Negara Kebangsaan Indonesia

14
Negara Kebangsaan Indonesia TERBENTUKNYA NEGARA INDONESIA Bangsa adalah[1] : o Orang-orang yang bersamaan asal, keturunan, adat, bahasa, sejarah serta berpemerintahan sendiri. o Kumpulan manusia yang terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu. o Bangsa Indonesia ialah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan sama dan menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa serta berproses dalam suatu wilayah yaitu wilayah Indonesia Negara adalah[2] : Suatu organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok / beberapa kelompok manusia tersebut. Masyarakat [3] : Menurut Harold J. Laski masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terlaksananya keinginan-keinginan mereka bersama. Perbedaan antara rakyat dan Bangsa adalah Rakyat lebih menunjukkan ikatan/hubungan politis yaitu sebagai sekelompok orang yang dikuasai/diperintah oleh suatu penguasa/pemerintahan tertentu, sedangkan Bangsa merupakan ikatan yang berdasarkan ikatan yang berdasarkan biologis, kultur, territorial, dan historis. Sehingga satu bangsa dimungkinkan milik beberapa negara. Misalnya, bangsa Arab terpecah-pecah dalam berbagai negara seperti dalam wadah negara Irak, Iran, Yaman, dan saudi Arabia. Dengan demikian dalam diri seorang warga negara ada peran sebagai rakyat dan sebagai bangsa Teori – Teori Terbentuknya Negara o Teori Hukum Alam. Manusia tumbuh secara alamiah sehingga berkembang menjadi Negara. Teori ini dikembangkan oleh Plato dan Ariestoteles. o Teori ketuhanan. Kekuasaan seorang penguasa negara merupakan pemberian dari Tuhan kepada manusia. Teori ini mendapatkan kesempurnaannya pada abad pertengahan di eropa, kekuasaan raja mendapatkan legitimasi mutlak dari gereja. Sehingga penentangan terhadap perintah raja merupakan penentangan terhadap Tuhan. o Teori Perjanjian. Teori perjanjian masyarakat atau teori kontrak social menganggap perjanjian sebagai dasar negara dan masyarakat. Ini merupakan teori

description

negara

Transcript of Negara Kebangsaan Indonesia

Page 1: Negara Kebangsaan Indonesia

Negara Kebangsaan Indonesia

TERBENTUKNYA  NEGARA  INDONESIA

Bangsa adalah[1] :o Orang-orang yang bersamaan asal, keturunan, adat, bahasa, sejarah serta

berpemerintahan sendiri.o Kumpulan manusia yang terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu.

o Bangsa Indonesia ialah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan sama dan menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa serta berproses dalam suatu wilayah yaitu wilayah Indonesia

Negara adalah[2] :Suatu organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok / beberapa kelompok manusia tersebut.

Masyarakat [3]:

Menurut Harold J. Laski masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terlaksananya keinginan-keinginan mereka bersama.

Perbedaan antara rakyat dan Bangsa adalah Rakyat lebih menunjukkan ikatan/hubungan politis yaitu sebagai sekelompok orang yang dikuasai/diperintah oleh suatu penguasa/pemerintahan tertentu, sedangkan Bangsa merupakan ikatan yang berdasarkan ikatan yang berdasarkan biologis, kultur, territorial, dan historis. Sehingga satu bangsa dimungkinkan milik beberapa negara. Misalnya, bangsa Arab terpecah-pecah dalam berbagai negara seperti dalam wadah negara Irak, Iran, Yaman, dan saudi Arabia. Dengan demikian dalam diri seorang warga negara ada peran sebagai rakyat dan sebagai bangsa

Teori – Teori Terbentuknya Negarao Teori Hukum Alam. Manusia tumbuh secara alamiah sehingga berkembang menjadi

Negara. Teori ini dikembangkan oleh Plato dan Ariestoteles.o Teori ketuhanan. Kekuasaan seorang penguasa negara merupakan pemberian dari

