Nimodipin vs Nicardipin Untuk SAH

2
Nimodipin vs Nicardipin untuk SAH Nimodipin bersifat lipofilik dan dapat melewati blood brain barrier, terdistribusi lebih banyak dalam serebral, sehingga efektifitasnya lebih besar pada arteri serebral dari pada arteri perifer. Nimodipin digunakan untuk mengurangi keparahan deficit neurologi karena vasospasme pada pasien SAH. Penggunaan nimodipin pada SAH meningkatkan outcome neurologi. Nicardipin juga dapat digunakan untuk vasospasme pada SAH, namun bukti kliniknya belum banyak (unlabeled use). Toxoplasmosis Serebri dan HIV Brain abcess adalah abses pada parenkim otak, yang merupakan infeksi SSP, disebabkan karena adanya peradangan intracranial dengan subsekuen pembentukan abses. 3 rute infeksi masuk ke dalam intracranial adalah : contiguous suppurative focus (karena sinusitis, otitis, dental infection), trauma (post intracranial surgery), hematogenous spread from a distance focus. Toxoplasmosis serebri dapat terjadi pada pasien dengan penurunan sistem imun (pasien suspect HIV). Pada pasien HIV dengan toxoplasmosis serebri seringkali menunjukkan antibody IgG anti-toxoplasma. Terapi toxoplasmosis serebri pada pasien HIV adalah : 1 st terapi : pirimetamin (200 mg p.o (LD), diikuti 50-75 mg/hari) + sulfadiazine (1000-1500 mg 4x sehari) + leukovorin (10-20 mg/hari) selama 6 minggu Alternatif : o pirimetamin (200 mg p.o (LD), diikuti 50-75 mg/hari) + clindamicin (600 mg iv/po 4x sehari) o trimetoprim 5mg/kg + sulfametoxazol 25mg/kg (i.v/p.o) 2x sehari o atovaquone 1500 mg (p.o) 2x sehari + pirimetamin 50-75 mg/hari + leucovorin 10-20 mg/hari Jika, kondisi klinis pasien mengindikasikan adanya edema, maka dapat diberikan corticosteroid (cth : dexametason 10mg iv diikuti dosis maintenance 4 mg iv tiap 6 jam). Jika kondisis klinis membaik, harus segera dihentikan secara tappering off untuk mencegah terjadinya rebound udema.

description

Nimodipin dan nicardipin

Transcript of Nimodipin vs Nicardipin Untuk SAH

Nimodipin vs Nicardipin untuk SAHNimodipin bersifat lipofilik dan dapat melewati blood brain barrier, terdistribusi lebih banyak dalam serebral, sehingga efektifitasnya lebih besar pada arteri serebral dari pada arteri perifer. Nimodipin digunakan untuk mengurangi keparahan deficit neurologi karena vasospasme pada pasien SAH. Penggunaan nimodipin pada SAH meningkatkan outcome neurologi. Nicardipin juga dapat digunakan untuk vasospasme pada SAH, namun bukti kliniknya belum banyak (unlabeled use).Toxoplasmosis Serebri dan HIVBrain abcess adalah abses pada parenkim otak, yang merupakan infeksi SSP, disebabkan karena adanya peradangan intracranial dengan subsekuen pembentukan abses. 3 rute infeksi masuk ke dalam intracranial adalah : contiguous suppurative focus (karena sinusitis, otitis, dental infection), trauma (post intracranial surgery), hematogenous spread from a distance focus.

Toxoplasmosis serebri dapat terjadi pada pasien dengan penurunan sistem imun (pasien suspect HIV). Pada pasien HIV dengan toxoplasmosis serebri seringkali menunjukkan antibody IgG anti-toxoplasma. Terapi toxoplasmosis serebri pada pasien HIV adalah : 1st terapi : pirimetamin (200 mg p.o (LD), diikuti 50-75 mg/hari) + sulfadiazine (1000-1500 mg 4x sehari) + leukovorin (10-20 mg/hari) selama 6 minggu Alternatif : pirimetamin (200 mg p.o (LD), diikuti 50-75 mg/hari) + clindamicin (600 mg iv/po 4x sehari) trimetoprim 5mg/kg + sulfametoxazol 25mg/kg (i.v/p.o) 2x sehari atovaquone 1500 mg (p.o) 2x sehari + pirimetamin 50-75 mg/hari + leucovorin 10-20 mg/hariJika, kondisi klinis pasien mengindikasikan adanya edema, maka dapat diberikan corticosteroid (cth : dexametason 10mg iv diikuti dosis maintenance 4 mg iv tiap 6 jam). Jika kondisis klinis membaik, harus segera dihentikan secara tappering off untuk mencegah terjadinya rebound udema. Perhatian :

Penggunaan pirimetamin dapat menyebabkan defisiensi asam folat ( berikan penambahan dosis leucovorin atau diberikan asam folat.Interaksi : anticonvulsant & ARV ( lakukan adjustment dosis.Penggunaan Asam Valproat :

Efek samping yang sering terjadi dengan penggunaan asam valproat :

Tremor (>57%)

Nausea (>48%)

Sakit kepala (>31%)

Muntah (>27%) Lemah (>27%)

Pusing (>25%)Efek samping serius yang dapat terjadi pada penggunaan asam valproat : Liver disease ( monitoring SGOT/SGPT

Resiko perdarahan ( monitoring darah lengkap & platelet Depresi

Kejang Adjustment dosis clopidogrel pada pasien Liver Disease :BNF 57 ( tidak boleh digunakan pada pasien severe liver diseaseAHFS 2008 ( resiko perdarahan seringkali terjadi pada pasien dengan liver disease berat, sehingga perlu pemantauan pada penggunaannya pada pasien tersebutdrugs.com ( pada pasien dengan liver disease ringan-sedang (Child-Pugh score class A dan B) tidak perlu dilakukan penyesuaian dosis. Belum ada data farmakokinetik yang memadai terhadap clopidogrel pada pasien dengan severe liver disease. Namun karena clopidogrel dimetabolisme secara luas di hati, maka perlu dilakukan monitoring terhadap terjadinya ESO.