NO. JUDUL SIXOOQ ilt

105
o£/0_7-/2<?e_4 TGI. TER1MA NO. JUDUL NO. INV. °°*J1&. SIXOOQ ilt<SDOl TUGAS AKHIR IS MUSEUM SEJARAH SEMARANG SEBAGAI SARANA PENDUKUNG PARIWISATA KOTA LAMA SEMARANG MUSEUM OF SEMARANG HISTORY AS A FACILITY TO SUPPORT TOURSM IN SEMARANG OLD QUARTERS Landasan Konseptual Perancangan dan Perencanaan •X A Di susun oleh: Muhammad Adi Muntaza 01512069 Dosen pembimbing: IR.Revianto Budi Santoso.M.Arch. JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2006 :<v:L:;:;LAf"-tV' / -ii^-—si*

Transcript of NO. JUDUL SIXOOQ ilt

Page 1: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

BAG

AF

o£/0_7-/2<?e_4TGI. TER1MA

NO. JUDUL

NO. INV.

°°*J1&.SIXOOQ ilt<SDOl

TUGAS AKHIR IS

MUSEUM SEJARAH SEMARANGSEBAGAI SARANA PENDUKUNG PARIWISATA KOTA LAMA

SEMARANG

MUSEUM OF SEMARANG HISTORYAS AFACILITY TO SUPPORT TOURSM IN SEMARANG OLD

QUARTERS

Landasan Konseptual Perancangan dan Perencanaan

•X

A

Di susun oleh:

Muhammad Adi Muntaza01512069

Dosen pembimbing:IR.Revianto Budi Santoso.M.Arch.

JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA

2006

:<v:L:;:;LAf"-tV'

/

-ii^-—si*

Page 2: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LEMBAR PENGESAHANLAPORAN TUGAS AKHIR

Judul:

MUSEUM SEJARAH SEMARANGSEBAGAI SARANA PENDUKUNG PARIWISATA KOTA LAMA SEMARANG

MUSEUM OF SEMARANG HISTORYAS AFACILITY TO SUPPORT TOURSM IN SEMARANG OLD QUARTERS

Di ajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar S-1 (Strata Satu) yang telah diseminarkan pada tanggal 2 januarl 2006

Disusun oleh:

Muhammad Adi Muntaza

01512069

Telah disetujui dan disahkanJogjakarta, Januari 2006

Dosen pembimbing

IR.Revianto BudfSantoso.M.Arch.

Mengetahui,Ketua Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik Sipil Dan PerencanaanUniversitas Islam Indonesia

Page 3: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LEMBAR PERSEMBAHAN

Kenalilah kepada Allah pada waktu lapang,pasti la akan mengenalmudi waktu sempit,ketahuilah!Sesungguhnya apa yang (ditetapkan)tdak

mengenai kepadamu,sebaliknya apa saja yang (ditetapkan) untukmenimpamu,pasti tidak dapat menghindari kepadamu.sesungguhnya

pertolongan itu datang bersama kesabaran,kesenangan bersamakesusahan dan sesungguhnya beserta kesulitan adalah kemudahaan

( HR.muftafaq'alaih)

AihamdulHlahhirobiia'lamien.

Fuji Syukur ku panjatkan Kepada Allah SWT atas segala rahmatnyadan Hidayahnya....dan Nabi Muhammad SAW atas segala tauladanya..

Kupersembahkan dengan cinta dan keikhlasan serta ketulusan sebuahkarya kecilku ini, teruntuk Ayahanda Dan Ibunda yang tercinta yang

selalu tulus dalam membingbingku dan selalu mendoakan dalam setiapsuiudnya, semoga Ayahanda dan Ibunda selalu dalam perlindungan

NYa....

Semua ini bukti bakti kepadamu....

Kakak-kakakku tersayang Lutfi dan Yudi serta Adik-Adikku tersayangHafid dan Iqbal

Yang selalu mewarnai dalam hidupku dan member! semangat danmembuatku selalu terus berpikir...

Sahabat-sahabat ku serta teman-teman terkasihku..

in

Page 4: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

MUSEUM SEJARAH SEMARANGSEBAGAI SARANA PENDUKUNG PARIWISATA KOTA LAMA SEMARANG

MUSEUM OF SEMARANG HISTORYAS A FACILITY TO SUPPORT TOURSM IN SEMARANG OLD QUARTERS

ABSTRAK

Museum adalah suatu badan yang bertujuan memelihara.menyelidiki,dan memperbanyak dan memamerkan guna penikmatan dan pendidikan darihasil kebudayaan.

Kota Lama semarang adalah sebuah bukti dan saksi dari perkembanganSejarah Semarang yang di dalamnya banyak bemberikan informasi mengenaibukti-bukti fisik berupa bangunan-bangunan warisan kolonial dimana warisan

budaya tersebut perlu untuk di lestarikan guna memberikan pendidikan terhadapmasyarakat mengenai kesejarahan Kota Semarang

Preservasi bangunan merupakan bentuk dari rangkaian Konservasi gunapenyelamatan warisan budaya tersebut sehingga warisan budaya tersebut dapatmenjadi aset untuk di kembangkan menjadi kawasan wisata sebagai inacomependapatan daerah pada sektor pariwisata.

Museum Sejarah Semarang adalah salah satu bentuk upaya dalammemelihara dan melestarikan produk budaya tersebut termasuk hasil dari

budaya Multi etnis yang merupakan latar belakang dari perkembangan SejarahKota Semarang itu sendiri.serta menjadikan sarana sebagai pendukung dalamkonservasi kawasan Kota Lama sebagai bangunan Introductory memasukikawasan kota lama sebagai open airmuseum.

Vll

Page 5: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

DAFTAR ISI

Halaman judul j

Halaman pengesahan jj

Persembahan \\\

Kata pengantar jv

Abstraksi vjj

Daftar isi vjjj

Daftar gambar xj

BAGIAN I

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Deskripsi ProyekAttention 1

1.1.1 batasan dan pengertian judul 1

1.1.2 Lokasi Proyek 2

1.1.3 Jenis Kegiatan 2

1.2 Latar Belakang 3

1.2.2 Keberadaan Museum sebagai pendukung Pariwisata Kawasan KotaLama 4

1.2.3. Tinjauan sejarah sebagai pendukung wisata 5

1.2.4. Tinjauan Sejarah berdasrEtnis 10

1.2.5 Pentingnya Hasil Kebudayaan sebagai unsur sejarah 11

1.3. Permasalahan 12

1.4.Tujuan 12

1.5. Sasaran 12

1.6. Lingkup pembahasan 13

BAB II ANALISIS

11.1. Tinjauan umum Kota Lama 14

Vlll

Page 6: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

1.5.2

11.1.1. Tinjauan kawasan Kota lama 14

11.1.2. Rencana Tata Guna Lahan 16

11.1.3. Rencana Revitalisasi 16

11.2. Tinjauan Lokasi 18

11.2.1 Tinjauan site 18

11.3.1 Tinjauan bentuk bangunan dengan lingkungan 20

11.3.2. Tinjauan fasad bangunan kolonial 21

11.3.3. Analisis fasad 22

11.4.1. Tinjauan Preservasi., 28

11.4.1.1 Bangunan mercusuar 28

11.4.1.2 Tinjauan Bangunan tepian 30

BAB III ANALISA PERMASALAHAN

111.1.Tinjauan umum museum 33

III. 1.1 .pengertian museum 33

III.1.2. Fungsi.peranan dan kegiatan museum 34

III. 1.3 Kegiatan Museum 35

III. 1.4. persyaratan museum 35

III.2 Tinjauan museum sejarah semarang 36

111.2.1. pengertian museum sejarah semarang 36

lll.2.2.tinjauan tema Museum

III.2.2.1 preservasi sebagai ungkapan sejarah 36

lll.3.Citra Simbolik ruang sebgai pengungkapan multi

etnis 38

lll.4.strategi penyajian 39

111.3.1. Sejarah perkembangan sebagai alur 39

111.3.2. Analisa Obyek 41

111.5.analisa sirkulasi 43

III.5.1 pencapaian bangunan 43

III.5.1.1 bentuk ruang sirkulasi 45

III.5.2.sirkulasi dalam ruang pamer 46

111.6. Analisa pasar 48

IX

Page 7: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

DAFTAR GAMBAR

1.1 Gambar lokasi site 2

II.1a. Gambarpeta Kota Lama 14

II. 1b. Gambar Site 18

II. 1c. Gambar foto site dari selatan 19

II. 1d Gambar foto site dari timur 19

II.3a Gambar situasi sekitar Site 21

II.3b Gambar fasade gedung SMN 22

II.3c Gambar fasade gedung NHM 23

II.3d Gambar fasade gedung Ex perkebunan XV 24

II.3e Gambar fasade gedung pelni 25

II.3f Gambar fasade gedung gabungan koperasi batik 26

II.3g Gambar analisa geometri 27

ll.4a Gambar mercusuar(eksisiting) 29

ll.4b Gambar mercusuar dulu 29

11.4c Gambar fasade mercusuar 29

II.4d Gamabar fasade Backgroud mercusuar 30

ll.4e Gambar orientasi mercusuar 31

ll.4f Gamabar view bangunan tepian 32

ll.4g Gambar orientasi ke mercusuar 32

III.5a Gambar pencapaian bangunan 43

III.5b Gambar pencapaian bangunan 44

III.5c Gambar hubungan jalan dan ruang 44

lll.5d Gambar hubungan jalan dan ruang 45

lll.5e Gambar bentuk ruang dan sirkulasi 45

lll.5f Gambar bentuk ruang dan sirkulasi 45

lll.5g Gambar bentuk ruang dan sirkulasi 46

lll.5h Gambar sirkulasi antar ruang 47

III -Si Gambar sirkulasi antar ruang 48

III.5J Gambar sirkulsai dalam ruang 48

XI

Page 8: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

MUSEUM OF SEMARANG HISTORY

AS AFACILITY TO SUPPORT TOURISM IN SEMARANG OLD QUARTERS

BAGIAN 1

BAB1PENDAHULUAN

Page 9: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

TUGAS AKHIR

MUSEUM SEJARAH SEMARANGSEBAGAI SARANA PENDUKUNG PARIWISATA KOTA LAMA

SEMARANG

MUSEUM OF SEMARANG HISTORYAS A FACILITY TO SUPPORT TOURSM IN SEMARANG OLD

QUARTERS

Landasan Konseptual Perancangan dan Perencanaan

Di susun oleh:

Muhammad Adi Muntaza

01512069

Dosen pembimbing:IR.Revianto Budi Santoso,M.Arch.

JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2006

Page 10: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LEMBAR PENGESAHANLAPORAN TUGAS AKHIR

Judul:

MUSEUM SEJARAH SEMARANGSEBAGAI SARANA PENDUKUNG PARIWISATA KOTA LAMA SEMARANG

MUSEUM OF SEMARANG HISTORYAS A FACILITY TO SUPPORT TOURSM IN SEMARANG OLD QUARTERS

Di ajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar S-1 (Strata Satu) yang telah diseminarkan pada tanggal 2 januari 2006

Disusun oleh:

Muhammad Adi Muntaza

01512069

Telah disetujui dan disahkanJogjakarta, Januari 2006

Dosen pembimbing

IR.Revianto BudfSantoso.M.Arch.

Mengetahui,Ketua Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik Sipil Dan PerencanaanUniversitas Islam Indonesia

IR.Reviamo Budi-SantosdnnS

Page 11: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORANPERANCANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

M.Deskripsi proyek

1.1.1 batasan dan pengertian Judul1

Museum: tempat/badan yang bertujuan memelihara,menyelidiki, danmemperbanyak dan memamerkan guna penikmatan dan pendidikan dari

hasil kebudayaan.

Sejarah:silsilah,asal usul,pengetahuan atau uraian mengenai peristiwa ataukejadian yang benar-benar terjadi masa lampau.

Pendukung: memberi semangat.,memberi sokongan

Preservasi: upaya memelihara atau menjaga dalam keadaan terjaga dan baik

Museum sejarah Semarang sebagai fasilitas pendukung pariwisata kota lamayaitu suatu wadah yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan,memamerkan,serta penyelidikan guna memberikan informasi mengenaikesejarahan kota semarang serta keberadaannya dapat mendorong

terciptanya kawasan wisata di kota lama.

Simbolik etnis kota Semarang,

kota Semarang merupakan salah satu kota yang berkembang dari daerahpenyiaran agama dan perdagangan sehingga dengan kondisi tersebutterbukalah wilayah Semarang bagi para pedagang asing yang membawaperkembangan kebudayaan dan kota semarang merupakan kota yangberasal dari kota Bandar atau pelabuhan utama

Vamus besar bahasa Indonesia.edisi kedua.Dep.pendidikan dan kebudayaan.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG \MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 12: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

1.1.3 Jenis kegiatan

Seperti yang telah di jelaskan pada judul museum sejarah semarangmempunyai fungsi sebagai fasilitas pendukung pariwisata kota lama sertasebagai museum di bidang pendidikan dan penikmatan display ,pada bidangpendidikan museum akan memberikan informasi mengenai kesejarahansemarang dan perkembanganya serta pada bidang penikmatan adalahmenjadi introductory kawasan wisata di kota lama.

I.2 Latar Belakang Permasalahan

1.2.1 Kebutuhan museum sejarah di Semarang

Pertumbuhan dan perkembangan Semarang sangat lah panjang pada

awalnya merupakan dataran alluvial/sediment kwarter yang berasal dariendapan muara sungai pada masa itu kerajaan-kerajaan kecil telah bersatu dibawah kerajaan Mataram Hindu dan berpindah ke jawa timur(tahun 924)pada masa itu semarang belum di kenal dan baru setelah kerajaan Demak-Pajang semarang berfungsi kembali dan di kenal luas, Pedukuhan-pedukuhan besar di sepanjang kali garang saat itu adalah lndreronu,gisikDrono, Tirang Amper,Jurang sum,Lebu api, Tinjomoyo, Wotgalih, GajahMungkur,Sejonilo, dan Gedung 8afu,pedukuhan tersebut merupakan ajar-ajar

ritus hindu.

Kota Semarang tumbuh pada awal abad ke 15 yaitu terbentuknya

koloni dari komunitas tionghoa dan pribumi di muara kali garang.pantai

semarang yang pada waktu itu berada di kaki bukit simongan merupakanpelabuahan penting yang banyak di singgahi pedagang asing.koloni inimerupakan sekutu dari kerajaan islam demak dimana pada akhirnya terpecah

karena ada perang saudara di demak.

Pertumbuhan Semarang di mulai lagi pada tahun1575 oleh ki Pandan

Arang seorang putra pangeran Sabrang Ler sultan kedua kesultananDemak.dimana pada masa itu beliau membuka daerah baru sebagai tempat

tinggalnya.yaitu di Bubakan dalam waktu singkat Semarang telah menjadiBandar utama kerajaan Mataram.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 3MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 13: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Kawasan kota lama merupakan kawasan embrio perkembangan

Semarang dimana pada kawasan tersebut dapat di jumpai bentuk fisik

bangunan kuno dan merupakan kawasan perdagangan serta kawasan

administrasi kolonial maupun tradisional

Kawasan kota lama merupakan saksi bisu mengenai perkembangan

kota semarang dan telah menjadi sebuah kota yang berkembang dari multi

etnis dan dulunya merupakan pusat pemerintahan Ki Pandan Arang yaitu

sebagai pemerintahan kabupaten Semarang bagian dari kesultanan

Demak.hal ini dapat kita lihat dari pola lingkungan kawasan dimana terdapat

fasilitas kota yaitu Alun-alun,Masjid, Kabupaten dan Pasar selanjutnya

berkembang di mana dulunya kawasan ini merupakan daerah pelabuhan dari

kerajaan Demak dan dengan fungsi tersebutlah terbuka lah bagi para

pedagang asing dan yang akhirnya kawasan ini banyak di huni bangsa-

bangsa asing terutama bangsa Cina ,A rab,Melayu,dan Eropa.

Dan dari banyaknya etnis yang menetap secara tidak langsung telah

memberikan pengaruh terhadap perkembangan Semarang .sejarah

Semarang telah banyak pasang surutnya dan dari beberapa etnis tersebut

banyak memberikan kontribusi kemajuan semarang.

Dengan melihat kenyataan di lapangan kota lama merupakan kawasan

yang potensial dalam pengembangan pariwisata budaya dan kota lama

tersebut merupakan warisan budaya yang hendak di jaga dan di lestarikan

sehingga dalam memperkuat eksisitensi kota lama keberadaan museum perlu

di wujudkan yang dapat mendukung pariwisata di kota lama.

