Ndidikan Dan Kebudayaan
description
Transcript of Ndidikan Dan Kebudayaan
NDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjagakesehatan tubuh manusia.
Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumberenergi yang lebih efektif dibandingdengan
karbohidrat dan protein. Satu gramminyak atau lemak dapat menghasilkan 9 Kkal sedangkan
karbohidrat dan proteinhanya menghasilkan 4 Kkal/ gram. Minyak atau lemak, khususnya
minyak nabati,mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, lenoleat,
danarakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibatpenumpukan
kolesterol. Minyak dan lemak juga berfungsi sebagai sumber danpelarut bagi vitamin-vitamin A,
D, E, dan K.Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengankandungan
yang berbeda-beda. Tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkandengan sengaja ke bahan
makanan dengan berbagai tujuan. Dalam pengolahanbahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai
media penghantar panas,seperti minyak goreng, lemak (gajih), metega, margarine.Selain itu
penambahanlemak dimaksudkan juga untuk menambah kalori serta memperbaiki tesktur dancita
rasa bahan pangan.Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan kemiripansifat
fisisnya,tetapi bukan sifat kimia, fungsional dan struktur mereka, maupunfungsi-fungsi biologis
mereka.Kelas-kelas yang biasa dianggap sebagai lipidyaitu: lemak dan minyak, terpen, dan
steroid.Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikianpara ahli
biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik mempunyai sifatfisika seperti lemak,
dimasukkan dalam atu kelompok yang disebut lipid. Adapun
Sifat fisika yang dirnaksud ialah:
1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satuatau lebih dan satu pelarut organik.
2. Ada hubungan dengan asam-asam lemak.Pada praktikum kali ini, percobaan yang dilakukan
adalah tentang uji lemak atau minyak, dalam hal ini yang digunakan adalah minyakikan.
BAB II
MATERI DAN METODE
Materi
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu
senyawa organik yang terdapat di alam serta larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
non-polar, misalnya dietil eter (C2H50C2H5), Klorofom(CHC13), benzena dan hidrokarbon
lainnya, lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut yang di sebut di atas karena lemak
mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut tersebut.
Bahan-bahan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama dengan
polaritasnya dengan zat terlarut. Tetap polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses
kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan
menjadi lebih polar dari asalnya sehingga mudah larut serta dapat di ektraksi dengan air.
Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat di netralkan kembali dengan menambahkan asam
sulfat encer (10N) sehingga kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi
dengan pelarut non-polar.
Saponifikasi adalah hidrolis lemak dan minyak dan suatu basa kua. Hasilnya adalah
gliserol dan garam dari asam lemak itu sendiri yang di kenal sebagai sabun. Angka penyabunan
menunjukkan berat molekul lemak dan minyak secara kasar. Minyak yang di susun oleh asam
lemak berantai karbon yang pendek memepunyai berat molekul yang relatif kecil, mempunyai
angka penyabunan yang besar, sedangkan minyak mempunyai berat molekul yang besar,
sehingga angka penyabunana relatif kecil.
Bilanga penyabunan suatu minyak atau lemak adalah banyak mg KOH atau NaOH yang
di butuhkan untuk menyabunkan 1 gram lemak atau minyak. Alkohol yang ada dalam KOH
berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa agar supaya mempermudah reaksi dengan
basa sehingga terbentuk sabun.
(tb-ts) x NHCI x BM KOH
Angka Penyabunan=--------------------------------------
Berat Sapel (gr)
Tb= Volume Blanko (ML)
TS= Volume Titrasi (ML)
Materi
1. LEMAK dan MINYAK
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu
senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan
hidrokarbon lainnya. Lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas
karena lemak dan minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut
A. LEMAK
Lemak adalah kelompok ikatan organik yang terdiri atas unsure-unsur Carbon (C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu,
seperti petroleum benzene, ether. Lemak yang mempunyai titik lebur rendah bersifat cair.
(Sediaoetama, 1989).
Lemak adalah bahan-bahan yang mengandung asam lemak, baik ada yang dalam bentuk
cair dalam temperatur biasa maupun ada dalam bentuk padat.lemak cair dalam temperatur biasa
disebut minyak (oil), sedangkan yang berbentuk padat disebut lemak (fat).
Struktur kimia lemak terdiri dari ikatan antara asam lemak dan gliserol.Sifat lemak larut
dalam pelarut non polar, seperti etanol, ether, kloroform, dan benzene. (Sunita Almatsier, 2004).
