninggal Meninggal Meninggal Meninggal Meninggal

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup

Pertanyaan:a) deskripsikan distribusikan/frekwensi penyakit DM berdasarkan :

• jenis kelamin• Umur• ada tidaknya komplikasi• kadar gula darah• status pada saat pulang dari RS

b) Dapatkah gambaran distribusi/frekwensi diatas menggambarkan kondisi di populasi ? apa alasannya ?

c) Dari data diatas dapatkah saudara menentukan kelompok risiko tinggi untuk penyakit DM ? bagaimana caranya

d) Dari data diatas dapatkah saudara memformulasikan hipotesis barue) Adakah hubungan antara komplikasi dengan kematian pada penderita

DMf) Jika ada hubungan antara kejadian komplikasi dengan kematian pada

penderita DM dapatkah hasil tersebut digeneralisasikan di populasig) Dapatkah saudara memformulasikan hipotesis baru dari analisis

hubungan tersebut

Jawab:a) distribusi/frekwensi penyakit DM berdasarkan :

• Jenis Kelamin

jenis kelamin jumlah persenpria 25 62,5%

wanita 15 37,5%

• Umur

umur jumlah persen

30 3 7,5%

35 6 15,0%

40 13 32,5%

45 7 17,5%

50 6 15,0%

55 1 2,5%

60 4 10,0%

• Ada tidaknya komplikasi

komplikasi jumlah persenada 23 57,5%

tidak ada 17 42,5%

• Kadar gula darah

kadar gula darah jumlah persen150 4 10,0%160 1 2,5%170 1 2,5%180 1 2,5%190 1 2,5%200 5 12,5%210 1 2,5%240 3 7,5%

Kadar gula darah jumlah persen250 1 2,5%260 3 7,5%275 1 2,5%280 2 5,0%290 1 2,5%300 5 12,5%325 1 2,5%330 1 2,5%340 1 2,5%350 1 2,5%370 1 2,5%375 2 5,0%380 1 2,5%400 2 5,0%

• Status keluar dari RS

status saat pulang jumlah persen

meninggal 17 42,5%hidup 23 57,5%

b) dapatkah gambaran distribusi/frekwensi diatas menggambarkan kondisi di populasi ? apa alasannya ? Tidak bisa. Karena disain studi epidemiologi ini berdasarkan kasus-kasus yang dilaporkan.

c) Dari data diatas dapatkah saudara menentukan kelompok risiko tinggi untuk penyakit DM ? bagaimana caranya• Pria • Usia 40 tahun• Suku jawa dan betawi

d) Dari data diatas dapatkah saudara memformulasikan hipotesis baru• Pria lebih beresiko terkena DM daripada wanita• Orang yang berusia 40 tahun lebih beresiko terkena DM

daripada usia lain• Suku jawa dan betawi beresiko lebih tinggi untuk terkena

DM daripada suku Sumatra

e) Adakah hubungan antara komplikasi dengan kematian pada penderita DMya ada hubungan antara komplikasi dengan kejadian kematian pada penderita DM.

f) jika ada hubungan antara kejadian komplikasi dengan kematian pada penderita DM dapatkah hasil tersebut digeneralisasikan di populasi?

Tidak dapat karena disain studi epidemiologi ini hanya berdasarkan kasus-kasus yang dilaporkan. suntuk menggeneralisasikan hubungan antara komplikasi dengan kematian pada populasi diperlukan penelitian epidemiologi deskriptif lain, dimana sampel penelitian mewakili populasi yang diteliti dan disain studi epidemiologi yang sesuai dipakai untuk itu adalah disain studi potong lintang.

g) dapatkah saudara memformulasikan hipotesis baru dari analisis hubungan tersebut?

Penderita DM yang mengalami komplikasi lebih beresiko untuk meninggal.