1.2.3 Tinjauan sejarah sebagai pendukung wisata

LAHIRNYA KABUPATEN SEMARANG

Munculnya kabupaten Semarang sungguh sangat istimewa layaknya

bahwa perkembangan Semarang di kelilingi peristiwa-peristiwa besar dalam

sejarah, berbagai sejarah tersebut seolah-olah tanaman yang akan tumbuh

dan berkembang.adapun sejarah atau peristiwa peristiwa tersebut telah

sebagian di uraikan diatas adapun mulai dari peristiwa Kejayaan Mataram

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 5MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 14: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Kuno hingga hubungan dengan kerajaan Tiongkok maupun masyarakat

Tionghoa.adanya peristiwa-peristiwa yang besar antara lain:

Peristiwa Daratan Cina

Dimana sekitar tahun 1200 telah terjadi peristiwa besar di sebagian

belahan Bumi dimana pada waktu itu telah terjadi kekuasan yang sangat

besar dimana hampir tiga perempat bagian bumi dan seluruh daratan cina di

kuasai oleh kekaisaran Mongol di bawah kaisar Kubilai Khan, sang kaisar

ingin mencoba bergerak menguasai daerah selatan sekitar tahun 1293

ekspedisi Mongol tiba di daratan Singosari dan Raja Kertajaya menjadi target.

Namun Pangeran Raden Wijaya tidak mau menuruti Kaisar Kublai Khan

untuk tunduk kepadanya ,bersama-sama pasukan di bawah komandonya

berhasil mengusir dari tanah Jawa, di kelak kemudian perjuangan yang luar

biasa membuahkan hasil dengan mendirikan kerajaan Majapahit dengan

gelar Kertajasa yang termahsur.

Runtuhnya kerajaan Majapahit:

Kerajaan Majapahit yang termahsur dan besar dan Agung yang di

segani masyarakat Se- Nusantara pada akhirnya Tumbang yang di sebabkan

faktor internal adan eksternal faktor internal adalah konflik antar dinasti dalam

Istana dan kerabat dan faktor eksternal yang di akibatkan dari membelotnya

penguasa-penguasa kawasan pesisir sebagai dampak masuknya Agama

Islam dan kekuasaan para Wali.

Berdirinya Kerajaan Islam Di Jawa.

Berdirinya Kesultanan Demak tidak terlepas dari pengaruh para Wali di

daerah Pesisir di mana Pendiri kerajaan demak adalah merupakan Putra dari

Raja Majapahit , Raden Patah , beliau adalah putra Raden wijaya raja

Majapahit terakhir. Beliau Memilih dan memleluk Agama Islam dan akhirnya

telah memisahkan dari kerajaan Majapahit dan mendirikan Kerajaan Islam

Demak.

Awal berdirinya semarang

Menurut manuskrip Babad Nagari Semarang raja atau Sultan Demak

pertama adalah Raden Patah dengan gelar Sultan Jimbun beliau anak dari

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 6MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 15: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

putri Campa (masih keturunan Cina)beliau mempunyai putra bernama

Pangeran sabrang ler

Sultan demak Kedua yakni Pangeran Sabrang Ler (pati Unus/Patih

Yunus) mempunyai seorang Putra yang bernama Raden made Arang

beliau tidak mau untuk mengikuti jalur sebagai penerus kesultanan Demak

beliau memilih untuk pengembaraan atas saran sunan Ampel beliau tiba di

pulau Tirang atau lebih di kenal Tirang Amper di pulau atau tempat

tersebut beliau membuka hutan dan mendirikan padepokan bersama

pengikutnya dan daerah tersebut menjadi ramai dan berkembang di

bawah Ki ageng Pandan arang.

Dan dari situlah Ki ageng Pandan Arang melakukan kegiatan

dakwah menyebarkan Agama Islam. Pada daerah tersebut ( bukit bergota)

merupakan daerah tempat tinggal para Ajar Hindu dan para ajar tersebut

hidup secara berkelompok-kelompok dalam pedukuhan. Dalam catatan

sejarah dalam penyebaran Agama Islam ki Ageng Pandan Arang di Bantu

oleh seorang wanita dari kelompok Ritus ajar sejanila.beliau adalah

Endang sejanila yaitu seorang pembantu dari seorang Ajar citra Gati yang

akan di kawini oleh ajar Citra Gati namun ia menolak dan melarikan diri

dari padepokan dan Endang sejanila berusaha mencari perlindungan

kepada ajar- ajar lainya namun tak satu pun yang bersedia mengabulkan

permohonanya tersebut termasuk padepokan Ajar Pragota milik kakaknya,

iapun menyarankan Agar Endang Sejanila pergi ke Tirang Amper Dimana

Ki Ageng Pandanaran Tinggal, akhirnya Endang sejanila tiba Di

padepokan Ki Ageng Pandanaran sesampainya disana dia menyampaikan

nasib dirinya dan mengajukan permohonan perlindungan dan Ki Pandan

Arang tidak keberatan memenuhi permohonanya asal dengan syarat

Endang Sejanila mau memeluk Islam dan beliaupun menyetujuinya.

Kemudian Ki Padan Arang memerintahkan Endang sejanila untuk

membantunya dalam mengislamkan para Ajar yang tinggal di daerah -

daerah padepokanya. Dan beliau berhasil dalam mengislamkan daerah

tersebut.

Setelah beliau berhasil dalam membuka dan mengislamkan

kawasan Tirang beliau kemudian berniat membuka pondok di kawasan

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 7MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 16: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

banyak pohon asam yang jaraknya berjauhan( jarang)dan beliau pun

meramalkan bahwa daerah ini akan banyak orang yang senang bertempat

tinggal dan luas daerah jangkaunya serta akan menjadi kota

Pesirah(lbukota) .

Dan setelah Ki Pandan Arang berhasil dalam membuka dan

mengembangkan daerah Semarang Maka Demak pun memberikan

kekuasaan kepada Ki Pandan Arang menjadi bupati pertama semarang

dan beliau mendirikan pusat pemerintahanya di daerah Bubakan -jumatan

Setelah Ki Pandan Arang Tiba di Semarang setelah melayat sunan

Bonang Ki Padan Arang jatuh sakit dan akhirnya wafat pada tahun 1418

saka atau tahun1498 masehi dan di makamkan di daerah Bubakan tempat

kabupaten berada yang kemudian di pindahkan ke Tirang

amper(padepokan pertamanya) sekarang daerah tinjomoyo.

Sepeninggal Ki pandan Arang . kedudukanya di gantikan oleh putra

pertamanya yang di sebut Pangeran Kesepuhan.dan pangeran kanoman

adiknya menjadi patihnya. kawasan Tirang semakin lama semaki ramai

menjadi tempat yang banyak penduduknya ..

Kemajuan yang di capai Tirang Amper menjadi perhatian para

petinggi kesultanan pajang pada akhirnya Pangeran kanoman di nobatkan

menjadi Sultan Pajang, Sultan Hadi wijaya menjadi bupati pertama

dengan gelar Ki ageng Pandanaran II tepatnya tanggal 12 mei 1547

tanggal tersebut di jadikan hari jadi Kota semarang. Dengan kabupaten di

Bubakan.

Sebagai bupati selain berhasil mengatur pemerintahan juga

sebagai pedagang yang kaya raya. Ki Pandanaran II di kenal pada

jamanya di kenal sebagai bupati yang kaya raya. Akibatnya kekayaanya

yang berlimpah ini bahawa Bupati menjadi kikir dan gila harta kelakuan

yang tercela di ketahui oleh sunan Kalijogo. Sehingga sang Bupati merasa

gundah gulana dengan nasehat dan teguran sunan Kali jogo untuk

meninggalkan urusan keduniawian dan Sang Bupati pun bersedia dan

menyatakan untuk mundur dari jabatan Bupati Semarang dan

menyerahkan kekuasaan dan perdagangan kepada Adiknya yang paling

tua.

MUSEUM SEJARAH SEMARANGMUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 17: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Niat meninggalkan Semarang sudah bulat dan telah di utarakan

kepada semua keluarga dan berpesan agar ke empat istrinya untuk tetap

tinggal untuk mengurus anak-anaknya dan beliau berpesan agar sebagian

hartanya di sumbangkan.namun istri yang petama tidak mau di tinggal dan

beliaupun pengijinkan istrinya untuk ikut namun tidak boleh membawa

sedikitipun harta benda agar natinya tidak terjadi halangan atau rintangan

dalam perjalanan

Setelah sesampai di gunung Jabalkat memutuskan untuk membuka

hutan dan membuat pemukiman. Mewarisi kepiawaian ayahanda Ki

Pandan arang I beliau berhasil membuka pemukiman di hutan bukit

Jabalkat, Tembayat.pemukiman Tembayat semakin lama semakin ramai

dan maju pesat dan pesantrenya pun mencapai kemajuan sehingga

Sunan Kalijogo merasa ingin melihat untuk mengetahui kabar tersebut dan

sepulangnya dari Tembayat Sunan Kalijogo bermusyawarah dengan para

Wali memutuskan Ki Pandan Arangll untuk menjadi Wali yang tugasnya

mengembangkan Syiar Islam dan mempersatuakn penduduk di Jawa

Tegah bagian selatan dengan Sebutan Sunan Bayat.

1.2.4 Tinjauan sejarah berdasar etnis

Berdasar peta kuno semarang yang bertahun 1695 di kota

semarang telah terdapat kelompok-kelompok atau koloni penduduk kota

yang berbagai etnis misalnya: etnis Jawa.Melayu ,Arab, Cina,dan

kelompok pemukiman Belanda atau Eropa .

• Kampung Jawa berada di sekitar Gandek

Puspo,jagalan,petudungan,Poncol, Randusari.sekitar

Kanjengan yang dulu terletak di Bubakan

• Kampung melayu di sekitar pelabuhan dan muara sungai

Semarang

• Kampung cina di sekitar Jurnatan,Bubakan Welahan dan

Pekojan

• Kampung Belanda terpusat di kawsan Benteng sudut

lima(Vijfhoek) di sekitar Daerah Sleko.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 10MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 18: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Keadaan penduduk yang heterogen dan pluralistik mengisyaratkan

komunitas .menuju sosok perkotaan. Adanya penduduk Melayu dan

Tionghoa yang sebenarnya berasal dari seberang lautan memberi arti

bahwa telah ada pelabuhan yang sebelumnya telah ada pemukiman

Tionghoa di daerah Simongan ( bergota) dan telah mengenai adanya desa

mangkang yaitu berasal dari dialek Cina wangkang yang artinya kapal,

menunjukan dulunya telah ada pelabuhan di barat Semarang.

Dikota Semarang terdapat beberapa nama-nama yang cukup khas

dan nuansa yang dapat memberikan gambaran nama etnis asal daerah.

diantaranya Desa Sampangan( dari nama Sampang) Desa Sumeneban(

nama Kota Sumenep) dan Pedurungan( desa dekat Bangkalan) dan

kesemuanya tersebut berasal dari pulau Madura yang di ketahui suka

merantau, hal ini menunjukan adanya kemajemukan etnis yang pernah

dan bermukim di Semarang.

Di kota Semarang terdapat nama desa yang dapat

menggambarkan mengenai masa silam di mana dulunya mempunyai

fungsi yang signifikan yang akhirnya menjadi sebutan nama kampong atau

desa di antaranya adalah Bandarharjo di masa lalu merupakan kawasan

pelabuhan ( Bandar pelabuhan) yang ramai dalam kegiatan bongkar muat

dan lalu lintas penumpang antar pulau, Sebandaran yang dulunya

merupakan tempat tinggal kediaman Syahbandar( kepala Pelabuhan) dan

gang bernama Demang Banyu yang merupakan jabatan pemerintah

sekelas Camat yang bertugas sebagai koordinator mengenai kebutuhan

air di kota semarang dan pada waktu itu juga telah terdapat pasar

tradisional,warung,dan toko-toko yang pada umumnya di miliki oleh orang-

orang Tionghoa.

l.2.5Pentingnya hasil kebudayaan sebagai unsur sejarah

Lahirnya kota Semarang tidak lepas dari peristiwa-peristiwa penting

yang melahirkan tokoh-tokoh penting pula dan perkembangan kota

semarang tidak terlepas pula dari keberagaman etnis yang tinggal di

semarang yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan dan

budaya masyarakatnya sehingga dengan adanya masyarakat yang

MUSEUM SEJARAH SEMARANG \\MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 19: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

heterogen juga akan menghasilkan kebudayaan yang kompleks pula.dan

keberagaman budaya tersebut harus kita sadari sebagai hasil dan warisan

budaya masa lau.namun seiring berkembangan jaman keberadaan hasil

kebudayaan-kebudayaan tersebut semakin lama semakin hilang

sehingga perlu upaya untuk mengkonservasi atau melestarikan kembali

sejarah sebagai bentuk dari penghargaan masa lalu untuk memberikan

warisan dan wawasan pengetahuan masa sekarang dan yang akan

datang,secara tradisi kebudayaan tersebut masih dapat kita jumpai di

kehidupan masyarakat namun lambat laun tergusur dengan

perkembangan budaya modern dan untuk membangkitkan atau

menyelamatkan budaya tersebut dirasa masih kurang baik.

1.3 Permasalahan

Permasalah Umum

Bagaimana merancang dan merencanakan Museum Sejarah Semarang

yang dapat menjadi fasilitas penambah pengetahuan, rekreasi dan aset

wisata.

Permasalahan Khusus:

> Bagaimana keterpaduan antara Museum dengan Kota Lama

termasuk bangunan preservasi sehingga keberadaan museum dapat

memberikan kontribusi terhadap kawasan pariwisata

> Bagaimana simbolik etnis serta hasilnya dapat menjadi isi sehingga

dapat mendukung fungsinya sebagai Museum Sejarah Semarang.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 12MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 20: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Tuiuan dan Sasaran Pembahasan

1.4. TUJUAN

Merancang suatau fasilitas di kawasan Kota Lama yang dapat menarik

pengunjung dan menjadikan objek wisata serta memberikan informasi yang

lebih banyak mengenai perkembangan sejarah Semarang serta mampu

mendukung revitalisasi kawasan Kota lama.

1.5. SASARAN

Sasaran yang akan di capai dalam perancangan Museum Sejarah Semarang:

Perancangan bangunan baru yang kontekstual dengan kawasan konservasi

kota lama serta menjadi bangunan yang dapat memperkuat artefak bangunan

sejarah Mercusuar sekaligus dapat memberikan pemahaman dan

pemaknaan arti dari kesejarahan dan keberagaman etnis dan perkembangan

Kota Semarang untuk memberikan informasi dan inspirasi sejarah jlmu

pengetahuan dan kebudayaan generasi mendatang.

I.6.LINGKUP PEMBAHASAN .

> Tujuan arsitektur dengan pendekatan simbolik kultural bentuk-bentuk

dasar yang di lingkungan binaan ke dalam desain baru.

> Pengolahan fasad bangunan sebagai background bangunan

preservasi dan pembahasan bangunan di waterfront.

> Mengolah simbolik morfologi masing-masing etnis sebagai penjelas

objek.

MUSEUMSEJARAH SEMARANG \ 3MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 21: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

MUSEUM OF SEMARANG HISTORY

AS A FACILITY TO SUPPORT TOURISM INSEMARANG OLD QUARTERS

BAB 2

ANALISIS

Page 22: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

BAB II

ANALISIS

11.1. TINJAUAN UMUM KOTA LAMA

ll.1.1Tinjauan kawasan kota lama

Gambar II .1.a peta Kota Lama

Keberadaan Kota Lama dan bangunannya pada dasarnya

mencerminkan kisah sejarah,tata cara hidup.dan merupakan warisan

budaya dari beradaban yang ada pada masa lalu kesinambunagan

warisan masa lalu .sekarang dan masa datang yang terjawantahkan ke

dalam hasil budaya merupakan kunci dalam peningkatan rasa harga diri

dan penghargaan suatu kawasan.

Kota Lama merupakan kawasan yang sepesifik dan mempunyai

potensi yang besar terhadap kontribusi pariwasata di Kota Semarang

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 14MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 23: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Revitalisasi dalam lingkup konservasi di Kota Lama di arahkan

sebagai berikut:

a. Pengembangan pemukiman

b. Pengembangan sisitem lau lintas

c. Festival pasar, melalui program-progaram sebagai

berikut:

• Wisata

• Pedestrian environment

• Pemanfaatan sekitar bentaran sungai

• Kawasan bersejarah

• Kota yang nyaman

Dalam perencanaan revitalisasi kawasan budaya kota lama telah direncanakan yaitu merencanakan kawasan menjadi pengembangan

kehidupan kultural dengan melakukan program antara lain:

• Fungsi ulang bangunan kolonial sebagai ungkapan sejarah

• Mengembangkan museum tentang kota lama

• Penentuan landmark kota,distrik,dan nodes kawasan

• Penegembangan budaya semarang,dengan cara:

• Menghidupkan dug-deran dan kesenian semarang

• Menghidupkan hasi budaya, kerajinan dan makanan

khas.

(sumber: Departemen Pariwisata.Seni Dan Budaya.Dirjend Pariwisata Jawa Tengah)

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 17MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 24: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

7

n

LAPORAN PERANCANGAN

II.2TINJAUAN LOKASI

11.2.1 TINJAUAN SITE

l<bta lama

.rfSWP*"

Gambar II 1.b peta lokasi siteSumber Bappeda kota Semarang

Lokasi site berada pada lahan yang kurang di manfaatkan kurang lebihmempunyai luas 21.000 m2 namun dari segi Sejarah lokasi tersebut sangatbesar dalam peranan sejarah Kota lama dimana lahan tersebut merupakanlahan yang dulunya menjadi komplek perkantoran pelabuhan semarang yangpada waktu itu menjadi dermaga atau pelabuhan bongkar muat kapal yangmelalui kali semarang menuju Kota Benteng

Kondisi lahan saat ini sangat memprihatinkan sebagian dari lahantersebut terbengkalai dan sisa- sisa bangunan yang ada mengalamiperubahan bentuk terutama yang berada di sisi barat jalan Mpu tantular dimana pada sisi tersebut bangunan kurang kontekstual dengan lingkungan.Karena telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi.serta adanyabangunan bekas bangunan mercusuar yang kondisinya tidak terawat padahal

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 18MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 25: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

U\PORAN PERANCANGAN

Adanya Bangunan Kuno atau bekas mercusuar yang masihkokoh berdiri namun dalam kondisi yang kurang terawat jika

di lihatdari bentuk serta letaknya dapat menjadi icon.

