NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI...

137
STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF PESANTREN AL-ISTIQLALIYYAH DALAM MEMPERTAHANKAN NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: ROHIMA NIM : 1112051000024 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Transcript of NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI...

Page 1: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF

PESANTREN AL-ISTIQLALIYYAH DALAM MEMPERTAHANKAN

NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

ROHIMA

NIM : 1112051000024

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 3: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 4: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 5: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

i

ABSTRAK

Nama : Rohima

NIM : 1112051000024

Judul : Strategi Komunikasi Persuasif Pesantren Al-Istiqlaliyyah Dalam

Mempertahankan Ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani

Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

Perayaan Hari Besar Islam (PHBI), di antaranya Tahun Baru Hijriah, Maulid

Nabi, Isra Mi’raj, Nuzulul Quran, Idul Fitri dan Idul Adha. PHBI biasanya

dilakukan umat Islam di lingkungannya masing-masing, tidak terkecuali di

lingkungan pondok pesantren al-Istiqlaliyyah. Selain PHBI di atas, Pesantren al-

Istiqlaliyyah juga mengadakan ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Meski masih

menjadi kontroversi, namun pesantren telah mempertahankan perayaan ini sejak

57 tahun yang lalu, dan menjadikan ngahol sebagai salah satu perayaan tahunan

yang menarik minat masyarakat.

Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penelitian ini untuk menjawab

pertanyaan penelitian. Adapun pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana

strategi komunikasi persuasif pesantren al-Istiqlaliyyah dalam mempertahankan

ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani? Apa saja faktor pendukung dan faktor

penghambat pesantren al-Istiqlaliyyah dalam pelaksaan ngahol Syekh Abdul

Qadir al-Jailani?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

menggunakan teknik analisis data deskriptif. Di mana data yang diperoleh melalui

wawancara, observasi dan dokumentasi penulis kumpulkan, olah serta sajikan

dengan cara melaporkan data yang telah terkumpul secara apa adanya lalu

disimpulkan. Sedangkan teori yang digunakan penulis sebagai pisau analisis

dalam penelitian ini adalah konsep strategi yang dikemukan oleh Fred R. David

dalam Manajemen Strategis Konsep. Dalam konsep tersebut, Fred mengemukakan

bahwa strategi memiliki tiga tahapan. Pertama perumusan strategi, kedua

implementasi strategi, dan ketiga evalusi strategi.

Strategi yang dilakukan oleh pesantren al-Istiqlaliyyah diawali dengan

perumusan strategi berupa menanamkan keyakinan kepada masyarakat akan

keuntungan atau ganjaran yang didapat jika mengikuti ngahol secara khusuk dan

melakukan berbagai persiapan. Kemudian untuk mengimplementasikannya,

pesantren menyusun berbagai runtutan acara saat ngahol berlangsung. Terakhir

melakukan evaluasi mengenai jalannya acara ngahol.

Salah satu faktor pendukung dalam pelaksanaan ngahol ini adalah adanya

dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari pejabat pemerintahan,

hingga masyarakat biasa. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan ngahol

karena masih kurangnya koordinasi antar panitia acara.

Secara garis besar, strategi dalam mempertahankan ngahol ini ada pada

saat pesantren melakukan perumusan strategi dengan memberikan informasi

kepada masyarakat mengenai keuntungan dan ganjaran yang akan diperoleh.

Informasi tersebut yang meyakinkan masyarakat untuk turut andil dalam acara

tersebut.

Kata kunci: strategi, ngahol, pesantren, komunikasi persuasif, al-

Istiqlaliyyah.

Page 6: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim . Alhamdulillahirabbil ‘alamiin

Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karuni yang telah

diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Strategi Komunikasi Persuasif Pesantren Al-

Istiqlaliyyah Dalam Mempertahankan Ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailnai”.

Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw,

teladan bagi seluruh umat manusia.

Alhamdulillah, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik,

Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, MA dan Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Prof. Dr. M. Yunan Yusuf selaku Dosen Pembimbing Akademik.

4. Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

bersedia membimbing dan memberikan banyak masukan serta saran selama

penyusunan skripsi ini.

Page 7: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

iii

5. Segenap Bapak/ Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah mendidik serta memberi ilmu kepada penulis selama menempuh

pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

telah membantu penulis dalam urusan administrasi untuk keperluan penelitian

yang penulis lakukan.

7. Seluruh staf dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani dalam peminjaman

referensi untuk keperluan penelitian yang penulis lakukan.

8. Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah, Pengurus Pesantren Al-Istiqlaliyyah,

Abah H. Entoh, Wakil Lurah „am, Ahmad Humadi, serta Pengurus

Kepanitiaan Ngahol, Abah H. Masuri.

9. Ayahanda H. Usup dan Ibunda Hj. Marhunah, terimakasih atas segala doa,

semangat serta dukungan moral maupun materi yang telah diberikan kepada

penulis selama ini. Semoga rahmat dan karunia Allah SWT senantiasa

bersama kalian.

10. Seluruh anggota keluarga, Dedi Heriyanto, Sri Wahyuni, Yunus, Warsiati,

Masta, Siti Rohmah, Siti Fatimah, Ridhwan Wardhani, Raihan Septian,

Mahirah Shadiqah, dan Navia Shakira, terimakasih atas segala doa dan

dukungan semangat yang telah diberikan kepada penulis.

11. Teman-temah KPI A angkatan 2012 yang telah memberi motivasi dan

semangat.

Page 8: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

iv

12. Kepada Ratih Pratiwi, Mia Kartikasari, Sitty Annisaa, Rizkika Utami, Faizah,

dan Aisyah terimakasih telah memberikan saran, masukan, semangat serta

doa kepada penulis.

13. Kepada teman-teman PBB, terimakasih telah memberi semangat selama ini.

14. Kepada rekan-rekan RDK FM dan Organisasi Penimbang Hukum,

terimakasih atas segala dukungan yang diberikan.

15. Kepada teman-teman KKN KEBINGS yang telah memberi dukungan dan

semangat.

16. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan kepada penulis

selama proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu.

Dengan segala kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, penulis

berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca,

baik di bidang akademis maupun praktis.

Jakarta, 09 September 2016

Rohima

Page 9: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 9

D. Metodologi Penelitian ..................................................................... 10

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 13

F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 17

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Strategi ............................................................................................. 19

1. Pengertian Strategi ..................................................................... 19

2. Tahapan-Tahapan Strategi ......................................................... 21

B. Komunikasi Persuasif ...................................................................... 22

1. Pengertian Komunikasi Persuasif .............................................. 22

2. Unsur-Unsur Komunikasi Persuasif .......................................... 24

3. Metode Komunikasi Persuasif ................................................... 26

4. Pentahapan Komunikasi Persuasif ............................................ 29

C. Ngahol atau Haul ............................................................................. 30

1. Pengertian Ngahol atau Haul ..................................................... 30

Page 10: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

vi

2. Dasar Hukum Haul .................................................................... 31

3. Rangkaian Acara Haul ............................................................... 33

BAB III GAMBARAN UMUM PESANTREN DAN TRADISI HAUL

A. Profil Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah ........................................ 35

1. Sejarah Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah ............................... 35

2. Kegiatan Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah ............................. 37

3. Struktur Organisasi .................................................................... 41

B. Syekh Abdul Qadir al-Jailani .......................................................... 43

C. Sejarah Ngahol Di Pesantren Al-Istiqlaliyyah ................................ 48

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Strategi Komunikasi Persuasif Pesantren Al-Istiqlaliyyah .............. 51

1. Perumusan Strategi .................................................................... 51

2. Implementasi Strategi ................................................................ 60

3. Evaluasi Strategi ........................................................................ 67

B. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pesantren Al-

Istiqlaliyyah dalam Mempertahankan Ngahol Syekh Abdul

Qadir al-Jailani ................................................................................ 70

1. Faktor Pendukung ...................................................................... 70

2. Faktor Penghambat .................................................................... 71

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .......................................................................................... 76

B. Saran ................................................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80

LAMPIRAN

Page 11: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur organisasi Pondok Pesantren al-Istiqlaliyyah................. 42

Gambar 4.1 KH. Uci Turtusi saat memimpin zikir bersama............................ 62

Gambar 4.2 Suasana saat tamu undangan memberi sambutan ........................ 64

Gambar 4.3 Pembacaan ayat suci al-Quran ..................................................... 64

Gambar 4.4 Pembacaan munaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani ..................... 65

Gambar 4.5 Suasana saat para ulama memberikan tausiah .............................. 67

Page 12: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara dengan masyarakat yang memiliki

keanekaragaman budaya dan agama. Dalam hal kebudayaan, Indonesia memiliki

berbagai macam suku, di mana setiap suku memiliki budayanya masing-masing.

Begitu pula dengan agama, Indonesia selama ini mengakui adanya enam agama,

yakni Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghuchu.1 Masyarakat

bebas untuk memilih dan mempraktikan kepercayaan yang dianut. Hal ini

tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bab XI tentang agama,

pada Pasal 29 ayat (2) disebutkan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-

tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat

menurut agamanya dan kepercayaan itu”.2

Agama menjadi salah satu peranan yang penting dalam kehidupan.

Agama menuntut seseorang untuk mendasarkan diri pada wahtu3 Tuhan dan

ajaran agama.4 Agama identik dengan seperangkat simbol kebudayaan dan

gagasan yang memusatkan perhatian dan memberikan makna pada kehidupan

manusia dan alam yang tidak diketahui.5 Keberagamaan pada hakikatnya adalah

penerimaan atas nilai-nilai bahkan institusi yang diyakini secara mutlak. Tetapi,

1 Astrid Ivonna, “Sebutkan Kitab Suci, Tempat Ibadah dan Hari Besar Agama Islam, Kristen,

Katolik, Hindu, Budha dan konghucu”, artikel diakses pada 30 Mei 2016 dari http://www.astalog.c

om/4255/sebutkan-kitab-ssuci-tempat-ibadah-dan-hari-besar-agama-islam-kristen-katolik-hindu-b

uddha-dan-konghucu.htm

2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (Solo: Giri Ilmu, t.t), h. 22.

3 Wahtu Tuhan menurut penulis Wahyu Tuhan.

4 Muhamad Mufid, Etika dan Filsafat Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2010), h. 180.

5 Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya (Yogyakarta: Pusat Pelajar, 2007), h.

194.

Page 13: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

2

agama hadir tidak dalam ruang hampa budaya dan agama. Sehingga

keberagamaan sebagian besar penganut agama tidak bermula dari pilihan bebas,

ia hadir dari proses pewarisan atau penuturan dari generasi ke generasi. Artinya,

tidak terelakkan setiap penganut agama memiliki tradisi kebudayaan dengan

sudut pandang yang berbeda-beda dalam praktik keagamaannya, tidak terkecuali

dalam serumpun penganut agama itu sendiri.6

Dalam agama Islam, selain ada ritual keagamaan yang sudah ditetapkan

seperti shalat, puasa, dan lainnya sebagaimana yang telah tercantum dalam Al-

Quran dan Hadits, umat Islam juga memiliki kecenderungan untuk melakukan

Perayaan Hari Besar Islam (PHBI).

Ada beberapa PHBI yang biasa dirayakan, seperti tanggal 1 Muharram,

yakni perayaan tahun baru Hijriah atau tahun baru Islam, tanggal 12 Rabiul

Awal, ini merupakan hari lahir Nabi Muhammad SAW atau masyarakat sering

menyebutnya dengan Maulid Nabi. Kemudian tanggal 27 Rajab, yakni hari Isra‟

Mi‟raj, tanggal 17 Ramadhan sebagai hari Nuzulul Qur’an, tanggal 1 Syawal

(Idul Fitri) serta tanggal 10 Zulhijjah (Idul Adha). Saat PHBI, umat Islam

biasanya memiliki agenda tersendiri dilingkungan tempat tinggalnya, tidak

terkecuali dengan pondok pesantren.

Pondok pesantren menurut Didin Hafiduddin sebagai salah satu lembaga

di antara lembaga-lembaga iqamatuddin lainnya yang memiliki dua fungsi

utama, yaitu fungsi kegiatan Tafaqquh fi ad-din (pengajaran, pemahaman dan

pendalaman ajaran agama Islam) dan fungsi Indzar (menyampaikan, dan

6 Kholis Ridho, Otoritas Keagamaan dalam Islam, Dakwah, Vol. XIV, No. 2, (Desember,

2010), h. 310.

Page 14: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

3

mendakwahkan ajaran agama Islam pada masyarakat).7 Sebagai suatu lembaga

yang memiliki fungsi untuk pendalaman ajaran agama, agenda PHBI juga tidak

luput menjadi kegiatan yang sering dilakukan di setiap pesantren, begitu pula

dengan Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah.

Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyan berada di Kampung Cilongok, Desa

Sukamantri RT 02 RW 02, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Pesantren ini didirikan oleh KH. Dimiyati (almarhum) pada tahun 1955. KH.

Dimiyati adalah seorang ulama yang memiliki komitmen kuat dalam menjaga

tradisi kepesantrenan. Sepeninggal KH. Dimiyati pada tahun 2001, saat ini

pesantren salafiyah tersebut dipimpin oleh KH. Uci Turtusi yang merupakan

putra dari KH. Dimiyati.8

Di Pesantren Al-Istiqlaliyyah, melakukan perayaan hari besar Islam telah

menjadi agenda yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Selain perayaan yang

penulis sebutkan di atas, ada satu perayaan lain yang rutin dilakukan setiap

minggu kedua di bulan Silih Maulid atau Rabiul Akhir yakni, ngahol atau haulan

Syekh Abdul Qadir al-Jailani.9

Syekh Abdul Qadir al-Jailani memiliki nama asli Abu Muhammad Abdul

Qadir bin Abu Shalih Abdullah bin Janki Duts bin Yahya bin Muhammad bin

Daud bin Musa bin Abdullah bin Al-Hasan bin Al-Hasin bin Ali bin Abu

Thalib.10

Beliau dilahirkan di kota Gilan, Jailan atau Jaily wilayah terpencil di

Thabaristan Bagdad pada awal Ramadhan tahun 471 H, ada juga yang

7 Ade Kamaluddin, Pesan Komunikasi K.H. M. Chaedar Dalam Pembinaan Santri Di

Pondok Pesantren Nurul Falah Pandeglang (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008), h. 33. 8 Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016. 9 Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016.

10 Ahmad Sunarto, Ensiklopedia Biografi Nabi Muhammad saw dan Tokoh-Tokoh Besar

Islam (Jakarta: Widya Cahaya, 2013), h. 235.

Page 15: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

4

menyatakan tahun 470 H.11

Syekh Abdul Qadir al-Jailani, seorang guru sufi,

ulama, zahid, arif, panutan, Syekh al-Islam, seorang yang menonjol di antara

para wali. Begitu banyak riwayat yang menyebutkan karamah atau keluarbiasaan

yang dimiliki beliau. Salah satu karamahnya adalah memberi petunjuk. Melalui

pembicaraannya, ia dapat menggiring ribuan orang untuk memeluk Islam atau

bertobat.12

Munculnya berbagai karamah yang dianugerahkan padanya, mungkin

karena berkaitan erat dengan tugas yang diembannya sebagai pembina umat,

terutama dalam pemeliharaan aspek-aspek ruhaniyah Islam.13

Kepercayaan

terhadap karamah yang dimiliki Syekh Abdul Qadir ini juga menjadi alasan yang

membuat Pesantren al-Istiqlaliyyah melaksanakan ngahol.14

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Haul berarti peringatan

hari wafat seseorang yang diadakan setahun sekali (biasanya disertai selamatan

arwah).15

Sedangkan dalam bahasa Arab kata haul semakna dengan sanah, yaitu

tahun. Karena haul mempunyai arti setahun, maka peringatan haul juga diartikan

sebagai peringatan genap satu tahun.16

Atau dalam hal ini penulis mengambil

pengertian bahwa haul merupakan peringatan hari wafat seseorang yang

11

Ajid Thohir, ed., Historisitas Dan Signifikansi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jilani

Dalam Historigrafi Islam (Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang

dan Diklat Kementrian Agama RI, 2011), h. 94. 12

Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf dan Ihsan: Antivirus Kebatilan dan Kezaliman.

Penerjemah Zaimul Am (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2007), h. 120. 13

Ajid Thohir, ed., Historisitas Dan Signifikansi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jilani

Dalam Historigrafi Islam, h. 125. 14 Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016 dan 25 Juni 2016. 15

Departemen Pendidikan Nasional, Tim Penyusun Kamus, Pusat Bahasa, Kamus Lengkap

Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 393. 16

Ghundar Muhamad Al-Hasan, Tradisi Haul dan Terbentuknya Solidaritas Sosial: Studi

Kasus Peringatan Haul KH. Abdul Fattah Pada Masyarakat Desa Siman Kabupaten Lamongan

(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013), h. 30-

31.

Page 16: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

5

diadakan setahun sekali. Peringatan haul ini, masyarakat sekitar lingkungan

Pesantren al-Istiqlaliyyah biasa menyebutnya dengan ngahol.17

Menurut penelitian Martin van Bruinessen, masyarakat Asia dan Afrika

memiliki persepsi yang kuat terhadap keberadaan dan popularitas dari Syekh

Abdul Qadir al-Jailani.18

Snouck Hurgronye dalam bukunya Mekka menyatakan

bahwa Syekh sangat dikenal di kalangan penganut ajaran tarekatnya. Penganut

ajarannya setiap tanggal 11 bulan Rabiul Akhir, hari-hari yang disebut kelahiran

dan wafatnya kanjeng syekh, merupakan hari-hari pertemuan akbar para ikhwan

yang biasa disebut “hawl” kecil dan “hawl” besar, dalam pertemuan itu guru-

guru spiritual membacakan kisah-kisah keagungannya.19

Pelaksanaan ngahol atau haul ini juga dilakukan sebagai wujud untuk

mengenang sejarah atau biografi seseorang yang ditokohkan sehingga dapat

meneladani jejak perjuangan orang yang diperingati hari wafatnya.20

Haul juga

mendatangkan banyak manfaat, baik bagi orang-orang yang sudah meninggal

dunia maupun yang masih hidup. orang yang telah meninggal dunia mendapat

doa dari jamaah yang hadir. Sedangkan jamaah atau orang-orang yang masih

hidup memperoleh berkah dengan mengikuti haul.21

Selain itu, pelaksanaan

ngahol juga dapat menjadi pengingat akan kematian sehingga orang-orang yang

masih hidup selalu berbuat baik, siap siaga, dan selalu memperbaiki keadaannya.

17

Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016. 18 Ajid Thohir, ed., Historisitas Dan Signifikansi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jilani

Dalam Historigrafi Islam, h.7. 19

Ajid Thohir, ed., Historisitas Dan Signifikansi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jilani

Dalam Historigrafi Islam, h.7-8. 20

Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016. 21

Al-Hamid Al Husaini, Liku-Liku Bid‟ah dan Masalah Khilafiyah (Singapore: JBW Printers

& Binders, 1998), h. 245.

Page 17: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

6

Sebagimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Munafiiqun ayat 11:

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang

apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa

yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Munafiqun 63: 11)

Meski sudah banyak yang mengetahui tentang adanya ngahol atau haul

Syekh Abdul Qadir al-Jailani, namun tidak semua umat Islam terbiasa untuk

memperingatinya. Kehadiran ajaran tasawuf yang dibawa oleh kaum sufi di

dalam tradisi Islam masih kontrovesial, karena masih banyak perbedaan

pandangan atau teori dari para ilmuwan Islam dan non-Islam (khususnya

kalangan orientasi Barat).22

Bahkan, sampai saat ini para ulama juga masih

berbeda pendapat tentang hukum merayakan maulid Nabi Muhammad SAW.23

Walaupun masih menjadi kontroversi, namun nyatanya Pondok Pesantren Al-

Istiqlaliyyah telah melakukan ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani sejak 57

tahun yang lalu, dan hingga kini masih dilakukan setiap tahunnya.

Sebelum ngahol ini diikuti oleh masyarakat, tujuan utamanya adalah untuk

melanjutkan mandat yang diberikan secara estafet. Sampai akhirnya pihak

pesantren mengajak masyarakat untuk ikut serta karena pihak pesantren juga

ingin mengenalkan ajaran-ajaran Tuan Syekh Abdul Qadir. Di sisi lain, pihak

pesantren juga memiliki keyakinan bahwa siapa saja yang mengikuti perayaan

ini dengan khusuk, maka akan mendapat keberkahan dan keselamatan dalam

hidup.24

22

Study Rizal LK, Tasawuf: Sebuah Kajian Awal tentang Pengertian dan Kehadirannya

dalam Tradisi Islam, Dakwah, Vol. XIV, No. 2, (Desember, 2010), h. 224. 23

Suhaimi, Maulid Rasulullah SAW. Dalam Perspektif Dakwah Islam Analisis Teks Tarikh

Al-Rusul wa Al-Mulk Karya Abu Ja’far Muhammad ibn Jaris Al-Thabari (224 H/ 639 M – 310 H/

923 M), Dakwah Vol. XIV, No. 1, (Juni, 2010), h. 149. 24

Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016 dan 25 Juni 2016.

Page 18: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

7

Bukan hal yang mudah untuk mengajak dan mempertahankan masyarakat

agar tetap ikut serta dalam perayaan tahunan tersebut. Akan tetapi, Pesantren Al-

Istiqlaliyyah dapat terus melaksanakannya, bahkan antusias masyarakat tidak

berkurang. Setiap tahunnya, pihak pesantren selaku penyelenggara merasakan

adanya peningkatan dari jumlah jamaah dan masyarakat umum yang hadir.25

Kini ngahol tidak hanya diikuti oleh para santri dan masyarakat yang tinggal di

sekitar lingkungan pesantren, tapi masyarakat umum di luar pulau Jawa dan

ulama dari luar negeri juga sering ikut serta dalam haulan.26

Perayaan haul di

Pesantren Al-Istiqlaliyyah ini menjadi haulan terbesar di Jawa Barat dan

Banten.27

Dalam mempertahankan perayaan ngahol tersebut, tentu pihak pesantren

memiliki strategi atau cara komunikasi untuk mengajak masyarakat agar tetap

konsisten melaksanakan ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani setiap tahunnya.

Dalam hal ini komunikasi yang penulis maksudkan adalah komunikasi persuasif.

Strategi menurut Onong Uchjana Effendy merupakan perencanaan untuk

mencapai tujuan, di mana untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak

berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus

mampu menunjukan taktik operasionalnya.28

Sedangkan komunikasi persuasif

dapat dipahami sebagai suatu pesan mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku

orang lain secara verbal maupun non-verbal. Proses tersebut adalah gejala atau

fenomena yang menunjukan suatu perubahan sikap atau perlakuan secara terus

25 Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016. 26 Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 25 Juni 2016. 27

Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 25 Juni 2016. 28

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), h. 32.

Page 19: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

8

menerus.29

Nortstine menjelaskan bahwa komunikasi persuasif bukanlah hal

yang mudah. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan agar komunikan mau

mengubah sikap, pendapat dan perilakunya. Di antara faktor-faktor tersebut

seperti kejelasan tujuan, memikirkan secara cermat orang-orang yang dihadapi

dan memilih strategi yang tepat sehubungan dengan komunikasi.30

Jadi yang dimaksudkan penulis dengan strategi komunikasi persuasif

adalah adalah upaya yang dilakukan pesantren untuk membentuk, menguatkan

dan mengubah pengetahuan, sikap san perilaku agar sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan. Di mana upaya-upaya tersebut akan penulis bagi ke dalam tiga

tahapan strategi sesuai dengan yang dikemukakan oleh Fred R. David yakni,

Perumusan Strategi, Implementasi Strategi dan Evaluasi Strategi.31

Pelaksanaan ngahol yang telah terjaga selama puluhan tahun ini menjadi

daya tarik tersendiri bagi penulis untuk meneliti lebih dalam mengenai hal

tersebut. Bukan pada tata cara ngahol, tapi penulis tertarik untuk mengetahui

bagaimana strategi komunikasi persuasif yang dilakukan Pesantren Al-

Istiqlaliyyah dalam mengajak masyarakat sekitar untuk terus ikut serta dalam

perayaan tersebut. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui faktor pendukung

dan faktor penghambat apa yang dialami pesantren dalam pelaksanaan ngahol.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis akan melakukan

sebuah penelitian dengan judul “Strategi Komunikasi Persuasif Pesantren Al-

Istiqlaliyyah Dalam Mempertahankan Ngahol Syekh Abdul Qadir al-

Jailani”.

29

Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013), h. 164. 30

Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 1.27. 31

Fred R. David, Strategic Management Concepts and Cases Thirteenth Edition (New

Jersey: Pearson Education Inc, 2007), h.37.

