No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format...

199
No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT EDARAN Perihal : Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/9/PBI/2015 tentang Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5704) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/5/PBI/2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5876), perlu mengatur kembali ketentuan pelaksanaan mengenai penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal oleh Bank Indonesia dalam Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut: I. KETENTUAN UMUM Dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal adalah kegiatan dalam rangka memproses perhitungan hak dan kewajiban antar Peserta Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia yang setelmennya dilakukan pada waktu tertentu. 2. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia yang selanjutnya disingkat SKNBI adalah infrastruktur yang digunakan oleh Bank Indonesia dalam Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal untuk memproses Data Keuangan Elektronik pada Layanan Transfer Dana, Layanan Kliring Warkat Debit, Layanan Pembayaran Reguler, dan Layanan Penagihan Reguler. 3. Penyelenggara SKNBI yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah Bank Indonesia. 4. Peserta SKNBI yang selanjutnya disebut Peserta adalah pihak yang telah memenuhi persyaratan dan telah memperoleh persetujuan dari Penyelenggara sebagai Peserta. 5. Layanan ...

Transcript of No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format...

Page 1: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016

SURAT EDARAN

Perihal : Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh

Bank Indonesia

Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor

17/9/PBI/2015 tentang Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring

Berjadwal oleh Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5704) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia

Nomor 18/5/PBI/2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5876), perlu mengatur kembali ketentuan pelaksanaan mengenai

penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal oleh Bank Indonesia

dalam Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut:

I. KETENTUAN UMUM

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini yang dimaksud dengan:

1. Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal adalah

kegiatan dalam rangka memproses perhitungan hak dan

kewajiban antar Peserta Sistem Kliring Nasional Bank

Indonesia yang setelmennya dilakukan pada waktu tertentu.

2. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia yang selanjutnya

disingkat SKNBI adalah infrastruktur yang digunakan oleh

Bank Indonesia dalam Penyelenggaraan Transfer Dana dan

Kliring Berjadwal untuk memproses Data Keuangan Elektronik

pada Layanan Transfer Dana, Layanan Kliring Warkat Debit,

Layanan Pembayaran Reguler, dan Layanan Penagihan Reguler.

3. Penyelenggara SKNBI yang selanjutnya disebut Penyelenggara

adalah Bank Indonesia.

4. Peserta SKNBI yang selanjutnya disebut Peserta adalah pihak

yang telah memenuhi persyaratan dan telah memperoleh

persetujuan dari Penyelenggara sebagai Peserta.

5. Layanan ...

Page 2: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

2

5. Layanan Transfer Dana adalah layanan dalam SKNBI yang

memproses pemindahan sejumlah dana antar Peserta dari 1

(satu) pengirim kepada 1 (satu) penerima.

6. Layanan Kliring Warkat Debit adalah layanan dalam SKNBI

yang memproses penagihan sejumlah dana yang dilakukan

antar Peserta dari 1 (satu) pengirim tagihan kepada 1 (satu)

penerima tagihan, disertai dengan fisik Warkat Debit.

7. Layanan Pembayaran Reguler adalah layanan dalam SKNBI

yang memproses pemindahan sejumlah dana antar Peserta dari

1 (satu) atau beberapa pengirim kepada 1 (satu) atau beberapa

penerima.

8. Layanan Penagihan Reguler adalah layanan dalam SKNBI yang

memproses penagihan sejumlah dana antar Peserta dari 1

(satu) pengirim tagihan kepada beberapa penerima tagihan.

9. Data Keuangan Elektronik yang selanjutnya disingkat DKE

adalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan

sebagai dasar perhitungan dalam penyelenggaraan SKNBI.

10. DKE Transfer Dana adalah DKE yang dibuat berdasarkan

perintah transfer dana dan digunakan sebagai dasar

perhitungan dalam Layanan Transfer Dana.

11. DKE Warkat Debit adalah DKE yang dibuat berdasarkan

perintah transfer debit dan digunakan sebagai dasar

perhitungan dalam Layanan Kliring Warkat Debit.

12. DKE Pembayaran adalah DKE yang dibuat berdasarkan

perintah transfer dana dan digunakan sebagai dasar

perhitungan dalam Layanan Pembayaran Reguler.

13. DKE Penagihan adalah DKE yang dibuat berdasarkan perintah

transfer debit dan digunakan sebagai dasar perhitungan dalam

Layanan Penagihan Reguler.

14. Warkat Debit adalah alat pembayaran nontunai yang

diperhitungkan atas beban nasabah atau Bank melalui

Layanan Kliring Warkat Debit.

15. Kliring Penyerahan adalah kegiatan untuk memperhitungkan

DKE Warkat Debit yang disampaikan oleh Peserta pengirim

kepada Peserta penerima melalui Penyelenggara.

16. Kliring ...

Page 3: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

3

16. Kliring Pengembalian adalah kegiatan untuk memperhitungkan

DKE Warkat Debit yang diperhitungkan dalam Kliring

Penyerahan namun ditolak oleh Peserta penerima berdasarkan

alasan yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

17. Penyerahan Tagihan adalah kegiatan untuk memperhitungkan

DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim

kepada Peserta penerima melalui Penyelenggara.

18. Pengembalian Tagihan adalah kegiatan untuk

memperhitungkan DKE Penagihan yang diperhitungkan dalam

Penyerahan Tagihan namun ditolak oleh Peserta penerima

berdasarkan alasan yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

19. Peserta Langsung Utama yang selanjutnya disingkat PLU

adalah Peserta yang mengirimkan DKE ke Penyelenggara secara

langsung dengan menggunakan infrastruktur SKNBI dan

Setelmen Dana dilakukan ke Rekening Setelmen Dana Peserta

yang bersangkutan.

20. Peserta Langsung Afiliasi yang selanjutnya disingkat PLA

adalah Peserta yang mengirimkan DKE ke Penyelenggara secara

langsung dengan menggunakan infrastruktur SKNBI Peserta

yang bersangkutan sedangkan Setelmen Dana dilakukan ke

Rekening Setelmen Dana Bank Pembayar.

21. Peserta Tidak Langsung yang selanjutnya disingkat PTL adalah

Peserta yang mengirimkan DKE ke Penyelenggara secara tidak

langsung melalui Bank Penerus dan Setelmen Dana dilakukan

ke Rekening Setelmen Dana Bank Penerus.

22. Bank Pembayar adalah PLU yang ditunjuk oleh PLA dalam

rangka Setelmen Dana, penyediaan Prefund, dan/atau

pembayaran kewajiban lainnya dalam penyelenggaraan SKNBI.

23. Bank Penerus adalah PLU yang memenuhi persyaratan dan

telah memperoleh persetujuan dari Penyelenggara untuk

melaksanakan pengiriman DKE, penyediaan Prefund, Setelmen

Dana, dan/atau pembayaran kewajiban lainnya untuk

kepentingan PTL.

24. Rekening Setelmen Dana adalah rekening Peserta dalam mata

uang Rupiah yang ditatausahakan di Bank Indonesia.

25. Setelmen ...

Page 4: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

4

25. Setelmen Dana adalah kegiatan pendebitan dan pengkreditan

Rekening Setelmen Dana melalui Sistem BI-RTGS yang

dilakukan berdasarkan perhitungan hak dan kewajiban

masing-masing Peserta yang timbul dalam penyelenggaraan

SKNBI.

26. Prefund adalah dana yang disediakan oleh Peserta untuk

memenuhi kewajiban dalam penyelenggaraan SKNBI.

27. Prefund Kredit adalah Prefund yang disediakan untuk Layanan

Transfer Dana dan Layanan Pembayaran Reguler.

28. Prefund Debit adalah Prefund yang disediakan untuk Layanan

Kliring Warkat Debit dan Layanan Penagihan Reguler.

29. Bank adalah Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang yang mengatur mengenai perbankan termasuk

kantor cabang dari bank di luar negeri dan Bank Umum

Syariah termasuk Unit Usaha Syariah sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai perbankan

syariah.

30. Penyelenggara Transfer Dana Selain Bank adalah badan usaha

berbadan hukum Indonesia bukan Bank yang telah

memperoleh izin dari Bank Indonesia untuk menyelenggarakan

kegiatan transfer dana.

31. Sistem Sentral Kliring yang selanjutnya disingkat SSK adalah

infrastruktur SKNBI di Penyelenggara yang digunakan dalam

penyelenggaraan SKNBI.

32. Sistem Peserta Kliring yang selanjutnya disingkat SPK adalah

infrastruktur SKNBI di Peserta yang terhubung dengan SSK

yang digunakan oleh Peserta dalam penyelenggaraan SKNBI.

33. Jaringan Komunikasi Data yang selanjutnya disingkat JKD

adalah infrastruktur komunikasi data yang digunakan dalam

penyelenggaraan SKNBI yang menghubungkan SSK dengan

SPK.

34. Soft Token adalah sertifikat dalam bentuk file terproteksi yang

memuat identitas pemilik sertifikat, kunci enkripsi untuk

melakukan verifikasi tanda tangan digital pemilik, dan periode

sertifikat yang dihasilkan oleh infrastruktur kunci publik Bank

Indonesia.

35. Sistem ...

Page 5: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

5

35. Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement yang

selanjutnya disebut Sistem BI-RTGS adalah infrastruktur yang

digunakan sebagai sarana transfer dana elektronik yang

setelmennya dilakukan seketika per transaksi secara

individual.

36. Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System yang

selanjutnya disebut BI-SSSS adalah infrastruktur yang

digunakan sebagai sarana Penatausahaan Transaksi dan

Penatausahaan Surat Berharga yang dilakukan secara

elektronik.

37. Keadaan Tidak Normal adalah situasi atau kondisi yang terjadi

sebagai akibat adanya gangguan atau kerusakan pada

perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi,

aplikasi, maupun sarana pendukung yang mempengaruhi

kelancaran penyelenggaraan SKNBI.

38. Keadaan Darurat adalah suatu keadaan yang terjadi di luar

kekuasaan Penyelenggara dan/atau Peserta yang menyebabkan

kegiatan operasional SKNBI tidak dapat diselenggarakan yang

diakibatkan oleh, tetapi tidak terbatas pada kebakaran,

kerusuhan massa, sabotase, dan bencana alam seperti gempa

bumi dan banjir yang dinyatakan oleh pihak penguasa atau

pejabat setempat yang berwenang, termasuk Bank Indonesia.

39. Fasilitas Kontinjensi adalah fasilitas yang disediakan oleh

Penyelenggara di lokasi Penyelenggara dan Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Dalam Negeri yang dapat digunakan oleh

Peserta apabila terjadi Keadaan Tidak Normal atau Keadaan

Darurat di lokasi kantor Peserta.

40. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri yang

selanjutnya disingkat KPwDN adalah kantor Bank Indonesia

selain kantor pusat Bank Indonesia yang melaksanakan fungsi

sistem pembayaran.

41. Wilayah Kliring adalah suatu wilayah yang telah disetujui oleh

Penyelenggara untuk melaksanakan kegiatan pertukaran

Warkat Debit.

42. Wilayah ...

Page 6: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

6

42. Wilayah Kliring Otomasi adalah Wilayah Kliring yang

melaksanakan kegiatan pertukaran Warkat Debit secara

otomasi.

43. Wilayah Kliring Manual adalah Wilayah Kliring yang

melaksanakan kegiatan pertukaran Warkat Debit secara

manual.

44. Koordinator Pertukaran Warkat Debit yang selanjutnya disebut

Koordinator PWD adalah koordinator pertukaran Warkat Debit

kantor Bank Indonesia dan koordinator pertukaran Warkat

Debit selain Bank Indonesia yang melaksanakan pertukaran

Warkat Debit di suatu Wilayah Kliring.

45. Perwakilan Peserta adalah kantor Peserta di suatu Wilayah

Kliring yang ditunjuk sebagai wakil Peserta untuk

melaksanakan pertukaran Warkat Debit yang dikliringkan di

Wilayah Kliring tersebut.

46. Pimpinan adalah direksi atau pejabat yang berwenang mewakili

Peserta sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi masing-

masing Peserta sebagai berikut:

a. Pimpinan untuk Peserta berupa Bank Umum dan Bank

Umum Syariah adalah direksi sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai

perseroan terbatas;

b. Pimpinan untuk Peserta berupa Unit Usaha Syariah

adalah anggota direksi Bank Umum Konvensional yang

membawahkan Unit Usaha Syariah atau pimpinan kantor

cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri yang

mengelola dan bertanggung jawab terhadap operasional

Unit Usaha Syariah;

c. Pimpinan untuk Peserta berupa kantor cabang dari bank

yang berkedudukan di luar negeri adalah pemimpin kantor

cabang dan pejabat satu tingkat di bawah pemimpin

kantor cabang yang menerima surat kuasa (power of

attorney) dari kantor pusat bank yang berkedudukan di

luar negeri;

d. Pimpinan...

Page 7: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

7

d. Pimpinan untuk Penyelenggara Transfer Dana Selain Bank

adalah direksi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan

Bank Indonesia yang mengatur mengenai penyelenggaraan

transfer dana.

47. Bukti Penyerahan Warkat Debit yang selanjutnya disingkat

BPWD adalah dokumen kliring yang digunakan di Wilayah

Kliring Otomasi yang berfungsi sebagai alat kontrol dalam

pelaksanaan kegiatan pertukaran Warkat Debit.

48. Rincian Warkat Debit yang selanjutnya disingkat RWD adalah

dokumen kliring yang digunakan di Wilayah Kliring Manual

yang berfungsi sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan

kegiatan pertukaran Warkat Debit.

49. Tanda Pengenal Petugas Kliring yang selanjutnya disingkat

TPPK adalah tanda pengenal yang digunakan oleh petugas

kliring dalam kegiatan pertukaran Warkat Debit.

II. PENYELENGGARA

A. Organisasi Penyelenggara

1. Penyelenggara adalah Bank Indonesia c.q. Departemen

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran.

2. Kegiatan korespondensi terkait penyelenggaraan SKNBI

ditujukan kepada Penyelenggara dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Kegiatan terkait kepesertaan dan operasional

penyelenggaraan SKNBI ditujukan ke alamat:

Bank Indonesia

Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Divisi Kliring dan Transfer Dana

Gedung D Lantai 3

Jalan M.H. Thamrin No. 2

Jakarta 10350.

b. Kegiatan korespondensi terkait pemantauan

kepatuhan Peserta terhadap ketentuan dan prosedur

dalam penyelenggaraan SKNBI ditujukan ke alamat:

Bank ...

Page 8: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

8

Bank Indonesia

Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Divisi Kepatuhan dan Informasi Sistem Pembayaran

Bank Indonesia

Gedung D Lantai 3

Jalan M.H. Thamrin No. 2

Jakarta 10350.

3. Penyelenggara menyediakan helpdesk untuk menangani

permasalahan operasional SKNBI yang dihadapi oleh

Peserta dengan nomor sebagai berikut:

a. telepon : 021 29818888

b. faksimile : 021 2311902.

4. Dalam hal terdapat perubahan nama departemen, divisi,

dan/atau alamat sebagaimana dimaksud dalam angka 2

dan/atau perubahan nomor telepon dan/atau faksimile

sebagaimana dimaksud dalam angka 3 maka

Penyelenggara memberitahukan perubahan tersebut

melalui surat dan/atau sarana lainnya.

B. Tugas Penyelenggara

Dalam rangka penyelenggaraan SKNBI, Penyelenggara

melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. menetapkan ketentuan dan prosedur penyelenggaraan

SKNBI;

2. menyediakan sarana dan prasarana penyelenggaraan

SKNBI sebagai berikut:

a. perangkat keras dan aplikasi SSK di Penyelenggara;

b. 1 (satu) JKD yang menghubungkan SPK dengan SSK;

c. aplikasi SPK dan perubahannya serta buku pedoman

pengoperasian aplikasi SPK yang disampaikan oleh

Penyelenggara melalui surat dan/atau sarana lain;

d. Fasilitas Kontinjensi; dan

e. sarana dan prasarana pendukung lainnya;

3. melaksanakan kegiatan operasional SKNBI sesuai waktu

yang telah ditetapkan, antara lain sebagai berikut:

a. melakukan ...

Page 9: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

9

a. melakukan monitoring pengiriman DKE dan

penyediaan Prefund dalam rangka menjaga kelancaran

kegiatan operasional SKNBI;

b. melakukan perhitungan DKE yang dikirim oleh

Peserta dan diterima oleh Penyelenggara; dan

c. menyediakan data/informasi hasil perhitungan dalam

SKNBI.

4. melakukan upaya untuk menjamin keandalan,

ketersediaan, dan keamanan penyelenggaraan SKNBI,

antara lain sebagai berikut:

a. melakukan pengelolaan dan pengoperasian SSK;

b. melakukan security audit terhadap SKNBI secara

berkala;

c. menyediakan helpdesk untuk menangani masalah:

1) operasional penyelenggaraan SKNBI; dan/atau

2) JKD;

d. memberikan layanan yang berkaitan dengan

kepesertaan dalam penyelenggaraan SKNBI;

e. menetapkan waktu operasional penyelenggaraan

SKNBI;

f. memiliki standar layanan minimum penyelenggaraan

SKNBI antara lain standar layanan waktu terkait

kepesertaan dan standar layanan dalam

penyelenggaraan SKNBI;

g. menetapkan dan memberlakukan ketentuan dan

prosedur penanganan Keadaan Tidak Normal

dan/atau Keadaan Darurat;

h. memberikan pelatihan kepada calon Peserta dan

pelatihan secara berkala kepada Peserta; dan

i. menetapkan status kepesertaan Peserta;

5. melakukan pemantauan kepatuhan Peserta dan

Koordinator PWD terhadap ketentuan Bank Indonesia yang

mengatur mengenai penyelenggaraan transfer dana dan

kliring berjadwal serta prosedur yang ditetapkan oleh

Penyelenggara;

6. menetapkan ...

Page 10: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

10

6. menetapkan dan mengenakan sanksi administratif kepada

Peserta;

7. menetapkan batas nilai nominal transaksi yang dapat

diperhitungkan dalam penyelenggaraan SKNBI; dan

8. menetapkan jenis dan besarnya biaya dalam

penyelenggaraan SKNBI, termasuk batas biaya paling

banyak yang dikenakan Peserta kepada nasabah.

III. KEPESERTAAN

A. Prinsip Umum

1. Pihak yang dapat menjadi Peserta yaitu:

a. Bank Indonesia;

b. Bank; dan

c. Penyelenggara Transfer Dana Selain Bank.

2. Dalam hal Peserta sebagaimana dimaksud dalam butir 1.b

merupakan Bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional sekaligus melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah dalam bentuk Unit

Usaha Syariah maka kepesertaan dalam penyelenggaraan

SKNBI untuk kegiatan usaha secara konvensional harus

terpisah dari kepesertaan untuk kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah.

3. Jenis kepesertaan dalam SKNBI terdiri atas:

a. PLU;

b. PLA; atau

c. PTL.

4. Berdasarkan jenis kepesertaan, pihak sebagaimana

dimaksud dalam angka 1, diatur sebagai berikut:

a. Bank Indonesia hanya dapat menjadi PLU;

b. Bank hanya dapat menjadi PLU; dan

c. Penyelenggara Transfer Dana Selain Bank hanya

dapat menjadi PLA atau PTL.

5. Berdasarkan jenis layanan, keikutsertaan pihak

sebagaimana dimaksud dalam angka 1 diatur sebagai

berikut:

a. Bank ...

Page 11: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

11

a. Bank Indonesia dapat mengikuti seluruh layanan

dalam penyelenggaraan SKNBI.

b. Bank harus mengikuti seluruh layanan dalam

penyelenggaraan SKNBI.

c. Penyelenggara Transfer Dana Selain Bank hanya

dapat mengikuti Layanan Transfer Dana dan/atau

Layanan Pembayaran Reguler.

6. Keikutsertaan Penyelenggara Transfer Dana Selain Bank

dalam Layanan Pembayaran Reguler hanya berlaku bagi

Penyelenggara Transfer Dana Selain Bank yang mengelola

rekening nasabah.

7. Penyelenggara berwenang untuk menetapkan ketentuan

dan persyaratan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan

dan karakteristik untuk Peserta.

B. Persyaratan Menjadi Peserta

Calon Peserta harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Persyaratan Sebagai PLU

a. memiliki surat izin usaha yang masih berlaku dari

lembaga yang berwenang;

b. tidak sedang dalam proses likuidasi atau kepailitan;

c. telah menjadi peserta dalam Sistem BI-RTGS;

d. Pimpinan calon Peserta telah memperoleh persetujuan

atau dinyatakan lulus dalam fit and proper test yang

dilakukan oleh lembaga pengawas yang berwenang;

e. menyediakan infrastruktur SPK dengan spesifikasi

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.1; dan

f. memiliki laporan hasil security audit atas sistem

internal Peserta yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun

terakhir, dalam hal calon Peserta akan

menghubungkan sistem internal Peserta ke SSK.

2. Persyaratan Sebagai PLA

a. memiliki izin sebagai penyelenggara transfer dana

yang masih berlaku dari Bank Indonesia;

b. tidak sedang dalam proses likuidasi atau kepailitan;

c. menyediakan layanan transfer dana kepada nasabah

dan memiliki jaringan kantor yang luas di mayoritas

provinsi di Indonesia;

d. memiliki ...

Page 12: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

12

d. memiliki kinerja keuangan yang baik selama 2 (dua)

tahun terakhir;

e. memiliki aset paling sedikit Rp1.000.000.000.000,00

(satu triliun rupiah) atau modal paling sedikit

Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar rupiah)

selama 1 (satu) tahun terakhir;

f. Pimpinan calon PLA tidak tercantum dalam daftar

kredit macet dan/atau daftar hitam nasional yang

diterbitkan oleh lembaga yang berwenang;

g. menyediakan infrastruktur SPK dengan spesifikasi

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.1;

h. memiliki laporan hasil security audit atas sistem

internal Peserta yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun

terakhir, dalam hal calon Peserta akan

menghubungkan sistem internal Peserta ke SSK;

i. menunjuk 1 (satu) Bank Pembayar dalam rangka

pendebitan dan/atau pengkreditan dana untuk:

1) Setelmen Dana;

2) penyediaan Prefund Kredit;

3) pembebanan biaya dalam penyelenggaraan

SKNBI; dan

4) pembebanan sanksi administratif berupa

kewajiban membayar atas pelanggaran ketentuan

Bank Indonesia yang mengatur mengenai

penyelenggaraan transfer dana dan kliring

berjadwal; dan

j. memiliki perjanjian dengan Bank Pembayar yang

paling kurang memuat:

1) hak dan kewajiban PLA dan Bank Pembayar;

2) mekanisme penyediaan Prefund Kredit;

3) batas waktu penerusan hasil Setelmen Dana dari

Bank Pembayar ke PLA;

4) tanggung jawab atas kerahasiaan dan/atau

penyalahgunaan informasi hasil Setelmen Dana;

dan

5) mekanisme penyelesaian perselisihan.

3. Persyaratan ...

Page 13: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

13

3. Persyaratan Sebagai PTL

a. memiliki izin sebagai penyelenggara transfer dana

yang masih berlaku dari Bank Indonesia;

b. tidak sedang dalam proses likuidasi atau kepailitan;

c. Pimpinan calon PTL tidak tercantum dalam daftar

kredit macet dan/atau daftar hitam nasional yang

diterbitkan oleh lembaga yang berwenang;

d. menunjuk 1 (satu) Bank Penerus; dan

e. memiliki perjanjian dengan Bank Penerus yang paling

kurang memuat:

1) hak dan kewajiban PTL dan Bank Penerus;

2) tanggung jawab atas kerahasiaan dan/atau

penyalahgunaan data dan informasi dalam

penyelenggaraan SKNBI;

3) mekanisme pelaksanaan:

a) penyediaan Prefund Kredit;

b) pengiriman DKE kepada Penyelenggara; dan

c) batas waktu penerusan hasil Setelmen Dana

dari Bank Penerus kepada PTL,

baik dalam keadaan normal, Keadaan Tidak

Normal, dan Keadaan Darurat pada Bank

Penerus;

4) pengaturan penyelesaian perselisihan;

5) biaya penggunaan infrastruktur yang dikenakan

kepada PTL; dan

6) pembebanan sanksi administratif berupa

kewajiban membayar atas pelanggaran ketentuan

Bank Indonesia yang mengatur mengenai

penyelenggaraan transfer dana dan kliring

berjadwal.

C. Prosedur untuk Memperoleh Persetujuan menjadi Peserta

Prosedur untuk memperoleh persetujuan menjadi Peserta

diatur sebagai berikut:

1. Prosedur ...

Page 14: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

14

1. Prosedur menjadi PLU

a. Calon PLU menyampaikan surat permohonan untuk

menjadi Peserta kepada Penyelenggara dengan

menggunakan format surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran I.2.

b. Dalam hal calon PLU merupakan Unit Usaha Syariah

maka surat permohonan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a diajukan oleh Bank konvensional atas

nama Unit Usaha Syariah.

c. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

1) data kepesertaan SKNBI sesuai dengan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.3;

2) Wilayah Kliring yang dipilih oleh calon PLU dalam

rangka pertukaran Warkat Debit;

3) fotokopi dokumen persetujuan izin usaha yang

masih berlaku dari lembaga berwenang dan telah

dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang atau

dinyatakan sesuai dengan aslinya oleh Pimpinan

calon PLU;

4) fotokopi anggaran dasar perusahaan dan

perubahannya yang menunjukan informasi

terakhir yang mencakup nama dan kepengurusan

perusahaan telah dilegalisasi oleh pejabat yang

berwenang atau dinyatakan sesuai dengan

aslinya oleh Pimpinan calon PLU;

5) fotokopi surat kuasa (power of attorney) dari

kantor pusat calon PLU yang berkedudukan di

luar negeri kepada pemimpin kantor cabang

berikut terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

yang dibuat oleh penerjemah tersumpah, bagi

calon PLU yang berkantor pusat di luar negeri;

6) surat pernyataan dari Pimpinan calon PLU yang

menyatakan bahwa calon PLU tidak sedang dalam

proses likuidasi atau kepailitan dengan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.4;

7) fotokopi ...

Page 15: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

15

7) fotokopi keputusan hasil fit and proper test

Pimpinan calon PLU yang dikeluarkan oleh pihak

yang berwenang.

Dalam hal calon Peserta adalah Unit Usaha

Syariah maka yang disampaikan adalah fotokopi

keputusan hasil fit and proper test sebagai

Pimpinan Unit Usaha Syariah;

8) surat pernyataan dari Pimpinan calon PLU

mengenai kesiapan infrastruktur SPK dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.5; dan

9) laporan hasil security audit atas sistem internal

calon PLU yang dilakukan oleh auditor internal

atau auditor independen, dalam hal sistem

internal calon PLU akan dihubungkan ke SSK.

Dalam hal security audit dilakukan oleh auditor

internal, laporan hasil security audit dilengkapi

dengan surat pernyataan dari Pimpinan calon

PLU yang menyatakan bahwa security audit

dilaksanakan secara independen.

d. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditandatangani oleh Pimpinan PLU dan

disampaikan kepada Penyelenggara dengan alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a.

e. Bagi calon PLU yang kantor pusatnya berkedudukan

di wilayah kerja KPwDN, surat permohonan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a disampaikan

kepada Penyelenggara dengan alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.a dengan tembusan

kepada KPwDN yang mewilayahi.

f. Dalam hal calon PLU merupakan peserta Sistem BI-

RTGS dan dokumen pendukung sebagaimana

dimaksud dalam huruf c telah disampaikan kepada

penyelenggara Sistem BI-RTGS, calon PLU tidak perlu

menyampaikan dokumen pendukung dimaksud.

g. Dalam ...

Page 16: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

16

g. Dalam hal diperlukan, calon PLU harus dapat

memperlihatkan asli dari dokumen sebagaimana

dimaksud dalam butir c.3), butir c.4), butir c.5), dan

butir c.7) kepada Penyelenggara.

h. Berdasarkan surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, Penyelenggara dapat

melakukan pemeriksaan lokasi kantor calon PLU

untuk memastikan antara lain kesesuaian informasi

dalam dokumen yang disampaikan dan kesiapan

infrastruktur SPK.

i. Penyelenggara memberikan persetujuan prinsip atau

penolakan atas permohonan calon PLU sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, paling lama 25 (dua puluh

lima) hari kerja terhitung sejak surat permohonan dan

dokumen diterima secara lengkap oleh Penyelenggara.

j. Dalam hal permohonan calon PLU disetujui,

Penyelenggara menyampaikan surat persetujuan

prinsip sebagai PLU yang memuat antara lain hal-hal

sebagai berikut:

1) persetujuan prinsip menjadi PLU;

2) nama dan kode Peserta;

3) kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, antara

lain:

a) mengikuti kegiatan pelatihan;

b) instalasi SPK; dan

c) penandatanganan perjanjian, apabila

diperlukan;

4) kelengkapan dokumen administrasi yang harus

dipenuhi oleh pihak yang telah memperoleh

persetujuan prinsip menjadi PLU dalam rangka

pelaksanaan kegiatan operasional.

k. Dalam hal permohonan calon PLU tidak disetujui,

Penyelenggara menyampaikan surat pemberitahuan

penolakan yang disertai dengan keterangan mengenai

alasan penolakan.

1. Dokumen ...

Page 17: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

17

l. Dokumen administrasi sebagaimana dimaksud dalam

butir j.4) terdiri atas:

1) Surat pemberitahuan kewenangan Pimpinan

dengan menggunakan format sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran I.6.

2) Surat permohonan untuk memperoleh Soft Token

disertai dengan file certificate signing request yang

disimpan dalam compact disc dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.7.

3) Surat kuasa terkait dengan kepesertaan dan

operasional SKNBI dengan ketentuan sebagai

berikut:

a) Pimpinan dapat memberikan kuasa tanpa

hak subsitusi atau dengan 1 (satu) kali hak

subsitusi dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.8.

b) Surat kuasa sebagaimana dimaksud dalam

huruf a) berlaku untuk 1 (satu) kantor Bank

Indonesia.

c) Surat kuasa sebagaimana dimaksud dalam

huruf a) dibuat untuk melakukan kegiatan

sebagai berikut:

(1) penandatanganan surat menyurat,

laporan, dan/atau dokumen lain, baik

dokumen tertulis maupun dokumen

elektronik, yang terkait dengan

kepesertaan dan operasional dalam

penyelenggaraan SKNBI;

(2) penyerahan certificate signing request

dan/atau pengambilan Soft Token;

dan/atau

(3) penyerahan dan/atau pengambilan

surat, laporan, dan dokumen lain baik

dokumen tertulis maupun dokumen

elektronik ...

Page 18: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

18

elektronik, yang terkait dengan

kepesertaan dan operasional dalam

SKNBI.

d) Pimpinan atau pejabat penerima kuasa

dengan 1 (satu) kali hak substitusi dapat

memberikan kuasa tanpa hak substitusi

kepada petugas di kantor pusat atau kantor

cabang yang bersangkutan hanya untuk

melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud

dalam butir c)(3).

e) Jumlah pejabat penerima kuasa untuk

melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud

dalam huruf c) paling banyak 5 (lima) orang.

f) Surat kuasa disertai dengan fotokopi

identitas diri yang masih berlaku dari

penerima kuasa yaitu:

(1) Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin

Mengemudi (SIM), atau paspor bagi

Warga Negara Indonesia (WNI); atau

(2) paspor, Keterangan Izin Tinggal

Sementara (KITAS), dan surat izin kerja

dari instansi berwenang bagi Warga

Negara Asing (WNA).

g) Dalam hal PLU adalah kantor cabang dari

Bank yang berkedudukan di luar negeri

maka surat kuasa terkait kepesertaan dan

operasional SKNBI dapat diberikan oleh

pemimpin kantor cabang dari Bank yang

bersangkutan.

4) Surat permohonan untuk membuat spesimen

tanda tangan bagi:

a) Pimpinan; atau

b) pejabat penerima kuasa untuk melakukan

kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir

3)c),

dengan menggunakan format sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran I.9.

5) Dalam ...

Page 19: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

19

5) Dalam hal Pimpinan dan/atau pejabat yang

berwenang telah memiliki spesimen tanda tangan

di Sistem BI-RTGS, dari pihak yang telah

memperoleh persetujuan prinsip menjadi PLU

dapat menyampaikan surat pemberitahuan

mengenai penambahan kewenangan pejabat

dimaksud kepada Penyelenggara dengan

melampirkan fotokopi surat kuasa terkait dengan

kewenangan operasional SKNBI. Surat

pemberitahuan mengenai penambahan

kewenangan tersebut menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.10.

m. Pihak yang telah memperoleh persetujuan prinsip

menjadi PLU menyampaikan seluruh dokumen

administrasi sebagaimana dimaksud dalam huruf l

kepada Penyelenggara dengan alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.a.

n. Dalam hal terdapat kekurangan dokumen

administrasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan

operasional SKNBI, Penyelenggara menginformasikan

kepada pihak yang telah memperoleh persetujuan

prinsip menjadi PLU melalui surat, telepon, atau

sarana lain.

o. Berdasarkan dokumen administrasi sebagaimana

dimaksud dalam huruf l, Penyelenggara

menyampaikan surat yang menginformasikan

mengenai kegiatan yang harus dilakukan oleh pihak

yang telah memperoleh persetujuan prinsip menjadi

PLU dalam rangka persiapan operasional.

p. Berdasarkan surat sebagaimana dimaksud dalam

huruf o, pihak yang telah memperoleh persetujuan

prinsip menjadi PLU melakukan hal-hal sebagai

berikut:

1) mengikutsertakan pejabat dan/atau petugas yang

akan menangani operasional SKNBI dalam

kegiatan pelatihan;

2) melakukan ...

Page 20: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

20

2) melakukan instalasi SPK dan uji koneksi SPK

dengan SSK;

3) mengambil Soft Token yang pelaksanaannya

dilakukan oleh Pimpinan atau pejabat yang

menerima kuasa;

4) membuat spesimen tanda tangan Pimpinan

dan/atau pejabat yang menerima kuasa;

5) menandatangani perjanjian, apabila diperlukan;

6) menunjuk salah satu kantor Peserta sebagai

Perwakilan Peserta di setiap Wilayah Kliring; dan

7) menyediakan stempel kliring dan stempel kliring

dibatalkan untuk setiap kantor di Wilayah Kliring

yang dipilih dengan contoh sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.1.

q. Pihak yang telah memperoleh persetujuan prinsip

menjadi PLU harus menyampaikan dokumen

administrasi sebagaimana dimaksud dalam huruf l,

paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak tanggal

surat persetujuan prinsip dari Penyelenggara

sebagaimana dimaksud dalam huruf j.

r. Dalam hal pihak yang telah memperoleh persetujuan

prinsip menjadi PLU tidak dapat memenuhi dokumen

administrasi secara lengkap sesuai batas waktu

sebagaimana dimaksud dalam huruf q maka:

1) persetujuan prinsip sebagai PLU menjadi tidak

berlaku;

2) pihak yang telah memperoleh persetujuan prinsip

menjadi PLU harus mengembalikan aplikasi SPK,

buku petunjuk instalasi SPK, dan buku pedoman

penggunaan aplikasi SPK kepada Penyelenggara

paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak berakhirnya

batas waktu sebagaimana dimaksud dalam huruf

q; dan

3) pihak yang telah memperoleh persetujuan prinsip

menjadi PLU harus mengajukan permohonan

baru kepada Penyelenggara, dalam hal tetap ingin

menjadi PLU.

s. Setelah ...

Page 21: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

21

s. Setelah pihak yang telah memperoleh persetujuan

prinsip menjadi PLU memenuhi dokumen administrasi

sebagaimana dimaksud dalam huruf l, Penyelenggara

melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) memberitahukan secara tertulis kepada pihak

yang telah memperoleh persetujuan prinsip

menjadi PLU mengenai:

a) persetujuan operasional keikutsertaan

sebagai PLU; dan

b) tanggal efektif operasional sebagai PLU,

paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah

pihak yang telah memperoleh persetujuan prinsip

menjadi PLU melengkapi dokumen administrasi;

dan

2) memberitahukan secara tertulis mengenai

penambahan PLU dan tanggal efektif operasional

sebagai PLU kepada:

a) seluruh Peserta melalui fasilitas

administrative message dan/atau sarana

lainnya; dan

b) Koordinator PWD yang di wilayah kerjanya

terdapat Perwakilan Peserta melalui surat

atau sarana lain.

2. Prosedur menjadi PLA

a. Calon PLA menyampaikan surat permohonan untuk

menjadi Peserta kepada Penyelenggara dengan

menggunakan format surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran I.11.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

1) data kepesertaan SKNBI sesuai dengan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.3;

2) fotokopi dokumen persetujuan izin sebagai

penyelenggara transfer dana yang masih berlaku

dari Bank Indonesia yang telah dilegalisasi oleh

pejabat ...

Page 22: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

22

pejabat yang berwenang atau dinyatakan sesuai

dengan aslinya oleh Pimpinan calon PLA;

3) fotokopi anggaran dasar perusahaan dan

perubahannya yang menunjukan informasi

terakhir yang mencakup nama dan kepengurusan

perusahaan dan telah dilegalisasi oleh pejabat

yang berwenang atau dinyatakan sesuai dengan

aslinya oleh Pimpinan calon PLA;

4) surat pernyataan dari Pimpinan calon PLA yang

menyatakan bahwa calon PLA tidak sedang dalam

proses kepailitan atau likuidasi dengan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.4;

5) susunan Pimpinan sesuai kondisi terakhir;

6) data mengenai lokasi kantor cabang calon PLA

termasuk mengenai cakupan kegiatan transfer

dana yang dilakukan oleh kantor cabang calon

PLA;

7) laporan keuangan calon PLA posisi 2 (dua) tahun

terakhir;

8) surat pernyataan dari Pimpinan calon PLA yang

menyatakan tidak masuk dalam daftar kredit

macet dan daftar hitam nasional;

9) surat pernyataan dari Pimpinan calon PLA

mengenai kesiapan infrastruktur SPK yang

memuat informasi spesifikasi infrastruktur SPK

sebagaimana yang telah ditetapkan oleh

Penyelenggara dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.5; dan

10) laporan hasil security audit atas sistem internal

calon PLA yang dilakukan oleh auditor internal

atau auditor independen, dalam hal sistem

internal calon PLA akan dihubungkan ke SSK.

Dalam hal security audit dilakukan oleh auditor

internal, laporan hasil security audit dilengkapi

dengan ...

Page 23: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

23

dengan surat pernyataan dari Pimpinan calon

PLA yang menyatakan bahwa security audit

dilaksanakan secara independen.

c. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditandatangani oleh Pimpinan calon PLA dan

disampaikan kepada Penyelenggara dengan alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a.

d. Bagi calon PLA yang kantor pusatnya berkedudukan

di wilayah kerja KPwDN, surat permohonan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a disampaikan

kepada Penyelenggara dengan alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.a dengan tembusan

kepada KPwDN yang mewilayahi.

e. Dalam hal diperlukan, calon PLA wajib

memperlihatkan asli dari dokumen sebagaimana

dimaksud dalam butir b.2) dan butir b.3) kepada

Penyelenggara.

f. Berdasarkan surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, Penyelenggara dapat

melakukan pemeriksaan lokasi kantor calon PLA

untuk memastikan antara lain kesesuaian informasi

dalam dokumen yang disampaikan dan kesiapan

infrastruktur SPK.

g. Penyelenggara memberikan persetujuan prinsip atau

penolakan atas permohonan calon PLA sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, paling lama 25 (dua puluh

lima) hari kerja terhitung sejak surat permohonan dan

dokumen diterima secara lengkap oleh Penyelenggara.

h. Dalam hal permohonan calon PLA disetujui,

Penyelenggara menyampaikan surat persetujuan

prinsip sebagai PLA yang memuat antara lain hal-hal

sebagai berikut:

1) persetujuan prinsip menjadi PLA;

2) nama dan kode Peserta;

3) kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, antara

lain:

a) mengikuti ...

Page 24: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

24

a) mengikuti kegiatan pelatihan;

b) instalasi SPK; dan

c) penandatanganan perjanjian, apabila

diperlukan;

4) kelengkapan dokumen administrasi yang harus

dipenuhi oleh pihak yang telah memperoleh

persetujuan prinsip menjadi PLA dalam rangka

pelaksanaan kegiatan operasional.

i. Dalam hal permohonan calon PLA tidak disetujui,

Penyelenggara menyampaikan surat pemberitahuan

penolakan yang disertai dengan keterangan mengenai

alasan penolakan.

j. Dokumen administrasi sebagaimana dimaksud dalam

butir h.4) terdiri atas:

1) Surat pemberitahuan kewenangan Pimpinan PLA

dengan menggunakan format sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran I.6.

2) Surat permohonan untuk memperoleh Soft Token

disertai dengan file certificate signing request yang

disimpan dalam compact disc dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.7.

3) Surat kuasa terkait dengan kepesertaan dan

operasional SKNBI dengan ketentuan sebagai

berikut:

a) Pimpinan dapat memberikan kuasa tanpa

hak subsitusi atau dengan 1 (satu) kali hak

subsitusi dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.8;

b) Surat kuasa sebagaimana dimaksud dalam

huruf a) berlaku untuk 1 (satu) kantor Bank

Indonesia.

c) Surat kuasa sebagaimana dimaksud dalam

huruf a) dibuat untuk melakukan kegiatan

sebagai berikut:

(1) penandatanganan ...

