NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata...

69
NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata TERFERMENTASI RAGI TAPE BERDASARKAN LAMA WAKTU YANG BERBEDA SKRIPSI Oleh: YUSUF FADILLAH NIM. 125080300111094 PROGAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata...

Page 1: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

i

NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata

TERFERMENTASI RAGI TAPE BERDASARKAN LAMA WAKTU YANG

BERBEDA

SKRIPSI

Oleh:

YUSUF FADILLAH

NIM. 125080300111094

PROGAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

i

NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata

TERFERMENTASI RAGI TAPE BERDASARKAN LAMA WAKTU YANG

BERBEDA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh: YUSUF FADILLAH

NIM. 125080300111094

PROGAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

ii

Page 4: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

iii

DAFTAR KOMISI PENGUJI

Judul : NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia

lanata TERFERMENTASI RAGI TAPE BERDASARKAN

LAMA WAKTU YANG BERBEDA

Nama Mahasiswa : YUSUF FADILLAH

NIM : 125080300111094

Program Studi : Teknologi Hasil Perikanan

PENGUJI PEMBIMBING:

Pembimbing 1 : Dr. Ir. Yahya, MP

Pembimbing 2 : Dr. Ir. Happy Nursyam, MS

PENGUJI BUKAN PEMBIMBING:

Dosen Penguji 1 : Dr. Ir. Anies Chamidah, MP

Dosen Penguji 2 : Hefti Salis Yufidasari, S.Pi., MP

Tanggal Ujian : 29 September 2017

Page 5: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lain kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

penjiplakan (plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang, Januari 2016

Mahasiswa

Yusuf Fadillah NIM. 125080300111094

Page 6: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul “Deteksi Nilai

Nutrisi Tepung Daun Mangrove Avicennia Lanata Terfermentasi Ragi Tape

Berdasarkan Lama Waktu yang Berbeda.”. Dalam penyusunan laporan skripsi ini,

penulis tidak terlepas dari bantuan, semangat, dukungan, serta kritik dan saran

dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis menyampaikan rasa syukur

dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan segala Rahmat dan HidayahNya

kepada penulis.

2. Bapak Dr. Ir. Yahya, MP dan Dr. Ir. Happy Nursyam, MS selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam

penyelesaian laporan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Ir. Anies Chamidah, MP dan Hefty Salis Yufidasari, S.Pi., MP selaku

dosen penguji yang telah memberikan saran dan arahan dalam

penyempurnaan laporan skripsi ini.

4. Bapak dan Emak yang selalu memberikan doa, motivasi, dan dukungan moral

maupun finansial kepada penulis.

5. Tim Fermentasi satu bimbingan atas kebersamaan, kerja sama dan semangat

kalian demi terselesainya laporan skripsi ini.

6. Teman-teman THP angkatan 2012, lebih khusunya teman kost yang selalu

mengingatkan untuk segera menyelesaikan laporan penulis.

7. Semua pihak yang telah mendukung yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari laporan skripsi ini jauh dari kesempurnaan sehingga

kritik dan saran sangat penulis harapkan.Penulis berharap laporan skripsi ini dapat

bermanfaat dan dapat memberikan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Malang, September 2017

Penulis

Page 7: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

vi

RINGKASAN

YUSUF FADILLAH (125080300111094). Skripsi tentang Nilai Nutrisi Tepung Daun Mangrove Avicennia lanata Terfermentasi Ragi Tape Berdasarkan Lama Waktu Yang Berbeda . (Dibawah bimbingan Dr. Ir. Yahya, MP dan Dr. Ir. Happy Nursyam, MS)

Mangrove adalah tumbuhan yang sangat banyak dijumpai di daerah garis pantai laut Indonesia. Mangrove mempunyai banyak manfaat untuk manusia maupun makhluk hidup lainnya. Mulai dari manfaat ekologi sampai dengan sebagai sumber pangan dan obat. Dengan potensi tersebut sayang apabila ini tidak kita gunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Salah satu tanaman mangrove yang dapat dijumpai dan dimanfaatkan adalah jenis Avicennia Lanata. Dari banyaknya manfaat yang bisa digunakan dari tumbuhan mangrove jenis Avicennia Lanata salah satunya pada bagian daunnya. Maka dengan adanya hal itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memaksimalkan potensi daun Avicennia Lanata diantaranya dengan membuatnya menjadi bentuk tepung disamping untuk meningkatkan daya awet juga dapat meningkatkan nutrisinya dari pada dalam bentuk daun. Sedangkan untuk lebih meningkatkan lagi nilai nutrisi tepung daun mangrove Avicennia Lanata dilakukan proses fermentasi. Dalam proses fermentasi maka salah satu faktor yang mempengaruhi hasil fermentasi adalah lama fermentasi. Sejauh ini belum ada penelitian mengenai perbedaan perlakuan lama fermentasi terhadap nilai nutrisi tepung daun mangrove Avicennia Lanata yang telah melalui proses fermentasi dengan ragi tape. Maka dari itu penelitian ini membahas mengenai pengaruh fermentasi terhadap nilai nutrisi tepung daun Avicennia Lanata yang terfermentasi dengan ragi tape dengan waktu lama fermentasi yang berbeda.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap nilai nutrisi tepung daun Avicennia Lanata yang telah difermentasi dengan ragi tape. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana yang dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan SPSS versi 16.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung daun mangrove Avicennia Lanata yang difermentasi ragi tape dengan lama waktu yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan nilai nutrisinya. Cenderung mengalami peningkatan pada fermentasi 4 hari dan kemudian mengalami penurunan. Hasil perlakuan terbaik pada perlakuan D dengan lama fermentasi 8 hari. Hasilnya yaitu kadar air 8,39%, kadar abu 16,02%, kadar lemak 4,80%, kadar serat kasar 13,29%, kadar protein 14,75%, kadar BETN 42,74%. Sedangkan kandungan asam amino ditemukan 15 jenis asam amino esensial maupun non esensial. Asam amino essensial dominan pada tepung daun mangrove Avicennia Lanata adalah leusin sebesar 0.461866% dan asam amino non essensial yang dominan yang terdapat pada tepung daun mangrove Avicennia Lanata yaitu asam glutamat sebesar 0.877482%.

Adapun hasil penelitian ini, saran untuk penelitian kedepannya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, tepung daun mangrove Avicennia Lanata yang sudah terfermentasi ragi tape digunakan untuk formulasi dalam pembuatan pakan ternak maupun ikan.

Page 8: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

vii

KATA PENGANTAR

Penulis menyajikan laporan penelitian yang berjudul “Nilai Nutrisi Tepung

Daun Mangrove Avicennia lanata Terfermentasi Ragi Tape Berdasarkan Lama

Waktu Fermentasi yang Berbeda” sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar

sarjana perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya.

Di bawah bimbingan:

1. Dr. Ir. Yahya., MP

2. Dr. Ir. Happy Nursyam., MS

Lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap kandungan nutrisi tepung

daun mangrove Avicennia lanata terfermentasi ragi tape. Diharapkan hasil dari

penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi pembudidaya mengenai

pakan ikan atau ternak sehingga bisa meningkatkan kualitas ikan dan hewan

ternak itu sendiri.

Malang, September 2017

Penulis

Page 9: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

viii

DAFTAR ISI

Page 10: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

ix

Page 11: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Daun Avicennia lanata ...................................................................... 6

2. Pembuatan Tepung Daun Mangrove ............................................ ...20

3. Diagram Alir Proses Fermentasi dengan Konsentrasi Ragi Tape

yang Berbeda ............................................................................... ...21

4. Diagram Alir Proses Fermentasi Daun Mangrove Avicennia lanata

dengan Lama Fermentasi yang Berbeda...................................... ...23

5. Grafik Rata-rata Kadar Protein Tepung Daun Mangrove Avicennia

Lanata Terfermentasi Ragi Tape .................................................. ...34

6. Grafik rata-rata Kadar lemak Kasar Tepung Daun Mnagrove

Avicennia Lanata yang Terfermentasi Ragi Tape ......................... ...36

7. Grafik rata-rata Kadar Air Tepung Daun Mangrove Avicennia Lanata

Terfermentasi Ragi Tape .............................................................. …38

8. Grafik rata-rata Kadar Abu Tepung Daun Mangrove Avicennia

Lanata Terfermentasi Ragi Tape .................................................. …40

9. Grafik rata-rata Kadar Serat Kasar Tepung Daun Mangrove

Avicennia Lanata Terfermentasi Ragi Tape .................................. …42

10. Grafik rata-rata Kadar BETN Tepung Daun Mangrove Avicennia

11. Lanata Terfermentasi Ragi Tape .................................................. …44

Page 12: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kandungan Nutrisi Daun Avicennia Lanata .................................. 7

2. Model Rancangan Percobaan pada Penelitian Utama ................. 24

3. Hasil Analisa Proksimat Tepung Daun Mangrove Tanpa

Fermentasi ................................................................................... 32

4. Hasil Analisa Proksimat pada Penelitian Pendahuluan ................. 32

5. Hasil Analisa Proksimat Pada Penelitian Utama ........................... 33

6. Hasil rata-rata kadar protein ......................................................... 34

7. Hasil rata-rata kadar lemak .......................................................... 36

8. Hasil Rata-rata Kadar Air ............................................................. 37

9. Hasil rata-rata kadar abu .............................................................. 39

10. Hasil rata-rata kadar Serat Kasar ................................................. 41

11. Hasil rata-rata kadar BETN .......................................................... 42

12. Kandungan asam amino fermentasi tepung daun mangrove

Avicennia Lanata dengan penambahan konsentrasi ragi

tape 1% ........................................................................................ 46

13. Standar Pakan Ikan Lele .............................................................. 47

14. Standar Pakan Ikan Nila ............................................................... 48

Page 13: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Diagram Alir Analisis Kadar Air .................................................... 55

2. Diagram Alir Analisis Kadar Lemak .............................................. 56

3. Diagram Alir Analisis Kadar Protein .............................................. 57

4. Diagram Alir Analisis Kadar Abu .................................................. 58

5. Data Pengamatan dan Analisis Data Protein Kasar

Tepung Daun Mangrove Avicennia Lanata Terfermentasi

Ragi Tape. ................................................................................... 59

6. Data Pengamatan dan Analisis Data Lemak Kasar

Tepung Daun Mangrove Avicennia Lanata Terfermentasi

Ragi Tape .................................................................................... 61

7. Data Pengamatan dan Analisis Data Serat Kasar

Tepung Daun Mangrove Avicennia Lanata Terfermentasi

Ragi Tape .................................................................................... 63

8. Data Pengamatan dan Analisis Data Kadar Abu

Tepung Daun Mangrove Rhizophora mucronata Terferme-

ntasi Ragi Tape ............................................................................ 65

9. Data Pengamatan dan Analisis Data Kadar Air Tepung

Daun Mangrove Avicennia Lanata Terfermentasi Ragi Tape........ 67

10. Data Pengamatan dan Analisis Data BETN Tepung Daun

Mangrove Avicennia Lanata Terfermentasi Ragi Tape ................. 69

Page 14: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia memiliki sekitar 3,2 juta hektar mangrove atau hampir 21% dari

total luas mangrove dunia dengan jumlah spesies mangrove yang ditemukan tidak

kurang dari 75 spesies. Kondisi ini membuat Indonesia dikenal sebagai negara

dengan mangrove terluas dengan tingkat keanekaragaman hayati tinggi. Sedangkan

untuk Populasi avicennia lanata menurut (halidah, 2014), tersebar disepanjang pantai

afrika timur dan madagaskar hingga ke india, indo-cina sehingga mangrove avicennia

sp sangat mudah ditemukan. Selain itu juga menurut (wibowo et al., 2009), Daun

avicennia lanata menunjukkan kandungan protein, serat, karbohidrat dan mineral (Fe,

Mg, Ca, K, Na) dalam jumlah yang cukup tinggi. Dari hasil daun berpotensi sebagai

pakan, sedang biji (buah) berpotensi sebagai bahan pangan bagi manusia.

Menurut Wibowo et al., (2009), kandungan gizi daun jenis avicennia lanata

paling tinggi dibanding jenis daun mangrove lainnya yaitu kadar protein sebesar

9.08%, kadar lemak 0.6%, kadar air 6.43%, serat kasar 14.81%, karbohidrat 69.63%,

dan kadar abu 15.56%. sedangkan untuk kandungan anti gizinya tannin positif kuat

sekali sama dengan kandungan saponinnya. Bila dilihat dari nilai nutrisi yang ada

pada daun mangrove avicennia lanata dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif

untuk pakan ternak maupun ikan, baik sebagai bahan pakan tambahan maupun

pakan utama. Untuk mengurangi kandungan anti nutrisi yang cukup kuat dapat

dilakukan dengan menggunakan teknologi fermentasi. Sehingga dari hasil fermentasi

dapat meningkatkan dan memperbaiki nilai nutrisinya yang ada pada daun mangrove

avicennia lanata.

