New Panduan SVLK untuk Petani Hutan...
Transcript of New Panduan SVLK untuk Petani Hutan...
Penerbit PT Kanisius
PanduanSVLK
untuk Petani Hutan Hak
Tuti Herawati, Surati, Dede Rohadi, Aneka Prawesti Suka,
Hugh Stewart
PENERBIT PT KANISIUS (Anggota IKAPI)Jl. Cempaka 9, Deresan, Caturtunggal, Depok, Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, INDONESIATelepon (0274) 588783, 565996; Fax (0274) 563349E-mail : [email protected] : www.kanisiusmedia.co.id
Cetakan ke- 3 2 1Tahun 20 19 18
Diterbitkan untuk: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Badan Penelitian, Pengembangan, dan InovasiPusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
Editor : Erni SetyowatiDesain isi : OktavianusSampul : Joko Sutrisno
Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apa pun, tanpa izin tertulis dari Penerbit.Dicetak oleh PT Kanisius Yogyakarta
ISBN 978-979-21-5586-0
Panduan SVLK untuk Petani Hutan Hak1018003032© 2018 - PT Kanisius
3
Kata Pengantar
Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam hal ini Pusat Litbang Sosial, Ekonomi, Kebijakan, dan Perubahan Iklim bekerja sama dengan Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) dalam proyek kerja sama penelitian “Enhancing Community-Based Comercial Forestry in Indonesia”. Salah satu kegiatan proyek penelitian ini adalah kajian sertifikasi kayu rakyat di Indonesia, dengan output salah satunya berupa Panduan SVLK untuk Petani Hutan Hak. Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) bersifat mandatory, sehingga perlu adanya dukungan semua pihak dalam penerapannya di lapangan. Dalam panduan praktis ini dijelaskan secara ringkas tentang SVLK, proses pengajuan, dan manfaat yang didapatkan oleh petani, sehingga dapat menggambarkan SVLK secara menyeluruh. Dengan panduan ini diharapkan akan memudahkan Petani Hutan Hak mempersiapkan diri dalam proses sertifikasi dengan atau tanpa pendampingan.
Bogor, Maret 2018Kepala Pusat
Dr. Ir. Syaiful Anwar, M.Sc.
4
Foreword
Small holder timber plantations increasingly play important roles in forestry development in Indonesia. The plantations supply significant volume of timber to wood based industries.
Timber Legality Assurance System (TLAS) or Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) is a mechanism from the Government of Indonesia to open widely timber market access while assuring the sustainability and legality of the traded timber. The TLAS is also targeted to support smallholder timber to be able to penetrate timber export market. This TLAS guideline is prepared for smallholders to make them easily understand and participate in the mechanism.
High appreciation and gratitude for authors of this guideline. As the “Enhancing Community Based Commercial Forestry in Indonesia” project leader, I do hope this guideline will be useful for the main target. i.e. smallholders and support Indonesian timber plantation program.