Page 25: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

25

(1) penandatanganan surat menyurat,

laporan, dan/atau dokumen lain, baik

dokumen tertulis maupun dokumen

elektronik, yang terkait dengan

kepesertaan dan operasional dalam

penyelenggaraan SKNBI;

(2) penyerahan certificate signing request

dan/atau pengambilan Soft Token;

dan/atau

(3) penyerahan dan/atau pengambilan

surat, laporan, dan dokumen lain baik

dokumen tertulis maupun dokumen

elektronik, yang terkait dengan

kepesertaan dan operasional dalam

SKNBI.

d) Pimpinan atau pejabat penerima kuasa

dengan 1 (satu) kali hak substitusi dapat

memberikan kuasa tanpa hak substitusi

kepada petugas di kantor pusat atau kantor

cabang yang bersangkutan hanya untuk

melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud

dalam butir c)(3).

e) Jumlah pejabat penerima kuasa untuk

melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud

dalam huruf c) paling banyak 5 (lima) orang.

f) Surat kuasa disertai dengan fotokopi

identitas diri yang masih berlaku dari

penerima kuasa yaitu:

(1) Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin

Mengemudi (SIM), atau paspor bagi

Warga Negara Indonesia (WNI); atau

(2) paspor, Keterangan Izin Tinggal

Sementara (KITAS), dan Surat Izin kerja

dari instansi berwenang bagi Warga

Negara Asing (WNA).

4) Surat ...

Page 26: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

26

4) Surat permohonan untuk membuat spesimen

tanda tangan bagi:

a) Pimpinan; atau

b) pejabat penerima kuasa untuk melakukan

kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir

3).c),

dengan menggunakan format sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran I.9.

5) Surat penunjukan Bank Pembayar dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.12 yang dilengkapi dengan:

a) surat konfirmasi dari Bank Pembayar dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.13; dan

b) surat kuasa pendebitan Rekening Setelmen

Dana dari Bank Pembayar kepada

Penyelenggara dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.14.

k. Pihak yang telah memperoleh persetujuan prinsip

menjadi PLA menyampaikan seluruh dokumen

administrasi sebagaimana dimaksud dalam huruf j

kepada Penyelenggara dengan alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.a.

l. Dalam hal terdapat kekurangan dokumen

administrasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan

operasional SKNBI, Penyelenggara menginformasikan

kepada pihak yang telah memperoleh persetujuan

prinsip menjadi PLA melalui surat, telepon, atau

sarana lain.

m. Berdasarkan dokumen administrasi sebagaimana

dimaksud dalam huruf j, Penyelenggara

menyampaikan surat yang menginformasikan

mengenai kegiatan yang harus dilakukan oleh pihak

yang telah memperoleh persetujuan prinsip menjadi

PLA dalam rangka persiapan operasional.

n. Berdasarkan ...

Page 27: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

27

n. Berdasarkan surat sebagaimana dimaksud dalam

huruf m, pihak yang telah memperoleh persetujuan

prinsip menjadi PLA melakukan hal-hal sebagai

berikut:

1) mengikutsertakan pejabat dan/atau petugas yang

akan menangani operasional SKNBI dalam

pelatihan;

2) melakukan instalasi SPK dan uji koneksi SPK

dengan SSK;

3) mengambil Soft Token yang pelaksanaannya

dilakukan oleh Pimpinan atau pejabat yang

menerima kuasa;

4) membuat spesimen tanda tangan Pimpinan

dan/atau pejabat yang menerima kuasa; dan

5) menandatangani perjanjian, apabila diperlukan.

o. Pihak yang telah memperoleh persetujuan prinsip

menjadi PLA harus menyampaikan dokumen

administrasi sebagaimana dimaksud dalam huruf j,

paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak tanggal

surat persetujuan prinsip dari Penyelenggara

sebagaimana dimaksud dalam huruf h.

p. Dalam hal pihak yang telah memperoleh persetujuan

prinsip menjadi PLA tidak dapat memenuhi dokumen

administrasi secara lengkap sesuai batas waktu

sebagaimana dimaksud dalam huruf j maka:

1) persetujuan prinsip sebagai PLA menjadi tidak

berlaku;

2) pihak yang telah memperoleh persetujuan prinsip

menjadi PLA harus mengembalikan aplikasi SPK,

buku petunjuk instalasi SPK, dan buku pedoman

penggunaan aplikasi SPK kepada Penyelenggara

paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak berakhirnya

batas waktu sebagaimana dimaksud dalam huruf

o; dan

3) pihak yang telah memperoleh persetujuan prinsip

menjadi PLA harus mengajukan permohonan

baru kepada Penyelenggara, dalam hal tetap ingin

menjadi PLA.

q. Setelah ...

Page 28: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

28

q. Setelah pihak yang telah memperoleh persetujuan

prinsip menjadi PLA memenuhi dokumen administrasi

sebagaimana dimaksud dalam huruf j, Penyelenggara

melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) memberitahukan secara tertulis kepada pihak

yang telah memperoleh persetujuan prinsip

menjadi PLA mengenai:

a) persetujuan operasional keikutsertaan

sebagai PLA; dan

b) tanggal efektif operasional sebagai PLA,

paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah

PLA melengkapi dokumen administrasi

sebagaimana dimaksud dalam huruf j.

2) memberitahukan mengenai penambahan PLA dan

tanggal efektif operasional sebagai PLA kepada:

a) seluruh Peserta melalui fasilitas

administrative message dan/atau sarana

lainnya; dan

b) KPwDN yang mewilayahi PLA.

3. Prosedur menjadi PTL

a. Permohonan untuk menjadi calon PTL dilakukan

dengan prosedur sebagai berikut:

1) Penunjukan Bank Penerus

a) Calon PTL menyampaikan permohonan

untuk menjadi PTL sekaligus penunjukan

PLU sebagai Bank Penerus dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.12.

b) Surat permohonan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a) disampaikan kepada PLU

yang akan ditunjuk sebagai Bank Penerus.

c) Surat permohonan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a) dilampiri dengan dokumen

sebagai berikut:

(1) fotokopi ...

Page 29: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

29

(1) fotokopi dokumen persetujuan izin

sebagai penyelenggara transfer dana

yang masih berlaku dari Bank Indonesia

yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang

berwenang atau dinyatakan sesuai

dengan aslinya oleh Pimpinan calon PTL;

(2) fotokopi anggaran dasar perusahaan dan

perubahannya yang menunjukan

informasi terakhir yang mencakup nama

dan kepengurusan perusahaan dan

telah dilegalisasi oleh pejabat yang

berwenang atau dinyatakan sesuai

dengan aslinya oleh Pimpinan calon PTL;

(3) surat pernyataan dari Pimpinan calon

PTL yang menyatakan bahwa calon PTL

tidak sedang dalam proses kepailitan

atau proses likuidasi dengan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

I.4; dan

(4) surat pernyataan dari Pimpinan calon

PTL yang menyatakan bahwa pengurus

calon PTL tidak masuk dalam daftar

kredit macet dan daftar hitam nasional.

d) Setelah menerima dokumen sebagaimana

dimaksud dalam huruf c), PLU yang ditunjuk

sebagai Bank Penerus melakukan verifikasi

atas kelengkapan dan kebenaran dokumen.

e) Berdasarkan verifikasi dokumen dan

pertimbangan aspek kredibilitas, kondisi

keuangan, dan kesiapan sistem calon PTL,

PLU yang ditunjuk sebagai Bank Penerus

dapat menyetujui atau menolak permohonan

calon PTL.

f) Dalam hal PLU yang ditunjuk sebagai Bank

Penerus menyetujui permohonan calon PTL

maka PLU melakukan hal-hal sebagai

berikut:

(1) membuat ...

Page 30: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

30

(1) membuat surat konfirmasi Bank

Penerus dengan format sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran I.13;

(2) membuat surat kuasa pendebitan

Rekening Setelmen Dana Bank Penerus

dengan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.14; dan

(3) membuat perjanjian kerja sama dengan

PTL.

2) Permohonan sebagai PTL

a) PLU menyampaikan surat yang memuat:

(1) permohonan Penyelenggara Transfer

Dana Selain Bank menjadi PTL; dan

(2) penunjukan Bank Penerus oleh calon

PTL,

dengan menggunakan format sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran I.15.

b) Surat sebagaimana dimaksud dalam huruf a)

disampaikan kepada Penyelenggara dengan

alamat sebagaimana dimaksud dalam butir

II.A.2.a yang dilengkapi dokumen sebagai

berikut:

(1) surat penunjukan dari calon PTL untuk

bertindak sebagai Bank Penerus;

(2) surat konfirmasi Bank Penerus

sebagaimana dimaksud dalam butir

1)f)(1);

(3) surat kuasa pendebitan Rekening

Setelmen Dana Bank Penerus

sebagaimana dimaksud dalam butir

1)f)(2); dan

(4) fotokopi perjanjian antara Bank Penerus

dengan calon PTL dimaksud dalam butir

1)f)(3).

c) Surat ...

Page 31: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

31

2) Dalam ...

c) Surat permohonan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a) ditandatangani oleh Pimpinan

yang ditunjuk sebagai Bank Penerus yang

telah memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara.

d) Dalam hal diperlukan, Penyelenggara dapat:

(1) meminta PLU yang ditunjuk sebagai

Bank Penerus untuk memperlihatkan

asli dari dokumen sebagaimana

dimaksud dalam butir 1)c)(1) dan butir

1)c)(2) kepada Penyelenggara; dan/atau

(2) melakukan pemeriksaan ke lokasi

kantor calon PTL untuk memastikan

antara lain kesesuaian informasi dalam

dokumen yang disampaikan.

3) Dalam hal PLU belum memperoleh persetujuan

sebagai Bank Penerus dari Penyelenggara maka

permohonan untuk menjadi Bank Penerus dapat

dilakukan bersamaan dengan proses permohonan

Penyelenggara Transfer Dana Selain Bank sebagai

PTL sebagaimana dimaksud dalam angka 2).

b. Penyelenggara memberikan persetujuan atau

penolakan atas permohonan sebagaimana dimaksud

dalam butir a.2)a) paling lama 25 (dua puluh lima)

hari kerja terhitung sejak surat permohonan dan

dokumen diterima secara lengkap oleh Penyelenggara,

dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Dalam hal permohonan sebagai PTL disetujui,

Penyelenggara menyampaikan surat persetujuan

kepada Bank Penerus yang memuat antara lain

sebagai berikut:

a) persetujuan menjadi PTL;

b) nama dan kode Peserta; dan

c) tanggal efektif menjadi PTL.

Page 32: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

32

2) Dalam hal permohonan sebagai PTL tidak

disetujui, Penyelenggara menyampaikan surat

pemberitahuan mengenai penolakan permohonan

sebagai PTL kepada Bank Penerus yang disertai

dengan keterangan mengenai alasan penolakan.

D. Persyaratan dan Prosedur untuk Memperoleh Persetujuan

menjadi Bank Penerus

1. Calon Bank Penerus harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

a. masuk dalam kategori Bank Umum berdasarkan

Kegiatan Usaha (BUKU) 4 sesuai penilaian terakhir

yang dilakukan oleh otoritas pengawasan Bank;

b. memiliki teknologi informasi yang memadai yaitu

paling kurang memiliki kemampuan untuk:

1) melakukan pemrosesan dan pencatatan transaksi

PTL secara seketika; dan

2) menyampaikan informasi transaksi secara

terenkripsi;

c. memiliki unit khusus dengan didukung oleh sumber

daya manusia yang memadai untuk mengkoordinir

kegiatan sebagai Bank Penerus; dan

d. telah menerapkan manajemen risiko dengan mengacu

pada ketentuan yang mengatur mengenai penerapan

manajemen risiko bagi bank umum.

2. Prosedur untuk menjadi Bank Penerus adalah sebagai

berikut:

a. Calon Bank Penerus menyampaikan surat

permohonan untuk menjadi Bank Penerus kepada

Penyelenggara dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.16.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a harus dilengkapi dengan dokumen sebagai

berikut:

1) surat ...

Page 33: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

33

E. Perubahan ...

1) surat pernyataan dari Pimpinan calon Bank

Penerus yang menyatakan bahwa calon Bank

Penerus masuk kategori BUKU 4;

2) surat pernyataan dari Pimpinan calon Bank

Penerus mengenai kesiapan teknologi informasi

yang mendukung operasional sebagai Bank

Penerus;

3) struktur organisasi calon Bank Penerus; dan

4) surat pernyataan dari Pimpinan calon Bank

Penerus yang menyatakan bahwa calon Bank

Penerus telah menerapkan manajemen risiko.

c. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

butir b.1) ditandatangani oleh Pimpinan calon Bank

Penerus atau pejabat yang berwenang yang telah

memiliki spesimen tanda tangan di Penyelenggara dan

disampaikan kepada Penyelenggara dengan alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a.

d. Bagi calon Bank Penerus yang berkantor pusat di

wilayah kerja KPwDN, surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam butir b.1) disampaikan kepada

Penyelenggara dengan tembusan kepada KPwDN yang

mewilayahi.

e. Berdasarkan surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam butir b.1), Penyelenggara dapat

melakukan pemeriksaan lokasi kantor calon Bank

Penerus untuk memastikan antara lain kesesuaian

informasi dalam dokumen yang disampaikan dan

kesiapan infrastruktur.

f. Penyelenggara memberikan persetujuan atau

penolakan atas permohonan calon Bank Penerus

sebagaimana dimaksud dalam butir b.1), paling lama

25 (dua puluh lima) hari kerja terhitung sejak surat

permohonan dan dokumen sebagaimana dimaksud

butir b.2) diterima secara lengkap oleh Penyelenggara.

Page 34: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

34

1) surat ...

E. Perubahan Data Kepesertaan

1. Perubahan Jenis Kepesertaan

a. Penyelenggara Transfer Dana Selain Bank dapat

melakukan perubahan jenis kepesertaan dari PTL

menjadi PLA atau sebaliknya.

b. Persyaratan dan prosedur perubahan jenis

kepesertaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

mengacu pada persyaratan dan prosedur sebagaimana

dimaksud dalam huruf B dan huruf C.

2. Perubahan Kode Peserta

Perubahan kode Peserta dapat dilakukan antara lain

karena perubahan kode peserta Sistem BI-RTGS,

perubahan Peserta menjadi anggota Society for Worldwide

Interbank Financial Telecommunication, atau perubahan

Society for Worldwide Interbank Financial

Telecommunication Bank Identifier Code dari Peserta.

Dalam hal terdapat perubahan kode Peserta, Peserta harus

mengganti Soft Token.

Perubahan kode Peserta dan penggantian Soft Token diatur

sebagai berikut:

a. Peserta mengajukan surat permohonan perubahan

kode Peserta dan penggantian Soft Token kepada

Penyelenggara dengan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.17 dengan melampirkan:

1) dokumen pendukung yang menunjukkan adanya

perubahan kode Peserta; dan

2) file certificate signing request yang disimpan

dalam compact disc.

Penggantian Soft Token sebagaimana dimaksud dalam

huruf a mengacu pada ketentuan butir I.2.d sampai

dengan butir I.2.g.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditandatangani oleh pejabat yang berwenang

yang telah memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara dan disampaikan kepada Penyelenggara

dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 35: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

35

b. Surat ...

1) surat disampaikan ke alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.a; dan

2) bagi Peserta yang berkantor pusat di wilayah

kerja KPwDN, surat permohonan disampaikan

dengan tembusan kepada KPwDN yang

mewilayahi.

c. Penyelenggara menyampaikan persetujuan atau

penolakan melalui surat yang dapat didahului dengan

faksimile kepada Peserta yang bersangkutan paling

lama 14 (empat belas) hari kerja setelah surat

permohonan dan dokumen pendukung sebagaimana

dimaksud dalam huruf a diterima oleh Penyelenggara

secara lengkap.

d. Dalam hal Penyelenggara menyetujui permohonan

perubahan kode Peserta maka:

1) Penyelenggara memberitahukan kepada Peserta

yang bersangkutan mengenai persetujuan dan

tanggal efektif perubahan kode Peserta;

2) Penyelenggara memberitahukan perubahan kode

Peserta kepada:

a) seluruh Peserta melalui administrative

message atau sarana lainnya; dan

b) Koordinator PWD yang di wilayah kerjanya

terdapat Perwakilan Peserta melalui surat

atau sarana lainnya.

e. Dalam hal Penyelenggara menolak permohonan

perubahan kode Peserta, Penyelenggara

menyampaikan surat penolakan dengan disertai

alasannya.

3. Perubahan Nama Peserta

Perubahan nama Peserta diatur sebagai berikut:

a. Peserta mengajukan surat permohonan perubahan

nama Peserta dalam SKNBI kepada Penyelenggara

dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.18.

Page 36: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

36

e. Dalam ...

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dilengkapi dengan dokumen pendukung yang

telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang atau

dinyatakan sesuai asli oleh Pimpinan dari Peserta

yang telah memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara berupa:

1) fotokopi akta perubahan anggaran dasar untuk

badan hukum Indonesia;

2) fotokopi surat persetujuan perubahan anggaran

dasar dari instansi yang berwenang; dan

3) fotokopi surat keputusan dari otoritas yang

berwenang tentang perubahan nama Peserta

dalam hal Peserta adalah Bank.

Bagi Peserta berupa Bank yang berkantor pusat di

luar negeri cukup menyampaikan surat keputusan

sebagaimana dimaksud dalam angka 3).

c. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditandatangani oleh pejabat yang berwenang

yang telah memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara dan disampaikan kepada Penyelenggara

dengan ketentuan sebagai berikut:

1) surat permohonan disampaikan ke alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a; dan

2) bagi Peserta yang berkantor pusat di wilayah

kerja KPwDN, surat permohonan disampaikan

dengan tembusan kepada KPwDN yang

mewilayahi.

d. Penyelenggara menyampaikan persetujuan atau

penolakan kepada Peserta melalui surat yang

penyampaiannya dapat didahului dengan faksimile

kepada Peserta yang bersangkutan paling lama 14

(empat belas) hari kerja setelah surat permohonan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan dokumen

pendukung sebagaimana dimaksud dalam huruf b

diterima oleh Penyelenggara secara lengkap.

Page 37: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

37

e. Dalam hal Penyelenggara menyetujui permohonan

perubahan nama Peserta maka:

1) Penyelenggara menyampaikan surat persetujuan

yang memuat informasi mengenai:

a) persetujuan dan tanggal efektif perubahan

nama Peserta;

b) permintaan untuk menyediakan stempel

kliring dan stempel kliring dibatalkan untuk

setiap kantor Peserta di Wilayah Kliring yang

dipilih, dengan contoh sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.1; dan/atau

c) penyesuaian Warkat Debit dan dokumen

kliring dengan mengacu pada ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam butir XI.C.8;

2) Penyelenggara memberitahukan perubahan nama

Peserta kepada:

a) seluruh Peserta melalui administrative

message atau sarana lainnya; dan

b) Koordinator PWD yang di wilayah kerjanya

terdapat Perwakilan Peserta, melalui surat

yang penyampaiannya dapat didahului

dengan faksimile.

f. Dalam hal Penyelenggara menolak permohonan

perubahan nama Peserta, Penyelenggara

menyampaikan surat penolakan dengan disertai

alasannya.

4. Perubahan Kegiatan Usaha

Perubahan kegiatan usaha Peserta dalam SKNBI dari Bank

Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah dapat

menyebabkan adanya perubahan data kepesertaan antara

lain nama Peserta dan/atau kode Peserta.

Perubahan data kepesertaan karena adanya perubahan

kegiatan usaha Peserta diatur sebagai berikut:

a. Peserta mengajukan surat permohonan perubahan

kegiatan usaha kepada Penyelenggara dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran I.19.

b. Surat ...

Page 38: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

38

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dilengkapi dengan dokumen pendukung yang

telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang atau

dinyatakan sesuai asli oleh Pimpinan dari Peserta

yang telah memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara berupa:

1) fotokopi akta perubahan anggaran dasar;

2) fotokopi surat persetujuan perubahan anggaran

dasar dari instansi yang berwenang; dan

3) fotokopi surat keputusan dari otoritas yang

berwenang mengenai perubahan kegiatan usaha

dari bank umum konvensional menjadi bank

umum syariah.

c. Dalam hal perubahan kegiatan usaha berdampak

pada perubahan kode Peserta maka Peserta harus

mengajukan permohonan perubahan kode Peserta dan

penggantian Soft Token dengan mengacu pada

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 2.

d. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditandatangani oleh Pimpinan atau pejabat

yang berwenang yang telah memiliki spesimen tanda

tangan di Penyelenggara dan disampaikan kepada

Penyelenggara dengan ketentuan sebagai berikut:

1) surat disampaikan ke alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.a; dan

2) bagi Peserta yang berkantor pusat di wilayah

kerja KPwDN, surat permohonan disampaikan

dengan tembusan kepada KPwDN yang

mewilayahi.

e. Penyelenggara menyampaikan persetujuan atau

penolakan melalui surat yang dapat didahului dengan

faksimile kepada Peserta yang bersangkutan paling

lama 14 (empat belas) hari kerja setelah surat

permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dan dokumen pendukung sebagaimana dimaksud

dalam huruf b diterima oleh Penyelenggara secara

lengkap.

f. Dalam ...

Page 39: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

39

f. Dalam hal Penyelenggara menyetujui permohonan

perubahan kegiatan usaha maka:

1) Penyelenggara menyampaikan surat persetujuan

yang memuat informasi mengenai:

a) persetujuan dan tanggal efektif perubahan

kegiatan usaha Peserta;

b) permintaan untuk menyediakan stempel

kliring dan stempel kliring dibatalkan untuk

setiap kantor Peserta di Wilayah Kliring yang

dipilih, dengan contoh sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.1; dan/atau

c) penyesuaian Warkat Debit dan dokumen

kliring, dalam hal perubahan kegiatan usaha

mempengaruhi spesifikasi dan informasi

pada Warkat Debit dan dokumen kliring;

2) Penyelenggara memberitahukan perubahan

kegiatan usaha Peserta kepada:

a) seluruh Peserta melalui administrative

message atau sarana lainnya; dan

b) Koordinator PWD yang di wilayah kerjanya

terdapat Perwakilan Peserta, melalui surat

atau sarana lainnya.

g. Dalam hal Penyelenggara menolak permohonan

Peserta, Penyelenggara menyampaikan surat

penolakan dengan disertai alasannya.

5. Perubahan Alamat Kantor Peserta

Prosedur perubahan alamat kantor Peserta diatur sebagai

berikut:

a. Peserta mengajukan surat permohonan perubahan

alamat Peserta kepada Penyelenggara dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran I.18.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dilengkapi dengan dokumen pendukung

berupa fotokopi surat persetujuan atau penerimaan

pemberitahuan perubahan alamat kantor dari otoritas

atau lembaga yang berwenang yang telah dilegalisasi

oleh ...

Page 40: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

40

oleh pejabat yang berwenang atau dinyatakan sesuai

asli oleh Pimpinan dari Peserta yang telah memiliki

spesimen tanda tangan di Penyelenggara.

c. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditandatangani oleh pejabat yang berwenang

yang telah memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara dan disampaikan kepada Penyelenggara

dengan ketentuan sebagai berikut:

1) surat permohonan disampaikan ke alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a; dan

2) bagi Peserta yang berkantor pusat di wilayah

kerja KPwDN, surat permohonan disampaikan

dengan tembusan kepada KPwDN yang

mewilayahi.

d. Penyelenggara menyampaikan tanggapan yang dapat

didahului dengan faksimile kepada Peserta yang

menyatakan bahwa perubahan alamat kantor Peserta

telah dicatat dalam tata usaha Penyelenggara paling

lama 14 (empat belas) hari kerja setelah surat

pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dan dokumen pendukung sebagaimana dimaksud

dalam huruf b diterima oleh Penyelenggara secara

lengkap.

e. Dalam hal perubahan alamat kantor Peserta

mengakibatkan perubahan lokasi SPK dan

pemindahan JKD utama Peserta, surat permohonan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a harus memuat

perubahan lokasi SPK dan pemindahan JKD utama

Peserta.

6. Perubahan Lokasi SPK dan/atau Pemindahan JKD Utama

Peserta

Perubahan lokasi SPK dan/atau pemindahan JKD utama

Peserta diatur sebagai berikut:

a. Peserta menyampaikan surat permohonan perubahan

lokasi SPK utama, SPK cadangan, dan/atau

pemindahan JKD utama kepada Penyelenggara

dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.18.

b. Surat ...

Page 41: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

41

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditandatangani oleh pejabat yang berwenang

yang memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara dan disampaikan kepada Penyelenggara

dengan ketentuan sebagai berikut:

1) surat disampaikan ke alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.a; dan

2) bagi Peserta yang berkedudukan di wilayah kerja

KPwDN, surat permohonan disampaikan dengan

tembusan kepada KPwDN yang mewilayahi.

c. Penyelenggara menyampaikan persetujuan atau

penolakan melalui surat yang penyampaiannya dapat

didahului dengan faksimile kepada Peserta yang

bersangkutan paling lama 14 (empat belas) hari kerja

setelah surat permohonan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a diterima oleh Penyelenggara.

d. Dalam hal Penyelenggara menyetujui permohonan

perubahan lokasi SPK utama, SPK cadangan,

dan/atau pemindahan JKD utama Peserta,

Penyelenggara menyampaikan surat persetujuan yang

memuat antara lain informasi mengenai:

1) perubahan lokasi SPK utama dan/atau SPK

cadangan Peserta telah dicatat dalam tata usaha

Penyelenggara;

2) pelaksanaan pemindahan JKD utama; dan

3) kegiatan yang harus dilakukan oleh Peserta

terkait dengan perubahan lokasi SPK utama, SPK

cadangan, dan/atau JKD utama.

e. Dalam hal Penyelenggara menolak permohonan

Peserta, Penyelenggara menyampaikan surat

penolakan dengan disertai alasannya.

7. Perubahan Pimpinan

Perubahan Pimpinan dapat berupa perubahan susunan,

nama, kewenangan, dan/atau jabatan Pimpinan.

Perubahan Pimpinan diatur sebagai berikut:

a. Peserta mengajukan surat permohonan perubahan

Pimpinan kepada Penyelenggara yang ditandatangani

oleh Pimpinan atau pejabat yang berwenang yang

memiliki ...

Page 42: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

42

memiliki spesimen tanda tangan di Penyelenggara

dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.20.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dilengkapi dengan dokumen pendukung yang

telah dilegalisasi oleh pejabat atau pihak yang

berwenang atau dinyatakan sesuai asli oleh Pimpinan

Peserta yang telah memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara berupa:

1) fotokopi perubahan anggaran dasar mengenai

pengangkatan Pimpinan, bagi Peserta yang

berbadan hukum Indonesia;

2) fotokopi bukti identitas diri Pimpinan yang masih

berlaku, berupa:

a) Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Izin

Mengemudi (SIM) atau paspor, bagi Warga

Negara Indonesia (WNI); atau

b) paspor, Keterangan Izin Tinggal Sementara

(KITAS), dan surat izin kerja dari otoritas

berwenang, bagi Warga Negara Asing (WNA).

3) bagi Pimpinan baru dari Peserta berupa Bank,

selain memenuhi kelengkapan dokumen

sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dan

angka 2), harus melengkapi dokumen pendukung

berupa:

a) fotokopi keputusan fit and proper test;

b) fotokopi surat kuasa (power of attorney) dari

pimpinan kantor pusat Bank yang

berkedudukan di luar negeri kepada

pemimpin kantor cabang berikut

terjemahannya dalam Bahasa Indonesia yang

dibuat oleh penerjemah tersumpah; dan

c) fotokopi struktur organisasi yang masih

berlaku, bagi kantor cabang dari Bank yang

kantor pusatnya berkedudukan di luar

negeri.

c. Dalam hal terdapat perubahan kewenangan dan/atau

jabatan Pimpinan Peserta yang telah tercatat pada

tata ...

Page 43: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

43

tata usaha di Penyelenggara, surat permohonan

dilengkapi dengan surat pernyataan bahwa spesimen

tanda tangan Pimpinan tetap berlaku dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran I.21.

d. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a disampaikan kepada Penyelenggara dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) surat permohonan disampaikan ke alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a; dan

2) bagi Peserta yang berkantor pusat di wilayah

kerja KPwDN, surat permohonan disampaikan

dengan tembusan kepada KPwDN yang

mewilayahi.

e. Dalam hal Peserta yang mengajukan permohonan

perubahan Pimpinan merupakan peserta Sistem BI-

RTGS dan Pimpinan baru telah memiliki spesimen

tanda tangan yang digunakan dalam Sistem BI-RTGS

maka Peserta dapat meminta penambahan

kewenangan operasional SKNBI bagi Pimpinan pemilik

spesimen tanda tangan di Sistem BI-RTGS dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran I.10 dan surat pernyataan tetap

diberlakukannya spesimen tanda tangan Pimpinan

tersebut dengan menggunakan format sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran I.21.

f. Penyelenggara memberikan persetujuan atau

penolakan perubahan Pimpinan kepada Peserta

melalui surat yang dapat didahului dengan faksimile

kepada Peserta yang bersangkutan paling lama 14

(empat belas) hari kerja setelah surat permohonan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan dokumen

pendukung sebagaimana dimaksud dalam huruf b

diterima oleh Penyelenggara secara lengkap.

g. Dalam hal Penyelenggara menyetujui permohonan

perubahan Pimpinan maka:

1) Penyelenggara menyampaikan surat

pemberitahuan mengenai:

a. pembuatan ...

Page 44: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

44

a) pembuatan spesimen tanda tangan Pimpinan

baru; dan

b) tanggal efektif pencabutan kewenangan

Pimpinan dalam hal terdapat perubahan

kewenangan Pimpinan;

2) spesimen tanda tangan sebagaimana dimaksud

dalam angka 1) berlaku efektif sejak

pemberitahuan dari Penyelenggara mengenai

tanggal efektif berlakunya spesimen tanda tangan

atau paling lama 5 (lima) hari kerja sejak

pembuatan spesimen tanda tangan;

3) data yang telah ditatausahakan di Penyelenggara

dianggap masih berlaku dan segala tindakan

hukum yang dilakukan oleh Pimpinan

sebagaimana dimaksud dalam butir 1)b)

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Peserta,

dalam hal Peserta tidak memberitahukan

perubahan data Pimpinan kepada Penyelenggara.

h. Dalam hal Penyelenggara menolak permohonan

perubahan Pimpinan, Penyelenggara menyampaikan

surat penolakan perubahan Pimpinan dengan disertai

dengan alasannya.

8. Perubahan Bank Pembayar

Perubahan Bank Pembayar diatur sebagai berikut:

a. Peserta mengajukan surat permohonan perubahan

Bank Pembayar kepada Penyelenggara dengan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.22.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditandatangani oleh pejabat yang berwenang

yang telah memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara dilengkapi dokumen pendukung

sebagai berikut:

1) surat penunjukan Bank Pembayar dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.12;

2) surat ...

Page 45: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

45

2) surat konfirmasi Bank Pembayar dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.13; dan

3) surat kuasa pendebitan Rekening Setelmen Dana

Bank Pembayar dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.14.

c. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a disampaikan kepada Penyelenggara dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) surat permohonan disampaikan ke alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a; dan

2) bagi Peserta yang berkedudukan di wilayah kerja

KPwDN, surat permohonan disampaikan dengan

tembusan kepada KPwDN yang mewilayahi.

d. Penyelenggara menyampaikan persetujuan atau

penolakan perubahan Bank Pembayar melalui surat

yang penyampaiannya dapat didahului dengan

faksimile kepada Peserta yang bersangkutan paling

lama 14 (empat belas) hari kerja setelah surat

permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dan dokumen pendukung sebagaimana dimaksud

dalam huruf b diterima oleh Penyelenggara secara

lengkap.

e. Dalam hal Penyelenggara menyetujui permohonan

perubahan Bank Pembayar maka:

1) Penyelenggara menyampaikan surat persetujuan

yang memuat informasi mengenai persetujuan

dan tanggal efektif perubahan Bank Pembayar;

2) Bank Pembayar yang lama wajib tetap

menjalankan fungsinya sampai dengan hari kerja

terakhir sebelum tanggal penggantian Bank

Pembayar baru berlaku efektif sebagaimana

dimaksud dalam angka 1).

k. Dalam hal Penyelenggara menolak permohonan

Peserta, Penyelenggara menyampaikan surat

pemberitahuan mengenai penolakan permohonan

Peserta yang disertai dengan keterangan mengenai

alasan penolakan.

9. Perubahan ...

Page 46: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

46

9. Perubahan Bank Penerus

Perubahan Bank Penerus diatur sebagai berikut:

a. Bank Penerus pengganti mengajukan surat

permohonan perubahan Bank Penerus kepada

Penyelenggara dengan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.23.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditandatangani oleh Pimpinan atau pejabat

yang berwenang dari Bank Penerus pengganti yang

memiliki spesimen tanda tangan di Penyelenggara

dengan dilengkapi dokumen pendukung sebagai

berikut:

1) surat penunjukan Bank Penerus pengganti

dengan menggunakan format sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran I.12;

2) surat konfirmasi Bank Penerus pengganti dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.13;

3) surat kuasa pendebitan Rekening Setelmen Dana

Bank Penerus pengganti dengan menggunakan

format sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

I.14; dan

4) fotokopi perjanjian kerjasama antara PTL dengan

Bank Penerus pengganti.

c. Dalam hal Bank Penerus pengganti belum

memperoleh persetujuan sebagai Bank Penerus dari

Penyelenggara maka permohonan sebagai Bank

Penerus pengganti dapat dilakukan bersamaan

dengan pengajuan sebagai Bank Penerus sesuai

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf D.

d. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a disampaikan kepada Penyelenggara dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) surat permohonan disampaikan ke alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a

dengan tembusan kepada Bank Penerus lama;

dan

2) bagi ...

Page 47: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

47

2) bagi Peserta yang berkantor pusat di wilayah

kerja KPwDN, surat permohonan disampaikan

dengan tembusan kepada KPwDN yang

mewilayahi dan Bank Penerus lama.

e. Penyelenggara menyampaikan persetujuan atau

penolakan kepada Peserta melalui surat yang dapat

didahului dengan faksimile kepada Bank Penerus

pengganti dengan tembusan kepada Bank Penerus

lama paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah

surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan dokumen pendukung sebagaimana

dimaksud dalam huruf b diterima oleh Penyelenggara

secara lengkap.

f. Dalam hal Penyelenggara menyetujui permohonan

perubahan Bank Penerus maka:

1) Penyelenggara menyampaikan surat persetujuan

yang memuat informasi mengenai persetujuan

dan tanggal efektif Bank Penerus pengganti;

2) Bank Penerus lama wajib tetap menjalankan

fungsinya sampai dengan hari kerja terakhir

sebelum tanggal efektif Bank Penerus pengganti

sebagaimana dimaksud dalam angka 1) berlaku.

l. Dalam hal Penyelenggara menolak permohonan

Peserta, Penyelenggara menyampaikan surat

pemberitahuan mengenai penolakan permohonan

Peserta yang disertai dengan keterangan mengenai

alasan penolakan.

10. Perubahan Kuasa

Perubahan kuasa dilakukan antara lain karena

penambahan, penggantian, pencabutan kuasa, dan/atau

perubahan wewenang dari pejabat dan/atau petugas

penerima kuasa. Perubahan kuasa diatur sebagai berikut:

a. Dalam hal terjadi perubahan kuasa, Peserta harus

mengajukan surat permohonan perubahan kuasa

kepada Penyelenggara dengan menggunakan format

sebagaimana ...

Page 48: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

48

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.24 dan

melampirkan dokumen:

1) surat permintaan pembuatan spesimen tanda

tangan dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.9; dan

2) surat pernyataan pencabutan kuasa yang

ditandatangani oleh Pimpinan atau pemberi

kuasa dengan menggunakan format sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran I.25, yang disertai

dengan surat kuasa baru.

b. Perubahan kuasa sebagaimana dimaksud dalam huruf

a harus memenuhi ketentuan, persyaratan, dan

prosedur pemberian kuasa dengan berpedoman pada

butir C.1.l.3) dan butir C.2.j.3).

c. Perubahan kuasa berlaku efektif paling lama 5 (lima)

hari kerja sejak dokumen diterima secara lengkap dan

spesimen tanda tangan telah dipenuhi

kelengkapannya.

d. Surat permohonan perubahan surat kuasa

sebagaimana dimaksud dalam huruf a disampaikan

kepada:

1) Penyelenggara ke alamat sebagaimana dimaksud

dalam butir II.A.2.a, untuk pejabat penerima

kuasa yang berada di wilayah kerja Kantor Pusat

Bank Indonesia; dan

2) KPwDN yang mewilayahi, untuk pejabat penerima

kuasa yang berada di luar wilayah kerja Kantor

Pusat Bank Indonesia.

e. Penyelenggara memberikan persetujuan atau

penolakan perubahan kuasa kepada Peserta melalui

surat yang penyampaiannya dapat didahului dengan

faksimile kepada Peserta yang bersangkutan paling

lama 14 (empat belas) hari kerja setelah surat

permohonan dan dokumen pendukung sebagaimana

dimaksud dalam huruf a diterima oleh Penyelenggara

secara lengkap.

f. Dalam ...

Page 49: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

49

f. Dalam hal Penyelenggara menyetujui permohonan

perubahan kuasa maka:

1) Penyelenggara menyampaikan surat

pemberitahuan mengenai persetujuan

permohonan perubahan kuasa dan pembuatan

spesimen tanda tangan pejabat penerima kuasa;

2) spesimen tanda tangan berlaku efektif sejak

persetujuan dari Penyelenggara mengenai tanggal

efektif berlakunya spesimen tanda tangan atau

paling lama 5 (lima) hari kerja sejak pembuatan

spesimen tanda tangan;

3) spesimen tanda tangan bagi pejabat penerima

kuasa yang sudah dicabut kewenangannya

dinyatakan tidak berlaku terhitung sejak tanggal

surat persetujuan perubahan kuasa pejabat dari

Penyelenggara.

g. Dalam hal Penyelenggara menolak permohonan

Peserta, Penyelenggara menyampaikan surat

pemberitahuan penolakan yang disertai dengan

keterangan mengenai alasan penolakan.

h. Dalam hal Peserta tidak memberitahukan perubahan

kewenangan pejabat atau petugas penerima kuasa

kepada Penyelenggara maka data yang telah

ditatausahakan di Penyelenggara dianggap masih

berlaku.

11. Perubahan Keikutsertaan Peserta dalam Layanan Kliring

Warkat Debit di Wilayah Kliring

Dalam hal Peserta menambah atau menghentikan

keikutsertaan Peserta dalam Layanan Kliring Warkat Debit

di suatu Wilayah Kliring berlaku ketentuan sebagai

berikut:

a. Peserta mengajukan surat permohonan penambahan

atau penghentian keikutsertaan Peserta dalam

Layanan Kliring Warkat Debit di suatu Wilayah Kliring

beserta tanggal efektif penambahan atau penghentian

keikutsertaan ...

Page 50: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

50

keikutsertaan Peserta kepada Penyelenggara dengan

alamat sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a

dengan tembusan kepada KPwDN yang mewilayahi.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditandatangani oleh pejabat yang berwenang

yang telah memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.26.

c. Penyelenggara memberikan persetujuan atau

penolakan melalui surat yang dapat didahului dengan

faksimile kepada Peserta yang bersangkutan paling

lama 14 (empat belas) hari kerja sejak surat

permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

diterima oleh Penyelenggara.

d. Dalam hal Penyelenggara menyetujui permohonan

perubahan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

surat persetujuan dari Penyelenggara memuat

informasi mengenai persetujuan penambahan atau

penghentian keikutsertaan Peserta di Wilayah Kliring

dan tanggal efektif perubahan kepesertaan dengan

tembusan kepada Koordinator PWD terkait.

e. Dalam rangka penambahan keikutsertaan Peserta

dalam Layanan Kliring Warkat Debit di suatu Wilayah

Kliring, Peserta harus menunjuk Perwakilan Peserta

dan mengajukan permohonan pendaftaran Perwakilan

Peserta dengan mengacu pada ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam butir XII.C.1.

1) Penyelenggara memberitahukan penambahan

atau penghentian keikutsertaan Peserta di

Wilayah Kliring kepada:

a) seluruh Peserta melalui administrative

message atau sarana lainnya; dan

b) Koordinator PWD yang di wilayah kerjanya

terdapat penambahan atau penghentian

Perwakilan Peserta, melalui surat atau

sarana lainnya.

f. Dalam ...

Page 51: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

51

f. Dalam hal Penyelenggara menolak permohonan

Peserta, Penyelenggara menyampaikan surat

pemberitahuan penolakan yang disertai dengan

keterangan mengenai alasan penolakan.

12. Perbedaan Spesimen Tanda Tangan

Dalam hal terdapat perbedaan antara tanda tangan yang

tercantum pada identitas diri dengan spesimen tanda

tangan pejabat atau petugas penerima kuasa yang

ditatausahakan di Peserta maka Peserta harus

menyampaikan surat pernyataan mengenai perbedaan

tanda tangan dengan menggunakan format sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran I.27.

Dalam hal Peserta merupakan peserta Sistem BI-RTGS dan

dokumen pendukung sebagaimana dimaksud dalam angka 1

sampai dengan angka 12 yang perlu disampaikan dalam SKNBI

sama dengan dokumen pendukung yang telah disampaikan

kepada Bank Indonesia sebagai penyelenggara Sistem BI-RTGS

maka dokumen pendukung untuk perubahan data kepesertaan

sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan angka 11

dapat tidak disampaikan kepada Penyelenggara.