Lemak merupakan bahan padat pada suhu ruang disebabkan kandungannya yang tinggi
akan asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur
yang lebih tinggi, sedangkan minyak merupakan bahan cair pada suhu ruang disebabkan
tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
diantara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang rendah (Winarno, 1992).
Lemak merupakan bahan padat dalam suhu kamar, lemak ini mempunyai komposisi asam
stearat dan asam palminat yang memiliki titik lebur lebih tinggi, lemak ini juga disebut sebagai
asam lemak jenuh.
Sifat-sifat penting dalam lemak:
Pada pemanasan tertentu akan terjadi pencairan secara perlahan
Jika dipanaskan secara berlebihan, pada awalnya akan mengeluarkan asam yang disusul dengan
memijar dan akhirnya terbakar.
Dengan udara dan air akan terbentuk emulsi, globula lemak akan muncul pada sejumlah air yang
besar, seperti yang terjadi pada santan dan susu. Sedangkan droplet air akan timbul pada
beberapa lemak misalnya dalam mentega.
Sebagai bahan pelicin dalam makanan. Ketika makan roti akan lebih mudah ditelan jika diberi
olesan lemak.
Sebagai shortening agent, dimana jika lemak bercampur dengan protein dalam daging akan
dapat mengempukkan (melunakkan) daging.
B. Minyak
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut/bercampur
dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada sifat tambahan lain yang dikenal
awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke
minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya: minyak tanah (kerosena). Namun demikian,
kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan
(misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas
(misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian
(misalnya minyak nilam).
Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa
organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-
polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya
yang polaritasnya sama.
Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari
gliserol”.Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester.Hasil hidrolisis minyak adalah asam
karboksilat dan gliserol.Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai
hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Dilihat dari asalnya terdapat dua golongan besar minyak: minyak yang dihasilkan
tumbuh-tumbuhan (minyak nabati) dan hewan (minyak hewani), dan minyak yang diperoleh dari
kegiatan penambangan (minyak bumi).
Minyak yang dijumpai di pasaran dapat berupa zat murni, tetapi umumnya adalah
larutan/campuran. Proses pengolahan minyak murni (penyulingan / kilang minyak) biasanya
mencakup pemisahan dari bahan-bahan residu diikuti dengan pendinginan (kondensasi).Proses
pencampuran dengan bahan-bahan tertentu jika diperlukan dapat dilakukan setelahnya.
Dalam pembentukkan minyak, enzim denaturase akan membantu memasukkan ikatan
rangkap pada posisi tertentu di rantai asam lemak. Enzim akan terus bekerja berurutan hingga
menghasilkan produk akhir yaitu minyak
C. Klasifikasi Lemak dan Minyak
a. Berdasarkan strukturnya
Lemak sederhana (simple lipids). Ester lemak – alkohol
Contohnya : ester gliserida, lemak, dan malam.
Lemak komplek (composite lipids & sphingolipids). Ester lemak – non alkohol
Contohnya : fosfolipid, glikolipid, aminolipid, lipoprotein.
Turunan lemak (derived lipids)
Contohnya : asam lemak, gliserol, keton, hormon, vitamin larut lemak, steroid,
karotenoid, aldehid asam lemak, lilin dan hidrokarbon.
b. Berdasarkan kejenuhannya
Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai
hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain,
sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat. Contohnya ialah :
asam butirat, asam palmitat, asam stearat.
Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap
pada rantai hidrokarbonnya .asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak lazim,terutama
terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poli-
unsaturat) cenderung berbentuk minyak. Contohnya ialah : asam oleat, asam linoleat, dan asam
linolenat.
c. Berdasarkan sifat mengering
Minyak mengering (drying oil)
Minyak yang mempunyai sifat dapat mengering jika kena oksidasi , dan akan berubah
menjadi lapisan tebal , bersifat kental dan membentuk sejenis selaput jika dibiarkan di udara
terbuka. Contoh: minyak kacang kedelai, minyakbiji karet
Minyak setengah mengering (semi-drying oil)
Minyak yang mempunyai daya mengering yang lebih lambat. Contohnya: minyak biji
kapas minyak bunga matahari
Minyak tidak mengering (non drying oil)
Contohnya : minyak zaitun, minyak buah persik, minyak kacang, dan minyak sapi.
d. Berdasarkan kejenuhannya
Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai
hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain,
sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat. Contohnya ialah :
asam butirat, asam palmitat, asam stearat.
Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap
pada rantai hidrokarbonnya .asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak lazim,terutama
terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poli-
unsaturat) cenderung berbentuk minyak. Contohnya ialah : asam oleat, asam linoleat, dan asam
linolenat.