Sunshine Coast, March 2018Project Leader
Dr. Digby Race
5
Daftar Singkatan
ACIAR : Australian Centre for International Agricultural Research
DKP : Daftar Kesesuaian Pemasok IRT : Industri Rumah TanggaKAN : Komite Akreditasi NasionalLP&VI : Lembaga Penilai dan Verifikasi IndependenLVLK : Lembaga Verifikasi Legalitas KayuPI : Pemantau IndependenSKAU : Surat Keterangan Asal Usul KayuS-LK : Sertifikat Legalitas KayuS-PHPL : Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari SVLK : Sistem Verifikasi Legalitas KayuTLAS : Timber Legality Assurance System
6
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................. 3Foreword ...................................................................................... 4Daftar Singkatan ........................................................................... 5Daftar Isi ....................................................................................... 6PENDAHULUAN ............................................................................ 7 Mengapa panduan ini penting? ............................................ 8 Tujuan penyusunan panduan ................................................ 8 Siapa yang dapat menggunakan panduan ini? ..................... 8 Apa yang dibahas dalam panduan ini? ................................. 9PENGENALAN SVLK ....................................................................... 10 Pengertian SVLK .................................................................... 10 Jenis SVLK .............................................................................. 10 Tanda V-Legal ........................................................................ 12 Siapa yang menerbitkan Sertifikat Legalitas Kayu? ............... 12 Berapa lama Sertifikat Legalitas Kayu berlaku? .................... 13SVLK KAYU HUTAN HAK ................................................................ 15 Bagaimana pemilik hutan hak mengajukan S-LK? ................. 15 Dokumen apa saja yang harus disiapkan? ............................ 16 Proses pengajuan S-LK ......................................................... 17 Proses Khusus ....................................................................... 19 Audit khusus .................................................................... 19 Pembekuan dan pencabutan S-LK ................................... 20 Transfer sertifikat ............................................................. 20DOKUMEN KESESUAIAN PEMASOK (DKP) .................................... 21MANFAAT SVLK KAYU HUTAN HAK ............................................... 22DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 24Lampiran 1. Daftar LV-LK .............................................................. 26Lampiran 2. Format Blangko Nota Angkutan ................................ 30Lampiran 3. Format Blangko Nota Angkutan Lanjutan ................. 31
7
PENDAHULUAN
Panduan SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) untuk petani hutan hak ini berisi informasi singkat mengenai prosedur pengajuan sertifikasi kayu yang dihasilkan dari hutan hak. Hutan hak yang dimaksud dalam panduan ini meliputi hutan rakyat dan hutan adat berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan.
SVLK merupakan mekanisme yang digunakan untuk menilai keabsahan kayu yang diperdagangkan. Penilaian tersebut ber-dasarkan pemenuhan dokumen sesuai yang dipersyaratkan.
SVLK bersifat wajib atau dikenal juga dengan istilah man-datory. Dengan SVLK berarti kayu tersebut dijamin berasal dari kegiatan penebangan yang legal.
8
Mengapa panduan ini penting?
Saat ini produksi kayu dari hutan alam di Indonesia semakin terbatas sehingga hasil produksi kayu dari hutan hak memiliki peluang untuk mengisi permintaan pasar. Agar hasil produksi kayu hutan hak dapat menembus pasar internasional, maka petani hutan perlu memiliki pemahaman mengenai sistem sertifikasi kayu.
Penerapan sertifikasi legalitas kayu penting, tidak hanya membantu memastikan keabsahan kayu yang diperdagangkan, namun juga meningkatkan posisi tawar petani serta membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk kayu dari hutan hak.
Prosedur mendapatkan SVLK ditetapkan dalam peraturan perundangan baik Peraturan Menteri maupun Peraturan Dirjen. Untuk memudahkan petani memahami aturan tersebut, diper-lukan panduan praktis bagi petani sehingga bahasa per aturan perundangan tersebut dapat disajikan secara mudah dan seder-hana.
Tujuan penyusunan panduan
Panduan ini disusun untuk memberikan pemahaman dan keterampilan bagi para petani hutan dalam mendapatkan ser-tifikat legalitas kayu (S-LK).
Panduan ini diharapkan dapat menyediakan informasi yang praktis dan mudah dipahami oleh para petani hutan.
Siapa yang dapat menggunakan panduan ini?
Panduan ini terutama ditujukan untuk petani hutan atau kelompok tani hutan. Namun demikian, panduan ini juga dapat dimanfaatkan oleh penyuluh, pendamping masyarakat, pelaku
9
pasar kayu rakyat, dan lembaga-lembaga nonpemerintah yang bergerak dalam pembangunan masyarakat desa.
Apa yang dibahas dalam panduan ini?
Panduan ini mencakup penjelasan singkat tentang SVLK bagi petani hutan. Uraian yang disajikan meliputi definisi SVLK, jenis sertifikat legalitas kayu, persyaratan mendapatkan sertifikat legalitas kayu, proses pengajuan sertifikat legalitas kayu, dan manfaat yang diperoleh dari SVLK.
10
PENGENALAN SVLK
Pengertian SVLK
Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) merupakan sistem yang menjamin kelestarian pengelolaan hutan dan/atau legalitas kayu serta ketelusuran (asal usul) kayu. Pengertian ini mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan P.30 tahun 2016.