F. Status Kepesertaan dan Perubahannya

1. Status Kepesertaan

Dalam penyelenggaraan SKNBI, berlaku 4 (empat) jenis

status kepesertaan yaitu:

a. Aktif

Peserta dengan status aktif dapat melakukan seluruh

fungsi dalam SKNBI sesuai jenis kepesertaan yang

bersangkutan.

b. Ditangguhkan

Peserta dengan status ditangguhkan dapat melakukan

berbagai fungsi kegiatan dalam SKNBI, namun

kegiatannya dibatasi sebagai berikut:

1) untuk Layanan Kliring Transfer Dana, Peserta

tidak dapat mengirim DKE Transfer Dana;

2) untuk Layanan Kliring Warkat Debit, Peserta

tidak dapat mengirimkan dan menerima DKE

Warkat Debit;

3) untuk ...

Page 52: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

52

3) untuk Layanan Pembayaran Reguler, Peserta

tidak dapat mengirim DKE Pembayaran;

dan/atau

4) untuk Layanan Penagihan Reguler, Peserta tidak

dapat mengirim dan menerima DKE Penagihan.

c. Dibekukan

Peserta dengan status dibekukan tidak dapat

melakukan seluruh kegiatan dalam layanan SKNBI

namun tetap memiliki hak akses terhadap informasi

terkait SKNBI.

d. Ditutup

Peserta dengan status ditutup dihentikan secara tetap

kepesertaannya dalam SKNBI dan tidak dapat

diaktifkan kembali sebagai Peserta.

2. Perubahan Status Kepesertaan

a. Perubahan status kepesertaan diatur sebagai berikut:

1) Perubahan status kepesertaan dapat ditetapkan

dari:

a) aktif menjadi ditangguhkan atau sebaliknya;

b) aktif menjadi dibekukan atau sebaliknya;

c) ditangguhkan menjadi dibekukan atau

sebaliknya;

d) aktif menjadi ditutup;

e) ditangguhkan menjadi ditutup; atau

f) dibekukan menjadi ditutup.

2) Perubahan status kepesertaan sebagaimana

dimaksud dalam angka 1), disebabkan hal-hal

sebagai berikut:

a) dilakukan dalam rangka pengenaan sanksi

administratif oleh Penyelenggara;

b) dilakukan karena adanya perubahan status

kepesertaan dalam Sistem BI-RTGS;

c) dilakukan berdasarkan permintaan tertulis

dari pihak yang berwenang melakukan

pengawasan terhadap kegiatan Peserta,

antara ...

Page 53: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

53

antara lain Bank Indonesia sebagai otoritas

pengawas makroprudensial dan sistem

pembayaran dan Otoritas Jasa Keuangan

sebagai otoritas pengawas mikroprudensial;

dan/atau

d) dilakukan berdasarkan permintaan tertulis

dari Peserta yang bersangkutan.

3) Perubahan status kepesertaan sebagaimana

dimaksud dalam angka 1) dapat dilakukan:

a) pada jam layanan SKNBI; atau

b) berdasarkan tanggal efektif perubahan status

yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

4) Penyelenggara menginformasikan perubahan

status kepesertaan sebagaimana dimaksud dalam

angka 1) kepada:

a) Peserta yang bersangkutan melalui surat

yang dapat didahului dengan faksimile;

b) seluruh Peserta melalui administrative

message atau sarana lainnya; dan

c) Koordinator PWD yang di wilayah kerjanya

terdapat Perwakilan Peserta melalui surat

atau sarana lainnya.

5) Informasi perubahan status kepesertan

berdasarkan tanggal efektif sebagaimana

dimaksud dalam butir 3)b) diberitahukan kepada

pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 4)

paling lama 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal

efektif perubahan status kepesertaan.

6) Perubahan status kepesertaan dalam rangka

pengenaan sanksi administratif oleh

Penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam

butir 2)a) dapat berupa:

a) aktif menjadi ditangguhkan atau sebaliknya;

b) aktif menjadi dibekukan atau sebaliknya;

c) ditangguhkan menjadi dibekukan atau

sebaliknya;

d) aktif ...

Page 54: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

54

d) aktif menjadi ditutup;

e) ditangguhkan menjadi ditutup; atau

f) dibekukan menjadi ditutup.

7) Perubahan status kepesertaan karena adanya

perubahan status kepesertaan dalam Sistem BI-

RTGS sebagaimana dimaksud dalam butir 2)b)

dapat berupa:

a) aktif menjadi dibekukan atau sebaliknya;

b) aktif menjadi ditutup; atau

c) dibekukan menjadi ditutup.

8) Perubahan status kepesertaan atas permintaan

pihak yang berwenang melakukan pengawasan

kegiatan Peserta sebagaimana dimaksud dalam

butir 2)c) dapat berupa:

a) aktif menjadi dibekukan atau sebaliknya;

atau

b) aktif menjadi ditutup.

9) Perubahan status kepesertaan atas permintaan

dari Peserta sebagaimana dimaksud dalam butir

2)d), hanya berupa perubahan status kepesertaan

dari aktif menjadi ditutup.

10) Dalam hal dilakukan perubahan status

kepesertaan menjadi ditutup, Peserta harus

menyelesaikan seluruh kewajiban dalam

penyelenggaraan SKNBI.

11) Dalam hal perubahan status kepesertaan

sebagaimana dimaksud dalam angka 1) terjadi

pada PLU yang berfungsi sebagai Bank Pembayar

dan/atau Bank Penerus, maka:

a) PLA harus menunjuk PLU lainnya sebagai

Bank Pembayar pengganti; dan

b) PTL harus menunjuk PLU lainnya sebagai

Bank Penerus pengganti.

12) Penunjukan Bank Pembayar dan Bank Penerus

sebagaimana dimaksud dalam angka 11)

mengacu pada ketentuan dalam butir E.8 dan

butir E.9.

b. Prosedur ...

Page 55: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

55

b. Prosedur perubahan status kepesertaan diatur sebagai

berikut:

1) Perubahan status kepesertaan karena pengenaan

sanksi oleh Penyelenggara

a) Perubahan status kepesertaan karena

pengenaan sanksi oleh Penyelenggara dapat

ditetapkan oleh Penyelenggara berdasarkan

hasil pemantauan kepatuhan Peserta

terhadap ketentuan Bank Indonesia yang

mengatur mengenai penyelenggaraan transfer

dana dan kliring berjadwal.

b) Penyelenggara dapat mengubah kembali

status kepesertaan dari:

(1) ditangguhkan menjadi aktif;

(2) dibekukan menjadi aktif; atau

(3) dibekukan menjadi ditangguhkan,

setelah melakukan evaluasi atas perbaikan

yang dilakukan oleh Peserta dalam rangka

pemenuhan kepatuhan Peserta terhadap

ketentuan Bank Indonesia yang mengatur

mengenai penyelenggaraan transfer dana dan

kliring berjadwal.

c) Penyelenggara menginformasikan perubahan

status kepesertaan SKNBI sebagaimana

dimaksud dalam huruf b) dengan mengacu

pada ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam butir a.4) dan butir a.5).

2) Perubahan status kepesertaan dalam

penyelenggaraan Sistem BI-RTGS

a) Penyelenggara dapat menetapkan perubahan

status kepesertaan di SKNBI berdasarkan

perubahan status kepesertaan di Sistem BI-

RTGS.

b) Penyelenggara menginformasikan perubahan

status kepesertaan sebagaimana dimaksud

dalam ...

Page 56: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

56

dalam huruf a) dengan mengacu pada

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

butir a.4) dan butir a.5).

3) Perubahan status kepesertaan atas permintaan

pihak yang berwenang melakukan pengawasan

kegiatan Peserta

a) Otoritas atau lembaga yang berwenang

melakukan pengawasan kegiatan Peserta

menyampaikan surat permohonan

perubahan status kepesertaan kepada

Gubernur Bank Indonesia dengan tembusan

kepada Penyelenggara.

b) Surat permohonan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a) memuat antara lain hal-hal

sebagai berikut:

(1) nama Peserta dan perubahan status

kepesertaan yang diminta;

(2) alasan perubahan status kepesertaan;

dan

(3) tanggal efektif perubahan status

kepesertaan.

c) Surat permohonan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a) disertai dengan dokumen

pendukung yang menjadi dasar penetapan

perubahan status Peserta.

d) Dalam hal permohonan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a) disetujui,

Penyelenggara memberitahukan perubahan

status kepesertaan kepada:

(1) otoritas atau lembaga yang mengajukan

permohonan perubahan status

kepesertaan; dan

(2) pihak sebagaimana dimaksud dalam

butir a.4).

e) Informasi ...

Page 57: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

57

e) Informasi perubahan status kepesertan

sebagaimana dimaksud dalam huruf d)

diberitahukan paling lambat 1 (satu) hari

kerja sebelum tanggal efektif perubahan

status kepesertaan.

4) Perubahan status kepesertaan atas permintaan

Peserta

a) Perubahan status kepesertaan menjadi

ditutup karena pengunduran diri sebagai

Peserta atau karena self-liquidation

(1) Peserta mengajukan surat permohonan

penutupan sebagai Peserta dilengkapi

dengan dokumen yang mendasari.

(2) Surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam angka (1) harus

memuat tanggal efektif penutupan

kepesertaan dan alasan pengunduran

diri dengan mengacu pada format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

I.28.

(3) Surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam angka (1)

ditandatangani oleh Pimpinan yang

memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara dan disampaikan kepada

Penyelenggara dengan ketentuan sebagai

berikut:

(a) surat disampaikan kepada

Penyelenggara ke alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir

II.A.2.a; atau

(b) bagi Peserta yang berkedudukan di

wilayah kerja KPwDN, surat

permohonan disampaikan kepada

Penyelenggara dengan tembusan

kepada KPwDN yang mewilayahi.

(4) Berdasarkan ...

Page 58: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

58

(4) Berdasarkan permohonan sebagaimana

dimaksud dalam angka (1),

Penyelenggara menyetujui dan

mengubah status kepesertaan menjadi

ditutup setelah:

(a) dokumen sebagaimana dimaksud

dalam angka (1) telah diterima oleh

Penyelenggara; dan

(b) Peserta memenuhi ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam butir

a.10), butir a.11) dan butir a.12).

(5) Penyelenggara menginformasikan

perubahan status kepesertaan

sebagaimana dimaksud dalam angka (4)

dengan mengacu pada ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam butir a.4)

dan butir a.5).

b) Perubahan status kepesertaan karena

penggabungan usaha

(1) Setiap Peserta yang menggabungkan diri

mengajukan surat permohonan

penutupan kepesertaan, paling kurang

memuat:

(a) persetujuan dari lembaga yang

berwenang;

(b) rencana waktu pelaksanaan

penggabungan secara operasional

dalam SKNBI;

(c) hak dan kewajiban terkait

kepesertaan SKNBI yang akan

dialihkan dari Peserta yang

menggabungkan diri kepada Peserta

yang menerima penggabungan,

terhitung sejak tanggal

penggabungan secara hukum; dan

(d) spesiman ...

Page 59: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

59

(d) spesimen tanda tangan Pimpinan

atau pejabat dari Peserta yang

menggabungkan diri yang akan

dicabut terhitung sejak tanggal

penggabungan secara hukum,

dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

I.28.

(2) Surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam angka (1) dilengkapi

fotokopi surat persetujuan

penggabungan yang telah dilegalisasi

oleh pejabat atau pihak yang berwenang

atau dinyatakan sesuai asli oleh

Pimpinan.

(3) Peserta yang menerima penggabungan

mengajukan surat permohonan

penggabungan dalam SKNBI yang paling

kurang memuat informasi mengenai:

(a) persetujuan penggabungan dari

lembaga yang berwenang terkait;

(b) Peserta yang menerima

penggabungan dan Peserta yang

menggabungkan diri;

(c) rencana waktu pelaksanaan:

i. pengalihan operasional dalam

penyelenggaraan SKNBI dari

Peserta yang menggabungkan

diri kepada Peserta yang

menerima penggabungan; dan

ii. penghentian kepesertaan dalam

SKNBI dari Peserta yang

menggabungkan diri;

(d) hak dan kewajiban Peserta yang

menggabungkan diri yang akan

dialihkan kepada Peserta yang

menerima ...

Page 60: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

60

menerima penggabungan terhitung

sejak tanggal penggabungan secara

hukum; dan

(e) pengumuman penggabungan dalam

surat kabar harian berskala

nasional,

dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

I.29.

(4) Surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam angka (3) dilengkapi

dengan dokumen sebagai berikut:

(a) surat pernyataan yang memuat

paling kurang:

i. pengambilalihan hak dan

kewajiban Peserta yang

menggabungkan diri terhitung

sejak tanggal penggabungan

secara hukum;

ii. pemberlakuan spesimen tanda

tangan untuk Peserta yang

menerima penggabungan dan

penegasan status spesimen

tanda tangan Peserta yang

menggabungkan diri; dan

iii. pengambilalihan wewenang dan

tanggung jawab operasional

Peserta yang menggabungkan

diri terhitung sejak tanggal

penggabungan secara hukum

sampai dengan tanggal

pelaksanaan penggabungan

secara operasional dalam

SKNBI,

dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran I.30.

(b) fotokopi ...

Page 61: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

61

(b) fotokopi dokumen yang telah

dilegalisasi oleh pejabat yang

berwenang atau dinyatakan sesuai

asli oleh Pimpinan berupa:

i. akta penggabungan;

ii. akta perubahan anggaran

dasar Peserta yang menerima

penggabungan;

iii. izin penggabungan dari otoritas

atau lembaga yang berwenang;

iv. surat persetujuan perubahan

anggaran dasar dari

Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia atau dokumen

pendaftaran akta

penggabungan dan akta

perubahan anggaran dasar

dalam daftar perusahaan; dan

v. pengumuman penggabungan

yang dimuat dalam surat kabar

harian berskala nasional.

(5) Surat sebagaimana dimaksud dalam

angka (1), angka (3), dan butir (4)(a)

ditandatangani oleh Pimpinan yang

memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara dengan ketentuan sebagai

berikut:

(a) surat disampaikan kepada

Penyelenggara ke alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir

II.A.2.a; dan

(b) bagi Peserta yang berkedudukan di

wilayah kerja KPwDN, surat

disampaikan kepada Penyelenggara

dengan tembusan kepada KPwDN

yang mewilayahi.

(6) Penyelenggara ...

Page 62: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

62

(6) Penyelenggara memberitahukan kepada

Peserta yang menerima penggabungan

melalui surat mengenai telah disetujuinya

waktu pelaksanaan penggabungan secara

operasional dalam SKNBI beserta hal-hal

yang harus dilakukan oleh Peserta yang

bersangkutan, setelah dokumen

sebagaimana dimaksud dalam angka (1),

angka (2), angka (3), dan angka (4)

diterima secara lengkap.

(7) Penyelenggara memberitahukan

persetujuan pelaksanaan penggabungan

secara operasional dalam SKNBI dan

penutupan kepesertaan SKNBI dari

Peserta yang menggabungkan diri

kepada seluruh Peserta melalui

administrative message atau sarana

lainnya.

(8) Status kepesertaan SKNBI dari Peserta

yang menggabungkan diri efektif

berubah menjadi ditutup pada tanggal

pelaksanaan penggabungan secara

operasional dalam SKNBI.

(9) Penyelenggara menginformasikan

penutupan kepesertaan SKNBI dengan

mengacu pada ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam butir a.4) dan butir

a.5).

c) Perubahan status kepesertaan karena

peleburan usaha

(1) Calon Peserta yang merupakan hasil

peleburan dalam SKNBI mengajukan

permohonan menjadi Peserta dengan

mengikuti ketentuan umum

kepesertaan sebagaimana dimaksud

dalam huruf A, persyaratan menjadi

Peserta sebagaimana dimaksud dalam

huruf ...

Page 63: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

63

huruf B, dan prosedur menjadi Peserta

sebagaimana dimaksud dalam huruf C.

(2) Calon Peserta yang merupakan hasil

peleburan menyampaikan surat

permohonan peleburan dalam SKNBI

yang memuat paling kurang:

(a) persetujuan peleburan dari lembaga

yang berwenang;

(b) Peserta yang merupakan hasil

peleburan dan Peserta yang

meleburkan diri;

(c) rencana waktu pelaksanaan:

i. pengalihan operasional dalam

penyelenggaraan SKNBI dari

Peserta yang meleburkan diri

kepada calon Peserta hasil

peleburan; dan

ii. penghentian Peserta yang

meleburkan diri dari

kepesertaan dalam SKNBI;

(d) hak dan kewajiban Peserta yang

akan dialihkan dari Peserta yang

meleburkan diri kepada calon

Peserta hasil peleburan terhitung

sejak tanggal peleburan secara

hukum; dan

(e) pengumuman peleburan dalam

surat kabar harian berskala

nasional,

dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

I.29.

(3) Surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam angka (2) dilengkapi

dengan dokumen sebagai berikut:

(a) surat pernyataan yang memuat

informasi paling kurang:

i. hak ...

Page 64: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

64

i. hak dan kewajiban Peserta

yang dialihkan dari Peserta

yang meleburkan diri kepada

calon Peserta hasil peleburan,

terhitung sejak tanggal

peleburan secara hukum;

ii. spesimen tanda tangan untuk

Peserta hasil peleburan dan

penegasan status spesimen

tanda tangan Peserta yang

meleburkan diri; dan

iii. wewenang dan tanggung jawab

operasional yang dialihkan dari

Peserta yang meleburkan diri

kepada Peserta hasil peleburan,

terhitung sejak tanggal

peleburan secara hukum

sampai dengan tanggal

pelaksanaan peleburan secara

operasional,

dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran I.29.

(b) fotokopi dokumen yang telah

dilegalisasi oleh pejabat atau pihak

yang berwenang atau dinyatakan

sesuai asli oleh Pimpinan calon

Peserta berupa:

i. akta peleburan;

ii. akta pendirian Peserta yang

merupakan hasil peleburan;

iii. persetujuan peleburan dari

otoritas atau lembaga yang

berwenang;

iv. surat pengesahan badan hukum

perseroan dari Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia

atas ...

Page 65: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

65

atas akta pendirian Peserta yang

merupakan hasil peleburan; dan

v. pengumuman penggabungan

yang dimuat dalam surat kabar

harian berskala nasional.

(4) Setiap Peserta yang meleburkan diri

mengajukan surat permohonan

penutupan kepesertaan yang memuat

paling kurang:

(a) persetujuan peleburan dari otoritas

atau lembaga yang berwenang;

(b) waktu pelaksanaan peleburan

secara operasional dalam SKNBI;

(c) pengalihan hak dan kewajiban

terkait kepesertaan SKNBI dari

Peserta yang meleburkan diri

kepada Peserta yang merupakan

hasil peleburan, terhitung sejak

tanggal peleburan secara hukum;

dan

(d) permohonan penutupan kepesertaan

SKNBI dari Peserta yang meleburkan

diri;

(e) pencabutan spesimen tanda tangan

Pimpinan dan pejabat dari Peserta

yang meleburkan diri terhitung

sejak tanggal peleburan secara

hukum.

dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

I.28.

(5) Surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam angka (4) dilengkapi

fotokopi surat persetujuan peleburan

yang telah dilegalisasi oleh pejabat atau

pihak yang berwenang atau dinyatakan

sesuai asli oleh Pimpinan calon Peserta.

(6) Surat ...

Page 66: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

66

(6) Surat sebagaimana dimaksud dalam

angka (2), butir (3)(a), dan angka (4)

ditandatangani oleh Pimpinan calon

Peserta dengan ketentuan sebagai

berikut:

(a) surat disampaikan kepada

Penyelenggara ke alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir

II.A.2.a; dan

(b) bagi Peserta yang berkedudukan di

wilayah kerja KPwDN, surat

disampaikan kepada Penyelenggara

dengan tembusan kepada KPwDN

yang mewilayahi.

(7) Penyelenggara memberitahukan kepada

Peserta yang merupakan hasil peleburan

melalui surat mengenai telah

disetujuinya waktu pelaksanaan

peleburan secara operasional dalam

SKNBI beserta hal-hal yang harus

dilakukan oleh Peserta yang

bersangkutan, setelah dokumen

sebagaimana dimaksud dalam angka (2),

angka (3), angka (4), dan angka (5)

diterima secara lengkap.

(8) Penyelenggara memberitahukan

persetujuan pelaksanaan peleburan

secara operasional dalam SKNBI dan

penutupan kepesertaan SKNBI dari

Peserta yang meleburkan diri kepada

seluruh Peserta melalui administrative

message atau sarana lainnya.

(9) Status kepesertaan SKNBI dari Peserta

yang meleburkan diri efektif berubah

menjadi ditutup pada tanggal

pelaksanaan peleburan secara

operasional dalam SKNBI.

(10) Penyelenggara ...

Page 67: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

67

(10) Penyelenggara menginformasikan

penutupan kepesertaan SKNBI dengan

mengacu pada ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam butir a.4) dan butir

a.5).

d) Perubahan status kepesertaan SKNBI karena

pemisahan usaha

(1) Perubahan kepesertaan SKNBI karena

pemisahan dilakukan dalam hal terdapat

Peserta berupa Unit Usaha Syariah yang

melakukan pemisahan dari Peserta

berupa bank umum konvensional

sebagai induk yang dilakukan dengan

cara mendirikan Bank Umum Syariah

baru atau mengalihkan hak dan

kewajiban Unit Usaha Syariah kepada

Bank Umum Syariah yang telah ada.

(2) Perubahan kepesertaan SKNBI karena

pemisahan dengan cara mendirikan Bank

Umum Syariah baru mengikuti prosedur

perubahan status kepesertaan karena

peleburan sebagaimana dimaksud dalam

huruf c).

(3) Perubahan kepesertaan SKNBI karena

pemisahan dengan cara mengalihkan

hak dan kewajiban Unit Usaha Syariah

kepada Bank Umum Syariah yang telah

ada dilakukan dengan prosedur

penggabungan sebagaimana dimaksud

dalam huruf b).

Dalam hal Peserta merupakan peserta Sistem BI-RTGS dan

dokumen pendukung untuk perubahan status kepesertaan

SKNBI karena pengunduran diri, self liquidation,

penggabungan, peleburan, atau pemisahan sebagaimana

dimaksud ...

Page 68: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

68

dimaksud dalam huruf a), huruf b), huruf c), dan huruf d)

telah disampaikan kepada penyelenggara Sistem BI-RTGS,

Peserta tidak perlu menyampaikan dokumen pendukung

dimaksud kepada Penyelenggara.

3. Dampak Perubahan Status Kepesertaan dalam Operasional

SKNBI

Dalam hal terdapat perubahan status kepesertaan dari

aktif menjadi ditangguhkan atau ditangguhkan menjadi

dibekukan yang ditetapkan pada jam operasional, berlaku

ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk Layanan Transfer Dana dan/atau Layanan

Pembayaran Reguler

1) DKE Transfer Dana dan/atau DKE Pembayaran

yang telah diterima sebelum perubahan status

kepesertaan tetap diteruskan dan diperhitungkan

sepanjang didukung dengan dana yang cukup.

2) Dalam hal dana yang dimiliki Peserta tidak cukup

untuk memenuhi kewajiban Peserta maka Peserta

harus menyelesaikan DKE Transfer Dana

dan/atau DKE Pembayaran yang tidak

diperhitungkan oleh Penyelenggara (unconfirmed

DKE Transfer Dana dan/atau DKE Pembayaran).

b. Untuk Layanan Kliring Warkat Debit dan/atau

Layanan Penagihan Reguler

1) DKE Warkat Debit dan/atau DKE Penagihan yang

telah diterima sebelum perubahan status

kepesertaan, tetap diteruskan dan

diperhitungkan sepanjang didukung dengan dana

yang cukup.

2) Dalam hal dana yang dimiliki Peserta tidak

mencukupi maka Peserta harus menyelesaikan

DKE Warkat Debit dan/atau DKE Penagihan yang

tidak diperhitungkan oleh Penyelenggara

(unconfirmed DKE Warkat Debit dan/atau DKE

Penagihan).

3) Dalam ...

Page 69: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

69

3) Dalam hal DKE Warkat Debit dan/atau DKE

Penagihan telah diterima oleh Penyelenggara dan

telah diteruskan kepada Peserta penerima,

namun tidak dapat diperhitungkan oleh

Penyelenggara akibat perubahan status

kepesertaan maka penyelesaian perhitungan DKE

Warkat Debit dan/atau DKE Penagihan

diselesaikan antar Peserta.

4) Penerusan dana atas DKE Warkat Debit yang

tidak diperhitungkan oleh Penyelenggara

sebagaimana dimaksud dalam angka 2) dan

angka 3), mengacu pada ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur mengenai perlindungan

nasabah dalam pelaksanaan transfer dana dan

kliring berjadwal melalui SKNBI.

c. Untuk PLU yang berfungsi sebagai Bank Penerus

dan/atau Bank Pembayar maka PLU yang

bersangkutan harus memberitahukan secara tertulis

kepada PLA dan PTL mengenai perubahan status PLU

sesegera mungkin dan menyelesaikan kewajibannya

sesuai ketentuan yang berlaku.

G. Tindak Lanjut Administrasi Kepesertaan SKNBI oleh

Koordinator PWD

Dalam hal terdapat Peserta baru atau perubahan data

kepesertaan SKNBI yang berdampak pada administrasi

kepesertaan dalam kegiatan pertukaran Warkat Debit maka

Koordinator PWD melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. memberitahukan secara tertulis kepada Perwakilan Peserta

di Wilayah Kliring mengenai:

a. perubahan data kepesertaan SKNBI berikut tanggal

efektif yang ditetapkan oleh Penyelenggara; dan/atau

b. penambahan Perwakilan Peserta;

2. menyiapkan TPPK dengan contoh sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.2; dan

3. melakukan pengkinian data kepesertaan pertukaran

Warkat Debit.

H. Kewajiban ...

Page 70: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

70

H. Kewajiban Peserta

Dalam penyelenggaraan SKNBI, Peserta wajib:

1. Menjaga kelancaran dan keamanan penggunaan SKNBI.

Dalam rangka menjaga kelancaran dan keamanan

penggunaan SKNBI, Peserta melakukan hal-hal sebagai

berikut:

a. Menyusun Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT) yang

mendukung sistem kontrol internal yang baik dalam

pelaksanaan operasional SKNBI, termasuk prosedur

pengamanan penggunaan SKNBI di lingkungan

internal Peserta, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT) merupakan

aturan tertulis yang ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku

di internal Peserta dan berlaku sebagai pedoman

operasional SKNBI di Peserta.

2) Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT) wajib

dibuat paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal

efektif kepesertaan SKNBI dan harus dievaluasi

oleh satuan kerja audit internal Peserta.

3) Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT) wajib

dibuat dalam Bahasa Indonesia dengan mengacu

pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur

mengenai penyelenggaraan transfer dana dan

kliring berjadwal dan ketentuan yang ditetapkan

oleh asosiasi sistem pembayaran terkait

penyelenggaraan SKNBI.

4) Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT) paling

kurang memuat materi sebagai berikut:

a) pendahuluan;

b) organisasi operasional SKNBI;

c) ketentuan dan prosedur operasional SKNBI;

d) pengawasan operasional SKNBI;

e) penanganan Keadaan Tidak Normal

dan/atau Keadaan Darurat; dan

f) perlindungan nasabah.

Rincian ...

Page 71: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

71

Rincian cakupan minimum materi Kebijakan dan

Prosedur Tertulis (KPT) diatur dalam “Pedoman

Penyusunan Kebijakan dan Prosedur Tertulis

(KPT) SKNBI” sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.3.

5) Dalam hal terjadi perubahan materi Kebijakan

dan Prosedur Tertulis (KPT) sebagaimana

dimaksud dalam angka 4), perubahan ketentuan

yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan/atau

ketentuan yang dikeluarkan oleh asosiasi sistem

pembayaran yang berdampak pada materi

Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT), Peserta

harus melakukan pengkinian terhadap Kebijakan

dan Prosedur Tertulis (KPT).

6) Pengkinian terhadap Kebijakan dan Prosedur

Tertulis (KPT) sebagaimana dimaksud dalam

angka 5) wajib dilakukan dalam waktu paling

lama 6 (enam) bulan sejak terjadinya perubahan

materi Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT),

ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia,

dan/atau ketentuan yang dikeluarkan oleh

asosiasi sistem pembayaran.

b. Melakukan pemeriksaan internal terhadap operasional

SKNBI dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pemeriksaan internal bertujuan memastikan

pengendalian intern telah dilaksanakan sesuai

ketentuan untuk menjamin keamanan dan

kelancaran operasional SKNBI yang dilakukan

oleh Peserta.

2) Pemeriksaan internal dilakukan oleh satuan kerja

audit internal Peserta paling kurang 1 (satu)

tahun sekali.

3) Pelaksanaan pemeriksaan internal paling kurang

mencakup ruang lingkup materi penilaian

kepatuhan Peserta terhadap hal-hal yang

disampaikan oleh Penyelenggara.

c. Melakukan ...

Page 72: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

72

c. Melakukan security audit, dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) Security audit bertujuan untuk memastikan

keamanan dan keandalan teknologi informasi

internal Peserta, hubungan (interface) antara SPK

dengan sistem internal Peserta serta kondisi

lingkungan Peserta dalam melakukan kegiatan

operasional.

2) Security audit dilakukan:

a) paling kurang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)

tahun terhitung sejak menjadi Peserta; atau

b) paling lama 6 (enam) bulan sejak perubahan

sistem teknologi informasi internal Peserta

yang dapat mempengaruhi kelancaran

operasional SKNBI di Peserta.

3) Security audit dapat dilakukan oleh auditor

internal Peserta maupun auditor eksternal.

4) Security audit paling kurang mencakup ruang

lingkup sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.4.

d. Menyusun kebijakan dan prosedur penggunaan

teknologi informasi terkait dengan SKNBI dan

melakukan pengkinian dalam hal terdapat perubahan

kebijakan teknologi informasi dan prosedur

penggunaan teknologi informasi, paling lama 6 (enam)

bulan sejak perubahan kebijakan teknologi informasi

dengan mengacu pada ketentuan yang mengatur

mengenai manajemen risiko dalam penggunaan

teknologi informasi.

e. Memiliki pedoman Business Continuity Plan (BCP) dan

Disaster Recovery Plan (DRP) dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Pedoman Business Continuity Plan (BCP) atau

Disaster Recovery Plan (DRP) memuat prosedur

yang dilakukan oleh Peserta dalam hal terjadi

Keadaan Tidak Normal dan/atau Keadaan

Darurat ...

Page 73: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

73

Darurat atau upaya lainnya yang perlu dilakukan

dalam hal sistem cadangan tidak dapat

digunakan, untuk memastikan bahwa operasional

SKNBI di Peserta tetap dapat dilakukan.

2) Pedoman Business Continuity Plan (BCP)

sebagaimana dimaksud dalam angka 1) paling

kurang memuat hal-hal sebagai berikut:

a) unit kerja penanggung jawab;

b) mekanisme koordinasi apabila penanggung

jawab terdiri dari beberapa unit;

c) langkah-langkah bisnis yang dilakukan

untuk menjamin kegiatan operasional SKNBI

tetap berjalan;

d) mekanisme pengujian prosedur Business

Continuity Plan (BCP);

e) mekanisme pelaporan dan monitoring; dan

f) petugas operasional (termasuk data nomor

telepon yang dapat dihubungi).

3) Pedoman Disaster Recovery Plan (DRP)

sebagaimana dimaksud dalam angka 1) paling

kurang memuat hal-hal sebagai berikut:

a) unit kerja penanggung jawab;

b) mekanisme koordinasi apabila penanggung

jawab terdiri dari beberapa unit;

c) prosedur penyiapan infrastruktur cadangan

untuk menjamin kegiatan operasional SKNBI

tetap berjalan;

d) mekanisme pelaporan dan monitoring; dan

e) petugas operasional (termasuk data nomor

telepon yang dapat dihubungi).

f. Menggunakan aplikasi SPK sesuai dengan buku

pedoman penggunaan aplikasi SPK.

g. Menjamin SPK utama dan SPK cadangan berfungsi

dengan baik.

Untuk menjamin SPK utama dan SPK cadangan

berfungsi dengan baik, Peserta melakukan hal-hal

sebagai berikut:

1) Memastikan ...

Page 74: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

74

1) Memastikan petugas yang menangani SKNBI

memahami sistem dan prosedur operasional

SKNBI yang telah ditetapkan baik oleh

Penyelenggara maupun internal Peserta, antara

lain melalui pelatihan secara berkala.

2) Mengatur dan menetapkan user dan kewenangan

user yang melakukan operasional SKNBI dengan

ketentuan sebagai berikut:

a) pengaturan kewenangan user dengan

memperhatikan rentang kendali (span of

control) untuk meminimalisasi kesalahan

manusia (human error) dan penyalahgunaan

wewenang;

b) pembuatan sampai dengan pengiriman DKE

dilakukan secara berjenjang sesuai dengan

tingkat kewenangan petugas;

c) pengaturan petugas pengganti untuk user

sesuai dengan perannya masing-masing;

d) penetapan dan penatausahaan data user

yang mengelola Soft Token sesuai ketentuan

internal Peserta; dan

e) memastikan keamanan penggunaan dan

penyimpanan Soft Token sesuai ketentuan

internal Peserta.

3) Melakukan pemeliharaan data dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Data yang disimpan dalam media elektronik

harus mendapat pengamanan yang memadai

dan terjaga kerahasiaannya, antara lain

terlindung dari akses petugas yang tidak

berhak.

b) Data sebagaimana dimaksud dalam huruf a)

antara lain meliputi data transaksi, aplikasi

SPK yang diberikan oleh Penyelenggara, Soft

Token, dan/atau ketentuan dan prosedur

yang diberikan oleh Penyelenggara.

c) Data ...

Page 75: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

75

c) Data sebagaimana dimaksud dalam huruf a)

dicadangkan dan disimpan dalam media

elektronik.

d) Peserta harus memastikan bahwa data yang

tersimpan dalam media elektronik

sebagaimana dimaksud dalam huruf a) dan

cadangannya sebagaimana dimaksud dalam

huruf c) tidak rusak antara lain dengan cara

melakukan pemeliharaan atau pengecekan

secara berkala.

e) Seluruh data yang tersimpan dalam media

elektronik sebagaimana dimaksud dalam

huruf a) dan cadangannya sebagaimana

dimaksud dalam huruf c) didokumentasikan

dengan baik.

4) Menyediakan dan mengelola sistem cadangan

untuk SKNBI di Peserta dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Peserta menyediakan:

(1) SPK cadangan di lokasi cadangan (back

up site) Peserta; dan

(2) JKD cadangan dari lokasi cadangan

(back up site) Peserta ke Penyelenggara,

sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan

oleh Penyelenggara.

b) Biaya penyediaan dan penggunaan

infrastruktur sebagaimana dimaksud dalam

butir a)(2) menjadi beban Peserta.

c) Pemilihan jenis dan lokasi SPK cadangan

serta jenis JKD cadangan diserahkan kepada

Peserta.

d) Pemilihan jenis dan lokasi SPK cadangan

serta jenis JKD cadangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf c) dilakukan

berdasarkan pertimbangan antara lain:

(1) volume ...

Page 76: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

76

(1) volume transaksi Peserta dan tingkat

urgensi SKNBI bagi Peserta; dan

(2) pengendalian internal guna memitigasi

risiko operasional di Peserta.

5) Menjamin sistem cadangan berfungsi dengan

dengan baik, antara lain dengan cara sebagai

berikut:

a) Peserta ikut serta dalam uji coba SKNBI yang

dilaksanakan oleh Penyelenggara dengan

menggunakan sistem cadangan milik Peserta

paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu)

tahun.

b) Peserta melakukan uji coba koneksi sistem

cadangan secara berkala dengan ketentuan

sebagai berikut:

(1) Uji coba koneksi sistem cadangan

mencakup uji coba terhadap SPK

cadangan, JKD cadangan, dan/atau

data cadangan.

(2) Uji coba koneksi sistem cadangan

sebagaimana dimaksud dalam angka (1)

dapat dilakukan dengan menggunakan

environment production Penyelenggara

dengan jadwal yang ditetapkan oleh

Penyelenggara setelah seluruh layanan

SKNBI di Penyelenggara berakhir dan

pelaksanaannya dilakukan paling lama 1

(satu) jam.

(3) Uji coba koneksi sistem cadangan

dilakukan dengan tata cara sebagai

berikut:

(a) Peserta menyampaikan permohonan

uji coba koneksi sistem cadangan

melalui fasilitas administrative

message dan/atau sarana lain

kepada ...

Page 77: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

77

kepada Penyelenggara paling lambat

1 (satu) hari kerja sebelum

pelaksanaan uji coba.

(b) Penyelenggara memberitahukan

persetujuan uji coba koneksi sistem

cadangan kepada Peserta melalui

sarana administrative message.

(c) Peserta menyampaikan laporan

tertulis hasil pelaksanaan ujicoba

koneksi kepada Penyelenggara

paling lambat 1 (satu) hari kerja

setelah pelaksanaan uji coba.

c) Mengoperasikan sistem cadangan untuk

kegiatan operasional SKNBI dalam kondisi

normal dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) Penggunaan sistem cadangan untuk

kegiatan operasional dalam kondisi

normal dilakukan secara berkala paling

kurang 1 (satu) kali dalam setahun.

(2) Pengoperasian sistem cadangan untuk

kegiatan operasional dalam kondisi

normal dapat mencakup pengoperasian

SPK cadangan dan/atau JKD cadangan.

(3) Tata cara penggunaan sistem cadangan

untuk kegiatan operasional dalam

kondisi normal adalah sebagai berikut:

(a) Peserta menyampaikan surat

permohonan yang dapat didahului

dengan faksimile, administrative

message dan/atau sarana lainnya

kepada Penyelenggara paling lama 1

(satu) hari kerja sebelum

menggunakan sistem cadangan

untuk kegiatan operasional dalam

kondisi normal.

(b) Penyelenggara ...

Page 78: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

78

(b) Penyelenggara memberitahukan

persetujuan penggunaan sistem

cadangan pada kondisi normal

kepada Peserta melalui sarana

administrative message.

(c) Peserta menyampaikan laporan

tertulis hasil penggunaan sistem

cadangan untuk kegiatan

operasional dalam kondisi normal

kepada Penyelenggara paling lama 1

(satu) hari kerja setelah sistem

cadangan selesai digunakan.

6) Menjamin keamanan dan keandalan dari JKD

yang digunakan untuk menghubungkan SPK

dengan:

a) perangkat komputer Peserta yang digunakan

untuk operasional SKNBI; dan

b) sistem komputer internal Peserta, apabila

Peserta menghubungkan SPK utama

dan/atau SPK cadangan dengan sistem

komputer internal Peserta,

sehingga bebas dari segala kemungkinan hal-hal

yang dapat merusak SKNBI termasuk tetapi tidak

terbatas pada kemungkinan pemalsuan,

pembobolan data elektronis (hacking), serta

perusakan sistem dengan cara membanjiri sistem

dengan data dan pesan pembayaran.

7) Melaporkan pengembangan aplikasi internal yang

terkait dengan SKNBI kepada Penyelenggara

secara tertulis dengan alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.a paling lama 1

(satu) bulan sebelum aplikasi tersebut

diimplementasikan.

8) Melakukan langkah preventif yang diperlukan

sehingga perangkat keras berfungsi dengan baik

dan ...

Page 79: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

79

dan perangkat lunak aplikasi yang digunakan

dalam SKNBI dan/atau dalam kaitannya dengan

SKNBI bebas dari segala jenis virus.

9) Menjamin integritas database SKNBI yang ada

pada SPK utama dan SPK cadangan termasuk

data cadangan yang disimpan dalam bentuk

compact disk (CD), tape, cartridge, flashdisk,

dan/atau media lainnya.

10) Melakukan instalasi setiap terjadi perubahan

aplikasi SPK utama dan/atau SPK cadangan

sesuai dengan buku pedoman penggunaan

aplikasi SPK.

11) Menyimpan dengan baik aplikasi SPK dan

perubahannya serta Soft Token di tempat yang

aman dan bebas dari berbagai hal yang dapat

merusak aplikasi SPK dan Soft Token.

12) Melakukan perpanjangan masa aktif Soft Token

sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh

Penyelenggara.

h. Melakukan pengkinian data kepesertaan dalam hal

terdapat perubahan data kepesertaan SKNBI.

2. Bertanggung jawab atas kebenaran DKE dan seluruh

informasi yang dikirim Peserta kepada Penyelenggara

melalui SKNBI.

Dalam rangka memastikan kebenaran DKE dan seluruh

informasi yang dikirim kepada Penyelenggara, Peserta

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. membuat DKE dan batch sesuai dengan buku

pedoman penggunaan aplikasi SPK; dan

b. mengirimkan batch DKE sesuai jadwal yang

ditetapkan Penyelenggara.

3. Melaksanakan perjanjian dengan Penyelenggara apabila

diperlukan dalam rangka penyelenggaraan SKNBI.

4. Menginformasikan ...

Page 80: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

80

4. Menginformasikan biaya transaksi melalui SKNBI kepada

nasabah secara transparan.

Dalam rangka transparansi biaya transaksi melalui SKNBI

kepada nasabah, Peserta mengumumkan secara tertulis

mengenai biaya transaksi melalui SKNBI pada tempat yang

mudah terlihat oleh nasabah.

5. Memberikan data dan informasi terkait penyelenggaraan

SKNBI kepada Bank Indonesia.

Dalam rangka pemberian data dan informasi terkait

penyelenggaraan SKNBI kepada Bank Indonesia, Peserta

memberikan data dan informasi yang diminta oleh

Penyelenggara termasuk namun tidak terbatas pada

dokumen asli dan/atau salinan dokumen yang berupa

warkat dan/atau data elektronik terkait dengan

pelaksanaan SKNBI.

6. Mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh asosiasi sistem

pembayaran yang telah disetujui oleh Bank Indonesia.

7. Mematuhi ketentuan lain terkait operasional

penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal.

Dalam rangka memenuhi ketentuan mengenai

penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal dan

ketentuan terkait lainnya, berlaku ketentuan sebagai

berikut:

a. Pimpinan dan/atau pejabat yang berwenang wajib

melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan

untuk memastikan ketaatan Peserta terhadap

ketentuan lainnya yang terkait dengan operasional

penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal.

b. Peserta menatausahakan perintah transfer dana,

perintah transfer debit, dan hasil perhitungan SKNBI,

dalam bentuk elektronik dan/atau hasil cetaknya,

serta Warkat Debit sesuai dengan ketentuan

pengarsipan yang berlaku di internal Peserta dan

masa retensi sesuai peraturan perundang-undangan

yang mengatur mengenai dokumen perusahaan.

I. Penggunaan ...

Page 81: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

81

I. Penggunaan Soft Token dalam SKNBI

1. Prinsip Penggunaan Soft Token

a. Dalam operasional SKNBI, Peserta harus memiliki Soft

Token yang merupakan salah satu sarana

pengamanan dalam melakukan koneksi antara SPK

dengan SSK.

b. Soft Token sebagaimana dimaksud dalam huruf a

terdiri atas:

1) Bank Indonesia Certificate of Authentification (BI-

CA);

2) sertifikat SSK; dan

3) sertifikat SPK.

c. Sertifikat SPK sebagaimana dimaksud dalam butir b.3)

memiliki masa aktif paling lama 2 (dua) tahun sejak

tanggal efektif.

d. Peserta dapat mengajukan penggantian Soft Token

antara lain karena masa aktif sertifikat SPK telah

berakhir, hilang, rusak, atau tidak dapat digunakan

karena sebab apapun.

e. Soft Token yang telah diserahkan oleh Penyelenggara

kepada Peserta digunakan sesuai ketentuan internal

Peserta dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab

Peserta yang bersangkutan.

2. Prosedur Permohonan Penggunaan Soft Token,

Penggantian Soft Token, dan Perpanjangan Masa Aktif

Sertifikat SPK

a. Peserta mengajukan surat permohonan kepada

Penyelenggara untuk mendapatkan Soft Token,

penggantian Soft Token, dan perpanjangan masa aktif

sertifikat SPK, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Untuk mendapatkan Soft Token, surat

permohonan paling kurang memuat informasi

sebagai berikut:

a) nama Peserta; dan

b) kode Peserta.

2) Untuk ...

Page 82: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

82

2) Untuk penggantian Soft Token, surat permohonan

paling kurang memuat informasi sebagai berikut:

a) nama Peserta;

b) kode Peserta; dan

c) alasan penggantian.

3) Untuk perpanjangan masa aktif sertifikat SPK,

surat permohonan paling kurang memuat

informasi sebagai berikut:

a) nama Peserta;

b) kode Peserta; dan

c) tanggal berakhirnya sertifikat SPK.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a disertai dengan file certificate signing request

yang disimpan dalam compact disc. Pembuatan file

certificate signing request mengacu pada buku

pedoman penggunaan aplikasi SPK.

c. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.7 dan ditandatangani oleh pejabat

yang berwenang yang memiliki spesimen tanda tangan

di Penyelenggara serta disampaikan kepada

Penyelenggara dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Surat permohonan disampaikan kepada

Penyelenggara dengan alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.a.

2) Bagi Peserta yang berkantor pusat di wilayah

kerja KPwDN, surat permohonan disampaikan

kepada Penyelenggara dengan tembusan kepada

KPwDN yang mewilayahi.

3) Bagi Peserta yang mengajukan permohonan

perpanjangan masa aktif sertifikat SPK, surat

permohonan disampaikan paling lama 1 (satu)

bulan sebelum masa aktif sertifikat SPK berakhir.

d. Penyelenggara ...

Page 83: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

83

d. Penyelenggara memberitahukan kepada Peserta

melalui administrative message atau sarana lainnya

untuk pengambilan Soft Token, Soft Token pengganti,

atau sertifikat SPK yang telah diperpanjang masa

aktifnya paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak

surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a diterima secara lengkap oleh Penyelenggara.

e. Peserta melakukan pengambilan Soft Token, Soft

Token pengganti, atau sertifikat SPK sebagaimana

dimaksud dalam huruf d yang dilakukan oleh pejabat

yang berwenang yang telah memiliki spesimen tanda

tangan di Penyelenggara, dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) Bagi Peserta yang berkantor pusat di wilayah

kerja KPBI, pengambilan dilakukan di

Penyelenggara.

2) Bagi Peserta yang berkantor pusat di wilayah

kerja KPwDN, pengambilan dilakukan di KPwDN

setempat.

f. Peserta melakukan instalasi Soft Token, Soft Token

pengganti, atau sertifikat SPK yang diperoleh dari

Penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam huruf e

ke server SPK yang menghasilkan certificate signing

request.

3. Penghapusan Sertifikat SPK

a. Penghapusan sertifikat SPK dapat dilakukan atas

dasar:

1) inisiatif Penyelenggara; atau

2) permintaan Peserta.

b. Penghapusan sertifikat SPK atas dasar inisiatif

Penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam butir

a.1) antara lain dilakukan dalam hal Peserta telah

dihentikan kepesertaannya dalam penyelenggaraan

SKNBI.

c. Penghapusan ...

Page 84: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

84

c. Penghapusan sertifikat SPK atas dasar permintaan

Peserta sebagaimana dimaksud dalam butir a.2)

diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Peserta mengajukan surat permohonan

penghapusan sertifikat SPK kepada

Penyelenggara dengan menyebutkan alasan dan

tanggal efektif penghapusan sertifikat SPK

tersebut paling lama 1 (satu) bulan sebelum

tanggal efektif dimaksud.

2) Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

angka 1) ditandatangani oleh pejabat yang

berwenang yang memiliki spesimen tanda tangan

di Penyelenggara.

3) Surat permohonan penghapusan sertifikat SPK

sebagaimana dimaksud dalam angka 1)

menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I.7 dan dapat disampaikan

terlebih dahulu melalui faksimile.

d. Penyelenggara menyampaikan surat permohonan

kepada Peserta mengenai penghapusan sertifikat SPK

paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah

pelaksanaan penghapusan sertifikat SPK.

IV. WAKTU OPERASIONAL SKNBI

A. Prinsip Umum

1. Penyelenggara menetapkan waktu operasional SKNBI yang

mencakup:

a. hari operasional;

b. jam operasional;

c. jam layanan; dan

d. periode waktu kegiatan.

2. Hari operasional sebagaimana dimaksud dalam butir 1.a

yaitu hari yang ditetapkan oleh Penyelenggara sebagai hari

diselenggarakannya operasional SKNBI.

3. Jam ...

Page 85: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

85

3. Jam operasional sebagaimana dimaksud dalam butir 1.b

yaitu jam yang ditetapkan oleh Penyelenggara sebagai

waktu diselenggarakannya operasional SKNBI pada setiap

hari operasional.

4. Jam layanan sebagaimana dimaksud dalam butir 1.c yaitu

jadwal yang ditetapkan oleh Penyelenggara untuk setiap

layanan dalam SKNBI, misalnya jam Layanan Transfer

Dana, jam Layanan Kliring Warkat Debit, jam Layanan

Pembayaran Reguler, dan jam Layanan Penagihan Reguler.

5. Periode waktu kegiatan sebagaimana dimaksud dalam

butir 1.d yaitu jangka waktu yang ditetapkan oleh

Penyelenggara untuk melaksanakan kegiatan operasional

setiap layanan dalam SKNBI, misalnya periode waktu

untuk pengiriman DKE dan periode waktu untuk

penyediaan Prefund.

6. Peserta wajib melakukan kegiatan operasional SKNBI

sesuai dengan waktu operasional yang ditetapkan oleh

Penyelenggara.

7. Dalam kondisi tertentu, Keadaan Tidak Normal, dan/atau

Keadaan Darurat, Peserta dapat tidak ikut serta dalam

kegiatan SKNBI berdasarkan persetujuan dari

Penyelenggara.

8. Prosedur permohonan Peserta yang tidak ikut dalam

kegiatan SKNBI sebagaimana dimaksud dalam angka 7

adalah sebagai berikut:

a. Peserta mengajukan permohonan melalui surat yang

ditandatangani oleh Pimpinan atau pejabat yang

berwenang yang memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara ke alamat II.A.2.a yang dapat didahului

dengan faksimile atau administrative message.

b. Penyelenggara memberitahukan persetujuan atau

penolakan atas permohonan Peserta sebagaimana

dimaksud dalam huruf a melalui surat yang dapat

didahului administrative message atau sarana lainnya.

c. Dalam ...

Page 86: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

86

c. Dalam hal permohonan disetujui, Penyelenggara

menginformasikan Peserta yang tidak ikut dalam

kegiatan operasional SKNBI kepada seluruh Peserta

melalui administrative message.

9. Untuk permohonan tidak ikut serta dalam kegiatan SKNBI

dikarenakan kondisi tertentu, permohonan diajukan paling

lama 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal Peserta tidak

ikut serta dalam kegiatan SKNBI. Alasan pengajuan

permohonan antara lain sebagai berikut:

a. kantor pusat Peserta berada dalam wilayah KPwDN

tertentu yang menerapkan hari operasional sebagai

libur fakultatif; dan/atau

b. kondisi tertentu yang disetujui oleh Penyelenggara.

10. Dalam hal KPwDN di Wilayah Kliring tertentu menerapkan

hari operasional sebagai libur fakultatif maka Peserta tidak

dapat melakukan pengiriman DKE Warkat Debit ke

Wilayah Kliring tersebut dan kegiatan pertukaran Warkat

Debit di wilayah tersebut ditiadakan.

11. Waktu operasional SKNBI sebagaimana dimaksud dalam

angka 1 dapat diubah sewaktu-waktu oleh Penyelenggara.

B. Penetapan Waktu Operasional SKNBI

1. Operasional SKNBI dilaksanakan pada setiap hari kalender

yang ditetapkan sebagai hari operasional oleh

Penyelenggara.

2. Jam operasional SKNBI adalah pukul 06.30 WIB sampai

dengan pukul 20.00 WIB.

3. Penyelenggara menetapkan jam layanan sebagaimana

dimaksud dalam butir A.1.c dan periode waktu kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam butir A.1.d yang berlaku

secara nasional dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk Layanan Transfer Dana

1) Jam Layanan Transfer Dana mengacu kepada jam

layanan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.5.

2) Dalam Layanan Transfer Dana, Penyelenggara

menetapkan periode waktu kegiatan yang terdiri

atas:

a) penyediaan ...

Page 87: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

87

a) penyediaan Prefund Kredit;

b) pengiriman DKE Transfer Dana ke SSK;

c) penyediaan informasi awal;

d) download confirmed incoming DKE Transfer

Dana; dan

e) Setelmen Dana,

dengan rincian periode waktu kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.5.

b. Untuk Layanan Kliring Warkat Debit

1) Layanan Kliring Warkat Debit ditetapkan dalam 4

(empat) zona, yang terdiri atas:

a) Zona 1, Zona 2, dan Zona 3 dilaksanakan

dalam 1 (satu) hari kerja, yaitu kegiatan

Kliring Penyerahan dan Kliring Pengembalian

dilakukan pada hari yang sama.

b) Zona 4 dilaksanakan dalam 2 (dua) hari

kerja, yaitu:

(1) hari kerja pertama untuk kegiatan

kliring penyerahan; dan

(2) hari kerja kedua untuk kegiatan kliring

pengembalian.

2) Jam layanan untuk Zona 1, Zona 2, Zona 3, dan

Zona 4 mengacu pada jam layanan SKNBI

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.5.

3) Dalam setiap zona, Penyelenggara menetapkan

periode waktu kegiatan sebagai berikut:

a) pengiriman DKE Warkat Debit untuk

kegiatan:

(1) Kliring Penyerahan; dan

(2) Kliring Pengembalian;

b) download DKE Warkat Debit incoming untuk:

(1) Kliring Penyerahan; dan

(2) Kliring Pengembalian;

c) download DKE Warkat Debit confirmed

outgoing dalam kegiatan Kliring Penyerahan;

d) penyediaan ...

Page 88: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

88

d) penyediaan informasi awal;

e) penambahan Prefund Debit;

f) Setelmen Dana; dan

g) proses pertukaran Warkat Debit untuk:

(1) Kliring Penyerahan; dan

(2) Kliring Pengembalian,

dengan rincian periode waktu kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.5.

4) Penetapan zona dalam setiap Wilayah Kliring

dilakukan oleh Koordinator PWD berdasarkan

kesepakatan Perwakilan Peserta di Wilayah

Kliring yang bersangkutan dengan mengacu pada

kriteria sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.5.

5) Dalam kondisi tertentu, penetapan zona

sebagaimana dimaksud dalam angka 4) dilakukan

oleh Penyelenggara.

c. Untuk Layanan Pembayaran Reguler

1) Jam Layanan Pembayaran Reguler ditetapkan

dalam 2 (dua) periode, yaitu:

a) periode 1 dilaksanakan dalam 1 (satu) hari

kerja yaitu untuk kegiatan pengiriman DKE

Pembayaran, pengecekan kecukupan dana

dan Setelmen Dana.

b) periode 2 dilaksanakan dalam 2 (dua) hari

kerja, yaitu:

(1) hari kerja pertama untuk kegiatan

pengiriman DKE Pembayaran; dan

(2) hari kerja kedua untuk kegiatan

pengecekan kecukupan dana dan

Setelmen Dana.

c) Jam layanan kegiatan untuk periode 1

sebagaimana dimaksud dalam huruf a) dan

untuk periode 2 sebagaimana dimaksud

dalam huruf b) mengacu pada jam layanan

SKNBI sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.5.

2) Dalam...

Page 89: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

89

2) Dalam setiap periode, Penyelenggara menetapkan

periode waktu kegiatan sebagai berikut:

a) penyediaan Prefund Kredit;

b) pengiriman DKE Pembayaran ke SSK;

c) penyediaan informasi awal;

d) download DKE Pembayaran confirmed

incoming; dan

e) Setelmen Dana,

dengan rincian periode waktu kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.5.

d. Untuk Layanan Penagihan Reguler

1) Jam Layanan Penagihan Reguler mengacu kepada

jam layanan sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.5.

2) Dalam Layanan Penagihan Reguler,

Penyelenggara menetapkan periode waktu

kegiatan sebagai berikut:

a) pengiriman DKE Penagihan untuk kegiatan:

(1) Penyerahan Tagihan; dan

(2) Pengembalian Tagihan;

b) Download DKE Penagihan incoming untuk:

(1) Penyerahan Tagihan; dan

(2) Pengembalian Tagihan;

c) Download DKE Penagihan confirmed outgoing

dalam kegiatan Penyerahan Tagihan;

d) penyediaan informasi awal;

e) penambahan Prefund Debit; dan

f) Setelmen Dana,

dengan rincian periode waktu kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.5.

C. Perubahan Waktu Operasional SKNBI

1. Penyelenggara dapat melakukan perubahan waktu

operasional SKNBI sebagaimana dimaksud dalam butir A.1

berdasarkan pertimbangan antara lain sebagai berikut:

a. adanya Keadaan Tidak Normal dan/atau Keadaan

Darurat di Penyelenggara;

b. adanya ...

Page 90: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

90

b. adanya perubahan jam operasional Sistem BI-RTGS

dan/atau BI-SSSS;

c. adanya kepentingan Bank Indonesia dalam rangka

menjaga kelancaran sistem pembayaran;

d. adanya permohonan perpanjangan periode waktu

kegiatan dari Peserta; dan/atau

e. adanya permohonan perubahan jam Layanan Kliring

Warkat Debit di suatu Wilayah Kliring dari

Koordinator PWD.

2. Pengajuan permohonan perpanjangan periode waktu

kegiatan oleh Peserta sebagaimana dimaksud dalam butir

1.d dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta dapat mengajukan permohonan perpanjangan

periode waktu kegiatan yang terdiri atas:

1) perpanjangan periode waktu pengiriman DKE

Transfer Dana, DKE Pembayaran, dan DKE

Penagihan; dan

2) perpanjangan periode waktu penambahan

Prefund.

b. Permohonan dapat diajukan apabila Peserta

mengalami Keadaan Tidak Normal, Keadaan Darurat,

dan/atau alasan tertentu yang mengakibatkan adanya

kebutuhan perpanjangan periode waktu kegiatan

pengiriman DKE dan/atau penyediaan Prefund.

c. Perpanjangan periode waktu kegiatan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a yang dapat diberikan oleh

Penyelenggara untuk setiap layanan adalah selama 30

(tiga puluh) menit dan dapat diperpanjang paling lama

30 (tiga puluh) menit kecuali dalam kondisi tertentu

yang disetujui oleh Penyelenggara.

d. Perpanjangan periode waktu kegiatan pengiriman DKE

Transfer Dana, DKE Pembayaran, dan DKE Penagihan

atas permintaan Peserta dikenakan biaya

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.6.

e. Perpanjangan periode waktu kegiatan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dilakukan dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Peserta ...

Page 91: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

91

1) Peserta mengajukan permohonan perpanjangan

periode waktu kegiatan kepada Penyelenggara

paling lambat 30 (tiga puluh) menit sebelum

periode waktu kegiatan berakhir kecuali dalam

kondisi tertentu yang disetujui oleh

Penyelenggara.

2) Permohonan perpanjangan periode waktu

sebagaimana dimaksud dalam angka 1)

disampaikan melalui surat yang dapat didahului

dengan faksimile, administrative message,

dan/atau sarana lainnya.

3) Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

angka 1) ditandatangani oleh Pimpinan atau

pejabat yang berwenang yang memiliki spesimen

tanda tangan di Penyelenggara.

4) Penyelenggara memberitahukan persetujuan atau

penolakan atas permohonan perpanjangan

periode waktu kegiatan sebagaimana dimaksud

dalam angka 1) kepada Peserta melalui surat

yang dapat didahului dengan faksimile,

administrative message, dan/atau sarana lainnya.

5) Dalam hal permohonan perpanjangan periode

waktu kegiatan sebagaimana dimaksud dalam

angka 1) disetujui, Penyelenggara

memberitahukan perpanjangan periode waktu

kegiatan kepada seluruh Peserta melalui

administrative message dan/atau sarana lainnya.

3. Pengajuan permohonan perubahan jam Layanan Kliring

Warkat Debit di suatu Wilayah Kliring oleh Koordinator

PWD sebagaimana dimaksud dalam butir 1.e dilakukan

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Perubahan jam Layanan Kliring Warkat Debit diatur

sebagai berikut:

1) Untuk Wilayah Kliring yang terdaftar pada zona 1

dan zona 2, perubahan jam Layanan Kliring

Warkat Debit dilakukan dengan mengacu pada

jam Layanan Kliring Warkat Debit pada zona

berikutnya.

Sebagai ...

Page 92: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

92

Sebagai contoh, apabila terdapat permohonan

perubahan jam Layanan Kliring Warkat Debit

pada Wilayah Kliring zona 1 oleh Koordinator

PWD maka perubahan jam Layanan Kliring

Warkat Debit pada zona tersebut dilakukan

dengan penyesuaian jam Layanan Kliring Warkat

Debit yang mengacu pada jam layanan pada zona

2.

2) Untuk Wilayah Kliring yang terdaftar pada zona 3

dan zona 4, perubahan jam Layanan Kliring

Warkat Debit dilakukan dengan perpanjangan

periode waktu pengiriman DKE Warkat Debit

pada zona tersebut.

Sebagai contoh, apabila terdapat permohonan

perubahan jam Layanan Kliring Warkat Debit

pada Wilayah Kliring zona 4 oleh Koordinator

PWD maka perubahan jam Layanan Kliring

Warkat Debit pada zona tersebut dilakukan

dengan cara perpanjangan periode waktu

pengiriman DKE Warkat Debit.

b. Koordinator PWD dapat mengajukan permohonan

perubahan jam Layanan Kliring Warkat Debit di suatu

Wilayah Kliring berdasarkan:

1) permintaan Perwakilan Peserta secara tertulis

karena adanya Keadaan Tidak Normal dan/atau

Keadaan Darurat; atau

2) adanya Keadaan Tidak Normal dan/atau Keadaan

Darurat.

c. Koordinator PWD menyampaikan surat permohonan

perubahan jam Layanan Kliring Warkat Debit

sebagaimana dimaksud dalam huruf b kepada

Penyelenggara dengan alamat sebagaimana dimaksud

dalam butir II.A.2.a.

d. Penyelenggara memberitahukan persetujuan atau

penolakan atas permohonan perubahan jam Layanan

Kliring Warkat Debit di suatu Wilayah Kliring kepada

Koordinator PWD melalui surat dan/atau sarana

lainnya.

e. Dalam ...

Page 93: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

93

e. Dalam hal permohonan perubahan jam Layanan

Kliring Warkat Debit disetujui, Penyelenggara

memberitahukan perubahan jam Layanan Kliring

Warkat Debit di suatu Wilayah Kliring kepada seluruh

Peserta melalui administrative message dan/atau

sarana lainnya.

f. Dalam hal terjadi Keadaan Tidak Normal dan/atau

Keadaan Darurat yang berdampak pada operasional

SKNBI di beberapa Wilayah Kliring, Peserta dapat

mengajukan permohonan perubahan jam Layanan

Kliring Warkat Debit yang diatur sebagai berikut:

1) Peserta mengajukan permohonan perubahan jam

Layanan Kliring Warkat Debit kepada

Penyelenggara dengan alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.a, yang dapat

didahului dengan administrative message,

faksimile, dan/atau sarana lainnya.

2) Penyelenggara memberitahukan persetujuan atau

penolakan atas permohonan perubahan jam

Layanan Kliring Warkat Debit kepada Peserta yang

bersangkutan melalui surat yang dapat didahului

melalui administrative message dan/atau sarana

lainnya.

3) Penyelenggara memberitahukan perubahan jam

Layanan Kliring Warkat Debit kepada:

a) seluruh Peserta; dan

b) Koordinator PWD terkait,

melalui administrative message dan/atau sarana

lainnya.

g. Koordinator PWD mengumumkan perubahan jam

Layanan Kliring Warkat Debit kepada seluruh

Perwakilan Peserta di Wilayah Kliring yang

bersangkutan berdasarkan pemberitahuan perubahan

jam Layanan Kliring Warkat Debit sebagaimana

dimaksud dalam huruf d dan butir f.3)b).

V. PREFUND ...

Page 94: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

94

V. PREFUND

A. Jenis dan Pengelolaan Prefund

1. Jenis Prefund

a. Jenis Prefund dalam SKNBI terdiri atas:

1) Prefund Kredit berupa dana tunai (cash Prefund);

dan

2) Prefund Debit dapat berupa:

a) dana tunai (cash Prefund); dan/atau

b) surat berharga (collateral Prefund).

b. Jenis surat berharga (collateral Prefund) yang dapat

disediakan dalam Prefund Debit sebagaimana

dimaksud dalam butir a.2)b) mengacu pada ketentuan

Bank Indonesia yang mengatur mengenai tata cara

penggunaan fasilitas likuiditas intrahari.

c. Surat berharga (collateral Prefund) sebagaimana

dimaksud dalam butir a.2)b) hanya berlaku untuk

PLU.

2. Pengelolaan Prefund

a. Dana tunai (cash Prefund) yang disediakan oleh PLU

dan PLA untuk Prefund Kredit dan Prefund Debit

ditatausahakan pada Sistem BI-RTGS dalam rekening

milik Penyelenggara yang khusus menampung dana

tunai (cash Prefund). Dana tunai (cash Prefund) untuk

masing-masing PLU dan PLA ditatausahakan oleh

Penyelenggara di SSK.

b. Surat berharga (collateral Prefund) yang disediakan

oleh PLU ditatausahakan pada BI-SSSS dalam

rekening surat berharga masing-masing PLU yang

digunakan khusus untuk menampung surat berharga

(collateral Prefund) sebagaimana diatur dalam

ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai

BI-SSSS.

B. Nilai Minimum Nominal Prefund

Penyelenggara menetapkan besarnya nilai minimum nominal

Prefund yang harus disediakan oleh masing-masing Peserta

dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Penyelenggara ...

Page 95: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

95

1. Penyelenggara tidak menetapkan nilai minimum nominal

Prefund Kredit yang wajib disediakan oleh Peserta.

2. Penyelenggara menetapkan nilai minimum nominal

Prefund Debit yang wajib disediakan oleh Peserta.

3. Nilai minimum nominal Prefund Debit yang wajib

disediakan oleh Peserta sebagaimana dimaksud dalam

angka 2 ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta wajib menyediakan minimum Prefund Debit

sesuai dengan periode waktu sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.5.

b. Nilai minimum Prefund Debit sebagaimana dimaksud

dalam huruf a paling sedikit sebesar nilai nominal

yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

c. Nilai minimum nominal Prefund Debit adalah sebesar

total tagihan harian terbesar Peserta dalam Layanan

Kliring Warkat Debit dan Layanan Penagihan Reguler

dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan terakhir,

dengan mengecualikan total tagihan harian yang

nilainya di luar kebiasaan (outlier). Khusus untuk

bulan ke-12 (keduabelas), data yang diperhitungkan

adalah data transaksi sampai dengan tanggal 25.

Apabila tanggal 25 pada bulan ke-12 (keduabelas)

jatuh pada hari libur maka data yang diperhitungkan

adalah data transaksi sampai dengan hari kerja

terakhir sebelum tanggal 25 pada bulan yang

bersangkutan. Contoh perhitungan minimum Prefund

Debit sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.7.

d. Total tagihan harian yang nilainya di luar kebiasaan

(outlier) sebagaimana dimaksud dalam huruf c

merupakan total tagihan harian yang nilainya di atas

rata-rata total tagihan harian (incoming debit) Peserta

yang bersangkutan dalam kurun waktu 12 (dua belas)

bulan terakhir ditambah 3 (tiga) standar deviasi.

e. Nilai minimum nominal Prefund Debit sebagaimana

dimaksud dalam huruf b yang wajib disediakan oleh

Peserta dapat diakses oleh Peserta melalui SPK pada

tanggal ...

Page 96: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

96

tanggal 26 setiap bulannya. Apabila tanggal 26 jatuh

pada hari libur maka besarnya nilai minimum nominal

Prefund Debit dapat diakses oleh Peserta melalui SPK

pada hari kerja berikutnya.

f. Dalam hal terdapat Peserta baru dan belum memiliki

data historis transaksi Layanan Kliring Warkat Debit

dan Layanan Penagihan Reguler, besarnya minimum

nilai nominal Prefund Debit yang wajib disediakan oleh

Peserta tersebut diatur dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) Pada hari pertama keikutsertaan Peserta, nilai

minimum nominal Prefund Debit yang harus

disediakan adalah sebesar Rp0,00 (nol rupiah).

2) Pada hari kerja berikutnya di bulan yang sama

dengan tanggal keikutsertaan Peserta, nilai

minimum nominal Prefund Debit yang harus

disediakan oleh Peserta ditetapkan berdasarkan

data total tagihan harian (incoming debit) terbesar

Peserta pada hari kerja sebelumnya.

3) Nilai minimum nominal Prefund Debit untuk

bulan berikutnya ditetapkan dengan

memperhatikan ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam huruf b sesuai dengan data

historis yang dimiliki Peserta. Dalam hal data

historis yang dimiliki oleh Peserta kurang dari 12

(dua belas) bulan maka data historis yang

digunakan adalah data yang tersedia pada

periode tersebut.

g. Dalam hal terdapat Peserta yang melakukan

penggabungan atau peleburan usaha, nilai minimum

nominal Prefund Debit yang harus disediakan oleh

Peserta hasil penggabungan atau peleburan usaha

diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Sejak tanggal efektif penggabungan atau

peleburan usaha sampai dengan akhir bulan yang

bersangkutan ...

Page 97: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

97

bersangkutan, nilai nominal Prefund Debit yang

harus disediakan adalah sebesar total nilai

nominal Prefund Debit dari Peserta yang

melakukan penggabungan atau peleburan usaha,

yang telah ditetapkan pada awal bulan ketika

Peserta tersebut belum melakukan penggabungan

atau peleburan usaha.

2) Nilai nominal Prefund Debit untuk bulan

berikutnya ditetapkan berdasarkan total tagihan

harian terbesar Peserta hasil penggabungan atau

peleburan usaha untuk Layanan Kliring Warkat

Debit dan Layanan Penagihan Reguler dengan

mengecualikan total tagihan harian yang nilainya

di luar kebiasaan (outlier), dalam bulan

sebelumnya terhitung sejak tanggal efektif

penggabungan atau peleburan usaha.

3) Nilai minimum nominal Prefund Debit untuk

bulan berikutnya ditetapkan dengan

memperhatikan ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam angka 2) sesuai dengan data

historis yang dimiliki oleh Peserta hasil

penggabungan atau peleburan usaha. Dalam hal

data historis yang dimiliki oleh Peserta hasil

penggabungan atau peleburan usaha kurang dari

12 (dua belas) bulan maka data historis yang

digunakan adalah data yang tersedia pada

periode tersebut.

h. Dalam hal terdapat perubahan kegiatan usaha Peserta

dari konvensional menjadi syariah, nilai minimum

nominal Prefund Debit yang harus disediakan oleh

Peserta menggunakan data historis 12 (dua belas)

bulan sebelumnya sebagaimana dimaksud dalam

huruf b.

i. Dalam ...

Page 98: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

98

i. Dalam hal sampai batas waktu yang ditetapkan

Peserta tidak memenuhi kewajiban penyediaan

minimum Prefund Debit sebagaimana dimaksud

dalam huruf b maka Peserta melakukan hal-hal

sebagai berikut:

1) menginformasikan segera kepada Penyelenggara

mengenai tidak dipenuhinya kewajiban

penyediaan minimum Prefund Debit beserta

alasannya, melalui faksimile dan/atau sarana

lainnya.

2) menyampaikan surat pernyataan kepada

Penyelenggara mengenai tidak dipenuhinya

kewajiban penyediaan minimum Prefund Debit

beserta alasan dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.9.

j. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud dalam huruf

i.3) ditandatangani oleh Pimpinan atau pejabat yang

berwenang yang memiliki spesimen tanda tangan di

Penyelenggara dan disampaikan ke alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a pada hari

yang sama dengan Peserta tidak memenuhi kewajiban

penyediaan minimum Prefund Debit.

C. Tata Cara Penyediaan Prefund

1. Penyediaan Prefund Kredit

Dalam melakukan kewajiban penyediaan Prefund Kredit,

berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta menyediakan Prefund Kredit sesuai periode

waktu kegiatan penyediaan Prefund Kredit yang

ditetapkan oleh Penyelenggara sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.5.

b. Dalam melakukan penyediaan Prefund Kredit

sebagaimana dimaksud dalam huruf a, berlaku

ketentuan sebagai berikut:

1) Untuk ...

Page 99: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

99

1) Untuk PLU, penyediaan Prefund Kredit dilakukan

oleh Peserta yang bersangkutan.

2) Untuk PLA, penyediaan Prefund Kredit dilakukan

melalui Bank Pembayar.

3) Untuk PTL, penyediaan Prefund Kredit dilakukan

oleh Bank Penerus.

c. Nilai nominal Prefund Kredit yang disediakan oleh

Peserta paling sedikit sebesar total DKE Transfer Dana

dan/atau DKE Pembayaran keluar (outgoing)

dikurangi total DKE Transfer Dana dan/atau DKE

Pembayaran masuk (incoming) dari Peserta lain yang

didukung oleh dana yang cukup (confirmed incoming).

d. Penyediaan Prefund Kredit dalam bentuk dana tunai

(cash Prefund) dilakukan melalui Sistem BI-RTGS

dengan cara melakukan transfer dana dari Rekening

Setelmen Dana PLU atau Rekening Setelmen Dana

Bank Pembayar ke rekening milik Penyelenggara yang

digunakan khusus untuk menampung dana tunai

(cash Prefund) dengan mengacu pada ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur mengenai penyelenggaraan

Sistem BI-RTGS.

2. Penyediaan Prefund Debit

Dalam melakukan kewajiban penyediaan nilai minimum

nominal Prefund Debit, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Penyediaan Prefund Debit dalam bentuk dana tunai

(cash Prefund) dilakukan melalui Sistem BI-RTGS

dengan cara melakukan transfer dana dari Rekening

Setelmen Dana PLU ke rekening milik Penyelenggara

yang digunakan khusus untuk menampung dana

tunai (cash Prefund) dengan mengacu pada ketentuan

Bank Indonesia yang mengatur mengenai

penyelenggaraan Sistem BI-RTGS.

b. Penyediaan Prefund Debit dalam bentuk surat

berharga (collateral Prefund) dilakukan melalui BI-

SSSS, dengan prosedur sebagaimana diatur dalam

ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai

penyelenggaraan BI-SSSS.

D. Tata ...

Page 100: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

100

D. Tata Cara Penambahan Prefund

1. Penambahan Prefund Kredit

a. Peserta wajib melakukan penambahan Prefund Kredit

dalam hal Prefund Kredit yang disediakan oleh Peserta

tidak mencukupi untuk memenuhi kewajiban Peserta

dalam Layanan Transfer Dana dan/atau Layanan

Pembayaran Reguler.

b. Penambahan Prefund Kredit sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dilakukan sesuai dengan periode waktu

penambahan Prefund Kredit yang ditetapkan oleh

Penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.5.

c. Mekanisme penambahan Prefund Kredit sebagaimana

dimaksud dalam huruf a mengacu pada ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam butir C.1.

2. Penambahan Prefund Debit

a. Peserta wajib melakukan penambahan Prefund Debit

dalam hal nilai minimum nominal Prefund Debit tidak

mencukupi untuk memenuhi kewajiban Peserta dalam

Layanan Kliring Warkat Debit dan/atau Layanan

Penagihan Reguler.

b. Penambahan Prefund Debit dilakukan sesuai dengan

periode waktu penambahan Prefund Debit

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.5.

c. Mekanisme penambahan Prefund Debit mengacu pada

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf C.2.

E. Pengembalian Prefund

1. Pengembalian Prefund Kredit

Dalam hal setelah jam layanan pada Layanan Transfer

Dana dan Layanan Pembayaran Reguler berakhir, Peserta

masih memiliki saldo dana tunai (cash Prefund) yang tidak

dipergunakan dalam perhitungan Layanan Transfer Dana

dan/atau Layanan Pembayaran Reguler maka saldo dana

tunai (cash Prefund) tersebut dikembalikan oleh

Penyelenggara ke Rekening Setelmen Dana PLU dan/atau

Rekening Setelmen Dana Bank Pembayar.

2. Pengembalian ...

Page 101: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

101

2. Pengembalian Prefund Debit

Setelah jam layanan pada Layanan Kliring Warkat Debit

dan Layanan Penagihan Reguler berakhir, Penyelenggara

melakukan pengembalian dana tunai (cash Prefund) ke

Rekening Setelmen Dana PLU dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Dalam hal saldo dana tunai (cash Prefund)

menunjukkan nilai positif maka Penyelenggara

mengembalikan saldo dana tunai (cash Prefund)

sebesar nilai positif ke Rekening Setelmen Dana PLU.

b. Dalam hal surat berharga (collateral Prefund) tidak

digunakan maka:

1) Peserta dapat memindahkan kembali surat

berharga (collateral Prefund) tersebut ke rekening

surat berharga PLU sesuai ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur mengenai

penyelenggaraan BI-SSSS.

2) Dalam hal Peserta tidak memindahkan kembali

surat berharga (collateral Prefund) ke rekening

surat berharga PLU maka surat berharga

(collateral Prefund) tersebut akan diperhitungkan

sebagai komponen Prefund Debit untuk hari kerja

berikutnya.

3. Periode pengembalian Prefund

Pengembalian Prefund Kredit dan pengembalian Prefund

Debit dilakukan sesuai dengan periode waktu kegiatan

pengembalian Prefund sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.5.

VI. LAYANAN TRANSFER DANA

A. Prinsip Umum

1. Dalam hari operasional, Layanan Transfer Dana dilakukan

sesuai dengan jam layanan yang ditetapkan oleh

Penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.5.

R

e

k

e

n

i

n

g

2. Jenis ...

Page 102: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

102

2. Jenis transfer dana yang dapat diperhitungkan dalam

Layanan Transfer Dana adalah transfer dana yang berasal

dari:

a. perintah transfer dana dari Peserta kepada Peserta

lainnya;

b. perintah transfer dana dari Peserta kepada nasabah

Peserta lainnya dan sebaliknya; dan

c. perintah transfer dana dari nasabah Peserta kepada

nasabah Peserta lainnya.

3. Transfer dana sebagaimana dimaksud dalam butir 2.a

merupakan transaksi selain yang telah ditetapkan dalam

ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai

penyelenggaraan Sistem BI-RTGS.

4. Nasabah sebagaimana dimaksud dalam butir 2.b dan butir

2.c meliputi:

a. nasabah pengirim dapat berupa nasabah yang

memiliki rekening dan yang tidak memiliki rekening di

Peserta pengirim; dan

b. nasabah penerima berupa nasabah yang memiliki

rekening di Peserta penerima.

5. Nilai nominal transfer dana sebagaimana dimaksud dalam

angka 2 dibatasi sesuai ketentuan Bank Indonesia yang

mengatur mengenai batas nilai nominal transfer dana

melalui Sistem BI-RTGS dan SKNBI.

6. Transfer dana sebagaimana dimaksud dalam angka 2

diproses pada Layanan Transfer Dana dalam bentuk DKE

Transfer Dana yang dihasilkan dari SPK.

7. DKE Transfer Dana yang telah diterima oleh Penyelenggara

tidak dapat diubah atau dibatalkan oleh Peserta.

8. Perhitungan Layanan Transfer Dana dilakukan

berdasarkan DKE Transfer Dana yang didukung dengan

dana yang cukup.

9. Setelmen Dana atas perhitungan sebagaimana dimaksud

dalam angka 8 dilakukan ke Rekening Setelmen Dana PLU

dan/atau Rekening Setelmen Dana Bank Pembayar.

10. Setelmen Dana sebagaimana dimaksud dalam angka 9

dilakukan 5 (lima) kali dalam 1 (satu) hari operasional.

B. Operasional ...

Page 103: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

103

B. Operasional Layanan Transfer Dana

1. Pembuatan dan Pengiriman DKE Transfer Dana dan Batch

DKE Transfer Dana

a. Pembuatan DKE Transfer Dana

1) Pembuatan DKE Transfer Dana dilakukan oleh

Peserta dengan cara sebagai berikut:

a) input DKE Transfer Dana secara manual

melalui SPK; atau

b) interface DKE Transfer Dana dengan cara:

(1) import file dari media rekam elektronik

ke SPK; atau

(2) Straight Through Processing (STP) dari

sistem internal Peserta ke SPK.

2) Pembuatan DKE Transfer Dana sebagaimana

dimaksud dalam angka 1) mengacu pada buku

pedoman penggunaan aplikasi SPK.

b. Pembuatan batch DKE Transfer Dana

1) Pembuatan batch DKE Transfer Dana dilakukan

melalui SPK atau sistem internal Peserta.

2) Pembuatan batch DKE Transfer Dana oleh Peserta

mengacu pada buku pedoman penggunaan

aplikasi SPK.

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan

DKE Transfer Dana dan batch DKE Transfer Dana

1) Pengisian field kode transaksi pada DKE Transfer

Dana wajib mengacu pada kode transaksi

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.9.

2) Field kode kota asal wajib diisi dengan ketentuan

sebagai berikut:

a. untuk perintah transfer dana yang diterima

melalui over the counter, diisi dengan kode

kota kantor Peserta yang menerima perintah

transfer dana dari nasabah; atau

b. untuk perintah transfer dana yang dilakukan

melalui electronic channel, diisi dengan kode

kota dari kantor Peserta yang mengelola

electronic channel.

3) 1 ...

Page 104: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

104

3) 1 (satu) batch DKE Transfer Dana paling banyak

berisi 200 (dua ratus) transaksi atau 1 (satu)

batch DKE Transfer Dana memiliki nilai nominal

paling banyak Rp100.000.000.000,00 (seratus

miliar rupiah).

d. Pengiriman batch DKE Transfer Dana ke SSK

Batch DKE Transfer Dana sebagaimana dimaksud

dalam huruf b dikirim ke SSK dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Pengiriman batch DKE Transfer Dana oleh Peserta

diatur sebagai berikut:

a) Pengiriman batch DKE Transfer Dana oleh

Peserta dilakukan melalui SPK.

b) Batch DKE Transfer Dana yang dikirim oleh

PLU dapat berupa:

(1) batch DKE Transfer Dana milik PLU

yang bersangkutan; dan/atau

(2) batch DKE Transfer Dana milik PTL

dalam hal PLU berfungsi sebagai Bank

Penerus.

c) Batch DKE Transfer Dana yang dikirim oleh

PLA hanya milik PLA yang bersangkutan.

2) Pengiriman batch DKE Transfer Dana dapat

dilakukan secara bertahap sesuai dengan periode

waktu kegiatan pengiriman batch DKE Transfer

Dana yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

3) Dalam hal terjadi kegagalan pengiriman batch

DKE Transfer Dana maka Peserta dapat

mengirimkan kembali batch DKE Transfer Dana

tersebut selama periode waktu pengiriman batch

DKE Transfer Dana belum berakhir.