Tuhan kepada manusia. Teori ini mendapatkan kesempurnaannya pada abad pertengahan di eropa, kekuasaan raja mendapatkan legitimasi mutlak dari gereja. Sehingga penentangan terhadap perintah raja merupakan penentangan terhadap Tuhan.

o Teori Perjanjian. Teori perjanjian masyarakat atau teori kontrak social menganggap perjanjian sebagai dasar negara dan masyarakat. Ini merupakan teori yang disusun berdasarkan keinginan untuk melawan tirani atau menetang rezim penguasa. Tokoh dari teori ini adalah Thomas Hobbes, Jhon Locke dan J.J. Rousseau. Teori ini mengasumsikan adanya keadaan

Page 2: Negara Kebangsaan Indonesia

alamiah yang terjadi sebelum manusia mengenal negara. Keadaan alamiah itu merupakan keadaan dimana manusia masih bebas, belum mengenal hukum dan masih memiliki hak asasi yang ada pada dirinya. Akan tetapi karena akibat pekembangan kehidupan yang menghasilkan kompleksitas kebutuhan maka manusia membutuhkan sebuah kehidupan bersama.  Sehingga dibentuklah perjanjian bersama untuk menyerahkan kedaulatan kepada sekelompok orang yang ditunjuk untuk mengatur kehidupan bersama tersebut. Perbedaan antara Hobbes dan Locke terletak pada penyerahan hak dalam kontrak social. Menurut hobbes masyarakat harus dengan mutlak menyerahkan seluruh haknya kepada pemerintah, sedangkan menurut Locke ada hak-hak yang tidak bisa diserahkan manusia kepada pemerintah yaitu life, liberty dan estate. Teori kontrak sosial menurut Rousseau lebih dekat kepada model perjanjian Jhon Locke[4].

Sejarah Lahirnya Negara Indonesia

Nama Indonesia diungkapkan oleh James Richardson Logan (The Ethnologi of India Archipelago, 1850). Karena Logan kesulitan mengkaji kehidupan penduduk dan kebudayaan antara Benua Asia dan Benua Australia, antara Laut Pasifik dan Laut Hindia, serta tidak adanya nama yang melambangkan keseluruhan pulau itu. Selain itu Adolf Bastian, 1884 juga menyebutkan nama Indonesia pada sebuah judul buku :“Indonesien, Order die Insel des Malayisien Archipels” yang terbit di Leipzig antara tahun 1884 - 1889[5].

Berpijak dari semangat dan gelora 1908 sebagai basis pergerakan nasional, lahirnya Budi Utomo dan pergerakan pendidikan nasional lainnya, sejumlah pemuda menghasilkan kata sepakat yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928.Kebersamaan (kolektifitas) para pemuda yang berasal dari berbagai suku, etnis, agama, strata sosial didasarkan pada rasa solidaritas yang melampaui batas-batas suku, etnis, agama, kedaerahan, serta berbagai perbedaan latar belakang lainnya.

Setelah melalui proses perjuangan dan pergulatan panjang, para the founding father pada 17 Agustus 1945 telah mewujudkan ikrar kesepakatan, menjadi bangsa yang bersatu, bangsa yang berwawasan kebangsaan, mendirikan satu Negara Kesatuan Republik Indonesia, negara berdasarkan kebangsaan yang dilandasi prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

[1] Ikatan Dosen Kewarganegaraan Sulawesi, 2002. Pendidikan Kewarganegaraan Perguruan Tinggi. Cetakan I. Diterbitkan oleh Ikatan Dosen Kewarganegaraan Sulawesi. Makassar, Indonesia.[2]  Ibid.[3]  Ibid.[4]  F. Isjwara, 1999. Pengantar Ilmu Politik, Hal.146[5]  Ikatan Dosen Kewarganegaraan Sulawesi. Op.Cit. Hal 6Diposkan oleh Abdul Rauf

Reaksi:  

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Page 3: Negara Kebangsaan Indonesia

No Response to "Negara Kebangsaan Indonesia"

