No. 13 Tahun ke 34 31 Maret 2019 Alamat Komp. Pakuwon Blok ... filepembagian, seperti dalam...

12
| 1 warta jemaat No. 13 Tahun ke 34 31 Maret 2019 Alamat Rekening Gereja Pengerja Visi Misi Tema Pelayanan 2019-2020 : : : : : : Komp. Pakuwon Blok C /5 & 8, Jelambar Jakarta Barat, 11460 Telp. 5677350, email: [email protected] BCA Cabang Jelambar No. 4884-888-788 a/n GKI Komplek Pakuwon Pdt. Yerusa Maria Agustini Telp. (021) 22956638, Hp. 085217747827, 081381235208 Menjadi Rekan Sekerja Allah dalam Mewujudnyatakan Kasih dan Damai Sejahtera Allah melalui Pelayanan yang Sinergis Meningkatkan kualitas dan kuantitas umat Menjadi Gereja yang Tulus dan Giat Melayani RENUNGAN: SUKACITA PENDAMAIAN Sebuah peristiwa dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Itulah perspektif! Injil Lukas 15:11-32 diberi judul oleh Lembaga Alkitab Indonesia “Perumpamaan tentang anak yang hilang”. Mau tidak mau ketika pertama kali membacanya, fokus kita mengarah pada perilaku si anak bungsu yang menuntut pembagian waris dari ayahnya – sebuah tindakan put hauw: kurang ajar, karena sang ayah masih segar bugar – kemudian si anak durhaka ini pergi, berfoya-foya dengan ke-hwe yang dia terima. Anak bungsu ini “terhilang” dari bapaknya. B.J. Boland menawarkan perspektif lain, yang menjadi pokok inti perenungan dari perumpamaan ini bukanlah “si anak hilang” tetapi sang ayah yang penuh kasih, sosok dialah yang disebutkan sebagai subyek utama pada awal cerita (Luk.15:11) dan akhir kisah (Luk.15:32). Injil (baca: kabar baik) yang diberitakan lewat perumpamaan ini adalah, “begitulah Tuhan Allah – yakni seperti bapak dalam perumpamaan ini – begitulah sikap dan perlakuan-Nya terhadap anak-anak-Nya, penuh anugerah dan kasih sayang!” Seberapa besar kasih bapak itu? Kita dapat melihat kembali dalam tradisi Yahudi mengenai pembagian harta waris. Sesuai dengan adat Yahudi di Palestina, seorang ayah dapat membagikan hartanya melalui surat waris yang pelaksanaannya nanti ketika ia telah meninggal. Bisa juga diberikan ketika ia masih hidup. Kemungkinan hal ini terjadi ketika sang anak menuntut pembagian, seperti dalam perumpamaan ini. Namun, mestinya cara seperti ini tidak terjadi. Bagi orang Yahudi ada peringatan agar pembagian waris tidak dilakukan ketika si pemberi waris masih hidup (Kitab Sirakh 33:19-23). Bayangkan, meski ada pelarangan si anak bungsu tetap memaksa dan si ayah memberikannya. Pembagian waris itu diatur, anak tertua menerima dua bagian dari segala kepunyaan sang ayah, yaitu dua kali lipat daripada harta yang diberikan kepada anak-anak lain. Namanya “hak kesulungan” (Ulangan 21:17). Dalam perumpamaan ini tampaknya sang ayah hanya punya dua anak, sehingga dapat dipastikan bahwa si sulung diberi 2/3, sedangkan anak bungsu 1/3 kekayaan keluarga. Dengan jatah tersebut, masing-masing disebut “pemilik”, namun hasil kelola harta itu tetap menjadi milik sang ayah selama ia hidup. Bila si anak menjula harta waris itu, maka si pembeli baru dapat mengambilnya setelah sang ayah meninggal. Dari perumpamaan ini kita mengerti bahwa, meskipun sang ayah telah membagi- bagikan hartanya, ia tetap mempunyai kuasa atas hartanya. Ia dapat memberi perintah kepada para hambanya (ay.22), ia menyuruh hambanya untuk menyembelih lembu (ay.23), dan tetap berbicara tentang “segala milikku” (ay.31). Tampaknya, si sulung menjadi seorang anak u-hauw, tinggal dan mengabdi kepada ayahnya. Sedangkan si bungsu menjual seluruh bagiannya. Dengan uang hasil penjualan itu ia hidup berfoya-foya di negeri entah berantah. Lama-kelamaan hartanya habis. Demi memertahankan hidup, ia bekerja pada seorang peternak babi. Begitu kelaparannya, hingga ia hendak mengambil ampas pakan babi. Namun, tidak seorang pun memberikannya. Tragis! Kenyataan ini membuat si bungsu berefleksi bahwa keadaanya kini jauh lebih buruk ketimbang orang-orang upahan yang bekerja di rumah ayahnya, mereka menikmati kelimpahan roti. Melalui peristiwa menyedihkan ini, apakah si bungsu bertobat? Kebanyakan para penafsir sependapat bahwa si bungsu pulang ke rumah ayahnya bukan karena bertobat, melainkan karena kehabisan uang sehingga menderita kelaparan hebat. Juga karena kehilangan warisannya. Seandainya ia tidak kehabisan uang, ia tidak akan pulang dan tidak akan pernah mengaku dirinya berdosa pula. Tetapi, ia sadar bahwa dengan memboroskan uang, ia tidak dapat melaksanakan kewajibannya sesuai perintah Tuhan, yakni memelihara ayah di hari tuanya. Dalam arti inilah ia merasa berdosa terhadap ayahnya! Namun demikian, tampaknya ia tidak peduli dengan kesusahan sang ayah ketika masih tinggal bersamanya. Sang ayah pasti tahu,