4) Atas pengiriman batch DKE Transfer Dana

sebagaimana dimaksud dalam angka 1), SSK

mengirimkan konfirmasi status pengiriman batch

DKE Transfer Dana ke SPK.

2. Mekanisme ...

Page 105: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

105

2. Mekanisme Perhitungan dalam Layanan Transfer Dana

a. Selama periode waktu kegiatan pengiriman DKE

Transfer Dana, SSK melakukan perhitungan setiap

batch DKE Transfer Dana yang diterima dengan

memperhatikan kecukupan dana yang dimiliki oleh

Peserta.

b. Dana yang dimiliki oleh Peserta sebagaimana

dimaksud dalam huruf a bersumber dari:

1) dana tunai (cash Prefund) yang disediakan dalam

Prefund Kredit; dan

2) confirmed incoming DKE Transfer Dana yaitu DKE

Transfer Dana masuk dari Peserta lainnya yang

telah didukung dengan dana yang dimiliki oleh

Peserta lain tersebut.

c. DKE Transfer Dana yang dikirim oleh Peserta dan

didukung dengan dana sebagaimana dimaksud dalam

huruf b dinyatakan sebagai confirmed outgoing DKE

Transfer Dana.

3. Informasi Perhitungan Layanan Transfer Dana

a. Penyelenggara menyediakan informasi hasil

perhitungan dalam Layanan Transfer Dana

sebagaimana dimaksud dalam butir 2.a yang dapat

diperoleh Peserta melalui SPK secara seketika.

b. Dalam hal PLU berfungsi sebagai Bank Penerus maka

informasi hasil perhitungan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a mencakup hasil perhitungan PLU dan

PTL.

c. Apabila berdasarkan informasi sebagaimana

dimaksud dalam huruf a masih terdapat DKE Transfer

Dana yang belum dapat diperhitungkan (unconfirmed

DKE Transfer Dana) karena belum didukung dengan

dana yang cukup maka Peserta wajib menambah

Prefund Kredit sampai batas waktu yang ditetapkan

oleh Penyelenggara. Tata cara penambahan Prefund

Kredit sebagaimana dimaksud dalam butir V.D.1.

4. Setelmen ...

Page 106: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

106

4. Setelmen Hasil Perhitungan Akhir dalam Layanan Transfer

Dana

a. Setelah batas waktu penambahan Prefund Kredit

berakhir, Penyelenggara melakukan perhitungan akhir

untuk masing-masing Peserta.

b. Dalam hal setelah berakhirnya batas waktu

sebagaimana dimaksud dalam huruf a Peserta masih

memiliki unconfirmed DKE Transfer Dana maka

mekanisme penyelesaiannya mengacu pada ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam angka 5.

c. Dalam hal PLU berfungsi sebagai Bank Penerus maka

hasil perhitungan akhir sebagaimana dimaksud dalam

huruf a mencakup hasil perhitungan akhir PLU dan

PTL.

d. Penyelenggara melakukan Setelmen Dana atas hasil

perhitungan akhir sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ke Rekening Setelmen Dana PLU dan/atau

Rekening Setelmen Dana Bank Pembayar sebesar nilai

hasil perhitungan akhir Layanan Transfer Dana.

5. Penyelesaian Unconfirmed DKE Transfer Dana

a. Dalam hal terdapat unconfirmed DKE Transfer Dana

sebagaimana dimaksud dalam butir 4.b, berlaku

ketentuan sebagai berikut:

1) apabila unconfirmed DKE Transfer Dana terjadi

sebelum Setelmen Dana periode terakhir maka

unconfirmed DKE Transfer Dana tersebut akan

diperhitungkan secara otomatis ke periode

Setelmen Dana berikutnya; dan

2) apabila pada Setelmen Dana terakhir masih

terdapat unconfirmed DKE Transfer Dana maka

unconfirmed DKE Transfer Dana tersebut tidak

diperhitungkan oleh SSK.

b. Penyelesaian unconfirmed DKE Transfer Dana

sebagaimana dimaksud dalam butir a.2) dapat

dilakukan dengan mengirimkan kembali unconfirmed

DKE Transfer Dana tersebut pada hari kerja

berikutnya, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Peserta ...

Page 107: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

107

1) Peserta pengirim melaporkan hasil penyelesaian

unconfirmed DKE Transfer Dana kepada

Penyelenggara paling lama 2 (dua) hari kerja sejak

tanggal penyelesaian, dengan menggunakan

format sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.10.

2) Peserta pengirim memberikan kompensasi, jasa,

dan/atau bunga kepada nasabah dengan

mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang

mengatur mengenai perlindungan nasabah

pengguna SKNBI.

6. Penerusan Dana kepada Nasabah Penerima

Peserta penerima wajib meneruskan dana kepada nasabah

penerima sesuai amanat dalam DKE Transfer Dana yang

diterima dari Peserta pengirim sesuai batas waktu yang

ditetapkan dalam ketentuan Bank Indonesia yang

mengatur mengenai perlindungan nasabah pengguna

SKNBI.

VII. LAYANAN KLIRING WARKAT DEBIT

A. Prinsip Umum

1. Dalam 1 (satu) hari operasional, Layanan Kliring Warkat

Debit dilakukan dalam 4 (empat) zona sesuai dengan jam

layanan yang ditetapkan oleh Penyelenggara sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.5.

2. Layanan Kliring Warkat Debit dalam setiap zona terdiri

atas Kliring Penyerahan dan Kliring Pengembalian, yang

merupakan satu kesatuan siklus Layanan Kliring Warkat

Debit.

3. Warkat Debit yang dapat diperhitungkan dalam Layanan

Kliring Warkat Debit adalah Warkat Debit berupa cek,

bilyet giro, nota debit, dan Warkat Debit lainnya yang telah

disetujui oleh Penyelenggara untuk dikliringkan.

4. Warkat Debit sebagaimana dimaksud dalam angka 3 dapat

dikliringkan oleh Peserta ke seluruh Wilayah Kliring

sepanjang Peserta yang menerbitkan Warkat Debit

memiliki Perwakilan Peserta di wilayah tersebut.

5. Nilai ...

Page 108: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

108

5. Nilai nominal Warkat Debit sebagaimana dimaksud dalam

angka 3 tidak dibatasi.

6. Warkat Debit sebagaimana dimaksud dalam angka 3

diproses pada Layanan Kliring Warkat Debit dalam bentuk

DKE Warkat Debit yang dihasilkan dari SPK.

7. DKE Warkat Debit yang telah diterima oleh Penyelenggara

tidak dapat diubah atau dibatalkan oleh Peserta.

8. DKE Warkat Debit yang telah dikirim oleh Peserta harus

diikuti dengan penyampaian Warkat Debit kepada Peserta

penerima di Wilayah Kliring dimana Warkat Debit tersebut

dikliringkan.

9. Penyampaian Warkat Debit kepada Peserta penerima

sebagaimana dimaksud dalam angka 8 dilakukan melalui

pertukaran Warkat Debit sesuai mekanisme sebagaimana

diatur dalam angka XII.

10. Perhitungan Layanan Kliring Warkat Debit dilakukan

berdasarkan DKE Warkat Debit yang didukung dengan

dana yang cukup.

11. Setelmen Dana atas perhitungan sebagaimana dimaksud

dalam angka 10 dilakukan ke Rekening Setelmen Dana

masing-masing Peserta.

12. Setelmen Dana sebagaimana dimaksud dalam angka 11

dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) hari operasional

untuk setiap zona.

B. Operasional Layanan Kliring Warkat Debit pada setiap Zona

1. Pembuatan dan Pengiriman DKE Warkat Debit dan Batch

DKE Warkat Debit

a. Kliring Penyerahan

1) Pembuatan DKE Warkat Debit

a) Pembuatan DKE Warkat Debit dilakukan oleh

Peserta dengan cara sebagai berikut:

(1) input DKE Warkat Debit secara manual

melalui SPK; atau

(2) interface DKE Warkat Debit dengan cara:

(a) import file dari media rekam

elektronik ke SPK; atau

(b) Straight ...

Page 109: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

109

(b) Straight Through Processing (STP)

dari sistem internal Peserta ke SPK.

b) Pembuatan DKE Warkat Debit sebagaimana

dimaksud dalam huruf a) mengacu pada

buku pedoman penggunaan aplikasi SPK.

2) Pembuatan batch DKE Warkat Debit

a) Pembuatan batch DKE Warkat Debit

dilakukan melalui SPK atau sistem internal

Peserta.

b) Pembuatan batch DKE Warkat Debit oleh

Peserta harus memenuhi persyaratan sesuai

dengan buku pedoman penggunaan aplikasi

SPK.

3) Pengiriman batch DKE Warkat Debit ke SSK

Batch DKE Warkat Debit sebagaimana dimaksud

dalam angka 2) dikirim ke SSK dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Pengiriman batch DKE Warkat Debit ke SSK

dilakukan melalui SPK.

b) Pengiriman batch DKE Warkat Debit

sebagaimana dimaksud dalam huruf a) harus

diikuti dengan penyampaian fisik Warkat

Debit kepada Peserta penerima.

c) Pengiriman batch DKE Warkat Debit dapat

dilakukan secara bertahap sesuai dengan

periode waktu kegiatan pengiriman batch

DKE Warkat Debit yang ditetapkan oleh

Penyelenggara.

d) Dalam hal terjadi kegagalan pengiriman batch

DKE Warkat Debit maka Peserta dapat

mengirimkan kembali batch DKE Warkat

Debit tersebut sepanjang periode waktu

kegiatan pengiriman batch DKE Warkat Debit

belum berakhir.

e) Atas ...

Page 110: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

110

e) Atas pengiriman batch DKE Warkat Debit

sebagaimana dimaksud dalam huruf a), SSK

akan mengirimkan konfirmasi status

pengiriman batch DKE Warkat Debit ke SPK.

b. Kliring Pengembalian

1) Proses Verifikasi

a) Peserta melakukan verifikasi terhadap DKE

Warkat Debit yang diterima dari SSK pada

Kliring Penyerahan.

b) Dalam hal terdapat DKE Warkat Debit

sebagaimana dimaksud dalam huruf a) yang

harus dikembalikan maka pengembalian DKE

Warkat Debit tersebut dilakukan melalui

Kliring Pengembalian sesuai dengan alasan

penolakan DKE Warkat Debit sebagaimana

tercantum dalam Lampiran II.11.

2) Pembuatan DKE Warkat Debit

a) Pembuatan DKE Warkat Debit pada Kliring

Pengembalian sebagaimana dimaksud dalam

butir 1)b) dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

(1) input DKE Warkat Debit secara manual

melalui SPK; atau

(2) interface DKE Warkat Debit dengan cara:

(a) import file dari media rekam

elektronik ke SPK; atau

(b) Straight Through Processing (STP)

dari sistem internal Peserta ke SPK.

b) Pembuatan DKE Warkat Debit sebagaimana

dimaksud dalam huruf a) disertai alasan

penolakan dengan mengacu pada buku

pedoman penggunaan aplikasi SPK.

3) Pembuatan Batch DKE Warkat Debit

a) Pembuatan batch DKE Warkat Debit

dilakukan melalui SPK atau sistem internal

Peserta.

b) Pembuatan ...

Page 111: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

111

b) Pembuatan batch DKE Warkat Debit oleh

Peserta harus memenuhi persyaratan sesuai

dengan buku pedoman penggunaan aplikasi

SPK.

4) Pengiriman batch DKE Warkat Debit ke SSK

Batch DKE Warkat Debit sebagaimana dimaksud

dalam angka 3) dikirim ke SSK dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Pengiriman batch DKE Warkat Debit ke SSK

dilakukan melalui SPK.

b) Pengiriman batch DKE Warkat Debit

sebagaimana dimaksud dalam huruf a) harus

diikuti dengan penyampaian fisik Warkat

Debit kepada Peserta pengirim.

c) Pengiriman batch DKE Warkat Debit dapat

dilakukan secara bertahap sesuai dengan

waktu periode pengiriman batch DKE Warkat

Debit yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

d) Dalam hal terjadi kegagalan pengiriman batch

DKE Warkat Debit maka Peserta dapat

mengirimkan kembali batch DKE Warkat

Debit tersebut sepanjang periode waktu

kegiatan pengiriman batch DKE Warkat Debit

belum berakhir.

e) Atas pengiriman batch DKE Warkat Debit

sebagaimana dimaksud dalam huruf a), SSK

akan mengirimkan konfirmasi status

pengiriman batch DKE Warkat Debit ke SPK.

2. Mekanisme Perhitungan dalam Layanan Kliring Warkat

Debit

a. Setelah jam Layanan Kliring Pengembalian berakhir,

Penyelenggara melakukan perhitungan Layanan

Kliring Warkat Debit dengan memperhatikan

kecukupan dana yang dimiliki oleh masing-masing

Peserta.

b. Perhitungan Layanan Kliring Warkat Debit

sebagaimana dimaksud dalam huruf a dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut:

1) Melakukan ...

Page 112: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

112

1) Melakukan perhitungan tagihan atas DKE Warkat

Debit outgoing pada Kliring Penyerahan dengan

DKE Warkat Debit incoming pada Kliring

Pengembalian untuk masing-masing Peserta

pengirim.

2) Melakukan perhitungan kewajiban atas DKE

Warkat Debit incoming pada Kliring Penyerahan

dari Peserta lain dengan DKE Warkat Debit

outgoing pada Kliring Pengembalian yang dikirim

oleh Peserta yang bersangkutan.

3) Melakukan netting antara hasil perhitungan

sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dengan

hasil perhitungan sebagaimana dimaksud dalam

angka 2).

c. Hasil perhitungan sebagaimana dimaksud dalam butir

b.3) dapat berupa:

1) net kredit yaitu apabila total tagihan lebih besar

dari total kewajiban Peserta;

2) net nihil yaitu apabila total tagihan sama dengan

total kewajiban Peserta; atau

3) net debit yaitu apabila total tagihan lebih kecil

dari total kewajiban Peserta.

d. Dalam hal hasil perhitungan kliring menunjukkan net

kredit sebagaimana dimaksud dalam butir c.1) atau

net nihil sebagaimana dimaksud dalam butir c.2),

seluruh DKE Warkat Debit yang diterima dinyatakan

sebagai confirmed incoming DKE Warkat Debit.

e. Dalam hal hasil perhitungan kliring menunjukkan net

debit sebagaimana dimaksud dalam butir c.3),

dilakukan perhitungan terhadap dana pada Prefund

Debit, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) DKE Warkat Debit yang diterima oleh Peserta dan

didukung dengan dana yang cukup dinyatakan

sebagai confirmed incoming DKE Warkat Debit.

2) Dalam hal DKE Warkat Debit yang diterima oleh

Peserta tidak didukung dengan dana yang cukup,

dinyatakan sebagai unconfirmed incoming DKE

Warkat ...

Page 113: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

113

Warkat Debit dan dikeluarkan dari perhitungan

Layanan Kliring Warkat Debit.

3. Informasi Perhitungan Layanan Kliring Warkat Debit

a. Penyelenggara menyediakan informasi hasil

perhitungan Layanan Kliring Warkat Debit

sebagaimana dimaksud dalam butir 2.c yang dapat

diperoleh Peserta melalui SPK sesuai periode waktu

yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

b. Apabila berdasarkan informasi sebagaimana

dimaksud dalam huruf a ketersediaan dana Prefund

Debit tidak mencukupi untuk menyelesaikan

perhitungan net debit maka Peserta wajib menambah

Prefund Debit sampai dengan batas waktu yang

ditetapkan oleh Penyelenggara dengan mengacu pada

ketentuan mengenai penambahan Prefund Debit

sebagaimana dimaksud dalam butir V.D.2.

4. Setelmen Dana Hasil Perhitungan Akhir dalam Layanan

Kliring Warkat Debit

a. Setelah batas waktu penambahan Prefund Debit

berakhir, Penyelenggara melakukan perhitungan akhir

untuk masing-masing Peserta.

b. Dalam hal Peserta tidak melakukan penambahan

Prefund Debit sampai dengan batas waktu yang

ditetapkan oleh Penyelenggara maka DKE Warkat

Debit yang tidak didukung dengan Prefund Debit yang

cukup (unconfirmed DKE Warkat Debit) tidak

diperhitungkan dan selanjutnya dibatalkan oleh SSK.

c. Penyelenggara melakukan Setelmen Dana atas

perhitungan akhir sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ke Rekening Setelmen Dana masing-masing

Peserta dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Apabila hasil perhitungan akhir menunjukkan net

kredit maka Setelmen Dana dilakukan dengan

mengkredit Rekening Setelmen Dana Peserta

sebesar total nilai net kredit.

2) Apabila hasil perhitungan akhir menunjukkan net

nihil maka Setelmen Dana dilakukan dengan

mengkredit ...

Page 114: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

114

mengkredit Rekening Setelmen Dana Peserta

sebesar nilai net nihil.

3) Apabila hasil perhitungan akhir menunjukkan net

debit maka penyelesaian atas net debit tersebut

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a) Posisi net debit akan mengurangi saldo dana

tunai (cash Prefund).

b) Dalam hal hasil pengurangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a) menunjukkan

selisih positif atau selisih nihil maka

Setelmen Dana dilakukan sebesar nilai nihil.

c) Dalam hal hasil pengurangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a) menunjukkan

selisih negatif maka Setelmen Dana

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

(1) Mendebit Rekening Setelmen Dana

Peserta yang bersangkutan sebesar

selisih negatif tersebut.

(2) Dalam hal Rekening Setelmen Dana

Peserta yang bersangkutan sebagaimana

pada angka (1) tidak mencukupi untuk

menutup selisih negatif tersebut maka

kekurangan dari selisih negatif yang

telah diperhitungkan dengan dana pada

Rekening Setelmen Peserta, dipenuhi

dengan surat berharga (collateral

Prefund). Mekanisme penggunaan surat

berharga (collateral Prefund) mengacu

pada ketentuan Bank Indonesia yang

mengatur mengenai tata cara

penggunaan fasilitas likuiditas intrahari.

5. Penyelesaian Unconfirmed DKE Warkat Debit

a. Unconfirmed DKE Warkat Debit merupakan DKE

Warkat Debit yang tidak diperhitungkan karena tidak

didukung dengan dana yang cukup dari Peserta

penerima.

b. Warkat ...

Page 115: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

115

b. Warkat Debit dari unconfirmed DKE Warkat Debit

harus dikembalikan oleh Peserta penerima kepada

Peserta pengirim melalui Perwakilan Peserta, dalam

hal Warkat Debit tersebut tidak memenuhi

persyaratan untuk dilakukan pembayaran.

c. Peserta pengirim yang menerima unconfirmed DKE

Warkat Debit harus menyelesaikan kewajiban

pembayaran Warkat Debit sepanjang Warkat Debit

tersebut memenuhi persyaratan untuk dilakukan

pembayaran dan tersedia dana nasabah penarik yang

cukup pada Peserta penerima.

d. Penyelesaian kewajiban pembayaran Warkat Debit

sebagaimana dalam huruf c dilakukan segera dengan

memperhatikan kesepakatan antar Peserta

sebagaimana diatur dalam peraturan asosiasi sistem

pembayaran di Indonesia.

e. Peserta penerima sebagaimana dimaksud dalam huruf

a harus melaporkan tindak lanjut dan hasil

penyelesaian unconfirmed DKE Warkat Debit kepada

Penyelenggara paling lama 2 (dua) hari kerja sejak

tanggal penyelesaian unconfirmed DKE Warkat Debit,

dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.10.

6. Penerusan Dana kepada Nasabah Penerima

Peserta pengirim wajib meneruskan dana kepada nasabah

penerima sesuai amanat dalam Warkat Debit sesuai batas

waktu yang ditetapkan dalam ketentuan Bank Indonesia

yang mengatur mengenai perlindungan nasabah pengguna

SKNBI.

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam operasional

Layanan Warkat Debit:

a. Pembuatan DKE Warkat Debit dan batch DKE Warkat

Debit

1) Pengisian field kode transaksi pada DKE Warkat

Debit wajib mengacu pada kode transaksi

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.9.

2) Field ...

Page 116: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

116

2) Field kode kota asal wajib diisi dengan kode kota

kantor Peserta yang menerima Warkat Debit dari

nasabah yang akan dikliringkan dalam Layanan

Kliring Warkat Debit.

3) 1 (satu) batch DKE Warkat Debit paling banyak

berisi 200 (dua ratus) transaksi atau 1 (satu)

batch DKE Warkat Debit memiliki nilai nominal

kurang dari Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun

rupiah).

b. Penolakan Warkat Debit karena adanya tindak pidana

Dalam hal Warkat Debit ditolak karena diduga terkait

suatu tindak pidana sesuai dengan surat keterangan

dari pihak yang berwenang, berlaku ketentuan sebagai

berikut:

1) Peserta penerima harus menahan Warkat Debit

dan membuat surat keterangan yang menyatakan

bahwa Peserta penerima telah menerima serta

menahan Warkat Debit tersebut karena diduga

terkait tindak pidana sesuai bukti lapor yang

dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.12.

2) Pada saat Kliring Pengembalian, Peserta penerima

menyampaikan:

a) surat keterangan penahanan Warkat Debit

dalam rangkap 2 (dua);

b) fotokopi bukti lapor yang dikeluarkan oleh

pihak yang berwenang; dan

c) fotokopi Warkat Debit,

kepada Peserta pengirim.

3) Berdasarkan dokumen yang diterima Peserta

pengirim dari Peserta penerima pada Kliring

Pengembalian, Peserta pengirim menyampaikan

surat keterangan asli sebagaimana dimaksud

dalam butir 2)a) kepada nasabah penagih.

c. Penolakan ...

Page 117: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

117

c. Penolakan Warkat Debit di luar mekanisme Kliring

Pengembalian

Dalam hal Peserta penerima dalam Kliring Penyerahan

tidak dapat melakukan penolakan Warkat Debit yang

seharusnya ditolak melalui mekanisme Kliring

Pengembalian, antara lain karena adanya Keadaan

Tidak Normal di Peserta penerima maka Peserta

penerima harus segera menginformasikan hal tersebut

kepada Peserta pengirim yang bersangkutan untuk

diselesaikan secara bilateral.

VIII. LAYANAN PEMBAYARAN REGULER

A. Prinsip Umum

1. Dalam 1 (satu) hari operasional, Layanan Pembayaran

Reguler dilakukan sebanyak 2 (dua) periode sesuai dengan

jam layanan yang ditetapkan oleh Penyelenggara

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.5.

2. Jenis transfer dana yang dapat diperhitungkan dalam

Layanan Pembayaran Reguler adalah transfer dana yang

berasal dari:

a. perintah transfer dana dari 1 (satu) Peserta pengirim

kepada 1 (satu) atau lebih nasabah di Peserta

penerima;

b. perintah transfer dana dari 1 (satu) atau lebih

nasabah di Peserta pengirim kepada 1 (satu) Peserta

penerima;

c. perintah transfer dana dari 1 (satu) nasabah di Peserta

pengirim kepada 1 (satu) atau lebih nasabah di

Peserta penerima; dan

d. perintah transfer dana dari 1 (satu) atau lebih

nasabah di Peserta pengirim kepada 1 (satu) nasabah

di Peserta penerima.

3. Nasabah sebagaimana dimaksud dalam angka 2 adalah

nasabah yang memiliki rekening di Peserta.

4. Nilai nominal transfer dana sebagaimana dimaksud dalam

angka 2 dibatasi paling banyak Rp500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) per rincian transaksi.

5. Transfer ...

Page 118: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

118

5. Transfer dana sebagaimana dimaksud dalam angka 2

diproses pada Layanan Pembayaran Reguler dalam bentuk

DKE Pembayaran yang dihasilkan dari SPK.

6. DKE Pembayaran yang telah diterima oleh Penyelenggara

tidak dapat diubah atau dibatalkan oleh Peserta.

7. Perhitungan Layanan Pembayaran Reguler dilakukan

berdasarkan DKE Pembayaran yang didukung dengan

dana yang cukup.

8. Setelmen Dana atas perhitungan sebagaimana dimaksud

dalam angka 7 dilakukan ke Rekening Setelmen Dana PLU

dan/atau Rekening Setelmen Dana Bank Pembayar.

9. Setelmen Dana sebagaimana dimaksud dalam angka 8

dilakukan 1 (satu) kali dalam setiap periode Layanan

Pembayaran Regular.

B. Operasional Layanan Pembayaran Reguler pada Setiap Periode

1. Pembuatan dan Pengiriman DKE Pembayaran dan Batch

DKE Pembayaran

a. Pembuatan DKE Pembayaran

1) Pembuatan DKE Pembayaran dilakukan oleh

Peserta dengan cara sebagai berikut:

a) Input DKE Pembayaran secara manual

melalui SPK; atau

b) interface DKE Pembayaran dengan cara:

(1) import file dari media rekam elektronik

ke SPK; atau

(2) Straight Through Processing (STP) dari

sistem internal Peserta ke SPK.

2) Pembuatan DKE Pembayaran sebagaimana

dimaksud dalam angka 1) mengacu pada buku

pedoman penggunaan aplikasi SPK.

b. Pembuatan batch DKE Pembayaran

1) Pembuatan batch DKE Pembayaran dilakukan

melalui SPK atau sistem internal Peserta.

2) Pembuatan batch DKE Pembayaran oleh Peserta

mengacu pada buku pedoman penggunaan

aplikasi SPK.

c. Hal-hal ...

Page 119: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

119

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan

DKE Pembayaran dan batch DKE Pembayaran

1) Pengisian field kode transaksi pada DKE

Pembayaran wajib mengacu pada kode transaksi

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.9.

2) Field kode kota asal wajib diisi dengan kode kota

kantor Peserta yang menerima perintah transfer

dana dari nasabah.

3) 1 (satu) batch DKE Pembayaran paling banyak

berisi 10 (sepuluh) DKE Pembayaran atau 1 (satu)

batch DKE Pembayaran memiliki nilai nominal

paling banyak Rp500.000.000.000,00 (lima ratus

miliar rupiah).

4) Dalam 1 (satu) DKE Pembayaran paling banyak

berisi 100 (seratus) rincian transaksi.

d. Pengiriman batch DKE Pembayaran ke SSK

Batch DKE Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam

huruf b dikirim ke SSK dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) Pengiriman batch DKE Pembayaran oleh Peserta

diatur sebagai berikut:

a) Pengiriman batch DKE Pembayaran oleh

Peserta dilakukan melalui SPK.

b) Batch DKE Pembayaran yang dikirim oleh

PLU dapat berupa:

(1) batch DKE Pembayaran milik PLU yang

bersangkutan; dan/atau

(2) batch DKE Pembayaran milik PTL dalam

hal PLU berfungsi sebagai Bank Penerus.

c) Batch DKE Pembayaran yang dikirim oleh

PLA hanya milik PLA yang bersangkutan.

2) Pengiriman batch DKE Pembayaran dapat

dilakukan secara bertahap sesuai dengan periode

waktu kegiatan pengiriman batch DKE

Pembayaran yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

3) Dalam ...

Page 120: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

120

3) Dalam hal terjadi kegagalan pengiriman batch

DKE Pembayaran maka Peserta dapat

mengirimkan kembali batch DKE Pembayaran

sepanjang periode waktu pengiriman batch DKE

Pembayaran belum berakhir.

4) Atas pengiriman batch DKE Pembayaran

sebagaimana dimaksud dalam angka 1), SSK

akan mengirimkan konfirmasi status pengiriman

batch DKE Pembayaran ke SPK.

2. Mekanisme Perhitungan dalam Layanan Pembayaran

Reguler

a. Selama periode waktu kegiatan pengiriman DKE

Pembayaran, SSK melakukan perhitungan setiap

batch DKE Pembayaran yang diterima dengan

memperhatikan kecukupan dana yang dimiliki oleh

Peserta.

b. Dana yang dimiliki oleh Peserta sebagaimana

dimaksud dalam huruf a bersumber dari:

1) dana tunai (cash Prefund) yang disediakan dalam

Prefund Kredit; dan

2) confirmed incoming DKE Pembayaran, yaitu DKE

Pembayaran masuk dari Peserta lainnya yang

telah didukung dengan dana yang dimiliki oleh

Peserta lain tersebut.

c. DKE Pembayaran yang dikirim oleh Peserta dan

didukung dengan dana sebagaimana dimaksud dalam

huruf b dinyatakan sebagai confirmed outgoing DKE

Pembayaran.

3. Informasi Perhitungan Layanan Pembayaran Reguler

a. Penyelenggara menyediakan informasi hasil

perhitungan Layanan Pembayaran Reguler

sebagaimana dimaksud dalam butir 2.a yang dapat

diperoleh Peserta melalui SPK secara seketika.

b. Dalam hal PLU berfungsi sebagai Bank Penerus maka

informasi hasil perhitungan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a mencakup hasil perhitungan PLU dan

PTL.

c. Apabila ...

Page 121: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

121

c. Apabila berdasarkan informasi sebagaimana

dimaksud dalam huruf a masih terdapat DKE

Pembayaran yang belum dapat diperhitungkan

(unconfirmed DKE Pembayaran) karena belum

didukung dengan dana yang cukup maka Peserta

wajib menambah Prefund Kredit sampai batas waktu

yang ditetapkan oleh Penyelenggara. Tata cara

penambahan Prefund Kredit sebagaimana dimaksud

dalam butir V.D.1.

4. Setelmen Hasil Perhitungan Akhir dalam Layanan

Pembayaran Reguler

a. Setelah batas waktu penambahan Prefund Kredit

berakhir, Penyelenggara melakukan perhitungan akhir

untuk masing-masing Peserta.

b. Dalam hal setelah berakhirnya batas waktu

sebagaimana dimaksud dalam huruf a Peserta masih

memiliki unconfirmed DKE Pembayaran maka

mekanisme penyelesaiannya mengacu pada ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam angka 5.

c. Dalam hal PLU berfungsi sebagai Bank Penerus maka

hasil perhitungan akhir sebagaimana dimaksud dalam

huruf a mencakup hasil perhitungan akhir PLU dan

PTL.

d. Penyelenggara melakukan Setelmen Dana atas hasil

perhitungan akhir sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ke Rekening Setelmen Dana PLU dan/atau

Rekening Setelmen Dana Bank Pembayar sebesar nilai

hasil perhitungan akhir Layanan Pembayaran Reguler.

5. Penyelesaian Unconfirmed DKE Pembayaran Reguler

a. Dalam hal terdapat unconfirmed DKE Pembayaran

pada periode pertama maka unconfirmed DKE

Pembayaran tersebut tidak secara otomatis akan

diteruskan ke periode selanjutnya. Peserta harus

mengirimkan kembali unconfirmed DKE Pembayaran

tersebut pada periode kedua.

b. Dalam ...

Page 122: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

122

b. Dalam hal terdapat unconfirmed DKE Pembayaran

pada periode kedua maka Peserta harus mengirimkan

kembali unconfirmed DKE Pembayaran tersebut pada

hari kerja berikutnya.

c. Dalam hal penyelesaian unconfirmed DKE Pembayaran

sebagaimana dimaksud dalam huruf b dilakukan pada

hari kerja berikutnya, berlaku ketentuan sebagai

berikut:

1) Peserta pengirim melaporkan hasil penyelesaian

unconfirmed DKE Pembayaran kepada

Penyelenggara paling lama 2 (dua) hari kerja sejak

tanggal penyelesaian, dengan menggunakan

format sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.10.

2) Peserta pengirim memberikan kompensasi, jasa,

dan/atau bunga kepada nasabah dengan

mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang

mengatur mengenai perlindungan kepada

nasabah pengguna SKNBI.

6. Penerusan Dana kepada Nasabah Penerima

Peserta penerima wajib meneruskan dana kepada nasabah

penerima sesuai amanat dalam DKE Pembayaran yang

diterima dari Peserta pengirim, sesuai batas waktu yang

ditentukan dalam ketentuan Bank Indonesia yang

mengatur mengenai perlindungan nasabah pengguna

SKNBI.

IX. LAYANAN PENAGIHAN REGULER

A. Prinsip Umum

1. Dalam 1 (satu) hari operasional, Layanan Penagihan

Reguler dilakukan dalam 1 (satu) periode sesuai dengan

jam layanan yang ditetapkan oleh Penyelenggara

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.5.

2. Layanan Penagihan Reguler terdiri atas Penyerahan

Tagihan dan Pengembalian Tagihan yang merupakan satu

kesatuan siklus Layanan Penagihan Reguler.

3. Transfer ...

Page 123: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

123

3. Transfer debit yang dapat diperhitungkan dalam Layanan

Penagihan Reguler adalah transfer debit berupa tagihan

rutin dari 1 (satu) nasabah di Peserta penagih untuk

mendebit beberapa rekening nasabah di Peserta tertagih.

4. Dalam melaksanakan transfer debit sebagaimana

dimaksud dalam angka 3, harus dilakukan berdasarkan:

a. perjanjian Peserta penagih dengan nasabah penagih

untuk meneruskan DKE Penagihan kepada Peserta

tertagih; dan

b. standing instruction dari nasabah tertagih kepada

Peserta tertagih untuk melakukan pendebitan

rekening dengan menggunakan format sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.13, yang dibuat

sebanyak 3 (tiga) rangkap untuk kepentingan sebagai

berikut:

1) 1 (satu) lembar asli untuk Peserta tertagih,

sebagai kuasa pendebitan rekening nasabah

tertagih; dan

2) 2 (dua) lembar salinan masing-masing untuk

nasabah tertagih dan nasabah penagih.

5. Standing instruction sebagaimana dimaksud dalam butir

4.b harus memuat nomor referensi standing instruction

yang terdiri dari paling banyak 35 (tiga puluh lima) digit

diawali dengan 4 (empat) digit pertama kode Peserta

tertagih.

6. Seluruh Peserta harus menerima dan memproses

permintaan dari nasabah tertagih untuk melaksanakan

transfer debit sebagaimana dimaksud dalam angka 4.

7. Nilai nominal transfer debit sebagaimana dimaksud dalam

angka 3 dibatasi paling banyak Rp500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) per rincian transaksi.

8. Transfer debit sebagaimana dimaksud dalam angka 3

diproses pada Layanan Penagihan Reguler dalam bentuk

DKE Penagihan yang dihasilkan dari SPK.

9. DKE Penagihan yang telah diterima oleh Penyelenggara

tidak dapat diubah atau dibatalkan oleh Peserta.

10. Perhitungan ...

Page 124: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

124

10. Perhitungan Layanan Penagihan Reguler dilakukan

berdasarkan DKE Penagihan yang didukung dengan dana

yang cukup.

11. Setelmen Dana atas perhitungan sebagaimana dimaksud

dalam angka 9 dilakukan ke Rekening Setelmen Dana

masing-masing Peserta.

12. Setelmen Dana sebagaimana dimaksud dalam angka 10

dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) hari operasional.

B. Operasional Layanan Penagihan Reguler

1. Pembuatan dan Pengiriman DKE Penagihan dan Batch

DKE Penagihan

a. Penyerahan Tagihan

1) Pembuatan DKE Penagihan

a) Pembuatan DKE Penagihan dilakukan oleh

Peserta dengan cara sebagai berikut:

(1) input DKE Penagihan secara manual

melalui SPK; atau

(2) interface DKE Penagihandengan cara:

(a) import file dari media rekam

elektronik ke SPK; atau

(b) Straight Through Processing (STP)

dari sistem internal Peserta ke SPK.

b) Pembuatan DKE Penagihan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a) mengacu pada

buku pedoman penggunaan aplikasi SPK.

2) Pembuatan batch DKE Penagihan

a) Pembuatan batch DKE Penagihan dilakukan

melalui SPK atau sistem internal Peserta.

b) Pembuatan batch DKE Penagihan oleh

Peserta harus memenuhi persyaratan sesuai

dengan buku pedoman penggunaan aplikasi

SPK.

3) Pengiriman batch DKE Penagihan ke SSK

Batch DKE Penagihan sebagaimana dimaksud

dalam angka 2) dikirim ke SSK dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Pengiriman ...

Page 125: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

125

a) Pengiriman batch DKE Penagihan ke SSK

dilakukan melalui SPK.

b) Pengiriman batch DKE Penagihan dapat

dilakukan secara bertahap sesuai dengan

periode waktu kegiatan pengiriman batch

DKE Penagihan yang ditetapkan oleh

Penyelenggara.

c) Dalam hal terjadi kegagalan pengiriman batch

DKE Penagihan maka Peserta dapat

mengirimkan kembali batch DKE Penagihan

tersebut sepanjang periode waktu kegiatan

pengiriman batch DKE Penagihan belum

berakhir.

d) Atas pengiriman batch DKE Penagihan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a), SSK

akan mengirimkan konfirmasi status

pengiriman batch DKE Penagihan ke SPK.

b. Pengembalian Tagihan

1) Proses Verifikasi

a) Peserta melakukan verifikasi terhadap DKE

Penagihan yang diterima dari SSK pada

Penyerahan Tagihan.

b) Dalam hal terdapat DKE Penagihan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a) yang

harus dikembalikan maka pengembalian DKE

Penagihan tersebut dilakukan melalui

Pengembalian Tagihan sesuai dengan alasan

penolakan DKE Penagihan sebagaimana

tercantum dalam Lampiran II.14.

2) Pembuatan DKE Penagihan

a) Pembuatan DKE Penagihan pada

Pengembalian Tagihan sebagaimana

dimaksud dalam butir 1)b) dilakukan dengan

cara sebagai berikut:

(1) input DKE Penagihan secara manual

melalui SPK; atau

(2) interface ...

Page 126: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

126

(2) interface DKE Penagihan dengan cara:

(a) import file dari media rekam

elektronik ke SPK; atau

(b) Straight Through Processing (STP)

dari sistem internal Peserta ke SPK.

b) Pembuatan DKE Penagihan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a) disertai alasan

penolakan dengan mengacu pada buku

pedoman penggunaan aplikasi SPK.

3) Pembuatan batch DKE Penagihan

a) Pembuatan batch DKE Penagihan dilakukan

melalui SPK atau sistem internal Peserta.

b) Pembuatan batch DKE Penagihan oleh

Peserta harus memenuhi persyaratan sesuai

dengan buku pedoman penggunaan aplikasi

SPK.

4) Pengiriman batch DKE Penagihan ke SSK

Batch DKE Penagihan sebagaimana dimaksud

dalam angka 3) dikirim ke SSK dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Pengiriman batch DKE Penagihan ke SSK

dilakukan melalui SPK.

b) Pengiriman batch DKE Penagihan dapat

dilakukan secara bertahap sesuai dengan

periode waktu kegiatan pengiriman batch

DKE Penagihan yang ditetapkan oleh

Penyelenggara.

c) Dalam hal terjadi kegagalan pengiriman

batch DKE Penagihan maka Peserta dapat

mengirimkan kembali batch DKE Penagihan

tersebut sepanjang periode waktu kegiatan

pengiriman batch DKE Penagihan belum

berakhir.

d) Atas pengiriman batch DKE Penagihan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a), SSK

akan mengirimkan konfirmasi status

pengiriman batch DKE Penagihan ke SPK.

2. Mekanisme ...

Page 127: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

127

2. Mekanisme Perhitungan dalam Layanan Penagihan Reguler

a. Setelah jam Layanan Penagihan Reguler berakhir,

Penyelenggara melakukan perhitungan Layanan

Penagihan Reguler dengan memperhatikan kecukupan

dana yang dimiliki oleh masing-masing Peserta.

b. Perhitungan Layanan Penagihan Reguler

sebagaimana dimaksud dalam huruf a dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut:

1) Melakukan perhitungan tagihan atas DKE

Penagihan outgoing pada Penyerahan Tagihan

dengan DKE Penagihan incoming pada

Pengembalian Tagihan untuk masing-masing

Peserta pengirim.

2) Melakukan perhitungan kewajiban atas DKE

Penagihan incoming pada Penyerahan Tagihan

dari Peserta lain dengan DKE Penagihan outgoing

pada Pengembalian Tagihan yang dikirim oleh

Peserta yang bersangkutan.

3) Melakukan netting antara hasil perhitungan

sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dengan

hasil perhitungan sebagaimana dimaksud dalam

angka 2).

c. Hasil perhitungan sebagaimana dimaksud dalam butir

b.3) dapat berupa:

1) net kredit yaitu apabila total tagihan lebih besar

dari total kewajiban Peserta;

2) net nihil yaitu apabila total tagihan sama dengan

total kewajiban Peserta; atau

3) net debit yaitu apabila total tagihan lebih kecil

dari total kewajiban Peserta.

d. Dalam hal hasil perhitungan kliring menunjukkan net

kredit sebagaimana dimaksud dalam butir c.1) atau

net nihil sebagaimana dimaksud dalam butir c.2),

seluruh DKE Penagihan yang diterima dinyatakan

sebagai confirmed incoming DKE Penagihan.

e. Dalam hal hasil perhitungan kliring menunjukkan net

debit sebagaimana dimaksud dalam butir c.3),

dilakukan ...

Page 128: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

128

dilakukan perhitungan terhadap dana pada Prefund

Debit, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) DKE Penagihan yang diterima oleh Peserta dan

didukung dengan dana yang cukup dinyatakan

sebagai confirmed incoming DKE Penagihan.

2) Dalam hal DKE Penagihan yang diterima oleh

Peserta tidak didukung dengan dana yang cukup,

dinyatakan sebagai unconfirmed incoming DKE

Penagihan dan dikeluarkan dari perhitungan

Layanan Penagihan Reguler.