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah LinkPosting Lebih Baru Posting Lama Beranda

http://mentarivision.blogspot.com/2012/04/negara-kebangsaan-indonesia.html

TERBENTUKNYA NEGARA KEBANGSAAN INDONESIAON 0 KOMENTAR

Indonesia, sejak diproklamirkan kemerdekaan negara ini menganut falsafah bahwa hanya ada satu bangsa di wilayah negara Republik Indonesia yaitu bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan tekad (pakai d atau t sih) para pemimpin Indonesia yang tercetus pada “Sumpah Pemuda” tahun 1928. Tetapi, kemudian perlu dipahami lebih dalam bahwa konteks “satu bangsa” yang diucapkan dalam sumpah pemuda tersebut sangat bernuansa “historis”, dimana semua manusia atau kelompok manusia (anda boleh menyebutnya dengan suku bangsa) yang berdiam di wilayah Indonesia punya “majikan” yang sama yaitu pemerintah Belanda (yang diwakili oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda). Ini yang kemudian menyebabkan bahwa rasa persatuan atau kesadaran akan kebutuhan bersama untuk menentang kolonialisme dalam bentuk apapun kemudian menjadi manifes dengan munculnya “rasa kebangsaan” Indonesia. Tetapi harap diingat bahwa proses penaklukan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda yang belangsung cukup sukses hanya di pulau Jawa, sedang di bagian timur dan barat dari Indonesia malah berlangsung dalam periode yang amat singkat kurang dari 45 tahun. Secara legal formal dalam hukum internasional mengatur tentang kepemilikan suatu wilayah yang dinyatakan “terra nullius” oleh hukum internasional, yang kemudian mensyaratkan adanya keefektifan pemerintahan di wilayah yang dikuasai, baik secara politik, hukum, dan ekonomi (lihat kasus sipadan dan ligitan), Aceh dan Papua Barat adalah wilayah terakhir yang kemudian secara efektif dikuasai dan dimasukkan ke dalam wilayah Hindia Belanda.

Page 4: Negara Kebangsaan Indonesia

Proses Pembentukan Indonesia.Dari sejak awal pergerakan kemerdekaan dari tindasan pemerintah kolonial Hindia Belanda dimulai dari daerah-daerah lokal (setingkat propinsi/kabupaten kalau sekarang), hal ini wajar karena mengingat bahwa rasa kebangsaan di tingkat lokal sangat kuat (ini terbukti hingga saat ini).Kemudian setelah pemerintah Belanda menerapkan politik “etis” di Indonesia mulai terbentuk segolongan elit terdidik dan terpelajar di seluruh kepulauan Indonesia yang kemudian mentransformasikan dirinya dengan identitas keindonesiaan dalam wujud perhimpunan mahasiswa Indonesia di negeri Belanda yang berwadah dalam Perhimpunan Indonesia.Pada saat yang sama, partai-partai politik atau yang menyamai partai politik tidak ada yang menggunakan identitas keindonesiaan (sebagai contoh Budi Utomo, Sarikat Islam, NIP), kecuali PKI. Saat itu hanya Partai Komunis Indonesia-lah yang menggunakan identitas keindonesiaan, walaupun mereka tidak bisa mengklaim bahwa dalam pergerakan kemerdekaan mereka adalah pelopor penggunaan nama Indonesia karena pada awalnya pun mereka menggunakan nama Perserikatan Komunis Hindia.Harus diakui bahwa dua organisasi politik inilah yang memperkenalkan identitas keindonesiaan pada dunia Internasional (PI untuk ke luar negeri dan PKI untuk ke dalam negeri), dan kemudian menjadi sandaran bagi partai-partai politik yang berbasis nasionalisme untuk menggunakan identitas keindonesiaan.Sehingga proses adanya kesadaran keindonesiaan ini kemudian lebih dikarenakan adanya penindasan secara politik, ekonomi, dan hukum yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, tanpa adanya kesadaran luhur akan pentingnya federasi yang longgar antar bangsa di wilayah Indonesia.