Page 20: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

9

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian pada strategi

yang dilakukan oleh pengurus dari Pesantren Al-Istiqlaliyyah dalam

mengajak masyarakat di Kecamatan Pasar Kemis dan sekitarnya untuk

mempertahankan perayaan ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana strategi komunikasi persuasif pesantren Al-Istiqlaliyyah

dalam mempertahankan ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani?

b. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat yang dialami pesantren

al-Istiqlaliyyah dalam pelaksanaan ngahol Syekh Abdul Qadir al-

Jailani?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui

strategi atau cara seperti apa yang dilakukan oleh pengurus Pesantren Al-

Istiqlaliyyah hingga bisa membuat masyarakat bersedia mengikuti dan

mempertahankan perayaan ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang

dilakukan oleh pesantren tersebut. Serta meneliti apa saja yang menjadi faktor

pendukung dan faktor penghambat pesantren dalam pelaksanaan ngahol

Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Page 21: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

10

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Secara akademis, penulis berharap jika penelitian ini dapat menambah

literatur di bidang strategi komunikasi persuasif dan dapat dijadikan sebagai

referensi oleh para akademisi, khususnya di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis, penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat

memberikan inspirasi kepada pembaca untuk mengetahui strategi komunikasi

yang tepat untuk mengajak masyarakat dalam hal yang dianggap dapat

membawa kebaikan bagi umat.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut

Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subjek

penelitian yang dapat diamati. Definisi lain penelitian kualitatif adalah

merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku individu

atau sekelompok orang.32

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

pemecahan masalahnya dengan menggunakan data empiris yang bertujuan

32

Lexy J. Moleong, Metodoogi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2005), h. 4

Page 22: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

11

mengembangkan pengertian tentang individu dan kejadian dengan

memperhitungkan konteks yang relevan.33

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Pesantren Al-Istiqlaliyyah di

Kecamatan Pasar Kemis, sedangkan objek dari penelitian ini adalah strategi

komunikasi persuasif pengurus Pesantren Al-Istiqlaliyyah dalam

mempertahankan perayaan ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah yang

berada di Kp. Cilongok, Desa Sukamantri RT 02 RW 02, Kecamatan Pasar

Kemis, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Adapun waktu penelitian

guna mendapatkan data yang akurat dari subjek penelitian dilakukan pada

bulan Mei hingga Juli 2016.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara

secara garis besar dibagi dua yakni, wawancara tak terstruktur dan wawancara

terstruktur.34

Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik wawancara tak terstruktur

atau wawancara secara mendalam dengan pengurus Pondok Pesantren Al-

33

Mashuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif

(Malang: Reflika Aditama, 2008), h. 13-14. 34

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2010), Cet. Ke-7, h. 180.

Page 23: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

12

Istiqlaliyyah. Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau

tanpa menggunakan pedoman wawancara, di mana pewawancara dan

informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.35

Dalam

penelitian ini, penulis mewawancarai Abah H. Entoh selaku pengurus

pesantren, Abah H. Masuri selaku panitia dan tokoh masyarakat, serta Ahmad

Humadi selaku Wakil Lurah „am.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan.36

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan

langsung ke Pesantren al-Istiqlaliyyah, dan penulis juga pernah beberapa kali

menghadiri ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang dilaksanakan setiap

minggu kedua di bulan Rabiul Akhir.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data atau informasi yang telah

diperoleh dari dokumentasi yang ada dan berkaitan dengan penelitian. Teknik

ini digunakan untuk menelusuri data historis, sejumlah besar fakta dan data

sosial tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.37

Dalam

35

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu

Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2009), h. 108. 36

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu

Sosial Lainnya, h. 115. 37

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu

Sosial Lainnya, h. 121.

Page 24: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

13

penelitian ini penulis menelusuri dokumen-dokumen berupa buku, video

dokumentasi serta artikel yang berhubungan dengan ngahol.

5. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data, penulis menggunakan teknik analisis data

deskriptif yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci

dengan melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah dari tiap

kondisi dan praktik-praktik yang berlaku, membuat perbandingan atau

evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi

masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menerapkan

rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.38

Secara singkat, hasil penelitian yang bersumber dari berbagai sumber

data yang didapatkan dari hasil wawancara dan dokumen akan dikumpulkan,

diolah serta disajikan dengan cara melaporkan data yang telah terkumpul

secara apa adanya lalu disimpulkan.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan sumber buku

sebagai literature dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain:

Buku Strategic Management Concept and Cases, Thirteenth Edition,

karya Fred R. David. Buku ini membahas mengenai pembagian konsep

manajemen strategi dan juga beberapa kasus yang berhubungan dengan

konsep tersebut.39

38

Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2006), Cet. Ke.2, h. 25. 39 Fred R. David, Strategic Management Concepts and Cases Thirteenth Edition (New

Jersey: Pearson Education Inc, 2007).

Page 25: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

14

Buku Komunikasi Persuasif yang ditulis oleh Soleh Soemirat, H.

Hidayat Satari, dan Asep Suryana. Buku ini yang terbit tahun 2007 ini

menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan komunikasi persuasif. Mulai

dari falsafah dan konsep dasar komunikasi, proses dasar komunikasi

persuasif, unsur-unsur dalam komunikasi persuasif, teknik komunikasi

persuasif, hingga analisis masalah dari komunikasi persuasif.40

Buku Historisitas dan Signifikansi Kitab Munaqib Syekh Abdul Qadir

al-Jilani Dalam Historiografi Islam, penulis Ajid Thohir. Buku ini merupakan

hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Ajid Thohir yang berusaha untuk

menengahi akademik posisi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani

dalam historiografi Islam yang selama ini menjadi perdebatan. Buku ini tidak

terlalu banyak memaparkan teori, tetapi lebih pada mengungkapkan data dan

deskripsi historitas dan signifikansi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir al-

Jailani.41

Penulis juga melakukan tinjauan pustaka untuk mengkaji skripsi-skripsi

terdahulu yang mempunyai judul hampir sama dengan penelitian yang

dilakukan. Maksud pengkajian ini adalah agar dapat diketahui apakah yang

diteliti penulis saat ini memiliki kesamaan dengan penelitian dari skripsi-

skripsi terdahulu. Adapun beberapa skripsi yang memiliki judul hampir sama

dengan yang penulis teliti antara lain:

Indra Bayu, “Strategi Komunikasi Persuasif Sanggar Seni Wanda

Banten Dalam Menarik Minat Remaja Untuk Melestarikan Kebudayaan

40

Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007). 41

Ajid Thohir, ed., Historisitas Dan Signifikansi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jilani

Dalam Historigrafi Islam (Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang

dan Diklat Kementrian Agama RI, 2011).

Page 26: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

15

Daerah”, Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa, tahun 2014. Penelitian ini menggunakan teori yang sama dengan

penulis. Namun fokus dari penelitian ini lebih pada strategi untuk

melestarikan kebudayaan di masyarakat, sedangkan penelitian yang dilakukan

penulis tidak bersangkutan dengan kebudayaan di masyarakat. Meskipun

penelitiannya fokus terhadap strategi komunikasi persuasif, skripsi ini masih

kurang dalam penjelasan mengenai komunikasi persuasif.42

Skripsi Ghundar Muhamad Al-Hasan, “Tradisi Haul dan Terbentuknya

Solidaritas Sosial (Studi Kasus: Peringatan Haul KH. Abdul Fattah Pada

Masyarakat Desan Siman Kabupaten Lamongan)”, Program Studi Sosiologi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2013. Penelitian ini memiliki

kesamaan dari segi pembahasan, yakni mengenai haul. Akan tetapi fokus dari

penelitian ini pada solidaritas yang terbentuk di masyarakat dari adanya

tradisi haul, sedangkan penulis memfokuskan strategi komunikasi persuasif

yang dilakukan pesantren dalam mempertahankan haul. Dalam skripsi ini

masih kurang dalam penjelasan mengenai haul.43

Skripsi Aspuri, “Pengaruh Tradisi Haul KH. Abdulrahman Terhadap

Keberagamaan Masyarakat Mranggen Demak”, Program Studi Aqidah

Filsafat, Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, tahun 2009.

Skripsi ini memfokuskan penelitian pada proses pelaksanaan haul dan

perkembangan tradisi haul KH. Abdulrahman serta pengaruhnya terhadap

42

Indra Bayu, Strategi Komunikasi Persuasif Sanggar Seni Wanda Banten Dalam Menarik

Minat Remaja Untuk Melestarikan Kebudayaan Daerah, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2014). 43

Ghundar Muhamad Al-Hasan, Tradisi Haul dan Terbentuknya Solidaritas Sosial: Studi

Kasus Peringatan Haul KH. Abdul Fattah Pada Masyarakat Desa Siman Kabupaten Lamongan

(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013).

Page 27: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

16

bidang keagamaan yang meliputi bidang ibadah, akhlak, aqidah dan

muamalah. Skripsi ini menjelaskan secara detail mengenai pelaksanaan haul

mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan. Gambaran

mengenai pengaruh terhadap bidang keagamaan juga disajikan dengan

lengkap.44

Skripsi Fathor, “Mempertahankan Tradisi Di Tengah Industrialisasi

(Studi Kasus Pelestarian Tradisi Haul Mbah Sayyid Mahmud Di Desa

Karangbong Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo)”, Program Studi

Sosiologi, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, tahun 2012.

Skripsi ini meneliti mengenai faktor-faktor yang membuat masayarakat di

Desa Karangbong tetap mempertahankan tradisi haul serta pandangan

masyarakat terhadap sosok Mbah Sayyid Mahmud. Meski fokus penelitian

pada pelaksanaan haul, namun penelitian ini tidak menjelaskan secara detail

mengenai dasar-dasar hukum mengenai perayaan haul itu sendiri.45

Skripsi Aen Istianah Afiati, “Komunikasi Persuasif Dalam

Pembentukan Sikap (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Pelatihan Pendidikan

Militer Tamtama TNI AD Di Sekolah Calon Tamtama Rindam IV Diponegoro

Kebumen)”, Program Studi Ilmu Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, tahun 2015. Skripsi ini meneliti proses komunikasi persuasif

yang dilakukan oleh pelatih terhadap siswa dalam proses pendidikan militer

Tamtama TNI AD. Skripsi ini akan lebih baik jika metode-metode

44

Aspuri, Pengaruh Tradisi Haul KH. Abdulrahman Terhadap Keberagamaan Masyarakat

Mranggen Demak (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin, IAIN Walisongo Semarang, 2009). 45

Fathor, Mempertahankan Tradisi Di Tengah Industrialisasi (Studi Kasus Pelestarian

Tradisi Haul Mbah Sayyid Mahmud Di Desa Karangbong Kecamatan Gedangan Kabupaten

Sidoarjo (Skripsi S1 Fakultas Dakwah, IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012).

Page 28: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

17

komunikasi persuasif juga dijelaskan secara menyeluruh, tidak hanya pada

metode pelatihan yang digunakan dalam pendidikan militer tersebut. 46

F. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, penulis membagi penulisannya ke dalam lima bab

dan setiap bab terdiri atas beberapa sub bab. Adapun sistematika

penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan Latar Belakang Masalah, Rumusan dan

Batasan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika

Penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan oleh penulis, antara

lain teori mengenai Startegi, Komunikasi Persuasif, dan Ngahol.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas Profil Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah, Syekh

Abdul Qadir al-Jailani, dan Sejarah Ngahol di Pesantren Al-

Istiqlaliyyah.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini menguraikan hasil dari penelitian berupa strategi

komunikasi persuasif yang dilakukan Pesantren Al-Istiqaliyyah

46

Aen Istianah Afiati, Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap (Studi Deskriptif

Kualitatif Pada Pelatihan Pendidikan Militer Tamtama TNI AD Di Sekolah Calon Tamtama

Rindam IV Diponegoro Kebumen (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2015).

Page 29: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

18

dalam mempertahankan ngahol Syekh Abdul Qadir Al-Jailani,

serta faktor pendukung dan faktor penghambat yang di alami.

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat tentang Simpulan dan Saran dari penelitian yang

telah dilakukan penulis.

Page 30: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

19

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Strategi diambil dari kata Yunani Strategia, (Stratos: militer, dan

memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral.

Konsep ini relevan pada situasi pada waktu itu yang sering diwarnai perang.

Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan

penggunaan kekuatan militer dan material pada dearah-daerah tertentu untuk

mencapai tujuan tertentu.1

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, strategi berarti ilmu siasat perang;

siasat perang; akal atau tipu muslihat untuk mencapai sesuatu maksud dan

tujuan yang telah direncanakan.2

Dari uraian di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa kata

strategi pada awalnya merujuk pada seni atau ilmu untuk mengatur siasat

perang untuk mencapai maksud tertentu. Pengertian kata strategi ini merujuk

pada situasi perang yang memang sedang terjadi pada waktu itu. Namun

seiring berkembangnya zaman, pengertian strategi pun berubah.

Berikut ini beberapa pengertian strategi menurut para ahli:

1 Zianuddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abd 21, Terjemahan A. E Priyono dan Ilyas

Hasan, (Bandung: Mizan, 1996), h. Prakata. 2 Desi Anwar, Kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya: Penerbit Amelia Surabaya, 2002), Cet.

Ke.1, h.49.

Page 31: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

20

a. Menurut Alfred Chandler strategi merupakan penetapan sasaran dan

tujuan jangka panjang suatu perusahaan atau organisasi dan alokasi

sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Menurut Kenichi Ohmae, strategi adalah keunggulan bersaing guna

mengubah kekuatan perusahaan atau organisasi sehingga menjadi

sebanding atau melebihi kekuatan pesaing dengan yang paling efisien.3

c. Onong Uchjana Efendy berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan

untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut strategi

tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja,

melainkan harus mampu menunjukan taktik operasionalnya.4

d. Joseph A. Ilardo mendefinisikan strategi sebagai a carefully chosen plan

or series of maneuvers designed to achieve a specific goal. Dengan kata

lain strategi adalah rencana terpilih yang bersifat teliti dan hati-hati atau

serangkaian maneuver yang telah dirancang untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

e. Sedangkan dalam suatu organisasi strategi diartikan sebagai kiat, cara

dan taktik utama yang dirancang sebagai sistematik dalam melaksanakan

fungsi manajemen yang terarah pada tujuan strategi organisasi.5

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk

mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang

3 Senja Nilasari, Manajemen Strategi Itu Gampang, (Jakarta: Dunia Cerdas, 2014) Cet. 1, h.

2. 4 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), h.32. 5 Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan,

(Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2000), h. 147.

Page 32: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

21

hanya menunjukan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik

operasionalnya.6

Dari berbagai pengertian di atas, maka penulis menarik kesimpulan

bahwa strategi merupakan kiat atau cara yang telah direncanakan sebelumnya

untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Tahapan-Tahapan Strategi

Fred R. David mengemukakan konsep bahwa manajemen strategis

terbagi atas tiga tahapan strategi,7 yakni:

a. Perumusan Strategi

Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang

akan dilakukan, dalam tahap ini para pencipta, perumus dan pengkonsep

harus berpikir matang mengenai misi atau pengembangan tujuan karena misi

atau tujuan merupakan dasar dari perumusan strategi itu sendiri, lalu

mengidentifikasi peluang dan juga ancaman lingkungan eksternal dan

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan lingkungan internal, menetapkan

tujuan jangka panjang, menentukan strategi alternatif dan pemilihan strategi

untuk dilaksanakan.8

b. Implementasi Strategi

Implementasi strategi merupakan tahapan pelaksanaan strategi yang

telah ditetapkan, atau disebut juga dengan tahap aksi dalam manajemen

strategis. Tahapan ini untuk menggerakkan strategi yang telah dirumuskan

6 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2007), Cet. Ke-3, h. 300. 7 Fred R. David, Strategic Management Concepts and Cases Thirteenth Edition (New Jersey:

Pearson Education Inc, 2007), h.37. 8 Fred R. David, Strategic Management Concepts and Cases Thirteenth Edition, h. 38.

Page 33: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

22

menjadi aksi. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat

membutuhkan komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi yang

tertuang dalam budaya organisasi atau perusahaan, jika tidak maka proses

formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari

kenyataan.9

c. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dalam strategi adalah evalusi strategi. Tiga macam aktivitas

mendasar untuk mengevaluasi strategi, pertama meninjau faktor-faktor

eksternal berupa peluang dan ancaman, dan faktor-faktor internal berupa

kekuatan dan kelemahan. Kedua mengukur prestasi yakni membandingkan

hasil yang diharapkan dengan kenyataan. Dan yang terakhir mengambil

tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana.10

Pada intinya tahapan strategi diawali dengan perumusan strategi yang

akan digunakan, kemudian melaksanakan strategi yang telah ditentukan dan

kemudian melakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilaksanakan.

B. Komunikasi Persuasif

1. Pengertian Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasif terdiri dari dua kata, yakni komunikasi dan

persuasif. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang

artinya memberitahukan. Kata tersebut kemudian berkembang dalam bahasa

Inggris communication yang artinya proses pertukaran informasi, konsep, ide,

9 Fred R. David, Strategic Management Concepts and Cases Thirteenth Edition, h. 38.

10 Kusnadi, Pengantar Manajemen Strategi, (Malang: Universitas Brawijaya, 2001), Cet.

Ke.2, h. 104 .

Page 34: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

23

gagasan, perasaan, dan lain-lain antara dua orang atau lebih.11

Menurut

Onong Uchjana Efendy, hakikat komunikasi adalah proses pernyataan

antarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alatnya.12

Sedangkan istilah persuasi bersumber dari perkataan latin Persuasio.

Kata kerjanya adalah Persuadere yang dalam bahasa Inggris berarti to

persuade, to induce, to believe atau dalam bahasa Indonesia berarti

membujuk, merayu.13

Brembeck dan Howell mendefinisikan persuasi sebagai

usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan dengan memanipulasikan

motif orang ke arah tujuan yang sudah ditetapkan. Sedangkan Ilardo

mendefinisikan persuasi sebagai communicative prosess of altering the

beliefs, attitudes, intention, or behavior of another by the conscious or

unconscious use of words and nonverbal messages (Persuasi adalah proses

komunikatif untuk mengubah kepercayaan, sikap, perhatian atau perilaku

baik secara dasar maupun tidak dengan menggunakan kata-kata dan pesan

non-verbal).14

Nortstine menjelaskan bahwa komunikasi persuasif bukanlah hal yang

mudah. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan agar komunikan mau

mengubah sikap, pendapat dan perilakunya. Di antara faktor-faktor tersebut

11

Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.2. 12

Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT

Citra Aditya Bakti, 2003) h. 28. 13

Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013), h. 163. 14

Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 1.24-

1.25.

Page 35: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

24

seperti kejelasan tujuan, memikirkan secara cermat orang-orang yang

dihadapi dan memilih strategi yang tepat sehubungan dengan komunikasi.15

Jadi, komunikasi persuasif dapat dipahami sebagai suatu pesan

mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku orang lain secara verbal maupun

nonverbal. Proses tersebut adalah gejala atau fenomena yang menunjukan

suatu perubahan sikap atau perlakuan secara terus menerus.16

2. Unsur-Unsur Komunikasi Persuasif

Adapun unsur-unsur dalam komunikasi persuasif yang dikutip dari

buku Komunikasi Pesuasif adalah sebagai berikut:

a. Persuader

Persuader adalah orang dan atau sekelompok orang yang

menyampaikan pesan dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat,

dan perilaku orang lain, baik secara verbal maupun non verbal. Dalam

komunikasi persuasif , eksistensi persuader benar-benar dipertaruhkan.

Eksistensi persuader tersebut, oleh Aristoteles disebut dengan ethos. Menurut

Effendi, ethos adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari

kognisi (cognition), afeksi (affection) dan konasi (conation). Seorang

persuader akan memiliki ethos yang tinggi apabila ia:

1) Memiliki kesiapan untuk melakukan persuasi.

2) Memiliki kesungguhan dalam melakukan komunikasi persuasi.

3) Ketulusan persuader dalam menyampaikan pesan kepada persuade, juga

merupakan faktor yang penting dalam komunikasi persuasif .

15

Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, h. 1.27. 16

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 164.

Page 36: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

25

4) Memiliki kepercayaan atau confidence, yakni rasa percaya diri yang

memancar dari wajah persuader namun tidak bersikap sombong atau

takabur.

5) Memiliki ketenangan atau poise sehingga dengan bersikap demikian,

kesan yang muncul adalah bahwa persuder merupakan orang yang

berpengalaman, serta menguasai persoalan yang disampaikannya.

6) Memiliki keramahan atau friendship, di mana hal tersebut dapat

menimbulkan simpati.

7) Memiliki kesederhanaan (moderation), dalam arti mampu berbuat

sederhana dalam hal penampilan, penggunaan bahasa dan gaya

berbicara.17

b. Persuade

Persuade adalah orang dan atau kelompok orang yang menjadi tujuan

pesan itu disampaikan atau disalurkan oleh persuader atau komunikan baik

secara verbal maupun nonverbal. Studi-studi tentang perubahan sikap

menunjukan bahwa terdapat banyak faktor yang berkaitan dengan penerima,

yang berpengaruh terhadap persuasi. Aspek-aspek tersebut dapat

dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu variabel kepribadian (personality

variables) seperti aktualisasi diri, kepercayaan diri kecemasan dan ego

defensive. Aspek yang kedua adalah ego yang rumit (ego involved).18

c. Pesan Persuasi

Menurut Simons, secara sederhana dapat dikatakan bahwa pesan adalah

apa yang diucapkan oleh komunikator melalui kata-kata, gerak tubuh dan

17

Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, h. 2.29-2.31. 18

Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, h. 2.35.

Page 37: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

26

nada suara. Dalam konsep yang luas, pesan adalah sesuatu yang memberikan

pengetahuan kepada penerima. Jadi, dalam hal ini termasuk kata-kata, gerak

tubuh, nada suara, reaksi penerima tterhadap isi pesan, media, sumber sebagai

pribadi, terhadap tindakan dan atau non tindakan yang terjadi di dalam

masyarakat. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam bukunya Human

Communication menjelaskan bahwa ada dua bentuk pesan, yakni verbal dan

nonverbal. Dan dalam tujuannya, bisa bersifat disengaja atau tidak

disengaja.19

d. Saluran Persuasif

Saluran dipergunakan oleh persuader untuk berkomunikasi dengan

berbagai orang, secara formal maupun nonformal, secara tatap muka ataupun

bermedia. Sebagaimana halnya dalam komunikasi secara umum, komunikasi

persuasif pun dalam mekanismenya menggunakan berbagai saluran. Menurut

Tubbs dan Moss, saluran komunikasi yang digunakan tergantung pada bentuk

komunikasi yang digunakan.20

Rao menjelaskan bahwa saluran komunikasi

merupakan jaringan yang efektif, yang menghubungkan sumber dan penerima

dalam struktur komunikasi, di mana pesan mengalir. Saluran merangkai

sumber dan penerima, yang memungkinkan keduanya berkomunikasi.21

3. Metode Komunikasi Persuasif

Dalam komunikasi persuasif terdapat beberapa teori yang dapat

digunakan sebagai dasar kegiatan, yang kemudian dikembangkan menjadi

beberapa metode, di antaranya sebagai berikut:22

19

Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, h. 2.38-2.39. 20

Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, h. 2.40-2.4. 21

Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, h. 6.3. 22

Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013), h. 176-181.

Page 38: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

27

a. Metode Asosiasi

Metode asosiasi adalah penyajian pesan komunikasi dengan jalan

menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik

perhatian khalayak. Metode ini banyak dilakukan oleh orang-orang politik

dan juga mereka yang bergerak di bidang bisnis.

b. Metode Integrasi

Metode integrasi adalah kemampuan seseorang untuk menyatukan diri

dengan komunikan, dalam arti menyatukan diri secara komunikatif. Ini berarti

bahwa, melalui kata-kata verbal atau nirverbal, komunikator menggambarkan

bahwa ia “senasib” dan karena itu menjadi satu dengan komunikan.23

c. Metode Pay Off and Fear Arousing

Metode Pay Off (Rewarding) adalah mengiming-iming dengan hal yang

menguntungkan atau memberikan harapan-harapan yang baik. Sedangkan

Fear Arousing (Punishment) adalah menakut-nakuti atau menggambarkan

konsekwensi yang buruk. Di antara kedua tektik tersebut, teknik rewarding

lebih baik karena berdaya upaya menumbuhkan kegairahan emosional,

sedangkan teknik punishment menimbulkan ketegangan emosional.

Metode Pay Off and Fear Arousing memiliki kesamaan dengan kata

-yang terdapat dalam surat al (peringatan) نذ يرا dan (kabar gembira) بشرا

Ahzab ayat 45 dan ayat 46.

“Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi,

pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Dan untuk jadi penyeru

23

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarta, 2008),

Cet. Ke-7, h. 23.

Page 39: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

28

kepada (agama) Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang

menerangi.” (Q.S. al-Ahzab 33: 45-46)24

Pada ayat 45 Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad bahwa ia

diutus untuk menjadi saksi terhadap orang-orang (umat) yang pernah

mendapat risalahnya. Allah mengutusnya sebagai pembawa kabar gembira

bagi orang-orang yang membenarkan risalahnya dan mengamalkan petunjuk-

petunjuk yang dibawanya bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam surga. Ia

juga sebagai pemberi peringatan kepada mereka yang mengingkari

risalahnya, bahwa mereka akan diazab dengan siksa api neraka. Sedangkan

dalam ayat 46 menjelaskan bahwa nabi juga berperan sebagai juru dakwah

agama Allah untuk seluruh umat manusia agar mengakui keesaan dan segala

sifat-sifat kesempurnaan-Nya .25

d. Metode Icing

Istilah icing berasal dari perkataan to ice yang berarti menabur kue yang

baru dikeluarkan dari pembakaran dengan lapisan gula warna-warni, sehingga

kue yang awalnya tidak menarik menjadi indah dan menarik perhatian siapa

saja yang melihatnya. Teknik tataan atau teknik icing dalam kegiatan

persuasive ialah seni menata pesan dengan imbauan emosional (emotional

appeal) sedemikian rupa sehingga komunikan menjadi tertarik perhatiannya.

e. Metode Red Herring

Dalam metode ini, seorang persuader mengelakkan argumentasi yang

lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke segi yang

dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang lawan. Metode

24

Kementrian Agama RI, Al-Quran dan Tafsirnya (Jakarta: Widya Cahaya, 2011), h. 19. 25

Kementrian Agama RI, Al-Quran dan Tafsirnya, h. 19-20.

