Nilai, Moral, Hukum, Dan Manusia

9

Click here to load reader

Transcript of Nilai, Moral, Hukum, Dan Manusia

Page 1: Nilai, Moral, Hukum, Dan Manusia

Tugas Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM

Oleh.

NURUL UMAMI

72975 / 2006

PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2009

Page 2: Nilai, Moral, Hukum, Dan Manusia

MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM

A. PENGERTIAN NILAI

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna

bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi

kehidupan manusia.

Beberapa pendapat ahli mengenai definisi nilai, yaitu:

Kluckhohn (dalam Zavalloni, 1975: 75) mendefinisikan nilai sebagai

“... a conception explicit or implicit, distinctive of an individual or

characteristic of a group, of the desirable which influence the selection

from available modes, means and ends of action.”

Rokeach (1973: 5) menyatakan nilai adalah keyakinan yang kekal, yaitu bentuk

khusus dari tingkah laku atau tujuan akhir kehidupan yang secara individu atau

kelompok lebih disukai dibandingkan dengan kebalikannya.

Feather (1994: 184) mendefinisikan nilai sebagai keyakinan umum tentang cara

bertingkah laku yang diinginkan atau tidak diinginkan dan mengenai tujuan dan

titik akhir yang ingin dicapai.

Schwartz (1994: 21) menyatakan nilai adalah perubahan keadaan yang

diharapkan, kepentingan yang bervariasi, yang disajikan sebagai pedoman hidup

bagi seseorang atau orang lain.

Lebih lanjut Schwartz juga menjelaskan bahwa nilai adalah (1) suatu keyakinan,

(2) berkaitan dengan cara bertingkah laku atau tujuan akhir tertentu, (3)

melampaui situasi spesifik, (4) mengarahkan seleksi atau evaluasi terhadap

tingkah laku, individu, dan kejadian-kejadian, serta (5) tersusun berdasarkan

derajat kepentingannya. 

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, terlihat kesamaan pemahaman

tentang nilai, yaitu (1) suatu keyakinan, (2) berhubungan dengan cara bertingkah

laku dan tujuan akhir tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu

keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan

individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya. 

Page 3: Nilai, Moral, Hukum, Dan Manusia

Pemahaman tentang nilai tidak terlepas dari pemahaman tentang bagaimana

nilai itu terbentuk. Schwartz berpandangan bahwa nilai merupakan representasi

kognitif dari tiga tipe persyaratan hidup manusia yang universal, yaitu:

a. kebutuhan individu sebagai organisme biologis

b. persyaratan interaksi sosial yang membutuhkan koordinasi interpersonal

c. tuntutan institusi sosial untuk mencapai kesejahteraan kelompok dan

kelangsungan hidup kelompok.

Sifat-sifat nilai menurut Bambang Daroeso (1986) adalah sebagai berikut.

a. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang

bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang

bernilai itu. Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai,

tetapi kita tidak bisa mengindra kejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah

kejujuran itu.

b. Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan

suatu keharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal (das sollen). Nilai diwujudkan

dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak. Misalnya, nilai

keadilan. Semua orang berharap dan mendapatkan dan berperilaku yang

mencerminkan nilai keadilan.

c. Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung

nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang

diyakininya.Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua

orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.

Alport mengidentifikasikan 6 nilai yang terdapat dalam kehidupan

masyarakat, yaitu nilai teori, nilai ekonomi, nilai estetika, nilai sosial, nilai politik

dan nilai religi.

Hirarki nilai sangat tergantung pada titik tolak dan sudut pandang individu –

masyarakat terhadap sesuatu obyek. Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai

yang ada tidak sama tinggi dan luhurnya. Menurutnya nilai-nilai dapat

dikelompokan dalam empat tingkatan, yaitu:

a. Nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan indra yang

memunculkan rasa senang, menderita, atau tidak enak.