3. Informasi Perhitungan Layanan Penagihan Reguler

a. Penyelenggara menyediakan informasi hasil

perhitungan Layanan Penagihan Reguler sebagaimana

dimaksud dalam butir 2.c yang dapat diperoleh

Peserta melalui SPK sesuai periode waktu yang

ditetapkan oleh Penyelenggara.

b. Apabila berdasarkan informasi sebagaimana

dimaksud dalam huruf a ketersediaan dana Prefund

Debit tidak mencukupi untuk menyelesaikan

perhitungan net debit maka Peserta wajib menambah

Prefund Debit sampai dengan batas waktu yang

ditetapkan oleh Penyelenggara dengan mengacu pada

ketentuan mengenai penambahan Prefund Debit

sebagaimana dimaksud dalam butir V.D.2.

4. Setelmen Dana Hasil Perhitungan Akhir dalam Layanan

Penagihan Reguler

a. Setelah batas waktu penambahan Prefund Debit

berakhir, Penyelenggara melakukan perhitungan akhir

untuk masing-masing Peserta.

b. Dalam hal Peserta tidak melakukan penambahan

Prefund Debit sampai dengan batas waktu yang

ditetapkan oleh Penyelenggara maka DKE Penagihan

yang tidak didukung dengan Prefund Debit yang

cukup (unconfirmed DKE Penagihan) tidak

diperhitungkan dan selanjutnya dibatalkan oleh SSK.

c. Penyelenggara ...

Page 129: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

129

c. Penyelenggara melakukan Setelmen Dana atas

perhitungan akhir sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ke Rekening Setelmen Dana masing-masing

Peserta dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Apabila hasil perhitungan akhir menunjukkan net

kredit maka Setelmen Dana dilakukan dengan

mengkredit Rekening Setelmen Dana Peserta

sebesar total nilai net kredit.

2) Apabila hasil perhitungan akhir menunjukkan net

nihil maka Setelmen Dana dilakukan dengan

mengkredit Rekening Setelmen Dana Peserta

sebesar nilai net nihil.

3) Apabila hasil perhitungan akhir menunjukkan net

debit maka penyelesaian atas net debit tersebut

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a) Posisi net debit akan mengurangi saldo dana

tunai (cash Prefund).

b) Dalam hal hasil pengurangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a) menunjukkan

selisih negatif maka Setelmen Dana

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

(1) Mendebit Rekening Setelmen Dana

Peserta yang bersangkutan sebesar

selisih negatif tersebut.

(2) Dalam hal Rekening Setelmen Dana

Peserta yang bersangkutan sebagaimana

pada angka (1) tidak mencukupi untuk

menutup selisih negatif tersebut maka

kekurangan dari selisih negatif yang

telah diperhitungkan dengan dana pada

Rekening Setelmen Peserta, dipenuhi

dengan surat berharga (collateral

Prefund). Mekanisme penggunaan surat

berharga (collateral Prefund) mengacu

pada ketentuan Bank Indonesia yang

mengatur mengenai fasilitas likuiditas

intrahari.

d. Pelaksanaan ...

Page 130: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

130

d. Pelaksanaan Setelmen Dana pada perhitungan akhir

sebagaimana dimaksud dalam huruf a dilakukan

apabila Prefund Debit setiap Peserta telah dapat

menutup kewajiban atas hasil perhitungan masing-

masing Peserta.

5. Penyelesaian Unconfirmed DKE Penagihan pada Layanan

Penagihan Reguler

a. Unconfirmed DKE Penagihan merupakan DKE

Penagihan yang tidak diperhitungkan karena tidak

didukung dengan dana yang cukup dari Peserta

Penerima.

b. Peserta pengirim yang menerima unconfirmed DKE

Penagihan harus menyelesaikan kewajiban

pembayaran sepanjang transfer debit memenuhi

persyaratan untuk dilakukan pembayaran dan

tersedia dana nasabah penarik yang cukup pada

Peserta penerima.

c. Peserta penerima sebagaimana dimaksud dalam huruf

a harus melaporkan tindak lanjut dan hasil

penyelesaian unconfirmed DKE Penagihan kepada

Penyelenggara paling lama 2 (dua) hari kerja sejak

tanggal penyelesaian unconfirmed DKE Penagihan,

dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.10, serta memperhatikan

ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai

perlindungan nasabah pengguna SKNBI

6. Penerusan Dana kepada Nasabah Penerima

Peserta pengirim wajib meneruskan dana kepada nasabah

penerima sesuai amanat dalam DKE Penagihan, dengan

mengacu pada batas waktu yang ditetapkan dalam

ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai

perlindungan nasabah pengguna SKNBI.

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan DKE

Penagihan dan batch DKE Penagihan

a. Pengisian field kode transaksi pada DKE Penagihan

wajib mengacu pada kode transaksi sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.9.

b. Field ...

Page 131: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

131

b. Field kode kota asal wajib diisi dengan kode kota

kantor Peserta yang menerima perintah transfer debit

dari nasabah.

c. 1 (satu) batch DKE Penagihan paling banyak berisi 10

(sepuluh) DKE Penagihan atau 1 (satu) batch DKE

Penagihan memiliki nilai nominal paling banyak

Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar rupiah).

d. Dalam 1 (satu) DKE Penagihan paling banyak berisi

100 (seratus) transaksi.

X. PENYEDIAAN INFORMASI DALAM PENYELENGGARAAN SKNBI

A. Data Individual Penyelengggaraan SKNBI

1. Penyelenggara menyediakan data hasil proses dalam

penyelenggaraan SKNBI yang dapat diakses oleh masing-

masing Peserta.

2. Data hasil proses dalam penyelenggaraan SKNBI

sebagaimana dimaksud dalam angka 1 yang disediakan

oleh Penyelenggara adalah data hasil proses 90 (sembilan

puluh) hari kalender terakhir.

3. Data sebagaimana dimaksud dalam angka 1, terdiri atas

data hasil proses pada:

a. Layanan Transfer Dana;

b. Layanan Kliring Warkat Debit;

c. Layanan Pembayaran Reguler; dan

d. Layanan Penagihan Reguler.

4. Data hasil proses sebagaimana dimaksud dalam angka 3

dapat diperoleh Peserta dengan cara download dari SSK

yang meliputi:

a. DKE confirmed outgoing;

b. DKE confirmed incoming;

c. DKE incoming;

d. DKE outgoing;

e. DKE yang di-reject oleh SSK;

f. status pengiriman DKE; dan

g. laporan-laporan hasil perhitungan DKE,

dilakukan sesuai jam layanan SKNBI sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.5.

B. Data ...

Page 132: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

132

B. Data Hasil Perhitungan secara Agregat

1. Penyelenggara menyediakan fasilitas data hasil

perhitungan setiap layanan SKNBI secara agregat.

2. Data hasil perhitungan dalam layanan SKNBI secara

agregat sebagaimana dimaksud dalam angka 1 yang

disediakan oleh Penyelenggara adalah data hasil

perhitungan 90 (sembilan puluh) hari kalender terakhir.

3. Peserta yang akan menggunakan fasilitas sebagaimana

dimaksud dalam angka 1 harus mengajukan permohonan

kepada Penyelenggara dengan mekanisme sebagai berikut:

a. Peserta mengajukan surat permohonan yang

ditandatangani oleh Pimpinan atau pejabat yang

berwenang yang mempunyai spesimen tanda tangan

di Penyelenggara dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.15.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditujukan kepada Penyelenggara dengan

alamat sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a.

4. Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud dalam

angka 3, Penyelenggara memberikan tanggapan atas

permohonan Peserta secara tertulis paling lama 7 (tujuh)

hari kerja sejak surat permohonan diterima secara

lengkap.

5. Dalam hal Peserta akan mengakhiri penggunaan fasilitas

sebagaimana dimaksud dalam angka 1, Peserta harus

mengajukan permohonan penghentian penggunaan

fasilitas tersebut kepada Penyelenggara dengan mengacu

pada mekanisme sebagaimana dimaksud dalam angka 3.

XI. WARKAT DEBIT DAN DOKUMEN KLIRING

A. Warkat Debit

1. Jenis Warkat Debit

Jenis Warkat Debit yang dapat diperhitungkan dalam

Layanan Kliring Warkat Debit terdiri atas:

a. cek ...

Page 133: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

133

a. cek sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang

Hukum Dagang (KUHD) yang ditarik baik atas beban

nasabah Peserta atau atas beban Peserta;

b. bilyet giro sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur mengenai bilyet giro;

c. nota debit yaitu Warkat Debit yang digunakan untuk

menagih dana pada Peserta lain untuk untung

nasabah Peserta atau Peserta yang menyampaikan

Nota Debit tersebut; dan

d. Warkat Debit lainnya yang disetujui oleh

Penyelenggara untuk dikliringkan.

2. Spesifikasi teknis Warkat Debit

Jenis Warkat Debit sebagaimana dimaksud dalam angka 1

wajib memenuhi spesifikasi teknis sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.16.

B. Dokumen Kliring

1. Dokumen kliring merupakan dokumen yang berfungsi

sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan pertukaran Warkat

Debit.

2. Dokumen kliring sebagaimana dimaksud dalam angka 1

terdiri atas:

a. Jenis dokumen kliring di Wilayah Kliring Otomasi:

1) BPWD Kliring Penyerahan;

2) BPWD Kliring Pengembalian; dan

3) kartu batch.

b. Jenis dokumen kliring di Wilayah Kliring Manual:

a) RWD Kliring Penyerahan; dan

b) RWD Kliring Pengembalian.

3. Spesifikasi teknis dokumen kliring adalah sebagai berikut:

a. Dokumen kliring sebagaimana dimaksud dalam butir

2.a wajib memenuhi spesifikasi teknis sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.17.

b. Dokumen kliring sebagaimana dimaksud dalam butir

2.b harus menggunakan format sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.18.

C. Prosedur ...

Page 134: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

134

C. Prosedur Permohonan Pencetakan Warkat Debit dan/atau

Dokumen Kliring

1. Warkat Debit sebagaimana dimaksud dalam butir A.1

wajib dicetak di perusahaan percetakan dokumen sekuriti

yang telah memperoleh izin dari otoritas atau lembaga

yang berwenang.

2. Dokumen kliring sebagaimana dimaksud dalam butir B.2.a

dapat dicetak di perusahaan percetakan dokumen sekuriti

yang telah memperoleh izin dari lembaga yang berwenang.

3. Sebelum melakukan pencetakan Warkat Debit dan/atau

dokumen kliring, Peserta mengajukan surat permohonan

pencetakan Warkat Debit dan/atau dokumen kliring

dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.19, ke alamat sebagaimana dimaksud

dalam butir II.A.2.a atau KPwDN yang mewilayahi.

4. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 3

dilampiri dengan:

a. fotokopi surat keterangan dari lembaga atau instansi

yang berwenang yang menyatakan bahwa kertas yang

digunakan dalam Warkat Debit telah sesuai dengan

spesifikasi teknis Warkat Debit;

b. surat pernyataan dari perusahaan percetakan

dokumen sekuriti yang telah memperoleh izin dari

lembaga atau instansi yang berwenang dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.20; dan

c. spesimen Warkat Debit dan/atau dokumen kliring

masing-masing sebanyak 100 (seratus) lembar dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) Seluruh spesimen harus memenuhi ketentuan

spesifikasi teknis Warkat Debit sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.16 dan dokumen

kliring sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.17.

2) Seluruh ...

Page 135: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

135

2) Seluruh spesimen harus dibubuhi tambahan

tulisan “spesimen”, ”speciment”, ”cetak coba” atau

tulisan lain yang semakna, dengan ukuran

tulisan yang relatif besar dan menggunakan

warna yang terang atau jelas. Tulisan tersebut

ditulis pada bagian depan Warkat Debit dan/atau

dokumen kliring, sehingga mudah dibedakan

dengan Warkat Debit dan/atau dokumen kliring

yang bukan merupakan spesimen Warkat Debit

dan/atau dokumen kliring.

3) Seluruh lembar spesimen Warkat Debit harus

telah dipisahkan dari lembar pertinggal.

4) Apabila spesimen Warkat Debit dan/atau

dokumen kliring akan digunakan oleh Peserta di

Wilayah Kliring Otomasi maka:

a) pada bagian depan dari 5 (lima) lembar

spesimen Warkat Debit dapat ditambahkan

informasi dummy dalam bentuk tulisan yang

antara lain mencakup nama penerima,

jumlah nominal dalam angka dan huruf,

tempat dan tanggal penerbitan atau

penarikan, tanda tangan serta nama jelas

penandatangan untuk dilakukan uji

perekaman data spesimen Warkat Debit

dalam bentuk salinan (image);

b) pada clear band spesimen Warkat Debit

dan/atau dokumen kliring harus dibubuhi

informasi Magnetic Ink Character Recognition

(MICR) code line guna dilakukan pengujian

oleh Penyelenggara; dan

c) pencantuman informasi Magnetic Ink

Character Recognition (MICR) code line

sebagaimana dimaksud dalam huruf b) harus

sesuai dengan tata cara pencantuman

Magnetic Ink Character Recognition (MICR)

code line sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.21.

5. Spesimen ...

Page 136: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

136

5. Spesimen Warkat Debit dan/atau dokumen kliring yang

telah diisi informasi Magnetic Ink Character Recognition

(MICR) code line sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.21 harus memenuhi syarat pengujian, sebagai berikut:

a. tingkat penolakan Warkat Debit dan/atau dokumen

kliring paling tinggi sampai dengan 2% (dua persen);

dan

b. salinan (image) spesimen Warkat Debit yang telah

diambil rekaman gambarnya menunjukkan hasil yang

baik yaitu tulisan pada salinan (image) Warkat Debet

dapat terlihat cukup jelas.

6. Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 3,

Penyelenggara atau KPwDN memberikan persetujuan atau

penolakan kepada Peserta paling lama 14 (empat belas)

hari kerja sejak surat permohonan diterima secara lengkap

dan benar.

7. Penolakan sebagaimana dimaksud dalam angka 6

dilakukan antara lain apabila hasil pengujian tidak

memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam

angka 5.

8. Dalam hal terdapat perubahan nama Peserta yang

mengakibatkan perubahan Warkat Debit dan/atau

dokumen kliring, permohonan pencetakan Warkat Debit

dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta yang berubah nama karena penggabungan

atau peleburan harus mengajukan surat permohonan

persetujuan pencetakan Warkat Debit dan/atau

dokumen kliring dengan nama Peserta yang baru

sebelum Warkat Debit dan/atau dokumen kliring lama

diperkirakan habis, sesuai ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam angka 1 sampai dengan angka 5.

b. Warkat Debit dan/atau dokumen kliring dengan nama

Peserta yang lama masih dapat dipergunakan dalam

penyelenggaraan SKNBI sampai dengan persediaan

Warkat Debit dan/atau dokumen kliring yang lama

habis, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) memperhatikan ...

Page 137: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

137

1) memperhatikan aspek risiko keamanan dan risiko

reputasi (corporate image) serta aspek

kepercayaan nasabah terkait rencana

penggunaan Warkat Debit;

2) mencoret nama Peserta yang lama pada Warkat

Debit dan/atau dokumen kliring dan

menambahkan nama Peserta yang baru dengan

menggunakan ketikan, stempel, atau dengan cara

sejenis lainnya;

3) khusus untuk perubahan nama Peserta yang

diikuti dengan perubahan sandi kliring maka

sandi kliring lama dalam bentuk MICR code line

untuk Warkat Debit yang akan dikliringkan di

Wilayah Pertukaran Otomasi harus disesuaikan

menjadi sandi kliring yang baru dengan

menggunakan stiker paling lama 3 (tiga) bulan

sejak tanggal efektif perubahan nama yang

dikeluarkan oleh Penyelenggara; dan

4) untuk Warkat Debit berupa cek, bilyet giro,

dan/atau Warkat Debit lainnya, antara lain

voucher perjalanan (traveller’s cheque), voucher

cinderamata (gift cheque), dengan nama Peserta

lama yang telah beredar di masyarakat dan

perubahan nama Peserta tersebut diikuti pula

dengan perubahan sandi kliring maka Peserta

penerima yang bermaksud melakukan penagihan

cek, bilyet giro, dan/atau Warkat Debit lainnya

dalam Layanan Kliring Warkat Debit harus

menyesuaikan sandi kliring lama menjadi sandi

kliring baru dengan menggunakan stiker.

D. Tata Cara Penulisan Warkat Debit

Dalam penulisan Warkat Debit perlu diperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

1. Nilai nominal Warkat Debit dinyatakan dalam mata uang

Rupiah.

2. Pencantuman ...

Page 138: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

138

2. Pencantuman nilai nominal Warkat Debit dalam mata

uang Rupiah ditulis secara lengkap dengan angka dan

huruf dalam Bahasa Indonesia dan apabila diperlukan,

dapat ditambahkan padanan katanya dalam Bahasa

Inggris.

3. Penulisan nilai nominal dalam angka dan huruf serta

pengisian redaksional Warkat Debit dilakukan dengan

menggunakan huruf latin, kecuali untuk tanda tangan.

4. Penulisan dan/atau penandatanganan cek, bilyet giro,

dan/atau Warkat Debit lainnya hendaknya menggunakan

alat tulis atau sarana yang:

a. tidak menyebabkan kerusakan dan/atau

menyebabkan tulisan dalam cek , bilyet giro, dan/atau

Warkat Debit lainnya sulit terbaca dengan jelas;

dan/atau

b. tidak mudah diubah.

5. Tambahan penulisan nilai nominal dengan peralatan

apapun yang dimaksudkan untuk memperjelas nilai

nominal, baik dalam angka dan huruf, misalnya dengan

menggunakan peralatan tertentu seperti cheque-writer

(protectograph) dianggap tidak ada, karena hasilnya dapat

menimbulkan bermacam-macam penafsiran.

6. Penulisan cek, bilyet giro, dan Warkat Debit lainnya

disarankan untuk tidak diperjelas dengan menggunakan

fluorescent pen karena akan menimbulkan kesulitan untuk

mendeteksi perubahan penulisan. Di samping itu,

penggunaan alat tersebut pada angka nominal dapat

menimbulkan cahaya sehingga akan menyulitkan

penelitian dalam hal terjadi perubahan nilai nominal.

Dalam hal masih terdapat Warkat Debit yang

menggunakan fluorescent pen maka sebelum Peserta

melakukan pembayaran hendaknya terlebih dahulu

menghubungi nasabah yang bersangkutan untuk

konfirmasi.

XII. PERTUKARAN ...

Page 139: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

139

XII. PERTUKARAN WARKAT DEBIT

A. Prinsip Umum

1. Koordinator PWD menetapkan jadwal pertukaran Warkat

Debit dengan mengacu pada rentang waktu jadwal

pertukaran Warkat Debit yang ditetapkan oleh

Penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.5.

2. Jadwal pertukaran Warkat Debit sebagaimana dimaksud

dalam angka 1 disampaikan kepada seluruh Perwakilan

Peserta di Wilayah Kliring yang bersangkutan.

3. Pertukaran Warkat Debit sebagaimana dimaksud dalam

angka 1 dilakukan secara otomasi atau manual.

4. Warkat Debit yang dipertukarkan di Wilayah Kliring

Otomasi wajib mencantumkan Magnetic Ink Character

Recognition (MICR) code line sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.21.

5. Peserta harus menunjuk salah satu kantor Peserta di

Wilayah Kliring sebagai Perwakilan Peserta.

6. Dalam rangka pertukaran Warkat Debit, Perwakilan

Peserta harus menunjuk petugas kliring untuk melakukan

kegiatan penyerahan, penerimaan, dan/atau pengambilan

Warkat Debit pada Kliring Penyerahan dan Kliring

Pengembalian.

7. Petugas kliring sebagaimana dimaksud dalam angka 5

dapat merupakan petugas internal Perwakilan Peserta atau

petugas perusahaan jasa kurir yang diberi kuasa atau

wewenang tertentu.

8. Perusahaan jasa kurir sebagaimana dimaksud dalam

angka 6 harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan

oleh Penyelenggara.

B. Tanggungjawab Koordinator PWD

1. Menyusun Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT)

mengenai pelaksanaan pertukaran Warkat Debit

Dalam rangka menjaga kelancaran pelaksanaan

pertukaran Warkat Debit, Koordinator PWD melakukan

hal-hal sebagai berikut:

a. Koordinator ...

Page 140: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

140

a. Koordinator PWD harus menyusun Kebijakan dan

Prosedur Tertulis (KPT) mengenai pelaksanaan

pertukaran Warkat Debit dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT) merupakan

aturan tertulis yang ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku

di internal Koordinator PWD dan berlaku sebagai

pedoman dalam kegiatan pertukaran Warkat

Debit.

2) Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT) dibuat

paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal efektif

sebagai Koordinator PWD.

3) Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT) dibuat

dalam Bahasa Indonesia, dengan mengacu pada

ketentuan mengenai penyelenggaraan transfer

dana dan kliring berjadwal paling kurang memuat

materi sebagai berikut:

a) pendahuluan;

b) organisasi Koordinator PWD;

c) pengelolaan administrasi Perwakilan Peserta;

d) prosedur pertukaran Warkat Debit;

e) penanganan Keadaan Tidak Normal

dan/atau Keadaan Darurat.

Rincian cakupan minimum materi Kebijakan dan

Prosedur Tertulis (KPT) diatur dalam “Pedoman

Penyusunan Kebijakan dan Prosedur Tertulis

(KPT) Pertukaran Warkat Debit” sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.22.

b. Dalam hal terjadi perubahan ketentuan yang

dikeluarkan oleh Penyelenggara yang berdampak pada

materi Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT),

Koordinator PWD harus melakukan pengkinian

Kebijakan dan Prosedur Tertulis (KPT) paling lama 6

(enam) bulan sejak terjadinya perubahan materi dan

ketentuan tersebut.

2. Menyediakan ...

Page 141: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

141

2. Menyediakan sarana dan prasarana dalam rangka

pertukaran Warkat Debit

Dalam rangka penyediaan sarana dan prasarana

pertukaran Warkat Debit, Koordinator PWD menyediakan

fasilitas pertukaran warkat sebagai berikut:

a. Untuk Wilayah Kliring Otomasi paling kurang:

1) mesin penera waktu;

2) telepon;

3) sarana penerimaan Warkat Debit;

4) sistem pilah Warkat Debit; dan

5) sarana pengarsipan.

b. Untuk Wilayah Kliring Manual paling kurang:

1) mesin penera waktu;

2) telepon;

3) ruangan dan fasilitas pendukung untuk

pelaksanaan pertukaran Warkat Debit, antara

lain berupa meja dan kursi;

4) daftar hadir; dan

5) sarana pengarsipan.

3. Menjaga kelancaran pelaksanaan pertukaran Warkat Debit

Dalam menjaga kelancaran pelaksanaan pertukaran

Warkat Debit, Koordinator PWD melakukan antara lain

hal-hal sebagai berikut:

a. Koordinator PWD di Wilayah Kliring Otomasi:

1) menyelenggarakan pertukaran Warkat Debit

sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh

Koordinator PWD;

2) melakukan upaya untuk menjamin kehandalan

sistem penerimaan Warkat Debit dan sistem pilah

Warkat Debit; dan

3) menetapkan langkah yang harus dilakukan

apabila terjadi Keadaan Tidak Normal dan/atau

Keadaan Darurat dengan sejauh mungkin

menghindari alternatif penghentian pelaksanaan

pertukaran Warkat Debit.

b. Koordinator ...

Page 142: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

142

b. Koordinator PWD di Wilayah Kliring Manual:

1) memantau pelaksanaan pertukaran Warkat

Debit;

2) memastikan pelaksanaan pertukaran Warkat

Debit dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

ditetapkan oleh Koordinator PWD; dan

3) menetapkan langkah yang harus dilakukan

apabila terjadi Keadaan Tidak Normal dan/atau

Keadaan Darurat dengan sejauh mungkin

menghindari alternatif penghentian pelaksanaan

pertukaran Warkat Debit.

4. Mengelola administrasi kepesertaan pertukaran Warkat

Debit

Dalam rangka mengelola administrasi kepesertaan

pertukaran Warkat Debit di Wilayah Kliring, Koordinator

PWD melakukan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. mengadministrasikan data Perwakilan Peserta dan

petugas kliring;

b. menginformasikan penambahan dan/atau perubahan

data Perwakilan Peserta kepada seluruh Perwakilan

Peserta di Wilayah Kliring yang bersangkutan; dan

c. menyediakan TPPK tanpa foto atau TPPK dengan

menggunakan foto sesuai dengan ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam butir XII.I.2.

5. Menyediakan fasilitas penyelesaian permasalahan dalam

proses Warkat Debit

Koordinator PWD menyediakan fasilitas penyelesaian

permasalahan dalam pelaksanaan pertukaran Warkat

Debit bagi Perwakilan Peserta.

6. Menyediakan sarana kontinjensi pertukaran Warkat Debit

pada saat terjadi Keadaan Tidak Normal dan/atau

Keadaan Darurat

Koordinator PWD harus menyediakan sarana kontinjensi

pertukaran Warkat Debit agar kegiatan pertukaran Warkat

Debit tetap dapat dilaksanakan, antara lain lokasi back-up

pertukaran Warkat Debit dan sistem cadangan pilah

Warkat Debit.

C. Pendaftaran ...

Page 143: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

143

C. Pendaftaran atau Perubahan Perwakilan Peserta

1. Pendaftaran Perwakilan Peserta

a. Calon Perwakilan Peserta di suatu Wilayah Kliring

mengajukan surat permohonan pendaftaran sebagai

Perwakilan Peserta beserta tanggal efektif Perwakilan

Peserta dan daftar petugas kliring dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.23.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditandatangani oleh pimpinan atau pejabat

yang berwenang mewakili calon Perwakilan Peserta

dan disampaikan kepada:

1) Koordinator PWD di Wilayah Kliring Jakarta

dengan alamat sebagaimana dimaksud dalam

butir II.A.2.a, bagi calon Perwakilan Peserta yang

berada di wilayah kerja Kantor Pusat Bank

Indonesia; atau

2) Koordinator PWD di Wilayah Kliring yang

bersangkutan, bagi calon Perwakilan Peserta yang

berada di luar wilayah kerja Kantor Pusat Bank

Indonesia.

c. Berdasarkan surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, Koordinator PWD

melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) memberitahukan secara tertulis kepada

Perwakilan Peserta yang bersangkutan mengenai:

a) persetujuan sebagai Perwakilan Peserta;

b) penyediaan stempel dengan menggunakan

format sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.1; dan

c) waktu pengambilan TPPK,

paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal

efektif Perwakilan Peserta; dan

2) memberitahukan ...

Page 144: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

144

2) memberitahukan tanggal efektif Perwakilan

Peserta paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum

tanggal efektif kepada seluruh Perwakilan Peserta

di Wilayah Kliring yang bersangkutan.

d. Pengambilan TPPK dilakukan dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Dalam hal pengambilan TPPK dilakukan oleh

petugas internal Perwakilan Peserta maka

petugas yang bersangkutan harus menunjukkan

surat sebagaimana dimaksud dalam butir c.1).

2) Dalam hal pengambilan TPPK dilakukan oleh

petugas jasa kurir maka petugas yang

bersangkutan harus menunjukkan surat

sebagaimana dimaksud dalam butir c.1) dan

surat kuasa pengambilan TPPK dari Perwakilan

Peserta.

2. Perubahan Perwakilan Peserta dan Petugas Kliring

a. Peserta dapat melakukan perubahan Perwakilan

Peserta dan/atau petugas kliring di suatu Wilayah

Kliring karena pertimbangan internal Peserta.

b. Dalam hal Peserta akan melakukan perubahan

Perwakilan Peserta maka Perwakilan Peserta

pengganti mengajukan surat permohonan perubahan

Perwakilan Peserta beserta tanggal efektif perubahan

Perwakilan Peserta kepada Koordinator PWD dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.24.

c. Dalam hal perubahan Perwakilan Peserta

sebagaimana dimaksud dalam huruf b berdampak

terhadap perubahan petugas kliring maka surat

permohonan dilengkapi dengan daftar petugas kliring

pengganti.

d. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf b ditandatangani oleh Pimpinan atau pejabat

yang berwenang mewakili Perwakilan Peserta

pengganti dan disampaikan kepada:

1) Koordinator ...

Page 145: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

145

1) Koordinator PWD di Wilayah Kliring Jakarta

dengan alamat sebagaimana dimaksud dalam

butir II.A.2.a, bagi Perwakilan Peserta yang

berada di wilayah kerja Kantor Pusat Bank

Indonesia; atau

2) Koordinator PWD di Wilayah Kliring yang

bersangkutan, bagi Perwakilan Peserta yang

berada di luar wilayah kerja Kantor Pusat Bank

Indonesia.

e. Berdasarkan surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam huruf c, Koordinator PWD

melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) memberitahukan secara tertulis kepada

Perwakilan Peserta pengganti mengenai:

a) persetujuan perubahan Perwakilan Peserta;

b) penyediaan stempel kliring dan stempel

kliring dibatalkan dengan mengacu pada

Lampiran II.1; dan

c) waktu pengambilan TPPK, apabila perubahan

Perwakilan Peserta dan/atau petugas kliring

berdampak pada perubahan TPPK,

paling lama 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal

efektif perubahan Perwakilan Peserta.

2) memberitahukan tanggal efektif perubahan

Perwakilan Peserta paling lama 1 (satu) hari kerja

sebelum tanggal efektif kepada seluruh

Perwakilan Peserta di Wilayah Kliring yang

bersangkutan.

3) memberikan TPPK kepada Perwakilan Peserta

pengganti apabila perubahan Perwakilan Peserta

tersebut berdampak pada perubahan TPPK sesuai

dengan waktu pengambilan sebagaimana

dimaksud dalam butir 1)c) dengan cara

pengambilan mengacu pada ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam butir 1.d.

f. Dalam ...

Page 146: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

146

f. Dalam hal terdapat perubahan petugas kliring maka

berlaku ketentuan sebagai berikut:

1) Perwakilan Peserta menyampaikan surat

permohonan dengan mengacu pada ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam huruf b, huruf c,

dan huruf d.

2) Berdasarkan surat permohonan sebagaimana

dimaksud dalam angka 1), Koordinator PWD

menginformasikan waktu pengambilan TPPK,

apabila perubahan petugas kliring berdampak

pada perubahan TPPK.

g. TPPK baru akan diberikan apabila Perwakilan Peserta

telah menyerahkan TPPK lama kepada Koordinator

PWD. Dalam hal TPPK lama hilang maka Perwakilan

Peserta harus membuat surat pernyataan kehilangan

TPPK dan segala risiko menjadi tanggung jawab

Peserta.

D. Tata Cara Pertukaran Warkat Debit di Wilayah Kliring Otomasi

1. Kegiatan di Perwakilan Peserta

Dalam rangka kegiatan pertukaran Warkat Debit, petugas

di Perwakilan Peserta melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. mencantumkan informasi Magnetic Ink Character

Recognition (MICR) code line pada Warkat Debit dan

dokumen kliring dengan tata cara sesuai ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.21;

b. membubuhkan stempel kliring pada setiap Warkat

Debit dan dokumen kliring dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) stempel kliring tidak boleh mengenai clear band;

2) stempel kliring tidak boleh menutupi angka

nominal;

3) dalam hal pada Warkat Debit telah terdapat

stempel kliring maka stempel kliring yang

terdahulu harus dibatalkan dengan stempel

kliring dibatalkan dan diparaf oleh pejabat yang

berwenang dari Perwakilan Peserta yang

bersangkutan; dan

4) khusus ...

Page 147: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

147

4) khusus untuk zona 4, tanggal kliring yang

dicantumkan dalam stempel kliring adalah

tanggal DKE Warkat Debit diperhitungkan oleh

Penyelenggara,

dengan format stempel kliring dan stempel kliring

dibatalkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.1; dan

c. menyusun bundel Warkat Debit dengan urutan

sebagai berikut:

1) BPWD-Kliring Penyerahan atau BPWD-Kliring

Pengembalian;

2) kartu batch; dan

3) Warkat Debit.

Jumlah nominal dalam 1 (satu) bundel Warkat Debit

paling banyak kurang dari Rp1.000.000.000.000,00

(satu triliun rupiah).

2. Kegiatan di Kantor Koordinator PWD

Kegiatan pertukaran Warkat Debit di kantor Koordinator

PWD dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Petugas kliring melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) mencantumkan waktu penyerahan bundel

Warkat Debit pada BPWD-Kliring Penyerahan

atau BPWD-Kliring Pengembalian; dan

2) menyerahkan bundel Warkat Debit kepada

petugas Koordinator PWD dengan menunjukkan

TPPK.

b. Petugas Koordinator PWD melakukan kegiatan sebagai

berikut:

1) memastikan adanya TPPK;

2) menerima bundel Warkat Debit dari petugas

kliring;

3) memeriksa persyaratan kelengkapan informasi

pada BPWD-Kliring Penyerahan atau BPWD-

Kliring Pengembalian dan kartu batch, yang

meliputi:

a) pencantuman ...

Page 148: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

148

a) pencantuman waktu penyerahan bundel

Warkat Debit sesuai dengan jadwal

pertukaran Warkat Debit;

b) pencantuman stempel kliring;

c) pencantuman nama dan tanda tangan; dan

d) pencocokan kode Peserta dengan kode

Peserta yang terdapat pada TPPK.

Pemeriksaan dilakukan hanya untuk memeriksa

kelengkapan, bukan untuk memeriksa keabsahan

informasi yang tercantum dalam BPWD-Kliring

Penyerahan atau BPWD-Kliring Pengembalian.

Keabsahan informasi pada BPWD-Kliring

Penyerahan atau BPWD-Kliring Pengembalian

termasuk kebenaran tanda tangan dan nama

yang tercantum pada BPWD-Kliring Penyerahan

atau BPWD-Kliring Pengembalian, sepenuhnya

menjadi tanggung jawab Perwakilan Peserta dan

bukan merupakan tanggung jawab Koordinator

PWD;

4) dalam hal persyaratan kelengkapan informasi

pada BPWD-Kliring Penyerahan atau BPWD-

Kliring Pengembalian sebagaimana dimaksud

dalam angka 3) telah dipenuhi, melakukan hal-

hal sebagai berikut:

a) mengembalikan BPWD-Kliring Penyerahan

atau BPWD-Kliring Pengembalian yang telah

disetujui secara otomasi oleh petugas

Koordinator PWD kepada petugas kliring

sebagai tanda terima bundel Warkat Debit;

b) memilah Warkat Debit berdasarkan Peserta

penerima secara otomasi; dan

c) mendistribusikan Warkat Debit dan laporan

hasil pilah Warkat Debit kepada petugas

kliring sesuai dengan jadwal yang ditetapkan

oleh Koordinator PWD;

5) dalam ...

Page 149: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

149

5) dalam hal persyaratan kelengkapan informasi

pada BPWD-Kliring Penyerahan atau BPWD-

Kliring Pengembalian sebagaimana dimaksud

dalam angka 3) tidak dipenuhi, melakukan hal-

hal sebagai berikut:

a) membatalkan waktu penyerahan BPWD,

dengan cara mencoret dan menuliskan

alasan pembatalan serta membubuhkan

paraf pada BPWD-Kliring Penyerahan atau

BPWD-Kliring Pengembalian; dan

b) mengembalikan BPWD-Kliring Penyerahan

atau BPWD-Kliring Pengembalian dan bundel

Warkat Debit kepada petugas kliring.

c. Dalam hal proses persetujuan BPWD-Kliring

Penyerahan atau BPWD-Kliring Pengembalian secara

otomasi tidak dapat dilakukan, Koordinator PWD

melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) menginformasikan mekanisme penyerahan

bundel Warkat Debit Kliring Penyerahan atau

Kliring Pengembalian dengan menggunakan

daftar bundel Warkat Debit yang diserahkan

dalam Kliring Penyerahan atau Kliring

Pengembalian sebagai pengganti BPWD-Kliring

Penyerahan atau BPWD-Kliring Pengembalian;

dan

2) membuat daftar bundel Warkat Debit

sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dalam

rangkap 2 (dua) dengan mengacu pada format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.25.

d. Dalam hal pada saat proses pemilahan Warkat Debit

sebagaimana dimaksud dalam butir b.4)b) terdapat

Warkat Debit reject yaitu Warkat Debit yang tidak

dapat diproses secara otomasi, yang mencapai lebih

dari 2% (dua persen), Koordinator PWD mengenakan

biaya atas kelebihan Warkat Debit yang tidak dapat

diproses.

3. Fasilitas ...

Page 150: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

150

3. Fasilitas yang disediakan oleh Koordinator PWD

a. Fasilitas pengujian kualitas Magnetic Ink Character

Recognition (MICR) code line

1) Dalam rangka menjaga kelancaran pertukaran

Warkat Debit di Wilayah Kliring Otomasi,

Koordinator PWD menyediakan fasilitas pengujian

kualitas Magnetic Ink Character Recognition

(MICR) code line pada Warkat Debit dan kartu

batch.

2) Dalam hal Peserta akan memanfaatkan fasilitas

sebagaimana dimaksud dalam angka 1), Peserta

mengajukan surat permohonan pemanfaatan

fasilitas dimaksud kepada Koordinator PWD di

Wilayah Kliring Otomasi.

3) Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

angka 2) dilengkapi dengan spesimen Warkat

Debit dan/atau dokumen kliring yang akan

dilakukan pengujian masing-masing sebanyak

100 (seratus) lembar.

4) Koordinator PWD menyampaikan hasil pengujian

atas spesimen Warkat Debit dan/atau dokumen

kliring kepada Peserta paling lama 14 (empat

belas) hari kerja sejak permohonan diterima

secara lengkap.

b. Fasilitas salinan Warkat Debit

Koordinator PWD dapat menyediakan salinan Warkat

Debit yang telah diproses secara otomasi dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) Permintaan salinan Warkat Debit diajukan secara

tertulis oleh pejabat Perwakilan Peserta yang

berwenang dengan menyebutkan alasan

permintaan dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.26.

2) Permintaan salinan Warkat Debit sebagaimana

dimaksud dalam angka 1) dilakukan paling lama

7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak Warkat Debit

tersebut dikliringkan.

3) Dalam ...

Page 151: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

151

3) Dalam hal salinan Warkat Debit tidak dapat

diberikan akibat kerusakan pada mesin pilah

Warkat Debit dan Peserta dapat membuktikan

bahwa Warkat Debit tersebut telah diproses oleh

Koordinator PWD maka Koordinator PWD

memberikan surat keterangan bahwa Warkat

Debit tersebut telah diproses sebagai pengganti

salinan Warkat Debit.

4) Apabila salinan Warkat Debit sebagaimana

dimaksud dalam angka 3) digunakan sebagai

dasar pembukuan rekening nasabah maka segala

konsekuensi yang timbul atas pembukuan

tersebut merupakan tanggung jawab Peserta.

5) Dalam hal Peserta penerima akan melakukan

penolakan terhadap DKE Warkat Debit, namun

Warkat Debit yang telah diproses secara otomasi

dalam Kliring Penyerahan hilang sebelum Kliring

Pengembalian maka Peserta penerima dapat

menolak DKE Warkat Debit yang hilang tersebut

melalui mekanisme Kliring Pengembalian dengan

melampirkan salinan Warkat Debit dan surat

keterangan hilang dari Peserta penerima yang

ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari

Peserta penerima.

E. Tata Cara Pertukaran Warkat Debit di Wilayah Kliring Manual

1. Kegiatan di Perwakilan Peserta

Dalam rangka kegiatan pertukaran Warkat Debit, petugas

di Perwakilan Peserta melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. memilah Warkat Debit berdasarkan Peserta penerima;

b. menyiapkan RWD-Kliring Penyerahan atau RWD-

Kliring Pengembalian sebanyak 2 (dua) rangkap yang

dibubuhi stempel kliring dan tanda tangan serta nama

petugas Perwakilan Peserta dengan menggunakan

format sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.18;

c. membubuhkan ...

Page 152: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

152

c. membubuhkan stempel kliring pada setiap Warkat

Debit dengan ketentuan sebagai berikut:

1) stempel kliring tidak boleh menutupi angka

nominal; dan

2) dalam hal pada Warkat Debit telah terdapat

stempel kliring maka stempel kliring yang

terdahulu harus dibatalkan dengan stempel

kliring dibatalkan dan diparaf oleh pejabat yang

berwenang dari Perwakilan Peserta yang

bersangkutan,

dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.1.

2. Kegiatan di Kantor Koordinator PWD

Kegiatan pertukaran Warkat Debit di kantor Koordinator

PWD dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Petugas kliring melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) mencantumkan waktu penyerahan pada RWD-

Kliring Penyerahan atau RWD-Kliring

Pengembalian;

2) menyerahkan kepada petugas kliring penerima:

a) Warkat Debit; dan

b) lembar pertama RWD-Kliring Penyerahan

atau RWD-Kliring Pengembalian;

3) menerima dari petugas kliring pengirim:

a) Warkat Debit; dan

b) lembar kedua RWD-Kliring Penyerahan atau

RWD-Kliring Pengembalian;

4) membubuhkan tanda tangan dan mencantumkan

nama petugas kliring pada lembar pertama RWD-

Kliring Penyerahan atau RWD-Kliring

Pengembalian yang diterima dari petugas kliring

lainnya dan mengembalikan kepada petugas

kliring yang menyerahkan sebagai bukti

penyerahan Warkat Debit.

b. Petugas ...

Page 153: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

153

b. Petugas Koordinator PWD memantau dan memastikan

pelaksanaan pertukaran Warkat Debit dilakukan

sesuai jadwal yang ditetapkan.