2. Bagaimana hubungan antara cakupan imunisasi campak dengan insidens campak jika dilihat dari nilai r nya!

ID PKM

X (%) Y(%) X2 Y2 XY

1 50 60 2500 3600 3000

2 55 70 3025 4900 3850

3 60 35 3600 1225 2100

4 65 30 4225 900 1950

5 70 25 4900 625 1750

6 75 20 5625 400 1500

7 80 25 6400 625 2000

8 85 20 7225 400 1700

9 90 15 8100 225 1350

10 95 10 9025 100 950

N=10 725 310 54625 13000 20150

0,88

26442,15

23250699187500

232503390020625

23250

96100)0000525625)(13(546250

224750201500

)231013000))(10272554625)(10

310)(72520150)(10

)2y)(2y)(n2x)(2x(n

xy)x)((xyn

r

Persamaan Garis

13,120625

23250525625546250

224750201500

)725()25462510(

)310725()2015010(

)(

))((

2

22

xxn

yxxynb

93,11210

25,112910

25,81931010

)72513,1(310

n

xbya

y = a + bx = 112,93 + 1,13x

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1000

10

20

30

40

50

60

70

80

CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK

INS

IDE

N C

AM

PA

K

InterpretasiNilai r (r=0,88) mendekati 1 maka ada hubungan yang kuat antara cakupan imunisasi campak dan

insiden campak Nilai r negatif menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara cakupan imunisasi campak

dan insidens campak. Jadi jika cakupan imunisasi campak meningkat maka insiden campaknya

menurun, ataupun sebaliknya.

SOAL 4

Saya mau melihat hubungan antara kecacingan dengan

anemia. Jumlah penduduk yang akan diteliti sebanyak

10.000 orang dan jumlah anak sekolah di populasi tersebut

sebanyak 5.000 anak. Sampel yang digunakan berasal dari

anak sekolah yang diambil secara random sebanyak 1.000

anak. Dari 1.000 anak, diukur kadar Hbnya, terdapat 400

anak anemia dan 600 anak tidak anemia. Dari 400 anak,

yang fesesnya ada telur cacing 250 anak dan dari 600 anak

yang fesesnya ada telur cacingnya ada 150 anak.

• Hitunglah prevalensi kecacingan dan anemia!• Distribusikan frekuensi kecacingan pada anak

yang anemia dan tidak anemia!• Hitunglah Prevalensi Ratio (PR)!• Hitunglah Odds Ratio (OR), dan

interpretasikan!• Mengapa tidak menggunakan RR?• Distribusikan prevalensi anemia pada

kecacingan dan tidak kecacingan!• Hitunglah PR dan Interpretasikan!

DIKETAHUI:

N1 = 10.000 orang N(D+) = 400

anak

N2 = 5.000 anak N (D-) = 600

anak

Ns = 1.000 anak N (E+) = 250 anak

N(E-) = 150 anak

JAWAB :

a. Prevalensi kecacingan : 400 orang = 40%Prevalensi tidak kecacingan : 600 orang = 60%Prevalensi anemia : 400 orang = 40%Prevalensi tidak anemia : 600 orang = 60%

Disease (D+) Disease (D-)

Exposure (E+) 250 150

Exposure (E-) 150 450

b. Mendistribusikan variabel “kecacingan” pada variabel “anemia”

Prevalensi E+ pada kelompok D+ = 250/400 = 0.625 = 62.5%Prevalensi E+ pada kelompok D- = 150/600 = 0.25 = 25%

c. Prevalensi Ratio

D. ODDS RATIO

Odds E+ pada kelompok D+ = 250/150 = 1.67

Odds E+ pada kelompok D- = 150/450 = 0.33 

E. MENDISTRIBUSIKAN VARIABEL “ANEMIA” PADA VARIABEL “KECACINGAN”

Prevalensi D+ pada kelompok E+ = 250/400 = 0.625 = 62.5%

Prevalensi D+ pada kelompok E- = 150/600 = 0.25 = 25%

F. PREVALENSI RATIO

G. MENGAPA TIDAK MENGGUNAKAN RR?

Tidak menggunakan RR karena studi yang dilakukan menggunakan observasi sehingga tidak diketahui mana yang terjadi lebih dulu antara kecacingan atau anemia.