Page 15: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Teknologi Fermentasi merupakan teknologi yang sekarang ini sering

digunakan dan mulai dikembangkan. Proses fermentasi yaitu mengubah suatu

substrat menjadi suatu produk, bahan pakan atau pangan yang diinginkan dengan

cara menggunakan bantuan mikroorganisme yang dapat menyebabkan perubahan-

perubahan yang menguntungkan seperti memperbaiki mutu bahan pakan baik dari

aspek gizi maupun daya cerna serta meningkatkan daya simpannya. Produk hasil

fermentasi biasanya mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi dari pada bahan aslinya

karena adanya enzim yang dihasilkan dari mikroba itu sendiri (Winarno et al, 1989).

Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang

Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis

fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae,

dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp (Pagarra, 2010).

Secara fisiologi, ragi tape menghasilkan fermen atau enzim yang dapat mengubah

substrat menjadi bahan lain dengan menggunakan energi. Fermentasi dengan

menggunakan ragi tape dapat memperbaiki profil karbohidrat. Peran dari berbagai

jenis mikroorganisme pada ragi tape akan menghasilkan enzim-enzim dan metabolit

yang bersinergi sehingga memperbaiki sifat-sifat alami dari suatu substrat (Armanda

dan Widya, 2016). Tingkat keberhasilan fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain mikroba, suhu, pH dan oksigen. Dalam proses fermentasi biasanya

digunakan mikroba dari jenis ragi. Ragi akan mengubah glukosa menjadi etanol dan

gas CO2. Ragi merupakan mikroorganisme bersel tunggal, tidak memiliki klorofil

(Yusma,1999).

Pengujian nilai gizi fermentasi daun mangrove Avicennia lanata dengan ragi

tape dianalis dengan analisa proksimat. Analisa proksimat dilakukan untuk

mengetahui komponen utama dari suatu bahan. Untuk makanan, komponen utama

Page 16: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

umumnya terdiri dari kadar air, kadar abu, karbohidrat, protein serta lemak (Mulyani

dan Sukesi, 2011).

Sampai saat ini masih belum ada penelitian mengenai pengaruh perlakuan

lama fermentasi menggunakan ragi tape terhadap nilai nutrisi tepung daun Avicennia

Lanata. Berdasarkan penjelasan yang disampaikan sebelumnya saya kira perlu

dilakukan penelitian mengenai pengaruh lama fermentasi menggunakan ragi tape

terhadap nilai nutrisi tepung daun mangrove Avicennia Lanata.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh lama fermentasi menggunakan ragi tape terhadap nilai

nutrisi tepung daun mangrove Avicennia lanata?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi

menggunakan ragi tape terhadap nilai nutrisi tepung daun mangrove Avicennia

Lanata.

1.4 Hipotesa

Adapun hipotesa yang dapat ditarik dari permasalahan adalah

H0 : Lama fermentasi yang berbeda pada tepung daun mangrove Avicennia lanata

tidak mempengaruhi nilai nutrisinya.

H1 : Lama fermentasi yang berbeda pada tepung daun Avicennia lanata

mempengaruhi nilai nutrisinya.

1.5 Kegunaan

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang nilai

nutrisi dan pengaruh lama fermentasi pada tepung daun mangrove Avicennia lanata

oleh ragi tape.

Page 17: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Biokimia Ikani, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Penelitian dilakukan mulai bulan

Maret-Agustus 2016. Analisa dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan,

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu,

mulai Juli-Agustus 2016.

Page 18: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

1. TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Mangrove

Mangrove sebagai tumbuhan yang terdapat di daerah pasang surut air laut

terutama tumbuh di pantai daerah tropis dan sub tropis. Hutan mangrove juga sebagai

yang terutama tumbuh pada tanah lumpur alluvial di daerah pantai dan muara sungai

yang masih dipengaruhi pasang surut air laut, dan terdiri atas jenis-jenis pohon

avicennia, sonneratia, rhizophora, bruguiera, ceriops. (sosia et al., 2014).

Hutan mangrove merupakan ekosistem peralihan antara komponen darat

dan laut. Mangrove mempunyai manfaat ganda dan merupakan mata rantai yang

sangat penting dalam memelihara keseimbangan siklus biologi di suatu perairan.

Ditinjau dari segi potensinya maka dapat dibedakan menjadi 2 aspek yaitu ekologis

dan ekonomis. Dalam potensi ekologis mangrove berperan dalam kemampuan

mendukung lingkungan fisik dan biota. Di lingkungan fisik berperan sebagai penahan

ombak, penahan angin, pengendali banjir, dan penahan intrusi air asin. Sedangkan

peranan dalam lingkungan biota adalah sebagai tempat persembunyian, tempat

berkembang biaknya berbagai macam biota air dan darat seperti: ikan, udang, reptil,

mamalia dan burung. Sedang potensi ekonomi yaitu dari hasil hutan yang langsung

dimanfaatkan yaitu berupa tumbuhannya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan

untuk bangunan, bahan untuk membuat arang, dan sebagai obat tradisional (Soeroyo,

1992).

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Avicennia Lanata

Avicennia lanata Merupakan tumbuhan pionir pada lahan pantai yang

terlindung, memiliki kemampuan menempati dan tumbuh pada berbagai habitat

pasang-surut, bahkan di tempat asin sekalipun. Jenis ini merupakan salah satu

Page 19: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

jenis tumbuhan yang paling umum ditemukan di habitat pasang-surut. Akarnya

sering dilaporkan membantu pengikatan sedimen dan mempercepat proses

pembentukan tanah timbul. Jenis ini dapat juga bergerombol membentuk suatu

kelompok pada habitat tertentu. Berbuah sepanjang tahun, kadang-kadang bersifat

vivipar. Buah membuka pada saat telah matang, melalui lapisan dorsal. Buah dapat

juga terbuka karena dimakan semut atau setelah terjadi penyerapan air (Noor, et

al., 2012).

Berikut ini adalah Klasifikasi Avicennia lanata menurut Kitamura, et al., (1997)

digolongkan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Scrophulariales

Famili : Acanthaceae

Genus : Avicennia

Spesies : Avicennia Lanata

Gambar 1. Daun Avicennia lanata

Page 20: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Mangrove jenis Avicennia lanata memiliki pohon yang tumbuh tegak atau

menyebar, dengan ciri morfologi yaitu akar pasak berkayu, kulit batang bergaris –

garis tidak beraturan, berwarna gelap, coklat hingga hitam. Bagian sisi atas daun hijau

kekuningan, sisi bawah daun putih kekuningan, elips, ujung membulat, memiliki pilus

di bagian sisi bawah daun. Panjang daun 7-9 cm dan lebar 4,5 cm. jenis ini ditemukan

pada habitat lumpur sedikit berpasir dan tanah gundukan, daerah yang kering dan

toleran terhadap kadar garam yang rendah (yusran, 2012).

2.1.2 Manfaat Avicennia Lanata

Menurut noor, et.al (2012) tanaman avicennia lanata Buahnya dapat dimakan.

Kayu menghasilkan bahan kertas berkualitas tinggi. Sedangkan daunnya digunakan

untuk mengatasi kulit yang terbakar dan sebagai makanan ternak. Dan untuk Hasil

analisis dari bagian tanaman api-api atau avicennia lanata menurut Halidah (2014)

menunjukkan bahwa bagian biji mengandung protein 10,8% dan karbohidrat 21,4%.

Sedangkan untuk daun hasil analisis menunjukkan serat sebanyak 8,7% dan

karbohidrat sebanyak 13%.

Secara umum daun Avicennia lanata memiliki kadar protein dan kadar serat

karbohidrat yang cukup tinggi, dan cocok sebagai bahan hijauan ternak dengan nilai

nutrisi yang cukup tinggi. Kandungan asam amino (% w/w) pada daun dan biji

avicennia lanata, yang terdeteksi dengan teknik HPLC adalah aspartic acid, glutamic

acid, serine, histidine, glysine, threonime, arginine, alanine, tyrosine, methionine,

valine, phenylalanine, isoleucine, leucine dan lysine dengan kisaran kandungan

0,41% sampai 0,86% untuk daun, dan 0,04% sampai 0,43% untuk biji secara umum

konsentrasi asam amino pada daun lebih tinggi disbanding yang di biji (WIbowo et al.,

2009).

Page 21: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Daun Avicennia Lanata

No Parameter Satuan nilai

1 Protein % b/b 9.08

2 Kadar lemak % b/b 0.60

3 Kadar air % b/b 6.43

4 Serat kasar % b/b 15.84

5 Karbohidrat % b/b 69.63

6 Kadar abu % b/b 19.10

Sumber : Wibowo et al., (2009)

Berdasarkan analisa proksimat dari daun Avicennia lanata, dapat dilihat

bahwa pada kadar protein kasar daun Avicennia lanata sebesar 7,50%. Kandungan

protein daun Avicennia lanata lebih besar jika dibandingkan dengan kadar protein

daun mangrove lainnya. Hasil penelitian Wibowo et al., (2009) menunjukkan bahwa

daun Avicennia lanata mengandung asam amino esensial yang cukup lengkap, yaitu

sebanyak 9 asam amino esensial.

2.1 Anti Nutrisi

2.1.1 Tanin

Tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang diketahui

mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan

antioksidan (Malangngi, 2012). Tanin pada umumnya diperoleh dari tumbuh-

tumbuhan pada bagian kayu, kulit dan buah. Tanin pada buah berfungsi sebagai

Page 22: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

pelindung pada tumbuhan pada saat masa pertumbuhan di bagian tertentu, misalnya

buah yang belum matang dan pada saat matang tanin akan hilang (Pari, 1990).

Desmiaty et al., (2008) menyatakan bahwa Tanin merupakan komponen zat organik

yang sangat kompleks, terdiri dari senyawa fenolik yang sukar dipisahkan dan sukar

mengkristal, mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein

tersebut. Fermentasi dapat meningkatkan nilai gizi bahan yang berkualitas rendah

serta berfungsi dalam pengawetan bahan dan merupakan suatu cara untuk

menghilangkan zat antinutrisi atau racun yang terkandung dalam suatu bahan. Salah

satu zat antinutrisi yang terkandung dalam mangrove Avicennia lanata adalah tanin.

Menurut dewi et al., (2015), tanin sendiri harus dihilangkan karena tanin menimbulkan

rasa pahit yang nantinya akan mengurangi kelezatan makanan olahan dari buah

mangrove. Dalam buah lindur terkandung zat tanin, bila zat tanin di konsumsi dalam

jumlah yang berlebih. Batas aman kandungan tanin dalam bahan makanan sebesar

560 mg/ berat badan/ hari. Sedangkan kandungan tanin untuk penepungan langsung

sebesar 25,25 mg, kandungan tanin yang tinggi dapat bemberikan rasa yang pahit

pada tepung dan olahan dari buah mangrove.

Menurut Browning (1966) sifat utama tannin tumbuh-tumbuhan tergantung

pada gugusan phenolik-OH yang terkandung dalam tannin, dan sifat tersebut secara

garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Sifat Kimia Tannin

a. Tannin memiliki sifat umum, yaitu memiliki gugus phenol dan bersifat koloid,

sehingga jika terlarut dalam air bersifat koloid dan asam lemah.

b. Umumnya tannin dapat larut dalam air. Kelarutannya besar dan akan

meningkat apabila dilarutkan dalam air panas. Begitu juga tannin akan larut

Page 23: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

dalam pelarut organik seperti metanol, etanol, aseton dan pelarut organik

lainnya.

c. Tannin akan terurai menjadi pyrogallol, pyrocatechol dan phloroglucinol bila

dipanaskan sampai suhu 210oF-215oF (98,89oC-101,67oC)

d. Tannin dapat dihidrolisa oleh asam, basa, dan enzim.

e. Ikatan kimia yang terjadi antara tannin-protein atau polimer-polimer lainnya

terdiri dari ikatan hidrogen, ikatan ionik, dan ikatan kovalen.

2. Sifat Fisik Tannin

a. Umumnya tannin mempunyai berat molekul tinggi dan cenderung mudah

dioksidasi menjadi suatu polimer, sebagian besar tannin bentuknya amorf dan

tidak mempunyai titik leleh.

b. Tannin berwarna putih kekuning-kuningan sampai coklat terang, tergantung

dari sumber tannin tersebut.

c. Tannin berbentuk serbuk atau berlapis-lapis seperti kulit kerang, berbau khas

dan mempunyai rasa sepat (astrigent).