SVLK adalah mekanisme atau perangkat yang digunakan untuk menilai keabsahan kayu yang diperdagangkan. Peni lai-an tersebut berdasarkan pemenuhan dokumen yang diper-syaratkan.
SVLK dibangun untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan hutan dan menjaga kredibilitas legalitas kayu Indonesia. SVLK bertujuan untuk mendukung perbaikan tata kelola kehutanan dan peningkatan perdagangan kayu legal.
Jenis SVLK
Ada 3 tipe dokumen yang diatur dalam Permenhut P30/2016, yaitu:1. Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (S-PHPL),2. Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK),3. Dokumen Kesesuaian Pemasok (DKP).
11
Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari yang selanjutnya disingkat S-PHPL adalah surat keterangan yang diberikan kepada pemegang izin atau pemegang hak pengelolaan yang menjelaskan keberhasilan pengelolaan hutan lestari.
Sertifikat Legalitas Kayu yang selanjutnya di singkat S-LK adalah surat keterangan yang di berikan kepada pemegang izin, pemegang hak pengelolaan, Industri Rumah Tangga (IRT)/Pengrajin atau pemilik hutan hak yang menyatakan bahwa pemegang izin, pemegang hak pengelolaan, IRT/Pengrajin atau pe milik hutan hak telah memenuhi standar legalitas kayu.
Deklarasi Kesesuaian Pemasok yang selanjutnya disingkat DKP adalah pernyataan kesesuaian yang dilakukan oleh pemasok berdasarkan bukti pemenuhan atas persyaratan.
Dokumen SVLK yang dapat dimiliki oleh pemilik hutan adalah S-LK atau Sertifikat Legalitas Kayu. Kayu yang berasal dari areal hutan yang telah mendapat S-LK telah memenuhi standar legalitas kayu. Apabila belum memiliki S-LK, maka pemilik kayu hutan hak dapat menerbitkan DKP atau Dokumen Kesesuaian Pemasok.
12
Informasi mengenai mekanisme penerbitan DKP akan diuraikan pada bagian selanjutnya setelah penjelasan mengenai prosedur S-LK.
Tanda V-Legal
Tanda V-Legal adalah tanda atas terpenuhinya standar PHPL atau S-LK pada kayu, produk kayu, kemasan, atau dokumen angkutan. Tanda V-Legal ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Tanda V-Legal
Siapa yang menerbitkan Sertifikat Legalitas Kayu?
Penerbit dokumen V-Legal untuk sertifikat legalitas kayu dari hutan hak adalah Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) atau secara umum dikenal sebagai lembaga auditor SVLK.
Lembaga ini merupakan bagian dari Lembaga Penilai dan Verifikasi Independent (LP&VI) yang khusus melaksanakan penilaian atas legalitas kayu. Gambar 2 merupakan ilustrasi lembaga-lembaga yang melaksanakan proses V-LK.
13
Gambar 2. Bagan proses dan lembaga verifikasi
Daftar LVLK disajikan pada Lampiran 1.
Berapa lama Sertifikat Legalitas Kayu berlaku?
S-LK bagi pemilik hutan hak berlaku selama 10 (sepuluh) tahun sejak diterbitkan. Pada periode tersebut harus dilakukan penilikan atau surveillance minimal setiap 2 tahun sekali.
Selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa berlaku S-LK, perorangan atau kelompok pemilik hutan hak mengajukan permohonan sertifikasi ulang kepada LV-LK.
Laporan pernyataan keberatan
pernyataan keberatan
14
15
SVLK KAYU HUTAN HAK
Bagaimana pemilik hutan hak mengajukan S-LK?
Pemilik hutan hak dapat mengajukan S-LK secara per-orangan atau kelompok dalam satu kabupaten/kota, atau secara multilokasi (multisite).
Syarat sertifikasi kelompok atau multilokasi (Perdirjen P.14/2016):1) Memiliki akte notaris atau dokumen kesepakatan
tentang pembentukan kelompok (kelompok tani hutan, koperasi, atau kelompok lainnya).
