Aset vs akrual

27
Aset dan Akrual

Transcript of Aset vs akrual

Page 1: Aset vs akrual

Aset dan Akrual

Page 2: Aset vs akrual

Dasar Pengelolaan Aset BMD

UU No. 1 Tahun 2004• Pasal 69 Ayat (6) Ketentuan mengenai Pedoman Teknis

dan Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara /Daerah diatur dengan Peraturan Pemerintah

PP NO 6 TH 2006 jo PP NO 38 TH 2008 diganti dengan PP Nomor 27 Tahun 2014

PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007

Page 3: Aset vs akrual

Dasar Akuntansi Berbasis Akrual

• Pasal 36 ayat 1 Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun

UU Nomor 17 Tahun 2003

PP 71 Tahun 2010

Permendagri 64 Tahun 2013

Page 4: Aset vs akrual

Pengelolaan Aset vs Akuntansi

Pelaporan Akuntansi

Pengelolan Aset Tetap

PSAP 07 AT PSAP 08 KDP

• Bultek 15 AT Akrual• Bultek 17 ATB Akrual• Bultek 18 Penyusutan

Page 5: Aset vs akrual

AKTIVA TETAP AKRUAL (PSAP 07)

Klasifikasi Aset Tetap

Pengakuan

Pengukuran

Penyajian dan Pengungkapan

Renovasi dan Pelepasan Aset Tetap

Hubungan Belanja dan Perolehan Aset Tetap

Page 6: Aset vs akrual

Klasifikasi Aset TetapAset tetap diklasifikasikan berdasarkan

kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas.

Tanah;

Peralatan dan Mesin;

Gedung dan Bangunan;

Jalan, Irigasi, dan Jaringan;

Aset Tetap Lainnya; dan

Konstruksi dalam Pengerjaan.

Page 7: Aset vs akrual

Pengakuan Aset TetapAset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat

diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal dengan kriteria :

Berwujud;

Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan

Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

Page 8: Aset vs akrual

Konstruksi Dalam PekerjaanSuatu benda berwujud harus diakui sebagai

Konstruksi Dalam Pengerjaan jika:

• Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh;

• Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan

• Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.

Page 9: Aset vs akrual

Pengukuran Aset TetapAset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan.

Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.

Page 10: Aset vs akrual

Komponen BiayaBiaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.

Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai.

Biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya.

Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.

Page 11: Aset vs akrual

Penyajian dan Pengungkapan

Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian kembali, maka aset tetap akan disajikan dengan penyesuaian pada masing-masing akun aset tetap dan akun ekuitas.

• Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying amount)

• Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode• Informasi penyusutan

Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing

jenis aset tetap sebagai berikut:

• Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;• Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan

aset tetap;• Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; • Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

Laporan keuangan juga harus

mengungkapkan :

Page 12: Aset vs akrual

Renovasi Aset TetapPengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan

Renovasi aset tetap dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

• 1. Renovasi aset tetap milik sendiri;• 2. Renovasi aset tetap bukan milik-dalam lingkup entitas pelaporan;• 3. Renovasi aset tetap bukan milik-diluar lingkup entitas pelaporan.

Page 13: Aset vs akrual

Pelepasan Aset TetapSuatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi masa yang akan datang.

Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

Page 14: Aset vs akrual

Penyusutan Aset TetapPrasyarat Penyusutan yang perlu

dipenuhi

Identitas Aset yang kapasitasnya menurun

Nilai yang Dapat Disusutkan

Masa Manfaat dan Kapasitas Aset Tetap

Page 15: Aset vs akrual

Metode PenyusutanGaris Lurus

Nilai Yang Disusutkan : Masa Manfaat

Saldo Menurun

(Nilai Yang Disusutkan – Akumulasi Penyusutan) x Tarif Penyusutan

Unit Produksi

(Nilai Yang Disusutkan : Perkiraan Total Output) x Output Periode

Page 16: Aset vs akrual

Penyajian Penyusutan

Penyusutan disajikan dalam Laporan Operasional sebagai beban penyusutan.

Neraca menyajikan Akumulasi Penyusutan sekaligus nilai perolehan aset tetap sehingga nilai buku aset tetap sebagai gambaran dari potensi manfaat yang masih dapat diharapkan dari aset yang bersangkutan dapat diketahui.

Page 17: Aset vs akrual

Penyusutan Pertama KaliAset yang Diperoleh Pada Tahun Dimulainya Penerapan Penyusutan • Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Perhitungan

penyusutannya adalah 1 tahun saja

Aset yang diperoleh setelah penyusunan neraca awal hingga satu tahun sebelum dimulainya penerapan penyusutan• Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Penyusutannya terdiri

dari penyusutan tahun berjalan dan koreksi penyusutan tahun-tahun sebelumnya

Aset yang diperoleh sebelum penyusunan neraca awal

• Untuk menghitung penyusutannya, Ditetapkan sisa masa manfaat pada saat penyusunan neraca awal dilanjutkan menghitung masa antara neraca awal dengan saat penerapan penyusutan.

