Lemari Dapur Bawah, Lemari Dapur Bawah Tangga, Kitchen Set Malang, 0822,344,501,26
No - d Web viewTidak heran jika nilai akhir yang diterima di tingkat paling ... 0 buah lemari...
-
Upload
dinhnguyet -
Category
Documents
-
view
227 -
download
2
Transcript of No - d Web viewTidak heran jika nilai akhir yang diterima di tingkat paling ... 0 buah lemari...
KOMITE SEKOLAH
SD MUHAMMADIYAH 4 GARUT
Jl. Bakti RT 01/16 No. 1279 Cibelik Kel. Regol Kec. Garut Kota
No : 01/KS/XI-2011 Garut, 2 Nopember 2011
Lamp : 2 (dua) rangkap Kepada Yth:
Perihal : Permohonan Bantuan Bapak Ketua Komisi ...
DPR Prov. Jawa Barat
di
Bandung
Assalamulaikum Wr Wb.
Dengan hormat,
Berdasarkan dengan hasil rapat Komite Sekolah Dasar Muhammadiyah pada
hari .... tanggal 28 Oktober 2011 tentang keadaan kekurangan mobiler pada
sekolah kami berupa meja/kursi siswa, lemari kelas/kantor dan computer.
Sehubungan dengan hasil musyawarah tersebut diatas, bersama ini kami
mengajukan permohonan bantuan kepada Bapak sesuai dengan Proposal Bantuan
Pengadaan Perlatan Mobiler beserta nama, jumlah dan harga satuan barang
tersebut dan daftar hadir musyawarah yang terlampir.
Demikianlah permohonan ini kami ajukan dengan harapan untuk dapat
dikabulkan / direalisasikan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di
daerah kita. Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.
Kami Yang Bermohon:
Kepala KOMITE
SD Muhammadiyah 4 Garut SD Muhammadiyah 4 Garut
Aas Aisyah, A.Md Ujang Burhanudin, SE
KOMITE SEKOLAH
SD MUHAMMADIYAH 4 GARUT
Jl. Bakti RT 01/16 No. 1279 Cibelik Kel. Regol Kec. Garut Kota
PROPOSAL PENGADAAN PERALATAN MEUBELER
SD MUHAMMADIYAH 4 GARUT
A. Latar Belakang
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan
“me” sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan.
Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan
pembinaan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan Pengertian
“Pendidikan” ialah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991: 232)
Pendidikan dasar diselenggarakan dengan memberikan pendidikan yang
meliputi antara lain menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, pembangunan watak dan kepribadian serta pemberian
pengetahuan dan keterampilan dasar. Pendidkan dasar pada hakekatnya
merupakan pendidikan yang memberikan kesanggupan kepada peserta didik bagi
perkembangan kehidupan, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu, setiap warga negara harus diberikan kesempatan yang seluas-
luasnya untuk memperoleh pendidikan dasar. Program pendidikan dapat
disampaikan melalui sekolah termasuk pendidikan luar biasa dan pendidikan di
luar sekolah. Selanjutnya pendidikan dasar juga mempersiapkan peserta didik
untuk dapat mengikuti pendidikan menengah.
Kita patut berbangga karena bangsa Indonesia telah menuangkang
Program Wajib Belajar Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1984 dan Sekolah
LanjutanTingkat Pertama (SLTP) pada tahun 1994. Program Wajib Belajar
tersebut di samping telah memperluas kesempatan untuk belajar di SD dan SLTP,
juga telah mendorong perluasan kesempatan belajar pada jenjang-jenjang yang
lebih tinggi.
Anggaran pendidikan mengalir dari pusat ke daerah menelusuri saluran
birokrasi dengan begitu banyak simpul yang masing-masing menginginkan
bagian. Tidak heran jika nilai akhir yang diterima di tingkat paling operasional
telah menyusut. Kita khawatir, jangan-jangan selama ini lebih dari separuh dana
pendidikan sebenarnya dipakai untuk hal-hal yang sama sekali tidak berhubungan
dengan proses pembelajaran di levelyang paling operasional, yaitu sekolah.
Sekolah sebagai bentuk organisasi diartikan sebagai wadah
darikumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentuyakni
tujuan pendidikan, dengan memanfaatkan manusia itu sendiri sebagai sumber
daya, di samping yang ada di luar dirinya, seperti uang, material, dan waktu. Agar
kerja sama itu berjalan dengan baik, maka perluada aturan.
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu siswa, kurikulum,tenaga
kependidikan, dana, prasarana dan sarana, dan faktor lingkungan lainnya. Apabila
faktor tersebut bermutu, dan proses belajar bermutu padagilirannya akan
menghasilkan lulusan yang bermutu pula
Prasarana dan sarana diibaratkan sebagi motor penggerak yangdapat
berjalan dengan kecepatan sesuai dengan keinginan olehpenggeraknya. Begitu
pula dengan pendidikan, sarana dan prasaranasangat penting karena dibutuhkan.