2) Memiliki kepengurusan kelompok.3) Memiliki komitmen tertulis untuk memenuhi
prinsip dan kriteria verifikasi LK.4) Memiliki aturan untuk mengendalikan anggotanya,
antara lain terkait tanggung jawab anggota, persyaratan menjadi anggota, aturan pencabutan/pembekuan sebagai anggota, sistem pengawasan internal dan kontrol terhadap anggota.
5) Memelihara seluruh dokumen yang mencakup persyaratan yang ada di dalam standar verifikasi LK, antara lain: nama dan informasi setiap anggota, rekaman pelatihan, peta kawasan hutan hak, bukti kepemilikan lahan, dan dokumen terkait lainnya.
6) Anggota kelompok harus pemilik hutan hak.
16
Pengajuan S-LK secara berkelompok memiliki berbagai keuntungan, antara lain:1. biaya lebih murah karena ditanggung bersama,2. areal yang disertifikasi lebih luas sehingga potensi produksi
lebih tinggi,3. ada pertukaran pengetahuan dan informasi di antara
anggota.
Dokumen apa saja yang harus disiapkan?
Ada 3 jenis dokumen yang harus disiapkan oleh pemilik hutan hak yang akan mengajukan S-LK secara berkelompok, yaitu:1. Dokumen kepemilikan/penguasaan lahan yang sah (alas
titel/dokumen yang diakui pejabat yang berwenang), dapat berupa (salah satu dari): Sertipikat Hak Milik, Leter B, Leter C, Girik, surat penguasaan tanah, atau dokumen lain yang diakui BPN. Dilengkapi dengan peta/sketsa areal hutan hak dan batas-batasnya di lapangan.
2. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah diterbitkan oleh pejabat berwenang. Dokumen dapat berupa Nota Angkutan, SKAU, Nota Angkutan Penggunaan Sendiri, Surat Angkutan Pengganti.
3. Akte/dokumen pembentukan kelompok. Tersedia dokumen pembentukan kelompok di atas kertas bermaterai atau akte pembentukan kelompok.
17
Gambar 4. Contoh dokumen hak kepemilikan lahan
Proses pengajuan S-LK
Kegiatan pelaksanaan verifikasi legalitas kayu hutan hak terdiri dari 5 tahap, yaitu:1. Permohonan Verifikasi,2. Perencanaan Verifikasi,3. Pelaksanaaan Verifikasi,4. Pelaporan,5. Pengambilan Keputusan.
Permohonan Verifikasi
• Petani/kelompok pemilik hutan hak, yang selanjutnya disebut auditee, memilih auditor untuk melakukan verifikasi. Pemilihan auditor mempertimbangkan biaya, masa berlaku akreditasi lembaga, dan netralitas auditor sehingga tidak ada pertentangan kepentingan (conflict of interest).
• Auditee mengajukan permohonan kepada lembaga auditor (LV-LK).
18
• Auditor mengkaji kelengkapan dokumen.• Kedua belah pihak menandatangani kontrak penilaian.• Auditor mengumumkan rencana pelaksanaan verifikasi
LK di media massa dan website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Perencanaan Verifikasi
• Perencanaan pelaksanaan verifikasi disusun oleh auditor untuk disepakati bersama auditee.
• Pada pelaksanaan audit, auditee menunjuk perwakilan untuk mendampingi proses penilaian.
Pelaksanaan Verifikasi
• Verifikasi legalitas kayu dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu: 1) pertemuan pembukaan; 2) verifikasi dokumen dan observasi lapangan; 3) pertemuan penutup.
• Perwakilan auditee harus membawa dan menyajikan do-kumen verifikasi, menjawab pertanyaan yang disampaikan auditor, dan mendampingi auditor dalam kegiatan observasi lapangan.
Pelaporan
• Auditor menyusun laporan hasil penilaian. • Auditee mempelajari dan memeriksa hasil penilaian dan
melakukan klarifikasi serta penambahan kelengkapan do-kumen yang kurang.
19
Pengambilan keputusan laporan
• Auditor memutuskan apakah auditee memenuhi per-syaratan dan berhak mendapatkan S-LK.
• Jika auditee sudah memenuhi persyaratan, LVLK mener-bitkan S-LK.
