Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya

7
 NILAI RUJUKAN NORMAL LABORATORIUM DAN KETERANGANNYA Oleh : dr.Abu Hana Latar Belakang Agar dapat memantau keadaan kesehatan kita, perlu dilakukan tes laboratorium secara berkala. Setiap laboratorium dalam menentukan nilai ‘normal’tergantung pada alat yang dipakai dan cara pemakaiannya. Tidak ada standar nilai r ujukan; angka ini diambil terutama dari laboratorium RSPI-SS, Jakarta; nilai laboratorium lain dapat berbeda. Jadi angka pada laporan kita harus dibandingkan dengan nilai rujukan pada laporan, bukan dengan nilai rujukan pada lembaran ini. Bahaslah hasil yang ti dak normal dengan dokter! Tubuh manusia tidak seperti mesin, dengan unsur y ang dapat diukur secara persis dengan hasil yang selalu sama. Hasil laboratorium kita dapat berubah-ubah tergantung pada berbagai faktor, termasuk: jam berapa contoh darah atau cairan lain diambil; infeksi aktif; tahap infeksi HIV; dan makanan (untuk tes tertentu, contoh cairan harus diambil dengan perut kosong tidak ada yang dimakan selama beberapa jam). Kehamilan juga dapat mempengaruhi beberapa nilai. Oleh karena faktor ini, hasil lab yang di luar normal mungkin tidak menjadi masalah. Pada tabel ini, bila ada perbedaan tergantung pada jenis kelamin, angka ditunjukkan sebagai ‘P’ untuk perempuan dan ‘L’ untuk laki -laki. Laboratorium Darah Ukuran Satuan Nilai Rujukan Eritrosit (sel darah merah)  juta/µl 4,0 5,0 (P) 4,5 5,5 (L) Hemoglobin (Hb) g/dL 12,0 14,0 (P) 13,0 16,0 (L) Hematokrit % 40 50 (P) 45 55 (L) Hitung Jenis Basofil % 0,0 1,0 Eosinofil % 1,0 3,0 Batang1 % 2,0 6,0 Segmen1 % 50,0 70,0 Limfosit % 20,0 40,0 Monosit % 2,0 8,0 Laju endap darah (LED) mm/jam < 15 (P) < 10 (L) Leukosit (sel darah putih) 103/µl 5,0 10,0 MCH/HER pg 27 31 MCHC/KHER g/dL 32 36 MCV/VER fl 80 96 Trombosit 103/µl 150 400

Transcript of Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya

Page 1: Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya

5/15/2018 Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nilai-rujukan-normal-laboratorium-dan-keterangannya

NILAI RUJUKAN NORMAL LABORATORIUM DAN KETERANGANNYA 

Oleh : dr.Abu Hana 

Latar Belakang 

Agar dapat memantau keadaan kesehatan kita, perlu dilakukan tes laboratorium secara

berkala.

Setiap laboratorium dalam menentukan nilai ‘normal’tergantung pada alat yang dipakai 

dan cara pemakaiannya. Tidak ada standar nilai rujukan; angka ini diambil terutama dari 

laboratorium RSPI-SS, Jakarta; nilai laboratorium lain dapat berbeda. Jadi angka pada

laporan kita harus dibandingkan dengan nilai rujukan pada laporan, bukan dengan nilai 

rujukan pada lembaran ini.

Bahaslah hasil yang tidak normal dengan dokter! 

Tubuh manusia tidak seperti mesin, dengan unsur yang dapat diukur secara persis dengan

hasil yang selalu sama. Hasil laboratorium kita dapat berubah-ubah tergantung pada

berbagai faktor, termasuk: jam berapa contoh darah atau cairan lain diambil; infeksi aktif;

tahap infeksi HIV; dan makanan (untuk tes tertentu, contoh cairan harus diambil dengan

perut kosong – tidak ada yang dimakan selama beberapa jam). Kehamilan juga dapatmempengaruhi beberapa nilai. Oleh karena faktor ini, hasil lab yang di luar normal mungkin

tidak menjadi masalah.