Page 40: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

29

ini biasanya dilakukan pada posisi yang terdesak oleh lawan bicara. Dan

biasanya digunakan oleh para diplomat.

Dari kelima metode komunikasi persuasif yang penulis jelaskan di atas,

Pesantren al-Istiqlaliyyah menggunakan Metode Pay Off (Rewarding).

Metode komunikasi persuasif tersebut digunakan oleh pengurus pesantren

saat menyampaikan informasi mengenai adanya pelaksaan ngahol di

pesantren.

4. Pentahapan Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasif perlu dilakukan secara sistematis agar tujuan

dapat tercapai. Tahapan dalam komunikasi persuasif biasa disebut dengan “A-

A Prosedure” atau “Form Anttention to Action Prosedure”.26

Formula yang

dapat dijadikan landasan pelaksanaanya adalah AIDDA.27

Formula AIDDA

ini kesatuan dari tahapan-tahapan komunikasi persuasif, yakni:

A = Attention (Perhatian)

I = Interest (Minat)

D = Desire (Hasrat)

D = Decision (Keputusan)

A = Action (Kegiatan)

Tahapan komunikasi persuasif didahului dengan upaya membangkitkan

perhatian. Upaya ini dilakukan melalui gaya bicara, dengan kata-kata yang

merangsang, penampilan ketika menghadapi khalayak. Setelah itu

menumbuhkan minat pada komunikan, yakni dengan mengutarakan hal-hal

yang menyangkut kepentingan komunikan. Karena itu komunikator harus

26

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 164. 27

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,

2008), h. 25.

Page 41: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

30

mengetahui komunikan. Tahap selanjutnya adalah memunculkan hasrat pada

komunikan untuk melakukan ajakan, bujukan atau rayuan komunikator.

Dalam tahap ini, komunikator dapat menyampaikan imbauan emosional

sehingga komunikan dapat berlanjut ketahap berikutnya, yakni mengambil

keputusan dan melakukan kegiatan yang diharapkan oleh komunikator.28

C. Ngahol atau Haul

1. Pengertian Haul

Kata haul berasal dari bahasa Arab yang artinya satu tahun atau genap

setahun. Kata haul ini adalah mufrad dari jama “ahwal” atau “hu-ul” yang

artinya beberapa tahun.29

Dalam bahasa Arab, kata haul juga semakna dengan

sanah, yaitu tahun.30

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) haul berarti peringatan hari wafat seseorang yang diadakan setahun

sekali (biasanya disertai selamatan arwah).31

Di tengah masyarakat Indonesia khususnya di Jawa, istilah haul

biasanya diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan upacara yang bersifat

peringatan yang diselenggarakan pada tiap-tiap tahun (setahun sekali) atas

wafatnya seseorang yang sudah dikenal sebagai pemuka agama, wali, ulama

dan para pejuang Islam serta yang lain-lain.32

28

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 25. 29

Imron Aba, Peringatan Khaul Bukan Dari Ajaran Islam Adalah Pendapat Yang Sesat

(Kudus: Menara, 1980), Cet. Ke-2, h. 9. 30

Ghundar Muhamad Al-Hasan, Tradisi Haul dan Terbentuknya Solidaritas Sosial: Studi

Kasus Peringatan Haul KH. Abdul Fattah Pada Masyarakat Desa Siman Kabupaten Lamongan

(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013), h. 30-

31. 31

Departemen Pendidikan Nasional, Tim Penyusun Kamus, Pusat Bahasa, Kamus Lengkap

Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 393. 32

Imron Aba, Peringatan Khaul Bukan Dari Ajaran Islam Adalah Pendapat Yang Sesat, h. 9

Page 42: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

31

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis mengambil pengertian

bahwa haul merupakan peringatan hari wafat seseorang yang diadakan

setahun sekali.

2. Dasar Hukum Haul

Secara khusus, haul hukumnya mubah (boleh), dan tidak ada larangan

sebagaimana hadits Nabi saw. Riwayat al-Baihaqi dari al-Waqidi,33

beliau

berkata:

هقي ف الشعب, عن الو اقدي, قال: كان النب صلى اهلل عليه و وروى البي سلالم عليكم سلم ي زور الشهدا ءبأ حد ف كل حول. وإذا ب لغ رفع صو ته ف ي قول:

ر. ث أب و بكر كل حول ي فعل مثل ذلك, ث عمر ث ت فنعم عقب الد با صب ر ها تأتيه و تد عو. و كان سعد ابن أب وقاص عثمان. وكانت فا طمة رضي اهلل عن

أال تسلمون على ق وم ي ردون عليكم يسلم عليهم ث ي قبل على أصحابه, ف ي قول الم . بالس

“Al-Baihaqi meriwayatkan dari al-Waqidi mengenai kematian

bahwa Nabi saw senantiasa berziarah kemakam para syuhada di bukit

Uhud setiap tahun. Dan sesampainya di sana beliau mengucapkan salam

dengan mengeraskan suaranya, “Salamun alaikum bima shabartum

fani’ma uqbad daar”-QS. Ar-Ra‟d: 24- Keselamatan atasmu berkat

kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. Abu Bakar

juga melakukan hal itu setiap tahun, kemudian Umar, lalu Utsman.

Fatimah juga pernah berziarah ke bukit Uhud dan berdoa. Saad nin Abi

Waqqash mengucapkan salam kepada para syuhada tersebut kemudian ia

menghadap kepada para sahabatnya lalu berkata, “Mengapa kalian tidak

mengucapkan salam kepada orang-orang yang akan menjawab salam

kalian?” (HR. Baihaqi) 34

Berdasarkan hadits di atas, perayaan haul pada dasarnya belum

dilakukan dimasa Rasulullah. Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa

33

Rijal Barokah, “Haul: Dasar Hukum (Bag. II Selesai)”, artikel diakses pada 05 Juni 2016

dari http://www.nuruliman.or.id/haul-dasar-hukum-bag-ii-selesai. 34

Aziz Mashuri, “Hidith dalil Haul dan Ziarah ke makam orang shalih”, artikel diakses pada

23 Agustus 2016 dari http://myquran.or.id/forum/showthread.php/66057-Hadith-dalil-Haul-dan-

ziarah-ke-makam-orang-shalih?s=62edad3355ef19fe169352366a096f36.

Page 43: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

32

Rasulullah dan para sahabat melakukan ziarah kubur setiap satu tahun sekali

ke makam para syuhada di bukit Uhud.

Dalam agama Islam, hukum perayaan haul berdasarkan al-Qur‟an tidak

secara formal (manthuq = bunyi lafadhnya) menyebutkan perkataan “haul”.

Akan tetapi, berdasarkan kepada mahfum (pengertian yang dapat dipahami)

dari maksud manthuq suatu ayat, pikiran menjadi terbuka untuk

berkesimpulan bahwa sebenarnya peringatan haul sudah ada petunjuknya

yang tersirat di dalam firman Allah:35

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena peringatan itu dapat

bermanfaat bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S. Adz-Dzariyat 51: 55)

Mahfum ayat ini menjelaskan tentang perintah Allah kepada sekalian

orang beriman untuk tetap selalu memberi peringatan kepada sesamanya.

Peringatan yang dimaksud di sini adalah yang dapat berakibat membawa

manfaat dan kebaikan terhadap diri mukmin, bukan membawa kejelekan.

Ibnu Hajar al-„Asqaiany dalam kitab Syarah Ihya „Ulumu al-Din

menyatakan bahwa

“Memperingati hari wafat para Wali dan para Ulama termasuk amal

yang tidak dilarang agama. Ini tiada lain karena peringatan itu biasanya

mengandung sedikitnya tiga hal: ziarah kubur, sedekah makanan dan

minuman, keduanya tidak dilarang agama, sedangkan unsur ketiga

adalah karena ada acara baca al-Quran dan nasihat keagamaan, kadang

dituturkan juga manaqib (biografi) orang yang telah meninggal, cara ini

baik untuk mendorong orang lain agar mengikuti jalan terpuji yang

telah dilakukan mayit.”36

35

Imron Aba, Peringatan Khaul Bukan Dari Ajaran Islam Adalah Pendapat Yang Sesat, h.

14. 36

Rijal Barokah, “Haul: Dasar Hukum (Bag. II Selesai)”, artikel diakses pada 05 Juni 2016

dari http://www.nuruliman.or.id/haul-dasar-hukum-bag-ii-selesai.

Page 44: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

33

Haul termasuk dalam satu bentuk peringatan yang di dalamnya terdapat

amalan-amalan ibadah yang dapat berakibat membawa kebaikan dan

kemanfaatan bagi mukmin. Bagi orang-orang yang telah meninggal dunia,

mendapat doa dari jamaah dan fadhilah atau pahala pembacaan al-Qur‟an

atau Surah Yasin, atau tahlil, atau doa wahbiyah, yakni doa yang ganjarannya

dihadiahkan kepada wali yang diperingati tahun wafatnya. Sedangkan jamaah

beroleh berkah.37

Hikmah lain dari haul juga dapat mempererat tali silaturahmi antar umat

Islam secara umum dan khususnya masyarakat sekitar. Karena untuk

mempersiapkan haulan, masyarakat menjadi saling tolong menolong serta

bergotong royong demi kesuksesan acara.

3. Rangkaian Acara Haul

Dalam perayaan haul, ada beberapa rangkaian acara yang biasanya

dilakukan, antara lain:

a. Pembacaan Manaqib

Pembacaan manaqib ini sering disebut dengan manaqiban. Kata

manaqiban ini berasal dari kata manaqib yang berarti biografi ditambah

dengan akhiran –an yang berarti kegiataan pembacaan manaqib (biografi).38

Cerita-cerita mengenai keramatan wali-wali biasanya dapat didengar pada

penunggu-penunggu kuburan, pada keluarga dan muridnya, atau dibaca

dalam sejarah-sejarah hidupnya yang biasa disebut manaqib.39

Isi kandungan

kitab manaqib itu meliputi sejarah hidup, akhlaq dan karamah-karamah,

37

Al-Hamid Al-Husaini, Liku-Liku Bid’ah dan Masalah Khilafiyah (Singapore: JBW Printers

& Binders, 1998), h. 245. 38

Kharisudin Aqib, Al Hikmah: Memahami Teosofi Tarekat Qodriyah wa Naqsyabandiyah

(Surabaya: Dunia Ilmu Offset, 1998), h. 106. 39

Abubakar Aceh, Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf (Solo: Ramdhani, 1985), h. 355.

Page 45: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

34

disamping adanya doa-doa bersajak (nadaman, bahr dan rajaz) yang

bermuatan pujian dan tawassul melalui dirinya.40

b. Pembacaan Tahlil dan Ayat-Ayat al-Quran

Tahlilan telah diamalkan secara turun temurun oleh mayoritas umat

Islam di Indonesia. meskipun tidak pernah dilakukan pada masa Rasulullah,

namun perkumpulan untuk tahlilan tersebut dibolehkan karena tidak satu pun

ada unsur-unsur yang bertentangan dengan ajaran Islam. Tahil hanyalah

sebuah format, sedangkan hakikatnya adalah pembacaan ayat-ayat al-Qur‟an,

dzikir dan doa. Imam Jalaluddin al-Sayuti dalam kitabnya Al-Hawi Lil Fatawi

jilid II menyatakan bahwa disunahkan selama tujuh hari mengadakan tahlil

dan selama tujuh hari itu disunahkan membaca al-Qur‟an.41

c. Sedekah

Dalam Islam, bersedekah merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan.

Disamping bernilai pada disisi Allah SWT, didalamnya juga terdapat rasa

kepedulian dan penghargaan kepada sesama. Ibnu Qoyyim al-Jauziyah dalam

kitab al-Ruh mengatakan bahwa sebaik-baik amal perbuatan yang

dihadiahkan kepada mayit adalah memerdekakan budak, bersedekah,

beristigfar, berdoa dan haji.

40

Kharisudin Aqib, Al Hikmah: Memahami Teosofi Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah,

h. 107. 41

Jalaluddin al-Sayuti, Al-Hawi Lil Fatawi (Beirut: Dar- Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2010), h.

183.

Page 46: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

35

BAB III

PESANTREN DAN TRADISI HAUL

A. Profil Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah

1. Sejarah Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah

Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah merupakan salah satu pesantren salaf

yang berada di Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, RT 02 RW 02

Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Pesantren

tersebut didirikan oleh KH. Dimiyati (alm) sekitar tahun 1955. Beliau adalah

putra dari KH. Romli, seorang tokoh agama yang berasal dari Doyong

kemudian menetap di Cilongok. KH. Dimiyati lahir pada tahun 1930 di

Cilongok, dan meninggal pada tahun 2001.

Semasa hidupnya, KH. Dimiyati senang menghabiskan waktunya untuk

mengaji dan belajar ilmu agama diberbagai tempat. Tempat pertama beliau

menimba ilmu ialah pada H. Mahali di Pasar Kemis. Kemudian selanjutnya

pada Abuya Rasam seorang ahli fiqih dari Caringin. Dilanjutkan kepada ahli

fiqih lainnya, seperti Abuya Dahlan di Tanjakan daerah Rajeg, Abuya

Parawira di Pandeglang, dan Abuya Muhidin di Kosambi Sepatan. Selain

belajar pada ahli fiqih, KH. Dimiyati juga belajar tentang tarekat pada KH.

Arsyad, KH. Ardani dan masih banyak yang lainnya.

Ditengah kegiatan belajar di pesantren, KH. Dimiyati diminta kembali

ke kampung halamannya ke Cilongok oleh sang ayah karna pada saat itu

masyarakat Cilongok membutuhkan figur da‟i. Mulai saat itulah, KH.

Dimiyati mulai menjadi seorang da‟i yang kemudian mengikuti jejak sang

ayah untuk mendirikan pesantren.

Page 47: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

36

Pada awalnya, pesantren ini dikenal dengan nama Pesantren Cilongok,

merujuk pada lokasi pesantren. Kemudian pada tahun 1970 pesantren diberi

nama Al-Istiqlaliyyah, yang berarti kemandirian. Maksud dari nama tersebut

adalah untuk mencerminkan kehidupan santri maupun pesantren agar

mandiri. Adapaun visi misi dari pesantren ini adalah menjaga keutuhan ajaran

yang dibawa Rasulullah, serta mendidik masyarakat supaya memahami nilai-

nilai agama. Setelah wafatnya KH. Dimiyati, kepemimpinan pondok

pesantren dilanjutkan oleh sang putra, yakni KH. Uci Turtusi. KH. Uci

Turtusi adalah putra ketiga dari KH. Dimiyati. Semenjak kecil, KH. Uci

dididik langsung oleh sang ayah, kemudian pendidikan selanjutnya dilakukan

diberbagai pesantren.

Pesantren Al-Istiqlaliyyah berdiri di tanah seluas ± 5 ha, terdiri dari 11

buah kobong (tempat tinggal untuk santri) yang terbagi dalam 17 Darul , tiga

buah masjid, satu dapur umum, kantin, toko kitab dan majlis pengajian

disetiap depan rumah keluarga pesantren. Pesantren Al-Istiqlaliyyah ini

memang dibangun disekitar lingkungan keluarga dari KH. Romli. Jadi selain

bangunan untuk menunjang kegiatan santri, ada pula kediaman atau tempat

tinggal dari keluarga pendiri pesantren. Sedangkan untuk jumlah santri, saat

ini ada sekitar 600 orang yang mondok dipesantren tersebut.1

Pesantren membuka pendaftaran untuk santri baru setiap satu tahun

sekali. Jadwal ini disesuaikan dengan jadwal penerimaan siswa di sekolah

umum. Saat pendaftaran, santri baru dikenakan biaya administrasi sebesar Rp.

100.000,00.- (Seratus Ribu Rupiah), ini sudah termasuk dengan uang listrik

1 Wawancara Pribadi dengan Ahmad Humadi, Cilongok 18 Juli 2016.

Page 48: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

37

selama satu bulan. Sedangkan untuk biaya selanjutnya, santri hanya

dikenakan biaya listrik, yakni sebesar Rp. 15.000,00.- (Lima Belas Ribu

Rupiah) per bulannya.2

2. Kegiatan Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah

Dalam sistem pengajarannya, pesantren ini menggunakan metode

sorogan dan metode bandungan. Metode sorogan adalah suatu metode di

mana saat proses belajar mengajar berlangsung, sang murid/ santri yang

membaca dan guru yang mendengarkan. Jika ada kesalahan, sang guru

langsung menasehati. Sedangkan metode bandungan, guru yang membacakan

dan para murid/ santri yang mendengarkan dan menghayati pelajaran yang

diberikan.3 Karena pesantren ini merupakan pesantren salaf, maka dalam

pendidikannya menggunakan paham Ahlisunnah waljamaah. Adapun mahzab

yang diterapkan yakni Mahzab Imam Syafi‟i. Dalam mendidik para santrinya,

pihak pesantren juga memberikan paham kesufian yang tentu saja mengacu

pada sosok Tuan Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Kegiatan santri di Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah sudah dimulai dari

sebelum subuh hingga menjelang tengah malam. Proses belajar-mengajar

dalam pesantren ini dilakukan dirumah guru masing-masing yang memang

berada disekitar pesantren. Di setiap rumah guru dilingkungan pesantren ini

memang memiliki majlis untuk mengaji. Peantren ini hanya memfokuskan

santrinya untuk belajar ilmu agama, maka dari itu tidak ada kegiatan lain

diluar dari belajar ilmu agama dan mengaji.

2 Wawancara Pribadi dengan Ahmad Humadi, Cilongok 18 Juli 2016. 3 Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016.

Page 49: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

38

Dan berikut ini adalah jadwal kegiatan santri di Pesantren Al-

Istiqlaliyyah:

Tabel 3.1

Jadwal kegiatan santri di Pesantren al-Istiqlaliyyah

No. Jam Kegiatan

1. 03.30 – 04.00 Bangun pagi dan persiapan ke Masjid untuk shalat

subuh berjamaah

2. 04.00 – 05.00 Shalat subuh berjamaah di masjid

3. 05.30 – 06.15 Ngaji Kitab

4. 06.15 – 06.30 Istirahat

5. 06.30 – 07.00 Ngaji Kitab

6. 07.00 – 08.00 Istirahat

7. 08.00 – 10.30 Ngaji Kitab

8. 10.30 – 12.00 Istirahat dan persiapan shalat dzuhur

9. 12.00 – 13.00 Shalat dzuhur berjamaah dan makan siang

10. 13.00 – 14.00 Ngaji Kitab (Nahwu)

11. 14.00 – 15.30 Istirahat

12. 15.30 – 16.00 Shalat ashar berjamaah

13. 16.00 – 17.00 Ngaji Kitab

14. 17.00 – 18.00 Piket

15. 18.00 – 19.30 Shalat maghrib berjamaah dan ngaji

16. 19.30 – 20.00 Shalat isya berjamaah

17. 20.00 – 22.00 Ngaji Kitab

18. 22.00 – 03.30 Tidur

Page 50: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

39

Secara keseluruhan, pengajar di Pesantren Al-Istiqlaliyyah berjumlah

tujuh (7) orang, yang semuanya masih memiliki hubungan kekerabatan

dengan kyai. Adapun kitab yang diajarkan di pesantren ini adalah kitab-kitab

yang membahasa masalah ilmu fiqih, ushul fiqih, nahwu, shorof, tafsir,

hadits, tasawuf, adab, aud (not lagu/ lagam), dan bayan/ ma’ani (pemahaman

al-Quran). Berikut ini adalah nama pengajar kitab yang diajarkan di Pondok

Pesantren Al-Istiqlaliyyah

Tabel 3.2

Daftar nama pengajar dan kitab yang diajarkan di Pesantren al-

Istiqlaliyyah

No. Pengajar Kitab yang

diajarkan

Keterangan

Kitab

1.

KH. Uci

Turtusi

Irsyadul ibad

Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Fiqih dan

Tasawuf

Alfiyah ibnu Malik

Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Nahwu dan

Ilmu Shorof

Shohih Bukhori Kitab tentang hadits

Mau‟idotul Mu‟minin

Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Fiqih dan

Tasawuf yang diringkas dari

Kitab Ihliyaul Mudir

Shohih Muslim Kitab tentang hadits

Sulam Munawwarok

Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Bilagah (Ilmu

Logika)

Bughiyatul

Musytarsyidin

Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Fiqih

Tafsir Nawawi Kitab yang menjelaskan

penerangan Ilmu Tafsir.

Risalatul Qusyairiyah Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Tasawuf

Majalisutsaniyah

Kitab yang menjelaskan

tentang riwayat-riwayat

hadits Kitab Arba’un

Nawawi

Page 51: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

40

No. Pengajar Kitab yang

diajarkan

Keterangan

Kitab

2. H. Thohawi

Tafsir Jalalain

Kitab yang menjelaskan

tentang riwayat-riwayat

hadits dari Kitab Arba’un

Nawawi

Fathul Mu‟in Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Fiqih

Muroqil Ubudiyah

Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Fiqih

3. H. Sofwan

Riyadul Badi‟ah Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Fiqih

Safinah Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Fiqih

Kifayatul Akhyar Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Fiqih

Tasrifan Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Shorof

Nashoihuddiniyah

Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Tasawuf

berikut hadits dan

riwayatnya

Tanbihul Mugtarin Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Tasawuf

Fathul Qarib Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Fiqih

Fathul Mu‟in Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Fiqih

Pengajian al-Quran -

4. Ust. Solahudin

Mukhtashor Syafi

Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Arad (Ilmu

Syair)

Fathul Qarib Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Fiqih

Alfiyah Ibnu Malik

Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Nahwu dan

Ilmu Shorof

Tafsir Jalalain

Kitab yang menjelaskan

tentang riwayat-riwayat

hadits dari Kitab Arba’un

Nawawi

Page 52: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

41

Kitab yang

diajarkan

Keterangan

Kitab

Kifayatul Azkiyah Kitab yang menjelaskan

tentang Tasawuf

Jouhar Maknun

Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Bilagah (Ilmu

Logika)

5.

H.

Muhasinudin

Riyadusholihin

Kitab yang menjelaskan

tentang hadits yang dikarang

oleh Imam Nawawi

Alfiyah Ibnu Malik

Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Nahwu dan

Ilmu Shorof

Fathul Qarib Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Fiqih

6.

H. Husni

Makki

Jalalain

Kitab yang menjelaskan

tentang riwayat-riwayat

hadits dari Kitab Arba’un

Nawawi

Jurumiyah Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Nahwu

Awamil Kitab yang menjelaskan

tentang Ilmu Nahwu (Amil)

7. H. Yasin Pengajian al-Quran

(qira‟at)

-

3. Struktur Organisasi

Pesantren Al-Istiqlaliyyah ini memiliki pola organisasi yang skupnya

kecil. Dari awal berdirinya pesantren ini, segala kegiatan pesantren berada di

bawah naungan kyai yang menjadi pemimpin dipesantren, kemudian dibantu

oleh kyai-kyai atau ustadz-ustadz yang bertugas mengajar atau memonitor

santri. Karena jumlah santri yang sudah banyak, kemudian untuk

memudahkan tugas dari para kyai dan ustadz, maka pihak pesantren memilih

pemimpin tertinggi dari seorang santri yang disebut dengan Lurah „am.

Pemilihan ini didasarkan pada penilaian kedewasaan, waktu lamanya

No. Pengajar

Page 53: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

42

mondok, kemampuan dalam mengaji, dan tentu sikap serta perilaku yang taat

dan patuh terhadap kyai.

Tugas dari seorang lurah „am adalah menetapkan posisi santri ke

komplek, membimbing mengaji, menjaga kestabilan dan bertanggung jawab

penuh atas kebutuhan pesantren. Lurah „am ini juga tugas-tugasnya akan

dibantu oleh Lurah Khos, di mana lurah khos ini akan ada disetiap kobong.

Lurah khos ini dipilih langsung oleh lurah „am.