Proses Pemerdekaan dan Kemerdekaan IndonesiaProses penyatuan Indonesia yang sedikit mengambil bentuk “keterpaksaan” mulai mengemuka ketika pemerintahan fasis Jepang memberikan sedikit kemerdekaan untuk merancang proses kemerdekaan Indonesia kepada para pemimpin Indonesia.Pikiran-pikiran yang kemudian mengemuka kemudian malah menjadi manifes dalam bentuk negara integralistik yang dalam sejarah perjalanannya justru anti demokrasi dan menjadikan tiap rejim yang memerintah tidak menghormati hak asasi manusia. Hal ini kemudian menjadi basis legalitas pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dinyatakan dalam pasal 1 ayat 1 UUD RI.Pikiran tentang negara integralistik ini sebenarnya sangat dijiwai oleh paham kosmologi Jawa yang sangat feodal itu, yang sayangnya justru di adopsi oleh para pemimpin Indonesia (mungkin ini berkaitan dengan banyaknya pemimpin Indonesia yang berasal dari Jawa). Yang kemudian justru menciptakan suatu

Page 5: Negara Kebangsaan Indonesia

“monster” yang melenyapkan segala kearifan lokal masyarakat adat di Indonesia (lihat UU pemerintahan di desa pada masa rejim orde baru). Dan hal ini kemudian menuimbulkan resistensi daerah-daerah di luar Jawa yang menolak hegemoni Jawa atas pemerintahan di Indonesia, sehingga yang diciptakan oleh setiap pemerintahan di Indonesia bukannya rasa kebangsaan Indonesia tetapi malah memunculkan adanya “Sentimen Keindonesiaan” .Proses yang terjadi dengan pemaksaan ini malah diteruskan oleh rejim militer orde baru. Proses yang sama kemudian terjadi pada wilyah Timor Leste atas nama “integrasi”, wilayah tersebut dimasukkan (baca;dianeksasi) secara melanggar hukum internasional ke dalam wilyaah Indonesia, pada saat yang sama di Aceh dan Papua juga terjadi kekerasan yang sistematis demi melanggengkan ideologi militer yaitu persatuan dan negara integralistik.

Di Bawah Rejim Korporatis Militer Orde BaruMasa ini ditandai dengan lenyapnya penghargaan terhadap perbedaan tiap bangsa yang hidup di Indonesia, dengan diterapkannya suatu kebijakan yang mengharamkan masalah SARA didiskusikan secara terbuka. Perbedaan yang ada kemudian dicoba untuk ditutupi dengan slogan semu “bhinneka tunggal ika” versi orde baru dan militer kemudian secara mencolok diberi “baju baru” sebagai stabilisator dan dinamisator dalam kehidupan politik nasional.Di dalam rejim ini paham negara integralistik kemudian sangat menonjol, sehingga setiap perbedaan pendapat dibungkam dengan cara-cara kekerasan. Kebebasan akademik kemudian diberangus dengan menempatkan satu unit milisi mahasiswa di tiap kampus yang diberi baju “Resimen Mahasiswa”. Pada saat ini pula berbagai bibit ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah mulai bermunculan meskipun dalam skala lokal dan sangat elitis sekali. Di dua propinsi Indonesia; Aceh dan Papua Barat serta satu koloni Indonesia –Timor Leste- kemudian secara terbuka mengumumkan prinsip politiknya untuk memperoleh kemerdekaan dari Indonesia.Penindasan yang dilakukan secara sistematis di dua propinsi dan satu koloni ini ternyata tidak menyurutkan “niat” untuk merdeka. Bahkan setelah jatuhnya presiden Soeharto pada tahun 1998, gerakan kemerdekaan di Aceh, Papua Barat, dan Timor Leste semakin berkibar dan semakin mendapat tempat di hati bangsa Aceh, Papua Barat, dan Timor Leste serta menjadi pusat perhatian dunia Internasional karena ditemukan fakta tentang terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia di dua propinsi dan satu koloni Indonesia itu.