Pada tabel ini, bila ada perbedaan tergantung pada jenis kelamin, angka ditunjukkan sebagai

‘P’ untuk perempuan dan ‘L’ untuk laki-laki.

Laboratorium Darah 

Ukuran Satuan Nilai Rujukan

Eritrosit (sel darah

merah)  juta/µl

4,0 – 5,0 (P)

4,5 – 5,5 (L)

Hemoglobin (Hb) g/dL 12,0 – 14,0 (P)13,0 – 16,0 (L)

Hematokrit %40 – 50 (P)

45 – 55 (L)

Hitung Jenis

Basofil % 0,0 – 1,0

Eosinofil % 1,0 – 3,0

Batang1 % 2,0 – 6,0

Segmen1 % 50,0 – 70,0

Limfosit % 20,0 – 40,0

Monosit % 2,0 – 8,0

Laju endap darah

(LED)mm/jam

< 15 (P)

< 10 (L)

Leukosit (sel darah

putih) 103/µl 5,0 – 10,0

MCH/HER pg 27 – 31

MCHC/KHER g/dL 32 – 36

MCV/VER fl 80 – 96

Trombosit 103/µl 150 – 400

Page 2: Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya

5/15/2018 Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nilai-rujukan-normal-laboratorium-dan-keterangannya

Catatan:

Batang dan segmen adalah jenis neutrofil. Kadang kala dilaporkan

persentase neutrofil saja, dengan nilai rujukan 50,0 –75,0 persen

Fungsi Hati (LFT) 

Ukuran Satuan Nilai Rujukan

ALT (SGPT) U/L

< 23 (P)

< 30 (L)

< 41 U/I (IFCC)

AST (SGOT) U/L

< 21 (P)

< 25 (L)

< 37 U/I (IFCC)

Alkalin fosfatase U/L15 – 69

40 – 129 (IFCC)

GGT (Gamma GT) U/L5 – 388 – 61

(Persyn&Szaz)

Bilirubin total mg/dL 0,25 – 1,0

Bilirubin langsung mg/dL 0,0 – 0,25

Protein total g/L 61 – 82

Albumin g/L 37 – 52

Fungsi Ginjal 

Ukuran Satuan Nilai Rujukan

Kreatinin Darah U/L 60 – 150 (P)70 – 160 (L)

Urea mg/dL 8 – 25

Natrium mmol/L 135 – 145

Klorida mmol/L 94 – 111

Kalium mmol/L 3,5 – 5,0

Profil Lipid 

Ukuran Satuan Nilai Rujukan

Kolesterol total mg/dL 150 – 200

HDL

LDL

mg/dL

mg/dL

45 – 65 (P)

35 – 55 (L)

< 100 (Direk)

Trigliserid mg/dL 120 – 190

Lain-lain 

Ukuran Satuan Nilai Rujukan

Glukosa (darah, puasa) mg/dL 70 – 100

Amilase U/L 30 – 130

Asam UratWaktu Protrombin

mg/dL-

2,4 – 5,7 (P)3,4 – 7,0 (W)

Page 3: Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya

5/15/2018 Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nilai-rujukan-normal-laboratorium-dan-keterangannya

Kontrol

HBsAg 

Anti HAV Ig M 

Anti HCV 

- 10,7 – 14,3

10,9 – 15,5

NEGATIF : < 1,0 S/CO

atau < 1,0 COI (ECLIA)

NEGATIF : < 1,0 COI

POSITIF : >= 1,0 COI

(EIA)

NEGATIF : < 1,0 S/CO

atau < 1,0 COI (EIA)

Pemeriksaan URINE (AIR KENCING) 