Sarana dan prasarana pendidikandapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan
proses belajarmengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
suatulembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.Prasarana dan sarana
pendidikan adalah salah satu sumber dayayang menjadi tolok ukur mutu sekolah
dan perlu peningkatan terusmenerus seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologiyang cukup canggih. Manajemen prasarana dan sarana
sangat diperlukan dalam menunjang tujuan pendidikan yang sekaligus menunjang
pembangunan nasional, oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman
konseptual yang jelas agar dalam implementasinya tidaksalah arah. Bagi guru
pemahaman tentang pengelolaan prasarana dansarana akan membantu
memperluas wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan,
menggunakan, dan mengevaluasi prasarana dan sarana yang ada sehingga
prasarana dan sarana tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai
tujuan pendidikan
Prasarana dan sarana memegang peranan penting dalam menunjang
pembangunan. Dengan diberlakukan otonomi daerah berarti pemerintah
memberikan kesempatan kepada sekolah untuk berinisiatif dan berkarya sesuai
dengan kemampuan lembaga pendidikan/sekolah masing-masing termasuk dalam
pengembangan prasarana dan sarana.
Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan secara maksimal maka
diperlukan proses pembelajaran yang kondusif dengan melibatkan semua
komponen pembelajaran secara optimal. Salah satu komponen penting yang
menjadikan proses pembelajaran menjadi lancar dan kondusif adalah tersedianya
sarana pembelajaran yang memadai. Sarana pembelajaran merupakan sarana yang
sangat diperlukan untuk menciptakan suasana dan rasa belajar bagi para siswa.
Keberadaannya membawa dampak yang lebih luas seperti, rasa aman, rasa
memiliki, ketenangan dan hal-hal positif lainnya.
Muhammadiyah merupakan salah satu yayasan yang digerakkan oleh
masyarakat untuk membantu tugas tugas pemerintah dalam memberdayakan
masyarakat, salah satu kiprah utamanya adalah pendidikan yang menjadi dasar
utama tercapainya tujuan Muhammadiyah sebagai gerakan da’wah dan tajdid.
Oleh karena itu maka kiprah Muhammadiyah dalam dunia pendidikan
tidak pernah surut, meskipun jika dibandingkan dengan kuantitasnya, kualitas
pendidikan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah masih saja ada yang
kurang, bahkan semakin hari tampak semakin kurang, hal ini tentu saja banyak
faktor yang mempengaruhinya, disamping faktor internal dalam hal pengelolaan
pendidikan dalam lingkungan sekolah Muhammadiyah itu sendiri, juga
dipengaruhi dfaktor eksternal, salah satunya dengan adanya kebijakan sekolah
negeri untuk tingkat dasar dan menengah gratis karena mendapatkan dana BOS.
Hal ini berdampak pada animo masyarakat dalam menyekolahkan putra
putrinya. Selain itu ditambah dengan minimnya dana yang digulirkan oleh
yayasan kepada sekolah untuk menopang terselemnggaranya pendidikan yang
ideal, ditambah pula dengan minimnya kepedulian masyarakat pada pendidikan
anknya yang dititipkan di sekolah Muhammadiyah, namun kita sadar, nahwa
sesungguhnya masayarakat bukan tidak peduli akan nasib pendidikan pytranya,
namun akrena faktor ekonomi pula yang m,enyebabkan daya dukung orang tua
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah Muhammadiyah semakin hari
semakin menurun.
Oleh karena itu salah satu cara yang dapat ditempuh oleh stake holder
pendidikan di sekolah Muhammadiyah adalah memberdayakan Komite Sekolah
sebagai Mitra selolah dalam pemecahan masalah- masalah yang timbul di sekolah.
Saat ini di SD Muhammadiyah kami menemukan permasalahan yang
cukup krusial untuk segera ditangai, yaitu kurangnya sarana dan prasarana utama
dalam proses pembelajaran, terutama menyangkut kelancaran dan kenyamanan
siswa dan guru dalm belajar, yaitu mebeler serta alat penunjang administrasi
sekolah yaitgu komputer. Oleh karena itu kami memberanikan diri mengajukan
proposal permohonan bantguan mebeler ini kepad pihak-pihak yang memiliki
kepedulaian dan tanggungjawab baik langsung maupun tidak langsung pada nasib
rakyat, anak-anak bangsa penerus cita-cita terwujudnya masyarakat yang cerdas
bertaqwa kepa Tuhan yang Maha Esa.
SD Muhammadiyah 4 Garut sebagai salah satu sekolah dasar yang
berada di wilayah Garut sangat merasakan betapa pentingnya keberadaan sarana
pembelajaran kelas sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan proses
pembelajaran. Sekolah yang memiliki siswa ... orang yang terbagi dalam 6 kelas
(rombongan belajar) dan 2 orang guru PNS dan 7 orang guru tidak tetap (GTT),
saat ini sekolah hanya memiliki 55 pasang meja/kursi belajar yang masih layak
mpakai, 0 buah lemari kelas, 3 lemari kantor, 0 buah lemari pajang dan 0 unit
komputer untuk pelaksanaan administrasi sekolah.