Page 6: Negara Kebangsaan Indonesia

Munculnya Tawaran Otonomi KhususSetelah kemenangan bangsa Timor Leste melepaskan diri dari kolonialisme Indonesia, di Aceh dan Papua Barat semakin bertambah kuat keinginan kemerdekaan ini. Gerakan Aceh Merdeka justru mulai menampilkan perlawanan bersenjata secara terbuka dan lebih dari 30 % pemerintahan di tingkat kecamatan telah diambil alih secara efektif oleh Gerakan Aceh Merdeka. Sementara di Papua Barat dengan diselenggarakannya Kongres Rakyat Papua II yang salah satu resolusinya adalah meminta pemerintah Indonesia mengembalikan kedaulatan bangsa Papua Barat seperti yang telah dicapai pada tahun 1961, dan hasil dari Kongres tersebut mendapat dukungan yang meluas di seluruh wilayah Papua Barat.Dalam keadaan terdesak seperti ini, disamping dengan maraknya kampanye di dunia internasional tentang pelanggaran hak asasi manusia, kemudian pemerintah Indonesia menawarkan resep otonomi khusus. Tawaran ini mendapatkan reaksi yang berbeda dari rakyat di Aceh dan Papua Barat. Tetapi tawaran ini kemudian malah tidak didiskusikan secara terbuka dengan bangsa Aceh dan Papua Barat dan malah kemudian menetapkan secara sepihak materi dalam UU otonomi khusus tersebut.

Bagaimana Sekarang?Pemerintah Indonesia sebaiknya segera berunding ulang dengan wakil-wakil bangsa Aceh dan Papua Barat secara terbuka untuk penyelesaian damai di Aceh dan Papua Barat serta menghukum para pelaku pelanggaran hak asasi manusia. Dan tidak lagi melakukan aksi perdamaian semu serta mulai mengakui bahwa disamping bangsa Indonesia juga terdapat bangsa Aceh dan Papua Barat serta bangsa-bangsa lain yang hidup secara berdampingan di wilayah negara Indonesia. Dan kemudian juga memformulasi ulang bentuk negara kesatuan menjadi negara federal di dalam UUD RI.

http://okaayulestari11a4.blogspot.com/p/terbentuknya-negara-kebangsaan-indonesia.html

Pelecehan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya oleh Negara Pencuri Malaysia Posted In: News . By Admin DMG

Kembali “Saudara serumpun” kita si malingsia melecehkan Bangsa Indonesia, sebelumnya sudah banyak yang mereka lecehkan dengan mengklaim Ambalat sebagai wilayahnya dan juga sebelumnya “sukses” mencaplok sipadan ligitan hingga kedua wilayah tersebut menjadi wilayahnya.

Page 7: Negara Kebangsaan Indonesia

Nampaknya makin panas saja hubungan Indonesia dengan Malaysia, sampai orang warga negara Malaysia berani melecehkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan kata² yang tidak sopan.

Mungkin karena gagal mengembat lagu² tradisional Indonesia, Malaysia mulai stress dan melakukan tindakan bodoh menghina lambang negara. Bukan sok nasionalis tapi saya masih memegang teguh cita² luhur pejuang kita yaitu menjadikan Nusantara menjadi macan asia BUKAN macan ompong.

Saya pribadi tersinggung dengan perbuatan ini entah bagaimana dengan masyarakat umum tersinggung ataukah takut atau cuek saja dengan tindakan TIDAK TERPELAJAR dan KURANG AJAR ini? tapi lagi² mari kita lihat bersama… SBY diam saja nggak ada reaksi tegas lagi-lagi cari aman waktu pilpres saja menggebu berapi-api.. Pemerintah malaysia juga diam saja soalnya mereka tidak merasa rugi malah untung. Berikut ini teksnya saya kutip dari sumber salah satu blogger Indonesia…

Indonesial National AnthemIndonesial tanah CairkuTanah tumpah muntahkuDisanalah aku merangkak hinaJadi kubur

Indonesial negara miskin kuBangsa Busuk dan Tanah MiskinkuMarilah kita semua tidurIndonesial negara miskinku