Page 4: Nilai, Moral, Hukum, Dan Manusia

b. Nilai kehidupan, yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan (jasmani, kesehatan,

dan kesejahteraan umum).

c. Nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan,

dan pengetahuan murni.

d. Nilai kerohanian, dalam tingkatan ini terdapat moralitas nilai yang suci.

Sementara itu, Notonagoro membedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.

b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan

suatu aktivitas atau kegiatan.

c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang bersifat rohani manusia. Ada 4

tingkatan nilai kerohanian, yaitu: (a). nilai kebenaran, yaitu nilai yang bersumber

pada rasio, budi, akal, atau cipta manusia; (b). nilai keindahan/estetis, yaitu nilai

yang bersumber pada perasaan manusia; (c). nilai kebaikan atau nilai moral,

yaitu nilai yang bersumber pada unsur kehendak manusia; (d). nilai religius,

yaitu nilai kerohanian tertinggi dan bersifat mutlak.

B. PENGERTIAN MORAL

Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, tabiat,

atau kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang

menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat kepada

aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya,

dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka

pribadi itu dianggap tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa

peraturan dan atau prinsip-prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat

berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan

masyarakat, bangsa dan negara.

Secara eksplisit, moral adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses

sosialisasi individu. Tanpa moral, manusia tidak bias melakukan proses sosialisasi.

Saat ini, moral mempunyai nilai implisit karena banyak orang menilai sikap

bermoral atau tidak dari sudut pandang yang sempit. Manusia harus mempunyai

moral jika ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai keabsolutan dalam

kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari

Page 5: Nilai, Moral, Hukum, Dan Manusia

kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah perbuatan, tingkah laku, atau

ucapan seseorang saat beinteraksi dengan manusia. Apabila yang dilakukan

seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat

diterima, serta menyenagnkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai

mempunyai moral yang baik, begitu pula sebaliknya. Moral adalah produk dari

budaya dan agama. Moral merupakan kondisi pikiran, ucapan, dan perilaku manusia

yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.

“Moralitas” (Latin: moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan

“moral”, hanya ada nada lebih abstrak. Berbicara tentang “moralitas suatu

perbuatan”, artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan

tersebut. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang

berkenaan dengan baik dan buruk.

C. PENGERTIAN HUKUM

Hukum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan, disiplin, kaedah, tata

hukum, petugas (hukum), keputusan penguasa, proses pemerintahan, perilaku yang

ajeg atau sikap tindak yang teratur dan juga sebagai suatu jalinan nilai-nilai.

Ada beberapa pengertian hukum yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain:

1. M. Meyers

Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan,

ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan menjadi pedoman

sebagai penguasa-penguasa dalam melakukan tugasnya.

2. Immanuel Kant

Hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari

orang yang satu dapat menyesuaikan diri kehendak bebas dari orang lain,

menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.

3. S. M. Amin, S.H.

Hukum adalah kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri atas norma dan

sanksi-sanksi serta bertujuan untuk mengadakan ketertiban dalam pergaulan

manusia sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara.

4. M. H. Tirto Atmidjaya, S.H.

Page 6: Nilai, Moral, Hukum, Dan Manusia

Hukum adalah semua aturan (Norma) yang harus diturut dalam tingkah laku

tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti

kerugian jika melanggar aturan-aturan itu membahayakan diri sendiri atau harta,

umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya, didenda dan sebagainya.

Dari pengertian hukum yang dikemukakan ahli dapat disimpulkan bahwa

unsur-unsur hukum meliputi:

1. Peraturan atau norma mengenai pergaulan manusia dalam pergaulan masyarakat.

2. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.

3. Peraturan itu bersifat memaksa.

4. Sanksi terhadap pelanggar peraturan tersebut tegas, berupa hukuman.

Hukum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1. Adanya perintah atau larangan.

2. Perintah atau larangan itu harus ditaati oleh semua orang.

3. Pelanggarnya dikenakan sanksi.