Glucose : Negatif 

Billirubin : Negatif 

Keton : < 5 mg/dl

Berat Jenis : 1,001-1,035

pH : 4,6 – 8,0

Protein : < 30 mg/dl

Urobilinogen : < 1,0 EU/dl

Nitrit : Negatif 

Blood : Negatif 

Leukosit : Negatif 

Sedimen 

Sel epitel : Negatif 

Leukosit ; < 5 LPB

Eritrosit ; < 5 LPB

Silinder, Kristal dan Bakteri ; Negatif 

HITUNG DARAH LENGKAP 

Hitung Darah Lengkap Hitung Darah Lengkap (HDL)

Tes laboratorium yang paling umum adalah hitung darah lengkap (HDL) atau complete blood

count (CBC). Tes ini memeriksa jenis sel dalam darah, termasuk sel darah merah, sel darah

putih dan trombosit (platelet). Hasil tes menyebutkan jumlahnya dalam darah (misalnya

 jumlah sel per milimeter kubik) atau persentasenya. Semua sel darah dibuat di sumsum

tulang. Beberapa obat dan penyakit dapat merusak sumsum tulang sehingga menyebabkan

berkurangnya jumlah sel darah merah dan putih. Setiap laboratorium mempunyai nilai

rujukan untuk semua hasil tes. Biasanya, tes laboratorium akan memperlihatkan hasil tes

yang berada di luar nilai normal.

Laporan hasil sering sulit ditafsirkan. Beberapa angka dilaporkan dengan satuan x103. Iniberarti jumlah yang dicatat harus dikalikan 1.000. Contohnya, bila hasil adalah 8,77

dengan;x103 jumlah sebenarnya adalah 8.770.

Tes Sel Darah Merah 

Sel darah merah, yang juga disebut sebagai eritrosit, bertugas mengangkut oksigen dari paru

ke seluruh tubuh.

Fungsi ini dapat diukur melalui tiga macam tes.

1. Hitung Sel Darah Merah (red blood cell count/RBC) yang menghitung jumlah total sel

darah merah; Hemoglobin (Hb) yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas

mengangkut oksigen dari paru ke bagian tubuh lainnya; Hematokrit (Ht atau HCT) yang

mengukur persentase sel darah merah dalam seluruh volume darah.

Page 4: Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya

5/15/2018 Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nilai-rujukan-normal-laboratorium-dan-keterangannya

Orang yang tinggal di dataran tinggi umumnya mempunyai lebih banyak sel darah merah. Ini

merupakan upaya tubuh mengatasi kekurangan oksigen.

Eritrosit, Hb dan Ht yang sangat rendah menunjukkan adanya anemia, yaitu sel tidak 

mendapat cukup oksigen untuk berfungsi secara normal. Jika kita anemia, kita sering

merasa lelah dan terlihat pucat.

Nilai Hemoglobin (Hb) Bayi baru lahir (14,0 – 24,0 gr/dl), Bayi (10,0 – 15,0 gr/dl), Anak-anak

(11,0 – 16,0 gr/dl).

2. Volume Eritrosit 

Rata-Rata (VER) atau mean corpuscular volume (MCV) mengukur besar rata-rata sel darah

merah. MCV yang kecil berarti ukuran sel darah merahnya lebih kecil dari ukuran normal.

Biasanya hal ini disebabkan oleh kekurangan zat besi atau penyakit kronis. MCV yang besar

dapat disebabkan oleh obat HIV, terutama AZT dan d4T. Ini tidak berbahaya.

MCV yang besar menunjukkan adanya anemia megaloblastik, dengan sel darah merahnya

besar dan berwarna muda.Biasanya hal ini disebabkan oleh kekurangan asam folat.

