Naskah RUU Komcad Jun13

18
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ..... TAHUN ..... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:a. bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. bahwa sistem pertahanan negara bersifat semesta yang melibatkan seluruh sumber daya nasional yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman; c. bahwa dalam menghadapi ancaman militer sistem pertahanan negara menempatkan Komponen Utama yang didukung oleh Komponen Cadangan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Komponen Cadangan Pertahanan Negara; Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 10, Pasal 20, Pasal 27 ayat (3), dan Pasal 30 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 3. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439);

description

top

Transcript of Naskah RUU Komcad Jun13

Page 1: Naskah RUU Komcad Jun13

RANCANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ..... TAHUN .....

TENTANG

KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang:a. bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah dan

pandangan hidup bangsa Indonesia untuk menjamin

keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. bahwa sistem pertahanan negara bersifat semesta yang

melibatkan seluruh sumber daya nasional yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan

berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap

bangsa dari segala bentuk ancaman; c. bahwa dalam menghadapi ancaman militer sistem

pertahanan negara menempatkan Komponen Utama yang didukung oleh Komponen Cadangan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk

Undang-Undang tentang Komponen Cadangan Pertahanan Negara;

Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 10, Pasal 20, Pasal 27 ayat (3), dan Pasal 30 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 ; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4169); 3. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara

Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439);

Page 2: Naskah RUU Komcad Jun13

2

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG KOMPONEN CADANGAN

PERTAHANAN NEGARA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :

1. Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

2. Komponen Cadangan adalah sumber daya nasional, serta sarana dan prasarana nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui

mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen utama. 3. Sumber Daya Manusia adalah warga negara yang secara psikis dan

fisik dapat dibina dan disiapkan kemampuannya untuk mendukung komponen kekuatan pertahanan negara.

4. Sumber Daya Alam adalah potensi yang terkandung dalam bumi, air, dan dirgantara, yang dalam wujud asalnya dapat didayagunakan

untuk kepentingan pertahanan negara. 5. Sumber Daya Buatan adalah sumber daya alam yang telah

ditingkatkan daya gunanya untuk kepentingan pertahanan negara. 6. Sarana dan Prasarana Nasional adalah hasil budi daya manusia yang

dapat digunakan sebagai alat penunjang untuk kepentingan pertahanan negara dalam rangka mendukung kepentingan nasional.

7. Warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

8. Anggota Komponen Cadangan adalah sumber daya manusia termasuk

yang mengawaki sumber daya alam, sumber daya buatan, sarana, dan prasarana nasional yang disusun dalam satuan Komponen Cadangan.

Page 3: Naskah RUU Komcad Jun13

3

9. Menteri adalah Menteri yang menjalankan urusan pemerintahan di bidang pertahanan.

10. TNI adalah Tentara Nasional Indonesia.

11. Panglima TNI yang selanjutnya disebut Panglima adalah perwira tinggi militer yang memimpin TNI.

12. Angkatan adalah Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan

Udara.

13. Mobilisasi adalah tindakan pengerahan dan penggunaan secara

serentak sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan serta sarana dan prasarana nasional sebagai kekuatan pertahanan negara.

14. Demobilisasi adalah tindakan penghentian pengerahan dan

penghentian penggunaan sumber daya manusia, sumber daya alam,

dan sumber daya buatan serta sarana dan prasarana nasional secara serentak yang berlaku untuk seluruh wilayah negara yang

diselenggarakan secara bertahap guna memulihkan fungsi dan tugas setiap unsur seperti berlakunya mobilisasi.

Pasal 2

Komponen Cadangan dibentuk dengan tujuan untuk memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan Tentara Nasional Indonesia sebagai Komponen Utama dalam upaya penyelenggaraan pertahanan

negara.

Pasal 3

Komponen Cadangan merupakan salah satu wadah dan bentuk

keikutsertaan warga negara, seluruh sumber daya alam dan sumber daya buatan serta sarana dan prasarana dalam usaha pertahanan negara.