2.1.2 Saponin

Menurut Evans (2002), saponin merupakan glikosida yang memiliki berat

molekul dan kepolaran yang tinggi. Sebagai glikosida, saponin dapat dihidrolisis

dengan asam atau enzim untuk menghasilkan aglikon (sapogenin), gula dan asam

uronat. Saponin merupakan surfaktan yang kuat yang menimbulkan busa bila dikocok

dalam air dan pada konsentrasi rendah sering menyebabkan hemolysis sel darah

merah. Saponin tersebar luar pada tanaman tingkat tinggi dan merupakan obat yang

pahit menusuk. Saponin larut dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter

Page 24: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Saponin merupakan glikosida yang tersusun dari gula yang berikatan dengan

aglikon. Aglikon memiliki struktur yang terdiri dari rantai triterpenoid atau steroid dan

bersifat non polar. Struktur saponin tersebut menyebabkan saponin bersifat seperti

sabun atau detergen sehingga saponin disebut sebagai surfaktan alami. Berbagai

penelitian telah menemukan bahwa saponin dapat memberikan efek antitussifes dan

ekspectorants. Efek tersebut membantu menyembuhkan batuk (Fahrunida dan

Pratiwi, 2015).

Saponin berkasiat menunjukkan adanya aktivitas leukimia, paralysis, asma,

rematik serta anti peradangan. Saponin berupa koloid yang larut dalam air dan

berbusa setelah dikocok, memiliki rasa pahit. Saponin dapat menghancurkan sel-sel

darah merah (Paputungan et al.,2016).

Sifat-sifat Saponin sebagai berikut:

1. Mempunyai rasa pahit

2. Dalam larutan air membentuk busa yang stabil

3. Menghemolisa eritrosit

4. Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi

5. Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidrok-sisteroid lainnya

6. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi

7. Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasil-kan formula empiris

yang mendekati.

2.2 Penepungan Mangrove

Teknologi penepungan merupakan suatu metode pengolahan yang

menghasilkan produk setengah jadi yang bertujuan untuk memudahkan aplikasinya

Page 25: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

sebagai bahan pangan. Tepung mempunyai beberapa keunggulan, yaitu lebih mudah

dalam penyimpanan, umur simpan lebih lama, penggunaanya lebih luas, lebih mudah

difortifikasi, dan lebih mudah bercampur dengan bahan lain (Marta, 2011).

Penepungan merupakan salah satu contoh diversifikasi produk yang berfungsi

untuk mengawetkan. Penepungan merupakan salah satu solusi untuk mengawetkan

buah mangrove karena dengan penepungan dapat memutus rantai metabolisme buah

mangrove sehingga menjadi lebih awet karena kandungan airnya rendah dan lebih

fleksibel diaplikasikan pada berbagai jenis olahan pangan sehingga nantinya

diharapkan lebih mudah dikenalkan pada masyarakat (Purnobasuki, 2003).

2.3 Fermentasi

Fermentasi merupakan proses oksidasi, reduksi yang tedapat di dalam

sistem biologi yang menghasilkan energi yang mana sebagai donor dan aseptor

elektron digunakan senyawa organik. Senyawa organik tersebut akan diubah menjadi

sederetan reaksi yang katalis oleh enzim menjadi suatu bentuk lain, contohnya

aldehid, alkohol dan jika terjadi okidasi lebih lanjut akan terbentuk asam (Winarno dan

Fardiaz, 1990). Proses fermentasi secara umum juga dapat diartikan suatu proses

terjadinya perubahan kimia pada suatu substrat organik melalui aktifitas enzim yang

dihasilkan oleh mikroorganisme (Suprihatin, 2010).

Teknologi fermentasi sudah sering dilakukan untuk meningkatkan kandungan

zat makanan dan menurunkan kandungan antinutrisi. Dalam proses fermentasi

substrat yang digunakan harus mengandung unsur karbon (C) dan nitrogen (N) yang

dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhan. Hasil fermentasi sangat tergantung

pada suatu bahan sebagai bahan dasar (substrat), macam mikroba atau inokulum,

dan kondisi lingkungan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme

Page 26: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

mikroba tersebut (Umiyasih dan Anggraeny, 2008). Prinsip kerja pada proses

fermentasi yaitu memecah bahan-bahan yang tidak dapat dicerna seperti selulosa,

hemiselulosa menjadi gula sederhana yang mudah dicerna dengan bantuan

mikroorganisme. (Putri et al., 2012).

Mikroorganisme yang ada dalam aktivitas proses fermentasi ada beberapa

jenis diantaranya bakteri, khamir dan kapang. Mikroba yang paling penting adalah

bakteri asam laktat (Sabrina, 2001). Bakteri asam laktat merupakan bakteri penghasil

sejumlah besar asam laktat sebagai hasil akhir dari metabolisme. Asam laktat akan

menurunkan pH lingkungan pertumbuhannya dan menimbulkan rasa asam (Karlina,

2008).

2.3.1 Jenis-jenis Fermentasi

Menurut Suprihatin (2010) berdasrkan sumber mikroorganisme, proses

fermentasi dibagi menjadi dua yaitu:

1. Fermentasi spontan adalah fermentasi bahan pangan dimana dalam

pembuatannya tidak ditambahkan mikroorganisme dalam bentuk starter

atau ragi, tetapi mikroorganisme yang berperan aktif dalam proses

fermentasi berkembang baik secara spontan karena lingkungan yang

mendukung hidupnya dibuat sesuai untuk pertumbuhannya, dimana

aktivitas dan pertumbuhan bakteri asam laktat dirangsang karena adanya

garam, contohnya pada pembuatan sayur asin.

2. Fermentasi tidak spontan adalah fermentasi yang terjadi dalam bahan

pangan yang dalam pembuatannya ditambahkan mikroorganisme dalam

bentuk starter atau ragi, dimana mikroorganisme tersebut akan tumbuh

dan berkembang biak secara aktif merubah bahan yang difermentasi

Page 27: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

menjadi produk yang diinginkan, contohnya pada pembuatan temped an

oncom.

Fermentasi terbagi atas dua jenis, yakni homofermentatif dan

heterofermentatif. Homofermentatif adalah fermentasi yang produk akhirnya

hanya berupa asam laktat. Contoh homofermentatif adalah proses fermentasi

yang terjadi dalam pembutan yoghurt. Heterofermentatif adalah fermentasi

yang produk akhirnya berupa asam laktat dan etanol sama banyak. Contoh

heterofermentatif adalah proses fermentasi yang terjadi dalam pembuatan

tape (Abun, 2 Menurut Karmana (2008), fermentasi dibedakan menjadi dua

tipe reaksi yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Fermentasi

alkohol maupun fermentasi asam laktat diawali dengan proses glikolisis. Pada

glikolisis diperoleh 2 NADH + H+ + 2 ATP + asam piruvat. Jika aerob, hydrogen

(H+) dari NADH akan bereaksi dengan O2 pada transfer elektron. Jika anaerob,

yang bertindak sebagai akseptor hidrogen permanen adalah asetaldehid atau

asam piruvat.

a. Fermentasi Alkohol

Pada fermentasi alkohol, asam piruvat diubah menjadi etanol atau etil

alkohol melalui dua langkah reaksi. Reaksi pertama, terjadi pembebasan CO2

dari asam piruvat sehingga terbentuk asetaldehid. Reaksi kedua, asetaldehid

direduksi oleh NADH menjadi etil alkohol. NAD yang dibentuk digunakan untuk

glikolisis. Pada sel ragi dan bakteri, respirasi berlangsung secara anaerob.

Hasil fermentasi berupa CO2 pada industri roti dimanfaatkan untuk

mengembangkan adonan roti terdapat pori-pori.

b. Fermantasi Asam Laktat

Page 28: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Proses fermentasi asam laktat adalah proses fermentasi glukosa yang

menghasilkan asam laktat. Proses fermentasi asam laktat dimulai dengan proses

glikolisis yang menghasilkan asam piruvat, kemudian proses ini dilanjutkan dengan

perubahan asam piruvat menjadi asam laktat. Dalam proses fermentasi asam laktat,

asam piruvat bereaksi secara langsung dengan NADH membentuk asam laktat.

Aseton dan metal alkohol adalah bentuk antara fermentasi yang dilakukan oleh

mikroorganisme dan sangat penting secara komersial. Fermentasi asam laktat terjadi

pada proses pembentukan keju dan yoghurt.

2.3.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Fermentasi

Menurut Osvaldo (2012), Fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

jenis mikroorganisme, lama fermentasi, derajat keasaman (pH), kadar gula, dan suhu.

Sedangkan faktok-faktor yang mempengaruhi hasil fementasi:

1. Jenis mikroorganisme

Beberapa jenis mikroorganisme yang banyak digunakan dalam proses

fermentasi diantaranya adalah khamir, kapang dan bakteri. Tetapi tidak

semua mikroorganisme tersebut dapat digunakan secara langsung. Masih

diperlukan seleksi untuk menjamin berlangsungnya proses fermentasi.

Pemilihan mikroorganisme biasanya didasarkan pada jenis substrat (bahan)

yang digunakan sebagai medium.

2. Lama fermentasi

Waktu yang dibutuhkan untuk fermentasi biasanya ditentukan pada jenis

bahan, jenis khamir dan jenis gula. Pada umumnya waktu 4-20 hari untuk

memperoleh hasil fermentasi yang sempurna.

3. Derajat Keasaman (pH)

Page 29: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

pH dari media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Setiap

mikroorganisme mempunyai pH minimal, maksimal, dan optimal untuk

pertumbuhannya. pH optimal untuk pertumbuhan yeast ialah berkisar antara

4,0 sampai 4,5.

4. Kadar gula

Gula berfungsi sebagai sumber karbon yang digunakan untuk pertumbuhan

mikroorganisme. Kadar gula yang optimum untuk aktifitas pertumbuhan khamir

adalah sekitar 10-18 %.

5. Suhu

Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis mikroorganisme

dominan yang akan tumbuh. Umumnya diperlukan suhu sekitar 20-30OC untuk

pertumbuhan mikroorganisme.

Faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi media padat menurut Suparjo

(2008) diantaranya:

a. Kadar air.

Kadar optimum tergantung pada subtrat, orgenisme dan tipe produk akhir.

Kisaran kadar air yang optimal adalah 50-75%. Kadar air yang tinggi akan

mengakibatkan penurunan porositas, pertukaran gas, difusi oksigen, volume

gas, tetapi meningkatkan resiko kontaminasi dengan bakteri.

b. Temperature.

c. Temperature berpengaruh pada reaksi biokimia selama proses fermentasi.

d. Pertukaran gas

Pertukaran gas antara fase gas dengan subtract padat mempengaruhi proses

fermentasi.

Page 30: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

2.4 Ragi Tape

Ragi (yeast) merupakan fungi yang tidak mempunyai kemampuan membentuk

miselium dan pada tahap tertentu dalam siklus kehidupannya berbentuk sel-sel

tunggal. Ragi merupakan organisme fakultatif yang mempunyai kemampuan

mengasilkan energi dari senyawa organik dalam kondisi aerob maupun anaerob

sehingga ragi dapat tumbuh dalam kondisi ekologi yang berbeda. Ragi dapat tumbuh

dan berkembang biak lebih cepat daripada fungi yang bermesilium (Wina, 1999).

Menurut Armanda dan Widya (2016), secara fisiologi ragi tape menghasilkan

fermen atau enzim yang dapat mengubah substrat menjadi bahan lain dengan

menggunakan energi. Fermentasi dengan menggunakan ragi tape dapat memperbaiki

profil karbohidrat. Peran dari berbagai jenis mikroorganisme pada ragi tape akan

menghasilkan enzim-enzim dan metabolit yang bersinergi sehingga memperbaiki sifat

alami suatu substrat.

Ragi tape merupakan starter tradisional Indonesia untuk membuat berbagai

macam makanan fermentasi seperti tape ketan atau singkong, brem cair atau padat

dan sebagainya. Dalam ragi pada umumnya berupa kultur campuran terdiri dari

kapang, khamir dan bakteri. Untuk mikroorganismenya sendiri yang terdapat dalam

ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp, khamir

Saccharomycopsis fibulegera, saccharomycopsis malanga, pichia burtonii,

saccharomyces cerevisiae dan Candida utilis serta bakteri Pediococcus sp dan

Bacillus sp (Pagarra, 2010).

Ragi tape dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang terdiri dari ketan

putih, bawang putih, merica, lengkuas, dan air perasan tebu secukupnya dengan

Page 31: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

memanfaatkan peralatan sederhana seperti alat penumbuk, tampah, jerami, baskom,

dan daun pisang. Proses pembuatan ragi tape cukup sederhana yaitu : bahan-bahan

seperti laos, bawang putih, air tebu, ubi kayu, jeruk nipis dan bahan lainnya dicampur

menjadi satu, kemudian ditambahkan air sampai terbentuk adonan, kemudian

didiamkan pada suhu kamar selama 3 hari dalam keadaan terbuka, dipisahkan

kotorannya dan diperas untuk mengurangi airnya, setelah itu dibentuk bulatan-bulatan

lalu dikeringkan. selama 3 hari akan tumbuh ragi dan kapang secara alami, dalam hal

ini dapat ditambahkan ragi pasar untuk mempercepat pertumbuhan kapan dan ragi

tersebut (Karlina, 2008).