• Jika belum memenuhi persyaratan, maka auditee diberi kesempatan untuk memperbaiki persyaratan selambat-lambatnya 10 hari sejak laporan diterima.
Proses Khusus
Proses khusus yang terjadi dalam penerbitan SLK terdiri dari audit khusus, pembekuan dan pencabutan S-LK, dan transfer sertifikat.
Audit khusus
• Audit khusus atau audit tiba-tiba dilakukan untuk mengecek jika ada keluhan atau laporan yang disampaikan oleh Pemantau Independen (PI). Pemantau Independen adalah Lembaga Swadaya Masyarakat atau lembaga ke-masyarakatan lain yang melakukan pemantauan ter-hadap proses sertifikasi VLK atas ketidaksesuaian peme-nuhan standar VLK yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok.
• Sebelum melakukan audit khusus, lembaga auditor me-nyampaikan informasi waktu pelaksanaan audit khusus kepada kelompok.
20
Pembekuan dan pencabutan S-LK
S-LK dibekukan apabila:• Pemegang S-LK tidak bersedia melakukan penilikan sesuai
tata waktu yang ditetapkan sesuai prosedur LVLK. • Terdapat ketidaksesuaian temuan dari hasil audit khusus.
S-LK dicabut apabila:• Pemegang S-LK tetap tidak bersedia melakukan penilikan
setelah 3 (tiga) bulan sejak penetapan pembekuan ser-tifikat.
• Pemegang S-LK terbukti melakukan pelanggaran atas standar yang telah ditetapkan.
Transfer sertifikat
• Transfer sertifikat dapat terjadi karena permintaan yang diajukan oleh pemegang SLK atau karena lembaga auditor dicabut akreditasinya oleh KAN atau habis masa berlaku akreditasinya.
• Transfer sertifikat yang terjadi karena pencabutan akreditasi LVLK oleh KAN menjadi tanggung jawab lembaga yang bersangkutan.
• S-LK yang sedang dibekukan tidak dapat ditransfer ke lembaga auditor lain.
21
DOKUMEN KESESUAIAN PEMASOK (DKP)
• Pemilik hutan hak yang belum memiliki S-LK dapat menge-luarkan DKP.
• DKP berlaku bagi kayu hutan hak yang penatausahaan hasil hutannya menggunakan Nota Angkutan atau SKAU.
• Masa berlaku DKP sama dengan masa berlakunya dokumen angkutan yang digunakan.
• Untuk menjaga krediblitas DKP, pemerintah dapat mela-kukan inspeksi acak. Pemerintah juga dapat menunjuk LVLK untuk melakukan inspeksi atas DKP secara acak dengan biaya pemerintah.
• Contoh dokumen kesesuaian pemasok terdapat pada Lampiran 2 dan 3.
22
MANFAAT SVLK KAYU HUTAN HAK
SVLK kayu hutan hak memberikan berbagai manfaat, baik secara langsung bagi pemilik hutan hak maupun terhadap tata kelola sumber daya kehutanan secara umum.
Secara umum SVLK memberikan manfaat sebagai berikut:• sebagai alat verifikasi legalitas kayu yang teruji,• mencegah penebangan ilegal,• memperbaiki administrasi tata usaha kayu,• memudahan penerimaan produk kayu Indonesia di pasar
internasional.
23
Manfaat langsung untuk pemilik hutan hak:• mendapat jaminan legalitas kayu,• memudahkan proses pemeriksaan angkutan kayu,• adanya peluang memperoleh fasilitasi pendampingan dari
pemerintah dan lembaga donor lain,• meningkatan kelembagaan elompok, baik dalam tata kelola
organisasi, tata usaha kayu, dan jejaring usaha,• meningkatkan peluang pasar ekspor.
24
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, MH (2017). Standar dan proses sertifikasi pada hutan hak (hutan rakyat). Bahan ajar pada Diklat Pendampingan Sertifikasi Legalitas Kayu pada Hutan Hak di BDLK Kadipaten. Pusat Diklat SDM LHK.