Pasal 4

Komponen Cadangan hanya digunakan pada saat latihan dan mobilisasi.

Pasal 5

Dalam keadaan damai, Komponen Cadangan dibina dan disiapkan sebagai

potensi pertahanan.

Page 4: Naskah RUU Komcad Jun13

4

BAB II

PEMBENTUKAN KOMPONEN CADANGAN

Bagian Kesatu

Bentuk Komponen Cadangan

Pasal 6

(1) Komponen Cadangan terdiri atas :

a. Sumber Daya Manusia;

b. Sumber Daya Alam; c. Sumber Daya Buatan; dan d. Sarana dan Prasarana Nasional.

(2) Komponen Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam

bentuk :

a. Komponen Cadangan Matra Darat;

b. Komponen Cadangan Matra Laut; dan c. Komponen Cadangan Matra Udara.

(3) Komponen Cadangan disusun dalam bentuk satuan tempur yang disesuaikan dengan struktur organisasi Angkatan sesuai masing-

masing matra. (4) Jumlah atau tingkat kekuatan dan kemampuan Komponen

Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan oleh Menteri sesuai dengan kebutuhan pertahanan negara.

Pasal 7

(1) Presiden menetapkan kebijakan umum Komponen Cadangan dengan

Peraturan Presiden.

(2) Kebijakan umum Komponen Cadangan meliputi perencanaan,

pembentukan, pembinaan, penganggaran, penggunaan, dan pengakhiran yang diperlukan oleh Komponen Cadangan.

(3) Perumusan kebijakan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Menteri.

(4) Pelaksanaan kebijakan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan oleh Menteri dibantu pemerintah daerah.

Page 5: Naskah RUU Komcad Jun13

5

Bagian Kedua Pengangkatan Anggota Komponen Cadangan

Pasal 8

(1) Pegawai Negeri Sipil, pekerja dan/atau buruh yang telah memenuhi persyaratan wajib menjadi Anggota Komponen Cadangan.

(2) Mantan prajurit TNI yang telah memenuhi persyaratan dan dipanggil,

wajib menjadi Anggota Komponen Cadangan.

(3) Warga negara selain Pegawai Negeri Sipil, pekerja dan/atau buruh

dan mantan prajurit TNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dapat secara suka rela mendaftarkan diri menjadi Anggota Komponen Cadangan sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan.

Pasal 9

(1) Untuk menjadi Anggota Komponen Cadangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. persyaratan umum; b. persyaratan kompetensi; dan

c. latihan dasar kemiliteran.

(2) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah :

a. warga negara Indonesia yang telah berusia 18 (delapan belas) tahun;

b. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

c. setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan

d. sehat jasmani dan rohani.

(3) Persyaratan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

dilakukan berdasarkan faktor keahlian dan keterampilan sesuai kebutuhan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai latihan dasar kemiliteran

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan persyaratan

kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.

Page 6: Naskah RUU Komcad Jun13

6

Pasal 10

(1) Calon Anggota Komponen Cadangan yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) diangkat menjadi anggota Komponen Cadangan.

(2) Pengangkatan menjadi Anggota Komponen Cadangan dilakukan oleh

Menteri atau pejabat yang ditunjuk melalui pelantikan dengan mengucapkan sumpah dan/atau janji sesuai agamanya masing-masing.

Pasal 11

Sumpah dan/atau janji Anggota Komponen Cadangan adalah sebagai berikut :

Demi Allah (sesuai agamanya masing-masing),saya bersumpah

dan/atau berjanji:

bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

bahwa saya akan siap sedia membela dan mempertahankan tanah air,

bangsa dan negara;

bahwa saya akan mengutamakan kepentingan negara daripada

kepentingan pribadi atau golongan;

bahwa saya akan memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada

hukum yang berlaku;

bahwa saya akan memegang rahasia negara dengan sekeras-kerasnya.