3. Red Blood Cell Distribution Width (RDW) mengukur lebar sel darah merah. Hasil tes ini

dapat membantu mendiagnosis jenis anemia dan kekurangan beberapa vitamin.Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER) atau mean corpuscular hemoglobin (MCH) dan

Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (KHER) atau mean corpuscular hemoglobin

concentration (MCHC atau CHCM) masing-masing mengukur jumlah dan kepekatan

hemoglobin. MCH dihitung dengan membagi hemoglobin total dengan jumlah sel darah

merah total.

Trombosit atau platelet (PT atau PLT) 

Berfungsi membantu menghentikan perdarahan dengan membentuk gumpalan dan

keropeng. Jika trombosit kita kurang, kita mudah mengalami perdarahan atau memar.

Orang HIV-positif kadang trombositnya rendah (disebut trombositopenia). Obat HIV dapat

mengatasi keadaan ini. Trombosit tinggi biasanya tidak punya pengaruh besarpadakesehatan.

Tes Sel Darah Putih 

Sel darah putih (disebut juga leukosit) membantu melawan infeksi dalam tubuh kita.

Hitung Sel Darah Putih (white blood cell count/WBC) adalah jumlah total sel darah putih.

Leukosit tinggi (hitung sel darah putih yang tinggi) artinya tubuh kita sedang melawan

infeksi. Leukosit rendah artinya ada masalah dengan sumsum tulang.

Nilai Leukosit Bayi baru lahir ( 9.000-30.000/uL), Anak < 2 tahun (6.200-17.000 u/L).

Leukosit rendah disebut leukopenia atau sitopenia yang berarti tubuh kurang mampu

melawan infeksi.;

Neutrofil berfungsi melawan infeksi bakteri, dan dilaporkan sebagai persentase leukosit atau %NEUT.

Biasa jumlahnya 55-70 persen. Jika neutrofil kita rendah (disebut neutropenia), kita lebih

mudah terkena infeksi bakteri. Penyakit HIV lanjut, obat HIV seperti gansiklovir (untuk

mengatasi virus sitomegalo, AZT (obat antiretroviral) dapat menyebabkan neutropenia.

Limfosit 

Ada dua jenis utama limfosit:

Sel-B untuk membuat antibodi, protein khusus yang menyerang kuman; dan sel-T untuk

menyerang dan membunuh kuman, serta membantu mengatur sistem kekebalan tubuh.

Salah satu jenis sel-T adalah sel CD4, yang diinfeksi dan dibunuh oleh HIV. Jumlah limfosit

umumnya 20-40 persen leukosit.

Page 5: Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya

5/15/2018 Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nilai-rujukan-normal-laboratorium-dan-keterangannya

Hitung darah lengkap biasanya tidak termasuk tes CD4. Tes CD4 ini harus diminta sebagai

tambahan. Hasil hitung darah lengkap tetap dibutuhkan untuk menghitung jumlah CD4,

sehingga dua tes ini umumnya dilakukan sekaligus.

Monosit atau makrofag diukur sebagai persentase leukosit (%MONO) dan biasanya 2-8

persen. Sel ini melawan infeksi dengan memakan; kuman dan memberi tahu sistem

kekebalan tubuh mengenai kuman apa yang ditemukan.

Monosit beredar dalam darah. Bila monosit ada di jaringan tubuh, mereka disebut

makrofag. Jumlah monosit yang tinggi menunjukkan adanya infeksi bakteri.

Eosinofil (%EOS) biasanya 1-3 persen leukosit. Sel ini terlibat dengan alergi dan tanggapan

terhadap parasit. Kadang kala penyakit HIV dapat menyebabkan jumlah eosinofil yang

tinggi. Jumlah meningkat terutama jika kita diare, kentut, atau perut kembung. Hal ini

menandai adanya parasit.