11.3.1 Tiniauan bentuk banaunan denaan lingkungan:

Bentuk merupakan ekspresi yang di tampilan bangunan guna

memberikan informasi serta upaya bangunan untuk dapat lebih menyatudengan lingkungan maupun berbeda dengan lingkungan adapun penampilanbangunan di pengaruhi oleh beberapa aspek antara lain:

Aspek dengan lingkungan sekitar: bahwa bangunanmuseum berada pada kawasan Kota lama yang sebagian besarbangunan tersebut merupakan bangunan kolonial, dimana denganbangunan tersebut telah memberikan citra bangunan sebagaibangunan cagar budaya pada kawasan hostoris.

Penampilan bangunan pada sisi timur yang bersebelahandengan kota lama memang di perlukan studi dan analisa gunamemberikan solusi terhadap penampilan bangunan yang sesuai

dengan lingkunganya.

• Aspek dengan penampilan yang akan di tunjukanbengunan itu sendiri di mana bangunan akan menjadi bentuk simbolissendiri ,yaitu bangunan museum sejarah semarang.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 20MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 26: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

11.3.3 Analisa fasad:

Gedung SMN(stoomaschapijj naderlands)

Gambar II.3b fasad gedung SMNSumber: Survey

• Konsep bangunan:

Penerapan konsep kepala-badan-kaki kurang utuh

• Simetri

Bentuk kotak dasar dengan Bentuk fasad di rancang secara simetri

• Ornamen

Bentuk dominan kotak dengan Manggunakan elemen-elemen tradisional

belanda.serta bentuk atap limasan yang khas dengan kemiringan tajam

• Datum

Bidang kotak sebagai pusat dan menjadi orientasi pengisi fasad dan

oranamen-ornamen bangunan,bentuk yang modern

• Proporsi vertical dan horizontal

Dimensi horizontal dan vertical yang seimbang dengan bentuk kolom-

kolom besar serta bidang datar sebagai penyeimbang.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 22MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 27: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Gedung NHM(Nederlands Handel Maschapijj)

rSiuJSJfir~\

j. iij. L.. L:~ ~;j '^.y^a rut 1X4= L44 (Hi l_,/ ** ^ ^J^RS ^/^,^^/^Q

Ji'" Ji^-:«J!!i.^j "LiL-^MiiiM^lkiL:l

Gambar II.3.c Fasad Gedung NHMSomber: Bapeda kota Semarang

• konsep bangunan

penerapan konsep kepala -badan jelas

• simetri

bentuk dasar bangunan sebenarnya terdiri tiga bangunan yang sekarang

di bagi menjadi dua bagian kantor

namun fasad aslinya menunjukan konsep simetris asimetris dimana pada

entrance lebih kuat di imbangi dengan menara pada ujungnya

• ornament

bentuk ornament yang dominant adalah bentuk lengkung pada lantai

bawah dengan teralis besi serta pembagian kaca jendela yang seimbang

dengan lantai bawahnya.

• datum

garis peralihan antar lantai manjadi pengikat alemen -elemen fasad dalam

kestuan tatanan bidang

• Proporsi horizontal-vertikal

dominasi garis horizontal di banding vertical dan menjadi pola linier dan

repetisi pada kolom

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 23MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 28: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORANPERANCANGAN

Gedung ex-PT.perkebunan XV

—-I

• konsep bangunan

konsep kepala -badan kaki-kurang jelas

• simetri

bangunan menggunakan simtetri dengan corner/menara lebih dominan

dari pada center.

• Ornament

Penerapan detil ornament pada fasad dengan garis garis lengkung yang

kuat.

• Datum

Bidang sebagai sumbu pusat serta sudut bangunan sebgai akhiran

menjadi orientasi komposisi elemen fasad serta orientasi bangunan

secara keseluruhan.

• Proposal vertical -horisontal

Dimnensi horizontal lebih dominan daripada vertical dengan bentuk masa

yang linear

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 24MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 29: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Gedung PELNI

1 ,,M-

nfmramna ddtlt i ma

* SB,

1

TU DQU1TU'

ii

nh

Itee

ISI—

11

Gambar II 3e Fasad gedung PELNISumber: Analisis

konsep

penerapan konsep kapala-badan-kaki kurang jelas

simetri

korner atau menara sudut lebih dominant dan simetri

ornament

penerapan detil ornamen pada penggunaan kaca Glass in lood yang

mempunyai motif gambar jangkar serta penerapan dekoratif pada

kolom-kolomya serta pada sudut bangunan.

Datum

Bidang sebgai sumbu pusat dan akhiran sudut bangunan menjadi

orientasi komposisi elemen fasad.

Proporsi vertical-horisontal

Dominasi penggunaan vertical terlihat jelas dengan kolom-kolmya dan

memiliki pola linier serta repetitive.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 25MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 30: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Gedung Gabungan Koperasi Batik

"••„v;^dill

Gambar II.3.f fasad gedung gabungan KoperasiSumber: survey

" konsep bangunan

penerapan konsep kepala-badan -kaki kurang jelas

• simetri

fasad bangunan terlihat asimetri

- ornament

penerapan detil yang kural pada dinding nemun ada ornament pada

bukaan

• datum

bidang sebagai pusat orientasi pengisi elemen fasad bangunan

dengan pengakiran di sudut bangunan.

• Proporsi vertical-horisontal

Dimensi horizontal lebih dominant dari pada bidang vertical dan masa

memiliki pola linier.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 26MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 31: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORANPERANCANGAN

Kesimpulan:

Telah di singgung mengenai kondisi Kota lama di atas bahwa rusaknya

citra kawasan budaya adalah di sebabkan karena beberapa faktor salah

satunya tidak ada kontekstual bangunan baru dengan bangunan lama danuntuk tidak memperparah kondisi maka Museum Sejarah Semarang dapat

lebih kontekstual dengan lingkungan binaan dan dari sebagian fasad

bangunan yang ada telah dapat kita ketahui mengenai konsep sertaprinsip-prinsip fasad bangunan yang nantinya dapat menjadi dasarperancangan bangunan baru adapun prinsip-prinsip penting yang di pakaibangunan colonial adalah:

• Proporsi Vertikal dan Horisontal

• Adanya pertimbangan simetri dengan center dan corner

Ropora \ert*aWx>risontal

"tinier"Smletris

Gambar II 3.:gambar analisa geometriSumber: Analisa

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 27MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 32: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

11.4.1. Tinjauan preservasi

Preservasi merupakan wujud dari usaha konservasi atau

pelestarian terhadap warisan budaya, preservasi tidak terbatas pada

pelestarian bangunan saja namun juga pelestarian makna kultural .namun

bentuk dari konsevasi dapat di wujudkan dengan kegiatan preservasi

bangunan sehingga dengan dasar tersebut dapat kita usahakan

pencegahan penghilangan atau penghancuran terhadap benda maupun

bangunan yang bersejarah.

Pemaknaan sejarah dapat kita maknai dari preservasi bangunan

sehingga dengan adanya bangunan bersejarah tersebut lebih dapat

menghayati dan menghargai sejarah.

11.4.1.1 Bangunan uitijkatau mercusuar

Bangunan tersebut berada tepat berada di tepi sungai Semarang

dimana di tinjau dari segi fungsi tersebut adalah sebagai mercusuar

dimana dulunya kawasan ini merupakan kompiek perkantoran pelabuhan

lama karna pada waktu itu kapal-kapal masih dapat berlabuh dan

menyusuri sungai Semarang sampai di kota Benteng hingga sampai

jembatan Berok sehingga dulunya bangunan tersebut serta kompiek

perkantoran telah berperan dalam bongkar muat dan perdagangan,

namun tahun pembangunan mercusuar tersebut tidak di ketahui secara

pasti namun beberapa pendapat dan cerita bengunan tersebut hampir di

bangun bersamaan dengan pembangunan Masjid Layur yang juga

mempunyai menara yang dulunya juga berfungsi sebagai lampu suar.

Dalam bangunan tersebut kita dapat melihat bebrapa aspek yang

dapat kita jadikan pertimbangan dalam kegiatan preservasi

Yang pertama yaitu bentuk dan skala, secara bentuk bangunan

tersebut menpunyai denah silang atau palang dan mempunyai skala yang

besar dan ketinggian yang cukup, di lihat dari lantainya bangunan tersebut

mepunyai dua lantai, ketinggian tersebut cukup dalam melihat kearah

bangunan di seberang sungai Semarang dan Kota lama.

Dilihat dari segi arsitekturnya bahwa bangunan tersebut terlihat

bangunan yang masif serta mempunyai atap limasan dengan bentuk

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 28MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 33: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

dasar kotak dan besaran ke empat kotak tersebut sama besar.dan

estetika bangunan tersebut dulunya cukup cantik hingga dapat menjadi

daya tarik daerah ini hingga di abadikan kedalam kartu pos.

gambar II 4.amercusuar

Sumber • Survev

Gambar 114b mercusuar

Sumber: internet

Gambar II.4.C fasad mercusuar

Sumber: analisa

• bangunan mercusuar mempunyai konsep bangunan:

bentuk kepala -badan-kaki kurang jelas.

• Simetri

Komposisi yang seimbang

• Ornamen

Adanya garis-garis horizontal pada bagian pinggiratau siku

• Proporsi vertikal dan horizontal

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 29MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 34: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Dimensi horizontal dan vertical secara proporsional

- Struktur

Bearing wall sehingga bangunan terlihat massif

Secara wujud bangunan terlihat berat dan masif sehingga

keberadaan mercusuar perlu di perjelas dengan tetap

memperhatikan garis horizontal nya serta keseimbangan fasad.

Sumber. analisa

11.4.1.2 tinjauan bangunan tepian

Di sebelah selatan selain terdapat bangunan bekas mercusuar juga

adanya sungai Semarang dimana sungai tersebut secara kultural maupun

sejarah memupunyai peran yang sangat penting yaitu sebagai akses pintu

masuk dari laut ke kota dan sungai Semarang sangat berperan dalam

perkembangan masyrakat kota dan sangat potensial jika keberadaan sungai

tersebut dapat di di manfaatkan secara baik untuk memberikan pengaruh

terhadap penampilan bangunan sebagai bangunan tepian.

Dalam permasalah bangunan tepian perlu di perhatiakan mengenai

fungsi dari tepian tersebut, untuk itu perlu pendefinisian atau pengelompokan

antara lain:

• Historical waterfont

• Working and transportation waterfont

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 30MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 35: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

BAB 3

ANALISA PERMASALAHAN

MUSEUM OF SEMARANG HISTORY

AS A FACILITY TO SUPPORT TOURISM IN SEMARANG OLD QUARTERS

Page 36: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

BAB III

ANALISA PERMASALAHAN

111.1 TINJAUAN UMUM MUSEUM

111.1.1 Pengertian Museum

Museum berasal dari Yunani .Muoasai yang berarti rumah 9 dewi

Yunani yang menguasai seni murni dan ilmu pengetahuan.

Definisi Museum yang resmi adalah definisi dari internasional Council

of Museum (ICOM) pasal II yaitu suatu Badan tetap yang di usahakan untuk

kepentingan umum dengan tujuan memelihara ,menyelidiki,dan

memperbanyak umumnya,khususnya mememerkan kepada khalayak ramai

guna penikmatan serta pendidikan,kumpulan objek-objek dan barang-barang

berharga dari bagian kebudayaan: koleksi barang-barang kesenian,sejarah,

ilmiah,dan technologi, kebun raya.Perpustakaan dan lembaga-lembaga arsip

untuk umum yang mempunyai ruang tetap akan di anggap sebai museum

pula.

Departemen Pendidikan Dan kebudayaan dalam SK mendikbud

No.09301973 menegaskan bahwa: museumadalah suatu lembaga untuk

menyelenggarakan

pengumpulan,pengawatan,penyajian,perawatan,penerbitan hasil penelitian

dan pemberian bimbingan edukatif dan kultural tentang benda yang bemiloai

budaya dan ilmiah

Museum menurut Moch. Amir Sutarga dalam pedoman

Penyelenggraan Pengelolaan museum dadalah suatu badan tetap yang tidak

mencari keuntungan,melayani masyarakat dan perkembanganya terbuaka

untuk umum yang memperoleh dan merawat,menghubungkan,memamerkan

untuk tujuan study,pendidikan dan keseniuan, barang-barang pembuktian

manusia dan lingkunganya.

Dalam pengertian Modern Museum bukan suatu tempat atau ruang

untuk kepentingan mengumpulkan barang-barang antik atau barang-barang

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 33MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 37: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

bagi penyelidikan ilmu pengetahuan saja tetapi hasil karya seni pameran

adalah cara yang khas bagi pekerjaan setiap museum.

Menurut jenisnya Museum di bagi menjadi:

a. Museum Umum: Dengan koleksi penunjang cabang-cabang ilmu

pengetahuan,tekhnologi,dan sosial.

b. Museum Khusus: dengan koleksi penunjang satu cabang saja misal:

Etnografi, Arsitektur.Antropologi dll.

lll.1.2Fungsi, peranan dan kegiatan museum

Seperti pengertian yang telah disebutkan diatas bahwa Museum

mempunyai peran dalam Mengumpulkan, Merawat, Mencatat,

Meneliti,Memamerkan dan Menertibkan hasil penelitian dan pengetahuan

tentang benda-benda yang penting bagi kebudayaan dan ilmu pengetahuan

dan fungsi museum adalah:

1. Tempat Pameran sebagai sumber informasi dan belajar

2. Tempat kegiatan konservasi dan Preservasi

3. Tempat kegiatan penelitian dan pendidikan bersifat informal

4. Tempat kegiatan rekreasi pendidikan

Namun sering kita jumpai mengaenai fungsi museum hanya sebagai

tempat penyimpanan dan memamerkan koleksinya namun

sesungguhnya museum masih mempunyai kontribusi terhadap

pembangunan budaya serta peradaban Masyarakat pada umumnya.

Untuk dapat mempertahankan dan memperhatikan eksisitensinya

museum haruslah dapat menjadi tempat untuk memamerkan koleksi

juga dapat menjadi perhatian umum dan pendidikan.

III.1.3.kegiatan museum antara lain:

• kegiatan pameran

merupakan kegiatan memamerkan benda koleksi terhadap

pengunjung di harapkan dapat menimbulkan minat ,apresiasi positif

terhadap sejarah yang bersifat komunikatif dan edukatif.

• kegiatan konservasi dan preservasi

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 34MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 38: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

• merupakan kegiatan perawatan dan pelestarian terhadap benda

koleksi adapun kegiatanya sebagai berikut:

a. registrasi atau pendataan benda koleksi

b. penelitian koleksi

c. dokumentasi

• kegiatan penelitian

kegiatan yang di lakuakan oleh peneliti atau ahli guna mengetahui

dan mengembangkan benda koleksi ataupun kegiatan identifikasi

koleksi guna menggali sejarah benda untuk pengetahuan

• kegiatan rekreasi

kegiatan pengunjung dalam melihat ,menikmati dan memahami

benda koleksi dapat memberikan hiburan maupun pengetahuan.

Ill.1.4.persyaratan Museum

secara arsitektur atau teknis museum mempunyai persyaratan sebagai

berikut:

1) Museum harus mempunyai ruang tetap untuk memamerkan koleksi yang

nantinya dapat memberikan kemungkinan cara pameran yang instruktif,

fungsional dan dapat memenuhi syarat keindahan.

2) Museum harus mempunyai ruang kegiatan pamer yang bersifat temporer

yang dapat digunakan sewaktu-waktu.

3) Museum harus mempunyai ruang studio dengan perlengkapan

pemotretan dan pembuatan alat alat studio guna membuat reproduksi

barang-barang koleksi untuk memperbaiki atau merawat koleksi yang

rusak

4) Museum harus mempunyai ruangan untuk kegiatan penyelidikan koleksi

5) Museum harus mempunyai ruang kerja bagi konservatornya di bantu oleh

perpustakaan dan staf admnistrrasi.