Mati lah tanahkuModar lah negrikuBangsaku Rakyatku semuanyaMiskin lah jiwanyaTidurlah badannyaUntuk Indonesial Miskin

Indonesial MiskinMampous ModarDatang kerja Malaysia

Page 8: Negara Kebangsaan Indonesia

Tapi TKI Jadi perampok Rompak Malaysia bawa wang ke Indon

Indonesial Pendatang HaramMiskin lah Miskin lahDatang Haram ke MalaysiaTiada pasporBila kena tangkap dan hantar balikKata nya malaysia jahat

Indonesial Negara PerampokIndonesial Menghantar perampok malingpekerja TKI Indonesialhantaq pi Malaysia

Indonesial MalingMerampok lagu MalaysiaMengatakan itu lagu mereka

Indonesial Tanah yang hinaTanah gersang yang miskinDi sanalah aku miskin Untuk slama-lamanyaIndonesial Tanah puakaPuaka Hantu Kita semuanyaNegara luas hasil bumi banyak tapi miskinDatang minta sedekah di MalaysiaMarilah kita mendoa Indonesial brengset

Gersang lah Tanahnya mundurlah jiwanyaBangsanya Rakyatnya semuanyaTidurlah hatinya Mimpilah budinyaUntuk Indonesial Miskin

Indonesial Tanah yang kotor Tanah kita yang MalangDisanalah aku tidur selamanya bermimpi sampai matiIndonesial! Tanah Malang Tanah yang aku sendiri benciMarilah kita berjanji Indonesial miskin

Page 9: Negara Kebangsaan Indonesia

Mati lah Rakyatnya Modar lah putranyaNegara Miskin Tentera Coma pakai BasikalMiskinlah Negrinya Mundur lah Negara nyaUntuk Indonesial kurap

Sumber: Klik

Sudah jelas sekali dalam pelajaran kewarga-negaraan dari Sekolah Dasar sampai Perguruan tinggi berbunyi “apabila lambang² kenegaraan (Indonesia) di hina ataupun di lecehkan baik itu perorangan, organisasi, atau pemerintahan MAKA wajib hukumnya seluruh warga negara Indonesia melakukan tindakan perlawanan” atau dan kalau perlu dengan tindakan kekerasan (perang) Bagaimana berani perang? Berani dong masa gitu saja takut… semua manusia pasti mati baik itu cepat atau lambat jadi jangan takut.. kalau takut perang hubungan diplomatis PUTUS, tarik semua TKI kirimkan ke negara yang lebih beradab dan membutuhkan, boikot semua produk Malaysia, beri sedikit tamparan ekonomi agar mereka sadar Negara mereka juga bergantung kepada Negara lain.

Tidak cuma malaysia saja negara yang memiliki uang kenapa tergantung sekali dengan Malaysia? Ada yang kreatif? Mari kita lecehkan dan hina lagu kebangsaan Malaysia dan posting di forum besar dunia dan situs berbagi video youtube…

Komentar keras juga saya dapat hari ini dari MetroTV kalau ini sudah masuk kategori penghinaan kebangsaan dan ideologi, Kalau di biarkan terus Malaysia ini akan semakin berani… lihat saja mulai dari lagu tradisional, adat istiadat, sampai mulai menyentuh lambang negara, jangan² besok berani menghina presiden fyuhhhh….. pemerintah diam saja nggak punya harga diri…… mari kita lihat saja teman²…….

Kita berharap, semoga dengan seringnya pelecehan yang dilakukan oleh malingsia, kita sebagai Bangsa tergugah dan bisa mempererat nasionalisme kita – - – terutama para elit – - – dan membawa Indonesia pada satu kedudukan yang terhormat dimata internasional.