Fungsi basofil (%BASO) tidak begitu dipahami, namun sel ini terlibat dalam reaksi alergi

 jangka panjang, misalnya asma atau alergi kulit. Sel ini jumlahnya kurang dari 1 persen

leukosit. Persentase limfosit (%LYMP) mengukur lima jenis sel darah putih: neutrofil,

limfosit, monosit, eosinofil dan basofil, dalam bentuk persentase leukosit. Untukmemperoleh limfosit total, nilai ini dikalikan dengan leukosit. Misalnya, bila limfosit 30,2

persen dan leukosit 8.770, limfosit totalnya adalah 0,302 x 8.770 =2.648.

TES KIMIA DARAH 

Kalsium, adalah bagian utama dari tulang dan gigi. Kalsium juga dibutuhkan agar saraf dan

otot bekerja dengan baik, serta untuk reaksi kimia dalam sel. Tubuh kita mengatur jumlah

kalsium dalam darah. Namun tingkat protein dalam darah dapat mempengaruhi hasil tes

kalsium (lihat albumin di bawah).

Hasil tes kalsium yang rendah pada Odha biasanya disebabkan oleh tingkat protein yang

rendah akibat kekurangan gizi (malanutrisi) atau wasting.Tingkat kalsium yang tidak normalbisa jadi karena masalah pencernaan.

Fosfor, seperti juga kalsium, merupakan bagian utama tulang. Tingkat fosfor yang tinggi

untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada tulang, saraf dan otot.

Keadaan ini paling sering disebabkan oleh gagal ginjal.

Glukosa, adalah gula, yang diuraikan dalam sel untuk membuat tenaga.

Elektrolit, berkaitan dengan keseimbangan cairan dalam sel kita. Elektrolit terutama penting

 jika kita mengalami dehidrasi (kekurangan cairan) atau masalah pada ginjal.

Tingkat natrium menunjukkan keseimbangan gula dan air. Natrium juga menunjukkan baik-

buruknya kerja ginjal dan kelenjar adrenal kita. Umumnya, tingkat natrium yang tidak

normal dalam darah menunjukkan volume darah yang terlalu rendah (akibat dehidrasi) atauterlalu tinggi.

Keadaan ini juga bisa terjadi jika jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya.

Kalium mempengaruhi beberapa organ tubuh utama, termasuk jantung.

Tingkat kalium dapat meningkat akibat gagal ginjal, dan dapat tidak normal akibat muntah

atau diare.

Tingkat klorida sering naik turun bersama dengan tingkat natrium. Ini karena natrium

klorida, atau garam,adalah bagian utama dalam darah.

Bikarbonat memperlihatkan system dapar (buffer) dalam darah. Tingkat bikarbonat yang

normal menunjukkan keasaman darah yang benar. Tingkat yang tinggi dapat disebabkan

oleh tingkat asam laktik yang tinggi dalam darah.TES FUNGSI GINJAL 

Page 6: Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya

5/15/2018 Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nilai-rujukan-normal-laboratorium-dan-keterangannya

Tes dasar untuk fungsi ginjal adalah nitrogen urea darah (blood urea nitrogen/BUN, atau

kadang disebut sebagai urea) dan kreatinin. Tingkat fosfor, natrium atau asam urat yang

tidak normal juga dapat disebabkan oleh ginjal.

BUN mengukur tingkat nitrogen darah.

Nitrogen adalah hasil buangan yang disaring oleh ginjal dan dikeluarkan dalam air seni.

Tingkat BUN yang tinggi dapat disebabkan oleh makanan berprotein tinggi, dehidrasi atau

gagal ginjal atau jantung.

Kreatinin adalah hasil buangan dari pencernaan protein. Tingkatnya dalam darah

menunjukkan fungsi ginjal. Dokter menggunakan tingkat kreatinin sebagai petanda langsung

mengenai baik-buruknya kerja ginjal dalam mengeluarkan produk buangan dari tubuh.