F. Kehadiran Petugas Kliring pada saat Kliring Penyerahan dan

Kliring Pengembalian

1. Pertukaran Warkat Debit di Wilayah Kliring Otomasi

a. Pada saat Kliring Penyerahan dan Kliring

Pengembalian, petugas kliring harus hadir dan

menyerahkan Warkat Debit kepada Koordinator PWD

pada tempat dan jadwal yang telah ditetapkan.

b. Dalam hal petugas kliring menyerahkan Warkat Debit

setelah batas akhir jadwal pertukaran warkat yang

telah ditetapkan Koordinator PWD maka:

1) petugas Koordinator PWD dapat menolak Warkat

Debit yang diserahkan; dan

2) dalam hal Koordinator PWD menolak Warkat

Debit sebagaimana dimaksud dalam angka 1),

petugas kliring yang bersangkutan bertanggung

jawab untuk mendistribusikan Warkat Debit yang

terlambat tersebut kepada Perwakilan Peserta

penerima.

c. Petugas kliring harus menerima Warkat Debit sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Koordinator

PWD.

2. Pertukaran Warkat Debit di Wilayah Kliring Manual

a. Pada saat Kliring Penyerahan dan Kliring

Pengembalian, petugas kliring harus hadir dan

menyerahkan dan/atau menerima Warkat Debit pada

tempat dan jadwal yang telah ditetapkan oleh

Koordinator PWD.

b. Dalam hal petugas kliring hadir melewati batas akhir

jadwal pertukaran warkat yang ditetapkan

Koordinator PWD maka petugas kliring bertanggung

jawab untuk menyerahkan Warkat Debit secara

langsung kepada Perwakilan Peserta penerima.

c. Petugas ...

Page 154: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

154

c. Petugas kliring dinyatakan tidak hadir apabila petugas

kliring tidak datang pada tempat dan jadwal yang

telah ditetapkan oleh Koordinator PWD sampai dengan

30 (tiga puluh) menit sejak batas akhir jadwal

pertukaran Warkat Debit.

d. Dalam hal petugas kliring tidak hadir atau dinyatakan

tidak hadir sebagaimana dimaksud dalam huruf c

maka petugas Koordinator PWD meminta petugas

kliring pengirim untuk mengambil Warkat Debit yang

sebelumnya akan diserahkan kepada petugas kliring

yang tidak hadir. Segala risiko dan dampak akibat

ketidakhadiran petugas kliring dimaksud menjadi

tanggung jawab Perwakilan Peserta yang

bersangkutan sepenuhnya.

G. Perubahan Jadwal Pertukaran Warkat Debit

1. Perubahan jadwal pertukaran Warkat Debit di suatu

Wilayah Kliring dapat dilakukan berdasarkan permintaan

Perwakilan Peserta yang mengalami Keadaan Tidak Normal

dan/atau Keadaan Darurat di Wilayah Kliring.

2. Perubahan jadwal pertukaran Warkat Debit sebagaimana

dimaksud dalam angka 1 dilakukan dengan ketentuan

sebagai berikut:

a. Perwakilan Peserta mengajukan permohonan

perubahan jadwal pertukaran Warkat Debit kepada

Koordinator PWD yang disertai dengan alasan.

b. Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, Koordinator PWD menyetujui atau

menolak permohonan perubahan jadwal pertukaran

Warkat Debit.

c. Dalam hal permohonan perubahan jadwal pertukaran

Warkat Debit disetujui, Koordinator PWD melakukan

hal-hal sebagai berikut:

1) menginformasikan kepada Perwakilan Peserta

yang bersangkutan secara tertulis mengenai

persetujuan atas permohonan perubahan jadwal

pertukaran Warkat Debit; dan

2) mengumumkan ...

Page 155: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

155

2) mengumumkan kepada seluruh Perwakilan

Peserta di Wilayah Kliring tersebut mengenai

perubahan jadwal pertukaran Warkat Debit.

d. Dalam hal permohonan Perwakilan Peserta

sebagaimana dimaksud dalam huruf a mencakup

permohonan perubahan jam Layanan Kliring Warkat

Debit maka:

1) Koordinator PWD mengajukan permohonan

perpanjangan jam Layanan Kliring Warkat Debit

kepada Penyelenggara dengan melampirkan surat

permohonan yang diajukan oleh Perwakilan

Peserta.

2) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka

1) disampaikan secara tertulis dengan alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a yang

penyampaiannya dapat didahului melalui

faksimile atau sarana lainnya.

3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud

dalam angka 1) disetujui, Koordinator PWD

mengumumkan perubahan jam Layanan Kliring

Warkat Debit kepada seluruh Perwakilan Peserta

di Wilayah Kliring yang bersangkutan.

H. Penggunaan Perusahaan Jasa Kurir

1. Ruang lingkup kegiatan perusahaan jasa kurir

Kegiatan Perwakilan Peserta yang dapat dilakukan oleh

perusahaan jasa kurir meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. penyerahan bundel Warkat Debit kepada petugas

Koordinator PWD pada Kliring Penyerahan dan Kliring

Pengembalian;

b. penerimaan BPWD-Kliring Penyerahan dan/atau

BPWD-Kliring Pengembalian dari petugas Koordinator

PWD;

c. penerimaan ...

Page 156: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

156

c. penerimaan Warkat Debit dan laporan hasil proses

Warkat Debit pada Kliring Penyerahan dan Kliring

Pengembalian dari petugas Koordinator PWD;

d. penerimaan salinan Warkat Debit hasil Kliring

Penyerahan dari petugas Koordinator PWD; dan/atau

e. penerimaan surat pemberitahuan dan/atau surat

yang bersifat tidak rahasia dari Koordinator PWD.

2. Persyaratan perusahaan jasa kurir

Perusahaan jasa kurir yang dapat ditunjuk oleh

Perwakilan Peserta harus berbentuk Perseroan Terbatas

dan terdaftar di instansi yang berwenang sebagai

perusahaan jasa kurir yang dibuktikan dengan Tanda

Daftar Perusahaan yang masih berlaku.

3. Persyaratan penggunaan perusahaan jasa kurir

a. Penggunaan perusahaan jasa kurir oleh Perwakilan

Peserta harus mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut:

1) efisiensi, keamanan, dan kecepatan dalam

penyampaian Warkat Debit dengan tidak

mengurangi jam pelayanan kepada nasabah;

2) jumlah Perwakilan Peserta lain yang telah

dilayani oleh perusahaan jasa kurir tersebut; dan

3) kredibilitas perusahaan jasa kurir serta pengurus

perusahaan jasa kurir.

b. Dalam hal Perwakilan Peserta menggunakan

perusahaan jasa kurir maka kegiatan pertukaran

Warkat Debit harus dilakukan oleh petugas jasa kurir

kecuali terjadi Keadaan Darurat dan/atau kondisi

tertentu berdasarkan pertimbangan Koordinator PWD,

yang mengakibatkan perusahaan jasa kurir tidak

dapat melakukan kewajibannya.

c. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud

dalam huruf b, kegiatan pertukaran Warkat Debit

dilakukan oleh petugas internal Perwakilan Peserta.

d. Dalam ...

Page 157: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

157

d. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud

dalam huruf c, petugas internal Perwakilan Peserta

menyampaikan surat pemberitahuan kepada

Koordinator PWD. Surat pemberitahuan tersebut

harus ditandatangani oleh pimpinan atau pejabat

yang berwenang mewakili Perwakilan Peserta yang

bersangkutan dengan menyebutkan alasan dan nama

petugas yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan

pertukaran Warkat Debit dan disampaikan paling

lambat pada saat melakukan kegiatan pertukaran

Warkat Debit dengan menunjukkan kartu identitas

pegawai yang menggunakan foto.

4. Tata Cara Penggunaan Perusahaan Jasa Kurir

a. Penggunaan perusahaan jasa kurir harus didasarkan

pada perjanjian antara Peserta atau Perwakilan

Peserta dengan perusahaan jasa kurir yang paling

kurang memuat pengaturan mengenai hal-hal sebagai

berikut:

1) Kewajiban petugas jasa kurir untuk

mencocokkan:

a) jumlah bundel Warkat Debit yang diserahkan

kepada Koordinator PWD pada saat Kliring

Penyerahan dengan jumlah Bukti BPWD-

Kliring Penyerahan yang diterima dari

Koordinator PWD; dan

b) jumlah bundel Warkat Debit yang diserahkan

kepada Koordinator PWD pada saat Kliring

Pengembalian dengan jumlah BPWD-Kliring

Pengembalian yang diterima dari Koordinator

PWD.

2) Kewajiban perusahaan jasa kurir untuk

melakukan tindakan pencegahan terhadap

kemungkinan terjadinya penyalahgunaan

ataupun kesalahan yang dapat merugikan

Perwakilan Peserta, nasabah, maupun

masyarakat luas baik secara langsung maupun

tidak langsung.

3) Kewajiban ...

Page 158: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

158

3) Kewajiban perusahaan jasa kurir untuk

memperhatikan aspek keamanan dalam

penggunaan sarana yang dipakai dalam

pengemasan bundel Warkat Debit dan laporan

hasil proses pertukaran Warkat Debit.

4) Pemberian kuasa dari Perwakilan Peserta kepada

perusahaan jasa kurir untuk melakukan

penyerahan dan penerimaan dalam kegiatan

pertukaran Warkat Debit.

b. Penunjukan dan penggantian perusahaan jasa kurir

wajib diberitahukan kepada Koordinator PWD paling

lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal efektif

penggunaan perusahaan jasa kurir oleh Perwakilan

Peserta, dengan melampirkan fotokopi perjanjian

sebagaimana dimaksud dalam huruf a.

5. Kewajiban Perwakilan Peserta dalam Penggunaan

Perusahaan Jasa Kurir

a. Sebelum bundel Warkat Debit diserahkan kepada

petugas perusahaan jasa kurir, Perwakilan Peserta

wajib mengisi informasi secara lengkap pada BPWD,

kartu batch, dan Warkat Debit.

b. Peserta bertanggung jawab penuh kepada Koordinator

PWD terhadap segala akibat yang timbul dari setiap

penyimpangan yang dilakukan oleh petugas

perusahaan jasa kurir.

c. Perwakilan Peserta melaporkan penyimpangan secara

tertulis kepada Koordinator PWD dalam waktu paling

lama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal

terjadinya penyimpangan yang dilakukan oleh petugas

jasa kurir sebagaimana dimaksud dalam huruf b

beserta langkah penanganan yang telah dilakukan

dan Perwakilan Peserta harus memberikan keterangan

apabila diminta oleh Koordinator PWD.

d. Perwakilan ...

Page 159: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

159

d. Perwakilan Peserta harus memberikan pengarahan

dan pembinaan kepada petugas perusahaan jasa kurir

untuk mematuhi segala tata tertib selama berada di

lokasi Koordinator PWD. Apabila dalam pelaksanaan

pertukaran Warkat Debit petugas jasa kurir melanggar

tata tertib, Koordinator PWD dapat meminta Peserta

untuk mengganti petugas perusahaan jasa kurir.

e. Dalam hal Peserta tidak memenuhi permintaan

Koordinator PWD untuk mengganti petugas

perusahaan jasa kurir sebagaimana dimaksud dalam

huruf d, Koordinator PWD dapat menolak petugas

perusahaan jasa kurir yang ditunjuk oleh Peserta yang

bersangkutan untuk melakukan kegiatan pertukaran

Warkat Debit. Selanjutnya kegiatan tersebut

dilaksanakan sendiri oleh petugas internal Peserta.

I. TPPK

1. TPPK

a. Selama mengikuti kegiatan pertukaran Warkat Debit

di lokasi Koordinator PWD, petugas kliring harus

menggunakan TPPK.

b. Petugas kliring harus menunjukkan TPPK pada saat:

1) menyerahkan bundel Warkat Debit; dan

2) menerima Warkat Debit dan laporan pertukaran

Warkat Debit.

c. Apabila diperlukan, selain menunjukkan TPPK

sebagaimana dimaksud dalam huruf b, petugas

Koordinator PWD sewaktu-waktu dapat meminta

Petugas Kliring untuk memperlihatkan kartu identitas

pegawai Bank atau Perusahaan Jasa Kurir.

d. Dalam hal petugas kliring tidak dapat menunjukkan

TPPK sebagaimana dimaksud dalam huruf b atau

kartu identitas sebagaimana dimaksud dalam huruf c

maka:

1) Untuk ...

Page 160: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

160

1) Untuk Wilayah Kliring Otomasi, petugas

Koordinator PWD tidak mengikutsertakan petugas

kliring yang bersangkutan dalam proses

penerimaan dan penyerahan Warkat Debit; atau

2) untuk Wilayah Kliring secara manual, melarang

petugas kliring yang bersangkutan untuk

mendistribusikan Warkat Debit kepada petugas

kliring lainnya.

e. Peserta bertanggungjawab atas penggunaan TPPK

yang diterbitkan oleh Koordinator PWD

2. SpesifikasiTPPK

a. TPPK tanpa foto

1) Bagi petugas internal Perwakilan Peserta, bagian

depan TPPK memuat informasi sebagai berikut:

a) nama Koordinator PWD;

b) nama Peserta; dan

c) kode Peserta.

2) Bagi petugas perusahaan jasa kurir, bagian

depan TPPK memuat informasi sebagai berikut:

a) nama Koordinator PWD;

b) nama perusahaan jasa kurir;

c) nama Peserta yang diwakili; dan

d) kode Peserta yang diwakili.

3) Bagian belakang TPPK sebagaimana dimaksud

dalam angka 1) dan angka 2) memuat nama dan

tanda tangan pejabat Koordinator PWD.

b. TPPK dengan menggunakan foto

1) Pada bagian depan, TPPK memuat:

a) nama Koordinator PWD;

b) nama Peserta;

c) nama petugas internal Peserta; dan

d) pas foto petugas internal Peserta.

2) Pada bagian belakang, TPPK memuat:

a) kode Peserta;

b) alamat Peserta;

c) nama ...

Page 161: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

161

c) nama dan tanda tangan pejabat Koordinator

PWD; dan

d) nama dan tanda tangan petugas internal

Peserta.

Contoh TPPK sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.2.

c. Apabila terdapat perubahan spesifikasi TPPK,

Koordinator PWD memberitahukan secara tertulis

kepada seluruh Peserta.

3. Tata Cara Memperoleh TPPK

a. Permohonan TPPK untuk petugas internal Peserta

1) Untuk pertama kali, permohonan TPPK bagi

petugas internal Peserta diajukan oleh calon

Perwakilan Peserta kepada Koordinator PWD.

2) Koordinator PWD memberikan paling banyak 3

(tiga) buah TPPK bagi petugas internal

sebagaimana dimaksud dalam angka 1).

b. Permohonan TPPK untuk Perusahaan Jasa Kurir

1) Untuk pertama kali, permohonan TPPK bagi

petugas perusahaan jasa kurir diajukan oleh

Perwakilan Peserta secara tertulis kepada

Koordinator PWD, dengan melampirkan fotokopi

perjanjian antara Perwakilan Peserta dengan

perusahaan jasa kurir.

2) Setiap perusahaan jasa kurir mendapatkan paling

banyak 3 (tiga) buah TPPK untuk masing-masing

Perwakilan Peserta yang diwakilinya.

3) TPPK untuk perusahaan jasa kurir sebagaimana

dimaksud dalam angka 2) diserahkan oleh

Koordinator PWD kepada Perwakilan Peserta yang

mengajukan permohonan.

4) Tanggal efektif penggunaan TPPK ditetapkan oleh

Koordinator PWD.

c. Dalam hal TPPK akan menggunakan foto, maka

permohonan TPPK kepada Koordinator PWD harus

dilampiri ...

Page 162: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

162

dilampiri pas foto ukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua)

lembar untuk masing-masing petugas kliring yang

didaftarkan.

d. Dalam hal Perwakilan Peserta telah memiliki TPPK

untuk petugas internal kemudian menunjuk

perusahaan jasa kurir maka Perwakilan Peserta yang

bersangkutan harus mengembalikan TPPK yang telah

dimiliki kepada Koordinator PWD pada tanggal efektif

penggunaan perusahaan jasa kurir. Koordinator PWD

tidak akan memberikan TPPK yang baru untuk

perusahaan jasa kurir sebelum TPPK untuk petugas

internal Perwakilan Peserta dikembalikan.

e. Dalam hal TPPK hilang, Peserta harus segera

mengajukan permohonan penggantian TPPK secara

tertulis kepada Koordinator PWD dengan melampirkan

surat keterangan kehilangan dari Kepolisian.

Koordinator PWD memberikan TPPK baru paling lama

7 (tujuh) hari kerja setelah permohonan diterima.

f. Dalam hal TPPK rusak, Perwakilan Peserta dapat

mengajukan permohonan secara tertulis kepada

Koordinator PWD untuk mengganti TPPK. Koordinator

PWD memberikan TPPK baru paling lama 7 (tujuh)

hari kerja setelah permohonan diterima. Pemberian

TPPK baru dilakukan setelah TPPK yang rusak

dikembalikan.

g. Dalam hal TPPK hilang sebagaimana dimaksud dalam

huruf e atau rusak sebagaimana dimaksud dalam

huruf f adalah TPPK yang menggunakan foto,

permohonan penggantian TPPK dilampiri pas foto

ukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar dari petugas

kliring.

h. Selama Perwakilan Peserta belum memperoleh

penggantian atas TPPK yang hilang sebagaimana

dimaksud dalam huruf e atau TPPK yang rusak

sebagaimana dimaksud dalam huruf f, petugas kliring

Perwakilan...

Page 163: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

163

Perwakilan Peserta dapat menggunakan fotokopi surat

permohonan penggantian TPPK yang dilegalisasi oleh

Koordinator PWD sebagai pengganti TPPK dalam

mengikuti penyelenggaraan SKNBI. Legalisasi tersebut

dilakukan dengan cara membubuhkan stempel

Koordinator PWD dan tanda tangan pejabat

Koordinator PWD.

i. Perwakilan Peserta dikenakan biaya penggantian atas

pembuatan TPPK.

XIII. PROSEDUR PEMBUKAAN WILAYAH KLIRING DI WILAYAH YANG

TIDAK TERDAPAT KANTOR BANK INDONESIA

A. Prinsip Umum

1. Pembukaan Wilayah Kliring di wilayah yang tidak terdapat

kantor Bank Indonesia didasarkan pada kebutuhan dan

kesepakatan beberapa kantor Peserta di wilayah yang

bersangkutan.

2. Salah satu kantor Peserta sebagaimana dimaksud dalam

angka 1 ditunjuk sebagai Koordinator PWD selain Bank

Indonesia atas kesepakatan seluruh kantor Peserta di

wilayah yang bersangkutan dan dengan persetujuan dari

Penyelenggara.

B. Persyaratan Pembukaan Wilayah Kliring

Persyaratan pembukaan Wilayah Kliring paling kurang sebagai

berikut:

1. jumlah kantor Peserta paling kurang 4 (empat) kantor

Peserta yang berbeda. Kantor Peserta dapat berupa kantor

pusat, kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan/atau

kantor kas;

2. dalam periode 6 (enam) bulan terakhir, jumlah Warkat

Debit yang beredar di wilayah tersebut rata-rata paling

kurang 30 (tiga puluh) Warkat Debit per hari; dan

3. terdapat kantor Peserta yang bersedia sebagai Koordinator

PWD selain Bank Indonesia.

C. Persyaratan ...

Page 164: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

164

C. Persyaratan untuk menjadi Koordinator PWD Selain Bank

Indonesia

1. Koordinator PWD selain Bank Indonesia adalah kantor

Peserta yang memenuhi persyaratan menjadi

penyelenggara pertukaran Warkat Debit di suatu Wilayah

Kliring.

2. Kantor Peserta sebagaimana dimaksud dalam angka 1

dapat berupa kantor pusat, kantor cabang, kantor cabang

pembantu, dan/atau kantor kas.

3. Untuk dapat memperoleh persetujuan sebagai Koordinator

PWD selain Bank Indonesia, kantor Peserta yang diusulkan

menjadi Koordinator PWD selain Bank Indonesia harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. mampu menyediakan sarana dan prasarana dalam

rangka pertukaran Warkat Debit;

b. memiliki lokasi yang mudah dijangkau oleh kantor

Peserta. Lokasi pelaksanaan pertukaran Warkat Debit

tidak harus berada pada lokasi yang sama dengan

lokasi kantor Peserta yang diusulkan sebagai

Koordinator PWD selain Bank Indonesia; dan

c. memperoleh persetujuan dari kantor pusat Peserta

yang bersangkutan untuk diusulkan sebagai

Koordinator PWD selain Bank Indonesia, dalam hal

calon Koordinator PWD selain Bank Indonesia berupa

kantor cabang, kantor cabang pembantu, atau kantor

kas.

D. Tata Cara Permohonan Pembukaan Wilayah Kliring

Permohonan pembukaan Wilayah Kliring diatur sebagai

berikut:

1. Kesepakatan Tertulis

a. Dengan memperhatikan pemenuhan persyaratan

sebagaimana dimaksud dalam huruf C, beberapa

kantor Peserta di suatu wilayah membuat

kesepakatan tertulis mengenai kebutuhan pertukaran

Warkat Debit di wilayah tersebut termasuk usulan

kantor Peserta yang akan ditunjuk sebagai

Koordinator PWD selain Bank Indonesia.

b. Kesepakatan ...

Page 165: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

165

b. Kesepakatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam

huruf a ditandatangani oleh seluruh pimpinan kantor

Peserta yang mendukung pembukaan Wilayah Kliring.

2. Pengajuan Permohonan

a. Calon Koordinator PWD selain Bank Indonesia

menyampaikan surat permohonan rencana

pembukaan Wilayah Kliring yang dilampiri dengan

dokumen sebagai berikut:

1) kesepakatan tertulis sebagaimana dimaksud

dalam angka 1;

2) daftar nama dan alamat kantor Peserta yang

mendukung pembukaan Wilayah Kliring;

3) zona yang diusulkan dengan mengacu pada jam

operasional Layanan Kliring Warkat Debit

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.5;

4) surat persetujuan dari kantor pusat Peserta

untuk menjadi Koordinator PWD selain Bank

Indonesia;

5) surat pernyataan kesanggupan penyediaan

sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan

penyelenggaraan pertukaran Warkat Debit; dan

6) informasi tertulis yang menunjukkan rata-rata

Warkat Debit yang beredar di wilayah tersebut

paling kurang 30 (tiga puluh) Warkat Debit per

hari dalam periode 6 (enam) bulan terakhir,

dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.27.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a disampaikan kepada:

1) Penyelenggara dengan alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.a, apabila

pembukaan Wilayah Kliring berada di wilayah

kerja Kantor Pusat Bank Indonesia; atau

2) KPwDN apabila pembukaan Wilayah Kliring

berada di luar wilayah kerja Kantor Pusat Bank

Indonesia.

c. Persetujuan ...

Page 166: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

166

c. Persetujuan atau penolakan atas permohonan

pembukaan Wilayah Kliring oleh Penyelenggara atau

KPwDN diberikan paling lama 14 (empat belas) hari

kerja terhitung sejak dokumen permohonan diterima

secara lengkap.

3. Persetujuan Permohonan

a. Dalam hal permohonan pembukaan Wilayah Kliring

disetujui maka Penyelenggara mengeluarkan surat

persetujuan yang antara lain memuat penetapan

mengenai:

1) Wilayah Kliring;

2) Koordinator PWD selain Bank Indonesia;

3) jadwal pertukaran Warkat Debit; dan

4) tanggal efektif pembukaan Wilayah Kliring.

b. Surat persetujuan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a disampaikan kepada kantor Peserta yang

ditetapkan sebagai Koordinator PWD selain Bank

Indonesia dengan tembusan kepada:

1) kantor pusat dari kantor Peserta yang ditetapkan

sebagai Koordinator PWD selain Bank Indonesia,

dalam hal Koordinator PWD selain Bank

Indonesia berupa kantor cabang, kantor cabang

pembantu, atau kantor kas; dan/atau

2) Penyelenggara apabila persetujuan pembukaan

Wilayah Kliring diberikan oleh KPwDN.

4. Penolakan Permohonan

a. Dalam hal permohonan pembukaan Wilayah Kliring

ditolak maka Penyelenggara atau KPwDN

menyampaikan secara tertulis kepada calon

Koordinator PWD selain Bank Indonesia mengenai

penolakan yang disertai dengan alasan penolakan,

dengan tembusan kepada:

1) Kantor pusat dari kantor Peserta yang diusulkan

sebagai Koordinator PWD selain Bank Indonesia,

dalam hal Koordinator PWD selain Bank

Indonesia berupa kantor cabang, kantor cabang

pembantu, atau kantor kas; dan/atau

2) Penyelenggara ...

Page 167: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

167

2) Penyelenggara apabila penolakan pembukaan

Wilayah Kliring diberikan oleh KPwDN.

b. Alasan penolakan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a adalah sebagai berikut:

1) persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf

B dan huruf C tidak dipenuhi;

2) dokumen permohonan sebagaimana dimaksud

dalam butir 2.a tidak lengkap; dan/atau

3) terdapat faktor lain yang menurut pertimbangan

Penyelenggara atau KPwDN belum layak untuk

dilakukan pembukaan Wilayah Kliring.

c. Apabila penolakan dikarenakan persyaratan tidak

dipenuhi dan/atau dokumen permohonan tidak

lengkap, kantor Peserta yang diusulkan sebagai

Koordinator PWD selain Bank Indonesia dapat

mengajukan permohonan kembali setelah memenuhi

persyaratan dan dokumen yang ditetapkan.

E. Tindak Lanjut atas Persetujuan Pembukaan Wilayah Kliring

Berdasarkan persetujuan pembukaan Wilayah Kliring

sebagaimana dimaksud dalam butir D.3, kantor Peserta yang

ditetapkan sebagai Koordinator PWD selain Bank Indonesia

melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. menyampaikan informasi secara tertulis kepada seluruh

Perwakilan Peserta di Wilayah Kliring yang bersangkutan

mengenai:

a. persetujuan pembukaan Wilayah Kliring;

b. daftar nama dan alamat Perwakilan Peserta;

c. jadwal penyelenggaraan pertukaran Warkat Debit;

d. tanggal efektif pembukaan Wilayah Kliring; dan

e. permintaan untuk:

1) menyampaikan daftar nama petugas kliring

dalam rangka pembuatan TPPK;

2) menyiapkan stempel kliring dan stempel kliring

dibatalkan dengan contoh sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.1; dan

3) menyampaikan ...

Page 168: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

168

3) menyampaikan contoh stempel kliring dan

stempel kliring dibatalkan sebagaimana dimaksud

dalam angka 1), paling lambat 2 (dua) hari kerja

sebelum tanggal efektif;

2. menyediakan sarana dan prasarana pertukaran Warkat

Debit antara lain:

a. ruangan dan peralatan yang diperlukan dalam

pertukaran Warkat Debit; dan

b. TPPK dengan format sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.2; dan

3. mengadministrasikan data Perwakilan Peserta dan petugas

kliring.

F. Penggantian Koordinator PWD Selain Bank Indonesia

1. Penggantian Koordinator PWD selain Bank Indonesia dapat

dilakukan berdasarkan persetujuan lebih dari 50% (lima

puluh persen) Perwakilan Peserta di Wilayah Kliring

tersebut yang disertai dengan usulan penunjukan

Koordinator PWD selain Bank Indonesia baru.

2. Berdasarkan persetujuan sebagaimana dimaksud dalam

angka 1, calon Koordinator PWD selain Bank Indonesia

pengganti menyampaikan surat kepada Penyelenggara

atau KPwDN yang memuat:

a. pemberitahuan mengenai penggantian Koordinator

PWD selain Bank Indonesia; dan

b. permohonan mengenai penggantian Koordinator PWD

selain Bank Indonesia,

disertai alasan dan usulan tanggal efektif penggantian

Koordinator PWD selain Bank Indonesia.

3. Surat sebagaimana dimaksud dalam angka 2 disampaikan

kepada:

a. Penyelenggara dengan alamat sebagaimana dimaksud

dalam butir II.A.2.a, apabila calon Koordinator PWD

selain Bank Indonesia pengganti berada di wilayah

kerja Kantor Pusat Bank Indonesia; atau

b. KPwDN, ...

Page 169: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

169

b. KPwDN, apabila calon Koordinator PWD selain Bank

Indonesia pengganti berada di luar wilayah kerja

Kantor Pusat Bank Indonesia,

dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.28.

4. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam butir 2.b

dilampiri dengan dokumen:

a. Persetujuan tertulis lebih dari 50% (lima puluh

persen) Perwakilan Peserta sebagaimana dimaksud

dalam angka 1 yang ditandatangani oleh seluruh

pimpinan Perwakilan Peserta yang menyetujui

penggantian Koordinator PWD selain Bank Indonesia;

b. surat pernyataan kesanggupan penyediaan sarana

dan prasarana yang mendukung kegiatan

penyelenggaraan pertukaran Warkat Debit; dan

c. surat persetujuan untuk diusulkan sebagai

Koordinator PWD selain Bank Indonesia pengganti

dari kantor pusat yang bersangkutan, dalam hal

Koordinator PWD selain Bank Indonesia pengganti

berupa kantor cabang, kantor cabang pembantu, atau

kantor kas.

5. Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 2,

Penyelenggara atau KPwDN memberikan persetujuan atau

penolakan atas penggantian Koordinator PWD selain Bank

Indonesia paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak

dokumen permohonan diterima secara lengkap.

6. Dalam hal permohonan penggantian Koordinator PWD

selain Bank Indonesia disetujui, Penyelenggara atau

KPwDN menyampaikan surat persetujuan sebagai

Koordinator PWD selain Bank Indonesia pengganti.

7. Surat persetujuan sebagaimana dimaksud dalam angka 6

disampaikan kepada kantor Peserta yang disetujui sebagai

Koordinator PWD selain Bank Indonesia pengganti dengan

tembusan kepada:

a. Kantor ...

Page 170: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

170

a. Kantor pusat dari Koordinator PWD selain Bank

Indonesia pengganti, dalam hal Koordinator PWD

selain Bank Indonesia pengganti berupa kantor

cabang, kantor cabang pembantu, atau kantor kas;

b. Kantor pusat dari Koordinator PWD selain Bank

Indonesia lama, dalam hal Koordinator PWD selain

Bank Indonesia berupa kantor cabang, kantor cabang

pembantu, atau kantor kas; dan/atau

c. Penyelenggara, dalam hal persetujuan penggantian

Koordinator PWD selain Bank Indonesia diberikan

oleh KPwDN.

8. Dalam hal permohonan penggantian Koordinator PWD

selain Bank Indonesia ditolak, Penyelenggara atau KPwDN

menyampaikan surat pemberitahuan penolakan disertai

dengan keterangan alasan penolakan.

9. Surat pemberitahuan penolakan sebagaimana dimaksud

dalam angka 8 disampaikan kepada kantor Peserta yang

ditolak sebagai Koordinator PWD selain Bank Indonesia

pengganti dengan tembusan kepada:

a. Kantor pusat dari Koordinator PWD selain Bank

Indonesia pengganti yang ditolak, dalam hal

Koordinator PWD selain Bank Indonesia pengganti

berupa kantor cabang, kantor cabang pembantu, atau

kantor kas;

b. Kantor pusat dari Koordinator PWD selain Bank

Indonesia lama, dalam hal Koordinator PWD selain

Bank Indonesia berupa kantor cabang, kantor cabang

pembantu, atau kantor kas; dan/atau

d. Penyelenggara apabila persetujuan penggantian

Koordinator PWD selain Bank Indonesia diberikan

oleh KPwDN.

10. Berdasarkan persetujuan sebagaimana dimaksud dalam

angka 6 Koordinator PWD selain Bank Indonesia pengganti

menyediakan sarana dan prasarana penyelenggaraan

pertukaran Warkat Debit, antara lain mencakup:

a. ruangan ...

Page 171: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

171

a. ruangan dan peralatan yang diperlukan dalam

pertukaran Warkat Debit; dan

b. TPPK dengan format sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.2.

11. Koordinator PWD selain Bank Indonesia lama harus tetap

menjalankan fungsinya sampai dengan hari kerja terakhir

sebelum tanggal penggantian Koordinator PWD selain

Bank Indonesia pengganti berlaku efektif.

G. Penutupan Wilayah Kliring

Permohonan penutupan Wilayah Kliring diatur dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Penutupan Wilayah Kliring dapat dilakukan berdasarkan:

a. kesepakatan tertulis dari kantor Peserta di Wilayah

Kliring tersebut; atau

b. kebijakan Penyelenggara atau KPwDN.

2. Dalam hal penutupan Wilayah Kliring dilakukan

berdasarkan kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam

butir 1.a berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Koordinator PWD selain Bank Indonesia mengajukan

surat permohonan mengenai penutupan Wilayah

Kliring dengan memberitahukan alasan dan tanggal

efektif penutupan Wilayah Kliring kepada:

1) Penyelenggara dengan alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.a, apabila Wilayah

Kliring berada di wilayah kerja Kantor Pusat Bank

Indonesia; atau

2) KPwDN apabila Wilayah Kliring berada di luar

wilayah kerja Kantor Pusat Bank Indonesia.

Surat permohonan penutupan Wilayah Kliring

menggunakan format sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.29.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a yang ditandatangani oleh seluruh pimpinan

Perwakilan Peserta di Wilayah Kliring yang

bersangkutan dan dilampiri dengan dokumen

mengenai kesepakatan tertulis sebagaimana dimaksud

dalam butir 1.a.

c. Atas ...

Page 172: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

172

c. Atas surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam

huruf b, Penyelenggara atau KPwDN memberikan

persetujuan atas penutupan Wilayah Kliring paling

lama 14 (empat belas) hari kerja sejak dokumen

permohonan diterima secara lengkap.

d. Dalam hal permohonan penutupan Wilayah Kliring

disetujui, Penyelenggara atau KPwDN menyampaikan

surat persetujuan kepada kantor Peserta yang

sebelumnya menjadi Koordinator PWD selain Bank

Indonesia dengan tembusan kepada:

1) Kantor pusat dari kantor Peserta yang

sebelumnya menjadi Koordinator PWD selain

Bank Indonesia; dan/atau

2) Penyelenggara apabila persetujuan penutupan

Wilayah Kliring diberikan oleh KPwDN.

e. Berdasarkan persetujuan sebagaimana dimaksud

dalam huruf d, kantor Peserta yang sebelumnya

menjadi Koordinator PWD selain Bank Indonesia

menyampaikan informasi mengenai tanggal efektif

penutupan Wilayah Kliring kepada seluruh Perwakilan

Peserta di Wilayah Kliring yang bersangkutan.

f. Koordinator PWD selain Bank Indonesia harus tetap

menjalankan fungsinya sampai dengan hari kerja

terakhir sebelum tanggal pengunduran diri sebagai

Koordinator PWD selain Bank Indonesia dan/atau

penutupan Wilayah Kliring berlaku efektif.

g. Setelah Wilayah Kliring tersebut ditutup, pertukaran

Warkat Debit di wilayah tersebut tetap dapat

dilaksanakan secara bilateral sesuai kesepakatan.

3. Dalam hal penutupan Wilayah Kliring dilakukan

berdasarkan kebijakan Penyelenggara atau KPwDN

sebagaimana dimaksud dalam butir 1.b, Penyelenggara

atau KPwDN menyampaikan pemberitahuan secara tertulis

kepada Koodinator PWD selain Bank Indonesia dengan

tembusan kepada:

a. kantor ...

Page 173: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

173

a. kantor pusat dari Koordinator PWD selain Bank

Indonesia;

b. seluruh Perwakilan Peserta di Wilayah Kliring; dan

c. Penyelenggara dalam hal penutupan Wilayah Kliring

berdasarkan kebijakan KPwDN.

4. Pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud

dalam angka 3 mencakup informasi mengenai:

a. tanggal efektif penutupan Wilayah Kliring; dan

b. penghentian bantuan keuangan kepada Koordinator

PWD selain Bank Indonesia.

5. Pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud

dalam angka 3 disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan

sebelum tanggal efektif penutupan Wilayah Kliring

tersebut. Setelah Wilayah Kliring tersebut ditutup,

pertukaran Warkat Debit di wilayah tersebut tetap dapat

dilaksanakan secara bilateral sesuai kesepakatan.

H. Bantuan Keuangan

Dalam pelaksanaan pertukaran Warkat Debit yang

dilaksanakan oleh Koordinator PWD selain Bank Indonesia,

Penyelenggara memberikan bantuan keuangan dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Nominal dan Kriteria Bantuan Keuangan

a. Penyelenggara memberikan bantuan keuangan kepada

Koordinator PWD selain Bank Indonesia setiap bulan

terhitung sejak Kordinator PWD selain Bank Indonesia

efektif menyelenggarakan pertukaran Warkat Debit.

b. Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a diberikan sesuai kriteria sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.30.

c. Nilai nominal bantuan keuangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a ditetapkan oleh

Penyelenggara dan disampaikan kepada kantor pusat

dari Koordinator PWD selain Bank Indonesia.

2. Mekanisme ...

Page 174: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

174

2. Mekanisme Pemberian Bantuan Keuangan

a. Pemberian bantuan keuangan sebagaimana dimaksud

dalam butir 1.a disampaikan oleh Penyelenggara

kepada kantor pusat Koordinator PWD selain Bank

Indonesia paling lambat pada akhir bulan berjalan.

b. Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a diberikan dengan cara mengkredit Rekening

Setelmen Dana kantor pusat Koordinator PWD selain

Bank Indonesia di Bank Indonesia.

3. Bantuan Keuangan bagi Koordinator PWD Selain Bank

Indonesia yang Baru

a. Dalam hal Peserta bertindak sebagai Koordinator PWD

selain Bank Indonesia di Wilayah Kliring yang baru

dibentuk maka:

1) untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan pertama sejak

tanggal efektif pembentukan Koordinator PWD

selain Bank Indonesia tersebut diberi bantuan

setiap bulan sebesar 100% (seratus persen) dari

nilai nominal yang ditetapkan oleh Penyelenggara

sebagaimana dimaksud dalam butir 1.c.

Penetapan jangka waktu 3 (tiga) bulan pertama

diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

a) apabila tanggal efektif pembentukan Wilayah

Kliring ditetapkan pada tanggal 1 sampai

dengan tanggal 15 bulan berjalan maka masa

3 (tiga) bulan pertama dihitung sejak bulan

yang bersangkutan; atau

b) apabila tanggal efektif pembentukan Wilayah

Kliring ditetapkan setelah tanggal 15 bulan

berjalan maka masa 3 (tiga) bulan pertama

dihitung sejak bulan berikutnya;

2) bantuan keuangan per bulan yang akan diberikan

kepada Koordinator PWD selain Bank Indonesia

setelah masa 3 (tiga) bulan tersebut disesuaikan

dengan kriteria sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.30.

Contoh ...

Page 175: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

175

Contoh perhitungan pemberian bantuan keuangan

kepada Koordinator PWD selain Bank Indonesia di

Wilayah Kliring yang baru dibentuk mengacu pada

Lampiran II.31.

b. Dalam hal kantor Peserta bertindak sebagai

Koordinator PWD selain Bank Indonsia pengganti

maka:

1) bantuan keuangan diberikan sesuai dengan

kriteria sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.30;

2) pemberian bantuan keuangan kepada

Koordinator PWD selain Bank Indonesia yang

mengalami perubahan diatur sebagai berikut:

a) apabila tanggal efektif pengalihan

dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan

tanggal 15 bulan berjalan maka bantuan

keuangan sebagaimana dimaksud dalam

angka 1) untuk bulan yang bersangkutan

diberikan kepada KPWD selain Bank

Indonesia yang menerima pengalihan; atau

b) apabila tanggal efektif pembentukan Wilayah

Kliring ditetapkan setelah tanggal 15 bulan

berjalan maka bantuan keuangan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a)

untuk bulan yang bersangkutan diberikan

kepada Koordinator PWD selain Bank

Indonesia yang mengalihkan.

Contoh perhitungan pemberian bantuan

keuangan kepada Koordinator PWD selain Bank

Indonesia yang baru adalah sebagaimana dalam

Lampiran II.31.

I. Iuran Perwakilan Peserta

1. Apabila bantuan keuangan yang diberikan oleh

Penyelenggara tidak dapat menutupi seluruh biaya

operasional Koordinator PWD selain Bank Indonesia dalam

pertukaran Warkat Debit, Koordinator PWD selain Bank

Indonesia ...

Page 176: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

176

Indonesia dapat menetapkan iuran kepada kantor Peserta

di Wilayah Kliring.

2. Besarnya iuran sebagaimana dimaksud dalam angka 1

ditetapkan berdasarkan selisih biaya operasional yang

dikeluarkan Koordinator PWD selain Bank Indonesia dalam

rangka pertukaran Warkat Debit.

3. Biaya operasional sebagaimana dimaksud dalam angka 2

antara lain mencakup biaya tenaga kerja serta biaya

penyediaan sarana dan prasarana pertukaran Warkat

Debit.

4. Besarnya iuran dan perhitungan biaya operasional yang

menjadi dasar penetapan iuran wajib disampaikan kepada

dan disetujui oleh seluruh Perwakilan Peserta di Wilayah

Kliring.

J. Pelaporan

1. Kantor Pusat dari Koordinator PWD selain Bank Indonesia

wajib menyampaikan laporan bulanan mengenai

pendistribusian dan besarnya nilai nominal bantuan

keuangan sebagaimana dimaksud dalam H.1.c paling

lambat pada akhir bulan berikutnya.

2. Laporan bulanan sebagaimana dimaksud dalam angka 1

disampaikan kepada Penyelenggara dengan alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.a dengan

menggunakan format laporan sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.32.

3. Koordinator PWD selain Bank Indonesia wajib

menyampaikan laporan triwulanan mengenai penggunaan

bantuan keuangan dan iuran Perwakilan Peserta dalam

pelaksanaan pertukaran Warkat Debit paling lama 7

(tujuh) hari kerja pada bulan berikutnya dengan format

laporan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.33

kepada:

a. seluruh Perwakilan Peserta di Wilayah Kliring yang

bersangkutan;

b. Penyelenggara dengan alamat sebagaimana dimaksud

dalam butir II.A.2.b, untuk Koordinator PWD selain

Bank Indonesia yang berada di wilayah KPBI; dan

c. KPwDN ...