6) Museum harus di lengkapi dengan laboratorium guna mencari cara-cara

merawat atau mengawetkan barang koleksi

7) Museum harus mempunyai ruangan untuk kerja para staf ilmiah untuk

menyusun acara-acara kunjungan ceramah, ruangan untuk menggambar

baik pelajar maupun mahasiswa maupun pengunjung.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 35MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 39: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

III.2.2 Tinjauan tema museum

IH.2.2.1 .Preservasi Bangunan Sebagai Pengungkapan Sejarah

Perkembangan Kota Semarang tidak terlepas dari masa kolonial

dimana Kota Semarang di jadikan kota perwakilan dagang VOC yang

pindah dari Jepara sehingga Semarang menjadi kota pelabuhan, pada

awalnya belanda membangun benteng sebagai awal dari pemukiman

warga belanda dan menjadi pusat perdagangan oleh VOC dan selanjutnya

karena ada konflik dalam pemerintahan tradisional Jawa Pajang dan

Demak yang sebelumnya Semarang merupakan wilayah kabupaten maka

Semarang jatuh ketangan Belanda dan merubah struktur pemerintahan

dan memisahkan wilayah antara Belanda dan Tradisional Jawa.dan pada

awalnya belanda menempati kawasan benteng untuk mendukung

perdaganganya belanda membangun kawasan pelabuhan dengan

membangun terusan sungai Semarang hingga ke kawasan Benteng

dengan membangun pelabuhan di kawasan Sleko atau di kenal dengan

sebutan Boom Lama lengkap dengan bangunan mercusuarnya yang

hingga saat ini masih dapat di lihat bentuk mercusuarnya. yang kemudian

dengan kebijakan pemerintahan Belanda maka kawasan kota di perluas

dengan merubuhkan benteng dan menjadikan kota modern dan arah

perkembangannya ke daerah Candi.

Melihat dari segi fisik bangunan pada kawasan Sleko dapat di

rasakan mengenai perkembangan masa lalu yang ramai yang menjadi titik

awal yang mendukung perkembangan kota Semarang sehingga pada

kawasan tersebut perlu di jaga dan bangkitkan kembali mengenai makna

dan peran dalan sejarah perkembangan kota Semarang

Kawasan Sleko atau boom lama merupakan kawasan yang penting

dalam letak serta sejarahnyanya dimana pada masa lalu kawasan

tersebut sebagai pelabuhan dan dan letaknya berada pada pintu masuk

ke kawasan benteng dan sekarang kawasan tersebut berada pada

bangunan-bangunan konservasi antara lain bangunan yang di rancang

oleh Thomas Karsten.dan berada pada bagian depan kawasan kota lama

Semarang.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 37MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 40: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Museum sebagai ruang publik yang mendukung dalam

pengembangan kawasan pariwasata kota lama dengan menjadikan

museum sebagai introductory kawasan kota lama yang merupakan open

air museum yang komprehensip .

111.3. Citra simbolik ruang sebagai pengungkapan multi etnis

Pada perkembangan kota Semarang secara Geogarfi merupakan

kawasan dari pulau jawa dan merupakan wilayah kerajaan Demak dan

Mataram namun pada perkembangan Semarang banyak di di pengaruhi

baerbagai etnis mulanya kawasan semarang atau bagian utara Jawa

merupakan daerah pelabuhan kerajaan hindu Mataram dan merupakan

wilayah anjar-anjar ritus hindu sehingga perkembangan wilayah pun di

pengaruhi oleh budaya hindu . dan karna merupakan pelabuahan tidak

menutup kemungkinan adanya bangsa lain yang mengunjungi termasuk

Etnis Tionghoa yang sejak lama sudah masuk ke wilayah ini. Dan

selanjutnya wilayah Semarang berada di bawah kekuasaan kerajaan

Islam Demak dan Semarang merupakan wilayah siar Islam karena

sebelumnya banyak penganut hindu yang tinggal di Semarang, dan

Semarang di bangun kembali oleh Raden Made Pandan yang selanjutnya

menjadi Bupati Pertama dan beliau membangun pelabuhan serta

pemerintahan sehingga pada perkembangan menjadi kota yang di

pengruhi Islam dan menjadi Bandar utama Demak maka sangat banyak

pedagang yang akhirnya memilih menetap dan dengan sendirinya pada

masa berdirinya telah terbentuk koloni-koloni yaitu bangsa Arab.Melayu

bermukim di muara sungai Semarang .orang cina berda di Bubakan dan

orang Jawa di sepanjang kali Semarang dan Kali gawe yang selanjutnya

daerah ini menjadi ramai karena banyak etnis yang kemudian datang VOC

dan membangun Kota Benteng sebagai tempat hunian bangsa Eropa

yang selanjutnya menjadi kota praja di bawah pemerintah kolonial belanda

dan menjadi kota kedua setelah Batavia yang kemudian Semarang di

bangun dan di rancang menjadi kota modern.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 38MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 41: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Sehingga perkembangan Semarang sampai saat ini masih dapat di

rasakan mengenai keberadaan etnis tersebut walaupun sebagian hanya

sisa fisiknya saja.

111.4 STRATEGI PENYAJIAN

Dalam penyajian koleksi maupun rencana penegembangan ruang

museum yang telah di uraikan pada Bab-bab di awal saya kan

membaginya kadalam beberapa kategori:

a. Sejarah perkembangan sebagai penjelas cerita

b. Simbolik multi etnis dan kemajemukan etnis sebagai

penunjang citra ruang bangunan

c. Hasil dari peradaban sebagai penunjang pagelaran

Ketiga kategori tersebut akan di pakai kedalam penyajian maupun

perancangan ruang museum hal tersebut di lakukan untuk dapat

mencapai dan memberi pemahaman terhadap perjalanan sejarah serta

bagian-bagian peristiwa penting yang mempengaruhi sejarah dan

perkembangan kota semarang.

111.4.1.Sejarah perkembangan sebagai alur kronologis cerita

Dalam hal ini di harapkan pengunjung dapat memahami dan

mengerti mengenai apa yang akan di tampilkan pada museum semarang

dengan mengikuti perjalanan sejarah. Untuk itu penyajian secara

kronologis perlu di di lakukan strategi pembagian atau kelompok menjadi

beberapa episode atau masa: di sini saya menbaginya kedalam 4 masa

yaitu masa pra Semarang yaitu masa sebelum Semarang muncul, yang

kedua adalah masa pembentukan kabupaten Semarang dan ketiga adalah

masa Kolonial, ke empat masa pasca kolonial dan masa kemerdekaan

dan mendatang.

Pada bagian pertama yaitu pembagian masa atau jaman pra

Semarang yaitu masa kerajaan Mataram.dan dalam pengungkapan pada

masa ini mempunyai sedikit bukti maupun cerita sehingga dalam

penyajian tersebut strateginya menggunakan ungkapan simbolik

mengenai masa sediment kwarter yaitu masa pendangkalan laut

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 39MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 42: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

. Dengan maksud merekontruksi cerita menegenai awal dari

perkembangan tersebut pengunjung sudah di arahkan untuk dapat

memahami dengan penyajian air pada entrance menuju museum

Pada bagian kedua adalah cerita mengenai masa embrio atau

masa pembentukan awal kota di mulai dari cerita mengenai kisah Pandan

Arang pada awal berada di Tirang Amper. Pada masa ini yang perlu di

perhatiakan adalah masih kurang nya bukti atau benda yang ada sehingga

pada masa tersebut akan di tampilkan mengenai macam-macam

manuskrip mengenai cerita penggambaran Pandan Arang serta dengan

strategi penataan ruang dengan simbolik Pulau Tirang yang berada di

antara air.yangkemudian berangkat cerita mengenai pemerintahan Ki

Pandan Arang dan pembentukan awal kota Semarang

Pada bagian ketiga adalah masa mengenai penggambaran

mengenai sejarah kolonial mempunyai sedikit agak berbeda di mana pada

masa tersebut telah terjadi banyak hal mengenai perkembangan

semarang dan banyak peristiwa-peristiwa penting yaitu antara lain:

o Mulai bermukimnya penduduk asing

o Peristiwa jatuhnya Semarang ke tangan VOC.

o Pengembangan kota Benteng

o Peristiwa pemberontakan oleh etnis Tionghoa

o Peristiwa pengembangan kota

o Peristiwa colonial exhibition 1914

o Pengembangan transportasi

o Pengembangan pelabuhan

Pada ruang pamer tersebut akan memberikan informasi mengenai

sejarah serta perkembangan masa kolonial diantaranya dengan

penampilan foto-foto dan poster serta diorama.

Dan pada bagian ke tiga tersebut mempunyai makna kultural dimana

nantinya akan di sajikan pameran mengenai budaya masing-masing

etnis yang ada di Semarang dan pada bagian tersebut di golongkan

menjadi tiga etnis yaitu etnis Tionghoa, etnis Jawa, dan etnis Belanda.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 40MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 43: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

pada bagian keempat adalah masa pasca kolonial dan

kemerdekaaan pada masa tersebut dapat di ceritakan mengenai

kejadian dan peristiwa-peristiwa setelah penjajahan belanda adapun

peristiwa tersebut adalah peristiwa mengenai perang perjuangan dan

jaman Jepang

111.4.2 Analisa obyek display

Pada setiap pembangian masa kronologis perlu adanya obyek atau

artefak untuk mendukung penceritaan sejarah tadi sehingga penataan

dan penghadiran obyek perlu di hadirkan adapun obyek-obyek obyek

tersebut di bagi ke dalam dua jenis yaitu:

• Benda 2 dimensi

• Benda 3 dimnesi

Pada bagian 2 dimensi yaitu merupakan obyek yang dapat di nikmati

dengan frontal atau satu sisi: adapun dimensinya bermacam-macam.

Pada obyek tiga dimensi yaitu yaitu obyek yang mempunyai bentuk

masa dan volume bersifat tiga dimensional adapun obyek tersebut

dapat di nikmati secara bebas dan bentuk obyek tiga dimensi di bagi

lagi kedalam 2 kelompok:

• obyek berupa benda seutuhnya

• obyek berupa diorama

Adapun pembagian obyek tiga di mensi nantinya akan lebih khusus

pada bagian ruang display ke tiga pada ruang etnis yaitu berpengaruh

terhadap mengenai cara penyajian pada ruang display ke tiga :

Seperti yang telah di uraikan di atas mengenai ruang etnis adalah

menampilakan hasil-hasil kebudayaan setiap etnis serta adanya ruang

rekontruksi kehidupan sehari-hari.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 41MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 44: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Uraian obyek display pada ruang etnis:

• Benda dua dimensi berupa:dokumen-dokumen arsip,fotografi,lukisan

• Benda 3 dimensi berupa:

o budaya hidup, antara lain:Peralatan rumah tangga, alat-alat

,kesehatan,pakaian,senjata,

o kendaraan.dll

o kesenian: alat-alt kesenian dan alat permainan.

• Ruang rekontruksi yang menampilkan kegiatan keseharian

Pada penampilan obyek tersebut akan mempengaruhi ruang sirkulasi dan

penataan obyek serta besaran ruang,adapun bentuk serta obyek yang kurang

jelas maka ruang di sediakan dengan luasan dengan asumsi

lll.4.3.Qrientasi pandangan sebagai upaya menjalin Museum dengan

kota Lama

Selain fungsi museum Semarang hanya sebagai ruang pamer obyek hasil

kebudayaan maka museum Semarang dapat memanfaatkan potensi-potensi

yang ada di kota lama terutama adanya artefak bangunan di Jl. Mpu Tantular

serta bangunan lain di Kota lama.

Adapun arah orientasi tersebut adalah:

• Arah selatan (Sungai semarang, Mercusuar.dll)

• Arah Timur ( bangunan Kota lama)

Kedua arah tersebut menjadi pertimbangan dalam penjalinan ke luar

bangunan serta ke dalam obyek sehingga dapat memberi orintasi serta

menjadi area atau ruang istirahat atau ruang jeda.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 42MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 45: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

III.5.Analisa sirkulasi museum

Sirkulasi cukup menentukan dalam fungsi bangunan sehingga sirkulasi

mempunyai peran dalam mengintregasi seluruh ruang sehingga bangunan

dapat berfungsi dengan baik.

Sirkulasi pada Museum Sejarah Semarang dapat menjadi pengikat

antau ruang agar kronologis cerita dapat di nikmati secara utuh namun

sirkulasi juga dapat memberikan interaksi antara obyek display di dalam

ruang display maupun dengan ruang luar atau kota lama.

Arti sirkulasi dapat diartikan sebagai tali mengikat ruang-ruang suatu

bangunan atau suatu deretan ruang-ruang dalam maupun luar menjadi saling

berhubungan.oleh karena itu kita bergerak dalam melalui waktu tahapan

ruang( frank D.K Ching bentuk ruang dan susunanya)

Letak site yang berada pada lokasi dekat kota lama yang mempunyai

akses langsung dengan JI.Mpu Tantular serta site berada pada tepian sungai

yang mempunyai arah orientasi ke salatan yaitu sungai semarang dan Jl. Kol.

Sugiyono serta orientasi ke arah barat yaitu kota lama dan Jl. Mpu

Tantular.sehingga pencapaian bangunan nantinya dapat memakai bentuk

antara lain:

III.5.1 Pencapaian bangunan

Pencapaian bangunan antara lain dengan:

Langsung

Gambar III.5.a: pencapaian bangunanSumber: DK.ching

Adalah bentuk cara poencapaian yang dapat di lakukan yaitu pencapaian

dari arah selatan yaitu dari jalan Mpu Tantular

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 43MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 46: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Tersamar•^ r —- .1;

1 <s<--1..1T i M' '!

A] :,' • '•>.

V. .y

9

Gambar lll.5.b: pencapaian BangunanSumber: DK ching

Adalah bentuk pencapaian dari arah timur yaitu dari Jl. Kol.soegiyono dan

jl. Pemuda.

III.5.2.Ruang museum serta sirkulasinya

Museum semarang adalah museum yang akan memberikan mengenai

informasi mengenai sejarah adan kebudayaan Semarang yang nantinya

akan mendisplay obyek sebagi isi dari museum serta di dukung dengan

alur cerita sebagai pendukung cerita dan kesejarahan Semarang namun

museum juga dapat berinteraksi dengan ruang luar atau Kota Lama yang

dapat menjadi obyek luar pula, sehingga sirkulasi serta ruang dapat di

arahkan untuk dapat berorintasi ke arah ruang dalam dan Obyek display

sendiri serta berorintasi ka arah luar.

1. Hubungan jalan dan ruang:

Melewati ruang-ruang:

• Integritas ruang di pertahankan

• Konfigurasi jalan luwes

• Ruang-ruang perantara dapat di pergunakan untuk

menghubungkan jalan dengan ruang-ruangnya.

Gambar lll.5.c.Hubungan Jalan Dan RuangSumber: DK ching

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 44MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 47: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Menembus ruang-ruang

• Jalan dapat dapat menembus sebuah ruang menurut sumbunya

.miring atau sapanjang sisinya.

• Dalam memotong sebuah ruangjalan menimbulkan pola-pola

istirahat dan gerak didalamnya.

Gambar III.5.d.Hubungan Jalan Dan RuangSumber: DK ching

Museum Sejarah Semarang yang mempunyai fungsi sebagai museum

yang menyajikan Obyek benda sebagai obyek pameran serta adanya

Kota Lama dan bangunanya serta utijk "mercusuar" sebagai artefak.dan

bagaimana museum dapat dengan baik mengemas ketiga faktor tadi

maka sirkulasi sangat di perhatikan.

2. Bentuk dari ruang sirkulasi:

1. TERTUTUP.membentuk

koridor yang berkaitan

dengan ruang-ruang lainya

yang di hubungkan melalui

pintu-pintu masuk pada

bidang dinding.

2. TERBUKA SALAH SATU

SISI,untuk memnerikan

kontinuitas visual/ruang

dengan ruang-ruang yang

Gambar lll.5.f.bentuk ruang dan SirkulasiSumber: DK Ching

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 45MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 48: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

di hubungkan.

3. TERBUKA

SISI.menjadi

fisik ruang

tembusnya.

KEDUA

perluasan

yang di

Sirkulasi pada ruang pamer museum mempunyai arti yang penting dimana

nantinya pengunjung di arah kan untuk menikmati obyek secara utuh maka

bentuk dari sirkulasi diarahkan untuk dapat menikmati keluar dan menikmati

obyek di dalam serta srrkulasi

III.5.3.Sirkulasi dalam ruang pamer:

Tipe primer:

Tipe sirkulasi pengunjung dalam menikmati obyek pamer dalam ruangmaupun antar ruang pamer:

1. Sirkulasi dalam satu ruang:

Sirkulasi harus jelas pintu masuk dan keluar agar tidak terjadi pertemuan arus

masuk dam keluar di lakukan pemisahan,pintu keluar sebaiknya di letakkan

sebelah kiri jalur pergerakan apabila seluruh dinding di jadikan tempat display

maka letak pintu sirkulasi sebaiknya berada di pertengahan.

2. .sirkulasi antar ruang:

• Sirkulasi ruang-ke ruang(room to room)

Sirkulasi dari satu ruang ke ruang lain secara berurutan dan

berkesinambungan susunan tersebut di arahkan agar pengunjung dapat

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 46MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 49: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

melihat pameran secara berurutan tidak memilih ruang pamer, kerugianya

adalah apabila salah satu ruang tettutup maka

akan menggangu pencapaian ruang serta jika adanya kepadatan maka

akan menjadi masalah kapasitasnya.

kriteria sirkulasi ini memungkinkan penjangkauan ruang serta

penikmatan obyek secara berlanjut dan utuh.