Ragi yang mengandung mikroflora seperti kapang, khamir dan bakteri dapat

berfungsi sebagai starter fermentasi. Selain itu ragi juga kaya akan protein yakni 40-

50%, jumlah protein ragi tersebut tergantung dari jenis bahan penyusunnya (SUsanto

dan Saneto, 1994).

Page 32: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

1. METODE PENELITIAN

3.1 Materi Penelitian

3.1.1 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi bahan baku, dan bahan

untuk analisis kimia. Bahan baku dalam penelitian ini menggunakan daun mangrove

Avecinnia Lanata yang diperoleh dari Taman Mangrove Probolingo dan ragi tape yang

diperoleh dari Pasar Besar Malang. Bahan yang digunakan dalam analisis kimia, yaitu

H2SO4, NaOH, K2SO4 10%, aquades, alkohol 95%, PE (Petrolium Eter), silica gel,

vaselin, tali kasur, benang, kertas saring, kapas, dan pH paper.

3.1.2 Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan untuk penelitian meliputi alat untuk fermentasi daun

mangrove, dan alat untuk analisis kimia.Alat untuk fermentasi daun mangrove yaitu

panci dan kompor. Sedangkan alat-alat yang digunakan untuk analisis kimia terdiri

dari pendingin balik, corong, labu ukur, kain blancu, ayakan 100 mesh, oven, botol

timbangan dan tutup, desikator, crushable tank, Loyang, mortal dan alu, gold fish,

sample tube, gelas piala, gelas ukur, cawan petri, kondensor, beaker glass 100 ml,

washing bottle, cuvet, pipet volume, tabung reaksi, waterbath, cawan porselen, muffle,

spatula, petridish, timbangan analitik, dan erlenmeyer 250 ml.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1 Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Menurut Jaedun (2011) Metode eksperimen pada umumnya digunakan dalam

Page 33: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

penelitian yang bersifat laboratoris. Sedangkan menurut Setyanto (2012) eksperimen

sebagai suatu penelitian yang dengan sengaja peneliti melakukan manipulasi

terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu cara tertentu sehingga berpengaruh

pada satu atau lebih variabel lain yang di ukur. Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang

dimanipulasi disebut variabel bebas dan variabel yang akan dilihat pengaruhnya

disebut variabel terikat.

Pada penelitian ini perlakuan yang akan digunakan adalah dengan

menggunakan variasi lama waktu fermentasi. Penelitian ini dilakukan 2 tahap yaitu

penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan digunakan

untuk memperoleh informasi kandungan gizi daun mangrove tanpa difermentasi dan

sesudah fermentasi. Sedangkan penelitian utama untuk mengetahui pengaruh lama

fermentasi terhadap nilai nutrisinya.

3.2.2 Variabel

Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen termasuk

penelitian dengan subyek tunggal. Dalam penelitian eksperimen biasanya

menggunakan variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel

yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Sebaliknya variabel bebas adalah yang

mempengaruhi variabel terikat (Susanto et al., 2005).

Variabel bebas dari penelitian ini adalah lama waktu fermentasi daun

mangrove Avicennia Lanata. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah

kualitas nutrisi yang terdeteksi dari hasil analisa proksimat, dan hasil analisa asam

amino.

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Penelitian Pendahuluan

Page 34: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan berapa konsentrasi

terbaik ragi tape yang digunakan untuk penelitian utama. Konsentrasi yang digunakan

pada penelitian pendahuluan yaitu 1%, 2%, dan 3%. Hal yang pertama dilakukan

adalah membuat tepung daun mangrove serta melakukan analisa proksimat untuk

memperoleh informasi mengenai kandungan awal tepung tersebut. Analisa proksimat

yang dilakukan meliputi, kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar serat kasar, kadar

protein, dan kadar BETN. Selanjutnya dilakukan penentuaan konsentrasi terbaik ragi

tape yang akan digunakan pada penelitian utama. Langkah-langkah dalam penelitian

pendahuluan meliputi beberapa tahap yakni:

a. Persiapan bahan baku tepung daun mangrove Avicennia Lanata : Daun

mangrove Avicennia Lanata yang didapatkan dari taman mangrove kota

probolinggo langkah pertama daun dicuci dan dibersihkan dari kotoran,

kemudian dikeringkan diatas sinar matahari selama 2 hari. Selanjutnya digiling

dengan mesin gilling untuk memperkecil luas permukaan. Setelah itu lakukan

pengayaan 80 mesh dan didapatkan tepung daun mangrove. Adapun diagram

alir pembuatan tepung daun mangrove Avicennia lanata dapat dilihat pada

gambar 2.

Daun Mangrove Avicennia lanata

Dicuci dan dibersihkan dari kotoran yang menempel

Dikeringkan dibawah sinar matahari selama 2-3 hari

Digiling dengan mesin pengiling tepung

Diayak dengan ukuran 80 mesh

Tepung daun mangrove Avicennia lanata

Page 35: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Gambar 2. Pembuatan Tepung Daun Mangrove

b. Proses fermentasi konsentrasi 1%, 2%, dan 3%

Tepung daun mangrove Avicennia Lanata yang telah ditimbang 40 gr

dimasukkan dalam wadah cup plastic dan ditambah aquadest 80 ml.

selanjutnya dilakukan sterilisasi dengan pengukusan selama 20 menit. Setelah

dikukus dilakukan pendinginan pada suhu ruang (±270C). kemudian ditambah

ragi sesuai perlakuan (1%, 2%, dan 3%). Setelah itu cup atau wadah ditutup

dengan penutup cupnya. Fermentasi dilakukan selama 4 hari dengan

dilakukan pengecekan setiap hari terhadap suhu dan pertumbuhan ragi.

Adapun diagram alir proses fermentasi daun mangrove Avicennia lanata

dengan konsentrasi ragi tape yang berbeda dapat dilihat pada gambar 3.

Analisa :

- Kadar Protein

- Kadar Lemak

- Kadar Serat Kasar

Tepung daun mangrove Avicennia Lanata 40 g

Ditambahkan aquadest dengan perbandingan

tepung : aquadest 1:2 (b/v)

Dikukus selama 20 menit

Didinginkan

Ditambahkan ragi tape sebanyak 1%, 2%, dan

Dibiarkan pada suhu ruang selama 4 hari

Tepung daun mangrove terfermentasi

Page 36: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Gambar 3. Diagram Alir Proses Fermentasi dengan Konsentrasi Ragi

Tape yang Berbeda

3.3.2 Penelitian Utama

Penelitian utama bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi

tepung daun mangrove yang sudah difermentasi ragi tape terhadap kandungan

nutrisinya. Hasil terbaik pada penelitian pendahuluan digunakan sebagai dasar

penelitian utama. Konsentrasi penambahan ragi tape terbaik pada penelitian

pendahuluan adalah 1% karena menghasilkan kadar protein tertinggi, yaitu sebesar

15,22%. Setelah didapatkan konsentrasi penambahan ragi tape terbaik, maka

dilakukan kembali proses fermentasi tepung daun mangrove sesuai perlakuan lama

fermentasinya yaitu 0, 2, 4, 6, dan 8 hari lalu dilakukan analisa proksimat.

Untuk tahapan proses fermentasinya, tepung daun mangrove ditimbang

sebanyak 40 gr dan dimasukkan kedalam wadah yang sudah disiapkan. Tambahkan

aquadest sebanyak 1:2 (b/v) atau sebanyak 80 ml. Aduk hingga homogen. Kemudian

kukus tepung daun mangrove yang sudah dicampur aquadest selama 15 menit.

Selanjutnya tunggu hingga dingin lalu tambahkan ragi tape sebanyak 1% dari berat

tepung daun mangrove atau sebanyak 0,4 g dan homogenkan. Setelah homogen,

tutup wadah dan beri lubang untuk fermentasi dalam keadaan aerob. Proses

fermentasi berlangsung selama 0, 2, 4, 6, dan 8 hari dalam suhu ruang. Adapun

diagram alir proses fermentasi daun mangrove Avicennia lanata dengan lama

fermentasi yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 37: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Analisa :

- Kadar Protein

- Kadar Lemak

- Kadar Serat Kasar

- Kadar Abu

- Kadar Air

- Kadar BETN

- Profil Asam Amino

Tepung daun mangrove Avicennia Lanata 20 g

Dimasukkan dalam wadah

Ditambahkan aquadest dengan perbandingan

tepung : aquadest 1:2 (b/v)

Dicampur hingga rata

Dikukus selama 15 menit

Didinginkan

Ditambahkan ragi tape sebanyak 1%

Dicampur hingga rata

Wadah ditutup dan diberi lubang pada bagian tutup

Dibiarkan pada suhu ruang selama 0, 2, 4, 6, dan 8

hari

Page 38: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Gambar 4. Diagram Alir Proses Fermentasi Daun Mangrove Avicennia lanata dengan Lama Fermentasi yang Berbeda

3.4 Rancangan Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana. Rancangan penelitian dengan 5

perlakuan dan 3 kali ulangan. Rancangan acak lengkap merupakan rancangan yang

paling sederhana dibandingkan rancangan yang lainnya. Dalam rancangan ini tdak

terdapat lokal kontrol, sehingga sumber keragaman yang diamati hanya perlakuan

dan galat. Oleh karena itu RAL umumnya cocok digunakan untuk kondisi lingkungan,

alat, bahan, dan media yang homogen (Hanifah, 1991).

Tabel 2. Model Rancangan Percobaan pada Penelitian Utama

Mikroorganisme

(Ax)

Waktu

Fermentasi

(By)

Ulangan

Total

Rata-

rata

1 2 3

Ragi Tape

kontrol (0 hari) K K K KT KR

2 hari A1 A2 A3 AT AR

4 hari B1 B2 B3 BT BR

Tepung daun mangrove terfermentasi

Page 39: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

6 hari C1 C2 C3 CT CR

8 hari D1 D2 D3 DT DR

Langkah selanjutnya adalah membandingkan antara F hitung dengan F table:

Jika F hitung < F tabel 5%, maka perlakuan tidak berbeda nyata.

Jika F hitung > F tabel 5%, maka perlakuan menyebabkan hasil sangat berbeda

nyata

Jika F tabel 5% < F hitung < F tabel 1%, maka perlakuan menyebabkan hasil

berbeda nyata.

Apabila dari hasil perhitungan didapatkan perbedan yang nyata (F hitung > F tabel

5%), maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Untuk Mengetahui hasil

optimal dari analisis proksimat.

Data hasil penelitian dianalisa menggunakan ANOVA (Analysis of Variance)

untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap respon parameter yang dilakukan

dengan uji F pada taraf 5% dan 1% dan jika didapatkan hasil yang berbeda nyata

dilakukan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5%.

3.5 Prosedur Analisis Parameter Uji

3.5.1 Protein Kasar

Berdasarkan metode dari Association of Official Analytical Chemist (AOAC)

tahun 2005.

Proses analisa kadar protein hal pertama yang dilakukan adalah :

Page 40: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Sampel ditimbang sebanyak 0,1-0,5 g dimasukkan ke dalam labu Kjedhal 100

ml, ditambahkan HgO 40 mg, K2SO4 1,9 mg dan H2SO4 2 ml.

Kemudian sampel dididihkan selama 1-1,5 jam sampai cairan menjadi jernih

kemudian didinginkan. Isi dalam labu dipindahkan ke labu destilat 50 ml dan

dincerkan dengan aquades (20 ml), ditambahkan dengan 5-10 ml NaOH 30-

33% dan dilakukan destilasi.

Selanjutnya destilat ditampung dalam larutan 10 ml H3BO3 3% dan beberapa

tetes indikator (larutan bromcresol green 0,1% dan 29 larutan metil merah

0,1% dalam alkohol 95% secara terpisah dan dicampurkan antara 10 ml

bromcresol green dengan 2 ml metil merah).

Lalu destilat dititrasi dengan larutan HCl 0,02 N sampai larutan berubah

warnanya menjadi merah muda. Kadar protein dihitung dengan rumus :

3.5.2 Lemak Kasar (Metode Goldfisch)

Kadar lemak menurut Sudarmadji et al., (1984), pengukuran kadar lemak

total dilakukan dengan metode Goldfisch dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Timbang sampel sebanyak 5 gram yang sudah dihaluskan.

Kemudian dimasukkan ke dalam kertas saring yang dibentuk sedemikian rupa

sehingga membungkus bahan dan dimasukkan ke dalam thimble, yaitu

pembungkus bahan yang terbuat dari alumina yang porous.