2. KALIUM HIDROKSIDA
Kalium hidroksida (K OH ) ialah sebatian kimia yang merupakan besi logam yang amat
beralkali.Sebatian ini kekadang juga dikenali sebagai potasy kaustik, lai potasy, dan kalium
hidrat.Dalam bidang pertanian, kalium hidroksida digunakan untuk membetulkan pH tanah
berasid.Salah satu kegunaan KOH yang amat penting adalah untuk bateri alkali yang
menggunakan larutan KOH sebagai elektrolit.Kalium hidroksida adalah basa kuat yang terbuat
dari logam alkali kalium yang bernomor atom 19 pada tabel periodik.
3. Indikator Asam Basa
Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan, dengan
tujuan mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut.Indikator asam basa biasanya adalah asam
atau basa organik lemah. Senyawa indikator yang tak terdisosiasi akan mempunyai warna
berbeda dibanding dengan indikator yang terionisasi. Sebuah indikator asam basa tidak
mengubah warna dari larutan murni asam ke murni basa pada konsentrasi ion hidrogen yang
spesifik, melainkan hanya pada kisaran konsentrasi ion hidrogen.Kisaran ini merupakan suatu
interval perubahan warna, yang menandakan kisaran pH.
Indikator asam basa merupakan suatu asam atau basa organik lemah yang mempunyai
warna yang berbeda pada keadaan terdisosiasi maupun tidak.Karena digunakan dalam
konsentrasi yang rendah, indikator tidak menunjukkan perubahan yang besar pada titik
ekivalen.Titik dimana indikator berubah warna merupakan titik akhir titrasi.Untuk titrasi,
perbedaan volume antara titik akhir dengan titik ekivalen relatif kecil.
4. Asam Klorida
Asam klorida adalah larutan akuatikdari gas hidrogenklorida (H Cl ).Larutan ini adalah
asam kuat dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Hidrogen klorida (HCl)
adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya
sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini bergabung dengan molekul air membentuk ion
hidronium, H3O+. Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl−. Asam klorida oleh karenanya
dapat digunakan untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam klorida adalah
asam kuat karena ia berdisosiasi penuh dalam air. HCl merupakan bahan baku pembuatan besi
(III) klorida (FeCl3) dan polyalumunium chloride (PAC), yaitu bahan kimia yang digunakan
sebagai bahan baku koagulan dan flokulan. Koagulan dan flokulan digunakan pada pengolahan
air.
Asam klorida merupakan asam pilihan dalam titrasi untuk menentukan jumlah basa.
Asam yang lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih baik oleh karena titik akhir yang jelas.
Asam klorida azeotropik (kira-kira 20,2%) dapat digunakan sebagai standar primer dalam
analisis kuantitatif, walaupun konsentrasinya bergantung pada tekanan atmosfernya ketika
dibuat. HCl juga merupakan larutan elektrolit
5. Titrasi Asam Basa
Titrasi merupakan salah satu prosedur dalam ilmu kimia yang digunakan untuk
menentukan molaritas dari suatu asam dan basa.Reaksi kimia pada titrasi dikenakan pada
"larutan yang sudah diketahui volumenya, namun tidak diketahui konsentrasinya" dan "larutan
yang sudah diketahui volume dan konsentrasinya".Tingkat keasaman atau kebasaan dapat
ditentukan dengan menggunakan asam atau basa yang ekivalen.Ekivalen asam setara dengan satu
mol ion hidronium (H+ atau H3O+).Sedangkan ekivalen basa setara dengan satu mol ion
hidroksida (OH-). Jika yang direaksikan adalah asam atau basa poliprotik (banyak ekivalen),
maka setiap mol zat tersebut akan melepaskan lebih dari satu H+ atau OH-.
Indikator asam basa merupakan suatu asam atau basa organik lemah yang mempunyai
warna yang berbeda pada keadaan terdisosiasi maupun tidak.Karena digunakan dalam
konsentrasi yang rendah, indikator tidak menunjukkan perubahan yang besar pada titik
ekivalen.Titik dimana indikator berubah warna merupakan titik akhir titrasi.Untuk titrasi,
perbedaan volume antara titik akhir dengan titik ekivalen relatif kecil.
BAB III
METODOLOGI
A.Alat dan Bahan
a. Alat
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet volume
Pipet tetes
b. Bahan
Minyak
KOH O,5N
HCI 0,5N
Indikator PP
B.Cara Kerja
Timbang minyak sebanyak 5 gram dalam erlenmayer.