Pasal 12

(1) Penangguhan menjadi Anggota Komponen Cadangan dapat dilakukan

terhadap calon Anggota Komponen Cadangan karena:

a. sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;

b. keberadaannya diperlukan masyarakat;

c. sedang menjalani tahap ujian akhir atau tugas akhir

pendidikan yang tidak dapat ditinggalkan;

Page 7: Naskah RUU Komcad Jun13

7

d. sedang menunaikan ibadah haji atau ibadah lain sesuai dengan

agamanya; atau

e. sedang melaksanakan tugas penting yang tidak dapat digantikan

oleh orang lain.

(2) Calon Anggota Komponen Cadangan yang ditangguhkan menjadi

Anggota Komponen Cadangan apabila tidak lagi dalam kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat diangkat menjadi Anggota Komponen Cadangan.

Pasal 13

(1) Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6

ayat (2), Pasal 8, dan Pasal 10 dibentuk suatu panitia pengerahan

calon Anggota Komponen Cadangan tingkat pusat dan tingkat daerah.

(2) Panitia pengerahan tingkat pusat bertugas menetapkan kebijakan

teknis, kebijakan pelaksanaan, dan pengawasan pelaksanaan pembentukan Komponen Cadangan.

(3) Panitia pengerahan tingkat daerah bertugas di masing-

masing daerah dalam pelaksanaan pembentukan Komponen

Cadangan.

(4) Keanggotaan panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada

tingkat pusat terdiri atas unsur Departemen Pertahanan, Markas

Besar TNI, Markas Besar Angkatan, Departemen Dalam Negeri dan

instansi terkait.

(5) Keanggotaan panitia pada tingkat daerah terdiri atas unsur

Departemen Pertahanan, unsur TNI, Pemerintah Daerah, dan instansi

terkait.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan panitia pengerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Menteri.

Bagian Ketiga Penetapan dan Pendayagunaan Sumber Daya Alam,

Sumber Daya Buatan, Sarana dan Prasarana Nasional Sebagai Komponen Cadangan

Pasal 14 (1) Sumber Daya Alam, Sumber Daya Buatan, Sarana dan Prasarana

Nasional milik negara, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik

Page 8: Naskah RUU Komcad Jun13

8

Daerah, badan hukum dan/atau perseorangan termasuk yang mengawaki digunakan sebagai Komponen Cadangan.

(2) Jenis dan jumlah Sumber Daya Alam, Sumber Daya Buatan, Sarana

dan Prasarana Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disesuaikan dengan kebutuhan Komponen Cadangan, setelah memenuhi persyaratan administrasi, serta uji standarisasi dan

kelaikan sebagai alat peralatan, dan alat utama sistem senjata pertahanan negara.

(3) Setiap pemilik, pengelola, penanggung jawab Sumber Daya Alam, Sumber Daya Buatan, Sarana dan Prasarana Nasional yang

diperlukan dan telah ditetapkan wajib menyerahkan pemakaian Sumber Daya Alam, Sumber Daya Buatan, Sarana dan Prasarana Nasional termasuk yang mengawaki yang berada di bawah

kekuasaannya kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk guna dibentuk menjadi Komponen Cadangan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan dan pendayagunaan Sumber Daya Alam, Sumber Daya Buatan, Sarana dan Prasarana

Nasional termasuk yang mengawaki sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 15

(1) Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) dan Pasal 14 dibentuk panitia pengerahan.

(2) Panitia pengerahan tingkat pusat bertugas menetapkan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pengawasan di bidang administrasi, standarisasi dan kelaikan pembentukan Komponen Cadangan.

(3) Panitia pengerahan tingkat daerah bertugas di masing-masing daerah

dalam pelaksanaan pembentukan Komponen Cadangan. (4) Keanggotaan panitia pengerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

pada tingkat pusat terdiri atas unsur Departemen Pertahanan,

Markas Besar TNI, Kepala Staf Angkatan, Departemen Dalam

Negeri, dan instansi tingkat pusat yang terkait.

(5) Keanggotaan panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada

tingkat daerah terdiri atas unsur Perwakilan Departemen Pertahanan

di daerah, unsur TNI di daerah, pemerintah daerah, serta instansi

terkait di daerah.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan panitia pengerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Menteri.