% 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛

= % 𝑁 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 (6,25)

% 𝑁 = 𝑚𝑙 𝐻𝐶𝑙 𝑥 𝑁 𝐻𝐶𝑙 𝑥 14,008

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔) 𝑥 100%

Page 41: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Setelah dipasang bahan dan thimble pada sample tube, yaitu gelas penyannga

yang bagian bawahnya terbuka, tepat di bawah kondensor alat distilasi

goldfisch.

Masukkan petroleum-ether secukupnya (kurang lebih 75 ml) dalam gelas piala

khusus yang telah diketahui beratnya.

Pasangkan piala berisi pelarut ini pada kondensator sampai tepat, dan tak

dapat diputar lagi. Jangan lupa mengalirkan air pendingin pada kondensor.

Naikkan pemanas listrik sampai menyentuh bagian bawah gelas piala dan

nyalakan pemanas listriknya.

Kemudian lakukan ekstraksi selama 3 - 4 jam. Setelah selesai, matikan

pemanas listriknya dan turunkan.

Ekstrak lemak dikeringkan dalam oven dan ditimbang berat minyak dalam

bahan.

Berikut adalah rumus penentuan kadar lemak :

Lemak sangat penting ada di dlama bentuk pakan. Lemak dibutuhkan sebagai

sumber asam lemak esensial, karena kadar energi lemak yang tinggi, zat dapat

meningkatkan energi makanan tanpa perlu menambah volume yang banya. Fungsi

lemak umumnya yaitu sebagai sumber energi, bahan baku hormon, membawa

transport vitamin tang larut lemak, sebagai bahan insulin terhadap perubahan suhu,

serta pelindung organ-organ tubuh bagian dalam (Chruch, 1991). Sebuah penelitian

pernah melaporkan bahwa hewan-hewan percobaan yang tidak mendapatkan jumlah

% Kadar lemak = (berat kertas + benang + sampel) − berat akhir

berat sampel x 100

Page 42: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

lemak yang cukupdalam makananya akan mengalami hambatan pertumbuhan

bahkan ada yang berhenti tumbuh dan akhirnya mati. (Murtidjo, 2006)

3.5.3 Kadar Air

Kadar air menurut Sudarmadji et al., (1984), metode yang digunakan dalam

penentuan kadar air adalah cara pemanasan dengan langkah-langkah sebagai berikut

:

Timbang sampel sebanyak 1-2 gram dalam botol timbang yang telah diketahui

beratnya.

Kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 100-105o C selama 3-5 jam

tergantung bahannya.

Setelah itu dimasukkan ke dalam desikator dan ditimbang.

Dipanaskan lagi dalam oven selama 30 menit, dan dinginkan dalam desikator

kemudian ditimbang.

Perlakuan ini diulangi sampai tercapai berat konstan (selisih penimbangan

berturut-turut kurang dari 0,2 mg).

Pengurangan berat merupakan banyaknya air dalam bahan.

Berdasarkan Badan Standar Nasional Indonesia SNI (1998) menetapkan

bahwa angka ideal kadar air dalam bahan pakan tidak melebihi 14%. Berikut

adalah rumus penentuan kadar air :

Daya tahan dan daya simpan bahan pakan dan bahan baku pakan sangat

tergantung dengan kadar air yang terkandung didalmanya. Berdasarkan Badan

Standar Nasional Indonesia (SNI) menetapkan angka ideal kadar air dalam bahan

Kadar air = (Berat botol timbang + Berat sampel) − Berat akhir

Berat sampel x 100%

Page 43: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

pakan ternak tidak melebihi 14 %. Menurut Ika (2011) menjelaskan bahwa untuk

langkah aman dan antisipasi, sebagian pabrik menerapkan standar lebih baik dengan

menetapkan kadar air kisaran 10-12% untuk bahan pakan.

3.5.4 Kadar Abu

Kadar abu menurut Sudarmadji et al., (1984), pengukuran kadar abu total

dilakukan dengan metode drying ash. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Keringkan porselen dalam oven pada suhu 105°C selama 24 jam. masukkan

porselen ke dalam desikator selama 15 menit.

Timbang sampel sebanyak 2 gram pada krus porselin yang kering dan sudah

diketahui bobotnya.

Kemudian diarangkan dan diabukan dalam muffle pada suhu 550oC hingga

pengabuan sempurna.

Setelah itu didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan timbang hingga

diperoleh bobot tetap.

Berikut adalah rumus penentuan kadar abu :

Kadar Abu adalah zat organik sisa dari hasil pembakaransuatu bahan organik.

Penentuan kadar serat kasar hubunganya dengan kandungan mineralyang

terkandung didalamnya. Mineral dalm bahan pakn terdapat dua macam, yaitu garam

organik misalnya asetat, pektat, mallat dan garam anorganik misalnya karbonat, nitrat,

fosfat dan sulfat (Wirna, 2005). Menurut Sudarmandji dan Bambang (2003)

menjelaskan bahwa kadar abu pada bahan pakan berhubungan dengan kadar mineral

% Kadar abu =berat akhir − berat porselin

berat sampel (g) x 100%

Page 44: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

yang terdapat pada bahan pakan tersebut. Semakin tinggi kadar abu semakin tinggi

kadar mineralnya. Namun kebutuhan mineral pada pakan tidak boleh terlalu tinggi,

karena mineral dan vitamin diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil.

3.5.5 Analisis Serat Kasar

Langkah pertama yang dilakukan dalam analisa serat kasar adalah

Sampel hasil pengujian kadar lemak dipindahkan ke dalam labu durham 500

ml, kemudian ditambahkan 200 ml H2SO4 sampai mendidih, lalu tutup dengan

pendingin balik dan didihkan selama 30 menit dengan digoyang-goyangkan.

Kemudian disaring dengan kain blancu dan labu durham dicuci dengan air

mendidih (aquades).

Setelah itu dihasilkan residu dan dicuci dengan aquades panas sampai air atau

residu tidak asam lagi.

Residu dipindahkan ke dalam labu durham dan ditambahkan dengan 200 ml

NaOH mendidih.

Hasil tersebut kemudian didihkan dengan pendingin balik selama 30 menit

dengan digoyang-goyangkan.

Kertas saring (b) yang telah dioven pada preparasi ditimbang beratnya.

Dan disaring lagi dengan kertas saring menggunakan K2SO4 10 %. Kemudian

dicuci dengan aquades sampai mendidih.

Setelah itu dicuci lagi dengan alkohol 95 % 15 ml.

Hasil residu diratakan pada kertas saring dan dioven dengan suhu 105oC

selama 2 jam (a).

Kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit.

Penentuan analisa serat kasar dapat dilihat pada rumus berikut :

Page 45: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Berat akhir residu = (Berat kertas saring + residu) − Berat kertas saring

3.5.6 Analisis Kadar BETN

Menurut Rida (2003) menjelaskan bahwa BETN (Bahan Ekstrak Tanpa N)

atau NFE (Nitrogen Free Ekstract) : Karbohidrat serat kasar. Dihitung sebagai selisih

kandung karbohidrat dengan serat kasar. Merupakan tolak ukur secara kasar

kandungan karbohidrat pada suatu pakan/ ransum. Ditambahkan oleh Hading (2014),

menjelaskan bahwa BETN dapat langsung dianalisis atau ditentukan kadarnya

dengan rumus :

BETN=100% - (kadar air + abu + protein kasar + lemak kasar + serat kasar)

Kecernaan BETN meningkat sejalan dengan meningkatnya tingkat protein

dalam ransum, memberi indikasi bahwa protein mempengaruhi pemanfaatan zat

makanan lainnya. Zat makanan relatif sama (kecuali protein kasar) dalam setiap

ransum tetapi peningkatan protein mengindikasikan berpengaruh terhadap

penyerapan atau pemanfaatan zat-zat makanan, sehingga kecernaan BETN terjadi

kecenderungan meningkat (Budimat ., et al. 2006).

3.5.7 Analisis Profil Asam Amino

Analisis asam amino dapat dilakukan dengan berbagai peralatan, antara lain:

Amino Acid Analyzer, Thin Layer Chromatography (TLC), Ion Exchange

Chromatgraphy, Liquid Chromatography-Mass Spectrofotometer (LC-MS), dan

sebagainya. Akhir-akhir ini analisis asam amino lebih sering menggunakan

Berat akhir residu = Berat serat kasar

% Serat kasar = Berat serat kasar

Berat sampel x 100%

Page 46: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

kromatografi cair dengan kinerja tinggi atau yang lebih dikenal dengan istilah High

Performance Liquid Chromatography (HPLC) (Muchtadi 1989). Kromatografi cair

merupakan teknik pemisahan yang cocok digunakan untuk memisahkan senyawa

yang tidak tahan terhadap pemanasan, seperti asam amino, peptida dan protein.

Untuk Penentuan analisis asam amino menggunakan Ultrahigh Performance

Liquid Chromatography (UPLC). Prosedur pengujian asam amino pada tepung daun

mangrove dilakukan di laboratorium PT. Saraswanti Indo Genetech yang meliputi

beberapa tahapan, yaitu penerimaan sampel, hidrolisis asam amino menggunakan

HCl, derivatisasi asam amino, dan analisis profil asam amino menggunakan alat

UPLC (Ultrahigh Performance Liquid Chromatography) dengan kondisi pengujian

Kolom ACCQ-Tag Ultra C18, suhu kolom 49oC, fase gerak : sistem komposisi

gradient, laju alir fase gerak : 0,7 mL/menit, detector : PDA, panjang gelombang

260nm, volume injeksi 1µL.

Hidrolisis asam amino dilakukan dengan menimbang 0,1 g tepung daun

mangrove dan ditambahkan 5 mL HCl 6N lalu di vortex. Proses hidrolisis dilakukan

pada suhu 110oC selama 22 jam. Setelah dihidrolisis, campuran didinginkan pada

suhu ruangan yang dipindahkan ke labu ukur 50 mL dan di tambahkan aquabides

sampai tanda batas. Kemudian dilakukan penyaringan menggunakan filter 0,45 µm.

selanjutnya dipipet sebanyak 500 µL filtrat dan ditambahkan 40 µL larutan standar

internal AABA, ditambahkan 460 µL aquabides. 10 µL dari larutan diatas ditambahkan

70 µL AccQ-Flour Borate kemudian ditambahkan pula 20 µL reagen flour A, divortex

dan didiamkan selama 1 menit. Diinkubasi selama 10 menit pada kondisi suhu

55oC.setelah itu filtrat diambil sebanyak 1 µL untuk siap disuntikkan ke dalam UPLC.

Page 47: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

1. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu hasil dari penelitian

pendahuluan dan hasil dari penelitian utama.

4.1.1 Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kandungan hasil analisa

proksimat pada daun mangrove Avicennia Lanata sebelum dilakukan proses

fermentasi dan mengetahui konsentrasi ragi tape yang paling optimal untuk

ditambahkan pada penelitian utama. Konsentrasi ragi tape yang digunakan pada

penelitian pendahuluan adalah 1%, 2%, dan 3% kemudian difermentasi selama 4 hari.

Hasil analisa proksimat pada tepung daun mangrove sebelum dan sesudah

fermentasi dengan ragi tape bias dilihat pada Tabel 3 dan 4 sebagai berikut.

Tabel 3. Hasil Analisa Proksimat Tepung Daun Mangrove Tanpa Fermentasi

Parameter Komposisi (%)

Protein 13,13 Lemak 9,17 Serat Kasar 13,91 Air 6,17 Abu 11,94 BETN 45,28

Tabel 1. Hasil Analisa Proksimat pada Penelitian Pendahuluan

Perlakuan P1 (Ragi Tape 1%) P2 (Ragi Tape 2%) P3 (Ragi Tape 3%)

Kadar Protein 15.22% 12.63% 7.31%

Kadar Lemak 12.63% 11.00% 13.00%

Serat Kasar 7.31% 7.50% 9.00%

Page 48: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Berdasarkan data dari Tabel 3 dan Tabel 4, diketahui bahwa kadar protein

tepung daun mangrove yang terfermentasi dengan penambahan konsentrasi ragi tape

1% mengalami peningkatan dibandingkan dengan yang lainnya, dari sebelum

terfermentasi sebesar 13.13% meningkat menjadi 15.22%. Dari hasil tersebut dapat

ditentukan jumlah penambahan konsentrasi ragi tape untuk penelitian utama, yaitu

1%. Parameter yang digunakan adalah kadar protein dikarenakan kadar protein

merupakan parameter utama pada pengujian kualitas bahan.