Transcript of No. 13 Tahun ke 34 31 Maret 2019 Alamat Komp. Pakuwon Blok ... filepembagian, seperti dalam...

| 1 warta jemaat

No. 13 Tahun ke – 34 31 Maret 2019

Alamat

Rekening Gereja

Pengerja

Visi

Misi

Tema Pelayanan 2019-2020

:

:

:

:

:

:

Komp. Pakuwon Blok C /5 & 8, Jelambar Jakarta Barat, 11460 Telp. 5677350, email: [email protected]

BCA Cabang Jelambar No. 4884-888-788 a/n GKI Komplek Pakuwon Pdt. Yerusa Maria Agustini Telp. (021) 22956638, Hp. 085217747827, 081381235208 Menjadi Rekan Sekerja Allah dalam Mewujudnyatakan Kasih dan Damai Sejahtera Allah melalui Pelayanan yang Sinergis Meningkatkan kualitas dan kuantitas umat Menjadi Gereja yang Tulus dan Giat Melayani

RENUNGAN:

SUKACITA PENDAMAIAN

Sebuah peristiwa dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Itulah perspektif! Injil Lukas 15:11-32 diberi judul oleh Lembaga Alkitab Indonesia “Perumpamaan tentang anak yang hilang”. Mau tidak mau ketika pertama kali membacanya, fokus kita mengarah pada perilaku si anak bungsu yang menuntut pembagian waris dari ayahnya – sebuah tindakan put hauw: kurang ajar, karena sang ayah masih segar bugar – kemudian si anak durhaka ini pergi, berfoya-foya dengan ke-hwe yang dia terima. Anak bungsu ini “terhilang” dari bapaknya. B.J. Boland menawarkan perspektif lain, yang menjadi pokok inti perenungan dari perumpamaan ini bukanlah “si anak hilang” tetapi sang ayah yang penuh kasih, sosok dialah yang disebutkan sebagai subyek utama pada awal cerita (Luk.15:11) dan akhir kisah (Luk.15:32). Injil (baca: kabar baik) yang diberitakan lewat perumpamaan ini adalah, “begitulah Tuhan Allah – yakni seperti bapak dalam perumpamaan ini – begitulah sikap dan perlakuan-Nya terhadap anak-anak-Nya, penuh anugerah dan kasih sayang!” Seberapa besar kasih bapak itu? Kita dapat melihat kembali dalam tradisi Yahudi mengenai pembagian harta waris. Sesuai dengan adat Yahudi di Palestina, seorang ayah dapat membagikan hartanya melalui surat waris yang pelaksanaannya nanti ketika ia telah meninggal. Bisa juga diberikan ketika ia masih hidup. Kemungkinan hal ini terjadi ketika sang anak menuntut pembagian, seperti dalam perumpamaan ini. Namun, mestinya cara seperti ini tidak terjadi. Bagi orang Yahudi ada peringatan agar pembagian waris tidak dilakukan ketika si pemberi waris masih hidup (Kitab Sirakh 33:19-23). Bayangkan, meski ada pelarangan si anak bungsu tetap memaksa dan si ayah memberikannya. Pembagian waris itu diatur, anak tertua menerima dua bagian dari segala kepunyaan sang ayah, yaitu dua kali lipat daripada harta yang diberikan kepada anak-anak lain. Namanya “hak kesulungan” (Ulangan 21:17). Dalam perumpamaan ini tampaknya sang ayah hanya punya dua anak, sehingga dapat dipastikan bahwa si sulung diberi 2/3, sedangkan anak bungsu 1/3 kekayaan keluarga. Dengan jatah tersebut, masing-masing disebut “pemilik”, namun hasil kelola harta itu tetap menjadi milik sang ayah selama ia hidup. Bila si anak menjula harta waris itu, maka si pembeli baru dapat mengambilnya setelah sang ayah meninggal. Dari perumpamaan ini kita mengerti bahwa, meskipun sang ayah telah membagi-bagikan hartanya, ia tetap mempunyai kuasa atas hartanya. Ia dapat memberi perintah kepada para hambanya (ay.22), ia menyuruh hambanya untuk menyembelih lembu (ay.23), dan tetap berbicara tentang “segala milikku” (ay.31). Tampaknya, si sulung menjadi seorang anak u-hauw, tinggal dan mengabdi kepada ayahnya. Sedangkan si bungsu menjual seluruh bagiannya. Dengan uang hasil penjualan itu ia hidup berfoya-foya di negeri entah berantah. Lama-kelamaan hartanya habis. Demi memertahankan hidup, ia bekerja pada seorang peternak babi. Begitu kelaparannya, hingga ia hendak mengambil ampas pakan babi. Namun, tidak seorang pun memberikannya. Tragis! Kenyataan ini membuat si bungsu berefleksi bahwa keadaanya kini jauh lebih buruk ketimbang orang-orang upahan yang bekerja di rumah ayahnya, mereka menikmati kelimpahan roti.