Page 9: Naskah RUU Komcad Jun13

9

BAB III

PEMBINAAN

Bagian Kesatu

Pembinaan Anggota Komponen Cadangan

Pasal 16

(1) Calon Anggota Komponen Cadangan yang sudah diangkat menjadi

Anggota Komponen Cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 wajib mengikuti pelatihan untuk penyegaran dan penyesuaian

dengan penugasan Komponen Cadangan pada masing-masing matra secara periodik.

(2) Anggota Komponen Cadangan digolongkan berdasarkan pendidikan, pengalaman dan/atau peranannya dalam susunan tingkatan atau kepangkatan yang setara dengan kepangkatan prajurit TNI atau

Komponen Utama. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggolongan Anggota Komponen

Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 17

(1) Anggota Komponen Cadangan wajib menjalani masa bakti Komponen Cadangan selama 5 (lima) tahun dan setelah masa bakti berakhir secara sukarela dapat diperpanjang paling lama 5 (lima) tahun.

(2) Persyaratan untuk dapat diperpanjang adalah sebagai berikut :

a. tenaganya masih diperlukan;

b. sehat jasmani dan rohani; c. keinginan dan/atau kesediaan yang bersangkutan;

d. tidak sedang menjalani hukuman penjara atau kurungan;

e. tidak sedang dicabut haknya ikut serta dalam pertahanan negara; dan

f. tidak dalam keadaan pemberhentian tidak dengan hormat dari

instansi/badan swasta di mana yang bersangkutan bekerja.

Page 10: Naskah RUU Komcad Jun13

10

(3) Perpanjangan masa bakti sebagai Anggota Komponen Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan

Menteri.

Pasal 18

(1) Selama menjalani masa bakti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17

ayat (1), Anggota Komponen Cadangan berada dalam dinas aktif dan tidak dalam dinas aktif.

(2) Selama dalam dinas aktif Anggota Komponen Cadangan melaksanakan penugasan untuk menjalani latihan atau mobilisasi.

(3) Selama tidak dalam dinas aktif Anggota Komponen Cadangan kembali

melaksanakan pekerjaan dan/atau profesi semula.

(4) Setiap Anggota Komponen Cadangan wajib memenuhi panggilan dalam

dinas aktif berdasarkan tingkat keadaan dan kebutuhan.

Pasal 19

(1) Pada saat mobilisasi :

a. perpanjangan masa bakti dapat diberlakukan terhadap Anggota

Komponen Cadangan yang akan mengakhiri masa baktinya, terhitung mulai tanggal pemberhentiannya; dan

b. mantan Anggota Komponen Cadangan dalam waktu 2 (dua) tahun sejak pemberhentiannya diwajibkan aktif kembali sesuai kebutuhan.

(2) Perpanjangan masa bakti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a dan huruf b wajib aktif kembali berlaku paling lama 2 (dua) tahun. (3) Perpanjangan masa bakti dan pemanggilan secara wajib sebagaimana

dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

Pasal 20

(1) Calon Anggota Komponen Cadangan selama menjalani latihan dasar kemiliteran, memperoleh hak uang saku, perlengkapan perorangan lapangan, rawatan kesehatan, dan asuransi jiwa.

(2) Anggota Komponen Cadangan selama menjalani dinas aktif,

memperoleh hak sebagaimana hak yang diterima oleh anggota TNI.

Page 11: Naskah RUU Komcad Jun13

11

(3) Anggota Komponen Cadangan selama tidak dalam dinas aktif,

memperoleh hak untuk mendapatkan rawatan kesehatan. (4) Ketentuan tentang hak calon Anggota Komponen Cadangan dan

Anggota Komponen Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Presiden.

Pasal 21

(1) Anggota Komponen Cadangan yang berasal dari unsur Pegawai Negeri Sipil dan pekerja dan/atau buruh sebagaimana dimaksud dalam Pasal

8 ayat (1), selama menjalani masa bakti dan/atau dalam penugasan sebagai Komponen Cadangan tidak menyebabkan putusnya hubungan kerja dengan instansi atau perusahaan tempatnya bekerja.