Sedangkan untuk masa jabatan, baik Lurah „am maupun Lurah Khos

tidak ditentukan, sesuai dengan kesanggupan dari orang yang terpilih. Namun

secara maksimal biasanya Lurah „am menjabat selama empat tahun,

sedangkan Lurah Khos selama dua tahun.4 Berikut ini adalah susunan

kepengurusan Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah:

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Pondok Pesantren al-Istiqlaliyyah5

4 Wawancara Pribadi dengan Ahmad Humadi, Cilongok 18 Juli 2016.

5 Wawancara Pribadi dengan Ahmad Humadi, Cilongok, 18 Juli 2016.

Page 54: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

43

B. Syekh Abdul Qadir al-Jailani

Syekh Abdul Qadir al-Jailani memiliki nama asli Abu Muhammad Abdul

Qadir bin Abu Shalih Abdullah bin Janki Duts bin Yahya bin Muhammad bin

Daud bin Musa bin Abdullah bin Al-Hasan bin Al-Hasin bin Ali bin Abu

Thalib.6

Ayahnya bernama Abu Sholeh bin Musa bin Abdullah bin Yahya al-

Zahid bin Muhammad bin Daud bin Musa al-Juwany bin Abdullah al-Makhdli

bin Hasan al-Mutsanna bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. Ibunya bernama

Syarifah Fathimah biti Abdullah al-Shoma‟I bin Abu Jamaluddin bin Mahmud

bin Thohir bin Abu Atho Abdillah bin Kamaluddin Isa bin Alauddin Muhammad

al-Jawwad bin „Ali al-Ridlo bin Musa Kadzim bin Ja‟far al-Shadiq bin

Muhammad al-Bariq bin Zainal „Abidin bin al-Husain al-Syahid binti Fathimah

al-Zahra ra.7

Syekh Abdul Qadir al-Jailani hidup antara tahun 470 – 561 H/ 1077 –

1166 M, dilahirkan di kota Gilan, Jailan atau Jaily wilayah terpencil di

Thabaristan Bagdad.8 Wilayah yang terdiri dari desa-desa yang posisinya berada

di padang rumput antara pegunungan dan laut. Beliau tinggal di sana hingga

6 Ahmad Sunarto, Ensiklopedia Biografi Nabi Muhammad saw dan Tokoh-Tokoh Besar

Islam (Jakarta: Widya Cahaya, 2013), h. 235. 7 Ajid Thohir, ed., Historisitas Dan Signifikansi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jilani

Dalam Historigrafi Islam, h. 93-94. 8 Ajid Thohir, ed., Historisitas Dan Signifikansi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jilani

Dalam Historigrafi Islam (Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang

dan Diklat Kementrian Agama RI, 2011), h. 94.

Page 55: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

44

berusia 18 tahun lalu pindah ke Bagdad pada tahun 488 H dan tinggal di sana

hingga akhir hayatnya.9

Syekh Abdul Qadir al-Jailani memiliki tubuh yang kurus. Perawakannya

sedang dan berdada bidang. Jenggotnya tebal dan panjang. Kulitnya hitam.

Alisnya bersambung. Beliau memiliki suara yang keras. Meski demikian,

pembawaannya tenang, berwibawa tinggi dan memiliki ilmu yang luas.10

Menurut kebanyakan penulis biografi Syekh Abdul Qadir al-Jailani,

watak keilmuan dalam diri beliau telah dimulai dari dalam keluarga. Ayahnya

adalah ulama besar di Jilan dan ibunya adalah putri dari seorang sufi besar,

yakni Abu Abdullah al-Shoma‟i al-„Arif al-„Abid al-Zahid. Dalam usia muda,

beliau belajar berbagai disiplin ilmu dari para ulama yang mempuni di

zamannya. Memulai belajar al-Qur‟an di bawah bimbingan Abu al-Wafa „Ali

bin „Uqail al-Hanbali, Abu al-Khattab Mahfuz al-Kalwazani al-Hanbali dan

ulama lainnya. Belajar hadits melalui para ahli hadits, seperti Abu Galib

Muhammd bin Hasan al-Balaqalani dan ulama lainnya. Mempelajari fiqih

melalui Abu „Said al-Muhrimi yang daripadanya mengambil hirqah yang mulia.

Bahasa dan sastra dipelajari beliau antara lain dari Abu Zakariya Yahya bin „Ali

at-Tibrizi, Sahib Hammad ad-Dabbas.11

Dari latar belakang studinya tersebut,

yang mengantarkan sosok Syekh Abdul Qadir al-Jailani ke posisi yang amat

tinggi, yang membuat beliau mumpuni dalam berbagai ilmu. Beliau menjadi

sosok yang terkemuka di antara para wali agung, dan digelari al-Ghawts al-

9 Ahmad Sunarto, Ensiklopedia Biografi Nabi Muhammad saw dan Tokoh-Tokoh Besar

Islam, h. 235. 10 Ahmad Sunarto, Ensiklopedia Biografi Nabi Muhammad saw dan Tokoh-Tokoh Besar

Islam, h. 235. 11

Cecep Alba, Tasawuf dan Tarekat: Dimensi Esoteris Ajaran Islam (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014), Cet. Ke-2, h. 47-48.

Page 56: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

45

A‟zham atau penolong terbesar, selain itu beliau juga dikenal sebagai seorang

fiqih yang menonjol dari Mahzab Hanbali.12

Selain beribadah dan mengajar, sosok Syekh Abdul Qadir al-Jailani juga

banyak menulis dan melakukan penelitian dalam bidang keagamaan. Berikut ini

beberapa karya dari Sultan al-Auliya:13

1. Igasat al-‘Arifin wa Gayat Mina al-Wasilin, menjelaskan tentang zikir dan

istigosah menurut Ilmu Tasawuf dan ahli tariqoh.

2. Aurad al-Jilani, khusus menjelaskan tentang wirid Syekh Abdul Qadir al-

Jailani.

3. Adab as-Suluk wa at-Tawassul ila Manazil al-Muluk, membahas mengenai

adab-adab para wali yang mendapatkan pangkat tertinggi di hadapan Allah.

4. Tuhfat al-Muttaqin wa Sabil al’Arifin, menjelaskan tentang jalan taqwa

untuk mencapai kewalian.

5. Jala al-Khatir fi al-Batin wa az-Zahir, buku ini membahas tentang kesucian

zahir dan batin.

6. Hizb ar-Raja wa al-Intihak, buku ini menjelaskan tentang Hizb (wirid) yang

dibuat oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

7. Al-Hizb al-Kabir, buku ini menjelaskan tentang Hizb (wirid) yang dibuat

oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

8. Du’a Aurad al-Fathiyah, buku khusus menjelaskan tentang doa.

9. Du’a al-Basmalah, buku khusus menjelaskan tentang doa.

10. Ar-Risalah al-Gausiyyah, buku ini berisi tentang Wali Gaus (Wali Qutub).

12

Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf dan Ihsan, Penerjemah Zaimul Am (Jakarta: PT

Serambi Ilmu Semesta, 2007), h. 119. 13

Cecep Alba, Tasawuf dan Tarekat: Dimensi Esoteris Ajaran Islam, h. 48-49.

Page 57: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

46

11. Risalah fi al-Asma al-‘Azimah littariq ilallah, buku ini berisi tentang azimah

(hukum yang telah diisyaratkan oleh Allah kepada seluruh hamba-Nya sejak

semula/ hukum-hukum umum) dan asma-asma Allah untuk menuju kepada

Allah.

12. Al-Gunyah li Talibi Tariq al-Haq, buku ini membahas tentang wali yang

mencari jalan Allah.

13. Al-Fath ar-Rabbani wa al-Faid ar-Rahmani, menjelaskan tentang

perjalanan Ilmu Tasawuf dan suluk (jalan/ cara) menuju Allah.

14. Futuh al-Gaib, buku ini menjelaskan mengenai dibukanya hijab untuk

menuju Allah.

15. Al-Fuyudat ar-Rabbaniyyah, buku ini membahas tentang kebebasan di jalan

Allah.

16. Mi’raj Latif al-Ma’ani, buku ini menjelaskan tentang perjalanan menuju

Allah.

17. Yawaqit al-Hikam, buku ini berisi tentang derajat para wali.

18. Tafsir al-Jilani, menjelaskan mengenai kesimpulan dari Ilmu Tasawuf yang

dikarang Syekh Abdul Qadir al-Jailani di dalam tafsirnya.

19. Al-Mukhtasor fi Ulum ad-Din, buku ini menjelaskan tentang ringkasan Ilmu

Agama di jalan tariqoh.

20. Sirrul Asror, buku ini membahas mengenai Ilmu Rahasia dan pembuka

hijab untuk menuju Allah.

Selain dari karya-karya beliau, Syekh Abdul Qadir al-Jailani juga dikenal

sebagai sosok yang memiliki banya karamah. Begitu banyak riwayat yang

menyebutkan karamah atau keluarbiasaan yang dimiliki beliau. Sehingga tidak

Page 58: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

47

sedikit para sejarawan, murid-murid beliau atau para pengagum beliau, telah

menjadikan kenyataan serta sifat-sifat istimewa dituliskan pada berbagai bentuk

“kitab munaqib”. Di antara karamah Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah:14

1. Menurut Syekh Kamaluddin bin Syekh Abdul lathif al-Baghdady al-Syahy

al-Ghiyatsy dalam karyanya Lathaif al-Lathifah, bahwa ruh Syekh Abdul

Qadir al-Jailani sebelum turun kedunia telah mengenal Rasulullah SAW,

bahkan berdialog secara spiritual dengan Rasulullah SAW saat beliau mi‟raj

ke langit ke tujuh.

2. Lahir pada malam awal Ramadhan, siangnya tidak mau menyusu kecuali

pada malam harinya.

3. Derajat keilmuannya melingkupi dan mengatasi seluruh wali AllahSWT.

4. Allah SWT mengistimewakan namanya dengan menghancurkan orang-

orang yang menghinakannya, dan namanya disebut sepanjang zaman.

5. Menghidupkan orang dalam kubur untuk memberi kesaksian.

6. Beri‟tikaf tiap hari dengan hati yang terus wushul pada Allah SWT.

7. Memberi hidayah pada jalan Allah terhadap seorang pencuri.

8. Berguru spiritual pada Nabi Khidir as.

9. Murid Syekh Abdul Qadir al-Jailani diampuni raja jin karena melihat

kewibawaan gurunya.

10. Air dari madrasah Syekh Abdul Qadir al-Jailani menjadi obat terhadap

wabah yang berkecamuk di Baghdad.

11. Menyelamatkan murid wanitanya dari jarak jauh yang diperkosa penjahat.

12. Mencukupi menjamu buka puasa 70 orang dengan makanan yang sedikit.

14

Ajid Thohir, ed., Historisitas Dan Signifikansi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jilani

Dalam Historigrafi Islam, h.

Page 59: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

48

13. Imam Ahmad bin Hanbal bermohon kepadanya untuk mengembangkan dan

melanjutkan madzhab fiqihnya.

14. Pernyataan Jin „ifrit untuk takluk pada Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Dan

masih banyak karamah yang lainnya yang dianugerahkan Allah SWT

kepada Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

C. Sejarah Ngahol Di Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah

Tradisi ngahol di Pesantren Al-Istiqaliyyah dimulai sejak tahun 1953.

Tradisi yang dilakukan di setiap minggu kedua di bulan Rabiul Akhir ini pada

awalnya hanya dilakukan di lingkungan keluarga dari Abuya Dimiyati. Keluarga

dari Abuya Dimiyati mulai melaksanakan ngahol ini setelah abuya mendapatkan

mandat dari sang guru untuk melakukan ngahol Tuan Syekh Abdul Qadir al-

Jailani. Saat mendapat mandat tersebut beliau (Abuya Dimiyati) masih berusia

25 tahun.

Pelaksanaan ngahol ini merupakan sebuah mandat yang diberikan secara

estafet oleh guru kepada murid. Di mana, guru yang memberi mandat kepada

muridnya tersebut juga sebelumnya diberi mandat oleh gurunya untuk

melakukan ngahol dan begitu seterusnya. Guru-guru yang memberi mandat

tersebut, adalah orang-orang yang telah belajar kepada seorang guru yang

menurut silsilahnya merupakan orang yang menjadi murid dari Syekh Abdul

Qadir al-Jailani. Guru memberikan mandat kepada murid yang dianggap

mempuni dan mampu untuk melanjutkan estafet dalam pelaksanaanya.

Saat ini, estafet pelaksaan ngahol ini diberikan kepada KH. Uci Turtusi

yang merupakan putra dari KH. Abuya Dimiyati. Pemilihan KH. Uci ini bukan

Page 60: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

49

berdasarkan pada adanya ikatan darah, namun saat itu memang posisi dari KH.

Uci adalah murid dari KH. Abuya Dimiyati yang dianggap mampu dan

mempuni untuk melanjutkan tradisi tersebut. sebelumnya, KH. Abuya Dimiyati

juga mendapatkan mandat dari sang guru, yakni KH. Arsyad (Cilongok). KH.

Arsyad mendapat mandat dari sang guru, KH. Dahlan (Tanjakan). KH. Dahlan

mendapat mandat dari sang guru, KH. Husein (Carita). KH. Husein mendapat

mandat dari sang guru, KH. Syekh Agung Asnawi (Caringin). KH. Syekh Agung

Asnawi juga mendapat mandat dari sang guru, yakni KH. Abdul Karim

(Banten). KH. Abdul Karim mendapat mandat dari sang guru, yakni KH. Ahmad

Khotib Sambas (Kalimantan). Dan KH. Ahmad Khotib Sambas ini mendapat

mandat dari gurunya, gurunya mendapat mandat dari gurunya, dan begitu

seterusnya hingga pada Tuan Syekh Abdul Qadir al-Jailani.15

Pada awal pelaksanaan ngahol, KH. Abuya Dimiyati tidak melibatkan

orang lain selain sanak saudara. Kemudian setelah beberapa tahun berlangsung,

barulah masyarakat luar juga turut merayakan ngahol. Keikutsertaan masyarakat

luar ini berawal dari adanya informasi yang diberikan oleh keluarga Abuya

Dimiyati melalui pengajian rutin yang digelar oleh keluarga Abuya Dimiyati.

Hanya masyarakat yang rutin mengikuti pengajian itulah yang mengetahui

adanya perayaan ngahol tersebut. akan tetapi, semakin berjalannya waktu,

semakin banyak masyarakat yang mengikuti pengajian rutin tersebut, sehingga

semakin banyak pulalah masyarakat sekitar yang mengetahui tentang adanya

tradisi tersebut.

15 Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016.

Page 61: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

50

Perayaan yang awalnya hanya diikuti oleh beberapa orang dari jamaah

pengajian tersebut mulai diikuti secara umum sekitar tahun 1987 atau 1988 saat

pelaksanaan ngahol dipindahkan ke masjid yang baru di bangun. Di mana

pelaksanaan ngahol dilakukan secara berbarengan dengan peresmian masjid.

Saat itulah masyarakat mulai mengetahui adanya ngahol atau haul Syekh Abdul

Qadir al-Jailani, dan itu menjadi awal mula masyarakat luas ikut bergabung

dalam pelaksanaan ngahol.

Jadi, pelaksanaan ngahol di Pesantren al-Istiqlaliyyah pada awalnya

hanya bertujuan untuk melanjutkan mandat. yang diberikan kepada KH.

Dimiyati. Setelah beberapa tahun berjalan, pihak pesantren yang meyakini

banyaknya manfaat yang bisa didapatkan dengan mengikuti perayaan ini,

kemudian mengajak para jamaah pengajian untuk turut serta dalam perayaan

tersebut. Perayaan yang dilakukan setahun sekali itu ternyata setiap tahunnya

mendapat perhatian dari masyarakat hingga akhirnya perayaan ini menjadi acara

ngahol yang terbesar di daerah Banten dan Jawa.

Page 62: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

51

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Strategi Komunikasi Persuasif Pesantren Al-Istiqlaliyyah

Dalam mempertahankan ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani Pesantren

al-Istiqlaliyyah juga melakukan beberapa strategi. Strategi yang digunakan

dibagi dalam tahapan strategi sesuai dengan yang dikemukakan oleh Fred R.

David yakni, Perumusan Strategi, Implementasi Strategi dan Evaluasi Strategi.1

1. Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi ini, untuk mencapai tujuan yang diharapkan,

Pesantren Al-Istiqlaliyyah melakukan berbagai persiapan yang berkaitan

dengan pelaksanaan ngahol atau haul. Berbagai persiapan ini dilakukan agar

para jamaah yang hadir merasa nyaman dan khusuk saat mengikuti perayaan

tersebut. Adapun berbagai persiapan yang dilakukan antara lain:

a. Memberi Informasi

Informasi mengenai pelaksanaan ngahol dilakukan oleh pihak pesantren

tiga bulan sebelumnya. Dalam penyampaian informasi kepada masyarakat,

pihak pesantren tidak menggunakan media komunikasi. Informasi hanya

disampaikan secara langsung oleh Kyai melalui pengajian mingguan. Dalam

penyampain informasi ini, penulis menemukan adanya pentahapan komunikasi

persuasif. Adapun pentahapan komunikasi persuasif yang dilakukan pesantren

ialah sebagai berikut:

1 Fred R. David, Strategic Management Concepts and Cases Thirteenth Edition (New Jersey:

Pearson Education Inc, 2007), h.37.

Page 63: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

52

1.) Pentahapan pertama ialah dengan membangkitkan perhatian masyarakat.

Di awal pelaksanaan ngahol, informasi mengenai adanya acara tersebut

disampaikan langsung oleh Kyai Dimiyati. Hal ini dilakukan karena Kyai

Dimiyati adalah ulama yang diberi mandat secara langsung oleh gurunya

untuk meneruskan perayaan ngahol. Selain itu, KH. Dimiyati juga seorang

ulama yang disegani dilingkungan masyarakat sekitar. Berkat ilmu agama

yang dimiliki beliau, maka masyarakat merasa segan dan hormat. Tidak

hanya kepada KH. Dimiyati, namun juga kepada seluruh anggota keluarga

beliau.2 Pada proses ini, masyarakat menilai KH. Dimiyati yang berperan

sebagai persuader dari segi kredibilitas yang beliau miliki. Kredibilitas

berarti seperangkat persepsi komunikan tentang diri komunikator.3

Hovland, Janis dan Kelly menyebutkan bahwa paling tidak terdapat dua

komponen kredibilitas sumber, yakni keahlian (expertness) dan dapat

dipercaya (trustworthiness). Keahlian merupakan kesan yang dibentuk

penerima tentang kemampuan sumber komunikasi persuasi berkaitan

dengan topik yang dibicarakan. Sedangkan dapat dipercaya kesan

penerima tentang sumber komunikasi yang berkaitan dengan wataknya,

seperti kejujuran, ketulusan, bersikap sopan, bermoral dan sebagainya.4

Dalam hal keahlian sudah dapat dipastikan bahwa KH. Dimiyati adalah

sosok ulama yang tahu secara detail mengenai perayaan ngahol tersebut,

karena beliau secara langsung mendapat mandat dari gurunya untuk

melakukan perayaan ngahol. KH. Dimiyati juga menjadi sosok yang dapat

2 Wawancara pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 19 Juli 2016.

3 Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), Cet. Ke-5,

h. 4.2. 4 Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, h. 4.4.

Page 64: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

53

dipercaya oleh masyarakat karena beliau memiliki image yang baik dimata

masyarakat. Hal ini terbukti dengan sikap hormat dan segan yang

masyarakat tunjukkan kepada beliau.

2.) Setelah menarik perhatian masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan

proses untuk menumbuhkan minat dan hasrat dari masyarakat untuk

mengikuti ngahol melalui pesan komunikasi yang disampaikan. Adapun

dalam penyampaian pesan ini, sang komunikator menyampaikan dengan

metode Pay Off (Rewarding). Metode komunikasi persuasif ini

memberikan iming-iming atau harapan yang baik kepada komunikan.

Dalam hal ini, pesan yang disampaikan oleh pihak pesantren kepada

masyarakat berisi mengenai keyakinan bahwa siapa saja yang mengikuti

dan larut dalam acara haul, maka ia akan dianggap sebagai murid dari

Tuan Syekh Abdul Qadir. Dan siapa pun yang menjadi murid Tuan Syekh,

maka ia akan mendapat syafaat berupa pembelaan dari Tuan Syekh.

“Salah satu yang terpenting adanya haulan adalah siapa yang ikut

serta dalam haulan ini sama dengan berziarah kemakam tuan syekh,

siapa yang ziarah ke makam syekh itu sudah di anggap muridnya, siapa

yang menjadi muridnya tuan syekh, tuan syekh berjanji untuk membela

dan memberi syafaatnya. Dan siapa yang dibela dan disyafaati tuan

syekh, pasti akan diterima pembelaannya.”5

Syafaat berarti memberikan bantuan, pertolongan atau perlindungan

kepada sesama muslim. Pada hakikatnya, syafaat itu adalah hak Allah SWT.

Syafaat juga merupakan karamah yang diberikan oleh Allah kepada hamba-

Nya setelah memperoleh izin dan ridho-Nya.6 Orang-orang yang akan memberi

syafaat adalah setiap orang yang beriman, bertaqwa dan beramal sholeh. Baik

5 Wawancara pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016.

6 Imron Aba, Peringatan Khaul Bukan Dari Ajaran Islam Adalah Pendapat Yang Sesat

(Kudus: Menara, 1980), Cet. Ke-2, h. 63-64.

Page 65: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

54

itu para nabi, sahabat, syuhada, maupun ulama selama mereka mendapat izin

dari Allah. Sebagaimana firman Allah SWT:

“Dan betapa banyak malaikat di langit , syafa’at (pertolongan) mereka

sedikit pun tidak berguna kecuali apabila Allah telah mengizinkan (dan

hanya) bagi siapa yang Dia Kehendaki dan Dia Ridai.”

Selain itu, pihak pesantren juga menyatakan bahwa masyarakat akan

mendapat keberkahan dengan mengikuti haulan. Keberkahan ini didapatkan

karena pada saat mengikuti haul, banyak orang-orang sholeh berkumpul dan

saling bertemu. Berjumpa dan berkumpul dengan orang-orang sholeh tersebut,

akan membawa keberkahan.7

Ganjaran dan harapan-harapan baik yang disampaikan ternyata mampu

menggerakkan masyarakat pada keputusan untuk mengikuti, berpartisipasi

serta turut andil dalam acara ngahol. Hal-hal yang diyakini pesantren juga

diyakini oleh masyarakat. Bahwa dengan mengikuti haul, mereka berharap

menjadi bagian dari murid Tuan Syekh dan melalui zikir bersama, mereka

berharap mendapat keselamatan dunia akhirat.

“Kitakan muslim, kita mengharapka ridho Allah, tidak ada lagi.

Mungkin masyarakat juga yang dari jauh datang karena ingin selamat.

Sebetulnya ini momen yang paling tepat, yang paling utama umat

muslim bisa berdzikir bersama, yang kedua mungkin tidak ada tujuan

lebih dari selamat, ingin selamat dunia akhirat, makanya antusias.

Antusias masyarakat itu saja, karena mereka takut mati, ini momen kita,

mudah-mudahan kita dapat juga tujuan utamanya ingin diakui menjadi

muridnya Tuan Syekh Abdul Qadir.”8

7 Wawancara pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016.

8 Wawancara pribadi dengan H. Masuri, Cilongok 19 Juli 2016.

Page 66: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

55

Awalnya acara ngahol tersebut hanya diikuti oleh beberapa orang dari

jamaah pengajian mingguan. Namun, semenjak ngahol diperkenalkan kepada

masyarakat luas di tahun 1987/1988 pihak pesantren merasa jumlah jamaah

yang hadir selalu bertambah setiap tahunnya.

“Kalau secara umum, kita merasakan tahun ini sangat luar biasa

ramai, kemudian tahun berikutnya terasakan dua kali lipat dari tahun

kemarin. Setiap tahun merasakan ada kelipatan-kelipatan. Masyarakat

larut dalam kegiatan haulan. Kecintaanya kepada haulan, sehingga

terjadilah pergerakan alamiah tanpa ada pemaksaan, tanpa ada tekanan,

Karena manusia pada hakekatnya butuh pencerahan, maka manusia

mencari sendiri pencerahan tersebut.”9

Peningkatan jumlah jamaah yang hadir dalam pelaksanaan ngahol ini

tidak tercatat secara pasti, akan tetapi hal ini dapat dilihat dari semakin luasnya

daerah yang digunakan pesantren untuk menampung para jamaah dan tempat

untuk parkir, semakin banyaknya tenda yang dibuat oleh panitia. Kemudian,

jika sebelumnya panitia hanya mengandalkan sound system saat pelaksanaan,

kini pihak panitia juga bekerja sama dengan Radio Sukamatri untuk

menyiarkan saat pelaksanaan ngahol. Hal ini dilakukan agar jamaah yang

menempati posisi yang cukup jauh dari masjid utama tetap dapat mendengar

dengan jelas apa yang disampaikan, baik itu saat zikir bersama maupun

tausiah.10

Selain dari informasi yang diberikan menjelang pelaksanaan ngahol,

pihak pesantren juga sering memberikan materi tentang Syekh Abdul Qadir al-

Jailani, baik itu mengenai biografi beliau, nasihat-nasihat, ajaran-ajaran yang

dibawa beliau kepada masyarakat melalui pengajian mingguan. Dan untuk para

9 Wawancara pribadi dengan H. Entoh, Cilongok 20 Mei 2016.

10 Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 19 Juli 2016.

Page 67: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

56

santri, pihak pesantren juga mengajarkan kitab-kitab yang berhubungan dengan

syekh. Ini juga menjadi cara pesantren untuk mengenalkan sosok Syekh Abdul

Qadir kepada masyarakat.

b. Membentuk Panitia Acara

Pembentukan panitia dalam perayaan ngahol dilakukan satu bulan

sebelumnya. Pembentukan panitia ini dilakukan secara musyarawah di

kediaman KH. Uci Turtusi selaku pimpinan pesantren. Dalam proses

pembentukan panitia, tidak hanya melibatkan pengurus pesantren, tapi juga

melibatkan masyarakat sekitar. Kepanitiaan yang dibentuk ini ada panitia

dalam dan ada panitia luar. Panitia dalam ini diisi oleh para pengurus

pesantren, sedangkan bagian luar diisi oleh masyarakat.