Gambar lll.5.h: sirkulasi antar RuangSumber:Survey

• Sirkulasi dari korido ke ruang pamer

Susunan ruang ini akan memungkinkan setiap ruang dengan mudah akan

dicapai dengan koridor, keuntunganya adalah setiap ruang dapat di capai

secara langsung sehingga apabila salah satu ruang terganggu tidak akan

mempengaruhi ruang lain,akibat tipe tersebut adalah ruang koridor

memerlukan luasan yang cukup.

Pada bentuk ini memungkinkan pengunjung akan leluasa menikmati

obyek .

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 47MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 50: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

r^ Koridor1 >

U-'

Gambar lll.5.i: Sirkulasi antar Ruangsumber: analisa

Tipe skunder

Merupakan jalur gerak antara obyek pemeran, sirkulasi skunder harus

mampu menunjang yang di lewatinya atau menjadikan susunan obyek

yang di lewatinya dapat dimengerti dan mudah di kenal, bentuk sirkulasi

dapat berupa linier, berputar sebagian ,berputar penuh tipe sirkulasi ini

berkaitan dengan bentuk dan dimensi obyek yang diamati.

Gambar III.5J: tipe sirkulasi dalam ruangSumber:M.Belcher"orientation an Environment"

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 48MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 51: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

III.6. Analisa pasar

Pada bab sebelumnya telah di ungkapkan mengenai fungsi dari museum

semarang dengan mengacu pada pendidikan serta pada pariwisata maka

pengunjung utama pada museum dapat kita bagi berdasarkan skala

pengunjung.

Secara umum fungsi dari museum adalah terbuka bagi umum dan dapat di

akses semua tingkatan masyarakat karena museum adalah sebagai wadah

atau tempat dalam menegembangkan wawasan dan meningkatkan

pengetahuan dalam membangun masyarakat sehingga museum sangat

penting dalam mengembangkan potensi masyarakat namun perlu di

perhatikan mengenai pasar pengunjung dalam kasus bangunan tersebut saya

membagi pasar lebh sederhana yang nantinya dalam pembagian skala

berdampak pada besaran ruang dan kapasitas tampung museum

Saya membaginya dalam kelompok:

• kelompok rombongan yaitu merupakan kelompok secara bersamaan

melakukan kegiatan pengunjungan di museum dan ini perlu di

perhatikan kedalam kapasitas masing-masing ruang

• kelompok sendiri atau kecil yaitu kelompok tersebut melakukan

pengunjungan secara skala kecil dan ini juga memberikan perhatian

mengenai bagaimana dalam melakukan penikmatan obyek .

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 49MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 52: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

III.7.ANALISA PRESEDEN

1.Museum fur Angewandte Kunst

(Frankfurt am Main,Richard Meier)

Gambar III.7.a museum Fur Angenwandte KunstSumber: Internet

Museum fur Angenwandte kunst merupakan salah satu museum di kota

fankfurt dimana museum mendukung dalam kegiatan pariwisata dimana

banyak museum di bangun di kota Frankfurt terutama di pinggiran sungai

Main.

Museum fur angewandte tersebut merupakan museum karya Richard Meier

Dimana museum tersebut di rancang dengan banyak memperhatikan aspek

antara lain museum berada pada pinggiran kota Romen (kota tua)di

Gambar lll.7.b:Museum Fur Angenwandte kunstSumber: Internet

Frankfurt.dalam perancanganya meier berusaha mendialogkan antara kota di

seberang dengan museum. Kedua, museum berada pada daerah tepian

sungai dimana sungai merupakan urat nadi dari kota Frankfurt dan kembali

museum di hadapkan dengan intaraksi dengan sungai .dan pada site

museum sendiri telah ada bangunan lama yaitu villa metzler.

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 50MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 53: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Gambar III. 7.d:interior Museum Fur Angenwandte kunstSumber: Internet

Pada pengalaman ruang Meier berusaha merancang agar selain keselarasan

bentuk pula pengunjung juga di arahkan untuk dapat berinteraksi secara

visual dimana pada Museum ini Ramp menjadi elemen yang penting dalam

mengintregasikan visual antara pengunjung dengan elemen lingkungan kota

dan sungai.

111.8 simbolik etnis sebagai penunjang ruang pamer

• Bentuk morpholoqi bangunan sebagai simbolik multi etnis

Seperti yang telah di jelaskan di awal bahwa perkembangan semarang

tidak terlapas dari peran dari kota pelabuhan di mana pada peran kota

sebagai kota terbuka tidak memungkinkan adanya pengaruh terhadap

budaya masyarakat di mana masyarakat semarang adalah masyarakat

yang terbagi ke dalam kelompok-kelompok etnis namun justru hal

tersebut maerupakan bentuk dari perkotaan yang heterogen. Namun

masing etnis mempunyai peran dan yang signifikan adapun etnis-etnis

tersebut adalah:

• Etnis Jawa atau Pribumi

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 52MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 54: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

&

LAPORAN PERANCANGAN

• Etnis Tionghoa

• Etnis Belanda

• Etnis lain Banjar,Melayu,Arab dll.

ANALISIS BENTUK ARSITEKTUR ETNIK

Perkembangan kota Semarang tidak lepas dari peran kehidupanmasyarakat yang multi etnis sehingga dari segi Arsitektural akan beragampula dan dari semua etnis yang ada mempunyai bentuk Arsitektural yangkhas pula , dari kekhasan tersebutlah akan dapat menjadi bentuk dasar dariperancangan interior museum sejarah semarang sehingga di harapkan akandapat memperkuat dari produk budaya masing-masing etnis, adapun bentukarsitektur etnis yang banyak di Semarang antara lain:

• Etnis Cina

• Etnis Jawa

• Etnis Eropa• Etnis Arab

Bentuk arsitektur Etnis

Etnis CinaBangunan klentangTay kak Sie Gang Lombok.

Bangunan Klenteng ini di dirikan sejak tahun 1771 yang merupakantempat ibadah dari umat tionghoa.menggantikan Klenteng Kwan lm(Kwan ImTing) yang semula terletak di gang belakang.

Klenteng ini sebenarnya bernama "Tay Kak Sie" yang terletak dipinggir sungai( Kang Kie) menghadap ke sebuah gang bernama gangLombok.

Gambar lll.8.e.:klenteng Tai Kak sieSumber: Bappeda Kota semarang

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 53MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 55: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Bangunan Etnis Jawa

Gedung kesenian Sobokarti

Bangunan ini berfungsi sebagai bangunan pentas seni atau teater

tradisional tempo dulu seperti pertunjukan wayang kulit da

ketropak.pembangunan di laksanakan pada tahun 1917 an :

Gambar III.8. g :gedung SobokartiSumber: Bapeda Kota Semarang

Pada bangunan ini terlihat ciri tradisional Jawa dengan atap bertingkat

dengan genting sirap dan strukturnya yang di dominasi dengan Kayu dengan

dinding rendah berbahan batu bata di sekililing bangunan serta lantai dengan

pleseteran sederhana.dengan peenerangan alami dari bukaan pada didnding

sebelah samping dan bovenlight antara atap yang bertingkat.

Gambar III.8. g: Detil kontruksi gedung sobokartiSumber: Bapeda kota Semarang

bentuk plafon di bagian tengah bangunan dengan celah antara kedua

tingkat atap dan detil pertemuan antara kolom utama dengan dua buah balok

penopang atap

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 55MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 56: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

dari segi ornamen banguna lebih sederhana dan finising yang

melihatkan warna alami kayu.

Arsitektur kolonial

Bangunan rumah tinggal di jalan S.parman.

Bangunan ini merupakan bangunan rumah tinggal milik bangsa

Belanda di bangun pada tahun 1924 ,mulanya bangunan rumah ini di

peruntukan pegawai perusahaan asing bergerak dalam usaha bahan

bangunan,

Struktur bangunan berupa dinding bata dengan separuh dinding

setinggi lantai merupakan pondasi talut batu alam.rangka dan kuda-kuda dari

kayu jati dengan penutup atap genting cetak.tegel marmer di pasang secara

diagonal,kontruksi lantai dua (loteng) dari kayu pada dinding bagian dalam

terlihat dilapis dengan kayu berpolitur.

"V, ,i

v ^ ^—f

:S

'i \*-f

*5V

Plafon eternit denganrangka kayu tebal dan panil-pani! tertutup

Dinding batu batadengan cat putih

Panil kayu jatidengan finising

Tegel marmer putih

Gambar III.8. h :Bangunan Tempat Tinggal KolonialSumber: Bapeda Kota Semarang

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 56MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 57: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Pada bentuk bangunan dapat di lihat bentuk bangunan yang

memperhatikan iklim tropis dengan bentuk bukaan jendela yang lebar dan

tinggi serta bentuk ruang dalam yang tinggi dan penggunaan bahan

bangunan yang kokoh serta mewah dengan finising pengecatan pada diding

dengan warna-warna pastel terutama warna putih, serta warna-warna alami

seperti coklat kayu

Dengan keberagaman etnis tersebut nantinya dapat melengkapi

koleksi serta menujang dari pada cerita kronologis sejarah.

Pada pencitraan bangunan bentuk simbolik tersebut akan di ambil dari

bentukan morphologi bangunan dimana dengan pertimbangan tersebut

sekiranya dapat lebih mudah menegenai penangkapan makna simbolik

etnis tersebut di mana pada morphologi tersebut telah menjadi simbolik

mengenai kebudayaan masing-masing etnis

Bentuk khas dasar arsitektur

Seperti yang kita lihat dan kita jumpai dengan melihat gaya atau

bentuk tertentu dengan mudah kita dapat mengetahui mengenai latar

belakang bangunan tersebut

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 57MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 58: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

111.9. Museum sebagai pendukung pariwisata

Museum mempunyai peranan yang penting dalam layanan wisata

terutama adalah wisata budaya di mana museum merupakan tempat

tujuan wisata atau tempat dalam mendukung pariwisata suatu daerah

keberadaan museum dan museum dapat di jadikan sebagi sarana

rekresai dan sekaligus belajar dengan mengunjungi museum wawasan

dan ilmu pengetahuan semakin luas. Keberadaan museum di Indonesia

telah di lindungi oleh hukum berupa undang-undang.peraturan

pemerintah.Keputusan Mentri maupun Perdahukum yang melindungi

tersebut adalah UU nomior 05/1992,PP nomor 10/1993 dan PP nomor

19/1993.

Dan di harapkan keberadaan musum sejarah dapat mengungkap

mengenai kesejaraah kota Semarang sehingga dapat menambah aset

wisata kota lama.adapun untuk menunjang kegiatan Museum sebagai

sarana pendidikan dan wisata museum dapat berperan sebagai ruang

budaya di mana pada fungsi tersebut pengunjung dapat melihat dan

berinterksi langsung dengan hasil budaya tersebut.

Untuk dapat mendukung museum dapat di nikmati Pengunjung

dalam melihat dan memahami obyek (teknik penyajian obyek) maka yang

terpenting adalah memperhatikan pengunjungnya yaitu:

• Kenyamanan pengunjung dalam menelusuri ruang(sirkulasi

yang tidak membosankan)

• Museum dapat menjadi tempat yang santai dan

menyenangkan.

111.9.1 Hasil kesenian dan Iain-Iain sebagai pagelaran:

Bahwa dalam perkembangan budaya dan perkembangan suatu suku

maupun etnis tersebut kadang tidak luput juga menampilkan dalam

hasil budaya pada beberapa etnis tersebut nantinya dapat

memberikan atau menunjukkan mengenai hasil dari kebudayaan

masing-masing dintarannya adalah:

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 58MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 59: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

• Etnis Jawa dapat adi arah kan menikmati mengenali alunan

serta penampilan alat kesenian yaitu berupa Gamelan serta

permainan-permainan tradisional

• Etnis cina di sini dapat pula di tampilkan mengenai bentuk

kesenian-kesenian etnis cina

• Etnis Belanda di mana pengunjung dapat menikmati mengenai

kesenian klasik

• Etnis lainya dapat di masukana ke dalam pagelaran umum atau

bersama.

111.9. ANALISA KEBUTUHAN RUANG

Besaran ruang pada museum sejarah semarang di tentukan beberapa factor

yaitu:

• Obyek yang akan di tampilkan

• Kegiatan-kegiatan yang di wadahi

• Jumlah pemakai

• Standar besaran ruang

Dalam perencanaan museum tersebut besaran ruang-ruang akan di

lakukan berdasr asumsi-asumsi dan standar jenis obyek yang akan di

wadahi.

Tabel 111.a kebutuhan ruang

No Keb.ruang unit Asumsi

perhitungan

jumlah orang

Luas

(m2)

analisis Jumlah

(m2)

1 Hall 1 Pengunjung 0.8 120X0.8+20% 115

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 59MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 60: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPC

Ru

Kel

LAPORAN PERANCANGAN

maksimal

kunjungan 150

Orang

Standard 0,8

m2/orang

150x0,8

2

3

tiketing 4 1 orang 2 6x1x2 12

Informasi 1 3 oarang 0.8 3x2x0.8 4.8

4 Penitipan

barang

1 9

5 keamanan 1 2 orang 0.8 2x0.8+20% 3

R. DISPLAY

1 Hall distribusi 1 100 100

2 Ruang display

1

1 Merupakan ruang

display rekontruktif

400 400

2 Ruang display

2

1 720 720

3 r.display 3 1 720 720

4 Ruang display

etnis

3 360 3x360 1080

5 Display

diorama

1 480 480

6 Ruang display

temporer

1 450 450

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 60MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 61: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

BAB 4

KONSEP PERANCANGAN

MUSEUM OF SEMARANG HISTORY

AS A FACILITY TO SUPPORT TOURISM IN SEMARANG OLD QUARTERS

Page 62: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

BAB IV

KONSEP PERANCANGAN:

IV.1.Konsep sirkulasi:

Penacapain ke bangunan:

Konsep pencapian bangunan menggunakan dasar pertimbangan

pandangan dalam pencapaian yang pertama adalah:

Pencapaian secara tersamar yaitu pencapain dari arah selatan jalan

kol.Sugiyono,pencapaian secara langsung dari Jl. Mpu Tantular yaitu

pencapaian secara langsung ,

Jl.mpu tantular

Jl.pemuda

Gambar IV. 1a:Sirkulasi pencapaian BangunanSumber: Analisa

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 64MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 63: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

IV.1.1.Penyesuaian bangunan dengan lokasi

Pada lingkungan di kota lama terutama pada kawasan kota benteng

kota lama bangunan mempunyai ketinggian rata-rata dua lantai atau kira-kita

setinggi 8-10 meter. Dan nantinya ketinggian bangunan baru masih sesuai

dengan bangunan-bangunan lama agar tidak menggangu atau merusak

komposisi yang sudah ada di kota lama.

Untuk tetap dapat menunjukan bangunan baru maka bangunan di

orintasikan ke selatan agar dapat di lihat dengan mudah dari jl.kol soegiyono

maupun dari arah Jl.letjen soeprapto atau jembatan berok.

Ruang pandang

Jl.pemuda

fe ntuk yang d i se suiaka ndengan fasad seMtar

Ruang pandang

Gambar IV. 1b:Orientasi Ke Site

Sumber: Analisa

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 65MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 64: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

IV.2.Konsep komposisi masa

Penyusunan gubahan masa pada masa museum sejarah ini disusun

berdasarkan pada orientasi sirkulasi yang mempengaruhi perletakan fungsi-

fungsi lain, dimana pada ruang pamer di letakkan pada bagian pinggir agar

dapat di nikmati secara linier dan ruang-ruang pendukung berada pada pusat

orientasi.

Penyusunan di bagi berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain:

Orientasi pandanqan:

Pada ruang-ruang pamer di orintasikan ke luar bangunan yaitu arah timur dan

selatan agar pengunjung dapat melihat obyek display itu sendiri tapi juga

dapat melihat sisi kota lama dan bangunan ertefak mercusuar.

Jl.mpu tantular

v.X v

Rjang pandang

Gambar IV.2a:Orintasi Pandangan Keluar SiteSumber: Analisa

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 66MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 65: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

Orientasi fungsi:

secara fungsional penyusunan masa yang mengellilingi pusat di tujukan agar

masa-masa yang terbagi-bagi menjadi ruang-runag display di ikat ke pusat

yaitu ruang-ruang pendukung dan ini menjadi area ending pada perjalanan .

Gambar IV.2b:Orintasi Fungsi PandanganSumber: Analisa

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 67MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 66: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

IV.3.Konsep Tampak

lll.3.1.Penvesuaian tampak dengan kota lama

Pada tahap analisis bahwa bentuk tampak bangunan baru di kontekstualkan

dengan lingkungan sekitar, dan penyesuain tersebut didapat dari analisa

tampak bangunan kolonial dan yang di dapat dari analisa tersebut bahwa

prinsip komposisi bangunan adalah:

• Komposisi datum

• Prinsip vertical-horisontal

• Prinsip simetri dengan korner dan center

Jendela atau bukaan di sesuaikan dengan komposisi bangunan sekitar

terutama bangunan gedung SMN, dimana pada bukaanya yang teratur dan

dan sama dengan garis-garis bidangnya.

Prinsip vertical dan horizontal

Pada bangunan baru menggunakan prinsip vertical lebih dominan.