(2) Dalam hal Anggota Komponen Cadangan melaksanakan penugasan

dalam masa bakti sebagai Komponen Cadangan tidak mengakibatkan

hapusnya sebagai peserta didik, dan tetap memperoleh hak-hak akademis.

(3) Pimpinan instansi, pimpinan perusahaan atau pimpinan badan swasta

atau pimpinan lembaga pendidikan wajib memberi kesempatan kepada

pegawai, pekerja dan/atau buruh atau peserta didik untuk mengikuti dinas atau penugasan sebagai Komponen Cadangan dan wajib untuk

tetap memberikan hak-haknya.

Pasal 22

Anggota Komponen Cadangan yang memenuhi persyaratan dapat dianugerahi gelar, tanda jasa, dan/atau tanda kehormatan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 23

(1) Anggota Komponen Cadangan dapat memperoleh masa non aktif

karena :

a. sakit dan berada dalam perawatan; atau

b. menjalani pendidikan yang tidak dapat ditangguhkan;

(2) Masa non aktif wajib diganti setelah keadaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) berakhir yang lamanya sama dengan masa non aktif.

Page 12: Naskah RUU Komcad Jun13

12

Bagian Kedua

Pemeliharaan dan Perawatan Sumber Daya Alam, Sumber Daya Buatan, Sarana dan Prasarana Nasional Komponen

Cadangan

Pasal 24

(1) Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan yang digunakan sebagai

Komponen Cadangan wajib dipelihara dan dirawat oleh negara sesuai dengan peruntukannya.

(2) Sarana dan Prasarana Nasional sebagai unsur Komponen Cadangan,

dapat didayagunakan dalam waktu yang tidak lebih dari setengah

masa daur hidup atau usia pakainya dan dapat diperpanjang atas persetujuan pemilik, penanggung jawab, atau pengelola.

(3) Persyaratan untuk dapat diperpanjang sebagai Komponen Cadangan

sebagai berikut :

a. masih diperlukan; dan b. masih laik pakai.

(4) Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan serta Sarana dan

Prasarana Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dalam rangka latihan memperoleh hak sewa atau penggantian atas penggunaan barang.

(5) Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan serta Sarana dan

Prasarana Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

pada saat mobilisasi digunakan untuk kepentingan negara sepenuhnya.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai perpanjangan, perawatan, dan

pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur

dengan Peraturan Menteri.

Pasal 25

(1) Sumber Daya Alam, Sumber Daya Buatan, Sarana dan Prasarana

Nasional termasuk anggota yang mengawakinya selama tidak dalam dinas aktif berada di bawah kekuasaan dan tanggung jawab pemilik, penanggung jawab, atau pengelola.

(2) Sumber Daya Alam, Sumber Daya Buatan, Sarana dan Prasarana

Nasional termasuk anggota yang mengawakinya selama digunakan dalam dinas aktif sebagai Komponen Cadangan, menjadi tanggung jawab negara.

Page 13: Naskah RUU Komcad Jun13

13

Bagian Ketiga Pembinaan Satuan Komponen Cadangan

Pasal 26

(1) Pembinaan satuan Komponen Cadangan dilakukan dengan latihan perorangan, latihan tingkat satuan, latihan tingkat antarsatuan,

latihan satuan tingkat antarmatra dan latihan tingkat gabungan. (2) Pembinaan satuan Komponen Cadangan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diperhitungkan dalam dinas aktif.

(3) Satuan Komponen Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dalam dinas aktif sebagai penugasan paling lama 30 (tiga puluh) hari dalam 1 (satu) tahun.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan satuan Komponen

Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3)

diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB IV PENGGUNAAN

Pasal 27

Komponen Cadangan digunakan berdasarkan strategi pertahanan melalui mobilisasi yang ditetapkan oleh Presiden.

Pasal 28

Kekuatan Komponen Cadangan ditetapkan oleh Menteri berdasarkan

pertimbangan Panglima dan digunakan oleh Panglima.