Nih guwe dapet alamat forum tersebut : disini

Dan kurang ajarnya lagi, judul threads tersebut : ++Indon Merdeka Pake Air Mani Belanda ++

Page 10: Negara Kebangsaan Indonesia

Negara kebangsaanDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Negara kebangsaan (bahasa Inggris: nation state) adalah suatu istilah politik yang berarti warga negara yang

tinggal di suatu negara juga merupakan bangsa yang sama. Jadi, suku bangsanya hanya satu. Negara

kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan --atau

nasionalisme-- yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu

negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_kebangsaan

Empat Pilar Kebangsaan ; Negara Kesatuan Republik Indonesia

Sebelum kita bahas mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia ada baiknya bila kita fahami lebih dahulu berbagai bentuk Negara yang ada di dunia, apa kelebihan dan kekurangannya, untuk selanjutnya kita fahami mengapa para founding fathers negara ini memilih negara kesatuan.

Bentuk Negara seperti konfederasi, federasi dan kesatuan, menurut Carl J. Friedrich, merupakan bentuk pembagian kekuasaan secara  teritorial atau territorial division oif power. Berikut penjelasan mengenai bentuk-mentuk Negara tersebut.

1. KonfederasiMenurut pendapat L. Oppenheim dalam bukunya Edward M. Sait menjelaskan bawa : “A confederacy consists of a number of full sovereign states linked together for the maintenance of their external and internal independence by a recognized international treaty into a union with organs of its own, which are vested with a certain power over the members-states, but not over the citizens of these states.” Oleh Prof. Miriam Budiardjo diterjemahkan sebagai berikut : “Konfederasi terdiri dari beberapa negarza yang berdaulat penuh yang untuk mempertahankan

Page 11: Negara Kebangsaan Indonesia

kemerdekaan ekstern dan intern, bersatu atas perjanjian internasional yang diakui dengan menyelenggarakan beberapa alat perlengkapan tersendiri yang mempunyai kekuasaan tertentu terhadap Negara anggota konfederasi, tetapi tidak terhadap warganegara negara-negara itu.”

Contoh konfederasi adalah Negara Amerika Serikat  yang terdiri atas 13 negara bekas koloni jajahan Inggris. selama 8 tahun yang  berakhir pada tahun 1789, karena dipandang merupakan bentuk negara yang kurang kokoh, karena tidak jelas bentuk kepala negaranya.

2. Negara FederalAda berbagai pendapat mengenai negara federal, karena negara federal yang satu berbeda dengan negara yang lain dalam menerapkan division of power. Menurut pendapat K.C. Wheare dalam bukunya Federal Government, dijelaskan bahwa prinsip federal ialah bahwa kekuasaan dibagi sedemikian rupa sehingga pemerintah federal dan pemerintah negara bagian dalam bidang-bidang tertentu adalah bebas satu sama lain. Misalnya dalam soal hubungan luar negeri dan soal mencetak uang, pemerintah federal sama sekali bebas dari campur tangan dari pemerintah negara bagian, sedangkan dalam soal kebudayaan, kesehatan dan sebagainya, pemerintah negara bagian biasanya bebas dengan tidak ada campur tangan dari pemerintah federal.

3. Negara KesatuanMenurut C.F. Strong negara kesatuan ialah bentuk negara di mana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam satu badan legislatif nasional/pusat. Kekuasaan terletak pada pemerintah pusat dan tidak pada pemerintah daerah. Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk menyerahkan sebagian  sepenuhnya terletak pada pemerintah pusat. Dengan demikian maka kedaulatannya tidak terbagi.

Marilah kita mencoba menelaah, sejauh mana Pembukaan UUD 1945 memberikan akomodasi terhadap bentuk negara tertentu, federasi atau kesatuan : Pada alinea kedua disebutkan : “. . . dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.” Kata atau istilah bersatu tidak dapat dimaknai bahwa kedaulatan negara terpusat atau terdistribusi pada pemerintah pusat dan negara bagian, sehingga tidak dapat dijadikan landasan untuk menentukan apakah Negara Republik Indonesia berbentuk federal atau kesatuan. Mungkin salah satu landasan argument bagi bentuk negara adalah rumusan sila ketiga yakni “persatuan Indonesia.” Landasan inipun dipandang tidak kuat sebagai argument ditentukannya bentuk negara kesatuan. Untuk itu perlu dicarikan landasan pemikiran mengapa bangsa Indonesia menentukan bentuk Negara Kesatuan, bahkan telah dinyatakan oleh berbagai pihak sebagai ketentuan final. Bentuk Negara Kesatuan adalah ketentuan yang diambil oleh para founding fathers pada tahun 1945 berdasarkan berbagai pertimbangan dan hasil pembahasan yang cukup mendalam. Namun dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia pernah juga menerapkan bentuk negara federal sebagai akibat atau konsekuensi hasil konferensi meja bundar di Negeri Belanda pada  tahun 1949. Namun penerapan pemerintah federal ini hanya berlangsung sekitar 7 bulan untuk kemudian kembali menjadi bentuk Negara kesatuan.