Melalui peristiwa menyedihkan ini, apakah si bungsu bertobat? Kebanyakan para penafsir sependapat bahwa si bungsu pulang ke rumah ayahnya bukan karena bertobat, melainkan karena kehabisan uang sehingga menderita kelaparan hebat. Juga karena kehilangan warisannya. Seandainya ia tidak kehabisan uang, ia tidak akan pulang dan tidak akan pernah mengaku dirinya berdosa pula. Tetapi, ia sadar bahwa dengan memboroskan uang, ia tidak dapat melaksanakan kewajibannya sesuai perintah Tuhan, yakni memelihara ayah di hari tuanya. Dalam arti inilah ia merasa berdosa terhadap ayahnya! Namun demikian, tampaknya ia tidak peduli dengan kesusahan sang ayah ketika masih tinggal bersamanya. Sang ayah pasti tahu,

| 2 warta jemaat

mengenal dengan baik tabiat anaknya. Namun, ketika sang anak muncul kembali dari kejauhan, ia bangkit dan menyongsong si anak put-hauw ini. Ia memerintahkan para hambanya untuk mengadakan pesta. Namun, tampaknya hal ini menyakitkan bagi sang kakak. Ia tidak rela kalau adiknya yang durhaka itu disambut dan dirayakan dengan pesta. Sang ayah menjawab keberatan si sulung, “Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”(Luk.15:32). Dari kata-kata sang ayah, kita dapat menyimpulkan bahwa ia sama sekali tidak peduli tentang motivasi yang mendorong anaknya pulang. Ia juga tidak mengucapkan sepatah kata pun yang dapat diartikan sebagai pernyataan pengampunan (Yesus tidak memperkenalkan si bungsu sebagai teladan pertobatan). Ayah itu mementingkan satu hal saja, yakni : Anaknya selamat dan kembali!

Perumpamaan ini berakhir dengan ucapan sang ayah. Dialah pelaku utama kisah ini! Tidak jelas, apakah kemudian si sulung akhirnya berhasil dibujuk oleh ayahnya untuk menyambut adiknya sendiri. Tidak diungkapkan juga apakah ia pada akhirnya mengambil bagian dalam pesta sukacita Bersama sang adik. Dapat disimpulkan bahwa Yesus dengan sengaja mengakhiri kisah perumpamaan ini sampai di situ. Oleh karena itu, kata-kata sang ayah harus dibaca sebagai imbauan yang ditujukan kepada para pendengarnya, yakni orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang sedang menggugat Yesus lantaran bergaul dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa (Lukas 15:1-3 sebagai konteks Yesus berbicara). Pendengar-Nya itu diajak mengambil bagian dalam sukacita Allah. Maukah mereka menyambut orang-orang berdosa itu? Mampukah hati mereka mengasihi para pendosa seperti Allah yang tanpa hentinya manusia sebagai anak-anak-Nya? Banyak orang begitu rajin melaksanakan segala perintah Allah, sehingga akhirnya mereka jijik memandang sesamanya yang melanggar perintah-perintah Allah itu. Lalu mereka tidak sudi bergaul dengan kaum pendosa itu lagi! Perumpamaan ini bagai cermin yang diletakkan di depan muka kita sendiri. Apakah kita seperti anak bungsu itu, artinya sebagai orang-orang yang menjadi sadar akan kasih karunia Bapa, lalu kemudian bertobat dan memilih jalan pulang dan menemukan kasih Bapa yang luar biasa itu? Ataukah barangkali, kita adalah seperti anak sulung itu. Artinya, sebagai orang-orang yang secara lahiriah mencoba melayani dan menaati Allah, tanpa menyadari bahwa kita pun bisa seperti “anak yang hilang” itu, yakni memerlukan pengampunan Sang Bapa. Tentu saja melalui perumpamaan ini, Yesus menghendaki kita ikut bersukacita dalam pesta pendamaian. Untuk dapat ikut dalam sukacita itu, mau tidak mau kita harus berdamai dengan diri sendiri. Bisa saja kesibukan pelayanan, cara-cara kita memelihara ibadah dan hidup dalam kesalehan justeru menghambat kita menerima orang lain. Sering seperti anak sulung, malah kita menuntut imbalan dan keistimewaan. Kita tidak merasakan kebahagiaan hidup Bersama dalam pekerjaan Bapa! “Kamu salah jika kamu melakukan kebaikan pada orang dan berharap dibalas, dan tidak melihat perbuatan baik itu sendiri sudah menjadi upahmu. Apa yang kamu harapkan dari membantu seseorang? Tidaklah cukup bahwa kamu sudah melakukan apa yang dituntut Alam (Nature)? Kamu ingin diupah juga? Itu bagaikan mata menuntut imbalan karena ia sudah melihat, atau kaki meminta imbalan karena sudah melangkah. Memang sudah itu rancangan mereka…begitu juga kita manusia diciptakan untuk membantu sesama. Dan ketika kita membantu sesama, kita melakukan apa yang sudah dirancangkan untuk kita. Kita melakukan fungsi kita.” (Marcus Aurelius /Meditation). Meminjam kalimat Marcus Aurelius, kita dirancang Tuhan untuk hidup menjadi berkat, meraih yang terhilang, melayani sesama, bersukacita dan berdamai. Jadi, ketika kita – seperti si anak sulung – menuntut penghargaan dari ayahnya, maka kita sedang mengingkari jati diri kita!