“Acara haul ini acara yang besar, jadi kita melibatkan masyarakat.

Dan biasanya ada musyawarah yang melibatkan pesantren dan

masyarakat untuk membentuk kepanitiaan. Ada bagian dalam dan ada

bagian luar. Kepanitiaan ini adalah semuanya wewenang bagian luar.

Adapun bagian dalam, ini adalah hak prerogatif dari pesantren, dan

orang luar tidak bisa juga dan memang tidak akan paham dalam

konteks dalam.”11

Pihak pesantren yang mengisi panitia bagian dalam sepenuhnya

bertanggung jawab terhadap bidang kerohanian dan keperluan konsumsi.

Selain itu, panitia dalam juga memegang tanggung jawab dalam acara inti haul.

Adapun acara inti haul itu terbagi menjadi dua, pertama ialah zikir bersama,

dan kedua ialah pembacaan munaqib atau biografi dari Tuan Syekh Abdul

Qadia al-Jailani. Pembacaan munaqib dapat dilakukan oleh guru atau seseorang

yang telah ditunjuk secara langsung oleh guru. Hal ini menjadi tanggung jawab

11

Wawancara pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 25 Juni 2016.

Page 68: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

57

panitia bagian dalam karena runtutan ritual-ritual tersebut hanya diketahui oleh

murid yang diberi mandat langsung oleh sang guru.12

“Haulan inti yakni berzikir bersama sesuai dengan kepemimpinan

guru, sesuai dengan apa yang telah diperintahkan guru sebelumnya.

Dan membacakan munaqib juga termasuk ke dalam haulan inti.

Awalnya zikiran terlebih dahulu, sesuai dengan kalimat-kalimat yang

diperintahkan oleh guru. Kalau guru memerintahkan kita baca yaa syafi

al amrod 1000 kali, padahal pada realitanya misalnya baru 50 kali sang

guru sudah menyetop, itu adalah hak prerogatif. Kemudian setelah itu

berzikir, mengikuti alur dan gaya dan sebagainya dari guru. Kalau guru

pelan, murid pun pelan. Bacaan pada inti pertama ini baku, bacaan itu

tidak bisa dilakukan sehari-hari. Kemudian baru berdoa. Setelah selesai

inti pertama dari ngahol, masuk ke inti kedua yaitu pembacaan

munaqib. Kenapa disebut inti yang kedua, karena pembacaan munaqib

ini bisa dilakukan oleh guru sendiri, bisa juga dilakukan murid yang

ditunjuk oleh guru.”13

Adapun untuk susunan kepanitiaan bagian luar yang dibentuk dalam

musyawarah tersebut meliputi Penanggung Jawab, Penasehat, Pembina, Ketua,

Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Koordinator, Penanggung Jawab

Keamanan, Seksi Rohani, Seksi Perlengkapan, Seksi Tamu, Seksi Kelistrikan,

Seksi Kotak, Seksi Dokumentasi, Seksi Dekorasi, Seksi Konsumsi, Seksi

Keamanan, Seksi Usaha, Seksi Kebersihan, Seksi Kepemudaan, Seksi Dapur

Umum, Seksi Sound Sistem, Seksi Kesehatan, dan Seksi Radio.14

Satu minggu setelah musyawarah pemilihan anggota kepanitiaan,

kemudian diadakan rapat kerja. Rapat kerja yang dilakukan di masjid setempat

dihadiri oleh panitia yang sudah dipilih. Tujuan rapat kerja ini adalah untuk

melakukan pembagian tugas kepada anggota panitia.

12

Wawancara pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 25 Juni 2016. 13

Wawancara pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016. 14

Wawancara pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 19 Juli 2016.

Page 69: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

58

Setelah rapat kerja dilakukan, maka informasi mengenai perayaan

ngahol ini dilakukan oleh pihak panitia luar. Informasi yang diberikan kepada

masyarakat biasanya hal-hal yang bersangkutan dengan hasil dari pengumpulan

dana yang dilakukan oleh panitia, masalah konsumsi, khususnya konsumsi

yang disumbangkan oleh masyarakat sekitar. Selain itu, panitia juga

menginformasikan tamu-tamu yang akan hadir dalam perayaan tersebut.

Berbagai informasi tersebut disampaikan melalui speaker masjid. Kemudian,

satu minggu sebelum acara dilaksanakan, panitia menggelar rapat pemantapan.

Dalam rapat ini, penitia melakukan evaluasi terhadap hasil kinerja dari masing-

masing seksi dan memantau kesiapan dari masing-masing seksi. 15

c. Menggalang Dana

Persiapan selanjutnya yang dilakukan adalah menggalang dana.

Penggalangan dana untuk keperluan acara dilakukan melalui empat cara. Dua

cara dilakukan oleh pihak pesantren, yakni pertama dengan meminta

sumbangan dari santri, kedua dengan meminta sumbangan dari jamaah

pengajian. Kemudian dua cara lainnya dilakukan oleh pihak panitia luar

melalui seksi usaha dan seksi kotak.

1.) Sumbangan dari santri

Sebelum acara berlangsung, santri diminta sumbangan dalam acara ini

sebesar Rp. 100.000,00.- (Seratus Ribu Rupiah) per orang. Sumbangan ini

dapat dicicil oleh santri. Pengumpulan dana ini dilakukan oleh Rois Khos (RT

dalam setiap darul). Dana ini nantinya akan digunakan untuk kegiatan yang

15

Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 19 Juli 2016.

Page 70: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

59

bersangkutan dengan kerapihan lingkungan, pembuatan kaligrafi dan tulisan

Tuan Syekh Abdul Qadir al-Jailani.16

2.) Sumbangan dari jamaah pengajian

Sumbangan dari jamaah pengajian ini dilakukan selama tujuh minggu

menjelang perayaan haul. Seperti yang telah penulis jelaskan di awal, bahwa

dipesantren al-Istiqlaliyyah ini setiap hari minggu rutin menggelar pengajian

untuk masyarakat umum. Pengumpulan sumbangan dari jamaah pengajian ini

dilakukan oleh para santri.17

3.) Menggalang dana melalui seksi usaha

Penggalangan dana melalui seksi usaha ini dilaksanakan setelah

kepanitian terpilih. Setiap tahunnya, yang bertanggung jawab dalam

penggalangan dana di seksi usaha adalah RT dan RW. Mekanisme dalam seksi

usaha ini adalah di hari sabtu dan minggu setiap RT dan RW datang ke rumah

masyarakat. Hal ini dilakukan sampai seminggu sebelum perayaan. Seksi usaha

ini melibatkan khususnya 22 RT, dan dibantu oleh seluruh RW yang ada di

Sukamantri.18

4.) Menggalang dana melalui seksi kotak

Jika penggalangan dana sebelumnya dilakukan sebelum perayaan, seksi

kotak ini melakukan penggalangan dana saat ngahol berlangsung, melalui

kotak-kotak amal yang tersebar di tempat berlangsungnya acara. Menurut

informasi dari Abah H. Masuri, seksi kotak pada ngahol Tuan Syekh Abdul

Qadir yang ke-57, melibatkan hampir 700 orang. Dimana orang-orang yang

16

Wawancara Pribadi dengan Ahmad Humadi, Cilongok, 18 Juli 2016. 17

Wawancara Pribadi dengan Ahmad Humadi, Cilongok, 18 Juli 2016. 18

Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 25 Juni 2016.

Page 71: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

60

teribat di seksi kotak ini biasanya anak-anak muda dan anak-anak sekolah yang

bersedia menjadi volunteer dalam acara tersebut. Pendaftaran untuk menjadi

volunteer dilakukan oleh seksi kotak, dan setiap pendaftar akan diberikan name

tag. Hal ini dilakukan agar tidak ada orang yang memanfaatkan momen ngahol

ini untuk mencari keuntungan sendiri.

d. Menyebar Undangan

Penyebaran undangan dilakukan oleh panitia 10 hari sebelum perayaan.

Undangan ini hanya diberikan kepada instansi pemerintahan, seperti

kepolisian, bupati dan gubernur. Akan tetapi, undangan untuk bupati dan

gubernur disampaikan melalui camat. Penyebaran undangan ini hanya

dilakukan sebatas di Instansi Pemerintahan. Panitia tidak menyebar undangan

kepada alim ulama dan sebagainya, karena hal tersebut tidak diperbolehkan

oleh pihak pesantren.

2. Implementasi Strategi

Pada tahap implementasi ini, penulis akan menguraikan berjalannya

acara ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani di Pondok Pesantren al-

Istiqlaliyyah. Ngahol dimulai pukul 07.00 WIB hingga menjelang sholat

dzuhur yang bertempat di masjid utama pesantren. Persiapan berlangsung

hingga H-3. Para jamaah yang datang dari luar kota biasanya sudah hadir di

lokasi tiga hari sebelumnya dan menempati masjid pesantren.

Dalam ngahol ada dua acara inti, yakni berzikir bersama dan

pembacaan munaqib. Adapun pelaksanaan ngahol secara lengkap adalah

sebagai berikut:

Page 72: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

61

a. Pembukaan Acara

Saat pembukaan acara ini, pertama-tama pembawa acara

menyampaikan kepada jamaah mengenai susunan acara dan pengisinya.

Setelah itu, barulah kemudian secara bersama-sama membaca surat al-Fatihah

sebagai tanda pembukaan acara.

b. Zikir Bersama

Setalah pembukaan, acara dilanjutkan dengan melakukan zikir bersama.

Zikir bersama ini dipimpin langsung oleh KH. Uci Turtusi selaku pimpinan

pondok pesantren sekaligus sebagai seseorang yang telah dipilih untuk

melanjutkan estafet perayaan ngahol. Acara zikir bersama ini biasanya

dilakukan selama satu jam. Adapun tahapan bacaan saat zikir bersama adalah

sebagai berikut:19

حيم بسم اهلل الرمحن الر ر ـ تـهليل ـ دعاء ذك

شيخ عبد القادر أليالن ألبـغدادي قدس اهلل سره العزيز تـواصل

سورة اإلنشراح أللهم ياقاضي احلا جات

أللهم يا رفيع الدرجات أللهم يا ميب الدعوت

الت أللهم يا مل المشك أللهم يا كاف المهمات

19

Wawancara Pribadi dengan KH. Turmuzi, Pasir Awi, 24 Agustus 2016.

Page 73: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

62

أللهم يا دافع البليات أللهم يا شاف األمراض اللهم ياأرحم الرامحي

ر حسبـنا اهلل ونعم الوكيل نعم المول ونعم النصيـ تـهليل }آلإلو إاهلل {

ألفاتة ـ آمل ـ أية الكرسي إخالص ـ ألفلق ـ ألناس ـ دعاء

قصة كتان مناقب شيخ عبد القادر أليالن ألبـغدادي قدس اهلل سره العزيز إنـتـهى : ألفقري حاخ أمحدان أحلسىن

Gambar 4.1

KH. Uci Turtusi saat memimpin zikir bersama20

Dari serangkaian acara ngahol, zikir bersama merupakan kegiatan yang

paling mendapat perhatian dari jamaah yang hadir. Melalui zikir bersama,

jamaah berharap akan mendapatkan keberkahan dan keselamatan dunia akhirat.

Keutamaan zikir bersama juga disampaikan dalam hadits Rasulullah saw.

20

Di ambil dari Video Dokumentasi Haul Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Ke-57 karya

Jaya Optima Studio.

Page 74: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

63

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dan Abu Said al-Khudri, mereka bersaksi

bahwa:

اهلل عليو وسلم على النب صلى وعن أب ىريـرة وأب سعيد الدري أنـهما شهدا هم ك قال ال يقعد قـوم يذ انو هم المال ئكة وغشيتـ رون اهلل عز وجل إال حفتـ

نة وذكر ىم اهلل فيمن عنده )رواه مسلم( الرمحة ونزلت عليهم السكيـ “Rasulullah saw bersabda: Tidak ada sekelompok kaum pun yang

berzikir kepada Allah, kecuali malaikat akan mengelilingi mereka, rahmat

akan menyelimuti mereka, ketenangan akan datang pada mereka, dan

Allah akan menyebutnya di dalam orang-orang dekatnya.” (HR. Muslim)21

Berkumpul dalam satu majlis untuk berzikir sangat dianjurkan dalam

Islam. Dalam hadits di atas juga dijelaskan bahwa orang-orang yang berzikir

bersama akan mendapat banyak manfaat, seperti majlis tempat zikir bersama

itu akan dikelilingi oleh malaikat dan orang-orang yang membaca zikir dimajlis

tersebut akan mendapat rahmat dari Allah.

c. Sambutan-Sambutan

Setelah zikir bersama selesai dilakukan, acara selanjutnya dalam ngahol

ialah sambutan-sambutan. Sambutan dilakukan oleh pejabat instansi

pemerintah yang telah diundang oleh panitia. Adapun sambutan pada

peringatan ngahol ke 57 disampaikan oleh Camat Pasar Kemis, H. Asep

Saepudin, Sumari, S.H, yang datang untuk mewakili gubernur Banten serta H.

Wahidin Halim selaku tokoh Banten.

21

Muhammad Makruf, “Keutamaan Berkumpul Untuk Berdzikir Kepada Allah”, artikel

diakses pada 11 September 2016 dari www.hujjahnu.com/2013/02/keutamaan-berkumpul-untuk-

berdzikir.html?m=1

Page 75: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

64

Gambar 4.2

Suasana saat tamu undangan memberi sambutan22

d. Pembacaan Ayat Suci al-Quran

Dalam pelaksanaan mgahol ke 57, pembacaan ayat suci al-Quran

dilakukan dua kali oleh qori yang diundang oleh panitia acara. Yang

bertanggung jawab untuk mengundang qori adalah seksi rohani. Qori yang

diundang dalam ngahol ke 57 yakni Ust. Tubagus Vikri dari Banten dan Ust.

Abdullah Singkang dari Papua.

Gambar 4.3

Pembacaan Ayat Suci al-Quran23

e. Pembacaan Manaqib

Pembacaan munaqib saat acara ngahol dilakukan oleh KH. Turmuzi.

Beliau adalah tokoh keagamaan yang setiap tahunnya selalu mendapat amanah

22 Di ambil dari Video Dokumentasi Haul Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Ke-57 karya

Jaya Optima Studio. 23 Di ambil dari Video Dokumentasi Haul Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Ke-57 karya

Jaya Optima Studio.

Page 76: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

65

untuk membacakan munaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani.24

Seseorang yang

dipilih untuk membacakan munaqib memiliki persyaratan. Pertama, munaqib

yang akan dibacakan, harus dikaji terlebih dahulu kepada sang guru (orang

yang diberi mandat). Dan kedua, orang yang akan membacakan munaqib,

harus berwudhu terlebih dahulu.25

Gambar 4.4

Pembacaan Munaqib Syekh Abdul Qadri al-Jailani26

f. Tausiah

Setelah pembacaan manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani, acara

selanjutnya adalah tausiah atau ceramah keagamaan. Untuk tausih ini, panitia

tidak pernah menentukan ulama-ulama yang akan memberikan tausiah. Hal ini

karena panitia tidak memberikan undangan kepada ulama tertentu. Tausiah

dilakukan secara acak atau sesuai dengan ulama yang datang pada hari H.

“Sebetulnya dalam konteks haul yang intinya itu berzkir bersama

kemudian membaca bacaan-bacaan yang ditentukan. Adapun untuk

qory atau penceramah itu semacam acara maulid, tidak ada konteks

dengan acara haul. Jadi sebenarnya inti acara haul hanya memakan

waktu satu jam. Adapun selebihnya kita hanya memanfaatkan dengan

banyaknya orang untuk kita isi dengan mauidzoh-mauidzoh dan

sebagainya. Maka dengan adanya pengajian itu, biasanya kita tentukan

dengan ulama yang sudah hadir atau bagaimana kebetulan ulama yang

24

Bacaan Manaqib terlampir. 25 Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016. 26 Di ambil dari Video Dokumentasi Haul Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Ke-57 karya

Jaya Optima Studio.

Page 77: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

66

hadir saja. Karena saat acara haul itu sulit diduga ulama yang hadir,

tanpa ada kontak awal lagi. Tiba-tiba datang saja, jadi kita beri

penghormatan, dan memang kita juga butuh pencerahan”.27

Tausiah menjadi kesempatan bagi para ulama untuk berdakwah

mengajak jamaah yang berkumpul untuk tetap taat dan bertakwa kepada Allah.

Dalam tausiahnya, para ulama biasanya mengingatkan masyarakat dan

memberi dorongan untuk banyak beramal sholeh, berperilaku baik, taat kepada

Allah dan Rasul-Nya dan nasihat keagamaan lainnya.

Adapun pemberi tausiah saat perayaan ngahol ke 57 adalah KH. Uci

Turtusi selaku Pimpinan Pondok Pesantren, Habib Umar al-Mutthohar dari

Surabaya, Syekh Abdul Aziz dari California, Amerika Serikat serta Syekh

Fadil al-Jailani, beliau ialah seorang ulama dari Istambul, Turki yang juga

masih memiliki garis keturunan dengan Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Saat itu, Syekh Fadil al-Jailani tidak hanya memberikan tausiahnya,

beliau juga memberikan kenang-kenangan berupa ijazah yang berisi silsilah

Tarekat Qodriyah dengan sanad yang bersambung kepada Rasulullah saw.

Mulai dari beliau hingga turun temurun kepada Syekh Abdul Qadir al-Jailani

hingga kepada Syekh Fadil al-Jailani. Tarekat Qadriyah merupakan nama

tarekat yang didirikan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Tarekat ini

berkembang dan berpusat di Iraq dan Syria yang diikuti oleh jutaan umat yang

tersebar di Yaman, Turki, Mesir, India, Afrika dan Asia. Meski telah

berkembang sejak abad ke-13, namun tarekat ini baru terkenal di dunia pada

abad ke-15 M.28

27

Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 25 Juni 2016. 28

Khotimah, Studi Sufisme Thariqah Qadariyah Wa Naqsabandiyah Di Desa Madani Pulau

Kijang Reteh Indragiri Hilir Riau, An-Nida, Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 39, No. 2, (Juli-

Desember, 2014), h. 204.

Page 78: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

67

Gambar 4.5

Suasana saat para ulama memberika tausiah29

g. Penutup (Doa)

Runtutan acara yang terakhir adalah penutupan dengan melakukan doa.

Untuk pembacaan doa, tidak selalu harus dipimpin oleh KH. Uci Turtusi,

namun bisa juga dipimpin oleh ulama yang hadir dalam acara tersebut. Setelah

pembacaan doa selesai, tamu undangan dan para ulama yang hadir

meninggalkan tempat acara dan biasanya para jamaah melakukan shalawatan

setelah doa selesai.

3. Evaluasi Strategi

Pada tahapan strategi yang ketiga ini, pihak yang sering melakukan

evaluasi ialah panitia luar. Dalam pelaksanaanya, evaluasi perayaan ngahol ini

dilakukan satu sampai dua minggu setelah berlangsungnya ngahol. Evaluasi

dilakukan sekaligus dengan pembubaran panitia.30

Evaluasi yang dilakukan ini

bersifat menyeluruh, mencakup segala seksi yang ada di dalam kepanitiaan.

Dalam pelaksanaan evaluasi ini, koordinator memiliki peran penting, karena

29

Di ambil dari Video Dokumentasi Haul Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Ke-57 karya

Jaya Optima Studio. 30

Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 25 Juni 2016.

Page 79: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

68

sebelum, selama dan setelah pelaksanaan, koordinatorlah yang aktif memantau

dan mengawasi segala aktifitas setiap anggota kepanitiaan.

“Pak haji yang selalu mengontrol secara keseluruhan. Baik nanti

pada hari H, tamu sejauh mana, kendaraannya sampai mana parkirnya,

kita harus tahu dan dievaluasikan. Jadi waktu ada pembubaran panitia

kita melaporkan seluruh kinerja. Yang mana yang jadi juara, mana yang

bertanggung jawab, mana yang abal-abal kalau jadi panitia kurang

bertanggung jawab, kita tahu semua dan itu kita laporkan. Kita hantam

aja kalau itu tidak beres. Kita tidak pernah menyalahkan siapa pun,

hanya kita koreksi mana yang kurang baik supaya diperbaiki. Kita tidak

menyalahkan kerjanya kurang bagus, tidak, tapi kita berikan pandangan

ini kurang efektif. Misalnya seksi tamu, kamu kurang dari segi ini,

sehingga tamu banyak yang hilang sandal dan segala macam saat

malam, terus konsumsi juga kurang terarah, itu nanti diberitahu. Abah

itu kalau habis zikir itu keluar, muter terus pakai motor. Nanti kalau

sudah dikontrol sejauh mana parkir, baru turun kemana-mana, jalan

kaki. Mengawasi kotak, semuanya diawasi.”31

Evaluasi juga menjadi kegiatan yang penting bagi panitia ngahol,

karena dengan diadakannya evalusi ini panitia dapat melakukan pembaharuan-

pembaharuan demi kelangsungan acara ngahol tersebut. salah satunya dari

mekanisme persiapan sarana berupa tenda. Panitia mengizinkan bagi sejumlah

rombongan jamaah dari berbagai daerah yang berniat membangun tenda untuk

keperluan jamaah daerah masing-masing. Panitia hanya akan mengarahkan

pada lokasi yang nantinya bisa digunakan untuk membangun tenda.

Pembaharuan ini ternyata cukup efektif meringankan beban panitia untuk

mempersiapkan tenda-tenda yang bisa digunakan para jamaah saat acara

ngahol berlangsung.32

Selain dari segi pembaharuan dalam mekanisme

pembuatan tenda, melalui tahapan evaluasi panitia juga mendapat ide untuk

menambah beberapa seksi dalam susunan kepanitiaan, yakni seksi radio dan

seksi kepemudaan.

31

Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 19 Juli 2016. 32

Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 25 Juni 2016.

Page 80: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

69

Seksi radio ditambahkan sekitar lima tahun yang lalu. Penambahan

seksi radio ini dilakukan untuk mensiasati sound system/ speaker yang sulit

menjangkau seluruh jamaah yang hadir. Banyaknya jamaah yang hadir dalam

perayaan tersebut, kadang membuat jamaah menempati tempat yang tidak

terjangkau dengan suara dari sound system yang telah disediakan panitia. Hal

inilah yang kemudian membuat panitia mencetuskan ide untuk melakukan

kerja sama dengan salah satu stasiun radio yang berada di Sukamantri. Siaran

perayaan ngahol ini sudah disiarkan sejak satu hari sebelum acara dimulai.33

Meskipun selama perayaan ngahol berlangsung sudah disiarkan melalui

radio, pihak panitia tidak menggunakan radio sebagai media untuk memberikan

informasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan ngahol.

“Tidak ada. Kita tidak boleh ada informasi (melalui media).

Seadanya saja. Dari orang yang ngaji saja, kan orang yang ngaji datang

dari mana-mana, memberi informasi-informasi. Dari sebulan sebelum

hari H itu sudah diinformasikan dipengajian kalau haul tanggal sekian.

Kita tidak ada dari media, jadi dari ngaji saja, tidak ada lagi…. Tujuan

dari radio ini bukan untuk menginformasikan, tujuannya agar hari H

jangan sampai tidak terdengar oleh yang jauh. Kan percuma datang

jauh-jauh. Karena tidak terjangkau oleh sound yang ada.”34

Sedangkan untuk seksi kepemudaan, baru ditambahkan sejak dua tahun

yang lalu. Penambahan seksi kepemudaan ini dilakukan karena panitia

menganggap perlu ada regenerasi dalam kepanitiaan perayaan ngahol. Panitia

juga khawatir, pemuda akan memiliki sikap acuh jika tidak dilibatkan dalam

kepanitiaan sejak dini.35

Dan dengan adanya seksi kepemudaan ini, pihak

panitia juga merasakan adanya perubahan dari segi kecepatan kerja. Waktu

33

Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 19 Juli 2016. 34

Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 19 Juli 2016. 35

Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 19 Juli 2016.

Page 81: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

70

yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai persiapan lebih cepat dari

sebelumnya.

“Ada, seperti kecepatan kerja. Seperti kemarin pemuda dikerahkan

untuk mengiris daging, yang luar biasa banyak. Dulu mungkin bisa dari

jam 10 malam sampai subuh, kalau sekarang dari jam 10 malam, jam 12

malem sudah selesai. Itu kecepatan berbedakan. Jadi mereka punya rasa

tanggung jawab.”36

Selain mengevaluasi hasil kinerja para panitia yang terlibat, dalam

pembubaran panitia ini juga dilakukan transparansi keuangan berupa

pemasukan dan pengeluaran selama perayaan ngahol berlangsung.

Transparansi ini dilakukan oleh Bendahara.

B. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Ngahol

Syekh Abdul Qadir al-Jailani

1. Faktor Pendukung

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa faktor pendukung yang membuat

ngahol ini dapat terlaksana dengan baik setiap tahunnya. Di antara faktor

pendukung tersebut adalah sebagai berikut:

a. Adanya dukungan dari pihak instansi pemerintahan

Instansi pemerintahan seperti kecamatan, kepolisian dan koramil ikut

berpartisipasi dan memberi dukungan selama proses persiapan dan selama

kegiatan ngahol berlangsung. Misalnya pihak kecamatan ikut ambil dalam

penyebaran undangan. Di mana undangan yang dipersiapkan untuk bupati dan

gubernur Tangerang diserahkan oleh camat. Camat juga masuk dalam susunan

kepanitiaan sebagai penasehat II. Selain itu, pihak kepala desa juga masuk

36

Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 19 Juli 2016.

Page 82: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

71

dalam susunan kepanitiaan sebagai Pembina. Sedangkan pihak kepolisian dan

koramil juga masuk dalam kepanitiaan sebagai pihak yang bertanggung jawab

dalam hal keamanan.

b. Masyarakat yang antusias

Tidak bisa dipungkiri, kelangsungan ngahol juga didukung dengan

adanya masyarakat yang antusias mengikuti acara tersebut. Antusias

masyarakat ini tidak hanya terlihat saat acara berlangsung, namun juga saat

panitia melakukan persiapan. Masyarakat juga turut andil dalam memberikan

bantuan, baik bantuan tenaga maupun bantuan dana.

c. Kesiapan pesantren dalam pelaksanaan ngahol

Kesuksesan acara ngahol juga tidak terlepas dari berbagai kesiapan

yang telah dilakukan pihak pesantren menjelang ngahol. Persiapan yang

dilakukan pesantren dan panitia mencakup dari berbagai aspek, mulai dari

sarana dan prasaran, meliputi tenda, sound system, tempat parkir, posko

kesehatan dan lain sebagainya hingga konsumsi untuk para jamaah yang hadir.

Berbagai sarana prasarana dan konsumsi yang disiapkan panitia merupakan

hasil dari penggalangan dana yang telah dilakukan sebelumnya.

2. Faktor Penghambat

a. Panitia Dalam

Selama persiapan hingga pelasanaan ngahol Syekh Abdul Qadir al-

Jailani, panitia bagaian dalam tidak mengalami banyak hambatan dalam

mengerjakan tugasnya. Seperti yang telah disampaikan, panitia bagian dalam

ini bertanggung jawab dalam seksi rohani, konsumsi, dan acara inti dari

Page 83: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

72

haulan. Secara keseluruhan panitia bagian dalam tidak terlalu merasakan

hambatan-hambatan yang terjadi.

“Tidak ada hambatan-hambatan, yah intinya yang dirasakan

masalah hambatan atau tidaknya itu masalah kesiapan hati kita.... Jadi

sempurna atau tidaknya haul itu dari pandangan diri kita masing-

masing.”37

Adapun komentar-komentar ataupun pertanyaan yang sering dihadapi

oleh pihak pesantren ialah mengenai kesan bahwa pesantren lebih membesar-

besarkan perayaan haul dibandingkan dengan perayaan hari besan umat islam

lainnya. Menganggap hal ini, pesantren merasa tidak ada hal yang salah

dengan hal tersebut. Haul merupakan perayaan yang dilakukan secara khusus,

karena tidak sembarang orang yang dapat menyelenggarakannya. Hanya

orang-orang terpilih atau orang-orang yang diberi mandat secara langsung

oleh gurunya yang dapat menyelenggarakan acara haulan. Sedangkan untuk

perayaan hari besar Islam lainnya, tidak ada persyaratan bahwa diharuskan

ada mandat terlebih dahulu. Artinya setiap umat Islam berhak untuk

merayakan dan mengisinya dengan berbagai acara. Karena kekhususan inilah

maka perayaan haul ini hanya ada di satu tempat saja. Hal inilah yang

kemudian membuat perayaan haul terlihat lebih besar dibandingkan dengan

perayaan lainnya.38

b. Panitia Luar

Panitia bagian luar juga merasa hanya mengalami sedikit hambatan

selama persiapan dan pelaksanaan haul. Adapun hambatan yang dihadapi

antara lain:

37

Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 25 Juni 2016. 38

Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016.

Page 84: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

73

a. Kurangnya Koordinasi Antar Panitia

Kurangnya koordinasi yang terjadi selama perayaan haulan ini

sering dirasakan oleh panitia luar terhadap panitia dalam. Hal ini

dikarenakan panitia dalam yang bertanggungjawab dalam Seksi Rohani

tidak aktif dalam memberikan informasi mengenai progres yang terjadi

dalam seksi tersebut. Untuk mengetahui pengisi acara dan tamu ulama

yang hadir panitia luar harus lebih ekstra dan sering bertanya kepada

pihak pesantren. Hal ini juga terkadang dikarenakan untuk pengisi acara

dan tamu yang hadir tidak bisa dipastikan, bahkan sampai seminggu

sebelum perayaan.

b. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia juga menjadi salah satu penghambat

dalam proses persiapan haul. Hal ini dikarenakan memang masyarakat

sekitar juga memiliki kesibukan masing-masing di luar dari

mempersiapkan untuk perayaan haul. Untuk mensiasati kurangnya SDM

ini, pihak panitia kemudian membentuk Seksi Kepemudaan untuk

merekrut pemuda-pemuda di sekitar agar turut membantu dalam proses

persiapan.

c. Pengumpulan Dana

Hambatan dalam pengumpulan dana ini biasanya terjadi pada

seksi usaha. RT dan RW yang bertugas untuk mengumpulkan dana sering

kali terlambat dari jadwal yang ditentukan. Pengumpulan dana

diharuskan selesai setidaknya 10 hari sebelum hari H, namun hal ini tidak

Page 85: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

74

tercapai. Biasanya pengumpulan dana ini baru selesai empat sampai tiga

hari menjelang perayaan.

d. Kurangnya Perhatian Akan Kebersihan

Hambatan lain yang dirasakan oleh panitia luar adalah kurangnya

perhatian masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan. Hal ini

disayangkan oleh pihak panitia karena akan membuat panitia bekerja

lebih ekstra dalam melakukan persiapan, terutama seksi kebersihan.

“Hambatan pasti ada, tapi tidak banyak. Ya paling kita suka

kesulitan untuk melakukan persiapan, misalnya membuat tenda tadi,

karenakan orang pasti punya kesibukan masing-masing. Dan semakin

lamakan orang-orang yang sering membantu itu sudah tua, dan banyak

juga yang sudah meninggal, jadi ya begitu. Terus paling juga dari

kesadaran masyarakat tentang kebersihan. Karenakan kalau ngahol itu

kita menyambut orang banyak, kita inginnya lingkungan sekitar itu

bersih supaya jamaah yang hadir itu nyaman, tapi kadang masyarakat

kurang sadar. Dan yang paling ada mis komunikasi dengan pihak

pesantren terkait dengan pengisi acara dan tamu ulama yang hadir,

karenakan memang itu yang mengurus pihak pesantren. Jadi panitia luar

harus lebih ekstra dan sering bertanya kepada pihak pesantren, agar

persiapanannya lebih matang. Karena secara organisasi belum mantap.

Tapi kita sudah mulai berbenah. Pembelajaran dari tahun ketahun,

kekurangan apa, ya nanti kita hantamnya saat pembubaran panitia itu. Ya

paling itu aja sih.”39

Sedangkan untuk masalah pro dan kontra mengenai haul, baik itu

dari segi perayaannya maupun dalam pembacaan munaqibnya, pihak

pesantren tidak menjadikan hal tersebut sebagai suatu hambatan dalam

melaksanakan perayaan haulan. Menurut pihak pesantren, pihak yang

kontra dalam hal tersebut merupakan pihak-pihak yang pada hakikatnya

tidak meyakini adanya karamah para wali. Menanggapi hal ini, pihak

pesantren mengaku hanya berupaya untuk sekedar mendorong orang-

orang yang kontra untuk memahami tentang keistimewaan yang

39

Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 25 Juni 2016.

Page 86: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

75

diberikan kepada hamba-hamba yang telah dipilih Allah.40

Masalah pro

kontra perayaan haul ini juga ditanggapi dengan biasa oleh panitia acara.

Hal ini dianggap sebagai hilafiyah atau masalah kecil.41

40

Wawancara Pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016. 41

Wawancara Pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 19 Juli 2016.

Page 87: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan analisis data dalam penelitian ini, maka

penulis dapat menarik kesimpulan dalam penelitian Strategi Komunikasi

Persuasif Pesantren Al-Istiqlaliyyah Dalam Mempertahankan Ngahol Syekh

Abdul Qadir al-Jailani, yakni:

1. Strategi Komunikasi Persuasif Pesantren Al-Istiqlaliyyah

Dalam melakukan strategi, seperti yang dikemukan Fred R. David

pihak pesantren juga melakukan tiga tahapan yakni, perumusan strategi,

implementasi strategi dan evaluasi strategi.

a. Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi ini, dimulai dengan pihak pesantren yang

memberikan informasi melalui tahapan komunikasi persuasif untuk mengajak

masyarakat mengikuti ngahol. Adapun tahapan yang dilakukan pertama

adalah membangkitkan perhatian masyarakat melalui sosok Kyai Dimyati,

tokoh ulama yang disegani masyarakat. Kemudian dilanjutkan dengan tahap

menumbuhkan minat dan hasrat kepada masyarakat untuk mengikuti ngahol

melalui pesan komunikasi yang disampaikan. Pesan tersebut disampaikan

dengan metode Pay Off (Rewardingi). Metode komunikasi persuasif ini

memberikan iming-iming atau harapan yang baik kepada komunikan. Pesan

yang disampaikan kepada masyarakat ternyata membawa masyarakat

bersedia untuk mengikuti ngahol.

Page 88: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

77

Selain memberikan informasi, pihak pesantren juga melakukan berbagai

persiapan. Adapun persiapan yang dilakukan pesantren adalah pertama

dengan membentuk susunan kepanatiaan, di mana susunan kepanitiaan ini

terbagi atas panitia dalam dan panitia luar. Panitia dalam yang bertanggung

jawab atas seksi rohani dan seksi konsumsi diisi oleh pengurus pesantren,

sedangkan panitia luar yang bertanggung jawab atas 16 seksi kepanitiaan

diisi oleh masyarakat sekitar. Kedua menggalang dana. Proses penggalangan

dana ini dilakukan melalui meminta sumbangan dari santri, sumbangan dari

jamaah pengajian, seksi usaha dan seksi kotak. Persiapan ketiga adalah

menyebar undangan yang dilakukan 10 hari sebelum ngahol berlangsung.

Penyebaran undangan ini hanya dilakukan ke instansi pemerintahan.

b. Implementasi Strategi

Acara ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani mulai pukul 07.00 pagi

hingga menjelang sholat dzuhur atau sekitar jam 12.00 siang. Adapun

runtutan acara dimulai dengan melakukan pembukaan ditandai pembacaan

surat al-Fatihah secara bersama-sama dipimpin oleh pembawa acara.

Kemudian acara dilanjutkan dengan zikir bersama yang dipimpin langsung

oleh KH. Uci Turtusi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian sambutan

yang diisi oleh pejabat pemerintahan yang telah diundang oleh panitia.

Setelah sambutan selesai dilakukan, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci

al-Qur’an. Pembacaan ayat suci al-Quran ini dilakukan dua kali. Kemudian

acara dilanjutkan dengan pembacaan munaqib atau biografi dari Syekh Abdul

Qadir al-Jailani. Setelah pembacaan munaqib selesai, acara dilanjutkan

dengan pemberian tausiah atau ceramah keagaamaan yang dilakukan oleh

Page 89: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

78

beberapa ulama yang hadir dalam acara tersebut. setelah tausiah, acara

diakhiri dengan pembacaan doa.

c. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi yang dilakukan pihak kepanitiaan dilakukan satu

sampai dua minggu setelah ngahol. Evaluasi dilakukan bersamaan dengan

pembubaran panitia. Dengan adanya evaluasi, panitia dapat memberikan

pembaharuan-pembaharuan untuk kelangsungan acara ngahol.

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Ngahol Syekh

Abdul Qadir al-Jailani

Selama pelaksanaan ngahol, ada beberapa faktor pendukung dan faktor

penghambat yang dialami oleh pesantren al-Istiqlaliyyah. Adapun faktor

pendukungnya adalah adanya dukungan dari pihak instansi pemerintahan,

adanya masyarakat yang antusias, serta kesiapan pesantren dalam

pelaksanaan ngahol. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya

koordinasi antar panitia, kurangnya sumber daya manusia, lambatnya proses

pengumpulan dana, serta kurangnya perhatian akan kebersihan dari

masyarakat sekitar.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, peneliti mencoba memberikan

beberapa saran, sebagai berikut:

1. Kepada Pengurus Pesantren Al-istiqlaliyyah, karena ngahol Syekh Abdul

Qadir al-Jailani ini sudah 57 tahun berjalan, sebaiknya segala dokumentasi

Page 90: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

79

yang berhubungan dengan kegiatan tersebut diarsipkan dengan baik. Hal ini

tentu dapat menjadi bahan pembelajaran untuk tahun-tahun selanjutnya.

Selain itu, ada baiknya jika kedepannya Pesantren al-Istiqlaliyyah juga

memberikan kegiatan tambahan untuk para santri diluar dari kegiatan harian

mengaji kitab. Hal ini juga berguna untuk menambah wawasan dan

pengalaman para santri.

2. Kepada Panitia Ngahol, meski acara ngahol ini sudah dikenal banyak orang,

tidak ada salahnya jika kedepannya panitia menggunakan media komunikasi

untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Media komunikasi tentu

akan lebih membantu panitia dalam mempublikasikan kegiatan ngahol ini.

Bagaimanapun, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan positif yang bisa

diikuti masyarakat luas. Selain itu, mungkin ke depannya panitia dapat

meningkatkan koordinasi antar panitia, agar segala persiapan yang dilakukan

dapat berjalan sesuai target yang telah disepakati.

3. Kepada Masyarakat, meski mempercayai akan hikmah dan ganjaran yang

akan didapat dengan mengikuti acara ngahol, semoga tidak membuat

masyarakat menjadi lalai akan kewajiban lainnya sebagai seorang muslim.

Page 91: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

80

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Aba, Imron. Peringatan Khaul Bukan Dari Ajaran Islam Adalah Pendapat Yang

Sesat. Kudus: Menara, 1980.

Aceh, Abubakar. Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf . Solo: Ramdhani, 1985.

Alba, Cecep. Tasawuf dan Tarekat: Dimensi Esoteris Ajaran Islam. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2014.

Al-Husaini, Al-Hamid. Liku-Liku Bid’ah dan Masalah Khilafiyah. Singapore:

JBW Printers & Binders, 1998.

Al-Sayuti, Jalaluddin. Al-Hawi Lil Fatawi. Beirut: Dar- Al-Kotob Al-Ilmiyah,

2010.

Aqib, Kharisudin. Al Hikmah: Memahami Teosofi Tarekat Qadiriyah wa

Naqsyabandiyah. Surabaya: Dunia Ilmu Offset, 1998.

Aw, Suranto. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik,

dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2009.

David, Fred. R. Strategic Management Concepts and Cases, Thirteenth Edition.

New Jersey: PEARSON Education,, Inc, 2007.

Effendy, Onong Uchjana. , Ilmu Komunikasi, Teori dan Filsafat Komunikasi.

Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003.

--------------------. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarta, 2008.

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba

Humanika, 2012.

Kabbani, Muhammas Hisyam. Tasawuf dan Ihsan: Antivirus Kebatilan dan

Kezaliman. Penerjemah Zaimul Am. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta,

2007.

Liliweri, Alo. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pusat Pelajar,

2007.

Mashuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan

Aplikatif. Malang: Reflika Aditama, 2008.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penenlitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005.

Page 92: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

81

Mufid, Muhamad. Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2010.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010.

Rahmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2006.

Roudhonah, Ilmu Komunikasi. Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013.

Santoso, Ananda dan A.R. Al Hanif. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.

Surabaya: Alumni.

Soemirat, Soleh dkk. Komunikasi Persuasif . Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Sunarto, Ahmad. Ensiklopedia Biografi Nabi Muhammad saw dan Tokoh-Tokoh

Besar Islam. Jakarta: Widya Cahaya, 2013.

Thohir, Ajid. ed., Historisitas Dan Signifikansi Kitab Manaqib Syekh Abdul

Qadir al-Jilani Dalam Historigrafi Islam. Jakarta: Puslitbang Lektur dan

Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI,

2011.

Tim Penyusun Kamus. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,

2003.

Yin, Robert K. Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2012.

JURNAL

LK, Study Rizal. “Tasawuf: Sebuah Kajian Awal tentang Pengertian dan

Kehadirannya dalam Tradisi Islam” Dakwah, Vol. XIV, No.2 (Desember

2010): h. 223-245.

Ridho, Kholis. “Otoritas Keagamaan dalam Islam” Dakwah, Vol. XIV, No.2

(Desember 2010): h. 309-325.

Suhaimi. “Maulid Rasulullah SAW. Dalam Perspektif Dakwah Islam Analisis

Teks Tarikh Al-Rusul wa Al-Mulk Karya Abu Ja’far Muhammad ibn

Jaris Al-Thabari (224 H/ 639 M – 310 H/ 923 M)” Dakwah, Vol. XIV,

No.1 (Juni 2010): h. 131-151.

Khotimah. “Studi Sufisme Thariqah Qadariyah Wa Naqsabandiyah Di Desa

Madani Pulau Kijang Reteh Indragiri Hilir Riau” An-Nida, Jurnal

Pemikiran Islam, Vol. 39, No. 2, (Juli-Desember, 2014): h. 199-214.

Page 93: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

82

INTERNET

Barokah, Rijal. “Haul: Dasar Hukum (Bag. II Selesai).” artikel diakses pada 05

Juni 2016 dari http://www.nuruliman.or.id/haul-dasar-hukum-bag-ii-

selesai.

Ivonna, Astrid. “Sebutkan Kitab Suci, Tempat Ibadah dan Hari Besar Agama

Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan konghucu.” artikel diakses

pada 30 Mei 2016 dari http://www.astalog.com/4255/sebutkan-kitab-

ssuci-tempat-ibadah-dan-hari-besar-agama-islam-kristen-katolik-hindu-

buddha-dan-konghucu.htm

Makruf, Muhammad. “Keutamaan Berkumpul Untuk Berdzikir Kepada Allah.”

artikel diakses pada 11 September 2016 dari

www.hujjahnu.com/2013/02/keutamaan-berkumpul-untuk-

berdzikir.html?m=1

Muzakki, Ahmad. “Perayaan Haul Dalam Islam.” artikel diakses pada 05 Juni

2016 dari http://cyberdakwah.com/2013/11/perayaan-haul-dalam-islam/.

SKRIPSI

Ade Kamaluddin. “Pesan Komunikasi K.H. M. Chaedar Dalam Pembinaan Santri

Di Pondok Pesantren Nurul Falah Pandeglang.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008.

Ghundar Muhamad Al-Hasan. “Tradisi Haul dan Terbentuknya Solidaritas Sosial:

Studi Kasus Peringatan Haul KH. Abdul Fattah Pada Masyarakat Desa

Siman Kabupaten Lamongan.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013.

Page 94: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

LAMPIRAN

Page 95: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 96: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 97: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 98: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 99: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 100: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 101: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 102: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 103: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 104: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 105: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 106: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

1

Hasil Wawancara

Narsum : H. Entoh (Pengurus Pesantren Al-Istiqlaliyyah)

Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2016

Lokasi : Kediaman H. Entoh

1. Q: Setiap tanggal berapa ngahol diadakan?

A: Tanggalnya tidak pasti, kalau di sini itu setiap minggu kedua dibulan

Rabiul Sani. Dihari minggu kedua.

2. Q: Kenapa memilih diminggu kedua?

A: Karena Rabiul Sani itu bulan wafatnya Syekh. Kita tidak mengambil

ketepatan tanggal, hanya bulannya saja. Kenapa minggu kedua karena

tanggal belasan-belasan

3. Q: Dari tahun berapa sudah mulai dirayakan ngahol?

A: Kemarin itu yang ke 57. Berarti sudah 57 tahun, itu dimulai semenjak

diberikan mandat alm. abah oleh gurunya. Di situ mulai dilakukan ngahol

secara estafet. Dalam tradisi ngahol itu tidak ada istilah estafet turun ke

anak, tapi namanya turun ke murid, yang dianggap murid itu mempuni.

Tapi anak-anaknya itu berposisikan sebagai murid. Kebetulan di sini, yang

dianggap mempuni sendiri adalah anak sendiri. Sehingga terjadilah estafet,

tapi jika anaknya tidak ada yang mempuni, bisa jadi terpilih muridnya

yang lain. Jadi ngahol itu tidak mesti turun temurun ke anak, turun

temurunnya kemurid, salah satunya contohnya ya alm. Abah. Itukan bukan

dari orangtuanya, tapi dari gurunya, Karna saat itu dari anaknya sendiri

tidak ada yang mempuni makanya terputus. Dan sekarang KH. Uci

misalnya ke siapa, apakah ke anaknya atau ke adiknya apa yang lain yang

berposisikan sebagai murid. Tidak perlu ada hubungan darah. Andai dari

sekarang dalam kepemimpinan KH. Uci dianggap tidak ada murid yang

mempuni, dianggaplah putus haulan di ponpes ini. Dan jika KH. Uci

melihat ada murid orang lain yang mempuni, maka estafet kelanjutannya

akan diberikan kepada murid tersebut. Ngahol ini dilaksanakan sejak awal-

awal berdirinya pesantren., dimulai tahun 1953. Dan beliau (alm. KH.

Dimyati) memulai ngahol di usia 25 tahun.

4. Q: Bagaimana sejarah awal ngahol?

A: Itu berawal dari estafet. Dari gurunya, bukan dari orangtuanya, tapi

memang kebetulan untuk KH. Uci, gurunya itu adalah orangtuanya sendiri.

Silsilahnya sendiri itu KH. Uci mendapat mandat dari KH. Dimyati, terus

KH. Dimyati dari gurunya KH. Arsyad, KH. Arsyad dari gurunya KH.

Dahlan, KH. Dahlan dari gurunya KH. Husein, KH. Husein dari gurunya

Syekh Agung Asnawi, Syekh Agung Asnawi dari gurunya KH. Abdul

Page 107: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

2

Karim, KH. Abdul Karim dari gurunya KH. Ahmad Khotib Sambas, dan

terus dari gurunya, dari gurunya sampai kepada Tuan Syekh Abdul Qadir

Al-Jailani.

5. Q: Dari awal pelaksanaan ngahol, apakah memang sudah melibatkan

masyarakat dalam perayaannya?

A: Tidak, dalam haul tidak diperkanankan untuk mengundang, tapi

memberikan informasi boleh. Untuk mengundang tidak diperkenankan.

Awal-awal di tahun 1953 itu hanya keluarga saja. Lalu jamaah pengajian

diberikan informasi tentang ngahol. Dan semakin tahun terus banyak yang

ikut sampai detik ini. Tidak pernah ada undangan resmi.

6. Q: Lalu mulai tahun berapa masyarakat di informasikan adanya ngahol?

A: Sebenarnya informasi ngahol ini diberikan hanya dalam pengajian umum,

jadi yang ikut hanya jamaah pengajian umum. Kalau yang ikut hanya 10

orang, berarti yang ikut ngahol ya hanya 10 orang, itu sekitar tahun 1953.

Kemudian tahun berikutnya, ya kalau ada 20 orang jamaah berarti 20

orang yang ikut. Kemudian mulai secara umum ketika kebetulan haulan

dipindahkan ke masjid yang baru, kurang lebih tahun 1987-1988, dan

kebetulan masjid yang baru ini sekalian peresmian, otomatis diikuti

seluruh masyarakat, maka mulai disitulah masyarakat ikut serta dalam

ngahol. Untuk informasi pesantren tidak menggunakan media apapun,

selain informasi melaui pengajian mingguan.

7. Q: Apakah ada teknologi informasi yang digunakan dipesantren untuk

memberi informasi kepada masyarakat?

A; tidak ada, dan pesantren merasa tidak perlu.

8. Q: Apa yang membuat abah haji menginformasikan kepada masyarakat kalau

akan diadakan ngahol?

A: Salah satu yang terpenting adanya haulan adalah siapa yang ikut serta

dalam haulan ini sama dengan berziarah kemakam tuan syekh, siapa yang

ziarah ke makam syekh itu sudah dianggap muridnya, siapa yang menjadi

muridnya tuan syekh, tuan syekh berjanji untuk membela dan memberi

syafaatnya. Dan siapa yang dibela dan disyafaati tuan syekh, pasti akan

diterima pembelaannya. Maka disitulah, memberikan informasi tentang

ngahol, tapi tidak secara mengajak khusus. Etika dalam ngahol itu tidak

boleh.

9. Q: Bagaimana reaksi masyarakat tentang ngahol di awal-awal?

A: Kalau masyarakat itu menyikapi haul, tidak ada istilah antusia atau tidak

antusian, karena memang di awali adanya informasi, sehingga yang ikut

itu yang memang hatinya terketuk, sehingga terjadinya step by step. Tidak

tiba-tiba langsung di tarik. Maka diawali step by step tersebut sehingga

yang ada itu kepositifan-kepositifan dari masyarakat karena yang larut

dalam ngahol itu adalah hatinya yang menginginkan adanya pencerahan.