Hardiyanto, G. (2017). Panduan verifikasi legalitas kayu bagi hutan hak, HTR, HKm, dan Hutan Desa. Bahan ajar pada Diklat Pendampingan Sertifikasi Legalitas Kayu pada Hutan Hal di BDLK Kadipaten. Pusat Diklat SDM LHK.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2016). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin, atau pada Hutan Hak.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2016). Peraturan Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lesatari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK).
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2016). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.85/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016 tentang Pengangkutan Hasil Hutan Kayu Budidaya yang Berasal dari Hutan Hak.
25
Proyek Uni Eropa. (2011). Panduan verifikasi legalitas kayu bagi hutan hak, hutan tanaman rakyat, hutan kemasyarakatan, dan hutan desa. Proyek Uni Eropa bekerja sama dengan LEI, ARUPA, PERSEPSI, KANOPI.
Setyowati, A.B. (2012). Modul Pelatihan Pendampingan SVLK di Hutan Rakyat, Hutan Desa dan HKM. Jakarta: Multistakeholder Forestry Programme (MFP).
26
Lampiran 1 : Daftar LV-LK
No Nama Alamat Kantor Pusat No. Akreditasi Status
1. PT BRIK Quality Service
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lantai 8-Wing C Jl. Gatot Subroto, Senayan, DKI Jakarta 10270
LVK-001-IDN
Aktif
2. PT Sucofindo International Certification Services
Graha Sucofindo Lantai B1, Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 34 Jakarta Selatan 12780
LVK-002-IDN
Aktif
3. PT Mutuagung Lestari
Jl. Raya Bogor Km 33.5 No. 19 Cimanggis, Depok 16953 Jawa Barat
LVK-003-IDN
Aktif
4. PT Mutu Hijau Indonesia
Manggala Wanabakti Bldg, Blok IV, 9th Floor, Room 930 AC, Jl. Gatot Subroto, Senayan, DKI Jakarta 10270
LVK-004-IDN
Aktif
5. PT TUV Rheinland Indonesia
Menara Karya 10th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2 DKI Jakarta 12950
LVK-005-IDN
Aktif
6. PT Equality Indonesia
Jl. Sukaraja Nomor 72 Desa Sukaraja Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16710
LVK-006-IDN
Aktif
7. PT Sarbi International Certification
Jl. Taman Pagelaran No. 2 Lt. 2 Ciomas, Bogor, Jawa Barat
LVK-007-IDN
Aktif
8. PT SGS Indonesia
Cilandak Commercial Estate #108c Jl. Raya Cilandak KKO DKI Jakarta 12560
LVK-008-IDN
Aktif
27
No Nama Alamat Kantor Pusat No. Akreditasi Status
9. PT Transtra Permada
Kampus Instiper, Jl. Petung No.2 Papringan, Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY
LVK-009-IDN
Aktif
10. PT Trustindo Prima Karya
Gedung Diklat APHI Kalimantan Timur Lt. 1 Jl. Kesuma Bangsa No. 80 Samarinda, Kalimantan Timur 75121
LVK-010-IDN
Aktif
11. PT Ayamaru Sertifikasi
Komplek Ruko Braja Mustika B-11 Lt. 1 Jl. Dr. Sumeru RT/RW 002/001, Bogor Barat, Jawa Barat
LVK-011-IDN
Aktif
12. PT PCU Indonesia
Gedung AD Premier Unit 5-6 Lantai 8, Jl. Tb. Simatupang No. 05 Kel. Ragunan, Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan
LVK-012-IDN
Aktif
13. PT Global Resource Certification
Komplek Batan Indah Blok G-28, Serpong, Tangerang, Banten 15313
LVK-013-IDN
Aktif
14. PT Scientific Certification System Indonesia
Mayapada Tower Lt. 11, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 28, Jakarta Selatan 12920
LVK-014-IDN
Aktif
15. PT Lambodja Sertifikasi
Jl. Wijaya Kusuma IV No. 11a, Taman Yasmin Sektor 1 Bogor, Jawa Barat Telp/Fax. (0251) 8335184