SELAMAT DATANG

Majelis Jemaat GKI Pakuwon mengucapkan SELAMAT DATANG

dan SELAMAT BERIBADAH kepada segenap anggota jemaat dan

simpatisan khususnya saudara-saudara yang baru pertama kali

mengikuti kebaktian di sini. Kami sangat mengharapkan saudara

dapat selalu hadir dan terlibat aktif dalam ibadah maupun kegiatan-

kegiatan gerejawi di GKI Pakuwon. Tuhan Yesus Kristus, Raja Gereja

memberkati ibadah dan pelayanan kita

KONSELING PASTORAL

Pdt. Yerusa Maria Agustini

Hari Kamis & Jumat Pk. 10.00 – 12.00

Telp: Pastori (021) 22956638

( Hp. 0852 1774 7827 ) Harap membuat perjanjian terlebih dahulu

| 3 warta jemaat

I N F O R M A S I

Diberitahukan kepada segenap anggota jemaat GKI Pakuwon, apabila ada

diantara anggota jemaat yang pindah rumah/ganti alamat, sakit,

melahirkan, berdukacita, atestasi atau apapun yang bersifat informatif,

dapat menghubungi: Pnt. Tan Lin Hoa (085959453675) bagian Kelahiran,

Junaidi Sitepu (081290594200) bagian Kedukaan, Pdt. Yerusa Maria

Agustini (085217747827, 22956638) bagian Pernikahan atau Tata Usaha

Gereja (5677350)

B I D A N G P E R S E K U T U A N

TUGAS PELAYANAN KEBAKTIAN, Pk. 08.30

Jenis Pelayanan Minggu, 31 Maret 2019

( Minggu Pra Paskah 4 )

Minggu, 07 April 2019

( Minggu Pra Paskah 5 )

Pelayan Firman Pdt. Samuel Wiratama

( GKI Citra Raya )

Pdt. Yerusa Maria Agustini

( GKI Pakuwon )

Doa Konsis/Koord Pnt. Novita Setiono Pnt. Enny Waty

Warta Lisan Pnt. Yahya Tanghana Pnt. Andrian Kurnia

Pemusik Bp. Irfian Noviadi Suhatam Sdri. Angelica

Song Leader Sdri. Melisa

Pnt. Hendra Sakaroben

Pnt.Novita Setiono

Ibu Novita Berliana

P. Iman Rasuli Pnt. Junaidi Sitepu Pnt. Kristinawaty

Pimp. Persembahan Pnt. Robert Kurniawan Pnt. Tan Lin Hoa

Hitung Persembahan

Pnt. Novita Setiono

Pnt. Yahya Tanghana

Pnt. Junaidi Sitepu

Pnt. Robert Kurniawan

Pnt. Enny Waty

Pnt. Andrian Kurnia

Pnt. Kristinawaty

Pnt. Tan Lin Hoa

Pengedar Kantong

Pnt. Kristinawaty Ibu Hanna Gumulya Ibu Lucyana Ibu Risma Ibu Tentrem

Pnt. Marlina Siswojo Bp. Ating Atmadjaya Bp. Dodi Wijaya Bp. Gouw Haryanto Sdr. Henry D. Sinaga

Hitung Pengunjung Pnt. Hendra Wijaya Pnt. Alex Ricard Jacobus

Multi Media Pnt. Rinpin Lance Pnt. Hendra Sakaroben

Penyambut Tamu

Pnt. Kristinawaty

Sdri. Dinny Virgita

Sdri. Evi

Pnt. Marlina Siswojo

Bp. Raymond Arnold

Bp. The Dja

Baca ayat Pnt. Andrian Kurnia

Sdri. Althea

Pnt. Rinpin Lance

Ibu Marijani

Tema SUKACITA PENDAMAIAN MENILIK HATI MENEGUHKAN

RELASI

Bacaan Yosua 5:9-12, Mazmur 32

2 Kor. 5:16-21, Lukas 15:1-3, 11-32

Yesaya 43:16-21, Mazmur 126

Filipi 3:4-14, Yohanes 12:1-8

Lagu-lagu

1) PKJ 212:2x 4) NKB 189:1-2

2) PKJ 270:2x 5) PKJ 216:1-3,5

3) PKJ 201:1-2 6) PKJ 267:2x

1) KJ 161:1,4,5 4) KJ 383:1-3

2) KJ 402:1-3 5) NKB 132:1-4

3) KJ 156:1-3 6) NKB 138:1-3

Pendamping KA Pnt. Robert Kurniawan Pnt. Greta Kristanti

Pendamping KR Pnt. Cicilia Mulsito Pnt. Syonanto Wijaya

Pendamping KP Pnt. Syonanto Wijaya Pnt. Robert Kurniawan

Pendamping KD Pnt. Tan Lin Hoa Pnt. Junaidi Sitepu

Kepada setiap pelayan yang bertugas diharapkan hadir 20 menit sebelum kebaktian dimulai untuk bersaat teduh dan bagi pelayan yang berhalangan dimohon untuk mencari pengganti dan menghubungi Koordinator atau TU gereja.

Doakanlah kami agar setia & cakap dalam melayani gereja-Nya dan menjadi kemuliaan bagi namaNya

| 4 warta jemaat

K E H A D I R A N J E M A A T

Jenis Kegiatan Waktu Tgl./Bl./Th. Pria Wanita Jumlah

Persekutuan Doa Pagi Pk. 05.30 23/03/2019 4 4 8

Kebaktian Anak Pk. 07.00 24/03/2019 ~ ~ 40

Kebaktian Umum Pk. 08.30 24/03/2019 43 90 133

Kebaktian Remaja Pk. 11.00 24/03/2019 ~ ~ 17

Kebaktian Pemuda Pk. 08.30 24/03/2019 4 5 9

Persekutuan Dewasa Pk. 19.00 27/03/2019 8 21 29

PERJAMUAN KUDUS JUMAT AGUNG

Diberitahukan kepada segenap anggota jemaat GKI Pakuwon dan

Simpatisan, bahwa pada hari Jumat, 19 April 2019 Pk. 08.30 Wib,

dilayani oleh Pdt. Yerusa Maria Agustini akan dilaksanakan

Pelayanan Sakramen Perjamuan Kudus Jumat Agung. Untuk itu

diharapkan kepada Bapak/Ibu/Sdr. yang sudah menerima baptisan

dan pengakuan percaya terpanggil untuk mengadakan pemeriksaan

diri dengan doa dan kerendahan hati dihadapan Allah dalam

menyambut Perjamuan Kudus.

