NITA WINANDA kelompok 2 ELDAS 2 osiloskop.docx

7
TUGAS POSTEST PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2 NAMA : NITA WINANDA NIM : F1051131048 KELOMPOK : 2 OSILOSKOP A. Pengertian Osiloskop adalah alat ukur yang mana dapat menunjukan kepada kita “bentuk” dari sinyal listrik dengan menunjukan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu, sebuah graticule setiap 1 cm grid membuat kita dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (screen). B. Fungsi Osiloskop Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu: · Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu. · Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi. · Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik. · Membedakan arus AC dengan arus DC. · Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.

Transcript of NITA WINANDA kelompok 2 ELDAS 2 osiloskop.docx

TUGAS POSTESTPRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2NAMA: NITA WINANDANIM: F1051131048KELOMPOK: 2OSILOSKOPA. PengertianOsiloskop adalah alat ukur yang mana dapat menunjukan kepada kita bentuk dari sinyal listrik dengan menunjukan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu, sebuah graticule setiap 1 cm grid membuat kita dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (screen).B. Fungsi OsiloskopSecara umum osiloskop berfungsiuntuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu:Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.Membedakan arus AC dengan arus DC.Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan.Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.Ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop, yaitu:1.Gelombang sinusoida2.Gelombang blok3.Gelombang gigi gergaji4.Gelombang segitiga.Untuk dapat menggunakan osiloskop, harus bisa memahami tombol-tombol yang ada pada pesawat perangkat ini, seperti telah diutarakan diatas.Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO. Walau sudah berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu. Cara menghitung frequency tiap detik. Dengan rumus sbb ; F = 1/T, dimana F = freq dan T = waktu. Untuk menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat fatal akibatnya.

C. Tombol-tombol yang Ada Pada Osiloskop

1. VERTICAL INPUT: merupakan input terminal untuk channel-A/saluran A.2. AC-GND-DC: Penghubung input vertikal untuksaluran A.

Jika tombol pada posisi AC, sinyal input yang mengandung komponen DC akan ditahan/di-blokir oleh sebuah kapasitor. Jika tombol pada posisi GND, terminal input akan terbuka, input yang bersumber dari penguatan internal di dalam Oscilloscope akan di-grounded. Jika tombol pada posisi DC, input terminal akan terhubung langsung dengan penguat yang ada di dalam Oscilloscope dan seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar monitor.3. MODE

CH-A : tampilan bentuk gelombang channel-A/saluran A. CH-B : tampilan bentuk gelombang channel-B/saluran B. DUAL : pada batas ukur (range) antara 0,5 sec/DIV 1 msec (milli second)/DIV, kedua frekuensi dari kedua saluran (CH-A dan CH-B) akan saling berpotongan pada frekuensi sekitar 200k Hz. Pada batas ukur (range) antara 0,5 msec/DIV 0,2 sec/DIV saklar jangkauan ukur kedua saluran (channel/CH) dipakai bergantian. ADD : CH-A dan CH-B saling dijumlahkan. Dengan menekan tombolPULL INVERTakan diperolehSUB MODE.4. VOLTS/DIVvariabel untuk saluran (channel)/CH-A.5. VOLTS/DIVpelemah vertikal (vertical attenuator) untuk saluran (channel)/CH-A.

Jika tombol VARIABLE diputar ke kanan (searah jarum jam), pada layar monitor akan tergambar tergambar tegangan per DIV. Pilihan per DIV tersedia dari 5 mV/DIV 20V/DIV.6. Pengatur posisi vertikaluntuk saluran (channel)/CH-A.7. Pengatur posisi horisontal.8. SWEEP TIME/DIV.9. SWEEP TIME/DIV VARIABLE.10. EXT.TRIGuntuk men-trigger sinyal input dari luar.11. CALuntuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak) atau tegangan dari puncak ke puncak.12. COMP.TESTsaklar untuk merubah fungsi Oscilloscope sebagai penguji komponen (component tester). Untuk menguji komponen, tombol SWEEP TIME/DIV di set pada posisi CH-B untuk mode X-Y. tombol AC-GND-DC pada posisi GND.13. TRIGGERING LEVEL.14. LAMPU INDIKATOR.15. SLOPE(+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk gelombang).16. SYNCuntuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ, dan TV.17. GNDterminal ground/arde/tanah.18. SOURCEpenyesuai pemilihan sinyal (syncronize signal selector). Jika tombol SOURCE pada posisi :