Pasal 29

Dalam keadaan perang Anggota Komponen Cadangan setelah dimobilisasi

berstatus sebagai kombatan.

Pasal 30

Anggota Komponen Cadangan, dalam dinas aktif tunduk pada hukum yang

berlaku bagi militer.

Pasal 31

(1) Anggota Komponen Cadangan yang dalam melaksanakan tugas pertahanan negara mengalami cacat ringan, cacat sedang, cacat berat, gugur, tewas, meninggal dunia atau dinyatakan hilang dalam

tugas diberlakukan ketentuan sebagaimana yang berlaku bagi prajurit TNI.

Page 14: Naskah RUU Komcad Jun13

14

(2) Anggota Komponen Cadangan yang gugur, tewas, dan meninggal dunia

karena melaksanakan tugas pertahanan negara berhak dimakamkan dengan upacara militer.

(3) Perlakuan terhadap Sumber Daya Alam, Sumber Daya Buatan, Sarana dan Prasarana Nasional yang rusak tetap, rusak tidak tetap dan hilang

selama digunakan dalam dinas aktif menjadi tanggung jawab negara.

BAB V PEMBERHENTIAN DAN PENGEMBALIAN

Pasal 32

(1) Anggota Komponen Cadangan diberhentikan dengan hormat apabila:

a. telah menjalani masa bakti paling singkat 5 (lima) tahun dan tidak diperpanjang;

b. tidak memenuhi persyaratan kesehatan;

c. gugur, tewas, atau meninggal dunia, atau

d. tidak ada kepastian atas dirinya, setelah 1 (satu) tahun sejak

dinyatakan hilang dalam tugas.

(2) Anggota Komponen Cadangan diberhentikan dengan tidak hormat

apabila:

a. menganut ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara;

b. melakukan tindakan yang dapat mengancam/membahayakan

keamanan dan keselamatan negara dan bangsa;

c. dijatuhi pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan berdasarkan

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;

dan/atau

d. mempunyai tabiat dan/atau perbuatan yang nyata-nyata

merugikan atau dapat merugikan kepentingan komponen

cadangan.

(3) Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

merupakan kewenangan Menteri.

Page 15: Naskah RUU Komcad Jun13

15

Pasal 33

(1) Anggota Komponen Cadangan yang diberhentikan dengan hormat diberi penghargaan.

(2) Anggota Komponen Cadangan yang dinyatakan hilang dalam tugas pertahanan negara setelah 1 (satu) tahun belum ada kepastian atas

dirinya, diberhentikan dengan hormat dan diberlakukan sebagai Anggota Komponen Cadangan yang gugur.

(3) Masa dinas aktif sebagai Anggota Komponen Cadangan diperhitungkan sebagai tambahan masa kerja.

(4) Anggota Komponen Cadangan yang diberhentikan dengan tidak

hormat, tidak memperoleh hak-hak sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), ayat (2), dan ayat (3). (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghargaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 34

Anggota Komponen Cadangan selama berada dalam dinas aktif, dan tidak

dalam dinas aktif serta yang diberhentikan dengan hormat dan yang diberhentikan dengan tidak hormat wajib memegang rahasia militer.

Pasal 35

Anggota Komponen Cadangan yang diberhentikan dengan hormat wajib melaporkan setiap perubahan alamat dan/atau perubahan data pribadi kepada instansi pertahanan negara di daerah paling lama 30 (tiga puluh)

hari setelah terjadinya perubahan tersebut.

Pasal 36

(1) Sumber Daya Alam, Sumber Daya Buatan, Sarana dan Prasarana

Nasional yang digunakan sebagai Komponen Cadangan diakhiri dan

dikembalikan dalam kondisi baik oleh negara kepada pemilik, penanggung jawab atau pengelola.

(2) Pengakhiran dan pengembalian Sumber Daya Alam, Sumber Daya Buatan, Sarana dan Prasarana Nasional yang rusak, dilaksanakan

setelah diadakan perbaikan dan yang hilang dilakukan penggantian oleh negara.