Page 108: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

3

Kalau memang kita bergerak dengan ketulusan hati, semuanya tidak ada

yang merasakan berat.

10. Q: Selama 57 tahun berlangsung, apakah ada peningkatan dari jumlah jamaah

yang hadir atau mengikut ngahol?

A: Kalau secara umum, kita merasakan tahun ini sangat luar biasa ramai,

kemudian tahun berikutnya terasakan dua kali lipat dari tahun kemarin.

Setiap tahun merasakan ada kelipatan-kelipatan. Masyarakat larut dalam

kegiatan haulan, Kecintaanya kepada haulan, sehingga terjadilah

pergerakan alamiah tanpa ada pemaksaan, tanpa ada tekanan. Karena

manusia pada hakikatnya butuh pencerahan, maka manusia mencari

sendiri pencerahan tersebut.

11. Q: Apa saja partisipasi dari masyarakat selain hadir dalam ngahol? Apa ada

partisipasi dari bentuk materi atau non-materi?

A: Partisipasi dari masyarakat itu tergantung dari masyarakat itu sendiri,

kalau yang melakukan haulan itu hanya memberikan informasi haulan.

Adapun yang memberi materi atau apapun baik itu berupa air, makanan,

kue dan sebagainya itu pergerakan masyarakat sendiri tanpa ada

permintaan.

12. Q: Bagaimana dengan pembiayaan dari ngahol?

A: pembiayaannya itu, tidak ada istilah kita menganggarkan menghabiskan

uang sekian. Kembali lagi pergerakan alamiah, keluarga dan pesantren

mempersiapkan dana itu tidak terpatok, alamiah saja tergantung dari uang

yang dimiliki. Misalnya ada satu juta, yang kita gunakan uang satu juta

yang ada, kalau ada dua juta yang kita gunakan yang ada, walaupun pada

akhirnya misalkan sampai menghabiskan dana 1 milyar atau 2 milyar

itulah kebesaran Allah melalui karamah Tuan Syekh.

13. Q: Bagaimana memberi informasi kepada masyarakat?

A: memberi informasi hanya dalam pengajian mingguan. Sekitar tahun 90an

mulai adanya masyarakat yang larut dalam acara ngahol.

14. Q: Apa landasan dilaksanakannya ngahol, selain dari mandat yang turun

temurun, adakah landasan hadits yang memperkuat pesantren melaksanakan

ngahol?

A: Di dalam hadits, di awali dengan bahasa kanjeng Rasul, “siapa yang

berziarah setelah aku meninggal, sama dengan berziarak kepadaku di

masaku” bahasa rasul tersebut diikuti oleh para petinggi-petinggi para

sahabat, kemudian diikuti juga oleh para petinggi-petinggi pengikutnya,

terus turun temurun. Keduanya karna adanya ilmu. Sahabat pun memberi

ilmu kepada muridnya yang secara umum dan secara khusus. Akan ada

estafet seperti itu. Yang secara khsuus itu tidak dimiliki oleh masyarakat

secara umum, berarti hanya diberikan kepada murid yang mempuni.

Sehingga ada etika khusus dalam pelaksanaannya. Nah dalam haulan, ini

Page 109: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

4

adalah etika khusus, maka tidak sembarang orang bisa melakukan haulan

tanpa adanya perintah khusus dari sang guru.

15. Q: Apa yang ingin ditularkan kepada masyarakat melalui ngahol ini, terutama

pada sosok Syekh Abdul Qadir al-Jailani?

A: Sangat ada. Kita salah satunya, menjelaskan tentang biografi syekh, dan

orang yang menjelaskan tentang biografi syekh itu juga memiliki

persyaratan, diantara persayaratanya itu, biografi yang disampikan itu

harus dikajikan dulu kepada sang guru, dan diantara yang membacakannya

diharuskan untuk mempunyai wudhu. Maka yang menjelaskan biografi

tidak bisa sembarangan orang, harus ada penunjukan khusus dari sang

guru.

16. Q: Selain melalui ngahol, adakah cara lain yang dilakukan pesantren untuk

mengajak masyarakat meneladani sosok Syekh Abdul Qadir al-Jailani?

A: Sangat banyak, yang intinya secara keseluruhan, di dalam ajaran-ajaran

tuan syekh adalah kebersihan hati. Sehingga kebersihan hati ini akan

memberi efek pada segala aspek kehidupan, baik itu masyarakat maupun

keluarga. Tanpa ada dasar itu, maka akan sia-sia. Selain itu dalam

pengajian juga menjelaskan tentang biografi beliau, menjelaskan tentang

nasihat-nasihat beliau, sewaktu-waktu bisa menjelaskan juga tentang

ajaran-ajaran secara umum atau khusus. Kemudian, ada juga kitab-kitab

khusus yang kita ajarkan kepada santri. Dimana pengajaran tersebut akan

memberi efek juga kepada masyarakat.

17. Q: Apa sih arti dari sosok Syekh Abdul Qadir al-Jailani bagi pesantren?

A: Di dalam kehidupan ini, ada kerajaan jahirian dan batin, sesuai dengan

tubuh kita ada jasad juga ada ruh, maka dalam jasad kita ada

kepemimpinan-kepemimpinan yang dibutuhkan oleh jasad kita dan juga

dalam ruh kita ada kepemimpinan-kepemimpinan yang dibutuhkan oleh

ruh kita, sehingga kepemimpinan dari ruh itu, pilihannya adalah hamba-

hamba pilihan Allah yang mampu memimpin dalam kepemimpinan-

kepemimpinan dalam ruh. Tuan Syekh adalah sosok kepemimpinan ruh

yang secara internasional.

18. Q: Manfaat apa yang ingin dicapai pesantren melalui ngahol?

A: Masyarakat yang benar-benar Islami pasti akan meyakini yang namanya

keberkahan, maka kalau kita bisa berjumpa dengan orang-orang soleh pasti

disitu akan turun keberkahan itu. Perjumpaan dengan orang soleh itu ada

secara jahirian atau maknaiyah. Ada orang soleh yang masih hidup kita

berkunjung, itu adalah perjumpaan jahiriah, sedang kan dengan orang yang

sudah meninggal, diyakini ketika kita membacakan sesuatu tentang orang

soleh itu, orang soleh itu akan hadir, maka itupun dikatakan sebuah

perjumpaan. Dengan adanya perjumpaan itu akan turunlah keberkahan.

Kalau sudah ada keberkahan, disitulah keyakinan kita sebagai umat Islam

kita butuh keberkahan dalam hidup kita baik di dunia maupun diakhirat.

Page 110: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

5

Kita juga merujuk kepada perkataan kanjeng rasul, dengan kita

memperbanyak berbicara tentang orang soleh disitulah ada keberkahan.

19. Q: Bagaimana tata cara ngahol?

A: Jadi, sang guru akan melakukan bacaan-bacaan, zikiran-zikiran sesuai

dengan yang diperintahkan gurunya. Kalau gurunya memerintahkan harus

pertama membaca ini, kedua membaca ini, ketiga membaca ini, tidak

mungkin sang murid itu melakukan di luar dari yang diperintahkan guru.

Jadi etika dalam haulan, adalah hak prerogatif dari sang guru, yang juga

berasal dari gurunya. Dan itu juga tidak bisa diberikan secara umum,

bahwa ini harus dibaca begini-begini. Masyarakat itu hanya mengikuti

saja. Sebetulnya rututan acara ada yang memang haulan, yakni ada inti

haulan dan selanjutnya seperti acara-acara lain. Setelah haulan inti boleh

ada acara lain, seperti qory, ceramah dll. Haulan inti yakni berzikir

bersama sesuai dengan kepemimpinan guru, sesuai dengan apa yang telah

diperintahkan guru sebelumnya. Dan membacakan munaqib juga termasuk

ke dalam haulan inti. Awalnya zikiran terlebih dahulu, sesuai dengan

kalimat-kalimat yang diperintahkan oleh guru. Kalau guru memerintahkan

kita baca yaa syafi al amrod 1000 kali, padahal pada realitanya misalnya

baru 50 kali sang guru sudah menyetop. itu adalah hak prerogatif.

Kemudian setelah itu berzikir, mengikuti alur dan gaya dan sebagainya

dari guru. Kalau guru pelan, murid pun pelan. Bacaan pada inti pertama ini

baku, Cuma bacaan itu tidak bisa dilakukan sehari-hari. Kemudian baru

berdoa. Setelah selesai inti pertama dari ngahol, masuk ke inti kedua yaitu

pembacaan munaqib. Kenapa disebut inti yang kedua, karena pembacaan

munaqib ini bisa dilakukan oleh guru sendiri, bisa juga dilakukan murid

yang ditunjuk oleh guru.

20. Q: Adakah persyaratan khusus dalam merayakan ngahol?

A: tidak ada persyarakatan khusus, yang penting hati kita larut. Sangat

terbuka untuk siapapun. Karena tuan Syekh membuka untuk umum siapa

saja yang ingin menjadi muridnya, yang penting hatinya larut dalam

sebuah keyakinan.

21. Q: Adakah perubahan di masyarakat setelah mengikuti ngahol?

A: Perubahan yang dirasakan oleh siapapun yang mengikuti ngahol. Ada

semacam kepuasan hati. Kalau bicara soal kepuasan hati, itu akan

mengefek kepada seluruh aspek kehidupan. Artinya ada kenikmatan-

kenikmatan yang dirasakan dalam segala aspek kehidupan. Orang yang

mengorbankan pikiran, tenaga, materi, semakin banyak pengorbanan yang

dilakukan dengan dorongan keikhlasan, akan merasa ketenangan.

Sehingga dalam acara ngahol tidak ada istilah keuntungan materi atau

kerugian materi, yang ada itu ketenangan jiwa, artinya siapa yang bisa

semakain besar larutnya, mereka akan merasakan ketenangannya.

22. Q: Bagaimana sikap masyarakat terhadap acara haul?

Page 111: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

6

A: masyarakat tidak merasakan sebagai tamu, melainkan sebagai tuan rumah.

23. Q: Bagaimana dengan persiapan yang dilakukan ?

A: Satu bulan sebelum acara masyarakat sudah ada mulai pergerakan, mulai

dari pembuatan tenda yang manual dari bambu. Kemudian secara

ekstranya itu satu minggu sebelum. Sedangkan untuk informasi, tiga bulan

sebelum acara sudah dilakukan informasi, dan masyarakat sudah mulai

memahami adanya acara tersebut, dan satu bulan sebelum acara tersebut

masyarakat mulai ada pergerakan.

24. Q: Berapa jumlah santri yang ada saat ini?

A: 600 org

25. Q: Apa saja fasilitas yang ada disini?

A: 11 kobong, 3 masjid, dapur, toko kitab, majlis, dapur umum, ada juga toko

kitab

26. Q: Bagaimana sistem pendidikan santri disini?

A: Sistemnya itu ada sorogan dan bandungan. Kalau sorogan itu, si murid

yang membaca dan sang guru yang mendengarkan. Ketika ada kalimat-

kalimat yang salah, sang guru akan langsung menasehati. Kalau

bandungan,sang guru yang memebacakan, sang murid yang mendengarkan

, meghayati pelajaran yang diberikan guru.

27. Q: Adakah haulan selain Syekh Abdul Qadir al-Jailani?

A: Ada, jadi di dalam tarekat itukan ada berbagai macam tarekat itu. Jadi

tergantung dari pengikut tariqoh yang mana. Dan ada perbedaan dari setiap

ngahol, dari segi yang dilakukan terutama dari segi bacaan-bacaan dan

zikiran. Tapi tetap ada manaqibnya masing-masing. Tariqoh yang lain

boleh untuk melakukan ngahol syekh yang lain, tapi hanya sebatas pada

ikut serta bukan menjadi penyelenggara.

28. Q: Kenapa pesantren lebih membesarkan perayaan ngahol dibandingkan

dengan perayaan hari besar islam lainnya?

A: Kalau kita melihat jahiriah akan terjadi pertanyaan seperti itu, tapi kalau

secara batiniah tidak akan seperti itu. Karena mauled nabi itu bisa

sdilakukan oleh setiap orang, bisa dilakukan di musholah-musholah, di

masjid-masjid, maka kalau kita hitung, di cilongok saja tidak kurang dari

10 musholah yang semuanya mengadakan mauled nabi, kemudian di

pesantren juga mengadakan. Kalau di satu cilongok saja digabungkan itu

jadi besar belum diluar kampung cilongok kalau digabungkan akan

menjadi lebih besar, inikan secara umum. Sedangkan ini (ngahol) secara

khusus, di masjid mana yang mengadakan tidak ada, dimosholah mana

yang mengadakan tidak ada. Maka mereka terlarut disatu titik, maka

terlihat besar, kalau dipecah tidak akan terlibat besar. Karna ada syarat

Page 112: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

7

khusus (dalam ngahol) sedangkan dalam maulid tidak ada, semua orang

bisa.

29. Q: Bagaimana pesantren menghadapi masalah pro kontra tentang pelaksanaan

ngahol dan pembacaan munaqib?

A; yang kontra, yang tidak memahami tentang hakikatnya karamah yang ada

di wali, kalo yang pro yang meyakini adanya karamah. Allah memilih

hamba-hambanya, ada yang dijadikan ulama, sehingga ulama tersebut

diberikan keutamaan oleh Allah. Allah memilih hambanya ada yang

dijadikan wali, sehingga Allah memberikan keistimewaan yang disebut

karamah, Allah memilih hambanya yang dijadikan nabi dan rasul dan

diberi keistimewaan oleh Allah yang disebut mukjizat. Semuanya, baik itu

mukjizat nabi, karamah wali, kyai atau ulama itu diluar nalar kebiasaan

manusia. maka terjadilah dianggap sebagi sebuah keanehan-keanehan.

Tapi yang meyakini mukjizat, karamah , dan amanah tidak sesuatu yang

aneh, karena itu dianggap pemberian dari Allah. Nabi Musa dapat

membelah lautan dengan tongkat itu tidak aneh, melihat tuan Syekh ada 40

di masing-masing rumah muridnya , itu adalah sebuah karamah yang

diberikan oleh Allah, ini tidak aneh bagi orang yang mempercayai. Bagi

orang yang tidak mempercayai, itulah yang kontra.

30. Q: Adakah upaya yang dilakukan untuk orang-orang yang tidak percaya?

A: upaya hanya sekedar mendorong mereka untuk memahami tentang

keistimewaan yang diberikan kepada hamba-hamba Allah. Mestinya tidak

menutup mata, karena ini sebuah realita. Nabi dan rasul yang jumlahnya

124ribu yang dianggat menjadi rasul 313, semuanya tidak ada yang tidak

diberi keistimewaan dan itu dinyatakn dalam al-Quran. Jika kita tidak

mempercayai Nabi Musa membelah lautan dengan tongkat, berarti murtad,

karena itu ada dalam al-Quran. Allah memberikan keistimewaan. Seperti

kanjeng rasul yang mampu menjelajah lintas alam. Kita percaya karna itu

merupakan keistimewaan. Kemudian Allah memilih hamba-hamba untuk

menjadi wali-Nya diberikan juga keistimewaan-keistimewaannya, banyak

sekali sahabat-sahabat yang diberi keistimewaan. Ketika Umar sedang

melakukan khutbah di masjid kemudian ada pasukan yang sedang

berperang melawan musuh, di intailah oleh pasukan musuh tersebuh

sehingga lengah, tapi Umar mampu memberi komando saat memberikan

khutbah untuk mundur, itu komando saidina Umar terdengar oleh tentara-

tentara Islam yang sedang diintai di gunung, maka mundur dan selamat.

Secara jahir itu tidak mungkin, tapi itu realita, dan banyak sekali realita-

realita yang Allah berikan kepada hamba-hamba Allah. Kita tidak boleh

menutup mata. Dan banyak karamah yang Allah berikan kepada syekh,

diantaranya ada seorang wanita yang menangis karena suaminya

meninggal dan meminta supaya suaminya dihidupakan kembali, dan syekh

berkomunikasi dengan malaikat izroil supaya melepas ruh tersebut, itu

realita. Mereka yang tidak percaya tentang karamah, ya sudah mau apa.

Kalau kita tidak bisa tidak percaya, realitanya begitu. Jangankan

Page 113: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

8

Page 114: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

1

Hasil Wawancara

Narsum : H. Entoh (Pengurus Pesantren Al-Istiqlaliyyah)

Hari/Tgl : Sabtu, 25 Juni 2016

Lokasi : Kediaman H. Entoh

1. Q: Sebelum perayaan ngahol apakah ada persiapan-persiapan khusus?

A: Dalam acara haul itu, sebetulnya persiapan dalam konteks materi itu tidak

terlalu dipentingkan, artinya berjalan secara alamiah. Hanya sekedar

mempersiapkan. Dan secara undangan-undangan pun tidak terlalu

dipentingkan, hanya bagian daripada Allah mentakdirkan ditahun ini ada

keturunan dari tuan syekh. Andai kata tidak ya tidak menjadi masalah. jadi

atau tidaknya ulama-ulama dari luar itu tidak menjadi masalah. Tapi

karena acara haul ini acara yang besar, jadi kita melibatkan masyarakat.

Dan biasanya ada musyawarah yang melibatkan pesantren dan masyarakat

untuk membentuk kepanitiaan. Ada bagian dalam dan ada bagian luar.

Nah ini kepanitiaan ini adalah semuanya wewenang bagian luar. Adapun

bagian dalam, ini adalah hak prerogatif dari pesantren, dan orang luar tidak

bisa juga dan memang tidak akan paham dalam konteks dalam.

2. Q: Apa yang membedakan panitia bagian luar dan dalam?

A: Ya itu, konteks haul itu ada urusannya dengan kita apa namanya ritual-

ritual yang khusus, itulah yang dinamakan konteks dalam. Kalau kita

berbicara konteks dalam, yang sudah dibicarakan bahwa haul itu adalah

sebuah keterpimipinan seorang guru. Keterpimpinan seorang guru yang

memimpin acara tersebut, maka bagian dalam itu, inipun tergantung

daripada instrukisnya (guru). Jadi tidak seperti acara-acara biasa. Adapun

bagian luar, itu adalah sebuah kepanitiaan yang mengatur karena

banyaknya orang.

3. Q: Lalu kemudian bagaimana keturunan dari syekh tersebut bisa hadir?

A: Ada dua konteks ya, memang ulama tersebut ada konteks secara batin dan

ada juga memang kebetulan beliau ingin datang, sehingga ya kita adakan

penyambutan. Ada yang memang dihadirkan artinya tidak ada kontek batin

sebelumnya, memang itu bagian daripada perayaan supaya kita lebih

hikmat dengan mendatangkan ulama-ulama ini.

4. Q: Kalau untuk yang dihadirkan itu prosesnya bagaimana?

A: Kalau ulama-ulama yang khusus dari luar negeri, disamping memang di

Indonesia itu hubungan ulama-ulama di Indonesia dengan luar itu memang

Page 115: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

2

dekat. Banyak sekali jalur-jalur yang membuat kita bisa mendatangkan

ulama dari sana. Ada berbagai cara, artinya disamping memang kita secara

langsung, dimana saja intinya ulama itu terbuka, artinya bisa menerima

dengan siapa saja. Kemudian jika memang tidak secara langsung dan tidak

ada link, paling kita meminta bantuan ke orang-orang yang ada link

disana. Atau yang ketiganya, memang banyak wadah atau organisasi-

organisasi di Indonesia yang bisa mendatangkan para ulama tersebut.

adapun yang dilakuakan di sini tidak melalui oraganisasi atau tidak melalui

orang-orang dekat, kebanyakan seara kontak batin kemudian sang ulama

itu menyambungkan dengan orang terdekatnya, dan kita menyambut.

5. Q: Dalam pengisis acara ngahol, untuk mengisi penceramah, itu ditentukan

terlebih dahulu atau tidak?

A: Sebetulnya dalam konteks haul yang intinya itu berzkir bersama kemudian

membaca bacaan-bacaan yang ditentukan. Adapun untuk qory atau

penceramah itu semacam acara mauled, tidak ada konteks dengan acara

haul. Jadi sebetulnya inti acara haul paling memakan waktu satu jam.

Adapun selebihnya kita hanya memanfaatkan dengan banyaknya orang

untuk kita isi dengan mauidzoh-mauidzoh dan sebagainya. Maka dengan

adanya pengajian itu, biasanya kita tentukan dengan ulama yang sudah

hadir atau bagaimana kebetulan ulama yang hadir saja. Karena saat acara

haul itu sulit diduga ulama yang hadir, tanpa ada kontak awal lagi. Tiba-

tiba datang saja, jadi kita beri penghormatan, dan memang kita juga butuh

pencerahan.

6. Q: Apa persiapan utama yang dilakukan sebelum acara ngahol?

A: Persiapan yang paling inti sebenarnya hanya persiapan hati kita.

Mempersiapkan semurni-murninya dan setulus-tulusnya hati. Semakin hati

kita murni, tulus, semakin kita mantep untuk menghadiri haul. Karena

diyakini saat acara haul tersebut orang-orang suci itu hadir yang tidak bisa

dilihat dengan kasat mata. Jadi itulah inti dari persiapan haul.

7. Q: Setelah acara haul itu ada evaluasi tidak?

A: Untuk secara evaluasi secara khusus tidak ada, paling hal-hal kecil. Itupun

tidak terlalu penting. Keterlibatan masyarakat dalam pengaturan parkir dan

sebagainya itu paling evalusi dari situ, itupun dilakukan oleh masyarakat.

8. Q: Ada tidak hambatan untuk melaksanakan ngahol yang sudah berjalan

selama 57 tahun ini?

A: Tidak ada hambatan-hambatan, ya intinya yang dirasakan masalah

hambatan atau tidaknya itu masalah kesiapan hati kita. Kalau misalnya

ditahun ini hati kita siap banget, enjoy dan sebagainya merasa mulus

Page 116: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

3

Page 117: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

1

Hasil Wawancara

Narsum : H. Masuri (Panitia Acara Ngahol/ Tokoh Masyarakat)

Hari/ Tgl : Sabtu, 25 Juni 2016

Lokasi : Kediaman H. Masuri

1. Q: Sudah berapa lama abah terlibat dalam kepanitiaan ngahol ini?

A: Bapak sudah dari muda, mungkin sudah mencapai 30 tahun. Dari zaman

sepi sampai sekarang

2. Q: Persiapan untuk acara ngahol biasa berapa lama sebelum hari H?

A: Satu bulan sebelum acara itu ada pembentukan panitia, bertempat di

kediaman KH. Uci. Seminggu setelah terbentuk panitia, ada rapat kerja

panitia di masjid.

3. Q: Rapat kerjanya hanya seminggu setelah pembentukan panitia, atau

berkelanjutan?

A: Tidak, paling hanya pemantauan dari ketua menanyakan kepada

koordinator. Nanti ada rapat lagi seminggu sebelum acara, melakukan

pemantauan-pemantauan dari hasil kerja panitia atau kontrol.

4. Q: Pembentukan panitianya itu bagaimana?

A: Pemilihan secara aklamasi, satu orang ditunjuk dan forum yang

menyetujui. Melibatkan jajaran masyarakat dan aparatur pemerintah.

Penentuan ketua panitia itu ditentuakan secara musyawarah, dan atas

persetujuan KH. Uci.

5. Q: Apa aja sih susunan kepanitiaan yang dibentuk?

A: Ya biasalah kaya ketua, penanggung jawab.

6. Q: Untuk pemilihan devisi siapa yang menentukan?

A: Kalau di sini kita menyebutnya seksi. Dan itu abah yang menentukan.

Karna kita juga melihat satu mungkin kreatifitas orangnya, keagresifan

orang di masyarakat. Kalau itu sudah terpilih mereka punya pertanggung

jawaban. Kalau sepilih-pilihnya nanti tidak akan jalan. Pemilihan

disesuaikan dengan kualitas yang sesuai dengan job mereka.

7. Q: Apa saja sih yang menjadi tanggung jawab panitia?

A: Yang diurus terutama pembenahan lokasi. Baik itu sarana pra sarana yang

dibutuhkan untuk kenyamana jamaah, masalahnya perlengkapan, tenda,

Page 118: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

2

sound system, terus juga dekorasi kita semuanya. Mengundang jajaran

pemerintahan hanya sampai tingkat kabupaten saja. Undangan ini hanya

sebatas pada jajaran pemerintahan saja, tidak kepada ulama-ulama. Ulama

itu tidak ada undangan. Mengatur keamanan. Mengatur parkiran.

Kebersihan.

8. Q: Pembiayaan untuk melakukan kegiatan panitia itu dari mana? Apa dari

pesantren?

A: Bukan (dari pesantren) dari jamaah yang hadir dan dari masyarakat.

9. Q: Jadi masyarakat juga berpartisispasi?

A: Iya masyarakat ikut andil. Jadi masyarakat itu berpartisispasi dari tenaga

dan juga finansialnya.

10. Q: Kapan masyarakat memberi bantuan?

A: Masyarakat memberi bantuan sebelum acara, mungkin kira-kira seminggu

sebelum pelaksanaan sudah kumpul. Bantuannya seikhlasnya, namun

karna ini ibadah yang kita berikan support aja. Karna mereka juga

mengerti tentang kebutuhan akhirat mereka nanti. Kesadaran tapi kita

support. Kalo tidak di support, tanpa doktrin kadang-kadang mereka itu

menganggap indahnya hidup ya sekarang aja.