Page 177: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

177

c. KPwDN untuk Koordinator PWD selain Bank Indonesia

yang berada di wilayah KPwDN.

XIV. BIAYA DALAM PENYELENGGARAAN SKNBI

A. Prinsip Umum

1. Peserta dikenakan biaya dalam penyelenggaraan SKNBI.

2. Peserta dapat mengenakan biaya transaksi melalui SKNBI

kepada nasabah.

3. Penyelenggara menetapkan batas maksimal biaya yang

dapat dikenakan Peserta kepada nasabah.

B. Biaya Penyelenggaraan SKNBI yang Dikenakan kepada Peserta

1. Jenis dan besarnya biaya

a. Jenis biaya dalam penyelenggaraan SKNBI terdiri atas:

1) biaya proses meliputi:

a) biaya proses DKE Transfer Dana;

b) biaya proses DKE Transfer Dana dalam

rangka Treasury Single Account (TSA);

c) biaya proses DKE Warkat Debit;

d) biaya proses DKE Pembayaran;

e) biaya proses DKE Penagihan;

f) biaya rincian transaksi pembayaran; dan

g) biaya rincian transaksi penagihan.

2) biaya akses informasi data agregat.

3) biaya penggunaan Fasilitas Kontinjensi.

4) biaya perpanjangan periode waktu pengiriman

DKE Transfer Dana, DKE Pembayaran, dan DKE

Penagihan.

5) biaya sortasi Warkat Debit.

6) biaya Warkat Debit reject.

7) biaya pembuatan dan/atau penggantian TPPK.

b. Besar biaya sebagaimana dimaksud dalam huruf a

mengacu pada rincian biaya sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.6.

c. Besarnya biaya sebagaimana dimaksud dalam huruf b

tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

d. Besarnya ...

Page 178: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

178

d. Besarnya biaya sebagaimana dimaksud dalam butir

a.1) tidak berlaku untuk pengiriman pengembalian

DKE, rincian transaksi pembayaran, dan rincian

transaksi penagihan oleh Peserta penerima, yang

dilakukan paling lambat pada 1 (satu) hari kerja sejak

DKE, rincian transaksi pembayaran, dan rincian

transaksi penagihan diterima oleh Peserta penerima.

e. Dalam hal terdapat DKE Transfer Dana dalam rangka

Treasury Single Account (TSA) menggunakan kode

transaksi Treasury Single Account (TSA) yang tidak

mengacu pada ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran II.9 maka DKE Transfer Dana

tersebut dikenakan biaya proses DKE Transfer Dana

dan sanksi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan

Bank Indonesia yang mengatur mengenai

penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal.

f. Penyelenggara dapat tidak memberlakukan biaya

sebagaimana dimaksud dalam butir a.3) dan/atau

butir a.4), apabila terjadi Keadaan Tidak Normal

dan/atau Keadaan Darurat di Penyelenggara.

g. Penyelenggara dapat membebaskan biaya dalam

sebagaimana dimaksud dalam butir dalam butir a.3)

dan/atau butir a.4), apabila terjadi Keadaan Tidak

Normal bukan disebabkan oleh kelalaian Peserta

dan/atau terjadi Keadaan Darurat di lokasi Peserta.

h. Dalam hal Penyelenggara membebaskan biaya

sebagaimana dimaksud dalam huruf g, Peserta tetap

harus membayar Pajak Pertambahan Nilai atas biaya

tertentu yang dibebaskan oleh Penyelenggara.

2. Perhitungan dan Pembebanan Biaya

a. Perhitungan dan pembebanan biaya sebagaimana

dimaksud dalam butir 1.a.1) sampai dengan butir

1.a.4) dilakukan oleh Penyelenggara dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Biaya proses sebagaimana dimaksud dalam butir

1.a.1) dan Pajak Pertambahan Nilai dihitung

setiap ...

Page 179: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

179

setiap bulan atas dasar total DKE dan rincian

transaksi yang diterima dan diperhitungkan oleh

Penyelenggara.

2) Biaya akses informasi data agregat sebagaimana

dimaksud dalam butir 1.a.2) dan Pajak

Pertambahan Nilai dihitung setiap bulan dan

hanya dibebankan kepada Peserta yang terdaftar

sebagai pengguna fasilitas informasi.

3) Biaya penggunaan Fasilitas Kontinjensi

sebagaimana dimaksud dalam butir 1.a.3) dan

Pajak Pertambahan Nilai untuk penggunaan:

a) fasilitas guest bank dihitung atas dasar

durasi waktu penggunaan fasilitas tersebut

setiap 1 (satu) jam berdasarkan absensi yang

telah ditandatangani oleh Penyelenggara dan

Peserta; dan

b) fasilitas upload DKE dihitung atas dasar

penggunaan fasilitas upload DKE setiap

layanan.

4) Biaya perpanjangan pengiriman DKE

sebagaimana dimaksud dalam butir 1.a.4) dan

Pajak Pertambahan Nilai dihitung atas dasar

durasi waktu perpanjangan kegiatan tersebut

setiap 30 (tiga puluh) menit.

5) Pembebanan biaya sebagaimana dimaksud dalam

angka 1) sampai dengan angka 4) dilakukan oleh

Penyelenggara dengan cara mendebit Rekening

Setelmen Dana Peserta dan/atau Rekening

Setelmen Dana Bank Pembayar, dengan

ketentuan sebagai berikut:

a) biaya sebagaimana dimaksud dalam angka 1)

dan angka 2) dibebankan setiap akhir bulan

paling lama 10 (sepuluh) hari kerja pada

bulan berikutnya;

b) biaya sebagaimana dimaksud dalam angka 3)

dan angka 4) dibebankan paling lama 1

(satu) hari kerja setelah Peserta

menggunakan Fasilitas Kontinjensi dan/atau

perpanjangan ...

Page 180: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

180

perpanjangan periode waktu pengiriman

DKE;

b. Perhitungan dan pembebanan biaya sebagaimana

dimaksud dalam butir 1.a.5) sampai dengan butir

1.a.7) dilakukan oleh Koordinator PWD dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) Biaya sortasi Warkat Debit sebagaimana

dimaksud dalam butir 1.a.5) dihitung atas dasar

total Warkat Debit dalam Kliring Penyerahan yang

diserahkan oleh Peserta dan diproses oleh

Koordinator PWD yang melakukan pertukaran

Warkat Debit secara otomasi.

2) Biaya Warkat Debit reject sebagaimana dimaksud

dalam butir 1.a.6) dihitung dan dibebankan oleh

Koordinator PWD yang melakukan pertukaran

Warkat Debit secara otomasi dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Warkat Debit reject adalah Warkat Debit

dalam Kliring Penyerahan yang tidak dapat

diproses secara otomasi.

b) Biaya Warkat Debit reject dikenakan apabila

total Warkat Debit reject harian melebihi 2%

(dua persen) dari total Warkat Debit yang

diproses oleh Koordinator PWD.

c) Biaya Warkat Debit reject sebagaimana

dimaksud dalam huruf b) dibebankan kepada

Peserta penerima.

3) Biaya pembuatan dan/atau penggantian TPPK

sebagaimana dimaksud dalam butir 1.a.7)

dihitung oleh Koordinator PWD untuk setiap

permohonan pembuatan dan/atau penggantian

TPPK.

4) Pembebanan biaya sebagaimana dimaksud dalam

angka 1), angka 2), dan angka 3) dilakukan oleh

Koordinator PWD setiap akhir bulan paling lama

7 (tujuh) hari kerja pada bulan berikutnya dengan

ketentuan sebagai berikut:

a) Dalam ...

Page 181: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

181

a) Dalam hal pertukaran Warkat Debit

dilakukan oleh Koordinator PWD maka

pembebanan biaya dilakukan dengan cara

mendebit Rekening Setelmen Dana Peserta.

b) Dalam hal pertukaran Warkat Debit

dilakukan oleh Koordinator PWD selain Bank

Indonesia maka pembebanan biaya

dilakukan sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan oleh Koordinator PWD selain

Bank Indonesia.

C. Biaya Transaksi melalui SKNBI yang Dikenakan kepada

Nasabah Peserta

1. Dalam rangka mendukung kelancaran penyelesaian

transaksi melalui SKNBI, Peserta dapat menetapkan dan

mengenakan biaya transaksi kepada nasabah dengan

batas maksimal yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

2. Biaya transaksi yang dikenakan oleh Peserta kepada

nasabah sebagaimana dimaksud dalam angka 1

ditetapkan paling banyak Rp5.000,00 (lima ribu rupiah).

3. Peserta wajib mengumumkan besarnya biaya transaksi

melalui SKNBI dengan mengacu pada ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur mengenai perlindungan nasabah

pengguna SKNBI.

XV. PENANGANAN KEADAAN TIDAK NORMAL DAN/ATAU KEADAAN

DARURAT

A. Keadaan Tidak Normal dan/atau Keadaan Darurat di

Penyelenggara

Dalam rangka menjaga kelangsungan operasional SKNBI

apabila terjadi Keadaan Tidak Normal dan/atau Keadaan

Darurat di Penyelenggara berlaku ketentuan sebagai berikut:

1. Keadaan Tidak Normal di Penyelenggara

Dalam hal terjadi Keadaan Tidak Normal di Penyelenggara

yang mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan SKNBI

maka penanganan dilakukan sebagai berikut:

a. Penyelenggara ...

Page 182: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

182

a. Penyelenggara memberitahukan kepada seluruh

Peserta mengenai Keadaan Tidak Normal dan langkah-

langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1) menghentikan sementara kegiatan pengiriman

DKE dan kegiatan lainnya yang terhubung ke

SSK;

2) dalam hal SSK dapat berfungsi kembali, Peserta

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a) melakukan koneksi ulang ke SSK;

b) melakukan rekonsiliasi antara status batch

DKE pada SPK dengan status batch DKE

pada SSK; dan/atau

c) melakukan pengiriman ulang dalam hal

terdapat batch DKE yang belum berhasil

dikirim.

b. Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dilakukan oleh Peserta berdasarkan

pemberitahuan dari Penyelenggara melalui

administrative message, help desk SKNBI, dan/atau

sarana lainnya.

c. Dalam hal terjadi Keadaan Tidak Normal sebagaimana

dimaksud dalam huruf a yang mengakibatkan SKNBI

tidak dapat beroperasi sampai dengan batas waktu

yang ditentukan oleh Penyelenggara maka

Penyelenggara menetapkan kebijakan dan prosedur

penanganan Keadaan Tidak Normal dan

memberitahukan kepada Peserta mengenai hal-hal

yang harus dilakukan oleh Peserta.

2. Keadaan Darurat di Penyelenggara

a. Dalam hal terjadi Keadaan Darurat di lokasi

Penyelenggara yang menyebabkan SKNBI tidak dapat

beroperasi maka Penyelenggara menetapkan kebijakan

dan prosedur penanggulangan Keadaan Darurat dan

memberitahukan kepada seluruh Peserta mengenai

Keadaan Darurat serta hal-hal yang harus dilakukan

oleh Peserta.

b. Kebijakan ...

Page 183: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

183

b. Kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

antara lain sebagai berikut:

1) perubahan waktu operasional SKNBI;

2) mengalihkan perhitungan transfer dana melalui

SKNBI ke Sistem BI-RTGS;

3) perhitungan dalam Layanan Kliring Warkat Debit

dilakukan oleh Koordinator PWD di setiap

Wilayah Kliring berdasarkan Warkat Debit;

dan/atau

4) penghentian sementara sebagian atau seluruh

layanan dalam penyelenggaraan SKNBI.

B. Keadaan Tidak Normal dan/atau Keadaan Darurat di Peserta

Dalam rangka menjaga kelangsungan operasional SKNBI

apabila terjadi Keadaan Tidak Normal dan/atau Keadaan

Darurat di Peserta berlaku ketentuan sebagai berikut:

1. Dalam hal terjadi Keadaan Tidak Normal dan/atau

Keadaan Darurat di Peserta yang menyebabkan

terganggunya kelancaran operasional SKNBI maka Peserta

harus memberitahukan kepada Penyelenggara mengenai

terjadinya Keadaan Tidak Normal dan/atau Keadaan

Darurat.

2. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam angka 1

disampaikan kepada:

a. Helpdesk SKNBI melalui sarana telepon paling lama

30 (tiga puluh) menit sejak terjadinya Keadaan Tidak

Normal dan/atau Keadaan Darurat; dan

b. Penyelenggara melalui surat yang didahului dengan

faksimile dalam hal memerlukan tindak lanjut

perpanjangan periode waktu kegiatan pengiriman DKE

sesuai dengan prosedur sebagaimana dimaksud dalam

butir IV.A.5.

3. Dalam hal terjadi Keadaan Tidak Normal dan/atau

Keadaan Darurat sebagaimana dimaksud dalam angka 1

yang menyebabkan Peserta tidak dapat melakukan

kegiatan operasional SKNBI di lokasi Peserta maka Peserta

dapat menggunakan Fasilitas Kontinjensi, yang terdiri

atas:

a. fasilitas ...

Page 184: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

184

a. fasilitas guest bank; dan

b. fasilitas upload DKE.

4. Penggunaan fasilitas upload DKE sebagaimana dimaksud

dalam butir 3.b hanya dapat digunakan oleh Peserta

berdasarkan kebijakan Penyelenggara.

5. Dalam hal Peserta memutuskan untuk tidak melakukan

kegiatan operasional SKNBI maka Peserta harus segera

memberitahukan kepada Penyelenggara melalui surat yang

dapat didahului dengan faksimile atau sarana lain.

6. Dalam hal terjadi Keadaan Tidak Normal dan/atau

Keadaan Darurat di Peserta, Penyelenggara dapat

menetapkan kebijakan, prosedur, dan hal lain yang

diperlukan untuk penyelesaian transaksi oleh Peserta

melalui SKNBI.

C. Penggunaan Fasilitas Kontinjensi

Tata cara penggunaan Fasilitas Kontinjensi diatur sebagai

berikut:

1. Peserta mengajukan surat permohonan dengan

menggunakan format sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.34.

2. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1

paling kurang memuat:

a. alasan untuk menggunakan Fasilitas Kontinjensi;

b. lokasi penggunaanFasilitas Kontinjensi; dan

c. pernyataan bahwa Peserta yang bersangkutan

membebaskan Penyelenggara atau KPwDN dari

tanggung jawab atas segala kerugian yang timbul

(indemnity) pada Peserta terkait dengan penggunaan

Fasilitas Kontinjensi.

3. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1

ditandatangani oleh Pimpinan atau pejabat yang memiliki

spesimen tanda tangan di Penyelenggara dan dapat

disampaikan terlebih dahulu kepada Penyelenggara

melalui faksimile ke alamat sebagaimana dimaksud dalam

butir II.A.2.a.

4. Untuk ...

Page 185: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

185

4. Untuk Peserta yang berada di wilayah kerja KPwDN, surat

sebagaimana dimaksud dalam angka 1 disampaikan

kepada Penyelenggara dengan tembusan kepada KPwDN

yang menyediakan Fasilitas Kontinjensi, dengan

memperhatikan jam kerja KPwDN.

5. Persetujuan atau penolakan atas permohonan

sebagaimana dimaksud dalam angka 1 disampaikan

melalui administrative message atau sarana lainnya.

6. Dalam hal surat permohonan sebagaimana dimaksud

dalam angka 1 disetujui, Peserta harus menyiapkan data

transaksi dan hal lain yang diperlukan dalam rangka

penggunaan Fasilitas Kontinjensi yang ditetapkan oleh

Penyelenggara sesuai dengan buku pedoman penggunaan

aplikasi SPK.

7. Dalam hal Penyelenggara menetapkan Fasilitas Kontinjensi

yang dapat digunakan oleh Peserta adalah fasilitas upload

DKE maka:

a. data transaksi sebagaimana dimaksud dalam angka 6

disampaikan kepada Penyelenggara disertai dengan

bukti pengiriman DKE offline sebanyak 2 (dua)

rangkap.

b. penyampaian data transaksi dan bukti pengiriman

DKE offline kepada Penyelenggara atau KPwDN harus

dilakukan oleh pejabat yang berwenang atau petugas

Peserta yang diberi kuasa oleh Pimpinan atau pejabat

yang berwenang yang memiliki spesimen di

Penyelenggara.

8. Penyelenggara dapat menetapkan batas maksimal waktu

dan/atau urutan penggunaan Fasilitas Kontinjensi dalam

hal jumlah Peserta yang mengajukan permohonan

penggunaan Fasilitas Kontinjensi melebihi kapasitas yang

tersedia.

XVI. PEMANTAUAN KEPATUHAN

Pelaksanaan pemantauan kepatuhan Peserta dan Koordinator PWD

diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Penyelenggara ...

Page 186: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

186

1. Penyelenggara melakukan pemantauan kepatuhan:

a. Peserta; dan

b. Koordinator PWD,

terhadap ketentuan yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

2. Pemantauan kepatuhan Peserta terhadap ketentuan yang

mengatur mengenai penyelenggaraan transfer dana dan kliring

berjadwal dilakukan dalam rangka menjaga kelancaran

operasional SKNBI.

3. Pemantauan kepatuhan Koordinator PWD terhadap ketentuan

yang mengatur mengenai penyelenggaraan transfer dana dan

kliring berjadwal dilakukan dalam rangka menjaga kelancaran

kegiatan pertukaran Warkat Debit.

4. Pemantauan kepatuhan oleh Penyelenggara dilakukan secara

langsung dan tidak langsung.

5. Dalam rangka pemantauan tidak langsung, berlaku ketentuan

sebagai berikut:

a. Pemantauan kepatuhan kepada Peserta

1) Pemantauan secara tidak langsung kepada Peserta

dilakukan berdasarkan:

a) data, informasi, dan/atau dokumen yang

diperoleh dari:

(1) Peserta yang bersangkutan;

(2) sistem Penyelenggara; dan/atau

(3) pihak lain.

b) laporan berkala dan/atau laporan sewaktu-waktu

yang disampaikan oleh Peserta kepada

Penyelenggara.

2) Laporan berkala dan/atau laporan sewaktu-waktu

sebagaimana dimaksud dalam butir 1)b) wajib

disampaikan kepada Penyelenggara dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Laporan Berkala berupa Laporan Hasil Penilaian

Kepatuhan (LHPK)

(1) Laporan Hasil Penilaian Kepatuhan (LHPK)

merupakan laporan tahunan hasil penilaian

pemeriksaan internal sebagaimana dimaksud

dalam ...

Page 187: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

187

dalam butir III.H.1.b.2) untuk periode 1

Januari sampai dengan 31 Desember.

Format Laporan Hasil Penilaian Kepatuhan

(LHPK) ditetapkan oleh Penyelenggara dan

disampaikan kepada Peserta melalui surat

dan/atau sarana lain.

(2) Laporan Hasil Penilaian Kepatuhan (LHPK)

sebagaimana dimaksud dalam angka (1)

disampaikan oleh Peserta paling lambat

tanggal 31 Maret tahun berikutnya.

(3) Dalam hal batas waktu penyampaian

sebagaimana dimaksud dalam angka (1)

jatuh pada hari Sabtu atau hari libur maka

batas waktu penyampaian adalah hari kerja

berikutnya.

(4) Laporan Hasil Penilaian Kepatuhan (LHPK)

sebagaimana dimaksud dalam angka (1)

disampaikan kepada Penyelenggara melalui

surat dan/atau sarana lain yang ditetapkan

oleh Penyelenggara.

b) Laporan sewaktu-waktu

(1) Laporan sewaktu-waktu disampaikan atas

inisiatif Peserta atau permintaan

Penyelenggara, antara lain laporan gangguan

SKNBI pada Peserta atau laporan dalam

rangka kegiatan operasional SKNBI oleh

Peserta.

(2) Laporan sewaktu-waktu atas inisiatif Peserta

sebagaimana dimaksud dalam angka (1)

disampaikan kepada Penyelenggara paling

lama 5 (lima) hari kerja sejak tanggal

kejadian;

(3) Laporan sewaktu-waktu atas permintaan

Penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam

angka (1) disampaikan sesuai dengan batas

waktu yang ditetapkan Penyelenggara.

3) Laporan ...

Page 188: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

188

3) Laporan sebagaimana dimaksud dalam angka 2)

disampaikan kepada Penyelenggara dengan alamat

sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2.b.

4) Berdasarkan hasil pemantauan tidak langsung

sebagaimana dimaksud dalam huruf a), Penyelenggara

dapat melakukan klarifikasi dan/atau konfirmasi

kepada Peserta atas data, informasi, dokumen,

dan/atau laporan.

5) Dalam hal berdasarkan hasil pemantauan tidak

langsung terdapat hal-hal yang perlu ditindaklanjuti

oleh Peserta, Penyelenggara menyampaikan surat

pemberitahuan kepada Peserta untuk melakukan

upaya perubahan dalam rangka pemenuhan

ketentuan yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

6) Peserta wajib menindaklanjuti hasil pemantauan tidak

langsung sebagaimana dimaksud dalam angka 5).

b. Pemantauan kepada Koordinator PWD

1) Pemantauan secara tidak langsung kepada

Koordinator PWD dilakukan berdasarkan laporan

triwulanan dan/atau laporan sewaktu-waktu yang

disampaikan oleh Koordinator PWD.

2) Laporan triwulanan sebagaimana dimaksud dalam

angka 1) merupakan laporan yang memuat informasi

jumlah Perwakilan Peserta, jumlah transaksi, jumlah

nominal transaksi, dan jadwal pelaksanaan

pertukaran Warkat Debit, dengan menggunakan

format sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.35.

3) Laporan triwulanan sebagaimana dimaksud dalam

angka 1) disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari kerja

pada bulan berikutnya kepada:

a) Penyelenggara dengan alamat sebagaimana

dimaksud dalam butir II.A.2.b, untuk Koordinator

PWD Bank Indonesia dan Koordinator PWD selain

Bank Indonesia yang berada di wilayah kerja

Kantor Pusat Bank Indonesia; atau

b) KPwDN ...

Page 189: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

189

b) KPwDN apabila Koordinator PWD selain Bank

Indonesia berada di luar wilayah kerja Kantor

Pusat Bank Indonesia.

4) Berdasarkan hasil pemantauan tidak langsung

sebagaimana dimaksud dalam angka 1),

Penyelenggara dapat melakukan klarifikasi dan/atau

konfirmasi kepada Koordinator PWD atas data,

informasi, dokumen, dan/atau laporan.

5) Dalam hal berdasarkan hasil pemantauan tidak

langsung terdapat hal-hal yang perlu ditindaklanjuti

oleh Koordinator PWD, Penyelenggara menyampaikan

surat pemberitahuan kepada Koordinator PWD untuk

melakukan upaya perubahan dalam rangka

pemenuhan ketentuan yang ditetapkan oleh

Penyelenggara.

6) Koordinator PWD harus menindaklanjuti hasil

pemantauan tidak langsung sebagaimana dimaksud

dalam angka 5).

6. Dalam rangka pemantauan langsung, berlaku ketentuan

sebagai berikut:

a. Pemantauan kepatuhan kepada Peserta

1) Pemantauan secara langsung dilakukan melalui

kunjungan ke lokasi Peserta secara berkala atau

sewaktu-waktu apabila diperlukan.

2) Dalam kunjungan pemeriksaan di lokasi Peserta,

berlaku ketentuan dan prosedur sebagai berikut:

a) Petugas Penyelenggara yang melakukan

pemeriksaan di lokasi Peserta dilengkapi dengan

surat tugas dari Penyelenggara.

b) Peserta wajib memberikan akses kepada petugas

Penyelenggara, paling kurang untuk:

(1) memperoleh data, informasi, dan/atau

dokumen yang diperlukan, termasuk namun

tidak terbatas pada dokumen asli dan/atau

salinan dokumen yang berupa warkat,

dan/atau ...

Page 190: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

190

dan/atau data elektronik yang terkait dengan

pelaksanaan SKNBI sesuai dengan

permintaan petugas Penyelenggara;

dan/atau

(2) memeriksa sarana fisik dan aplikasi

pendukung yang terkait dengan operasional

SKNBI di Peserta, antara lain SPK serta

interface dari dan ke sistem internal Peserta.

3) Penyelenggara dapat menunjuk pihak lain untuk dan

atas nama Penyelenggara untuk melaksanakan

pemantauan Peserta sebagaimana dimaksud dalam

angka 1). Pihak lain yang ditugaskan tersebut

dilengkapi dengan surat penugasan dari

Penyelenggara.

4) Petugas Penyelenggara melakukan exit meeting dengan

Peserta yang dituangkan dalam laporan hasil exit

meeting yang ditandatangani oleh Penyelenggara dan

pejabat Peserta yang berwenang.

5) Penyelenggara menyampaikan surat pemberitahuan

kepada Peserta untuk melakukan tindak lanjut dan

mendorong Peserta untuk melakukan upaya

perubahan dalam rangka pemenuhan ketentuan yang

ditetapkan oleh Penyelenggara sesuai dengan laporan

hasil exit meeting sebagaimana dimaksud dalam angka

4).

6) Peserta wajib menindaklanjuti hasil pemantauan

langsung sebagaimana dimaksud dalam angka 5).

b. Pemantauan kepatuhan kepada Koordinator PWD

1) Pemantauan secara langsung dilakukan melalui

kunjungan ke lokasi Koordinator PWD secara berkala

atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

2) Dalam kunjungan pemeriksaan di lokasi Koordinator

PWD, berlaku ketentuan dan prosedur sebagai

berikut:

a) Petugas ...

Page 191: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

191

a) Petugas Penyelenggara yang melakukan

pemeriksaan di lokasi Koordinator PWD

dilengkapi dengan surat tugas dari

Penyelenggara.

b) Koordinator PWD harus memberikan akses

kepada petugas Penyelenggara, paling kurang

untuk memperoleh data, informasi, dan/atau

dokumen yang diperlukan terkait dengan

pelaksanaan pertukaran Warkat Debit sesuai

dengan permintaan petugas Penyelenggara.

c) Petugas Penyelenggara melakukan exit meeting

dengan Koordinator PWD yang dituangkan dalam

laporan hasil exit meeting yang ditandatangani

oleh Penyelenggara dan pejabat Koordinator PWD

yang berwenang.

d) Penyelenggara menyampaikan surat

pemberitahuan kepada Koordinator PWD untuk

melakukan tindak lanjut dan mendorong

Koordinator PWD untuk melakukan upaya

perubahan dalam rangka pemenuhan ketentuan

yang ditetapkan oleh Penyelenggara sesuai

dengan laporan hasil exit meeting sebagaimana

dimaksud dalam huruf c).

e) Koordinator PWD harus menindaklanjuti hasil

pemantauan langsung sebagaimana dimaksud

dalam huruf d).

7. Dalam rangka pemantauan kepatuhan Peserta, Penyelenggara

dapat meminta Peserta untuk melakukan pengujian terhadap

infrastruktur SPK yang digunakan dalam operasional SKNBI.

XVII. TATACARA PENGENAAN SANKSI

A. Sanksi Administratif Terkait Pembuatan DKE

1. Peserta yang tidak memenuhi ketentuan mengenai

pembuatan DKE sebagaimana dimaksud dalam butir

VI.B.1.c.1), butir VI.B.1.c.2), butir VII.B.7.a.1), butir

VII.B.7.a.2), ...

Page 192: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

192

VII.B.7.a.2), butir VIII.B.1.c.1), butir VIII.B.1.c.2), butir

IX.B.7.a, dan/atau butir IX.B.7.b dikenakan sanksi

administratif berupa kewajiban membayar sebesar

Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) per DKE dengan

jumlah kewajiban membayar paling banyak sebesar

Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dalam bulan

berjalan.

2. Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam angka 1

dilakukan dengan mendebit Rekening Setelmen Dana

Peserta atau Rekening Setelmen Dana Bank Pembayar.

B. Sanksi Administratif Terkait Penyediaan dan Penambahan

Prefund

1. Bagi Peserta yang tidak memenuhi ketentuan mengenai

penyediaan minimum nominal Prefund Debit sebagaimana

dimaksud dalam butir V.B.3 yang dikarenakan kelalaian

Peserta, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta dikenakan sanksi administratif berupa

kewajiban membayar sebesar Rp5.000.000,00 (lima

juta rupiah) namun tetap dapat ikut serta dalam

Layanan Kliring Warkat Debit dan Layanan Penagihan

Reguler. Pengenaan sanksi dilaksanakan paling lama

1 (satu) hari kerja berikutnya, dengan mendebit

Rekening Setelmen Dana Peserta.

b. Terhadap Peserta yang dikenakan sanksi sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, Penyelenggara melakukan

pemantauan selama 6 (enam) bulan.

c. Apabila selama periode pemantauan sebagaimana

dimaksud dalam huruf b Peserta tidak memenuhi

kewajiban penyediaan Prefund Debit sebanyak 6

(enam) kali maka Peserta dapat dikenakan sanksi

berupa penurunan status kepesertaan dari aktif

menjadi ditangguhkan.

d. Penyelenggara dapat mengubah kembali status

Peserta dari ditangguhkan menjadi aktif berdasarkan

kebijakan Penyelenggara.

e. Penyelenggara ...

Page 193: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

193

e. Penyelenggara menginformasikan perubahan status

Peserta sebagaimana dimaksud dalam huruf c dan

huruf d kepada:

1) Peserta yang bersangkutan melalui surat;

2) seluruh Peserta melalui fasilitas administrative

message dan/atau sarana lainnya; dan

3) Koordinator PWD yang di wilayah kerjanya

terdapat Perwakilan Peserta melalui surat atau

sarana lainnya.

2. Bagi Peserta yang tidak memenuhi ketentuan penyediaan

minimum nominal Prefund Debit sebagaimana dimaksud

dalam butir V.B.3 dikarenakan ketidakmampuan dalam

penyediaan Prefund Debit, berlaku ketentuan sebagai

berikut:

a. Peserta dikenakan sanksi administratif berupa

penurunan status kepesertaan dari aktif menjadi

ditangguhkan.

b. Penyelenggara dapat mengubah kembali status

Peserta dari ditangguhkan menjadi aktif apabila

Peserta dapat memenuhi kewajiban penyediaan

minimum nominal Prefund Debit.

c. Penyelenggara menginformasikan perubahan status

Peserta sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan

huruf b kepada:

1) Peserta yang bersangkutan melalui surat;

2) seluruh Peserta melalui fasilitas administrative

message dan/atau sarana lainnya; dan

3) Koordinator PWD yang di wilayah kerjanya

terdapat Perwakilan Peserta, melalui surat atau

sarana lainnya.

3. Bagi Peserta yang tidak memenuhi ketentuan penambahan

Prefund sebagaimana dimaksud dalam butir VI.B.3.c, butir

VII.B.3.b, butir VIII.B.3.c, dan/atau butir IX.B.3.b, berlaku

ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta dikenakan sanksi administratif berupa

kewajiban membayar sebesar Rp5.000.000,00 (lima

juta rupiah) per 1 (satu) hari kerja.

b. Pengenaan ...

Page 194: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

194

b. Pengenaan sanksi administratif berupa kewajiban

membayar sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja berikutnya,

dengan mendebit Rekening Setelmen Dana Peserta

atau Rekening Setelmen Dana Bank Pembayar.

C. Sanksi Administratif Terkait Penolakan Warkat Debit dan/atau

DKE Warkat Debit

Dalam hal Peserta melakukan penolakan Warkat Debit atau

DKE Warkat Debit sebagaimana dimaksud dalam butir

VII.B.1.b.1)b), berlaku ketentuan sebagai berikut:

1. Peserta pengirim, Peserta penerima, atau nasabah

dikenakan sanksi administratif berupa kewajiban

membayar sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) per

DKE Warkat Debit yang ditolak.

2. Pengenaan sanksi administratif berupa kewajiban

membayar kepada Peserta pengirim, Peserta penerima,

atau nasabah sebagaimana dimaksud dalam angka 1

dilakukan berdasarkan alasan penolakan sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran II.36.

3. Pembebanan sanksi administratif berupa kewajiban

membayar sebagaimana dalam angka 1 dilakukan dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. Sanksi administratif yang dikenakan kepada nasabah

Peserta dibebankan oleh Penyelenggara dengan cara

mendebit Rekening Setelmen Dana Peserta.

Selanjutnya, Peserta membebankan sanksi

administratif tersebut kepada nasabahnya.

b. Sanksi administratif yang dikenakan kepada Peserta

dibebankan oleh Penyelenggara dengan cara mendebit

Rekening Setelmen Dana Peserta. Peserta dilarang

membebankan biaya pengenaan sanksi administratif

tersebut kepada nasabahnya, mengingat alasan

penolakan Warkat Debit atau DKE Debit tersebut

disebabkan oleh kekeliruan Peserta.

c. Pengenaan sanksi administratif sebagaimana

dimaksud dalam huruf b dilakukan paling lama 7

(tujuh) hari kerja pada bulan berikutnya.

D. Sanksi ...

Page 195: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

195

D. Sanksi Administratif Terkait Warkat Debit

1. Bagi Peserta yang tidak mencantumkan Magnetic Ink

Character Recognition (MICR) code line sesuai dengan

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir XII.A.3

dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis.

2. Bagi Peserta yang tidak melaksanakan teguran tertulis

sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sehingga

mengganggu proses pertukaran Warkat Debit secara

otomasi, Koordinator PWD dapat tidak memproses Warkat

Debit Peserta dalam pertukaran Warkat Debit.

E. Sanksi Administratif Terkait Pemantauan Kepatuhan

1. Bagi Peserta yang tidak memenuhi ketentuan kewajiban

menjaga kelancaran dan keamanan penggunaan SKNBI

sebagaimana dimaksud dalam butir III.H.1 dikenakan

sanksi administratif sebagai berikut:

a. Peserta yang tidak memenuhi ketentuan kewajiban

menjaga kelancaran dan keamanan penggunaan

SKNBI dikenakan sanksi administratif berupa teguran

tertulis.

b. Dalam hal Peserta tidak menindaklanjuti sanksi

administratif berupa teguran tertulis sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dalam jangka waktu paling

lama 30 (tiga puluh) hari sejak teguran tertulis

diterima, dapat dikenakan sanksi administratif berupa

berupa penurunan status kepesertaan.

2. Bagi Peserta yang tidak menginformasikan biaya transaksi

dalam penyelenggaraan SKNBI kepada nasabah secara

transparan sebagaimana dimaksud dalam butir III.H.4

dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis.

3. Bagi Peserta yang tidak mencetak Warkat Debit di

perusahaan percetakan dokumen sekuriti sebagaimana

dimaksud dalam butir XI.C.1 dikenakan sanksi

administratif berupa teguran tertulis.

4. Bagi Peserta yang tidak mencetak Warkat Debit sesuai

dengan spesifikasi teknis sebagaimana dimaksud dalam

butir XI.A.2, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta ...

Page 196: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

196

a. Peserta yang tidak mencetak Warkat Debit sesuai

dengan spesifikasi teknis dikenakan sanksi

administratif berupa teguran tertulis.

b. Dalam hal Peserta tidak menindaklanjuti sanksi

administratif berupa teguran tertulis sebagaimana

dimaksud dalam huruf a sehingga mengganggu proses

pertukaran Warkat Debit secara otomasi, Koordinator

PWD dapat tidak memproses Warkat Debit Peserta

dalam pertukaran Warkat Debit

5. Bagi Peserta yang tidak memberikan data, informasi,

dan/atau dokumen terkait penyelenggaraan SKNBI

sebagaimana dimaksud dalam butir III.H.5 dikenakan

sanksi administratif berupa teguran tertulis.

6. Bagi Peserta yang tidak memberikan akses kepada

Penyelenggara untuk melakukan pemeriksaan secara

langsung sebagaimana dimaksud dalam butir XVI.6.a.2)b),

berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta yang tidak memberikan akses kepada

Penyelenggara untuk melakukan pemeriksaan secara

langsung dikenakan sanksi administratif berupa

teguran tertulis.

b. Dalam hal Peserta tidak menindaklanjuti sanksi

administratif berupa teguran tertulis sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dalam jangka waktu paling

lama 7 (tujuh) hari sejak teguran tertulis diterima,

dapat dikenakan sanksi penurunan status

kepesertaan.

7. Bagi Peserta yang tidak menindaklanjuti hasil pemantauan

sebagaimana dimaksud dalam butir XVI.6.a.6), berlaku

ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta yang tidak menindaklanjuti hasil pemantauan

dikenakan sanksi administratif berupa teguran

tertulis.

b. Dalam hal Peserta tidak menindaklanjuti sanksi

administratif berupa teguran tertulis sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, dapat dikenakan sanksi

penurunan status kepesertaan.

8. Bagi ...

Page 197: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

197

8. Bagi Peserta yang terlambat menyampaikan laporan

berkala sebagaimana dimaksud dalam butir XVI.5.a.2)a)(1)

berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta dikenakan sanksi administratif berupa

kewajiban membayar sebesar Rp500.000,00 (lima

ratus ribu rupiah) per hari kerja keterlambatan sejak

batas waktu penyampaian pelaporan, dengan jumlah

kewajiban membayar paling banyak sebesar

Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

b. Pengenaan sanksi administratif berupa kewajiban

membayar sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dilakukan dengan mendebit Rekening Setelmen Dana

Peserta atau Rekening Setelmen Dana Bank

Pembayar.

c. Penyelenggara menginformasikan pembebanan

pengenaan sanksi administratif berupa kewajiban

membayar sebagaimana dimaksud dalam huruf b

melalui surat setelah pelaksanaan pembebanan

sanksi.

d. Dalam hal Peserta terlambat menyampaikan laporan

berkala sesuai batas waktu, Peserta tetap wajib

menyampaikan laporan berkala paling lama 30 (tiga

puluh) hari kerja sejak batas waktu penyampaian

laporan berkala yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

e. Dalam hal Peserta tidak menyampaikan laporan

berkala sebagaimana dimaksud dalam huruf d,

Peserta dikenakan sanksi administratif berupa

teguran tertulis.

f. Peserta yang tidak menindaklanjuti sanksi teguran

tertulis sebagimana dimaksud dalam huruf e, dapat

dikenakan sanksi administratif berupa penurunan

status kepesertaan.

9. Dalam hal Penyelenggara mengenakan sanksi administratif

berupa penurunan status kepesertaan, Penyelenggara

menginformasikan kepada:

a. Peserta ...

Page 198: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

198

a. Peserta yang bersangkutan melalui surat;

b. seluruh Peserta melalui fasilitas administrative

message dan/atau sarana lainnya; dan

c. Koordinator PWD yang di wilayah kerjanya terdapat

Perwakilan Peserta, melalui surat atau sarana lainnya.

XVIII. LAIN-LAIN

1. Dalam rangka keikutsertaan dalam Layanan Pembayaran

Reguler dan/atau Layanan Penagihan Reguler, diatur

ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta yang memanfaatkan Layanan Pembayaran Reguler

dan/atau Layanan Penagihan Reguler untuk pertama

kalinya harus menyampaikan pemberitahuan kepada

Penyelenggara mengenai pengiriman DKE Pembayaran

dan/atau DKE Penagihan.

b. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum

tanggal pengiriman DKE Pembayaran dan/atau DKE

Penagihan.

c. Berdasarkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, Penyelenggara menginformasikan kepada

seluruh Peserta mengenai penggunaan Layanan

Pembayaran Reguler dan/atau Layanan Penagihan

Reguler.

2. Lampiran I dan Lampiran II merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Surat Edaran Bank Indonesia ini.

XIX. KETENTUAN PENUTUP

1. Ketentuan mengenai penyediaan JKD cadangan dari lokasi

cadangan (back up site) Peserta ke Penyelenggara sebagaimana

dimaksud dalam butir III.H.1.h.4)a)(2) wajib dipenuhi paling

lambat tanggal 31 Desember 2016.

2. Ketentuan mengenai penyesuaian indemnity dan jumlah lembar

Warkat Debit pada BPWD-Kliring Penyerahan dan BPWD-

Kliring Pengembalian sebagaimana dimaksud dalam Lampiran

II.17 dipenuhi paling lambat tanggal 31 Desember 2016.

3. Ketentuan ...

Page 199: No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT · PDF fileadalah data keuangan dalam format elektronik yang digunakan ... DKE Penagihan yang disampaikan oleh Peserta pengirim kepada Peserta

199

3. Ketentuan mengenai pencantuman jumlah lembar Warkat

Debit dalam MICR code line pada BPWD-Kliring Penyerahan

dan BPWD-Kliring Pengembalian sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran II.21 dipenuhi paling lambat tanggal 31 Desember

2016.

4. Ketentuan mengenai pengenaan biaya penggunaan akses data

agregat hasil perhitungan SKNBI sebagaimana dimaksud dalam

butir XIV.B.1.a.2) mulai berlaku pada 1 Juli 2016.

5. Ketentuan mengenai penyampaian laporan triwulanan oleh

Koordinator PWD sebagaimana dimaksud dalam butir 5.b.3)

untuk pertama kali mulai berlaku untuk periode laporan

triwulan II yang penyampaiannya paling lama 7 (tujuh) hari

kerja pada bulan Juli 2016.

6. Pada saat Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku

maka Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/13/DPSP

tanggal 5 Juni 2015 perihal Penyelenggaraan Transfer Dana

dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia, dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal

2 Mei 2016

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman

Surat Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita

Negara Republik Indonesia.

BANK INDONESIA,

BRAMUDIJA HADINOTO KEPALA DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN

SISTEM PEMBAYARAN