Kiranya tidaklah berlebihan jika kami mengutip 55 Ayat (4) Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Pasal tersebut menegaskan
bahwa ''Lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan
teknis, subsidi dana, dan sumber daya lain secara adil dan merata dari pemerintah
dan/atau pemerintah daerah.''
Bertolak dari pemikiran di atas maka SD Muhammadiyah 4 Garut
menganggap bahwa pengadaan sarana pembelajaran adalah hal yang sangat
penting dan mendesak untuk diwujudkan. Untuk itulah kami mengajukan
PROPOSAL PENGADAAN PERALATAN MEUBELER untuk peningkatan
kualitas anak didik kita dan terciptanya suasana belajar yang kondusif dan proses
administrasi yang lancar.
B. Tujuan dan Sasaran
Pengadaan sarana pembelajaran pada SD Muhammadiyah 4 Garut bertujuan:
a. Memberikan sarana belajar siswa dengan segala perlengkapannya.
b. Terselenggaranya proses pembelajaran yang baik dan kondusif.
c. Meningkatnya mutu pendidikan siswa dan siswi.
d. Terlaksananya kegiatan administrasi yang lancar.
Adapun sasaran kegiatan ini adalah :
1. Tersedianya meja dan kursi belajar yang memadai bagi seluruh siswa.
2. Tersedianya meja dan kursi guru yang memadai pada masing-masing
kelas.
3. Tersedianya lemari pada masing-masing kelas
4. Tersedianya papan tulis / white board pada masing-masing kelas
5. Tersedianya loker penyimpanan kelengkapan solat siswa pada masing-
masing kelas
6. Tersedianya lemari pajang untuk sarana pustaka.
7. Tersedianya meja guru yang lengkap pada masing-masing kelas.
8. Tersedianya 2 unit computer dan 2 unit printer untuk kelancaran
administrasi sekolah.
C. Rencana Anggaran Biaya
No Nama Alat Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
1 Meja/Kursi Siswa 120 stel 500.000,- 60.000.000
2 Meja / Kursi Guru 6 buah 1.000.000,- 6.000.000
3 Lemari Kelas 6 buah 1.000.000,- 6.000.000
4 Loker Buku 6 buah 1.000.000,- 6.000.000
5 Loker Peralatan solat 6 buah 1.000.000,- 6.000.000
6 Lemari Pajang Pustaka 2 buah 1.500.000,- 3.000.000
7 Whiteboard 6 buah 500.000,- 1.500.000
8 Blackboard 6 buah 400.000,- 2.400.000
9 Komputer/Printer 2 set 6.000.000,- 12.000.000
10 Modem External 2 buah 800.000,- 1.600.000
JUMLAH 104.500.000,-
D. Penutup
Akhirnya kami berharap bahwa proposal ini mendapat persetujuan dan
diberikan bantuan sehingga pelaksanaan pembelajaran dan proses adminstrasi
sekolah dapat terlaksana dengan baik serta dapat terciptanya suasana
pembelajaran yang kondusif dan tercapainya tujuan pendidikan secara maksimal,
Amien.
Garut, 28 Februari 2009
Kepala KOMITE
SD Muhammadiyah 4 Garut SD Muhammadiyah 4 Garut
Aas Aisyah, A.Md Ujang Burhanudin, SE
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Susunan Panitia & Penanggung Jawab Program.2. Foto bangunan sekolah & foto-foto kondisi kelas di SD Muhammadiyah 4
Garut.3. Foto-foto lainnya.
Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA
PENGADAAN MEBELER KELAS
SD MUHAMMADIYAH 4 GARUT
TAHUN 2011
Penanggungjawab Program : Aas Aisyah, A.Ma.Pd
( Kepala SD Muhammadiyah 4 Garut)
Penanggungjawab Pelaksana : Drs. Ahmad Maduri, M.Si
( PCM Majlis Dikdasmen )
Ketua : Ujang Burhanudin, SE
Sekretaris : Cepi Saeful Farid
( Wakil Guru)
Bendahara I : Yeni Yuliani
( Wakil Guru)
Anggota : Opan Abdul aziz
( Wakil Orang Tua Siswa)
Ai Nurjanah
( Wakil Orang Tua Siswa)
Lampiran 2
Keadaan meubeler untuk siswa di SD Muhammadiyah 4 Garut
Keadaan meubeler untuk guru di SD Muhammadiyah 4 Garut
Meja Guru Lemari Buku
Rak Buku Lemari Buku
6 Suasana belajar di kelas
Lampiran 3
Photo lain dari SD Muhammadiyah 4 Garut
Pagar pengaman terbuat dari bambu
WC siswa tidak berfungsi karena airnya kotor
dan tidak ada saluran pembuangan