Tembahkan sebanyak 50 mL KOH 0,5N alkohol.
Tutup dengan pendingin, selanjutnya didihkan sampai minyak tersabunkan secara sempurna
ditandai dengan tidak terlihat butiran-butiran lemak atau minyak dalam larutan.
Setelah dingin titrasi dengan HCI 0,5N menggunakan indikator PP.
Amati perubahan yang terjadi.
Ulangi percobaan sekali lagi.
C.Hasil Pengamatan
Larutan
Sampel
Laruan KOH Setelah di Panaskan Titrasi HCL Menggunakan
Indikator PP
Lemak (5,489) 50 ML KOH
0,5N Alkohol
Setelah di panaskan 15
menit tidak ada
perubahan warna tapi
butir-butir lemak dalam
larutan terlihat lebih
sedikit setelah dingen
butiran lemak lerlihat
sangat banyak.
Setelah di dinginkan di tetesi
tiga tetes PP indikator
berubah menjadi warna
merah muda bening. Setelah
di tittrasi HCL 42ml warna
larutan menjadi putih keruh.
Aquades
(5,4289)
50 ML 0,5N
Alkohol
Setelah di panaskan 15
menit tidak ada
perubahan warna, yakni
berwarna putih jernih.
Setelah di dinginkan dan di
tetesi PP indikator warna
larutan berubah menjadi
merah muda pekat. Setelah
di titrasi HCL 42,7ml warna
berubah menjadi putih
bening.
Perhitungan:
Tb: 42,7 ml
Ts: 42
Angka Penyabunana: (tb-ts) x NHCl x BM KOH
---------------------------------
Berat Sampel (gr)
(42,7-42) x 0,5N x 56
----------------------------
5,48
3,577 gram
BAB IV
PEMBAHASAN
MINYAK
Minyak tidak dapat larut dalam larutan, terutama pada air.Pada hasil pengamatan saat
minyak ditambah dengan larutan KOH tidak dapat menyatu.Setelah dipanaskan larutan minyak
bergabung menjadi 1 bagian.Yang mulanya menyebar menjadi banyak bagian.
penambahan larutan indicator PP berfungsi untuk mengetahui kisaran pH dalam larutan
tersebut. Indikator asam basa biasanya adalah asam atau basa organik lemah. Senyawa indikator
yang tak terdisosiasi akan mempunyai warna berbeda dibanding dengan indikator yang
terionisasi. Kisaran ini merupakan suatu interval perubahan warna, yang menandakan kisaran
pH.Perubahan warna yang terjadi yaitu berwarna merah muda.
Setelah di tambah dengan larutan HCl, berubah menjadi putih kembali yang menandakan
fungsi HCl sebagai menetralkan larutan.Asam klorida adalah asam kuat karena ia berdisosiasi
penuh dalam air.
AIR
Pada uji air saat pengamatan sama tidak mengalami perubahan warna saat di tambahkan
larutan KOH. Begitu juga saat dipanaskan tidak mengalami perubahan warna.Setelah ditambah
dengan larutan indicator PP langsung berubah warna menjadi merah muda.
Saat ditambahkan dengan larutan HCl mengalami perubahan warna menjadi putih
kembali
Perubahan warna saat ditambahkan dengan larutan indicator PP berubah warna :
Jernih, maka larutan tersebut termasuk larutan asam
Merah muda, maka larutan tersebut termasuk larutan netral
Merah, maka larutan tersebut termasuk larutan basa
BAB V
KESIMPULAN
Perbedaan antara lemak dan minyak antara lain, yaitu:
Pada temoperatur kamar lemak berwujud padat dan minyak berwujud cair
Gliserrida pada hewan berupa lemak (lemak hewani) dan gliserida pada tumbuhan berupa miyak
(minyak nabati)
Minyak merupakan lipid terdapat dalam jumlah bsar di alam. Kegunaan bahan ini dalam
kehidupan sehari-hari cukup luas seperti bahan penggorengan, bahan pengencer cat, dll. Dari
segi kimia lipid dapat dipandang sebagai senyawa turunan ester dari gliserol dan asam-asam
lemak tinggi.
Lemak dan minyak tidak dapat larut jika dicampurkan dengan larutan lain saat dipanaskan
maupun didinginkan,
Penghitungan angka penyabunan itu sendiri berfungsi untuk mengetahui besar lemak dan
minyak yang ada pada campuran larutan dengan tekstur molekul lemak dan minyak yang kasar,
Titrasi merupakan prosedur untuk menentukan molaritas dari suatu asam dan basa.