Neurologi

5
NEUROLOGI Angela Inggrijani, dr, MM Neurologi = Ilmu Penyakit Saraf Ilmu yang mempelajari susunan saraf baik dalam keadaan sehat maupun sakit Yang dipelajari susunan dan fungsi saraf Susunan saraf è neuroanatomi Fungsi saraf - Melakukan gerakan - Merasakan rangsangan - Melakukan reaksi sebagai refleks - Melakukan aktivitas secara terkoordinir Gangguan Saraf Gangguan gerak motorik Gangguan sensibilitas Gangguan refleks Gangguan koordinasi Neuromuskulus Susunan Neuromuskulus volunter - Otot Skeletal - Serangkaian neuron Gerak otot - Aktivitas susunan saraf yang dapat dilihat didengar, diperiksa dan direkam Secara Anatomis Upper motorneuron = UMN UMN adalah semua neuron yang menyalurkan impuls motorik ke LMN Berdasarkan perbedaan anatomik dan fisiologik UMN tdd : - Susunan Piramidalis Ialah semua neuron yang menyalurkan impuls motorik baik secara langsung maupun melalui inter neuronya ke LMN

description

neurologi

Transcript of Neurologi

NEUROLOGIAngela Inggrijani, dr, MM Neurologi = Ilmu Penyakit Saraf Ilmu yang mempelajari susunan saraf baik dalam keadaan sehat maupun sakit Yang dipelajari susunan dan fungsi saraf Susunan saraf neuroanatomi Fungsi saraf - Melakukan gerakan - Merasakan rangsangan - Melakukan reaksi sebagai refleks- Melakukan aktivitas secara terkoordinir

Gangguan Saraf Gangguan gerak motorik Gangguan sensibilitas Gangguan refleks Gangguan koordinasi

Neuromuskulus Susunan Neuromuskulus volunter - Otot Skeletal - Serangkaian neuron Gerak otot- Aktivitas susunan saraf yang dapat dilihat didengar, diperiksa dan direkam

Secara Anatomis Upper motorneuron= UMN UMN adalah semua neuron yang menyalurkan impuls motorik ke LMN Berdasarkan perbedaan anatomik dan fisiologik UMN tdd :- Susunan Piramidalis Ialah semua neuron yang menyalurkan impuls motorik baik secara langsung maupun melalui inter neuronya ke LMNPusat susunan piramidalis : Girus presentralis = Girus sentralis anterior, yang dinamakan korteks motorik Homonkulus humanus : penataan somatotopik Serabut korona radiata kapsula interna pedunkulus serebri pons medula oblongata dekusasio piramdium, berakhir sebagai :Serabut kortiko bulbaris Serabut kortiko spinalis di Medula Spinalis

Susunan Extrapiramidalis Terdiri dari : Korteks motorik tambahan Ganglia basalis Nukleus ruberSerebrum Melalu sistem ini tonus otot disesuaikan dengan pola gerakan tangkas yang diinginkan

Lower motorneuron = LMN LMN ialah neuron neuron yang menyalurkan impuls pada perjalan terkahirnya ke otot skeletal Dibedakan menjadi 2: Alfa motorneuron : berukuran kecil, menuju serabut otot ekstrafusal Gamma motorneuron : berukuran besar, menuju serabut otot intrafusalKe duanya mengatur keseimbangan tonus otot untuk mewujudkan gerakan tangkas Fasikulasi adalah kegiatan abnormal pada serabut otot yang lumpuh dan atrofik

Motor end plate = Neuromuscular Junction Merupakan alat penghubung antara neuron dan otot Di tempat ini gaya listrik diubah menjadi gaya kimia Ujung akson melepaskan asetilkolin, suatu neurotransmiter yang menimbulkan depolarisasi otot, sehingga permeabilitas ion Na dan K dipermudah kontraksi otot Aksi ini dihentikan enzim asetilkolinesterase

Otot SkeletalOtot merupakan jaringan yang dapat dieksitasikan Kontraksi ialah kegiatan otot memendekan diri yang berarti suatu gerakan terjadi Gerak otot dibedakan menjadi Gerak volunter Gerak reflektorikGangguan gerak mencerminkan lesi / kerusakan, baik oleh perangsangan mekanik atau kimia. Dulu dikenal sebagai functio laesa

Kelainan Susunan NeuromuskularGangguan gerak volunter yang timbul dapat berupa : Kelumpuhan, yaitu hilangnya tenaga otot sehingga sukar atau sama sekali tidak bisa bergerak (paresis atau paralisis) Lesi yang menganggu fungsi atau merusak susunan saraf dapat berupa Lesi paralitik Lesi Iritatif

a. Kelumpuhan UMNTanda tandanya :1. Tonus otot meninggi atau hipertoria 2. Hiperefleksia: refleks ialah gerak otot skeletal yang timbul akibat suatu perangsangan 3. Klonus : ialah gerak otot reflektorik yang bangkit secara berulang ulang selama perangsangan masih berlangsung 4. Refleks patologik : ialah refleks yang tidak timbul pada orang yang sehat 5. Tidak ada atrofi pada otot yang lumpuh, atrofi yang terjadi karena disuse atrofi 6. Refleks automatismus spinal : gerakan yang timbul perangsangan datang dari sususnan saraf pusat dibawah tingkat lesi

Pada tahap awal 1 3 mg pertama, kadang tanda kelumpuhan ini tidak seluruhnya dapat ditemukan

b. Kelumpuhan LMNTanda tandanya :1. Kelumpuhan yang disertai yang disertai oleh : Hilangnya refleks tendon = arefleksia Tidak ada refleks patologik 2. Tonus otot menghilang 3. Atrofi otot cepat terjadi

c. Kelumpuhan Motor end plateNeurotransmiter merupakan zat yang menimbulkan kelumpuhan disekitar sinaps Pada Miastenia Gravis, asetikolin dihancurkan oleh kolinesterase Begitu juga racun currare dari klostridium Botunilium dan zat yang dibuat proses keganasan, terutama obat sel di paru paru Selain asetil kolin, ion K menimbulkan paralisis sedangkan ion Ca menimbulkan tetani

d. Kelumpuhan Otot SkeletalKelumpuhan miogenik ialah semua kelumpuhan yang disebabkan gangguan atau kelainan morfologik pada otot Kelumpuhan yang disebabkan gangguan di saraf motorik dinamakan kelumpuhan neurogenik

KLASIFIKASI PENYAKIT OTOT1. Distrofia Muskulorum ialah segala macam penyakit otot yang disebabkan faktor patologik kromosomal. Bersifat herediter terkait koromosm X yang autosomal resesif. Klinik ada CPK darah meningkat dan pseudohipertrofi otot betis2. Miopati ialah penyakit otot yang tidak herediter dan tidak disebabkan infeksi3. Miositisialah segala penyakit otot yang disebabkan penyakit otot baik langsung maupun tidak langsung.