Tampak yang simetri dengan korner dan center sebagi pengunci dari liniaer

bidang.

Gambar IV.3a: Analisa Fasad Timur MuseumSumber: Analisa

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 68MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 67: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAPORAN PERANCANGAN

• Ruang display masa pra kolonial.yaitu ruang tersebut

menerangkan cerita mengenai masa pra colonial hingga sekarang

adapun cerita tersbut akan di bagi kedalam kelompok:

2 dimensi

3 dimensi

dan penceritaan dengan diorama.

R Displays

^ R Display2

J* • '• /- -'9-

":!?v*5ri-7" R Displayl

RDisplajy4 Hall HaH

penerima

Gambar IV 3d:Analisasirkulasi ruang MuseumSumber: Analisa

MUSEUM SEJARAH SEMARANG 71MUHAMMAD ADI MUNTAZA

01512069

Page 68: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

BAGIAN 2

BAB 5

SKEMATIK DESIGN

MUSEUM OF SEMARANG HISTORY

AS A FACILITY TO SUPPORT TOURISM IN SEMARANG OLD QUARTERS

Page 69: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

^hem

at[c

_des

ign

)I

Kon

sep

pen

cari

anbe

ntuk

:1.

seca

raum

umba

ngun

anm

enja

diba

gian

dari

ban

gu

nan

dika

was

anko

tala

ma

dim

ana

bang

unan

berf

ungs

ise

baga

i1:

mus

eum

seba

gai

bang

unan

pada

kons

erva

siha

silb

uday

ace

rita

seja

rah

sem

aran

g.2

:ad

any

ab

ang

un

antu

ab

ekas

mer

cusu

ardi

dala

msi

ted

anb

erad

apa

daka

was

anko

nser

vasi

kota

lam

ase

hing

gaba

ngun

anna

ntin

yada

pat

mer

esp

on

kedu

anya

,

Ban

guna

nse

baga

iba

ngun

anya

ngse

cara

fung

sion

alba

ngun

anko

nser

vasi

bara

ngbe

rsej

arah

dan

seba

gai

tem

pat

mem

amer

kan

pad

aum

umun

tuk

kegi

atan

pend

idik

anda

nre

krea

sise

hing

gaun

tuk

men

duku

ngm

enge

nai

fung

site

rseb

utta

taru

ang

diar

ahka

nun

tuk

dapa

tm

ence

rita

kan

men

gena

ise

jara

hko

tase

mar

ang

sehi

ngga

tata

ruan

gdi

arah

anun

tuk

beru

ruta

n

Pen

ataa

anru

ang

atau

ban

gu

nan

diar

ahka

nbe

rori

enta

sike

mer

cusu

arag

arm

enrc

usua

rd

apat

men

jadi

bagi

anpe

ntin

gda

rim

useu

m

Ban

guna

nse

baga

iba

gian

dari

kota

lam

amya

ngbe

rciri

kan

bang

unan

kolo

nial

sehi

ngga

diar

ahka

nun

tuk

dapa

tm

eres

pon

bang

unan

-ban

guna

nla

ma

dise

kita

rsi

tede

ngan

mem

perh

atik

anbe

ntuk

.pro

pors

ida

nsk

ala.

Ben

tuk

yang

terd

ekat

bang

unan

kolo

nial

adal

ahba

ngun

andi

seb

ela

hti

mu

rsi

te

Co

rner

Cen

ter

Co

rner

Pada

mus

eum

pena

taan

ruan

gsa

ngat

pent

ing

sehi

ngga

pena

taan

deng

ansi

site

mm

emus

atag

arin

treg

asi

anta

rru

ang

dap

atdi

satu

kan

dan

mem

pu

ny

aior

inta

sike

arah

mer

cusu

ard

anb

entu

kfa

sad

diar

ahka

nm

eres

pon

bang

unan

kolo

ial

dan

merc

usu

ar.

Mu

seu

mse

jara

hse

ma

ran

g

Page 70: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

Sch

emat

icd

esig

n

•)Fa

ktor

lain

yang

mem

peng

aruh

ibe

ntuk

:1.

Sit

eb

era

da

di

wate

rfro

nt

2.b

en

tuk

site

3.s

ud

ut

pan

dan

gda

rilu

arb

ang

un

a4.

kebu

tuha

nru

ang

park

ird

anru

ang

luar

5.si

rkul

asi

ban

gu

nan

2.s

ited

iw

ate

rfro

nt

VIE

W^

ES

iTi

Sit

eb

erad

ap

ada

area

wat

erfr

ont

seh

ing

ga

pen

ataa

npe

rlu

pad

ata

taru

ang

luar

untu

km

embe

riru

ang

cuk

up

dal

amvi

ewke

mu

seu

md

anp

enat

aan

seb

eran

gd

ansi

teb

ang

un

and

ante

rint

rega

sid

eng

anb

ang

un

anm

use

um

Ben

tuk

site

:

Ko

tala

ma

Ben

tuk

site

seg

iti

ga

mem

pu

ny

aib

atas

ante

rhad

apko

mpo

sisi

seh

ing

ga

ban

gu

nan

dik

om

po

sisi

kan

men

yesu

aika

nbe

ntuk

site

dan

site

terl

etak

pad

ak

awas

anko

tase

hin

gg

ad

apat

dim

aksi

mal

kan

pem

anfa

atan

pad

ab

ang

un

an

Mu

seu

mse

jara

hse

ma

ran

g

Page 71: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

S£he

mat

ic_d

e_si

f£n

\

3.su

dut

pan

dan

gda

rrlu

arb

ang

uan

5.si

rkul

asi

ban

gu

nan

Pad

aar

eabe

laka

ngd

apat

dip

and

ang

dari

pen

gg

un

ake

reta

Pad

aare

ain

idi

ara

hk

an

un

tuk

p.da

pat

mel

ihat

bang

unan

dari

sam

pin

gya

ngm

eres

po

nb

ang

un

andi

sebe

rang

nya.

Pad

aare

ain

idi

ara

hk

an

un

tuk

*•d

apat

mel

ihat

ban

gu

nan

dari

arah

dep

an

*.P

ad

aare

ain

idi

ara

hk

anm

elih

at

ban

gu

nan

seca

raut

uh.

4.K

ebut

uhan

ruan

gpa

rkir

dan

ruan

glu

ar p.R

uang

park

irba

gika

ryaw

an

Sir

ku

lasi

ken

dara

an

••

•S

irk

ula

sim

an

usia

•R

uang

park

irba

gipe

ngun

jung

dise

diak

anru

ang

park

irp

ada

sem

ib

asem

ent

Rua

nglu

arya

ngdi

sed

iak

anun

tuk

kegi

atan

•pe

dest

rian

dan

plas

am

use

um

seb

agai

ger

ban

gm

asu

kk

em

useu

m

•R

uang

luar

yang

dise

dia

kan

untu

km

asya

raka

tun

tuk

men

ikm

ati

suas

ana

wat

erfr

ont

yang

tidak

terg

antu

ng

den

gan

kegi

atan

mu

seu

my

ang

bers

ifat

tran

sisi

den

gan

luar

mu

seu

m

>G

erba

ngke

luar

kend

araa

n

Ger

bang

mas

ukke

ndar

aan

>Je

mb

atan

seb

agai

akse

sda

rija

lan

kol.

sugi

ono

Mu

seu

mseia

ra

hsem

ara

na

Page 72: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

ou

iem

au

i;u

esiy

n

)A

ltern

ati

fb

en

tuk

Alt

ern

atif

1A

lter

nat

if2

Alte

rnat

ifya

ngdi

pilih

adal

ahbe

ntuk

ked

ua

kar

na

pad

ab

entu

kin

id

apat

lebi

hm

eny

atu

kan

mer

cusu

arse

bag

ice

nter

ofpo

int

sert

abe

ntuk

nya

sesu

aim

eres

pon

bang

unan

seki

tar

Mu

seu

mse

jara

hse

ma

ran

g

Page 73: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

Ban

guan

bela

kang

mem

perk

uat

mer

cusu

arde

ngan

dom

inan

kaca

leba

rda

nko

lom

ocn

em

au

cu

esig

ji

An

ali

sao

rien

tasi

Ban

erda

rire

lker

taap

ida

nju

gase

bag

aipe

ngar

ahm

asuk

atau

kelu

arse

tasi

unta

wan

g

Mer

cusu

arya

ngm

enja

dice

nter

ofpo

int

seh

ing

ga

bang

unan

inid

ipe

rkua

td

eng

anor

inta

siba

ngun

andi

sam

ping

nya

Dae

rah

yang

dap

at/p

oten

sial

meli

hat

merc

usu

ar

ata

u

bang

unan

mus

eum

dari

depa

n

VIE

WK

ES

ITE

PE

NJA

NG

KA

UA

NS

ITE

Ban

guan

bela

kang

berf

ungs

ise

baga

ise

lasa

rde

ngan

bent

ukse

baga

iba

ckgr

ound

dari

Ban

guna

nya

ngd

apat

dita

ngka

pda

riu

tara

site

Mai

nen

tran

cedi

bed

akan

den

gan

bent

ukda

rim

ercu

suar

nam

un

dise

der

han

akan

agar

tidak

men

gal

ahk

anm

ercu

suar

Ban

guna

nya

ngd

apat

dita

ngka

pda

rija

lan

letje

nso

eprp

tod

aera

seb

ela

hse

lata

nsi

te/k

ota

lam

a

Pen

ataa

npo

hon

seb

agai

pen

gar

ahvi

ewke

mer

cusu

ar

Dae

rah

yang

mud

ahm

elih

atba

ngun

anm

erc

usu

ar

dari

ara

hti

mu

r

Mu

seu

mse

jara

hse

ma

ran

g

Page 74: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

Kon

sep

sifk

ulas

i

Pad

asi

rkul

asid

ibe

daka

nm

enja

di2

bent

uksi

rkul

asiy

aitu

1.s

irku

lasi

dilu

arb

ang

un

an2.

sirk

ulas

id

alam

ban

gu

nan

sirk

ula

silu

arb

an

gu

na

nsi

rkul

asi

dilu

ardi

arah

kan

untu

km

enca

pai

site

dan

ruan

gpa

rkir

dan

kem

udia

nm

enuj

um

enik

mat

ipa

daar

eape

dest

rian

wat

erfr

ontd

anke

mud

ian

diar

ahk

anm

enuj

um

use

um

sirk

ula

sid

ala

mb

an

gu

na

np

ada

sirk

ulas

ite

rseb

utdi

arah

kan

para

peng

unju

ngse

tela

hm

asu

ken

tran

cem

aka

pen

gu

nju

ng

diar

ahk

anm

enik

mat

iru

ang

disp

lay

seca

raur

utda

nke

mud

ian

akan

dib

ebas

kan

pad

aar

eap

edes

tria

nw

ater

fron

t.

Jl.m

puta

ntul

ar*•

Ger

bang

park

irJl

.kol

.sug

iono

a

Plas

ase

lata

n|

Are

aw

aterfr

ont

Ger

bang

•M

erc

usu

ar

En

tran

ce

*

R.d

ispl

ay

Ex

it

R.p

enun

jang

«•P

erpu

stak

aan

Sir

ku

lasi

dala

m

Sir

ku

lasi

luar

*•G

erb

ang

park

ir

*•E

ntr

an

ce

♦■Gerbang

ped

estr

ian

Mu

seu

mse

jara

hse

ma

ran

g

Page 75: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

CD

cn

em

au

uu

esiu

n

)K

on

sep

stru

ktur

Pad

aru

ang

pam

erte

mpo

rer

men

gg

un

akan

atao

per

pad

uan

beto

nda

nka

cagu

nam

emas

ukan

caha

yaSt

rukt

urm

engg

unak

ansi

site

mgr

idde

ngan

mod

ulPa

daat

apm

engg

unak

anpl

atbe

ton

12

i1

[ID

.GO

iI

i•

'*"

T—

r-f-

jm'-

,..

"1

-----:

j -tl

LL

U•i

l*i

"

•fiO

lj:u

iJra

tlL

iLii

;

Pad

aat

apm

engg

unak

anst

rukt

urbe

ton

deng

anpe

nutu

pat

apge

nten

gp

ada

bagi

anuj

ung

ditu

tup

baha

ntr

ansp

aran

fi

Stru

ktur

pond

asi

deng

anfo

otpl

ate

deng

antia

ngko

lom

deng

ansi

stem

stru

ktur

pan

gg

un

g

tt

f**1

i,

H•

•£

L-H

••

^^

^

~i—

r

'i

i-

t—

r

i—

r

Jllil

!Pi'

MI'll

"•'"

Ml

i\\JJ

Sec

ara

umum

men

ggun

akan

kont

ruks

ira

ngka

balo

kda

nko

lom

sert

adi

dndi

ngpe

mik

ul

tr

t—

r

T1

1

TT

ti—

""h

Men

ggun

akan

lant

aib

asem

ent

untu

km

eman

faat

kan

rong

gada

riko

ntru

ksi

pan

gg

un

g

Mu

seu

mse

iara

hse

ma

ran

a

Page 76: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

Gam

bar

per

anca

ng

an

Sit

epl

an

,n:

'W|/?

'iiiii*

;:!-'

^-r-

^ri1

v>

—4>

iy-t

i1—

v?—

—r-

'fo

t St,

. 'G'0A

,0

^

^

'1

II

,n

'G

'

-•"

gH

hL

lam

3a'

© ©

.ji

•i

.>-

--r

.T

.J

•i*m

-]

•—•

...jr

pij

ti

::ia a

-h l

©

*j

—i-

-"~

"-.

•<

i.

'"SH

:V

;-I;

!::

© ©

•i,

.,—

j-—

GG

**0

se** X

*G

*.

Page 77: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

BAGIAN 3

BAB 6

HASIL PERANCANGAN

MUSEUM OF SEMARANG HISTORY

AS A FACILITY TO SUPPORT TOURISM IN SEMARANG OLD QUARTERS

Page 78: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LA

fUK

AN

ftK

AN

UA

NU

AN

PE

NG

EM

BA

NG

AN

DE

SIG

N

1.S

ITU

AS

I

Pad

asi

ruas

ite

rlia

hat

ben

tuk

blok

mas

aan

tara

bent

ukko

tak

dan

leng

kung

dim

ana

pada

bent

ukko

tak

lebi

hm

neye

suai

kan

deng

anbe

ntuk

bang

unan

-ba

ngun

andi

seki

tar

site

dan

kota

lam

a.da

nbe

ntuk

leng

kung

mer

upak

anbe

ntuk

dari

peny

esua

ian

deng

anm

ercu

suar

dim

ana

bang

unan

mus

eum

men

jadi

lata

rda

nm

elin

gkup

im

ercu

suar

seba

gai

bang

unan

pres

erva

si.

Peng

olah

anfa

sade

pote

nsia

lm

engg

unak

anko

mpo

sisi

geom

etri

sde

ngan

bang

unan

sebe

lah

timur

dan

pada

fasa

deba

gian

sela

tan

men

yesu

aika

nbentuk

elemen

bukaan

mercusuar

Ben

tuk

atap

men

ggun

akan

perp

adua

nbbe

ntuk

data

rda

kda

nbe

nuk

limas

anpe

nggu

naan

atap

data

rdi

mak

sudk

anag

artid

akte

rlal

um

enga

lahk

anbe

ntuk

mer

cusu

ar,

dan

peng

guna

anat

aplim

asan

men

yesu

aika

nde

ngan

bent

ukba

ngun

antr

opis

diko

tala

ma,

baha

nat

aplim

asan

men

ggun

akan

baha

nZ

inca

lum

.