SUSUNAN MAJELIS JEMAAT 2019 - 2020

Berdasarkan keputusan Persidangan Majelis Jemaat ( PMJ ) GKI Pakuwon pada tanggal 10 Maret

2019, telah terbentuk Susunan Majelis Jemaat GKI Pakuwon Tahun 2019-2020 sbb :

Penasehat : Pdt. Yerusa Maria Agustini

Ketua : Pnt. Syonanto Wijaya

Wakil Ketua : Pnt. Rinpin Lance

Sekretaris I : Pnt. Andrian Kurnia

Sekretaris II : Pnt. Hendra Sakaroben

Bendahara I : Pnt. Kristinawaty

Bendahara II : Pnt. Hendra Sakaroben

Koord. Persekutuan : Pdt. Yerusa Maria Agustini ( Pernikahan )

Anggota : Pnt. Junaidi Sitepu ( Kedukaan )

Pnt. Tan Lin Hoa ( Kelahiran )

Pnt. Greta Kristanti

Pnt. Jou Fier

Koord. Pembinaan : Pnt. Robert Kurniawan

Anggota : Pnt. Syonanto Wijaya

Pnt. Marlina Siswojo

Pnt. Cicilia Mulsito

Koord. Sarpen : Pnt. Hendra Wijaya

Anggota : Pnt. Novita Setiono

Pnt. Yahya Tanghana

Pnt. Rinpin Lance

Pnt. Kristinawaty

Koord. Kespel : Pnt. Enny Waty

Anggota : Pnt. Jou Fier

Pnt. Alex Ricard Jacobus

Pnt. Andrian Kurnia

Pendamping KA : Pnt. Greta Kristanti

Pendamping KR : Pnt. Novita Setiono

Pendamping KP : Pnt. Alex Ricard Jacobus

Pendamping KD & KUI : Pnt. Marlina Siswojo

Pnt. Tan Lin Hoa

Utusan Poliklinik : Pnt. Junaidi Sitepu

Pnt. Tan Lin Hoa

Utusan Klasis : Pnt. Yahya Tanghana

| 5 warta jemaat

Majelis Jemaat dan Jemaat GKI Pakuwon mengucapkan

“SELAMAT ULANG TAHUN“ kepada saudara-saudara yang

berulang tahun pada bulan MARET ni yaitu:

1. Calvin Benedict Lance 03 Maret 9 Hizkiel Dustin Sitepu 19 Maret

2. Obediah Honest Kurniawan 04 Maret 10. Megawaty Soetanto 19 Maret

3. Yanti T. Wirantono 08 Maret 11. Maria 23 Maret

4. Hasan Santoso 09 Maret 12. Susanty 26 Maret

5. Aminruddin 13 Maret 13. Markus Samuel 27 Maret

6. Sri Rahayu Setiawati 14 Maret 14. Theo Immanuel Widjaja 31 Maret

7. Margono 16 Maret 15. Gracia Helda Michelle 31 Maret

8. Betsy Kamiria 16 Maret

Selamat Ulang Tahun, semoga panjang umur dan semakin setia dalam melayani Tuhan. Jika ada kesalahan dalam penulisan tanggal atau ada anggota jemaat yang namanya belum tercantum dalam daftar di atas, dimohon untuk memberitahukan kepada TU Gereja.

BIDANG PEMBINAAN

PERSEKUTUAN DOA PAGI

Marilah kita memulai pagi hari dengan bersekutu dan beribadah di hadapanNya. Untuk itu kami mengundang segenap anggota jemaat untuk menghadiri acara Persekutuan Doa Pagi yang diadakan setiap hari Sabtu, Pk. 05.30 di GKI Pakuwon.

Tanggal 06 April 2019 – Bp. Christian Siregar Tanggal 13 April 2019 – Pdt. Yerusa Maria Agustini Tanggal 20 April 2019 – ( Libur – Sabtu sunyi ) Tanggal 13 April 2019 – Pnt. Yahya Tanghana

KELAS KATEKISASI

Kami mengundang Bpk./Ibu./Sdr./Sdri. yang belum

menerima Baptis Dewasa dan Sidi/Pengakuan Percaya

kami mempersilahkan untuk mengikuti pelajaran Kelas

Katekisasi yang akan diadakan mulai bulan April 2019

bertempat di GKI Pakuwon. Kelas Katekisasi dibimbing

oleh Pdt. Yerusa Maria Agustini

PEMBINAAN MUSIK GEREJA

Pembinaan Musik Gereja yang telah berjalan sejak bulan Juli 2018, yang terdiri dari Kelas Piano, Biola,

Aransemen Ibadah Minggu, dan Orchestra Mini. Bagi jemaat yang memiliki ketrampilan bermain musik

dan memiliki kerinduan untuk melayani di bidang musik pada ibadah Minggu atau Orchestra Mini dapat

mendaftarkan diri Tata Usaha Gereja. Kegiatannya sbb:

Setiap Jumat, Pk. 18.00 – 19.00, dilatih oleh Sdri. Roida Hutapea (Seni Musik UNJ), dilanjutkan Pk.