Page 18: Aset vs akrual

Aset Tak BerwujudAset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.

ATB harus memenuhi kriteria dapat diidentifikasi, dikendalikan oleh entitas, dan mempunyai potensi manfaat ekonomi masa depan

Page 19: Aset vs akrual

Jenis Aset Tak BerwujudJenis sumber daya

• Software komputer• Lisensi dan

franchise• Hak Paten dan Hak

Cipta• Hasil

kajian/pengembangan yang memberikan manfaat jangka panjang

• ATB yang mempunyai nilai sejarah/budaya

• ATB dalam Pengerjaan

Cara perolehan

• Pembelian• Pengembangan

secara internal • Pertukaran• Kerjasama• Donasi/hibah• Warisan

Budaya/Sejarah

Masa manfaat

• ATB dengan umur manfaat terbatas

• ATB dengan umur manfaat yang tak terbatas

Page 20: Aset vs akrual

Pengakuan ATB (Bultek 17)

• Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari ATB tersebut akan mengalir kepada/dinikmati oleh entitas; dan

• Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal.

Diakui ATB Jika dan Hanya Jika

Page 21: Aset vs akrual

Perlakuan ATB Khusus Software

• Dikembangkan instansi pemerintah sendiri Biaya sulit Identifikasi Non ATB

• Dikembangkan pihak ketiga (kontraktor)ATB

Untuk software yang diperoleh atau dibangun oleh internal instansi pemerintah

• Pembelian software yang diniatkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat Persediaan

• Software yang dibeli digunakan sendiri namun merupakan bagian integral dari suatu hardware Kapitalisasi ke Hardware

• Biaya perolehan untuk software program yang dibeli tersendiri dan tidak terkait dengan hardware ATB

Perolehan software secara pembelian

Page 22: Aset vs akrual

Perlakuan Akuntansi untuk SoftwarePerolehan software yang memiliki ijin penggunaan/masa manfaat lebih dari 12 bulan, maka nilai perolehan software dan biaya lisensinya harus dikapitalisasi sebagai ATB.

Software yang diperoleh hanya dengan membayar ijin penggunaan/lisensi dengan masa manfaat lebih dari 12 bulan harus dikapitalisasi sebagai ATB.

Software yang tidak memiliki pembatasan ijin penggunaan dan masa manfaatnya lebih dari 12 bulan harus dikapitalisasi.

Pengeluaran terkait software yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi akan diakui sebagai beban operasi pada periode terjadinya.

Page 23: Aset vs akrual

Amortisasi

Amortisasi adalah alokasi harga perolehan ATB secara

sistematis dan rasional selama masa manfaatnya.

Amortisasi ATB sama prinsipnya seperti

penyusutan dalam aset tetap.

Page 24: Aset vs akrual

Amortisasi Masa Manfaat TerbatasAmortisasi hanya dapat diterapkan atas ATB yang memiliki masa manfaat terbatas dan pada umumnya ditetapkan dalam jumlah yang sama pada periode, atau dengan suatu basis alokasi garis lurus.

Aset tak berwujud dengan masa manfaat yang terbatas (seperti paten, hak cipta, waralaba dengan masa manfaat terbatas, dll) harus diamortisasi selama masa manfaat atau masa secara hukum mana yang lebih pendek.

Nilai sisa dari ATB dengan masa manfaat yang terbatas harus diasumsikan bernilai nihil,

Page 25: Aset vs akrual

Amortisasi Masa Manfaat Tak TerbatasATB dengan masa manfaat tidak terbatas (seperti goodwill) tidak boleh diamortisasi.

Nilai ATB yang tidak diamortisasi harus ditelaah setiap periode• Jika tidak lagi memiliki manfaat ekonomi di masa depan

atau manfaat ekonominya berkurang dari nilai tercatat maka ATB tersebut mengalami penurunan nilai. Harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

• Jika terbukti ATB tersebut tidak lagi memiliki manfaat ekonomis di masa mendatang, maka entitas dapat mengajukan proses penghapusan ATB

Page 26: Aset vs akrual

Penyajian Aset Tidak Berwujud

Aset Tak Berwujud disajikan pada

lembar muka Neraca sebesar nilai tercatat neto, yaitu sebesar

harga perolehan setelah dikurangi

akumulasi amortisasi

Page 27: Aset vs akrual

TERIMA KASIHBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMURJalan Raya Bandara Juanda Nomor 38 Sidoarjo

Telepon (031)8670360 Faksimil (031)8670911 e-mail : [email protected]