**

«*

**

i$

tft

a-

ae

ftm

mm

»mJ

t

2.S

ITE

PL

AN

LU

AS

SIT

E

Ren

can

asi

tete

rban

gu

nL

uas

site

terb

ang

un

BC

._jr

r

I'I

*

&S"^

J

:20

.00

0m

2

:77

31

.2m

2

:12

.00

0m

2

:80

%

BC

bang

unan

yang

dipi

lih80

%di

mak

sim

alka

nka

rna

alas

anpe

nggu

naan

laha

nm

enja

dila

han

yang

lebi

hda

pat

men

jadi

ruan

gpu

blik

yang

mem

ungk

inka

nba

ngun

anm

enja

diba

gian

ruan

gin

trod

ucto

rym

asuk

keka

was

anko

tala

ma

kem

ungk

inan

area

luar

bang

unan

men

jadi

area

ruan

gpa

rkir

dan

kaw

asan

perd

agan

gan

souv

enir

dan

kegi

atan

nke

seni

antr

adis

iona

lm

asy

arak

at

MU

SE

UM

OF

SE

MA

RA

NG

HIS

TO

R

Page 79: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LA

KU

KA

NfE

KA

NU

AN

UA

N

SIR

KU

LA

SI

SIR

KU

LA

SI

TA

PA

KS

IR

KU

LA

SI

PE

JA

LA

NK

AI

Sirk

ulas

ipe

desi

tria

ndi

arah

kan

dari

entr

ance

bang

unan

dim

ana

peng

unju

ngun

tuk

sam

pai

kem

enrc

usua

r(p

intu

mas

ukm

useu

m)

SIR

KU

LA

SI

KE

ND

AR

AA

Nsi

rkul

asi

kend

araa

nha

nya

dapa

tdi

capa

ipa

daru

ang

luar

dan

r.Pa

rkir

tim

ur

dan

base

men

td

an

bela

kan

gm

useu

m.

s#

.#

*s#

##

#n

.U'

|

Per

tok

oan

/pu

sat

jaja

nan

•**

*4

'Jn

anau

i

Are

aru

ang

publ

ik-

Kio

sm

ak

an

an

.

dan

min

um

an

Park

irsela

tan

-4

=0

1—

Mer

cusu

ar

-Jem

bata

n

Park

irti

mu

r

•Am

plit

eate

r

En

tran

ce

mu

seu

m

Sir

ku

lasi

ken

dara

an

•Sir

kula

sip

edes

tria

n

MU

SE

UM

OF

SE

MA

RA

NG

HIS

TO

R

Page 80: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

L.H

rur\

Hiv

rcrvu

vo

/l/V

U/l

/V

PE

NG

EM

BA

NG

AN

DE

SIG

N

DE

NA

HB

entu

kde

nah

men

yesu

aika

nba

ngun

anpr

eser

vasi

(mer

cusu

ar)

sert

aba

ngun

an-b

angu

nan

dise

kita

rnya

sert

ape

rlet

akan

ruan

gdi

susu

nbe

rdas

arka

nfu

ngsi

sert

ast

atus

kegi

atan

dari

mus

eum

dim

ana

pada

area

lant

aipe

rtam

aru

ang-

ruan

gbe

rfun

gsis

ebag

aipe

leng

kap

dan

pend

ukun

gm

useu

m.s

ehin

gga

pada

area

ini

lebi

hm

udah

dija

ngka

uan

tara

lain

:ru

ang

perp

usta

kaan

,rua

ngpa

mer

tem

pore

r,ru

ang

audi

ovi

sual

,ru

ang

wor

ksho

p.se

rta

ruan

g-ru

ang

yang

lebi

hpr

ivat

anta

rala

inR

.pen

eliti

an,

R.p

rese

rvas

ida

nK

onse

rvas

ise

rta

kant

orpe

ngel

ola

Are

ape

neli

tian

Rw

ork

sho

p

..-P

intu

kelu

ar

Caf

etar

iad

anso

uv

enir

sho

p

Pin

tum

asu

kb

aran

g

R.p

amer

tem

po

rer

Am

plit

eate

r

Are

aka

ntor

pen

gel

ola

Per

pu

stak

aan

Rdi

spla

y1

R.p

amer

etno

graf

i

Pin

tud

aru

rat

R.r

uang

pam

er2

dan

3

R.d

iora

ma

Hal

ldis

trib

usi

den

gan

pem

bu

kaa

nvi

ewk

eara

hm

erc

usu

ar

DE

NA

HL

AN

TA

I2

Men

ara

seb

agai

ruan

gp

and

ang

keko

tala

ma

Pad

ala

ntai

du

aru

ang

-ru

ang

han

ya

difu

ngsi

kan

seb

agai

ruan

g-ru

ang

disp

lay.

agar

peng

unju

ngd

apat

lebi

hm

enik

mat

io

by

ekdi

dal

amm

aup

un

obye

kko

tala

ma

dilu

ar

Ml

KC

IIM

HP

CP

MA

f

Page 81: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LA

fVK

AN

HtK

AN

CA

NG

AN

TA

MP

AK

BA

NG

UN

AN

Tam

pak

timur

bang

unan

dise

suai

kan

den

gan

ban

gu

nan

dep

ann

ya

yang

mem

puny

aika

rakt

eris

ikba

ngun

anko

loni

alya

ngku

atda

lam

vert

ikal

den

gan

pen

egas

anko

lom

-kol

omny

ayan

gre

petit

ifse

rta

bent

ukya

ngsi

met

ris

den

gan

peng

uata

np

ada

kedu

am

enar

a.

Pad

aco

rner

dip

erte

gas

agar

seb

agai

cent

erpo

int

yang

dapa

tdi

lihat

dari

luar

site

Pad

acen

ter

fasa

de

tid

ak

terl

alu

ku

at

agar

tidak

men

ggan

gupa

daba

gian

fasa

dese

lata

nya

itum

ercu

suar

seb

agi

cen

ter

Co

En

er

Cen

ter

«G

_

ir>*i

ri

ii

iii

*V""

:."

,i"T

nf

i-•

-•|-i

r—J^

jj'J

lL'

Gi.!

..,,..

Eran

mtzra

1I

T'-

[i

'^

IT

-T

IV

Bff

lffl

ffl

BH

fflf

flff

lff

l

iriE

ZE

^C

^

Qff

lff

lffl

fflf

fl'B

BE

--m

-ffl

;:ifl:

;

on

nn

dp

;••

jan

uarG

L

TA

MP

AK

DE

PA

N

ppcf

qcp

—\—

^—

i—

|—

n~]

ij

rn:

''G

JG

JIG

j

Fas

ade

bang

unan

deng

anpe

nonj

olan

kolo

mun

tuk

men

gu

atk

anbe

ntuk

vert

ikal

,pem

bagi

anga

ris

mem

akai

perb

andi

ngan

1:3

Fas

ade

ban

gu

nan

men

ggun

akan

kom

posi

sige

omet

riga

ris

yang

men

gasi

lkan

bent

ukya

ngte

ratu

rd

anse

imb

ang

den

gan

betu

km

asif

dan

tran

spar

an

Co

mer

CX

j

,ji

&i

^""

•.iirj

Page 82: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LA

PO

RA

NP

ER

AN

CA

NG

AN

TA

MP

AK

SE

LA

TA

N

Pad

afa

sade

bang

unan

sebe

lah

sela

tan

diar

ahka

nm

enja

diba

ckgr

ound

bang

unan

pres

erva

side

ngan

pend

ekat

anpe

ngol

ahan

bent

ukge

omet

rise

rta

gari

sunt

ukm

enya

tuka

nan

tara

bang

unan

pres

erva

sida

nba

ngun

anba

ruda

npa

dafa

sade

bela

kang

mer

cusu

arm

enja

diba

ckgr

ound

deng

anpe

nam

pila

ntr

ansp

aran

untu

km

engu

atka

nba

ngun

anpr

eser

vasi

yang

mas

ifM

enar

ase

baga

ipe

ngun

cida

npe

ngua

tb

ang

un

anm

ercu

suar

Fas

ade

bela

kang

sebg

aiba

ckgr

ound

deng

anbe

ntuk

tran

spar

anda

npe

nggu

nan

repe

tisi

ko

lom

.

Fas

ade

bang

una

pres

erva

siya

ngm

asif

dan

sim

etri

s

Fasa

de

tran

sisi

anta

rab

ang

un

anm

ercu

suar

deng

anfa

sade

bagi

antim

ur,p

ada

bagi

ante

rseb

utbe

rfun

gsi

untu

kra

mp

men

uju

lant

ai2

deng

anpe

nggu

naan

baha

nka

case

rta

peng

uata

nko

lom

ins

Men

ara

seb

agai

cent

repo

int

yang

dapa

tdi

lihat

dari

timur

site

MU

SE

UM

OF

SE

MA

RA

NG

HIS

TO

RY

Page 83: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LA

PO

RA

NP

ER

AN

CA

NG

AN

PO

TO

NG

AN

BA

NG

UN

AN

Ban

guna

nm

engg

unak

anst

rukt

urbe

ton

deng

anpe

mba

gian

mod

uldi

dapa

tben

tuk

ruan

gya

ngda

patm

ewad

ahi

ruan

g-ru

ang

disp

lay

dan

lebi

hm

ud

ahda

lam

peba

gian

kelo

mpo

kru

ang.

Pen

gg

un

aan

atap

tran

spar

anun

tuk

mem

ber

ikan

pen

cah

ayan

dal

amru

ang

^-1_

B_i—

——

j-j

DD

DD

••

QH

QD

GJ

LID

'•'":|l!

!l!ll!b

jip«

Ata

pm

engg

unak

anda

kbe

ton

dan

atap

lim

asan

agar

atap

tida

kte

rlal

um

onot

on

Ram

pse

baga

ipe

nghu

bung

anta

rala

ntai

1ke

lant

ai2,

peng

guna

anra

mp

lebi

hm

udah

untu

kse

mu

ape

ngun

jung

Pen

gg

un

aan

pond

asi

foot

plat

leb

ihefi

sien

dan

stab

il

AT

AP

DA

KB

ET

ON

GL

AS

SB

LO

K

KA

CA

FR

AM

EA

LU

MU

NIU

M

Ram

pd

eng

anke

mir

inga

n8

dera

jat

AT

AP

SK

YL

IGH

T

AT

AP

SE

NG

SIN

CA

LU

M+

15

20

0

GL

ASS

BL

OK

+12

000

KA

CA

FR

AM

EA

LU

MU

NIU

M

PO

TO

NG

AN

ME

NA

RA

Bo

rdes

seb

agai

ruan

gje

da

dan

ruan

gun

tuk

mem

anda

ngke

luar

ban

gu

nan

MU

SE

UM

OF

SE

MA

RA

NG

HIS

TO

RY

Page 84: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LA

PU

RA

NP

tRA

NC

AN

GA

N

PO

TO

NG

AN

BA

NG

UN

AN

Ban

guna

nm

engg

unak

anst

rukt

urbe

ton

deng

anpe

mba

gian

mod

uldi

dapa

tbe

ntuk

ruan

gya

ngda

pat

mew

adah

irua

ng-r

uang

disp

lay

dan

lebi

hm

udah

dala

mpe

bagi

anke

lom

pok

ruan

g.

Pen

gg

un

aan

atap

tran

spar

anun

tuk

mem

beri

kan

pen

cah

ayan

dal

amru

ang

...m

ill!

GD

D'

Q]

LGDD

DDD

D,G

n!

•flp

M

^W

r

Ata

pm

engg

unak

anda

kbe

ton

dan

atap

lim

asan

agar

atap

tidak

terl

alu

mon

oton

Ram

pse

baga

ipe

nghu

bung

anta

rala

ntai

1ke

lant

ai2,

peng

guna

anra

mp

lebi

hm

udah

untu

kse

mu

ape

ngun

jung

Pen

gg

un

aan

pond

asi

foot

plat

leb

ihefi

sien

dan

stab

il

AT

AP

DA

KB

ET

ON

GL

AS

SB

LO

K

KA

CA

FR

AM

EA

LU

MU

NIU

M

Ram

pd

eng

anke

mir

inga

n8

dera

jat

AT

AP

SK

YL

IGH

T

AT

AP

SE

NG

SIN

CA

LU

M.1

520

0

KA

CA

FR

AM

EA

LU

MU

N

PO

TO

NG

AN

ME

NA

RA

Bo

rdes

seb

agai

ruan

gje

da

dan

ruan

gun

tuk

mem

and

ang

kelu

arb

ang

un

an

MU

SE

UM

OF

SE

MA

RA

NG

HIS

TO

RY

Page 85: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

•-#-

•.w

iin

nf

i_r\y

nfV

U/i

lVO

/4/V

INT

ER

IOR

Pada

inte

rior

ruan

get

nogr

afi

etni

sin

terio

rdi

ranc

ang

deng

anm

engg

unak

anele

men

pent

ing

dari

bent

ukm

orfo

logi

bang

unan

etni

spa

daet

nis

jaw

aba

ngun

andi

ambi

lda

riba

ngun

anke

seni

anso

boka

rtipe

nera

pany

aya

ituop

engg

unaa

nso

kogu

ruda

npe

nggu

naan

tritis

anda

rika

yuse

rtaw

arna

cokl

atpa

dad

•n

d'

n9

inte

rio

r

^P

^^

if-G

S^

Pada

interi

oretn

iscin

adia

mbil

bentu

kele

men

pada

bang

unan

klen

teng

Thay

Kak

Sie

dim

ana

pada

bang

unan

ters

ebut

diam

bilpa

dako

nsul

sert

ako

ntru

ksi

soko

guru

dite

ngah

ruan

g

MU

SE

UM

OF

SE

MA

RA

NG

HIS

TO

R

Page 86: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

<M

r\s

r\r

ui

rt-

r\A

U*

\sM

l*\J

HN

Su

asan

aek

steri

or

mu

seu

m

Pad

aar

eam

ercu

suar

den

gan

dipe

rkua

td

eng

anar

eapl

aza

yang

mem

ungk

inka

npe

ngun

jung

untu

kda

pat

men

ikm

ati

mercu

su

ar

secara

utu

k

Pad

aen

tran

cem

useu

mpa

ndan

gan

peng

unju

ngdi

arah

kan

kem

ercu

suar

seb

ag

ai

cen

terp

oin

td

ari

mu

seu

m

Poho

nse

baga

ipe

ngar

ahpa

ndan

gan

Men

aras

ebag

airu

ang

mel

lihat

ke

ko

tata

na

Kol

amai

rse

bag

aire

kont

ruks

isi

mb

oli

km

asa

kw

arte

rse

mara

ng

MU

SE

UM

OF

SE

MA

RA

NG

HIS

TO

R

Page 87: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

lit

Jem

bat

anse

bag

aip

eng

hu

bu

ng

ke

are

ap

usat

jaja

nan

lH

illl

"!'

ft.-

S*0&

-,^^

feiS

Ban

guna

nki

osm

akan

an

Am

pli

teat

erru

ang

luar

seb

agai

ruan

gm

enik

mat

im

erc

usu

ar

dan

mu

seu

m

di

luar

are

am

useu

m

Pad

aut

ara

bang

unan

mer

upak

anar

eapu

blik

spac

eya

ngm

erup

akan

pint

um

asuk

dari

arah

jl.K

ol.s

ugio

noba

ngun

andi

guna

kan

untu

kar

eapa

rkir

dan

kios

mak

anan

Pada

ping

gira

nsu

ngai

dira

ncan

gse

baga

iru

ang

publ

ikde

sign

mem

ungk

inka

npe

ngun

jung

untu

kda

patm

enik

mat

isu

asan

asu

ng

ai

Po

ho

nse

bag

aip

eng

uat

view

kear

ahm

ercu

dari

jem

bat

anbe

rok

Lam

pu

seb

ag

ai

elem

en

tla

nd

scap

ep

eng

uat

view

kear

ahm

ercu

suar

MU

SE

UM

OF

SE

MA

RA

NG

HIS

TO

R

Page 88: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

Ek

ste

no

rm

useu

m

Ek

ste

rio

rm

useu

m

En

tra

nce

mu

seu

m

tV^5

3?

«'G

tsm

Page 89: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

DAFTAR PUSTAKA

1. Ching, Francis D.K,Arsitektur"Bentuk,Ruang dan Tatanan.Edisi ke-

2,Erlangga, Jakarta,2000.

2. Neufret,Ernst,Architect Data,Erlangga,Jakarta,1987.

3. John Handcock,Time Saver Standards,Four Edition,USA.McGraw-

Hill Book Company, 1996.

4. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Edisi kedua.Dep.Pendidikan dan

Kebudayaan.

5. Fitch.James Marston.Historic Preservation"Curatorial Management of

the built word",McGraw-Hill Book company,USA,1976

6. Burns.John A.Recording Historic structures/Historic American

Building Survey/Historic American Engineering Record,National Park

service,Departement Of the interior,Canada,1989.

7. Budiman ,Amen,Semarang Riwayatmu Dulu,Jilid Pertama,Tanjung

Sari,Semarang,1978.

8. Susanto,Mikke,Menimbang Ruang Menata Rupa.Galang

Press,Yogyakarta,2004.

9. www.greatbuilding. com

10. www.semarang.go. id

H.www.arsitekturindis. com

12. Koran Seputar Semarang

13.Departemen Pariwisata,Seni Dan Budaya,Studi Perencanaan Teknis

Penegembangan Kota Lama.Laporan Akhir Sementara.Dirjend

Pariwisata,Jawa tengah, 1998

14.Bappeda Kotamadya Semarang,Konservasi Bangunan

Kuno.Laporan Sementara.Bappeda Kota Semarang,Semarang,1987

Page 90: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

LAM PI RAN•«ap

MUSEUM OF SEMARANG HISTORY

AS A FACILITY TO SUPPORT TOURISM IN SEMARANG OLD QUARTERS

Page 91: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

TU

GA

SA

KH

IR

--^

A

"i ^

DOSE

NPE

MBI

MBI

NGID

ENTI

TAS

MAH

ASIS

WA

NAM

AGA

MBA

RSK

ALA

NO.L

BRJM

LLB

RPE

NGES

AHAN

PERI

ODEI

VMU

SEUM

SEJA

RAH

SEM

ARAN

GNA

MAuu

hauh

adad

iuunta

zaSIT

UASI

1:400

juru

sana

hshb

,™TA

HUN

AKAD

EMIK

.eba

oais

aran

ape

nduk

uno

n"m

aSA

Ifros

0'«

"*»0

"HS

<"'

""»

MSU

IUTC

KNKX

PILOA

HPCK

CNCA

HAAH

2004

/200

!PA

RIW

ISATA

KOTA

LAMA

SEM

ARAN

GTA

NDAT

ANGA

N

Page 92: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

m*

™*

TU

GA

SA

KH

IRP

ER

IOD

EIV

JURU

IA*A

KSnE

KWK

TAH

UN

AK

AD

EM

IKSE

BAGA

ISAR

ANA

PEND

UKUN

GIr.