19.00-20.00, dilatih oleh Leo dan Thomas. Kelas Piano, Peserta 6 orang

Setiap Jumat, Pk. 19.00-20.00, dilatih oleh Sdri. Roida Hutapea (Seni Musik UNJ) Kelas Biola,

peserta 6 orang

Setiap Senin, Pk. 19.30- Selesai, dilatih oleh Bp. Yessi Kristianto (Pelatih EG Musik)

Kelas Aransemen untuk persiapan ibadah minggu sesuai jadwal petugas di tandem dengan

pemusik pemula. Peserta Pemusik existence 5 orang, dan Pemula 6 orang, Tim Akustik dan Tim

Band

CARA MEMBACA ALKITAB SETIAP HARI

BERDOALAH minta Tuhan memberikan pengertian ( Mzm. 119:18 )

BACALAH bagian Alkitab yang ditentukan dengan teliti (Mat. 5:6 )

RENUNGKANLAH (Mzm.1:2) bagian Alkitab tadi dengan bantuan Pertanyaan berikut

a) Apakah yang kubaca tentang: Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus? Manusia? Dosa? Keselamatan?

Gereja, hidup Kristen, dsb?

b) Apakah yang kupelajari: Janji? Teladan? Pengajaran? Peringatan? Perintah?

c) Apakah yang harus aku lakukan: Bersyukur? Berdoa? Mengakui & meninggalkan dosa? Berbuat

sesuatu? Memegang janji Firman Tuhan?

| 6 warta jemaat

BANDINGKANLAH hasil renungan yang Anda catat diatas dengan uraian singkat dalam buku yang

Anda gunakan hari ini (Renungan Harian, Santapan Harian, Wasiat, Saat Teduh, dll)

BERDOALAH sebagai respon terhadap pengertian yang didapat. ( Mat. 7:24 )

BAGIKANLAH berkat Firman Tuhan yang Anda terima kepada sesama Anda (Ul. 6:6-7)

BACAAN ALKITAB SEPEKAN DAN DOA SEPEKAN

HARI/TGL BACAAN

POKOK DOA

Senin,01/04/19 Kis. 15-16 Doakan buat pemuda–pemudi yang sudah bekerja, supaya Tuhan berkati jenjang karirnya

Selasa,02/04/19 Kis. 17-19 Doakan untuk pemuda-pemudi supaya bisa membawa temannya datang beribadah ke Gereja kita

Rabu, 03/04/19 Kis. 20-21 Doakan untuk kerohanian pemuda–pemudi agar dapat bertumbuh

Kamis, 04/04/19 Kis. 22-24 Doakan buat pemuda-pemudi supaya mengasihi dan menghormati orang tuanya, bahkan dapat memberikan ungkapan terima kasih.

Jumat, 05/04/19 Kis. 25-28 Doakan untuk pelayanan aktifis pemuda di gereja kita

Sabtu, 06/04/19 Roma 1-2 Doakan untuk pemuda-pemudi yang sedang memasuki kehidupan pernikahan

Minggu,07/04/19 Roma 3-5 Doakan untuk kebaktian pemuda agar semakin hari semakin bertambah

POKOK – POKOK DOA SYAFAAT

“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:16-18 ). Marilah kita bertekun dalam doa dan saling mendoakan. Pokok-pokok doa syafaat kita yaitu: 1) Berdoa untuk proses Pembangunan Gedung Gereja Impian 2) Berdoa bagi jemaat-jemaat yang saat ini sedang sakit dan lemah tubuh, agar

Tuhan yang beri kekuatan dan kesembuhan. 3) Berdoa untuk pemilihan umum (anggota dewan dan presiden) yang akan diadakan di tahun 2019,

agar Tuhan yang memimpin proses demokrasi di Indonesia dan juga berdoa untuk situasi menjelang pemilu agar dapat tetap kondusif.

4) Berdoa untuk korban gempa dan Tsunami di Palu, Donggala, Anyer, Lampung dan tanah longsor di Sukabumi agar Tuhan yang memberi kekuatan dan berdoa untuk Pemerintah agar dapat segera menangani dan memulihkan kondisi tersebut.

DOA ORANG BENAR JIKA DILAKUKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH SANGAT BESAR KUASANYA

BIDANG KESAKSIAN DAN PELAYANAN

PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

Bagi saudara-saudari yang memerlukan layanan pengobatan, Klinik Pratama, Jl. O Gang III no. 17. Jelambar Jaya – Jakarta Barat, Telp. 5675320 melayani:

1. Pengobatan Umum dan Gigi 2. Keluarga Berencana Dibuka tiap hari kerja: Senin – Sabtu, Pk. 08.00 – Pk. 11.

00

T A B I T H A

Diberitahukan kepada anggota Tabitha yang sudah waktunya

membayar iuran di harapkan untuk membayar, karena bagi

Anggota Tabitha yang menunggak lebih dari 6 (enam) bulan

keanggotaannya akan dinyatakan gugur. Dan mengenai

pembayaran iuran Tabitha dapat menghubungi:TU Gereja

(5677350) atau Kantor Tabitha: 4244477, Show Room

Tabitha: 5682290.

BERITA DUKA CITA

Telah dipanggil pulang ke rumah Bapa di Surga Bapak

Tsjin Wie Fa (Suami dari Ibu Tjong Nyoek Lian) pada

hari Kamis, 28 Maret 2019, dan di Kremasi di

Krematorium Heaven pada hari Minggu, 31 Maret 2019.