Page 16: Naskah RUU Komcad Jun13

16

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengakhiran dan pengembalian

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB VI

PENDANAAN

Pasal 37

Pendanaan penyelenggaraan Komponen Cadangan Pertahanan Negara

didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

BAB VII KETENTUAN PIDANA

Pasal 38

(1) Setiap orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dan (2) yang memenuhi persyaratan, dengan sengaja tidak mematuhi

panggilan menjadi Anggota Komponen Cadangan tanpa alasan yang sah dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun.

(2) Setiap orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) yang memenuhi persyaratan, dengan sengaja tidak mematuhi panggilan menjadi Anggota Komponen Cadangan tanpa alasan yang sah dipidana

dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan.

(3) Setiap orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dengan sengaja melakukan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan yang menyebabkan dirinya tidak memenuhi syarat menjadi Anggota

Komponen Cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun.

(4) Setiap orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dengan sengaja

melakukan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan yang

menyebabkan dirinya ditangguhkan menjadi Anggota Komponen Cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun.

Pasal 39 (1) Pimpinan instansi,pimpinan perusahaan atau pimpinan badan swasta

atau pimpinan lembaga pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat(3) yang tidak memberi kesempatan kepada pegawai,

pekerja dan/atau buruh atau peserta didik untuk mengikuti dinas atau penugasan sebagai Komponen Cadangan tanpa alasan yang sah dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)bulan.

Page 17: Naskah RUU Komcad Jun13

17

(2) Pimpinan instansi, pimpinan perusahaan atau pimpinan badan swasta atau pimpinan lembaga pendidikan sebagimana dimaksud

Pasal 21 ayat (3) yang memberi kesempatan kepada pegawai, pekerja dan/atauburuh atau peserta didk untuk mengikuti dinas atau penugasan sebagai Komponen Cadangan tapi tidak memberi hak-

haknya dikenakan sanksi pidana denda sesuai dengan hak-haknya yang harus diterima oleh Anggota Komponen Cadangan

Pasal 40

(1) Setiap orang yang dengan sengaja membuat atau menyuruh membuat orang lain dengan suatu pemberian atau janji,

mempengaruhi, menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan, tipu muslihat atau rangkaian kebohongan, memberi kesempatan dan memberi keterangan, sengaja menggerakkan orang lain untuk tidak

melaksanakan panggilan atau menyebabkan orang lain tidak memenuhi syarat untuk menjadi Anggota Komponen Cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, dipidana dengan pidana

penjara paling lama 2 (dua) tahun.

(2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh seseorang yang karena jabatan atau kedudukannya, pidananya ditambah 1/3 (satu per tiga).

Pasal 41

(1) Setiap Anggota Komponen Cadangan yang tidak melaksanakan dinas

aktif pada saat latihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 tanpa

alasan yang sah dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun.

(2) Setiap Anggota Komponen Cadangan yang tidak melaksanakan penugasan pada saat mobilisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18 tanpa alasan yang sah dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun.

(3) Setiap Anggota Komponen Cadangan yang menolak perpanjangan

masa bakti pada saat mobilisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) tanpa alasan yang sah dipidana dengan pidana penjara

paling lama 2 (dua) tahun.

Pasal 42

(1) Setiap pemilik, penanggung jawab, atau pengelola Sumber Daya

Alam, Sumber Daya Buatan, Sarana dan Prasarana Nasional dengan

sengaja tidak memenuhi kewajiban untuk menyerahkan pemakaian

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) tanpa alasan yang sah

dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun.

Page 18: Naskah RUU Komcad Jun13

18

(2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

pada saat pelaksanaan dinas aktif sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 26, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun

6 (enam) bulan.

(3) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

pada saat penggunaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29

dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 43

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Undang-Undang Nomor 56

Tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 184, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3905) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 44

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-

Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik

Indonesia.

Disahkan di Jakarta pada tanggal ......................................

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal ....................................................

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PATRIALIS AKBAR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ..... NOMOR .........