4.1.2 Penelitian Utama

Penelitian utama bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi

tepung daun mangrove Avicennia lanata terhadap nilai nutrisinya yang telah

terfermentasi ragi tape. Perlakuan pada penelitian utama yang digunakan adalah

dengan melakukan fermentasi tepung daun mangrove menggunakan ragi tape

dengan konsentrasi 1% selama 0, 2, 4, 6, dan 8 hari. Parameter pengujian yang

digunakan pada penelitian utama adalah analisa proksimat meliputi, kadar protein,

kadar lemak, kadar serat kasar, kadar air, kadar, abu, dan kadar BETN, sedang untuk

parameter lainnya uji asam amino. Berikut hasil nilai rata-rata penelitian utama dengan

parameter yang telah disebutkan, dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Analisa Proksimat Pada Penelitian Utama

Perlakuan Waktu

Fermentasi

Parameter (%)

Protein Lemak Serat Kasar

Air Abu BETN

K (0 hari) A (2 Hari)

13,93a

14,63b

9,43e

8,42d

13,27a

16,08b

7,13a

8,55b

12,84a

13,11a

43,41e

40,19c

B (4 hari) 15,38c 7,32c 17,14d 10,57d 15,12b 34,45a

C (6 hari) 14,92b 5,73b 16,19c 9,59c 16,53d 37,01b

D (8 hari) 14,75b 4,80a 13,29a 8,39b 16,02c 42,74d

4.2 Kandungan Protein Kasar

Page 49: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

13.93

14.63

15.38

14.9214.75

13.00

13.50

14.00

14.50

15.00

15.50

0 hari 2 hari 4 hari 6 hari 8 hari

% K

adar

Pro

tein

Kas

ar

Waktu Lama Fermentasi

Kadar Protein Kasar

Hasil penelitian kadar protein tepung daun mangrove Avicennia Lanata

tefermentasi ragi tape berkisar antara 13,93% - 15,38%. Rata-rata kadar protein

tertinggi terdapat pada perlakuan B sebesar 15,38% dan terendah terdapat pada

perlakuan A atau Kontrol sebesar 13,92%. Hasil rata-rata kadar protein dari masing-

masing perlakuan dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Hasil rata-rata kadar protein

Perlakuan Rata-Rata Notasi

K (0 Hari) 13,93 ±0.1619 a

A (2 Hari) 14,63 ±0.1001 b

D (8 Hari) C (6 Hari)

14,75 ±0.1485

14,92 ±0.2197 b b

B (4 Hari) 15,38 ±0.2142 c

Berdasarkan hasil ANOVA (Analysis of Variance) menunjukkan bahwa

fermentasi daun mangrove dengan ragi tape berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap

kadar protein sehingga dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk

mengetahui perbedaan dari masing-masing perlakuan. Pada uji BNT diketahui bahwa

perlakuan K berbeda nyata dengan perlakuan A, B, C dan D. Perlakuan A berbeda

nyata dengan perlakuan K dan B namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan A, C

dan D begitupun sebaliknya. Dapat disimpulkan bahwa pada perlakuan A, C dan D

tidak memberikan pengaruh yang berbeda pada hasil kadar protein tepung daun

mangrove. Grafik hubungan lama fermentasi tepung daun mangrove terhadap kadar

proteinnya dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 50: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Gambar 5. Grafik Rata-rata Kadar Protein Tepung Daun Mangrove Avicennia Lanata Terfermentasi Ragi Tape.

Grafik diatas menunjukkan bahwa ada peningkatan kadar protein setelah

dilakukan fermentasi. Fermentasi juga dapat meningkatkan jumlah koloni mikroba

yang merupakan sebagai sumber protein tunggal. Dari hasil analisa menunjukkan

lama fermentasi berpengaruh yang sangat nyata.

berdasarkan Gambar 2 diatas dapat dilihat bahwa kadar protein pada tepung

daun mangrove yang telah difermentasi mengalami kenaikan kemudian mengalami

penurunan dibandingkan dengan perlakuan 0 hari atau kontrol. Pada fermentasi hari

ke 4 terjadi peningkatan kadar protein yang cukup tinggi dibanding perlakuan 0 hari.

Peningkatan kandungan protein tersebut setelah mengalami proses fermentasi

diduga berasal dari mikroba ragi tape yang menghasilkan enzim protease sehingga

meyebabkan protein tepung daun mangrove meningkat dari sebelumnya (Asriani d,

2016) ditambahkan hidayati., et.al (2013) peningkatan kadar protein juga karena

adanya aktivitas mikroorganisme yang optimal melakukan pemecahan karbohidrat

dari tepung daun mangrove sehingga kandungan karbohidratnya semakin berkurang

sedangkan proteinnya mengalami peningkatan. Pada perlakuan fermentasi 6 hari dan

8 hari mengalami penurunan kadar protein dibandingkan dengan perlakuan

fermentasi 2 hari, 4 hari dan 0 hari. Penurunan kadar protein tersebut menurut

rohmawati., et.al (2015), walaupun masih mampu meningkatkan kadar protein kasar

namun peningkatannya sudah mulai rendah. Hal ini menunjukkan bahwa setelah

Page 51: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

fermentasi hari ke 4 terjadi proses degradasi protein optimal (fase eksponensial) yang

diikuti laju pertumbuhan populasi mikroorganisme mulai mengalami penurunan.

4.3 Lemak Kasar

Hasil analisa kadar lemak tepung daun mangrove Avicennia Lanata

terfermentasi ragi tape berkisar antara 4,80% - 9,43%. Rata-rata kadar lemak tertinggi

terdapat pada perlakuan K sebesar 9,43% dan terendah terdapat pada perlakuan D

sebesar 4,8%. Hasil rata-rata kadar lemak dari masing-masing perlakuan dapat dilihat

pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil rata-rata kadar lemak

Perlakuan Rata-Rata Notasi

D (8 Hari) 4,80 ±0.1560 a

C (6 Hari) 5,73 ±0.1279 b

B (4 Hari) A (2 Hari)

7,32 ±0.1923

8,42 ±0.0951 c d

K (0 Hari) 9,43 ±0.1629 e

Berdasarkan hasil ANOVA (Analysis of Variance) menunjukkan bahwa

fermentasi daun mangrove dengan ragi tape berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap

kadar lemak sehingga dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Pada uji

BNT diketahui bahwa perlakuan K berbeda nyata dengan perlakuan A, B, C dan D.

Dapat disimpulkan bahwa dari setiap perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda

pada hasil kadar lemak tepung daun mangrove. Grafik hubungan lama fermentasi

tepung daun mangrove terhadap kadar lemaknya dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 52: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Gambar 6. Grafik rata-rata Kadar lemak Kasar Tepung Daun Mnagrove

Avicennia Lanata yang Terfermentasi Ragi Tape

Penurunan kandungan lemak pada perlakuan ini disebabkan oleh waktu

inkubasi yang cukup lama sehingga dapat meningkatkan aktivitas enzim lipase yang

dihasilkan oleh khamir; untuk merombak kandungan lemak substrat sebagai sumber

energi bagi pertumbuhannya. Khamir akan menyerang lemak dan protein setelah

menyerang karbohidrat sebagai sumber energinya (Chopra dan Khuller, 1987).

Penguraian bahan organik oleh khamir disebabkan aktivitas enzim lipase dan amilase

yang bekerja dalam pemecahan lemak dan amilum dari substrat sehingga kandungan

bahan organik selama fermentasi mengalami penurunan. Bahan organik yang

mengalami penurunan selama fermentasi tersebut adalah pati dan lemak kasar

karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi sebagai pertumbuhan khamir

(Ardhana, 1982).

Penurunan kadar lemak ini juga disebabkan oleh penggunaan pati oleh

khamir untuk proses metabolismenya. Kecukupan nutrisi dari mikroorganisme

tersebut menyebabkan proses fermentasi berjalan dengan baik sehingga aktivitas

9.438.42

7.32

5.734.80

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

0 hari 2 hari 4 hari 6 hari 8 hari

% K

adar

Lem

ak K

asar

Waktu Lama Fermentasi

Kadar Lemak Kasar

Page 53: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

lipase pun sebagai degradan lemak kasar bekerja dengan baik. Saccharomyces

cerevisiae mampu mendegradasi lemak kasar yang ditunjukkan dengan adanya

penurunan kadar lemak.

4.4 Kadar Air

Hasil analisa kadar lemak tepung daun mangrove Avicennia Lanata

terfermentasi ragi tape berkisar antara 7,12% - 10,57%. Hasil rata-rata kadar lemak

dari masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Rata-rata Kadar Air

Perlakuan Rata-Rata Notasi

K (0 Hari) 7,13 ±0.1609 a

D (8 Hari) 8,39 ±0.1612 b

A (2 Hari) C (6 Hari)

8,55 ±0.1158

9,60 ±0.1520 b c

B (4 Hari) 10,57±0.1585 d

Berdasarkan hasil ANOVA (Analysis of Variance) menunjukkan bahwa

fermentasi daun mangrove Avicennia lanata dengan ragi tape berpengaruh nyata

(P<0,05) terhadap parameter kadar air sehingga dilanjutkan dengan uji Beda Nyata

Terkecil (BNT) untuk mengetahui perbedaan dari masing-masing perlakuan. Pada uji

BNT diketahui bahwa perlakuan K berbeda nyata dengan perlakuan A, B, C dan D.

Perlakuan A berbeda nyata dengan K, A, B, dan C tetapi tidak berbeda nyata dengan

perlakuan D. Dapat disimpulkan bahwa dari setiap perlakuan memberikan pengaruh

yang berbeda pada hasil kadar air tepung daun mangrove. Grafik hubungan lama

fermentasi tepung daun mangrove terhadap kadar lemaknya dapat dilihat pada

Gambar 7.

Page 54: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Gambar 7. Grafik rata-rata Kadar Air Tepung Daun Mangrove Avicennia Lanata

Terfermentasi Ragi Tape

Dari gambar 4 bisa dilihat terjadi kenaikan kadar air dari kontrol sampai

perlakuan fermentasi hari ke 4, sedangkan pada perlaukan hari ke 4 sampai hari ke 8

terjadi penurunan kadar air. Hal ini disebabkan adanya perlakuan fermentasi dimana

selama fermentasi terjadi perubahan air terikat menjadi air bebas yang mudah

menguap. Sebelum fermentasi sebagian molekul air membentuk hidrat dengan

molekul lain yang mengandung atom oksigen, nitrogen, karbohidrat, protein, garam,

dan senyawa organik lainnya sehingga air sukar diuapkan, sedangkan saat fermentasi

berlangsung, enzim-enzim mikroba memecah karbohidrat, protein, garam, dan

senyawa organik lainnya sehingga air yang terikat berubah menjadi air bebas. Air

bebas ini yang nantinya akan menguap saat proses pengeringan sehingga kadar air

bahan menurun. Penurunan kadar air juga dipengaruhi oleh proses pengeringan

dalam pembuatan tepung. Proses pengeringan adalah cara untuk mengeluarkan atau

menghilangkan sebagian air dari suatu bahan pangan dengan mengeluarkan energi

panas, sehingga yang tertinggal hanya padatan dari bahan (Arinda dan Krisna 2015).

Hal ini bisa juga dikarenakan semakin banyak jumlah mikroba ragi tape

semakin besar komponen bahan yang terpecah, mengakibatkan banyaknya jumlah

7.13

8.55

10.579.60

8.39

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

0 Hari 2 Hari 4 Hari 6 Hari 8 Hari

% K

adar

Air

Waktu Lama Fermentasi

kadar air

Page 55: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

air terikat yang terbebaskan sehingga tekstur bahan semakin lunak dan berpori.

Keadaan ini menyebabkan penguapan air selama proses pengeringan semakin

mudah sehingga menurunkan kadar air tepung. Penurunan kadar air disebabkan

karena penguapan air terikat (Armanda dan Widy, 2016).

4.5 Kadar Abu

Hasil analisa kadar abu tepung daun mangrove Avicennia Lanata

terfermentasi ragi tape berkisar antara 12,84% - 16,53%. Rata-rata hasil kadar abu

tertinggi terdapat pada perlakuan C atau fermentasi 6 hari sebesar 16,53% dan

terendah terdapat pada perlakuan k sebesar 12,83%. Hasil rata-rata kadar abu dari

masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Hasil rata-rata kadar abu

Perlakuan Rata-Rata Notasi

K (0 hari) 12,84 ±0.2857 a

A (2 hari) 13,11 ±0.2087 a

B (4 hari) D (8 Hari)

15,12 ±0.1803

16,02 ±0.1261 b c

C (6 hari) 16,53 ±0.2242 d

Berdasarkan hasil ANOVA (Analysis of Variance) menunjukkan bahwa

fermentasi daun mangrove dengan ragi tape berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap

kadar abu sehingga dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk

mengetahui perbedaan dari masing-masing perlakuan. Pada uji BNT diketahui bahwa

perlakuan K berbeda nyata dengan perlakuan B, C dan D, namun tidak berbeda nyata

dengan perlakuan A. Perlakuan A berbeda nyata dengan perlakuan B, C dan D, tetapi

tidak berbeda nyata dengan perlakuan K. Perlakuan B berbeda nyata dengan

perlakuan K, A, C dan D. Perlakuan C berbeda nyata dengan perlakuan A, B dan D.