REVM

WTO

B.SA

*TOS

O,M

rcA.

HO.M

HSO

fStM

WF

AK

ULT

Asm

vmam

i.da

hkkb

icah

aan

2004

/200

5pa

riw

isat

ako

tala

ma

sem

aran

gta

nd

ata

no

an

==

o>

KE

TE

RA

NO

AN

©-

DO

SEN

PEM

BIM

BING

IDEN

TITA

SM

AHAS

ISW

ANA

MA

GAM

BAR

SKAL

ANO

.LBR

JML

LBR

PEN

GES

AHAN

MU

SE

UM

SE

JA

RA

HS

EM

AR

AN

GNA

MA

uuha

ukad

adim

unta

zasi

tep

lan

1:4

00

Page 93: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

•/

©

TU

GA

SA

KH

IR

J'

.J*

'

i.

;

ii

-•

~

JB

JE

dU M

USE

UM

SE

JAR

AH

SE

MA

RA

NG

PE

RIO

DE

IV

juru

sah

ars

itek

tur

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

fak

ult

ast

ekn

iksi

pil

da

np

ercn

can

aa

n2

00

4/2

00

5

©

DO

SE

NP

EM

BIM

BIN

G

2122

2324

©

IDE

NT

ITA

SM

AH

AS

ISW

A

NA

MA

MU

HAM

MAD

AD

IMU

NTA

ZA

Ir.R

EVIA

NTO

B.S

ANTO

SO,M

arch

.N

0M

HS

OfS

f2M

>

TA

ND

AT

AN

GA

N

DE

NA

HL

AN

TA

11

NA

MA

GA

MB

AR

SKA

LA

NO

.LB

RJM

LL

BR

PE

NG

ESA

HA

N

1:

20

0D

EN

AH

LT

.1

Page 94: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

WM

M

,afl

H"E

inia

sffl

iiir

00DO

HBDD

DQQD

DD'M

,

7X

/GA

SA

KH

/K

JU

RU

SA

NA

RS

ITE

KT

UR

FA

KU

LT

AS

TE

KN

IKSI

PIL

DA

NP

ER

EN

CA

NA

AN

FP

^

PE

RIO

DE

IV

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

20

04

/20

05

MU

SE

UM

SE

JA

RA

HS

EM

AR

AN

G

SE

BA

GA

IS

AR

AN

AP

EN

DU

KU

NG

PA

RIW

ISA

TA

KO

TA

LA

MA

SE

MA

RA

NG

/\A

.yi,

..>...

gjg

.gjg

DO

SE

NP

EM

BIM

BIN

GID

EN

TIT

AS

MA

HA

SIS

WA

NA

MA

MU

HA

MM

AD

AD

IM

UN

TA

ZA

NO

.M

HS

01

51

20

69

IB. TA

ND

AT

AN

GA

NIr

.RE

VIA

NT

OB

.S

AN

TO

SO

,M

ara

H

JJL

E3

13

23

B3

r~

ir~

nf

L.

inji

.L«

P0)1

4,li

fcG>

-^

NA

MA

GA

MB

AR

TA

MP

AK

SE

LA

TA

N

SK

AL

AN

O.

LB

RJM

LL

BR

1:

20

0

PE

NG

ES

AH

AN

Page 95: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

JUR

US

AN

AR

ST

TE

KT

UR

FA

KU

LT

AS

TE

KN

IKSI

PIL

DA

NP

ER

EN

CA

NA

AN

PE

RIO

DE

IV

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

20

04

/20

05

XS

MU

SEU

MS

EJA

RA

HS

EM

AR

AN

G

SE

BA

GA

IS

AR

AN

AP

EN

DU

KU

NG

PA

RIW

ISA

TA

KO

TA

LA

MA

SE

MA

RA

NG

jiniB

iiiiii

iillii

jK^H

fisB

itia

ir-rir

Tli

j,ii-

Lii

iii

'iin

i—ir

rii

'j_

iLi

ui'

irain

rji

tn^

i_u

1in

mj-

11-l

uh

i-"

V-

llllu

.^

mT

Jap

SB

JKH

ES

ES

IE5

P

1I

"

ffl

DO

SE

NP

EM

BIM

BIN

G

TS

5T

ffll

.li

.iJX

JS

ric;

IDE

NTI

TAS

MA

HA

SISW

AN

AM

AG

AM

BA

R

NAM

AM

UH

AMM

ADA

DIM

UN

TAZA

TAM

PAK

TIM

UR

NO

.M

HS

01S

1206

Srch

. TA

ND

AT

AN

BA

NIr

.RE

VIA

NT

OB

.S

AN

TO

SO

,M

ei

ffl..

„T

rrrt

-z_

7rjt

SK

AL

AN

O.

LB

RJM

LL

BR

1.

20

0

PE

NG

ES

AH

AN

Page 96: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

ffitm

TU

GA

SA

KH

IR

JU

RU

SA

NA

RS

ITE

KT

UR

FA

KU

LT

AS

TE

KN

IKSI

PIL

DA

NP

ER

EN

CA

NA

AN

PE

RIO

DE

IV

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

20

04

/20

05

S~

MU

SE

UM

SE

JA

RA

HS

EM

AR

AN

G

SEBAGAISARANAPENDUKUNG

PARIWISATAKOTALAMASEMARANG

/•

DO

SE

NP

EM

BIM

BIN

G

Ir.R

EV

IAN

TO

B.

SA

NT

OS

O,

Ma

rch

.

ZL

IDE

NT

ITA

SM

AH

AS

ISW

A

NA

MA

NO

.M

HS

TA

ND

AT

AN

GA

N

MU

HA

MM

AD

AD

IM

UN

TA

ZA

01

51

20

13

Ml

NA

MA

GA

MB

AR

TA

MP

AK

UT

AR

A

:!n

-';

SK

AL

AN

O.

LB

RJM

LL

BR

PE

NG

ES

AH

AN

1:

20

0

Page 97: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

Sffl

fefK

i

TU

GA

SA

KH

IR

JU

RU

SA

NA

RS

ITE

KT

UR

FA

KU

LT

AS

TE

KN

IKSI

PIL

DA

NP

ER

EN

CA

NA

AN

-L

PE

RIO

DE

IV

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

20

04

/20

05

PO

TO

NG

AN

LIN

KU

NG

AN

SE

LA

TA

N

PO

TO

NG

AN

LIN

KU

NG

AN

TIM

UR

mill

mm

iW'O

T'i

Wi«

iW,*+

i"»

i'-•*

''•••

•:;

*'-;

*'

DO

SE

NP

EM

BIM

BIN

G

MU

SEU

MS

EJA

RA

HS

EM

AR

AN

G

IDE

NT

ITA

SM

AH

AS

ISW

A

NA

MA

MU

HA

MM

AD

AD

IM

UN

TAZA

NO

.M

HS

01

51

20

61

TA

ND

AT

AN

GA

NSE

BA

GA

ISA

RA

NA

PEN

DU

KU

NG

Ir.RE

VIAN

TOB.

SANT

OSO,

Mar

ch.

PA

RIW

ISA

TA

KO

TA

LA

MA

SE

MA

RA

N.

NA

MA

GA

MB

AR

PO

TO

NG

AN

LIN

KU

NG

AN

UT

AR

A

SK

AL

AN

O.

LB

RJM

LL

BR

1:

40

0

PE

NG

ES

AH

AN

Page 98: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

mm

TU

GA

SA

KH

IR

JU

RU

SA

NA

RS

ITE

KT

UR

FA

KU

LT

AS

TE

KN

IKSI

PIL

DA

NP

ER

EN

CA

NA

AN

]fii

u•

«

TA

MP

AK

DE

NA

H

DIN

DIN

G

l.:|

"f;

w

rn

en

rn

nn

PE

RIO

DE

IV

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

20

04

/20

05

TA

MP

AK

DE

PA

N

MU

SE

UM

SE

JA

RA

HS

EM

AR

AN

G

SE

BA

GA

IS

AR

AN

AP

EN

DU

KU

NG

PA

RIW

ISA

TA

KO

TA

LA

MA

SE

MA

RA

NG

«.

i_

iu

gn

nn

c••

&G

CE

PO

TO

NG

AN

C-C

DO

SEN

PEM

BIM

BIN

GID

EN

VT

AS

MA

HA

SISW

A

NA

MA

MU

HA

MM

AD

AD

IM

UN

TA

ZA

NO

.M

HS

01

51

20

63

Ir.R

EV

IAN

TO

B.

SA

NT

OS

O,

Ma

rch

.T

AN

DA

TA

NG

AN

PO

TO

NG

AN

B-B

NAM

AG

AM

BA

RSK

AL

AN

O.L

BR

JML

LB

RPE

NG

ESA

HA

N

TA

MP

AK

11

:2

00

Page 99: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

TU

GA

SA

KH

IR

JU

RU

SA

NA

RS

ITE

KT

UR

FA

KU

LT

AS

TE

KN

IKSI

PIL

DA

NP

ER

EN

CA

NA

AN

j—"T

T"

PE

RIO

DE

IV

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

20

04

/20

05

A

TA

MP

AK

DE

NA

H

DIN

DIN

G

CD

•"I

TA

MP

AK

DE

PA

N

MU

SEU

MS

EJA

RA

HS

EM

AR

AN

G

SE

BA

GA

IS

AR

AN

AP

EN

DU

KU

NG

PA

RIW

ISA

TA

KO

TA

LA

MA

SE

MA

RA

NG

DO

SE

NP

EM

BIM

BIN

G

Ir.R

EV

IAN

TO

B.

SA

NT

OS

O,

Mar

ch.

TA

MP

AK

DE

NA

H

ME

NA

RA TA

MP

AK

ME

NA

RA

IDE

NT

ITA

SM

AH

AS

ISW

A

NA

MA

MU

HA

MM

AD

AD

IM

UN

TA

ZA

NO

.M

HS

01

51

20

63

TA

ND

AT

AN

GA

N

S3

PO

TO

NG

AN

A-A

NA

MA

GA

MB

AR

TA

MP

AK

1

SK

AL

AN

O.

LB

RJM

LL

BR

1:

20

0

PE

NG

ES

AH

AN

Page 100: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

TU

GA

SA

KH

IR

JU

RU

SA

NA

RS

ITE

KT

UR

FA

KU

LT

AS

TE

KN

IKSI

PIL

DA

NP

ER

EN

CA

NA

AN

PE

RIO

DE

IV

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

20

04

/20

05

♦ii

art

MU

SE

UM

SE

JA

RA

HS

EM

AR

AN

G

SE

BA

GA

IS

AR

AN

AP

EN

DU

KU

NG

PA

RIW

ISA

TA

KO

TA

LA

MA

SE

MA

RA

NG

DO

SE

NP

EM

BIM

BIN

G

SL

IDE

NT

ITA

SM

AH

AS

ISW

A

MU

HA

MM

AD

AD

IM

UN

TA

ZA

HS

01

51

20

63

Ir.R

EV

IAN

TO

B.

SA

NT

OS

O,

Mar

chT

AN

DA

TA

NG

AN

NA

MA

GA

MB

AR

TA

MP

AK

SE

LA

TA

N

SK

AL

AN

O.

LB

RJ

ML

LB

R

1:

20

0

PE

NG

ES

AH

AN

Page 101: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

lmm

\

TU

GA

SA

KH

IR

JU

RU

SA

NA

RS

TT

EK

TU

R

FA

KU

LT

AS

TE

KN

IKSI

PIL

DA

NP

ER

EN

CA

NA

AN

PE

RIO

DE

IV

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

20

04

/20

05

MU

SE

UM

SE

JA

RA

HS

EM

AR

AN

G

SE

BA

GA

IS

AR

AN

AP

EN

DU

KU

NG

PA

RIW

ISA

TA

KO

TA

LA

MA

SE

MA

RA

NG

DO

SE

NP

EM

BIM

BIN

G

Ir.R

EV

IAN

TO

B.

SA

NT

OS

O,

Mai

Ll

IDE

NT

ITA

SM

AH

AS

ISW

A

NA

MA

MU

HA

MM

AD

AD

IM

UN

TA

ZA

NO

.M

HS

iro

n. TA

ND

AT

AN

GA

N

01

51

20

63

~^

.

NA

MA

GA

MB

AR

TA

MP

AK

SE

LA

TA

N

SK

AL

AN

O.

LB

RJM

LL

BR

1:

20

0

PE

NG

ES

AH

AN

Page 102: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

TU

GA

SA

KH

IR

JU

RU

SA

NA

RS

ITE

KT

UR

FA

KU

LT

AS

TE

KN

IKSI

PIL

DA

NP

ER

EN

CA

NA

AN

SMtte

Ulf

ell

PE

RIO

DE

IV

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

20

04

/20

05

MU

SE

UM

SE

JA

RA

HS

EM

AR

AN

G

SE

BA

GA

IS

AR

AN

AP

EN

DU

KU

NG

PA

RIW

ISA

TA

KO

TA

LA

MA

SE

MA

RA

NG

DO

SE

NP

EM

BIM

BIN

GID

EN

TIT

AS

MA

HA

SISW

A

NA

MA

<arc

ff.°M

HS

Ir.R

EV

IAN

TO

B.

SA

NT

OS

O,

Mar

cT

AN

DA

TA

NG

AN

MU

HA

MM

AD

AD

IM

UN

TA

ZA

01

51

20

63

NA

MA

GA

MB

AR

PO

TO

NG

AN

B-B

SK

AL

AN

O.

LB

RJM

LL

BR

1:

20

0

PE

NG

ES

AH

AN

Page 103: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

sE

MW

r.v

TU

GA

SA

KH

IR

JU

RU

SA

NA

RS

ITE

KT

UR

FA

KU

LT

AS

TE

KN

IKSI

PIL

DA

NP

ER

EN

CA

NA

AN

•ft

.

PE

RIO

DE

IV

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

20

04

/20

05

MU

SE

UM

SE

JA

RA

HS

EM

AR

AN

G

SE

BA

GA

IS

AR

AN

AP

EN

DU

KU

NG

PA

RIW

ISA

TA

KO

TA

LA

MA

SE

MA

RA

NG

DO

SE

NP

EM

BIM

BIN

G

Ir.R

EV

IAN

TO

B.

SA

NT

OS

O,

Mar

ch.

Jb-jp

b^Q

IDE

NT

ITA

SM

AH

AS

ISW

A

NA

MA

NO

.M

HS

TA

ND

AT

AN

GA

N

MU

HA

MM

AD

AD

IM

UN

TA

ZA

0)5

)20

69

NA

MA

GA

MB

AR

PO

TO

NG

AN

D-D

SK

AL

AN

O.

LB

RJ

ML

LB

R

1:

20

0

PE

NG

ES

AH

AN

Page 104: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

TU

GA

SA

KH

IR

JU

RU

SA

NA

RS

ITE

KT

UR

FA

KU

LT

AS

TE

KN

IKSI

PIL

DA

NP

ER

EN

CA

NA

AN

&m

m

PE

RIO

DE

IV

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

20

04

/20

05

1-0

wU

io

>C

OL

D

MU

SE

UM

SE

JA

RA

HS

EM

AR

AN

G

SE

BA

GA

IS

AR

AN

AP

EN

DU

KU

NG

PA

RIW

ISA

TA

KO

TA

LA

MA

SE

MA

RA

NG

DO

SE

NP

EM

BIM

BIN

G

IrR

EV

IAN

TO

B.

SA

NT

OS

O,

Mai

Ui

Ol

IDE

NT

ITA

SM

AH

ASI

SWA

NA

MA

GA

MB

AR

NA

MA

MU

HA

MM

AD

AD

IM

UN

TA

ZA

PO

TO

NG

AN

C-C

NO

.M

HS

01

51

20

63

TA

ND

AT

AN

GA

N

SK

AL

AN

O.

LB

RJ

ML

LB

R

1:

20

0

PE

NG

ES

AH

AN

Page 105: NO. JUDUL SIXOOQ ilt

RininT

inBf|tti

iparu

iMnn

iiii^

iiinj

TU

GA

SA

KH

IR

JU

RU

SA

NA

RS

ITE

KT

UR

FA

KU

LT

AS

TE

KN

IKSI

PIL

DA

NP

ER

EN

CA

NA

AN

PE

RIO

DE

IV

TA

HU

NA

KA

DE

MIK

20

04

/20

05

MU

SE

UM

SE

JA

RA

HS

EM

AR

AN

G

SEBAGAISARANAPENDUKUNG

PARIWISATAKOTALAMASEMARANG

DO

SE

NP

EM

BIM

BIN

G

Ir.R

EV

IAN

TO

B.

SA

NT

OS

O,

IDE

NT

ITA

SM

AH

AS

ISW

A

NA

MA

MU

HA

MM

AD

AD

IM

UN

TA

ZA

NO

.M

HS

01

51

20

63

TA

ND

AT

AN

GA

N

NA

MA

GA

MB

AR

PO

TO

NG

AN

A-A

PO

TA

ON

GA

A-A

SK

AL

AN

O.

LB

RJ

ML

LB

R

1:

20

0

PE

NG

ES

AH

AN