Page 12: Negara Kebangsaan Indonesia

Sejak itu Negara Replublik Indonesia berbentuk kesatuan sampai dewasa ini, meskipun wacana mengenai negara federal masih sering timbul pada permukaan, utamanya setelah Negara-bangsa Indonesia memasuki era reformasi. Namun nampaknya telah disepakati oleh segala pihak bahwa bentuk negara kesatuan merupakan pilihan final bangsa.

Untuk dapat memahami bagaimana pendapat para founding fathers tentang negara kesatuan ini ada baiknya kita sampaikan beberapa pendapat anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Bung Karno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945, di antaranya mengusulkan sebagai dasar negara yang akan segera dibentuk adalah faham kebangsaan, sebagai landasan berdirinya negara kebangsaan atau nationale staat. Berikut kutipan beberapa bagian dari pidato tersebut. “Di antara bangsa Indonesia, yang paling ada le desir d’etre ensemble adalah rakyat Minangkabau, yang banyaknya kira-kira 2 ½ milyun. Rakyat ini merasa dirinya satu keluarga. Tetapi Minangkabau bukan suatu kesatuan, melainkan hanya satu bagian daripada satu kesatuan. Penduduk Yogya pun adalah merasa le desir d’etre ensemble, tetapi Yogya pun hanya sebagian kecil daripada satu kesatuan. Di Jawa Barat Rakyat Pasundan sangat merasakan le desir d’etre ensemble, tetapi Sunda pun satu bagian kecil daripada kesatuan. Dari kutipan pidato tersebut tidak dapat dijadikan landasan argumentasi bagi terbentuknya negara kesatuan. Apalagi kalau kita ikuti lebih lanjut pidato Bung Karno yang justru memberikan gambaran negara kebangsaan pada negara-negara federal seperti Jermania Raya, India dan sebagainya. Dengan demikian sila ketiga Pancasila “persatuan Indonesia,” tidak menjamin terwujudnya negara berbentuk kesatuan, tetapi lebih ke arah landasan bagi terbentuknya negara kebangsaan atau nation-state. Untuk mencari landasan bagi Negara kesatuan para founding fathers lebih mendasarkan diri pada pengalaman sejarah bangsa sejak zaman penjajahan, waktu perjuangan kemerdekaan sampai persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia. Penjajah menerapkan pendekatan devide et impera, atau pecah dan kuasai. Pendekatan tersebut hanya mungkin dapat diatasi oleh persatuan dan kesatuan. Sejarah membuktikan bahwa perjuangan melawan penjajah selalu dapat dipatahkan oleh penjajah dengan memecah dan mengadu domba. Hal ini yang dipergunakan sebagai alasan dan dasar dalam menentukan bentuk negara kesatuan.

Sumber : http://lppkb.wordpress.com/2011/06/22/empat-pilar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/

http://fisipunsil.blogspot.com/2010/04/pengertian-negara.html

http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/04/pengertian-fungsi-tujuan-dan-unsur.html

http://belajarhukumindonesia.blogspot.com/2010/03/klasifikasi-negara.html

http://etrisetiowati.blogspot.com/2011/10/sifat-sifat-negara.html

http://gabriellaaningtyas.wordpress.com/2013/05/13/pengertian-bangsa/

http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Papua_Merdeka