Perlakuan D berbeda nyata dengan perlakuan K, A, B, dan C. Dapat disimpulkan

bahwa dari setiap perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda pada hasil kadar

Page 56: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

abu tepung daun mangrove. Grafik hubungan lama fermentasi tepung daun mangrove

terhadap kadar abunya dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Grafik rata-rata Kadar Abu Tepung Daun Mangrove Avicennia

Lanata Terfermentasi Ragi Tape

Berdasarkan Gambar 5 di atas dapat dilihat bahwa kadar abu pada tepung

daun mangrove yang telah difermentasi mengalami kenaikan dibandingkan dengan

perlakuan K. Pada perlakuan K, A, B dan C kadar abu mengalami kenaikan hingga

16,53%. Meningkatnya kadar abu dikarenakan bertambahnya massa sel tumbuh pada

kapang dan terjadinya peningkatan konsentrasi di dalam produk karena penurunan

bahan organik akibat proses fermentasi yang menghailkan CO2 dan menimbulkan

panas (Rohmawati et al., 2015). Namun, pada perlakuan D kadar abu turun menjadi

4,22%. Menurunnya kadar abu suatu bahan pakan berhubungan erat dengan

menurunnya kadar serat kasar bahan tersebut. Nilai kadar abu dan kadar serat kasar

biasanya berbanding lurus (Ardiansyah et al., 2014).

Peningkatan ini juga bisa disebabkan karena bertambahnya massa sel tumbuh

kapang dan terjadinya peningkatan konsentrasi di dalam produk. Perubahan bahan-

12.84 13.11

15.1216.53 16.02

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

0 hari 2 hari 4 hari 6 hari 8 hari

% K

adar

Ab

u

Waktu Lama Fermentasi

Kadar Abu

Page 57: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

bahan organik yang didegradasi oleh mikroorganisme menjadi senyawa organik dari

substrat menjadi molekul lebih sederhana seperti air dan energy yang digunakan

untuk aktivitas mikroorganisme (Umiyasih dan Anggraeny, 2008). Bertambahnya

massa sel tumbuh pada kapang dan terjadi peningkatan konsentrasi di dalam produk

karena penurunan bahan organik akibat dari fermentasi yang menghasilkan CO2 dan

menimbulkan panas.

4.6 Analisa Kadar Serat Kasar

Hasil analisa kadar serat kasar tepung daun mangrove Avicennia Lanata

terfermentasi ragi tape berkisar antara 13,27% - 17,15%. Rata-rata hasil kadar abu

tertinggi terdapat pada perlakuan B atau fermentasi 4 hari sebesar 17,15% dan

terendah terdapat pada perlakuan k sebesar 13,27%. Hasil rata-rata kadar abu dari

masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Hasil rata-rata kadar Serat Kasar

Perlakuan Rata-Rata Notasi

K (0 hari) 13,27 ±0.1229 a

D (8 hari) 13,29 ±0.1763 a

A (2 hari) C (6 Hari)

15,09 ±0.0738

16,20 ±0.1368 b c

B (4 hari) 17,15 ±0.1292 d

Berdasarkan hasil ANOVA (Analysis of Variance) menunjukkan bahwa

fermentasi daun mangrove dengan ragi tape berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap

kadar abu sehingga dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk

mengetahui perbedaan dari masing-masing perlakuan. Pada uji BNT diketahui bahwa

perlakuan K berbeda nyata dengan perlakuan B, C dan D, namun tidak berbeda nyata

dengan perlakuan A. Perlakuan A berbeda nyata dengan perlakuan B, C dan D, tetapi

tidak berbeda nyata dengan perlakuan K. Dapat disimpulkan bahwa dari setiap

perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda pada hasil kadar abu tepung daun

Page 58: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

mangrove. Grafik hubungan lama fermentasi tepung daun mangrove terhadap kadar

abunya dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Grafik rata-rata Kadar Serat Kasar Tepung Daun Mangrove

Avicennia Lanata Terfermentasi Ragi Tape

Saccharomyces cerevisiae selama proses fermentasi akan menghasilkan

enzim yang mampu mendegradasi karbohidrat dalam substrat. Hal inilah yang

menyebabkan penggunaan inokulum Saccharomyces cerevisiae dalam fermentasi

dapat menurunkan kandungan serat kasar sebab serat kasar merupakan polisakarida

yang dapat berupa selulosa atau lignin (Anggraeni dan Umiyasih, 2009). ari kedelai.

Penurunannya diakibatkan terjadi aktivitas mikroba menghasilkan selulase dan enzim

lainnya yang mampu memecah ikatan kompleks serat kasar menjadi lebih

sederhana.Serat kasar pada tepung kulit ari kedelai adalah selulosa, hemiselulosa

dan lignin. Selulosa terdiri dari karbohidrat, fungsi karbohidrat digunakan untuk

aktifitas pertumbuhan mikroba ragi tape sehingga serat kasar akan mengalami

penurunan. Penurunan nilai serat kasar di pengaruhi oleh jenis mikroorganisme,

adapun mikroorganisme pada ragi tape antara lain Saccharomyces cerevisiae,

Aspergillus niger dan Rhizhopus sp. Khamir jenis Saccharomyces cerevisiae

13.2715.09

17.15 16.20

13.29

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

0 hari 2 hari 4 hari 6 hari 8 hari

% S

erat

Kas

ar

Waktu Lama Fermentasi

Serat Kasar

Page 59: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

mempunyai mampu mendegradasi menjadi alkohol, hal ini menyebabkan khamir jenis

ini efektif mendegradasi serat kasar.

4.7 Kadar BETN (Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen)

Hasil analisa kadar BETN tepung daun mangrove Avicennia Lanata

terfermentasi ragi tape berkisar antara 34,46% - 42,41%. Rata-rata hasil kadar abu

tertinggi terdapat pada perlakuan K atau fermentasi 0 hari sebesar 42,41% dan

terendah terdapat pada perlakuan B sebesar 34,46%. Hasil rata-rata kadar BETN dari

masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil rata-rata kadar BETN

Perlakuan Rata-Rata Notasi

B (4 hari) 34,46 ±0.3519 a

C (6 hari) 37,02 ±0.3540 b

A (2 hari) D (8 Hari)

40,19 ±0.3205

42,74 ±0.4257 c d

K (0 hari) 43,41 ±0.7360 e

Berdasarkan hasil ANOVA (Analysis of Variance) menunjukkan bahwa

fermentasi daun mangrove dengan ragi tape berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap

kadar BETN sehingga dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk

mengetahui perbedaan dari masing-masing perlakuan. Pada uji BNT diketahui bahwa

perlakuan K berbeda nyata dengan perlakuan A, B, C dan D begitupun sebaliknya.

Dapat disimpulkan bahwa dari setiap perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda

pada hasil kadar lemak tepung daun mangrove. Grafik hubungan lama fermentasi

tepung daun mangrove terhadap kadar lemaknya dapat dilihat pada Gambar 10.

Page 60: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Gambar 10. Grafik rata-rata Kadar BETN Tepung Daun Mangrove Avicennia

Lanata Terfermentasi Ragi Tape

Berdasarkan Gambar 7 di atas dapat dilihat bahwa kadar BETN pada tepung

daun mangrove yang telah difermentasi mengalami penurunan dibandingkan dengan

perlakuan K. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati (2016), bahwa

penurunan kadar BETN dari suatu bahan pakan akan meningkatkan kandungan serat

kasarnya. Rendahnya kadar BETN dan tingginya kadar serat kasar dapat

mengakibatkan suatu bahan bakan akan sulit dicerna oleh ikan. Ditambahkan oleh

Islamiyati et al., (2010) menjelaskan bahwa semakin tinggi pemberian ragi tape maka

semakin tinggi kandungan BETN pada proses fermentasi mikroba yang dapat

memecah komponen kompleks menjadi komponen yang lebih sederhana. Turunnya

kandungan serat akibat aktivitas mikroba mengakibatkan meningkatnya kandungan

BETN dengan semakin banyaknya gula sederhana yang dihasilkan.

4.8 Analisis Asam Amino

Protein adalah zat organik yang mengandung karbon, hidrogen, nitrogen,

oksigen, sulfur, dan fosfor. Protein sangat dibutuhkan oleh setiap organisme dan

43.4140.19

34.46 37.0242.74

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

0 hari 2 hari 4 hari 6 hari 8 hari

% K

adar

BET

N

Waktu Lama Fermentasi

BETN

Page 61: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

mikroorganisme dalam kelangsungan hidupnya. Protein berguna untuk metabolisme

sel, pembentukan jaringan, dan lain-lain (Mushafaat et. al., 2015).

Asam amino merupakan komponen utama penyusun protein, yang dibagi

dalam dua kelompok, yaitu asam amino-esensial dan non-esensial. Asam amino

esensial tidak dapat diproduksi dalam tubuh sehingga sering harus ditambahkan

dalam bentuk makanan, sedangkan asam amino non-esensial dapat diproduksi

dalam tubuh (Sitompul 2004). Asam amino esensial terdiri dari lysin, methionin, valin,

histidin, fenilalanin, arginin, isoleusin, threonin, leusin, dan triptofan. Asam amino

non-esensial terdiri dari asam aspartat, asam glutamat, alanin, tirosin, sistin, glisin,

serin, prolin, hidroksilin, glutamin, dan hidroksiprolin (Abun 2005).

Analisis asam amino dilakukan berdasarkan pemilihan perlakuan terbaik pada

fermentasi tepung daun mangrove Avicennia lanata dengan mempertimbangkan

sifat fisika - kimia dan uji organoleptik yang menjadi parameter dalam penelitian ini.

Analisis asam amino dilakukan untuk menduga kandungan asam amino yang

terdapat pada fermentasi tepung daun mangrove yang terpilih dengan penambahan

konsentrasi ragi tape yang berbeda. Analisis asam amino dilakukan pada fermentasi

tepung daun mangrove dengan penambahan konsentrasi ragi tape 3%. Kandungan

asam amino fermentasi tepung daun mangrove Avicennia Lanata dengan

penambahan konsentrasi ragi tape 1% dapat dilihat pada Tabel 12.

Page 62: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Tabel 12. Kandungan asam amino fermentasi tepung daun mangrove Avicennia Lanata dengan penambahan konsentrasi ragi tape 1%.

No. Jenis Asam Amino Kandungan Asam Amino (%)

Esensial 1. L – Fenilalanin 0.22783 2. L – Histidin 0.082741 3. L – Isoleusin 0.255181 4. L – Leusin 0.461866 5. L – Lisin 0.232349 6. L – Threonin 0.272139 7. L – Valin 0.313025

Non esensial 1. Glisin 0.299897 2. L – Alanin 0.383036 3. L – Arginin 0.253254 4. L - Asam aspartate 0.686953 5. L - Asam glutamate 0.877482 6. L – Prolin 0.242595 7. L – Serin 0.273056 8. L – Tirosin 0.155499

Tabel 12 memperlihatkan bahwa tepung daun mangrove Avicennia Lanata

terfermentasi ragi tape memiliki 15 asam amino. Hal tersebut menunjukkan bahwa

hampir semua asam amino terdapat pada tepung daun mangrove Avicennia Lanata

terfermentasi ragi tape. Asam amino yang tidak teridentifikasi (seperti : triptofan)

dimungkinkan karena kandungan asam amino tersebut sangat rendah, sehingga tidak

terdeteksi atau telah terjadi kerusakan pada saat pengeringan dan fermentasi.

Dalam formulasi pakan harus perhatikan keseimbangan dari asam amino

terutama asam amino esensial. Formulasi asam amino esensial yang tidak tepat baik

kelebihan maupun kekurangan akan mengakibatkan ketidakseimbangan asam amino,

antagonis dan akan menjadi racun. Keseimbangan asam amino dalam bahan pakan

sejalan dengan hukum minimum Liebig yang menyatakan bahwa kekurangan salah

satu asam amino esensial dalam diet akan mengakibatkan terhambatnya penggunaan

Page 63: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

asam-asam amino yang lain, walaupun asam amino tersebut tersedia cukup dalam

pakan (Samadi et al., 2010).

Menurut Ketaren (2010), salah satu kandungan jenis asam amino yang

dibutuhkan sebagai bahan pakan ayam yaitu lysine dengan presentase paling besar

disbandingkan jenis asam amino lainnya yaitu dengan rasio 0,8-1,3%. Sedangkan

kalau dilihat dari tabel hasil uji asam amino diatas, kandungan lysin nya masih belum

memenuhi presentase minimal yang dibutuhkan untuk pakan ternak ayam. Lysine

adalah asam amino esensial yang digunakan oleh tubuh sebagai sebuah blok

bangunan untuk banyak fungsi penting yang mendukung pertumbuhan dan

pemeliharaan kesehatan.