Kiranya Tuhan memberikan kekuatan serta penghiburan

untuk keluarga yang ditinggalkannya.

| 7 warta jemaat

KOMISI–KOMISI

K E B A K T I A N A N A K – PK. 07.00 WIB

Jenis Pelayanan Minggu, 31 Maret 2019 Minggu, 07 April 2019

MC

Singer

Ibu Lucyana

Sdri. Chika

Sdri. Vita

Pemusik Band

LCD

Kelas Betlehem

Kelas Roma

Kelas Yerusalem

Kelas Zipora

Kelas Daniel

Kelas TR

Sdri. Stephanie

Ibu Grace Moniaga

Sdri. Megayenli

Sdri. Greta Kristanti

Sdri. Susanty

Pnt. Robert Kurniawan

Ibu Lucyana

Masih dalam Penyusunan

K E B A K T I A N P E M U D A

Hari/Tgl.

Waktu

Pelayan Firman

Tema

Minggu, 31 Maret 2019

Pk. 08.30

Bapak Joni Junaedi

Akulah Alfa dan Omega

Minggu, 07 April 2019

Pk. 08.30

Bp. Pangulu Maju

Crown, No. Cross

K E B A K T I A N R E M A J A

Hari/Tgl.

Waktu

Pelayan Firman

Tema

Minggu, 31 Maret 2019

Pk. 11.00

Bapak Prasasti

Beware of the L trap: Pelajaran

Jemaat Kolose

Minggu, 07 April 2019

Pk. 11.00

Masih dalam Konfirmasi

~

PERSEKUTUAN DEWASA – Pk. 19.00

Hari/tanggal Rabu, 03 April 2019 Rabu, 10 April 2019

Pelayan Firman Liturgos

Pemusik Kolektan

Doa OHP

Konsumsi Tema

Pdt. David Sudarto Ibu Pestaria

Bp. Ronny Siagian, dkk Ibu Puji

Pnt. Junaidi Sitepu Sdr. Henry D. Sinaga

Ibu Mita Ketakutan Ester dan Umat Allah

Pnt. Syonanto Wijaya Ibu Tentrem Sejati

Bp. Ronny Siagian, dkk Ibu Nortje

Pnt. Tan Lin Hoa Bp. Eko Sucahyo Ibu Tan Lin Lian

~

NOMOR REKENING GEREJA

Diberitahukan kepada segenap Jemaat dan Simpatisan, rekening Gereja yang saat ini digunakan

adalah sbb: BCA Cabang Jelambar

No. 4884-888-788

a/n GKI Komplek Pakuwon

dan untuk sumbangan PPGI (Panitia Pembangunan Gereja Impian),

dapat ditransfer ke rekening :

BCA Cabang Jelambar

No. 4884-888-699

a/n GKI Komplek Pakuwon

Demikian kami sampaikan, harap menjadi perhatiannya. Tuhan memberkati.

| 8 warta jemaat

JADWAL KEGIATAN GKI PAKUWON

( 31 Maret – 06 April 2019 )

Hari/tanggal Waktu Jenis Kegiatan Tempat

Minggu, 31/03/2019

Pk. 07.00

Pk. 08.30

Pk. 08.30

Pk. 11.00.

Kebaktian Anak

Kebaktian Umum

Kebaktian Pemuda

Kebaktian Remaja

Ruang bawah

Ruang atas

Ruang bawah

Ruang bawah

Senin, 01/04/2019 Pk. 18.00 Latihan Muusik Ruang bawah/atas

Selasa, 02/04/2019 ~ ~ ~

Rabu, 03/04/2019 Pk. 19.00 Persekutuan Dewasa Ruang Atas

Kamis, 04/04/2019 Pk. 19.00 Latihan Angklung Ruang bawah

Jumat, 05/04/2019 Pk. 19.00 Latihan Musik Ruang bawah/atas

Sabtu, 06/04/2019 Pk. 05.30 Persekutuan Doa Pagi Ruang bawah

Mohon dukungan doa supaya semua ibadah dan kegiatan gerejawi kita berkenan di hati Tuhan Kiranya Tuhan Yesus senantiasa memberkati pelayanan kita.

KEBAKTIAN UMUM GKI PAKUWON Minggu Pra Paska 4

31 Maret 2019 Dilayani oleh: Pdt. Samuel Wiratama

Tema: “SUKACITA PENDAMAIAN”

1. PROSESI

Doa persiapan ibadah

Lonceng berdentang

Penyalaan lilin (4)

Pembacaan pokok-pokok warta lisan

2. NYANYIAN PEMBUKA : PKJ. 212 : 2x “YA ALLAH KASIHMU BESAR” (berdiri) Ya Allah, kasihMu besar, lebih besar dari segala, tiada terduga dalamnya, tiada terjangkau luasnya. Ya Yesus, kasihMu besar, lebih besar dari segala. Hidup kekal Engkau beri dan aku hidup berseri!

Refrein: Dalam doa aku bersyukur atas limpah kasihMu. Ajar aku mengasihiMu dan sesama manusia.

3. VOTUM PF Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. J (Menyanyikan) Amin, amin, amin 4. SALAM

PF Tuhan beserta Saudara! J Dan beserta Saudara juga!

5. KATA PEMBUKA (duduk)

| 9 warta jemaat

6. NYANYIAN JEMAAT: PKJ. 270 : 2x “ISILAH MATAKU DENGAN CITRA SALIBMU”

Isilah mataku dengan citra salibMu; dengan kasihMu penuhi hatiku. Isilah mulutku dengan syukur padaMu: hidupku seluruhnya milikMu.