INT : sinyal dari channel A (CH-A) dan channel B (CH-B) untuk keperluan pen-trigger-an/penyulutan saling dijumlahkan, CH-A : sinyal untuk pen-trigger-an hanya berasal dari CH-A, CH-B : sinyal untuk pen-trigger-an hanya berasal dari CH-B, AC : bentuk gelombang AC akan sesuai dengan sumber sinyal AC itu sendiri, EXT : sinyal yang masuk ke EXT TRIG dibelokkan/dibengkokkan disesuaikan dengan sumber sinyal.19. POWER ON-OFF.20. FOCUSdigunakan untuk menghasilkan tampilan bentuk gelombang yang optimal.21. INTENSITYpengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah dilihat.22. TRACE ROTATORdigunakan utuk memposisikan tampilan garis pada layar agar tetap berada pada posisi horisontal. Sebuah obeng dibutuhkan untuk memutar trace rotator ini.23. CH-B POSITIONtombol pengatur untuk penggunaaan CH-B/channel (saluran) B.24. VOLTS/DIVpelemah vertikal untuk CH-B.25. VARIABLE.26. VERTICAL INPUTinput vertikal untuk CH-B.27. AC-GND-DCuntuk CH-B kegunaannya sama seperti penjelasan yang terdapat pada nomor 2.28. COMPONET TESTIN terminal untuk komponen yang akan diuji.

D. Tipe-tipe Osiloskop1) Osiloskop AnalogOsiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas electron dalam tabung sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar osiloskop langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut.Osiloskop tipe waktu nyata analog (ART) menggambar bentuk-bentuk gelombang listrik dengan melalui gerakan pancaran elektron (electron beam) dalam sebuah tabung sinar katoda (CRT -cathode ray tube) dari kiri ke kanan.Osiloskop analog pada prinsipnya memiliki keunggulan seperti; harganya relatif lebih murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo. Keterbatasanya adalah tidak dapat menangkap bagian gelombang sebelum terjadinya event picu serta adanya kedipan (flicker) pada layar untuk gelombang yang frekuensinya rendah (sekitar 10-20 Hz). Keterbatasan osiloskop analog tersebut dapat diatasi oleh osiloskop digital. Sebagai contoh keseluruhan bidang skala pada Gambar 3 dapat ditutup semua menjadi daerah yang dapat dilihat oleh mata, misalnya dengan DSO dari Hewlett-Packard HP 54600.Pada gambar ditunjukkan diagram blok sederhana suatu osiloskop analog.

2) Osiloskop DigitalOsiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital.Dalam osiloskop digital, gelombang yang akan ditampilkan lebih dulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian menyimpan nilai-nilai tegangan ini bersama sama dengan skala waktu gelombangnya di memori. Pada prinsipnya, osiloskop digital hanya mencuplik dan menyimpan demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi sampai dihentikan. Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan yang disimpan dalam memori per akuisisi (pengambilan) gelombang yang akan diukur.Osiloskop digital memberikan kemampuan ekstensif, kemudahan tugas-tugas akuisisi gelombang dan pengukurannya. Penyimpanan gelombang membantu para insinyur dan teknisi dapatmenangkapdanmenganalisa aktivitas sinyal yang penting. Jika kemampuan teknik pemicuannya tinggi secara efisien dapat menemukan adanya keanehan atau kondisi-kondisi khusus dari gelombang yang sedang diukur.