4.9 Perlakuan Terbaik

Penentuan perlakuan terbaik dilakukan dengan menggunakan perbandingan

dari Tabel SNI kebutuhan pakan ikan. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa

perlakun terbaik pada perlakuan B, yaitu tepung daun mangrove Avicennia lanata

yang terfermentasi ragi tape selama 4 dengan hasil kadar air 10,57%, kadar abu

15,12%, kadar lemak 7,32%, kadar serat kasar 17,14%, kadar protein 15,38%, kadar

BETN 34,45%. Berikut kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele dan nila sesuai

SNI, dapat dilihat pada Tabel 13 dan 14.

Tabel 13. Standar Pakan Ikan Lele

No

Jenis Uji

Satuan

Persyaratan

Benih Pembesaran Induk

1 Kadar Air, maksimal % 12 12/12 12 2 Kadar Abu, maksimal % 13 13/13 13 3 Kadar Protein, minimal % 30 28/25 30 4 Kadar Lemak, maksimal % 5 5/5 5 5 Kadar Serat Kasar, Maksimal % 6 8/8 8

SNI No. 01-4087-2006, Budidaya Air Tawar (2010)

Page 64: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Tabel 14. Standar Pakan Ikan Nila

No

Jenis Uji

Satuan

Kebutuhan

Larva Juvenil Semua ukuran

1 Kadar protein % 35 25-30 20-25 2 Kadar Lemak % 6-8 6-8 6-8 3 Kadar Serat kasar % 8 8 8 4 Kadar Abu, maksimal % 12 12 12 5 Kadar Air, maksimal % 12 12 12 6 Kadar BETN, % 25 25 25

Sahwan (2003)

Page 65: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

1. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap kandungan nutrisi tepung daun

mangrove Avicennia lanata terfermentasi ragi tape. Cenderung mengalami

peningkatan pada 4 hari dan kemudian mengalami penurunan. Hasil perlakuan terbaik

pada perlakuan B dengan lama fermentasi 4 hari. Hasilnya yaitu kadar air 10,57%,

kadar abu 15,12%, kadar lemak 7,32%, kadar serat kasar 17,14%, kadar protein

15,38%, kadar BETN 34,45%. Sedangkan kandungan asam amino ditemukan 15 jenis

asam amino esensial maupun non esensial. Asam amino essensial dominan pada

tepung daun mangrove Avicennia Lanata adalah leusin sebesar 0.461866% dan asam

amino non essensial yang dominan yang terdapat pada tepung daun mangrove

Avicennia Lanata yaitu asam glutamat sebesar 0.877482%.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah dengan penentuan konsentrasi dan

waktu yang tepat untuk menghasilkan nutrisi yang lebih baik serta sebelumnya sudah

dilakukan uji fitokimia. Kemudian juga perlu dilakukan penelitian lanjutan pemanfaatan

tepung hasil fermentasi daun mangrove Avicennia Lanata dijadikan formulasi

pembuatan pakan untuk hewan ternak maupun ikan yang lebih spesifik lagi.

Page 66: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

DAFTAR PUSTAKA

Abun. 2005. Efek fermentasi ampas ubi (Marantaarundinacea Linn.) oleh kapang Aspergillus niger terhadap nilai kecernaan ransum ayam pedaging. J. Ilmu Ternak 5(1): 6 11.

Amanda Y, dan Widya D.R.P. 2016. Karakteristik Tepung Sorgum Coklat Utuh (Whole

Grain Brown Sorghum Flour) Terfermentasi Ragi Tape. FTP. Universitas Brawijaya. Malang.

Anggraeny Y.N Dan U. Umiyasih. 2009. Pengaruh Fermentasi Saccharomyces

cerevisiae Terhadap Kandungan Nutrisi Dan Kecernaan Ampas Pati Aren (Arenga pinnata MERR). Loka Penelitian Sapi Potong. Pasuruan.

AOAC. 2005. Official Methods of Analisis. Association of Official Analitycal Analytical

Chemists. Washington DC. USA. Ardiansyah, Sri Mulyani, dan Fridarti. 2014. Perubahan Kandungan Nutrisi Pelepah

dan Daun Sawit Melalui Fermentasi dengan Kapang Phanerocaete chrysosporium. Jurnal Penelitian. 1-11

Arinda, D.S, dan Agustin K.W. 2015. Pengaruh Fermentasi Jali (Coix lacryma jobi-L)

Pada Proses Pembuatan Tepung Terhadap Karakteristik Fisik Dan Kimia Cookies Dan Roti Tawar. FTP. Universitas Brawijaya. Malang.

Armanda Y dan Widya Dwi Rukmi Putri. 2016. Karakteristik fisikokimia tepung sorgum

coklat utuh (whole grain brown sorghum flour) terfermentasi ragi tape. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No 2 : 458-467

Asriani, D. 2016. Kandungan Bahan Organik Dan Protein Kasar Kulit Ubi Kayu Yang

Difermentasi Dengan Inokulan Yang Berbeda. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanudin.

Browning, B. L. 1966. Methods of Wood Chemistry. Vol I, II. Interscience Publisher.

New York

Budiman A., D. Titi dan A. Budi. 2006. Uji Kecernaan Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) dalan Ransum Lengkap Berbasis Hijauan Daun Pucuk Tebu (Saccharum officinarum). Jurnal Ilmu Ternak, Desember 2006, Vol. 6 No. 2, 132 135.

Cruch, D. C. 1991. Live Stock Feed and Feeding. Prentice Hall Inc. New Jersey Desmiaty. Y, Ratih. H, Dewi. M. A dan Agustin R, 2008. Penentuan Jumlah Tanin Total

pada Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) dan Daun Sambang

Page 67: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Darah (Excoecaria bicolor Hassk.) Secara Kolorimetri dengan Pereaksi Biru Prusia. Ortocarpus. 8, 106 109.

Dewi, P. D. P., Wayan, S., dan Ekayani, I. A. P. H. 2015. Pemanfaatan Tepung Buah Mangrove jenis Lindr (Bruguiera Gymnorrizha) Menjadi kue kering putri salju. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.

Evans, W. C., 2002. Pharmacognosy, ed.XV, 289, W.B. Saunders. London.

Fahrunida dan R. Pratiwi. 2015. Kandungan saponin buah, daun dan tangkai daun blimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L). seminar nasional konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam. Hlm 220-224.

Hading. RA. 2014. Kandungan Protein Kasar, Lemak Kasar, Serat Kasar dan BETN Silase Pakan Lengkap Berbahan Dasar Rumput Gajah dan Biomasssa Murbei. Universitas Hasanudin. Makasar.

Halidah. 2014. Avicennia marina (Forssk.) Vierh Jenis Mangrove Yang Kaya Manfaat.

Balai Penelitian Kehutanan. Makasar. Hidayati D, Darratul B, dan Sri H. 2013. Pola Pertumbuhan Ragi Tape Pada

Fermentasi Kulit Singkong. Teknologi Industri Pertanian Universitas Trunojoyo. Madura.

Ika. 2011. Teknik analisa Pakan, Kecernaan Pakan, dan Evaluasi Energi pada Ternak.

Jurusan Pendidikan Biologi. FMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Islamiyati R., Jamila dan A. R. Hidayat. 2010. Nilai Nutrisi Ampas Tahu Yang

Difermentasi Dengan Berbagai Level Ragi Tempe. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Jaedun, A. 2011. Metode Penelitian Eksperimen. Fakultas Teknik UNY. Yogyakarta. Malangngi L.P, Sangi M. S, Paedang J.J.E. 2012. Penentuan Kandungan Tanin dan

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji (Persea americana mill) Jurusan Kimia. FMIPA Unsrat Manado.

Marta H. 2011. Pengantar Teknologi Pangan. Universitas Padjajaran, Bandung. Murtidjo B. A. 2006. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Penerbit Kanasius.

Yogyakarta. Mushafaat L.O., Heri A. S. dan Suryahadi. 2015. Kualitas Protein dan Komposisi Asam

Amino Ampas Sagu Hasil Fermentasi Aspergillus niger dengan Penambahan Urea dan Zeolit. Jurnal ilmu Pertanian Indonesia. Vol. 20 (2): 124-130. ISSN 0853-4217.

Page 68: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Noor Y. R., M. Khazali., Suryadiputra. 2012. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor.

Pagarra, H. 2010. Pengaruh Lama Fermentasi dengan Ragi Tape terhadap Kadar

Glukosa pada Umbi Gadung (Disocorea hispida DENNST). Bionature. 11 (1) : 7-13

Paputungan, Z., D. Wonggo., B. E. Kaseger. 2016. Uji fitokimia dan aktivitas antioksidan buah mangrove sonerattia alba di desa nunuk kecamatan pinolosian kabupaten bolang mongondow selatan. Jurnal media teknologi hasil perikanan. Vol 5. (3): 190-195.

Pasaribu, T. 2007. Produk fermentasi limbah pertanian sebagai bahan pakan unggas di Indonesia. Balai Penelitian Ternak. Bogor 16002.

Purnobasuki, H. 2003. Potensi Mangrove sebagai Obat. Biota 9(2): 125-126.

Putri, D. R., Agustono dan S. Subekti. 2012. Kandungan Bahan Kering, Serat Kasar dan Protein Kasar Pada Daun Lamtoro (Leucaena glauca) Yang Difermentasi Dengan Probiotik Sebagai Bahan Pakan Ikan. Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan 4 (2).

Ridla, M. 2003. Pengetahuan Bahan Makanan Ternak. CV. Nutri Sejahtera. Bogor. 75 hlm.

Rochmawati, D., Irfan H. Djunaidi, dan Eko Widodo. 2015. Nilai Nutrisi Tepung Kulit Ari Kedelai Dengan Level Inokulum Ragi Tape dan Waktu Inkubasi Berbeda. Jurnal ternak Tropika. 16 (1) : 30-33.

Rohmawati D, Irfan H, H Djunaidi, Dan Eko W. 2015. Nilai Nutrisi Tepung Kulit Ari Kedelai Dengan Level Inokulum Ragi Tape Dan Waktu Inkubasi Berbeda. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.

Sabrina, Y., Yelita, dan E. Syahfrudin. 2001. Pengaruh Pemberian Ubi Kayu

Fermentasi (KUKF) terhadap Bobot Organ Fisiologi Ayam Broiler. Jurnal Perternakan dan Lingkungan 6 (2) : 20-25

Samadi, Sitti Wajizah, dan Sabda. 2010. Peningkatan Kualitas Ampas Tebu sebagai Pakan ternak Melalui Fermentasi dengan Penambahan Level Tepung Sagu yang Berbeda. Agripet. 15 (2) : 104-111.

Setyanto A.E. 2012. Memperkenalkan Kembali Metode Eksperimen dalam Kajian Komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 3 no 1 : 37-48.

SNI No. 01-4087. 2006. Budidaya Air Tawar. Badan Standarisasi Nasional.

Soeroyo. 1992. Sifat, Fungsi Dan Peranan Hutan Mangrove. PUsat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. Jakarta.

Sosia, P. Y., Tyagita R Dan Mega N. 2014. Mangrove Siak dan Kepulauan Meranti.

Environmental and Regulatory Compliance Division Safety, Health and Environment Departement Energi Mega Persada. Jakarta.

Page 69: NILAI NUTRISI TEPUNG DAUN MANGROVE Avicennia lanata ...repository.ub.ac.id/7655/1/Yusuf%C2%A0%20Fadillah.pdf · penelitian tugas akhir dan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan Dan Pertanian. Edisi Keempat. Liberty, Yogyakarta.

Sunanto, J., Koji T., Dan Hideo, N. 2005. Pengantar Penelitian Dengan Subyek Tunggal. University of Tsukuba.

Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi. Penerbit UNESA University Press. Surabaya.

Hlm 22.

Wibowo, C., Cecek K., Ani S., Yekti H., dan Poppy O. 2009. Pemanfaatan Pohon Mangrove Api-Api (Avicennia sp) Sebagai Bahan Pangan Dan Obat. Departemen Silvikultur. Fakultas Kehutanan IPB.

Wina, E. 1999. Pemanfaatn Ragi (Yeast) Sebagai Pakan Imbuhan Untuk

Meningkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia. Balai Penelitian Ternak. Bogor.

Winarno, F. G., Dan D. Fardiaz. 1990. Biofermentasi dan Biosintesa Protein. Winugroho, M., Y. Widiawati, dan A.D. Sudjana. 1996. Penggunaan probiotik untuk

meningkatkan efisiensi produksi sapi potong di Indonesia. Ringkasan Seminar Nasional I. Ilmu Nutrisi dan Makanan. Fakultas Peternakan IPB. 46.

Yusran, K. 2012. Karakteristik Dan Keragaman Biota Pada Vegetasi Mangrove Dusun

Wael Kabupaten Seram Bagian Barat. Universitas Darussalam. Ambon.