11. Q: Sebelum ada penggalangan dana, apa ada informasi terlebih dahulu

kemasyarakat?

A: Ada diinformaskan dari seksi usaha ini RT dan RW.

12. Q: Bagaimana sistem dari seksi usaha ini?

A: Seksi usaha ini yang ditunjuknya RT dan RW yang deket dengan

masyarakat. Informasi dilakukan melalui speaker masjid, nanti yang

melaksanakannya RT dan RW. Ya intinya kerjasamalah. RT dan RWnya

yang datang kesetiap rumah. Berapa kalinya tidak bisa ditentukan. Karna

kita waktunya mepet, ya minimal sabtu minggu tapi tergantung

masyarakat. Koordinator seksi usaha inikan RW, nah kita tanyakan

bagaimana kinerja seksi usaha di masyarakat. Kalau belum apa alasannya

dan apa hambatannya. Dalam seksi ini melibatkan khususnya 22 RT tapi

dibantu oleh seluruh RW yang ada di sukamantri.

13. Q: Saat hari H, panitia melakukan persiapan dari jam berapa?

A: Persiapannya sih udah dari hari jumat, karena kan menyambut orang

banyak. Karena memang jamaah yang datang dari jauh itu biasanya datang

sampai dua hari sebelum acara dimulai. Untuk acara di hari H itu selalu

Page 119: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

3

dimulai dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang. Hanya saja untuk acara inti,

itu panitia tidak ikut campur, itu sepenuhnya diatur oleh pihak pesantren.

14. Q: Setelah acara, apakah panitia melakukan evaluasi?

A: Iya tentu, karena evaluasi ini sangat penting. Tapi biasanya evaluasi itu 15

hari setelah acara selesai, evaluasi ini sekaligus acara pembubaran panitia.

Karena biasanya beres-beres setelah acara itu waktunya lama. Apalagi

untuk pembongkaran tenda, karna kitakan biasanya bikin dari bambu gitu.

Kita mengadakan evaluasi dari semua bidang sih, keamanan, parkir,

kesehatan, finansial juga. Dari hasil evaluasi yang dilakukan ini kita bisa

menjadi lebih baik. Misalnya kan dalam pembuatan tenda, itu biasanya

kita makan waktu yang sangat lama, nah dari hasil evaluasi kemudian kita

bisa mengeluarkan saran untuk masalah itu. Jadi sekarang itu untuk

memasang tenda kita mengadakan lomba dan kita mempersilakan

misalkan dari daerah pasar kemis warganya ada yang mau bangun tenda

yang nanti digunakan jamaah dari pasar kemis, ya silakan. Kita nanti akan

menyediakan dan mengatur tempatnya. Kemudian kita juga melakukan

evalusi di seksi kesehatan, ya karena kadang itu kinerja seksi kesehatan

agak kurang, karena kadang masih ada orang-orang yang pingsan itu tidak

tertangani, dan biasanya orang-orang yang bertugas itu tidak ada di posko.

15. Q: Selama 30 tahun menjadi bagian dari kepanitiaan perayaan ngahol, ada ga

hambatan yang dirasakan?

A: Hambatan pasti ada, tapi tidak banyak. Ya paling kita suka kesulitan untuk

melakukan persiapan, misalnya membuat tenda tadi, karenakan orang pasti

punya kesibukan masing-masing. Dan semakin lamakan orang-orang yang

sering membantu itu sudah tua, dan banyak juga yang sudah meninggal,

jadi ya gitu. Terus paling juga dari kesadaran masyarakat tentang

kebersihan. Karenakan kalau ngahol itu kita menyambut orang banyak,

kita pengennya lingkungan sekitar itu bersih biar jamaah yang hadir itu

nyaman, tapi kadang masyarakat kurang sadar. Dan yang paling ada miss

komunikasi dengan pihak pesantren terkait dengan pengisi acara dan tamu

ulama yang hadir, karenakan memang itu yang mengurus pihak pesantren.

Jadi ya panitia luar harus lebih ekstra dan sering bertanya kepada pihak

pesantren, agar persiapanannya lebih matang. Karena memang secara

organisasi belum mantap. Tapi ya kita sudah mulai berbenah.

Pembelajaran dari tahun ketahun, kekurangan apa, ya nanti kita hantamnya

saat pembubaran panitia itu. Ya paling itu aja sih.

Page 120: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

4

Page 121: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

1

Hasil Wawancara

Narsum : H. Masuri (Panitia Acara Ngahol/ Tokoh Masyarakat)

Hari/ Tgl : Selasa, 19 Juli 2016

Lokasi : Kediaman H. Masuri

1. Q: Apa saja susunan kepanitian yang dibentuk dalam acara Ngahol?

A: Pertama seksi rohani yang pegang orang pesantren, yakni H. Muhsinudin dan

H. Agus Salim beliau ini adiknya Kyai Uci (H. Muhasinudin), kalau H. Agus

Salim dia orang cikarang tapi donator disini. Tugasnya mencari Kori dan

Mubaligh. Seksi perlengkapan (H. Marna dan H. Sobari), seksi tamu (H.

Maulana dan Bazari) tugasnya menjemput tamu dan mengatur tamu, pengaturan

tempat. Seksi kelistrikan (Epul dan Adang), tugasnya memasang listriklah. Seksi

kotak (Drs. Bohari dan Safe’i), seksi dokumentasi (Uus dan Suhaepi), seksi

dekorasi (H. Ulum dan Epul Dano), seksi konsumsi (H. Marda’I dan H. Basuni),

seksi keamanaan (Kepolisian dan Aparat Desa), seksi usaha (RT dan RW), seksi

kebersihan (Uding dan Su’eb), ketua (H. Patin), wakil ketua (Ust. Opung),

sekretaris (Rusdi dan Agung), bendahara (H. Yasin dan H. Opang), Penanggung

jawab dan penasehat (KH. Uci Turtusi), penasehat II (Asep Saepudin yang juga

menjabat sebagai camat), Pembina (H. Nana Ibnu Kholdun yang juga menjabat

sebagai kepala desa), koordinator (H. Masuri), Penanggung Jawab Keamanan

(Kapolsek dan Koramil), ada lagi seksi kepemudaan ini tugasnya untuk merekrut

pemuda untuk membenahi, nanti kalau seksi-seksi kurang anggota minta sama

seksi kepemudaan (Adnani Anwar Fauzi S.E dan Natsir), seksi dapur umum (Ibu

Ros dibantu oleh ibu-ibu masyarakat sini), seksi sound sistem (H. Maman dan H.

Eman), seksi kesehatan (H. Mujiona dan Bahrudin) dan ada seksi radio (Sartama)

ini kerjasama sama pemancar, radio sukamantri. Ini on dari hari sebelumnya.

Dulu ga pake radio, orangkan masih kejangkau speaker, jamaahnya masih

terjangkau sama sound yang ada kalau sekarang sudah tidak terjangkau. Ini kita

bayar, tapi ya ga seberapalah, kan dia juga ibadah aja.

2. Q: Apakah ada pembaharuan atau penambahan seksi dalam kepanitiaan acara

ngahol?

A: oh itu kepemudaan itu baru ada dua tahun. Karena kita tidak ada unsur yang

lain, hanya ingin ada generasi. Ini harus ada generasi. Kalau pemuda tidak

dilibatkan, tidak mempunyai wewenang dan tanggung jawab, nanti mereka masa

bodoh (tidak peduli). Bagaimana kalau kita sudah meninggal dunia. Pemuda

harus punya pembelajaran, untuk meregenarisasikan. Kalau dulukan dibiarkan

saja. Danseksi radio baru 5 tahun.

3. Q: Apakah ada perbedaan dengan penambahan kepanitiaan ini?

Page 122: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

2

A: Ada, seperti kecepatan kerja. Seperti kemarin pemuda dikerahkan untuk

mengiris daging, yang luar biasa banyak. Cepat. Dulu mungkin bisa dari jam 10

malam sampai subuh, kalau sekarang dari jam 10 malam, jam 12 malam udah

selesai. Itu kecepatan berbedakan. Jadi mereka punya rasa tanggung jawab.

4. Q: Dalam rapat kerja, siapa saja yang diundang?

A: Setelah penyusunan panitia ada rapat kerja, biasanya seminggu setelahnya.

Pokoknya semua para seksi yang telah terpilih, koordinatornya. Pokoknya semua

yang tercantum disitu diundang. Terus ada lagi seminggu sebelum hari H, rapat

pemantapan. Jadi kita evaluasi, hasil kerjanya. Di evaluasi untuk pemantapan

kerja. Seperti keuangannya sudah terkumpul belum, terus seksi perlegkapan

sejauh mana, semua ditanyakan dari hasil kerja mereka, apa kekurangan mereka

baik dari kebersihan baik apanya semua ditanyakan. Untuk memantapkan sesuai

harapan, saran prasarana udah beres belum, terus tentang tamu berapa yang

hadir. Seksi kotak berapa yang akan dipakai.

5. Q: Setelah rapat kerja, adakah informasi yang diberikan kepada masyarakat?

A: oh ada. Satu tentang masalah keuangan, sejauh mana pengumpulan dana di

masyarakat, ditanyakan kepada seksi usaha. Itu makanya seminggu sebelumnya

kita evalusi, udah mantap belum. Kedua konsumsi ya, tapi konsumsinya berupa

makanan ringan roti segala macam. Bentuknya sumbangan, ini dikumpulin sama

RT lagi. Terus kita juga memberitahu hasil rapat seminggu itu, informasi tamu-

tamu yang datang dan harus dijemput. Bagaimana seksi tamu koordinasi dengan

kepolisian dan koramil, khususnya yang tergolong VIP. Karna ini ada tamu

seperti bupati, gubernur, atau mungkin tamu-tamu dari luar negeri, itu kita

informasikan.

6. Q: Apakah ada informasi yang diberikan kepada masyarakat melalui media. Kan

panitia bekerja sama dengan radio?

A: tidak ada. Kita tidak boleh ada informasi (melalui media). Seadanya saja. Dari

orang yang ngaji saja, kan orang yang ngaji datang dari mana-mana, memberi

informasi-informasi. Dari sebulan sebelum hari H itu sudah diinformasikan

dipengajian kalau haul tanggal sekian. Kita tidak ada dari media, jadi dari ngaji

saja, tidak ada lagi. Bikin undangan aja, kalau bukan ke bupati, gubernur, tidak

ada lagi. Itu aja yang diundang, yang lain tidak ada yang diundang. Dan ini tidak

diperbolehkan. Tujuan dari radio ini bukan untuk menginformasikan, tujuannya

agar hari H jangan sampai tidak terdengar oleh yang jauh. Kan percuma datang

jauh-jauh. Karena tidak terjangkau oleh sound yang ada.

7. Q: Ada ketakutan tidak kalau nanti masyarakat lebih memilih mengikuti lewat

radio dibandingkan datang langsung ketempat acara?

A: Oh kita tidak ada, karena orang yakin setiap langkah orang yang berdatangan

ketampat haul itu diganjar oleh Allah. Dia punya keyakinan seperti itu. Tidak

terbatas terbendung oleh radio itu. Karena ingin khitmat. Khitmat itu yang utama,

Page 123: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

3

karena khitmat itukan kepuasan batin. Kehidmatan itu berbeda, kepuasan batin

itu berbeda.

8. Q: Lalu bagaimana proses penyebaran undangan untuk instansi pemerintahan?

A: Itu biasanya 10 hari sebelum hari H, yang ngundang panitia tapi yang

menyampaikannya kalau bupati melalui camat. Kecuali yang deket-deket kaya

kepolisian. Kalau bupati, gubernur itu melalui camat.

9. Q: Lalu bagaimana koordinasi antar panitia, terutama panitia bagian dalam dan

luar?

A: iya, terutama kordinasi dengan koordinator, menyampaikan kalau ada ini.

Makanya kita suka nanya terus, siapa ini yang diundang, siapa yang akan datang

korinya dan lain sebagainya atau pencerahnya siapa yang akan datang. Dan dia

juga belum memutuskan siapa yang akan datang, 10 hari sebelumnya kita tegur

terus kita tanyakan. Kita yang nanyai terus, dia juga tergolong panitia luar juga

sebenernya, Cuma dipilihnya orang dalem aja, Cuma dia dipilih aja oleh kita-kita

sebagai panitia, kita bisa aja nunjuk orang luar, cumakan kayanya lebih efektif

ya kalau mereka, mereka lebih tau dimana-mana, apalagikan kalau tamu luar

negeri, mereka lebih tau. H. Agus seharusnya, soalnya H. Aguskan donatur dia,

bisa dia kemana-mana.

10. Q: H min berapa persiapan harus sudah selesai?

A: Minimal empat hari sebelum sudah selesai. Tinggal kita sebagai koordinator

melihat kebersihan sejauh mana, tenda, semuanya. Pak haji yang selalu

mengontrol secara keseluruhan. Baik nanti pada hari H, tamu sejauh mana,

kendaraannya sampai mana parkirnya, kita harus tau dan evaluasikan. Jadi waktu

ada pembubaran panitia kita melaporkan seluruh kinerja. Yang mana yang jadi

juara, mana yang bertanggung jawab, mana yang abal-abal kalau jadi panitia

kurang bertanggung jawab, kita tahu semua dan itu kita laporkan. Kita hantam

aja kalau itu ga beres. Kita tidak pernah menyalahkan siapa pun, hanya kita

koreksi mana yang kurang baik supaya diperbaiki. Kita tidak menyalahkan

kerjanya kurang bagus, tidak, cuma kita berikan pandangan ini kurang efektif.

Misalnya seksi tamu, kamu kurang dari segi ini, sehingga tamu banyak yang

hilang sandal dan segala macam saat malam, terus konsumsi juga kurang terarah,

itu nanti diberitahu. Abah itu kalau habis zikir itu keluar, muter terus pake motor.

Nanti kalau sudah dikontrol sejauh mana parkir, baru turun kemana-mana, jalan

kaki. Mengawasi kotak, semuanya diawasi.

11. Q: Apa yang membuat masyarakat antusias untuk mengikuti acara ngahol ini?

A: Kitakan muslim, kita mengharapka ridho Allah, tidak ada lagi. Mungkin

masyarakat juga yang dari jauh datang karena ingin selamat. Sebetulnya ini

momen yang paling tepat, yang paling utama umat muslim bisa berdzikir

bersama, yang kedua mungkin tidak ada tujuan lebih dari selamat, ingin selamat

dunia akhirat, makanya antusias. Antusias masyarakat itu aja, karena mereka

takut mati, ini momen kita, mudah-mudahan kita dapet juga yang tujuan

Page 124: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

4

utamanya kalau Tuan Syekh Abdul Qadir itu ingin diakui menjadi muridnya.

Kalau kita dekat pada waliyullah, apalagi dia Wali Qutub, rajanya wali sedunia

ini ingin, apalagi denger dari ulama kalau kita mengalami alam kubur, ga usah

man rabbuka ga usah, kalau kita cinta kepada Tuan Syekh, dengan jawaban Tuan

Syekh Abdul Qadir aja beres. Jadi itulah yang orang seneng, tertarik, bahwa ini

sangat luar biasa. Bahwa Tuan Syekh Abdul Qadir itu kita ditanya dalam kubur,

jawab Tuan Syekh kita selamat. Karena kita tau, bahwa Tuan Syekh Abdul Qadir

itukan menghidupkan orang tanpa bi idznillah , kalau Nabi Musa, Nabi Isakan bi

idznillah, Nabi Musakan itu menghidupkan orang hum bi idznillah , hidup kamu

atas izin Allah. Tapi kalau Tuan Syekh Abdul Qadir tidak, hum bi idzni hiduplah

kamu atas izin aku sendiri. Hebatnya Tuan Syekh Abdul Qadir, makanya orang

berduyun-duyun, inget kehebatan mereka. Mereka juga dapat memberika syafaat

kelak, atas izin Rasulullah.

12. Q: Apakah abah mengenal sosok Syekh Abdul Qadir setelah mengikuti acara

ngahol?

A: oh iya, pertama kita terkesan, terpatri di batin, bahwa ini momen pertama

dalam hidup. misalnya kita melakukan ibadah sehari-hari yang dilaksanakan.

Karena kita yakin, dan kita sudah tau ibadah kita sebatas ini, ilmu juga serba

kekurangan, bacaannya juga kurang fasih dan sebagainya, tapi kita ibadah. Inilah

kemampuan kita, mudah-mudahan dengan dekat kepada rasul dan dekat wali-

waliyullah kita akan mendapatkan syafaat di yaumil akhir. Itu aja sebenarnya

tidak ada lagi.

13. Q: Adakah kontribusi dari pesantren untuk mengenalkan sosok Syekh Abdul

Qadir kapada masyarakat?

A: Dari dulu orang-orang sudah tahu (tentang haul), nanti masyarakat yang sudah

tahu menyampaikan kepada anak-anak, menyampaikan kepada cucu-cucunya,

tentang figure dari seorang waliyullah, wali qutub yang sangat luar biasa, ia

orang yang terkaya, luar biasa. Mereka kalau dipinta benda apa aja, tidak pernah

nolak. Tapi Tuan Syekh menampakkan kekayaan bukan untuk kepribadian, tapi

untuk menampakkan loyalitas dan memberikan contoh tidak boleh saying

terhadap apa yang kita sayangi. Makanya kita terkesan, bisakah kita seperti itu.

Kita ikuti aja peringatan ini, semoga kita tergolong kedalam muridnya.

14. Q: Apa yang dirasakan setelah mengikuti acara Ngahol?

A: yang pertama kita merasa puas sebagai umat muslim, bahwa muslim dimana-

mana masih ada, kalau muslim masih mau beribadah kepada Allah. Yang kedua

kita merasa hidup tidak sendiri, dan patut sewajarnya kalau muslim bisa bersatu,

sehingga kekuatan dari muslim bisa terus berjalan. yang ketiga kita merasa bisa

tawadhu, bisa rendah hati. Kadang berfikir, bisa ga nanti saya sama anak-anak

saya di hauli oleh keluarga aja, dengan jasa-jasa saya kepada anak-anak saya,

keturunan saya.

15. Q: Bagaimana abah menaggapi pro kontra peyaan haul?

Page 125: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

5

Page 126: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

1

Hasil Wawancara

Narsum :Ahmad Humadi (Wakil Lurah ‘am)

Hari/ Tgl : Senin, 18 Juli 2016

Lokasi : Kantor Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah

1. Q: Apakah santri terlibat dalam persiapan acara Ngahol?

A: Iya terlibat, kalau masyarakat dari parkir, lokasi, terus kalau santri terlibat

dalam konsumsi terutama sama pengumpulan dana.

2. Q: Siapa yang mengkoordinasikan santri dalam acara Ngahol?

A; Oh itu Lurah ‘am. Paling rapat para santri itumah.

3. Q: Saat pembentukan panitia, apakah para santri terlibat?

A: Santri sih tidak, cuma perwakilan. Lurah ‘am. Nanti Lurah ‘am nya ada

rapat lagi khusus santri.

4. Q: Sebelum hari H, apa saja yang dipersiapkan?

A: Persiapan, ya terutama kebersihan lingkungan, terus siaga takut ada hal-

hal yang tidak diinginkan gitukan, sedia obat-obatan sama dokter.

5. Q: Kapan persiapan mulai dilakukan?

A: Itu satu bulan sebelum hari H

6. Q: Apa sih peran dari santri dalam perayaan ini?

A: Ya intinya menjaga kebersihan pesantren, terus selalu memantau

konsumsi, soalnya konsumsi terbagi disemua rumah guru, berarti santri

memantau dirumah kyai masing-masing yang sudah ditugaskan.

7. Q: Untuk dana acara Ngahol, apakah santri terlibat?

A: Kalau masalah dana santri, bisa dikatakan ada. Tapi buat kerapihan

lingkungan juga, mungkin taman, tulisan Tuan Syekh Abdul Qadir, kaligrafi.

Itu dari santri, iuran menjelang haul, dicicil. Seratus ribu per orang.

Pengumpulannya ke Rois Khos. Untuk haul juga dari Jamaah pas hari minggu

pengajian. Itu perkiraan tujuh kali minta ke para jamaah pengajiaan, sedekah

dari jamaah. Berarti hampir dua bulan. Itu santri yang mengumpulkan.

8. Q: Kalau di hari H, persiapan dilakukan mulai jam berapa?

A: Udah bener-bener yang sibuk bangetnya kali yah, tiga hari sebelum haul.

9. Q: Apakah ada Rundown acara dalam pelaksanaan ngahol?

A: Ada, ya kaya PHBI, tapi tidak diarsipkan. Mulai dari jam tujuh sampai jam

delapan, dzikir bersama yang memimpin langsung abuya. Baru mulai acara,

MC pembukaan, terus sambutan dari kabupaten tangerang, tokoh masyarakat,

terus qori (yang bertanggung jawab mengundang itu KH. Entoh dan KH.

Muhasinudin). Terus penceramah (kalau penceramah kadang ngundang,

Page 127: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

2

kadang ulama itu sendiri yang datang), setelah ceramah itu penutup, doa.

Acara sampai jam 12.

10. Q: Setelah acara apakah panitia melakukan evaluasi?

A: iya kumpul lagi, disebut pembubaran panitia haul sekitar seminggu

(setelah acara). Ya hasil kinerja panitia, dari mulai segi seksi konsumsi,

kekurangan dari segi nasi atau lauknya, terus keamanan, faktor parkir. Acara

jelas ada, terutama kemaren sempet mati lampukan, terus gimana

antisipasinya, buat tahun depan.

11. Q: Sejauh ini bagaimana respon dari masyarakat?

A: Ya alhamdulillahlah, mempererat silaturahmi, terus pesantren juga tambah

dikenal. Terus para ulama-ulama dari Timur Tengah sudah berapa kali kesini

silaturahmi sama pa kyai.

12. Q: Hikmah atau manfaat apa yang diharapkan oleh pesantren dengan adanya

perayaan haul ini baik untuk santri maupun masyarakat?

A: karena disebut ilmu kewalian, sebab manusia batin harus diuruslah, jangan

cuma dzahir. Harus mensucikan diri secara lahir dan batin. Mencintai

waliyullah itu hikmahnya. Ya Alhamdulillah, contohnya bang Bohar. Dia

kesini cerita, yang tadinya suka malakin, suka tindak kriminallah. Dia suka

pengajian, ikut ngahol kesini, ya alhamdulillahlah, udah menjauh gitu dari

dunia hitam. Beliau bukan masyarakat disini, diluar.

13. Q: Bagaimana sistem penerimaan santri baru di Pesantren Al-Istiqlaliyyah?

A: iya ikut jadwal sekolah. Setahun sekali.

14. Q: Apakah ada batas dalam penerimaan santri?

A: Tidak ditetapkan.

15. Q: Santri yang baru dalam pembelajarannya dipisah atau gabung dengan

santri lama?

A: Ya bareng aja sama santri senior. Belajarnya bareng, ya tapi nanti diajarin

dulu sama santri senior, ya belum bisa baca qur’an diajarin dulu sama santri

senior tidak langsung ke pa kyai. Jadi kalau langsung sama pak kyai tidak

mengerti, soalnya dasarnya juga belum mengerti.

16. Q: Haul Syekh Abdul Qadir al-Jailani kan merupakan perayaan yang estafet,

apakah ada hal-hal khusus yang dilakukan pesantren agar santri disini dapat

melanjutkan estafet haul ini?

A: Iya, punya sanad atau silsilah. Iya itu bisa dikatakan benar harus ada, itu

kalau sudah ada disebut santri pilihan, disebut udah punya mandat atau SK,

kalau jalur tariqoh harus bener-bener udah punya sanad, terus dari ilmunya

juga udah disebut luar biasalah punya ilmunya. Kita liat dia dari segi

berjamaah sholat lima waktu, dari dia ngaji kitab. Ya, saling

memperhatikanlah dari para santri dan guru. Paling minta saran gurulah,

kalau kita merasa sudah cukup disini, mau nyari pengalaman lain, mau

kemana lagi diterusin.

Page 128: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

3

Page 129: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

Dokumentasi Saat Melakukan Wawancara

1. Wawancara dengan Abah H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016

2. Wawancara dengan Abah H. Masuri, Cilongok, 25 Juni 2016

Page 130: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

3. Wawancara dengan Abah H. Masuri, Cilongok, 19 Juli 2016

4. Wawancara dengan Ahmad Humadi, Cilongok, 18 Juli 2016

Page 131: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

Persiapan Menjelang Ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani

1. Pembuatan tenda

2. Persiapan Konsumsi

Page 132: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

3. Persiapan Sound System

4. Dekorasi

Page 133: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

5. Persiapan Kotak Amal

Suasana Ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani Ke-57

Minggu, 24 Januari 2016

Page 134: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 135: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa
Page 136: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

Pesantren Al-Istiqlaliyyah

1. Masjid Pesantren Al-Istiqlaliyyah

2. Salah satu kobong di Pesantren Al-Istiqlaliyyah

Page 137: NGAHOL SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34042/1/ROHIMA...Islam merupakan salah satu agama di Indonesia yang memiliki beberapa

3. Kantor Pesantren Al-Istiqlaliyyah

4. Undang-Undang atau Tata Tertib Pesantren Al-Istiqlaliyyah