TES FUNGSI HATI 

Tes laboratorium yang disebut tes fungsi hati (liver function test/LFT) sebenarnya mengukur

tingkat enzim yang terdapat dalam hati, jantung dan otot. Enzim adalah protein yang

membantu atau meningkatkan reaksi kimia dalam organisme hidup. Tingkat enzim yang

tinggi menunjukkan kerusakan hati yang bisa diakibatkan oleh obat, alkohol, hepatitis atau

penggunaan narkoba.Pola dari tingkat enzim ini – beberapa di atas tingkat normal dan yang lain normal – dapat

membantu dokter menemukan masalah kesehatan tertentu. Tes laboratorium hati

mencakup:

ALT, sering juga disebut sebagai SGPT 

AST, sering juga disebut sebagai SGOT 

Bilirubin, cairan berwarna kuning yang dibuat pada waktu sel darah merah dihancurkan.

Obat antiretroviral indinavir (semacam protease inhibitor) dapat meningkatkan tingkat

bilirubin

Alkalin Fosfatase. Tingkat alkalin fosfatase yang tinggi dapat menandai gangguan pada

aliran air empedu atau kehancuran tulangTes Kimia Darah Lain 

Kolesterol Total, Konsensus lipid ( < 200 mg/dl =Yang diinginkan, 200-239 mg/dl= batas

tinggi, > 240 mg/dl=Tinggi)

Kolesterol Alfa (HDL), Konsensus lipid ( < 40 mg/dl =rendah, > = 60 mg/dl =Tinggi)

Kolesterol LDL (Direk), Konsensus lipid ( < 100 mg/dl =Optimal, 100-129 mg/dl= mendekati

optimal, 130-159 mg/dl= Batas tinggi, 160-189 mg/dl=Tinggi)

Trigliserida, Konsensus lipid ( < 150 mg/dl =Normal, 150-199 mg/dl= Batas tinggi, 200-499

mg/dl= Tinggi, >=500 mg/dl=Sangat Tinggi)

Rasio Kolesterol Total/C.HDL, Berdasarkan Cardio risk index ratio (CRI) (<3 = Low Risk, 3-6 =

Normal, >6 = High Risk)Asam Urat terbentuk akibat penguraian DNA, bahan genetik dalam sel.

Asam ini biasanya dikeluarkan oleh ginjal. Tingkat asam urat yang tinggi sebenarnya cukup

umum. Jumlahnyayang sangat tinggi dapat terjadi bila ginjal tidak mampu mengeluarkan

asam urat dari darah atau karena leukemia (kanker darah) atau limfoma (kanker getah

bening )

Albumin adalah protein penting dalam darah. Protein ini mengatur keseimbangan air dalam

sel, memberi gizi pada sel, serta mengeluarkan produk buangan.

Tingkat albumin yang rendah biasanya menunjukkan masalah gizi. Karena albumin

mengangkut begitu banyak zat dalam darah, tingkat albumin yang rendah dapat

mempengaruhi hasil tes laboratorium yang lain, terutama kalsium dan testosteron.

Page 7: Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya

5/15/2018 Nilai Rujukan Normal Laboratorium Dan Keterangannya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nilai-rujukan-normal-laboratorium-dan-keterangannya

Globulin (juga disebut sebagai imunoglobulin) mengukur protein dalam antibodi yang

dibuat oleh sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV menyebabkan tingkat globulin yang sangat

tinggi. Tingkat umumnya dilaporkan untuk IgG, dan untuk IgA, IgD, IgE dan IgM.

Laju Endap Darah (LED) atau SedRate mengukur kecepatan sel darah merah mengendap

dalam tabung darah.

LED yang tinggi menunjukkan adanya radang. Namun LED tidak menunjukkan apakah itu

radang jangka lama, misalnya artritis, atau dsebabkan oleh tubuh yang terserang infeksi.

Tes Protein C-Reactive (CRP) adalah tes umum lain untuk peradangan. Ukuran ini naik dan

turun lebih cepat daripada LED. Tingkat CRPyang tinggi mungkin menunjukkan risiko lebih

tinggi terhadap serangan jantung.