7. PENGAKUAN DOSA 8. NYANYIAN JEMAAT: PKJ. 201 : 1-2 “SERING KU TANYA PADA DIRIKUI”

1) Sering kutanya pada diriku; akhir hidupku yang fana, jangan sampai terbuai jiwaku di dunia gemerlap. Di kala hariku makin senja, jiwa letih, tubuhku pun lemah, cahaya hidup semakin redup, sering meratap mengeluh. Dengarlah, Tuhan, doa dan keluh! Biar ‘ku tent’ram, meski pun dalam kemelut.

2) Di kala matahari terbenam, ketika datang mempelai,

apakah suluhku tetap terang menyambut dengan baik? Apakah hatiku tak bergemar tinggalkan dunia yang penuh cemar atau jiwaku akan menentang menuju sorga yang tenang. Lihatlah Tuhan, pergumulanku! PadaMu, Tuhan, doa dan pengharapanku.

9. BERITA ANUGERAH (berdiri) PF (Membacakan ayat-ayat Alkitab, diakhiri dengan……“Demikianlah berita anugerah

dari Tuhan”) J Syukur kepada Allah! (Kemudian Jemaat bersalaman sambil mengucapkan

satu kepada yang lain: “Salam damai!”) 10. NYANYIAN JEMAAT : NKB. 189 : 1-2 “PEGANG TANGANKU”

1. Ku ingin selalu dekat padaMu, ikut ‘Kau Tuhan tiada jemu; Bila ‘Kau pimpin kehidupanku, tak ‘kan ‘ku ragu, tetap langkahku.

Refrein:

O Jurus’lamat, pegang tanganku, BimbinganMu yang aku perlu; B’ri pertolongan dan kuasaMu, O Tuhan Yesus, pegang tanganku.

2. Gelap perjalanan yang aku tempuh, namun cerah berseri jiwaku;

susah kecewa di dunia fana, damai menanti di sorga baka.

11. DOA PELAYANAN FIRMAN ( duduk ) PF (Mengucapkan doa untuk mohon pertolongan Roh Kudus untuk pelayanan firman, diakhiri dengan “Kami berdoa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus”)

12. PEMBACAAN ALKITAB

BACAAN PERTAMA Pnt/U : Bacaan pertama diambil dari Yosua 5:9-12 diakhiri dengan Demikianlah sabda Tuhan!

U : Syukur kepada Allah!

MAZMUR TANGGAPAN Pnt/U : Marilah kita menanggapi bacaan tadi dengan mendaraskan Mazmur 32

BACAAN KEDUA Pnt/U : Bacaan kedua diambil dari 2 Kor. 5:16-21

diakhiri dengan “Demikianlah sabda Tuhan” U : Syukur kepada Allah!

BACAAN INJIL PF : Bacaan diambil dari kitab Injil Tuhan Yesus Kristus menurut

Lukas 15:1-3, 11-32. Demikianlah Injil Yesus Kristus. Berbahagialah

| 10 warta jemaat

mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya. Hosiana

U : (Menyanyikan) Hosiana 13. KHOTBAH. 14. SAAT HENING 15. PENGAKUAN IMAN ( berdiri ) Pnt Marilah kita bersama dengan umat Allah di masa lalu, masa kini, dan masa

depan mengingat pengakuan pada baptisan kita menurut Pengakuan Iman Rasuli .................. 16. DOA SYAFAAT ( duduk) PF (Mengajak Jemaat dan mengucapkan doa yang sudah disiapkan diakhiri dengan

“menyanyikan Doa Bapa Kami ”) 17. PERSEMBAHAN ( oleh : Pnt )

Membaca nats anjuran .......................

Nyanyian jemaat: PKJ. 216 : 1 – 3, 5 “BERLIMPAH SUKACITA DI HATIKU” 1) Berlimpah sukacita di hatiku, di hatiku, di hatiku.

Berlimpah sukacita di hatiku, tetap di hatiku!

Refrein:

Aku bersyukur bersukacita, kasih Tuhan diam di dalamku.

Aku bersyukur bersukacita, kasih Tuhan diam di dalamku.

2) Damai sejaht’ra melampaui akal di hatiku, di hatiku.

Damai sejaht’ra melampaui akal tetap di hatiku!

3) Berlimpah kasih Yesus di hatiku, di hatiku, di hatiku.

Berlimpah kasih Yesus di hatiku, tetap di hatiku!

5)…Berlimpah sukacita di hatiku, di hatiku, di hatiku.

Berlimpah sukacita di hatiku, tetap di hatiku!

Doa persembahan ( berdiri )

18. NYANYIAN JEMAAT : PKJ. 267 : 2x “DAMAI DI DUNIA” Damai di dunia dan kitalah dutanya.

Damai sejahtera, amalkanlah maknanya,

Allah, Bapa kita, kita anakNya,

rukun bersaudara penuh bahagia.

Damai di dunia dan inilah saatnya.

Ucapkan ikrarmu, jalankan perintahNya,

setiap kata dan karya kita memuji namaNya.

Damai di dunia, kini dan selamanya.

Kini dan selamanya.

| 11 warta jemaat

19. PENGUTUSAN

PF Arahkanlah hatimu kepada Tuhan!

J Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan.

PF Jadilah saksi Kristus!

J Syukur kepada Allah.

PF Terpujilah Tuhan!

J Kini dan selamanya.

20. BERKAT

PF Pulanglah dengan sejahtera dan terimalah berkat Tuhan : Tuhan memberkati

engkau dan melindungi engkau, Tuhan menyinari engkau dengan WajahNya, dan

memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan

memberi engkau damai sejahtera.

J HOSIANA

| 12 warta jemaat

CATATAN

K H O T B A H Minggu, 31 Maret 2019 OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………