LVK-015-IDN
Aktif
28
No Nama Alamat Kantor Pusat No. Akreditasi Status
16. PT Intishar Sadira Eshan
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 5 Wing A Jakarta 10270 Telp. (021) 57902938
LVK-016-IDN
Aktif
17. PT Mandiri Mutu Sertifikasi
Jl. H. Achmad Adnawijaya Blok B1 No. 10 Bogor Jawa Barat
LVK-017-IDN
Aktif
18. PT Nusa Kelola Lestari
Jl. KH. Soleh Iskandar Km 4 Tanah Sereal Bogor Jawa Barat 16166 Telp. (0251) 8068001
LVK-018-IDN
Aktif
19. PT. Inti Multima Sertifikasi
Jl. Ciremai Raya Blok BC No. 231 Kayuringin Jaya, Kota Bekasi Telp. (021) 8844934
LVK-019-IDN
Aktif
20. PT Kreasi Prima Sertifikasi
Sarua Makmur Blok IV No.7 Sarua - Ciputat Tangerang Selatan, Banten
LVK-020-IDN
Aktif
21. PT Almasentra Sertifikasi
Royal Spring Business Park-10 Jl. Ragunan Raya No. 29 A, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540 Telp. (021) 78838341-42 Fax. (021) 78838339
LVK-021-IDN
Aktif
22. PT Trifos Internasional Sertifikasi (TRIC)
Villa Seturan Indah Kavling C-2, Catur Tunggal, Depok, Sleman, DIY
LVK-022-IDN
Aktif
29
No Nama Alamat Kantor Pusat No. Akreditasi Status
23. PT Borneo Wanajaya Indonesia
Jl. Adonis Samad No. 101 RT. 04/RW. 08 Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah
LVK-023-IDN
Aktif
24. PT Garda Mutu Prima
Bukit Cimanggu City, Blok R2A No.4, Kota Bogor, Jawa Barat
LVK-024-IDN
Tidak Aktif
25. PT Integritas Persada Sertifikasi
Komp. Multiwahana Jalan Arjuna II Blok J4 No.19, Palembang, Sumatera Selatan 30163
LVK-025-IDN
Tidak Aktif
30
Lampiran 2. Format Blangko Nota AngkutanNOTA ANGKUTAN
HASIL HUTAN KAYU BUDI DAYA YANG BERASAL DARI HUTAN HAK
(berlaku sebagai DKP) Nomor:
Desa : ....................... Kabupaten/Kota : ..................Kecamatan : ....................... Provinsi : ..................
ASAL KAYU TUJUAN PENGANGKUTAN Bukti kepemilikan*) : ........................ Penerima : ...................Nomor bukti kepemilikan
: ........................ Alamat penerima : ...................
Pengirim : ........................Alamat pengirim : ........................ MASA BERLAKUTempat muat : ........................ Selama : ......(......) hariJenis dan identitas Dari tanggal : .....................alat angkut : ........................ Sampai tanggal : .....................
Nomor Jenis Kayu
Jumlah(batang/keping/ikat)
Volume(m3)
Keterangan
1 2 3 4 5
JUMLAH
Catatan :*) diisi bukti pemilikan/penguasaan yang diakui BPN
….,.................... Pemilik Hutan Hak
...............................
31
Lampiran 3: Format Blangko Nota Angkutan LanjutanNOTA ANGKUTAN LANJUTAN
HASIL HUTAN KAYU BUDI DAYA YANG BERASAL DARI HUTAN HAK(berlaku sebagai DKP)
Nomor :
Desa : ....................... Kabupaten/Kota : ..................Kecamatan : ....................... Provinsi : ..................
ASAL KAYU TUJUAN PENGANGKUTAN Nomor Nota Angkutan : ........................ Penerima : ...................sebelumnya Alamat penerima : ...................Pengirim : ........................Alamat pengirim : ........................ MASA BERLAKUTempat muat : ........................ Selama : ......(......) hariJenis dan identitas Dari tanggal : .....................alat angkut : ........................ Sampai tanggal : .....................
Nomor Jenis Kayu
Jumlah(batang/keping/ikat)
Volume(m3) Keterangan
1 2 3 4 5
JUMLAH ............, ....................
GANISPHPL PKB TPKRT,
...............................
32